Post on 03-Feb-2016
description
Membangun Jati Diri dan Karirsebagai Dosen
• Abdul Hakim Halim
Kopertis Wilayah IVMei/Juni 2013
Pendahuluan(1)
• Tujuan Pertemuan– Silaturrahim– Silaturrahim = komunikasi
– Kesamaan pandangan tentang tugas pokok dan fungsi dosen, visi, misi dan value
– Team work: 70% dari budaya di dunia didasarkan kepada kerjasama; we are in the same boat
Pendahuluan(2)Tahun
Pilihan Karir
Kondisi saat ini (S1, S2, S3, AA, L, LK, GB, Kaprodi, Dekan, Rektor, ...)
Where will you be in the next 5, 10, 15 years????
Gelar akademik Jabatan fungsional Administratif
Pendahuluan(3)
Ekspektasi pemangku
kepentingan
Kapasitas untuk
memenuhi ekspektasi
Ekspektasi pemangku
kepentingan
Kapasitas untuk memenuhi ekspektasi
Saat ini Masa y. a. d.
Kemampuan untuk memuaskan pemangku
kepentingan lebih dari harapan
Pros/cons of being an academic
• Academics are creative
• Academics have relatively high degree of autonomy in their work
• Flexibility of working practice• Academic freedom (vs. academic duty)
• Academics have a global sense of community• Traveling the world and meeting people
Boden, R., Epstein, D., and Kenway, J, 2005, Building your academic career, SAGE Publication Ltd, London
Anatomi dosen(1)
• Bisa membangun portfolio sendiri
Boden, R., Epstein, D., and Kenway, J, 2005, Building your academic career, SAGE Publication Ltd, London
•“Kesempatan” untuk mendapatkan manfaat:– Otonomi (ciri utama dari kehidupan akademik)
– Spesifik dalam output (berorientasi pada output)
– Bebas untuk membangun kehidupan yang diinginkan
– Penghargaan diperoleh lebih banyak dari peer community dibandingkan dengan dari pimpinan unit (kalab, kaprodi, dekan, rektor)
Anatomi dosen(2)
• Bisa menjadi penyebab kesulitan dalam membangun karir:– Tidak memiliki pembimbing/pengawas/mentor atau
tidak memadai
Boden, R., Epstein, D., and Kenway, J, 2005, Building your academic career, SAGE Publication Ltd, London
– Tidak memiliki determinasi dan tidak memiliki self motivated dalam mengarahkan karir sendiri
– Tidak memiliki “energi,” jejaring (networking): keberhasilan lebih didasarkan kepada “persaingan” dari pada standar absolut
Jenjang Pendidikan UU Dikti 12/2012
• Program Sarjana:• Program Sarjana menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual
dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesioanal (Pasal 18, ayat 2)
• Program Magister:• Program Magister mengembangkan Mahasiswa menjadi
intelektual, ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja serta mengembangkan diri menjadi profesional (Pasal 19, ayat 2)
• Program Doktor:
• Program Doktor mengembangkan dan memantapkan Mahasiswa untuk menjadi lebih bijaksana dengan meningkatkan kemampuan dan kemandirian sebagai filosof dan/atau intelektual, ilmuwan yang berbudaya dan menghasilkan dan/atau mengembangkan teori melalui Penelitian yang komprehensif dan akurat untuk memajukan peradaban manusia (Pasal 20, ayat 2)
Langkah-langkah menuju sukses(1)
•Fokus:• pendidikan (linear)• bacaan, berfikir• pengajaran• penelitian• penulisan makalah/buku• publikasi
Langkah-langkah menuju sukses(2)
•Tentukan prioritas
•Pilih mentor; cari seorang role model
•Bangun jejaring dengan akademisi lain: seminar, konferensi, sabbatical leave
•Cari research grant
S1
S2
S3"Prog. Studi"/ Bidang Ilmu
Riset/JFA
A
A
A
A
A
A
B
B
B
B
A
B
A
A
A
A
A
A
B
A
?
A
A
B
A
A
A
A
B
B
B
?
A
B
C
D
E
???
