Post on 01-Dec-2014
description
MANAJEMEN KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASIUNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
TEORI NEGOSIASI MUKA (FACE NEGOTIATION THEORY)
Disusun oleh:Fida Rananda210110130012
Mankom AMata kuliah: Teori Komunikasi
Dosen Pengampu:Dr. Antar Venus, M.A.Comm
Meria Octavianti, S.Sos, M.Si
MATERI
Tokoh
Definisi dan Esensi
Latar Belakang
Asumsi
Konsep
Muka, Budaya, Konflik
STELLA TING-TOOMEY
Lahir di Hongkong tahun 1952Seorang Profesor komunikasi di California State University, Fullerton.
Dia menulis dan menjadi editor di 17 buku
Dia juga menerbitkan lebih dari 100 jurnal dan artikel
Mengembangkan teori negosiasi muka pada tahun
1985
Teori Negosiasi
muka
TEORI NEGOSIASI MUKA
Menjelaskan mengenai bagaimana orang dari kebudayaan yang berbeda mengelola muka untuk mengatasi konflik.
Teori ini adalah teori yang menggabungkan penelitian lintas budaya, konflik, kesantunan,
dan “facework”.
Teori ini termasuk konteks komunikasi antarbudaya.
LATAR BELAKANG
Latar belakang teori ini terbentuk dari berbagai komentar mengenai pemikiran bahwa setiap orang dari budaya yang berbeda memiliki berbagi pemikiran
mengenai muka orang lain. Pemikiran ini menyebabkan mereka menghadapi konflik
dengan cara yang berbeda tergantung budaya masing-masing.
ASUMSI TEORI NEGOSIASI MUKA
Beberapa asumsi dari teori negosiasi muka mencakup komponen-komponen penting dari teori ini adalah muka, konflik dan budaya.Pertama, identitas diri penting di dalam interaksi interpersonal, dan individu-individu menegosiasikan identitas mereka secara berbeda
dalam budaya berbeda.
Kedua, manajemen konflik dimediasi oleh muka dan budaya.
Ketiga, Tindakan-tindakan tertentu mengancam citra diri seseorang yang ditampilkan (muka).
KONSEP TEORI NEGOSIASI MUKA
Tipe kebudayaan
Tipe manajemen
konflik
Tipe manajemen muka
MUKA Muka adalah citra diri yang ditunjukan orang dalam
percakapan dengan orang lain. (Erving Goffman, 1967)
Muka dapat diinterpretasikan dalam dua cara
Kepedulian akan muka, yaitu kepentingan untuk mempertahankan muka diri dan muka orang lain
Kebutuhan akan muka, yaitu keinginan untuk
diasosiasikan (dilibatkan) atau tidak diasosiasikan
dengan orang lain
KEBUTUHAN AKAN MUKA MELIPUTI :
Muka positif, keinginan untuk disukai dan dikagumi orang lain.
Muka negatif, keinginan untuk dibiarkan sendiri dan bebas dari orang lain.
FACEWORK Tindakan-tindakan yang digunakan
untuk menghadapi kebutuhan atau keinginan mengenai muka diri sendiri dan orang lain.
Facework dibagi menjadi 3 jenis :- Facework ketimbangrasaan, batas dimana seseorang menghargai otonomi orang lain.- Facework solidaritas, menerima orang lain sebagai anggota dari kelompoknya.- Facework kepekaan, memberikan lebih sedikit aspek negatif dan memperbanyak aspek positifnya.
BUDAYA INDIVIDUALISTIK DAN KOLEKTIVISTIK
Contoh negara yang dipandang individualistik yaitu: Amerika, Australia, Inggris, Kanada, Belanda dan Selandia Baru
a. Budaya individualistik- Nilai budaya yang menekankan individu dibanding dengan
kelompok.- Individualisme adalah identitas aku.- Individualisme menekankan inisiatif individual, kemandirian,
ekspresi individual, dan privasi.-Orang-orang di negara yang menganut individualistik biasanya
bersifat low context cultures (dalam berinteraksi mereka secara langsung mengutarakan pokok persoalan tanpa berbelit-belit)
Contoh negara yang dipandang koletivistik yaitu: Indonesia, Kolombia, Venezuela, Panama, Meksiko, Ekuador dan Guatemala.
b. Budaya Kolektivistik- Nilai budaya yang menekankan pada kelompok dibandingkan individu.- Kolektivisme adalah identitas “kita”.- Budaya kolektivisme menganggap penting bekerja sama dan memandang diri mereka bagian dari kelompok.- Orang-orang di negara yang menganut budaya kolektivisme biasanya bersifat high context cultures (dalam berinteraksi lebih mengutamakan untuk membangun suasana harmonis dengan lawan bicara, tetapi tidak langsung kepada inti pembicaraan)
RANKING
NEGARA RANKING NEGARA
1234/54/5678910/1110/11121314151617181920
Amerika SerikatAustraliaInggrisKanada/BelandaBelandaSelandia BaruItaliaBelgiaDenmarkSwediaPrancisirlandiaNorwegiaSwissJermanAfrika SelatanFinlandiaAustriaIsraelSpanyol
2122/23242526/2726/27282930313233/3533/3533/35363738
47/48
indiaJepangArgentinaIranJamaikaBrasilNegara-negara ArabTurkiYunaniFilifinaMeksikoYugoslaviaPortugalAfrika TimurMalaysiaHong KongCile
Indonesia
Peringkat Individualisme dan Kolektivisme di Seluruh Dunia*
MENGELOLA KONFLIK
Konflik didefinisikan sebagai perbedaan nilai-nilai, harapan, proses dan hasil antara dua pihak atau lebih atas isu-isu relasional.
budaya individualistik-kolektivistik memengaruhi pemilihan gaya konflik.
