ELECTRONIC FUEL INJECTION · kecepatan putar sama dengan kabel speedometer pada posisi reed switch...

Post on 19-Oct-2020

9 views 1 download

Transcript of ELECTRONIC FUEL INJECTION · kecepatan putar sama dengan kabel speedometer pada posisi reed switch...

ELECTRONIC FUEL

INJECTION

KOMPONEN –

KOMPONEN

SISTIM EFI

TYPE – TYPE INJECTION YANG DIKONTROL SECARA ELECTRONIC

• “ D “ Jetronic ( Druck Jetronic )

• “ L “ Jetronic ( Luft Jetronic )

TYPE – TYPE INJECTION YANG DIKONTROL SECARA MEKANIS

CARA KERJA K-JETRONIC

Tipe “ K “ Jetronic ini mengontrol aliran udara seperti pada “ L “ Jetronic,

Pengontrolan campuran bahan bakar dan udara secara mechanical dan

bahan bakar terus menerus di injeksikan.

LOKASI SENSOR 2 DAN ACTUATOR

PRESSURE INTAKE MANIFOLD SENSOR

( PIM )

SENSOR

Fungsi :

Untuk mendeteksi tekanan didalam intake manifold, sensor ini

menggunakan semi kondukdor yang akan berubah nilai tahanannya jika

terjadi perubahan tekanan yang disebut PIEZO – RESISTANCE.

PRESSURE INTAKE MANIFOLD

SENSOR ( PIM )

Volume udara yang masuk dapat

ditentukan dengan mengukur

tekanan intake manifold, tekanan

intake manifold ini disensor oleh

silicon chip dan dirubah menjadi

nilai resistan dan dideteksi serta

dikuatkan oleh hybrit IC

Manifold pressure sensor

bekerja berdasarkan prinsip

tekanan didalam intake

manifold. Tekanan yang

sebenarnya ini sebanding

dengan udara yang

dialirkan ke dalam intake

manifold dalam satu siklus.

AIR FLOW METER

Fungsi :

Untuk mendeteksi volume udara yang masuk dan mengirimkan signal ke

ECU.

Pada EFI type D jetronic fungsi Air Flow meter digantikan oleh Pressure

sensor. Pada Air Flow meter jenis ini terdapat gerakan mekanis pada

measuring plate yang menggerakkan potensiometer dan sering terjadi

kemacetan pada poros measuring plate

AIR FLOW METER

AIR FLOW METER

AIR FLOW METER ( HOT WIRE TYPE )

Fungsi :

Untuk mendeteksi volume udara yang masuk dan mengirimkan signal ke

ECU.

Pada Air Flow meter jenis Hot wire ini untuk mengkonversikan jumlah aliran

udara menjadi nilai tahanan menggunakan NTC yang dipanaskan, jika udara

yang mengalir banyak maka NTC akan menjadi dingin sehingga terjadi

perubahan nilai tahanan.

COOLING WATER TEMPERATUR SENSOR

Fungsi :

Untuk mendeteksi temperatur air pendingin mesin dengan merubah

temperature air pendingin mejadi nilai tahanan

Thermistor ( NTC ) memiliki karakteristik nilai tahanannya akan menjadi

besar jika temperature air pendingin rendah dan nilai tahanannya kan

menjadi kecil jika temperatur air pendingin panas.

SUSUNAN TERMINAL ( PIN )

Pemeriksaan :

Terminal A dan C, adalah thermistor yang akan memberikan inputan

mengenai kondisi temperatur mesin ke ECU

Terminal B dan body sensor berfungsi sebagai sender untuk temperatur

mesin ke kombinasi meter.

INTAKE AIR TEMPERATURE SENSOR

Sensor temperatur udara mendeteksi temperatur udara masuk yang

dihisap oleh mesin. Sensor ini dihubungkan dengan thermistor.

Berat jenis udara masuk tergantung dari temperaturnya, karena itu

sensor temperatur udara masuk

A/F ADJUSTER

A/F adjuster adalah sebuah variable resistor berfungsi untuk menyetel

perbandingan udara dan bahan bakar pada saat mesin berputar

stasioner sesudah pemanasan ( temperatur kerja mesin telah tercapai )

Penyetelan kadar CO dalam gas buang disetel dengan memutar rotor

ke arah “ R “ atu “ L “ sesuai dengan keperluan

VEHICLE SPEED SENSOR

Sensor kecepatan kendaraan jenis ini terdapat didalam speedometer.

