Post on 12-Jan-2017
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
HUBUNGAN ANTARA ANTUSIASME BELAJAR SISWA DAN
PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN
PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1
NGEMPLAK BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN
2010/2011
SKRIPSI
Oleh :
SRI MARYATI
NIM : K8407045
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HUBUNGAN ANTARA ANTUSIASME BELAJAR SISWA DAN
PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN
PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1
NGEMPLAK BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN
2010/2011
OLEH :
SRI MARYATI
NIM : K8407045
SKRIPSI
Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Sri Maryati. K8407045. HUBUNGAN ANTARA ANTUSIASME
BELAJAR SISWA DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN
DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI SEKOLAH
MENENGAH ATAS NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN
PELAJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Sebelas Maret, Juni 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Hubungan antara
antusiasme belajar dengan prestasi belajar siswa dalam belajar Sosiologi, (2)
Hubungan antara pemanfaatan media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa
dalam belajar Sosiologi, (3) Hubungan antara antusiasme belajar siswa dan
pemanfaatan media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa dalam belajar
Sosiologi. Penelitian ini mengambil lokasi di SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif
korelasional. Populasi penelitian ialah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1
Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2010/ 2011, sebesar 109 siswa. Sampel diambil
dengan teknik random sampling sejumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data
pokok dilakukan dengan menggunakan teknik angket. Teknik analisis data yang
yang digunakan adalah dengan teknik analisis statistik regresi ganda.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: hipotesis pertama “ada
hubungan positif yang signifikan antara Antusiasme Belajar Siswa dengan
Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali
Tahun Pelajaran 2010/2011,diterima. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data
yang menunjukkan rx1y = 0,331 dan p = 0,035 dengan SE = 10,978 % dan SR =
99,994 %. Hipotesis kedua “ada hubungan positif yang signifikan antara
Pemanfaatan Media Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas
XI SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011”, ditolak. Hal
ini dapat dilihat dari hasil analisis data yang menunjukkan diperoleh rx2y = 0,283
dan p = 0,074 dengan SE = 0,001 % dan SR = 0,006 %. Hipotesis ketiga “ada
hubungan positif yang signifikan secara bersama antara Antusiasme Belajar siswa
dan Pemanfaatan Media Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa
Kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011”,
ditolak. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data yang menunjukkan R = 0,331,
p = 0,115 dan F sebesar 2,282.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRACT
Sri Maryati. K8407045. RELATIONSHIP BETWEEN THE
ENTHUSIASM OF STUDENT LEARN AND UTILIZATION OF MEDIA
WITH LEARNING ACHIEVEMENT SOCIOLOGY IN CLASS XI TO THE
STATE HIGH SCHOOL 1 NGEMPLAK BOYOLALI ACADEMIC YEAR
2010/2011. Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education. Eleven
university in March, June 2011.
This study aims to determine: (1) The relationship between the enthusiasm
for learning with student achievement on Sociology, (2) Relationship between
utilization of instructional media with student achievement on Sociology, (3) The
relationship between students enthusiasm for learning and use of media with
student achievement on Sociology. This research takes place in SMA Negeri 1
Ngemplak Boyolali.
The method used in this research is quantitative descriptive correlational.
The study population was all students to class XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak
Boyolali in Academic Year 2010/2011, of 109 students. Samples were taken with
the technique of random sampling of 40 students. Basic data collection technique
was done by using questionnaires. Data analysis technique that is used by multiple
regression statistical analysis techniques.
Based on the results of research can be concluded: the first hypothesis
“there is a significant positive relationship between the enthusiasm for Learning
with Student Achievement on Sociology in Class XI SMA Negeri 1 Ngemplak
Boyolali Academic Year 2010/2011”, be accepted. It can be seen from analysis of
data showing rx1y = 0.331 and p = 0.035 with SE = 10.978% and SR = 99.994%.
The second hypothesis “there is a significant positive relationship between
Learning utilization of instructional media with student achievement on Sociology
in Class XI SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Academic Year 2010/2011”, was
rejected. It can be seen from the results obtained by analyzing data showing rx2y
= 0.283 and p = 0.074 with SE = 0.001% and SR = 0.006%. The third hypothesis
“there is a significant positive relationship with the enthusiasm of the students
learning and Use of Learning Media with Learning Achievement on Sociology in
Class XI SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Academic Year 2010/2011”, was
rejected. It can be seen from the results of data analysis showed R = 0.331, p =
0.115 and F of 2.282.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Alloh mengetahui,
sedang kamu tidak"
(QS. Al Baqarah: 216)
Ketika suatu pintu tertutup, pintu lain terbuka; namun terkadang kita
melihat dan menyesali pintu tertutup terlalu lama hingga kita tidak melihat pintu
lain yang telah terbuka”
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada:
1. Orang tua tercinta yang selalu
menguatkan semangat untuk tetap
berdiri kokoh serta keteduhan doanya
di setiap waktu.
2. Adikku tersayang, NuruL.
3. Keluarga besarku yang telah
memberikan semangat, kasih sayang
dan keteladanan.
4. Fandhi Aristyanto, yang selalu
memberi semangat dan memotivasi
aku setiap saat.
5. Teman-teman Pendidikan Sos-Ant
angkatan 2007, yang selalu memberi
semangat sehingga terselesainya
skripsi ini dan selalu ada dlam suka
dan duka.
6. Almamaterku, Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi yang berjudul ”Hubungan
antara Antusiasme Belajar Siswa dan Pemanfaatan Media Pembelajaran dengan
Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 1
Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011” dapat diselesaikan untuk
memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Banyak hambatan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, namun berkat
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya hambatan yang ada dapat
teratasi. Oleh karena itu, atas segala bentuk bantuan yang telah diberikan, dengan
segala kerendahan hati peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. HM. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Sebagai Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.
2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd. Sebagai Ketua Jurusan P. IPS FKIP UNS.
3. Drs. MH. Sukarno, M.Pd. Sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi-
Antropologi, Jurusan P. IPS FKIP UNS.
4. Drs. T. Widodo, M.Pd Sebagai Pembimbing I terima kasih atas segala arahan
dan bimbingannya.
5. Drs. Suparno, M.Si Sebagai Pembimbing II terima kasih atas segala arahan
dan bimbingannya.
6. Dra. Siti Chotidjah, M.Pd. Sebagai Pembimbing Akademis terima kasih atas
bantuan dan bimbingannya.
7. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi-Antropologi yang
secara tulus mendidik dan memberikan ilmu yang sangat berharga.
8. Drs. Tri Wahyudi sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali
yang telah memberikan ijin penelitian.
9. Bambang Wahyudi, S.Pd sebagai Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Ngemplak
Boyolali atas bimbingannya selama penelitian.
10. Siswa kelas XI IPS 1, XI IPS 2 dan XI IPS 3 SMA Negeri 1 Ngemplak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
Boyolali, atas kerja samanya.
11. Orang tua dan keluargaku tercinta, atas tetesan peluh, segenap pikiran dan
jiwa, yang telah menyertai langkahku, memberikan dorongan, dan do’a restu
yang teramat tulus.
12. Teman-teman Pendidikan Sos-Ant angkatan 2007 yang telah memberikan
motivasi arah dan dorongan bagi penulis.
13. Serta berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
membantu kelancaran penelitian ini.
Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapat balasan dari
Allah SWT. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik
dari pembaca yang budiman sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
dunia pendidikan. Amin.
Surakarta, Juni
2011
Peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................... i
PENGAJUAN ........................................................................................................... ii
PERSETUJUAN ...................................................................................................... iii
PENGESAHAN ....................................................................................................... iv
ABSTRAK .............................................................................................................. v
ABSTRACT ............................................................................................................ vi
MOTTO ................................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN .................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xv
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 5
D. Perumusan Masalah .......................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7
BAB II. LANDASAN TEORI .............................................................................. 8
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 8
B. Tinjauan tentang Prestasi Belajar Sosiologi ........................................ 9
C. Tinjauan tentang Antusiasme Belajar ................................................. 17
D. Tinjauan tentang Penggunaan Media Pembelajaran ........................... 20
E. Penelitian yang Relevan ................................................................... 26
F. Kerangka Berpikir ............................................................................ 27
G. Perumusan Hipotesis ......................................................................... 28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
BAB III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 30
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 30
B. Populasi dan Sampel Penelitian.......................................................... 31
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 33
D. Rancangan Penelitian ........................................................................ 43
E. Teknik Analisis Data ......................................................................... 44
BAB IV. HASIL PENELITIAN ............................................................................. 49
A. Deskripsi Data .................................................................................. 49
B. Pengujian Persyaratan Analisis ......................................................... 56
C. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 64
D. Pembahasan Hasil Analisis Data ....................................................... 67
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .......................................... 70
A. Kesimpulan ....................................................................................... 70
B. Implikasi ........................................................................................... 71
C. Saran ................................................................................................ 72
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 74
LAMPIRAN ............................................................................................................ 76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Urutan Waktu Penelitian .......................................................................... 30
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Skor Antusiasme Belajar Siswa ............................... 52
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Skor Pemanfaatan Media Pembelajaran ................... 53
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Skor Prestasi Belajar Sosiologi ................................ 55
Tabel 5 Uji Normalitas Antusiasme Belajar Siswa ................................................ 56
Tabel 6 Uji Normalitas Variabel Pemanfaatan Media Pembelajaran ..................... 57
Tabel 7 Uji Normalitas Vriabel Prestasi Belajar Sosiologi .................................... 58
Tabel 8 Uji linieritas X1 dengan Y ........................................................................ 59
Tabel 9 Uji linieritas X2 dengan Y ......................................................................... 60
Tabel 10 Coefficienta .............................................................................................. 60
Tabel 11 Matriks Interkorelasi ............................................................................... 64
Tabel 12 Koefisien Beta dan Korelasi Parsial – Model Penuh ................................ 65
Tabel 13 Rangkuman Analisis Regresi Model Penuh ............................................. 66
Tabel 14 Perbandingan Bobot Prediktor- Model Penuh .......................................... 66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerucut Pengalaman Dale .................................................................... 24
Gambar 2 Kerangka Berpikir ............................................................................... 28
Gambar 3 Skema Struktur Organisasi Sekolah ..................................................... 51
Gambar 4 Grafik Histogram Skor Antusiasme Belajar Siswa ............................... 52
Gambar 5 Grafik Histogram Skor Pemanfaatan Media Pembelajaran ................... 54
Gambar 6 Grafik Histogram Skor Prestasi Belajar Sosiologi ................................ 55
Gambar 7 Histogram kurva normalitas .................................................................. 59
Gambar 8 Garis Regresi Linear X1 dengan Y ....................................................... 61
Gambar 9 Garis Regresi Linier X2 dengan Y ........................................................ 62
Gambar 10 Garis Regresi Linear X1dan X2 dengan Y ............................................. 63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-Kisi Try Out .............................................................................. 75
Lampiran 2 Surat Pengantar Penelitian ................................................................. 77
Lampiran 3 Angket try Out .................................................................................. 78
Lampiran 4 Analisis Validitas dan Reliabilitas ..................................................... 87
Lampiran 5 Kisi-Kisi Angket ............................................................................... 96
Lampiran 6 Angket Penelitian .............................................................................. 98
Lampiran 7 Sebaran Frekuensi dan Histogram ................................................... 104
Lampiran 8 Uji Normalitas .................................................................................. 109
Lampiran 9 Uji Linieritas .................................................................................... 113
Lampiran 10 Persamaan Garis Regresi .................................................................. 117
Lampiran 11 Perijinan ........................................................................................... 124
Lampiran 12 Ciriculum Vita .................................................................................. 129
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu langkah untuk membentuk sumber daya manusia yang
berkualitas adalah melalui pendidikan. Melalui pendidikan manusia dapat
menambah pengetahuan dan keterampilannya yang dapat berguna untuk
membantu pelaksanaan pembangunan. Dapat dikatakan bahwa pendidikan
memiliki peranan penting bagi masyarakat. Selain itu pendidikan juga dapat
mempengaruhi kehidupan suatu masyarakat. Pendidikan bagi bangsa, negara atau
masyarakat merupakan modal dasar yang strategis dan realistis dalam
pembangunan nasional, karena menyangkut masyarakat yang berperan sebagai
subjek dan objek pembangunan itu sendiri. Penyelenggaraan pendidikan
dilaksanakan melalui tiga jalur, yaitu jalur pendidikan formal, non formal dan
informal. Keberhasilan dalam menempuh setiap jalur pendidikan tersebut dapat
diketahui melalui evaluasi proses pendidikan yang telah ditempuh yang diukur
dengan prestasi belajar yang mana kesemuanya itu tergantung pada kualitas
belajar seseorang.
Proses belajar adalah mencakup hal-hal yang bersifat pengetahuan maupun
keterampilan tetapi juga belajar menyikapi nilai-nilai yang diperoleh seseorang
melalui pergaulan. Pada kehidupan sekolah dapat dilihat bahwa siswa tidak hanya
mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tetapi mereka juga dapat belajar
bersikap dan berinteraksi dengan lingkungannya. Prestasi belajar merupakan
pencerminan belajar yang dicapai siswa setelah usaha belajar yang dilakukannya,
dengan memperhatikan prestasi belajar dapat diketahui kemampuan dan kualitas
belajar seseorang.
Pada proses pendidikan, seorang siswa dikatakan berhasil apabila dapat
menyelesaikan program pendidikan tepat waktu dengan prestasi belajar yang baik.
Keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor
yang berasal dari dalam diri individu (faktor internal) maupun faktor yang berasal
dari luar individu (faktor eksternal). Faktor Internal adalah faktor dari dalam diri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
siswa itu sendiri, misalnya; keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa, antusiasme
belajar siswa, minat belajar siswa, motivasi belajar, bakat, intelegensi serta sikap
siswa. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa, misalnya;
kondisi lingkungan di sekitar siswa (di rumah, di sekolah dan di masyarakat),
sarana dan prasarana pendidikan (media pengajaran), metode belajar siswa, guru,
kurikulum dan sebagainya. Prestasi belajar siswa diharapkan sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional, yaitu meningkatkan manusia Indonesia yang cerdas, terampil
dan berkualitas.
Dalam buku Soedomo Hadi (2003: 22) yang berjudul Pendidikan (Suatu
Pengantar disebutkan bahwa menurut para ahli pendidikan ada lima faktor yang
dapat mempengaruhi pelaksanaan pendidikan yaitu: pendidik, anak didik, tujuan,
alat dan lingkungan. Ketidak-adaan salah satu faktor saja dari faktor tersebut,
maka tidak mungkin terjadi proses belajar mengajar. Dengan lima faktor tersebut,
proses belajar mengajar dapat dilaksanakan walaupun kadang-kadang dengan
hasil yang minimal pula. Hasil tersebut dapat ditingkatkan apabila ada sarana
penunjang yaitu faktor sarana dan prasarana pendidikan.
Antusiasme sendiri merupakan suatu semangat atau kegairahan terhadap
sesuatu. Antusiasme belajar siswa bisa dikatakan sebagai semangat siswa itu
sendiri untuk melakukan kegiatan belajar. Seperti yang sudah tertulis di atas
bahwa antusiasme tersebut merupakan faktor dari dalam siswa untuk mencapai
keberhasilan belajar atau prestasi belajar. Antusiasme belajar adalah semangat
siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Adanya antusiasme belajar yang kuat
maka siswa akan memperhatikan dan mengingat materi atau bahan belajar yang
disajikan oleh guru dan akan tetap fokus dalam mengikuti pelajaran. Keberadaan
antusiasme belajar ini sendiri sangat besar pengaruhnya dalam membantu guru
atau seorang pendidik untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif di
dalam kelas. Memanfaatkan antusiasme belajar yang ada dalam diri siswa, maka
seorang guru atau pendidik akan lebih mudah memotivasi siswa untuk meraih
prestasi belajar yang lebih baik.
Antusiasme juga sangat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena
apabila materi atau bahan pelajaran tidak mampu menarik antusiasme dan minat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
siswa, maka siswa akan merasa bosan mengikuti pelajaran dan segan untuk
belajar dan mempelajari materi atau bahan pelajaran tersebut. Materi atau bahan
pelajaran yang dapat membangkitkan antusiasme siswa lebih mudah dipelajari
dan disimpan dalam ingatan siswa. Antusiasme atau semangat atau spirit memiliki
penguat dalam kegiatan belajar dan memperjelas tujuan belajar yang berdampak
mampu mengendalikan dan merangsang ketekunan belajar. Semakin tinggi
antusiasme belajar siswa, maka kemungkinan untuk mencapai prestasi yang tinggi
juga akan semakin besar. Demikian pula sebaliknya, kurangnya antusiasme
belajar akan menimbulkan penurunan prestasi yang akan mereka peroleh.