Gaya-gaya ini mencakup menghindar (avoiding), menurut (obliging), berkompromi (compromising), mendominasi (dominating), mengintegrasi (integrating)
Menghindar (avoiding), yaitu menjauhi ketidaksepakatan.
Menurut (obliging), yaitu memuaskan kebutuhan orang lain.
Berkompromi (compromising), yaitu menggunakan konsep memberi-menerima untuk mencapai resolusi.
Mendominasi (dominating), teguh mempertahankan pendapat demi kepentingan pribadi. Menggunakan wewenang untuk menentukan keputusan
Mengintegrasi (integrating), saling bertukar informasi yang akurat untuk memecahkan masalah bersama.
Orang dengan high context culture cenderung menggunakan gaya mengintegrasi dan mendominasi
Orang dengan low context culture cenderung menggunakan gaya menurut, menghindar dan berkompromi
CONTOH KASUS
Disebuah sekolah bertaraf internasional akan diadakan lomba karya tulis antar sekolah, setiap sekolah mengirimkan satu perwakilannya. Lalu kepala sekolah Mrs.Meimei yang berasal dari Cina menunjuk Esmeralda siswi berprestasi disekolahnya yang berasal dari Amerika.
Esmeralda merasa tidak siap karena waktu menuju perlombaan tersebut tinggal 1 minggu dan mengingat ia telah absen 3 minggu karena sakit.
Kemudian Esmeralda mendatangi Mrs. Meimei Untuk mengeluh dan menyatakan tidak siap. Secara terang-terangan ia menentang perintah dari Mrs. Meimei tetapi Mrs. Meimei Tetap menginginkan Esmeralda untuk ikut dalam perlombaan tersebut karena ia yakin akan kemampuan Esmeralda, selain itu selama Esmeralda sakit modul dari tiap pelajaran selalu diberikan.
Esmeralda tetap tidak ingin mengikuti lomba tersebut dengan menyertakan alasan-alasan pribadinya, dan melakukan negosiasi secara terang-terangan pada Mrs. Meimei.
Mrs. Meimei berusaha untuk meredakan konflik diantara mereka dengan memunculkan kelebihan-kelebihan Esmeralda, dan jelas ia tidak ingin mempermalukan Esmeralda sebaliknya Ia berusaha untuk mendorongnya dan menyelesaikan konflik dengan berfokus pada kemampuan Esmeralda untuk menyelesaikan karya tulis bukan pada waktu yang tersedia dalam lomba tersebut.
KESIMPULAN
Face Negotiation Theory dikembangkan oleh Stella Ting Toomey
Menjelaskan bagaimana orang dari budaya yang berbeda mengolah mukanya untuk menyelesaikan konflik
Budaya memberikan pengaruh terhadap penyelesaian konflik. Budaya kolektivistik mendefinisikan dirinya sebgaia bagian dari kelompok dan melaksanakan tugas yang lebih berorientasi pada kepentingan kelompok. Budaya individualistik mendefinisikan dirinya sebagai seseorang yang independen dan mengerjakan tugas untuk kebutuhan sendiri
Kebutuhan akan muka ada dua positif dan negatif Beberapa cara mengelola konflik yaitu menghindar
(avoiding), menurut (obliging), berkompromi (compromising), mendominasi (dominating), mengintegrasi (integrating)
REFERENSI
West, R. & Turner, L. H. (2008). Teori Komuikasi; Analisis dan Aplikasi (Edisi 3). Jakarta: Salemba Humanika.
Internet Face Negotiation Theory, diakses tanggal 17/3/2014, melalui
(http://www.slideshare.net/jj_the_great/jefferson-theory-presentation-24508669)
Face Negotiation Theory by Stella Ting Toomey, diakses tanggal 17/3/2014, melalui (http://www.youtube.com/watch?v=OQMhww8Rm1w)
Face-Negotiation Theory, diakses tanggal 17/3/2014, melalui (http://www.youtube.com/watch?v=TxMz0VrOYr0)
PROFIL DOSEN PENGAMPU
Antar Venus adalah Pakar Komunikasi yang yang terobsesi membumikan ilmu komunikasi. Sebagai pengampu mata kuliah teori-teori Komunikasi di Universitas Padjadjaran, Dosen ini menyebarkan motto 'Learning communication theories in practical way”.
Nama : Dr. Antar Venus, M.A. Comm.TTL : Serang, 2 Juni 1968
PROFIL PENULIS
Nama : Fida RanandaTTL : Bandung, 27 Desember 1994NPM : 21011013001Sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Padjadjaran, Fakultas Ilmu Komunikasi, Program Studi Manajemen Komunikasi
Setelah mempelajari teori komunikasi, khususnya pada teori negosiasi muka ini , saya mulai mengetahui bagaimana orang dari latar belakang budaya yang berbeda memiliki cara tersendiri dalam mengatasai konfliknya. Mengingat bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya terdiri dari berbagai macam suku bangsa dan budaya. Teori ini memudahkan saya untuk mengetahui bagaimana mengatur muka diri ketika berhadapan dengan orang yang berbeda budaya dalam sebuah situasi konflik.
Terima kasih