Post on 02-Jan-2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kimia analisa adalah ilmu yang mempelajari cara – cara penganalisaan zat kimia
yangterdapat didalam suatu senyawa atau larutan yang akan dianalisa baik jenis
maupun kadarnya.
Analisa Kualitatif adalah penyelidikan kimia mengenai jenis unsur atau ion
yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran.
Analisa Kuantitatif adalah penyelidikan kimia mengenai kadar unsur atau ion
yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran.
Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi
diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan
untuk mengetahui jenis anion / kation suatu larutan. Metode dalam melakukan
analisis kualitatif ini dilakukan secara konvensional, yaitu memakai cara visual yang
berdasarkan kelarutan.Regensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang
paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan
amonium karbonat.Pengujian kelarutan dilakukan pertama-tama dengan
mengelompokkan ion-ion yang mempunyai kemiripan sifat. Pengelompokkan
dilakukan dalam bentuk pengendapan dimana penambahan pereaksi tertentu mampu
mengendapkan sekelompok ion-ion.
Cara ini menghasilkan 6 kelompok yang namanya disesuaikan dengan pereaksi
pengendap yang digunakan untuk mengendapkankelompok ion tersebut.
Kelompok ion-ion tersebut adalah: golongan klorida (I), golongan sulfide (II),
golongan hidroksida (III), golongan sulfide (IV), golongan karbonat (V), dan
golongan sisa (VI).Dalam makalah ini kami akan membahas reaksi serta terbentuknya
perubahan warna pada Kation Golongan II B yang direaksikan dengan reagen-reagen
tertentu. Juga untukmengetahui adanya reagen spesifik serta reagen spesifik utama.
1
Identifikasi kation banyak digunakan terutama terhadap sampel yang berupa bahan
garam yang mengandung banyak logam-logam.
1.2 TujuanPenulisan
Adapuntujuandaripenulisanmakalahiniadalah:
1. Mengetahuianalisiskationgolongan II B
2. Mengetahuiunsur-unsurdankelimpahankationgolongan II B di alam
3. Memahamireaksi-reaksikationgolongan II B danreagennya
4. Menentukanreagenspesifikdanspesifikutamapadagolongan II B
1.3 RumusanMasalah
1. Bagaimanacaramenganalisiskationgolongan II B ?
2. Bagaimanaunsur-unsurdankelimpahankationgolongan II B di alam ?
3. Bagaimanakahreaksi-reaksikationgolongan II B danapasajareagen-
reagennya?
4. Apasaja yang termasukreagenspesifikdanspesifikutamapadagolongan
II B ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Unsur-UnsurdanKelimpahanKationGolongan II B
1. Arsen (As)
Arsen, arsenik, atau arsenikum
adalah unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki simbol As
dan nomor atom 33. Ini adalah bahan
metaloid yang terkenal beracun dan
memiliki tiga bentuk alotropik;
kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik
dan senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam
berbagai aloy.
Beberapa tempat di bumi mengandung arsen yang cukup tinggi sehingga
dapat merembes ke air tanah. WHO menetapkan ambang aman tertinggi arsen di air
tanah sebesar 50 ppb (bagian per milyar). Kebanyakan wilayah dengan kandungan
arsen tertinggi adalah daerah aluvial yang merupakan endapan lumpur sungai dan
tanah dengan kaya bahan organik. Timbal biarsenat telah digunakan di abad ke-20
sebagai insektisida untuk buah namun mengakibatkan kerusakan otak para pekerja
yang menyemprotnya. Selama abad ke-19, senyawa arsen telah digunakan dalam
bidang obat-obatan tetapi kebanyakan sekarang telah digantikan dengan obat-obatan
moderndan berbagai macam insektisida serta racun.
3
2.Antimon (Sb)
Antimon adalah suatu unsur kimia
dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Sb dan nomor atom 51.
Lambangnya diambil dari bahasa
LatinStibium. Antimon merupakan
metaloid dan mempunyai empatalotropi
bentuk. Bentuk stabil antimon adalah
logam biru-putih. Antimoni kuning dan hitam adalah logam tak stabil. Antimon
digunakan sebagai bahan tahan api, cat, keramik, elektronik, dan karet.