Dalam proses belajar mengajar juga terdapat dua unsur yang amat penting
adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Media pembelajaran itu banyak
macamnya. Untuk proses belajar mengajar yang baik kita harus menggunakan
media pembelajaran yang tepat. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dapat
membangkitkan motivasi, keinginan, minat, semangat, dan rangsangan kepada
siswa. Sehingga dapat membantu pemahaman atau penyerapan materi,
menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data,
serta memadatkan informasi. Adapun media pembelajaran atau pengajaran sendiri
merupakan suatu alat untuk menunjang pelaksanaan pendidikan agar proses
pendidikan itu berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan pada tujuan
pendidikan. Penggunaan media pembelajaran akan dapat membantu pendidik
dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar serta membantu pendidik
menciptakan keberhasilan siswa dalam belajar.
Jika suatu sekolah atau lembaga pendidikan sudah mencakupi semua
faktor pendidikan yaitu pendidik, anak didik, tujuan, alat dan lingkungan maka
tidak menutup kemungkinan bahwa tujuan pendidikan itu sendiri sudah dapat
tercapai, salah satunya adalah keberhasilan belajar atau prestasi belajar siswanya.
Di sini antusiasme belajar siswa merupakan faktor internal yang dapat
mempengaruhi keberhasilan belajar atau prestasi siswa di sekolah. Pemanfaatan
media pembelajaran itu sendiri adalah sebagai faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa di sekolah. Dari hal tersebut maka dapat
dikatakan bahwa kedua hal tersebut merupakan sesuatu yang teramat penting
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
dalam hubungannya dengan prestasi belajar siswa di sekolah. Adanya media
pembelajaran yang tercukupi maka dimungkinkan akan dapat menimbulkan
antusiasme belajar siswa yang tinggi, sehingga hal tersebut akan berhubungan
langsung dengan prestasi belajar siswa.
Dari uraian di atas, kemudian peneliti mengamati di lapangan bahwa hasil
belajar Sosiologi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali dirasa masih
memiliki kekurangan atau belum memuaskan prestasi belajar siswanya. Hal ini
mungkin disebabkan oleh kurangnya antusiasme belajar siswa dan kurangnya
dukungan media pembelajaran yang digunakan dalam mata pelajaran Sosiologi.
Untuk mempelajari pelajaran Sosiologi diperlukan antusiasme belajar yang tinggi
serta penggunaan media pembelajaran yang memadai agar siswa mampu
menguasai materi lebih banyak, sehingga prestasi siswa tersebut juga dapat naik.
Proses belajar tidak lepas dari antusiasme belajar siswa, karena dengan
memiliki antusiasme belajar yang tinggi siswa akan terdorong untuk belajar lebih
giat lagi. Selain itu media pembelajaran yang sering digunakan siswa kelas XI
SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali dirasakan masih kurang, antusiasme belajar
siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali terhadap pelajaran Sosiologi
juga masih rendah. Berdasarkan latar belakang dan realita di atas, penulis tertarik
untuk menjadikan karya ilmiah yang disusun dalam bentuk skripsi dengan judul: “
Hubungan antara Antusiasme Belajar Siswa dan Pemanfaatan Media
Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI Sekolah
Menengah Atas Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011 ”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Kurangnya antusiasme belajar siswa mengakibatkan rendahnya daya serap
siswa terhadap mata pelajaran yang diterimanya, sehingga prestasi belajar
yang akan diraih cenderung turun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
2. Macam-macam media pembelajaran itu banyak, sehingga pemilihan media
pembelajaran yang akan digunakan tersebut sangat penting dalam proses
belajar mengajar.
3. Keterbatasan media pembelajaran pada suatu organisasi pendidikan akan
mengurangi keberhasilan belajar atau prestasi belajar siswa.
4. Dengan pemanfaatan media pembelajaran yang tepat maka akan
meningkatkan antusiasme siswa dalam belajar, misalnya penggunaan
powerpoint, gambar gerak dan sebagainya.
5. Adanya antusiasme belajar siswa yang tinggi dan penggunaan media
pembelajaran atau pengajaran yang baik dimungkinkan mampu mendorong
siswa lebih baik dalam pencapaian prestasi belajar.
6. Prestasi belajar Sosiologi perlu dukungan dari berbagai faktor internal dan
ekternal.
7. Antusiasme belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali
terhadap pelajaran Sosiologi masih kurang.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah perlu dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran
dalam suatu penelitian. Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah
yang ada, maka penelitian ini perlu dibatasi agar masalah yang diteliti dapat dikaji
dan dibahas secara mendalam. Maka penelitian ini hanya dibatasi pada masalah-
masalah sebagai berikut:
1. Objek
Objek dalam penelitian ini dibatasi pada hubungan antara antusiasme
belajar siswa dan penggunaan media pembelajaran dengan prestasi belajar dalam
suatu organisasi pendidikan. Adapun yang menjadi batasan istilah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Antusiasme belajar siswa adalah gelora, minat, perasaan senang serta
semangat yang besar dari siswa untuk melakukan kegiatan belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
b. Pemanfaatan media pembelajaran adalah penggunaan suatu alat untuk
menunjang pelaksanaan pendidikan agar proses pendidikan itu berjalan sesuai
dengan apa yang diharapkan pada tujuan pendidikan.
c. Prestasi belajar yaitu kemampuan atau hasil yang akan dicapai melalui proses
pembelajaran yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang
dalam berbagai bentuk seperti: pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah
laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan-perubahan aspek-
aspek lain yang ada pada individu.
2. Subjek
Subjek dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1
Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2010/2011.
D. Perumusan Masalah
Untuk lebih memperjelas masalah yang akan peneliti teliti, maka dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan antara antusiasme belajar siswa dengan prestasi belajar
Sosiologi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran
2010/2011?
2. Apakah ada hubungan antara pemanfaatan media pembelajaran dengan
prestasi belajar Sosiologi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali
tahun pelajaran 2010/2011?
3. Apakah ada hubungan secara bersama antara antusiasme belajar siswa dan
pemanfaatan media pembelajaran dengan prestasi belajar Sosiologi siswa
kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2010/2011?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai sehubungan dengan dilakukannya penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hubungan antara antusiasme belajar siswa dengan prestasi
belajar Sosiologi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun
pelajaran 2010/2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
2. Untuk mengetahui hubungan antara pemanfaatan media pembelajaran dengan
prestasi belajar Sosiologi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali
tahun pelajaran 2010/2011.
3. Untuk mengetahui hubungan secara bersama antara antusiasme belajar siswa
dan pemanfaatan media pembelajaran dengan prestasi belajar Sosiologi siswa
kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2010/2011.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi
dunia pendidikan yang dapat ditinjau dari dua segi, yaitu segi teoretis maupun
praktis sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Manfaat yang didapatkan dari segi teoretis dengan adanya penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan wawasan ilmu pendidikan dan mendukung teori-teori yang
sudah ada tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan kualitas belajar atau
prestasi belajar.
b. Sebagai bahan pertimbangan dan pengembangan pada penelitian di masa
mendatang.
c. Menambah bahan pustaka Program Studi Pendidikan Sosiologi-Antropologi,
Jurusan P.IPS, FKIP Universitas Sebelas Maret.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Lembaga Pendidikan
Memberikan sumbangan positif untuk lebih mengembangkan manajemen
kegiatan belajar mengajar atau strategi belajar mengajar agar prestasi siswa
meningkat.
b. Bagi Guru
Berperan sebagai sumber data untuk mengembangkan teknik mengajar dan
meningkatkan antusiasme siswa agar prestasi belajar siswa meningkat.
c. Bagi Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Sebagai masukan bagi siswa untuk dapat meningkatkan potensi yang ada pada
dirinya, misalnya dengan meningkatkan rasa antusiasme dalam belajar.
d. Bagi Peneliti
Mempraktekkan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah, khususnya ilmu
pendidikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan tentang Prestasi Belajar Sosiologi
a. Pengertian Prestasi
Berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil
belajarnya. Hasil belajar dapat dilihat dari prestasi yang dicapai. Beberapa ahli
memiliki pendapat masing-masing tentang pengertian prestasi tersebut.
Menurut Saiful Bahri Djamarah (1994: 19), dalam bukunya Prestasi belajar
dan Kompetensi Guru, yang mengutip dari Mas’ud Hasan Abdul Qasar,
bahwa, “prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil
yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja”. Dalam
buku yang sama Nasrun Harahap berpendapat bahwa, “prestasi adalah
penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa berkenaan
dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa”.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
prestasi merupakan segala sesuatu yang menjadi hasil dari apa yang telah
dicapai, dilakukan, serta dikerjakan oleh seseorang dengan jalan keuletan
kerja. Dalam proses pendidikan prestasi dapat diartikan sebagai hasil dari
proses belajar mengajar yakni penguasaan, perubahan emosinal atau
perubahan tingkah laku yang dapat diukur dengan tes tertentu. Hasil belajar
sering juga dipergunakan dalam arti yang sangat luas yakni untuk bermacam-
macam aturan terhadap apa yang telah dicapai oleh murid, misalnya ulangan
harian, tugas-tugas pekerjaan rumah, tes lisan yang dilakukan selama
pelajaran berlangsung, tes akhir catur wulan dan sebagainya.
b. Pengertian belajar
Menurut Gagne dalam buku Dimyati dan Mudjiono (1994: 9),
menjelaskan bahwa “belajar merupakan kegiatan yang kompleks”. Hasil
belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan,
pengetahuan, sikap dan nilai. Belajar adalah proses orang memperoleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
berbagai kecakapan, keterampilan dan sikap. Belajar mulai dalam masa kecil
ketika bayi memperoleh sejumlah kecil keterampilan yang sederhana.
Menurut Ngalim Purwanto (1990: 85) “belajar merupakan suatu
perubahan tingkah laku yang lebih baik tetapi juga ada kemungkinan
mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk”. Sedangkan Slameto (1995:
2) menyatakan bahwa “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Abu Ahmadi dan
Widodo Supriyono (1991: 121) bahwa “belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya”. Sedangkan menurut Winkel dalam R.
Angkowo dan A. Kosasih (2007: 48) “belajar berarti perubahan tingkah laku
atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya membaca,
mendengarkan dan meniru”.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang terjadi
pada semua orang dalam waktu seumur hidup serta berlangsung secara
progesif untuk mendatangkan hasil yang optimal. Belajar merupakan suatu
proses. Sehingga di dalam proses pembelajaran menurut Jerome S. Bruner
dalam Muhibbin Syah (2009: 113), menyebutkan bahwa seorang siswa
menempuh tiga episode atau fase yaitu:
1. Fase Informasi (tahap penerimaan materi)
Dalam fase informasi ini, seorang siswa yang sedang belajar memperoleh
sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari. Diantara
informasi yang diperoleh itu ada yang sama sekali baru dan berdiri sendiri
dan ada pula yang berfungsi menambah, memperluas, dan memperdalam
pengetahuan yang sebelumnya dimiliki.
2. Fase Transformasi (tahap pengubahan materi)
Dalam fase transformasi, informasi yang telah diperoleh akan dianalisis,
diubah atau ditransformasikan menjadi bentuk yang abstrak atau
konseptual supaya kelak pada gilirannya dapat dimanfaatkan bagi hal-hal
yang lebih luas. Bagi siswa pemula, fase ini akan berlangsung lebih mudah
apabila disertai dengan bimbingan tenaga pendidik yang diharapkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
berkompeten dalam mentransfer strategi kognitif dengan tepat untuk
melakukan pembelajaran materi pelajaran tertentu.
3. Fase Evaluasi (tahap penilaian materi)
Dalam fase evaluasi, seorang siswa akan menilai sendiri sampai sejauh
manakah pengetahuan (informasi yang telah ditransformasikan tadi) dapat
dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala lain atau memecahkan
masalah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa seorang siswa dalam melakukan suatu
kegiatan belajar,maka mereka akan melalui 3 proses yang sangat penting yaitu
penyerapan materi yang diberikan oleh guru, kemudian pemanfaatan materi
tersebut untuk diajarkan kepada orang lain dan yang terakhir adalah penilaian
dari proses-proses belajar yang sudah dilakukan.
c. Pengertian Prestasi Belajar Sosiologi
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni
“prestasi” dan “belajar”, yang mana dua kata tersebut mempunyai arti yang
berbeda. Hal tersebut sudah dijabarkan pada penjelasan di point sebelumnya.
Dari uraian penjelasan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa prestasi belajar
adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya proses belajar
mengajar dalam jangka waktu tertentu, umumnya prestasi belajar dalam
sekolah berbentuk pemberian nilai (angka) dari guru kepada siswa sebagai
indikasi sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran yang
disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf,
atau kalimat dan terdapat dalam periode tertentu. Prestasi yang telah diperoleh
merupakan usaha yang telah dilakukan oleh siswa yang biasanya berupa nilai
rapor.
Menurut Sutratinah Tirtonegoro (2001: 43) “prestasi belajar adalah
penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol,
angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah
dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu”. Jadi prestasi belajar
maksudnya adalah penilaian hasil belajar yang telah dicapai oleh setiap anak
yang dapat diukur secara semester atau periode waktu yang telah ditentukan
dan diwujudkan melalui simbol, angka, huruf dan kalimat untuk mengetahui
sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Soerjono Soekamto (2002: 19) memberikan lima definisi Sosiologi
menurut para ahli, yaitu:
Pitirim Sorokin mengatakan bahwa Sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam
gejala-gejala sosial maupun non-sosial dan ciri-ciri umum semua jenis
gejala-gejala sosial. Roucek dan Warren mengemukakan bahwa Sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-
kelompok. William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff berpendapat bahwa
Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan
hasilnya yaitu organisasi sosial. J.A.A Van Doorn dan C.J Lammers
berpendapat bahwa Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-
struktur serta proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil. Selo
Soemarjan dan Soelaeman Soemardi menyatakan bahwa Sosiologi atau
ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-
proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
Dari penjelasan prestasi belajar dan definisi Sosiologi di atas dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan suatu hasil dari adanya proses
belajar siswa dan sebagai pengukuran tingkat keberhasilan belajar siswa yang
dapat diukur secara semester atau periode waktu yang telah ditentukan dan
diwujudkan melalui simbol, angka, huruf dan kalimat. Juga dapat disimpulkan
bahwa Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari manusia dalam struktur
sosial dan proses-proses sosial yang terjadi, hubungan timbal balik serta
perubahan-perubahan sosial. Sehingga pengertian Prestasi Belajar Sosiologi
merupakan suatu hasil dari adanya proses belajar siswa dan sebagai
pengukuran tingkat keberhasilan belajar siswa yang diwujudkan dalam bentuk
angka, simbol maupun kalimat yang merupakan nilai yang diberikan guru
dalam periode tertentu dan mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
dengan mempelajari interaksi manusia yang meliputi struktur sosial dan
proses-proses sosial yang terjadi, hubungan timbal balik serta perubahan-
perubahan sosial.
d. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai siswa dalam
kegiatan belajar mengajar. Namun prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991: 130), faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
1) Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran,
struktur tubuh, dan sebagainya.
2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh yang
terdiri atas:
a) Faktor intelektif yang meliputi: yang pertama faktor potensial yaitu
kecerdasan dan bakat, faktor kedua kecakapan nyata yaitu prestasi
yang telah dimiliki.
b) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti
sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.
3) Faktor kematangan fisik maupun psikis.
4) Faktor sosial.
5) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian.
6) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat peneliti simpulkan bahwa
prestasi belajar adalah hasil akhir yang telah dicapai siswa dalam kegiatan
belajar dengan usaha-usaha yang dilakukan untuk memperoleh nilai maksimal
dalam memahami materi yang telah disampaikan, dalam penelitian ini
khususnya adalah materi pelajaran Sosiologi. Namun untuk mendapatkan
prestasi yang baik, seorang siswa bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor
penting dari dalam maupun dari luar diri siswa masing-masing.
e. Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran
(pengumpulan data dan informasi), pengelolaan, penafsiran dan pertimbangan
untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh
siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil belajar ini menunjuk pada prestasi
belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan adanya indikator dan derajad
perubahan tingkah laku siswa. Sasaran evaluasi hasil belajar adalah
perkembangan ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Ketiga
ranah tersebut biasa disebut dengan “Taksonomi Bloom”. Menurut Dimyati
dan Mudjiono (1994: 23), yang termasuk kategori taksonomi Bloom adalah
sebagai berikut:
1) Ranah kognitif, terdiri dari enam jenis perilaku sebagai berikut;
a) Pengetahuan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
mencakup kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan
tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta,
peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip, atau metode.
b) Pemahaman,
mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang dipelajari,
menerjemahkan, menafsirkan, memperkirakan, memahami isi pokok,
mengartikan tabel dan sebagainya.
c) Penerapan,
mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk
menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya menggunakan
prinsip.
d) Analisis,
mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian
sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya
mengurai masalah menjadi bagian yang kecil.
e) Sintesis,
mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya
kemampuan menyusun suatu karangan, rencana, program kerja dan
sebagainya.
f) Evaluasi,
mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal
berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya, kemampuan menilai hasil
karangan.
