Post on 01-Dec-2015
Oleh :Bintara Ayu Putri
Guru Pembimbing : Sri Lolita Spd
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah Swt, karena berkat rahmat dan
hidayahnya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dari percobaan yang
kami lakukan yaitu tentang cara membuat keripik dari umbi pohon pisang kapok.
Banyak pihak atau orang-orang yang belum tahu cara memanfaatkan umbi
pisang. Oleh karena itu, kami mencoba untuk memanfaatkan sesuatu yang pada
umumnya dibuang-buang saja. Seperti membuat keripik dari umbi pohon pisang
kapok, yang bisa menghasilkan dengan bahan yang relatif murah.
Dalam proses penyelesaian tugas ini penulis memperoleh banyak masukan
yang berguna untuk kesempurnaan dari tugas ini. Untuk itu penulis sampaikan
ucapan terima kasih yang tak terhingga atas peran dan bantuan yang tak ternilai dari
berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Yang diantaranya
Sri Lolita selaku guru pembimbing kami.
Kami sadar dalam pembuatan makalah ini banyak sekali terdapat
kekurangan Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritikan yang bersifat
membangun.
I. Pendahuluan
1. latar belakang
pohon pisng banyak sekali manfaatnya, mulai dari buahnya, daun,
jantungnya, bahkan umbi pohonya pun bisa di manfaatkan. Pada makalah
ini kami akan mencoba membuat keripik dari umbi pohon pisang kapok.
Mungkinkah umbi pohon pisang kapok bisa di jadikan keripik?
2. - untuk memanfaatkan sesuatu yang kebanyakan
dibuang-buang saja, yaitu umbi pohon pisang kapok
- untuk mengetahui cara atau langkah-langkah pembuatan keripik dari umbi
pohon pisang kapok
- Mendapatkan pengetahuan tentang cara mendapatkan makanan dari bahan
yang relative murah
- dapat mengetahui bahwa masih banyak sesuatu yang apa bila
dimanfaatkan dan diteliti dapat menghasilkan sebuah karya seperti makanan
II. Kajian teori
1. makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan
atau tumbuhan, dimakan oleh mahluk hidup untuk memberikan tenaga dan
nutrisi. Cairan dipakai untuk maksud ini sering disebut minuman, tetapi kata
‘makanan’ juga bisa dipakai. Istilah ini kadang-kadang dipakai dengan
kiasan, seperti”makanan untuk pemikiran”. Kecukupan makan dapat dinilai
dengan status gizi secara antropometri
makanan yang dibutuhkan manusia biasanya dibuat melalui bertani atau
berkebun yang meliputi sumber hewan dan tumbuhan. Beberapa orang
menolak untuk memakan makanan dari hewan seperti, daging, telur, dan
lain-lain. Mereka yang tidak suka memakan daging dan sejenisnya di sebut
vegetarian yaitu orang yang hanya memakan sayuran sebagai makanan
pokok mereka. Makanan yang sering di konsumsi oleh manusia
setiap mahluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, mahluk
hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat
membantu kiita dalam mendapatkan energi, membantu pertumbuhan badan
dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan
kita, baik otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi
yang berbeda. Protei, karbohidrat, lemak, dan lain-lain adallah salah satu
contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan
setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.
Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah
satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein
digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun
tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan
dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan
karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat
berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi.
a. Jenis makanan
Setiap makanan pasti berasal dari hewan dan tumbuhan. Untuk makanan
yang berasal dari hewan disebut makanan hewani. Sedangkan yang
berasal dari tumbuhan disebut makanan nabati
b. Kenunikan makanan
Makanan pasti dimakan oleh seluruh manusia di dunia ini. Kebuuhan
makanan setiap orang di dunia ini berbeda. Orang yang tinggal dikutub
utara dan selatan, membutuhkan banyak makanan untuk membantu
menghangatkan dirinya agar suhu tubuhnya tetap normal. Sedangkan
bagi orang yang tinggal didaerah tropis, mereka justru membutuhkan
banyak minuman dibandingkan dengan makanan. Selera makanan orang
setiap Negara pasti berbeda jadi, disetiap Negara pasti mempunyai
makanan khs sendiri. Di amerika serikat, rata-rata penduduknya
memakan pizza, hamburger, dan hot dog sebagai makananpokok
mereka.Sedangkan di Indonesia, rata-rata penduduknya memakan nasi
sebagai makanan pokok mereka. Begitupun dengan eropa dan Negara-
negara lainnya. Jadi dapat dipastikan, bahwa setiap negara mempunyai
makanan khas nya sendiri.
