Post on 07-Jul-2016
description
STIA Mandala Indonesia
MAKALAH
KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI WUJUD
GEOSTRATEGI BANGSA INDONESIA
Oleh:
Sopiyana
F201210302
KONSENTRASI PERPAJAKAN
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
PROGRAM SARJANA
BEKASI
2015
STIA Mandala Indonesia
2
Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar ............................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 3
1.2 Tujuan dan Manfaat .......................................................................... 4
BAB II ISI
2.1 Pengertian Geostrategi Indonesia ..................................................... 5
2.2 Pengertian Pertahanan Nasional ....................................................... 6
2.3 Konsep Dasar Ketahanan Nasional .................................................... 7
2.4 Unsur-Unsur Ketahanan Nasional (Astagatra) .................................. 8
2.4.1 Unsur-Unsur Ketahanan Nasional Menurut Para Ahli ........... 8
2.4.2 Unsur Trigatra ...................................................................... . 10
2.4.3 Unsur Pancagatra ................................................................... 11
2.5 Sifat Ketahanan Nasional ................................................................... 17
2.6 Komponen Pertahanan Nasional ...................................................... 18
2.6.1 Komponen Utama.................................................................... 18
2.6.2 Komponen Cadangan............................................................... 18
2.6.3 Komponen Pendukung............................................................. 19
2.7 Ancaman Pertahanan Nasional ............................................................. 20
2.7.1 Ancaman Militer dan Non Militer............................................ 20
2.7.2 Ancaman Dalam dan Luar Negeri............................................ 23
2.8 Contoh Kasus Ancaman Nasional ....................................................... 23
2.8.1 Kasus dari Dalam Negeri.......................................................... 23
2.8.2 Kasus dari Luar Negeri............................................................. 24
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………..... 25
3.2 Saran………………………………………………………………… ... 25
STIA Mandala Indonesia
3
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena pada kesempatan yang baik
ini, penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Kewarganegaraan dengaan tepat
waktu. Penulis juga ingin menyampaikan rasa terimkasih kepada Bapak Dosen
Kewarganegaraan STIA Mandala Indonesia yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan makalah ini dan teman-teman seperjuangan. Makalah ini penulis beri
judul “Ketahanan Nasional Sebagai Wujud Geostrategi Bangsa Indonesia”. Didalam
makalah ini terdapat materi yang sekarang sedang berlangsung dan sekaligus sebagai
bahan belajar tambahan mahasiswa khususnya penulis untuk menambah wawasan
terhadap materi kuliah ini. Dalam penyususnan makalah ini, Penulis mendapatkan materi
dari berbagai sumber bacaan termasuk buku dan artikel. Semua dilakukan dalam rangka
menyempurnakan isiannya. Apabila pembaca atau rekan mahasiswa ingin memperoleh
makalah ini, penulis dengan ikhlas mempersilahkan untuk menduplikat makalah ini
dengan tujuan hanya untuk mendapatkan materi bahan belajar yang lebih. Terimkasaih
atas perhatiannya.
STIA Mandala Indonesia
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan bernegara, aspek pertahanan merupakan faktor yang
sangat hakiki dalam menjamin kelangsungan hidup negara tersebut. Tanpa
mampu mempertahankan diri terhadap ancaman dari luar negeri atau dari dalam
negeri, suatu negara tidak akan mempertahankan keberadaannya. Bangsa
Indonesia yang memproklamasikan kemerdekaanya pada tanggal 17 Agustus
1945 bertekad bulat untuk membela, mempertahankan, dan menegakkan
kemerdekaan, serta kedaulatan negara dan bangsa berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
Pertahanan negara bertujuan untuk menjaga dan melindungi kedaulatan
negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta keselamatan
segenap bangsa dari segala bentuk ancaman. Dengan demikian, semua usaha
penyelenggaraan pertahanan negara harus mengacu pada tujuan tersebut. Oleh
karena itu, pertahanan negara berfungsi untuk mewujudkan dan mempertahankan
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu kesatuan
pertahanan. Pertahanan negara diselenggarakan oleh pemerintah dan dipersiapkan
secara dini dengan sistem pertahanan negara melalui usaha membangun dan
membina kemampuan dan daya tangkal negara dan bangsa serta menanggulangi
setiap ancaman.
Sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman militer
menempatkan Tentara Nasional Indonesia sebagai komponen utama dengan
STIA Mandala Indonesia
5
didukung oleh komponen cadangan dan komponen pendukung. Dalam
menghadapi ancaman nonmiliter, menempatkan lembaga pemerintah diluar
bidang pertahanan sebagai unsure utama yang disesuaikan dengan bentuk dan
sifat ancaman dengan didukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Dari materi yang penulis tuangkan dalam makalah ini, terdapat bahan
belajar bagi mahasiswa yang berkaitan dengan mata kuliah Kewarganegaraan.
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar penulis lebih memahami mata kuliah yang
sedang berlangsung, disamping itu makalah ini merupakan tugas langsung oleh
dosen Kewarganegaraan STIA Mandala Indonesia. Mahasiswa juga diharapakan
mampu memahami isi dari makalah ini. Adapun manfaat dari makalah ini semata-
mata untuk menambah wawasan mahasiswa dalam bidang Kewarganegaraan dan
sebagai referensi tambahan. Penulis berharap makalah ini dipergunakan dengan
bijak dan sesuai aturan Hak Cipta.
STIA Mandala Indonesia
6
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Geostrategi Indonesia
Geostrategi berasal dari kata geo kata yang berarti bumi, dan didefinisikan
sebagai bisnis dengan menggunakan semua keterampilan atau sumber daya
manusia dan alam untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah
ditetapkan. Sehubungan dengan krhidupan suatu negara, geostrategi didefinisikan
sebagai metode atau anturan untuk tujuan dan sasaran mewujudkan melalui proses
pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategidan
keputusan yang terukur dan terimajinasi untuk masa depan yang lebih baik, lebih
aman dan bermartabat pembangunan. Untuk Indonesia, geostrategi diartikan
sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana tercantum
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 melalui proses pembangunan
nasional. Oleh karena itu, geostrstegi Indonesia sebagai sarana atau metode
memanfaatkan seluruh konstelasi geografi Indonesia dalam menentukan
kebijakan, arahan serta sarana untuk mencapai tujuan seluruh bangsa atas dasar
prinsip-prinsip kemanusiaan dan keadilan sosial.
Konsep geostrategi Indonesia pada dasarnya tidak mengembangkan
kekuatan untuk penguasaan wilayah diluar Indonesia atau untuk ekspansi ke
negara-negara lain, tetapi konsep strategi yang didasarkan pada kondisi metode
atau cara untuk mengembangkan potensi kekuatan nasional yang bertujuan untuk
mengamankan dan mempertahankan kedaulatan negara Indonesia dan
STIA Mandala Indonesia
7
pembangunan nasional dari kemungkinan gangguan yang datang dari dalam
maupun dari luar negeri. Untuk mewujudkan geostrategi Indonesia bangsa
Indonesia akhirnya dirumuskan oleh National Defense Republc Of Indonesia.
Berbagai konsep dasar dan pengembangan geostrategi Indonesia pada
dasarnya bertujuan untuk menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan
nasional berdasarkan aspek-aspek ideologi, politik, sosial, budaya dan bahkan
alam. Hal ini untuk keberadaan kehidupan dan upaya pelestarian negara dan
bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Tujuan
selanjutnya adalah menunjang tugas utama pemerintah Indonesia seperti, hukum
dan ketertiban (law and order), Peningkatan kesejahteraan dan keamanan (welfare
and prosperity), Pelaksanaan pertahanan dan keamanan(defense and prosperity),
Realisasi keadilan hukum (yuridical justice and social justice) dan Ketersediaan
dri orang kesempatan untuk mengekspresikan diri (freedom of the people).
2.2 Pengertian Pertahanan Nasional
Pertahanan nasional atau disebut juga pertahanan negara adalah segala
usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negara
dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan ganggguan terhadap keutuhan
bangsa dan negara. Hakikat pertahanan nasional adalah segala upaya pertahanan
bersifat semesta yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak
dan kewajiban warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri. Pertahanan
negara dilakukan oleh pemerintah dan dipesiapkan secara dini dengan sistem
pertahanan nasional. Pertahanan nasional merupakan kekuatan bersama (sipil dan
STIA Mandala Indonesia
8
militer) diselenggarakan oleh suatu negara untuk menjamin intregritas
wilayahnya, perlindungan dari orang dan/atau menjaga kepentingan-
kepentingannya. Pertahanan nasional dikelola oleh Kementerian Pertahanan.
