Post on 14-Aug-2015
description
BAB I
P E N D A H U L U A N
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum untuk mencapai Kabupaten Bima
Sehat 2010 yang selaras dengan tujuan nasional yaitu tercapainya Indonesia Sehat 2010.
Bahwa dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat, keterlibatan
masyarakat dapat memegang peranan penting yang berarti pembangunan dibidang
kesehatran, akan lebih berhasil jika didukung oleh masyarakat dan sekaligus sebagai obyek
demi pembangunan kesehatan, dengan demikian masyarakat akan merasa lebih memiliki dari
pada banyak yang dilakukan oleh petugas kesehatan.
Salah satu upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah melalui
peningkatan pemberdayaan masyarakat, dimana pemberdayaan masyarakat ini merupakan
upaya fasilitasi, agar masyarakat tahu, mau dan mampu untuk menerapkan hidup sehat,
berdasarkan potensi yang dimilikinya. Adapun salah satu wujud pemberdayaan masyarakat
adalah tumbuh dan kembangnya Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM).
Setiap kelompok masyarakat baik ditingkat kewilayahan maupun organisasi
mempunyai bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang merupakan
wahana pemberdayaan masyarakat, yang di bentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola
oleh masyarakat dari, untuk dan bersama masyarakat dengan bimbingan petugas kesehatan,
lintas sektoral dan lembaga terkait lainnya.
Adapun bentuk-bentuk UKBM yang telah dikembangkan di Kabupaten Bima
diantaranya yaitu : Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU), Pos Obat Desa (POD), Dana
Sehat, Tanaman Obat Keluarga (TOGA), dan Pos Kesehatan Desa (POSKESDES).
Tetapi permasalahannya sekarang adalah masih adanya UKBM lain yang belum dibentuk,
dan lesunya kegiatan karena kurangnya motivasi dan terbatasnya berbagai sumber, baik
sumber tenaga, sarana prasarana maupun sumber dana. Oleh karena itu perlu dirangsang
kembali keterlibatan masyarakat dalam mendukung pembangunan kesehatan.
Disampng pemberdayaan masyarakat juga dilaksanakan program Pengembangan
JPKM dan Usaha Kesehatan Sekolah dimana arah dan penyelenggaraan dengan program
Triasn UKS nya yaitu Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Bina Lingkungan
Sekolah Sehat yang titik berat kegiatannya pada upaya promotif dan prefentif serta didukung
upaya kuratif dan rehabilitatif menjadi sangat penting dan strategis untuk meningkatkan
derajat kesehatan di Kabupaten Bima.
Pelaksanaan usaha kesehatan di sekolah dilaksanakan secara seragam dengan
Gerakan Sekolah Sehat ( GSS ) dengan tolak ukur kegiatan yaitu terlaksananya 9 indikator
GSS.
Dalam rangka mendukung penyebarluasan informasi Program Pembangunan
Kesehatan di Daerah diperlukan adanya Sistim Informasi Kesehatan (SIK) yang berisi
tentang data dan informasi kesehatan dari tingkat dasar. Keterpaduan data dan informasi yang
tersedia dapat menunjang perencanaan maupun koordinasi yang baik dalam menentukan
langkah implementasi program pada tahun yang akan datang.
Penyebarluasan Sistim Informasi Kesehatan yang belum sepenuhnya dilaksanakan
secara efektif dan efisien belum dapat menunjang program pembangunan yang dilaksanakan
diwilayah Kabupaten Bima, padahal kebutuhan akan data/informasi semakin diperlukan
dalam menunjang Pembangunan kesehatan.
Berbagai upaya dilakukan, untuk memenuhi informasi kesehatan di Kabupaten
Bima, maka disusun laporan kesehatan Kabupaten Bima tahun 2009 yang dapat
menggambarkan hasil-hasil yang dicapai didalam pembangunan kesehatan selama tahun
2009, permasalahan-permasalahan kesehatan yang dihadapi serta situasi sumberdaya
kesehatan yang dimiliki dalam tahun 2009, juga sebagai salah satu sarana untuk menilai
pencapaian pembangunan kesehatan demi tercapai visi Kabupaten Bima Sehat 2010.
