Post on 11-Feb-2018
7/23/2019 Mola Linda
1/42
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit trofoblastik gestasional (PTG atau Gestasional Trofoblastik Disease)
merupakan penyakit yang terjadi pada wanita hamil. Penyakit trofoblastik
Gestasional, yaitu kondisi yang disebabkan pertumbuhan sel kanker pada trofoblastik
(jaringan yang terbentuk segera setelah ovum dibuahi sperma dan berlanjut menjadi
plasenta.)()
!lasifikasi Penyakit Trofoblastik Gestasional menurut "#$ berdasarkan
histology, dibagi atas%
&. 'ola hidatidosa
!omplet
Parsial
&&. &nvasif 'ola
&&&. horiokarsinoma
&*. Tumor trofoblastik di plasenta
*. +esi trofoblastik, terdiri atas%
Tumor plasenta yang besar
odul atau plak di plasenta
VI. +esi trofoblastik yang tidak terdiferensiasi(-)
uatu keadaan di/urigai ke/enderungan PTG bila kadar 0hG 1-222
m&34ml dalam durasi 1 5 bulan setelah kehamilan sebelumnya. 0aik itu kejadian
abortus, atau partus spontan.(-)
!lasifikasi klinis Penyakit Trofoblasti/ Gestasional dibagi , yaitu%
6. 'ola hidatidosa
-. 'ola hidatidosa komplet4klasik
. 'ola hidatidosa parsial(7)
0. Tumor Trofoblastik Gestasional
-. on metastatik
-
7/23/2019 Mola Linda
2/42
. 'etastatik, dibagi atas(7)
a. 8esiko rendah
b. 8esiko tinggi
Preterapi kadar 0hG 192.222m&34ml
Durasi 1 9 bulan
'etastase otak atau hepar
!egagalan kemoterapi sebelumnya
etelah persalinan(7)
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Prognosis baik Prognosis buruk
!ehamilan terakhir ; 9 bulan 1 9 bulan
0hG ; 92.222 1 92.222
!ehamilan sebelumnya mola term
Terapi sebelumnya tidak ada gagal
'etastase tidak ada, kadang paru otak, hati(9)
"#$ $8&G
7/23/2019 Mola Linda
3/42
Dari semua jenis penyakit trofoblastik gestasional, mola hidatidosa adalah
jenis yang paling sering dijumpai. Penyakit ini banyak ditemui di negaranegara 6sia
dan 'eAi/o, sedangkan di negara barat lebih jarang.
6ngka kejadian di 8umah akit besar di &ndonesia kirakira - diantara B2
persalinan normal. 6ngka kejadian tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan
negaranegara lain seperti 36 (-%222), #ongkong (-%?72) dan Taiwan (-%-?).
6ngka kejadian tersebut dipengaruhi oleh umur dan kemungkinan juga oleh status
sosio ekonomi.(?)
'ola hidatidosa adalah penyakit wanita dalam masa reproduksi. !ehamilan
pada wanita berumur 19? tahun akan meningkatkan kehamilan mola -2A lebih besar
dibanding pada wanita berusia 292 tahun. Penelitian pada beberapa negaramenunjukkan bahwa resiko kejadian mola hidatidosa meningkat se/ara progresif pada
wanita berumur 192 tahun, men/apai hampir - dari 7 persalinan normal pada wanita
yang berumur 1?2 tahun. 6ngka kejadian ini juga /enderung tinggi pada wanita yang
berusia ;-? tahun.(5)
Penyakit trofoblastik, pada hakekatnya merupakan kegagalan reproduksi.
Pada penyakit ini kehamilan tidak berkembang menjadi janin yang sempurna,
melainkan berkembang menjadi suatu keadaan yang patologis yang terjadi pada
mingguminggu pertama kehamilan, berupa degenerasi hidropik dari jonjotjonjot
korion, sehingga menyerupai gelembung yang disebut mola hidatidosa.
Pada umumnya penderita mola hidatidosa akan menjadi baik kembali, tetapi
ada di antaranya yang kemudian mengalami degenerasi keganasan berupa
koriokarsinoma.(@)
ehingga wanita yang pernah menderita mola hidatidosa mempunyai
ke/enderungan untuk berlanjut menjadi koriokarsinoma dibanding dengan wanita
dengan kehamilan normal.(7)
Penelitian lain melaporkan adanya hubungan yang lemah antara keguguran
sebelumnya, inseminasi buatan dan donor, kebiasaan merokok yang lama dan
7
7/23/2019 Mola Linda
4/42
penurunan asupan karotene dengan kejadian mola hidatidosa. $ral kontrasepsi
diketahui tidak berhubungan dengan kejadian mola hidatidosa.
!arena tinggi angka kejadian mola hidatidosa di &ndonesia, portofolio ini akan
men/oba untuk membahas lebih lanjut lagi tentang mola hidatidosa.
9
7/23/2019 Mola Linda
5/42
BAB II
PORTOFOLIONama Peserta % +inda ulistiyowati
Nama Wahana % 83D !abupaten Pa/itanTopik % ilmu kandungan dan kebidananTanggal (as!s" % -5 >ebuari 2-? Presenter # dr. +inda ulistiyowati
Tanggal Presentasi% 6pril 2-?Pen$amping # dr. 0ambang =ko p$G
dr. 'asrifah
Tempat Presentasi# 8uang Pertemuan !omite 'edikO%&ekti' Presentasi#
!eilmuan !eterampilan Penyegaran Tinjauan PustakaDiagnostik 'anajemen 'asalah &stimewa
eonatus 0ayi 6nak 8emaja
Dewasa +ansia
0umil
Deskripsi% Pasien wanita -@ tahun datang ke Poli $bgyn 83D Pa/itan dengan ingin
/ontrol kehamilan
Tujuan% 'ampu menegakkan diagnosis klinik dan memberikan terapi awal sebelum
merujuk ke spesialis yang relevan
Bahan Bahasan% Tinjauan
Pustaka8iset !asus 6udit
)ara
*em%ahas#Diskusi
Presentasi
dan Diskusi=mail Pos
Data Pasien# Nama# ny.D Nomor Registrasi# +++,-.Nama linik# Telp# / Ter$a'tar 0e1ak# 2. 'e%!ari +32,Data Utama !nt!k Bahan Disk!si-. Diagnosis 4 Gambaran !linis%
!eluhan utama% Pasien mengaku hamil dengan usia kehamilan ? bulan dan ingin kontrol
untuk 3G karena belum merasakan gerak janin.Pasien juga mengeluhkan tidak nafsu
makan selama kehamilan ini dan kadang disertai mual dan muntah.
Pasien menikah -A dan ini merupakan anak pertama.#P#T C2-9,#P+ C5
2-?.6 rutin dibidan namun belum pernah 3G,mens teratur.Tidak pernahmenggunakan !0 apapun.
. 8iwayat Pengobatan%
Pasien 6 rutin dibidan namun belum pernah di 3G
?
7/23/2019 Mola Linda
6/42
7. 8iwayat !esehatan 4 Penyakit%
8iwayat sakit yang sama sebelumnya (), riwayat operasi (), riwayat trauma (), riwayat
batukbatuk lama (),riwayat hipertensi (), riwayat D' (), riwayat alergi ().
9. 8iwayat !eluarga%$s mengaku tidak pernah ada anggota keluarga yang sakit serupa. 8iwayat asma,
penyakit jantung, hipertensi, dan ken/ing manis disangkal.
?. 8iwayat Pekerjaan dan osial%
$s adalah seorang ibu rumah tangga
5. Pemeriksaan >isik%
0tat!s 4eneralisata #
!eadaan 3mum % Tampak sakit sedang
!esadaran % ompos 'entis, =9*?'5adi % B9 A4mnt
Tekanan darah % --24@2 mm#g
afas % 2 A4mnt
uhu % 75,@2
00 %99 kg T0%-95 /m
0tat!s Um!m #
!ulit % Teraba hangat, tidak pu/at, tidak ikterik, tidak sianosis
!epala % 0ulat simetris, deformitas (), penonjolan ubunubun besar ()
'ata % 'ata /ekung (), konjungtiva anemis (), sklera ikterik (), pupil
isokhor, diameter pupil mm, refleks /ahaya 4
Telinga % Dalam batas normal
#idung % afas /uping hidung ()
+eher % Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Dada %
Paru &nspeksi % normo/hest, simetris kiri kanan, retraksi dinding dada tidak ada
Palpasi % fremitus kiri E kanan
Perkusi % sonor
5
7/23/2019 Mola Linda
7/42
6uskultasi % napas vesikuler, 8h /-, "h 4
Fantung % bunyi jantung murni, irama teratur, bising tidak ada
6bdomen %+ihat tatus Ginekologi
=kstremitas % akral hangat, oedema (), refilling kapiler baik
0tat!s 4inekologi#
A%$omen
&nspeksi % 'enbun/it sedikit
Palpasi % T>3 - jari bawah pusat, teraba balotement.