Angkatan bersenjata disebut sebagai kekuatan pertahanan dan dibeberapa negara
(misalnya Jepang) disebut sebagai angkatan Bela Diri. Dalam bahasa militer,
pertahanan adalah cara-cara untuk menjamin perlindungan dari satu unit yang
sensitive dan jika sumber daya ini jelas, misalnya tentang cara-cara membel diri
sesuai dengan spesialisasi mereka, pertahanan udara, pertahanan rudal dan lain-
lain. Tindakan, taktik, operasi atau strategi petahanan adalah untuk menentang
atau membalas serangan.
2.3 Konsep Dasar Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam meghadapi dan mengatasi ancaman baik langsung, tidak
langsung dari dalam maupun dari luar yang membahayakan, integrasi, identitas
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta pejuangan mengejar tujuan negara.
Secara skematis, rumusan konseptual ketahanan nasioanl dapat digambarkan
sebagai berikut.
STIA Mandala Indonesia
9
Gambar1.1 Skema Konsep Ketahanan Nasioanl
Dari sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep ketahanan nasional
Indonesia berawal dari konsep ketahanan nasional yang dikembangkan oleh
kalangan militer. Pemikiran konseptual ketahanan nasional ini dimulai menjadi
doktrin dasar nasional setelah dimsukan kedalam Garis-Garis Besar Haluan
Negara (GBHN).
2.4 Unsur-Unsur Ketahanan Nasional (Astagatra)
Unsur, elemen atau faktor yang mempengaruhi kekuatan/ketahanan
nasional suatu negara terdiri atas beberapa aspek. Unsur tersebut dinilah dapat
mempengaruhi kondisi pertahanan suatu bangsa sesuai dengan perkembangan
dimasa sekarang.
2.4.1 Unsur-Unsur Ketahanan Nasional Menurut Para Ahli
Hans J. Morgenthou
Unsur ketahanan nasional terbagi menjadi beberapa
faktor, yaitu Stable Factors (terdiri atas geografi dan
sumber daya alam), Dynamic Factors (terdiri atas
kemampuan industry, militer, demografi, karakter
STIA Mandala Indonesia
10
nasional, modal nasional, moral nasional dan kualitas
diplomasi.
James Lee Ray
Unsur kekuatan nasional terbagi menjadi
dua faktor yaitu Tangible factors (terdiri atas penduduk,
kemampuan industry dan militer) dan Intangible factors
(terdiri atas karakter nasional, moral nasional dan
kualitas kepemimpinan)
Cline
Unsur-unsur kekuatan nasional terdiri atas sinergi
antara potensi demografi dan geografi, kemampuan
ekonomi, militer, strategi nasional dan kemauan
nasional.
Unsur Kekuatan nasional model Indonesia
Unsur-unsur kekuatan nasional di Indonesia
diistilahkan dengan gatra dalam ketahanan nasional
Indonesia. Pemikiran tentang gatra dalam ketahanan
nasional dirumuskan dan dikembangkan oleh Lembaga
Pertahanan Nasional (Lemhanas). Unsur-unsur
kekuatan nasional Indonesia dikenal dengan nama
Astagatra yang terdiri atas Trigatra dan Pancagatra.
STIA Mandala Indonesia
11
2.4.2 Unsur-Unsur Trigatra
Trigatra adalah aspek alamiah (tangible) yang terdiri atas penduduk,
wilayah dan sumber daya alam.
Unsur Penduduk
Penduduk suatu negara menentukan kekuatan atau
ketahanan nasional negara yang bersangkutan, faktor
yang berkaitan dengan pnduduk negara meliputi dua
hal. Pertama aspek kualitas mencakup tingkat
pendidikan, keterampilan, etos kerja dan kepribadian.
Kedua aspek kuantitas yang mencakup jumlah
penduduk, pertumbuhan, persebaran, perataan dan
perimbangan penduduk ditiap wilayah negara. Terkait
dengan unsur penduduk adalah faktor moral nasional
dan karakter nasional. Moral nasional menunjukan pada
dukungan rakyat secara penuh dalam menghadapi
ancaman. Karakter nasional menunjukan pada ciri-ciri
khusus yang dimiliki suatu bangsa sehingga bias
dibedakan dengan bangsa lain. Moral dan karakter
nasional mempengaruhi ketahanan suatu bangsa.