Linearity pendidikan bukan terkait dengan PS tempat memperoleh gelar akademik tapi terkait dengan bidang ilmu (body of knowledge)
Linearity
Dimensi kehidupan akademisi(1)
Academic freedomAcademic
duty
•Critics•Advocate
•Mentor• Guardian•Enabler•Ambassador
Role model
1. To teach2. To mentor3. To serve the
university4. To discover5. To publish6. To tell the truth7. To reach beyond
the wall8. To change
Academic duty
Macfarlane, B., 2011, What are university professors for? Exploring intellectual leadership, https://www.sussex.ac.uk/webteam/gateway/file.php?name=macfarlane29june.ppt&site=41
, diakses 18 Oktober 2011
Kennedy, D., 1997, Academic duty, Harvard University Press, Massachusetts, USA
Dimensi kehidupan akademisi(2)
Focus on academic duty
Exercise of academic freedom
Discipline
Society
Limited Extended
Knowledgeproducer
Academic citizen
Boundarytransgressor
Publicintellectual
1. Knowledge producer
2. Academic citizen
3. Boundary transgressor
4. Public intellectual
Macfarlane, B., 2007, The academic citizen: the virtue of service in university life, Routlege Taylor & Francis Group, New York, USA
Perbandingan publikasi(1)
Presentasi Dirlitabmas, Rakor Litabmas, Bandung, 10-11 Juni 2013
Perbandingan publikasi(2)
Presentasi Dirlitabmas, Rakor Litabmas, Bandung, 10-11 Juni 2013
Page 11
PUBLIKASI TOTAL
Sumber: SCOPUS per 10 September 2012 Bahan presentasi Direktorat Riset dan PM UI dalam Rakornas Program Riset dan PengMas, Dit. Litabmas DIKTI, Bandung,10-11 Juni 2012
Perbandingan publikasi(3)
Page 12
ARTIKEL JURNAL
Sumber: SCOPUS per 10 September 2012
Perbandingan publikasi(4)
Bahan presentasi Direktorat Riset dan PM UI dalam Rakornas Program Riset dan PengMas, Dit. Litabmas DIKTI, Bandung,10-11 Juni 2012
Posisi Research and development
Presentasi Dirlitabmas, Rakor Litabmas, Bandung, 10-11 Juni 2013
Persentase dana riset terhadap GDP
Jumlah scientist dan engineer/juta orang
PERPADUAN ANTARA PENDIDIKAN FORMAL, PROFESIONALISME, PERPADUAN ANTARA PENDIDIKAN FORMAL, PROFESIONALISME, PENGALAMAN KERJA DAN KARIR: Pencapaian Level pada KKNI Melalui PENGALAMAN KERJA DAN KARIR: Pencapaian Level pada KKNI Melalui
Berbagai JalurBerbagai Jalur
Operator
Teknisi/Analis
Ahli
Penga
laman
indiv
idual
atau
Penga
laman
indiv
idual
atau
belaj
ar se
ndiri
belaj
ar se
ndiri
SMP
SMA
D1
D2
D3
S1D4
S2/SpS3/Sp
P
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pendid
ikan
Form
al
Pendid
ikan
Form
al
Peningkatan Karier di Dunia
Peningkatan Karier di Dunia
KerjaKerja
Peningkatan Profesionalitas
Peningkatan Profesionalitas
L3
L1
L2
Bahan presentasi Dirjen Dikti
Hasil pemetaan PT 2010
Presentasi Dirlitabmas, Rakor Litabmas, Bandung, 10-11 Juni 2013
Perencanaan strategis(1)
• Visi– Cita-cita atau tujuan: tujuan vs. alat untuk mencapai
tujuan– Visi: ???????
• Misi– Alasan sesuatu dibuat (didirikan, dibentuk) atau
diciptakan– Misi manusia: membuat dunia ini nyaman untuk
ditinggali; makmur• Value
– Nilai (etika) yang diterapkan dalam menjalankan misi: kerja keras, profesional dan ikhlas
Perencanaan strategis(2)
Kekuatan (Strengths)
Kelemahan (Weaknesses)
Kesempatan (Opportunity)
Ancaman (Threats)
S1
S2
S..
O1 O.. T..T2T1
W1
W2
W..