6uskultasi % Djj ()
Anogenital
&nspeksi % bekuan darah di vulva dan vagina ()
&nspekulo % portio livid, flur (), fluAus (), ostium tertutup.
*T % !orpus uteri sebesar telur angsa, massa adneksa (), nyeri
(), ostium tertutup.
@. Pemeriksaan +ain%
@
7/23/2019 Mola Linda
8/42
Gambaran 3G pada tanngal -5 febuari 2-? seperti gambaran badai salju
Tanggal 24-242-9
#G % ()
Pemeriksaan +aboratorium darah pre operasi % -5 >ebuari 2-?
Pemeriksaan #asil ilai normal
#emoglobin -2.C g4dl - -5 g4dl
#ematokrit 77.? 92 ?2 H
=ritrosit 9.99 juta 4 I+ 9 ?.? juta 4 I+
+eukosit C522 4I+ 9222 -2222 4I+
Trombosit 52222 4mm7 -?2.222 922.222 4mm7
0leeding time menit ;? menit
lotting time B menit ;-? menit
Gula darah sewaktu C2 mg4dl @2--2 mg4dl
#b6g on reaktif
Pemeriksaan 8adiologi pre operasi foto thoraA P6 tanggal -5 >ebuari 2-?
B
7/23/2019 Mola Linda
9/42
!esan% or dan Pulmo dalam batas normal
B. Diagnosis %G-P262 uk - mggu - hari 'ola #idatidosa
C. Planning %
Pro kuretase
&nstruksi postoperasi%
0ed rest
&nfus 8+ 2 tpm
ek D+ ulang
>ollow up%
-5442-? pukul -7.22
%lemas
$%!3%lemah TD% -22452 %75,@ %B-
6%G-P262 molahidatidosa
P%&nvitek - tab
Pasang infus
6dv%invitek diulang bila belum ada pembukaan
-5442-? pukul 2.2
%lemas dan nyeri
$% !3%lemah TD% -22452 %75,B %B
#b%B.B
6%G-P262 molahidatidosa
P%pro tranfusi - kolf pr/
-@442-? pukul 2@.22
%nyeri
C
7/23/2019 Mola Linda
10/42
$% TD%-24B2 %BB %7@
perdarahan J -,? underpad
*T%pembukaan seujung jari
D+ ulang#b -2.C
6%G-P262 molahidatidosa
P%skerent
Fika perdarahan masih banyak pro drip oksitosin ?iu 2 tpm
-@442-? pukul -9.22
%nyeri dan lemas
$%TD%--24B2 %B2 %75.B
6% Post !uretase e/ mola hidatidosaP%efadroksil A-
6sam mafenamat 7A-
&munos A-
#asil Patologi tanggal >ebuari 2-?
'akros%Diterima jaringan sebanyak 5//,/oklal.kenyal /etak - /opue
'ikros%!erokan /avum uteri yang kami terima sesuai dengan diagnose klinik
menunjukan gambaran mola hidatidosa.
Tak tampak tanda ganas
!esimpulan%'ola hidatidosa
Hasil Pem%ela1aran#.-. Diagnosis 'ola #idatidosa
. &dentifikasi etiologi dan fa/tor resiko dari 'ola #idatidosa
7. &dentifikasi jenisjenis 'ola #idatidosaa
9. &dentifikasi patofisiologi terjadinya 'ola #idatidosa
?. &dentifikasi komplikasi dan faktor penyulit dalam penatalaksanaan 'ola #idatidosa5. Penanganan 'ola #idatidosa di 8umah sakit
Rangk!man Hasil Pem%ela1aran Porto'olio
25 0!%&ekti'
Pasien berumur -@ tahun dating dengan mengaku hamil dengan usia kehamilan ? bulan
-2
7/23/2019 Mola Linda
11/42
dan ingin kontrol untuk 3G karena belum merasakan gerak janin.Pasien juga
mengeluhkan tidak nafsu makan dan kadang mual dan muntah.
Pasien menikah -A dan ini merupakan anak pertama.#P#T C2-9,#P+ C5
2-?.6 rutin dibidan namun belum pernah 3G,mens teratur.Tidak pernah
menggunakan !0 apapun.
+5 O%&ekti'
!eadaan 3mum % Tampak sakit sedang
!esadaran % ompos 'entis, =9*?'5
adi % B9 A4mnt
Tekanan darah % --24@2 mm#g
afas % 2 A4mnt
uhu % 75,@2
00 %99 kg T0%-95 /m
0tat!s 4inekologi#
A%$omen
&nspeksi % 'enbun/it sedikit
Palpasi % T>3 - jari bawah pusat, teraba balotement.
6uskultasi % Djj ()
Anogenital
&nspeksi % bekuan darah di vulva dan vagina ()
&nspekulo % portio livid, flur (), fluAus (), ostium tertutup.
*T % !orpus uteri sebesar telur angsa, massa adneksa (), nyeri
(), ostium tertutup.
65 Assessment (Penalaran linis"#
0erdasarkan dari hasil alloanamnesis dan pemeriksaan fisik, dapat disimpulkan
--
7/23/2019 Mola Linda
12/42
bahwa y D, wanita, -@ tahun didiagnosa K'ola #idatidosaL. Dimana mola hidatidosa
adalah jonjotjonjot korion yang tumbuh berganda berupa gelembunggelembung ke/il yang
mengandung banyak /airan sehingga menyerupai buah anggur, atau mata ikan. $leh karena
itu mola hidatidosa disebut juga hamil anggur atau mata ikan. !elainan ini merupakan
neoplasma troploblas yang jinak.
Penyebab mola hidatidosa belum diketahui. >aktorfaktor yang dapat menyebabkan mola
hidatidosa, antara lain %
-. >aktor $vum % ovum memang sudah patologik sehingga mati, tetapi terlambat
dikeluarkan
. &munoselektif dari trofoblas
7. !eadaan sosioekonomi yang rendah
9. Paritas tinggi
?. !ekurangan protein
5. &nfeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas
"alaupun etiologi penyakit ini belum diketahui, telah lama diketahui bahwa penderita
penyakit ini mempunyai faktor resiko tertentu. Telah diketahui bahwa penyakit ini banyak
ditemukan pada golongan sosio ekonomi rendah, umur di bawah 2 tahun dan di atas 79tahun, dan dengan paritas tinggi. !arena adanya faktor resiko ini, maka walaupun etiologi
belum diketahui, insiden penyakit ini dapat diturunkan dengan suatu upaya preventif
berrupa pen/egahan kehamilan di bawah 2 tahun dan di atas 79 tahun dengan jumlah
anak tidak lebih dari tiga, disamping usaha pemerintah untuk menaikkan tingkat hidup
masyarakat akan pula menurunkan insiden. Fuga disebutkan defisiensi lemak hewani dan
karotene merupakan faktor resiko. e/ara singkat dapat disimpulkan bahwa peran
graviditas, paritas, faktor reproduksi lain, status estrogen, kontrasepsi oral dan faktor
makanan dianggap sebagai faktor resiko walaupun masih belum jelas hubungannya.
Pada pasien ini melihat dari umur yang dibawah 2 tahun dan kemungkinan dari sosial
ekonomi yang rendah bisa merupakan suatu resiko pada pasien ini,
Diagnosis mola hidatidosa ditegakkan berdasarkan anamnesa,pemeriksaan fisik
-
7/23/2019 Mola Linda
13/42
dan pemeriksaan tambahan. Pada anamnesa dan pemeriksaan fisik ditemukan besarnya
T>3 tidak sesuai dengan usia kehamilan,adanya mual dan muntah pada pasien,tidak
dirasakannya pergerakan janin dan pada pemeriksaan ginekologi ditemukan bekuan darah
pada vagina.Pada pemeriksaan tambahan 3G ditemukan gambaran mola hidatidosa
yaitu seperti badai salju.
