Post on 04-Feb-2018
PENNCEMMARAAN LOOGAMM BEERATT KADDMIUUM ((Cd)
N
N
T
J
A
K
A
A
N
A
A
H
T
M
Nama
Nama Panggilan
Tempat, Tanggal
Jenis Kelamin
Agama
Kewarganegaraa
Alamat Asal
Alamat Sekarang
No Hp
Alamat Email
Akun Sosial Med
Facebook Twitter
Hobi
Tokoh Idola
Motto Hidup
: M
: R
l Lahir : Ja
: L
: Is
an : In
: K
g : Ja
: 0
: m
dia :
k : M : R
: F
: M
: B
Muhammad Ridw
Ridwan
akarta , 23 Febru
Laki-laki
slam
ndonesia
Komp Inkopad B
alan Mulawarma
85715117372
muhammad.ridw
Muhammad RidwRidwanWaan
Futsal, Travelling
Muhammad SAW
B2 “ Berusaha da
BIODA
wan
uari 1994
Blok E4/7 RT 00
an IV RT 3 Rw
an.wan@gmail.c
wan
g
W, Soekarno
an Berdoa “
ATA MAHAS
6 RW 05 Tajurh
1 No. 5 Kel. Kra
com
SISWA
halang kab.bogor
amas, Kec. Temb
r
balang, Semaranng
ANALISIS KAJIAN LINGKUNGAN DARI KLIPING
1. Sumber Pencemaran Logam Berat Kadmium (Cd)
Pada kedua kasus pencemaran logam berat khusunya kadmium (Cd) yang terjadi di sungai bengawan solo dan teluk ambon
sumber terbesar adalah karena ulah manusia itu sendiri yaitu berasal dari buangan limbah pabrik , pembuangan oli bengkel dan kapal
yang memang sengaja di buang ke sungai dan akhirnya bermuara ke laut, selain karena faktor ulah manusia faktor alam juga berperan
dalam meningkatnya jumlah konsentrasi kadmium di perairan menjadi lebih dari ambang batas normal dimana salah satu
penyebabnya seperti sedimentasi laut akibat hujan .
Sumber alami utama untuk mobilisasi kadmium dari kerak bumi adalah gunung berapi dan pelapukan batuan. Emisi atmosfer
dari gunung berapi pada tahun 1983 diperkirakan mencapai 140‐1,500 ton (Nriagu 1989). Pelapukan batuan melepaskan kadmium ke
tanah dan sistem perairan. Proses ini memainkan peran penting dalam siklus kadmium global, tetapia jarang hasil dalam konsentrasi
tinggi dalam kompartemen lingkungan. Dalam biosfer kadmium yang translokasi oleh proses yang berbeda. Sumber utama emisi ke
udara dari sumber alami adalah gunung berapi, partikel tanah udara, laut, bahan biogenik dan kebakaran hutan. Total emisi ke udara
dari sumber alami diperkirakan sekitar 150‐2,600 ton, angka‐angka ini dapat dibandingkan dengan total emisi global yang diperkirakan
udara antropogenik pada tahun 1995 sekitar 3.000 ton.
2. Dampak Pencemaran Logam berat Kadmium (Cd) Terhadap Ekosistem .
Pencemaran logam berat khususnya kadmium (Cd) yang terjadi di sungai bengawan solo dan juga teluk ambon memiliki dampak
yang sangat serius khususnya terhadap ekosistem yang ada disana maupun yang berada disekitarnya dan perlunya penanganan
penanggulangan secepat mungkin . Dalam strata lingkungan, logam (Cd) dan persenyawaannya ditemukan dalam banyak lapisan.
Secara sederhana dapat diketahui bahwa kandungan logam Cd akan dapat dijumpai di daerah penimbunan sampah dan aliran air
hujan,selain dalam air buangan. Logam kadmium juga membawa sifat racun yang dapat sangat merugikan semua organisme hidup
termasuk manusia. Pada hewan yang hidup di tanah dan bangsa mamalia, dimana dalam tubuh mereka telah terakumulasi oleh
kadmium , maka kadmium yang terakumulasi akan ditransfer oleh got wall (celah dinding/kulit). Logam atau persenyawaan kadimum
yang terdapat di udara dalam bentuk partikular, akan dapat diserap oleh tumbuh‐tumbuhan. Pada tumbuhan yang menyerap
partikular kadmium akan mengalami peristiwa terjadinya hambatan terhadap penyerapan zat besi yang sangat dibutuhkan oleh
klorofil(zat hijau daun) tumbuhan.