2. Tepung
Tepung adalah partikel padat yang berbentuk butiran halus atau sangat halus
tergantung pemakaiannya. Biasanya digunakan untuk keperluan penelitian,
rumah tangga, dan bahan baku industri. Tepung bisa berasal dari bahan
nabati misalnya tepung terigu dan gandum, tapioca dan singkong, maizena
dari jagung atau hewani misalnya tepung tulang dan tepung ikan.
a. Jenis Tepung
Terigu- adalah tepung/bubuk halus yang berasal dari biji gandum, dan
digunakan sebagai bahan dasar pembuat kue, mie, roti, dan pasta. Kata
terigu dalam bahasa Indonesia diserap dari bahasa Portugis trigo yang
berarti gandum. Tepung terigu roti mengandung protein dalam bentuk
gluten, yang berperan dalam menentukan kekenyalan makanan yang
terbuat dari bahan terigu.
Kanji, dari umbi singkong
Maizena (jagung), dari biji jagung
Hunkue, campuran beberapa tepung untuk pembuatan kue - - basah
lunak
Beras
Ketan
Panir, campuran tepung untuk menggoreng, komposisi utama adalah
tepung terigu.
3. Keripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari umbi-umbian
atau buah-buahn yang mengandung pati.
Biasanya keripik melalui tahap peenggorengan, tetapi ada pula yang hanya
melalui penjemuran, atau pengeringan. Keripik dapat berasa dominant asin,
pedas, manis, asam, gurih, atau padauan dari kesemuanya. Beberapa contoh
keripik misalnya ;
Keripik Singkong,
Keripik Pisang,
Keripik Kentang,
Keripik Ubi Jalar.
4. Pisang
Pisang di perkebunan
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi : Mangnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
a. Spesies
M. acuminata
M. balbisiana
M. paradisiaca (invalid)
M. sapientum (invalid)
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan ternaraksasa
berdaun besar memanjang dari suku musacea. Beberapa jenisnya
(Musacuminata, M. balbisiana, dan M. paradisiacal) menghasilkan buah
konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini terususn dalam tandan dengan
kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua
buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun
ada yang beberapa berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan hamper
hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi
(karbohidrat) dan mineral terutama kalsium.
Perlu disadari, istilah “pisang” juga dipakai untuk sejumlah jenis yang
tidak menghasilkan buah konsumsi, seperti pisang, pisang hias, dan
pisang kipas. Artikel ini hanya membahas pisang hasil buah konsumsi
serta kerabatnya yang berkaitan.
b. Keanekaragaman Pisang
Pusat keragaman utama pisang terletak di daerah Malesia ( Asia
tenggara, papua dan Australia tropika). Pusat keragaman minor juga
terdapat di afrika tropis panas dan lembab, terutama di daerah rendah. Di
daerah dengan hujan merata sepanjang tahun, produksi pisang dapat
berlangsung tanpa mengenal musim. Indonesia, kepulauan pasifik,
Negara-negara Amerika tengah, dan brazil dikenal sebagai Negara
utama pengekspor pisang. Masyarakat di Negara-negara afrika dan
Amerika Latin dikenla sangat tinggi mengonsumsi pisang setiap
tahunnya.
c.Teori Mengenai Keragaman Generic Pisang Budidaya
Pisang budidaya pada masa sekarang dianggap merupakan keturunan
dari musa acuminate yang diploid dan tumbuh lair. Genom yang
disumbangkan diberi symbol A. persilangan alami dengan Musa
balbisiana memasukkan genom baru, disebut B, dan menyebabakan
bervariasinya jenis-jenis pisang. Pengaruh genom B terutama terlihat
pada kandungan tepung pada buah yang lebih tinggi. Secara umum,
genom A menyumbang karakter kearah buah meja (banana), sementara
genom B kea rah buah pisang olah/masak (plantain). Hibrida M.
acuminata dengan M. balbisiana ini dikenal sebagai M. paradisiacal.
Khusus untuk kelompok AAB, nama Musa sapientum pernah
digunakan.