Antimon merupakan unsur dengan warna putih keperakan, berbentuk
kristal padat yang rapuh. Daya hantar listrik (konduktivitas) dan panasnya lemah. Zat
ini menyublim (menguap dari fase padat) pada suhu rendah. Sebagai sebuah metaloid,
antimon menyerupai logam dari penampilan fisiknya tetapi secara kimia ia bereaksi
berbeda dari logam sejati.
Antimon dan senyawa-senyawanya adalah toksik (meracun). Secara klinis,
gejala akibat keracunan antimon hampir mirip dengan keracunan arsen. Dalam dosis
rendah, antimon menyebabkan sakit kepala dan depresi. Dalam dosis tinggi, antimon
akan mengakibatkan kematian dalam beberapa hari.
Padatemperaturtinggi, antimonterkadangbisamendaikatalisator,
membantuterurainyasenyawakimiamenjadiunsurkimiaasalterutamapadasenyawa yang
mempunyairelatifsuhulelehtinggiatausuhunyalatinggimisalnyamenguraikanthinerdari
material anti gores pada cat logamataumenguraikanalkoholdaricairan rem
atauminyakpelumas.
Banyaknya antimon dalam kerak bumi diperkirakan 0,2 sampai 0,5 bagian
per juta, sebanding dengantalium sebesar 0,5 bagian per juta dan perak di 0,07 ppm.
Meskipun elemen ini tidak berlimpah,ditemukan di lebih dari 100 mineral spesies.
4
Antimony kadang-kadang ditemukan secara native, tapilebih sering ditemukan dalam
sulfida stibnit (Sb2S3) yang merupakan mineral bijih dominan.
1. Timah (Sn)
Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Sn
(bahasa Latin: stannum) dan nomor
atom 50. Unsur ini merupakan
logam miskin keperakan, dapat
ditempa ("malleable"), tidak
mudah teroksidasi dalam udara
sehingga tahan karat, ditemukan
dalam banyak aloy, dan digunakan
untuk melapisi logam lainnyauntuk mencegah karat. Timah diperoleh terutama dari
mineralkasiterit yang terbentuk sebagai oksida.
Sn dari cassiterite, SnO2 bercampur dengan grafit, pasir dan clay (tanah liat).
Timah terbentuk sebagai endapan primer pada batuan granit dan pada daerah
sentuhan batuan endapan metamorf yang biasanya berasosiasi dengan turmalin dan
urat kuarsa timah, serta sebagai endapan sekunder, yang di dalamnya terdiri dari
endapan aluvium, eluvial, dan koluvium.
Mineral yang terkandung di dalam bijih timah pada umumnya mineral utama
yaitu kasiterit, sedangkan pirit, kuarsa, zircon, ilmenit, plumbum, bismut, arsenik,
stibnite, kalkopirit, kuprit, xenotim, dan monasit merupakan mineral ikutan.
2.2 Analisis Kation
1) Tahap pertama : Pemisahan Kation-kation ke dalam golongan:
Kation tiap golongan diendapkan sebagai senyawa dengan pereaksi
pengendap golongan tertentu.
Endapan yang dihasilkan mengandung kation-kation dalam satu golongan.
Pemisahan endapan dan larutan, teknik sentrifugasi, dekantasi.
5
Pereaksi pengendap golongan berikutnyaditambahkan pada larutan hasil
dekantasi.
2) Tahap kedua : Pemisahan Kation-kation dari tiap golongan
Serangkaian reaksi memisahkan satu kation dalam satu kelompok dari kation
lainnya.Reaksi yang dipilih keuntungan tentang kemiripan dan perbedaan sifat-
sifat kimia.
3) Tahap ketiga : Identifikasi tiap Kation:
Keberadaan suatu kation diidentifikasi satu atau lebih reaksi kimia yang
karakteristik atau spesifik untuk suatu kation.
2.3 Reaksi-Reaksi Logam Golongan II B
1. Reaksi-reaksi terhadap ion As3+
Digunakan larutan As2O3dalamHClataugaram sodium arsenik.
a. Dengan H2S
Terbentuk endapan dari arsen sulfida As2S3 dalam larutan asam HCl.
Reaksi : 2 AsCl3 + 3 H2S As2S3 + 6 HCl
(Endapan Kuning)
Jika dipakai garam natrium meta arsenit (NaAsO2), mengalami
hidrolisa dalam air sehingga membentuk Na3AsO3(hanya terjadi dalam
larutan air).