O2
S1O1 S1O2
Strategi
Strategi Program Kegiatan
Visi, misi dan nilai
Career pathway(1)
S1/S2/S3/Post-Doc
Asisten Ahli
Anggota/Ketua
Panitia/Tim
Surveyor/Analis/
Anggota Proyek
Tim Kemdik-
bud
TimK/L lain/Legislatif
Bisnis
Lektor
LK
GB
Kalab/Sekprodi
Kaprodi/PD/Senat
Dekan/PR/Ketua
Komisi Senat
Rektor/Ketua Senat
Ketua Tim Proyek
Konsultan
Tenaga Ahli
Eselon II
Eselon I
Tenaga Ahli
Eselon II/ Kepda
Eselon I/Kepda
Bisnis Lokal
Bisnis Nasional
Bisnis Regional
Menteri/Setingkat Menteri
Tahun
Pilihan Karir
TeachingResearch/
service/publication
Jati diri dosenS1/S2/S3/Post-Doc
Career pathway(2)
Asisten Dosen
Dosen
Dosen senior
Pembimbing/Ko-Pemb. S1
PembimbingS1/S2
Asisten Peneliti
Peneliti
Peneliti senior
Pembimbing/Ko Pemb.S3
Asisten Ahli
Lektor
Lektor Kepala
Guru Besar
Kemajuan Promosi Syarat
To teach To mentor To discover/ publish
Rank
Career pathway(3)
Anggota Tim/Panitia Prodi
Kepala Lab/Sekprodi
Kaprodi/Wakil Dekan
Dekan/Pemb.Rektor
KetuaTim/Panitia Prodi
Ketua/Ang. Tim/Pan. Fak
Ketua/Ang. Tim/Pan. PT
Kemajuan Promosi
Asisten Ahli
Lektor
Lektor Kepala
Guru Besar
Syarat
Rektor/Ketua Senat Rank
Serve the university
Serve the university
Dosen(1)
• Dosen adalah pejabat fungsional dengan tugas utama mengajar dan tugas pokok melaksanakan tridharma perguruan tinggi (Menkowasbangpan nomor 38/1999)
• Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarkanluaskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Pasal 1, UU Dikti 12/2012)
Dosen(2)
• PNS yang dibebaskan dari tugas jabatannya selama lebih dari 6 bulan karena menjalankan tugas belajar, terhitung mulai bulan ketujuh tidak berhak atas tunjangan jabatan pendidik (PP no. 65/2007 dan SE Kepala BAKN nomor 07/1977)
• Dalam menjalankan studi lanjut, seorang dosen bisa menggunakan status:• Tugas belajar; dibebastugaskan• Izin belajar; masih menjalankan tugas dan
fungsi sehari-hari, di samping belajar
Dosen(3)
• Dosen yang telah melaksanakan tugas belajar, diaktifkan kembali ke dalam jabatan fungsionalnya
• Selama melaksanakan tugas belajar sampai dengan waktu diaktifkan kembali ke dalam jabatan fungsionalnya setelah selesai melaksanakan tugas belajar, dosen berstatus karyasiswa/mahasiswa
Dosen(4)
• Dosen dengan tugas belajar:– Dosen yang sedang tugas belajar tidak bisa diikut
sertakan sebagai peserta sertifikasi dosen
– Dosen yang telah memiliki sertifikat dosen tetapi kemudian melanjutkan pendidikan dengan tugas belajar, maka selama melaksanakan tugas belajar tersebut pembayaran tunjangan profesinya dihentikan sementara
Dosen(5)
• Izin belajar diberikan apabila tidak mengganggu tugas kedinasan dan atau tugas pekerjaan sehari-hari sebagai PNS
• Ukuran tidak mengganggu tugas kedinasan dan atau tugas pekerjaan sehari-hari sebagai PNS:– Beban kerja sepadan dengan 12 – 16 sks pada setiap
semester (1 semester terdiri dari 14 – 16 minggu)– Beban kerja dosen ekivalen dengan 40 jam per minggu
(Kepmendiknas nomor 36/2001)
Dosen(6)
• Dosen PNS yang melanjutkan dengan biaya sendiri tetapi kegiatan studi tersebut mengganggu tugas pokok dan atau tidak memenuhi minimal beban kerja, maka kepada PNS tersebut tidak dapat diberikan izin belajar, tetapi tugas belajar dengan biaya sendiri
• Termasuk ke dalam kelompok ini adalah dosen yang studi lanjut dengan biaya sendiri tetapi tempat pelaksanaan studi lanjutnya berbeda kota atau berjauhan dari tempat domisili PT asal dosen tersebut
Dosen(7)
• Kasus:– Seorang dosen yang melanjutkan studi dengan tugas
