Post on 20-May-2015
ANALISIS DAMPAK JANGKA PANJANG MERGER DAN AKUISISI
TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
PENGAKUSISI DAN PERUSAHAAN DIAKUISISI
DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)
SKRIPSI
oleh
Nama : Murni Hadiningsih
Nomor Mahasiswa : 03311088
Program Studi : Manajemen
Bidang Konsentrasi : Keuangan
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
FAKULTAS EKONOMI
YOGYAKARTA
2007
ANALISIS DAMPAK JANGKA PANJANG MERGER DAN AKUISISI
TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
PENGAKUSISI DAN PERUSAHAAN DIAKUISISI
DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)
SKRIPSI
ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir
guna memperoleh gelar sarjana Strata-1 di Program Studi Manajemen,
Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia
oleh
Nama : Murni Hadiningsih
Nomor Mahasiswa : 03311088
Program Studi : Manajemen
Bidang Konsentrasi : Keuangan
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
FAKULTAS EKONOMI
YOGYAKARTA
2007
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
“Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Apabila kemudian
hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, saya sanggup menerima
hukuman/sanksi apapun sesuai peraturan yang berlaku.”
Yogyakarta, Agustus 2007
Penulis,
Murni Hadiningsih
HALAMAN MOTTO
“ Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sepadan dengan
kemampuannya. Bagi seseorang, pahala yang ia buat dan baginya pula dosa
yang ia buat. Wahai Tuhan kami, janganlah kami disiksa karena kami lalai atau
keliru. Ya Tuhan kami, jangan Engkau bebankan kepada kami beban berat,
sebagaimana Engkau bebankan kepada orang sebelum kami. Dan janganlah
pula Kau bebankan kepada kami sesuatu yang tidak mampu kami lakukan.
Maafkan dan ampunilah serta kasihanilah kami, Engkau Pelindung Kami.
Tolonglah kami menghadapi orang-orang yang kafir”. (QS. Al Baqarah:286)
“Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan”. (QS. Al Insyiroh:6)
“Setiap ada usaha, pasti ada jalan”
HALAMAN PERSEMBAHAN
Hasil karya ‘besar’ ini kupersembahkan kepada:
• Allah SWT atas kekuatan dan
kemudahan yang Ia berikan.
• Bapak dan ibuku tercinta yang telah
memberi kasih sayang, doa dan
perhatian.
ABSTRAK
Dalam penelitian ini judul yang diambil adalah Analisis Dampak Jangka Panjang Merger dan Akuisisi terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakusisi dan Perusahaan Diakuisisi di Bursa Efek Jakarta. Tujuan Penelitian dengan judul tersebut adalah untuk mengetahui pengaruh aksi perusahaan dalam melakukan merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan perusahaan pengakusisi dan perusahaan yang diakusisisi dalam jangka panjang dengan pertimbangan sinergi yang diharapkan dapat terlihat dalam jangka panjang.
Kinerja keuangan pada penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage dan rasio profitabilitas dan return saham dengan jangka waktu satu tahun sebelum, satu dan dua tahun sesudah merger dan akuisisi. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 14 perusahaan pengakuisisi dan 12 perusahaan yang diakuisisi
Dari hasil analisis diketahui bahwa tidak ada perbedaan secara signifikan rasio keuangan secara menyeluruh antara satu tahun dengan satu tahun sesudah dan satu tahun sebelum merger dan akuisisi baik pada perusahaan pengakuisisi dan perusahaan yang diakuisisi. Pada sisi return saham, Average Abnormal Return (AAR) pada perusahaan pengakuisisi mengalami penurunan signifikan pada masa menjelang dan sesudah peristiwa merger dan akuisisi, sedangkan pada perusahaan yang diakuisisi tidak terjadi perubahan secara menyeluruh dengan adanya peristiwa merger dan akuisisi.
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan secara umum bahwa merger dan akuisisi tidak berpengaruh secara signifikan pada kinerja keuangan yang diproksikan dengan rasio keuangan dan return saham pada perusahaan pengakuisisi dan perusahaan diakuisisi. Sinergi yang diharapkan tidak tercapai. Hal ini mungkin dikarenakan lemahnya strategi, kurangnya pengalaman merger dan akuisisi pada perusahaan pengakuisisi dan faktor non ekonomis yaitu untuk menyelamatkan perusahaan target dari kebangkrutan.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya-Nya kepada penulis. Salam dan sholawat kepada Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya sampai hari pembalasan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Dampak
Jangka Panjang Merger dan Akuisisi terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan Pengakusisi dan Perusahaan Diakuisisi di Bursa Efek Jakarta
(BEJ)”.
Skripsi ini disusun guna melengkapi persyaratan untuk mendapatkan gelar
kesarjanaan pada Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Dalam proses penulisan skripsi ini, terdapat beberapa hambatan dan kesulitan.
Namun semangat, ketekunan, kerja keras, dorongan dan bantuan dari berbagai
pihak.
Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis hendak mengucapkan banyak
terima kasih khususnya kepada :
1. Bapak Drs. H. Asma’i Ishak, M.Bus.,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia.
2. Bapak Dr. Zaenal Arifin, M.Si selaku Ketua Jurusan sekaligus dosen
pembimbing yang telah dengan sabar memberi pengarahan, koreksi dan
bimbingan dalam proses penyusunan skripsi ini.
3. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan kasih sayang, dukungannya
kepada penulis dalam mengerjakan skripsi ini. Beserta kakak-kakakku yang
telah memberi dorongan bagi penulis untuk mengerjakan skripsi ini.
4. Teman-teman manajemen angkatan 2003, elli, mey, vita, dita, jaza, sista, dan
teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
5. Teman-teman KKN angkatan 32 unit 21.
6. Kepada para pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyususunan skripsi ini masih banyak
kekurangannya. Mungkin hal ini karena terbatasnya pengetahuan maupun
pengalaman penulis. Oleh karena itu penulis mohon maaf sesbesar-besarnya dan
penulis dengan terbuka menerima saran dan kritik yang sifatnya memperbaiki.
Semoga hasil penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan di masa mendatang.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, Agustus 2007
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN SKRIPSI.................................................. i
HALAMAN JUDUL SKRIPSI.................................................................... ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI...................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI......................................... v
HALAMAN MOTTO................................................................................. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................. vii
ABSTRAK.................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR................................................................................ ix
DAFTAR ISI............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xiv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah..................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah Penelitian.............................................. 4
1.3. Tujuan Penelitian................................................................ 4
1.4. Manfaat Penelitian............................................................. 4
1.5. Sistematika Penulisan......................................................... 5
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori................................................................... 7
2.2. Hasil Penelitian Terdahulu................................................. 27
2.3. Formulasi Hipotesis........................................................... 29
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel.......................................................... 30
3.2. Data dan Sumber Data....................................................... 32
3.3. Definisi Operasional Variabel Penelitian.......................... 33
3.4. Alat Analisisis................................................................... 34
3.5. Teknik Analisis Data........................................................ 37
BAB VI. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Rasio Likuiditas................................................... 38
4.2. Analisis Rasio Aktivitas.................................................... 45
4.3. Analisis Rasio Leverage.................................................... 56
4.4. Analisis Rasio Profitabilitas.............................................. 59
4.5. Analisis Return Saham...................................................... 72
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan....................................................................... 80
5.2. Saran.................................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 83
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1. Daftar perusahaan pengakuisisi tahun 2000-2004............................. 31 3.2. Daftar perusahaan diakuisisi tahun 2000-2004.................................. 32 4.1. Current Ratio Perusahaan Pengakuisisi............................................. 39 4.2. Uji Paired SampleT-Test: Current ratio Perusahaan Pengakuisisi..... 39 4.3. Current Ratio Perusahaan Diakuisisi................................................. 40 4.4. Uji Paired SampleT-Test: Current ratio Perusahaan Diakuisisi....... 41 4.5. Quick Ratio Perusahaan Pengakuisisi............................................... 42 4.6. Uji Paired SampleT-Test: Quick ratio Perusahaan Pengakuisisi...... 42 4.7. Quick Ratio Perusahaan Diakuisisi................................................... 43 4.8. Uji Paired SampleT-Test: Quick ratio Perusahaan Diakuisisi.......... 44 4.9. Fixed asset turn over Perusahaan Pengakuisisi................................ 46 4.10. Uji Paired SampleT-Test: Fixed asset turnover Perusahaan
Pengakuisisi...................................................................................... 46 4.11. Fixed asset turn over Perusahaan Diakuisisi................................... 47 4.12. Uji Paired SampleT-Test: Fixed asset turnover Perusahaan
Diakuisisi......................................................................................... 48 4.13. Total asset turn over Perusahaan Pengakuisisi................................ 49 4.14. Uji Paired SampleT-Test: Total asset turn over Perusahaan
Pengakuisisi...................................................................................... 49 4.15. Total asset turn over Perusahaan Diakuisisi.................................... 50 4.16. Uji Paired SampleT-Test: Total asset turn over Perusahaan
Diakuisisi.......................................................................................... 50 4.17. Debt to total asset ratio Perusahaan Pengakuisisi........................... 53 4.18. Uji Paired SampleT-Test: Debt to total asset ratio Perusahaan
Pengakuisisi...................................................................................... 53 4.19. Debt to total asset ratio Perusahaan Diakuisisi............................... 54 4.20. Uji Paired SampleT-Test: Debt to total asset ratio Perusahaan
Diakuisisi......................................................................................... 55 4.21. Debt to total equity ratio Perusahaan Pengakuisisi.......................... 56 4.22. Uji Paired SampleT-Test: Debt to total equity ratio Perusahaan
Pengakuisisi...................................................................................... 56
4.23. Debt to total equity Perusahaan Diakuisisi..................................... 57 4.24. Uji Paired SampleT-Test: Debt to total equity ratio Perusahaan
Diakuisisi.......................................................................................... 58 4.25. Operating profit margin Perusahaan Pengakuisisi........................... 60 4.26. Uji Paired SampleT-Test: Operating profit margin Perusahaan
Pengakuisisi...................................................................................... 60 4.27. Operating profit margin Perusahaan Diakuisisi............................... 61 4.28. Uji Paired SampleT-Test: Operating profit margin Perusahaan
Diakuisisi.......................................................................................... 62 4.29. Net profit margin Perusahaan Pengakuisisi..................................... 63 4.30. Uji Paired SampleT-Test: Net profit margin Perusahaan
Pengakuisisi...................................................................................... 63 4.31. Net profit margin Perusahaan Diakuisisi......................................... 64 4.32. Uji Paired SampleT-Test: Net profit margin Perusahaan
Diakuisisi.......................................................................................... 64 4.33. Return on investment Perusahaan Pengakuisisi............................... 66 4.34. Uji Paired SampleT-Test: Return on investment Perusahaan
Pengakuisisi...................................................................................... 66 4.35. Return on investment Perusahaan Diakuisisi................................... 67 4.36. Uji Paired SampleT-Test: Return on investment Perusahaan
Diakuisisi.......................................................................................... 67 4.37. Return on equity Perusahaan Pengakuisisi...................................... 69 4.38. Uji Paired SampleT-Test: Return on equity Perusahaan
Pengakuisisi...................................................................................... 69 4.39. Return on equity Perusahaan Diakuisisi.......................................... 70 4.40. Uji Paired SampleT-Test: Return on equity Perusahaan
Diakuisisi.......................................................................................... 70 4.41. Pengujian Rata-Rata Abnormal Return Perusahaan Pengakuisisi.... 73 4.42. Pengujian Rata-Rata Abnormal Return Perusahaan Diakuisisi........ 75 4.43. Uji Paired Sample T-Test Rata-Rata Abnormal Return
Pengakuisisi....................................................................................... 78 4.44. Uji Paired Sample T-Test Rata-Rata Abnormal Return
Diakuisisi.......................................................................................... 79
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Ringkasan Laporan Keuangan dan Perhitungan Rasio Keuangan
Lampiran II Data Return Saham, Return Pasar dan Abnormal Return
Lampiran III Hasil Uji Statistik Abnormal Return dengan One Sample T-Test
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Adanya globalisasi dan persaingan bebas menuntut setiap perusahaan
untuk selalu mengembangkan strateginya agar dapat bertahan hidup, berkembang
dan berdaya saing. Strategi bersaing yang berusaha mengembangkan
(membesarkan) perusahaan sesuai dengan ukuran besaran yang disepakati untuk
mencapai tujuan jangka panjang perusahaan disebut strategi pertumbuhan.
Strategi ini dapat dilaksanakan melalui pertumbuhan internal atau merger dan
akuisisi (Muhammad, 2004).
Pertumbuhan internal dilakukan dengan cara memperluas kegiatan
perusahaan yang sudah ada, misalnya dengan cara menambahkan kapasitas
pabrik, menambah produk atau mencari pasar baru. Sementara merger dilakukan
dengan menggabungkan dua atau lebih perusahaan dimana salah satu nama
perusahaan yang bergabung tetap digunakan sedangkan yang lain dihilangkan dan
akuisisi dilakukan dengan pembelian seluruh atau sebagian kepemilikan suatu
perusahaan.
Di Amerika Serikat, aktivitas merger dan akuisisi merupakan hal biasa
terjadi. Bahkan di era 1980an telah terjadi kira-kira 55.000 aktivitas sehingga
tahun 1980an sering disebut sebagai dekade merger mania (Hitt, 2002). Sementara
di Indonesia aktivitas merger dan akuisisi mulai marak dilakukan seiring dengan
majunya pasar modal di Indonesia. Beberapa contoh perusahaan di Bursa Efek
2
Jakarta (BEJ) yang melakukan merger dan akuisisi diantaranya adalah PT Semen
Gresik yang mengakuisisi PT Semen Padang, PT Gudang Garam merger dengan
PT Surya Pamenang dan PT Nutricia yang mengakuisisi PT Sari Husada.
Alasan perusahaan lebih tertarik memilih merger dan akuisisi sebagai
strateginya daripada pertumbuhan internal adalah karena merger dan akuisisi
dianggap jalan cepat untuk mewujudkan tujuan perusahaan dimana perusahaan
tidak perlu memulai dari awal suatu bisnis baru. Merger dan akuisisi juga
dianggap dapat menciptakan sinergi, yaitu nilai keseluruhan perusahaaan setelah
merger dan akuisisi yang lebih besar daripada penjumlahan nilai masing-masing
perusahaan sebelum merger dan akuisisi. Selain itu merger dan akuisisi dapat
memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan antara lain peningkatan
kemampuan dalam pemasaran, riset, skill manajerial, transfer teknologi, dan
efisiensi berupa penurunan biaya produksi.
Untuk menilai bagaimana keberhasilan merger dan akuisisi yang
dilakukan, kita dapat melihatnya dari kinerja perusahaan yang melakukan merger
dan akuisisi, terutama kinerja keuangan. Beberapa penelitian mengenai pengaruh
merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan di Indonesia diantaranya adalah
Payamta dan Setiawan (2004) yang meneliti kinerja keuangan perusahaan yang
melakukan merger dan akuisisi dari rasio-rasio keuangan dan return saham di
sekitar peristiwa terjadi.
Hasil penelitiannya menunjukkan rasio-rasio keuangan dua tahun sebelum
dan sesudah peristiwa merger dan akuisisi tidak mengalami perubahan yang
signifikan. Sedangkan abnormal return saham sebelum pengumuman merger dan
3
akuisisi positif, namun setelah pengumuman merger dan akuisisi justru negatif.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Widjanarko (2006) yang
menunjukkan tidak ada perubahan yang signifikan dari kinerja keuangan
perusahaan yang diproksikan dari rasio-rasio keuangan dua tahun sebelum dan
sesudah merger dan akuisisi.
Penelitian yang membandingkan antara akuisitor dan non akuisitor
dilakukan Wibowo dan Pakereng (2001) yang meneliti return saham perusahaan
akuisitor dan non akuisitor, hasilnya menunjukkan bahwa baik akuisitor dan non
akuisitor sama-sama memperoleh abnormal return yang negatif di seputar
pengumuman merger dan akuisisi. Penelitian lainnya dilakukan Sutrisno dan
Sumarsih (2004) yang meneliti return saham perusahaan yang melakukan merger
dan akuisisi dalam jangka panjang yaitu dengan jangka waktu pengamatan satu
tahun sebelum dan dua tahun sesudah merger dan akuisisi, menunjukkan hasilnya
bahwa merger dan akuisisi memberi pengaruh pada return saham yang bisa
bernilai positif dan negatif walaupun tidak signifikan secara statistik.
Atas pertimbangan berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, peneliti
tertarik untuk meneliti pengaruh merger dan akuisisi dengan membandingkan
pengaruhnya terhadap pengakuisisi dan yang diakuisisi. Disamping itu mengenai
pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan dalam jangka panjang,
baik dari rasio-rasio keuangan maupun return saham dengan pertimbangan
bahwa sinergi yang diharapkan terjadi dalam jangka panjang. Dari pertimbangan-
pertimbangan tersebut, maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian
dengan judul skripsi: “Analisis Dampak Jangka Panjang Merger dan Akuisisi
4
terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi dan Perusahaan
Diakuisisi di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Mengacu pada latar belakang masalah maka rumusan masalah yang
disampaikan dalam penelitian ini adalah:
a. Bagaimana pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan
perusahaan pengakuisisi dalam jangka panjang ?
b. Bagaimana pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan
perusahaan diakuisisi dalam jangka panjang ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Mengetahui pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan
perusahaan pengakuisisi dalam jangka panjang.
b. Mengetahui pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan
perusahaan diakuisisi dalam jangka panjang.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
a. Bagi investor.
5
Investor dapat mengetahui pengaruh aksi perusahaan dalam melakukan
merger dan akuisisi terhadap fundamental perusahaan melalui kinerja
keuangan.
b. Bagi manajer.
Sebagai pertimbangan dalam memutuskan merger dan akuisisi sebagai
strategi perusahaan.
1. 5 Sistematika Penulisan.
Pembahasan dalam skripsi ini dibagi menjadi lima bab, yaitu:
Bab 1: Pendahuluan.
Pada bab ini akan diuraikan latar belakang masalah penelitian,
rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan skripsi.
Bab 2: Kajian Pustaka.
Dalam bab ini berisi tentang penjelasan dan pembahasan mengenai
kajian pustaka yang meliputi; teori merger dan akuisisi dengan
kinerja keuangan dan hasil penelitian terdahulu yang kemudian dari
pembahasan tersebut diformulasikan dalam bentuk hipotesis.
Bab 3: Metode Penelitian.
Pada bab ini dibahas tentang metodologi penelitian menjelaskan
populasi dan sampel, data dan sumber data yang dipakai dalam
penelitian, definisi operasional variabel penelitian dan teknik analisis.
6
Bab 4: Analisis dan Pembahasan.
Dalam bab ini dikemukakan analisis dan pembahasan hasil penelitian
berupa pengujian statistik dan interpretasi dari data penelitian.
Bab 5: Kesimpulan dan Saran.
Pada bab ini dikemukakan kesimpulan dari seluruh pembahasan dan
disertai dengan saran.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori.
2.1.1 Merger dan Akuisisi
2.1.1.1 Pengertian Merger dan Akuisisi
Merger merupakan salah satu strategi yang diambil perusahaan
untuk mengembangkan dan menumbuhkan perusahaan. Merger berasal
dari kata “mergere” (Latin) yang artinya (1) bergabung bersama, menyatu,
berkombinasi (2) menyebabkan hilangnya identitas karena terserap atau
tertelan sesuatu. Merger didefinisikan sebagai penggabungan dua atau
perusahaan yang kemudian hanya ada satu perusahaan yang tetap hidup
sebagai badan hukum, sementara yang lainnya menghentikan aktivitasnya
atau bubar.
Sementara akuisisi berasal dari kata acquisitio (Latin) dan
acquisition (Inggris), makna harfiah akuisisi adalah membeli atau
mendapatkan sesuatu/obyek untuk ditambahkan pada sesuatu/obyek
yang telah dimiliki sebelumnya. Akuisisi dalam teminologi bisnis
diartikan sebagai pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian atas
saham atau aset suatu perusahaan oleh perusaahaan lain, dan dalam
peristiwa baik perusahaan pengambilalih atau yang diambil alih tetap
eksis sebagai badan hukum yang terpisah (Moin,2003).
8
2.1.1.2 Motif Melakukan Merger dan Akuisisi
Pada prinsipnya terdapat dua motif yang mendorong sebuah
perusahaan melakukan merger dan akuisisi yaitu motif ekonomi dan motif
non-ekonomi. Motif ekonomi berkaitan dengan esensi tujuan perusahaan
yaitu meningkatkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran
pemegang saham. Di sisi lain, motif non ekonomi adalah motif yang
bukan didasarkan pada esensi tujuan perusahaan tersebut, tetapi didasarkan
pada keinginan subyektif atau ambisi pribadi pemilik atau manajemen
perusahaan (Moin, 2003).
1) Motif ekonomi.
Esensi tujuan perusahaan dalam perspektif manajemen keuangan
adalah seberapa besar perusahaan mampu menciptakan nilai (value
creation) bagi perusahaan dan bagi pemegang saham. Merger dan
akuisisi memiliki motif ekonomi yang tujuan jangka panjangnya
adalah untuk mencapai peningkatan nilai tersebut. Oleh karena itu
seluruh aktivitas dan pengambilan keputusan harus diarahkan untuk
mencapai tujuan ini.
Motif strategis juga termasuk motif ekonomi ketika aktivitas merger
dan akuisisi dilakukan untuk mencapai posisi strategis perusahaan agar
memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Biasanya
perusahaan melakukan merger dan akuisisi untuk mendapatkan
economies of scale dan economies of scope.
9
2) Motif sinergi.
Salah satu motivasi atau alasan utama perusahaan melakukan merger
dan akuisisi adalah menciptakan sinergi. Sinergi merupakan nilai
keseluruhan perusahaan setelah merger dan akuisisi yang lebih besar
daripada penjumlahan nilai masing-masing perusahaan sebelum
merger dan akuisisi. Sinergi dihasilkan melalui kombinasi aktivitas
secara simultan dari kekuatan atau lebih elemen-elemen perusahaan
yang bergabung sedemikian rupa sehingga gabungan aktivitas tersebut
menghasilkan efek yang lebih besar dibandingkan dengan penjumlahan
aktivitas-aktivitas perusahaan jika mereka bekerja sendiri.
Pengaruh sinergi bisa timbul dari empat sumber (1) Penghematan
operasi, yang dihasilkan dari skala ekonomis dalam manajemen,
pemasaran, produksi atau distribusi; (2) Penghematan keuangan, yang
meliputi biaya transaksi yang lebih rendah dan evaluasi yang lebih
baik oleh para analisis sekuritas; (3) Perbedaan efisiensi, yang berarti
bahwa manajemen salah satu perusahaan, lebih efisien dan aktiva
perusahaan yang lemah akan lebih produktif setelah merger dan (4)
Peningkatan penguasaaan pasar akibat berkurangnya persaingan
(Brigham, 2001).
3) Motif diversifikasi.
Diversifikasi adalah strategi pemberagaman bisnis yang bisa dilakukan
melalui merger dan akuisisi. Diversifikasi dimaksud untuk mendukung
aktivitas bisnis dan operasi perusahaan untuk mengamankan posisi
10
bersaing. Akan tetapi jika melakukan diversifikasi yang semakin jauh
dari bisnis semula, maka perusahaan tidak lagi berada pada koridor
yang mendukung kompetensi inti (core competence). Disamping
memberikan manfaat seperti transfer teknologi dan pengalokasian
modal, diversifikasi juga membawa kerugian yaitu adanya subsidi
silang.
4) Motif non-ekonomi.
Aktivitas merger dan akuisisi terkadang dilakukan bukan untuk
kepentingan ekonomi saja tetapi juga untuk kepentingan yang bersifat
non-ekonomi, seperti prestise dan ambisi. Motif non-ekonomi bisa
berasal dari manajemen perusahaan atau pemilik perusahaan.
a. Hubris hypothesis.
Hipotesis ini menyatakan bahwa merger dan akuisisi dilakukan
karena “ketamakan” dan kepentingan pribadi para eksekutif
perusahaan. Mereka menginginkan ukuran perusahaan yang lebih
besar. Dengan semakin besarnya ukuran perusahaan, semakin besar
pula kompensasi yang mereka terima. Kompensasi yang mereka
terima bukan hanya sekedar materi saja tapi juga berupa pengakuan,
penghargaan dan aktualisasi diri.
b. Ambisi pemilik.
Adanya ambisi dari pemilik perusahaan untuk menguasai berbagai
sektor bisnis. Menjadikan aktivitas merger dan akuisisi sebagai
strategi perusahaan untuk menguasai perusahaan-perusahaan yang
11
ada untuk membangun “kerajaan bisnis”. Hal ini biasanya terjadi
dimana pemilik perusahaan memiliki kendali dalam pengambilan
keputusan perusahaan.
2.1.1.3 Keunggulan dan Kelemahan Aktivitas Merger dan Akuisisi.
Alasan mengapa perusahaan melakukan merger adalah ada “manfaat
lebih” yang diperoleh darinya, meskipun asumsi ini tidak semuanya
terbukti. Secara spesifik, keunggulan dan manfaat merger dan akuisisi
antara lain adalah: (Moin, 2003)
1) Mendapatkan cashflow dengan cepat karena produk dan pasar sudah
jelas.
2) Memperoleh kemudahan dana/pembiayaan karena kredititor lebih
percaya dengan perusahaan yang telah berdiri dan mapan.
3) Memperoleh karyawan yang telah berpengalaman.
4) Mendapatkan pelanggan yang telah mapan tanpa harus merintis dari
awal.