Reaksi : 2 As2S3 + 6 HCl + 3 H2S As2S3 + 6 NaCl + 6
H2O
Endapan tidak larut dalam HCl pekat, tetapi larut dalam HNO3 pekat
panas, alkali hidroksida,ammoniua (NH4)2S2.
Reaksi : 3As2S3 + 20 HNO3 + 4 H2O6 H3AsO4 + H2SO4 + 20 SO
As2S3 + 6 KOH K2AsO3 + K2AsS3 + 3 H2S
6
As2S3 + 3 NH4HS + 3 NH3 2 (NH4)3AsS
Apabila 2 (NH4)3AsS3 6 HCl + 6 HCl akan terbentuk endapaan
3AsS3 kembali .
Reaksi :2 (NH4) 3AsS3 + 6 HCl 6 NH4Cl + 2 H3AsS3
2 H3AsS3 AsS3 + 3 H2S
K3AsO3 + 6 HCl As2S3 + 3 H2O + 3 KCl
As2S3 + 3 (NH4) 2S2 2 (NH4)3AsS4 + S
Jika larutan dialirkan akan terbentuk endapan arsenat penta sulfida
As2S3 bersama dengan sedikit sulfur, dimna reaksinya sebagai berikut :
Reaksi :2 (NH4)3AsS4 + 6 HCl AS3S5 + 3 H2S 6 NH4Cl
b. Dengan Larutan AgNO3
Terbentuk endapan kuning dari Ag3AsO3 dalam larutan netral
(perbedaan dengan arsenat),endapan larut dalam larutan NH4OH dan HNO3 :
Reaksi : Na3AsO4 + 3 AgNO3 Ag3AsO3 + 3 NaNO3
Ag3AsO3 + HNO3 AgNO3 + H3AsO3
c. Dengan Larutan Magnesia
Yaitu larutan dari MgCl2, (NH4Cl dan sedikit NH3).Tidak
menghasilkan endapan (perbedaan dengan arsenat).
d. Dengan Larutan CuSO4
Terbentuk endapan hijau dari copper arsenite dengan rumus CuHAsO3
dan Cu(AsO3)2 H2O dari larutan netral. Endapan larut dalam asam dan
NH4OH menjadi larutan berwarna biru dan juga endapan larut dalam larutan
NaOH, jika dididihkan akan terbentuk endapan Cu.
Reaksi : 2 As2S3 + 6 CuSO4 Cu3(AsO3) + 3 Cu
7
e. Dengan Larutan Iodine dalam KI
Warna iodium akan hilang karena terbentuknya asam Iodida dalam
asam arsenat (peristiwa oksidasi reduksi)
Reaksi : H3AsO3 + I3 + H2O H3AsO4 + 2 HI
Reaksi ini tidak kualitatif karena seperti reduksi dari asam iodida, reaksi
kuantitatif bila ada NaHCO3 berlebihan yang dapat menetralkan HI yang
terbentuk.
Reaksi : Na2AsO3 + I3 + 2 NaHCO3 Na3AsO4 + 2NaI + 2 CO2 +
H2O
f. Dengan SnCl2 dan HCl pekat (betterdoff’ test)
Beberapa tetes dari larutan arsenite ditambah 2 ml HCl pekat dan 0,5
ml SnCl2 jenuh larytan dipanaskan hingga terbentuk warna soklat hitam dan
akhirnya warna hitam juga merupakan dasar pemisahan arsenite.
Reaksi : Na3AsO3 + 6 HCl AsCl3 + 3 NaCl + 3 H2O
2AsCl3 + 3 SnCl2 2 As + 3 SnCl
2. Reaksi-reaksiterhadap ion As5+
Dipakai larutan sodium arsenit, Na2HAsO4. 12 H2O atau larutan arsenate
pentanoksida As2O5 yang terdiri dari HCl encer.
a) Dengan H2S
Tidak terbentuk endapan dalam kehadiran HCl encee, jika H2S
dialirkan secara continue, campuran As2O5 dan sulfur akan diendapkan.
Endapan tampak bila dipanaskan (dalam larutan panas)
Reaksi : H3AsO4 + H2S H3AsO3S + H2O
H3AsO3S H3ASO3 + S
3 H3AsO3 As2O3 + 6 H2O
Jika dalam HCl pekat yang berlebihan kemudian dialiri H2S dalam suasana
asam dingin akan terbentuk endapan As2S5.