75 Plan #
Diagnosis
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat disimpulkan bahwa diagnosis pasien
pada kasus ini adalah 'ola #idatidosa. Pemeriksaan penunjang 3G ditemukan badai
salju gambaran mola hidatidosa.
Pengobatan
Pengobatan yang dilakukan%
-. Perbaikan keadaan umum
Pada pasien ini ditemukan sedikit anemis dan setelah - hari diruang rawat #b nya
semakin turun dari -2.C menjadi B.B,kemungkinan akibat mengeluarkan darah terus
menerus dari vagina.'aka dari itu perlu diperhatikan perbaiki !3 yaitu mempersiapkan
transfusi darah sebelum ataupun sesudah tindakan operatif.
. Pengeluaran jaringan mola
0ila diagnosis telah ditegakkan, kehamilan mola harus segera diakhiri. 6da dua
/ara evakuasi, yaitu% kuret hisap dan histerektomi.Pada pasien ini dilakukan kuretase.
a. !uret hisap
!uret hisap merupakan tindakan pilihan untuk mengevakuasi jaringan mola, dan
sementara proses evakuasi berlangsung berikan infus -2 &3 oksitosin dalam ?22 ml al
atau 8+ dengan ke/epatan 9252 tetes4menit. $ksitosi diberikan untuk menimbulkan
kontraksi uterus mengingat isinya akan dikeluarkan Tindakan ini dapat mengurangi
perdarahan dari tempat implantasi dan dengan terjadinya retraksi miometrium, dinding
uterus akan menebal dan dengan demikian resiko perforasi dapat dikurangi B.0ila sudah
-7
7/23/2019 Mola Linda
14/42
terjadi abortus maka kanalis servikalis sudah terbuka. 0ila belum terjadi abortus, kanalis
servikalis belum terbuka sehingga perlu dipasang laminaria atau servikalis dilator (setelah
-2 jam baru terbuka ? /m). etelah jaringan mola dikeluarkan se/ara aspirasi dan
miometrium memperlihatkan kontraksi dan retraksi, biasanya dilakukan kuretase yang
teliti dan hatihati dengan menggunakan alat kuret yang tajam dan besar. Faringan yang
diperoleh diberi label dan dikirim untuk pemeriksaan. !uretase kedua dilakukan apabila
kehamilan seusia lebih dari 2 minggu, atau tidak diyakini bersih. !uret ke dilakukan
kirakira -2-9 hari setelah kuret pertama. Pada waktu itu uterus sudah menge/il sehingga
lebih besar kemungkinan bahwa kuret betulbetul menghasilkan uterus yang bersih.
Fika terdapat mola hidatidosa yang besar (ukuran uterus 1- minggu, dan
dievakuasi dengan kuret hisap, laparatomi harus dipersiapkan, atau mungkin diperlukanligasi arteri hipogastrika bilateral bila terjadi perdarahan atau perforasi. ebelum kuret
sebaiknya disediakan persediaan darah untuk menjaga kemungkinan terjadi perdarahan
masif selama kuretase berlangsung.
7. Pemeriksaan tindak lanjut (follow up)
Tujuan utama follow up untuk mendeteksi adanya perubahan yang mengarah
keganasan. 'etode umum follow up adalah sebagai berikut%
'en/egah kehamilan selama periode follow up, minimal - tahun
Pengukuran kadar serum 0hG setiap minggu
'empertahankan terapi selama kadar serum menurun. Peningkatan atau
pendataran kadar membutuhkan evaluasi dan terapi lanjut
Fika kadar normal (men/apai batas rendah dari pengukuran, dilakukan pengukuran
setiap bulan sekali selama 5 bulan dan tiap bulan selama - tahun
>ollow up dapat dihentikan dan kehamilan diijinkan - tahun kemudian
etiap periksa ulang penting diperhatikan %
Pendidikan
a. =dukasi tentang penyakit 'ola #idatidosa
b. 'emotivasi pasien untuk melakukan operasi
-9
7/23/2019 Mola Linda
15/42
/. 'emotivasi pasien untuk mengurangi mengfollow up kembali post kuretase.
!onsultasi
Pasien dikonsulkan kepada dokter spesialis $bgyn untuk mendapatkan penanganan lebih
lanjut.
BAB III
TIN8AUAN PU0TAAA5 0INONI*
'ola hidatidosa adalah jonjotjonjot korion yang tumbuh berganda
berupa gelembunggelembung ke/il yang mengandung banyak /airan sehingga
-?
7/23/2019 Mola Linda
16/42
menyerupai buah anggur, atau mata ikan. $leh karena itu mola hidatidosa disebut
juga hamil anggur atau mata ikan. !elainan ini merupakan neoplasma troploblas
yang jinak.
B5 DEFINI0I
'ola berasal dari bahasa +atin yang berarti massa, sedangkan hidatidosa
berasal dari kata hydatis (aktorfaktor yang dapat
menyebabkan mola hidatidosa, antara lain % @
@. >aktor $vum % ovum memang sudah patologik sehingga mati, tetapi terlambat
dikeluarkan
B. &munoselektif dari trofoblas
C. !eadaan sosioekonomi yang rendah
-2. Paritas tinggi
--. !ekurangan protein
-. &nfeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas
-5
7/23/2019 Mola Linda
17/42
"alaupun penyakit ini sudah dikenal sejak abad keenam, tetapi sampai
sekarang belum diketahui dengan pasti penyebabnya. 0erbagai teori telah diajukan,
misalnya teori infeksi, defisiensi Mat makanan, terutama protein tinggi. Teori yang
paling /o/ok dengan keadaan adalah teori dari 6/osta ison, yaitu defisiensi protein,karena kenyataan membuktikan bahwa penyakit ini lebih banyak ditemukan pada
wanita dari golongan sosio ekonomi rendah. 6khirakhir ini dianggap bahwa kelainan
tersebut terjadi karena pembuahan sebuah sel telur dimana intinya telah hilang atau
tidak aktif lagi oleh sebuah sel sperma yang mengandung 7A (haploid) kromosom,
kemudian membelah menjadi 95AA, sehingga mola hidatidosa bersifat homoMigot,
wanita dan androgenesis. !adangkadang terjadi pembuahan oleh sperma, sehingga
terjadi 95AA atau 95Ay.
D5 FATOR RE0IO
"alaupun etiologi penyakit ini belum diketahui, telah lama diketahui bahwa
penderita penyakit ini mempunyai faktor resiko tertentu. Telah diketahui bahwa
penyakit ini banyak ditemukan pada golongan sosio ekonomi rendah, umur di bawah
2 tahun dan di atas 79 tahun, dan dengan paritas tinggi. !arena adanya faktor resiko
ini, maka walaupun etiologi belum diketahui, insiden penyakit ini dapat diturunkan
dengan suatu upaya preventif berrupa pen/egahan kehamilan di bawah 2 tahun dan
di atas 79 tahun dengan jumlah anak tidak lebih dari tiga, disamping usaha
pemerintah untuk menaikkan tingkat hidup masyarakat akan pula menurunkan
insiden.
Fuga disebutkan defisiensi lemak hewani dan karotene merupakan faktor resiko.
e/ara singkat dapat disimpulkan bahwa peran graviditas, paritas, faktor reproduksi
lain, status estrogen, kontrasepsi oral dan faktor makanan dianggap sebagai faktor
resiko walaupun masih belum jelas hubungannya.
E5 PATOLO4I
Fonjotjonjot korion tumbuh berganda dan mengandung /airan
merupakan kistakista ke/il seperti anggur. 0iasanya di dalamnya tidak berisi embrio.
-@
7/23/2019 Mola Linda
18/42
e/ara histopatologi kadangkadang ditemukan jaringan mola pada plasenta dengan
bayi normal. 0isa juga terjadi kehamilan ganda mola yaitu satu janin tumbuh dan
yang satu lagi menjadi mola hidatidosa. Gelembung mola besarnya bervariasi, mulai
dari yang ke/il sampai diameter lebih dari - /m. 'ola parsialis adalah bila dijumpai
janin dan gelembunggelembung mola. e/ara mikroskopik terlihat trias %
-. Proliferasi dari trofoblast
. Degenerasi hidrofik dari stroma villi
7. #ilangnya pembuluh darah dan stoma
elsel langhans tampak seperti polidral dengan inti terang dan adanya sel
sinsisial giantik (syn/ytial giant /els). Pada kasus mola banyak kita jumpai ovarium
dengan kista lutein ganda berdiameter -2 /m atau lebih (52H). !ista lutein akan
berangsurangsur menge/il dan kemudian hilang setelah mola hidatidosa sembuh.