5) Memperoleh sistem operasional dan administratif yang mapan.
6) Mengurangi resiko kegagalan bisnis karena tidak harus mencari
konsumen baru.
7) Menghemat waktu untuk memasuki untuk memasuki bisnis baru.
8) Memperoleh infrastruktur untuk mencapai pertumbuhan yang lebih
cepat.
Disamping memiliki keunggulan, merger dan akuisisi juga memiliki
kelemahan sebagai berikut:
12
1) Proses integrasi yang tidak mudah.
2) Kesulitan menentukan nilai perusahaan target secara akurat.
3) Biaya konsultan yang mahal.
4) Meningkatnya kompleksitas birokrasi.
5) Biaya koordinasi yang mahal.
6) Seringkali menurunkan moral organisasi.
7) Tidak menjamin peningkatan nilai perusahaan.
8) Tidak menjamin peningkatan kemakmuran pemegang saham.
2.1.1.4 Tipe-Tipe Merger dan Akuisisi.
Merger dan akuisisi berdasarkan aktivitas ekonomik dapat
diklasifikasikan dalam lima tipe yaitu: (Moin, 2003)
1) Merger horisontal.
Merger horisontal adalah merger antara dua atau lebih perusahaan
yang bergerak dalam industri yang sama.
2) Merger vertikal.
Merger vertikal adalah integrasi yang melibatkan perusahaan-
perusahaan yang bergerak dalam tahapan-tahapan proses produksi
atau operasi.
3) Merger konglomerat.
Merger konglomerat adalah merger dua atau lebih perusahaan yang
masing-masing bergerak dalam industri yang tidak terkait.
13
4) Merger ekstensi pasar.
Merger ekstensi pasar adalah merger yang dilakukan oleh dua atau
lebih perusahaan untuk secara bersama-bersama memperluas area
pasar.
5) Merger ekstensi produk.
Merger ekstensi produk adalah merger yang dilakukan oleh dua atau
perusahaan untuk memperluas lini produk masing-masing
perusahaan.
2.1.1.5 Faktor-Faktor Kegagalan Merger dan Akuisisi.
Keberhasilan atau kegagalan suatu merger dan akuisisi dapat dilihat pada
saat proses perencanaan. Pada saat proses ini biasanya terjadi sudut
pandang yang berbeda-beda antara fungsi organisasi dalam menanggapi
pengambilan keputusan merger dan akuisisi seiring dengan
meningkatnya momentum, selanjutnya terjadi rancunya pengharapan
dimana terjadi perbedaan-perbedaan harapan di pihak manajemen. Dari
proses tersebut dapat memunculkan faktor-faktor yang yang memicu
kegagalan merger dan akuisisi yaitu:
1) Perusahaan target memiliki kesesuaian strategi yang rendah dengan
perusahaan pengambilalih.
2) Hanya mengandalkan analisis strategik yang baik tidaklah cukup
untuk mencapai keberhasilan merger dan akuisisi.
3) Tidak adanya kejelasan mengenai nilai yang tercipta dari setiap
program merger dan akuisisi.
14
4) Pendekatan-pendekatan integrasi yang tidak disesuaikan dengan
perusahaan target yaitu absorbsi, preservasi atau simbiosis.
5) Rencana integrasi yang tidak disesuaikan dengan kondisi lapangan.
6) Tim negosiasi yang berbeda dengan tim implementasi yang akan
menyulitkan proses integrasi.
7) Ketidakpastian, ketakutan dan kegelisahan diantara staf perusahaan
yang tidak ditangani. Untuk itu tim implementasi dari perusahaan
pengambilalih harus menangani masalah tersebut dengan
kewibawaan, simpati dan pengetahuan untuk menumbuhkan
kepercayaan dan komitmen mereka pada proses integrasi.
8) Pihak pengambilalih tidak mengkomunikasikan perencanaan dan
pengharapan mereka terhadap karyawan perusahaan target sehingga
terjadi kegelisahan diantara karyawan.
2.1.1.6 Faktor-Faktor Keberhasilan Merger dan Akuisisi.
Hunt dkk. (1987) mengakhiri penelitian mereka dengan mengidentifikasi
faktor-faktor yang memberikan kontribusi kepada kesuksesan dan
kegagalan akuisisi (Sudarsanam, 1999). Faktor-faktor yang dianggap
memberi kontribusi terhadap keberhasilan merger dan akuisisi yaitu:
1) Melakukan audit sebelum merger dan akuisisi.
2) Perusahaan target dalam keadaan baik.
3) Memiliki pengalaman merger dan akuisisi sebelumnya.
4) Perusahaan target relatif kecil.
5) Melakukan merger dan akuisisi yang bersahabat.
15
2.1.1.7 Pengaruh Merger dan Akuisisi terhadap Kinerja Perusahaan.
Menurut teori keuangan modern, keputusan-keputusan manajemen
ditujukan untuk meningkatkan kemakmuran pemegang saham dan
meningkatkan nilai perusahaan. Dalam hal ini merger dan akuisisi
sebagai bagian dari keputusan manajemen perlu adanya pembuktian
keberhasilannya dalam mencapai tujuan tersebut.
Para peneliti terdahulu sulit menentukan alat ukur yang tepat bagi
pencapaian keberhasilan merger dan akuisisi. Pendekatan secara umum
untuk mengukur peningkatan kemakmuran pemegang saham dilakukan
dengan metode abnormal return, yang mengukur keuntungan perusahaan
selama periode waktu sekitar pengumuman pengambilalihan.
Salah satu model yang paling sering digunakan dalam literatur adalah
model pasar, yaitu hubungan antara return saham individu dengan return
pasar:
Rit = αi + βi . Rmt + εit. (1)
Dimana Rit dan Rmt adl keuntungan selama t (satu hari atau satu bulan)
pada saham perusahaan dan atas indeks harga pasar seperti IHSG yang
mewakili ‘pasar’. α adalah titik pertemuan dan β adalah beta, juga
dianamakan risiko sistematis. εit adalah kesalahan acak yang jika dirata-
rata mendekati nilai nol. Parameter-parameter model, αi dan βi,
diestimasikan dengan meregresikan Rit dan Rmt selama periode estimasi
yang tepat. Parameter-parameter yang telah diestimasi kemudian
16
digunakan untuk menghitung pendapatan normal E(Ri) untuk setiap
perusahaan i dan pendapatan abnormal seperti berikut:
AR = Rit – E(Ri) (2)
AR = Rit – { αi + βi . Rmt } (3)
Jika peristiwa pengambilalihan diperkirakan akan memberikan nilai
tambah bagi pemegang saham I, maka AR akan positif. Ia akan menjadi
nol bila pengaruh pengambilan netral. Untuk menguji apakah peristiwa
tersebut memberikan pendapatan positif, uji-uji stastistik dilakukan
dengan sampel yang terdiri dari berbagai pengambilalihan.
Sebagian besar literatur terdahulu menggunakan pendapatan bulanan.
Dengan adanya kemudahan memperoleh harga saham harian, penelitian
selanjutnya cenderung menggunakan data harian. Walaupun dengan
penggunakan data harian lebih akurat dibandingkan data bulanan. Data
bulanan mempunyai konsisitensi yang lebih tinggi dan mendukung
estimasi parameter yang lebih stabil atau dapat diandalkan.
Penggunaan model pasar memiliki beberapa kelemahan, estimasi yang
mengurangi keandalannya. Dua diantaranya adalah transaksi yang terlalu
sedikit dan perbedaan ukuran antara perusahaan-perusahaan sampel dan
wakil dari pasar. Semuanya mendorong pada benchmark yang salah, dan
banyak peneliti telah mencoba menggunakan prosedur-prosedur yang
telah diperbaiki untuk meminimalkan permasalahan. Dua model lain
yang sampai pada taraf tertentu menghilangkan tersebut adalah model
pasar disesuaikan, dimana estimasi parameter dikoreksi untuk transaksi
17
kecil, dan model penyesuaikan pasar yang menghindari perlunya
mengestimasi α dan β. Model penyesuaian pasar menggunakan
pendapatan pasar Rm sebagai pendapatan normal dan tidak disesuaikan
dengan resiko.
Bukti empiris dari penelitian-penelitian internasional yang berasal dari
Inggris dan Amerika Serikat. Keduanya sama-sama membuktikan bahwa
dalam jangka pendek, merger dan akuisisi memberikan keuntungan bagi
pemegang saham perusahaan target. Sebaliknya pemegang saham
pengambilalih dirugikan. Hal ini terjadi karena adanya pengalihan
kekayaan pemegang saham pengakuisisi kepada pemegang saham
perusahaan target dan diduga karena manajer pengakuisisi cenderung
membayar lebih atas akuisisi mereka, mereka terlalu tinggi mengestimasi
kapasitas perusahaan target untuk menciptakan nilai akuisisi tersebut.
Dalam kinerja jangka panjang, penelitian Frank dkk. menunjukkan
bahwa keuntungan pemegang saham pengakuisisi dalam jangka panjang
adalah negatif.
Secara teori, setelah merger dan akuisisi ukuran perusahaan dengan
sendirinya bertambah besar karena aset, kewajiban dan ekuitas
perusahaan digabung bersama. Dasar logik dari pengukuran berdasarkan
akuntansi adalah bahwa jika ukuran bertambah besar ditambah dengan
sinergi yang dihasilkan dari gabungan aktivitas-aktivitas yang simultan
maka laba perusahaan juga semakin meningkat. Oleh karena itu kinerja
18
pascamerger seharusnya semakin baik dibandingkan dengan sebelum
merger.
Beberapa penelitian mengenai pengaruh merger dan akuisisi terhadap
profitabilitas telah dilakukan. Di Inggris Meeks (1977) dan Kumar (1984)
meneliti pengaruh merger terhadap profitabilitas perusahaan yang
melakukan merger dan membuktikan adanya penurunan profitabilitas
yang signifikan setelah tiga tahun dan lima tahun dengan menggunakan
laba operasi. Sebaliknya Healy (1992) dan Manson (1994) menemukan
bahwa perusahaan-perusahaan yang merger memperoleh peningkatan
signifikan dalam produktivitas aset relatif terhadap imdustri dengan
penggunaan cash flow.
Penelitian mengenai pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja
manajemen juga telah dilakukan. Newbould (1970) melakukan penelitian
yang melibatkan manajer 38 perusahaan publik yang melakukan merger
tahun 1976-1986. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa setelah dua
tahun dan lima tahun, 21 perusahaan tidak memperoleh keuntungan
dalam bentuk apapun juga. Cooper dan Lybran (1992) meneliti
pengalaman akuisisi perusahaan-perusahaan Inggris dan menunjukkan 54
persen dari akuisisi tersebut sebagai kegagalan.
2.1.2 Analisis Kinerja Keuangan.
2.1.2.1 Pengertian Kinerja Keuangan.
Pengertian kinerja berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001).
Kinerja diartikan sebagai “sesuatu yang dicapai, prestasi yang
19
diperlihatkan, kemampuan kerja (tentang peralatan). Berdasarkan
pengertian tersebut kinerja keuangan didefinisikan sebagai prestasi
manajemen, dalam hal ini manajemen keuangan dalam mencapai tujuan
perusahaan yaitu menghasilkan keuntungan dan meningkatkan nilai
perusahaan. Analisis kinerja keuangan dalam penelitian ini bertujuan
untuk menilai implementasi strategi perusahaan dalam hal merger dan
akuisisi.
2.1.2.2 Metode Analisis Kinerja Keuangan dengan Rasio Keuangan.
Analisis rasio keuangan merupakan metode umum yang digunakan untuk
mengukur kinerja perusahaan di bidang keuangan. Rasio merupakan alat
yang memperbandingkan suatu hal dengan hal lainnya sehingga dapat
menunjukkan hubungan atau korelasi dari suatu laporan finansial berupa
neraca dan laporan laba rugi. Adapun jenis rasio yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1) Rasio Likuiditas.
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansial yang jatuh tempo dalam jangka pendek. Ukuran
likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Current ratio.
Current ratio dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan
kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan besarnya aktiva yang
diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam jangka pendek untuk
menutup kewajiban lancar. Rasio yang rendah menunjukkan
20
kurangnya modal untuk membayar hutang. Namun rasio yang tinggi
tidak selalu berarti perusahaan sedang dalam keadaan yang baik. Hal
tersebut dapat berarti bahwa kas tidak digunakan sebaik mungkin.
Perhitungan current ratio dapat dirumuskan sebagai berikut:
sliabilitieCurrentassetCurrent
ratioCurrent =
b. Quick ratio.
Quick ratio dihitung dengan mengurang persediaan dari aktiva
lancar dan sisanya dibagi dengan kewajiban lancar. Persediaan
dihilangkan karena dianggap aktiva yang sulit dikonversi menjadi
kas dengan cepat. Perhitungan quick ratio dapat dirumuskan sebagai
berikut:
sliabilitieCurrentinventoryassetCurrent
ratioQuick−
=
2) Rasio Aktivitas.
Rasio aktivitas dihitung dari perbandingan antara tingkat penjualan
dengan berbagai elemen aktiva. Rasio ini mengukur seberapa efektif
perusahaan mengelola aktivanya. Rasio aktivitas yang digunakan
dalam penelitian ini, yaitu:
a. Fixed asset turn over.
Fixed asset turn over mengukur seberapa efektif perusahaan
menggunakan aktiva tetapnya. Semakin rendah fixed asset turn over,
berarti penggunaan aktiva tetapnya semakin kurang efisien. Untuk
21
mengukur besarnya fixed asset turn over dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
assetfixedNetSales
overturnassetFixed =
b. Total asset turn over.
Total asset turn over mengukur perputaran semua aktiva. Dengan
kata lain, rasio ini mengukur efektifitas perusahaan dalam
penggunaan total aktiva. Semakin tinggi rasio berarti semakin baik
manajemen dalam mengelola aktivanya, sedangkan semakin rendah
rasio menunjukkan buruknya kinerja manajemen dalam mengelola
aktivanya. Untuk menghitung total asset turn over digunakan rumus
sebagai berikut:
assetTotalSales
overturnassetTotal =
3) Rasio Leverage.
Rasio leverage dihitung dari perbandingan hutang dengan total aktiva
dan modal sendiri perusahaan. Rasio ini menyangkut jaminan, yang
mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutang bila pada
suatu saat perusahaan dilikuidasi atau dibubarkan. Dengan kata lain
rasio ini mengukur seberapa besar perusahaan menggunakan dana dari
pihak luar atau kreditor.
22
a. Debt to total asset ratio.
Debt to total asset ratio mengukur seberapa besar seluruh hutang
dijamin oleh seluruh aktiva perusahaan. Kreditur lebih menyukai
rasio yang rendah karena semakin rendah rasio ini, maka semakin
besar perlindungan terhadap kerugian kreditur dalam peristiwa
likuidasi. Namun, di sisi lain pemilik saham lebih menyukai rasio
yang tinggi karena dapat meningkatkan laba yang diharapkan. Untuk
mengukur besarnya debt to total asset dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
assetTotalsliabilitieTotal
ratioassettotaltoDebt =
b. Debt to equity ratio.
Rasio ini merupakan imbangan antara hutang dengan modal sendiri.
Semakin tinggi rasio ini berarti modal sendiri semakin sedikit
dibanding dengan hutangnya. Bagi perusahaan ukuran hutang
sebaiknya tidak melebihi dari modal sendiri karena resiko menjadi
tinggi apabila terjadi likuidasi dan perusahaan akan kesulitan untuk
membayar hutang. Perhitungan debt to equity ratio dapat
dirumuskan sebagai berikut:
equitysOwnersliabilitieTotal
ratioequitytotaltoDebt '=
23
4) Rasio Profitabilitas.
Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba. Rasio ini membantu perusahaan dalam mengontrol
penerimaannya rasio-rasio profitabilitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
a. Operating profit margin.
Operating profit margin mengukur berapa laba usaha yang
dihasilkan dari penjualan atau pendapatan. Semakin rendah rasio ini,
semakin kurang baik karena biaya-biaya operasi naik. Kemungkinan
hal ini terjadi karena ada pemborosan. Perhitungan operating profit
margin dapat dirumuskan sebagai berikut:
SalesprofitOperating
marginprofitOperating =
b. Net profit margin.
Net profit margin mengukur seberapa banyak laba bersih setelah
pajak dan bunga yang dapat dihasilkan dari penjualan atau
pendapatan. Rasio yang rendah bisa disebabkan karena penjualan
turun lebih besar dari turunnya ongkos, dan sebaliknya. Setiap
perusahaan berkepentingan terhadap profit margin yang tinggi.
Untuk menghitung net profit margin digunakan rumus sebagai
berikut:
SalesprofitNet
marginprofitNet =
24
c. Return On Investment.
Return On Investment mengukur keuntungan yang dihasilkan dari
seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan. Rasio yang rendah
menunjukkan kinerja yang buruk atas pemanfaatan aktiva yang
buruk oleh manajemen, sedangkan rasio tinggi menunjukkan kinerja
atas penggunaan aktiva yang baik. Untuk menghitung Return On
Investment digunakan rumus sebagai berikut:
assetTotalprofitNet
investmentonReturn =
d. Return On Equity.
Return On Equity mengukur seberapa banyak laba bersih yang dapat
dihasilkan dari investasi para pemegang saham dalam perusahaan.
Rasio yang rendah dapat diartikan bahwa manajemen kurang efisien
dalam penggunaan modal, sedangkan rasio yang tinggi dapat
menunjukkan bahwa sebagian besar modal diperoleh dari pinjaman
atau manajemen sangat efisien. Untuk menghitung Return On
Equity digunakan rumus sebagai berikut;
equitysOwnerprofitNet
equityonReturn '=
2.1.2.3 Metode Analisis Kinerja Keuangan dengan Return Saham.
Penelitian terhadap return saham digunakan untuk mengukur kinerja
keuangan perusahaan, dengan pertimbangan bahwa harga saham
merupakan cerminan dari nilai perusahaan.
25
Return saham merupakan keuntungan atau hasil dari suatu investasi
saham. Return saham dapat dibedakan menjadi dua yaitu return
sesungguhnya (realized return) dan return yang diharapkan atau return
ekspektasi. Return sesungguhnya merupakan return yang sudah terjadi
yang dihitung dari selisih harga sekarang relatif terhadap harga
sebelumnya. Sedang return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan
diperoleh oleh investor di masa yang akan datang.
Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya
terjadi terhadap return nomal. Return normal merupakan return ekspektasi
(return yang diharapkan oleh investor). Dengan demikian return tidak
normal (abnormal return) adalah selisih antara return sesungguhnya
terjadi dengan return ekspektasi.
Return ekspektasi merupakan return yang harus diestimasi. Untuk
mengestimasi return ekspektasi dapat digunkan tiga model yaitu:
1) Mean-Adjusted model.
Model disesuaikan rata-rata (mean–adjusted model) ini menganggap
bahwa return ekspektasinya bernilai konstan yang sama dengan rata-
rata realisasi sebelumnya selama periode estimasi (estimation period),
yang dirumuskan sebagai berikut:
[ ]TR
R E.i.j
.i.t∑
= ⎥⎦⎤
⎢⎣⎡
E [R.i.t] = return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t.
∑ R.i.j = return realisasi sekuritas pada periode estimasi ke-j.
26
T = lamanya periode estimasi.
2) Market Model.
Perhitungan return ekspektasi dengan model model pasar (market
model) dilakukan dengan dua tahap, yaitu (1) membentuk model
ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi
dan (2) menggunakan model ekspektasi ini untuk mengestimasi return
ekspektasi di periode jendela. Model ekspektasi dapat dibentuk
menggunakan teknik regresi OLS (Ordinary Least Square) dengan
persamaan:
R.i.j = αi + βi . RMj + εij.
R.i.j = return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j.
αi = intercept untuk sekuritas ke-i.
βi = koefisien slope yang merupakan Beta dari sekuritas ke-i.
RMj = return indeks pasar pada periode estimasi ke-j.
εij = kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j.
3) Market-Adjusted Model.
Model disesuaikan-pasar (market-adjusted model) menganggap bahwa
penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah
return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model
ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk
model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama
dengan return indeks pasar.
27
Abnormal return untuk masing-masing sekuritas dengan model ini
dapat dihitung dengan mengurangkan return yang terjadi untuk
masing-masing sekuritas dengan return indeks pasar pada periode yang
sama. Model ini pada dasarnya hampir sama dengan model pasar
(market model), perbedaannya pada model penyesuaian pasar
menganggap α=0 dan β=1 untuk semua sekuritas. Penggunaan model
ini didasarkan pertimbangan bahwa pasar modal Indonesia masih
dalam tahap perkembangan (emerging market).
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu.
Beberapa penelitian di Indonesia mengenai pengaruh merger dan akuisisi
terhadap kinerja keuangan diantaranya adalah yang dilakukan Payamta dan
Setiawan (2004) meneliti pengaruh merger dan akuisisi kinerja keuangan
perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi tahun 1990-1996. Dari rasio-
rasio keuangan yang terdiri rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan
profitabilitas hanya rasio Total Asset Turnover, Fixed Asset Turnover, Return On
Investment, Return On Equity, Net Profit Margin, Operating Profit Margin, Total
Asset to Debt, Net Worth to Debt yang mengalami penurunan signifikan setelah
merger dan akuisisi. Sedangkan rasio lainnya tidak mengalami perubahan
signifikan.
Dari sisi abnormal return menunjukkan sebelum merger dan akuisisi
positif, namun setelah pengumuman merger dan akuisisi justru negatif. Penelitian
ini menyimpulkan kinerja keuangan dari sisi rasio keuangan, merger dan akuisisi
28
tidak menimbulkan sinergi bagi perusahaan melakukan dengan kata lain, motif
ekonomis bukanlah motif utama perusahaan melakukan merger dan akuisisi.
Sedangkan dari sisi kinerja saham mengalami penurunan setelah pengumuman
merger dan akuisisi dimana investor menganggap merger dan akusisisi yang
dilakukan tidak menimbulkan sinergi bagi perusahaan, bahkan menjadi reserve
sinergy.
Widjanarko (2006) meneliti perusahaan yang melakukan merger dan
akuisisi pada tahun 1998-2002. Hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan
signifikan pada kinerja keuangan berdasarkan rasio profitabilitas dan leverage.
Penelitian ini menyimpulkan penyebab kemungkinan tidak signifikan karena cara
merger dan akuisisi dan pemilihan perusahaan target yang salah.
Wibowo dan Pakereng (2001) meneliti pengaruh merger dan akuisisi
terhadap return saham pada perusahaan akuisitor dan non akuisitor pada tahun
1991-1997 menunjukkan hasil bahwa baik perusahaan akuisitor maupun non
akuisitor sama-sama memperoleh abnormal return yang negatif di seputar
pengumuman merger dan akuisisi. Penelitian ini menyimpulkan adanya abnormal
return yang signifikan saat pengumuman merger dan akuisisi oleh akuisitor
mengakibatkan abnormal return bagi saham non akuisitor atau terjadi transfer
informasi.
Sutrisno dan Sumarsih (2004) meneliti pengaruh merger dan akuisisi
terhadap return saham dalam jangka panjang. Hasilnya menunjukkan merger dan
akuisisi memiliki dampak terhadap return saham, dimana return saham dapat
bernilai positif atau negatif walaupun tidak signifikan secara statistik.
29
2.3 Formulasi Hipotesis
Atas dasar pertimbangan dari teori pengaruh merger dan akuisisi terhadap
kinerja keuangan dimana setelah merger dan akuisisi ukuran perusahaan dengan
sendirinya bertambah besar karena aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan
digabung bersama. Dasar logik dari pengukuran berdasarkan akuntansi adalah
bahwa jika ukuran bertambah besar ditambah dengan sinergi yang dihasilkan dari
gabungan aktivitas-aktivitas yang simultan maka laba perusahaan juga semakin
meningkat. Oleh karena itu kinerja pasca merger dan akuisisi seharusnya semakin
baik dibandingkan dengan sebelum merger dan akuisisi. Dengan pertimbangan
tersebut penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Tingkat kinerja keuangan dalam jangka panjang perusahaan pengakuisisi
mengalami peningkatan pada masa sesudah merger dan akuisisi.
2. Tingkat kinerja keuangan dalam jangka panjang perusahaan diakuisisi
mengalami peningkatan pada masa sesudah merger dan akuisisi.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan publik yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan rentang waktu antara tahun 2000-
2004. Sampel dibedakan menjadi dua yaitu perusahaan pengakuisisi dan
perusahaan diakuisisi. Sampel perusahaan pengakuisisi dipilih berdasarkan
kriteria-kriteria sebagai berikut:
1) Perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi selama periode tahun
2000-2004 yang telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
2) Melakukan satu kali aktivitas merger dan akuisisi dan memiliki pasangan
perusahaan target maksimal satu perusahaan.
Untuk sampel perusahaan diakuisisi dipilih berdasarkan kriteria sebagai
berikut:
1) Perusahaan mengalami peralihan kepemilikan berupa perpindahan
kepemilikan saham lebih dari 50 persen saham (diakuisisi) oleh
perusahaan lain.
2) Memiliki keterangan waktu yang jelas mengenai kapan perusahaan
tersebut diakuisisi.
Selain kriteria diatas perusahaan sampel juga memiliki data laporan
keuangan dan harga saham untuk masa satu tahun sebelum hingga dua tahun
sesudah merger dan akuisisi dan bukan jenis industri perbankan dan keuangan
31
lainnya dengan alasan metode untuk menilai kinerja keuangan industri jenis
perbankan dan keuangan lainnya harus menggunakan metode lain. Berdasarkan
kriteria-kriteria tersebut, akhirnya diperoleh 14 perusahaan pengakuisisi dan 12
perusahaan diakuisisi sebagai sampel penelitian ini.