Unsur Wilayah
Wilayah turut pula menentukan kekuatan nasional. Hal
yang terkait dengan wilayah negara meliputi bentuk
wilayah (negara pantai, kepulauan atau continental),
STIA Mandala Indonesia
12
Luas wilayah negara, Posisi geografis, astronomi dan
geologis negara serta daya dukung wilayah negara
(habitable dan unhabitable). Dalam kaitannya dengan
wilayah negara, pada masa sekarang ini perlu
dipertimbangkan adanya kemajuan teknologi, kemajuan
informasi dan komunikasi. Suatu wilayah yang pada
awalnya sama sekali tidak mendukung kekuatan
nasional, karena penggunaan teknologi maka wilayah
itu kemudian menjadi unsure kekuatan nasional negara.
Misalnya, wilayah kering dibuat saluran atauy sungai
buatan.
Unsur Sumber Daya Alam
Hal-hal yang berkaitan dengan unsur sumber daya alam
meliputi potensi sumber daya alam wilayah yang
bersangkutan (sumber daya alam hewani, nabati dan
tambang), kemampuan mengeksplorasi sumber daya
alam, pemanfaatan sumber daya alam dengan
memperhitungkan masa depan dan lingkungan hidup
serta control sumber daya alam.
2.4.3 Unsur-Unsur Pancagatra
Pancagatra adalah aspek sosial 9intangible) yang terdiri atas
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
STIA Mandala Indonesia
13
Unsur Ideologi
Ideologi adalah seperangkat gagasn, ide, cita dari
sebuah masyarakat tentang kebaikan bersama yang
dirumuskan dalam bentuk tujuan yang harus dicapai
dengan cara-cara yang digunakan untuk mencapai
tujuan itu. Ideologi itu berisikan serangkaian nilai
(norma) atau system dasar yang bersifat menyeluruh
dan mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh suatu
masyarakat atau bangsa sebagai wawasan atau
pandangan hidup mereka. Nilai yang terkandung
didalam ideology tersebut diyakini oleh masyarakat
sebagai nilai yang baik, adil dan benar sehingga
berkeinginan untuk melaksanakan segala tingkatan
berdasarkan niali tersebut.
Ideologi mengandung ketahanan suatu bangsa oleh
karena ideologi bagi suatu bangsa memiliki dua fungsi
pokok. Pertama, sebagai tujuan atau cita-cita dari
kelompok masyarakat yuang bersangkutan, artinya
nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi itu menjadi
cita-cita yang hendak dituju bersama. Kedua, sebagai
sarana pemersatu dari masyarakat yang bersangkutan,
artinya masyarakat yang banyak dan beragam itu
bersedia menjadikan ideologi sebagai milik bersama
STIA Mandala Indonesia
14
dan menjadikannya bersatu. Bagi bangsa Indonesia,
Pancasila telah ditetapkan sebagai ideologi nasional
melalui kesepakatan. Pancasila adalah kesempatan
bangsa, common denominator yang mampu
memperkuat persatuan bangsa. Kesepakatan atas
Pancasila menjadikan segenap elemen bangsa bersedia
bersatu dibawah negara Indonesia.
Unsur politik
Politik penyelenggara bernegara sangat mempengaruhi
kekuatan nasional suatu negara. Penyelenggara
bernegara dapat ditinjau dari beberapa aspek, seperti
system politik yang dipakai yaitu sistem demoikrasi
atau nondemokrasi, sistem pemerintahan yang
dijalankan apakah sistem presidensil atau parlementer,
bentuk pemerintahan yang dipilih apakah republik atau
kerajaan, suatu negara yang dibentuk apakah sebagai
negara kesatuan atau negara serikat. Pemilihan suatu
bangsa atas politik penyelenggara bernegara tertentu
tergantung pada nilai-nilai dan aspirasi bangsa yang
bersangkutan. Dalam realitasnya, sebuah bangsa bias
mengalami beberapa kali perubahan dan pergantian
politik penyelenggaraan bernegara. Bangsa Indonesia
sekarang ini telah berketetapan untuk mewujudkan
STIA Mandala Indonesia
15
negara Indonesia yang bersusunan kesatuan, berbentuk
republik dengan sistem pemerintahan presidensil.
Adapun sistem politik yang dijalankan adalah sistem
politik demokrasi (Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang
Dasar 1945).
