Post on 18-Jun-2015
Materi kuliah: ANALISIS MENGENAI DAMPAK
LINGKUNGAN (AMDAL)
Dosen : Dr. Ir. Ja’far Salim, MT.
1. Pembangunan berwawasan lingkungan tidak hanya mengutamakan ekonomi, tetapi aspek kelestarian lingkungan
2. Setiap pembangunan harus dilakukan dengan berwawasan lingkungan
3. Setiap Pembangunan yang akan menimbulkan perubahan aspek bentang alam & ekologi
4. UU No. 23 Th 1997 Pengelolaan Lingkungan Hidup; Permen LH No. 11 Tahun 2006 Jenis rencana
kegiatan wajib AMDAL
LATAR BELAKANG
Lingkungan
Ben
tura
n
Pertemuan 2 Kepentingan tersebut Menimbulkan BENTURAN yang disebut DAMPAK (terhadap lingkungan) DAMPAK yang bersifat BESAR dan
PENTINGWAJIB DIKELOLA melalui STUDI AMDAL.
Studi AMDAL Merupakan persyaratan yg ditetapkan
Proyek Pembangunan
DASAR HUKUM STUDI AMDAL
1. UU. No.23 (1997) Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. UU. No. 32 (2004) Tentang Pemerintahan Daerah
3. PP. No. 27 (1999) Tentang AMDAL
4. Permen LH. No. 11 (2006) Tentang jenis Kegiatan yang wajib AMDAL
5. Berbagai Peraturan lain yang terkait
Tujuan Studi AMDAL1.Mengidentifikasi rencana kegiatan yang
diprakirakan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan baik yang bersifat positif maupun negatif.
2.Mengidentifikasi komponen atau parameter lingkungan yang diprakirakan terkena dampak penting.
3.Memprakirakan dan mengevaluasi segenap dampak penting yang akan timbul akibat adanya rencana kegiatan sebagai dasar untuk menilai kelayakan lingkungan.
4.Menyusun rencana atau langkah-langkah untuk mencegah dan menanggulangi serta memantau dampak penting yang akan timbul.
PENGERTIAN dan DEFINISI AMDALAMDAL adalah: Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu
usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. (Psl 1 angka 21 UU. No. 23/1997)
AMDAL Terdiri Atas 4 Dokumen:
1. KA-ANDAL (Kerangka Acuan-ANDAL)
2. ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan)
3. RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan)
4. RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan
ANDAL adalah: Dokumen Kedua yang berisi tentang kajian secara cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu rencana kegiatan terhadap LH.
RKL adalah: Dokumen Ketiga yang berisi tentang rekomendasi ANDAL tentang berbagai alternatif rencana upaya pengelolaan lingkungan yang perlu dilakukan dalam rangka mencegah dan menanggulangi dampak negatif penting yang diprakirakan terjadi dan mendorong dampak positif penting yang diprakirakan terjadi.
RPL adalah:
Dokumen Keempat yang berisi tentang rekomendasi ANDAL tentang berbagai alternatif rencana upaya pemantauan lingkungan yang akan dilakukan dalam rangka melihat efektifitas RKL dan kecenderungan perubahan lingkungan yang terjadi sekaligus sebagai early warning system.
KA - ANDAL adalah: Dokumen pertama yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam menyusun studi ANDAL.
KEGUNAAN STUDI AMDAL
a. Bagi Pemrakarsa
● Sebagai masukan bagi penyempurnaan desain teknis rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh perusahaan
● Sebagai pedoman dalam pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).
● Sebagai salah satu persyaratan bagi diterbitkannya surat perijinan yang diperlukan.
● Sebagai bukti kesadaran, ketaatan, dan kepedulian pemrakarsa (perusahaan) terhadap ketentuan hukum yang berlaku.
c. Bagi Masyarakat :●Mengetahui informasi lebih dini tentang adanya
rencana kegiatan tersebut, sehingga dapat mengantisipasi resiko negatip yang akan dihadapi dengan adanya proyek tsb dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada sehubungan dengan adanya kegiatan tersebut, seperti : kesempatan kerja dan peluang berusaha
●Turut berperan serta dalam mencegah dan menanggulangi dampak negatif yang diprakirakan terjadi.
b. Bagi Pemerintah :
●Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan bagi rencana penambangan batu bara oleh perusahaan
●Menjadi bahan acuan dalam pengawasan terutama dalam pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan.