Keenam jenis perilaku di atas bersifat hierarkis artinya perilaku
pengetahuan tergolong terendah, dan perilaku evaluasi tergolong tertinggi.
Perilaku yang terendah merupakan perilaku yang harus dimiliki terlebih
dahulu sebelum mempelajari perilaku yang lebih tinggi. Misalnya untuk
dapat menganalisis, siswa harus memiliki pengetahuan, pemahaman,
penerapan tertentu.
2) Ranah afektif, terdiri dari lima jenis perilaku sebagai berikut:
a) Penerimaan,
mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan memperhatikan
hal tersebut. Misalnya, kemampuan mengakui adanya perbedaan-
perbedaan.
b) Partisipasi,
mencakup kerelaan, ketersediaan memperhatikan dan berpartisipasi
dalam suatu kegiatan. Misalnya, mematuhi aturan dan berpartisipasi
dalam kegiatan.
c) Penilaian dan penentuan sikap,
mencakup menerima suatu nilai, menghargai, mengakui, dan
menentukan sikap. Misalnya, menerima suatu pendapat orang lain.
d) Organisasi,
mencakup kemampuan membentuk suatu sistem nilai sebagai
pedoman dan pegangan hidup. Misalnya, menempatkan nilai dalam
suatu skala nilai dan dijadikan pedoman bertindak secara bertanggung
jawab.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
e) Pembentukan pola hidup,
mencakup kemampuan menghayati nilai dan membentuknya menjadi
pola nilai dalam kehidupan pribadi. Misalnya, kemampuaan
mempertimbangkan dan menunjukkan tindakan yang berdisiplin.
Kelima jenis perilaku tersebut bersifat hierarkis. Perilaku penerimaan
merupakan jenis perilaku terendah, dan perilaku pembentukan pola hidup
merupakan jenis perilaku tertinggi.
3) Ranah psikomotorik, terdiri dari tujuh jenis perilaku sebagai berikut:
a) Persepsi,
mencakup kemampuan memilah-milahkan (mendeskriminasikan) hal-
hal secara khas dan menyadari adanya perbedaan yang khas tersebut.
Misalnya, pemilahan warna, angka 6 (enam) dan 9 (sembilan), huruf b
dan d.
b) Kesiapan,
mencakup kemampuan penempatan diri dalam keadaan di mana akan
terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini
mencakup jasmani dan rohani. Misalnya, posisi star lomba lari.
c) Gerakan terbimbing,
mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai dengan contoh atau
gerakan peniruan. Misalnya, meniru gerak tari, membuat lingkaran di
atas pola.
d) Gerakan yang terbiasa,
mencakup kemampuan melakukan gerakan-gerakan tanpa contoh.
Misalnya, melakukan lompat tinggi dengan tepat.
e) Gerakan kompleks,
mencakup kemampuan melakukan gerakan atau keterampilan yang
terdiri dari banyak tahap, secara lancar, efisien, dan tepat. Misalnya,
bongkar-pasang peralatan secar tepat.
f) Penyesuaian pola gerakan,
mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola
gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku. Misalnya,
keterampilan bertanding lawan tanding.
g) Kreativitas,
mencakup kemampuan melahirkan pola-pola gerak-gerik yang baru
atas dasar prakarsa sendiri. Misalnya, kemampuan membuat tari kreasi
baru.
Ketujuh jenis perilaku tersebut mengandung urutan taraf keterampilan
yang berangkaian. Kemampuan-kemampuan tersebut merupakan urutan
fase-fase dalam proses belajar motorik. Urutan fase motorik tersebut
bersifat hierarkis.
Dalam mata pelajaran Sosiologi SMA, penilaian terhadap siswa
sebagai hasil belajar mencakup perkembangan tiga ranah yang sudah
dijelaskan di atas yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk mata
pelajaran Sosiologi SMA, penilaian terhadap ranah kognitif bisa diperoleh dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
penilaian berupa pemahaman siswa terhadap materi Sosiologi tersebut.
Penilaian tersebut misalnya diperoleh dari pemberian tugas mengerjakan soal-
soal di LKS, ulangan harian, atau tanya jawab saat pelajaran sedang
berlangsung. Penilaian terhadap ranah afektif mata pelajaran Sosiologi dapat
diperoleh melalui pemberian tugas kepada siswa berupa contoh masalah/kasus
untuk didiskusi dan hasil diskusi dipresentasikan. Pada penilaian ranah yang
ketiga yaitu ranah psikomotorik, diperoleh dari penilaian sikap siswa saat
pelajaran berlangsung apakah diam memperhatikan atau ramai sendiri tidak
menghargai guru.
Pengukuran prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan beberapa
cara. Menurut Muhibbin Syah (2009: 18), menyebutkan bahwa ada enam cara
mengukur prestasi belajar yaitu:
1) Tes Lisan
Tes lisan adalah tes yang dilakukan dengan cara tanya jawab dimana guru
mengadakan komunikasi langsung dengan siswa. Dalam tes ini biasanya
menggunakan pertanyaan terbuka sehingga subjek yang ditanya dapat
dengan bebas mengutarakan jawaban sesuai dengan dirinya. Kelemahan
tes ini adalah tingginya unsur subjektifitas dari penguji yang dapat
dipengaruhi oleh lingkungan.
2) Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes yang dilakukan secara tertulis, tes tertulis dibagi
menjadi dua bentuk yaitu:
a) Tes Obyektif
Tes ini menggunakan soal dengan pertanyaan tertutup dengan ragam
soal benar atau salah, menjodohkan dan pilihan ganda.
b) Tes Sujektif (Essay)
Tes ini biasanya menggunakan pertanyaan yang terbuka, semua ragam
pertanyaan dapat digunakan. Data yang dihasilkan dapat berupa
kualitatif maupun kuantitatif.
3) Tes Tindakan
Tes tindakan adalah suatu tes yang dilakukan dengan cara memberikan
tugas kepada siswa. Tes ini dilakukan dimana siswa melakukan suatu
penilaian melalui pengamatan tingkah laku orang lain.
4) Tes Skala Sikap
Tes skala sikap adalah suatu seri pertanyaan tentang diri sendiri atau
sejumlah rangsangan untuk mendiskripsikan diri sendiri. Dalam tes ini
menyatakan tentang pembuatan apa yang dilakukan atau tindakan apa
yang diambil oleh siswa dalam keadaan tertentu.
5) Observasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Observasi adalah suatu pengamatan terhadap siswa dengan
memperhatikan tingkah laku siswa. Observasi ini dipakai untuk menilai
minat, sikap, nilai yang terkandung dalam diri siswa dan melihat proses
kegiatan yang dilakukan siswa.
6) Pemberian Tugas
Pemberian tugas adalah suatu tes yang diberikan kepada siswa berupa
tugas-tugas seperti laporan, karya tulis dan sebagainya.
Dalam mata pelajaran Sosiologi SMA, tes yang dilakukan adalah jenis
tes lisan, tes tertulis, observasi, serta pemberian tugas. Tes lisan ini dilakukan
dengan pemberian pertanyaan kepada siswa di sela-sela waktu pelajaran
berlangsung. Selanjutnya yaitu tes tertulis, biasanya dilakukan dengan ulangan
harian, ujian tengah semester ataupun ujian akhir semester. Tes yang
berikutnya yaitu tes observasi, tes ini dilakukan dengan penilaian terhadap
sikap siswa saat pelajaran berlangsung. Tes yang terakhir digunakan adalah
tes pemberian tugas, tes ini bisa berupa pemberian tugas kelompok maupun
tugas mandiri. Setelah dilakukan tes seperti di atas, maka perlu diadakannya
pengukuran untuk mengetahui hasil tes dalam bentuk skor. Skor ini diperoleh
dari jumlah item yang benar, dari banyaknya waktu yang diperlukan oleh
siswa guna menyelesaikan jawaban, atau dari hasil item yang benar dikurangi
oleh item yang salah. Setelah mendapatkan skor dilanjutkan pemberian nilai.
Tahap terakhir yaitu pengelolaan skor nilai dalam satu semester untuk menjadi
nilai rapor. Caranya adalah seluruh skor nilai yang sudah diperoleh siswa
dalam satu semester kemudian dikumpulkan dan di rata-rata jumlahnya
sebelum akhirnya menjadi nilai rapor.
Dalam penelitian ini, prestasi belajar Sosiologi akan dihubungkan dengan
antusiasme belajar siswa dan penggunaan media pembelajaran. Hubungan
tersebut memiliki maksud bahwa antusiasme belajar menjadi faktor internal yang
dapat mempengaruhi prestasi belajar, sedangkan penggunaan media pembelajaran
sebagai faktor eksternal dalam mempengaruhi prestasi belajar. Antusiasme belajar
siswa dimungkinkan akan memiliki hubungan secara langsung terhadap prestasi
belajar Sosiologi. Hubungan tersebut yaitu jika siswa memiliki antusiasme belajar
Sosiologi yang tinggi, maka siswa tersebut secara otomatis akan mendapat
prestasi belajar Sosiologi yang tinggi pula, begitu juga sebaliknya. Selanjutnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
untuk penggunaan media pembelajaran akan memberikan hubungan bahwa
dengan tersedianya media pembelajaran yang memadai, maka secara otomatis
dapat meningkatkan antusiasme belajar siswa sehingga prestasi belajar siswa
khususnya mata pelajaran Sosiologi juga akan meningkat. Hal tersebut akan
dijelaskan pada tinjauan selanjutnya.
2. Tinjauan tentang Antusiasme Belajar
a. Pengertian Antusiasme Belajar
Menurut Sucipto Ajisaka (2008: http://SuciptoAjisaka.com)
“antusiasme berarti kegairahan yang kuat terhadap salah satu sebab atau
subyek, semangat atau minat yang berapi-api”. Sedangkan menurut Andrie
Wongso (2008: http://www.andriewongso.com/artikel_melatih-antusiasme-
siswa-terhadap-prestasi) “antusiasme adalah perasaan senang luar biasa untuk
menggapai sesuatu, yang artinya ketika seseorang memiliki antusiasme atau
semangat dalam dirinya sendiri, maka dia akan dibuat senang luar biasa untuk
mencapai mimpinya tersebut. Maka menurut pendapat tersebut dapat
dikatakan bahwa antusiasme merupakan kegairahan atau semangat yang
berapi-api serta memiliki minat dengan hal-hal baru.
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa antusiasme
adalah adanya gelora, gairah, minat, perasaan senang serta semangat
seseorang yang sangat besar terhadap sesuatu yang berbeda dan selalu dapat
membuat orang tersebut tertarik akan hal tersebut. Arti belajar dapat dipahami
sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang terjadi pada
semua orang dalam waktu seumur hidup serta berlangsung secara progesif
untuk mendatangkan hasil yang optimal. Dari kedua pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa antusiasme belajar merupakan gelora, gairah, minat,
perasaan senang serta semangat seseorang (siswa) yang sangat besar terhadap
proses kognitif dalam hal perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman
dan interaksi dengan lingkungan.
Keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar merupakan hal yang
essensial atau penting karena proses belajar mengajar tidak akan efektif jika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar kurang. Keterlibatan
merupakan faktor kritis. Apabila siswa lebih banyak melibatkan dirinya di
dalam kelas, maka mereka akan menjadi lebih semangat dalam proses belajar.
Dalam hal ini antusiasme belajar siswa sangat dipengaruhi oleh metode yang
dipilih oleh guru dalam menyampaikan materi pembelajarannya serta media
yang digunakan.
b. Teori tentang Antusiasme Belajar
Teori yang akan dipergunakan oleh peneliti adalah “Teori Kebutuhan”,
alasannya adalah karena suatu prestasi belajar itu merupakan kebutuhan dari
siswa yang ditunjang dari sikap atau antusiasme siswa. Teori Kebutuhan yang
dikemukakan oleh Murray dalam Bimo Walgito (2004: 230) sebagai berikut:
1) Merendah atau merendahkan diri (Abasement)
Merendah atau merendahkan diri adalah menerima celaan atau cercaan
orang lain. Merendahkan diri dalam menghadapi orang lain, menerima
hukuman bila melakukan kesalahan.
2) Berprestasi (Achievement)
Berpretasi adalah motif yang berkaitan dengan untuk memperoleh
prestasi yang baik, memecahkan masalah-masalah yang dihadapi,
mengerjakan tugas-tugas secepat mungkin dan sebaik-baiknya.
3) Afiliasi (Affilliation)
Afiliasi adalah motif atau kebutuhan yang berkaitan dengan berteman,
untuk mengadakan hubungan dengan orang lain.
4) Agresi (Aggression)
Agresi adalah motif yang berkaitan dengan sifat agresivitas, melukai
orang lain, berkelahi, menyerang orang lain.
5) Otonomi (Autonomy)
Otonomi adalah motif atau kebutuhan yang berkaitan dengan kebebasan,
bebas dalam menyatakan pendapat, ataupun berbuat, tidak
menggantungkan pada orang lain, mencari kemandirian.
6) Counteraction
Counteraction adalah motif yang berkaitan dengan usaha untuk
mengatasi kegagalan-kegagalan, mengadakan tindakan sebagai
counternya.
7) Pertahanan (Dependence)
Pertahanan adalah motif yang berkaitan dengan pertahanan diri.
8) Hormat (Deference)
Hormat adalah motif yang berhubungan dengan rasa hormat, berbuat
seperti apa yang diharapkan oleh orang lain.
9) Dominasi (Dominance)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Dominasi adalah motif yang berhubungan dengan sikap menguasai
orang lain, menjadi pemimpin, membantah pendapat orang lain, ingin
mendominasi orang lain.
10) Ekshibisi atau pamer (Exhibition)
Ekshibisi adalah motif yang berkaitan dengan ekshibisi atau pamer,
menonjolkan diri supaya dilihat orang lain, ingin menjadi pusat
perhatian.
11) Penolakan Kerusakan (Harmovoidance)
Penolakan kerusakan adalah motif yang berusaha menolak hal-hal yang
merugikan, yang menyakitkan badan, menolak rasa sakit, menolak hal-
hal yang membahayakan.
12) Infavoidance
Infavoidance adalah motif yang berkaitan dengan usaha menghindari
hal-hal yang memalukan, hal-hal yang membawa kegagalan.
13) Memberi Bantuan (Nurturance)
Memberi bantuan adalah motif yang berkaitan dengan memberi bantuan
atau menolong kawan atau orang lain, memperlakukan orang lain
dengan baik, kasih sayang kepada orang lain.
14) Teratur (Order)
Teratur adalah motif untuk keteraturan, kerapihan, menunjukkan
keteraturan dalam segala hal.
15) Bermain (Play)
Bermain adalah motif yang berkaitan dengan bermain, relaks,
kesenangan, melawak, menghindari hal-hal yang menegangkan.
16) Menolak (Rejection)
Menolak adalah motif untuk menolak pihak lain, orang lain,
menganggap sepi orang lain.
17) Sentience
Sentience adalah motif yang mencari kesenangan terhadap impresi yang
melalui alat indera (sensuous impression).
18) Seks (Sex)
Seks adalh motif yang berkaitan dengan kegiatan seksual.
19) Bantuan atau Pertolongan (Succorance)
Bantuan adalah motif yang berkaitan untuk memperoleh simpati atau
bantuan orang lain, untuk bergantung pada pihak lain.
20) Mengerti (Understanding)
Mengerti adalah motif untuk menganalisis pengalaman, untuk memilah
konsep-konsep, mensintesiskan ide-ide, menemukan hubungan satu
dengan yang lain.
Teori kebutuhan yang dikemukakan oleh Murray tersebut
dipergunakan peneliti dengan menghubungkan antara antusiasme belajar
dengan prestasi belajar Sosiologi siswa. Adanya antusiasme dalam belajar
siswa menurut peneliti, dimungkinkan karena adanya kebutuhan akan prestasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
seperti yang diungkapkan oleh Murray dalam dua puluh kebutuhan (pada
point dua). Adanya kebutuhan untuk memperoleh prestasi yang baik,
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, mengerjakan tugas-tugas
secepat mungkin dan sebaik-baiknya dimungkinkan muncul dari adanya
antusiasme belajar pada diri siswa.