F5 PATO4ENE0I0
6da beberapa teori yang diajukan untuk menerangkan patogenesis
penyakit ini.
Pertama , teori missed abortion.!ematian mudigah pada usia kehamilan
7? minggu, saat di mana seharusnya sirkulasi fetomaternal sudah terbentuk,
menyebabkan gangguan peredaran darah. ekresi dari selsel yang mengalami
hiperplasia dan menghasilkan substansisubstansi yang berasal dari sirkulasi darah
ibu, diakumulasikan ke dalam stroma villi sehingga terjadi kista villi yang ke/ilke/il.
airan yang terdapat dalam kista tersebut adalah /airan interstitial yang menyerupai
/airan as/ites atau edema, tetapi kaya akan hG.
!edua, adalah teori neoplasma dari Park, yang mengatakan bahwa yang
abnormal adalah selsel trofoblas, yang mempunyai fungsi yang abnormal pula,
dimana terjadi resorpsi /airan yang berlebihan ke dalam villi sehingga timbul
gelembung. #al ini menyebabkan gangguan peredaran darah dan kematian mudigah.
-B
7/23/2019 Mola Linda
19/42
ebagian dari villi berubah menjadi gelembunggelembung berisi /airan jernih.
0iasanya tidak ada janin, hanya pada mola parsialis kadangkadang ditemukan janin.
Gelembunggelembung ini sebesar butir ka/ang hijau sampai sebesar buah anggur.
Gelembung ini dapat mengisi seluruh kavum uterus.
Pada pemeriksaan kromosom didapat poliploidi dan hampir pada semua kasus mola
susunan kromatin seksnya adalah wanita ( 95AA). e/ara makroskopik, mola
hidatidosa mudah dikenal yaitu berupa gelembunggelembung putih, tembus
pandang, berisi /airan jernih, dengan ukuran bervariasi dari beberapa millimeter
sampai satu atau dua sentimeter. e/ara mikroskopis terlihat% e/ara makroskopis
terlihat % proliferasi dari trofoblas, degenerasi hidropik dari stroma villi, terhambat
atau hilangnya pembuluh darah
dan stroma.
45 LA0IFIA0I(2"
0erdasarkan ada tidaknya janin, maka mola hidatidosa diklasifikasikan
sebagai%
-. 'ola hidatidosa komplet
. 'ola hidatidosa parsial
ad.-. 'ola hidatidosa komplet ,@
6ngka kejadian mola hidatidosa komplet lebih sering daripada mola
hidatidosa parsial. 8esiko untuk berkembang menjadi tumor trofoblas darimola
hidatidosa komplit sekitar 2H. 'ola hidatidosa komplet merupakan hasil konsepsi
abnormal tanpa disertai embrio. Ditandai gambaran sekelompok buah anggur. *illi
koriales berkembang menjadi masa vesikel yang jernih. *esikel tersebut tumbuh
besar sampai mengisi seluruh kavum uterus.
*esikel tersebut terdiri dari berbagai ukuran dari yang hampir tidak terlihat
sampai beberapa sentimeter diameternya. truktur histologisnya berrsifat%
a. Degenerasi hidropik dan edema stroma villi
b. Tidak adanya pembuluh darah pada villi yang edema
-C
7/23/2019 Mola Linda
20/42
/. Proliferasi dari epitel trofoblas menjadi berbagai tingkatan
d. Tidak adanya fetus atau amnion
e/ara singkatnya dapat disebutkan perubahan histologis yang terlihat berupa%
a. Degenerasi hidropikdan edema stroma villib. Tidak adanya pembuluh darah pada villi yang edema
/. Proliferasi dari epitel trofoblast menjadi berbagai tingkatan
D.Tidak adanya fetus atau amnion
Pada kehamilan mola dilakukan penelitian sitogenik dan ditemukan komposisi
kromosom yang paling sering adalah 95AA, dengan kromosom seluruhnya berasal dari
ayah sehingga se/ara keseluruhan menggantikan kontribusi dari ibu. 0iasanya hal ini
terjadi sebagai hasil dari fertilisasi telur yang kosong oleh satu spermatoMoa.
'eskipun jarang, dapat juga dijumpai komposisi kromosom 95Ay. Dalam hal ini, dua
spermatoMoa telah membuahi satu ovum yang mengalami kekurangan kromosom.
6d.. 'ola hidatidosa parsial,@
'erupakan suatu hasil konsepsi abnormal dengan disertai adanya embrio atau
janin yang /enderung untuk mati lebih awal. #iperplasia trofoblastik yang terjadi,
lebih bersifat fokal daripada generalisata, kariotipe se/ara khas lebih triploid, yaitu 5C
AAy atau 5C Ayy, dengan satu komplemen haploid maternal tapi biasanya dengan dua
komplemen haploid maternal. Fanin se/ara khas menunjukkan stigmata triploid yangmen/akup malformasi kongenital multipel dan retardasi pertumbuhan.
'ola ini mengalami perubahan yang bersifat fokal dan kurang agresif
pertumbuhannya dibanding dengan mola hidatidosa komplet. 'ungkin dijumpai
beberapa jaringan fetus, biasanya minimal ditemukan kantong amnion.
#iperplasia trofoblastik bersifat fokal daripada umum. 6ngka kejadian
koriokarsinoma pada mola hidatidosa parsial /enderung lebih rendah. Dari 7222
kasus mola hidatidosa parsial hanya kasus dilaporkan yang berlanjut menjadi
koriokarsinoma.truktur histologisnya bersifat%
-. 6bnormal villi.Terlihat /ampuran dari sel villi besar dan ke/ilN jumlahnya tidak
menentu. 'eningkatnya inklusi pseudovilli. !emudian akan terlihat pembuluh
2
7/23/2019 Mola Linda
21/42
darah angioma melingkari villi avaskular lainnya. stroma villi mempunyai
struktur retikular, beberapa villi bersifat fibrotik.
. Proliferasi trofoblastik berlebihan. +ebih sedikit bila dibandingkan dengan mola
hidatidosa komplit, biasanya fokal dan kadangkadang tidak ada.
7. Perubahan hidropik. 0ersifat fokal, membesar pada trimester kedua. Pada
trimester pertama biasanya ke/il, ireguler dan mempunyai villi fibrotik. Pada
mola yang telah lama terdapat sisterna yang besar, jarang terlihat pada aborsi
hidropik.
9. 6danya fetus atau bagian janin yang nekrotik atau sel merah bernukleus juga
amnion.
Ta%el karakteristik mola hi$ati$osa %ent!k komplet $an parsial ,
No5 4am%aran *ola komplet *ola parsial
-. Faringan embrio atau janin tidak ada ada
. Pembengkakan hidatidosa pada villi difus fokal
7. #iperplasia trofoblastik difus fokal
9. &nklusi stroma tidak ada ada
?. +ekukan vilosa tidak ada ada
5. !ariotipe Paternal 95AA (C5H) Paternal O maternal
95Ay (9H) 5CAAy
@. eoplasia trofoblastik 2 H ?H (koriokarsinoma
-
7/23/2019 Mola Linda
22/42
jarang)
7/23/2019 Mola Linda
23/42
H5 DIA4NO0I0(+969,"
-. 6namnesis -,5,@,B
- terdapat gejalagejala hamil muda yang kadangkadang lebih nyata dari
kehamilan biasa
- terdapat perdarahan yang sedikit atau banyak, tidak teratur, warna tengguli
tua atau ke/oklatan
- pembesaran rahim yang tidak sesuai (lebih besar) bila dibandingkan dengan
usia kehamilan seharusnya
- keluar jaringan mola seperti buah anggur atau mata ikan (tidak selalu ada)
yang merupakan diagnosa pasti
. Gejala klinik
a. Perdarahan
Perdarahan uterus merupakan gejala mola hidatidosa yang paling umum
ditemui. 'ulai dari sekedar spotting hingga perdarahan masif. Gejala
perdarahan biasanya terjadi antara bulan pertama sampai bulan ke tujuh
dengan ratarata minggu ke --9. Dapat dimulai sesaat sebelum aborsi atau
lebih sering dapat mun/ul se/ara intermiten, sedikitsedikit atau sekaligus
banyak hingga menyebabkan syok atau kematian. ebagai akibat dari
perdarahan tersebut gejala anemia sering dijumpai terutama pada wanita
malnutrisi. =fek dilusi dari hipervolemia terjadi pada wanita dengan mola
yang lebih besar. 6nemia defisiensi >e sering ditemukan, demikian pula
halnya dengan kelainan eritropoiesis megaloblastik, diduga akibat asupan
yang tidak men/ukupi karena adanya mual dan muntah disertai peningkatan
kebutuhan asam folat karena /epatnya proliferasi trofoblas. Perdarahan juga
sering disertai pengeluaran jaringan mola. airan seperti jus prune, yang
terdiri dari darah lama mungkin ditemukan. Darah yang keluar berwarna
ke/oklatan.
