Post on 19-Jul-2015
PENGERTIAN
KURIKULUM
Undang-Undang No.20 TH. 2003 Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum ialah sejumlah mata ajaran yang harus
ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh
sejumlah pengetahuan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Hakikat Pengembangan
Kurikulum
Pada hakikatnya pengembangan kurikulum itu
merupakan usaha untuk mencari bagaimana rencana
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan untuk mencapai tujuan
tertentu dalam suatu lembaga.
Prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum
Prinsip Relevansi
Prinsip Fleksibilitas
Prinsip kontinuitas
Prinsip Praktis dan Efisiensi
Prinsip Efektifitas
Prinsip khusus
LANDASAN KURIKULUM
Nana Syaodih Sukmadinata (1997)
mengemukakan empat landasan utama
dalam pengembangan kurikulum, yaitu :
1. Landasan filosofis
2. Landasan Psikologis
3. landasan sosial-budaya
4. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi
Landasan Filosofis
Ada berbagai aliran filsafat seperti :
Perenialisme.
Essensialisme.
Eksistesialisme.
Progresivisme.
Rekonstruktivisme
Perenialisme lebih menekankan pada keabadian, keidealan, kebenaran dan keindahan dari warisan budaya dan dampak sosial tertentu.
Essensialisme menekankan pentingnya pewarisan budaya dan pemberian pengetahuan dan keterampilan pada peserta didik agar dapat menjadi anggota masyarakat yang berguna
Eksistensialisme menekankan pada individu sebagai sumber pengetahuan tentang hidup dan makna.
Progresivisme menekankan pada pentingnya melayani perbedaan individual, berpusat pada peserta didik, variasi pengalaman belajar dan proses.
Pada rekonstruksivisme, peradaban manusia masa depan sangat ditekankan.
Masing-masing aliran filsafat pasti memiliki kelemahan dan keunggulan tersendiri. Oleh karena itu, dalam praktek pengembangan kurikulum, penerapan aliran filsafat cenderung dilakukan secara eklektif untuk lebih mengkompromikan dan mengakomodasikan berbagai kepentingan yang terkait dengan pendidikan.
Manfaat Filsafat Pendidikan
Nasution (1982) mengidentifikasi
beberapa manfaat filsafat pendidikan,
yaitu:
1) Filsafat pendidikan dapat
menentukan arah akan dibawa ke
mana anak-anak melalui pendidikan di
sekolah
2) Dengan adanya tujuan pendidikan
yang diwarnai oleh filsafat yang
dianut, kita mendapat gambaran yang
jelas tentang hasil yang harus dicapai
3) Filsafat dan tujuan pendidikan memberi
kesatuan yang bulat kepada segala usaha
pendidikan.
4) Tujuan pendidikan memungkinkan si
pendidik menilai usahanya, hingga
manakah tujuan itu tercapai.
5) Tujuan pendidikan memberikan
motivasi atau dorongan bagi kegiatan-
kegiatan pendidikan.
Landasan Psikologis
Nana Syaodih Sukmadinata
mengemukakan bahwa minimal
terdapat dua bidang psikologi yang
mendasari pengembangan kurikulum
yaitu
(1) psikologi perkembangan dan
(2) psikologi belajar.
Psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu berkenaan dengan perkembangannya. Dalam psikologi perkembangan dikaji tentang hakekat perkembangan, pentahapan perkembangan, aspek-aspek perkembangan, tugas-tugas perkembangan individu, serta hal-hal lainnya yang berhubungan perkembangan individu, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan mendasari pengembangan kurikulum.
Psikologi belajar merupakan ilmu yang
mempelajari tentang perilaku individu
dalam konteks belajar. Psikologi belajar
mengkaji tentang hakekat belajar dan
teori-teori belajar, serta berbagai aspek
perilaku individu lainnya dalam belajar
yang semuanya dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan sekaligus mendasari
pengembangan kurikulum.
5 tipe kompetensi menurut Ella Yulaelawati yaitu:
Motif; sesuatu yang dimiliki seseorang untuk berfikir secara konsisten atau keinginan untuk melakukan suatu aksi.
Bawaan; yaitu karakteristik fisisk yang merespons secara konsisten berbagai situasi atau informasi.
Konsep diri; yaitu tingkah laku, nilai atau image seseorang.
Pengetahuan; yaitu informasi khusus yang dimiliki seseorang;
Keterampilan; yaitu kemampuan melakukan tugas secara fisik maupun mental.