Dalam larutan panas endapan yang terjadi terdiri dari campuran tri dan penta
sulfida.
8
Reaksi : H3AsO4 + HCl H3AsO3 + HOCl
2 H3AsO3 + 5 H2S As2S5 + H2 (endapan kuning)
As2O5 seperti As2S3 segera larut dalam larutan coustic alkali (NaOH) amoniak
(NH4)2S atau poly sulfida (NH4)2CO3 tetapi tidak larut dalam HCl pekat panas
Reaksi : As2O5 + KOH K3AsO4 + K3AsO3S + 3H2O
As2O5 + (NH4)2S + NH3 2(NH4)AsS4
Pada pengasaman larutan ini dengan HCl, arsen penta sulfida akan
mengendap.
Reaksi : 2 (NH4)3AsS4 6HCl 3 H2S + As2S5 + 4 NH4Cl
Bila H3AsO4 (arsenate) diasamkan akan membentuk arsenite.
Reaksi : H3AsO4 + H2SO4 H3AsO3 + H2SO4
Juga dengan penambahan sedikit iodida dan sedikit HCl pekat mempercepat
perubahan arsenate menjadi arsenite. Dimana iodida dipakai sebagai
katalisator
As2O42- + 2 I- + 2 H + AsO3 + I2 + H2O atau
H3AsO4 + 2 KI + 2 HCl H3AsO3 + I2 + KCl + H2O
Dan iondium bebas berubah menjadi ion iodida karena penambahan H2S.
Reaksi : I2 + H2S 2 HI + S
b) Dengan Larutan AgNO3
Endapan merah kecoklatan dari Ag3AsO4 (silver arsenate) dalam
larutan netral (perbedaan dengan arsenate yang memberikan endapan kuning,
larut dalam asam-asam dan larutan ammonia tetapi tidak larut dalam asetat.
9
Reaksi : Na3AsO4 + 3 AgNO3 Ag3AsO4 + 3 NaNO3
c) Dalam Magnesia Mixture
Terbentuk endapan kristal berwarna putih dari magnesium arsenate
Mg(NH4)AsO4 dalam larutan netral (perbedaan dengan arsenate). Reaksi :
Na2HAsO4 + MgCl2 + NH3 Mg(NH4)AsO4 + 2 NaCl
(endapan putih)
Pada kelebihan reagen akan terbentuk Ag3AsO4 dan Mg (NO3)2.
d) Dalam Ammonium Molibdate
Terbentuk endapan kuning (kristal) dari ammonium molibdate
(NH4)3(As3Mo12O40) bila larutan didihkan (perbedaan dengan arsenite yang
tidak memberikan endapan, juga berbeda dengan phospot dimana endapan
terbentuk dalam keadaan dingin) endapan tidak larut dalam asam nitrat, tapi
larut dalam ammonium dan NaOH.
Reaksi : NaHAsO4 + 12 (NH4)2MoO4 + 23 HNO3
(NH4)3(AsMoO40)+ 21 NH4NO3 + 2 NaNO3 + 12 H2O
e) Dengan Larutan KI
Dalam HCl ion akan diendapkan, bila dikocok dengan CHCl3 atau
CCl4 (1-2 ml), akan dapat terlihat warna biru dari iodium.Raksi ini dapat
digunakan untuk arsenate dalam kehadiran arsenenite.
Reaksi : H3AsO4 + 2HI H3AsO3 + H2O
f) Dengan Uranyl Asetat
Terbentuk endapan kuning mengkilat dari uranil arsenate
UO2(NH4)AsO4H2O dalam suasana kelebihan (HN4)CH3COO.Endapan larut
dalam asam-asam mineral, tetapi tidak larut dalam asam asetat, bila endapan
dipanaskan, maka endapan akan terbentuk butiran-butiran.Test ini sangat
bagus untuk membedakan antara arsenate dan arsenite dimana tidak akan
memberikan endapan dengan reagen ini.
