Post on 22-Dec-2015
description
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPengukuran waktu kerja merupakan usaha untuk menentukan lamanya
kerja yang dibutuhkan seorang operator atau pekerja dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan yang spesifik pada tingkat kecepatan kerja yang normal dalam
lingkungan kerja yang terbaik pada saat itu. Tujuan pengukuran waktu kerja
adalah untuk mendapatkan waktu baku yang harus dicapai oleh pekerja dalam
menyelesaikan sutau pekerjaan. Waktu baku dapat dipergunakan untuk
menentukan insentif, perencanaan pengalokasian jumlah tenaga kerja,
menghitung output, penjadwalan produksi dan lain sebagainya.
Proses pengukuran waktu baku dapat dilakukan dengan menggunakan dua
cara, yaitu langsung dan tidak langsung. Pengukuran secara langsung dapat
dilakukan dengan menggunakan Pengukuran Jam Henti (Stopwatch time
Study) dan Sampling Kerja (Work Sampling). Sedangkan pengukuran tidak
langsung bisa dengan menggunakan Data Waktu Baku (Standart Data) atau
juga bisa menggunakan Data Waktu Gerakan (Predertemined Time System).
Dalam pengamatan kali ini, penulis melakukan metode pengukuran kerja
secara langsung yaitu pengukuran jam henti pada Industri Kecil Menengah
(IKM).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari
pengamatan ini yaitu : Pengukuran kerja secara langsung dengan
menggunakan metode jam henti pada Industri Kecil Menengah (IKM).
1.3 Tujuan
Tujuan dari pengamatan ini adalah:
1) Mampu melakukan pengukuran kerja dengan metode jam henti.
2) Dapat menghitung waktu siklus, waktu normal, dan waktu baku dari
hasil pengamatan.
1
1.4 Waktu dan Tempat
Pengamatan ini dilakukan pada :
Hari, tanggal : Selasa, 9 Desember 2014
Pukul : 10.30 – 12.10 WIB
Tempat : Alif Bordir, Pasar Kelapa-Cilegon
1.5 Populasi dan Sampel
1.5.1 Populasi
Populasi dari pengamatan ini yaitu menghitung waktu kerja dari
pembuatan logo yang akan dipasangkan pada 35 lengan kanan baju
dengan 3 warna benang yang berbeda untuk membentuk logo tersebut.
1.5.2 Sampel
Sampel yang digunakan pada pengamatan ini yaitu menghitung
kerja dari pembuatan logo yang dipasangkan pada 32 lengan kanan baju
dengan 3 warna benang yang berbeda untuk membentuk logo tersebut.
2
BAB II
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil Pengamatan
Berdasaran pengamatan yang telah dilakukan dengan sampel yang telah
disebutkan sebelumnya, maka hasil waktu kerja yang diperoleh adalah sebagai
berikut :
Tabel 1 Hasil pengamatan pada benang berwarna merah.
