Post on 21-Oct-2015
description
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya.
Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan
matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (astronomical unit). Bumi
mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut
(magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar
ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa.
Teka-teki tentang bumi begitu banyak sampai terkadang kita selalu
saja bertanya-tanya kenapa bumi bisa terbentuk dan kenapa hanya bumi satu-
satunya planet yang berpenghuni disistem tata surya. Apa yang terdapat
dibumi selalu saja diluar dugaan. Dimulai dengan keindahan, sumber daya
alam yang begitu banyak. Tapi, masih banyak saja manusia tidak bisa
memanfaatkan bumi dengan baik malah selalu menyalahgunakannya. Apalagi
seperti sekarang ini bumi semakin rusak dengan berbagai aktivitas manusia
yang sebenarnya sangat merugikan dan menimbulakan banyak kerusakan
dibumi.
Nah, dari penjelasan tentang kejadian bumi akan kami jelaskan dalam
makalah ini. Bagaimana bumi terbentuk dan apa saja unsur yang ada dibumi
yang menyebabkan bumi bisa begitu sangat penting untuk dijaga dan
dilestarikan, karena dampak dari semua itu adalah manusia juga nantinya.
1
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana pengertian, struktur, dan bagian-bagian bumi?
2. Bagaimana sejarah terbentuknya bumi?
3. Bagaimana terbentuknya bulan sebagai satelit bumi
4. Bagaimanakah asal mula kehidupan di bumi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian, struktur dan bagian-bagian bumi
2. Untuk mengetahui Sejarah pembentukan bumi
3. Untuk mengetahui proses terbentuknya bulan sebagai satelit bumi
4. Untuk mengetahui asal mula kehidupan di bumi
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bumi dan Strukturnya
A. Pengertian Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya.
Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi
dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris:
Astronomical Unit). Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik.
Sedangkan kala revolusinya adalah 365,25 hari. Bumi mempunyai lapisan
udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang
melindung permukaan Bumi dari angin surya, sinar ultraviolet dan radiasi
dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti Bumi hingga ketinggian
sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer,
Stratosfer, Mesosfer, Ionosfer,Termosfer, dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer
dan mesosfer dan melindungi Bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu
permukaan Bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada
iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di Bumi sama
dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton,
dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi
3
(sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit
perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok
sebagai 1.
Bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi
Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain,
dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami
yaitu Bulan. 70,8% permukaan Bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari
78% nitrogen, 21% oksigen dan 1% uap air, karbondioksida dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam Bumi yang terdiri dari
besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti
pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu
diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83%
isi Bumi dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak Bumi setebal kurang
lebih 85 kilometer.Kerak Bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5
kilometer. Kerak Bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak
melalui pergerakan tektonik lempeng (teori pergeseran benua) yang
menghasilkan gempa Bumi.
Titik tertinggi di permukaan Bumi adalah gunung Everest setinggi
8.848 meter dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik
dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal
dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut
Kaspia dengan luas 394.299 km2.
Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari
batuan. Hal ini berbeda dibandingkan gas raksasa seperti Jupiter. Planet ini
adalah yang terbesar dari empat planet kebumian, baik dalam hal massa
maupun ukuran. Dari keempat planet kebumian, Bumi juga memiliki
kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat
dan rotasi paling cepat. Bumi juga merupakan satu-satunya planet
kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang aktif.
4
a. Bentuk bumi
Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate
spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub
yang menyebabkan buncitan pada bagian khatulistiwa. Buncitan ini
terjadi karena rotasi Bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43
km lebih besar dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter
rata-rata dari bulatan Bumi adalah 12.742 km, atau kira-kira 40.000
km/π. Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan sebagai
1/10.000.000 jarak antara katulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris,
Perancis.
Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang
mulus, meski pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki
toleransi sekitar satu dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan sempurna
(reference spheroid), yang lebih mulus jika dibandingkan dengan toleransi
sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal deviasi terbesar pada permukaan Bumi
adalah Gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung
Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut). Karena buncitan
khatulistiwa, bagian Bumi yang terletak paling jauh dari titik tengah Bumi
sebenarnya adalah gunung Chimborazo di Ekuador.
Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga Bumi yang
berasal dari dalam Bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun
5
permukaan Bumi ini. Tenaga alam eksogen berasal dari luar Bumi dan
bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam
relief di muka Bumi ini seperti yang kita tahu bahwa permukaan Bumi
yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan seperti gunung, lembah,
bukit, danau, sungai, dsb. Adanya bentukan-bentukan tersebut,
menyebabkan permukaan Bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan
tersebut dikenal sebagai relief Bumi.
b. Komposisi bumi
Komposisi kimia
Tabel Kerak oksida F. W. Clarke
Senyawa Formula Komposisi
Silika SiO2 59,71%
Alumina Al2O3 15,41%
kapur CaO 4,90%
Magnesia MgO 4,36%
Natrium oksida Na2O 3,55%
Besi(II) oksida FeO 3,52%
Kalium oksida K2O 2,80%
Besi(III) oksida Fe2O3 2,63%
Air H2O 1,52%
Titanium dioksida TiO2 0,60%
Fosfor pentaoksida P2O5 0,22%
Total 99,22%
Massa Bumi kira-kira adalah 5,98×1024 kg. Kandungan utamanya
adalah besi (32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium
(13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), and aluminium
(1,4%); dan 1,2% selebihnya terdiri dari berbagai unsur-unsur langka.
