Post on 07-Apr-2017
PEMAKAIAN EYDPenyusun :
Muhammad AbidzarDede Utari
Siti Aya Nabilla Susi Lestari Agustina
ig : @abiabidzar96
Sejarah Perkembangan Ejaan di Indonesia
1. Ejaan Van Ophuijsen, (1901)
2. Ejaan Republik (Ejaan Soewandi), (1947)
3. Ejaan Yang Disempurnakan (1972)* Revisi (1987)* Revisi (2009)
4. Ejaan Bahasa Indonesia (2015)
ig : @abiabidzar96
Cara Penyerapan Kata Asing1. Adopsi
2. Adaptasi
3. Terjemahan1. Terjemahan Langsung
2. Terjemahan Konsep
4. Kreasi
ig : @abiabidzar96
Proses adopsi adalah terserapnya bahasa asing karena pemakai bahasa tersebut mengambil kata bahasa asing yang memiliki makna sama secara keseluruhan tanpa mengubah lafal atau ejaan dengan bahasa Indonesia
1. Adopsi
Proses adaptasi adalah proses diserapnya bahasa asing akibat pemakai bahasa mengambil kata bahasa asing, tetapi ejaan atau cara penulisannya berbeda dan disesuaikan dengan aturan bahasa Indonesia.
2. Adaptasi
ig : @abiabidzar96
ig : @abiabidzar96
Penyerapan secara terjemahan dapat dilakukan dengan dua cara berikut ini :
Terjemahan langsung yaitu kosakata dari bahasa asing itu dicarikan padanannya dalam bahasa Indonesia.
Terjemahan konsep yaitu kosakata asing itu diteliti baik-baik konsepnya, kemudian dicarikan kosakata bahasa Indonesia yang konsepnya mirip dengan kosakata asingtersebut.
3. Terjemahan
ig : @abiabidzar96
Meskipun sekilas mirip terjemahan, namun cara terakhir ini memiliki perbedaan. Cara kreasi tidak menurut bentuk, yang mirip seperti aslinya ditulis dalam dua pertiga kata sedangkan dalam bahasa Indonesia satu kata saja.
4. Kreasi
ig : @abiabidzar96
Pedoman Penyerapan 1. Penyesuaian Ejaan
Tanpa Perubahan
ig : @abiabidzar96
Dengan Perubahan
ig : @abiabidzar96
Penyesuaian Akhiran Dengan Perubahan
ig : @abiabidzar96
Dengan Perubahan
ig : @abiabidzar96
Latihan mengoreksi ejaan
Geliat pertumbuhan itu seperti terekam dalam sumber-sumber lokal tentang kerajaan Islam Dijawa (Graaf, H.J. De ; Pigeaud 1985). Di balik kawasan ini juga terlihat perkembangan sentra niaga di asia, beberapa di antara yang terkemuka adalah Malaka (Semenanjung Melayu), Ayuthaya (Thailand), Hoi An (Vietnam), Amoy (Xiamen Cina), Deshima (Taiwan), Sakai (Jepang), dan Banten (Indonesia). Pusat-pusat ini di pandang mewakili gambaran tentang sentra niaga yang menandai kemandirian dan kejayaan asia.(Fujita, Monoki and Anthony 2013).
ig : @abiabidzar96