Landasan Sosial-Budaya
Setiap lingkungan masyarakat masing-masing
memiliki-sosial budaya tersendiri yang mengatur
pola kehidupan dan pola hubungan antar
anggota masyarkat. Salah satu aspek penting
dalam sistem sosial budaya adalah tatanan
nilai-nilai yang mengatur cara berkehidupan dan
berperilaku para warga masyarakat. Nilai-nilai
tersebut dapat bersumber dari agama, budaya,
politik atau segi-segi kehidupan lainnya.
melalui pendidikan diharapkan dapat lebih
mengerti dan mampu membangun
kehidupan masyakatnya. Oleh karena itu,
tujuan, isi, maupun proses pendidikan
harus disesuaikan dengan kebutuhan,
kondisi, karakteristik, kekayaan dan
perkembangan yang ada di masyakarakat.
Sejalan dengan perkembangan
masyarakat maka nilai-nilai yang ada
dalam masyarakat juga turut berkembang
sehingga menuntut setiap warga
masyarakat untuk melakukan perubahan
dan penyesuaian terhadap tuntutan
perkembangan yang terjadi di sekitar
masyarakat.
Landasan Ilmu Pengetahuan dan
Tekhnologi
Ilmu pengetahuan adalah seperangkat
pengetahuan yang disusun secara
sistematis yang dihasilkan melalui riset
atau penelitian.
Sedangkan teknologi adalah aplikasi dari
ilmu pengetahuan untuk memecahkan
masalah-masalah praktis dalam
kehidupan.
Kemajuan cepat dunia dalam bidang
informasi dan teknologi dalam tahunm-
tahun terakhir ini telah berpengaruh pada
peradaban manusia melebihi jangkauan
pemikiran manusia sebelumnya.
Pengaruh ini terlihat pada pergeseran
tatanan sosial, ekonomi dan politik yang
memerlukan keseimbangan baru antara
nilai-nilai, pemikiran dan cara-cara
kehidupan yang berlaku pada konteks
global dan lokal.
Perkembangan dalam bidang Ilmu
Pengetahuan dan Tekhnologi, terutama
dalam bidang transportasi dan komunikasi
telah mampu merubah tatanan kehidupan
manusia. Oleh karena itu, kurikulum
seyogyanya dapat mengakomodir dan
mengantisipasi laju perkembangan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi untuk
kemaslahatan dan kelangsungan hidup
manusia.
Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi secara
langsung berimplikasi terhadap
pengembangan kurikulum yang di
dalamnya mencakup pengembangan
isi/materi pendidikan,
penggunaan strategi dan media
pembelajaran, serta penggunaan
sistem evaluasi.
simpulan 1. Landasan Filosofis, yaitu asumsi-asumsi tentang hakikat
realitas, hakikat manusia, hakikat pengetahuan, dan hakikat nilai yang menjadi titik tolak dalam mengembangkan kurikulum. Asumsiasumsi filosofis tersebut berimplikasi pada permusan tujuan pendidikan, pengembangan isi atau materi pendidikan, penentuan strategi, serta pada peranan peserta didik dan peranan pendidik.
2. Landasan psikologis, adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari psikologi yang dijadikan titik tolak dalam mengembangkan kurikulum. Ada dua jenis psikologi yang harus menjadi acuan yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan mempelajari proses dan karaktersitik perkembangan peserta didik sebagai subjek pendidikan, sedangkan psikologi belajar mempelajari tingkah laku peserta didik dalam situasi belajar. Ada tiga jenis teori belajar yang mempunyai pengaru besar dalam pengembangan kurikulum, yaitu teori belajar kognitif, behavioristik, dan humanistic.
3. Landasan sosial budaya, adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari sosiologi dan antrofologi yang dijadikan titik tolak dalam mengembangkan kurikulum. Karakterstik sosial budaya di mana peserta didik hidup berimplikasi pada program pendidikan yang akan dikembangkan.
4. Landasan ilmiah dan teknologi, adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari hasil-hasil riset atau penelitian dan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang menjadi titik tolak dalam mengembangkan kurikulum. Pengembangan kurikulum membutuhkan sumbangan dari berbagai kajian ilmiah dan teknologi baik yang bersifat hardware maupun software sehingga pendidikan yang dilaksanakan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pngetahuan dan teknologi.