●Menyediakan informasi bagi perencanaan pembangunan wilayah di Kabupaten/Kota.
RUANG LINGKUP STUDIRUANG LINGKUP STUDI
Perbaikan dokumen ANDAL, RKL dan RPL (masukan dari Komisi Penilai AMDAL
Kabupaten atau kota)Perbaikan Draft Dokumen KA – ANDAL (masukan dari Komisi
Penilai AMDAL Kabupaten/Kota)
Persiapan
Sosialisasi & Konsultasi Publik
Pengumpulan data sekunder & Survei lap. awal
Pengolahan & Analisis Data
Draft Dokumen KA - ANDAL
Presentasi draft KA - ANDAL
Survei Lapang Utama
Pengolahan dan analisis data
Draft Dokumen ANDAL, RKL dan RPL & Ringkasan Eksekutif
Presentasi Draft Dokumen ANDAL, RKL & RPL
Persetujuan dokumen ANDAL, RKL dan RPL
di Komisi Penilai AMDAL Kabupaten
atau kota
PENGUMUMAN RENCANA USAHA DAN
KEGIATANPENGUMUMAN
PERSIAPAN PENYUSUNAN AMDAL
SARAN, PENDAPAT, DAN TANGGAPAN
KONSULTASI PENYUSUNAN KA-ANDAL
SARAN, PENDAPAT, DAN TANGGAPAN
PENILAIAN KA-ANDAL OLEH KOMISI (maks. 75 hari)
PENYUSUNAN ANDAL, RKL, RPL
PENILAIAN ANDAL, RKL, RPL OLEH KOMISI (maks. 75 hari)
KEPUTUSAN KELAYAKAN
LINGKUNGAN
SARAN, PENDAPAT, DAN TANGGAPAN
Masyarakat Berkepentingan
Instansi yang Bertanggung Jawab
Pemrakarsa
1. Penerimaan tenaga kerja 2. Pembangunan Sarana
penambangan(jalan, base camp dsb)
3. Mobilisasi peralatan4. Pembukaan dan Pembersihan
Lahan
1. Penerimaan Tenaga Kerja2. Pengadaan dan Mobilisasi Peralatan3. Pengupasan dan penggalian tanah4. Penimbunan tanah galian 5. Penambangan batu bara 6. Pencucian batubara 7. Pentirisan dan Penimbunan batu
bara 8. Pengangkutan batu bara
1.Survei potensi deposit batu bara2. Sosialisasi dan negoisasi dengan
masyarakat3. Penetapan batas wilayah penambangan4. Aspek Legal dan Perizinan lokasi
penambangan
TAHAPAN RENCANA KEGIATAN
Contoh PENAMBANGAN BATU BARA
B. Tahap Kontruksi
C. Tahap Operasi
A. Tahap Pra Kontruksi
D. Tahap Pascaoperasi1. Pengembalian tanah 2. Rehabilitasi lahan bekas
tambang3. Pemutusan hubungan kerja
RONA LINGKUNGAN AWAL
A. FISIKA – KIMIA
1. Iklim dan Curah Hujan
2. Tata Ruang dan Penggunaan Tanah
3. Kualitas Air 4. Kualitas Udara5. Kebisingan6. Bentang Alam7. Tinggi Muka Air 8. Erosi dan Banjir
B. BIOLOGI1. Vegetasi2. Satwa
C. SOSIAL1. Tingkat
Pengangguran2. Mata Pencaharian3. Tingkat PAD4. Persepsi
masyarakat6. Budaya Masyarakat
D. KESLINGMAS1. Tingkat Kesehatan
Masyarakat2. Kondisi Sanitasi E. KAMTIBMAS1. Tingkat
Kriminalitas2. Kondisi Lalu Lintas
F. HANKAMNAS 1. Penyelundupan2. ……
Contoh MATRIK IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIALKomponen Lingkungan