Karena proses pemisahan massa, bagian inti Bumi dipercaya memiliki
6
kandungan utama besi (88,8%) dan sedikit nikel (5,8%), sulfur (4,5%)
dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka.
Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa sekitar
47% kerak Bumi terdiri dari oksigen. Batuan-batuan paling umum yang
terdapat di kerak Bumi hampir semuanya adalah oksida (oxides); klorin,
sulfur dan florin adalah kekecualian dan jumlahnya di dalam batuan
biasanya kurang dari 1%. Oksida-oksida utama adalah silika, alumina,
oksida besi, kapur, magnesia, potas dan soda. Fungsi utama silika adalah
sebagai asam, yang membentuk silikat. Ini adalah sifat dasar dari
berbagai mineral batuan beku yang paling umum. Berdasarkan
perhitungan dari 1,672 analisis berbagai jenis batuan, Clarke
menyimpulkan bahwa 99,22% batuan terdiri dari 11 oksida (lihat tabel
kanan). Konstituen lainnya hanya terjadi dalam jumlah yang kecil.
B. Struktur lapisan bumi Secara struktur, lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
sebagai berikut:
1. Kerak bumi (crush)
Kerak Bumi atau Crush merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 oC. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
7
2. Selimut atau selubung (mantle)
Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang
terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tabal selimut bumi mencapai
2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah
selimut bumi mencapai 3.000 oC.Pojok Pedia.
3. Inti bumi (core)
Inti bumi yang terdiri dari material cair, dengan penyusun
utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat
pada kedalaman 2900 – 5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi
lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya
sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai
2.200 oC. inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan
diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi
yang suhunya mencapai 4.500oC.
Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat
bagian, yakni bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan;
bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan
seperti laut, danau dan sungai; bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti
seluruh permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis
organisme (biosfer). Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif
satu sama lain, misalnya dalam siklus biogeokimia dari berbagai unsure
kimia yang ada di bumi, proses transfer panas dan perpindahan materi
padat. Empat macam susunan kimia yang terdapat di Bumi, yaitu :
a. Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara
menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam
atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh pemanasan sinar
matahari serta perputaran bumi. Perputaran bumi ini akan
mengakibatkan bergeraknya masa udara, sehingga terjadilah perbedaan
8
tekanan udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat
menimbulkan arus angin.
Pada lapisan atmosfer terkandung berbagai macam gas.
Berdasarkan volumenya, jenis gas yang paling banyak terkandung
berturut-turut adalah nitrogen (N2) sebanyak 78,08%, oksigen (O2)
sebanyak 20,95%, argon sebanyak 0,93%, serta karbon dioksida (CO2)
sebanyak 0,03%. Berbagai jenis gas lainnya jufga terkandung dalam
atmosfer, tetapi dalam konsentrasi yang jauh lebih rendah, misalnya
neon (Ne), helium (He), kripton (Kr), hidrogen (H2), xenon (Xe), ozon
(O3), metan dan uap air. Di antara gas-gas yang terkandung di dalam
atmosfer tersebut, karbon dioksida dan uap air terkandung dalam
konsentrasi yang bervariasi dari tempat ke tempat, serta dari waktu ke
waktu untuk uap air.
b. Hidrosfer
Air adalah senyawa gabungan dua atom hidrogen dengan satu
atom oksigen menjadi H2O. Sekitar 71% permukaan bumi merupakan
wilayah perairan. Lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi
disebut hidrosfer.
Hidrosfer merupakan wilayah perairan yang mengelilingi bumi.
Hidrosfer meliputi samudra, laut, sungai, danau, air tanah, mata air,
hujan, dan air yang berada di atmosfer. Sekitar tiga perempat dari
9
permukaan bumi ditutupi oleh air. Air di bumi bersirkulasi dalam
lingkaran hidrologi, di mana air jatuh sebagai hujan dan mengalir ke
samudra-samudra sebagai sungai dan menguap kembali ke atmosfer.
Air di alam terbagi menjadi tiga, sebagai berikut:
a) Air di permukaan bumi, meliputi laut, sungai, danau, rawa, salju,
es, dan gletser.
b) Air di udara, meliputi uap air, kabut, dan berbagai macam awan.
c) Air di dalam tanah, meliputi air tanah, air kapiler, geiser, dan artois.
Jumlah air di bumi tidak bertambah dan tidak berkurang, namun
wujud dan tempatnya sering mengalami perubahan. Perubahan wujud
air (padat, cair, dan gas) membentuk suatu siklus atau daur yang disebut
siklus/daur hidrologi.
Siklus hidrologi adalah proses perputaran air, dari air menguap
menjadi awan, dan apabila sudah mencapai titik jenuh awan tersebut
akan jatuh dalam bentuk air hujan begitu seterusnya. Dalam siklus
hidrologi air mengalami perubahan bentuk.
10
c. Lithosfer
Lithosphere adalah akumulasi masa dari batuan-batuan padat
yang membentuk selubung yang mengelilingi bagian cair bumi yang
panas (magma). Lithosphere terdiri dari komponen primer seperti;
1. Minerals, segala bentuk komponen kimia yang memiliki sifat-sifat
fisika dan kimia. Seperti silika (SIO2) atau kalsium karbonat
(CaCO3).
2. Batuan, secara alami terbentuk, materi mineral terkonsolidasi dan
terkompaksi.Batuan bisa terdiri dari hanya satu macam mineral saja
(Contohnya; Salt) atau terdiri dari berbagai mineral (Contohnya;
sandstone).
3. Fluida, komponen paling banyak adalah air (lebih dari 90%), gas dan
hydrocarbon.