3. Tinjauan tentang Pemanfaatan Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Arif S. Sadiman (1993 :6) menjelaskan “kata media berasal
dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara
harfiah berarti perantara atau pengantar”. Menurut Briggs dalam buku Arif S.
Sadiman (1993 :6), “media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan
pesan serta merangsang siswa untuk belajar”. Media pengajaran sebagai salah
satu sumber belajar yang dapat membantu mengatasi hambatan yang ada.
Perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi, jarak dan waktu dapat dibantu
diatasi dengan pemanfaatan media pendidikan.
Menurut Dinje Borman Rumumpuk dalam Mulyani Sumantri dan
Johar Permana (2001: 153) mendefinisikan “media pengajaran sebagai setiap
alat, baik hardware maupun software yang dipergunakan sebagai media
komunikasi dan tujuannya untuk meningkatkan efektivitas proses belajar
mengajar”. Menurut Schramm dalam buku Suwarna (2005: 128), “media
pembelajaran adalah pembawa pesan atau informasi yang dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pembelajaran”. Menurut Gagne dan Briggs dalam artikel Mr.
Frans (2011: http://kursusinggris.wordpress.com/2011/01/19/penggunaan-
media-pembelajaran-yang-tepat-dapat-menunjang-keberhasilan-dalam-proses-
pembelajaran/), menyebutkan bahwa “media pembelajaran meliputi alat yang
secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri
dari buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide
(gambar), foto, gambar, grafik, televisi dan komputer”.
Dari beberapa pengertian di atas, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa media pembelajaran itu sama artinya dengan media pengajaran yaitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
segala bentuk alat komunikasi untuk merangsang siswa belajar yang tujuannya
untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa. Sehingga pemanfaatan media
pembelajaran maksudnya adalah pemanfaatan segala bentuk alat baik dalam
bentuk audio, visual, maupun audio visual sebagai alat komunikasi untuk
merangsang siswa belajar yang tujuannya untuk meningkatkan efektivitas
belajar siswa tersebut. Alat-alat tersebut bisa berupa alat fisik yang digunakan
guru untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape
recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar), foto,
gambar, grafik, televisi, komputer dan sebagainya.
b. Pengklasifikasian Media untuk Tujuan Praktis
Berdasarkan buku Basuki Wibawa dan Farida Mukti (2001: 33),
mengklasifikasikan media pembelajaran sebagai berikut:
1) Media Audio
Media audio berfungsi sebagai penyalur pesan audio dari sumber ke
penerima. Jenis media yang dapat dikelompokkan dalam media audio
antara lain radio, piringan audio, pita audio, tape recorder, phonograph,
telepon, laboratorium bahasa, public address system, dan rekaman tulisan
jauh.
2) Media Visual
Media visual dibedakan menjadi dua yaitu:
i) Media Visual Diam
Antara lain foto, ilustrasi, flash card, gambar pilihan dan potongan
gambar, film bingkai, film rangkai, tranparansi, proyektor, dan
tachintoscopes, grafik, bagan, diagram poster, gambar kartun, peta dan
globe.
ii) Media Visual Gerak
Antara lain gambar proyeksi gerak seperti contohnya film bisu.
3) Media Audio Visual
Dengan karakteristik yang lebih lengkap, media audio visual memiliki
kemampuan untuk dapat mengatasi kekurangan dari media audio atau
visual semata. Misalnya film bingkai dan film rangkai yang dilengkapi
suara. Media audio visual dibagi menjadi dua yaitu:
i) Media audio visual diam
Antara lain slow scan TV, Time share TV, TV diam, film rangkai suara,
halaman suara, dan buku bersuara.
ii) Media audio visual gerak
Antara lain film bersuara, pita video, film TV, Holografi, video tapes,
dan gambar bersuara.
4) Media Serbaneka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Banyak potensi di suatu daerah di sekitar sekolah atau lokasi lain di
masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai media pengajaran. Beberapa
diantaranya seperti media tiga dimensi, teknik dramatisasi, sumber belajar
pada masyarakat, simulator dan komputer.
Sehingga dari pengklasifikasian di atas dapat peneliti simpulkan bahwa media
pembelajaran itu memiliki banyak sekali macamnya. Suatu media
pembelajaran tidak hanya sebatas alat elektronik berat atau besar yang dibawa
guru ke dalam kelas, misalnya LCD, OHP, Laptop. Namun media
pembelajaran tersebut mencakup barang-barang sederhana misalnya peta,
globe, diagram, grafik, bagan, maupun keadaan lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar.
c. Manfaat Penggunaan Media pembelajaran
Menurut Azhar Arsyad (1997: 26), manfaat praktis dari penggunaan
media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar. Interaksi yang lebih
berlangsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa
untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan
waktu:
a) Obyek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di
ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film,
radio atau model.
b) Obyek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera
dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide atau gambar.
c) Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam
puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman, video, film, foto,
slide di samping secara verbal.
d) Kejadian atau proses yang amat rumit dapat ditampilkan secara
konkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi komputer.
e) Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat
disimulasikan dengan seperti komputer, film dan video.
f) Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses
yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses
kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan video,slide,
atau simulasi komputer.
4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat,
dan lingkungan misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke
museum atau kebun binatang.
Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa jika dalam suatu kegiatan
belajar mengajar memanfaatkan media pembelajaran, maka hal tersebut juga
akan memberikan manfaat yang besar di dalam proses KBM. Dari adanya
pemanfaatan media maka proses penyampaian materi dari guru ke siswa akan
lebih mudah, kemudian tidak memberikan kejenuhan kepada siswa saat di
kelas.
d. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Kriteria dalam pemilihan media pembelajaran menurut Dick dan Carey
dalam buku Basuki Wibawa dan Farida Mukti (2001: 100) antara lain:
1) Tujuan
Kalau yang ingin diajarkan adalah proses maka media yang tepat adalah
media gerak seperti video, film atau TV. Kalau yang ingin diajarkan
adalah suatu keterampilan dalam menggunakan alat tertentu, maka benda
sesungguhnya atau mock up-nya merupakan pilihan yang sesuai. Kalau
tujuannya hanya ingin memperkenalkan faktor atau konsep tertentu, maka
media foto, slide, atau realita mungkin pilihan yang tepat.
2) Karakteristik siswa
Berapa jumlah siswa? Dimana lokasinya? Bagaimana gaya belajarnya?
Dan berbagai karakteristik lainnya yang mempengaruhi media belajar itu.
3) Karakteristik media
Dalam pemilihan media perlu mempertimbangkan kekurangan dan
kelebihan media tersebut.
4) Alokasi waktu
Cukupkah waktu untuk kegiatan perancangan, pengembangan, pengadaan
ataupun penyajian? Semua hal tersebut perlu menjadi bahan pertimbangan
dalam memilih media.
5) Ketersediaan
Tersediakah media yang diperlukan? Tersedikah layanan purnajualnya?
Adakah aliran listrik atau baterai untuk mengoperasikannya?
6) Efektivitas
Apakah efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan? Efektifkah
untuk penggunaan dalam jangka waktu lama?
7) Kompatibilitas
Apakah penggunaan media tidak bertentangan dengan norma yang
berlaku? Praktiskah penggunaannya? Bagaimana daya tahan umurnya?
8) Biaya
Bagaimana dana yang diperlukan untuk pengadaan, pengelolaan dan
pemeliharaan? Bagaimana efisiensi dan efektivitas biayanya?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Dari uraian di atas maka dapat peneliti disimpulkan bahwa walaupun macam
atau jenis media itu sangat banyak, namun untuk pemanfaatnya diperlukan
kriteria dalam memilihan media pembelajaran agar pemanfaatan media
pembelajaran tersebut bisa efektif, optimal dan tidak sia-sia.
e. Landasan Teoretis Penggunaan Media Pendidikan
Menurut Azhar Arsyad (1997: 7), “salah satu gambaran yang paling
banyak dijadikan acuan sebagai landasan teori penggunaan media dalam
proses belajar adalah Dale’s Cone of Experience (Kerucut Pengalaman Dale)”.
Berikut adalah Gambar Kerucut Pengalaman Dale :
Abstrak
Kongkret Gambar 1. Kerucut Pengalaman Dale
Lam
bang
Kata
Lambang
Visual
Gambar Diam,
Rekaman Radio
Gambar Hidup Pameran
Televisi
Karyawisata
Dramatisasi
Benda Tiruan/Pengamatan
Pengalaman Langsung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Dasar pengembangan kerucut di atas bukanlah tingkat kesulitan,
melainkan tingkat keabstrakan jumlah jenis indera yang turut serta selama
penerimaan isi pengajaran atau pesan. Pengalaman langsung akan
memberikan kesan paling utuh dan paling bermakna mengenai informasi dan
gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu oleh karena ia melibatkan
indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba. Ini
dikenal dengan learning by doing misalnya keikutsertaan dalam menyiapkan
makanan, membuat perabot rumah tangga, mengumpulkan perangko,
melakukan percobaan di laboratorium, dan lain-lain. Kesemuanya itu memberi
dampak langsung terhadap pemerolehan dan pertumbuhan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap.
Tingkat keabstrakan pesan akan semakin tinggi ketika pesan itu
dituangkan ke dalam lambang-lambang seperti chart, grafik, atau kata. Jika
pesan terkandung dalam lambang-lambang seperti itu, indera yang dilibatkan
untuk menafsirkannya semakin terbatas, yakni indera penglihatan atau indera
pendengaran. Meskipun tingkat partisipasi fisik berkurang, keterlibatan
imajinatif semakin bertambah dan berkembang. Sesungguhnya, pengalaman
kongkret dan pengalaman abstrak dialami silih berganti; hasil belajar dari
pengalaman langsung mengubah dan memperluas jangkauan abstraksi
seseorang, dan sebaliknya, kemampuan interpretasi lambang kata membantu
seseorang untuk memahami pengalaman yang di dalamnya ia terlibat
langsung.
Dari uraian teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa jika siswa
melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba
dalam proses belajar, maka akan diperoleh suatu pertumbuhan kemampuan,
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pertumbuhan yang diperoleh tersebut
bisa disebut sebagai hasil belajar atau prestasi belajar siswa. Maksud dari
melibatkan seluruh indera adalah bahwa dengan semakin banyaknya indera
yang digunakan siswa dalam proses belajar, maka akan semakin memberikan
keberhasilan pada proses belajar tersebut. Hal tersebut bisa dicontohkan
bahwa, jika suatu situasi belajar siswa dihadapkan pada ketersediaan media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
pembelajaran yang memadai maka proses belajar itupun akan menggunakan
bantuan indera lebih dari satu. Sehingga jika dikaitkan dengan prestasi belajar
Sosiologi, maka dalam suatu proses belajar sosiologi yang menggunakan
media pembelajaran yang memadai maka siswa akan lebih antusias dalam
mengikutsertakan seluruh fungsi inderanya untuk memahami materi yang
sedang diajarkan oleh guru. Hal tersebutlah yang akan memberikan dampak
positif pada prestasi belajar Sosiologi para siswa.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan yaitu penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya dan dapat dijadikan sebagai pendukung dalam sebuah penelitian baru.
Penelitian yang relevan yang menunjang penelitian ini adalah penelitian Farida
Triyuliastuti, berjudul “Hubungan antara Kedisiplinan Siswa dan Media
Pengajaran dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 7
Surakarta Tahun Ajaran 2007/2008”. Hasil dari penelitian tersebut adalah sebagai
berikut:
1) hubungan antara kedisiplinan siswa dengan prestasi belajar siswa kelas XI
SMA Negeri 7 Surakarta berdasarkan perhitungan rx1y = 0,385 dan ρ = 0,014,
maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan positif yang signifikan antara
kedisiplinan siswa dengan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI SMA
Negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2007/2008”,diterima.
2) Hubungan media pengajaran dengan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI
SMA Negeri 7 Surakarta berdasarkan perhitungan rx2y = 0,554 dan ρ =0,000,
maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan positif yang sangat signifikan
antara media pengajaran dengan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI SMA
Negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2007/2008”, diterima.
3) Hubungan secara bersama antara kedisiplinan siswa dan media pengajaran
dengan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI SMA Negeri 7 Surakarta
berdasarkan perhitungan diperoleh rx1x2y = 0,587 dan ρ = 0,001 dan F = 9,748,
maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan positif yang sangat signifikan
antara kedisiplinan siswa dan media pengajaran dengan prestasi belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
sosiologi siswa kelas XI SMA Negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2007/2008”,
diterima.
C. Kerangka Berpikir
Antusiasme belajar (X1) sebagai variabel independen atau variabel bebas
diperkirakan mempunyai hubungan dalam meningkatkan prestasi belajar
Sosiologi (Y) siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali. Antusiasme
belajar yang dimiliki siswa dapat dikatakan sebagai nilai tambah tersendiri dalam
kaitanya dengan proses belajar mengajar di sekolah. Antusiasme siswa dalam
belajar akan sangat membantu siswa tersebut untuk meraih kesuksesan dalam
belajarnya. Hal tersebut dikarenakan antusiasme belajar yang dimiliki siswa
dimungkinkan memiliki hubungan terhadap prestasi belajar siswa.
Pemanfaatan media pembelajaran (X2) sebagai variabel independen atau
variabel bebas juga diperkirakan mempunyai hubungan dalam meningkatkan
prestasi belajar Sosiologi (Y) siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali.
Dengan adanya fasilitas media pembelajaran yang lengkap maka akan sangat
membantu siswa untuk lebih mudah dalam memahami materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru. Siswa yang mempunyai kemampuan berbeda-beda dalam
tingkat pemahamannya terhadap materi pelajaran merupakan kendala untuk
mencapai prestasi sesuai yang diinginkan. Media pembelajaran yang lengkap akan
memperjelas dan mempermudah dalam penyampaian informasi yang dalam hal
ini adalah mata pelajaran. Oleh karena itu dimungkinkan pemanfaatan media
pembelajaran memiliki kaitan dengan prestasi belajar siswanya.
Antusiasme belajar (X1) dan pemanfaatan media pembelajaran (X2) secara
bersama-sama diperkirakan mempunyai hubungan dalam meningkatkan prestasi
belajar Sosiologi (Y) siswa SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali. Antusiasme
belajar merupakan modal dasar yang harus dimiliki siswa agar dapat mengikuti
proses pembelajaran dengan baik dan mencapai kesuksesan belajar. Antusiasme
belajar merupakan sesuatu yang sifatnya ada di dalam diri siswa itu sendiri, dan
tidak setiap siswa memiliki hal itu dalam memandang objek yang sama. Sebagai
contoh misalnya dalam mata pelajaran Sosiologi, tingkat antusiasme belajar siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
terhadap mata pelajaran tersebut belum tentu semuanya sama, karena sifat
psikologis dari masing-masing individu atau siswa memang berbeda-beda. Maka
dari itu guru haruslah benar-benar memahami masing-masing siswa dan memilih
metode serta strategi belajar yang dapat meningkatkan antusiasme belajar siswa.
Hal itu supaya siswa dapat menangkap materi yang diajarkan oleh guru. Dan
dengan adanya media pembelajaran yang lengkap merupakan solusi yang baik
dalam penyampaian materi pelajaran. Dengan tersedianya media tersebut maka
akan mempermudah guru dalam penyampaian materi agar mudah dimengerti
siswa. Dengan demikian prestasi belajar terutama Sosiologi diharapkan meningkat
dengan adanya antusiasme belajar siswa dan penggunaan media pembelajaran
yang menunjang. Dari penjelasan di atas, maka dapat digambarkan kerangka
berpikir antar variabel adalah sebagai berikut:
Variabel Independen variabel dependen
Gambar 2. Skema Kerangka Berpikir
D. Perumusan Hipotesis
Menurut Sutrisno Hadi (1989: 257), “hipotesis adalah pernyataan yang
masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kenyataannya”. Dengan
demikian pada hakekatnya hipotesis adalah sebuah keputusan atau kesimpulan
yang masih bersifat sementara, karena masih harus diuji kebenaranya secara
empiris. Sehingga perumusan hipotesis yang peneliti kemukakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Antusiasme belajar
(X1)
Pemanfaatan media
pembelajaran
(X2)
Prestasi belajar
Sosiologi
(Y)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
1. Ada hubungan positif yang signifikan antara antusiasme belajar siswa dengan
prestasi belajar Sosiologi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali
tahun pelajaran 2010/2011.