Tabel 3.1
Daftar perusahaan pengakuisisi tahun 2000-2004
No. Kode
saham
Perusahaan Pengakuisisi Mengakuisisi Bulan efektif/
pengumuman
1. DYNA PT. Dynaplast. PT Sanpak Unggul. Januari 2000
2. BGMT PT. Siloam Health Care. PT Baligraha Medikatama Maret 2000
3. ETWA PT. Eterindo Wahanatama PT. Surya Malindo
Medikatama.
Maret 2000
4. SMAR PT. Smart PT. Inti Gerak Maju. November
2000
5. TLKM PT. Telkom PT. Multimedia Nusantara Desember
2000
6. BASS PT. Bahtera Adimina
Samudra
PT. Intergalaxy Delta
Fisheries.
Mei 2001
7. INDF PT. Indofood Sukses
Makmur
PT. Asia Food Property. Mei 2001
8. SIMM PT. Surya Intrindo
Makmur.
PT. Aglo Sama Permata
Motor.
Mei 2001
9. STTP PT. Siantar Top. PT. Saritama Tunggal Agustus 2001
10. GGRM PT. Gudang Garam. PT. Karyadibya Mahardika Maret 2002
11. SRSN PT. Sarasa Nugraha PT. Sarasa Mitratama. Mei 2002
12. AALI PT. Astra Agro Lestari PT. Sinar Tabiora Oktober 2002
13. UNVR PT. Unilever Indonesia. PT Knorr Indonesia. Juli 2004
14. MLPL PT. Multipolar
Corporation.
PT. Matahari Putra Prima. Oktober 2004
32
Tabel 3.2
Daftar perusahaan diakuisisi tahun 2000-2004
No. Kode
saham
Perusahaan Diakuisisi Diakuisisi Oleh Bulan efektif/
pengumuman
1. AQUA PT. Aqua Golden Missippi. Danone. April 2000
2. INTP PT. Indocement Tunggal
Perkasa.
Heidelberger Zement AG. April 2001
3. SMBC PT. Holcim Indonesia
(Semen Cibinong)
Holcim Ltd. November
2001
4. DVLA PT. Darya Varya
Laboratories.
Far East Drug Co. Ltd. Desember
2001
5. SKLT PT. Sekar Laut. BNP Paribas. Juni 2002
6. ALFA PT. Alfa Retailindo. PT. Sigmantara Alfindo. Agustus 2002
7. SULI PT. Sumalindo Lestari Jaya PT. Sumber Graha
Sejahtera.
Agustus 2002
8. ISAT PT. Indosat. STT Telemedia. Januari 2003
9. PICO PT. Pelangi Indah Canindo. Hammond Holding Ltd. Juni 2004
10. ADES PT. Ades Waters Indonesia Water Partners Bottling Juli 2004
11. MPPA PT. Matahari Putra Prima. PT. Multipolar
Corporation.
Oktober 2004
12. SDPC PT. Millenium Pharmacon
International.
Esteem Interpoint Sdn
Bhd
Desember
2004
Sumber: BEJ, Indonesian Capital Market Directory
3.2 Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sumber
data Laporan Keuangan dan harga saham perusahaan sampel berasal dari buku
Indonesian Market Directory dan Database Pojok BEJ Fakultas Ekonomi
33
Universitas Islam Indonesia. Sumber data lainnya berasal dari sumber bacaan
seperti buku-buku, jurnal, dan data dari internet.
3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian.
Kinerja keuangan didefinisikan sebagai prestasi manajemen dalam hal ini
manajemen keuangan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu menghasilkan
keuntungan dan meningkatkan nilai perusahaan. Rasio keuangan dan return saham
merupakan variabel yang diteliti dalam penelitian ini sebagai cerminan kinerja
keuangan perusahaan.
1) Rasio keuangan.
Rasio keuangan merupakan alat yang menunjukkan hubungan atau
korelasi dari suatu laporan keuangan berupa neraca dan laporan rugi laba.
Dalam penelitian ini, rasio keuangan yang digunakan meliputi rasio
berikut ini:
a. Rasio likuiditas, meliputi: current ratio dan quick ratio.
b. Rasio aktivitas, meliputi: fixed asset turnover, dan total asset turnover.
c. Rasio leverage, meliputi: debt to total asset dan debt to equity ratio.
d. Rasio profitabilitas, meliputi: operating profit, net profit margin,
return on investment dan return on equity.
2) Return saham.
Return saham merupakan keuntungan atau hasil dari investasi saham.
Penilaian return saham diukur dari abnormal return yang merupakan
selisih return sesungguhnya (realized return) dengan return yang
34
diharapkan (expected return). Abnormal return dihitung dengan
menggunakan model pasar disesuaikan (market-adjusted model).
3.4 Alat Analisis.
1) Alat analisis pada rasio keuangan.
a. Rasio likuiditas.
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansial yang jatuh tempo dalam jangka pendek.
- sliabilitieCurrentassetCurrent
ratioCurrent =
- sliabilitieCurrentinventoryassetCurrent
ratioQuick−
=
b. Rasio Aktivitas.
Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola
aktivanya.
- assetfixedNetSales
overturnassetFixed =
- assetTotalSales
overturnassetTotal =
c. Rasio Leverage.
Rasio leverage mengukur seberapa besar perusahaan menggunakan
dana dari pihak luar atau kreditor.
- assetTotalsliabilitieTotal
ratioassettotaltoDebt =
35
- assetTotalSales
overturnassetTotal =
d. Rasio Profitabilitas.
Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba.
- SalesprofitOperating
marginprofitOperating =
- SalesprofitNet
marginprofitNet =
- assetTotalprofitNet
investmentonReturn =
- equitysOwnerprofitNet
equityonReturn '=
2) Alat analisis return saham.
Untuk menghitung return saham diperlukan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Informasi harga saham akan digunakan untuk menghitung return
saham (Rit) aktual yang dirumuskan sebagai berikut:
it
ititit P
PPR 1−−= (1)
Keterangan:
Rit = return saham i pada bulan t.
Pit = harga saham i pada bulan t.
36
Pit-1 = harga saham i pada bulan t-1.
b. Menghitung return pasar dg rumus:
1-t
1-t
IHSGIHSG -IHSG
=mtR (2)
Keterangan:
Rmt = return pasar.
IHSGt = indeks harga saham gabungan pada bulan ke t.
IHSGt-1 = indeks harga saham gabungan pada bulan ke t-1.
c. Menghitung abnormal return selama periode pengamatan dengan
rumus.
mtitit R-RAR = (3)
Keterangan:
ARit = abnormal return saham i pada bulan t.
Rit = actual return untuk saham i pada bulan t.
Rmt = return pasar pada bulan t-1
d. Menghitung rata-rata abnormal return (AAR) saham pada bulan ke-t.
n
ARitAARnt
n
ti∑== (4)
keterangan :
AARnt = rata-rata abnormal return saham pada bulan ke-t.
n = jumlah seluruh saham perusahaan yang diteliti.
37
3.5 Teknik Analisis Data.
Teknik analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Analisis deskriptif.
Analisis deskriptif merupakan analisis dengan merinci dan menjelaskan
secara panjang lebar keterkaitan data penelitian yang biasanya tercantum
dalam bentuk tabel dan analisis didasarkan pada data di tabel tersebut.
Data penelitian tersebut adalah olahan data perhitungan rasio keuangan
dan return saham.
2) Analisis statistika.
Analisis statistika merupakan analisis yang dilakukan dengan
menggunakan teknik statistik. Teknik ini dipergunakan untuk
membuktikan hipotesis penelitian yang diajukan sebelumnya.
38
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian berupa olahan data mengenai
perbedaan rasio keuangan untuk periode satu tahun sebelum dengan satu tahun
sesudah merger dan akuisisi dan satu tahun sebelum dengan dua tahun sesudah
merger dan akuisisi. Rasio keuangan ini terdiri dari: rasio likuiditas, rasio
aktivitas, rasio leverage dan rasio profitabilitas. Disamping itu, terdapat pengujian
terhadap perbedaan abnormal return satu tahun sebelum hingga dua tahun
sesudah merger dan akuisisi.
4.1 Analisis Rasio Likuiditas.
Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansial yang jatuh tempo dalam jangka pendek. Pembahasan analisis
rasio likuiditas dimulai dengan analisis deskriptif yang didasarkan pada data
statistik rasio-rasio likuiditas perusahaan pengakuisisi dan perusahaan diakuisisi.
Dilanjutkan analisis uji signifikansi untuk mengetahui apakah ada perbedaan
secara signifikan antara rasio-rasio likuiditas pada masa sebelum dengan sesudah
merger dan akuisisi.
Berdasarkan perhitungan masing-masing rasio, pada tiap-tiap rasio
berikut ini disajikan data stastistik yang memuat nilai minimum, maksimum, rata-
rata, standar deviasi, standar error mean dan pengujian statistik paired t-test untuk
uji signifikansi.
39
4.1.1 Current Ratio.
Current ratio menunjukkan besarnya aktiva yang diharapkan akan
dikonversi menjadi kas dalam jangka pendek untuk menutup kewajiban
lancar.
1) Perusahaan pengakuisisi.
Tabel 4.1
Current Ratio Perusahaan Pengakuisisi
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
CR_1thn sbl
CR_1thn ssd
CR_ 2 thn ssd
14
14
14
0,5195
0,1964
0,4296
4,5569
2,7078
6,1640
1,579364
1,350329
1,480971
1,0117428
0,7548499
1,4125837
0,2703996
0,2017421
0,3775289
Tabel 4.2
Uji Paired Sample T-Test: Current Ratio Perusahaan Pengakuisisi
Paired Samples Test
290357 1,0430946 787788 732292 313006 ,822 13 ,426983929 1,9928534 326125 1,05225 490322 ,185 13 ,856
CR_1sbl - CR_Pair 1CR_1sbl - CR_Pair 2
Mean td. DeviatioStd. Error
Mean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df ig. (2-tailed
Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa current ratio terendah terjadi pada
satu tahun sesudah merger dan akuisisi yaitu 0,1964 dan current ratio
tertinggi terjadi pada dua tahun sesudah merger dan akuisisi yaitu
6,1640. Rata-rata curent ratio pada satu tahun sesudah merger dan
40
akuisisi adalah 1,350329 menurun 0,229035 dibanding satu tahun
sebelum merger dan akuisisi. Rata-rata curent ratio pada dua tahun
sesudah merger dan akuisisi adalah 1,480971 mengalami kenaikan
0,130642 dibanding satu tahun sebelumnya.
Berdasarkan hasil uji signifikansi pada tabel 4.2 current ratio
menunjukkkan ‘Sig’ satu = 0,426 dan ‘Sig’ dua = 0,856 (lebih besar
dari 0,05). Dari pengujian tersebut disimpulkan bahwa secara
signifikansi tidak ada perbedaan rata-rata current ratio satu tahun
sebelum dengan satu tahun sesudah dan satu tahun sebelum dengan
dua tahun sesudah.
2) Perusahaan diakuisisi.
Tabel 4.3
Current Ratio Perusahaan Diakuisisi
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
CR_1thn sbl
CR_1thn ssd
CR_ 2 thn ssd
12
12
12
0,0408
0,1594
0,2495
3,4314
2,9045
3,0160
1,013158
1,281133
1,584900
0,9297739
0,8938708
0,8114162
0,2684026
0,2580383
0,2342357
41
Tabel 4.4
Uji Paired Sample T-Test: Current Ratio Perusahaan Diakuisisi
Paired Samples Test
679750 ,7746867 236328 601874 242374 -1,198 11 ,256717417 1,1697578 376800 1,31497 714870 -1,693 11 ,119
CR_1sbl - CR_Pair 1CR_1sbl - CR_Pair 2
Mean td. DeviatioStd. Error
Mean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df ig. (2-tailed
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa current ratio terendah terjadi pada
satu tahun sebelum merger dan akuisisi yaitu 0,0408 dan current ratio
tertinggi terjadi pada satu tahun sebelum merger dan akuisisi yaitu
3,4314. Rata-rata curent ratio pada satu tahun sesudah merger dan
akuisisi adalah 1,281133 meningkat 0,267975 dibanding satu tahun
sebelum merger dan akuisisi. Rata-rata curent ratio pada dua tahun
sesudah merger dan akuisisi adalah 1,584900 meningkat 0,303767
dibanding satu tahun sebelumnya.
Berdasarkan uji signifikansi current ratio menunjukkkan ‘Sig’ satu =
0,256 dan ‘Sig’ dua = 0,119 (lebih besar dari 0,05). Dari pengujian
diatas disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata current ratio
secara signifikan satu tahun sebelum dengan satu tahun sesudah
merger dan akuisisi dan satu tahun sebelum dengan dua tahun sesudah
merger dan akuisisi.
42
4.1.2 Quick Ratio.
Quick ratio dihitung dengan mengurang persediaan dari aktiva lancar dan
sisanya dibagi dengan kewajiban lancar.
1) Perusahaan pengakuisisi.
Tabel 4.5
Quick Ratio Perusahaan Pengakuisisi
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
QR_1thn sbl
QR_1thn ssd
QR_ 2 thn ssd
14
14
14
0,3104
0,1480
0,3265
2,5197
2,5454
5,4370
1,126236
0,876186
1,070357
0,6924589
0,7205070
1,2925781
0,1850674
0,1925636
0,3454560
Tabel 4.6
Uji Paired Sample T-Test: Quick Ratio Perusahaan Pengakuisisi
Paired Samples Test
500500 ,9767478 610468 139074 140074 ,958 13 ,356558786 1,6521339 415514 980352 097923 ,127 13 ,901
QR_1sbl - QR_Pair 1QR_1sbl - QR_Pair 2
Mean td. DeviatioStd. Error
Mean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df ig. (2-tailed
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa quick ratio terendah terjadi satu
tahun sesudah merger dan akuisisi yaitu 0,1480 dan tertinggi terjadi
pada dua tahun sesudah merger dan akuisisi yaitu 5, 4370. Rata-rata
quick ratio pada satu tahun sesudah merger dan akuisisi 0,876186
43
mengalami penurunan 0,25005 dibanding satu tahun sebelum merger
dan akuisisi. Rata-rata pada tahun kedua sesudah merger dan akuisisi
mengalami sedikit kenaikan 0,194189 menjadi 1,070357.
Hasil uji signifikansi quick ratio menunjukkkan ‘Sig’ satu = 0,356 dan
‘Sig’ dua = 0,901 (lebih besar dari 0,05). Dari pengujian tersebut
membuktikan secara signifikan tidak ada perbedaan rata-rata quick
ratio satu tahun sebelum dengan satu tahun sesudah dan satu tahun
sebelum dengan dua tahun sesudah merger dan akuisisi.
2) Perusahaan diakuisisi.
Tabel 4.7
Quick Ratio Perusahaan Diakuisisi
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
QR_1thn sbl
QR_1thn ssd
QR_ 2 thn ssd
12
12
12
0,0211
0,0546
0,1730
1,9382
1,6485
2,4918
0,656708
0,796925
1,056992
0,6237476 0,5899283 0,7388438
0,1800604
0,1702976
0,2132858
44
Tabel 4.8
Uji Paired Sample T-Test: Quick Ratio Perusahaan Diakuisisi
Paired Samples Test
402167 ,5736355 65594350468732242539 -,847 11 ,4154002833 ,929796726840929910480 904813 -1,491 11 ,164
QR_1sbl - QR_Pair 1QR_1sbl - QR_Pair 2
Mean td. DeviationStd. Error
Mean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa quick ratio terendah terjadi pada satu
tahun sebelum merger dan akuisisi yaitu 0,0211 dan quick ratio
tertinggi terjadi pada dua tahun sesudah merger dan akuisisi yaitu
2,4918. Rata-rata quick ratio pada satu tahun sesudah merger dan
akuisisi adalah 0,796925 meningkat 0,140217 dibanding satu tahun
sebelum merger dan akuisisi. Rata-rata quick ratio pada dua tahun
sesudah merger dan akuisisi adalah 1,056992 mengalami peningkatan
kembali sebesar 0,260067 dibanding satu tahun sebelumnya.
Dilihat dari hasil uji signifikansi quick ratio menunjukkkan ‘Sig’ satu =
0,356 dan ‘Sig’ dua = 0,901 (lebih besar dari 0,05). Dari pengujian
diatas disimpulkan tidak ada perbedaan rata-rata quick ratio satu tahun
sebelum dengan satu tahun sesudah dan satu tahun sebelum dengan dua
tahun sesudah.
4.1.3 Hasil Analisis Rasio Likuiditas.
Pada perusahaan pengakuisisi rasio-rasio likuiditas mengalami penurunan
pada tahun pertama setelah merger dan akuisisi dan pada tahun kedua
45
setelah merger dan akuisisi ada sedikit peningkatan pada rasio-rasio
likuiditas. Hal ini diduga karena likuiditas perusahaan-perusahaan
pengakuisisi mengalami penurunan dengan adanya merger dan akuisisi dan
pada tahun kedua mengalami peningkatan dimana perusahaan-perusahaan
pengakuisisi mulai bisa menyesuaikan dengan merger dan akuisisi yang
dijalankan. Hal tersebut berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang
diakuisisi yang mengalami peningkatan pada masa sesudah merger dan
akuisisi pada tahun pertama dan tahun kedua, diduga merger dan akuisisi
meningkatkan likuiditas perusahaan yang diakuisisi.
Sementara berdasarkan hasil pengujian current ratio dan quick ratio
disimpulkan bahwa merger dan akuisisi tidak memiliki pengaruh secara
signifikan terhadap likuiditas perusahaan. Hasil ini berbeda dengan
hipotesis yang diajukan sebelumnya dan hasil penelitian sama dengan
penelitian Payamta dan Setiawan (2004) diduga karena sinergi yang
diharapkan tidak tercapai dalam melakukan merger dan akuisisi.
4.2 Analisis Rasio Aktivitas.
Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola
aktivanya. Analisis rasio aktivitas dimulai dengan analisis deskriptif masing-
masing rasio pada perusahaan pengakuisisi dan perusahaan diakuisisi. Dilanjutkan
analisis uji signifikansi untuk mengetahui apakah ada perbedaan secara signifikan
atau tidak antara rasio-rasio aktivitas sebelum dengan sesudah merger dan
akuisisi.
46
Berikut ini disajikan data statistik tiap-tiap rasio yang didasarkan
perhitungan masing-masing rasio yang memuat nilai minimum, maksimum, rata-
rata, standar deviasi, standar error mean dan pengujian statistik paired t-test untuk
uji signifikansi.
4.2.1 Fixed asset turn over.
Fixed asset turn over mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan
aktiva tetapnya.
1) Perusahaan pengakuisisi.
Tabel 4.9
Fixed asset turn over Perusahaan Pengakuisisi
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
FAT_1thn sbl
FAT_1thn ssd
FAT_ 2 thn ssd
14
14
14
0,3782
0,4766
0,4355
12,3480
35,6298
56,3689
4,732400 4,976350
6,503786
4,5029985
8,9847316
14,4475954
1,2034770
2,4012705
3,8612823
Tabel 4.10
Uji Paired Sample T-Test: Fixed asset turn over Perusahaan Pengakuisisi
Paired Samples Test
439500 7,2153126 283734 4,40995 220474 -,127 13 ,9011,77139 2,4970996 399904 8,98700 442248 -,530 13 ,605
FAT_1sbl - FATPair 1FAT_1sbl - FATPair 2
Mean td. DeviatioStd. Error
Mean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df ig. (2-tailed
47
Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa fixed asset turnover terendah terjadi
pada satu tahun sebelum merger dan akuisisi yaitu 0,03782 dan fixed
asset turnover tertinggi terjadi pada dua tahun sesudah merger dan
akuisisi yaitu 56,3689. Rata-rata fixed asset turn over pada satu tahun
sesudah merger dan akuisisi adalah 4,976350 meningkat 0,24395
dibanding satu tahun sebelum merger dan akuisisi. Rata-rata fixed asset
turnover pada dua tahun sesudah merger dan akuisisi adalah 6,503786
meningkat 1,527436 dibanding satu tahun sebelumnya.
Uji signifikansi fixed asset turn over menunjukkkan ‘Sig’ satu = 0,901
dan ‘Sig’ dua = 0,605 (lebih besar dari 0,05). Dari pengujian tersebut
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata fixed asset turn over
satu tahun sebelum dengan satu tahun sesudah dan satu tahun sebelum
dengan dua tahun sesudah.
2) Perusahaan diakuisisi.
Tabel 4.11
Fixed asset turn over Perusahaan Diakuisisi
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
FAT_1 thn sbl
FAT_1 thn ssd
FAT_ 2 thn ssd
12
12
12
0,2616
0,2826
0,3362
34,2472
68,9680
90,2919
5,370208
8,481550
10,020217
9,4375350
19,2856460 25,3917274
2,7243817
5,5672865
7,3299603
48
Tabel 4.12
Uji Paired Sample T-Test: Fixed asset turn over Perusahaan Diakuisisi
Paired Samples Test
3,11134 0,0349579 968428 9,48725 645664 -1,074 11 ,3064,65001 6,2121747 800517 14,9507 507160 -,994 11 ,342
FAT_1sbl - FATPair 1FAT_1sbl - FATPair 2
Mean td. DeviatioStd. Error
Mean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df ig. (2-tailed
Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa fixed turn over terendah terjadi
satu tahun sebelum merger dan akuisisi yaitu 0,2616 dan tertinggi
terjadi pada dua tahun sesudah merger dan akuisisi yaitu 90,2919. Rata-
rata fixed asset turn over pada satu tahun sesudah merger dan akuisisi
8,481550 mengalami peningkatan dibanding satu tahun sebelum merger
dan akuisisi. Rata-rata pada tahun kedua sesudah merger dan akuisisi
mengalami kenaikan kembali sebesar 1,538667 menjadi 10,020217.
Dari hasil uji signifikansi fixed asset turn over menunjukkkan ‘Sig’ satu
= 0,306 dan ‘Sig’ dua = 0,342 (lebih besar dari 0,05). Dari pengujian
diatas disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata fixed asset turn
over satu tahun sebelum dengan satu tahun sesudah dan satu tahun
sebelum dengan dua tahun sesudah.
4.2.2 Total Asset Turn Over.
Rasio total asset turn over mengukur efektifitas perusahaan dalam
penggunaan total aktiva.
49
1) Perusahaan pengakuisisi.
Tabel 4.13
Total asset turn over Perusahaan Pengakuisisi
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
TAT_1thn sbl
TAT_1thn ssd
TAT_ 2 thn ssd
14
14
14
0,2955
0,3312
0,3325
2,3779
2,6005
6,5724
0,896800
0,941271
1,307200
0,6214004
0,6049632
1,5671493
0,1660762
0,1616832
0,4188383
Tabel 4.14
Uji Paired Sample T-Test: Total asset turn over Perusahaan Pengakuisisi
Paired Samples Test
444714 ,3896866 041481 694698 805269 -,427 13 ,676104000 1,1218933 998386 1,05816 373619 -1,369 13 ,194
TAT_1sbl - TATPair 1TAT_1sbl - TATPair 2
Mean td. DeviatioStd. Error
Mean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df ig. (2-tailed
Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa total asset turn over terendah terjadi
pada satu tahun sebelum merger dan akuisisi yaitu 0,2955 dan total
asset turn over tertinggi terjadi pada dua tahun sesudah merger dan
akuisisi yaitu 6,5724. Rata-rata total asset turn over pada satu tahun
sesudah merger dan akuisisi adalah 0,941271 meningkat 0,044471
dibanding satu tahun sebelum merger dan akuisisi. Rata-rata total asset
50
turn over pada dua tahun sesudah merger dan akuisisi adalah 1,307200
meningkat 0,365929 dibanding satu tahun sebelumnya.
Uji signifikansi total asset turn over menunjukkkan ‘Sig’ satu = 0,676
dan ‘Sig’ dua = 0,194 (lebih besar dari 0,05). Dari pengujian tersebut
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata total asset turn over
satu tahun sebelum dengan satu tahun sesudah merger dan akuisisi dan
satu tahun sebelum dengan dua tahun sesudah merger dan akuisisi.
2) Perusahaan diakuisisi.
Tabel 4.15
Total asset turn over Perusahaan Diakuisisi.
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
TAT_1 thn sbl
TAT_1 thn ssd
TAT_ 2 thn ssd
12
12
12
0,2101
0,2565
0,2637
4,5891
5,4356
4,3980
1,315475
1,462775
1,379708
1,2747536 1,4794069
1,3014955
0,3679897
0,4270680
0,3757094
Tabel 4.16
Uji Paired Sample T-Test: Total asset turn over Perusahaan Diakuisisi.
Paired Samples Test
473000 ,3364818 971339 610904 664904 -1,516 11 ,158642333 ,3120497 900810 625003 340336 -,713 11 ,491
TAT_1sbl - TATPair 1TAT_1sbl - TATPair 2
Mean td. DeviatioStd. Error
Mean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df ig. (2-tailed
51
Berdasarkan tabel 4.15 diketahui bahwa total asset turn over terendah
terjadi satu tahun sebelum merger dan akuisisi yaitu 0,2101 dan
tertinggi terjadi pada satu tahun sesudah merger dan akuisisi yaitu
5,4356. Rata-rata total asset turn over pada satu tahun sesudah merger
dan akuisisi 1,462775 mengalami peningkatan dibanding satu tahun
sebelum merger dan akuisisi sebesar 0,1473. Rata-rata total asset turn
over pada tahun kedua sesudah merger dan akuisisi adalah mengalami
penurunan 0,083067 menjadi 1,379708.