Ketebalan lithosphere bervariasi, dari sekitar 65 km sampai 100
km, dan terdiri dari batuan silika-magnesium (SIMA) dan silika-
aluminium (SIAL). Lithosphere mempunyai nilai Specific Gravity (SG)
2.7 sampai 3.
Crust adalah bagian paling atas dari lithosphere dan membentuk
lempeng benua dan lempeng samudera. Fluida seperti air, minyak dan
gas berada pada lempeng-lempeng ini. Ketebalan crust bervariasi mulai
dari 5 km sampai 60 km. Terdiri dari batuan dan mineral berbagai tipe.
11
Klasifikasi dasar dari batuan berdasarkan asal usul terbentuknya terdiri
dari tiga macam batuan, yaitu;
1. Igneous Rock (Batuan Beku), terkristalisasi dari bekuan magma.
2. Sedimentary (Batuan Sediment), endapan dari hasil pengikisan
batuan permukaan.
3. Metamorphic (Batuan Ubahan), hasil dari alterasi batuan dan mineral
lain.
Crust, selagi dalam bentuk solidnya bersifat mobile dan
mengapung diatas cairan magma. Menurut teori tektonik lempeng,
terjadi arus konveksi dibawah lapisan crust ini memaksa magma
(batuan panas/cair, yang bergerak plastis) untuk bergerak keatas. Pada
titik-titik tertentu (biasanya pada mid-ocean) magma membentuk
celah/palung dan menerobos ke permukaan. Hal ini akan menyebabkan
lempeng saling bergerak menjauh atau saling bertabrakan secara
gradual. Jika pergerakan ini terjadi dengan tiba-tiba, terjadilah gempa.
Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa pergerakan konveksi
dari magma menyebabkan terjadinya mid-ocean ridge pada lempeng
samudra dan rift valley pada lempeng benua. Kedua lempeng ini
bergerak saling mendekat dan bertubrukan (subduction zone). Karena
massa dari lempeng samudra lebih kecil dari massa lempeng benua,
12
pada subduction zone ini lempeng samudra akan menyusup kebawah
dan meleleh (melting). Siklus ini akan terus berulang.
Disamping adalah gambar dari lempeng-lempeng yang
mengapung bergerak saling menjauh dan mendekat saat ini dibumi kita
tercinta ini.
Mantel, Dibawah lithosphere penelitian semakin sulit dilakukan.
Lapisan ini dikenal juga sebagai lapisan Pyrosphere, ketebalannya
diperkirakan 2900 km. Terdiri dari besi dan mineral SIMA. Density
sekitar 3.5 SG, dan suhu rata-rata sekitar 2000 deg Celcius. Tekanan
dari lapisan diatasnya membuat lapisan ini selalu dalam kondisi solid,
tapi tetap bisa melelehkan batuan. Lapisan mantle paling luar sekitar
200 km dinamai dengan asthenosphere. Pada lapisan ini tekanan dan
suhu berada pada kondisi berimbang sehingga lapisan ini bersifat
plastis. Asthenosphere merupakan sumber dari aktivitas volkanik dan
seismik (gempa).
Core, inti bumi berukuran diameter 7000 km dan terdiri dari besi
dan nikel. Lapisan paling luar (tebal 2200 km) merupakan liquid atau
cairan. Lapisan terdalam bersifat solid atau padat, dengan density
sekitar 10.5 SG dan suhunya lebih dari 5000 deg celcius. Menurut teori,
perputaran bumi pada porosnya (rotasi) menyebabkan terjadinya arus
sirkulasi pada bagian cair inti bumi. Sirkulasi ini merupakan sumber
dari medan magnet yang menyelimuti bumi.
13
Average Density sekitar 5.5 SG
Suhu bumi meningkat seiring dengan kedalaman bumi, rata-rata 1
deg celcius per 30 m pada batuan sedimen. Ini disebut sebagai
Geothermal Gradient. Pada daerah vulkanik gradiennya sekitar 1
deg celcius per 10 m. Pada daerah granite tua (basement rock)
gradiennya sekitar 1 deg celcius per 80 m.
Perkiraan usia bumi sekitar 4.600.000.000 tahun (menggunakan
metoda dating radioaktif).
d. Biosfer
Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri
dari gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. Sistem ini mencakup
semua mahluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai
kesatuan utuh.
Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang
berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Dengan demikian dapat
diartikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal mahluk hidup. Termsuk
semua bisofer adalah semua bagian permukaan bumi yang dapat dihuni
oleh mahluk hidup.
Pemahaman mengenai biosfer sangat penting untuk pengelolaan
sumberdaya hayati, terutama karena perkembangan flora dan fauna
yang semakin berkurang. Salah satu penyebabnya adalah terjadinya
degradasi hutan akibat kebakaran ataupun pembukaan hutan untuk
pemukiman.Organisme hidup tersusun oleh berbagai unsur yang berasal
dari biosfer, baik air, mineral maupun komponen-komponen penyusun
atmosfer. Secara fisik biosfre ini terbagi tiga, yaitu litosfer, hidrosfer
dan atmosfer.
14
Salah satu bentuk dari lingkungan hidrosfer adalah terbentuknya
gambut. Gambut terletak di antara atosfre dan litosfer, pada lain pihak
tumbuh juga dalam hidrosfer. Gambut merupakan suatu bentuk
organis sebagai asal mula pembentukan batu bara. Di dalamnya hidup
beraneka ragam mikro-plankton yang amat cepat pertumbuhannya,
sedangkan umur jasad-jasad tersebut sangat pendek dan ketika mati
akan terendap dalam rawa.