Mengikuti anjuran simmonds dan shepherd yang karyanya diterbitkan
pada tahun 1955, klasifikasi pisang budidaya sekarang menggunakan
nama-nama kombinasi genom ini sebagai nama kelompok budidaya
(cultivar group). Sebagai contoh, untuk pisang ‘Cavendish’, disebut
sebagai Musa(AAA Group Dessert Subgroup )’Cavendish’. Dibawah
kelompok masih di mungkinkan pembagian dalam anak kelompok
(Subgroup). Lihat pula artikel Musa untuk pembahasan lebih mendalam.
Contoh-contoh
Kelompok AA(diploid) : pisang seribu, pisang lilin, pisang mas
Kelompok AAA(triploid, partenokarp) : pisang susu, bananito, jenis-
jenis pisang
Ambon/embun (seperti ‘Ambon Putih’,’Ambon Hijau’,’Gros Michel’
dan ‘Cavendish’), pisang barangan
Kelompok AAB (triploid, partenokrap) : jenis-jenis pisang raja, true
plantain seperti kultivar’Slik’ dari Amerika selatan, pisang tanduk
Kelompok AAAB (tetraploid, partenokrap)
Kelompok BB (diploid)
Kelompok BBB
Kelompok AABB
Pisang ‘Cavendish’ (kelompok AAA)
Pisang susu (kelompok AAA)
d. Budidaya
Pisang secara tradisional tidak dibudidayakan secara intensif. Hanya
sedikit yang dibudidayakan secara intensif dan besar-besaran dalam
perkebunan monokultur, seperti ‘Gros Michel’ dan ‘Cavendish’. Jenis-
jenis lain biasanya ditanam berkelompok diperkarangan, tepi-tepi lahan
tanaman lain, serta tepi sungai.
e. Hama dan Penyakit
Perbanyakan secara vegetatif membuat pisang amat mudah terkena
serangan pengganggu, karena sempitnya keragaman genetic. Suatu
perkebunan yang terkena penyakit dapat menularkan dengan singkat
keperkebunan tentangganya.
Hama
Kumbang Cosmopolites sordidus, penyebab bercak hitam pada buah
pisang
f. Penyakit
Penyakit Panama
Penyakit Sigatoka
Penyakit darah
Penyakit layu bakteri Xanthomonas
g. Penggunaan
Pisang baker khas dari Sumatra barat
Berdasarkan cara konsumsi buahnya, pisang dikelompokkan dalam dua
golongan, yaitu pisang meja (dessert banana) dan pisang olah (plantain,
cooking banana). Pisang meja dikonsumsi dalam bentu segar setelah
buah matang, seperti pisang ambon, direbus, dibakar, atau dikolak,
seperti pisang kapok, siam, kapas, tanduk, dan uli.
Buah pisang diolah menjadi berbagai produk, seperti sale, kue, ataupun
arak (di Amerika Latin) .
Selain memberikan kontribusi gizi lebih tinggi dari pada apel, pisang
juga dapat menyediakan cadangan energi dengan cepat bila dibutuhkan.
Termasuk ketika otak mengalami keletihan. Beragam jenis makanan
ringan dari pisang yang relatif popular antara lain keripik pisang asal
Lampung. Sale Pisang (Bandung), Pisang Molen (Bogor), dan
Epe(Makassar).
Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan
energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya
mineral seperti Kalium, Magnesium, Fosfor, Basi, dan kalsium. Pisang
juga mengandung vitamin yaitu : vitamin C,B kompleks, B6 dan
serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi
otak.
h. Energi
Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara
keseluruhan berasal dari karbohidrat.
Nilai energi pisang dua kali lipat lebih tinggi dari pada apel. Apel
dengan berat sama (100 gram) hanya mengandung 54 kalori.
Karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat
dibandingkan dengan gula pasir dan sirup, tetapi lebih cepat dari nasi,
biscuit, dan sejenis roti. Oleh sebab itu, banyak atlet saat jedah attau
istirahat mengonsumsi pisang sebagai cadangan.
Kandungan energi pisang merupakan energi instant, yang mudah
tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan
kebutuhan kalori sesaat. Kerbohidrat pisang merupakan karbihidrat
kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap, sehingga dapat
menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat. Karbohidrat pisang
merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat
secara tersedia cepat bagi tubuh.