Reaksi : Na2HAsO4 + UO(C3H3O2) UO2(NH4)AsO + 2 NaCl + 2
H2O2
Jika As yang digunakansedikitdapatdigunakantest :
10
1) Test Marsh’s
Test iniharusdilakukan/dilaksankandalamtempat yang tertutup,
karenasemuasenyawaasamdirubaholehHndalamlarutanasammenjadi arsine
AsH3 yang merupakan gas yang
tidakberwarnadansangatberacundenganbaubawangputih. Jika gas yang
tercampurHndialirkandalampipakaca yang panasmakaakanteruraimenjadi
As dan hydrogen yang terkumpulseperticerminhitamkecoklat-coklatan.
2) Test dariGutzeit
Caranyasamadengan test Marsh’s tetapipada test inihanyamenggunakan
(1) satutabungdimanakertassaringdibahsahidenganlarutan AgNO3.
Jadikalaupadakertassaringadanodahitam, makainimenunjukkan i adanya
As. Pada Zn + H2SO4sebanyak 1-2 gram.
3. Reaksi-reaksiterhadap ion Sb3+
Dipakai larutan SbCl3 atau antimo oxit atau Sb4O6 dalam HCl
a) Dengan H2S
Terbentuk endapan merah orangedari SbS3 dari larutan-larutan dalam
HCl pekat (perbedaan dengan arsen sulfida arsen sulfida dan MgS),larut dalam
(NH4)2S2 (membentuk thio antimot)dan dalam alkali hidroksida (membentuk
antimote dan thio antimonat).
Reaksi : Sb2S3 +6HCl 2SbCl3 +H2S
Sb2S3 + 4(NH4)2S2 3(NH4)3SbS4 + S
2Sb2S3 + 4KOH KSbO2 +3KSbS2 +2H2O
Bila thio antimonat (NH4)3SbS4 diasamkan denagn HCl,antimon penta
sulfida Sb2S5 akan diendapkan yang kemudian akan terurai menjadi :
Reaksi: 2(NH4)3SbS4 + 6 HCl 2SbClC5 + NH4Cl +3 H2S
Mengendap
Sb2S5 Sb2S3 + 2S
11
Mengendap
b) Dengan H2O
Bila larutan SbCl3 dimasukkan kedalam air,didapatkan endapan dari
antymonil khlorida SbOCl.Endapan larut dalam HCl dan larutan asam tetra
aasetat (perbedaan dengan Bi).Bila di tambahkan air yang cukup banyak,maka
terbentu, hydrat oksida Sb4O. H2O .
c) Dengan NaOH atau NH4OH
Terbentuk endapan putih dari hidrat antimon oksida Sb4O6 x H2O
endapan larut dalam NaOH pekat membentuk antimot.
Reaksi : 4SbCl3 + 12 NaOH Sb4O6 + 12 NaCl +6 H2O
Sb4O6 + 4NaOH 4Na(SbO2) +2 H2O
d) Dengan Zn.
Terbentuk endapan hitam dari Sb
Reaksi : SbCl3 + 3Fe 2Sb + 3ZnCl2
e) Dengan Fe
Terbentuk endapan hitam dari Sb
Reaksi : SbCl3 + 3Fe 2Sb + 3FeCl3
f) Dengan KJ
Terbentuk endapan kuning dari senyawa kompleks
4. Reaksi-reaksiterhadap ion Sb5+
Digunakan larutan penta oksida dalam HCl atau kalium antimonat
KHSbO4
Reaksi : Sb2O5 + 10 HCl 2SbI5 +5H2O
a) Dengan H2S
Terbentuk endapan merah orange dari antimon penta sulfida Sb2S3
dalam larutan agak asam,endapan larut dalam larutan (NH4)2S
(membentuk thio antimonat).KOH (HCl pekat) membentuk antimon
12
triclorida dan sulfida.Garam thio terurai oleh asam membentuk endapan
penta sulfida..