Hasil uji signifikansi total asset turn over menunjukkkan ‘Sig’ satu =
0,158 dan ‘Sig’ dua = 0,491 (lebih besar dari 0,05). Dari pengujian
tersebut disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata total asset
turn over satu tahun sebelum dengan satu tahun sesudah dan satu tahun
sebelum dengan dua tahun sesudah merger dan akuisisi.
4.2.3 Hasil Analisis Rasio Aktivitas.
Pada perusahaan pengakuisisi rasio-rasio aktivitas mengalami peningkatan
pada masa sesudah merger dan akuisisi. Hal ini terjadi diduga karena
semakin menurunnya nilai aset yang dimiliki baik aset tetap maupun
keseluruhan aset pada masa sesudah merger dan akuisisi dimana kenaikan
rasio-rasio aktivitas tidak didukung dengan meningkatnya rasio
profitabilitas secara keseluruhan yang justru mengalami penurunan. Hampir
sama dengan yang dialami perusahaan diakuisisi pada rasio fixed asset
turnover dimana peningkatan rasio ini tidak didukung dengan
meningkatnya rasio profitabilitas secara keseluruhan.
52
Berdasarkan hasil pengujian signifikansi pada fixed asset turnover dan total
asset turn over pada perusahaan pengakuisisi dan diakuisisi menunjukkan
bahwa merger dan akuisisi menunjukkan tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap rasio aktivitas yang menolak berbeda dengan hipotesis
yang diajukan sebelumnya. Hasil ini berbeda dengan Payamta dan Setiawan
(2004) dimana fixed asset turnover dan total asset turrn over mengalami
penurunan setelah mengalami penurunan melakukan merger dan akuisisi.
Hal ini membuktikan bahwa tujuan ekonomis perusahaan tidak tercapai
dalam melakukan merger dan akusisi dan diduga bahwa bukan tujuan
ekonomis yang ingin dicapai dalam melakukan merger dan akuisisi,
kemungkinan tujuannya untuk menyelamatkan perusahaan target dari
kebangkrutan.
4.3 Analisis Rasio Leverage.
Rasio leverage mengukur seberapa besar perusahaan menggunakan
dana dari pihak luar atau kreditor. Analisis rasio leverage terdiri dari analisis
deskriptif dan analisis statistika atau uji signifikansi pada perusahaan pengakuisisi
dan perusahaan diakuisisi. Analisis didasarkan data statistik tiap-tiap rasio yang
berasal dari perhitungan masing-masing rasio yang memuat nilai minimum,
maksimum, rata-rata, standar deviasi, standar error mean dan pengujian
signifikansi statistik paired t-test untuk apakah ada perbedaan secara signifikan
atau tidak antara rasio-rasio aktivitas sebelum dengan sesudah merger dan
akuisisi.
53
4.3.1 Debt to Total Asset Ratio.
Debt to total asset ratio mengukur seberapa besar seluruh hutang dijamin
oleh seluruh aktiva perusahaan.
1) Perusahaan pengakuisisi.
Tabel 4.17
Debt to total asset Ratio Perusahaan Pengakuisisi
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
DTA_1 thn sbl
DTA_1 thn ssd
DTA_ 2 thn ssd
14
14
14
0,2919
0,0527
0,3065
0,8259
1,1445
1,1159
0,510457
0,534657
0,596629
0,1699783
0,2966455
0,2784111
0,0454286
0,0792818
0,0744085
Tabel 4.18
Uji Paired Sample T-Test: Debt to total asset Ratio Perusahaan Pengakuisisi
Paired Samples Test
242000 ,1918427 512721 349667 865667 -,472 13 ,645861714 ,1974848 527800 001957 278529 -1,633 13 ,127
DTA_1sbl - DTAPair 1DTA_1sbl - DTAPair 2
Mean td. DeviatioStd. Error
Mean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df ig. (2-tailed
Dari tabel 4.17 dapat dilihat bahwa debt to total asset terendah terjadi
pada satu tahun sesudah merger dan akuisisi yaitu 0,0527 dan debt to
total asset tertinggi terjadi pada satu tahun sebelum merger dan akuisisi
yaitu 0,8259. Rata-rata debt to total asset pada satu tahun sesudah
54
merger dan akuisisi adalah 0,53465 meningkat 0,0242 dibanding satu
tahun sebelum merger dan akuisisi. Rata-rata debt to total asset pada
dua tahun sesudah merger dan akuisisi mengalami peningkatan kembali
sebesar 0,061972 yaitu 0,596629.
Berdasarkan uji signifikansi debt to total asset menunjukkkan ‘Sig’ satu
= 0,645 dan ‘Sig’ dua = 0,127 (lebih besar dari 0,05). Dari pengujian
tersebut membuktikan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata debt to total
asset satu tahun sebelum dengan satu tahun sesudah dan satu tahun
sebelum dengan dua tahun sesudah merger dan akuisisi.
2) Perusahaan diakuisisi.
Tabel 4.19
Debt to total asset ratio Perusahaan Diakuisisi
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
DTA_1 thn sbl
DTA_1 thn ssd
DTA_ 2 thn ssd
12
12
12
0,4888
0,2968
0,2679
4,0441
4,0184
4,3664
1,068867
1,010717
1,043517
1,0531785
1,0013871
1,1233463
0,3040264
0,2890756
0,3242821
55
Tabel 4.20
Uji Paired Sample T-Test: Debt to total asset ratio Perusahaan Diakuisisi
Paired Samples Test
581500 ,5454811 574668 884321 047321 ,369 11 ,719253500 ,6526063 883912 892963 399963 ,135 11 ,895
DTA_1sbl - DTAPair 1DTA_1sbl - DTAPair 2
Mean td. DeviatioStd. Error
Mean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df ig. (2-tailed
Berdasarkan tabel 4.19 diketahui bahwa debt to total asset terendah
terjadi satu tahun sesudah merger dan akuisisi yaitu 0,2679 dan tertinggi
terjadi pada dua tahun sesudah merger dan akuisisi yaitu 4,3664. Rata-
rata debt to total asset pada satu tahun sesudah merger dan akuisisi
1,010717 mengalami penurunan 0,05815 dibanding satu tahun sebelum
merger dan akuisisi. Rata-rata pada tahun kedua sesudah merger dan
akuisisi mengalami kenaikan 1,0328 dibanding satu tahun sebelumnya
menjadi 1,043517.
Dilihat dari hasil uji signifikansi, debt to total asset menunjukkkan ‘Sig’
satu = 0,719 dan ‘Sig’ dua = 0,895 (lebih besar dari 0,05). Dari
pengujian diatas bahwa tidak ada perbedaan rata-rata debt to total asset
satu tahun sebelum dengan satu tahun sesudah dan satu tahun sebelum
dengan dua tahun sesudah.
4.3.2 Debt to Equity Ratio.
Rasio ini merupakan imbangan antara hutang dengan modal sendiri.
56
1) Perusahaan pengakuisisi.
Tabel 4.21
Debt to total equity ratio Perusahaan Pengakuisisi
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
DE_1thn sbl
DE_1thn ssd
DE_ 2 thn ssd
14
14
14
0,4420
-11,2132
-11,5959
5,3187
2,9243
445,8764
1,576843
-0,274364 31,296164
1,6043048
3,9816505
119,4046060
0,4287685
1,0641409
31,9122233
Tabel 4.22
Uji Paired Sample T-Test: Debt to total equity ratio Perusahaan Pengakuisisi
Paired Samples Test
512071 5,4175804 479093 1,27681 792249 1,279 13 ,22329,7193 9,6564370 1,97953 98,8069 9,36825 -,929 13 ,370
DE_1sbl - DE_Pair 1DE_1sbl - DE_Pair 2
Mean td. DeviatioStd. Error
Mean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df ig. (2-tailed
Berdasarkan tabel 4.21 diketahui bahwa debt to equity ratio terendah
terjadi satu tahun sesudah merger dan akuisisi yaitu -11,5959 dan
tertinggi terjadi pada dua tahun sesudah merger dan akuisisi yaitu
445, 8764. Angka negatif debt to equity ratio menunjukkan defisit pada
ekuitas atau defisiensi ekuitas perusahaan seperti pada rata-rata debt to
equity ratio pada satu tahun sesudah merger dan akuisisi Hal ini
menandakan kemungkinan bahwa rata-rata debt to equity ratio pada
57
perusahaan pengakuisisi mengalami kenaikan pada masa sesudah
merger dan akuisisi.
Hasil uji signifikansi debt to equity ratio menunjukkkan ‘Sig’ satu =
0,223 dan ‘Sig’ dua = 0,370 (lebih besar dari 0,05). Dari pengujian
tersebut disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata debt to equity
ratio satu tahun sebelum dengan satu tahun sesudah dan satu tahun
sebelum dengan dua tahun sesudah merger dan akuisisi.
2) Perusahaan diakuisisi.
Tabel 4.23
Debt to total equity ratio Perusahaan Diakuisisi
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
DE_1 thn sbl
DE_1 thn ssd
DE_ 2 thn ssd
12
12
12
-13,0028
-3,9803
-2,0764
9,3799
3,5024
25,4466
0,595700 0,577633
3,136267
5,2031562
2,3072155
7,2104886
1,5020218
0,6660357
2,0814888
58
Tabel 4.24
Uji Paired Sample T-Test: Debt to total equity ratio Perusahaan Diakuisisi
Paired Samples Test
180667 4,0031365 556060 2,52540 615383 ,016 11 ,9882,54057 1,6533819 640416 9,94477 636389 -,755 11 ,466
DE_1sbl - DE_Pair 1DE_1sbl - DE_Pair 2
Mean td. DeviatioStd. Error
Mean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df ig. (2-tailed
Berdasarkan tabel 4.23 diketahui bahwa debt to equity ratio terendah
terjadi satu tahun sesudah merger dan akuisisi yaitu -13,0028 dan
tertinggi terjadi pada dua tahun sesudah merger dan akuisisi yaitu
25,4466. Rata-rata debt to equity ratio pada satu tahun sesudah merger
dan akuisisi 0,577633 mengalami penurunan 0,018067 dibanding satu
tahun sebelum merger dan akuisisi. Rata-rata pada tahun kedua sesudah
merger dan akuisisi adalah mengalami kenaikan 2,558634 dibanding
satu tahun sebelumnya menjadi 3,136267.
Uji signifikansi debt to equity ratio menunjukkkan ‘Sig’ satu = 0,988
dan ‘Sig’ dua = 0,466 (lebih besar dari 0,05). Dari pengujian diatas
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata debt to equity ratio
satu tahun sebelum dengan satu tahun sesudah dan satu tahun sebelum
dengan dua tahun sesudah merger dan akuisisi .
4.3.3 Hasil Analisis Rasio Leverage.
Pada perusahaan pengakuisisi rasio-rasio leverage mengalami peningkatan
sesudah merger dan akuisisi. Hal ini menandakan kemungkinan hutang
59
pengakuisisi semakin bertambah dengan adanya merger dan akuisisi.
Sementara pada perusahaan diakuisisi rasio-rasio leverage mengalami
penurunan pada tahun pertama sesudah merger dan akuisisi, namun
mengalami kenaikan pada tahun kedua sesudah merger dan akuisisi.
Berdasarkan hasil pengujian signifikansi pada debt to total asset ratio dan
debt to equity ratio pada perusahaan pengakuisisi dan diakuisisi
menyimpulkan bahwa merger dan akuisisi tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap leverage perusahaan. Hasil ini senada dengan
penelitian yang dilakukan Widjanarko (2004) yang menduga hasil ini
disebabkan oleh penerapan merger dan akuisisi yang salah atau pemilihan
perusahaan target dan perusahaan pengakuisisi tidak memiliki pengalaman
dalam melakukan merger dan akuisisi.
4.4 Analisis Rasio Profitabilitas.
Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba. Analisis rasio profitabilitas terdiri dari analisis deskriptif dan
analisis statistika atau uji signifikansi pada perusahaan pengakuisisi dan
perusahaan diakuisisi. Berikut ini disajikan data statistik tiap-tiap rasio yang
didasarkan perhitungan masing-masing rasio yang memuat nilai minimum,
maksimum, rata-rata, standar deviasi, standar error mean dan pengujian
signifikansi statistik paired t-test untuk apakah ada perbedaan secara signifikan
atau tidak antara rasio-rasio aktivitas sebelum dengan sesudah merger dan
akuisisi.
60
4.4.1 Operating profit margin.
Operating profit margin mengukur berapa laba usaha yang dihasilkan dari
penjualan atau pendapatan.
1) Perusahaan pengakuisisi.
Tabel 4.25
Operating profit margin Perusahaan Pengakuisisi
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
OPM_1thn sbl
OPM_1thn ssd
OPM_ 2 thn ssd
14
14
14
0,0247
-0,0492
-0,3065
0,7352
0,4721
0,4393
0,170600
0,132164
0,108079
0,1122619
0,1626071
0,1890285
0,0300033
0,0434586
0,0505200
Tabel 4.26
Uji Paired Sample T-Test: Operating profit margin Perusahaan Pengakuisisi
Paired Samples Test
384357 ,0846617 226268 104465 873179 1,699 13 ,113625214 ,1348829 360490 153576 404005 1,734 13 ,106
OPM_1sbl - OPMPair 1OPM_1sbl - OPMPair 2
Mean td. DeviatioStd. Error
Mean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df ig. (2-tailed
Dilihat dari tabel 4.25 dapat diketahui bahwa operating profit margin
terendah terjadi pada dua tahun sesudah merger dan akuisisi yaitu
-0,3065 dan operating profit margin tertinggi terjadi pada satu tahun
sebelum merger dan akuisisi yaitu 0,7352. Rata-rata operating profit
61
margin pada satu tahun sesudah merger dan akuisisi adalah 0,132164
menurun 0,038436 dibanding satu tahun sebelum merger dan akuisisi.
Rata-rata operating profit margin pada dua tahun sesudah merger dan
akuisisi adalah 0,108079 mengalami penurunan kembali sebesar
0,024085 dibanding satu tahun sebelumnya.
Berdasarkan hasil uji signifikansi operating profit margin
menunjukkkan ‘Sig’ satu = 0,113 dan ‘Sig’ dua = 0,106 (lebih besar dari
0,05). Dari pengujian tersebut disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
rata-rata operating profit margin satu tahun sebelum dengan satu tahun
sesudah dan satu tahun sebelum dengan dua tahun sesudah.
2) Perusahaan diakuisisi.
Tabel 4.27
Operating profit margin Perusahaan Diakuisisi
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
OPM_1thn sbl
OPM_1thn ssd
OPM_ 2 thn ssd
12
12
12
-0,1184
-0,8185
-0,9442
0,5718
0,4356
0,4224
0,073042
-0,004733
-0,025417
0,1909023
0,2985042
0,3251249
0,0551088
0,08617007
0,0938555
62
Tabel 4.28
Uji Paired Sample T-Test: Operating profit margin Perusahaan Diakuisisi
Paired Samples Test
777750 ,2006052 579097 496835 052335 1,343 11 ,206984583 ,2770432 799755 775665 744832 1,231 11 ,244
OPM_1sbl - OPMPair 1OPM_1sbl - OPMPair 2
Mean td. DeviatioStd. Error
Mean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df ig. (2-tailed
Dari tabel 4.27 dapat dilihat bahwa operating profit margin terendah
terjadi pada satu tahun sebelum merger dan akuisisi yaitu -0,9442 dan
operating profit margin tertinggi terjadi pada dua tahun sesudah merger
dan akuisisi yaitu 0,5718. Rata-rata operating profit margin pada satu
tahun sesudah merger dan akuisisi adalah -0,004733 menurun 0,077775
dibanding satu tahun sebelum merger dan akuisisi. Rata-rata operating
profit margin pada dua tahun sesudah merger dan akuisisi adalah
-0,025417 menurun 0,020684 dibanding satu tahun sebelumnya.
Berdasarkan uji signifikansi operating profit margin menunjukkan ‘Sig’
satu = 0,206 dan ‘Sig’ dua = 0,244 (lebih besar dari 0,05). Dari
pengujian tersebut disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata
operating profit margin satu tahun sebelum dengan satu tahun sesudah
dan satu tahun sebelum dengan dua tahun sesudah.
4.4.2 Net profit margin.
Net profit margin mengukur seberapa banyak laba bersih setelah pajak dan
bunga yang dapat dihasilkan dari penjualan atau pendapatan.
63
1) Perusahaan pengakuisisi.
Tabel 4.29
Uji Paired Sample T-Test: Net profit margin Perusahaan Pengakuisisi
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
NPM_1thn sbl
NPM_1thn ssd
NPM_ 2 thn ssd
14
14
14
0,0046
-0,2618
-0,3372
1,1596
0,2635
0,3900
0,169079
0,017664
0,029879
0,2967478
0,1490023
0,1910274
0,0792620
0,0395447
0,0510542
Tabel 4.30
Uji Paired Sample T-Test: Net profit margin Perusahaan Pengakuisisi
Paired Samples Test
546571 .2701071 721891 012980 106123 2.142 13 .052395857 .3016601 806220 345876 137591 1.731 13 .107
NPM_1sbl - NPMPair 1NPM_1sbl - NPMPair 2
Mean td. DeviatioStd. Error
Mean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed
Berdasarkan tabel 4.29 diketahui bahwa net profit margin terendah
terjadi satu tahun sebelum merger dan akuisisi yaitu -0,3372 dan
tertinggi terjadi pada satu tahun sesudah merger dan akuisisi yaitu
1,1596. Rata-rata net profit margin pada satu tahun sesudah merger dan
akuisisi adalah 0,017664 mengalami penurunan dibanding satu tahun
sebelum merger dan akuisisi sebesar 0,151415. Rata-rata pada tahun
64
kedua sesudah merger dan akuisisi adalah 0,029879 mengalami sedikit
peningkatan sebesar 0,012215.
Uji signifikansi net profit margin menunjukkkan ‘Sig’ satu = 0,057 dan
‘Sig’ dua = 0,723 (lebih besar dari 0,05). Dari pengujian tersebut
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata net profit margin satu
tahun sebelum dengan satu tahun sesudah dan satu tahu sebelum dengan
dua tahun sesudah.
2) Perusahaan diakuisisi.
Tabel 4.31
Net profit margin Perusahaan Diakuisisi.
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
NPM_1thn sbl
NPM_1thn ssd
NPM_ 2 thn ssd
12
12
12
-4,6340
-0,8296
-0,9537
0,0488
0,2637
0,2113
-0,470125
0,036650
-0,033300
1,3251983
0,2907652
0,3194843
0,3825518
0,0839367
0,0922272
Tabel 4.32
Uji Paired Sample T-Test: Net profit margin Perusahaan Diakuisisi.
Paired Samples Test
067750 1,4335775 138382 1,41763 040767 -1,225 11 ,246368250 1,3996015 040302 1,32609 524394 -1,081 11 ,303
NPM_1sbl - NPMPair 1NPM_1sbl - NPMPair 2
Mean td. DeviatioStd. Error
Mean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df ig. (2-tailed
65
Dari tabel 4.31 dapat dilihat bahwa net profit margin terendah terjadi
pada satu tahun sebelum merger dan akuisisi yaitu -4,6340 dan net
profit margin tertinggi terjadi pada dua tahun sesudah merger dan
akuisisi yaitu 0,2637. Rata-rata net profit margin pada satu tahun
sesudah merger dan akuisisi adalah 0,036650 meningkat 0,506775
dibanding satu tahun sebelum merger dan akuisisi. Rata-rata net profit
margin pada dua tahun sesudah merger dan akuisisi adalah -0,033300
mengalami menurun 0,06995 dibanding satu tahun sebelumnya.
Dilihat dari hasil uji signifikansi net profit margin menunjukkkan ‘Sig’
satu = 0,246 dan ‘Sig’ dua = 0,303 (lebih besar dari 0,05). Dari
pengujian diatas disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata net
profit margin satu tahun sebelum dengan satu tahun sesudah dan satu
tahun sebelum dengan dua tahun sesudah merger dan akuisisi.
4.4.3 Return On Investment.
Return on investment mengukur keuntungan yang dihasilkan dari seluruh
aktiva yang dimiliki perusahaan.
66
1) Perusahaan pengakuisisi.
Tabel 4.33
Return on investment Perusahaan Pengakuisisi
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
ROI_1thn sbl
ROI_1thn ssd
ROI_ 2 thn ssd
14
14
14
0,0021
-0,1567
-0,5665
0,3796
0,3749
0,3722
0,085786
0,038329 0,030793
0,0948341 0,1329420
0,2168772
0,0253455
0,0355302
0,0579629
Tabel 4.34
Uji Paired Sample T-Test: Return on investment Perusahaan Pengakuisisi
Paired Samples Test
474571 ,0879085 234945 032997 982140 2,020 13 ,064549929 ,2012177 537777 611868 711725 1,023 13 ,325
ROI_1sbl - ROIPair 1ROI_1sbl - ROIPair 2
Mean td. DeviatioStd. Error
Mean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df ig. (2-tailed
Dilihat dari tabel 4.33 dapat diketahui bahwa return on investment
terendah terjadi pada dua tahun sesudah merger dan akuisisi yaitu
-0,5665 dan return on investment tertinggi terjadi pada dua tahun
sesudah merger dan akuisisi yaitu 0,3796. Rata-rata return on
investment pada satu tahun sesudah merger dan akuisisi adalah
0,038329 menurun 0,047457 dibanding satu tahun sebelum merger dan
akuisisi. Rata-rata return on investment pada dua tahun sesudah merger
67
dan akuisisi adalah 0,030793 mengalami penurunan kembali sebesar
0,007536 dibanding satu tahun sebelumnya.
Berdasarkan uji signifikansi return on investment menunjukkkan ‘Sig’
satu = 0,064 dan ‘Sig’ dua = 0,324 (lebih besar dari 0,05). Dari
pengujian diatas disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata
return on investment satu tahun sebelum dengan satu tahun sesudah dan
satu tahu sebelum dengan dua tahun sesudah.
2) Perusahaan diakuisisi.
Tabel 4.35
Return on investment Perusahaan Diakuisisi
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
ROI_1thn sbl
ROI_1thn ssd
ROI_ 2 thn ssd
12
12
12
-1,0175
-0,5677
-0,5522
0,0957
0,1967
0,1405
-0,142167
0,002033
-0,026592
0,3346576
0,1939744
0,2133271
0,0966073
0,0559956
0,0615822
Tabel 4.36
Uji Paired Sample T-Test: Return on investment Perusahaan Diakuisisi
Paired Samples Test
442000 ,4111028 186752 054023 170023 -1,215 11 ,250155750 ,3668181 058913 486401 174901 -1,091 11 ,298
ROI_1sbl - ROI_Pair 1ROI_1sbl - ROI_Pair 2
Mean td. DeviatioStd. Error
Mean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df ig. (2-tailed
68
Dari tabel 4.35 dapat dilihat bahwa return on investment terendah terjadi
pada satu tahun sebelum merger dan akuisisi yaitu -1,0175 dan return
on investment tertinggi terjadi pada satu tahun sesudah merger dan
akuisisi yaitu 0,1967. Rata-rata return on investment pada satu tahun
sesudah merger dan akuisisi adalah 0,002033 meningkat 0,1442
dibanding satu tahun sebelum merger dan akuisisi. Rata-rata return on
investment pada dua tahun sesudah merger dan akuisisi adalah
-0,026592 mengalami penurunan 0,028625 dibanding satu tahun
sebelumnya.
Dilihat dari hasil uji signifikansi return on investment menunjukkan
‘Sig’ satu = 0,250 dan ‘Sig’ dua = 0,298 (lebih besar dari 0,05). Dari
pengujian diatas disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata
return on investment satu tahun sebelum dengan satu tahun sesudah dan
satu tahun sebelum dengan dua tahun sesudah merger dan akuisisi.
4.4.4 Return On Equity.
Return on equity mengukur seberapa banyak laba bersih yang dapat
dihasilkan dari investasi para pemegang saham dalam perusahaan.
69
1) Perusahaan pengakuisisi.
Tabel 4.37
Return on equity Perusahaan Pengakuisisi
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
ROE_1thn sbl
ROE_1thn ssd
ROE_ 2 thn ssd
14
14
14
0,0125
-0,9237
-253,1497
0,6188
1,4609
0,7269
0,172636
0,211921
-18,022857
0,1554991
0,5719770
67,6752391
0,0415589
0,1528673
18,0869684
Tabel 4.38
Uji Paired Sample T-Test: Return on equity Perusahaan Pengakuisisi
Paired Samples Test
392857 ,5071846 355508 321254 535539 -,290 13 ,7778,195497,67022658,0856320,87617,26712 1,006 13 ,333
ROE_1sbl - ROEPair 1ROE_1sbl - ROEPair 2
Mean td. DeviatioStd. Error
Mean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df ig. (2-tailed
Berdasarkan tabel 4.37 diketahui bahwa return on equity terendah
terjadi dua tahun sesudah merger dan akuisisi yaitu -253,1497 dan
tertinggi terjadi pada satu tahun sesudah merger dan akuisisi yaitu
1,4609. Rata-rata return on equity pada satu tahun sesudah merger dan
akuisisi adalah 0,211921 mengalami peningkatan dibanding satu tahun
sebelum merger dan akuisisi sebesar 0,039285. Rata-rata pada tahun
70
kedua sesudah merger dan akuisisi mengalami penurunan tajam
-18,234778 menjadi -18,022857.