2. Ada hubungan positif yang signifikan antara pemanfaatan media pembelajaran
dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak
Boyolali tahun pelajaran 2010/2011
3. Ada hubungan positif yang signifikan secara bersama antara antusiasme
belajar siswa dan pemanfaatan media pembelajaran dengan prestasi belajar
Sosiologi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran
2010/2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ngemplak
Boyolali yang beralamat di Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten
Boyolali. Adapun alasan peneliti mengambil lokasi tersebut adalah:
a. Di SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tersedia data yang relevan dengan
permasalahan yang diteliti.
b. Lokasi penelitian tersebut mudah dijangkau sehingga dapat menghemat
waktu, biaya dan tenaga.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2010/2011. Rincian
waktu yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Urutan Waktu Penelitian
Kegiatan
Tahun
2010 2011
Des Jan Feb Mar Apr Mei
Pengajuan Judul
Penyusunan
Proposal
Ijin Penelitian
Uji Coba Angket
Pengumpulan
Data
Analisis Data
Penyusunan
Laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Menurut Sutrisno Hadi (2000: 182) “populasi adalah seluruh penduduk
yang dimaksudkan untuk diselidiki”. Sedangkan menurut Y. Slamet (2008: 40),
mengatakan bahwa “populasi adalah keseluruhan daripada unit-unit analisis yang
memiliki spesifikasi atau ciri-ciri tertentu”. Menurut Sudjana (1996: 6), “populasi
adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung maupun hasil
pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari
semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-
sifatnya”. Pendapat lain adalah dari Tentrem Widodo (2008: 47), menyebutkan
bahwa “populasi adalah keseluruhan individu atau satuan-satuan tertentu.
Sehingga dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi
merupakan seluruh individu atau satuan unit-unit yang menjadi objek untuk
diteliti”.
Jadi populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian yang diteliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah manusia yaitu semua siswa siswi. Adapun
yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA
Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 109
orang yang tersebar dalam 3 kelas yaitu XI IPS 1, XI IPS 2, dan XI IPS 3.
2. Sampel Penelitian
Dalam penelitian sosial, tidak selalu seluruh populasi dikenakan dalam
penelitian. Hal tersebut mengingat besarnya jumlah populasi dan keterbatasan
biaya, waktu dan tenaga. Dalam mengatasi hal tersebut maka perlu adanya
pembatasan yaitu dengan menetapkan jumlah sampel yang representatif yang
dapat mewakili populasi.
a. Pengertian Sampel
Menurut Y. Slamet (2008: 42), “sampel dapat disebut sebagai subset
atau bagian dari populasi”. Sampel harus selalu dipandang sebagai perkiraan
dari keseluruhan dan bukan keseluruhan itu sendiri. Menurut Winarno
Surakhmad (2004: 93), “sampel adalah sebagian dari populasi yang paling
tidak mempunyai satu ciri yang sama dengan populasinya untuk mewakili
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
populasi”. Sedangkan menurut Sugiyono (2005: 56), “sampel adalah sebagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jadi dari
beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian
dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti
dalam suatu penelitian yang dapat mewakili seluruh objek yang diteliti atau
populasinya.
Sesuai dengan pengertian dari sampel yaitu bagian dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti, maka dalam
penelitian ini sampel yang diambil adalah sejumlah 40 siswa dari jumlah
populasi yaitu 109 siswa yang dipilih secara random (acak).
b. Teknik Sampling
Dalam pengambilan sampel penelitian perlu menggunakan suatu
teknik guna mendapatkan teknik yang benar-benar representatif. Teknik
tersebut dinamakan teknik sampling. Menurut Sutrino Hadi (1989: 222)
“sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil sampel”.
Sedangkan Kerlinger (1990: 188), berpendapat bahwa “sampling berarti
mengambil sampel atau mengambil sesuatu bagian populasi atau semesta alam
sebagai wakil (representative)”. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan
bahwa teknik sampling adalah suatu cara pengambilan sampel yang
representatif (mewakili) dari populasi.
Menurut Consuelo G. Sevilla, et al, terjemahan Alimuddin Tuwu
(1993: 163-169), menjelaskan bahwa teknik pengambilan sampel dibagi
menjadi lima macam, yaitu:
1) Pengambilan Sampel Secara Acak (Teknik Random Sampling)
2) Pengambilan Sampel Secara Sistematis (Teknik Sistematik Sampling)
3) Pengambilan Sampel Strata (Teknik Stratified Sampling)
4) Pengambilan Sampel Kluster (Teknik Cluster Sampling)
5) Pengambilan Sampel Non-Acak (Teknik Non Random Sampling)
Dari beberapa cara pengambilan sampel di atas, maka dalam penelitian
ini pengambilan sampelnya menggunakan teknik random sampling. Teknik
random sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan cara
randomisasi, yaitu suatu teknik mengambil individu untuk sampel dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
populasi dengan cara random (acak). Pengambilan sampel secara random
(acak) tersebut dilakukan dengan cara undian tanpa pengembalian. Prosedur
pengmbilan sampel dengan cara undian yang dilakukan oleh peneliti adalah
sebagai berikut:
1. Menyiapkan daftar seluruh populasi penelitian yang terdiri dari siswa
kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali.
2. Menulis pada potongan kertas semua anggota populasi dengan cara
menuliskan nomor absen dan kelas dari masing-masing siswa yang
menjadi populasi penelitian.
3. Menggulung potongan kertas yang sudah ditulis nomor absen dan kelas
dari anggota populasi.
4. Memasukkan gulungan kertas pada sebuah gelas.
5. Mengocok gulungan kertas yang ada dalam gelas, kemudian satu persatu
dikeluarkan sampai sejumlah sampel yang dibutuhkan yaitu 40 siswa.
6. Siswa yang identitasnya tertera dalam gulungan yang telah keluar akan
menjadi responden.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Suharsimi Arikunto (2002: 129) menyebutkan bahwa, “sumber data adalah
subjek dari mana data diperoleh”. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
ada dua yaitu:
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang hanya dapat diperoleh dari sumber
asli pertama. Data primer ini harus secara langsung diambil dari sumber
aslinya yaitu melalui narasumber yang tepat dan yang dijadikan rerponden
dalam penelitian. Sehingga dalam penelitian ini data primer akan diperoleh
dari angket yang diberikan kepada para responden, yang mana responden
dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak
Boyolali tahun pelajaran 2010/2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sebelumnya,
sehingga tinggal mencari dan mengumpulkannya. Dalam penelitian ini data
sekunder diperoleh melalui data dokumentasi SMA Negeri 1 Ngemplak
Boyolali berupa nilai rapor.
2. Variabel Penelitian
Menurut Sumadi Suryabrata (1997: 72), “variabel diartikan sebagai segala
sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian”. Sedangkan menurut Y.
Slamet (2006: 29) menyebutkan bahwa, “konsep yang mempunyai lebih dari satu
kategori atau lebih dari satu nilai disebut variabel”. Berdasarkan pendapat-
pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang disebut variabel adalah sesuatu
yang memiliki variasi nilai dan merupakan hal yang kita teliti.
Di dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti tiga variabel yang terdiri
atas dua variabel bebas dan satu variabel terikat.
a. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki berbagai
aspek atau unsur yang berfungsi mempengaruhi atau menentukan munculnya
variabel lain yang disebut dengan variabel terikat. Munculnya atau adanya
variabel ini tidak dipengaruhi atau tidak ditentukan oleh ada atau tidaknya
variabel lain. Sehingga tanpa variabel bebas, maka tidak akan ada variabel
terikat. Demikian dapat pula terjadi bahwa jika variabel bebas berubah, maka
akan muncul variabel terikat yang berbeda atau yang lain. Dalam penelitian
variabel bebasnya adalah:
i) Antusiasme Belajar (X1)
Definisi operasional dari variabel antusiasme belajar adalah gelora, minat,
perasaan senang serta semangat seseorang (siswa) yang sangat besar yang
berasal dari dalam diri kaitannya terhadap proses kognitif dalam hal
perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan. Komponen dari antusiasme belajar tersebut meliputi :
1. Gelora siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.
2. Minat siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
3. Perasaan senang yang dimiliki siswa dalam mengikuti proses belajar
mengajar.
4. Semangat siswa yang sangat besar dalam mengikuti proses belajar
mengajar.
5. Tingkah laku siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar
ii) Pemanfaatan Media Pembelajaran (X2)
Definisi operasional dari variabel pemanfaatan media pembelajaran adalah
pemanfaatan penggunaan segala alat atau sarana audio, visual, audio
visual, serta serbaneka sebagai perantara/pengantar pesan atau materi
pelajaran untuk merangsang siswa belajar yang tujuannya meningkatkan
efektivitas proses belajar mengajar siswa.
Indikatornya adalah skor pengukuran angket pemanfaatan media
pembelajaran dengan aspek-aspek pengukuran meliputi:
1. Pemanfaatan penggunaan media dalam proses belajar mengajar.
2. Jenis media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar
mengajar.
3. Intensitas atau lamanya penggunaan media dalam proses belajar
mengajar.
4. Efektivitas kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media
belajar.
5. Materi pelajaran yang menggunakan media belajar saat
penyampaiannya.
b. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki pula
sejumlah aspek atau unsur di dalamnya, yang berfungsi menerima atau
menyesuaikan diri dengan kondisi lain, yang disebut dengan variabel bebas.
Dengan kata lain ada atau tidaknya variabel terikat tergantung ada atau
tidaknya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah:
i) Prestasi Belajar Sosiologi (Y)
Definisi operasional dari prestasi belajar sosiologi adalah hasil dari
kegiatan belajar yang telah dicapai seseorang (siswa) berupa penguasaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
pengetahuan dan keterampilan yang diwujudkan dalam bentuk angka,
simbol maupun kalimat yang merupakan nilai yang diberikan guru dalam
periode tertentu dan mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
dengan mempelajari interaksi manusia yang meliputi struktur sosial,
hubungan timbal balik serta perubahan sosial yang terjadi di masyarakat.
Indikatornya adalah dokumen yang berupa nilai rata-rata semester pada
mata pelajaran Sosiologi.
3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan cara yang ditempuh untuk
mendapatkan data tentang masalah yang diselidiki. Menurut Sumadi Suryabrata
(1997: 84), “kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambilan data atau alat
pengukurnya”. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode angket sebagai metode pokok dan metode
dokumentasi sebagai metode bantu.
a. Angket (kuesioner)
1) Pengertian Angket
Kuesioner adalah seperangkat daftar pertanyaan tertentu yang disusun
secara sistematis dan lengkap (Y. Slamet, 2008: 94). Sedangkan menurut
Sukardi (2007: 111), “angket adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang
digunakan oleh peneliti untuk memperoleh informasi atau data dari responden
(orang yang diteliti)”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa angket atau
kuesioner merupakan seperangkat daftar pertanyaan sebagai alat untuk
memperoleh informasi data dari responden. Jenis-jenis kuesioner menurut
Suharsimi Arikunto (2002: 128) dibedakan menjadi beberapa tergantung pada
sudut pandang sebagai berikut:
(1) Dipandang dari cara menjawab, maka ada:
a) Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan pada responden untuk
menjawab dengan kalimatnya sendiri.
b) Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga
responden tinggal memilih.
(2) Dipandang dari jawaban yang diberikan, ada:
a) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.
b) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang
orang lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
(3) Dipandang dari bentuknya maka:
a) Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan
kuesioner tertutup.
b) Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.
c) Check list, sebuah daftar di mana responden tinggal membubuhkan
tanda check ( √ ) pada kolom yang sesuai.
d) Rating scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh
kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan misalnya, mulai
dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju sekali.
Berdasarkan uraian tentang jenis-jenis angket di atas, maka dalam
penelitian ini jenis angket yang akan peneliti gunakan adalah jenis angket atau
kuesioner tertutup langsung. Angket tertutup berarti jawaban berupa alternatif
yang sudah disediakan oleh peneliti yang telah ditentukan dan dibatasi,
sedangkan langsung maksudnya adalah responden langsung menjawab
pertanyaan yang sudah disediakan oleh peneliti. Dengan demikian responden
hanya mempunyai sebuah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan
masing-masing. Adapun langkah-langkah dalam menyusun angket adalah
sebagai berikut :
(1) Menetapkan tujuan
(2) Menyusun indikator
(3) Menyusun kisi-kisi instrumen
(4) Menyusun item instrumen
(5) Menentukan Skor
Dalam penelitian angket ini, setiap item mcmpunyai alternatif jawaban dan
skor antara 1 sampai 4. Dari alternatif jawaban tersebut diberikan bobot
nilai sebagai berikut:
a) Alternatif jawaban A, mempunyai bobot nilai 4
b) Alternatif jawaban B, mempunyai bobot nilai 3
c) Alternatif jawaban C, mempunyai bobot nilai 2
d) Alternatif jawaban D, mempunyai bobot nilai 1
(6) Mengadakan uji coba (try out) angket
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
2) Uji Coba Angket (Try Out)
Menurut Sutrisno Hadi (2000: 166) maksud diadakannya try out
adalah sebagai berikut :
a) Untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang kurang jelas maksudnya.
b) Untuk meniadakan penggunaan kata-kata yang terlalu asing, terlalu
akademik, dan kata-kata yang menimbulkan kecurigaan.
c) Untuk memperbaiki pertanyaan-pertanyaan yang biasa dilewati atau hanya
menimbulkan jawaban-jawaban yang dangkal.
d) Untuk menambah item yang sangat perlu atau meniadakan item yang
ternyata tidak relevan dengan tujuan research.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maksud peneliti mengadakan try out
angket adalah :
a) Menghindari pertanyaan-pertanyaan yang bermakna ganda dan tidak jelas.
b) Menghindari pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya tidak diperlukan.
c) Menghindari kata-kata yang kurang dimengerti oleh responden.
d) Menghilangkan item-item yang dianggap tidak relevan dengan penelitian.
Selain beberapa maksud diadakan try out seperti yang disebutkan di
atas, tujuan diadakan try out terhadap angket adalah untuk mengetahui
kelemahan angket yang disebarkan kepada responden dan untuk mengetahui
sejauh mana responden mengalami kesulitan di dalam menjawab pertanyaan
tersebut, serta untuk memenuhi syarat validitas dan reliabilitas.
(1) Uji Validitas
Menurut Saifuddin Azwar (2002: 5), “validitas berasal dari kata
validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya”. Sedangkan menurut Nasution
(2003: 74), “suatu alat pengukur dikatakan valid, jika alat itu mengukur
apa yang harus diukur oleh alat itu”. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:
145), “sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti
secara tepat”. Sehingga dapat peneliti simpulkan bahwa uji validitas
adalah menguji sejauh mana ketepatan atau kecermatan suatu alat ukur
dalam mengukur data yang diteliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Menurut Nasution (2003: 75), menyatakan bahwa validitas ada
macam-macamnya yaitu:
a. Validitas Isi
Dengan validitas isi dimaksudkan bahwa isi atau bahan yang diuji atau
dites relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelajaran, pengalaman
atau latar belakang orang yang diuji. Validitas isi diperoleh dengan
mengadakan sampling yang baik, yakni memilih item-item yang
representative dari keseluruhan.
b. Validitas Prediktif
Dengan validitas prediktif dimaksudkan adanya kesesuaian antara
ramalan (prediksi) tentang kelakuan seseorang dengan kelakuannya
yang nyata. Diharapkan bahwa suatu tes mempunyai nilai prediktif
yang tinggi artinya apa yang diramalkan oleh tes itu tentang kelakuan
seseorang memang terbukti dari kelakuan orang itu.
c. Validitas Construct (Konstruk)
Validitas konstruk ini digunakan bila kita sangsikan apakah gejala
yang dites hanya mengandung lebih dari satu dimensi, maka validitas
tes itu dapat diragukan. Keuntungan validitas konstruk ini ialah bahwa
kita mengetahui komponen-komponen sikap atau sifat yang diukur
dengan tes itu.
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu
mengukur apa yang ingin diukur. Dengan kata lain, validitas adalah
kesesuaian antara alat ukur dengan hal yang akan diukur. Sesuai dengan
penjelasan tentang macam validitas di atas, maka dalam penelitian ini
peneliti menggunakan validitas konstruk dengan alasan bahwa item
disusun berdasarkan teori yang relevan serta dalam penellitian ini angket
bertujuan mengungkapkan suatu konstruk teoritik yang hendak diukur dan
pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
statistika.
Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen maka perlu diadakan
uji validitas dengan menggunakan rumus uji korelasi Product Moment
yang dikemukakan oleh Pearson yaitu :
(Suharsimi Arikunto, 2002: 146)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y
X : Skor masing-masing item
Y : Skor total
XY : Jumlah perkalian X dan Y
X2
: Jumlah kuadrat dari X
Y2
: Jumlah kuadrat dari Y
N : Jumlah Subyek
Adapun kriteria uji validitas tersebut adalah p < 0,050 maka dapat
disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut adalah valid, sebaliknya jika p
> 0,050 maka butir instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
(2) Uji Reliabilitas
Menurut Nasution (2003: 77), “suatu alat pengukur dikatakan
reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang
berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama”. Sehingga dapat
peneliti simpilkan bahwa reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk
menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran sampel konsisten
apabila diulangi dua kali atau lebih. Dengan kata lain reliabilitas adalah
indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan. Jadi alat yang reliabel secara konsisten
memberi hasil ukuran yang sama.