Dengan segala kekurangan dan keterbatasan dalam setiap penerbitan laporan
Kesehatan Kabupaten Bima, selalu diupayakan perbaikan baik dari segi materi, analisis
maupun bentuk tampilan fisiknya disesuaikan dengan pedoman pusat yang mengacu pada
indikator-indikator penunjang demi tercapainya Indonesia sehat 2010 dan dapat bermanfaat
bagi pemegang program khususnya, maupun pengguna informasi kesehatan lainnya dalam
rangka pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Bima.
BAB II
T U J U A N
1. Tujuan Umum
Tersusunnya laporan Promosi Kesehatan (Promkes) ini adalah untuk
memberikan suatu gambaran tentang program Promosi Kesehatan
(Promkes) di Kabupaten Bima selama tahun 2009.
2. Tujuan Khusus
a. Laporan ini dapat dugunakan untuk mengetahui
perkembagan Program Penyuluhan & Pengembangan UKBM di
wilayah Kabupaten Bima.
b. Laporan ini dapat digunakan untuk mengetahui
perkembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di wilayah
Kabupaten Bima.
c. Laporan ini dapat digunakan untuk mengetahui
perkembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di wilayah
Kabupaten Bima.
d. Laporan ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan dan
perencanaan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dimasa yang akan datang khususnya di Kabupaten
Bima.
BAB III
GAMBARAN UMUM KABUPATEN
A. Gambaran Umum Wilayah
1. Keadaan Geografis.
Kabupaten Bima secara geografis terletak antara 117 ,40 º - 119,22 º BT dan 7,3º –
90º LS dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Timur : Selat Sape
- Sebelah Barat : Kabupaten Dompu
- Sebelah Utara : Laut Flores
- Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
Luas Wilayah Kabupaten Bima adalah 4.343,65 km² yang terdiri dari 18 ( delapan belas )
kecamatan yang meliputi 168 Desa.
Menurut ketinggian, letak 168 desa dari 18 kecamatan tersebut dapat dibedakan menjadi.:
1. Desa Pantai sebanyak 22 buah (13,09 %).
2. Desa Daratan Rendah sebanyak 60 buah (35,71 %).
3. Desa Daratan tinggi sebanyak 68 buah (40,48 %)
4. Desa Pemekaran sebanyak 18 buah (10,71%)
SUMBER DANA KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
NO SUMBER DANA RENCANA REALISASI %
1.
2.
3.
APBD II
APBD I
APBN
Rp. 150.000.000,-
Rp. 363.030.000,-
Rp. 214.200.000,-
Rp. 50.000.000,-
Rp. 363.030.000,-
Rp. 214.200.000,-
100
100
KEGIATAN BIDANG PROMOSI KESEHATAN YANG DIBIAYAI OLEH PUSAT
TAHUN 2009
NO KEGIATAN ANGGARAN KET. WAKTU
PELAKS.
1. Bantuan Sosial Operasional
Desa Siaga/Poskesdes Rp. 214.200.000,- Seksi
Penyuluhan &
Pengembangan
UKBM
Desember
2009
Rp. 214.200.000,-
KEGIATAN BIDANG PROMOSI KESEHATAN YANG DIBIAYAI OLEH
PROPINSI TAHUN 2009
NO KEGIATAN ANGGARAN KET.Waktu
pelaksanaan
1.
2.
3.
Pelatihan Kader Desa Siaga di
10 ds di Kecamatan woha
Advokasi PHBS Pada 5
Tatanan
Pelatihan Kader Desa Siaga
untuk 108 ds di Kabupaten
Rp. 6.410.000,-
Rp. 4.450.000,-
Rp. 187.820.000,-
Seksi
Penyuluhan &
Pengembangan
UKBM
18 April 09
15 Agust 09
Juni – Agust
4.
5.
6.
7.
Bima.
Dana Operasional Poskesdes
(Pembentukan Forum, SMD,
MMD)
Pemantauan / Monev Desa
Siaga oleh Puskesmas,
Kabupaten
Survey Cepat PHBS
Pemutaran Film dan
Pemantauan/ Monev Desa
Siaga DHS-2
Rp. 129.600.000,-
Rp. 16.850.000,-
Rp. 8.900.000,-
Rp. 9.000.000,-
2009
September –
Desember
2009
Oktober &
Nopember
209
Desember
2009
Desemmber
2009
Rp. 363.030.000,-
ALOKASI DANA KEGIATAN SEKSI PENYULUHAN & PENGEMBANGAN UKBM
TAHUN 2009
NO KEGIATAN RENCANA REALISASITDK
TEREALISASI
1.
2.
3.
4.