Dari hasil uji signifikansi return on equity menunjukkkan ‘Sig’ satu =
0,777 dan ‘Sig’ dua = 0,333 (lebih besar dari 0,05). Dari pengujian
diatas disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata return on equity
satu tahun sebelum dengan satu tahun sesudah dan satu tahun sebelum
dengan dua tahun sesudah.
2) Perusahaan diakuisisi.
Tabel 4.39
Return on equity Perusahaan Diakuisisi
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
ROE_1thn sbl
ROE_1thn ssd
ROE_2 thn ssd
12
12
12
-0,7788
-0,0318
0,0158
2,6283
1,3567
3,7152
0,245058
0,262833
0,456625
0,8344086
0,3651731
1,0379267
0,2408733
0,1054164
0,2996236
Tabel 4.40
Uji Paired Sample T-Test: Return on equity Perusahaan Diakuisisi
Paired Samples Test
177750 ,8842554 552625 796041 440541 -,070 11 ,946115667 ,4878686 408355 215436 984103 -1,502 11 ,161
ROE_1sbl - ROEPair 1ROE_1sbl - ROEPair 2
Mean td. DeviatioStd. Error
Mean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df ig. (2-tailed
71
Dari tabel 4.39 dapat dilihat bahwa return on equity terendah terjadi
pada satu tahun sebelum merger dan akuisisi yaitu -0,7788 dan return
on equity tertinggi terjadi pada dua tahun sesudah merger dan akuisisi
yaitu 3,7152. Rata-rata return on equity pada satu tahun sesudah merger
dan akuisisi adalah 0,262833 meningkat 0,017775 dibanding satu tahun
sebelum merger dan akuisisi. Rata-rata return on equity pada dua tahun
sesudah merger dan akuisisi adalah 0,456625 meningkat 0,193792
dibanding satu tahun sebelumnya.
Berdasarkan hasil uji signifikansi return on equity menunjukkan ‘Sig’
satu = 0,946 dan ‘Sig’ dua = 0,161 (lebih besar dari 0,05). Dari
pengujian tersebut disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata
return on equity satu tahun sebelum dengan satu tahun sesudah dan satu
tahu sebelum dengan dua tahun sesudah.
4.4.5 Hasil Analisis Rasio Profitabilitas.
Pada perusahaan pengakuisisi secara keseluruhan rasio-rasio profitabilitas
mengalami penurunan pada masa sesudah merger dan akuisisi, kecuali
return on equity yang mengalami peningkatan pada tahun pertama dan net
profit margin yang mengalami peningkatan pada tahun kedua. Hal tersebut
hampir sama dengan yang dialami perusahaan diakuisisi dimana rasio-rasio
profitabilitas meningkat pada tahun pertama kecuali operating profit
margin, namun menurun pada tahun kedua sesudah merger dan akuisisi
kecuali return on equity.
72
Berdasarkan hasil pengujian pada operating profit margin, net profit
margin, return on investment, dan return on equity pada perusahaan
pengakuisisi dan diakuisisi. Hal ini membuktikan bahwa merger dan
akuisisi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas
perusahaan karena sinergi yang diharapkan tidak tercapai dan diduga karena
lemahnya strategi dan pengakuisisi kurang berpengalaman dalam
melakukan merger dan akuisisi.
4.5 Analisis Return Saham.
Pembahasan dalam analisis return saham dimulai dengan menganalisis
rata-rata abnormal return (average abnormal return), dalam masa satu tahun
sebelum merger dan akuisisi hingga dua tahun sesudah merger dan akuisisi secara
keseluruhan pada perusahaan pengakuisisi dan perusahaan diakuisisi. Analisis
dilanjutkan dengan uji beda dua rata-rata antara sebelum dan sesudah merger dan
akuisisi.
4.5.1 Hasil Analisis Rata-Rata Abnormal Return.
Dari hasil perhitungan abnormal return seluruh perusahaan, baik
perusahaan pengakusisi maupun perusahaan diakuisisi. Hasil tersebut
dirata-rata berdasarkan periode waktu merger dan akuisisi, kemudian
dilakukan pengujian statistik one sample t-test untuk mengetahui pengaruh
merger dan akuisisi terhadap perubahan yang signifikan pada abnormal
return.
73
1) Perusahaan Pengakuisisi.
Tabel 4.41
Pengujian Rata-Rata Abnormal Return Perusahaan Pengakuisisi.
Bulan AAR Std. Deviation Std. Error Mean T hitung Probabilitas
-12 -0,041014 0,1201200 0,0321034 -1,278 0,224
-11 -0,032871 0,1839863 0,0491724 -0,668 0,516
-10 -0,015321 0,1205472 0,0322176 -0,476 0,642
-9 0,044600 0,2694613 0,0720166 0,619 0,546
-8 0,169986* 0,2379076 0,0635835 2,673 0,019
-7 -0,086479 0,1689786 0,0451614 -1,915 0,078
-6 0,062550 0,1744305 0,0466185 1,342 0,203
-5 -0,032621* 0,0552139 0,0147565 -2,211 0,046
-4 0,059750 0,2057479 0,0549884 1,087 0,297
-3 -0,008757 0,0754417 0,0201627 -0,434 0,671
-2 0,021329 0,0909660 0,0243117 0,877 0,396
-1 -0,038207 0,1645982 0,0439907 -0,869 0,401
0 -0,065671* 0,0639445 0,0170899 -3,843 0,002
+1 0,018000 0,1215516 0,0324860 0,554 0,589
+2 -0,089229 0,1794169 0,0479512 -1,861 0,086
+3 0,053321 0,1645083 0,0439667 1,213 0,247
+4 -0,063864 0,1623727 0,0434013 -1,471 0,165
+5 0,010400 0,1024393 0,0273781 0,380 0,710
74
+6 -0,056721 0,1719091 0,0459446 -1,235 0,239
+7 -0,053221* 0,0870698 0,0232704 -2,287 0,040
+8 -0,001514 0,1321757 0,0353254 -0,043 0,966
+9 0,038107 0,1219786 0,0326002 1,169 0,263
+10 -0,053521 0,1437769 0,0384260 -1,393 0,187
+11 -0,050836 0,1444853 0,0286153 -1,316 0,211
+12 0,038943 0,0572168 0,0152918 2,547 0,024
+13 0,008271 0,1274708 0,0340680 0,243 0,812
+14 -0,042064 0,1040452 0,0278073 -1,513 0,154
+15 -0,040121 0,0839768 0,0224438 -1,788 0,097
+16 0,009736 0,2315746 0,0618909 0,157 0,877
+17 -0,025893 0,0897331 0,0239822 -1,080 0,300
+18 -0,057807 0,1614749 0,0431560 -1,339 0,203
+19 0,028229 0,1884147 0,0503560 0,561 0,585
+20 -0,075321 0,1530740 0,0409107 -1,841 0,089
+21 -0,061479 0,1139817 0,0304629 -2,018 0,065
+22 -0,013000 0,1051879 0,0281127 -0,462 0,651
+23 -0,025079 0,0871283 0,232860 -1,077 0,301
+24 0,005279 0,0999338 0,0267084 0,198 0,846
Keterangan: *signifikan pada tingkat α sebesar 5% (t=2,160)
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diperoleh hasil bahwa terjadi
signifikansi abnormal return yang terjadi pada bulan -8, -5, 0, 7, 12. Antara 5
75
bulan sebelum merger dan akuisisi hingga 7 bulan setelah merger dan akuisisi
terjadi AAR mengalami penurunan secara signifikan yaitu dibulan -5, 0, 7. Hal ini
menandakan bahwa terjadi penurunan kinerja saham pada perusahaan
pengakuisisi disekitar peristiwa merger dan akusisi terutama pada bulan saat
terjadinya merger dan akusisi.
2) Perusahaan Diakuisisi.
Tabel 4.42
Pengujian Rata-Rata Abnormal Return Perusahaan Diakuisisi.
Bulan AAR Std. Deviation Std. Error Mean T hitung Probabilitas
-12 0,035825 0,1724473 0,0497812 -0,720 0,487
-11 0,146425 0,3083043 0,0889998 1,645 0,128
-10 -0,048983 0,1956008 0,0564651 -0,867 0,404
-9 0,091217 0,1955347 0,0564460 1,616 0,134
-8 -0,031942 0,1116790 0,0322390 -0,991 0,343
-7 -0,089342* 0,1026730 0,0296,391 -3,014 0,012
-6 -0,015708 0,1078790 0,0311420 -0,504 0,624
-5 -0,031275 0,0825200 0,0238215 -1,313 0,216
-4 -0,036708 0,0899222 0,0259583 -1,414 0,185
-3 0,000692 0,1196649 0,0345443 0,020 0,984
-2 0,036200 0,1374962 0,0396917 0,912 0,381
-1 0,123175 0,2487226 0,0718000 1,716 0,114
0 0,772677 0,2696325 0,0778362 0,993 0,342
+1 0,086083 0,2347965 0,0677799 1,270 0,230
76
+2 -0,048333 0,1226365 0,0354021 -1,365 0,199
+3 -0,074050* 0,1122640 0,0324078 -2,285 0,043
+4 -0,089442 0,1652475 0,0477028 -1,875 0,088
+5 0,009358 0,1048014 0,0302536 0,309 0,763
+6 -0,056025* 0,0770052 0,0222295 -2,520 0,028
+7 -0,016800 0,0892463 0,0257632 -0,652 0,528
+8 -0,021350 0,1591581 0,0459450 -0,465 0,651
+9 -0,009058 0,2488606 0,0717533 -0,126 0,902
+10 -0,029308 0,1615526 0,0466362 -0,628 0,543
+11 0,040350 0,2043587 0,0589933 0,684 0,508
+12 0,063075 0,2402318 0,0693490 0,910 0,383
+13 0,016117 0,2410204 0,0695766 0,232 0,821
+14 0,059717 0,2128187 0,0614355 0,972 0,352
+15 0,041400 0,1133999 0,0327357 1,265 0,232
+16 -0,001367 0,1496193 0,0431914 -0,032 0,975
+17 -0,018000 0,2011229 0,0580592 -0,310 0,762
+18 -0,025833 0,1087131 0,0313828 -0,823 0,428
+19 0,067367 0,2892967 0,0835128 0,807 0,437
+20 -0,003183 0,1655901 0,0478017 -0,067 0,948
+21 0,005150 0,1575691 0,0454863 0,113 0,912
+22 0,100108 0,2896264 0,0836079 1,197 0,256
+23 -0,026275 0,0987465 0,0285057 -0,922 0,376
77
+24 -0,013117 0,0947648 0,0273476 -0,480 0,641
Keterangan: * signifikan pada tingkat α sebesar 5% (t=2,201)
Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh hasil, terjadi signifikansi
abnormal return perusahaan diakuisisi pada bulan -7, 3 dan 6. Pada bulan 7
sebelum merger dan akuisisi. AAR mengalami signifikan abnormal return yang
negatif, menandakan kemungkinan bahwa kinerja perusahaan diakusisi kurang
bagus atau buruk. Pada bulan ke tiga dan keenam juga terjadi signifikansi
abnormal return yang negatif dengan sedikit peningkatan dibanding sebelum
merger dan akuisisi.
4.5.1 Hasil Analisis Rata-Rata Abnormal Return Sebelum dan Sesudah
Merger dan Akuisisi..
Untuk membuktikan ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara rata-
rata return saham perusahaan sebelum dan sesudah melakukan merger dan
akuisisi. Dilakukan pengujian paired samples t-test dengan membandingkan
rata-rata abnormal return secara keseluruhan sebelum dengan sesudah
merger dan akuisisi.
Langkah – langkah pengujian dilakukan sebagai berikut:
a. Penentuan hipotesa.
Hipotesa yang digunakan adalah sebagai berikut:
Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata abnormal return saham dalam jangka
panjang dari peristiwa merger dan akuisisi.
Ha : Ada perbedaan rata-rata abnormal return saham dalam jangka panjang
dari peristiwa merger dan akuisisi.
78
b. Pengambilan keputusan.
- Berdasarkan nilai probabilitas untuk uji dua sisi.
Jika probabilitas> 0,05, maka Ho diterima.
Jika probabilitas< 0,05, maka Ho ditolak.
1) Perusahaan Pengakuisisi.
Tabel 4.43
Uji Paired Sample T-Test: Rata-Rata Abnormal Return Pengakuisisi.
Paired Samples Statistics
.0085787 12 .06810109 .01965909-.0175112 12 .04871580 .01406304
sebelumsesudah
Pair1
Mean N Std. DeviationStd. Error
Mean
Paired Samples Test
609000 07938555 291664 024349 652917 1.138 11 .279sebelum - sesPair 1Mean td. Deviatio
Std. ErrorMean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df ig. (2-tailed
Berdasarkan hasil uji signifikansi abnormal return seluruh perusahaan
pengakuisisi, menunjukkan ‘Sig’ = 0,279 (lebih besar dari 0,05). Dari pengujian
diatas disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata abnormal return pada
masa sebelum merger dan akuisisi dengan sesudah merger dan akuisisi.
79
2) Perusahaan Diakuisisi.
Tabel 4.44
Uji Paired Sample T-Test: Rata-Rata Abnormal Return Diakuisisi.
Paired Samples Statistics
.0149647 12 .07312127 .02110829-.0121500 12 .05391551 .01556407
sebelumsesudah
Pair1
Mean N Std. DeviationStd. Error
Mean
Paired Samples Test
711467 08151563 353154 024678 890723 1.152 11 .274sebelum - sesPair 1Mean td. Deviatio
Std. ErrorMean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df ig. (2-tailed
Berdasarkan hasil uji signifikansi abnormal return seluruh perusahaan
diakuisisi, menunjukkan ‘Sig’ = 0,274 (lebih besar dari 0,05). Dari pengujian
diatas disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata abnormal return pada
masa sebelum merger dan akuisisi dengan sesudah merger dan akuisisi.
80
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan.
Berdasarkan analisis dan pembahasan pengaruh merger dan akuisisi
terhadap kinerja keuangan perusahan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
Pada perusahaan pengakuisisi current ratio, quick ratio, debt to equity
ratio dan net profit margin mengalami penurunan pada satu tahun sesudah
merger dan akuisisi dan mengalami peningkatan pada tahun kedua sesudah
merger dan akuisisi. Pada fixed asset turnover,total asset turnover, debt to total
asset mengalami peningkatan pada masa sesudah merger dan akuisisi dan pada
operating profit dan return on investment mengalami penurunan pada masa
sesudah merger dan akuisisi. Sementara return on equity mengalami peningkatan
pada tahun pertama merger dan akuisisi, namun menurun pada tahun kedua
sesudah merger dan akuisisi.
Pada perusahaan diakuisisi current ratio, quick ratio, fixed asset turnover
dan return on equity mengalami peningkatan pada masa sesudah merger dan
akuisisi. Sementara pada total asset turnover, net profit margin dan return on
investment meningkat pada satu tahun sesudah merger dan akuisisi, namun
menurun pada tahun kedua setelah merger dan akuisisi. Pada debt to total asset
dan debt to equity ratio mengalami penurunan pada tahun pertama sesudah merger
dan akuisisi dan meningkat pada tahun kedua sesudah merger dan akuisisi.
81
Sedangkan operating profit mengalami penurunan pada masa sesudah merger dan
akuisisi.
Peningkatan dan penurunan yang terjadi pada rasio-rasio keuangan tidak
cukup kuat untuk menunjukkan adanya pengaruh merger dan akuisisi terhadap
rasio keuangan, baik perusahaan pengakuisisi maupun perusahaan yang diakuisisi.
Hal ini dibuktikan dengan tidak perbedaan secara signifikan antara satu tahun
sebelum dengan satu tahun sesudah merger dan akuisisi dan satu tahun sebelum
dengan dua tahu sesudah merger dan akuisisi.
Pada hasil pengujian terhadap average abnormal return (AAR)
menunjukkan terjadi penurunan AAR pada perusahaan pengakuisisi disekitar
peristiwa merger dan akuisisi. Sementara pada perusahaan yang diakuisisi
menunjukkan AAR perusahaan yang diakuisisi pada bulan-bulan tertentu
mengalami signifikan AAR yang negatif
Dari kedua hasil pengujian tersebut disimpulkan tidak ada perbedaan
antara kinerja keuangan sebelum dengan sesudah merger dan akuisisi yang
menolak hipotesis yang diajukan sebelumnya. Dengan kata lain bahwa merger dan
akuisisi berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Hal ini diduga karena merger dan
akuisisi tidak menimbulkan sinergi bagi perusahaan baik perusahaan pengakuisisi
maupun perusahaan yang diakuisisi yang kemungkinan disebabkan lemahnya
strategi yang dilakukan, pemilihan perusahaan target yang kurang tepat,
perusahaan pengakuisisi kurang pengalaman dalam melakukan merger dan
akuisisi dan adanya faktor non ekonomis yaitu untuk menyelamatkan perusahaan
dari kebangkrutan.
82
5.1 Saran.
1) Pada penelitian kedepan dapat melakukan alternatif model untuk meneliti
return saham yaitu market model dan mean-adjusted model dan menambah
jumlah observasi dengan periode waktu yang lebih lama
2) Bagi manajemen lebih mempertimbangkan secara matang dalam
mengambil keputusan merger dan akuisisi.
3) Bagi investor lebih berhati-hati dalam menyikapi merger dan akuisisi yang
dilakukan perusahaan
83
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Syafaruddin. (1994). Alat-Alat Analisis dalam Pembelanjaan. Jilid 2. Edisi
4. Yogyakarta: Andi Offset
Brigham, Eugene F dan Joel F Houston (terj.) (2001). Manajemen Keuangan. Jilid
2. Edisi 8. Jakarta: Erlangga
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2001) Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Edisi 2. Ctk 1. Jakarta: Balai Pustaka
Hitt, Michael A., Jeffey S. Harrison dan R. Diane Ireland (terj.) (2002). Merger
dan Akuisisi: Penduan Meraih Laba Bagi Para Pemegang Saham. Jilid 1,
Edisi 1, Jakarta: Raja Grafindo Persada
Indonesian Capital Market Directory, 2000-2005
Jogiyanto. (1998). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Jilid 1, Edisi 1,
Yogyakarta: BFFE
Moin, Abdul. (2003). Merger, Akuisisi dan Divestasi. Jilid 1. Yogyakarta:
Ekonisia.
Muhammad, Swarsono. (2004). Manajemen Strategik: Konsep dan Kasus. Jilid 1.
Edisi Ketiga. Yogyakrta: UPP AMP YKPN.
Payamta, dan Doddy Setiawan (2004). “Analisis Pengaruh Merger dan Akuisis
Terhadap Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia.” Riset Akuntansi
Indonesia, Vol. 7 No. 3 (September). 265-282.
84
Sudarsanam, P.S (terj.) (1999). The Essence of Mergers and Acquisitions. Jilid 1.
Edisi 1. Yogyakarta: ANDI.
Sutrisno, dan Sumarsih (2004). “Dampak Jangka Panjang Merger dan Akuisisi
Terhadap Pemegang Saham di BEJ Perbandingan Akuisisi Internal dan
Eksternal” Akuntansi & Auditing Indonesia, Vol. 8 No. 2 (Desember). 189-
210.
Wahana. (2006). Belajar Praktis Menguasai SPSS 13 Untuk Statistik. Jilid 1. Edisi
1. Jakarta: Salemba Infotek
Wibowo, Amin dan Yulita Milla Pakereng (2001). “Pengaruh Pengumuman
Merger dan Akuisisi terhadap Return Saham Perusahaan Akuisitor dan Non
Akuisitor dalam Sektor Industri Yang Sama di Bursa Efek Jakarta” Ekonomi
& Bisnis Indonesia, Vol. 16 No. 4 (Oktober). 373-387.
Widjanarko, Hendro (2006). “Merger, Akuisisi Dan Kinerja Perusahaan Studi
Atas Perusahaan Manufaktur Tahun 1998-2002.” Utilitas, Vol. 14 No.1
(Januari). 39-49.