7
7/23/2019 Mola Linda
24/42
b. Pembesaran uterus
Pertumbuhan ukuran uterus sering lebih besar dan lebih /epat daripada
kehamilan normal, hal ini ditemukan pada setengah dari semua pasien
mola. 6da pula kasuskasus yang uterusnya lebih ke/il atau sama besarnyadengan kehamilan normal, walaupun jaringannya belum dikeluarkan.
Dalam hal ini perkembangan trofoblas tidak terlalu aktif sehingga perlu
dipikirkan kemungkinan adanya dying mole. 3terus mungkin sulit untuk
diidentifikasikan se/ara pasti dengan palpasi, terutama pada wanita
nullipara. #al ini disebabkan karena konsistensinya yang lembut di bawah
dinding perut yang kaku. Pembesaran uterus karena kista the/a lutein
multiple akan membuat sulit perbedaaan dengan pembesaran uterus biasa.
/. Tidak adanya aktifitas janin
"alaupun pembesaran uterus men/apai bagian atas simfisis, tidak
ditemukan adanya denyut jantung janin. 'eskipun jarang, mungkin
terdapat plasenta ganda dengan kehamilan mola komplet yang bertumbuh
bersamaan, sementara plasenta yang satu dan janin terlihat normal. Fuga
walaupun jarang, mungkin terdapat mola inkomplet pada plasenta yang
disertai janin hidup.
d. =klamsia dan preeklamsia
Preeklampsia pada kehamilan mola timbul pada trisemester ke . =klamsia
atau preeklamsia pada kehamilan normal jarang terlihat sebelum usia
kehamilan 9 minggu. $leh karenanya preeklamsia yang terjadi sebelum
waktunya harus di/urigai sebagai mola hidatidosa.
e. #iperemesis
'ual dan muntah yang signifikan dapat timbul sebagai salah satu gejala
mola hidatidosa.
f. Tirotoksikosis
!adar tiroksin plasma pada wanita dengan kehamilan mola sering
meningkat, namun gejala hipertiroid jarang mun/ul. 'enurut urry
insidennya -H, tetapi 'artaadisoebrata menemukan angka lebih tinggi
yaitu @,5H. Terjadinya tirotoksikosis pada mola hidatidosa berhubungan
9
7/23/2019 Mola Linda
25/42
erat dengan besarnya uterus. 'akin besar uterus makin besar kemungkinan
terjadinya tirotoksikosis. $leh karena kasus mola dengan uterus besar
masih banyak ditemukan, maka 'artaadisoebrata menganjurkan agar pada
tiap kasus mola hidatidosa di/ari tandatanda tirotoksikosis se/ara aktif.'ola yang disertai tirotoksikosis mempunyai prognosis yang lebih buruk,
baik dari segi kematian maupun kemungkinan terjadinya keganasan.
0iasanya penderita meninggal karena krisis tiroid. Peningkatan tiroksin
plasma mungkin karena efek dari estrogen seperti yang dijumpai pada
kehamilan normal. erum bebas tiroksin yang meningkat sebagai akibat
thyrotropin-like effect dari Chorionic Gonadotropin hormone. Terdapat
korelasi antara kadar hG dan fungsi endogen tiroid tapi hanya kadar hG
yang melebihi -22.222 iu4+ yang bersifat tirotoksis.
g. =mbolisasi
ejumlah trofoblas dengan atau tanpa stroma villi keluar dari uterus ke vena
pada saat evakuasi. ebetulnya pada setiap kehamilan selalu ada migrasi sel
trofoblas ke peredaran darah kemudian ke paru tanpa memberikan gejala
apapun. Tetapi pada kasus mola kadangkadang sel trofoblas ini demikian
banyak sehingga dapat menimbulkan emboli paru akut yang dapat
menyebabkan kematian. Fumlah dan volume akan menentukan gejala dan
tanda dari emboli paru akut bahkan akibat yang fatal, walaupun kefatalan
jarang terjadi. 0eberapa dokter melakukan induksi sebelum melakukan
evakuasi mola yang ternyata meningkatkan resiko emboli trofoblas atau
penyakit trofoblas persisten. /hlaertf O /oworkers (-CBB) menemukan
komplikasi pernafasan pada -? H wanita dengan mola berukuran lebih
besar dari kehamilan 2 minggu. Pada kasuskasus ini kehamilan diakhiri
dengan histerektomi atau induksi persalinan.
h. 'ola hidatidosa sering disertai dengan kista lutein, baik unilateral maupun
bilateral. !ista lutein dapat menyebabkan pembesaran pada satu atau kedua
ovarium dengan ukuran yang beragam, dari diameter mikroskopik sampai
ukuran -2 /m atau lebih. #al ini terjadi pada ?52H penderita mola. !ista
?
7/23/2019 Mola Linda
26/42
teka lutein multiple pada -?72H penderita mola menyebabkan
pembesaran satu atau kedua ovarium dan menjadi sumber rasa nyeri.
8uptur, perdarahan atau infeksi mudah terjadi.
!ista lutein ini diperkirakan terjadi akibat rangsangan elemen lutein yangberlebihan oleh hormon korionikgonadotropin dalam jumlah besar yang
disekresi oleh trofoblas yang berproliferasi dengan pemeriksaan klinis,
insiden kista lutein -2,H, tetapi bila menggunakan 3G angkanya
meningkat sampai ?2H. !asus mola dengan kista lutein mempunyai resiko
empat kali lebih besar untuk mendapat degenerasi keganasan di kemudian
hari daripada kasuskasus tanpa kista. &nvolusi dari kista terjadi setelah
beberapa minggu yang biasanya seiring dengan penurunan kadar 0hG.
Tindakan bedah hanya dilakukan bila ada ruptur dan perdarahan atau
ovarium yang membesar tadi mengalami infeksi. umumnya ukuran kembali
normal dalam - minggu.
'ola hidatidosa komplet
Perdarahan pervaginam % gejala umum dari mola komplet.
Faringan mola terpisah dari desidua, menyebabkan perdarahan. 3terus
mungkin membesar karena sejumlah besar darah dan /airan gelap masuk
ke dalam vagina. Gejala ini mun/ul pada C@H kasus.
#iperemesis % karena peningkatan se/ara ekstrem kadar hG
#ipertiroidisme % kirakira @H pasien mengalami takikardi, tremor dan
kulit yang hangat.
'ola hidatidosa parsial
Pasien dengan mola hidatidosa parsial tidak memiliki gejala yang sama
dengan mola komplet. Pasien ini biasanya mempunyai gejala dan tanda
seperti abortus inkomplet atau missed abortion.
Perdarahan pervaginam
6danya denyut jantung janin
7. Pemeriksaan fisik -,,@
Pada pemeriksaan fisik ditemukan%
&nspeksi
5
7/23/2019 Mola Linda
27/42
'uka dan kadangkadang badan kelihatan pu/at kekuningkuningan yang
disebut muka mola (mola fa/e)
!alau gelembung mola keluar dapat dilihat jelas
Palpasi
3terus membesar tidak sesuai dengan usianya, terasa lembek
Tidak teraba bagianbagian janin dan balotemen dan juga gerak janin
6danya fenomena harmonika % darah dan gelembung mola keluar, dan
fundus uteri turun, lalu naik lagi karena terkumpulnya darah baru
6uskultasi
Tidak terdengar bunyi denyut jantung janin
Terdengar bising dan bunyi khas
Pemeriksaan dalam
Pastikan besarnya rahim, rahim terasa lembek, tidak ada bagianbagian
janin, terdapat perdarahan dan jaringan dalam kanalis servikalis dan
vagina, serta evakuasi keadaan serviks.
