Post on 06-Feb-2018
GEOLOGI DAN HIDROGEOLOGI DAERAH GUNUNG PALASARI
DAN SEKITARNYA KECAMATAN CILENGKRANG,
KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT.
SKRIPSI
Diajukan sebagai syarat meraih gelar sarjana strata satu
di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Institut Teknologi Bandung
Oleh :
Grandis Ardhi
120 04 034
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2010
GEOLOGI DAN HIDROGEOLOGI DAERAH GUNUNG PALASARI
DAN SEKITARNYA KECAMATAN CILENGKRANG,
KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT.
SKRIPSI
Penulis :
Grandis Ardhi
120 04 034
Pembimbing :
Ir. LAMBOK M. HUTASOIT, Ph.D
NIP 19530828 197603 1 002
ii
SARI
Berdasarkan Perda Kota Bandung 02/2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) kota Bandung, Wilayah Bandung Timur dipersiapkan sebagai kawasan untuk
pengembangan pemukiman Kota Bandung. Oleh karena itu, kebutuhan akan airtanah di Wilayah
Bandung Timur diperkirakan akan meningkat pada beberapa tahun yang akan datang. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut diperlukan pemahaman kondisi geologi dan hidrogeologi
daerah resapan wilayah tersebut.
Daerah Gunung Palasari (Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung), secara
morfologi terletak pada elevasi yang lebih tinggi dibandingkan Wilayah Bandung Timur. Daerah
penelitian berada pada satuan pusat vulkanik dan satuan vulkanik ekstrusif. Kedua satuan diatas
dibatasi secara tegas oleh Sesar Lembang yang berarah barat – timur. Sesar Lembang di daerah
penelitian merupakan sesar turun, bagian utara lebih rendah daripada bagian selatan. Litologi
daerah penelitian didominasi oleh batuan vulkanik berumur Kuarter, yaitu Satuan Breksi
Piroklastik, Satuan Lava Andesit I, Satuan Tuf, dan Satuan Lava Andesit II. Satuan Lava Andesit
I melensa dalam Satuan Breksi Piroklastik berumur Plistosen Bawah – Plistosen Tengah
(sebanding Formasi Cikapundung). Satuan Lava Andesit II melensa dalam Satuan Tuf berumur
Plistosen Atas (sebanding Formasi Cibeureum).
Berdasarkan komposisi litologi, daerah penelitian terdiri dari dua satuan hidrogeologi,
yaitu Satuan Breksi dan Satuan Tuf. Sistem akifer di daerah penelitian adalah sistem akifer tidak
tertekan (unconfined aquifer), yang terbentuk pada pelapukan Satuan Breksi, pelapukan Satuan
Tuf dan Satuan Tuf itu sendiri. Pola aliran airtanah secara umum menuju ke arah utara dan
selatan. Perubahan arah aliran airtanah terletak pada suatu garis imajiner yang disebut pemisah
airtanah (groundwater divide). Sebagian besar garis imajiner ini adalah akibat dari adanya Sesar
Lembang. Hasil pengukuran kualitas (TDS dan pH) airtanah pada 21 mata air di lapangan,
menunjukkan nilai TDS berada pada kisaran 16 – 105 mg/l, sedangkan nilai pH antara 6,5 – 7,5.
Satuan Tuf di daerah penelitian menjadi akifer utama Wilayah Bandung Timur, dimana daerah
resapannya berada di sebelah selatan pemisah airtanah.
iii
Abstract
Based on Perda Kota Bandung no 02/2004 concerning Regional Landuse Planning of
Bandung City, East Bandung area is planned as residential area of Bandung City. Therefore, the
need for groundwater in the East Bandung area is expected to rise within several years to come.
In order to overcome this problem, knowledge regarding the geology and hydrogeological
conditions of recharge area is required.
Palasari Mountain (Cilengkrang District, Bandung Regency) is situated on higher
elevation than the East Bandung area. The research area is located in volcanic center/volcanic
cone unit and volcanic extrusives unit. The two units are separated sharply by the west – east
bearing Lembang Fault. Lembang Fault in the research area is the normal fault, where the
northern part is the hanging wall. Lithology of the research area is dominated by Quaternary
volcanic rocks, namely Pyroclastic Breccia Unit, Andesite Lava I Unit, Tuff Unit, and Andesite
Lava II Unit. Andesite Lava I Unit forms lenses within Lower Pleistocene - Middle Pleistocene
Pyroclastic Breccia Unit (comparable with Cikapundung Formation). Andesite Lava II Unit
forms lenses within Upper Pleistocene Tuff Unit (comparable with Cibeureum Formation).