www.indofinanz.com
LAMPIRAN I Ringkasan Laporan Keuangan dan
Perhitungan Rasio Keuangan
Summary of Financial Statement PT. Dynaplast. (In Full Rupiah) 1999 2001 2002
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Short term investment Trade receivable Inventories
Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Bank borrowings Trade payable
Long-term Liabities Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings
Minority Interests In Subsidiaries Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit Other Income (Expenses) Profit before Taxes Profit after Taxes Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp.303.729.628.802 119.341.334.483
54.442.462.937
- 36.181.127.488 18.174.602.222
- 147.871.226.448
36.517.067.871
88.658.102.011 62.936.883.109
37.235.318.136
6.601.550.599 25.721.218.902
200.594.983.795 149.859.720.000
4.066.510.000
46.668.753.795 14.476.542.996
196.812.682.875 142.981.328.391
53.831.354.484 18.941.498.689 34.889.855.795
6.978.174.514 41.868.030.309 28.976.483.364
1,8962 1,6074 1,3310 0,6480 0,2919 0,4420 0,1773 0,1472 0,0954 0,1444
Rp.480.699.018.626 136.565.489.795
22.948.605.571
9.093.021.293 65.403.131.373 34.569.535.356
- 266.997.504.660
77.136.024.171
210.645.642.248 170.482.438.741
87.058.675.456 16.691.597.855 40.163.203.507
251.202.826.614 149.859.720.000
9.317.791.287
97.276..596.614 18.850.549.764
383.640.726.614 278.794.985.837 104.845.740.777
34.548.757.759 70.296.983.018
(18.753.571.950) 54.350.116.058 33.160.136.696
0,8012 0,5983 1,4369 0,7981 0,4382 0,8385 0,1832 0,0864 0,0690 0,1320
Rp.526.788.142.813 154.010.719.448
27.878.330.510
9.000.000.000 71.201.563.748 36.000.393.712
- 292.482.017.029
80.295.406.336
182.944.304.866 128.800.212.137
55.600.000.000 26.000.344.344 54.144.092.729
318.718.953.088 151.297.220.000
4.066.510.000
158.103.941.791 25.124.884.859
446.214.820.450 312.688.378.266 133.526.442.184
45.674.107.418 87.852.334.766 (7.803.277.396) 80.198.231.734 46.883.406.639
1,1957 0,9162 1,5256 0,8470 0,3473 0,5740 0,1969 0,1051 0,0890 0,1471
Summary of Financial Statement PT Siloam Health Care. (In Full Rupiah) 1999 2001 2002
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Trade receivable Inventories
Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Bank borrowings Trade payable
Long-term Liabities Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings(acc. loss)
Minority Interests In Subsidiaries Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit Other Income (Expenses) Profit before Taxes (Loss) Profit after Taxes (Loss) Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp.357.142.719.987 118.747.997.926
102.487.723.279
5.739.349.195 8.290.892.185 2.981.988.450
208.989.819.581 26.442.914.030
181.529.360.479 143.057.906.130
-
9.218.129.308 38.471.454.349
175.613.357.508
-
- -
2.000 105.518.034.500
- -
102.911.301.456 2.606.733.044 3.920.199.225 6.526.932.269 3.036.536.505
0,8301 0,7721 0,5049 0,2955 0,5083 1,0337 0,0247 0,0288 0,0085 0,0173
Rp.537.972.187.244 183.851.622.317
156.601.609.456
7.325.329.695 11.029.889.206
2.961.988.450 342.648.771.471
8.509.805.050
122.958.135.671 67.896.971.239
-
17.073.974.916 55.061.164.432
389.406.536.500 487.527.760.300
(6.439.092.760)
(91.682.131.040) 25.607.515.073
178.184.999.138 121.509.627.171
56.675.371.967 39.809.637.456 16.865.734.511 (7.215.906.704)
9.649.827.807 7.304.939.512
2,7078 2,5454 0,5200 0,3312 0,2286 0,3158 0,0946 0,0410 0,0136 0,0188
Rp.570.820.735.592 46.058.121.962
15.451.221.390 12.010.172.236 12.225.129.253
598.497.000 411.666.034.499 112.498.082.131
174.938.454.487
88.924.116.748
- 23.616.249.544 86.014.337.739
372.930.427.639 487.527.760.300
(6.439.092.760)
(108.158.239.901) 22.951.853.466
258.905.130.020 174.045.877.401
84.859.252.619 75.667.306.937
9.191.945.682 (21.261.613.173) (12.069.667.491) (16.476.108.861)
0,5179 0,3805 0,6289 0,4536 0,3065 0,4691 0,0355
-0,0636 0,0289
-0,0442
Summary of Financial Statement PT Eterindo Wahanatama. (In Full Rupiah) 1999 2001 2002
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Trade receivable Inventories
Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Bank borrowings Trade payable
Long-term Liabities Minority Interests In Subsidiaries Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings(acc. loss)
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit (Loss) Other Income (Expenses) Profit before Taxes (Loss) Profit after Taxes (Loss) Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp.2.480.815.653.848 679.201.627.443
214.138.041.866 249.177.999.678 164.178.025.156
- 1.691.806.677.989
109.807.348.416
2.048.966.726.875 1.307.305.923.190
419.468.909.074 145.739.849.165 741.660.803.685
46.607.265.405 385.241.661.568 484.148.500.000
172.250.193.050
(271.157.031.482)
1.108.739.929.568 932.085.573.312 176.654.356.256
74.639.938.062 102.014.418.194 (83.171.681.422)
18.842.736.772 5.132.688.003
0,5195 0,3940 0,6554 0,4469 0,8259 5,3187 0,0920 0,0046 0,0021 0,0133
Rp.3.261.164.816.758 653.826.379.273
127.124..359.684 294.631.776.934 161.324.581.722
- 2.279.817.121.769
327.521.315.716
3.567.597.164.721 3.328.634.864.691
-
237.081.064.684 238.962.300.030
11.726.524.979 (318.158.872.942)
484.148.500.000
172.250.193.050 (974.557.565.992)
1.211.277.652.324 1.124.094.264.699
87.183.387.625 127.866.112.111 (40.682.724.486)
(318.716.300.939) (359.399.025.425) (293.898.751.986)
0,1964 0,1480 0,5313 0,3714 1,0940
-11,2132 -0,0336 -0,2426 -0,0901 -0,9237
Rp.2.928.340.563.660 623.236.362.946
30.181.836.876
273.692.632.670 225.662.047.939
- 2.089.279.454.743
215.824.746.971
3.267.579.336.691 554.911.602.795
-
242.740.685.633 2.712.667.733.896
405.596.501 (339.644.369.532)
484.148.500.000
172.250.193.050 (1.001.043.062.582)
1.324.212.803.511 1.165.936.162.658
158.276.640.853 132.073.640.124
26.203.000.729 (60.291.192.975) (34.088.192.246) (26.485.496.590)
1,1231 0,7165 0,6338 0,4522 1,1159
-9,6206 0,0198
-0,0200 -0,0090 -0,0780
Summary of Financial Statement PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (Smart). (In Full Rupiah) 1999 2001 2002
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Short term investment Trade receivable Inventories Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Bank borrowings Trade payable
Long-term Liabities Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings(acc. loss)
Minority Interests In Subsidiaries Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit Other Income (Expenses) Profit before Taxes (Loss) Profit after Taxes (Loss) Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp. 2.773.291.474.227 882.934..946.020
85.387.130.697
341.615.333.338 111.695.050.379 232.645.656.492
59.342.921.150 1.045.625.846.611 1.104.968.767.761
2.288.280.386.299
965.957.916.066
513..730.000.000 68.704.929.628
1.322.322.470.233
473.125.609.381 252.000.000.000
46.200.000.000
174.925.609.381 11.885.478.547
2.954.136.928.367 2.484.707.906.540
469.429.021.827 156.901.213.872 312.527.807.955 (70.380.034.367) 242.147.773.588 139.846.188.288
0,9141 0,6732 2,8252 1,0652 0,8251 4,8365 0,1058 0,0473 0,0504 0,2956
Rp.3.896.837.919.197 748.085.228.381
98.851.398.677
- 151.745.345.615 292.709.822.798 182.769.174.941 879.391.225.943
2.086.592.289.932
4.459.929.736.596 2.377.086.037.785
1.248.217.970.095
200.358.193.563 2.082.843.698.811
(599.753.390.620)
297.360.000.000
- (897.113.39020)
72.750.160 2.294.284.897.078 1.861.475.802.518
432.809.094.560 217.365.770.499 215.443.324.061
(793.947.424.036) (578.504.099.975) (600.666.837.594)
0,3147 0,1916 2,6089 0,5888 1,1445
-7,4363 0,0939
-0,2618 -0,1541 1,0015
Rp. 3.570.086.560.695 912.088.067.557
133.468.762.028
2.106.000.000 158.407.897.258 348.609.782.128 379.303.939.170 907.820.334.302
1.370.874.219.666
3.880.312.747.233 1.493.092.485.272
719.638.417.051 272.322.846.080
2.387.220.261.961
(334.626.998.728) 297.360.000.000
-
(631.986.998.728) 72.674.260
3.078.926.428.634 2.563.899.204.132
515.027.224.502 276.741.035.929 238.286.188.573
74.104.767.168 312.390.955.741 281.425.919.936
0,6109 0,3774 3,3916 0,8624 1,0869
-11,5959 0,0774 0,0914 0,0788
-0,8410
Summary of Financial Statement PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom). (In Million Rupiah) 1999 2001 2002
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Short term investment Trade receivable Inventories
Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Bank borrowings Trade payable
Long-term Liabities Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings
Minority Interests In Subsidiaries Net Sales Operating Expenses Operating Profit Other Income (Expenses) Profit before Taxes Profit after Taxes Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp.26.329.654 6.612.138
3.597.537 1.319535 1.100.858
411.956 1.483.933
630.890 17.602.693
14.075.337
3.393.102
- 858.324
10.682.235
12.224.309 5.040.000
1.073.333 6.110.976
30.008 7.790.209 4.846.746 2.943.463
19.250 2.962.713 2.172.321
1,9487 1,8273
12,3480 0,2959 0,5346 1,1514 0,3778 0,2789 0,0825 0,1777
Rp.32.470.280 7.308.519
3.644.213
348.915 2.452.840
191.092 191392 452.733
2.681.613
21.911.371 10.075.323
500.000
1.777.653 11.836.048
9.323.575 5.040.000
1.073.333 3.210.242 1.235.334
16.130.789 8.515.089 7.615.700 (928.411) 6.687.289 4.250.110
0,7254 0,7064
35,6298 0,4968 0,6748 2,3501 0,4721 0,2635 0,1309 0,4558
Rp.42.322.167 10.980.544
5.699.070 1.073.000 3.198.781
139.682 183.147 379.637
2.778.839
22.979.421 10.854.981
39.205
3.389.226 12.124.440
15.899.183 5.040.000
1.073.333 9.785850
3.443.563 21.399.737 11.998.053 9.401.684 2.940.890 12.342574 8.345.274
1,0116 0,9987
56,3689 0,5056 0,5430 1,4453 0,4393 0,3900 0,1972 0,5249
Summary of Financial Statement PT Bahtera Adimina Samudra. (In Thousand Rupiah) 2000 2002 2003
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Trade receivable Inventories
Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Bank borrowings Trade payable
Long-term Liabities Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit Other Income (Expenses) Profit before Taxes Profit after Taxes Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp.490.619.056 56.873.217
17.771.101 30.763.110
- -
433.643.074 102.765
256.915.725 46.645.132
-
11.649.306 210.270.591
233.703.333 164.913.200
10.677.767 58.112.366
164.014.803 83.973.520 80.041.283 12.233.015 67.808.268
(10.058.559) 57.749.709 40.357.127
1,2193 1,2193 0,3782 0,3343 0,5237 1,0993 0,4134 0,2461 0,0823 0,1727
Rp.516.299.048 92.524.565
14.091.798 62.245.966
- -
402.509.571 21.264.912
216.003.653 39.683.711
10.000.000
841.938 176.319.942
300.295.395 175.653.350
16.584.849
108.057.196
191.824.857 107.505.801 84.319.056 14.559.155 69.759.901
(34.311.061) 35.448.840 24.658.494
2,4071 2,4071 0,4766 0,3715 0,4184 0,7193 0,3637 0,1285 0,0478 0,0821
Rp.536.924.157 82.270.447
1.461.221
64.666.773 - -
409.903.128 44.750.582
228.540.044 91.780.247
55.022.500
176.534 136.759.797
308.384.113 175.653.350
16.584.849
116.145.914
178.503.692 119.124.885 59.378.807 15.567.627 43.811.180
(32.303.907) 11.507.273 8.088.718
0,8964 0,8964 0,4355 0,3325 0,4256 0,7411 0,2454 0,0453 0,0151 0,0262
Summary of Financial Statement PT Indofood Sukses Makmur. (In Full Rupiah) 2000 2002 2003
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Short term investment Trade receivable Inventories
Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Bank borrowings Trade payable
Long-term Liabities Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings
Minority Interests In Subsidiaries Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit Other Income (Expenses) Profit before Taxes Profit after Taxes Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp.12.554.629.910.557 5.270.992.734.762
1.428.037.591.458
157.982.012.701 830.366.688.614
1.970598.258.037 26.268.844.463
5.203.971.198.727 2.053.397.132.605
8.862.149.207.477 3.961.035.942.315
468.961.277.317
1.112.677.700.093 4.901.113.265.162
3.058.712.804.466
915.600.000.000
963.760.000.000 1.179.352.804.466
633.767.898.614 12.702.238.659.575 8.961.595.892.353 3.740.642.767.222 1.344.311.697.382 2.396.331.069.640
(1.277.383.630.176) 1.1181947.439.664
646.172.334.187
1,3307 0,8332 2,4409 1,0118 0,7059 2,8973 0,1886 0,0509 0,0515 0,2112
Rp.15.251.515.953.263 7.147.003.162.168
1.368.445.832.616
383.036.736.951 1.323.788.948.207 2.743.304.033.058
23.689.241.359 5.661.423.827.196 2.419.399.722.540
10.713.140.004.442 4.341.302.243.186
624.232.632.276
1.161.764.131.586 6.371.837.761.256
3.662.697.503.150
938.490.000.000
1.139.061.368.487 1.585.146.134.663
875.678.445.671 16.466.285.005.124 12.398.733.770.511 4.067.551.234.613 2.187.415.549.162 1.880.135.685.451 (462.051.771.545) 1.418.083.913.906
802.632.827.816
1,6462 1,0144 2,9085 1,0796 0,7024 2,9243 0,1142 0,0487 0,0526 1,4609
15.308.854.459.911 7.106.490.597.636
1.529.698.138.896
537.310.043.958 1.641.266.268.735 2.218.209.967.205
20.232.940.503 5.825.950.826.580 2.356.180.095.192
10.552.330.340.734 3.664.192.739.756
513.311.120.883
1.600.294.854.504 6.888.137.600.978
4.093.880.900.390
944.326.950.000
1.181.379.255.987 1.968.174.694.403
662.643.218.787 17.871.425.474.269 13.405.368.540.891 4.466.056.933.378 2.457.261.991.039 2.008.794.942.339 (977.659.770.553) 1.031.135.171.786
603.481.302.847
1,9394 1,3341 3,0676 1,1674 0,6893 2,5776 0,1124 0,0338 0,0394 0,1474
Summary of Financial Statement PT Surya Intrindo Makmur. (In Full Rupiah) 2000 2002 2003
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Short term investment Trade receivable Inventories
Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Bank borrowings Trade payable
Long-term Liabities Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings(acc. loss)
Minority Interests In Subsidiaries Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit (Loss) Operating Expenses Operating Profit (Loss) Other Income (Expenses) Profit before Taxes (Loss) Profit after Taxes (Loss) Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp.208.205.548.777 128.723.262.579
6.744.781.565 2.314.026.150
37.641.910.478 73.676.000.188
- 74.124.020.517
5.358.265.681
71.409.810.189 66.646.266.098
21.037.454.499 30.983.543.790
4.763.544.091
129.779.401.446 100.000.000.000
-
29.779.401.446 7.016.337.142
153.105.575.916 128.622.279.653
24.483.296.263 6.720.145.008
17.763.151.255 7.503.488.578
25.266.639.833 15.750.332.611
1,9314 2,5197 2,0655 0,7354 0,3430 0,5502 0,1160 0,1029 0,0756 0,1214
231.273.916.905 134.218.153.012
6.656.713.790 3.576.000.000
38.970.005.390 77.155.905.641 25.886.060.908 64.238.112.962
6.931.590.030
109.987.372.415 107.763.241.913
42.007.563.556 53.542.383.811
2.224.130.502
114.914.643.242 100.000.000.000
-
14.914.643.242 6.371.901.248
136.539.642.269 135.651.056.391
888.585.878 7.610.387.212
(6.721.801.334) (4.445.509.559)
(11.167.310.893) (7.256.447.747)
1,2455 0,5295 2,1255 0,5904 0,4756 0,9571
-0,0492 -0,0531 -0,0314 -0,0631
174.511.005.012 98.521.036.286
422.676.173
3.386.000.000 41.874.210.136 45.381.616.631
- 70.807.927.551
5.182.041.170
89.904.185.566 88.057.181.197
47.533.316.293 32.235.702.990
1.847.004.369
79.403.038.767 100.000.000.000
-
(20.596.961.233) 5.203.750.6479
107.830.958.412 133.155.738.539 (25.324.780.127)
7.727.460.706 (33.052.240.833)
(5.329.025.161) (38.381.265.994) (35.381.265.994)
1,1188 0,6035 1,5229 0,6179 0,5152 1,1322
-0,3065 -0,3322 -0,2053 -0,4511
Summary of Financial Statement PT Siantar Top. (In Full Rupiah) 2000 2002 2003
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Trade receivable Inventories
Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Bank borrowings Trade payable
Long-term Liabities Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit Other Income (Expenses) Profit before Taxes Profit after Taxes Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp.340.257.031.809 141.257.005.258
22.302.647.208 50.942.271.620 66.180.342.946
- 172.994.852.871
26.005.173.680
123.473.688.985 99.558.213.168
33.836.813.347 54.862.881.287 23.915.475.817
216.783.342.824 131.000.000.000
300.000.000
85.483.342.824
434.448.111.464 340.832.405.213
93.615.706.251 45.790.042.638 47.825.663.613
1.679.251.547 49.504.915.160 35.358.484.133
1,4188 0,7541 2,5113 1,2768 0,3629 0,5696 0,1101 0,0814 0,1039 0,1631
470.451.512.461 216.809.033.171
12.555.845.837 84.055.175.248
112.023.167.387 -
244.296.916.673 9.345.562.620
201.135.175.279 169.567.495.857
34.873.019.175
125.408.458.328 31.567.679.422
269.316.337.182 131.000.000.000
300.000.000
138.016.337.182
627.773.970.825 512.468.713.663 115.305.257.162
75.991.291.135 39.313.966.027
3.855.470.485 43.169.436.512 30.265.118.441
1,2786 0,6180 2,5697 1,3344 0,4275 0,7468 0,0626 0,0482 0,0643 0,1124
505.507.132.281 234.640.955.333
13.906.523.895 99.078.695.375
111.783.497.867 -
268.915.097.971 1.951.079.000
205.008.507.300 165.944.679.997
78.833.203.962 71.673.159.922 39.063.827.303
300.498.624.981 131.000.000.000
300.000.000
169.198.624.981
701.076.907.037 574.119.119.482 126.957.787.555
77.301.528.159 49.656.259.396 (3.712.867.617) 45.943391.779
31.182.287.799
1,4140 0,7404 2,6071 1,3868 0,4056 0,6822 0,0708 0,0445 0,0617 0,1038
Summary of Financial Statement PT Gudang Garam. (In Million Rupiah) 2001 2003 2004
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Trade receivable Inventories
Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Short-term debt Trade payable
Long-term Liabities Minority Interests In Subsidiaries Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit Other Income (Expenses) Profit before Taxes Profit after Taxes Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp.13.448.124 11.123.218
237.848
1.607.293 9.103.779
6.439 2.191.965
126.502
5.249.926 5.058.526
3.062.456
272.221 191.400
6 8.198.192
962.044
53.700 7.182.448
17.970.450 13.519.452
4.450.998 1.061.021 3.389.977 (404.885) 2.985.092 2.087.361
2,1989 0,3992 8,1983 1,3363 0,3904 0,6404 0,1886 0,1162 0,1552 0,2546
17.338.899 11.923.663
413.718
1.687.062 9.528.579
6.439 4.936.413
478.823
6.368.018 6.057.693
3.595.336
152.613 310.325
10 10.970.871
962.044
53.700 9.955.127
23.137.376 18.615.630 4.521.746 1.591.099 2.930.647 (301.230) 2.629.417 1.838.673
1,1989 0,3954 4,6871 1,3344 0,3673 0,5804 0,1267 0,0795 0,1060 0,1676
20.591.389 13.490.458
540.136
1.757.176 10.875.860
6.439 6.927.897
173.034
8.394.061 8.006.773
5.361.046
168.497 387.288
13.475 12.183.853
962.044
53.700 11.168.109
24.291.692 19.457.427 4.834.265 1.916.005 2.918.260 (347.980) 2.570.280 1.790.209
1,6849 0,3265 3,5064 1,1797 0,4076 0,6889 0,1201 0,0737 0,0869 0,1469
Summary of Financial Statement PT Sarasa Nugraha. (In Thousand Rupiah) 2001 2003 2004
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Short term investment Trade receivable Inventories
Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Bank borrowings Trade payable
Long-term Liabities Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings(acc. loss)
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit (Loss) Operating Expenses Operating Profit (Loss) Other Income (Expenses) Profit before Taxes (Loss) Profit after Taxes (Loss) Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp.181.300.630 129.807.170
19.423.065
6.000 34.772.931 66.851.862
- 30.679.168 20.814.292
86.561.400 28.486.009
-
19.992.565 58.075.391
94.739.230
220.000.000
600.000 (125.860.770)
319.973.559 268.554.039 51.419.520 29.032.664 22.386.856
531.499 22.918.355 14.728.968
4,5569 2,2100
10,4297 1,7649 0,4774 0,9137 0,0700 0,0460 0,0812 0,1555
138.863.648 66.813.392
4.389.630
6.150 19.259.490 39.409.670
- 49.244.134 89.619.514
80.411.791 31.181.253
12.931.171 10.141.619 49.230.538
58.451.857
220.000.000
600.000 (162.148.143)
1410620.546 136.939.818
4.680.728 21.687.175
(17.006.447) (1.684.813)
(18.691.260) (21.765.427)
2,1427 0,8789 2,8759 1,0199 0,5791 1,3757 0,1201
-0,1537 -0,1567 -0,3724
89.743.066 33.952.758
7.079.491
6.150 15.099.525 6.826.752
- 45.763.154 43.979.912
89.542.243 79.042.243
18.596.516 6.002.255
10.500.000
200.823 220.000.000
600.000
(162.148.143)
150.769.619 155.967.361 (5.197.742) 14.512.598
(19.710.340) (6.577.573)
(26.287.913) (50.838.277)
0,4296 0,3432 3,2946 1,6800 0,9978
445,8764 -0,1307 -0,3372 -0,5665
-253,1497
Summary of Financial Statement PT Astra Agro Lestari (In Millilon Rupiah) 2001 2003 2004
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Trade receivable Inventories
Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Bank borrowings Trade payable Taxes payable
Long-term Liabities Minority Interests In Subsidiaries Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit Other Income (Expenses) Profit before Taxes Profit after Taxes Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp.2.412.854 254.047
53.235 31.385
567 -
793.059 1.365.748
1.326.070
427.516
10.960 78.207 54.033
898.554 35.833
1.050.951 754.800
3.218
292.933
1.417.491 938.913 478.578 157.923 320.655
(212.004) 108.651
61.819
0,5942 0,3104 1,7874 0,5875 0,5496 1,2618 0,2262 0,0436 0,0256 0,0288
2.844.684 666.233
363.153
82.056 190.645
- 927.345
1.251.106
1.281.635 519.124
7.214
94.341 100.192 762.511
47.506 1.515.543
771.588
48.144 695.811
2.543.157 1.548.702
994.455 241.471 752.984
(234.966) 518.018 280.660
0,8737 0,6237 2,7424 0,8940 0,4505 0,8457 0,2961 0,1104 0,0987 0,1852
3.382.821 1.243.319
970.156
62.197 146.655
- 1.063.592 1.075.910
1.229.991
519.124
5.000 105.119 198.009 201.705
87.495 2.065.335
786.445
81.295 1.197.595
3.472.524 1.910.934 1.561.590
276.778 1.284.812
(49.998) 1.234.814
800.764
6,1640 5,4370 3,2649 1,0265 0,3636 0,5955 0,3700 0,2306 0,2367 0,3877
Summary of Financial Statement PT Unilever Indonesia. (In Million Rupiah) 2003 2005 2006
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Trade receivable Inventories
Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Bank borrowings Trade payable Taxes payable
Long-term Liabities Minority Interests In Subsidiaries Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit Other Income Profit before Taxes Profit after Taxes Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp.3.416.262 2.195.950
1.136.579
464.972 517.459
- 876.480 343.832
1.311.853 1.245.624
-
715.048 122.770
66.229 8.750
2.095.659 76.300
15.227
2.004.132
8.123.625 3.906.550 4.217.075 2.467.955 1.749.120
70.646 1.819.766 1.296.711
1,7629 1,3475 9,2685 2,3779 0,3840 0,6260 0,2153 1,1596 0,3796 0,6188
3.842.351 2.030.362
705.369 457.147 766.081
- 1.495.659
316.330
1.658.391 1.501.485
-
614.286 67.815
156.906 10.434
2.173.526 76.300
15.227
2.081.999
9.992.135 5.066.362 4.925.773 2.895.371 2.030.402
34.005 2.064.407 1.440.485
1,3522 0,8420 6,6808 2,6005 0,4316 0,7630 0,2032 0,1442 0,3749 0,6627
4.626.000 2.604.552
1.014.379
653.207 763.398
- 1.724.663
296.785
2.249.381 2.057.451
-
702.144 304.013 191.930
8.092 2.368.527
76.300
15.227 2.277.000
11.335.241 5.704.438 5.630.803 3.195.433 2.435.370
29.422 2.464.792 1.721.595
1,2659 0,8949 6,5724 6,5724 0,4862 0,9497 0,2148 0,1519 0,3722 0,7269
Summary of Financial Statement PT Multipolar Corporation. (In Million Rupiah) 2003 2005 2006
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Short term investment Trade receivable Inventories
Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Short-term loans Trade payable Taxes payable Accrued expenses
Long-term Liabities Minority Interests In Subsidiaries Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings(acc. loss)
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit Other Income (Expenses) Profit before Taxes Profit after Taxes Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp.1.569.258 346.661
23.990 41.566
192.793 31.371
1.152.265 51.644 18.688
664.869 314.490
171.967
59.574 9.330
26.893 314.490
- 904.389 935.884
32.313
(63.808)
594.388 476.688 117.700
68.625 49.075
(59.800) 13.181 11.312
0,9894 0,8999
11,5093 0,3788 0,4237 0,7352 0,0826 0,0190 0,0072 0,0125
5.480.658 1.919.853
542.066 232.745 128.776 735.531 236.709
1.932.840 1.391.256
3.080.435 1.542.306
264.562 577.037
62.732 339.396
1.538.129 1.112.232 1.287.991 1.228.348
21.404 43.864