Unsur Ekonomi
Ekonomi yang dijalankan oleh suatu negara merupakan
kekuatan nasional negara yang bersangkutan terlebuih
di era global sekarang ini. Bidang ekonomi berperan
langsung dalam upaya pemberian dan distribusi
kebutuhan warga negara. Kemajuan pesat dibidang
ekonomi tertentu menjadikan negara yang bersangkutan
tumbuh sebagai kesatuan dunia. Contohnya adalah
Jepang dan Cina. Setiap negara memiliki sistem
ekonomi dalam rangka mendukung kekuatan ekonomi
bangsanya. Sistem ekonomi secara garis besar
dikelompokan menjadi dua macam yaitu sistem
ekonomi liberal dan sistem ekonomi sosialis. Suatu
negara dapat pula mengembangkan sistem ekonomi
yang dianggap sebagai cerminan dari nilai dan ideology
bangsa yang bersngkutan. Contonya bangsa Indonesia
menyatakan sistem ekonomi Pancasila yang bercorak
kekeluargaan.
STIA Mandala Indonesia
16
Unsur Sosial Budaya
Unsur budaya di masyarakat juga menentukan kekutaan
nasional suatu negara. Hal-hal yang dialami suatu
bangsa yang homogeny tentu saja akan berbeda dengan
yang dihadapi bangsa yang heterogen (plural) dari segi
sosial budaya masyarakatnya. Contohnya bangsa
Indonesia yang heterogen berbeda dengan bangsa Israel
atau Jepang yang relatif Homogen. Pengembangan
integrasi nasional menjadi hal yang sangat penting
sehingga dapat memperkuat kekuatan nasionalnya.
Integrasi bangsa dapat dilakukan dengan dua strategi
kebijakan, yaitu “assimilationist policy” dan “bhinneka
tunggal ika policy”. Strategi yang pertama dengan cara
penghapusan sifat-sifat cultural utama dari komunitas
kecil yang berbeda menjadi sebuah kebudayaan
nasional. Strategi keua dengan cara penciptaan
kesetiaan nasional tanpa menghapuskan kebudayaan
local, tidak dapat ditentukan strategi mana yang paling
benar. Negara dapat pula melakukan kombinasi dari
keduanya. Kesalahan dalam strategi dapat
menghantarkan bangsa yang bersangkutan ke
perpecahan bahkan perang saudara. Misalnya,
perpecahan etnis di Yugoslavia, pertentangan antara
STIA Mandala Indonesia
17
suku Huttu dan Tutsi di Rwanda, perang saudara antara
bangsa Sinhala dan Tamil di Sri lanka.
Unsur Pertahanan Keamanan
Pertahanan keamanan suatu negara merupakan unsur
pokok terutama dalam menhadapi ancaman militer
negara lain. Oleh karena itu, unsure utama pertahanan
keamanan berada ditangan militer (tentara). Pertahan
keamanan negara juga merupakan slah satu fungsi
pemerintahan negara. Negara dapat melibatkan
rakyatnya dalam upaya pertahanan negara sebagai
bentuk dan kewajiban warga negara dalam membela
negara. Upaya melibatkan rakyat menggunakan cara
yang berbeda-beda sesuai dengan sistem dan politik
pertahanan yang dianut oleh negara. Politik pertahanan
negara disesuaikan dengan nilai filosofis bangsa,
kepentingan nasional dan konteks zamannya. Bangsa
Indonesia dewasa ini menetapkan politik pertahanan
sesuai Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 dtentang
Pertahanan Negara. Pertahanan negara Indonesia
bersifat semesta dengan menempatkan tentara sebagai
komponen utama pertahanan.
STIA Mandala Indonesia
18
2.5 Sifat Ketahanan nasional
Ketahanan nasioanl mempunyai sifat yang berbentuk dari nilai-nilai yang
terkandung dalam landasan dan asas-asasnya, yaitu:
Mandiri
Ketahanan nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri
serta pada keuletan dan ketangguhan, yang mengandung prinsip tidak
mudah menyerah dengan tumpuan pada identitas, integrasi dan
kepribadian bangsa. Kemandirian (independency) ini merupakan
persyaratan untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan
dalam perkembangan global (interdependent).
Dinamis
Ketahanan nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat atau menurut,
tergantung pada situasi dan kondisi bangsa, negara serta lingkungan
strategisnya. hal ini sesuai dengan hakikat bahwa segala sesuatu di
dunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah
pula. Karena itu, upaya peningkatan ketahanan nasional harus
senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamika nya diarahkan
untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
Wibawa
Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional Indonesia secara berlanjut
dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan
bangsa. Makin tinggi tingkat ketahanan nasional Indonesia, makin
STIA Mandala Indonesia
19
tinggi pula nilai kewibawaan dan tingkat daya tangkal yang dimiliki
oleh bangsa dan negara Indonesia.