Prakon Konstruksi Operasi Pasop Ket. Rencana Kegiatan
1 2 3 1 2 3 44 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 A. Tahap Pra Konstruksi
(1)Penyelidikan geologi
(2)Sosialisasi&Negoisasi
(3)Perizinan
B. Tahap Konstruksi
(1)Rekruitmen tenaga kerja
(2)Mobilisasi
peralatan&material
(3)Pembersihan lahan
(4)Pembangunan sarana&prasarana
C. Tahap Operasi
(1)Rekruitmen tenaga kerja
(2)Mobilisasi peralatan
(3)Pengupasan lahan
(4)Penimbunan tanah galian
(5)Penggalian batubara
(6)Pencucian batubara
(7)Penirisan & penimbunan batubara
(8)Pengangkutan batubara
D. Tahap Pasca Operasi
(1)Pengembalian tanah galian
(2)Reklamasi lahan bekas
tambang
(3)Pemutusan hubungan kerja
FISIK KIMIA
1 Kualitas udara X X X X X X X X
2. Kebisingan X X X X X X
3 Kualitas air X X X X X X X
4. Bentuk lahan X X X X X X
5 Kualitas tanah X X X X X X X
6 Permukaan air tanah X X X
7 Genangan/banjir X X X X X
8 Erosi X X X X X
BIOLOGI
1 Vegetasi budidaya X X
2 Satwa X X X
SOSEKBUD
1. Kesempatan Kerja X X X
2. Peluang Usaha X
3. Peningkatan PAD X X
4. Kecemburuan sosial X X X X
5. Persepsi Masyarakat X X X X X X X X X X X X X X
6. Perubahan gaya hidup X X
KESLINGMAS
1. Sanitasi Lingkungan X X X X X
2 Kesehatan Masyarakat X X X
KAMTIBMAS
1 Kriminalitas X X
2 Gangguan lalu lintas X X X
3 Kecelakaan lalu lintas X X X
FOCUSSING
RONA LINGKUNGAN
A. FISIKA – KIMIA B. BIOLOGIC. SOSEKBUDD. KESLINGMASE. KAMTIBMAS
DAMPAK POTENSIALA. FISIKA – KIMIA 1. Kualitas Air 2. Kualitas Udara3. Kebisingan4. Bentuk Wilayah5. Kualitas Tanah6. Perubahan Muka Air 7. Erosi8. Banjir
B. BIOLOGI1. Vegetasi2. Satwa
C. SOSIAL1. Kesempatan Kerja2. Peluang Usaha3. Peningkatan PAD4. Kecemburuan Sosial5. Persepsi masyarakat6. Perubahan Gaya Hidup
D. KESLINGMAS1. Gangguan kesehatan2. Sanitasi E. KAMTIBMAS1. Kriminalitas2. Kecelakaan Lalin3. Gangguan Lalu Lintas
Metode Matriks
DAMPAK PENTING HIPOTETIK
A. FISIKA – KIMIA
1. Kualitas Air 2. Kualitas Udara3. Kuantitas Air4. Bentuk Wilayah5. Erosi6. Kualitas tanah
B. BIOLOGI1. Vegetasi
C. SOSIAL1. Kesempatan Kerja2. Peluang Usaha3. Peningkatan PAD4. Kecemburuan
Sosial5. Persepsi
masyarakat
C. KESLINGMAS1. Gangguan kesehatan
E. KAMTIBMAS1. Kriminalitas2. Gangguan Lalu
Lintas
ISU POKOK1. Perubahan bentang
alam2. Penurunan Kualitas
Lingkungan3. Peingkatan
perekonomian daerah4. Keresahan masyarakat
Diskusi antar pakarStudi pustakaSurvei lapangProfesional judgmentKonsultasi publik