9. Pemeriksaan Penunjang -,,@
6. Pemeriksaan laboratorium
Pengukuran kadar hG tidak lagi digunakan untuk menegakkan
diagnosis mola karena sudah digantikan oleh 3G. Pemeriksaan serial
diperlukan untuk mendeteksi penyakit PTG yang persisten setelah
pengeluaran mola.
7/23/2019 Mola Linda
28/42
hG kualitatif serum, yang dapat mendeteksi kadar hG 1 ? -2
m&34ml
hG kualitatif urin, yang dapat mendeteksi kadar hG 1 ??2
m&34ml hG kuantitatif urin, yang dapat mendeteksi kadar hG 1 ? juta
m&34ml
#asilnya harus dibandingkan dengan kadar hG serum kehamilan
normal pada usia kehamilan yang sama. 0ila kadar hG kuantitatif
1-22.222 m&34+ mengindikasikan pertumbuhan ukuran yang berlebihan
dari trofoblastik dan meningkatkan ke/urigaan adanya kehamilan mola
namun kadangkadang kehamilan mola dapat memiliki nilai hG normal.
0iasanya tes hG normal setelah B minggu post evakuasi mola.
0ila jauh lebih tinggi dari rentangan kadar normal pada tingkat kehamilan
tersebut, suatu persangkaan diagnosa mola hidatidosa dibuat. !adar
hormon hG sangat tinggi dalam serum, -22 hari atau lebih setelah
menstruasi terakhir. Pemantauan se/ara hatihati dari kadar hG,
penting untuk diagnosis, penatalaksanaan dan tindak lanjut pada semua
kasus penyakit trofoblastik. Fumlah hormon hG yang ditemukan pada
serum atau urin berhubungan dengan jumlah selsel tumor yang ada.
0. 3ltrasonografi
Pada kehamilan mola, bentuk karakteristik yang ada berupa gambaranseperti Kbadai saljuK tanpa disertai kantong gestasi atau janin. Pemeriksaan
3G sebaiknya dilakukan pada setiap pasien yang pernah mengalami
perdarahan pada trisemester awal kehamilan dan memiliki ukuran uterus
yang lebih besar daripada usia kehamilannya.
3G dapat menjadi pemeriksaan yang spesifik untuk membedakan antara
kehamilan normal dengan mola hidatidosa. amun harus diingat bahwa
beberapa struktur lainnya dapat memperlihatkan gambaran yang serupa
dengan mola hidatidosa termasuk myoma uteri dengan kehamilan ini dan
kehamilan janin 1 -. Pada kehamilan trimester & gambaran mola hidatidosatidak spesifik sehingga seringkali sulit dibedakan dari kehamilan
anembrionik, missed abortion, abortus in/omplitus atau mioma uteri. Pada
kehamilan trimester && gambaran mola hidatidosa umumnya lebih spesifik,
kavum uteri berisi massa ekogenik ber/ampur bagianbagian anekhoik
B
7/23/2019 Mola Linda
29/42
vesikuler berdiameter antara ?-2 mm. Gambaran tersebut dapat
dibayangkan seperti gambaran sarang tawon (honey /omb) atau badai salju
(snow storm). C
Pada 2?2H kasus dijumpai adanya massa kistik multilokuler di daerah
adneksa. 'assa tersebut berasal dari kista teka lutein. !ista ini tidak dapat
tidak dapat diketahui keberadaannya jika hanya dengan pemeriksaan
palpasi bimanual. 3G dapat mendeteksi adanya kita teka lutein oleh
karena itu untuk mengetahui ada tidaknya kista teka lutein dipergunakan
3G.
. >oto rontgen
Pada kehamilan 79 bulan, tidak ditemukan adanya gambaran tulangtulang
janin. $rganorgan janin mulai dibentuk pada usia kehamilan B minggu dan
selesai pada usia kehamilan - minggu. $leh karena itu pada kehamilannormal seharusnya dapat terlihat gambaran tulangtulang janin pada foto
rontgen.
D. 3ji sonde
Dengan perasat #anifa "inkjosastro, kita masukkan sonde uterus. Fika
sonde masuk ke dalam kavum uteri tanpa tahanan dan dapat diputar 752 o
dengan deviasi sonde kurang dari -2o, berarti merupakan kehamilan mola.
=. 6mniografi
Dengan menggunakan bahan radioopague yang dimasukkan ke dalam
uterus se/ara transabdominal, akan memberikan gambaran radiografik yangkhas untuk mola hidatidosa. !avum uterus ditembus dengan jarum
amniosentesis. untikan 2 ml hypague segera. Dibuat foto anteroposterior
?-2 menit kemudian. Pola sinar yang terjadi seperti sarang tawon, yang
ditimbulkan oleh bahan kontras yang mengelilingi gelombanggelombang
korion. 6mniografi ini sekarang sudah jarang digunakan lagi semenjak
adanya 3G yang lebih mudah.
I5 RITERIA DIA4NO0TI
Pada beberapa kasus, vesikel hidatidosa yang berupa gambaran anggur
dikeluarkan sebelum mola se/ara spontan abortus atau dikeluarkan dengan operasi.
Pengeluaran se/ara spontan umum terjadi pada minggu ke-5 dan jarang setelah B
minggu. Penemuan klinik berupa perdarahan yang menetap dan pembesaran uterus
lebih dari usia kehamilan harus di/urigai sebgai kehamilan mola. #arus juga
dipikirkan apakah pembesaran uterus tersebut disebabkan oleh kesalahan data
C
7/23/2019 Mola Linda
30/42
menstruasi, mioma uteri, hidramnion, atau kehamilan ganda. Penegakan diagnosis
yang akurat ialah dengan pemeriksaan 3G. 3mumnya struktur lain mungkin
memiliki penampilan serupa dengan mola, termasuk diantaranya mioma uteri dan
kehamilan ganda.
ebagai kesimpulan, kriteria diagnostik dari mola hidatidosa komplet
sebagai berikut%
-. Perdarahan yang terusmenerus pada kehamilan kurang lebih - minggu
yang biasanya bersifat masif dan berwarna ke/oklatan
. Pembesaran uterus melebihi usia kehamilan
7. Tidak adanya bagian janin dan denyut jantung janin walaupun uterus
membesar setinggi pusat atau lebih.
9. Gambaran 3G yang khas % badai salju
?. !adar serum hG yang lebih tinggi daripada kadar umum berdasarkanmasa kehamilan
5. Preeklamsi dan eklamsi yang mun/ul sebelum minggu ke9
@. #iperemesis gravidarum
Diagnosa pasti ditegakkan bila kita melihat lahirnya gelembunggelembung mola.
Tetapi bila kita menunggu sampai gelembung mola keluar biasanya sudah terlambat,
karena pengeluaran gelembung umumnya disertai perdarahan yang banyak dan
keadaan umum pasien menurun.
7/23/2019 Mola Linda
31/42
Perforasi uterus selama kuret hisap sering mun/ul karena uterus yang
membesar. Fika hal ini terjadi prosedur penanganannya harus dalam
bimbingan laparaskopi.
Perdarahan sering pada evakuasi mola, karenanya oksitosin &* harusdiberikan sebelum prosedur dimulai. 'ethergin atau #emabase dapat juga
diberikan.
Penyakit trofoblastik ganas terjadi pada 2 H kehamilan mola, karenanya
pemeriksaan kuantitatif hG serial dilakukan selama - tahun post evakuasi
sampai hasilnya negatif.
D&, karena jaringan mola melepaskan faktor yang bersifat fibrinolitik.
emua pasien harus diperiksa kemungkinan adanya koagulopati.
=mboli trofoblastik dapat menyebabkan insufisiensi pernafasan akut. >aktor
resiko terbesar ialah pada ukuran uterus yang lebih besar dari yang diharapkan
pada usia kehamilan -5 minggu. !ondisi ini dapat berakhir fatal.
6nemia, karena perdarahan yang berulangulang
Perdarahan dan syok. Penyebab perdarahan ini mungkin disebabkan oleh
pelepasan jaringan mola tersebut dengan lapisan desidua, perforasi uterus oleh
karena keganasan, atonia uteri atau perlukaan pada uterus karena evakuasi
jaringan mola.