Dalam penelitian ini digunakan rumus Alpha Cronbach untuk
menghitung korelasi reliabilitas sebagai berikut:
(Suharsimi Arikunto, 2002: 171)
Keterangan :
: Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan atau soal
: Jumlah varians butir
: Varians total
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Adapun langkah kerja untuk mencari reliabilitas masing-masing
instrumen sebagai berikut :
1. Menyusun tabel hasil uji coba angket
2. Mencari varian setiap butir soal
3. Mencari jumlah varian butir soal
4. Mencari varian total
5. Memasukkan dalam rumus
6. Mengkonsultasikan hasil no.5 dengan tabel Product Moment
7. Revisi angket
Setelah angket diuji cobakan maka hasilnya dijadikan dasar untuk
revisi. Revisi dilakukan dengan cara menghilangkan atau mendrop
item-item pertanyaan yang tidak valid atau tidak reliabel.
8. Memperbanyak angket
Angket yang telah direvisi dan telah diyakini valid dan reliabel
diperbanyak sesuai dengan jumlah responden yang dijadikan sampel.
Angket siap untuk disebarkan kepada responden.
9. Langkah terakhir adalah menggunakan angket yang telah diperbanyak
dan telah mendapatkan umpan balik dari responden sebagai alat
pengumpul data yang kemudian dianalisis.
Kriteria uji reliabilitas tersebut adalah jika probabilitas atau tingkat
kesalahan r11 > r tabel maka dapat disimpulkan bahwa hasil uji coba adalah
reliabel, sebaliknya jika r11 < r tabel maka hasil uji coba tersebut dinyatakan
tidak reliabel.
Uji coba angket (try out) dilakukan pada hari jum’at tanggal 1 April
2011 dengan jumlah responden sebanyak 15 siswa. Berdasarkan hasil uji coba
angket tersebut kemudian dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Adapun
hasil dari uji validitas dan uji reliabilitas tersebut adalah sebagai berikut:
(2) Hasil Uji Validitas
a. Variabel Antusiasme Belajar (X1)
Dari hasil analisis butir (item) pada angket yang diuji cobakan
menunjukkan bahwa dari 35 item soal di dapat 28 soal yang valid dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
7 butir item yang dinyatakan gugur atau tidak valid. Soal yang
dinyatakan valid adalah soal no 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 13, 15, 16,
17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 32, 34 dan 35. Item
yang dinyatakan gugur antara lain:6, 8, 12, 14, 23, 30 dan 33. Item soal
dikatakan valid apabila p < 0,050 dan perhitungan selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran 4 halaman 87.
b. Variabel Penggunaan Media Pembelajaran (X2)
Dari hasil analisis butir (item) pada angket yang diuji cobakan
menunjukkan bahwa dari 30 item soal di dapat 24 soal yang valid dan
6 butir item yang dinyatakan gugur atau tidak valid. Soal yang
dinyatakan valid adalah soal no 1, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29 dan 30. item yang dinyatakan
gugur antara lain: 2, 6, 8, 17, 19 dan 26. Item soal dikatakan valid
apabila p < 0,050 dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 4 halaman 92.
(3) Hasil Uji Reliabilitas
a. Variabel Antusiasme Belajar (X1)
Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa hasil perhitungan diperoleh
r11 = 0,751 karena r11 > r tabel yaitu 0,751 > 0,514 maka hasil uji coba
dikatakan reliabel. Perhitungan selengkapnya dilihat pada lampiran 4
halaman 91.
b. Variabel Penggunaan Media Pembelajaran (X2)
Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa hasil perhitungan diperoleh
r11 = 0,752 karena r11 > r tabel yaitu 0,752 > 0,514 maka hasil uji coba
dikatakan reliabel. Perhitungan selengkapnya dilihat pada lampiran 4
halaman 95.
b. Dokumentasi
Selain menggunakan metode angket, penelitian ini juga akan
menggunakan metode dokumentasi yang merupakan teknik bantu. Menurut
Suharsimi Arikunto (2002: 135), “dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang
artinya barang tertulis”. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.
Kelebihan dari menggunakan metode dokumentasi diungkapkan Hadari
Nawawi (1995: 133) adalah sebagai berikut:
a) Bisa menghemat waktu.
b) Sumber data bisa diperoleh dengan mudah sebab datanya tersedia.
c) Bila ada kekeliruan mudah untuk diperbaiki kembali karena data mudah untuk
dicari kembali.
Dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data prestasi belajar
Sosiologi yang tercantum dalam rapor siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1
Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2010/2011.
D. Rancangan Penelitian
Penelitian tentang “Hubungan antara Antusiasme Belajar Siswa dan
Pemanfaatan Media Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas
XI SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011” ini
menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif sendiri
merupakan sebuah paradigma dalam penelitian yang memandang kebenaran
sebagai sesuatu yang tunggal, objektif, universal dan dapat diverifikasi.
Dalam melakukan penelitian, orang dapat menggunakan berbagai macam
metode dan sejalan dengannya rancangan penelitian yang digunakan juga dapat
bermacam-macam. Keputusan mengenai rancangan apa yang dipakai akan
tergantung kepada tujuan penelitian. Menurut Sumadi Suryabrata (1997: 15) sifat
masalah yang akan digarap, dan berbagai alternatif yang mungkin digunakan.
Berdasarkan atas sifat-sifat masalahnya itu, berbagai macam rancangan penelitian
itu dapat digolongkan menjadi Sembilan macam kategori yaitu:
1) Penelitian Historis
2) Penelitian Deskriptif
3) Penelitian Perkembangan
4) Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan
5) Penelitian Korelasional
6) Penelitian Kausal Komparatif
7) Penelitian eksperimental Sungguhan
8) Penelitian Eksperimental Semu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
9) Penelitian Tindakan
Sesuai dengan uraian di atas tentang macam-macam rancangan penelitian,
maka pada penelitian ini rancangan yang tepat adalah penelitian deskriptif
korelasional. Hal tersebut beralasan bahwa karena penelitian yang bermaksud
menggambarkan sifat atau keadaan yang sementara sedang berjalan dan berusaha
meneliti sejauh mana hubungan antara variabel satu dengan lainnya.
Alasan yang tersebut di atas diperkuat dengan pendapat para ahli tentang
pengertian penelitian deskriptif korelalasional. Menurut Moh. Nasir (2003 : 63),
“metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang”. Sedangkan menurut Saifuddin Azwar (2002
: 6), “metode deskriptif melakukan analisis hanya sampai taraf deskripsi, yaitu
menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah
untuk dipahami dan disimpulkan. Menurut Hadari Nawawi (1995: 108),
“perkataan korelasi pada dasarnya berarti hubungan”. Oleh karena itu model studi
korelasi ini juga bermaksud mengungkapkan masalah penelitian, dengan cara
membuktikan hubungan antara dua variabel atau lebih.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif korelasional
merupakan penelitian yang tidak hanya berusaha menggambarkan suatu fenomena
yang sesuai dengan fakta yang ada tetapi mencari hubungan di antara variabel-
variabel yang diteliti dengan cara menguji hipotesis. Adapun variabel tersebut
adalah variabel bebas yang diberi kode X, dalam hal ini adalah antusiasme belajar
dan penggunaan media pembelajaran, serta variabel terikat yang diberi kode Y
dalam hal ini adalah prestasi belajar Sosiologi.
E. Teknik Analisis Data
Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linier ganda menggunakan komputer seri SPS-2000 edisi Sutrisno
Hadi dan Yuni Pamardiningsih, UGM, Yogyakarta – Indonesia versi IBN/IN
Tahun 2004.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Adapun langkah-langkah analisis yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Menyusun Tabulasi Data
Menyusun tabulasi data maksudnya adalah data-data yang telah diperoleh
kemudian disusun ke dalam tabel-tabel untuk memudahkan dalam proses
penghitungan.
2. Uji Persyaratan Analisis
Uji persyaratan analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a) Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang didapat
berdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan
rumus Chi-Kuadrat adalah sebagai berikut:
X2 =
fh
fhf0
(Sutrisno Hadi 2001: 346)
Keterangan:
X2 = Chi-kuadrat
fh = frekuensi yang diharapkan dalam sampel
fo = frekuensi yang diharapkan dalam populasi
Jika p > 0,05 maka data yang diperoleh berdistribusi normal, sebaliknya
jika p < 0,05 maka data yang dipeoleh berdistribusi tidak normal.
b) Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui hubungan yang linier antara
masing-masing variabel bebas dengan terikat yaitu antara variabel X1
dengan Y dan antara X2 dengan Y. Uji linieritas dilakukan dengan
menggunakan rumus:
1) JK (G) =
iX ni
YY
2
2
2) JK (TC) = JK (S) – JK (G)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
3) dk(TC) = N – K
4) dk (G) = K – 2
5) RJK (TC) = TCdk
TCJK
6) RJK (G) = Gdk
GJK
7) Fhitung = GRJK
TCRJK
(Sudjana, 2001: 17)
Keterangan:
JK (G) = Jumlah Kuadrat Galat
JK (TC) = Jumlah Kuadrat Tuna Cocok
dk (G) = Derajat Kebebasan Galat
dk (TC) = Derajat Kebebasan Tuna Cocok
RJK (G) = Kuadrat Tengah Galat
RJK (TC) = Kuadrat Tengah Tuna Cocok
Jika p > 0,05 maka dapat disimpulkan korelasinya linier, sebaliknya jika p
< 0,05 maka korelasinya tidak linier.
3. Uji Hipotesis
Uji ini menggunakan uji regresi dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
c. Menghitung koefisien korelasi sederhana antara X1 dan Y, digunakan
rumus:
222
112
11
1
nn
nr
(Suharsimi Arikunto, 2002: 245)
d. Menghitung koefisien korelasi sederhana antara X2 dan Y, digunakan
rumus:
222
222
222
nn
nr
(Suharsimi Arikunto, 2002: 245)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
e. Menghitung koefisien korelasi antara X1, X2, dengan Y digunakan rumus:
Ry(1,2) =
2
2211
y
yx a y xa
(Sutrisno Hadi, 2001: 25)
Keterangan:
Ry(1,2) = Koefisien korelasi antara X1 dan X2 dengan Y
a1 = koefisien prediktor X1
a2 = koefisien prediktor x2
xiy = jumlah produk antara xi dan y
x2y = jumlah produk antara X2 dan y
y2 = jumlah kuadrat kriterium Y
Jika p < 0,05 maka data yang diperoleh korelasinya signifikan, sebaliknya
jika p > 0,05 maka data yang diperoleh korelasinya tidak signifikan.
4. Uji Signifikansi
Untuk uji signifikansi menggunakan rumus sebagai berikut:
F = 1/1
/2
2
knR
kR
(Sudjana, 2001: 108)
Keterangan:
F = Harga garis regresi
n = Ukuran sampel
K = Banyaknya fariabel bebas
R = Koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktornya.
Jika p > 0,05 maka signifikan, sebaliknya jika p < 0,05 maka tidak signifikan.
5. Sumbangan Relatif (SR)
Sumbangan relatif diperlukan untuk mengetahui besarnya sumbangan
masing-masing prediktor (X) terhadap kriterium (Y) dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Untuk X1 : SR % X1 = )(
11
regJK
yxa x 100 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Untuk X2 : SR % X2 = )(
22
regJK
yxa x 100 %
(Sutrisno Hadi, 2001: 42)
Keterangan :
SR % X1 = Sumbangan efektif prediktor X1 terhadap Y
SR % X2 = Sumbangan efektif prediktor X2 terhadap Y
JKreg = Jumlah kuadrat regresi
6. Sumbangan Efektif (SE)
Sumbangan efektif diperlukan untuk mengetahui besarnya sumbangan
murni yang diberikan masing-masing prediktor. Hal tersebut dilakukan
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
a. Mencari sumbangan efektif X1 terhadap Y dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
SE % X1 = SR % X1 x R2
b. Mencari sumbangan efektif X2 terhadap Y dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
SE % X2 = SR % X1 x R2
c. Mencari sumbangan efektif X2 terhadap Y dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
SE % X1 X2 = SE % X1 + SE %X2
Keterangan :
SE % X1 = Sumbangan efektif X1 terhadap Y
SE % X2 = Sumbangan efektif X2 terhadap Y
SE % X1 X2 = Sumbangan efektif X1 dan X2 terhadap Y
(Sutrisno Hadi, 2001: 42)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
a. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali
Pada awalnya SMA Negeri 1 Ngemplak merupakan sekolah Unit
Gedung Baru (UGB) yang belum memiliki gedung sendiri. Sekolah Unit
Gedung Baru ini berdiri pada tahun ajaran baru. Sejak Juli 1994 kegiatan
belajar mengajar dilaksanakan pada sore hari dengan meminjam gedung SMP
Negeri 2 Ngemplak selama 9 bulan. Angkatan pertama sekolah tersebut
dibuka untuk kelas 1 yaitu sebanyak tiga kelas. Pada bulan Maret 1995
sekolah dipindahkan ke lokasi baru yang terletak di sebelah selatan kantor
kepala desa Donohudan sehingga penerimaan siswa baru yang kedua pada
bulan Juli 1995 sudah dilaksanakan di sekolah yang baru. Pada tahun ajaran
yang baru ini dibuka tiga kelas baru lagi, sehingga jumlah kelas menjadi
enam. Berdasarkan SK Mendikbud Nomor 0315/0/1995 tertanggal 26 Oktober
1995 tentang pembukaan dan penerimaan maka secara resmi SMA Negeri 1
Ngemplak Boyolali berdiri dengan memiliki Daftar Isian Kegiatan (DIK) dan
Nomor Induk Statistik Sekolah (NISS) bernomor 30.1.03.09.11.051.
Sejak berdiri sampai saat ini kepala sekolah yang pernah memimpin
Sekolah Menengah Atas (SMA) N 1 Ngemplak Boyolali sudah berganti
selama 8 kali. Adapun nama-nama kepala sekolah tersebut antala lain :
1) Basuki, S.Pd ( Juli 1994-Oktober 1995 )
2) Drs. Sumarno ( 1995-2000 )
3) Drs. Marsun Muhammad Dahlan ( 2000-2002 )
4) Drs. Santoso ( 2002-2004 )
5) Drs. Suranto, M.Pd ( 2004-2006 )
6) Drs. Arjun Rahmanto, S.Ag ( 2006-2008 )
7) Drs. Tri Wahyudi ( 2008- sekarang)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
b. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali
1. Visi Sekolah
“SMA Negeri 1 Ngemplak yang religius, Disiplin, Kreatif dan Tangguh”
2. Misi Sekolah
a) Meningkatkan dan pengamalan agama dengan mengembangkan sikap
toleransi dalam kehidupan sehari-hari
b) Mewujudkan tata tertib dan aturan yang berlaku
c) Melaksanakan pembelajaran maksimal untuk menghasilkan insan yang
cerdas dan berperilaku luhur
d) Memanfaatkan kesempatan berkompetisi dalam bidang akademis dan
non akademis
e) Mengembangkan semangat belajar yang sesuai dengan ketentuan
perkembangan zaman dan teknologi
f) Meningkatkan kesadaran warga sekolah untuk siap menghadapi segala
tantangan dan kemajuan zaman
c. Kondisi dan Karakteristik Siswa SMA N 1 Ngemplak Boyolali
SMA N 1 Ngemplak tahun ajaran 2010/2011 terdiri dari 550 siswa dan
terbagi menjadi 3 tingkat, yakni tingkatan kelas X, XI, dan XII. Kelas X terdiri
dari 203 siswa yang terbagi dalam 6 kelas. Kelas XI terdiri dari 200 siswa
yang terbagi dalam 6 kelas yaitu 3 kelas untuk IPS, 3 kelas untuk IPA.
Sedangkan kelas XII terdiri dari 147 siswa yang terbagi dalam 4 kelas yaitu 3
kelas untuk IPS, 1 kelas untuk IPA.