Orientasi petugas penyuluhan
dan pengembangan UKBM
Evaluasi Kegiatan UKBM
Sosialisasi Pengembangan
Desa Siaga
Sosialisasi Dana Sehat Tk.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15
16.
Kec.
Latihan Manajemen ARRIF
Sosialisasi PHBS
Visualisasi Data ESA
PEHALS
Penyuluhan Narkoba
Kelompok Potensial
Telaah Kemandirian
Posyandu
Pemantauan Kinerja
Posyandu
Pembinaan Poskestren
Penyuluhan Daerah KLB
ATK Bidang Promkes
Pelaporan Bidang Promkes
Perbaikan Komputer Bidang
Promkes
Pemeliharaan Printer Bidang
Promkes
ALOKASI DANA KEGIATAN SEKSI SISTEM INFORMASI KESEHATAN TAHUN
2009
NO KEGIATAN RENCANA REALISASI TDK
TEREALISASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Visualisasi Data
Pelatihan Komputer
Monev SIK
Bintek ke Puskesmas
Pemantauan dan Pembinaan
SIK
Sosialisasi SIK
Konsultasi SIK Ke Propinsi
ALOKASI DANA KEGIATAN SEKSI PENGEMBANGAN JPKM & UKI TAHUN
2009
NO KEGIATAN RENCANA REALISASITDK
TEREALISASI
1.
2.
3.
4.
5.
Rakerda UKS
Visualisasi Data UKS
Sosialisasi /Refresing Guru
UKS
Pembentukan Sekolah Model
Penunjang Keperluan Sekolah
6.
7.
8.
Lomba Propinsi
Jambore UKS
Pertemuan Konsultasi JPKM
dan UKI ke Propinsi
Pertemuan Tim Pembina UKS
REKAPITULASI JUMLAH DANA KEGIATAN PROMKES (DAU) TAHUN 2009
No Uraian Rencana Realisasi %
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
I. PROGRAM PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN UKBM
A. Pelaksanaan kegiatan program penyuluhan & pengembangan UKBM
1. Orientasi Manajemen petugas penyuluhan dan pengemabngan UKBM
puskesmas
2. Sosialisasi Pengembangan desa siaga
3. Evaluasi kegiatan UKBM
4. Sosialisasi Dana Sehat Tk. Kec.
5. Latihan Manajemen ARRIF
6. Sosialisasi PHBS
7. Visualisasi Data ESA- PEHALS
8. Penyuluhan narkoba kelompok potensial
9. Telaah kemandirian posyandu
10. Pemantauan kinerja posyandu
11. Pembinaan posketren
12. Penyuluhan daerah KLB
13. ATK Bidang promkes
14. Pemeliharaan Komputer bidang promkes
15. Pemeliharaan printer bidang promkes
16. Pelaporan bidang promkes
B. Kegiatan yang sudah dilaksanakan
Dari sekian rencana kegiatan program penyuluhan & pengembangan UKBM tahun 2009
hanya sebagian yang terlaksana antara lain :
1. Orientasi Manajemen petugas penyuluhan dan pengembangan UKBM
puskesmas
Pertemuan ini dilakukan di Aula Perhubungan Kota Bima yang diikuti oleh petugas
puskesmas, masing-masing puskesmas 2 (dua) orang. Yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman petugas puskesmas tentang manajemen
petugas. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2009.
2. Sosialisasi Pengembangan desa siaga
Pertemuan ini dilaksanakan di Aula kantor Dikes Kabupaten Bima pada bulan
September 2009 yang diikuti oleh petugas puskesmas yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman petugas puskesmas tentang desa siaga.
3. ATK bidang promkes
4. Pemeliharaan komputer bidang promkes
5. Pemeliharaan printer bidang promkes
HASIL PEMANTAUAN UKBM DI KABUPATEN BIMA TAHUN 2009
Kegiatan Posyandu
Salah satu jenis Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yan paling
memasyarakat dewasa ini adalah posyandu. Posyandu merupakan bentuk UKBM yang
dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat melalui
penyelenggaraan pembinaan kesehatan dalam rangka memberdayakan masyarakat dan
memberi kemudahan kepada masyarakat agar masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan
dasar untuk menunjang percepatan penurunan Angka Kematian Bati (AKB) dan Angka
Kematian Ibu (AKI).
Keberhasilan posyandu sangat ditentukan oleh kualitas dari posyandu itu sendiri, baik
dari segi sarana, prasarana maupun dari segi pelayanannya.