Konstruksinya terdiri dari rotary shaped magnet yang emmiliki

kecepatan putar sama dengan kabel speedometer pada posisi reed

switch “ ON / OFF “

Input kecepatan kendaraan dikirim ke ECU,

Dalam 1x putaran kabel terdapat empat pulsa “ ON / OFF “

THROTTLE POSITION SENSOR

Throttle posisi sensor berada di bodi throttle

Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi seberapa besar katup throttle

dibuka, dan kemudian akan memberikan inputan ke ECU

THROTTLE POSITION SENSOR

MODEL LAMA

Throttle position sensor jenis ini, mempekerjakan switch untuk

mendeteksi posisi throttle valve yang terdiri dari:

• Idle Switch : untuk mendeteksi posisi idle.

• Power Switch : untuk mendeteksi derajat pembukaan throttle yang

melebihi nilai tertentu.

THROTTLE POSITION SENSOR

MODEL LAMA

IDLE POINT

IDLE POINT

Bila throttle posisi tertutup ( kurang dari 1,5o dari posisi tertutup penuh ),

moving point ( TL ) dan IDL tertutup. Idling signal ini juga dipergunakan

untuk fuel cut-off selama pengurangan kecepatan ( deselerasi )

Bila throttle terbuka sekitar 50o atau 60o dari posisi tertutup, moving

point ( TL ) dan power point ( PSW ) berhubungan / tertutup dan kondisi

full-load yang dideteksi.

THROTTLE POSITION SENSOR

MODEL LAMA POWER POINT ON

THROTTLE POSITION SENSOR

MODEL LAMA

POINT TIDAK BERHUBUNGAN

( NO POINT CONTACT )

Jika kondisi seperti ini terjadi, maka

ECU mengasumsikan pada beban

pertengahan dan kondisi ini

menyebabkan pedeteksian posisi

throttle tidak akurat.

THROTTLE POSITION SENSOR

KONDISI SAAT INI

Untuk mendapatkan keakuratan pendeteksian posisi throttle

belakangan ini pada mesin EFI dilengkapi dengan Throttle posisi

sensor jenis Potensio.

Potensiometernya dapat mendeteksi derajat pembukaan throttle secara

linear.

OXYGEN SENSOR

Oxygen sensor dipasangkan pada exhaust manifold dan berfungsi

untuk mendeteksi kadungan oksigen yang terdapat pada gas buang

Oxygen sensor mendeteksi apakah perbandingan campuran bahan

bakar dan udara terlalu kurus atau terlalu kaya dibandingkan dengan

perbandingan campuran stoichiometric dengan cara mengukur jumlah

oxygen yang tersisa didalam gas bekas.

OXYGEN SENSOR

Element Zirconia mempunyai karakteristik membangkitkan tenaga listrik

jika terjadi perbedaan konsentrasi oxygen pada kedua sisi element pada

saat panas.

KNOCK SENSOR

Sensor ini mendeteksi kejadian knocking secara tidak langsung, yaitu

dengan mendeteksi adanya getaran yang terjadi pada block mesin

akibat terjadinya knocking didalam ruang bakar.

Sensor ini menggunakan Piezo – electric element untuk mendeteksi

adanya getaran, Getaran yang terjadi pada block mesin akibat terjadinya

knocking dikonversikan ke dalam signal electric

CAM ANGLE SENSOR PADA TARUNA & ZEBRA EFI

Didalam cam angle sensor terdapat signal rotor dan pick-up coil yang

digerakkan oleh cam shaft.

Signal rotor mempunyai 4 buah tonjolan untuk mendeteksi sudut

crankshaft dari setiap silinder dan satu tonjolan untuk menentukan

silinder satu pada posisi TDC

CAM ANGLE SENSOR

Fungsi :

Untuk mendeteksi sudut poros camshaft, timing pin dilengkapi pada

camshaft intake fungsinya untuk membangkitkan pulsa sebanyak 3

pulsa pada setiap 2x putaran crankshaft

Berdasarkan signal dari 3 buah pin ini posisi actual camshaft dan

silinder di tentukan. Dengan signal dari cam angle sensor dan crank

sensor, posisi camshaft silinder 1 dideteksi, dan berdasarkan ini juga,

variable valve timing ditentukan.

CAM ANGLE SENSOR

PADA MESIN EJ-VE / EJ DE

Intake camshaft dilengkapi dengan 3 buah pin yang berjarak ( 240-240-

240oCA ).

CAM ANGLE SENSOR

PADA MESIN K3-VE / K3-DE / 3SZ

Intake camshaft dilengkapi dengan 3 buah pin yang berjarak ( 360-180-

180oCA ).

CRANK ANGLE SENSOR

Crank angle sensor dipasang pada cover timing chain ( untuk mesin K3 /

3SZ. Sedangkan untuk mesin EJ dipasang pada cover Timing Belt

Jarak dari setiap gigi rotor plate adalah 10o sesuai dengan sudut crank shaft,

tetapi ada 2 gigi yang dihilangkan, jadi total gigi yang ada adalah 34 gigi.