Metode analisis keterkaitan
RENCANA KEGIATAN:. PRAKONSTRUKSI. KONSTRUKSI. OPERASI. PASCA OPERASI
Identifikasi
Dampak Potensial
Bagan Alir Pelingkupan Rencana Penambangan Batubara Oleh PT ………… di Kabupaten
Evaluasi Dampak Potensial
Perubahan Bentang Alam
Bentuk wilayah
Banjir/Genangan
Erosi
Peningkatan Perekonomian
daerah
Kesempatan kerja
Peluang usaha
Peningkatan PAD
Penurunan Kualitas Lingkungan
Kualitas udara
Kualitas Air
Banjir/genangan
Erosi
Kesehatan masyarakat
Vegetasi
Kualitas Tanah
Kualitas udara
Kualitas Air
Banjir/genangan
Kesehatan masyarakat
Vegetasi
Keresahan Masyarakat
Bentuk wilayah
Banjir/Genangan
Erosi
Kesempatan kerja
Peluang usaha
Peningkatan PAD
METODE STUDIMETODE STUDI
I. Metode Pengumpulan dan I. Metode Pengumpulan dan Analisis DataAnalisis Data
II. Metode Prakiraan Dampak II. Metode Prakiraan Dampak PentingPenting
III. Metode Evaluasi Dampak III. Metode Evaluasi Dampak PentingPenting
I. Metode Pengumpulan dan Analisis DataI. Metode Pengumpulan dan Analisis Data
No Parameter Metode/Alat1 Debu Gravimetri
2 Kebisingan Sound level meter
2. Kualitas Udara
A. FISIKA – KIMIA
No Parameter Metode/Alat1 Suhu Pemuaian
2 Padatan tersuspensi Gravimetri
3 Padatan terlarut Spektrofotometer
4 pH pH meter
5 Besi total (Fe) AAS
6 Mangan (Mn) AAS
1. Kualitas air permukaan (Kep.Men.LH No. 113/2003)
4. Erosi tanah (Pendekatan USLE)
A = R K LS C P
A adalah rata-rata erosi (t/ha/th)
R adalah faktor erosivitas hujan
K adalah faktor erodibilitas tanah
LS adalah faktor panjang dan kemiringan lereng
C P adalah faktor pengelolaan tanah
3. Bentuk Wilyah Bentuk Wilayah diukur dengan melihat topografi
4. Kualitas tanah
Sampling tanah komposit
Analisis Laboratorium
Sifat Fisik –kimia tanah:
-Berat jenis
-Tekstur
-Kandungan hara N, P, K dan unsur-unsur mikro
B. Biologi : Survai lapangan metode kuadran/transek
Vegetasi :
Kepadatan Jenis
Dominasi Relatif
Keragaman Relatif
Indeks Nilai Penting
C. Sosek-bud dan KeslingmasKonsultasi dan diskusi dgn key-person
Wawancara dgn penduduk ( 45 org responden)
Observasi lapangan
Data sekunder
Analisis statistik deskriptif:
* Peluang kerja
* Peluang berusaha
* Peningkatan PAD
* Persepsi masyarakat
* Peluang insiden penyakit tertentu
D. Kamtibmas (Kriminalitas dan Gangguan Lalin)
Data sekunder mengenai kriminalitas dan kepadatan lalu lintas jalan
Konsultasi/wawancara dengan key-person
Observasi lapangan/pencatatan : kapasitas dan kondisi jalan, kepadatan lalin.