Dalam perairan, kelarutan logam (Cd) dalam konsentrasi tertentu dapat membunuh biota perairan. Biota‐biota yang tergolong
crustacea akan mengalami kematian dalam waktu 24‐504 jam bila dalam badan air dimana rentang konsentrasi kadmium dalam
perairan adalah 0,005‐0,15 ppm. Untuk biota yang tergolong insecta akan mengalami kematian 24‐672 jam dimana rentang
konsentrasi kadmium adalah 0,0028‐4,6 ppm. Sedangkan untuk perairan tawar,seperti ikan emas akan mengalami kematian dalam
waktu 96 jam dengan rentang konsentrasi Cd dalam perairan yaitu 1,092‐1,104 ppm ( Murphy, 1974)
Logam kadmium atau Cd juga akan mengalami proses biotransformasi dan bioakumulasi dalam organisme hidup. Logam ini
masuk ke dalam tubuh bersama makanan yang dikonsumsi, tetapi makanan tersebut telah terkontaminasi oleh logam Cd dan atau
persenyawaannya. Dalam tubuh biota perairan, jumlah logam yang terakumulasi akan mengalami peningkatan dengan adanya proses
biomagnifikasi di badan air. Di samping itu, tingkatan biota dalam sistem rantai makanan turut menentukan jumlah kadmium yang
terakumulasi. Dimana pada biota yang lebih tinggi stratanya akan ditemukan akumulasi kadmium yang lebih banyak, sedangkan pada
biota top level merupakan tempat akumulasi paling besar. Bila jumlah kadmium yang masuk tersebut telah melebihi nilai ambang
batas maka biota dari suatu level atau strata tersebut akan mengalami kematian dan bahkan kemusnahan. Keadaan inilah yang
menjadi penyebab kehancuran suatu tatanan sistem lingkungan (ekosistem) ,karena salah satu mata rantainya telah hilang.
3. Dampak Pencemaran Logam Berat Kadmium ( CD ) Terhadap Sosial Ekonomi
Pencemaran logam kadmium (Cd) yang terjadi di sungai bengawan solo dan juga teluk ambon memiliki dampak sosial ekonomi
secara langsung terhadap masyarakat yang berada di lingkungan lokasi sekitar , di ketahui bahwa teluk ambon merupakan salah satu
tempat destinasi wisata , namun setelah beredar mengenai pemberitaan telah tercemarnya teluk ambon tersebut mengakibatkan
menurunya jumlah wisatawan yang datang ke lokasi tersebut sehingga berdampak menurunya hasil pendapatan para penjual dan
penyedia jasa yang berada di sekitar teluk ambon tersebut, selain itu nelayan yang berada di sekitar teluk ambon tidak dapat
memanfaatkan hasil tanggakapan ikan yang berasal dari teluk ambon dan sekitarnya karena beresiko sangat besar. sedangkan untuk di
sungai solo logam berat kadmium yang mencemari perairan tersebut telah membuat air yang berada di lokasi tersebut tidak layak
kosumsi sehingga air sungai tersebut tidak dapat digunakan untuk keperluan kosumsi baik secara langsung ataupun tidak . selain itu
sungai yang membelah beberapa kabupaten sukoharjo , jateng hingga bojonegoro ini biasa di manfaatkan oleh petani untuk mengairi
area irigasi persawahan sehingga logam berat yang berada pada air terserap namun tidak bisa terurai oleh tumbuhan padi . jika padi ini
di dikonsumsi akan berakibat fatal terhadap tubuh yang memakan , sehingga para petani kesulitan untuk menjualan hasil panen karena
masyarakat luas khusunya berada di wilayah solo dan sekitar sudah lebih selektif dalam membeli beras untuk di konsumsi .