Crank angle sensor berfungsi untuk mendeteksi sudut crank shaft dan

mendeteksi putaran crank shaft

INJECTORS

Injector bekerja berdasarkan electromagnet, dimana nozle

menginjeksikan bahan bakar sesuai dengan signal yang di berikan oleh

engine ECU

Injector dipasang pada intake manifold atau silinder head dengan

menggunakan insulator dan berdekatan dengan saluran masuk

untuk setiap silinder dan ditahan menggunakan pipa delivery

TYPE – TYPE INJECTOR

IDLE SPEED CONTROL

ROTARY SOLENOIDE TYPE

ISC dipasang pada throttle body, dan

berfungsi untuk memby-pass aliran

udara yang mengalir pada throttle

valve.

ISC valve bekerja berdasarkan

signal dari Engine ECU, untuk

mengontrol jumlah udara yang

melewati katup by-pass.

ISC valve juga untuk mengontrol idle

dan fast idle dengan mengatur

jumlah udara yang mengalir melaui

by-pass valve

ROTARY SOLENOIDE TYPE

ROTARY SOLENOIDE TYPE

SIRKUIT KELISTRIKAN ISC VALVE

ISC Tipe Stepper

(K3-DE)

STEPPER TYPE ISC VALVE

ISC Tipe Stepper

Rotor (w/ Magnet)

Stator Coil A

Stator Coil B

KONSTRUKSI ISC VALVE TIPE STEPPER

WIRRING DIAGRAM STEPPER TYPE ISC VALVE

EFI MAIN RELAY

EFI main relay:

Berfungsi untuk menjamin tersedianya tergangan maupun arus sebagai

sumber tegangan yang mencukupi pada Engine ECU ( EFI – ECU ).

Jika arus amupun tegangan power supply pada Engine – ECU ) tidak

mencukupi akan mengakibatkan pengontrolan jumlah bahan bakar oleh

Engine ECU menjadi terganggu.

EFI MAIN RELAY Diagram kelistrikan power supply Engine ECU

FUEL PUMP

Pompa bensin jenis turbin, yang

dipergunakan pada sistim EFI,

mempunyai keuntungan suara

lebih halus dan fluktuasi

gelombang tekanan bahan bakar

yang keluar dari pompa lebih rata

FUEL PUMP CONTROL RELAY

FUEL PUMP IN TANK TYPE

Pompa bahan dengan design yang

compact sehingga total berat dari

pompa bahan – bakar dapat

dikurangi. Design ini dengan

menggabungkan fuel filter,

pressure regualtor, pompa dan fuel

sender .

Fuel return terdapat didalam tangki

bahan bakar.

PRESSURE REGULATOR

Pressure regulator berfungsi untuk mengatur dan mempertahankan

tekanan bahan bakar ke injector – injector agar tetap konstan.

Tekanan bahan bakar yang ke injector ( pada delivery pipe ) dipertahankan

pada 2,9 kg/cm2

FUEL RETURN LESS SYSTEM

Fuel return less system bertujuan

untuk mengurangi penguapan

bahan – bakar. Dengan

menyatukan pressure regulator,

saringan bahan – bakar dan

pompa menjadi satu diletakkan

didalam tangki bahan – bakar.

Sistim ini menghilangkan saluran

pengembali bahan – bakar dari

ruang mesin, dengan demikian

kenaikan temperatur bahan –

bakar sekembalinya dari ruang

mesin dapat dihilangkan dan

penguapan bahan – bakar dapat

dikurangi

DELIVERY PIPE & PULSATION DUMPER

Pulsation dumper dipasangkan pada pipa delivery berfungsi untuk

menstabilkan tekanan bahan – bakar dan mengurangi denyut tekanan

bahan – bakar selama injector bekerja

RADIATOR FAN MOTOR CONTROL

Uraian :

Jika terjadi salah satu kondisi seperti dibawah, radiator fan relai akan on

• Temperatur air pendingin telah mencapai nilai panas yang ditentukan.

• AC Relai on ( AC On )

• Jika terjadi kondisi yang tidak normal pada sistem atau water temperatur

sensor

Catatan.

Jika terjadi ketidak normalan pada water temperatur sensor, radiator fan

akan berputar terus selama ECU masih mendeteksi adanya kejadian

tersebut

IGNITION COIL WITH IGNITER

Sistim pengapian DLI dengan satu busi dan satu coil untuk setiap

setiap satu silinder, coil dihubungkan langsung dengan Plug capke busi,

dan igniter menjadi satu dan terdapat didalam coil

ENGINE ECU ( ELECTRONIC CONTROL UNIT )