Gula pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa yang
mempunyai indek glikemik lebih rendah dibandingkan glukosa,
sehingga cukup baik sebagai penyimpan energi karma sedikit lebih
lambat di metabolisme. Sehabis berkerja keras atau berpikir, selalu
timbul rasa kantuk. Keadaan ini merupakan tanda-tanda otak kekurangan
energi, sehingga aktivitas secara biologis juga menurun.
Untuk melakukan aktivitasnya, otak memerlukan energi berupa glikosa.
Glukosa darah sangat vital bagi otak untuk dapat berfungsi dengan baik
antara lain diekspresikan dalam kemampuan daya ingat.
Glukosa tersebut terutama diperoleh dari sikulasi darah otak karna
glikogen sebagai cadangan glukosa sangat terbatas keberadaannya.
Glukosa darah terutama didapat dari asupan makanan sumber
karbohidrat. Pisang adalah alternative terbaik untuk menyediakan energi
disaat-saat istrirahat atau jedah, pada waktu otak sangat membutuhkan
energi yang cepat tersedia untuk aktifitas biologis. Namun, kandungan
protein dan lemak pisang ternyata kurang bagus dan sangat rendah yaitu
hanya 2,3 persen dan 0,13 persen. Meski demikian, kandungan lemak
dan protein pisang masih lebih tinggi disbanding apel, yang hanya 0,3
persen. Karna itu, tidak perlu takut kegemukan walau mengonsumsi
pisang dalam jumlah banyak.
i. Mineral
Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium, besi.
Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, mineral pisang,
khususnya besi, hamper seluruhnya (100 persen) dapat diserap tubuh.
Berdasarkan berat kering, kadar berat pisang mencapai 2 miligram per
100 gram dan seng 0,8 mg. Bandingkan dengan apel , yang hanya
mengandung 0,2 mg besi dan 0,1 mg seng untuk berat 100 gram.
Kandungan vitaminnya sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu
betakaroten, sebesar 45 gram per 100 gram berat kering, sedangkan pada
apel hanya 15 mg. pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin,
riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoxin).
Kandungan vitamin B6 pisang cukup tinggi, yaitu sebesar 0,5 mg per
100 gram. Selain berfungsi sebagai koenzim untuk beberapa reaksi
dalam metabolisme, vitamin B6 berperan dalam sintetis dan
metabolisme protein, khususnya serotonin diyakini berperan aktif
sebagai neurotransmitter dalam kelancaran funsi otak.
Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari
karbohidrat. Peran vitamin B6 ini jelas mendukung ketersediaan energi
bagi otak untuk aktivitas sehari-hari.
III. Penelitiaan
a.Alat dan Bahan
- alat dan bahan pada penelitian kedua sama dengan penelitian yang
pertama, hanya saja ditambahkan.
1. tepung
2. Air
3. ketumbar
4. garam
5. kemiri
6. bawang merah
7. bawang putih
8. minyak goreng
9. penyedap rasa
b. Lankah-Langkah
1. masukan tepung umbi pohon pisang kapok kedalam baskom
2. lalu masukan atau campurkan sedikit tepung rose band
3. tambahkan air secukupnya
4. lalu goring dengan minyak sayur
c. Hasil Penelitian
Penelitian tersebut sudah dilakukan , tepung umbi pisang kapok
tesebut sudah dijadikan makanan keripik. Tetapi, keripik tersebut lama
kelamaan menjadi tidak ranyah.
d. Pembahasan
Dari hasil penelitian tersebut ternyata keripik tersebut
kerenyahannya tidak tahan lama. Mungkin adonan keripik tersebut perlu
ditambahkan sedikit bahan agar keripik tersebut renyahnya lebih tahan lama,
seperti misalnya baking powder dan sejenisnya.
IV. Penutup
a.Kesimpulan
Ternyata , selain tepung terigu, tepung kasapa (ubi), dan tepung tapioca.
Ada juga tepung alternatif yang bisa digunakan yaitu tepung dari umbi
pohon pisang kapok. Dan ternyata, apabila diteliti lebih lanjut tepung
tersebut bisa dijadikan berbagai jenis makanan seperti ”keripik”.
b. Saran
Untuk memvariasi makanan dari umbi pohon pisang kapok, perlu
ditindak lanjuti oleh peneliti lain.