C. Batuan dan MineralMacam-macam Batuan
Litosfer adalah lapisan kulit bumi yang terdiri atas batuan. Proses
terbentuknya ketiga batuan itu berbeda-beda tetapi induk dari ketiga
batuan itu adalah magma. Magma ialah batuan cair dan pijar yang bersuhu
tinggi dan mengandung berbagai mineral dan gas. Batuan adalah
sekumpulan mineral-mineral yang menjadi satu. Bisa terdiri dari satu atau
lebih mineral. Lapisan lithosphere di bumi terdiri dari batuan. Sedangkan
mineral adalah substansi yang terbentuk karena kristalisasi dari proses
geologi, yang memiliki komposisi fisik dan kimia.
Batuan diklasifikasikan berdasarkan mineral dan komposisi
kimia, dengan tekstur partikelnya dan dengan proses terbentuknya. Maka
batuan diklasifikasikan menjadi Igneous, Sedimentary dan Metamorphic.
Ketiga jenis batuan ini pada proses pembentukannya saling melengkapi
dan berupa siklus. Lihat gambar siklus pembentukan batuan :
15
Secara garis besar batuan dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu:
1. Batuan beku (igneus)
Kata igneus berasal dari bahasa latin yang artinya api. Batuan
beku adalah batuan yang terbentuk dari magma cair yang mengalami
proses pendinginan kemudian mengeras. Proses pembekuan magma
dapat terjadi ketika magma masih berada didapurnya (batuan plutonik),
ditengah perjalanan (batuan korok/porforik), dan ketika sudah berada
diatas permukaan bumi(batuan beku luar/efusif).
Berdasarkan teksturnya batuan beku dapat di bedakan menjadi:
Batuan beku plutonik, yaitu batuan yang terbentuk dari pembekuan
magma yang relative lebih lambat sehingg mineral penyusunnya
relative lebih besar. Contohnya seperti batu gabro, dorite dan granit.
Batuan beku Vulkanik, yaitu batuan yang terbentuk dari pembekuan
magma yang sangat cepat sehingga mengandung mineral yang
sedikit. Contohnya batuan basalt, andesit dan decite.
2. Batuan sedimen,
Sedimentary Rock (Batuan Sedimen), terbentuk karena endapan
dari hasil erosi material-material batuan, organik, kimia dan
terkompaksi serta tersementasi. Batuan ini terbentuk di permukaan
16
bumi yang terdiri dari; 65% Mudrock (mudstone, shale dan siltstone);
20%-25% Sandstone dan 10%-15% Carbonate Rock (limestone dan
dolostone). Dengan kata lain batuan sedimen merupakan batuan yang
terbentuk oleh proses geomorfologi yang dipengaruhi oleh lamanya
waktu. Secara umum batuan sedimen dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu:
a) Batuan sedimen klastik, adalah batuan yang terbentuk dari proses
pengendapan dari material-material yang mengalami transfortasi
(secara mekanik). Contohnya batu konglomerat, batu pasir dan
batu lempung.
b) Batuan sedimen non-klastik. Adalah batuan yang terbentuk karena
proses kimia. Contohnya adalah batu gamping atau dolomite,
garam, denhidrit, gypsum, stalagmite, stalaktit dan travetin.
c) Sedimen organik. Adalah batuan yang terbentuk dari gabungan
sisa-sisa mahluk hidup. Contohnya batu gamping terumbu, batu
gamping (limestone), dan napal batu kapur.
3. Batuan metamorf.
Metamorphic Rock (Batuan Metamorf), terbentuk hasil
ubahan/alterasi dari mineral dan batuan lain karena pengaruh tekanan
dan temperatur. Tekanan dan temperatur yang mempengaruhi
pembentukan batuan ini sangat tinggi dari pada pembentukan batuan
beku dan sedimen sehingga mengubah mineral asal menjadi mineral
lain. Contohnya batu sabak yang merupakan perubahan dari batu
lempung, batu marmer dari batu gamping, dan batu kuarsit dari batu
pasir.
17
Mineral
Sedangkan Mineral diklasifikasikan berdasarkan sifat fisik dan
komposisi kimia. Sifat fisik mineral antara lain berdasarkan:
1. Struktur kristal, diamati melalui mikroskop.
2. Kekerasan (Hardness), diukur berdasarkan Mohs scale (1-10) ;
a. Talc Mg3Si4O10(OH)2
b. Gypsum CaSO4·2H2O
c. Calcite CaCO3
d. Fluorite CaF2
e. Apatite Ca5(PO4)3(OH,Cl,F)
f. Orthoclase KAlSi3O8
g. Quartz SiO2
h. Topaz Al2SiO4(OH,F)2
i. Corundum Al2O3
j. Diamond C (pure carbon)
3. Kilap (Luster), diukur dari interaksi terhadap cahaya.
4. Warna (Colour), tampak oleh mata.
5. Streak
6. Cleavage
7. Fracture
8. Specific gravity
9. Lain-lain (Fluorescence, Magnetism, Radioaktivity, dll).
Mineral diklasifikasikan berdasarkan komposisi kima dengan grup
anion. Berikut klasifikasinya menurut Dana :
1. Silicate Class, merupakan grup terbesar. silicates (sebagian besar
batuan adalah >95% silicates), yang terdiri dari silicon dan oxygen,
dan dengan ion tambahan seperti aluminium, magnesium, iron, dan
calcium. Contoh lain seperti feldspars, quartz, olivines, pyroxenes,
amphiboles, garnets, dan micas.