ECU

Merupakan pusat dari sistim kontrol mesin dan dibuat dengan teknologi

Mikro Electronik. Unit ini mempunyai pengontrol digital digital oleh

sebuah Mikro komputer yang memungkinkan pemebentukan proses

informasi dengan cepat dan sangat akurat

INPUT CIRCUIT

Didalam input sirkuit, beberapa koreksi dilakukan sehingga dapat diproses

oleh komputer. Koreksi ini terkasuk modifikasi tegangan dengan

mengkonversi gelombang sinus menjadi gelombang rectangular untuk

menghilangkan gangguan dansebagainya

A/D CONVERTER

Signal yang dihasilkan oleh sensor – sensor, seperti sensor tekanan,

sensor temperatur air masih dalam bentuk analog. Signal – signal analog

dikirim ke input sirkuit melalui A/D Converter untuk dikonversikan menjadi

signal digital, selanjutnya signal digital ini masuk ke komputer. Dengan

kata lain signal digital mengalir masuk ke input sirkuit dan masuk ke

komputer sudah ada modifikasi karena komputer tidak dapat memproses

signal analog

ENGINE ECU ( ELECTRONIC CONTROL UNIT )

KOMPUTER / MIKROKOMPUTER

Setelah menerima signal

masukan dari berbagai

sensor, komputer melakukan

proses perhitungan dan

menyesuaikan dengan

program yang sebelumnya,

sehingga dapat menentukan

signal keluarannya. Bagian ini

adalah sebagai otak didalam

engine control sistem

1. CPU ( Central Prosesing Unit )

Melakukan proses perhitungan data masukan dan menyimpan data

tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam ROM,

sehingga signal keluaran dapat dihasilkan. Selanjutnya CPU

melakukan kontrol dengan menghubungkan langsung antara input,

output dan penyimpanan.

ENGINE ECU ( ELECTRONIC CONTROL UNIT )

KOMPUTER / MIKROKOMPUTER

2. Memories ( ROM & RAM )

ROM ( Read Only Memori ) Menyimpan program dan data yang

diperlukan untuk proses perhitungan. Meskipun power dimatikan “

OFF “ isi program tetap tersimpan tetapi tidak dapat ditulis kembali

RAM ( Random Acces Memory ) hanya menyimpan data untuk

sementara, ketika power dimatikan “ OFF “ maka data terhapus

Dalam sirkuit ini, power dikuatkan dan ditingkatkan sesuai dengan yang

telah dikeluarkan dari komputer, dengan cara ini sirkuit menghasilkan

signal yang dapat mengaktifkan aktuator

OUTPUT CIRCUIT

MENENTUKAN WAKTU LAMANYA INJEKSI

INVALID INJECTION DURATION

KEGAGALAN WAKTU PENGINJEKSIAN

Tegangan baterai dapat

mempengaruhi reaksi / respon dari

injektor, meskipun lamanya

pemberian signal listrik untuk injeksi

dari komputer sama.

Hal ini dapat mengakibatkan jumlah

bahan bakar yang diinjeksikan

menjadi berbeda.

Untuk mencegah hal ini kesalahan

waktu injeksi diperbaiki oleh Engine

ECU dengan penambahan waktu

pemberian signal tegangan dari

engine ECU ke injektor berdasarkan

data yang disimpan di dalam Engine

ECU

KOMPENSAI PENAMBAHAN TENAGA

( SAAT AKSELERASI )

Kompensasi penambahan tenaga dilakukan setelah ada respon

penambahan beban mesin. Hal ini dilakukan dengan menambah bahan

bakar berdasarkan tekanan di dalam surge tank yang dideteksi oleh prssure

sensor, kecepatan putaran mesin, posisi ON / OFF dari power switch yang

terdapat didalam Throttle sensor

PENGHENTIAN BAHAN BAKAR SELAMA DESELERASI

Jika putaran mesin tinggi dan melebihi spesifikasi putaran mesin ( putaran

Cut-Off ) Idle switch pada Throttle posisi sensor “ ON “ maka injeksi bahan

bakar akan ditunda untuk memeperbaiki konsumsi bahan bakar.

Penghentian ini tergantung dari suhu air pendingin mesin, jika suhu air

rendah penghentian bahan bakar terjadi pada rpm tinggi jika suhu mesin

panas penghentian bahan bakar terjadi pada rpm rendah.

FUEL INJECTION METHOD

GROUPING :

Injeksi bahan – bakar terjadi secara serempak untuk seluruh silinder

FUEL INJECTION METHOD

INDEPENDENT :

Injeksi bahan – bakar terjadi secara sendiri – sendiri pada masing – masing

silinder pada saat awal langkah hisap sesuai dengan FO

FUEL INJECTION METHOD

INDEPENDENT :

Injeksi bahan – bakar terjadi secara sendiri – sendiri pada masing – masing

silinder pada saat awal langkah hisap sesuai dengan FO

FUEL INJECTION METHOD

NONSYNCHRONOUS INJECTION :

Injeksi bahan – bakar nonsynchronous injection terjadi tidak berdasarkan

rpm mesin.