Untuk meningkatkan kualitas posyandu telah dikembangkan telaah kemandirian
posyandu, yang intinya mengelompokkan posyandu kedalam 4 (empat) tingkat
perkembangan, yaitu :
6. Posyandu Pratama : Posayandu yang tergolong “ Hidup segan mati tak mau “
7. Posyandu Madya : Posyandu yang sudah berjalan secara teratur, tetpai
cakupan programnya rendah
8. Posyandu Purnama : Posyandu yang sudah berjalan teratur, cakupan
programnya meningkat, ada pengembangan program serta sudah mengembangkan dana
sehat tetpai pencapaiannya kurang dari 50 %
9. Posyandu Mandiri : Posyandu purnama yang telah mengembangkan dana
sehat lebih dari 50 % KK yang telah menjadi anggota
Adapun indikator yang digunakan untuk tingkat perkembangan tersebut adalah tampak pada
tabel sbb :
Tabel 1. INDIKATOR TINGKAT KEMANDIRIAN POSYANDU
No Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri
1. Frek Penimbangan < 8 > 8 > 8 > 8
2. Rata-rata kader yg tugas < 5 > 5 > 5 > 5
3. Rata-rata Cak. D/S < 50 % < 50 % > 50 % > 50 %
4. Rata-rata Kunj. Imunisasi < 50 % < 50 % > 50 % > 50 %
5. Rata-rata Kunj. KIA < 50 % < 50 % > 50 % > 50 %
6. Rata-rata Kunj. KB < 50 % < 50 % > 50 % > 50 %
7. Program Tambahan ( - ) ( - ) ( + ) ( + )
8. Cak. Dana Sehat ( - ) ( - ) < 50 % > 50 %
Analisis Keterjangkauan
Analisis tingkat keterjangkauan Posyandu antar Puskesmas dapat dilihat pada lampiran 1.
Jumlah keseluruhan posyandu yang ada di Kabupaten Bima adalah 530 posyandu, terbanyak
di Puskesmas Sape (56 posyandu) dan yang paling sedikit di Puskesmas Pai (7 posyandu)
untuk melihat penyebarannya, tampak bahwa semua desa sudah memiliki Posyandu, bahkan
sudah tersebar di setiap dusun.
Tabel 2 TINGKAT KEBERADAAN POSYANDU DISELURUH DESA DALAM
WILAYAH PUSKESMAS DI KABUPATEN BIMA TAHUN 2009
NO PUSKESMASJUMLAH
DESA POSYANDU
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Wawo
Lambitu
Sape
Lambu
Ambalawi
Wera
Pai
Palibelo
Belo
Ngali
Woha
Monta
Parado
Langgudu
Bolo
Madapangga
Soromandi
Donggo
9
5
17
12
6
9
1
9
4
4
15
12
5
12
12
10
6
8
17
9
56
30
26
29
7
28
13
12
47
31
14
44
53
32
25
33
19.
20.
Sanggar
Tambora
6
5
10
14
168 530
Tercapainya posyandu diseluruh Desa dengan tujuan agar masyarakat dapat memanfaatkan
posyandu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar secara merata dalam rangka
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Analisis Perkembangan
Analisis tingkat perkembangan Posyandu antar puskesmas yang satu dengan puskesmas yang
lain dapat dilihat pada lampiran 1.
Secara umum tingkat perkembangan posyandu tahun 2009 di Kabupaten Bima adalah
sebagai berikut :
Tabel 3 TINGKAT PERKEMBAGAN POSYANDU DI KABUPATEN BIMA
TAHUN 2009
Starata Jumlah % ( Porsentase )
Posyandu Pratama
Posyandu Madya
Posyandu Purnama
Posyandu Mandiri
71
322
130
7
13,40
60,75
24,53
1,32
Jumlah 530 100
Sumber data : Telaah Kemndirian Posyandu Bidang Promkes Dikes Kab. Bima Th. 2008
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa tingkat perkembangan posyandu Madya masih
tinggi ( 60,75 %), hal ini disebabkan karena kegiatan rutin bulanan posyandu dan kader aktif
yang melaksankan kegiatan posyandu masih sangat terbatas sehingga posyandu tersebut
belum dikatakan mantap dalam penyelenggaraannya.