belajar tidak bisa menyelesaikan studi pada waktu yang ditetapkan, dan masa beasiswanya telah habis
– Dosen ini karena merasa telah selesai tugas belajar, lalu mengajukan pengaktifan kembali sebagai dosen dan sekaligus meminta status izin belajar atas biaya sendiri untuk menyelesaikan studinya
– Dosen tersebut, meskipun merasa sudah menjadi dosen aktif yang melanjutkan studi dengan biaya sendiri, tidak bisa menuntut dikembalikan hak-haknya sebagai dosen aktif, termasuk tunjangan jabatan dan profesinya
Dosen(8)
• Tugas belajar dinyatakan selesai bila telah menunjukkan ijazah sebagai bukti
• Bila dalam waktu yang telah ditentukan seorang dosen belum menyelesaikan studinya, maka pimpinan unit harus meminta klarifikasi dan verifikasi terhadap keterlambatan penyelesaian studi
• Bila hasil klarifikasi ternyata keterlambatan bukan karena kelalaian, maka pimpinan unit mengusulkan perpanjangan tugas belajar (atas biaya sendiri bila pemberi beasiswa tidak dapat memperpanjang masa pemberian beasiswa)
Dosen(9)
• Bila keterlambatan tersebut karena kelalaian, maka pimpinan unit melakukan protap, dan statusnya ditentukan hasil protap
• Status PNS yang diberikan perpanjangan tugas belajar adalah PNS karyasiswa/mahasiswa
TIM KEMDIKNAS
KOPERTIS
PT
FAKULTAS
PRODI / JURUSAN
DOSEN
TIM
TIM*
TIM
TIM
Prosedur pengajuan kenaikan jabatan
* Selain TPAK, perlu dibentuk Tim Validasi; untuk kenaikan ke jabatan LK dan GB ada pemeriksa dari luar PT
Dosen(10)
• Jenjang jabatan akademik Dosen tidak tetap diatur dan ditetapkan oleh penyelenggara Perguruan Tinggi (UU Dikti no. 12/2012, Pasal 72, ayat 2)
• Dosen tetap adalah dosen yang bekerja penuh waktu dan yang berstatus sebagai tenaga pendidik tetap pada satuan pendidikan tinggi tertentu (PP 37/2009 tentang Dosen Pasal 1, angka 2)
Lain-lain(1)
• Sertifikat Dosen 2012 belum disampaikan ke Kopertis (baru 60% yang sudah diterima)
• SK belum bisa dibuat• Tunjangan profesi dan kehormatan hanya bisa dibayar bila
disertai Laporan BKD• Format BKD bisa diunduh• Laporan BKD agar diserahkan setiap tanggal 25 setiap bulan• Ada dosen tetap Yayasan yang tidak dibayar tunjangan P/K
karena tidak menyerahkan laporan BKD
• Pasal 11 Permenpan dan RB no 17/2013:• Profesor mempunyai kewajiban menulis buku dan karya
ilmiah serta menyebarluaskan gagasannya untuk mencerdaskan masyarakat
Lain-lain(2)
• Daftar hadir Dpk diperlukan untuk pembayaran uang makan
• 21 dosen beasiswa LN; perlu digalakkan• Dosen diharapkan menyerahkan laporan kemajuan
studi tepat waktu• Pembayaran tuition fee dilakukan melalui PTS tetapi
masih ada PTS yang belum menyerahkan bukti setor• Penerima hibah penelitian tahun 2013: 224 judul: 10
M; 29 PTS
Penutup
• Kita harus memahami siapa diri kita, mau ke mana kita pergi (tujuan) dan bagaimana upaya kita (kapan, tahapan) untuk mencapai tujuan kita: visi, misi, SWOT analysis, stragtegi dan program/kegiatan
• Dalam praktiknya, kita harus selalu mengukur kinerja kita, mengetahui standar (benchmark), dan berusaha untuk bekerja sesuai potensi yang dimiliki (the best)
• Kenaikan jabatan fungsional harus direncanakan/diperjuangkan
Permen PANRB no 17/2013, 15 Maret 2013 (1)
Permen PANRB no 17/2013, 15 Maret 2013 (2)
Permen PANRB no 17/2013, 15 Maret 2013 (3)
Permen PANRB no 17/2013, 15 Maret 2013 (4)
Permen PANRB no 17/2013, 15 Maret 2013 (5)
Permen PANRB no 17/2013, 15 Maret 2013 (6)
Permen PANRB no 17/2013, 15 Maret 2013 (7)
Permen PANRB no 17/2013, 15 Maret 2013 (8)
Jurnal Ilmiah Nasional(1)