Konsultasi dan Kerjasama
Kosepsi ketahanan nasional Indonseia tidak mengutamakan sikap
konfrontatif dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan
kekuatan fisik semata, tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif.
Kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan
moraldan kepribadian bangsa.
2.6 Komponen Pertahanan Nasional
Di Indonesia, sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman militer
menempatkan Tentara Nasional Indonesia sebagai komponen utama dengan
didukung oleh komponen cadangan dan komponen pendukung. Sistem pertahanan
negara dalam menghadapi ancaman nonmiliter menempatkan lembaga pemerintah
diluar bidang pertahanan sebagai unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat
ancaman yang dihadapi dengan didukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan
bangsa.
2.6.1 Komponen Utama
Komponen utama adalah Tentara Nasional Indonesia yang siap digunakan
untuk melaksanakan tugas-tugas pertahanan.
2.6.2 Komponen Cadangan
STIA Mandala Indonesia
20
Komponen cadangan adalah “sumber daya nasional” yang telah disiapkan
untuk dikerahkan melalui mobilsasi guna memperbesar dan memperkuat
kemampuan komponen utama.
2.6.3 Komponen Pendukung
Komponen pendukung adalah “sumber daya nasional” yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen
utama dan komponen cadangan. Komponen pendukung tidak membentuk
kekuatan nyata untuk perlawanan fisik.
“sumber daya nasional” terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya
alam dan sumber daya buatan. Sumber daya nasional yang dapat
dimobilisasi dan didemobilisasi terdiri dari sumber daya alam, sumber
daya buatan serta sarana dan prasarana nasional mencakup berbagai
cadangan materil strategis, faktor geografi dan lingkungan, sarana dan
prasarana di darat, di perairan maupun di udara dengan segenap unsur
perlengkapannya dengan atau tanpa modifikasi.
Komponen pendukung terdiri dari 5 segmen:
1. Para Militer
Polisi (brimob)
Resismen mahasiswa (Menwa)
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)
Perlindungan masyarakat (linmas)
Pertahanan sipil (Hansip)
STIA Mandala Indonesia
21
Satuan Pengamanan (Satpam)
Organisasi kepemudaan
Organisasi Bela Diri
Satuan tugas (Satgas) partai
2. Tenaga Ahli/profesi
3. Industri
4. Sumber Daya Alam/buatan
5. Sarana dan Prasarana.
2.7 Ancaman Pertahanan Nasional
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dalam negeri maupun luar negeri
yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman adalah bagian dari resiko, sedangkan
resiko adalah bua pikir dari sebuah ancaman.
2.7.1 Ancaman Militer dan Non Militer
Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan
bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berbentuk :
Agresi
Agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain
terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan
STIA Mandala Indonesia
22
segenap bangsa atau dalam bentuk dan cara-cara serangan kekuatan
bersenjata negara musuh (invasi), penggunaan senjata/bom yang
dilakukan oleh musuh melalui udara (bombardemen), blokade
terhadap pelabuhan, pantai, wilayah udara dan pengiriman
kolompok bersenjata untuk melakukan tindakan kekerasan.
Pelanggaran Wilayah
Pelanggaran wilayah merupakan suatu tindakan memasuki wilayah
tanpa izin, baik oleh pesawat terbang tempur maupun kapal-kapal
perang.
Spionase
Merupakan kegiatan dari intelijen yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi atau rahasia militer atau negara.
Sabotase
Sabotase dilakukan untuk merusak instansi penting militer atau
objek vital nasional dan dapat membahayakan keselamatan bangsa.
Aksi Teror Bersenjata
Pemberontakan Bersenjata
Perang Saudara
Ancaman Non Militer memiliki karakteristik yang berbeda
dengan ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak
terlihat dan ancaman ini berdimensi, seperti :
Ancaman berdimensi Ekonomi
STIA Mandala Indonesia
23
Ekonomi merupakan salah satu penentu posisi tawar setiap negara
dalam pergaulan internasional. Kondisi ekonomi sangat menentukan
dalam pertahanan negara. Ancaman berdimensi ekonomi terbagi
menjadi internal dan eksternal. Ancaman dari internal dapat berupa
inflasi, pengangguran, infrastruktur yang tidak memadai dan sistem
ekonomi yang tidak jelas. Ancaman dari eksternal dapat berbentuk
kinerja ekonomi yang buruk, daya saing yang rendah, ketidaksiapan
menghadapi globalisasi dan tingkat ketergantungan terhadap pihak
asing.