Kondisi ini sangat memprihatikan, sehingga dalam intervensinya harus ada penyegaran kader
posyandu dan adanya dana insentif kader untuk merangsang kader untuk bisa aktif kembali
dan starata posyandu dapat berpindah ke strata yang lebih tinggi diatasnya.
Keberadaan Kader Posyandu
Berdasarkan keterjangakauan dan analisis Kader Posyandu secara umum tidak terdapat
peningkatan jumlah kader yang berati di tahun 2009.
Dari Jumlah kader yang ada ( 2616 orang), yang aktif sudah mencapai 94,07 % (2461 orang)
selebihnya 5,93 % (155 orang) tidak aktif. Keadaan ini jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya tidak mengalami peningkatan yang berati.
Prosentase cakupan kader aktif sudah lumayan bagus yaitu setiap posyandu sudah memilki
kader aktif sebanyak 5 (lima) orang walaupun ada beberapa posyandu yang memiliki kader
aktif hanya 4 (empat) orang..
Dana Sehat
Dana sehat merupakan wahana untuk memandirikan Posyandu, oleh karena itu
keberadaan Dana Sehat dan cakupan dana sehat dapat dijadikan indikator kemandirian
posyandu.
Berdasarkan data di Kabupaten Bima keberadaan Dana Sehat belum dilakukan di
seluruh kecamatan. Dari 20 Puskesmas hanya 3 Puskesmas yang punya dana sehat, itupun
masih terbatas pada semua wilayah Desa.
Keadaan Dana sehat diwilayah Kabupaten Bima tahun 2009 berjumlah 16 kelompok.
Yang berada di puskesmas Palibelo 5 (lima), Sape 6 (enam) dan Lambu 2 (dua). Sedangkan
untuk tingkat kemandirian terdapat 13 kelompok tergolong strata pratama dan 3 kelompok
strata madya. Sulitnya dalam menumbuh kembangkan dana sehat di kalangan masyarakat,
karena masyarakat merasakan suatu beban walaupun dananya masih dianggap kecil,
ditambah lagi dengan adanya dana bantuan untuk keluarga miskin, sehingga mereka
berasumsi tidak perlu lagi mengeluarkan biaya, sedangkan untuk mendapatkan pelayananpun
masih diperoleh secara gratis cukup dengan menunjukan Kartu Sehat. Keadaan dana sehat di
Kabupaten Bima tahun 2009 dapat dilihat pada lampiran 2.
Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
Toga merupakan wujud partisipasi masyarakat dalam peningkatan kesehatan dan
pegobatan sederhana dengan memanfaatkan obet tradisional.
Adapaun tujuan pengembangan Toga di Kabupaten Bima adalah untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatannya sendiri dengan
memanfaatkan tanaman obat keluarga dalam upaya pelayanan kesehatan.
Tingkat perkembangan Toga pada tahun 2009 mengalami penurunan yaitu jumlah
Toga 1011, sedangkan pada tahun sebelumnya berjumlah 14036. Hal ini terjadi karena
tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan manfaat Toga untuk kesehatan kurang,
ini disebabkan karena tidak adanya sosialisasi ataupun pembinaan oleh petugas kesehatan.
Untuk lebih jelas keadaan Toga ini dapat dilihat pada lampiran 3.
Pos Obat Desa (POD)
Keberadaan POD di Kabupaten Bima masih sangat minim bahkan terjadi penurunan
dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2008 terdapat 27 buah POD, sedangkan pada tahun 2009
menurun menjadi 21 buah diantaranya sudah macet karena jumlah kader (pengelolanya) yang
kurang dan dana stimulan tidak tersedia.
Gambaran ini terjadi karena di beberapa Desa sudah terjual bebas obat-obatan dan
masyarakat berasumsi bahwa obat tersebut lebih bagus, baik dari segi kemasan maupun
bentuknya dibanding dengan obat yang dijual di POD. Selain itu dengan adanya pusat
pelayanan kesehatan terdekat misalnya Puskesmas, Pustu, Polindes, sehingga masyarakat
lebih cenderung memanfaatkan sarana yang ada dan lebih lengkap.
Dari 20 puskesmas yang ada di Kabupaten Bima baru 5 puskesmas yang telah membentuk
POD walaupun hasilnya belum optimal. Keadaan POD ini perlu dikembangkan dan
diaktifkan kembali terutama pada daerah-daerah yang jauh dari sarana pelayanan kesehatan.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 4.