7.490.735 5.387.239 2.103.496 1.782.005
321.491 (121.036)
205.662 60.718
1,2448 0,7649 3,8755 1,3668 0,0527 2,3917 0,0429 0,0081 0,0111 0,0471
7.479.242 3.400.227
1.433.573
527.381 252.288 853.539 243.121
2.150.230 1.685.664
4.953.737 2.497.566
688.980 657.123
79.141 343.708
2.456.171 1.161.130 1.364.375 1.247.601
21.104 89.023
9.100.380 6.684.474 2.415.906 1.979.631
436.275 (273.821)
167.998 453.159
1,3614 1,0197 4,2328 1,2168 0,6623 3,6308 0,0479 0,0050 0,0060 0,0331
Summary of Financial Statement PT Aqua Golden Missippi. (In Full Rupiah) 1999 2001 2002
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Trade receivable Inventories
Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Bank borrowings Trade payable Taxes payable
Long-term Liabities Minority Interests In Subsidiaries Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit Other Income (Expenses) Profit before Taxes Profit after Taxes Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp.209.459.963.359 134.190.567.908
14.255.567.093
102.587.843.970 5.883.132.824
- 74.225.064.919
1.044.330.352
110.938.467.626 110.938.467.626
-
74.537.496.892 6.775.595.376
- 3.181.656.432
80.693.707.861 13.162.473.000
8.624.230.550
58.907.004.311
410.792.582.151 356.365.322.582
54.427.259.569 22.747.667.226 31.679.592.343 (1.866.140.105) 20.208.354.300 20.054.829.411
1,2096 1,1566 5,5344 1,9612 0,5296 1,3748 0,0771 0,0488 0,0957 0,2485
513.596.902.330 221.568.255.549
23.041.295.101
187.194.713.514 9.129.042.794
- 289.203.850.618
2.824.796.100
342.835.143.174 324.981.066.761
-
172.035.438.561 10.019.146.255 17.854.076.413
- 164.892.354.401
13.162.473.000
8.624.230.550 143.105.650.851
793.652.121.804 694.646.713.753
99.005.408.051 31.925.260.281 67.080.147.770
3.333.524.198 70.413.671.968 48.014.292.158
0,6818 0,6537 2,7443 1,5453 0,6675 2,0791 0,0845 0,0605 0,0935 0,2912
545.394.211.307 196.368.116.582
29.505.166.081
156.923.021.307 7.560.763.746
- 338.805.815.812
10.220.278.913
318.689.328.209 274.818.202.890
-
136.314.996.291 7.902.431.587
43.871.125.319 -
220.765.060.202 13.162.473.000
8.624.230.550
198.978.356.652
1.021.898.740.969 897.845.808.598 124.052.932.371
39.228.155.040 84.824.777.331 12.118.538.926 96.943.316.257 66.109.918.250
0,7145 0,6870 3,0162 1,8737 0,5843 1,4436 0,0830 0,0647 0,1212 0,2995
Summary of Financial Statement PT Indocement Tunggal Perkasa. (In Full Rupiah) 2000 2002 2003
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Short term investment Trade receivable Inventories
Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Bank borrowings Trade payable Accrued expenses
Long-term Liabities Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings(acc. loss)
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit Other Income (Expenses) Profit before Taxes (Loss) Profit after Taxes (Loss) Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp.11.649.036.868.225 1.291.630.136.263
260.136.001.137
65.581.585.800 225.867.848.231 562.090.297.824 326.289.188.082
8.691.187.573.331 1.339.929.969.549
10.526.773.005.144
82.157.286.937
- 10.150.363.103.314
112.400.878.416 10.150.363.103.314
1.122.263.863.081 1.242.158.223.500
388.978.797.362
(508.873.157.781)
2.447.973.309.208 1.439.388.305.420 1.008.585.003.788
303.185.614.545 705.399.389.243
(1.958.743.740.233) (1.253.344.350.990)
(874.072.087.782)
3,4314 1,9382 0,2817 0,2101 0,9037 9,3799 0,2882
-0,3571 -0,0750 -0,7788
11.437.523.470.764 1.777.418.504.621
273.609.131.586 193.157.721.723 317.314.692.865 875.871.806.398
62.134.771.993 8.541.455.141.160 1.056.515.052.990
7.629.128.846.878
611.956.213.073
299.490.000.000 107.697.205.845 125.548.668.827
4.826.655.156.814
7.017.172.633.805 1.840.611.759.500
1.194.229.040.048 3.982.331.834.257
3.948.282.505.933 2.648.367.364.706 1.299.915.141.227
369.971.444.350 929.943.696.877 518.046.939.153
1.441.025.860.166 1.041.047.395.230
2,9045 1,4732 0,4622 0,3452 0,6670 2,0032 0,2355 0,2637 0,0910 0,2734
10.065.834.358 1.467.098.787.110
300.084.754.453
5.946.452.150 285.993.577.678
709.286.248 24.864.880.556
8.140.674.858.601 512.427.308.091
5.611.608.038.219
784.952.881.405
497.318.750.000 103.330.408.345
76.994.864.638 7.017.172.633.805
4.826.655.156.814 1.840.615.849.500
1.194.236.402.048 1.791.802.905.266
4.157.683.466.642 2.761.761.751.105 1.395.921.715.537
581.545.410.913 814.376.304.624
3.642.022.797 819.274.777.896 670.289.725.534
1,8690 0,9657 0,5107 0,4098 0,5531 1,2378 0,1959 0,1612 0,0661 0,1479
Summary of Financial Statement PT Semen Cibinong. (In Million Rupiah) 2000 2002 2003
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Short term investment Trade receivable Inventories
Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Loans Trade payable Accrued expenses Current maturities of
long-term loan Long-term Liabities Minority Interests In Subsidiaries Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings(acc. loss)
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit (Loss) Other Income (Expenses) Profit before Taxes (Loss) Profit after Taxes (Loss) Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp.6.796.443 600.399
43.725 22.983
197.839 290.183
4.198 5.705.084
486.762
14.927.451 14.720.471
2.010.848
130.376 3.040.666
8.954.437
206.980 261
(8.131.269) 574.718
173.762
7.382.789
1.492.369 1.430.366
62.003 177.152
(155.149) (6.284.718) (6.399.867) (6.915.655)
0,0408 0,0211 0,2616 0,2197 2,1694
-1,8358 -0,0772 -4,6340 -1,0175 0,8505
7.713.791 623.542
109.593
- 239.296 210.665
4.140 7.003.445
82.664
5.205.296 269.195
-
155.056 93.462
2.365
4.936.101 -
2.508.495 3.831.450
3.890.522
(5.213.477)
1.978.932 1.977.100
1.832 212.560
(210.728) 651.854 441.126 502.455
2,3163 1,5337 0,2826 0,2565 0,6748 2,0751
-0,1065 0,2539 0,0651 0,2003
7.647.642 855.764
311.390
- 252.045 222.790
4.496 6.663.954
123.428
4.990.592 340.183
-
149.434 124.432
19.689
4.650.409 -
2.657.050 3.831.450
3.890.522
(5.064.922)
2.240.296 2.015.729
224.567 238.362 (13.795) 187.912 174.117 174.117
2,5156 1,8607 0,3362 0,2929 0,6526 1,8782
-0,0061 0,0777 0,0228 0,0655
Summary of Financial Statement PT Darya Laboratories. (In Thousand Rupiah) 2000 2002 2003
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Trade receivable Inventories
Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Bank borrowings Trade payable Accrued expenses Taxes payable
Long-term Liabities Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings(acc. loss)
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit Other Income (Expenses) Profit before Taxes (Loss) Profit after Taxes (Loss) Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp.372.319.188 186.321.091
14.095.242 51.459.715 88.024.099
- 94.360.138 91.637.959
202.144.976 151.935.608
-
53.868.514 8.410.043 7.414.092
50.209.358
170.174.212 280.000.000
77.828.471
(187.654.259)
430.701.260 232.776.888 197.924.372 150.262.054 47.662.318
(59.600.283) (11.937.965) (16.121.740)
1,2263 0,6470 4,5644 1,1568 0,5429 1,1879 0,1107
-0,0374 -0,0433 -0,0947
322.921.805 178.697.369
51.739.136 75.530.330 38.742.870 9.420.436
89.943.138 44.860.862
95.836.531 81.174.081
-
21.116.537 8.128.231 9.852.784
14.662.450
227.085.274 280.000.000
77.828.471
(130.743.197)
549.019.797 281.233.949 267.785.848 197.223.271 70.562.577 28.881.471 99.444.048 63.530.767
2,2014 1,6485 6,1041 1,7002 0,2968 0,4220 0,1285 0,1157 0,1967 0,2798
373.559.089 222.940.244
68.329.784 92.545.617 44.882.504 9.889.607
92.647.500 48.081.738
100.079.711 73.920.318
-
19.417.621 22.137.564 23.123.508 26.159.393
273.479.378 280.000.000
77.828.471
(84.349.093)
390.345.502 128.445.800 261.899.702 183.119.538 78.780.164 (7.824.992) 70.955.172 46.394.104
3,0160 2,4918 4,2132 1,0449 0,2679 0,3659 0,2018 0,1189 0,1242 0,1696
Summary of Financial Statement PT Sekar Laut. (In Full Rupiah) 2001 2003 2004
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Trade receivable Inventories
Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Bank borrowings Trade payable Accrued expenses Taxes payable
Long-term Liabities Minority Interests In Subsidiaries Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings(acc. loss)
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit (Loss) Other Income (Expenses) Profit before Taxes (Loss) Profit after Taxes (Loss) Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp.127.502.507.485 54.155.077.924
12.640.003.308 18.371.404.819 20.894.679.717
- 47.198.374.419 26.149.125.142
515.631.174.389 500.142.688.666
31.364.200.000 19.729.041.729
143.283.972.695 2.271.566
15.488.485.723 608.243.410
(388.736.910.314) 37.800.000.000
3.000.000.000
(429.536.910.314)
175.277.020.273 149.202.554.923
26.074.465.350 35.680.606.392 (9.606.141.042)
(67.683.978.677) (77.290.119.719) (77.465.818.434)
0,1083 0,0665 3,7136 1,3747 4,0441
-1,3264 -0,0548 -0,4420 -0,6076 -0,1993
111.136.525.784 48.111.387.754
5.289.747.411
23.403.122.888 16.691.765.637
- 38.551.077.395 24.474.060.635
446.590.265.479 193.360.358.152
31.364.200.000 16.248.817.183
127.173.260.946 2.113.935.676
253.229.907.327 460.848.771
(335.914.588.466) 37.800.000.000
3.000.000.000
(376.714.588.466)
151.518.342.828 131.008.890.318
20.509.452.510 32.645.569.362
(12.136.116.852) 22.062.899.005
9.926.782.153 10.687.863.015
0,2488 0,1625 3,9303 1,3634 4,0184
-1,3295 -0,0801 0,0705 0,0961
-0,0318
112.336.231.975 53.742.860.686
6.443.587.963
26.830.206.149 16.464.929.258
- 34.809.970.337 23.783.400.952
490.502.163.227 215.428.085.421
31.654.200.000 20.740.157.604
140.558.023.635 2.954.718.834
275.074.07.806 355.267.741
(378.521.198.993) 37.800.000.000
3.000.000.000
(419.321.198.993)
137.753.727.002 113.734.860.465
24.018.866.537 31.555.501.259 (7.536.634.722)
(36.394.736.243) (43.931.370.965) (42.606.610.527)
0,2495 0,1730 3,9573 1,2263 4,3664
-1,2958 -0,0547 -0,3093 -0,3793 0,1126
Summary of Financial Statement PT Alfa Retailindo. (In Full Rupiah) 2001 2003 2004
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Trade receivable Inventories
Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Bank borrowings Trade payable Accrued expenses Taxes payable
Long-term Liabities Minority Interests In Subsidiaries Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit Other Income (Expenses) Profit before Taxes Profit after Taxes Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp.591.189.638.675 238.865.623.854
54.672.142.822 31.750.116.887
122.818.710.663 -
331.969.865.847 20.354.148.974
300.030.861.352 265.408.416.015
44.547.064.912
179.890.174.223 12.406.536.052
2.706.884.444 34.622.445.337
351.216.858 290.807.560.465 234.000.000.000
2.793.867.217
54.013.693.248
2.713.011.512.840 2.545.021.304.672
167.990.208.168 163.519.781.032
4.470.427.136 22.114.210.450 26.584.637.586 26.471.056.810
0,9000 0,4372 8,1725 4,5891 0,5075 1,0317 0,0016 0,0010 0,0448 0,0910
665.034.122.648 318.333.615.861
62.206.576.556 25.761.054.111
201.086.700.296 -
336.994.131.727 9.706.375.000
349.855.339.011 188.169.023.966
-
148.649.668.281 9.878.053.186
1.520.3143.935 161.686.315.045
373.415.379 314.805.368.258 234.000.000.000
2.793.867.217
78.011.501.041
3.614.850.631.327 3.404.601.052.426
210.249.578.901 207.820.338.443
2.429.240.458 5.061.249.229 7.490.489.687 8.363.847.973
1,6917 0,6231
10,7267 5,4356 0,5261 1,1113 0,0007 0,0023 0,0126 0,0266
742.486.527.423 346.345.965.801
51.434.114.723 30.949.616.977
230.455.786.089 -
380.545.792.859 15.594.768.763
419.246.821.077 259.609.744.060
-
155.432.223.506 9.637.622.559 4.236.939.150
162.637.077.017 365.858.300
319.873.848.046 234.000.000.000
2.793.867.217
83.079.980.829
3.265.439.583.913 3.051.386.011.095
214.053.572.818 212.361.713.594
1.691.859.224 (247.996.986) 1.443.862.238 5.068.479.788
1,3341 0,4464 8,5809 4,3980 0,5647 1,3107 0,0005 0,0016 0,0068 0,0158
Summary of Financial Statement PT Sumalindo Lestari Jaya. (In Full Rupiah) 2001 2003 2004
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Trade receivable Inventories
Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Bank borrowings Trade payable Accrued expenses
Long-term Liabities Minority Interests In Subsidiaries Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings(acc. loss)
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit (Loss) Other Income (Expenses) Profit before Taxes (Loss) Profit after Taxes (Loss) Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp.607.559.344.822 339.825.182.557
22.565.390.861 69.266.902.858
213.397.881.616 6.920.676.590
846.850.878.633 413.962.657.042
1.741.482.959.633 1.729.657.684.054
963.960.073.958 184.680.986.440 190.845.400.263
11.825.275.579 7.483.613
(133.931.048.424) 468.750.000.000
293.000.000.000
(895.681.048.424)
887.610.273.417 878.958.451.644
8.651.821.773 69.418.838.668
(60.767.016.895) (323.742.042.119) (384.509.059.014) (352.009.667.644)
0,1965 0,0731 1,0481 0,5521 1,0833
-13,0028 -0,0685 -0,3966 -0,2190 2,6283
1.290.967.366.408 266.096.586.046
20.374.377.377 23.128.364.027
174.924.232.250. 922.050.743
715.537.643.265 952.239.496.354
1.724.127.040.867 1.669.514.964.243
784.780.583.785 189.278.549.122 397.706.647.927
54.612.076.624 6.391.077
(433.166.065.536) 468.750.000.000
293.000.000.000
(1.194.916.065.536)
689.608.153.492 700.184.895.344 (10.576.741.852)
63.409.886.574 (73.986.628.426) (88.617.367.703)
(162.603.996.129) (155.867.815.395)
0,1594 0,0546 0,9638 0,5342 1,3355
-3.9803 -0,1073 0,2260
-0,1207 0,3598
1.163.350.846.942 333.721.215.036
42.859.835.083 26.856.799.213
211.791.229.331 597.248.000
678.997.233.767 150.035.150.139
1.119.356.799.307
253.511.421.154
- 164.214.064.217
66.755.188.221 865.845.378.153
5.657.940 43.988.389.695
782.476.629.000
293.000.000.000 (1.031488.239.305)
773.559.222.676 682.974.233.895
90.584.988.781 73.242.046.530 17.342.942.251
(23.689.222.427) (6.346.280.176)
163.427.826.231
1,3164 0,4810 1,1393 0,6649 0,9622
25,4466 0,0224 0,2113 0,1405 3,7152
Summary of Financial Statement PT Indosat. (In Million Rupiah) 2002 2004 2005
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Short term investment Trade receivable Inventories
Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Short-term loans Trade payable
Long-term Liabities Minority Interests In Subsidiaries Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings
Net Sales Operating Expenses Operating Profit Other Income (Expenses) Profit before Taxes Profit after Taxes Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp.22.002.465 5.054.939
2.831.760
67.625 1.138.350
106.877 433.837
11.759.256 4.754.433
11.261.621 3.182.452
226.184 114.729
8.079.169 137.442
10.603.402 517.750
673.075
9.412.577
6.766.982 4.896.300 1.870.682 (599.429) 1.343.541
336.252
1,5884 1,5657 0,2782 0,1487 0,5118 1,0621 0,5718 0,1028 0,0153 0,0317
27.872.467 6.573.077
4.010.238
1.377 1.310.613
113.684 135.291
17.243.176 3.920.923
14.523.425 4.492.810
9.819
225.721 10.030.615
164.450 13.184.592
528.531
880.869 11.775.192
10.430.106 7.230.040 3.198.066 (876.797) 2.382.758 1.633.208
1,4630 1,4377 0,4258 0,2634 0,5211 1,1015 0,4356 0,2224 0,0586 0,1239
32.787.133 7.526.992
4.717.269
38.998 1.158.750
203.954 3.254
21.564.781 3.692.106
18.296.116 5.431.380
-
194.079 12.864.736
175.689 14.315.328
535.617
1.178.274 12.601.437
11.589.791 7.937.874 3.651.917
(1.299.208) 2.352.795 1.623.481
1,3858 1,3483 0,4009 0,2637 0,5580 1,2781 0,4224 0,1878 0,0495 0,1134
Summary of Financial Statement PT Pelangi Indah Canindo. (In Full Rupiah) 2003 2005 2006
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Trade receivable Inventories
Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Bank borrowings Trade payable
Long-term Liabities Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings(acc. loss)
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit (Loss) Other Income (Expenses) Profit before Taxes (Loss) Profit after Taxes (Loss) Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp.258.349.134.073 92.381.654.595
1.476.019.327
25.793.254.187 60.249.742.448
- 138.743.859.738
27.223.619.740
217.823.420.375 171.531.737.194
83.581.451.257 50.120.775.243 46.291.683.181
40.525.713.698
265.940.000.000
4.125.000.000 (229.539.286.302)
159.353.557.978 154.599.339.074
4.754.218.904 18.184.147.713
(13.429.928.809) (17.025.294)
(30.445.223.653) (2.229.163.950)
0,5386 0,1873 1,1485 0,6168 0,8431 5,3749 0,0843 0,0140 0,0086
-0,0550
251.143.312.493 128.658.613.544
1.656.819.944
37.226.630.254 82.031.851.009
- 99.045.399.813 23.439.299.136
195.363.063.499 156.481.038.643
76.841.298.088 59.787.017.819 38.882.024.856
55.780.248.994
284.187.500.000
4.125.000.000 (232.532.251.006)
233.116.605.506 195.045.345.371
38.071.260.135 15.287.342.644
22.783.917.0491 (22.497.061.550)
286.855.941 1.774.173.441
0,8222 0,2980 2,3536 0,9282 0,7779 3,5024 0,0977 0,0076 0,0071 0,0318
270.733.538.669 157.540.930.958
1362.147.752
40.745.513.388 111.382.372.421
- 88.650.972.775 24.541.634.936
213.073.773.826 169.470.662.470
124.411.393.977
27.943.426.102 43.603.111356
57.659.764.843
284.187.500.000
4.125.000.000 (230.652.735.157)
249.389.571.007 210.226.921.124
39.162.921.124 16.883.394.096 22.279.527.028
(21.916.025.479) 363.501.549
1.879.515.849
0,9296 0,2724 2,8132 0,9212 0,7870 4,3556 0,0893 0,0075 0,0069 0,0326
Summary of Financial Statement PT Ades Waters Indonesia. (In Million Rupiah) 2003 2005 2006
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Trade receivable Inventories
Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Bank borrowings Trade payable
Long-term Liabities Minority Interests In Subsidiaries Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings(acc. loss)
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit (Loss) Other Income (Expenses) Profit before Taxes (Loss) Profit after Taxes (Loss) Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp.192.043 29.622
4.219
14.623 9.981
- 160.622
1.799
101.798 80.980
31.744 6.218
20.818 1
90.244 76.000
4.750 9.494
168.936 106.899
62.037 82.037 (2.000)
4.717 (15.283)
3.519
0,3658 0,2425 1,0518 0,8797 0,5301 1,1280
-0,1184 0,0208 0,0183 0,0390
210.052 60.794
1.670
22.341 21.837
- 147.330
1.928
297.953 278.891
225.895
6.130 19.062
- (87.901) 149.720
6.593
(244.214)
143.751 120.220
23.531 141.185
(117.654) 34
(117.620) (119.256)
0,2180 0,1397 0,9757 0,6844 1,4185
-3,3896 -0,8185 -0,8296 -0,5677 1,3567
233.253 50.039
490
21.017 11.602
- 180.112
3.102
449.948 427.199
381.089
6.214 22.749
- (216.695)
149.720
6.593 373.008
135.043 126.676
8.367 135.881
(127.514) (1.608)
(129.122) (128.794)
2,6251 2,0164 0,7498 0,5790 1,9290
-2,0764 -0,9442 -0,9537 -0,5522 0,5944
Summary of Financial Statement PT Matahari Putra Prima. (In Million Rupiah) 2003 2005 2006
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Short term investment Trade receivable Inventories
Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Bank borrowings Trade payable Accrued expenses
Long-term Liabities Minority Interests In Subsidiaries Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit Other Income (Expenses) Profit before Taxes Profit after Taxes Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp.3.421.436 1.305.915
573.848 179.094
63.188 389.598 153.816
1.223.274 738.432
1.672.446 1.148.436
249.801
549.101 294.348 470.705
53.303 1.748.990 1.352.997
(6.356)
402.349
5.064.943 3.520.494 1.544.449 1.393.593
150.856 365
153.787 115.466
1,1763 0,7979 4,1405 1,4804 0,4888 0,9562 0,0298 0,0228 0,0337 0,0668
4.577.151 1.524.767
498.346
89.987 95.420
676.322 43.957
1.800.333 1.208.094
2.510.049 1.183.971
125.000 667.267 327.118
1.260.985 65.093
2.067.102 1.352.997
(6.356)
720.461
6.916.052 4.905.061 2.010.991 1.702.244
308.747 (59.814) 254.774 222.663
1,2878 0,7166 3,8415 1,5110 0,5484 1,2143 0,0446 0,0322 0,0486 0,1077
6.055.088 2.468.444
1.230.858
74.754 218.000 790.945
50.019 2.005.128 1.531.497
3.889498
1.526.078
- 743.503 298.463
2.301.312 62.108
2.165.590 1.352.997
(6.356)
818.949
8.487.654 6.177.367 2.310.287 1.908.920
401.367 (211.699)
195.730 160.496
1,6175 1,0992 4,2330 1,4017 0,6424 1,7960 0,0473 0,0189 0,0265 0,0741
Summary of Financial Statement PT Millenium Pharmacon Internasional. (In Full Rupiah) 2003 2005 2006
Total Assets Current Assets
of which Cash on hand and in banks Trade receivable Inventories
Investment Fixed Assets-Net Other Assets Liabilities Current Liabilities
of which Bank borrowings Trade payable
Long-term Liabities Shareholders’ Equity
Paid-up capital Paid-up capital
in excess of par value Retained earnings(acc. loss)
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Operating Profit Other Income (Expenses) Profit before Taxes Profit after Taxes Financial Ratios Current Ratio Quick Ratio Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Debt to Total Assets Debt to Equity Operating Profit Margin Net Profit Margin ROI ROE
Rp.116.400.921.664 99.218.690.983
6.494.960.151
43.398.815.659 45.326.520.888
- 8.824.765.526 8.357.465.154
75.093.214.250 72.110.713.775
13.629.471.639 50.494.542.393
2.982.500.475
41.307.707.414 72.800.000.000
(450.725.142)
(31.041567.444)
302.223.748.023 257.474.556.429
44.749.191.594 35.113.598.476
9.635.593.118 (3.162.904.657)
6.472.688.461 4.657.784.950
1,3759 0,7474
34,2472 2,5964 0,6451 1,8179 0,0319 0,0154 0,0400 0,1127
161.425.156.533 149.853.108.789
14.198.808.067 70.035.261.448 60.531.634.582
- 6.988.832.130 4.583.215.610
109.218.819.268 108.690.034.159
26.814.816.197 77.251.006.414
528.785.109
52.206.337.265 72.800.000.000
(450.725.142)
(20.142.937.593)
482.006.104.340 434.709.750.759
47.296.353.581 33.552.526.745 13.743.826.836 (3.894.612.918)
9.849.213.918 7.028.075.348
1,3787 0,8218
68,9680 2,9859 0,6766 2,0921 0,0285 0,0146 0,0435 0,1346
175.515.547.855 164.783.901.945
11.756.112.725 79.425.199.727 68.888.889.262
- 6.765.478.809 3.966.167.101
114.888.102.365 113.893.115.746
23.980.102.907 88.031.034.086
994.986.619
60.627.445.490 72.800.000.000
(450.725.142)
(11.721.829.378)
610.858.424.139 554.345.959.513
56.522.464.626 38.658.410.566 17.864.054.060 (5.317.846.784) 12.546.207.276
8.421.108.225
1,4457 0,8420
90,2919 3,4804 0,6546 1,8949 0,0292 0,0138 0,0479 0,1389
LAMPIRAN II Data Return Saham, Return Pasar dan
Abnormal Return
1. PT Dynaplast
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 -0,0952 0,0349 -0,1301 -11 -0,0526 -0,0385 -0,0141 -10 0 -0,0062 0,0062 -9 0,5 0,2581 0,2419 -8 0,3333 0,1818 01515 -7 -0,0833 0,1312 -0,2145 -6 0,3030 -0,0969 0,3999 -5 -0,0465 -0,0516 0,0051 -4 -0,0732 -0,0337 -0,0395 -3 -0,0263 0,0838 -0,1101 -2 0,1622 -0,0170 0,1792 -1 0,3488 0,1595 0,1893 0 -0,2241 -0,0599 -0,1642 1 0 -0,0940 0,0940 2 0 0,0117 -0,1170 3 -0,0222 -0,0969 0,0747 4 -0,0682 -0,1375 0,0693 5 0,0488 0,1338 -0,0850 6 0 -0,0445 0,0445 7 0,0372 -0,0524 0,0896 8 -0,1480 -0,0966 -0,0514 9 -0,0263 -0,0379 0,0116 10 0 0,0589 -0,0589 11 -0,1892 -0,0300 -0,1592 12 0,1 0,0223 0,0777 13 0,0303 0,0063 0,0240 14 -0,2059 -0,1103 -0,0956 15 -0,35 -0,0599 -0,1460 16 0,25 0,1330 0,1170 17 -0,04 0,0782 -0,1182 18 0,25 0,0148 0,2352 19 -0,0667 -0,0192 -0,0475 20 -0,2143 -0,0989 -0,1154 21 0 -0,0223 0,0223 22 -0,0909 -0,0089 -0,0820 23 -0,02 0,0308 -0,0508 24 0,3265 0,1520 0,1745
2. PT Siloam Health Care.
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 -0,125 -0,0062 0,1188 -11 0 0,2581 -0,2581 -10 0,3929 0,1818 0,2111 -9 0 0,1312 -0,1312 -8 0,0513 -0,0969 0,1482 -7 -0,2927 -0,0516 -0,2411 -6 0,1034 -0,0337 0,1371 -5 0,0313 0,0838 -0,0525 -4 0,2121 -0,0170 0,2291 -3 0,075 0,1595 -0,0845 -2 -0,0233 -0,0599 0,0366 -1 0,0238 -0,0940 0,1178 0 -0,0698 0,0117 -0,0815 1 -0,275 -0,0969 -0,1781 2 -0,1034 -0,1375 0,0341 3 0,0769 0,1338 -0,0569 4 0 -0,0445 0,0445 5 0,1 -0,0524 0,1524 6 -0,2727 -0,0966 -0,1761 7 -0,1518 -0,0379 -0,1139 8 0 0,0589 -0,0589 9 0,0526 -0,0300 0,0826 10 -0,42 0,0223 -0,4423 11 -0,3448 0,0063 -0,3511 12 0 -0,1103 0,1103 13 0,05 -0,0599 0,1099 14 -0,01 -0,1330 -0,143 15 0,1 0,0782 0,0218 16 0,75 0,0148 0,7352 17 0 -0,0192 0,0192 18 -0,1628 -0,0989 -0,0639 19 -0,0556 -0,0223 -0,0333 20 0 -0,0089 0,0089 21 0,1176 0,0308 0,0868 22 -0,0526 0,1520 -0,2046 23 0,0278 0,0036 0,0242 24 0 0,0629 -0,0629