18
2. Carbonate Class, merupakan mineral yang terdiri dari anion (CO3)2-
dan termasuk calcite dan aragonite (keduanya merupakan calcium
carbonate), dolomite (magnesium/calcium carbonate) dan siderite (iron
carbonate). Carbonate terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan
bangkai plankton. Carbonate juga terbentuk pada daerah evaporitic dan
pada daerah karst yang membentuk gua/caves, stalactites dan
stalagmites.Carbonate class juga termasuk mineral-mineral nitrate dan
borate.
3. Sulfate Class, Sulfates terdiri dari anion sulfate, SO42-. Biasanya
terbentuk di daerah evaporitic yang tinggi kadar airnya perlahan-lahan
menguap sehingga formasi sulfate dan halides berinteraksi. Contoh
sulfate; anhydrite (calcium sulfate), celestine (strontium sulfate), barite
(barium sulfate), dan gypsum (hydrated calcium sulfate). Juga
termasuk chromate, molybdate, selenate, sulfite, tellurate, dan mineral
tungstate.
4. Halide Class, halides adalah grup mineral yang membentuk garam
alami (salts) dan termasuk fluorite (calcium fluoride), halite (sodium
chloride), sylvite (potassium chloride), dan sal ammoniac (ammonium
chloride). Halides, seperti halnya sulfates, ditemukan juga di daerah
evaporitic settings seperti playa lakes dan landlocked seas seperti Dead
Sea dan Great Salt Lake. The halide class termasuk juga fluoride,
chloride, dan mineral-mineral iodide.
5. Oxide Class, Oxides sangatlah penting dalam dunia pertambangan
karena bijih (ores) terbentuk dari mineral-mineral dari kelas oxide.
Kelas mineral ini juga mempengaruhi perubahan Kutub Magnetic
Bumi. Biasanya terbentuk dekat dengan permukaan bumi, teroksidasi
dari hasil pelapukan mineral lain dan sebagai mineral asesori pada
batuan beku crust dan mantle. Contoh mineral Oxides; hematite (iron
oxide), magnetite (iron oxide), chromite (iron chromium oxide), spinel
(magnesium aluminium oxide – mineral pembentuk mantle), ilmenite
19
(iron titanium oxide), rutile (titanium dioxide), dan ice (hydrogen
oxide). Juga termasuk mineral-mineral hydroxide.
6. Sulfide Class, hampir serupa dengan Kelas Oxide, pembentuk bijih
(ores). Contohnya termasuk pyrite (terkenal dengan sebutan emas
palsu ‘fools’ gold), chalcopyrite (copper iron sulfide), pentlandite
(nickel iron sulfide), dan galena (lead sulfide). Termasuk juga
selenides, tellurides, arsenides, antimonides, bismuthinides, dan
sulfosalts.
7. Phosphate Class, termasuk mineral dengan tetrahedral unit AO4, A
dapat berupa phosphorus, antimony, arsenic atau vanadium. Phospate
yang umum adalah apatite yang merupakan mineral biologis yang
ditemukan dalam gigi dan tulang hewan. Termasuk juga mineral
arsenate, vanadate, dan mineral-mineral antimonate.
8. Element Class, terdiri dari metal dan element intermetalic (emas, perak
dan tembaga), semi-metal dan non-metal (antimony, bismuth, graphite,
sulfur). Grup ini juga termasuk natural alloys, seperti electrum,
phosphides, silicides, nitrides dan carbides.
9. Organic Class, terdiri dari substansi biogenic; oxalates, mellitates,
citrates, cyanates, acetates, formates, hydrocarbons and other
miscellaneous species. Contoh lain juga; whewellite, moolooite,
mellite, fichtelite, carpathite, evenkite and abelsonite
D. Sial dan Sima
20
SIAL; adalah lapisan batuan yang berada di bawah continent,
terdiri dari granitic dibagian atas dan gabbroic dilapisan bawah.
Ketbalannya bervariasi antara 30 km sampai 35 km. Nama sial berasal dari
nama unsure utama yang terkandung didalamnya, yaitu silica dan alumina.
Mempunyai nilai specific gravity sekitar 2.7. Sedangkan pengertian secara
petrology, sial merupakan nama dari bagian atas crust yang terdiri dari
batuan kaya akan silica dan alumina, sumber dari granitic magma.
Merupakan cirri continental crust bagian atas.
SIMA; adalah lapisan batuan yang berada dibawah samudera
terdiri dari lapisan basaltic. Mempunyai nilai specific gravity sekitar 3.0.
Ada yang beranggapan bahwa sima bersifat peridotitic dan memiliki
specific gravity sekitar 3.3. Sedangkan pengertian secara petrology, sima
merupakan lapisan bawah dari crust terdiri dari batuan yang kaya akan
unsure silica dan magnesia. Sima sama dengan oceanic crust dan
merupakan bagian bawah dari continental crust.
Granitic adalah istilah yang digunakan untuk batuan yang
mempunyai sifat granite. Granite adalah batuan beku plutonic (plutonic
igneous rock) yang terdiri dari mineral felsic yaitu quartz (10%-50%) dan
mineral alkali yaitu feldspar (65%-90%).
21
Gabbroic adalah istilah yang digunakan untuk batuan yang
mempunyai sifat gabbro. Gabbro adalah batuan beku intrusive (intrusive
igneous rock) yang terdiri dari mineral plagioclase (biasanya labradorite
atau bytownite) dan clinopyroxene (augite); dengan atau tanpa olivine dan
orthopyroxene; dan juga semua mineral dalam grupnya.