4. Dampak Pencemaran Kadmium (Cd) bagi Kesehatan Manusia
Kadmium (Cd) menjadi populer sebagai logam berat yang berbahaya setelah timbulnya pencemaran sungai di wilayah
Kumamoto Jepang yang menyebabkan keracunan pada manusia. Pencemaran kadmium pada air minum di Jepang menyebabkan
penyakit “itai‐itai”. Gejalanya ditandai dengan ketidak‐normalan tulang dan beberapa organ tubuh menjadi mati. Keracunan kronis
yang disebabkan oleh Cd adalah kerusakan sistem fisiologis tubuh seperti pada pernapasan, sirkulasi darah, penciuman, serta merusak
kelenjar reproduksi, ginjal, jantung dan kerapuhan tulang.
Jika terakumulasi dalam jangka waktu yang lama, cadmium dapat menghambat kerja paru‐paru, bahkan mengakibatkan kanker
paru‐paru, mual, muntah, diare, kram, anemia, dermatitis, pertumbuhan lambat, kerusakan ginjal dan hati, dan gangguan
kardiovaskuler. Kadmium dapat pula merusak tulang (osteomalacia, osteoporosis) dan meningkatkan tekanan darah. Gejala umum
keracunan Kadmium adalah sakit di dada, nafas sesak (pendek), batuk – batuk, dan lemah.
Keracunan kronis terjadi bila terakumulasi Cadmium (Cd) didalam tubuh dalam waktu yang lama. Gejala akan terjadi setelah
selang waktu beberapa lama dan kronis seperti:
1. Keracunan pada nefron ginjal yang dikenal dengan nefrotoksisitas, yaitu gejala proteinuria atau protein yang terdapat dalam urin,
juga suatu keadaan sakit dimana terdapat kandungan glukosa dalam air seni yang dapat berakibat kencing manis atau diabetes
yang dikenal dengan glikosuria, dan aminoasidiuria atau kandungan asam amino dalam urine disertai dengan penurunan laju filtrasi
(penyaringan) glumerolus ginjal.
2. Cadmium (Cd) kronis juga menyebabkan gangguan kardiovaskuler yaitu kegagalan sirkulasi yang ditandai dengan penurunan
tekanan darah maupun tekanan darah yang meningkat (hipertensi). Hal tersebut terjadi karena tingginya aktifitas jaringan ginjal
terhadap cadmium. Gejala hipertensi ini tidak selalu dijumpai pada kasus keracunan Cadmium (Cd) krosik.
3. Cadmium dapat menyebabkan keadaan melunaknya tulang yang umumnya diakibatkan kurangnya vitamin B yang dapat
menyebabkan terjadinya gangguan daya keseimbangan kandungan kalsium dan fosfat dalam ginjal yang dikenal dengan nama
osteomalasea atau penyakit Itai‐iatai . Kekurangan kalsium dapat menyebabkan osteoporosis sehingga orang tidak dapat berdiri
dengan tegak tetapi membungkuk .
DAFTAR PUSTAKA
Anomim , 2014 http://id.wikipedia.org/wiki/Kadmium di akses pada hari kamis tanggal 7 november 2014 pukul 20.00 WIB.
Anomim , 2014 http://www.google.com/Kadmium di akses pada hari kamis tanggal 7 november 2014 pukul 20.00 WIB.
Darmono. 1995. Logam dalam Sistem Biologi Mahkluk Hidup. UI press. Jakarta
Nriagu, J. & J. Pacyna. 1988. Quantitative assessment of worldwide contamination of air, water and soils by trace metals. Nature. 333: 134‐139.
Nriagu, J.O 1989. A global assessment of natural sources of atmospheric trace metals. Nature. 338: 47‐48.
OSPAR 2002. Cadmium. Hazardous Substances Series. OSPAR Commission 2002.
Palar, H. 2004. Pencemaran dan toksikologi logam berat. Rineka Cipta. Jakarta.
Tralala , 2013. Toksikologi tentang kadmium . tralalaikrima.blogspot.com/2012/04/makalah‐toksikologi‐tentang‐kadmium‐cd.html di akses di akses pada hari kamis tanggal 7 november 2014 pukul 20.00 WIB.
Widowati W, Sastiono A, Jusuf R. R. 2008. Efek Toksik Logam Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran. Penerbit Andi. Yogyakarta.