&nfeksi sekunder
Perforasi, karena keganasan atau karena tindakan !eganasan, baik menjadi koriokarsinoma ataupun menjadi mola invasif
L5 PENATALA0ANAAN29+96979,9.9:9-
Penatalaksanaan mola hidatidosa terdiri dari 9 tahap, yaitu%
9. Perbaikan keadaan umum
7/23/2019 Mola Linda
32/42
a. !uret hisap
!uret hisap merupakan tindakan pilihan untuk mengevakuasi jaringan
mola, dan sementara proses evakuasi berlangsung berikan infus -2 &3
oksitosin dalam ?22 ml al atau 8+ dengan ke/epatan 9252
tetes4menit. $ksitosi diberikan untuk menimbulkan kontraksi uterus
mengingat isinya akan dikeluarkan Tindakan ini dapat mengurangi
perdarahan dari tempat implantasidan dengan terjadinya retraksi
miometrium, dinding uterus akan menebal dan dengan demikian
resiko perforasi dapat dikurangi B.0ila sudah terjadi abortus maka
kanalis servikalis sudah terbuka. 0ila belum terjadi abortus, kanalis
servikalis belum terbuka sehingga perlu dipasang laminaria atau
servikalis dilator (setelah -2 jam baru terbuka ? /m). etelah
jaringan mola dikeluarkan se/ara aspirasi dan miometrium
memperlihatkan kontraksi dan retraksi, biasanya dilakukan kuretaseyang teliti dan hatihati dengan menggunakan alat kuret yang tajam
dan besar. Faringan yang diperoleh diberi label dan dikirim untuk
pemeriksaan. !uretase kedua dilakukan apabila kehamilan seusia lebih
dari 2 minggu, atau tidak diyakini bersih. !uret ke dilakukan kira
kira -2-9 hari setelah kuret pertama. Pada waktu itu uterus sudah
menge/il sehingga lebih besar kemungkinan bahwa kuret betulbetul
menghasilkan uterus yang bersih.
Fika terdapat mola hidatidosa yang besar (ukuran uterus 1-
minggu, dan dievakuasi dengan kuret hisap, laparatomi harus
dipersiapkan, atau mungkin diperlukan ligasi arteri hipogastrikabilateral bila terjadi perdarahan atau perforasi. ebelum kuret
sebaiknya disediakan persediaan darah untuk menjaga kemungkinan
terjadi perdarahan masif selama kuretase berlangsung.
b. #isterektomi
ebelum kuret hisap digunakan, histerektomi sering dipakai
untuk pasien dengan ukuran uterus di luar --9 minggu. amun
histerektomi tetap merupakan pilihan pada wanita yang telah /ukup
umur dan /ukup mempunyai anak.
6lasan untuk melakukan histerektomi ialah karena umur tua
dan paritas tinggi karena hal tersebut merupakan predisposisi
timbulnya keganasan. 0atasan yang dipakai ialah umur 7? tahun
dengan anak hidup tiga. Tidak jarang bahwa pada sediaan histerektomi
bila dilakukan pemeriksaan histopatologi sudah tampak adanya tanda
tanda mola invasif.
7
7/23/2019 Mola Linda
33/42
6da beberapa ahli yang menganjurkan agar pengeluaran
jaringan dilakukan melalui histerektomi. Tetapi /ara ini tidak begitu
populer dan sudah ditinggalkan. "alau histerektomi tidak dapat
mengeliminasi selsel tumor trofoblastik, namun mampu untuk
mengurangi kekambuhan penyakit ini.
5. Terapi profilaksis dengan sitostatika
Diberikan pada kasus mola dengan resiko tinggi akan terjadinya
keganasan di bawah pengawasan dokter.7 'isalnya umur tua dan paritas
tinggi yang menolak untuk dilakukan histerektomi, atau kasus dengan hasil
histopatologi yang men/urigakan. 0iasanya diberikan 'ethotreAate atau
6/tinomy/in D. Tidak semua ahli setuju dengan /ara ini, dengan alasan
jumlah kasus mola yang menjadi ganas tidak banyak dan sitostatika
merupakan obat yang berbahaya. Goldstein berpendapat bahwa pemberiansitostatika profilaksis dapat menghindarkan keganasan metastasis, serta
mengurangi terjadinya koriokarsinoma di uterus sebanyak 7 kali. !adar hG
1-22.222 &34+ praevakuasi dianggap sebagai resiko tinggi untuk perubahan
ke arah keganasan, pertimbangan untuk memberikan 'ethotreAate ('T) 7?
mg4kg00 atau ? mg &' dosis tunggal. 'etastasis yang hanya ke paru dapat
diobati dengan agen kemoterapi tunggal sedangkan metastasis lainnya
memerlukan 7 agen kemoterapi.
@. Pemeriksaan tindak lanjut (follow up)Tujuan utama follow up untuk mendeteksi adanya perubahan yang mengarah
keganasan. 'etode umum follow up adalah sebagai berikut%
'en/egah kehamilan selama periode follow up, minimal - tahun
Pengukuran kadar serum 0hG setiap minggu
'empertahankan terapi selama kadar serum menurun. Peningkatan atau
pendataran kadar membutuhkan evaluasi dan terapi lanjut
Fika kadar normal (men/apai batas rendah dari pengukuran, dilakukan
pengukuran setiap bulan sekali selama 5 bulan dan tiap bulan selama -
tahun >ollow up dapat dihentikan dan kehamilan diijinkan - tahun kemudian
etiap periksa ulang penting diperhatikan %@
-. Gejala klinik% keadaan umum, perdarahan, dan lainlain
77
7/23/2019 Mola Linda
34/42
. +akukan pemeriksaan dalam dan pemeriksaan inspekulo% tentang keadaan serviks,
uterus /epat bertambah ke/il atau tidak, dan lainlain
7. 8eaksi biologis atau imunologis air seni, kalau reaksi titer tetap () maka harus
di/urigai adanya keganasan. !eganasan masih dapat timbul setelah 7 tahun pas/a
terkenanya mola hidatidosa. 'enurut #arahap tumor timbul 79,?H dalam 5minggu, 5,-H dalam - minggu, dan @C,9H dalam 9 minggu serta C@,H
dalam - tahun setelah mola keluar.
+ama pengawasan berkisar antara satu atau dua tahun, mengingat
kemungkinan terjadi keganasan setelah mola hidatidosa (2H). Gejalagejala
/horio/arsinoma yang harus diwaspadai setelah dilakukan kuretase mola% perdarahan
yang terus menerus,involusi rahim tidak terjadi, kadangkadang malahan nampak
metastasis di vagina berupa tumortumor yang biru ungu, rapuh dan mudah berdarah
sebesar ka/ang 0ogor.-
elama pengawasan, se/ara berkala dilakukan ginekologis, kadar hG dan
radiology. ara yang paling peka saat ini adalah dengan pemeriksaan hG yangmenetap untuk beberapa lama. Fika masih meninggi, hal ini berarti masih ada selsel
trofoblas yang aktif. ara yang umum dipakai sekarang ini adalah dengan
radioimmunoassay terhadap hG subunit. Pemeriksaan kadar hG
diselenggarakan setiap minggu sampai kadar menjadi negatif selama 7 minggu dan
selanjutnya setiap bulan selama 5 bulan. 'ungkin juga timbul metastasis di paru
paru yang menimbulkan batuk dan haemoptoe, oleh karena itu bila ada gejalagejala
yang men/urigakan harus dibuat foto rontgen paru.-
*5 PRO4NO0I0
WHO 0)ORIN4 0I0TE*,
>aktor Prognosis 2 - 7
-. 3sia ; 7C th 1 7C th
. !ehamilan sebelumnya 'ola 6borsi 6term
7. &nterval ; 9 bl 95 bl @- bln 1 - bln
9. hG ; -222 ; -2.222 ; -22.222 1 -22.222
?. 60$ maternalpaternal $A6, 6A$ 0, 60
5. 3kuran tumor terbesar 7? 1 ?
@. +okasi metastase +impa, ginjal G&T, hati $tak
B. 6ngka metastase -9 9B 1 B
C. !emoterapi terdahulu Tunggal 'ultipel
Total s/ore %
29 resiko rendah
?@ resiko sedang
1 B resiko tinggi
79
7/23/2019 Mola Linda
35/42
Data mortalitas berkurang se/ara drastis men/apai 2 dengan diagnose dini
dan terapi yang adekuat. Dengan kehamilan mola yang lanjut, pasien /enderung
untuk menderita anemia dan perdarahan kronis. &nfeksi dan sepsis pada kasuskasus
ini dapat menyebabkan tingkat morbiditas yang tinggi.