Basaltic adalah istilah yang digunakan untuk batuan yang
mempunyai sifat basalt. Basalt adalah batuan beku extrusive yang
berwarna gelap (mafic extrusive igneous rock), tapi juga terkadang
intrusive (seperti dikes). Terdiri dari calcic plagioclase dan clinopyroxene.
Terkadang hadir juga nepheline, olivine, orthopyroxene dan quartz.
22
Jadi kesimpulan yang bisa diambil dari pengertian diatas,
sederhananya seperti ini:
SIMA ; silica + magnesia = Basaltic ==> Oceanic Crust
SIAL ; silica + Alumina = Granitic ==> Continental Crust
2.2 Sejarah Terbentuknya Bumi
Sejarah Bumi berkaitan dengan perkembangan planet Bumi sejak
terbentuk sampai sekarang. Hampir semua cabang ilmu alam telah
berkontribusi pada pemahaman peristiwa-peristiwa utama di Bumi yang
sudah lampau. Usia Bumi ditaksir sepertiganya usia alam semesta. Sejumlah
perubahan biologis dan geologis besar telah terjadi sepanjang rentang waktu
tersebut.
Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar (4.54×109) tahun yang lalu
melalui akresi dari nebula matahari. Pelepasan gas vulkanik diduga
menciptakan atmosfer tua yang nyaris tidak beroksigen dan beracun bagi
manusia dan kebanyakan makhluk hidup modern. Sebagian besar Bumi
meleleh karena vulkanisme ekstrem dan sering bertabrakan dengan benda
angkasa lain. Sebuah tabrakan besar diduga menyebabkan kemiringan
sumbu Bumi dan menghasilkan Bulan. Seiring waktu, Bumi mendingin dan
membentuk kerak padat dan memungkinkan cairan tercipta di
permukaannya. Bentuk kehidupan pertama muncul antara 2,8 dan 2,5 miliar
tahun yang lalu. Kehidupan fotosintesis muncul sekitar 2 miliar tahun yang
23
lalu, nan memperkaya oksigen di atmosfer. Sebagian besar makhluk hidup
masih berukuran kecil dan mikroskopis, sampai akhirnya makhluk hidup
multiseluler kompleks mulai lahir sekitar 580 juta tahun yang lalu. Pada
periode Kambrium, Bumi mengalami diversifikasi filum besar-besaran yang
sangat cepat.
Perubahan biologis dan geologis terus terjadi di planet ini sejak
terbentuk. Organisme terus berevolusi, berubah menjadi bentuk baru atau
punah seiring perubahan Bumi. Proses tektonik lempeng memainkan peran
penting dalam pembentukan lautan dan benua di Bumi, termasuk kehidupan
di dalamnya. Biosfer memiliki dampak besar terhadap atmosfer dan kondisi
abiotik lainnya di planet ini, seperti pembentukan lapisan ozon, proliferasi
oksigen, dan penciptaan tanah.
Sejarah Pembentukan Bumi Berdasarkan Zaman
1. Masa Arkeozoikum (4,5 – 2,5 milyar tahun lalu)
Arkeozpoikum artinya Masa Kehidupan Purba, Masa
Arkeozoikum (Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan
kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen.
24
Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim
disebut kraton/perisai benua.
Coba perhatikan, masa ini adalah masa pembentukan
kerakbumi. Jadi kerakbumi terbentuk setelah pendinginan bagian tepi
dari “balon bumi” (bakal calon bumi). Plate tectonic / Lempeng
tektonik yang menyebabkan gempa itu terbentuk pada masa ini.
Lingkungan hidup mas itu tentunya mirip dengan lingkungan disekitar
mata-air panas.
Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun.
Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer
serta awal muncul kehidupan primitif di dalam samudera berupa
mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah
ditemukan adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur
kira-kira 3.500.000.000 tahun.
2. Masa Proterozoikum (2,5 milyar – 290 juta tahun lalu)
Proterozoikum artinya masa kehidupan awal. Masa
Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer.
Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel
tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes).
Enkaryotes ini akan menjadi tumbuhan dan prokaryotes nantinya akan
menjadi binatang.
25
Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis
invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai
muncul di laut-laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai
fosil sejati pertama.Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-
sama dikenal sebagai masa Pra-Kambrium.
3. Zaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu)
Kambrium berasal dari kata “Cambria” nama latin untuk
daerah Wales di Inggeris sana, dimana batuan berumur kambrium
pertama kali dipelajari.Banyak hewan invertebrata mulai muncul pada
zaman Kambrium. Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan
zaman ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung.
Fosil yang umum dijumpai dan penyebarannya luas adalah,
Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan
Artropoda (Trilobit). Sebuah daratan yang disebut Gondwana
26
(sebelumnya pannotia) merupakan cikal bakal Antartika, Afrika,
India, Australia, sebagian Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan
Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih berupa benua-benua
kecil yang terpisah.
4. Zaman Ordovisium (500 – 440 juta tahun lalu)
Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa
rahang (hewan bertulang belakang paling tua) dan beberapa hewan
bertulang belakang yang muncul pertama kali seperti Tetrakoral,
Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid
(Lili Laut) dan Bryozona.
Koral dan Alga berkembang membentuk karang, dimana
trilobit dan Brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit
melimpah, sedangkan Ekinodermata dan Brakiopoda mulai menyebar.
Meluapnya Samudra dari Zaman Es merupakan bagian peristiwa dari
zaman ini. Gondwana dan benua-benua lainnya mulai menutup celah
samudera yang berada di antaranya.