Based on lithological composition, the research area consists of two hydrogeological
units, Breccia Unit and Tuff Unit. Aquifer system in the research area is unconfined aquifer,
where the system is found within weathered Breccia Unit, weathered Tuff Unit and the Tuf Unit
itself. Groundwater flow patterns towards the north and south. Change in groundwater flow
direction coincides with imaginary line, called the groundwater divide. Most of the imaginary
line is a result of Lembang Fault activity. Field measurement of TDS and pH conducted at 21
springs, shows TDS value is 16 – 105 mg/l and pH value 6,5-7,5. Tuff, in the research area is the
main aquifer of East Bandung area, whereas the recharge area is found south of the groundwater
divide.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya penulis dapat
merampungkan tugas akhir ini, yang merupakan prasyarat untuk menyelesaikan studi sarjana
strata satu di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut
Teknologi Bandung.
Skripsi ini berjudul: Geologi dan Hidrogeologi Daerah Gunung Palasari dan
Sekitarnya, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Sesuai dengan
judul diatas, studi ini akan membahas kondisi geologi dan hidrogeologi umum daerah Gunung
Palasari dan sekitarnya. Selain itu, penulis membahas kaitan antara kondisi hidrogeologi daerah
penelitian dengan Wilayah Bandung Timur.
Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Ir. Lambok M. Hutasoit, Ph.D.,
selaku dosen pembimbing tugas akhir, atas segala bantuan baik moril maupun materil. Penulis
juga menyampaikan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua serta keluarga tercinta, atas segala dukungan serta do’anya.
2. Kawan – kawan di Ruang Simulasi dan Laboratorium Hidrogeologi, atas bantuan dan
diskusinya.
3. Pimpinan dan seluruh staf pengajar serta karyawan Program Studi Teknik Geologi, Fakultas
Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung.
4. Kawan – kawan Prodi Teknik Geologi angktan 2004, serta kawan – kawan Himpunan
Mahasiswa Teknik Geologi “HMTG GEA-ITB”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat
mengharapkan segala masukan dan koreksi. Semoga skripsi ini dapat memberikan informasi
yang berguna bagi semua pihak.
Bandung, 26 Januari 2010
Penulis
(Grandis Ardhi)
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR i
SARI ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR FOTO vii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR TABEL x
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang I-1
I.2. Maksud dan Tujuan I-2
I.3. Lokasi dan Luas Penelitian I-2
I.4. Rumusan dan Ruang Lingkup Masalah I-2
I.5. Metode Penelitian I-3
I.5.1. Tahap Persiapan I-3
I.5.2. Tahap Penelitian Lapangan I-3
I.5.3. Tahap Pengolahan Data I-3
I.5.4. Tahap Penyusunan Laporan I-3
I.5.5. Hasil Akhir yang Diharapkan I-4
I.6. Peneliti Terdahulu I-4
BAB II GEOLOGI REGIONAL
II.1. Fisiografi dan Morfologi II-1
II.2. Stratigrafi II-2
II.3. Struktur Geologi II-4
II.4. Hidrogeologi Regional II-6
v
BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
III.1. Geomorfologi Daerah Penelitian III-1
III.1.1. Satuan Lereng Gunungapi Bagian Bawah Gunung Bukit III-3
Tunggul dan Gunung Pangparang (V7).
III.1.2. Satuan Lereng Gunungapi Bagian Bawah Gunung III-4
Manglayang (V6).
III.1.3. Satuan Kerucut Gunungapi Bagian Atas dan Tengah III-4
Gunung Palasari (V4).
III.1.4. Pola Aliran Sungai III-5
III.2. Stratigrafi Daerah Penelitian III-6
III.2.1. Satuan Breksi Pirokastik III-8
III.2.2. Satuan Lava Andesit I III-10
III.2.3. Satuan Tuf III-11
III.2.4. Satuan Lava Andesit II III-12
III.2.5. Kesebandingan Stratigrafi dan Umur Satuan Batuan III-13
III.3. Geologi Struktur Daerah Penelitian III-15
III.4. Sejarah Geologi III-19
III.4.1.Sejarah Regional III-19
III.4.2.Sejarah Geologi Daerah Penelitian III-20
BAB IV KONDISI HIDROGEOLOGI
IV.1. Kondisi Hidrogeologi Regional IV-1
IV.2. Kondisi Hidrogeologi Daerah Penelitian IV-2
IV.2.1. Litologi IV-2
IV.2.2. Sistem Akifer IV-6
IV.3. Pola Aliran Airtanah IV-7
IV.4. Kualitas Airtanah IV-11
IV.4.1. Total Dissolved Solid (TDS) IV-11
IV.4.2. Derajat Keasaman (pH) IV-11
vi
IV.5. Kaitan Antara Kondisi Hidrogeologi dengan Wilayah IV-12
Bandung Timur.
BAB VI KESIMPULAN V-1
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR FOTO
Foto Halaman
Foto III.1 Lokasi daerah penelitian (latar depan) berada pada kaki III-3
gunungapi Bukit Tunggul dan Gunung Pangparang (latar
belakang).