Pos Kesehatan Desa (POSKESDES)
Poskesdes merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yang dapat dimanfaatkan sebagai wadah pelayanan kesehatan dasar
bagi masyarakat baik dari aspek preventif (pencegahan), Promotif (Peningkatan), maupun
aspek kuratif (pengobatan).
Bahwasanya dalam rangka pengembangan desa siaga sebagai basis menuju Desa sehat maka
di Kabupaten Bima telah dibentuk 73 (Tujuh Puluh Tiga) buah Poskesdes sebagai syarakt
pembentukan desa siaga. Adapun Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja di Poskesdes
tersebut adalah terdiri dari minimal 1 (satu) orang tenaga bidan dan dibantu minimal oleh 2
(dua) orang kader. Walaupun poskesdes yang ada di Kabupaten Bima baru 73 buah, tetapi
pembentukan desa siaga sudah mencapai 100 % yaitu 168 desa siaga.
Dengan terbentuknya desa siaga ini dapat menumbuhkan kembali budaya ke gotong
royongan masyarakat bahkan jum’at bersihpun sudah terjadwal agar masyarakat mulai
menata lingkungan dan berusaha merubah perilakunya (ber-PHBS secara mandiri).
II. PROGRAM PENGEMBANGAN JPKM DAN UKI
a. Pelaksanaan kegiatan program Pengembangan JPKM dan UKI
1. Rakerda UKS
2. Visualisasi Data UKS
3. Sosialisasi/Refresing Guru UKS
4. Pembentukan Sekolan Model
5. Penunjang keperluan sekolah lomba provinsi
6. Jambore UKS
7. Pertemuan Konsultasi JPKM dan UKI ke Provinsi
8. Pembinaan UKS
b. Kegiatan yang sudah dilaksanakan
Dari sekian rencana kegiatan program penyuluhan & pengembangan UKBM tahun 2009
hanya sebagian yang terlaksana antara lain :
1. Pertemuan Tim Pembina UKS
Tujuannya adalah terbentuknya Tim pembina UKS Kabupaten
Susunan anggota Tim Pembina UKS Kabupaten Bima Sesuai
dengan Keputusan Bupati Bima Nomor 126 Tahun 2008
tertanggal 11 Januari 2009 terdiri dari :
1. Pembina : - Bupati Bima
- Wakil Bupati Bima
2. Ketua Umum : Sekretaris Daerah Kabupaten Bima
Ketua I : Asisten Administrasi Pembangunan Setda
Bima
Ketua II : Kepala Dinas Dikpora Kab Bima.
Ketua III : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima.
Ketua IV : Kepala Kantor Departemen Agama
Kabupaten Bima.
Ketua V : Ketua TP-PKK Kabupaten Bima.
3. Sekretaris Umum : Kepala Bagian Adm & Kesra Setda
Bima.
Sekretaris I : Kepala Bidang Promkes Dinas Kesehatan
Kab.Bima.
Sekretaris II : Kabid. Pendidikan Anak Usia Dini & Dasar
Dikpora
Kab. Bima.
4. Anggota :
a. Kabid. Pendidikan Menengah,
Dikpora Kab. Bima.
b. Kasubag. Kesejahteraan Sosial,
Bag Adm & Kesra Setda Bima.
c. Kasubdin Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial
Bidang II Bappeda Kab. Bima.
d. Kasi Pengurais Departemen
Agama Kab. Bima.
e. Kasi JPKM & UKI Dinas Kesehatan
Kab Bima.
f. Kasi Gizi Dinas Kesehatan Kab Bima.
g. Kasi Penyuluhan dan
Pengembangan UKBM Dikes Kab. Bima.
h. Kasi Penyehatan Lingkungan Dikes
Kab. Bima.
i. Ketua Pokja IV TP-PKK Kab. Bima.
j. PMI Cabang Kab. Bima.
k. Badan Pemberantasan Narkoba
( BNK )Kab. Bima
Susunan organisasi Sekretariat Tim Pembina UKS
Kabupaten Bima Keputusan Bupati Bima Nomor 126 Tahun 2008
tertanggal 11 Januari 2009 terdiri dari :
1. Ketua : Kabag Administrasi dan Kesra Setda Kab
Bima.
2. Wakil Ketua : Kabid Pendidikan Menengah DIKPORA
Kab. Bima.
3. Sekretaris : Kabid Promosi Kesehatan Dikes
Kabupaten Bima.