Pada SMA N 1 Ngemplak, selain kegiatan inti proses pembelajaran
ada pula berbagai kegiatan yang dapat mendukung dalam meningkatkan
kualitas siswa yang cerdas dan berakhlak mulia dalam melakukan
ketegistsnnketerampilan. Hal tersedbut dapat dilakukan melalui kegiatan OSIS
dan ekstrakurikuler. Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA N 1
Ngemplak meliputi Rois, Pramuka, Mading, KIR, Bela Diri, Pecinta Alam,
Seni Tari , SKJ, Sepak Bola, Volly dan PMR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
d. Struktur Organisasi Sekolah
Struktur organisasi SMA N 1 Ngemplak Boyolali dapat dilihat pada diagram
berikut:
Gambar 3. Skema Struktur Organisasi Sekolah
2. Deskripsi Data Variabel Penelitian
Deskripsi data adalah gambaran hasil pengumpulan data dari variabel yang
diteliti. Adapun variabel-variabel yang diteliti adalah sebagai berikut :
a. Deskripsi Data tentang Antusiasme Belajar Siswa
Antusiasme Belajar Siswa dalam penelitian ini merupakan variabel
bebas pertama (X1). Berdasarkan distribusi frekuensi skor antusiasme belajar
siswa diperoleh skor sebagai berikut:
1) Skor tertinggi : 133,00
2) Skor terendah : 71,00
3) Mean : 103,53
4) Median : 104,50
5) Modus : 2- modus
KEPALA SEKOLAH
Drs. Tri Wahyudi
WK.
KURRIKULUM
Dra. Sri Haryani
WK. SAPRA
St. Kristiyanto, S.Pd
WK.KESISWAAN
Dra. Sri Hartati
WK.HUMAS
Drs. Slamet Wibowo
KOORDINATOR BK
Dra. Siti Djumiatin
KOMITE SEKOLAH
Soelendro
WALI KELAS GURU
GURU PEMBIMBING
KA. SUBAG TU
Bambang Sudarmadji
STAF
TU
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
6) S.B. : 13,63
7) S.R. : 11,45
Adapun distribusi frekuensi data dari antusiasme belajar siswa dapat
disajikan dalam bentuk tabel seperti berikut :
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Skor Antusiasme Belajar Siswa
Variat f Fx fx2 f % fk%- naik
125,5-136,5
114,5-125,5
103,5-114,5
92,5-103,5
81,5-92,5
2
8
11
11
8
261,00
941,00
1.201,00
1.057,00
681,00
34.073,00
110.719,00
131.249,00
101.629,00
58.275,00
5,00
20,00
27,50
27,50
20,00
100,00
95,00
75,00
47,50
20,00
Total 40 4.141,00 435.945,00 100,00 --
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat bahwa
responden paling banyak menempati kelas ke-3 dan ke-4 atau interval 103,5-
114,5 dan 92,5-103,5 dengan jumlah responden yang sama yaitu 11
responden. Sedangkan responden paling sedikit menempati kelas ke-1 atau
interval 125,5-136,5 dengan jumlah 2 responden. Lebih jelasnya dapat
digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut :
Gambar 4. Grafik Histogram Skor Antusiasme Belajar Siswa
Berdasarkan histogram data tentang antusiasme belajar siswa dapat
diambil kesimpulan bahwa siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Boyolali tahun pelajaran 2010/2011 yang memiliki tingkat antusiasme belajar
tertinggi adalah sebanyak 22 siswa, yaitu terdapat pada interval 103,5-114,5
dan 92,5-103,5 yang dijumlahkan, sebab kedua interval tersebut mempunyai
jumlah frekuensi yang sama. Sedangkan yang memiliki tingkat antusiasme
belajar terendah adalah sebanyak 2 siswa, yaitu terdapat pada interval 125,5-
136,5.
b. Deskripsi Data tentang Pemanfaatan Media Pembelajaran
Pemanfaatan Media Pembelajaran dalam penelitian ini merupakan
variabel bebas kedua (X2). Berdasarkan distribusi frekuensi skor pemanfaatan
media pembelajaran diperoleh skor sebagai berikut:
1) Skor tertinggi : 104,00
2) Skor terendah : 58,00
3) Mean : 86,35
4) Median : 87,17
5) Modus : 88,50
6) S.B. : 9,96
7) S.R. : 7,31
Adapun distribusi frekuensi data tersebut dapat disajikan dalam bentuk
tabel seperti berikut :
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Skor Pemanfaatan Media Pembelajaran
Variat F Fx fx2 f % fk%- naik
100,5-108,5
92,5-100,5
84,5-92,5
76,5-84,5
68,5-76,5
3
7
15
10
5
308,00
683,00
1.314,00
801,00
348,00
31.626,00
66.661,00
115.164,00
64.257,00
24.410,00
7,50
17,50
37,50
25,00
12,50
100,00
95,50
75,00
37,50
12,50
Total 40 3.454,00 302.118,00 100,00 --
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat bahwa
responden paling banyak menempati kelas ke-3 yaitu interval 84,5-92,5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
dengan jumlah 15 responden. Sedangkan responden paling sedikit menempati
kelas ke-1 yaitu interval 100,5-108,5 dengan jumlah 3 responden. Lebih
jelasnya dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut :
Gambar 5. Grafik Histogram Skor Pemanfaatan Media Pembelajaran
Berdasarkan histogram data tentang pemanfatan media pembelajaran
dapat diambil kesimpulan bahwa siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak
Boyolali tahun pelajaran 2010/2011 yang memiliki tingkat pemanfatan media
pembelajaran tertinggi adalah sebanyak 15 siswa, yaitu terdapat pada interval
84,5-92,5. Sedangkan yang memiliki pemanfatan media pembelajaran
terendah adalah sebanyak 3 siswa, yaitu terdapat pada interval 100,5-108,5.
c. Deskripsi Data tentang Prestasi Belajar Sosiologi
Prestasi Belajar Sosiologi dalam penelitian ini merupakan variabel
terikat (Y). Berdasarkan distribusi frekuensi skor Prestasi Belajar Sosiologi
diperoleh skor sebagai berikut:
1) Skor tertinggi : 85,00
2) Skor terendah : 72,00
3) Mean : 77,63
4) Median : 77,73
5) Modus : 79,00
6) S.B. : 3,59
7) S.R. : 3,19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Adapun distribusi frekuensi data tersebut dapat disajikan dalam bentuk
tabel seperti berikut :
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Skor Prestasi Belajar Sosiologi
Variat f Fx fx2 f % fk%- naik
83,5-86,5
80,5-83,5
77,5-80,5
74,5-77,5
71,5-74,5
1
7
13
8
11
85,00
575,00
1.034,00
604,00
807,00
7.225,00
47.237,00
82.252,00
45.606,00
59.209,00
2,50
17,50
32,50
20,00
27,50
100,00
97,50
80,00
47,50
27,50
Total 40 3.105,00 241.529,00 100,00 --
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat bahwa
responden paling banyak menempati kelas ke-3 yaitu interval 77,5-80,5
dengan jumlah 13 responden. Sedangkan responden paling sedikit menempati
kelas ke-1 yaitu interval 83,5-86,5 dengan jumlah 1 responden. Lebih jelasnya
dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut :
Gambar 6. Grafik Histogram Skor Prestasi Belajar Sosiologi
Berdasarkan histogram data tentang prestasi belajar Sosiologi dapat
diambil kesimpulan bahwa siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak
Boyolali tahun pelajaran 2010/2011 yang memiliki tingkat prestasi belajar
Sosiologi tertinggi adalah sebanyak 13 siswa, yaitu terdapat pada interval
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
77,5-80,5. Sedangkan yang memiliki penggunaan media pembelajaran
terendah adalah sebanyak 1 siswa, yaitu terdapat pada interval 83,5-86,5.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Data yang telah terkumpul disusun secara sistematis, selanjutnya dianalisis
untuk membuktikan hipotesis yang dirumuskan. Syarat analisis data yang
digunakan adalah regresi linier yaitu sebaran populasi data harus berdistribusi
normal dan kedua variabel bebas harus liniar terhadap variabel terikat. Adapun
hasil uji persyaratan anlisis data yang telah dilakukan dapat dijelaskan dalam
uraian sebagai berikut :
1. Uji Normalitas
Jika diperoleh hasil p > 0,05 maka data yang diperoleh berdistribusi normal, tetapi
apabila p < 0,05 maka data yang diperoleh beristribusi tidak normal.
a. Uji Normalitas Variabel Antusiasme Belajar Siswa
Pada uji normalitas variabel X1 (Antusiasme Belajar Siswa), langkah
pertama yang harus dilakukan adalah membuat tabel rangkuman X1 kemudian
dilakuan perhitungan, yang bisa dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 5. Uji Normalitas Antusiasme Belajar Siswa
kelas Fo Fh fo-fh (fo-fh)2
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1
2
10
8
6
9
3
1
0
0,33
1,11
3,17
6,37
9,03
9,03
6,37
3,17
1,11
0,33
-0,33
-0,11
-1,17
3,63
-1,03
-3,03
2,63
-0,17
-0,11
-0,33
0,11
0,01
1,36
13,19
1,06
9,17
6,93
0,03
0,01
0,11
0,33
0,01
0,43
2,07
0,12
1,02
1,09
0,01
0,01
0,33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Total 40 40,00 0,00 -- 5,41
Rerata = 103,525 S.B. = 13,633
Kai kuadrat = 5,409 db = 9 p = 0,797
Berdasarkan perhitungan tabel tersebut dapat diperoleh hasil bahwa p
= 0,797. Hasil tersebut menunjukkan bahwa p > 0,05 yaitu 0,797 > 0,05 maka
dapat dinyatakan bahwa sampel yang diambil dari populasi, berdistribusi
normal.
b. Uji Normalitas Variabel Pemanfatan Media Pembelajaran
Untuk mengetahui hasil uji normalitas variabel bebas yang kedua yaitu
Pemanfatan Media Pembelajaran, langkah pertama yang harus dilakukan
adalah dengan membuat tabel rangkuman X2 yang kemudian dilakukan
perhitungan sesuai dengan rumus, yang mana hasilnya dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Tabel 6. Uji Normalitas Variabel Pemanfatan Media Pembelajaran
Kelas Fo Fh fo-fh (fo-fh)2
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
0
5
5
9
10
7
3
0
1
0,33
1,11
3,17
6,37
9,03
9,03
6,37
3,17
1,11
0,33
-0,33
-1,11
1,83
-1,37
-0,03
0,97
0,63
-0,17
-1,11
0,67
0,11
1,23
3,36
1,87
0,00
0,94
0,40
0,03
1,23
0,45
0,33
1,11
1,06
0,29
0,00
0,10
0,06
0,01
1,11
1,38
Total 40 40,00 0,00 -- 5,45
Rerata = 86,350 S.B. = 9,955
Kai kuadrat = 5,450 db = 9 p = 0,793
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Berdasarkan hasil perhitungan dari tabel tersebut dapat diperoleh hasil
p = 0,793. Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa p > 0,05
dimana 0,793 > 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa sampel yang diambil dari
populasi tersebut berdistribusi normal.
c. Uji Normalitas Variabel Prestasi Belajar Sosiologi
Untuk mengetahui hasil uji normalitas variabel terikat Prestasi Belajar
Sosiologi (Y), yang harus dilakukan adalah membuat tabel rangkuman variabel
Y, kemudian dilakukan perhitungan dengan rumus yang dapat dijelaskan
sebagai berikut.
Tabel 7. Uji Normalitas Vriabel Prestasi Belajar Sosiologi
Kelas fo Fh fo-fh (fo-fh)2
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1
7
13
8
10
1
0
0,49
2,18
6,39
10,94
10,94
6,39
2,18
0,49
-0,49
-1,18
0,61
2,06
-2,94
3,61
-1,18
-0,49
0,24
1,40
0,37
4,26
8,62
13,02
1,40
0,24
0,49
0,64
0,06
0,39
0,79
2,04
0,64
0,49
Total 40 40,00 0,00 -- 5,53
Rerata = 77,625 S.B. = 3,593
Kai kuadrat = 5,532 db = 7 p = 0,595
Berdasarkan perhitungan tabel uji normalitas tersebut diperoleh hasil p
= 0,595. Hasil perhitungan tersebut menunjukan bahwa p > 0,05 yaitu 0,595 >
0,05, maka dapat dinyatakan bahwa sampel yang diambil dari populasi
tersebut berdistribusi normal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Untuk lebih jelasnya mengetahui normalitas data hubungan variabel prediktor
dengan kriteriumnya dapat dilihat dengan grafik berikut :
Gambar 7. Histogram kurva normalitas
2. Uji Linieritas
Dalam uji Linieritas jika p > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa korelasinya
linear sedangkan jika p < 0,05 maka korelasinya tidak normal.
a. Uji Linieritas X1 dengan Y
Sebagai langkah pertama dalam uji linieritas adalah membuat tabel rangkuman
analisis linieritas kemudian dilakukan perhitungan sehingga diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 8. Uji linieritas X1 dengan Y
Sumber Derajat R2 db Var F p
Regresi
Residu
Ke-1 0,110
0,890
1
38
0,110
0,023
4,686
--
0,035
--
Regresi
Beda
Residu
Ke-2
Ke2-Ke1
0,110
0,000
0,890
2
1
37
0,055
0,000
0,024
2,285
0,006
--
0,114
0,939
--
Korelasinya Linier
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil sebagai berikut:
F = 0,006
P = 0,939
Karena p > 0,05 yaitu 0,939 > 0,50 maka dapat disimpulkan bahwa korelasi
antara X1 dan Y adalah linier.
b. Uji Linieritas X2 dengan Y
Sebagai langkah pertama dalam uji linieritas adalah membuat tabel rangkuman
analisis linieritas kemudian dilakukan perhitungan sehingga diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 9. Uji linieritas X2 dengan Y
Sumber Derajat R2 Db Var F p
Regresi
Residu
Ke-1 0,080
0,920
1
38
0,080
0,024
3,299
--
0,074
--
Regresi
Beda
Residu
Ke-2
Ke2-Ke1
0,087
0,007
0,913
2
1
37
0,043
0,007
0,025
1,763
0,288
--
0,184
0,601
--
Korelasinya Linier
Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil sebagai berikut:
F = 0,288
P = 0,601
Karena p > 0,05 yaitu 0,601 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa korelasi
antara X2 dan Y adalah linier.
3. Persamaan Garis Regresi
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat tabel sebagai berikut:
Tabel 10. Coefficienta
Model Unstandardized
Coeffiient
Standardize
d Coeffiient
t Sig. B Std. Error Beta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
1 (Constant)
Antusiasme Belajar
Penggunaan Media
Pembelajaran
68,547
,086
,002
4,871
,077
,106
,327
,005
14,073
1,115
.016
,000
,272
,987
Setelah itu kemudian dapat diperoleh persamaan garis regresi sebagai berikut:
a. Persamaan Regresi Linier Sederhana
1) Persamaan regresi linier sederhana antara Antusiasme Belajar Siswa (X1)
dengan Prestasi Belajar Sosiologi (Y)
^
Y = b0 +b1X1
^
Y = 68,54 + 0,08 (X1)
Artinya:
i) Konstanta 68,54 dapat diartikan bahwa bila tidak ada Antusiasme
Belajar Siswa (X1), maka Prestasi Belajar Sosiologi (Y) yang dicapai
siswa sebesar 68,54.
ii) Koefisien regresi 0,08 X, menyatakan bahwa setiap kenaikan satu unit
Antusiasme Belajar Siswa (X1) maka akan meningkatkan Prestasi
Belajar Sosiologi (Y) sebesar 0,08. Gambar persamaan garis regresi
dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 8. Garis Regresi Linear X1 dengan Y
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
2) Persamaan regresi linier sederhana antara Pemanfatan Media Pembelajaran
(X2) dengan Prestasi Belajar Sosiologi (Y)
^
Y = b0 +b1X2
^
Y = 68,54 + 0,002 (X2)
Artinya:
i) Konsatanta 68,54 dapat diartikan bahwa apabila tidak ada Pemanfatan
Media Pembelajaran (X2), maka Prestasi Belajar Sosiologi (Y) yang
dicapai siswa sebesar 68,54.
ii) Koefisien regresi 0,002 X, menyatakan bahwa setiap kenaikan satu
unit Pemanfatan Media Pembelajaran (X2) maka akan meningkatkan
Prestasi Belajar Sosiologi (Y) sebesar 0,002. Gambar persamaan garis
regresi dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 9. Garis Regresi Linier X2 dengan Y
b. Persamaan Regresi Linier Ganda
^
Y = b0 + b1X1 +b2X2
^
Y = 68,54 + 0,08 (X1) + 0,002 (X2)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Artinya:
i) Koefisien 68,54 menyatakan bahwa apabila tidak ada Antusiasme Belajar
Siswa (X1) dan Pemanfatan Media Pembelajaran (X2) yang tinggi, maka
Prestasi Belajar Sosiologi (Y) yang dicapai siswa sebesar 68,54.
ii) Koefisien regresi X1 = 0,08 menyatakan bahwa setiap penambahan satu
unit Antusiasme Belajar Siswa (X1) akan meningkatkan Prestasi Belajar
Sosiologi (Y) sebesar 0,08.
iii) Koefisien regresi X2 = 0,002 menyatakan bahwa setiap penambahan satu
unit Pemanfatan Media Pembelajaran (X2) akan meningkatkan Prestasi
Belajar Sosiologi (Y) sebesar 0,002.