=valuasi dini tidak menghilangkan kemungkinan berkembangnya tumor
persisten. #ampir 2H mola komplet berlanjut menjadi tumor gestasional
trofoblastik. +urain and olleagues (-CB@) melaporkan setelah evakuasi mola
hidatidosa, B-H mengalami regresi spontan dan -CH berlanjut menjadi tumor
trofolastik gestasional.
Pemantauan yang dilihat pada pasien mola hidatidosa yang telah
menjalani evakuasi mengindikasikan bahwa tindakan ini bersifat kuratif pada lebih
dari B2H pasien. 'ola hidatidosa yang berulang terjadi pada 2,? ,5H, dengan
resiko yang lebih besar untuk menjadi mola invasif atau koriokarsinoma. Terjadinya
proses keganasan bisa berlangsung antara @ hari sampai 7 tahun pas/a mola, tetapi
yang paling banyak dalam 5 bulan pertama. !urang lebih -22H mola hidatidosa
komplet menjadi metastastik koriokarsinoma yang potensial invasif.
!ematian pada kasus mola disebabkan karena perdarahan, infeksi,
preeklamsia, payah jantung, emboli paru atau tirotoksikosis. Di negara maju,
kematian karena mola hampir tidak ada lagi, tetapi di negara berkembang masih
/ukup tinggi, yaitu berkisar ,?,@H.
!apan pasien mola dianggap sehat kembaliQ ampai sekarang belum ada
kesepakatan. urry mengatakan sehat bila kadar hG dua kali berturutturut normal.
6da pula yang mengatakan bila sudah melahirkan anak yang normal.
7?
7/23/2019 Mola Linda
36/42
0E*A *ANA8E*EN PADA *OLA HIDATIDO0A (."
Dalam proses ekspulsi 3terus
sedatif koreksi anemia (tranfusi darah)
infus darah tetap di pertahankan
tranfusi darah menjelang pengeluaran
per/epat evakuasi (pengeluaran)
oAyto/in drip
su/tion
pasien muda umur 7? tahun
ingin mempunyai anak
!uretase
(antara hari ?@)
evakuasi #ysterektomi
(selektif)
*aginal 6bdominal
#ysterotomy
ervik baik /ervik tak baik /ervi/ tidak baik
perdarahan
$Ayto/in drip dilatasi lambat
Pada /ervik
u/tion evakuasi (laminaria)
kuretase se/epatnya
su/tion evakuasi
kuretase antara hari ?@
75
7/23/2019 Mola Linda
37/42
!ontrol rutin (kurang lebih untuk tahun)
BAB I;
ANALI0A A0U0
Dari hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang
dilakukan, pada pasien ini, diagnosa mola hidatidosa dapat ditegakkan karena
ditemukan halhal berikut ini%
-. 6menorrhoe selama ? bulan dan dinyatakan hamil oleh bidan
. 6danya faktor predisposisi yang menyokong, yaitu rendahnya sosio
ekonomi.
7. Pada pemeriksaan 3G tampak gambaran now torm dengan kesan%
'ola #idatidosa .
Penanganan yang telah diberikan, yaitu, telah dilakukan kuretase hisap pada pasien
ini. Dan dikeluarkan jaringan yang kemudian dikirim ke bagian patologi anatomi
untuk dilakukan pemeriksaan selanjutnya.
Pasien ini dianjurkan untuk memeriksakan kadar 0hGnya di
laboratorium swasta dan se/ara rutin kontrol ke poliklinik Ginekologi.
7@
7/23/2019 Mola Linda
38/42
BAB ;
E0I*PULAN
Penyebab mola hidatidosa tidak diketahui se/ara pasti sehingga tidak
dapat diketahui usaha pen/egahan yang harus dilakukan, oleh karena itu sangatlah
penting untuk dapat mendeteksi dan menangani kasus ini sedini mungkin terutama
karena ke/enderungannya menjadi ganas.
Perdarahan yang terjadi selama kehamilan muda (walaupun tanpa
pembesaran uterus yang tidak sesuai dengan umur kehamilan) harus di/urigai
terhadap kemungkinan adanya penyakit mola hidatidosa. "alau tidak tertutup
kemungkinan adanya kehamilan ganda, kesalahan #P#T, hidramnion, 6bortus
imminen, dll. Demikian juga adanya gejalagejala preeklamsia dan eklamsi dini pada
kehamilan yang lebih muda harus diwaspadai adanya mola hidatidosa.
Diagnosa ditegakkan melalui anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang. Diagnosa pasti ditegakkan bila adanya gelembung
gelembung mola atau jaringan mola yang keluar. 0ila masih terdapat keraguan dalam
penegakkan diagnosa, /ara yang sangat membantu yaitu pemeriksaan 3G yang akan
memberikan gambaran badai salju. Pengukuran kadar 0hG se/ara serial digunakan
dalam mendeteksi penyakit trofoblas ganas yang terjadi setelah evakuasi jaringan
mola.
Penangan yang /epat dan tepat dibutuhkan karena biasanya pasien datang
setelah terjadinya perdarahan. elain itu informed /onsent pada pasien dan keluarga
pasien juga perlu diperhatikan dalam prosedur tindakan medis.
Disarankan kepada penderita untuk kontrol se/ara teratur dan
memeriksakan kadar 0hGnya se/ara teratur untuk mengevaluasi adanya
kemungkinan keganasan.
7B
7/23/2019 Mola Linda
39/42
DAFTAR PU0AA
-. unningham >G, Gant >, +eveno !F, et al. Gestational Trophoblasti/ Disease %
"illiams $bstetri/s.-th ed. onneti/ut, 6ppleton O +ange, 22-N B7?B97.
. 0agian $bstetri Ginekologi >! 3P6D. 'ola #idatidosaN $bstetri PatologiN
-CC7N 7B9.
7. !onar #iralal Gestational Trophoblasti/ Diseases (G&D) D.. Dutta 9 th ed ew
entral book 6gen/y al/uta, -CCBN 25-?
9. 8ustam 'u/htar. Penyakit Trofoblas % inopsis $bstetri. =disi , Filid -. Penerbit
buku !edokteran. =G. #al. 7B97.?. haw 8, outter P, tanton , et al. Trophoblasti/ disease % Gynae/ology. +ondon,
hur/hill +ivingstone, -CC N ??@?55.
5. "inkjosastro #. 'ola #idatidosa N &lmu !ebidanan. =disi ke7. Fakarta.
7/23/2019 Mola Linda
40/42
ATA PEN4ANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH 0WT5karena atas berkat
dan rahmatya maka tugas pembuatan portofolio yang berjudul
7/23/2019 Mola Linda
41/42
DAFTAR I0I
#alaman
!6T6 P=G6T68RRRRRRRRRRRRRRRRRR. i
D6>T68 &&RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR ii
060 & P=D6#3+36RRRRRRRRRRRRRR.. -
060 && P$8T$>$+&$RR..RRRRRRRRRRRR. ?
060 &&& +6P$86 !63RRRRRRRRRRRRRR.. -56.inomim RRRRRRRRRRRRR.. -5
0. DefinisiRRRRRRRRRRRRRR -5
. =tiologiRRRRRRRRRRRRRR -5
D. >aktor resikoRRRRRRRRRRRR -@
=. Patologi RRRRRRRRRRRRRR -B
>. PatogenesisRRRRRRRRRRRR.. -B
G. !lasifikasiRRRRRRRRRRRRR -C
G.- 'ola hidatidosa kompletRRRRR.. -C
G.. 'ola hidatidosa parsialRRRRRR 2
#. DiagnosisRRRRRRRRRRRRRR 7
&. !riteria DiagnostikRRRRRRRRRR C
F. Diagnosa 0anding RRRRRRRRR. 72
!. !omplikasiRRRRRRRRRRRRR. 7-
+. PenatalaksanaanRRRRRRRRRRR.. 7-
'. PrognosisRRRRRRRRRRRRRR. 79
060 &* 66+&6 !63............................................RRRR 7@
9-
i
7/23/2019 Mola Linda
42/42
060 * !=&'P3+6 ........................................RRRR 7B
D6>T68 P3T6!6..............................................................RRRR 7C
ii