Su
bgr
up
K
e- Waktu penyelesaian berturut-turut
Har
ga
rata
-ra
ta
Mer
ah
36,79 33,27 33,22 33,82 36,74 35,32 33,12 33,09
34,75634,74 34,60 35,04 33,65 40,10 35,80 34,11 33,13
36,05 36,18 34,27 35,14 35,39 34,95 33,42 33,22
34,51 35,21 33,12 36,01 35,79 34,31 34,25 33,83
Kun
ing
34,05 33,62 33,54 35,71 34,52 33,80 34,25 34,06
34,54536,01 35,28 34,15 35,19 33,26 33,21 35,20 34,50
35,18 33,03 34,19 41,37 34,21 34,72 34,23 33,65
33,58 35,41 34,91 33,37 34,90 33,82 34,49 34,04
Bir
u
33,29 33,01 33,33 34,02 34,27 33,69 32,79 34,68
34,27733,77 34,18 34,25 34,15 34,30 33,19 33,47 33,26
40,58 34,17 35,10 34,11 34,21 33,81 33,82 34,02
32,50 33,39 33,78 34,11 41,21 34,55 34,33 34,53
Jumlah 103,578
2.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diperoleh, maka menurut
pengamatan pula pada pekerja laki-laki yang melakukan pembordiran tersebut
memiliki nilai penyesuaian yang beragam pada tiap pekerjaan yang dilakukannya
dari masing-masing warna tersebut. Berikut adalah penilaian penyesuaian dengan
3
menggunakan Tabel Westinghouse yang diberikan penulis pada pekerja bordir,
yaitu :
Tabel 4 Angka penyesuaian berdasarkan Tabel Westinghouse
Nilai
Keterampilan 0,13
Usaha 0,12
Kondisi Kerja 0,04
Konsistensi 0,04
Jumlah 0,33
Dari tabel tersebut dapat dilihat nilai yang diberikan setiap stasiun kerja
dengan mengacu pada tabel wastinghouse. Menurut hasil pengamatan yang telah
dilakukan pada proses pembordiran memiliki nilai yang bervariasi, dengan faktor-
faktor cukup memuaskan. Karena pada keterampilan, usaha, kondisi kerja dan
konsistensi dari operator pembordiran itu sangat baik dan sudah terampil.
Selain menggunakan Tabel Wastinghouse yang digunakan untuk
menemukan waktu penyesuaiannya sebagai syarat untuk memperoleh waktu
normal. Ada pula tabel kelonggaran (allowance) yang digunakan untuk
memperoleh hasil akhir dari perhitungan jam henti ini, yaitu waktu baku. Berikut
merupakan nilai-nilai kelongggaran yang diberikan pada pekrja yang melakukan
proses pembordiran, yaitu :
Tabel 5 Besarnya kelonggaran berdasarkan faktor-faktor berpengaruh
Nilai
Tenaga yang dikeluarkan 1%
Sikap kerja 0%
Gerakan kerja 0%
Kelelahan mata 8,5%
Keadaan suhu tempat kerja 3%
Keadaan atmosfer 0%
Keadaan lingkungan yang baik 0%
Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi 1,5%
4
Jumlah14%
0,14
Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh nilai-nilai dari kelonggaran
pada operator. Pengamatan yang dilakukan pun menghasilkan nilai yang
bermacam-macam. Namun pada penilaiannya rata-rata masih pada rentang dalam
interval yang sama, karena pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan yang
ringan dan tidak membuthkan beban yang berat atau menggunakan alat yang
berat. Selain itu pada keadaan suhu dan tempat kerja, keadaan atmosfer, dan
keadaan lingkungan kerja dilakukan di tempat yang sama, jadi tidak ada
perbedaan sama sekali. Kelonggaran untuk pribadi, misalkan saat operator sedang
mencari-cari posisi duduk saat bekerja dan hambatan saat pekerja terjadi apabila
benangnya habis atau putus.
Setelah semuanya mendapatkan hasilnya, maka waktu siklus, waktu
normal, dan waktu baku tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Waktu Siklus, Waktu Normal, Waktu Baku
Nilai (detik)
Waktu Siklus 34,526
Waktu Normal 45,92
Waktu Baku 52,35
Setelah melalui proses perhitungan dengan sebelumnya menentukan nilai
penyesuaian dan nilai kelonggaran, maka hasil yang diperoleh pada pembordiran
dengan waktu siklus sebesar 34,526 detik, waktu normal sebesar 45,92detik, dan
waktu baku sebesar 52,35 detik.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh setelah melakukan pengamatan dan hasil
perhitungan yang dilakukan, maka :
1) Dengan metode jam henti kita dapat melakukan perhitungan waktu baku
dalam proses pembordiran di “Alfi Bordir”.
2) Hasil yang diperoleh pada pembordiran dengan waktu siklus sebesar 34,526
detik, waktu normal sebesar 45,92detik, dan waktu baku sebesar 52,35 detik.
6