Reaksi : 2SbCl3 + H2S Sb2S5 + 10HCl
Sb2S3 + 6HCl 2SbCl3 + S + 3H2O
Sb2O5 + 6HCl 2(NH4)3SbS4
Sb2S5 + 6KOH K3SbSO3 + K3Sb
K3SbSO3 + K3SbS4 + 6 HCl SbS5 + 6KCl + 3H2O
b) Dengan air
Terbentuk endapan putih dari garamnya
Reaksi : SbCl3 + 2H2O SbO2Cl + 4 HCl
SbO2Cl + 2H2O HCl + H2SO4
c) Dengan larutan KI
I2 akan dibebaskan
Reaksi : SbCl5 + 2KI I2 +2SbCl3 + 2KCl
(perbedaan dengan SbCl3)
d) Dengan Zn
Terbentuk endapan hitam dari Sb
Reaksi : SbCl3 +5Zn 5Sb + 5ZnCl2
5. Reaksi-reaksiterhadap ion Sn2+
Digunakan larutan SnCl2.2H2O dalam HCl
a) Dengan H2S
Terbentuk endapan coklat SnS yaang larut dalam larutan asam (0,25-
0.30M HCl).Endapan juga larut HCl pekat (perbedaan dengan As2S3 dan
HgS),endapan juga larut dalam larutan (NH4)2S2 tapi tidak larut dalam
(NH4)2S2 ammonium thiosianat.Bila ditambahkan asam akan terbentuk
endapan kuning SnS2
Reaksi : SnCl2 + H2S SnS + 2NaCl
SnS + (NH4)2S2 (NH4)2SnS3
(NH4)2SnS3 + 2HCl SnS2 + 2NH4Cl + H2S
b) Dengan larutan NaOH
13
Terbentuk endapan putih dari stanous hidroksida yang larut dalam
kelebihan reagen membentuk sodium stanite Na2(SnO4)
Reaksi ; SnCl2 + 2NaOH Sn(OH)2 + 2NaCl
Sn(OH)2 + NaOH Na2(SnO2) +2H2O
Dengan NH4OH terbentuk endapan putih Hg2Cl2 yang tidak larut dalam
kelebihan reagen.
c) Dengan larutan HgCl2
Terbentuk endapan putih dari Hg2Cl2,jika SnCl2 ditambahkan
berlebihan,setelah dipanaskan endapan berwarna abu-abu karenaa
terbentuknya Hg
Reaksi : SnCl2 + 2Hg2Cl2 SnCl4 + Hg2Cl2
Hg2Cl2 + SnCl2 SnCl4 + Hg
( Abu-abu)
d) Dengan Bi(NO3) dan NaOH
Terbentuk endapan hitam Bi
Reaksi : Bi(NO3)+6NaOH +3Na2(SnO2)
3Bi+3Na2(SnO6)+6NaNO3+3H2O
e) Dengan Zn
Terbentuk endapan seperti sponsi(batu karang) dari yang menempel.
Reaksi : SnCl2 +2Zn Sn + ZnCl
(endapan putih)
Endapan larutan HCl pekat
6. Reaksi-reaksiterhadap ion Sn4+
Digunakan larutan SnCl4.5H2O dalam HCl encer.
a) Dengan H2S
Terbentuk endapan kuning dari SnS2 dari larutan asam encer (I.k
0,3N).Endapan larut dalam HCl pekat (perbedaan dengan As dan
14
AgS)dalam larutan alkali hidroksida, (NH4)2S2. Endapan kuning dari SnS2
didapaatkan apabila larutan diasamkan.
Reaksi : H2(SnCl6) + 2H2S SnS2 + 6HCl
Sns2 + NH4SH +NH3 (NH4)2SnS3
(NH4)SnS3 + HCl SnS2 + 2NH4Cl + H2S
3SnS2 + 6KOH K2SnO3 + 2K2SnS3 + 3H2O
K2SnO3 + 2K2SnS3 + KCl 3SnS2 + 6KCl +3H2O
b) Dengan NaOH
Terbentuk endapan putih seperti gelatin dari Sn(OH)4. Endapan
larut dalam kelebihan reagen membentuk senyawa komplek Na2(SnO3)
Reaksi : SnCl4 + 4NaOH Sn(OH)4 + 4NaCl
Sn(OH)4 + 2 NaOH Na2(SnO3) + 3H2O