Foto III.2 Lembah sungai menyerupai bentuk huruf ”U” III-3
Foto III.3 Perbukitan di satuan V7 dengan kemiringan lereng miring – III-3
sedikit curam (7% - 30%).
Foto III.4 Lokasi daerah penelitian (latar depan) berada pada kaki III-4
Gunung Manglayang.
Foto III.5 Lokasi daerah penelitian pada Bagian Atas dan Tengah III-5
Gunung Palasari.
Foto III.6 Lembah sungai menyerupai bentuk huruf ”V” III-5
Foto III.7 Singkapan konglomerat (LG22) III-9
Foto III.8 Singkapan tuf (Pa86). III-9
Foto III.9 Singkapan Lava Andesit I(LG5) dengan struktur kekar gerus III-11
Foto III.10 Singkapan tuf di Pa58. III-12
Foto III.11 Singkapan Lava Andesit II (LC3) dengan struktur kekar III-13
berlembar.
Foto III.12 Sesar Lembang dilihat dari sebelah utara. III-16
Foto III.13 Singkapan kekar gerus (LG5). III-16
Foto III.14 Singkapan cermin sesar di lokasi PA24, PA96, dan LG1. III-17
Foto IV.1 Pelapukan pada Satuan Breksi (PA27) yang mencapai IV-3
sekitar 6m.
Foto IV.2 Mata air depresi (Mpa12) dan Mata air kontak (MLG1). IV-4
Foto IV.3 Singkapan Lapukan Tuf (LC18). IV-5
Foto IV.4 Lokasi mata air (MLc11). IV-6
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar I.1 Lokasi daerah penelitian berada di sebalah utara Kota I-2
Bandung
Gambar II.1 Zona fisiografi Jawa Barat ( van Bemmelen,1949). II-1
Gambar II.2 Peta geomorfologi dataran Bandung (Dam, 1994). II-2
Gambar II.3 Kondisi tektonik Jawa Barat (Katili, 1989 dalam II-4
Dam, 1994).
Gambar II.4 Kondisi Bandung dan sekitarnya (Citra SPOT, 1986). II-5
Gambar II.5 Peta hidrogeologi daerah Gunung Palasari dan sekitarnya. II-6
(Peta Hidrogeologi Lembar Bandung (Soetrisno, 1983) dan
Lembar Cirebon (Soetrisno, 1985)).
Gambar III.1 Peta geomorfologi dataran Bandung (Dam, 1994). III-1
Gambar III.2 Lokasi daerah penelitian. III-2
Gambar III.3 Pola dan genesa sungai pada satuan daerah penelitian. III-6
Gambar III.4 Fasies gunungapi Stratovolcano daerah Fuego, Guatemala III-8
(Vassel dan Davis, 1981 dalam Cas dan Wright, 1987).
Gambar III.5 Peta geologi daerah Gunung Palasari dan sekitarnya III-15
(Silitonga, 1973).
Gambar III.6 Hasil analisa struktur di lapangan. III-18
Gambar IV.1 Peta Hidrogeologi Lembar Bandung (Soetrisno, 1983). IV-1
Gambar IV.2 Tipologi sistem akifer endapan gunungapi (Mandel dan IV-2
Shiftan, 1981, dalam Puradimaja, 1993).
Gambar IV.3 Model mata air depresi (Depression springs) dan mata air IV-4
kontak (Contact springs) (Fetter, 1988).
Gambar IV.4 Sketsa Mata air depresi pada Satuan Tuf. IV-5
Gambar IV.5 Tipe Akifer (Freeze dan Cherry, 1979). IV-7
Gambar IV.6 Peta kontur ketinggian muka airtanah dan pola airan IV-9
airtanah airtanah di daerah penelitian
ix
Gambar IV.7 Model groundwater divide (Hubbert (1940) dalam Freeze IV-10
dan Cherry (1979)).
Gambar IV.8 Kondisi muka airtanah di sekitar Sesar Lembang IV-10
(Delinom, 2008).
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel II.1 Kolom Stratigrafi daerah Bandung oleh beberapa peneliti II-3
Tabel III.1 Klasifikasi batuan piroklastik (Schmidt, 1981). III-7
Tabel III.2 Kesebandingan Stratigrafi Daerah Penelitian. III-13
Tabel IV.1 Klasifikasi airtanah berdasarkan kandungan TDS (Freeze dan IV-11
Cherry, 1979).
xi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I : Peta Geomorfologi
LAMPIRAN II : Peta Geologi
LAMPIRAN III : Peta Lintasan dan Lokasi Pengamatan
LAMPIRAN IV : Peta Hidrogeologi
LAMPIRAN V : Data Petrografi
LAMPIRAN VI : Data Struktur
LAMPIRAN VII : Data Mata air