4. Seksi Administrasi :
a. Kabid. Pend.Anak Usia Dini dan
Dasar Dikpora
Kab. Bima.
b. Kasi Anak Usia Dini dan Dasar
Dikpora Kab.
Bima
c. Staf Bagian Administrasi dan Kesra
Setda Kab.
Bima
5. Seksi Perencanaan :
a. Kasi. JPKM dan UKI Dikes Kab. Bima.
b. Staf Bidang Promkes Dikes Kab.Bima
6. Seksi Monitoring
dan Evaluasi :
a. Polres Kab. Bima.
b. Badan Narkoba Kab. Bima.
c. Kasi Pengurais Depag Kab. Bima.
d. Palang Merah Indonesia (PMI)
Cabang Bima.
e. Staf DIKPORA Kab. Bima.
f. Komisi Pemberantasan AIDS Daerah
(KPAD)
Kabupaten Bima.
2. Penunjang keperluan Sekolah lomba provinsi
Dilaksanakan pada bulan Januari 2009 bertujuan untuk mempersiapkan sekolah
dalam rangka menghadapi lomba sekolah sehat tingkat provinsi NTB untuk menuju
Lomba sekolah tingkat nasional.kegiatannya berupa belanja alat kebersian
danperlengkapan ruang UKS.
3. Pembentukan Sekolah Model
Kegiatan ini dilaksanakan bulan Januari 2009 yang bertujuan untuk membentuk
sekolah percontohan. Kegiatannya berupa pembinaan dokter kecil, guru, seketariat
UKS tingkat kecamatan di SD Boro Kecamatan Sanggar. Dimana sekolah tersebut
mengikuti Lomba Sekolah Sehat tiongkat Nasional dan memperolh juara Juara
Harapan II tingkat Nasional.
4. Penunjang keperluan Sekolah lomba provinsi
Dilaksanakan pada bulan Januari 2009 bertujuan untuk mempersiapkan sekolah
dalam rangka menghadapi lomba sekolah sehat tingkat provinsi NTB untuk menuju
Lomba sekolah tingkat nasional.
5.Jambore UKS TingkatNasional di Jakarta
Tempat : Taman Mini Indonesia Indah JakartaWaktu : 4 Agustus S/D 7 Agustus 2009Kegiatan : Pendamping dr Kecil dari SD Boro kec.Snggar dlm rangka jamboreJumlah peserta : Dari NTB 9 orang ( masing- masing mewakili dari SD, Boro, Kab Bima.Kota Mataram,SMA 7 Kota mataran ), Jumlah perserta keseluran semua propinsi di Indonesia di mana tiap Kabupaten yang menjadi juara lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional.
Hasil Kegiatan : Kegiatan jambore UKS TK Nasional II tahun 2009 di sellengarakan berbagai kegiatan : a. Lomba penulisan artikel sekolah untuk tingkat
pembina UKS TP UKS.b. Lomba penulisan artikel kesehatan sekolah
untuk kader kesehatan remaja ( SMP,SMA,SMK ).c. Lomba dokter kecil untuk sekolah dasar ( SD ).d. Lomba Kader Kesehatan Remaja tingkat SMP.e. Lomba Kader Kesehatan Remaja tingkat SMAf. Lomba Cerdas Cermat Tim Pembina UKS ( LCC-
PPKS)g. Lomba paduan Suara. dari kegiatan tersebut yang di ikuti oleh Propinsi NTB yaitu : Lomba Dokter Kecil , lomba kader kesehatan remaja dan lomaba cerdas cermat Tim pembina. Untuk Lomba Sekolah Sehat SD Boro Juara harapan II, SMA N 7 Kota Mataran Juara III.
6. Konsultasi Program JPKM dan UKI di Jakarta.
- Kegiatan di laksanakan tanggal 8 s/d 11 September 2009 selama 4
hari
- Tempat di subdin UKS Depkes RI
- Proses kegiatan melaksanakan konsultasi dengan dr. Arini Sp.ko
(Kasubdit UKS)
- Hasil Konsultasi
1. Penjaringan anak sekolah di laksanakan 2 kali dalam setahun
di utamakan anak
SD/MI kelas 1, apabila anggaran memungkinkan anak
SMP/MTS, SMA/MA untuk siswa kelas 1.
2. Setiap sekolah harus menanamkan/melaksanakan program
PHBS di sekolah.
3. Pelatihan guru UKS harus dillaksanakan secara berjenjang
setiap tahunnya.