5. Zaman Silur (440 – 410 juta tahun lalu)
Zaman silur merupakan waktu peralihan kehidupan dari air
ke darat. Tumbuhan darat mulai muncul pertama kalinya termasuk
Pteridofita (tumbuhan paku). Sedangkan Kalajengking raksasa
(Eurypterid) hidup berburu di dalam laut. Ikan berahang mulai muncul
pada zaman ini dan banyak ikan mempunyai perisai tulang sebagai
27
pelindung. Selama zaman Silur, deretan pegunungan mulai terbentuk
melintasi Skandinavia, Skotlandia dan Pantai Amerika Utara.
6. Zaman Devon (410-360 juta tahun lalu)
Zaman Devon merupakan zaman perkembangan besar-besaran
jenis ikan dan tumbuhan darat. Ikan berahang dan ikan hiu semakin
aktif sebagai pemangsa di dalam lautan. Serbuan ke daratan masih
terus berlanjut selama zaman ini.
Hewan Amfibi berkembang dan beranjak menuju daratan.
Tumbuhan darat semakin umum dan muncul serangga untuk pertama
kalinya. Samudera menyempit sementara, benua Gondwana menutupi
Eropa, Amerika Utara dan Tanah Hijau (Green Land).
7. Zaman Karbon (360 – 290 juta tahun lalu)
Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan
telurnya di luar air. Serangga raksasa muncul dan ampibi meningkat
dalam jumlahnya. Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan
28
ferm dan paku ekor kuda tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara.
Pada zaman ini benua-benua di muka bumi menyatu membentuk satu
masa daratan yang disebut Pangea, mengalami perubahan lingkungan
untuk berbagai bentuk kehidupan. Di belahan bumi utara, iklim tropis
menghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa yang berisi dan
sekarang tersimpan sebagai batubara.
8. Zaman Perm (290 -250 juta tahun lalu)
“Perm” adalah nama sebuah propinsi tua di dekat
pegunungan Ural, Rusia.Reptilia meningkat dan serangga modern
muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo primitif. Hewan
Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm diakhiri dengan
kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan
menjadi punah.Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak
sebagai satu massa daratan, Lapisan es menutup Amerika Selatan,
Antartika, Australia dan Afrika, membendung air dan menurunkan
muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi gurun pasir mulai
terbentuk di bagian utara bumi.
9. Zaman Trias (250-210 juta tahun lalu)
Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara
amonit menjadi umum. Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar
mulai muncul pertama kalinya selama zaman ini. Reptilia menyerupai
mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont mulai berkembang.
Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis
reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan
sikada mirip palem berkembang dan Konifer menyebar. Benua Pangea
bergerak ke utara dan gurun terbentuk. Lembaran es di bagian selatan
mencair dan celah-celah mulai terbentuk di Pangea.
29
10. Zaman Jura (210-140 juta tahun lalu)
Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia
meningkat jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus
berburu di dalam lautan dan Pterosaurus merajai angkasa. Banyak
dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa. Burung sejati
pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya
berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit
dan Sequola melimpah pada waktu ini.
Pangea terpecah dimana Amerika Utara memisahkan diri dari
Afrika sedangkan Amerika Selatan melepaskan diri dari Antartika
dan Australia.zaman ini merupakan zaman yang paling menarik
anak-anak setelah difilmkannya Jurrasic Park.
30
11. Zaman Kapur (140-65 juta tahun lalu)
Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada
zaman ini. Mamalia berari-ari muncul pertama kalinya. Pada akhir
zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus, Pterosaurus, Plesiosaurus,
Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan berbunga
mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang berlainan. Iklim
sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia.
zaman ini adalah zaman akhir dari kehidupan biantang-binatang
raksasa.
12. Zaman Tersier (65 – 1,7 juta tahun lalu)
Pada zaman tersier terjadi perkembangan jenis kehidupan
seperti munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar
yang menyerupai burung unta, sedangkan fauna laut sepert ikan,
moluska dan echinodermata sangat mirip dengan fauna laut yang
hidup sekarang. Tumbuhan berbunga pada zaman Tersier terus
berevolusi menghasilkan banyak variasi tumbuhan, seperti semak
belukar, tumbuhan merambat dan rumput.
31
Pada zaman Tersier – Kuarter, pemunculan dan kepunahan
hewan dan tumbuhan saling berganti seiring dengan perubahan
cuaca secara global
13. Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu – sekarang)
Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan Kala Holosen.
Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir
pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti oleh Kala Holosen
yang berlangsung sampai sekarang.Pada Kala Plistosen paling
sedikit terjadi 5 kali jaman es (jaman glasial). Pada jaman glasial
sebagian besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara ditutupi
es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan
Pegunungan Himalaya Di antara 4 jaman es ini terdapat jaman Intra
Glasial, dimana iklim bumi lebih hangat.
Manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu disebut
Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala Plistosen. Manusia
Modern yang mempunyai peradaban baru muncul pada Kala
Holosen. Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat
mirip dengan flora dan fauna yang hidup sekarang.
32
2.3 Terbentuknya Bulan Dan Asal Mula Kehidupan
A. Terbentunya bulan sebagai satelit bumi
Bulan yang merupakan satu-satunya satelit alami Bumi, berukuran
relatif lebih besar terhadap ukuran planet yang diorbitnya jika
dibandingkan dengan satelit lain di Tata Surya. Selama program Apollo,
bebatuan dari permukaan Bulan dibawa ke Bumi. Penanggalan radiometrik
dari bebatuan ini telah menunjukkan bahwa Bulan berusia
4,53 ± .01 miliar tahun, setidaknya 30 juta tahun setelah terbentuknya Tata
Surya. Bukti terbaru menunjukkan Bulan terbentuk pada masa yang lebih
baru, sekitar 4,48 ± 0.02 miliar tahun yang lalu atau 70—110 juta tahun
setelah terbentuknya Tata Surya.