• Kriteria• Memiliki ISSN• Menampung hasil-hasil penelitian ilmiah dan atau konsep
ilmiah dalam disiplin ilmu tertentu• Ditujukan kepada masyarakat ilmiah/peneliti yang
memiliki disiplin keilmuan yang relevan• Substansi dalam lingkup satu masalah dalam satu bidang
ilmu• Memenuhi kaidah penulisan ilmiah yang utuh ( rumusan
masalah, pemecahan masalah, dukungan teori mutakhiran, kesimpulan dan daftar isi)
•
• Sumber: Pedoman operasional penilaian AK Dosen
• Diterbitkan oleh Badan Ilmiah/Organisasi/Perguruan Tinggi dengan unit-unitnya
• Memakai Bahasa Indonesia dan atau bahasa Inggris dengan absrak dalam bahasa Indonesia
• Memiliki Dewan Redaksi yang terdiri dari para ahli dalam bidangnya
• Diedarkan secara nasional
• Sumber: Pedoman operasional penilaian AK Dosen
Jurnal Ilmiah Nasional(2)
Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi(1)
• Kriteria Jurnal Nasional Terakreditasi:
• Jurnal Ilmiah Nasional TERAKREDITASI harus mengacu pada :• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
22 Tahun 2011 tentang Terbitan Berkala Ilmiah• Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 49/DIKTI/Kep/2011 tentang Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala
• Disesuaikan dari artikel pada situs Kopertis Wilayah XII
Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi(2)
•Silakan baca :
•Permendiknas no. 22 Tahun 2011 tentang Terbitan Berkala Ilmiah
•SK Dirjen Dikti no. 49/E4.4/2012 tentang Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah
•Surat Edaran Direktur Diktendik No. 1313/E5.4/LL/2011 tentang Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah Tahun 2011
•Surat Edaran Direktur Diktendik Tanggal 8 Januari 2012 tentang Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah Tahun 2012
• Disesuaikan dari artikel pada situs Kopertis Wilayah XII
Jurnal Ilmiah Internasional(1)
• Kriteria umum• Bahasa yang digunakan adalah bahasa PBB (Inggris,
Perancis, Spanyol, Arab, Cina)• Pengelolaan naskah cepat (rapid review), baik dengan
keputusan terbit atau ditolak, dan ada keteraturan terbit• Daftar penelaah naskah dan Editorial Board terdiri dari pakar
di bidangnya dari dalam dan luar negeri.• Dibaca oleh banyak orang di bidangnya, bisa dilihat dari
distribusi/peredarannya (circulation).• Menjadi acuan bagi banyak peneliti (citation).• Tercantum dalam Current Content dan sejenisnya (di PDII
ada juga majalah abstrak yang disebut Fokus, tapi berbahasa Indonesia)
• Disesuaikan dari artikel pada situs Kopertis Wilayah XII
Jurnal Ilmiah Internasional(2)
• Artikel yang dimuat berkualitas, bisa dilihat dari kemutakhiran topik dan daftar acuannya.
• Penyumbang artikel/naskah berasal dari banyak negara• Penelaah berasal dari banyak negara yang terkemuka di
bidangnya.• Menawarkan off-prints/reprints.• Terbit teratur sesuai dengan jadwal yang ditentukan.• Penerbitan jurnal tidak terkendala oleh dana.• Bukan jurnal Jurusan, Fakultas, Universitas atau
Lembaga yang mencerminkan derajat kelokalan. Seyogyanya diterbitkan oleh himpunan profesi.
• Disesuaikan dari artikel pada situs Kopertis Wilayah XII
Jurnal Ilmiah Internasional(3)
• Memberi kesempatan penulis artikel membaca contoh cetak
• Artikel yang dominan (kalau bisa > 80%), berupa artikel orisinil (hasil penelitian), bukan sekadar review atau ulasan.
• Kadar sumber acuan primer >80%, derajat kemutakhiran acuan >80%.
• Tersedia Indeks di setiap volume.• Ketersediaan naskah tidak menjadi masalah. Angka
penolakan ± 60%
• Disesuaikan dari artikel pada situs Kopertis Wilayah XII