4. Pelatihan Dokter kecil harus dilakukan setiap tahunnya secara
tertutup, setiap
Sekolah harus memiliki dokter kecil.
5. Pelaksanaan Lomba Sekolah Sehat harus di laksanakan
setiap tahun dari tingka
Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dan Nasional.
HASIL PEMANTAUAN JPKM DAN UKI DI KABUPATEN BIMA TAHUN 2009
Arah dan penyelenggaraan program JPKM dan UKI (Usaha Kesehatan Instutisi) di
Kabupaten Bima dimaksudkan untuk mencegah, menemukan dan mengobati penyakit yang
menyebabkan penurunan status kesehatan anak usia sekolah dimana status kesehatan yang
rendah menunjukan daya tahan tubuh yang rendah pula dan teganggunya proses tumbuh
kembang anak.
Kita semua sadari bahwa peserta didik/siswa adalah merupakan calon generasi
penerus yang akan memegang tonggak estafet dibidang apapun pada masa yang akan datang,
khususnya bidang kesehatan, kita harapkan kelak mereka akan menjadi manusia yang
mempunyai ilmu pengetahuan, sikap dan perilaku yang mendukung terwujudnya Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat.
Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah dilaksanakan secara seragam dengan Gerakan
Sekolah Sehat (GSS) dengan tolak ukur kegiatan yaitu terlaksananya/ terpenuhinya 9
(sembilan) indikator GSS yaitu :
1. Tebentuk dan berfungsinya tim pelaksana UKS
2. Menurunnya prefalensi kecacingan pada anak sekolah
3. Meningkatkan status gizi anak-anak sekolah
4. Dilaksanakannya program dokter kecil
5. Meningkatnya anak-anak yang memiliki gigi, kulit, kuku, dan pakaian yang
bersih
6. Tersedianya dan terpeliharanya kebersihan kamar mandi dan WC di sekolah
7. Terpeliharanya kebersihan ruangan-ruangan sekolah
8. Tertata dan terpeliharanya kebersihan halaman sekolah
Dari 9 (sembilan) indikator tersebut, masing-masing indikator dibagi lagi menjadi sub-
sub indikator dan sub indikator mempunyai skor (nilai) antara 1 s/d 4 sehingga setiap
indikator mempunyai nilai antara 0 s/d 16, jadi berdasarkan hasil penilaian maka sekolah
dapat di klasifikasikan menjadi 3 (tiga) Strata, yaitu :
Sekolah sehat strata III adalah sekolah yang mengumpulkan nilai indikator 48 (40
%) untuk seluruh indikator.
Sekolah sehat starata II adalah sekolah yang mengumpulkan nilai indikator antara
49 s/d 87 (40,83 % s/d 72,5 %) untuk seluruh ondikator
Sekolah sehat starata I adalah sekolah yang mengumpulkan nilai antara 88 s/d
120 (73,33 s/d 100 %) untuk seluruh indikator.
III. PROGRAM SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
a. Pelaksanaan kegiatan program Pengembangan JPKM dan UKI
1. Visualisasi Data SIK
2. Pelatihan Komputer
3. Monev SIK
4. Bintek ke Puskesmas
5. Pemantauan dan Pembinaan SIK
6. Sosialisasi SIK
7. Konsultasi SIK ke Provinsi
b. Kegiatan yang sudah dilaksanakan
1. Sosialisasi SIK
Dilaksanakan bulan Juli 2009 di Gedung PKK Pemda Kabupaten Bima yang dihadiri
oleh 3 (tiga) orang petugas per puskesmas ( Kepala Puskesmas, Petugas Komputer,
Koordinator PKM) dan operator komputer per seksi di lingkup Dinas Kesehatan
Kabupaten Bima, yang bertujuan untuk mensosialisasi atau memperkenalkan soft
ware sikda NTB. Dengan narasumber konsultan sikda GTZ
2. Bintek ke Puskesmas
Dilaksanakan Bulan Maret – April 2009 di 20 puskesmas wilayah kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Bima dengan tujuan untuk mengevaluasi kegiatan sikda di
puskesmas.
BAB V
HAMBATAN / MASALAH DAN SOLUSI YANG TELAH DILAKUKAN
A. SEKSI PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN UKBM
1. Hambatan / Masalah
2. solusi yang pernah Dilakukan
B. SEKSI PENGEMBANGAN JPKM DAN UKI
C. SEKSI SISTEM INFORMASI KESEHATAN