Ancaman berdimensi Sosial Budaya
Ancaman sosial budaya berupa isu-isu kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan dan ketidakadilan yang menjadi dasar timbulnya
konflik vertikal antara pemerintah pusat dan daerah, dan konflik
horizontal yaitu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).
Ancaman berdimensi Teknologi dan Informasi
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat dan
membawa manfaat yang besar bagi masyarakat tapi kejahatan
mengikuti perkembagan tersebut seperti kejahatan siber dan
kejahatan perbankan.
Ancaman berdimensi Keselamatan Umum
Ancaman bagi keselematan umum dapat terjadi karena bencana
alam, misalnya gempa bumi, meletusnya gunung dan tsunami.
Ancaman karena manusia, misalnya penggunaan obat-obatan dan
STIA Mandala Indonesia
24
bahan kimia, pembuangan limbah industri, kebakaran, kecelakaan
transportasi.
2.7.2 Ancaman Dalam dan Luar Negeri
Ancaman dari dalam negeri yaitu segala ancaman terhadap
ketahanan nasional yang berasal dari dalam negeri, dapat berupa
organisasi masyarakat yang tidak menginginkan/tidak setuju dengan
kebijakan pemerintah atau ingin berpisah dari NKRI.
Ancaman dari luar yaitu segala ancaman terhadap ketahanan
nasional yang berasal dari luar negeri. Contohnya adalah infiltrasi,
subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperalisme serta
invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negeri.
2.8 Contoh Kasus Ancaman Nasional
2.8.1 Kasus dari Dalam Negeri
Kasus yang terjadi dari dalam negeri seperti :
Teror bom Solo
Penyerangan antar suku di Papua
Tawuran antar warga di Makassar
Penjarahan toko milik etnis Tionghoa oleh warga pribumi
Kerusuhan massa di Jakarta
Perusakan kantor walikota oleh warga yang marah
Kekejaman aparat keamanan terhadap mahasiswa saat demostrasi
tahun 1998
STIA Mandala Indonesia
25
Munculnya berbagai aliran sesat di Indonesia
Provokasi dari kelompok masyarakat tertentu terhadap kelompok
masyarakat lainnya yang mengandung unsur SARA
Sikap apatis terhadap Pemerintah
Permainan kotor para politisi dan pejabat negara
Kurangnya kecintaan produk dalam negeri
2.8.2 Kasus dari Luar Negeri
Penyerangan tentara Amerika ke Irak
Serangan rudal Israel ke Palestina
Penembakan kapal patroli Indonesia oleh Malaysia
Agresi militer Belanda
Penjajahan bangsa Eropa di Indonesia
Perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet/Rusia
Masuknya berbagai kebudayaan dan paham baru dari luar negeri
Adanya campur tangan politik dari badan-badan asing didalam
negeri
Maraknya media propaganda asing
Adu domba yang dilakukan pihak asing
STIA Mandala Indonesia
26
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela
negara yang diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan
dasar kemiliteran secara wajib, pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional
Indonesia dan pengabdian sesuai dengan profesi. Untuk mendukung kepentingan
pertahanan negara, sumber daya manusia,sumber daya alam, sumber daya buatan,
serta sarana dan prasarana nasional yang berada didalam dan/atau diluar
pengelolaan departemen yang membidangi pertahanan dimanfaatkan semaksimal
mungkin, baik sebagai komponen cadangan, maupun komponen pendukung.
Presiden selaku penanggung jawab tertinggi dalam pengelolaan pertahanan negara
dibantu oleh Dewan Pertahanan Nasional yang berfungsi sebagai penasihat
presiden dalam menetapkan kebijakan umum pertahanan negara. Untuk
menghadapi ancaman bersenjata, Presiden berwenang mengerahkan kekuatan
Tentara Nasional Indonesia dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
3.2 Saran
Penulis mengetahui bahwa makalah ini butuh saran untuk menjadikannya lebih
baik. Agar isian dari makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau mahasiswa.