Lebih jelasnya, persamaan linier regresi ganda tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 10. Garis Regresi Linear X1dan X2 dengan Y
Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa rata-rata Prestasi Belajar Sosiologi (Y) akan meningkat atau menurun
sebesar 68,54. Dalam hal ini untuk setiap peningkatan atau penurunan satu unit
Antusiasme Belajar Siswa (X1) akan meningkatkan atau menurunkan Prestasi
Belajar Sosiologi (Y) sebesar 0,08. Demikian halnya dengan Pemanfatan Media
Pembelajaran, setiap peningkatan atau penurunan satu unit Pemanfatan Media
Pembelajaran (X2) akan meningkatkan atau menurunkan Prestasi Belajar
Sosiologi (Y) sebesar 0,002.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
C. Pengujian Hipotesis
Setelah syarat-syarat tersebut terpenuhi, selanjutnya dapat dilakukan
analisis data untuk mengetahui apakah hipotesis yang telah dirumuskan
sebelumnya diterima atau ditolak. Adapun analisis regresi ganda menggunakan
komputer seri SPS edisi: Prof. Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih UGM
Yogyakarta tahun 2004 versi IBM/IN. Berdasarkan perhitungan uji hipotesis
diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Menghitung Koefisien Korelasi Sederhana antara X1 dengan Y ; X2
dengan Y
Untuk menghitung koefisien korelasi sederhana antara X1 dengan Y dan X2
dengan Y, maka langkah awal yaitu membuat table matriks interkorelasi
sebagai berikut:
Tabel 11. Matriks Interkorelasi
r X1 X2 Y
X1
p
1,000
0,000
0,849
0,000
0,331
0,035
X2
P
0,849
0,000
1,000
0,000
0,283
0,074
Y
p
0,331
0,035
0,283
0,074
1,000
0,000
a. Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Sederhana antara X1 dengan Y
Ha : Ada hubungan positif yang signifikan antara Antusiasme Belajar
Siswa dengan Prestasi Belajar Sosiologi
Ho : Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara Antusiasme
Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Sosiologi
Berdasarkan tabel 10 tersebut maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Rx1y = 0,331
p = 0,035
Karena p < 0,05 yaitu 0,035 < 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Dengan demikian pengujian hipotesis pertama dalam penelitian ini yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
berbunyi: “Ada hubungan positif yang signifikan antara Antusiasme
Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI SMA
Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011”, dinyatakan
diterima.
b. Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Sederhana antara X2 dengan Y
Ha : Ada hubungan positif yang signifikan antara Penggunaan Media
Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Sosiologi
Ho : Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara Penggunaan
Media Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Sosiologi
Berdasarkan tabel 10 tersebut maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Rx2y = 0,283
p = 0,074
Karena p < 0,05 yaitu 0,074 < 0,15, maka Ha ditolak dan Ho diterima.
Dengan demikian pengujian hipotesis kedua dalam penelitian ini yang
berbunyi: “Ada hubungan positif yang signifikan antara Penggunaan
Media Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI
SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Peljaran 2010/2011”,
dinyatakan ditolak.
2. Menghitung Koefisien Korelasi Ganda antara X1 dan X2 dengan Y
Ha : Ada hubungan positif yang signifikan antara Antusiasme Belajar Siswa
dan Pemanfatan Media Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Sosiologi.
Ho : Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara Antusiasme Belajar
Siswa dan Pemanfatan Media Pembelajaran dengan Prestasi Belajar
Sosiologi.
Tabel 12. Koefisien Beta dan Korelasi Parsial – Model Penuh
X Beta (β) SB (β) r-parsial t p
0
1
2
68,546950
0,086240
0,001737
0,040877
0,055977
0,180
0,003
2,110
0,031
0,039
0,974
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Galat Baku Est. = 3,480
Korelasi R = 0,331 Korelasi R sesuaian = 0,331
Tabel 13. Rangkuman Analisis Regresi Model Penuh
Sumber
variasi
JK db RK F R2
p
Regresi penuh
Variable X1
Variable X2
Residu penuh
55,264
55,261
0,003
448,111
2
1
1
37
27,632
55,261
0,003
12,111
2,282
4,563
0,000
--
0,110
0,110
0,000
--
0,115
0,037
0,984
--
Total 503,375 39 -- -- -- --
Setelah membuata tabel kerja dan dilakukan perhitungan sesuai dengan rumus
di atas diperoleh hasil sebagai berikut :
Rxy = 0,331
p = 0,115
F = 2,282
Karena ρ < 0,05 yaitu 0,115 < 0,15, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Dengan
demikian pengujian hipotesis ketiga dalam penelitian ini berbunyi: “Ada
hubungan positif yang signifikan secara bersama antara Antusiasme Belajar
siswa dan Pemanfatan Media Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Sosiologi
Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran
2010/2011”, dinyatakan ditolak.
3. Hasil Perhitungan Sumbangan Masing-masing Variabel X1,X2 dengan Y
Tabel 14. Perbandingan Bobot Prediktor- Model Penuh
Variabel
X
Korelasi lugas Korelasi parsial Sumbangan Determinasi
r xy P r par-xy p SD Relatif % SD Efektif%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
1
2
0,331
0,283
0,035
0,074
0,180
0,003
0,039
0,974
99,994
0,006
10,978
0,001
Total -- -- -- -- 100,00 10,979
Berdasarkan tabel perbandingan bobot prediktor model penuh tersebut,
maka diperoleh sumbangan determinan yaitu sumbangan relatif dan
sumbangan efektif dari masing-masing prediktor yang bisa dijelaskan sebagai
berikut:
a. Sumbangan Relatif (SR) variabel Antusiasme Belajar Siswa (X1) dengan
variabel Prestasi Belajar Sosiologi (Y) sebesar 99,994 %. Sedangkan
Sumbangan Efeltif (SE) variabel Antusiasme Belajar Siswa (X1) dengan
variabel Prestasi Belajar Sosiologi (Y) sebesar 10,978 %.
b. Sumbangan Relatif (SR) variabel Pemanfatan Media Pembelajaran (X2)
dengan variabel Prestasi Belajar Sosiologi (Y) sebesar 0,006 %.
Sedangkan Sumbangan Efeltif (SE) variabel Pemanfatan Media
Pembelajaran (X2) dengan variabel Prestasi Belajar Sosiologi (Y) sebesar
0,001 %.
c. Sumbangan Relatif (SR) variabel Antusiasme Belajar Siswa (X1) dan
Pemanfatan Media Pembelajaran (X2) dengan variabel Prestasi Belajar
Sosiologi (Y) sebesar 100 %. Sedangkan Sumbangan Efeltif (SE) variabel
Pemanfatan Media Pembelajaran (X2) dengan variabel Prestasi Belajar
Sosiologi (Y) sebesar 10,979 %.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data
Setelah dilakukan analisis data untuk pengujian hipotesis, maka
pembahasan analisis datanya adalah sebagai berikut:
1. Hubungan antara Antusiasme Belajar Siswa (X1) dengan Prestasi Belajar
Sosiologi (Y)
Berdasarkan hasil perhitungan perolehan rx1y = 0,331 dan p = 0,035
dengan SR = 99,994 % dan SE = 10,978 %. Hal ini menunjukkan adanya
korelasi positif yang signifikan antara Antusiasme Belajar Siswa dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali
Tahun Pelajaran 2010/2011. Dikatakan demikian karena semakin tinggi
tingkat antusiasme belajar siswa maka akan semakin tinggi tingkat prestasi
belajar siswa terutama dalam mata pelajran Sosiologi. Berdasarkan hal
tersebut dapat diketahui bahwa antusiasme belajar yang dimiliki oleh siswa
sangat berhubungan dengan tingkat prestasi belajar siswa terutama pada mata
pelajaran Sosiologi. Antusiasme belajar mempunyai peranan yang sangat
penting dalam proses belajar mengajar bagi siswa. Hal tersebut sesuai dengan
pengertian dari antusiasme belajar sendiri yaitu gelora, gairah, minat, perasaan
senang serta semangat seseorang yang sangat besar untuk belajar. Apabila
siswa memiliki antusiasme untuk belajar maka pelajaran disekolahpun akan
dapat ditangkap dengan baik, sehingga nantinya prestasi bejarnya pun akan
baik. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan positif yang
signifikan antara Antusiasme Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Sosiologi
Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran
2010/2011”, dinyatakan diterima.
2. Hubungan antara Pemanfatan Media Pembelajaran (X2) dengan Prestasi
Belajar Sosiologi (Y)
Berdasarkan hasil perhitungan perolehan rx2y = 0,283 dan p = 0,074
dengan SR = 0,006 % dan SE = 0,001 %. Hal ini menunjukkan tidak adanya
korelasi positif yang signifikansinya antara Pemanfatan Media Pembelajaran
dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak
Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011. Berdasarkan hasil penelitian tersebut
bisa dikatakan bahwa dengan adanya tingkat pemanfaatan media pembelajaran
yang digunakan dalam proses belajar mengajar tidak memiliki hubungan
secara langsung dengan tingkat prestasi belajar siswa. Sehingga walaupun
tingkat pemanfaatan media pembelajaran rendah, maka belum tentu tingkat
prestasi belajar anak juga rendah begitu juga sebaliknya. Hal tersebut bisa jika
dihubungkan dengan keadaan sebenarnya di SMA Negeri 1 Ngemplak
Boyolali bahwa di sekolah tersebut sangat kurang pemanfaatan media
pembelajaran oleh guru maupun siswanya, namun hal tersebut tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
mempengaruhi dalam prestasi siswa. Uraian tersebut sebenarnya bertentangan
dengan teori bahwa pemanfaatan media pembelajaran akan memiliki
hubungan dengan prestasi, namun dari hasil penelitian menunjukkan hal
berbeda. Hal tersebut bisa dilihat melalui nilai sumbangan relatif maupun
sumbangan efektif dari variabel pemanfaatan media pembelajaran dengan
prestasi belajar Sosiologi yang jumlahnya sangat kecil sekali. Dengan
demikian hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan positif yang signifikan
antara Pemanfaatan Media Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Sosiologi
Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran
2010/2011”, dinyatakan ditolak.
3. Hubungan antara Antusiasme Belajar Siswa (X1) dan Pemanfaatan Media
Pembelajaran (X2) dengan Prestasi Belajar Sosiologi (Y)
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh R = 0,331, p = 0,115 dan F
sebesar 2,282. Hal ini menunjukkan tidak adanya korelasi positif yang
signifikan secara bersama antara Antusiasme Belajar Siswa dan Pemanfaatan
Media Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI SMA
Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011. Berdasarkan hal
tersebut, dapat diketahui bahwa siswa akan lebih antusiame mengikuti
kegiatan belajar mengajar jika didukung dengan pemanfaatan media
pembelajaran yang maksimal, sehingga siswa akan mudah menyerap materi
yang diajarkan. Dengan demikian prestasi belajar siswapun akan ikut
meningkat. Namun menurut hasil penelitian ini pemanfaatan media
pembelajaran dengan prestasi belajar siswa tidak memiliki hubungan yang
signifikan. Sehingga ketiga hal tersebut bisa dikatakan tidak memiliki peranan
atau hubungan secara bersama-sama, karena satu variabel tidak mendukung
hubungan tersebut secara signifikan. Jadi hipotesis yang berbunyi “Ada
hubungan positif yang signifikan secara bersama antara Antusiasme Belajar
siswa dan Pemanfaatan Media Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Sosiologi
Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran
2010/2011”, dinyatakan ditolak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari deskripsi data dan pengujian hipotesis yang telah
dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil perhitungan dan analisis data, menunjukkan hasil rx1y = 0,331 dan p
= 0,035. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan
antara antusiasme belajar siswa dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas
XI Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran
2010/2011. Sehingga dapat diartikan bahwa semakin tinggi/besar tingkat
antusiasme belajar siswa maka akan semakin tinggi/besar terjadinya prestasi
belajar Sosiologi siswa.
2. Dari hasil perhitungan dan analisis data, menunjukkan rx1y = 0,283 dan p =
0,074. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif yang signifikan
antara penggunaan media pembelajaran dengan prestasi belajar Sosiologi
siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun
pelajaran 2010/2011. Sehingga dapat diartikan bahwa semakin tinggi atau
rendah tingkat pemanfaatan media pembelajaran maka tidak akan memiliki
hubungan dengan tinggi atau rendahnya prestasi belajar Sosiologi siswa.
3. Dari hasil perhitungan dan analisis data, menunjukkan hasil Rx(1,2)y = 0,331, p
= 0,115 dan F = 2,282. Hal ini menunjukkan tidak adanya hubungan positif
yang signifikan secara bersama antara antusiasme belajar siswa dan
penggunaan media pembelajaran dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas
XI Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran
2010/2011. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki antusiasme yang
tinggi untuk belajar namun kurang dukungan pemanfaatan media
pembelajaran, maka tetap akan mampu mendorong siswa mendapatkan
prestasi belajar Sosiologi yang baik pula.
4. Besarnya sumbangan relatif dan sumbangan efektif masing-masing kriterium
terhadap prediktor diperhitungkan atas dasar analisa persamaan garis regresi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
linier ganda, sehingga dapat ditentukan perbandingan masing-masing
kriterium terhadap prediktor. Perbandingan sumbangan relatif (SR) antara X1
dan X2 yaitu 99,994 % : 0,006 %. Sedangkan perbandingan sumbangan efektif
(SE) antara X1 dan X2 yaitu 10,978 % : 0,001 %. Dengan hasil ini dapat
menunjukkan bahwa prediktor antusiasme belajar siswa (X1) lebih
memberikan arti dalam pencapaian prestasi belajar yang baik/tinggi
dibandingkan dengan prediktor penggunaan media pembelajaran (X2).
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dikemukakan beberapa implikasi sebagai berikut:
1. Dengan adanya hubungan positif antara antusiasme belajar siswa dengan
prestasi belajar Sosiologi, maka dapat memberikan gambaran bagi siswa untuk
mendorong dirinya agar lebih antusias atau semangat lagi dalam belajar, mulai
dari hal-hal yang kecil seperti sering membaca lagi catatan yang diberikan
guru serta mengikuti pelajaran dengan baik. Dengan antusiasme belajar yang
timbul dari diri siswa tersebut maka akan mudah dalam mendapatkan prestasi
belajar yang baik pula.
2. Dengan tidak adanya hubungan positif antara pemanfaatan media
pembelajaran dengan prestasi belajar Sosiologi, maka bukan berarti
memberikan gambaran kepada guru dan siswa untuk mengesampingkan
pemanfaatan media pembelajaran namun harus lebih senantiasa intensif
memanfaatkan media pembelajaran prestasi yang dicapai lebih maksimal dari
sebelumnya.
3. Dengan memperhatikan seluruh faktor yang berhubungan dengan prestasi
belajar Sosiologi, antusiasme belajar siswa merupakan salah satu faktor dari
dalam diri siswa yang berhubungan dengan prestasi belajar. Hal tersebut
memberikan implikasi bahwa seorang siswa harus memiliki antusiasme atau
bersemangat dalam belajar, baik saat di sekolah maupun di luar sekolah. Siswa
juga diharapkan dapat selalu mempunyai keinginan untuk menjadi lebih baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
dari yang lain. Selain itu perlu pemanfaatan media pembelajaran yang lebih
maksimal agar prestasi belajar lebih maksimal pula.
C. Saran
1. Bagi Guru
Guru hendaknya menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan belajar
mengajar agar siswa lebih antusias mengikuti pelajaran, sehingga materi yang
diajarkan mudah ditangkap oleh siswa. Dengan demikian maka kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Namun media yang
digunakan juga harus sesuai dengan materi yang diajarkan.
2. Bagi Siswa
Siswa hendaknya selalu lebih antusias atau semangat dalam proses belajar
mengajar supaya prestasi lebih baik.
3. Bagi Sekolah
Sekolah diharapkan dapat meningkatkan jumlah media pembelajaran yang ada
di sekolah, karena media pembelajaran mempunyai manfaat yang sangat
penting dalam KBM. Sekolah juga diharap mewajibkan guru menggunakan
media pembelajaran dalam proses KBM agar berjalan efektif dan efisien.
4. Bagi Peneliti lain
Peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian sejenis, maka hasil penelitian
ini hendaknya dapat dijadikan acuan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut
tentang hubungan antara antusiasme belajar siswa dan penggunaan media
pembelajaran dengan prestasi belajar Sosiologi.