Analisis statistik deskriptif:
*Peluang terjadinya kriminalitas
*Level of service jalan
Rencana lokasi pengambilan contoh diLokasi pengambilan Sample
II. Metode Prakiraan Dampak Penting1. KepKa Bapedal No. 056 /1994 tentang Pedoman
Mengenai Ukuran Dampak Penting
2. Model Matematik (Simulasi)
(1). Jumlah manusia yang terkena dampak
(2). Intensitas berlangsungnya dampak
(3). Luas penyebaran dampak
(4). Lamanya dampak berlangsung
(5). Sifat kumulatif dampak
(6). Berbalik atau tidaknya dampak
(7). Jumlah komponen lingkungan yang terkena dampak
III. Metode Evaluasi Dampak Penting
Metode Matriks
Bagan Alir
Overlay peta sebaran dampak penting
Berpedoman pada KepKa Bapedal No. 056/1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting
3. Baku Mutu Lingkungan
4. Analog
Matrik Evaluasi Dampak Penting Penambangan Batu bara 7 Kriteria Dampak Penting Bio Komponen Lingkungan
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 B1 C1 C2 C3 C4 C5 C6 D1 D2 E1 E2 A1 = Kualitas udara
1. Jumlah manusia terkena dampak - P -P - P - P - P - P - P - P -TP +P + P +P - P - P - P -P -P -P -P A2 = Kebisingan
2. Intensitas dampak - P - P - P - P - P -TP - P T P TP + P + P + P - P - P - P -TP -TP - P TP A3 = Kualitas air
3. Luas sebaran dampak - P -P - P - P TP -TP T P T P TP + P + P + P T P - P TP -TP -TP -P TP A4 = Kuantitas air
4. Lamanya dampak - P -P - P - P - P -TP T P T P -TP + P + P + P - P - P - P -TP -TP -TP TP A5 = Kualitas tanah
5. Sifat kumulatif dampak - P -TP - P - P TP -TP - P - P -TP + P + P + P - P - P Tp -P -TP TP TP A6 = Fisiografi Lahan
6. Berbalik tidaknya dampak - P -TP - P - P TP -TP T P - P -TP + P + P + P - P - P TP -TP -TP -P TP A7 = Banjir dan Erosi
7. Komponen lain terkena dampak - P -P - P - P - P - P - P - P -P + P + P + P - P - P TP -TP -P -P -P A8 = Longsor
Derajat kumulatif dampak B1 = vegetasi
Sumber dampak penting C1 = Kesempatan kerja
Tahap Prakonstruksi C2 = Peluang usaha
1. Penyelidikan Geologi X X C3 = Peningkatan PAD
2. Sosialisasi & Negoisasi X C4 = Kecemburuan sosial
3. Perizinan & Penetapan batas lokasi X X C5 = Persepsi Masyarakat
Tahap Konstruksi C6 = Situs/Keramat
1. Penerimaan tenaga kerja X D1 = Sanitasi Lingkungan
2. Pembangunan sarana & prasarana X X X X X X X D2 = Gangguan kesehatan
3. Mobilisasi peralatan & material X X X X E1 = Gangguan lalu lintas
4. Pembukaan dan pembersihan lahan X X X X X X E2 = Kecelakaan lalu lintas
Tahap Operasi
1. Penerimaan tenaga kerja X X X X
2. Pengadaan & mobilisasi peralatan X X
3. Pengupasan & penggalian tanah X X X X X X X X X X
4. Penimbunan Tanah galian X X X X X
5. Penambangan batu bara X X X X X X X X
6. Pencucian, pentirisan & penimb. bt bara X X X X X X X
7. Pengangkutan batu bara X X X X X X
Tahap pasca operasi
1. Pengembalian tanah & reklamasi lahan X X X X X X X X
2. Pemutusan hubungan kerja X
- P
KamtibKeslingFisik - Kimia Sosek- Bud
- P - P - P - P- P - P - P - P + P + P + P - P -P -P- P - P -P -P
Sebelum penambangan
Sesudah penambangan
Disain Reklamasi
Luasan diusahakan sama
Tabel 3.1. Rencana Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Batubara d Kabupaten Lebak
Tahapan
Komptkena dmpa
k
Smber dmpk
Tolok ukur dampak
Tujuan Rencana Pengelolaan
Upaya PengelolaanLokasi
pengelolaan
Periode pengelolaa
n
Institusi Pengelola
Smber dna
Tahap Prakonstruksi
a. komponen Sosiala.1. Persepsi masyarakat
Kegiatan sosialisasi dan penetapan batas wilayah penambangan (KP) eksploitasi batubara yang mencakup beberapa desa di Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak.