c) Dengan NH4OH dan Na2CO3
Terbentuk endapan putih yang tidak larut dalam kelebihan reagen
d) Dengan HgCl2
Tidak terbentuk endapan (perbedaan dengan Sn2+)
e) Dengan logam Fe
Mereduksi garam Sn4+ menjadi Sn2+
Reaksi : H2(SnCl6) + Fe SnCl2 + FeCl2 + 2 HCl
2.4 Tabelreaksigolongan II B
1. Kation As3+
No Reagen Reaksi KeteranganWarna
1 H2S 2 AsCl3+3 H2S As2S3 +6 HCl Kuning
15
2 AgNO3 Na3AsO4+ 3 AgNO3 Ag3AsO3+3NaNO Kuning
3 MgCl2 - -
4 CuSO4 2 As2S3+6 CuSO4 Cu3(AsO3)+ 3 Cu Hijau
5 KI H3AsO3+I3 + H2O H3AsO4 + 2 HI Larutanbening
6 SnCl2danHCl
Na3AsO3+6HCl AsCl3+3NaCl+3H2OAsCl3+3SnCl2 2As+3SnCl4
Lar.CoklatHitam
2. Kation As5+
No
Reagen Reaksi KeteranganWarna
1 H2S 2H3AsO3+5H2 As2S5+H2O Kuning
2 AgNO3 Na3AsO4+3AgNO3Ag3AsO4+3NaNO3 Merahkecoklatan
3 Mg(NH4)AsO4 Na2HAsO4+MgCl2 Mg(NH4)AsO4+2NaCl Putih
4 (NH4)3(As3Mo12O40) NaHAsO4+12(NH4)2MoO4+23HNO3(NH4)3(AsMoO40
)+21NH4NO3+2 NaNO3 + 12 H2OKuning
5 KI H3AsO4 + 2HI H3AsO3 + H2O LarutanBiru
6 UO2(NH4)AsO4H2O Na2HAsO4+UO(C3H3O2)UO2(NH4)AsO + 2 NaCl
+ 2 H2O2Kuning
3. Kation Sb3+
No Reagen Reaksi Keterangan warna
1 H2S Sb2S3 + 6HCl 2SbCl3 + 3H2S merah orange
16
2 H2O
3 NaOH 4SbCl3 + 12NaOH Sb4O6 + 12NaCl + 6H2O Putih
44
Zn SbCl3 + 3Fe 2Sb + 3ZnCl2 Hitam
55
Fe SbCl3 + 3Fe 2Sb + 3FeCl3 Hitam
66
KI Kuning
4. Kation Sb5+
1No
Reagen Reaksi Keterangan warna
11
H2S 2SbCl3 + H2S Sb2S5 + 10HCl Merah orange
22
H2O SbCl3 + 2H2O SbO2Cl + 4HCl Putih
33
Larutan KI SbCl5 + 2KI I2 + 2SbCl3 + 2 KCl
44
Zn SbCl5 + 5Zn 5Sb + 5ZnCl2 Hitam
5. Kation Sn2+
NNo Reagen Reaksi Keterangan
warna
11
H2S SnCl2 + H2S SnS + 2NaCl Coklat
22
NaOH SnCl2 + 2NaOH Sn(OH)2 + 2NaCl Putih
33
HgCl2 SnCl2 + 2Hg2Cl2 SnCl4 + Hg2Cl2 Putih
17
44
Bi(NO3)3 dan NaOH
Bi(NO3)3 + 6NaOH + 3Na2(SnO2) 3Bi + 3Na2(SnO6) + 6NaNO3 + 3H2O
Hitam
55
Zn SnCl2 + 2Zn Sn + ZnCl2 Putih
6. Kation Sn4+
nNo
Reagen Reaksi Keterangan warna
1 H2S H2(SnCl6) + 2H2S SnS2 + 6HCl Kuning
22
NaOH SnCl4 + 4 NaOH Sn(OH)4 + 4NaCl Putih
33
NH4OH dan Na2CO3
Putih
44 HgCl2
55
Fe H2(SnCl6) + Fe SnCl2 + FeCl2 + 2HCl
BAB III
PENUTUP
18
3.1 Kesimpulan
Unsur-unsurkationgolongan II B terdiridari : As3+,As5+,Sb3+,Sb5+,Sn2+,Sn4+.
Jumlahreagen yang digunakanpadagolongan II B adalah :
1. H2S2. AgNO3
3. CuSO4
4. KI5. Magnesia (MgCl2) , dan Magnesia mixture (Mg(NH4)AsO4)6. SnCl2danHCl7. Ammonium Molibdate ((NH4)3(As3Mo12O40)8. H2O9. NaOHatau NH4OH10. Zn11. Fe12. HgCl13. Bi (NO3)3 danNaOH
3.2 Saran
Setidaknyadenganadanyamakalahinidapatdijadikanacuandalampelaksanaanpraktikum
kedepannyaterutamapraktikumkimiaanalitik.
19