Teori pembentukan Bulan harus dapat menjelaskan beberapa fakta
berikut.
Pertama, Bulan memiliki densitas yang rendah (3,3 kali dibanding air,
sementara bumi 5,5 kali dibanding air) dan inti logam yang kecil.
Kedua, Bulan hampir tidak mengandung air atau bahan yang mudah
menguap lainnya.
Ketiga, Bumi dan Bulan memiliki jejak isotopik oksigen (kelimpahan
relatif dari isotop oksigen) yang sama.
Dari teori-teori yang telah diajukan untuk menjelaskan fenomena
ini, hanya satu yang diterima secara luas yakni hipotesis tubrukan besar
33
yang mengatakan bahwa bulan terbentuk dari sebuah benda langit
seukuran Mars menghantam bumi yang baru terbentuk.
Tabrakan ini memiliki tenaga 100 juta kali lebih besar dari tabrakan
yang menyebabkan kepunahan dinosaurus. Tenaga ini cukup untuk
menguapkan sebagian lapisan luar bumi dan menyatukan kedua bagian
yang bertabrakan.Sebagian dari bahan mantel terlempar ke orbit di sekitar
Bumi. Hipotesis tubrukan besar menduga bahwa Bulan kehabisan materi
logam hal ini menjelaskan komposisinya yang abnormal. Materi yang
terlempar ke dalam orbit Bumi dapat berkumpul menjadi satu bagian
dalam beberapa minggu, di bawah pengaruh gravitasinya sendiri. Materi
tersebut semakin lama akan memiliki bentuk yang bulat.
B. Asal mula kehidupan dibumi
Salah satu manfaat terbentuknya atmosfer dan lautan adalah
tersedianya kondisi yang dapat menunjang adanya kehidupan. Ada banyak
model yang menggambarkan asal mula kehidupan, namun masih sedikit
konsensus tentang bagaimana kehidupan muncul dari bahan kimia.
Percobaan yang dibuat di laboratorium masih belum dapat mengungkap
tentang hal ini.
Tahap awal munculnya kehidupan kemungkinan dipicu dengan
adanya reaksi kimia yang menghasilkan senyawa organik sederhana,
termasuk nukleobasa serta asam amino yang merupakan meteri penyusun
kehidupan. Sebuah percobaan yang dilakukan oleh Stanley Miller dan
Harold Urey pada tahun 1953 menunjukkan bahwa molekul tersebut bisa
terbentuk dalam lingkungan air, metana, amonia dan hidrogen dengan
bantuan percikan bunga api, untuk meniru efek petir. Meskipun komposisi
atmosfer mungkin berbeda dari komposisi yang digunakan oleh Miller dan
Urey, percobaan lebih lanjut dilakukan dengan komposisi yang lebih
mendekati kondisi sesungguhnya, juga berhasil mensintesis molekul
organik. Simulasi komputer terbaru menunjukkan bahwa molekul organik
34
di luar bumi dapat terbentuk dalam piringan protoplanet sebelum
pembentukan bumi.
Tahap berikutnya yang lebih kompleks bisa saja dicapai dari
setidaknya tiga titik awal:
Replikasi diri, kemampuan organisme untuk menghasilkan keturunan
yang sangat mirip dengan dirinya sendiri.
Metabolisme, kemampuan untuk memberi makan dan memperbaiki diri
sendiri.
Membran sel eksternal, yang memungkinkan makanan masuk dan
limbah hasil pencernaan terbuang.
35
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Secara
umum bumi tersusun atas tiga bagian yaitu kerak bumi (crush), selimut
atau selubung bumi (mantle), dan inti bumi (core).
2. Sejarah Bumi berkaitan dengan perkembangan planet Bumi sejak
terbentuk sampai sekarang. Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar (4.54×109)
tahun yang lalu melalui akresi dari nebula matahari
3. Bulan yang merupakan satu-satunya satelit alami Bumi, berukuran relatif
lebih besar terhadap ukuran planet yang diorbitnya jika dibandingkan
dengan satelit lain di Tata Surya. Tahap awal munculnya kehidupan
kemungkinan dipicu dengan adanya reaksi kimia yang menghasilkan
senyawa organik sederhana, termasuk nukleobasa serta asam amino yang
merupakan meteri penyusun kehidupan.
36
DAFTAR PUSTAKA
Djunjianto,2010.sejarah pembentukan bumi berdasarkan bumi berdasarkan
zaman. http://djunijanto.wordpress.com/materi/sejarah-pembentukan-
bumi-berdasarkan-zaman.html.diakses 26 nov 2013.
Iriani,dewi.2013.sejarah bumi. http://showbagus.com/2013/09/01/sejarah-
bumi.html.diakses 26 nov 2013
Mauriciafia.2011.pengertian bumi beserta lapisan-lapisan bumi. http://www.g-
excess.com/4965/pengertian-bumi-beserta-struktur-lapisan-bumi/
#ixzz1kXxx0ASi.diakses 26 nov 2013.
Wikipedia.2013.http://bumi.htm
_____________.http://sejarah-bumi.htm
_____________.http://pembentukan-bulan.htm
_____________.http://asal-mula-kehidupan.htm
37