Adanya ketidakpuasan para pemilik/penggarap lahan atas bentuk kerjasama dan konpensasi yang ditawarkan oleh pemrakarsa.Adanya penolakan dari pemilik/penggarap lahan untuk ditambang sedemikian banyaknya sehingga merubah batas-batas wilayah KP eksploitasi yang telah diajukan oleh pemrakarsa atau merubah keputusan pemrakarsa mengenai rencana penambangan tersebut.
Agar masyarakat mengetahui dengan jelas tentang rencana kegiatan penambangan batubara beserta dampaknya yang dapat terjadi, baik yang positif maupun negatif sehingga masyarakat setempat dapat mengambil keputusan yang terbaik sehubungan dengan rencana kegiatan tersebut. Agar masyarakat mengetahui dan memahami batas wilayah rencana penambangan batubara yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak kepada pemrakarsa, sehingga komitmen dan menghargai keputusan yang diambil sehubungan dengan rencana kegiatan tersebut.
1.Melakukan sosialisasi secara memadai dalam rangka menjelaskan rencana kegiatan penambangan kepada masyarakat, khusunya mereka yang akan terkena dampak, baik langsung maupun tidak langsung.
2. Melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat berkaitan dengan masalah kerjasama dan konpensasi kepada pemilik/penggarap lahan dan masyarakat setempat sehubungan dengan dampak negative dari rencana kegiatan.
3. Melibatkan berbagai pihak yang terkait dan disepakati oleh para pemilik/penggarap lahan dalam penentuan batas wilayah penambangan batubara di lapangan.
4. Mempertimbangkan permintaan masyarakat tentang dana kompensansi dan berbagai permintaan lainnya oleh masyarakat sesuai dengan kemampuan perusahaan baik dari segi finansial maupun segi teknik.
5. Melakukan koordinasi dengan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Lebak dan instansi terkait lainnya, dan tokoh masyarakat di desa-desa sekitar dalam upaya merumuskan program community development di desa-desa yang termasuk wilayah KP.
Desa Bojongmanik, Desa Bojongmanik, Desa Mekarmanik dan Desa Cempaka dan Desa Cempaka, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak.
Kegiatan sosialisasi minimal dilakukan satu kali di setiap desa selama tahap prakontruksi atau sebelum dilakukan kegiatan penentuan batas-batas wilayah KP di lapangan.
Pelaksana : PT. ………….Pengawas : Kantor Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Sosial Kab. Lebak, Camat Bojongmanik dan Aparat Pelaporan : Bupati Kabupaten Lebak
Pemrakarsa
Ta-ha-pan
Kompo-nen kena dam-pak
Sumber dampakTolok ukur
dampak
Tujuan Rencana Pengelola
Upaya PengelolaanLokasi
pengelo laan
Periode pengelola-
an
Institusi Pengelola
Sumber penda-naan
Operasi
•Komponen Fisik-kimiaPenurunan Kualitas Udara
Sumber dampak peningkatan partikulat (debu) di udara selama tahap operasi penambangan batubara di Kecamatan Bojongmanik adalah debu tanah akibat adanya pwnimbunan tanah, penumpukan batubara hasil olahan untuk dipasarkan), dan pembukaan lahan batubara untuk pit tambang. Selain itu penyebaran debu juga dapat berasal dari kendaraan yang melewati jalan-jalan yang belum mengalami pengaspalan serta gas buang dari kendaaran angkutan batu bara.
Tolok ukur untuk mengklaim bahwa telah terjadi peningkatan kadar debu di udara selain visual juga adalah baku mutu yang digunakan sebagai tolok ukur dampak adalah SK Gubernur Jawa Barat No. 660.31/694-BKPMD/82 tahun 2000, tentang baku mutu udara ambient dan
Tujuan pengelolaan dampak peningkatan debu adalah untuk meminimalisasi peningkatan kadar debu di udara hingga berada dibawa baku mutu kualitas udara.
1. Luas lahan yang dibuka untuk pit dibuka secara bertahap
2. Lakukan penyiraman secara periodik atau setiap hari terhadap lahan-lahan gundul hasil kupasan dan jalan pengangkutan batu bara dari mulai tambang hingga stock pile
3. Posisi lahan pit tambang memperhatikan arah angin yang dominan di Kecamatan Bojongmanik.
4. Posisi lahan yang segera dibuka disesuaikan dengan pemukiman penduduk, lahan-lahan kebun milik masyarakat terutama yang masih produktif.
5. Mempercepat proses reklamasi setelah tambang selesai dimanfaatkan
6. Menutup bak angkutan batu bara dengan terpal, sehingga debu batu bara yang diangkut tidak berterbangan.
Pengelolaan dilakukan pada pit, jalan tambang dan jalan angkutan
Selama tahap operasi, sejak lahan mulai ditambang dan pada saat pengangkutan batu bara dari tambang hingga stock pile
Pelaksana : PT.Pengawas : Kantor Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dinas Pertambangan dan Energi, Kab. Lebak, Camat Bojongmanik dan Aparat Desa Pelaporan : Bupati Kabupaten Lebak
Pemrakarsa PT
Tabel 3.1. Rencana Pemantauan Lingkungan Pertambangan Batubara di Kabupaten Lebak
Tahapa
n
Kompone
n kena dmpa
k
Sumber dampak
Tolok ukur dampak
Tujuan Rencana
Pemantauan
Upaya Pemantau
an
Lokasi Pemanta
uan
PeriodePemantauan
Institusi Pengelola
Sumber
dana
Tahap Prakonstruksi
a. komponen Sosiala.1. Persepsi masyarakat
Kegiatan sosialisasi dan penetapan batas wilayah penambangan (KP) eksploitasi batubara yang mencakup beberapa desa di Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak.
Adanya ketidakpuasan para pemilik/penggarap lahan atas bentuk kerjasama dan konpensasi yang ditawarkan oleh pemrakarsa.Adanya penolakan dari pemilik/penggarap lahan untuk ditambang sedemikian banyaknya sehingga merubah batas-batas wilayah KP eksploitasi yang telah diajukan oleh pemrakarsa atau merubah keputusan pemrakarsa mengenai rencana penambangan tersebut.
Mengetahui jumlah atau proporsi penduduk pemilik/penggarap lahan dan masyarakat yang menolak rencana penambangan batubara oleh pemrakarsaMengetahui jenis tuntutan kompensasi yang diajukan oleh masyarakat setempat dan konpensasi yang dipenuhi oleh pemrakarsaMengetahui kesungguhan respon pemrakarsa dan masyarakat dalam kesepakatan kerjasama penambangan batubara di lokasi.
Melakukan wawancara dengan penduduk pemilik/penggarap lahan dan masyarakat setempat.Melakukan wawancara dengan penanggungjawab dan pelaksana kegiatan penambangan batubara (pihak pemrakarsa dan kontraktornya, jika ada).
Desa Bojongmanik, Mekarmanik dan Cempaka dan sekitarnya, Kecamatan Bayat, Kabupaten Lebak.
Kegiatan pemantauan minimal dilakukan satu kali di setiap desa selama tahap prakontruksi atau sebelum dilakukan kegiatan penentuan batas-batas wilayah KP di lapangan.
Pelaksana :PT. …..Pengawas :DinasLingku
ngan Hidup dan Kebersihan, Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Sosial Kab. Lebak, Camat Bojongmanik dan Aparat
Pelaporan :Bupati
Kabupaten Lebak
Pemrakarsa .
Tambang Batu Bara Rakyat di Kabupaten Lebak
Terima kasihTerima kasih
Referensi AMDAL:Referensi AMDAL:
1. Otto Soemarwoto - AMDAL
2. F.Gunarwan Suratmo – AMDAL
3. Pedoman Penyusunan AMDAL
4. Wisnu AW – Dampak Pencemaran Lingkungan
5. Referensi lain tentang AMDAL