3. PT Eterindo Wahanatama.
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 0 -0,0062 0,0062 -11 -0,0588 0,2581 -0,3169 -10 0 0,1818 -0,1818 -9 0,25 0,1312 0,1188 -8 0,65 -0,0969 0,7469 -7 -0,2424 -0,0516 -0,1908 -6 0 -0,0337 0,0337 -5 0,12 0,0838 0,0362 -4 0,0357 -0,0170 0,0527 -3 0,1379 0,1595 -0,0216 -2 0,0303 -0,0599 0,0902 -1 -0,1176 -0,0940 -0,0236 0 -0,0667 0,0117 -0,0784 1 -0,1786 -0,0969 -0,0817 2 -0,1739 -0,1375 -0,0364 3 0,2737 0,1338 0,1399 4 0 -0,0445 0,0445 5 -0,0083 -0,0524 0,0441 6 -0,075 -0,0966 0,0216 7 -0,1892 -0,0379 -0,1513 8 0,2222 0,0589 0,1633 9 -0,1636 -0,03 -0,1336 10 -0,0978 0,0223 -0,1201 11 -0,0361 0,0063 -0,0424 12 -0,1 -0,1103 0,0103 13 -0,3333 -0,0599 -0,2734 14 -0,1667 0,1330 -0,2997 15 -0,025 0,0782 -0,1032 16 -0,1538 0,0148 -0,1686 17 -0,1515 -0,0192 -0,1323 18 -0,2857 -0,0989 -0.1868 19 -0,25 -0,0223 -0,2277 20 -0,0667 -0,0089 -0,0578 21 0 0,0308 -0,0308 22 0,1429 0,1520 -0,0091 23 0 0,0036 -0,0036 24 0 0,0629 -0,0329
4. PT Smart.
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 0,1298 -0,0170 0,1468 -11 0,0676 0,1595 -0,0919 -10 -0,2215 -0,0599 -0,1616 -9 -0,0488 -0,0940 0,0452 -8 0,2564 0,0117 0,2447 -7 -0,0748 -0,0969 0,0221 -6 0,0588 -0,1375 0,1963 -5 0,0625 0,1338 -0,0713 -4 -0,1503 -0,0445 -0,1058 -3 -0,0769 -0,0524 -0,0245 -2 -0,03 -0,0966 0,0666 -1 -0,1323 -0,0379 -0,0944 0 0,0693 0,0589 0,0104 1 0,0370 -0,03 0,067 2 -0,5357 0,0223 -0,558 3 0,5385 0,0063 0,5322 4 -0,45 -0,1103 -0,3397 5 0,1136 -0,0599 0,1735 6 -0,1837 0,133 -0,3167 7 -0,1 0,0782 -0,1782 8 -0,0556 0,0148 -0,0704 9 0,0882 -0,0192 0,1074 10 -0,1351 -0,0989 -0,0362 11 -0,1563 -0,0223 -0,134 12 0,0370 -0,0089 0,0459 13 0,1429 0,0308 0,1121 14 0,1875 0,1520 0,0355 15 -0,0526 0,0036 -0,0562 16 0 0,0629 -0,0629 17 0,0278 0,1085 -0,0807 18 -0,0811 0,0061 -0,0872 19 0 -0,0486 0,0486 20 0 -0,0819 0,0819 21 -0,2353 -0,0431 -0,1922 22 0,0385 -0,0549 0,0934 23 -0,0370 -0,1198 0,0828 24 0,0769 0,0579 0,019
5. PT Telkom.
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 0,272 0,1595 0,1125 -11 -0,0377 -0,0599 0,0222 -10 -0,0458 -0,0940 -0,0482 -9 0,0068 0,0117 -0,0049 -8 -0,0612 -0,0969 0,0357 -7 -0,1812 -0,1375 -0,0437 -6 0,0850 0,1338 -0,0488 -5 0 -0,0445 0,0445 -4 -0,0571 -0,0524 -0,0047 -3 -0,0381 -0,0966 0,0585 -2 -0,1367 -0,0379 -0,0989 -1 0,0208 0,0589 -0,0381 0 -0,1633 -0,0300 -0,1333 1 0,2317 0,0223 0,2094 2 0,1584 0,0063 0,1521 3 -0,1709 -0,1103 -0,0606 4 -0,0103 -0,0599 0,0496 5 0,25 0,1330 0,117 6 0,0667 0,0782 -0,0115 7 -0,0703 0,0148 -0,0851 8 -0,1017 -0,0192 -0,0825 9 -0,1092 -0,0989 -0,0103 10 0,0660 -0,0223 0,0883 11 -0,0265 -0,0089 -0,0176 12 0,1636 0,0308 0,1328 13 0,1563 0,1520 0,0043 14 -0,0203 0,0036 -0,0239 15 0 0,0629 -0,0629 16 0,1586 0,1085 0,0501 17 -0,0298 0,0061 -0,0359 18 -0,0798 -0,0486 -0,0312 19 -0,02 -0,0819 0,0619 20 -0,0136 -0,0431 0,0295 21 0,0276 -0,0549 0,0825 22 -0,1745 -0,1198 -0,0547 23 0,1545 0,0579 0,0966 24 0,0845 0,0884 -0,0039
6. PT Bahtera Admina Samudra.
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 -0,1864 -0,1375 -0,0489 -11 0,1458 0,1338 0,012 -10 -0,1273 -0,0445 -0,0828 -9 0,0833 -0,0524 0,1357 -8 -0,0308 -0,0966 0,0658 -7 -0,0038 -0,0379 0,0341 -6 -0,04 0,0589 -0,0989 -5 0 -0,03 0,03 -4 -0,0833 0,0223 -0,1056 -3 -0,0455 0,0063 -0,0518 -2 -0,1429 -0,1103 -0,0326 -1 0 -0,0599 0,0599 0 0,0111 0,1330 -0,1219 1 0,044 0,0782 -0,0342 2 -0,0211 0,148 -0,1691 3 -0,0215 -0,0192 -0,0023 4 0 -0,0989 0,0989 5 -0,0659 -0,0223 -0,0436 6 -0,2824 -0,0089 -0,2735 7 -0,0164 0,0308 -0,0472 8 -0,0167 0,1520 -0,1687 9 -0,0678 0,0036 -0,0714 10 0 0,0629 -0,0629 11 0,0909 0,1085 -0,0176 12 -0,05 0,0061 -0,0564 13 0 -0,0486 0,0486 14 -0,1579 -0,0819 -0,076 15 0,0833 -0,0431 0,1264 16 -0,1923 -0,0549 -0,1374 17 0 -0,1198 0,1198 18 -0,1905 0,0579 -0,2789 19 0,1417 0,0884 0,0533 20 -0,1795 -0,0859 -0,0936 21 0,0938 0,0277 0,0661 22 -0,1143 -0,0030 -0,1113 23 0,0645 0,1328 -0,0683 24 -0,0303 0,0974 -0,1277
7. PT Indofood Sukses Makmur.
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 -0,2037 -0,1375 -0,0662 -11 0,1105 0,1338 -0,0233 -10 -0,0995 -0,0445 -0,055 -9 -0,1326 -0,0524 -0,0802 -8 0,1394 -0,0966 0,236 -7 -0,0882 -0,0379 -0,0503 -6 0,0645 0,0589 0,0056 -5 -0,0606 -0,03 -0,0306 -4 0,1613 0,0223 0,139 -3 0,0278 0,0063 0,0215 -2 -0,0811 -0,1103 0,0292 -1 -0,1176 -0,0599 -0,0577 0 0,0667 0,133 -0,0663 1 0,0625 0,0782 -0,0157 2 0 0,0148 -0,0148 3 -0,0588 -0,0192 -0,0396 4 -0,0938 -0,0989 0,0051 5 -0,0690 -0,0223 -0,0467 6 -0,0741 -0,0089 -0,0652 7 0 0,0308 -0,0308 8 0,24 0,152 0,088 9 -0,0323 0,0036 -0,0359 10 0 0,0629 -0,0629 11 0.4 0,1085 0,2915 12 0,0476 0,0061 0,0415 13 -0,0227 -0,0486 0,0259 14 0,0465 -0,0819 0,1284 15 -0,1778 -0,0431 -0,1347 16 -0,1892 -0,0549 -0,1343 17 -0,1667 -0,1198 -0,0469 18 -0,08 0,0579 -0,1379 19 0,0435 0,0884 -0,0449 20 -0,0417 -0,0859 0,0442 21 0 0,0277 -0,0277 22 0,0435 -0,003 0,0465 23 0,2083 0,1328 0,0755 24 0,2069 0,0974 0,1095
8. PT Surya Intrindo Makmur.
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 0,1351 -0,1375 -0,2726 -11 -0,0976 0,1338 -0,2314 -10 0,0108 -0,0445 0,0553 -9 0,2374 -0,0524 0,2898 -8 0,5105 -0,0966 0,6071 -7 0,1872 -0,0379 0,2251 -6 0,0588 0,0589 0,0001 -5 0 -0,03 0,03 -4 0,1555 0,0223 0,1332 -3 -0,0385 0,0063 -0,0448 -2 -0,09 -0,1103 0,0203 -1 -0,1429 -0,0599 -0,083 0 0,0385 0,133 -0,0945 1 0,3333 0,0782 0,2551 2 0 0,0148 -0,0148 3 -0,1111 -0,0192 -0,0919 4 -0,1563 -0,0989 -0,0574 5 0,0494 -0,0223 0,0717 6 0,2941 -0,0089 0,303 7 0 0,0308 -0,0308 8 0,4545 0,152 0,3025 9 0,0313 0,0036 0,0277 10 0 0,0629 -0,0629 11 0,2121 0,1085 0,1036 12 -0,05 0,0061 -0,0561 13 -0,1579 -0,0486 -0,1093 14 -0,0938 -0,0819 -0,0119 15 -0,0345 -0,0431 0,0086 16 -0,1071 -0,0549 -0,0522 17 0,08 -0,1198 0,1998 18 -0,2741 0,0579 -0,332 19 0,0204 0,0884 -0,068 20 -0,21 -0,0859 -0,1241 21 -0,0633 0,0277 -0,091 22 0,0135 -0,0030 0,0165 23 -0,0133 0,1328 -0,1461 24 -0,0757 0,0974 -0,1731
9. PT Siantar Top.
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 0,0909 -0,0524 0,1433 -11 0,25 -0,0966 0,3466 -10 0,1167 -0,0379 0,1546 -9 -0,5522 0,0589 -0,6111 -8 -0,0333 -0,03 -0,0033 -7 0 0,0223 -0,0223 -6 -0,0862 0,0063 -0,0925 -5 -0,1698 -0,1103 -0,0595 -4 -0,1136 -0,0599 -0,0546 -3 0,1795 0,133 0,0465 -2 0 0,0782 -0,0782 -1 0,1304 0,0148 0,1156 0 0,0577 -0,0192 0,0769 1 0 -0,0989 0,0989 2 -0,0909 -0,0223 -0,0686 3 0,04 -0,0089 0,0489 4 0,0385 0,0308 0,0077 5 -0,0185 0,1520 -0,1705 6 0,0189 0,0036 0,0153 7 0 0,0629 -0,0629 8 0,2037 0,1085 0,0952 9 0,0462 0,0061 0,0401 10 -0,0882 -0,0486 -0,0396 11 -0,1481 -0,0819 -0,0662 12 0,0741 -0,0431 0,1172 13 0,0172 -0,0549 0,0721 14 -0,0847 -0,1198 0,0351 15 -0,0370 0,0579 -0,0949 16 0 0,0884 -0,0884 17 -0,1346 -0,0859 -0,0487 18 -0,0222 0,0277 -0,0499 19 -0,0227 -0,003 -0,0504 20 0,0465 0,1328 -0,0863 21 -0,0667 0,0974 -0,1641 22 -0,0476 0,0217 -0,0693 23 -0,05 0,0049 -0,0549 24 0,0263 0,0427 -0,0164
10. PT Gudang Garam
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 -0,0717 -0,1103 -0,182 -11 -0,1158 -0,0599 -0,0559 -10 0,0655 0,1330 -0,0675 -9 0,0820 0,0782 0,0038 -8 -0,0492 0,0148 -0,064 -7 -0,0279 -0,0192 -0,0087 -6 -0,1803 -0,0989 -0,0814 -5 -0,1 -0,0223 -0,777 -4 -0,0778 -0,0089 -0,0689 -3 0,0422 0,0308 0,0114 -2 0,3179 0,152 0,1659 -1 -0,0395 0,0036 -0,0431 0 0 0,0629 -0,0629 1 0,0457 0,1085 -0,0628 2 -0,0524 0,0061 -0,0463 3 -0,0276 -0,0486 0,021 4 -0,1232 -0,0819 -0,0413 5 -0,0865 -0,0431 0,1141 6 0,0592 0,0549 -0,0813 7 -0,2011 -0,1198 0,012 8 0,0699 0,0579 -0,0034 9 0,0850 0,0884 -0,0225 10 -0,1084 -0,0859 -0,0074 11 0,0203 0,0277 -0,0169 12 -0,0199 -0,003 0,0361 13 0,1689 0,1328 0,0587 14 0,1561 0,0974 0,0017 15 0,02 0,0217 -0,0735 16 -0,0686 0,0049 -0,0735 17 -0,0316 0,0427 -0,0743 18 0,2228 0,1283 0,0945 19 0,1689 0,0467 0,1222 20 -0,0342 -0,0135 -0,0207 21 0,0709 0,1212 -0,0503 22 0,0882 0,0882 0 23 -0,0473 0,0108 -0,0581 24 -0,0851 -0,0333 -0,0518
11. PT Sarasa Nugraha.
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 0,0556 0,133 -0,0774 -11 0,3684 0,0782 0,2902 -10 0,2692 0,0148 0,2544 -9 -0,1515 -0,0192 -0,1323 -8 -0,1429 -0,0989 -0,044 -7 -0,375 -0,0223 -0,3527 -6 -0,1333 -0,0089 -0,1244 -5 -0,0769 0,0308 -0,1077 -4 0,8333 0,152 0,6813 -3 0 0,0036 -0,0036 -2 0,0909 0,0629 0,028 -1 -0,2083 0,1085 -0,3168 0 -0,1053 0,0061 -0,1114 1 0 -0,0486 0,0486 2 -0,4118 -0,0819 -0,3299 3 0,2 -0,0431 0,2431 4 -0,5 -0,0549 -0,4451 5 -0,1667 -0,1198 -0,0469 6 0 0,0579 -0,0579 7 0,8 0,0884 -0,084 8 -0,1111 -0,0859 -0,0252 9 0,25 0,0277 0,2223 10 -0,1 -0,003 -0,097 11 0 0,1328 -0,1328 12 0,1111 0,0974 0,0137 13 0,2 0,0217 0,1783 14 -0,0833 0,0049 -0,0882 15 0,0909 0,0427 0,0482 16 0 0,1283 -0,1283 17 0 0,0467 -0,0467 18 -0,0833 -0,0135 -0,0698 19 0,7273 0,1212 0,6061 20 -0,4737 0,0882 -0,5619 21 -0,3 0,0108 -0,3108 22 0 -0,0333 0,0333 23 -0,1429 0,0649 -0,2078 24 0 -0,0650 0,065
12. PT Astra Agro Lestari.
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 -0,1212 -0,1198 -0,0079 -11 -0,0732 0,0579 -0,1311 -10 -0,0263 0,0884 -0,1147 -9 0,2162 -0,0859 0,3021 -8 0,2222 0,0277 0,1945 -7 0 -0,003 0,003 -6 0,3273 0,1328 0,1945 -5 0,0822 0,0974 -0,0152 -4 0 0,0217 -0,0217 -3 -0,0759 0,0049 -0,0808 -2 -0,0959 0,0427 -0,1386 -1 -0,2879 0,1283 -0,4162 0 0,0426 0,0467 -0,0041 1 0,0204 -0,0135 0,0339 2 0,24 0,1212 0,1188 3 0,1129 0,0882 0,0247 4 -0,2029 0,0108 -0,2137 5 -0,0545 -0,0333 -0,0212 6 0,1731 0,0649 0,1082 7 0,0492 -0,065 0,1142 8 -0,125 -0,0001 -0,1249 9 -0,0176 0,0336 -0,0512 10 0,0545 -0,003 0,0575 11 0,0862 0,0867 -0,0005 12 0,0952 0,0492 0,046 13 -0,087 0,1363 -0,2233 14 0,0952 0,023 0,0722 15 -0,0435 0,0452 -0,0888 16 0,2121 0,0272 0,1849 17 -0,025 0,0059 -0,0309 18 0,1795 -0,0468 0,2263 19 0,087 0,0059 0,0811 20 -0,0217 0,0314 -0,0531 21 -0,0111 0,0534 -0,0645 22 0,1348 -0,1118 0,2466 23 0,0198 0,0278 -0,008 24 0,1359 -0,0121 0,148
13. PT Unilever Indonesia.
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 -0,0037 0,0049 -0,0086 -11 0,0451 0,0427 0,0024 -10 0,2050 0,1283 0,0767 -9 -0,0373 0,0467 -0,084 -8 -0,0155 -0,0135 -0,002 -7 0,1417 0,1212 0,0205 -6 0,0552 0,0882 -0,033 -5 -0,1111 0,0108 -0,1219 -4 0,0441 -0,0333 0,0774 -3 0,0352 0,0649 -0,0297 -2 -0,0204 -0,065 0,0446 -1 0,0903 -0,0001 0,0904 0 -0,0382 0,0336 -0,0718 1 -0,1126 -0,003 -0,1096 2 -0,0299 0,0867 -0,1166 3 0,0077 0,0492 -0,0415 4 0,0153 0,1363 -0,121 5 -0,0075 0,023 -0,0305 6 0,0606 0,452 0,0154 7 0,0143 0,0272 -0,0129 8 0,0775 0,0059 0,0716 9 -0,0196 -0,0468 0,0272 10 0,22 0,0059 0,2141 11 -0,1093 0,0314 -0,1407 12 0,0675 0,0534 0,0141 13 -0,0287 -0,1118 0,0831 14 -0,0355 0,0278 -0,0633 15 0,0736 -0,0121 0,0857 16 -0,0114 0,0285 -0,0399 17 -0,0229 0,0602 -0,0831 18 0,0058 0,0599 -0,0541 19 -0,0058 -0,0013 -0,0045 20 -0,0058 0,075 -0,0809 21 0,0765 0,1069 -0,0304 22 -0,1202 -0,0918 -0,0284 23 0,0248 -0,0148 0,0396 24 0,0243 0,0316 -0,0073
14. PT Multipolar Corporation.
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 -0,0238 0,0467 -0,0705 -11 -0,0244 -0,0135 -0,0109 -10 0,05 0,1212 -0,0712 -9 0,619 0,0882 0,5308 -8 0,0735 0,0108 0,0627 -7 -0,4247 -0,0333 -0,3914 -6 0,4524 0,0649 0,3875 -5 -0,1311 -0,065 -0,0661 -4 -0,0755 -0,0001 -0,0754 -3 0,2245 0,0336 0,1909 -2 -0,0167 -0,003 -0,0137 -1 0,0517 0,0867 -0,035 0 0,0328 0,0492 -0,0164 1 0,0635 0,1363 -0,0728 2 -0,0597 0,023 -0,0827 3 0 0,0452 -0,0452 4 0,0317 0,0272 0,0045 5 -0,0769 0,0059 -0,0828 6 -0,3667 -0,0468 -0,3199 7 -0,1579 0,0059 -0,1638 8 -0,125 0,0314 -0,1564 9 0,3929 0,0534 0,3395 10 -0,2308 -0,1118 -0,119 11 0 0,0278 -0,0278 12 0 -0,0121 0,0121 13 0,0333 0,0285 0,0048 14 0 0,0602 -0,0602 15 -0,0323 0,0599 -0,0922 16 -0,0667 -0,0013 -0,0654 17 0,0714 0,075 -0,0036 18 0,0333 0,1069 -0,0736 19 -0,1935 -0,0918 -0,1017 20 -0,04 -0,0148 -0,0252 21 -0,125 0,0316 -0,1566 22 0 0,0589 -0,0589 23 0 0,0722 -0,0722 24 0,0952 0,0313 0,0639
15. PT Aqua Golden Missippi .
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 0 0,2581 -0,2581 -11 0,4537 0,1818 0,2719 -10 0,2739 0,1312 0,1427 -9 0,3 -0,0969 0,3969 -8 0,0769 -0,0516 0,1285 -7 0 -0,0337 0,0337 -6 0,1071 0,0838 0,0233 -5 0 -0,017 0,017 -4 0,0323 0,1595 -0,1272 -3 0,2 -0,0599 0,2599 -2 0,0417 -0,094 0,1357 -1 0,89 0,0117 0,8783 0 -0,2050 -0,0969 -0,1081 1 0,2779 -0,1375 0,4154 2 0 0,1338 -0,1338 3 -0,2969 -0,0445 -0,2524 4 0 -0,0524 0,0524 5 0 -0,0966 0,0966 6 0,037 -0,0379 0,0749 7 0 0,0589 -0,0589 8 0 -0,03 0,03 9 -0,25 0,0223 -0,2723 10 0 0,0063 -0,0063 11 0,1429 -0,1103 0,2532 12 0,25 -0,0599 0,3099 13 -0,1333 0,133 -0,2663 14 0 0,0782 -0,0782 15 0,1692 0,0148 0,1544 16 0 -0,0192 0,0192 17 0,0395 -0,0989 0,1384 18 -0,019 -0,0223 0,0033 19 0,9355 -0,0089 0,9444 20 0 0,0308 -0,0308 21 0 0,152 -0,152 22 0,2333 0,0036 0,2297 23 0,0541 0,0629 -0,0088 24 -0,0256 0,1085 -0,1341
16. PT Indocement Tunggal Perkasa.
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 0,1071 -0,0969 0,204 -11 0,0645 -0,1375 0,202 -10 -0,0227 0,1338 -0,1565 -9 -0,0853 -0,0445 -0,0408 -8 -0,1203 -0,0524 -0,0679 -7 -0,4162 -0,0966 -0,3196 -6 -0,0099 -0,0379 0,028 -5 0,0167 0,0589 -0,0422 -4 0,0492 -0,0300 0,0792 -3 -0,0625 0,0223 -0,0848 -2 -0,2167 0,0063 -0,223 -1 0,0213 -0,1103 0,1316 0 -0,0833 -0,0599 -0,0234 1 0,1364 0,1330 0,0034 2 0,12 0,0782 0,0418 3 -0,0893 0,0148 -0,1041 4 0 -0,0192 0,0192 5 -0,2549 -0,0989 -0,156 6 -0,2163 -0,0223 -0,194 7 -0,2162 -0,0089 -0,2073 8 -0,0345 0,0308 -0,0653 9 0,2143 0,1520 0,0623 10 0 0,0036 -0,0036 11 0 0,0629 -0,0629 12 0,0588 0,1085 -0,0497 13 -0,0278 0,0061 -0,0339 14 0,4 -0,0486 0,4486 15 -0,1837 -0,0819 -0,1018 16 -0,025 -0,0431 0,0181 17 -0,1282 -0,0549 -0,0733 18 -0,2353 -0,1198 -0,1155 19 0,0769 -0,0579 0,1348 20 -0,0357 -0,0859 0,0502 21 -0,0370 0,0277 -0,0647 22 0,3462 -0,0030 0,3492 23 -0,0857 0,1328 -0,2185 24 0,2813 0,0974 0,1839
17. PT Semen Cibinong.
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 0,0610 0,0589 0,0021 -11 0 -0,0300 0,03 -10 0,1609 0,0223 0,1386 -9 -0,0396 0,0063 -0,0459 -8 -0,1753 -0,1103 -0,065 -7 -0,075 -0,0599 -0,0151 -6 0 0,1330 -0,133 -5 0,0405 0,0782 -0,0377 -4 0 0,0148 -0,0148 -3 0 -0,0192 0,0192 -2 0 -0,0989 0,0989 -1 0 -0,0223 0,0223 0 0 -0,0089 0,0089 1 0 0,0308 -0,0308 2 -0,2078 0,1520 -0,3598 3 -0,1148 0,0036 -0,1184 4 0 0,0629 -0,0629 5 0,2037 0,1085 0,0952 6 -0,1077 0,0061 -0,1138 7 0,0172 -0,0486 0,0658 8 -0,1525 -0,0819 -0,0706 9 -0,08 -0,0431 -0,0369 10 -0,2391 -0,0549 -0,1842 11 -0,2 -0,1198 -0,0802 12 0,0714 0,0579 0,0135 13 -0,0333 0,0884 -0,1217 14 -0,0690 -0,0859 0,0169 15 0,1852 0,0277 0,1575 16 -0,0625 -0,0030 -0,0595 17 0,5333 0,1328 0,4005 18 0,0435 0,0974 -0,0539 19 0,0833 0,0217 0,0616 20 0,4423 0,0049 0,4374 21 0,1333 0,0427 0,0906 22 -0,0588 0,1283 -0,1871 23 -0,1 0,0467 -0,1467 24 -0,0417 -0,0135 -0,0282
18. PT Darya-Varia Laboratories.
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 -0,4545 -0,0300 -0,4245 -11 -0,0476 0,0223 -0,0699 -10 0 0,0063 -0,0063 -9 -0,03 -0,1103 0,0803 -8 -0,2165 -0,0599 -0,1566 -7 -0,0789 0,1330 -0,2119 -6 0,3429 0,0782 0,2647 -5 0,0638 0,0148 0,049 -4 -0,2 -0,0192 -0,1808 -3 0 -0,0989 0,0989 -2 -0,0375 -0,0223 -0,0152 -1 0 -0,0089 0,0089 0 0,1299 0,0308 0,0991 1 0 0,1520 -0,152 2 0,0345 0,0036 0,0309 3 0 0,0629 -0,0629 4 -0,0333 0,1085 -0,1418 5 -0,0690 0,0061 -0,0751 6 0,0370 -0,0486 0,0856 7 -0,0119 -0,0819 0,07 8 0,2048 -0,0431 0,2479 9 0 -0,0549 0,0549 10 0 -0,1198 0,1198 11 0 0,0579 -0,0579 12 -0,08 0,0884 -0,1684 13 0,3043 -0,0859 0,3902 14 0 0,0277 -0,0277 15 0,0833 -0,0030 0,0863 16 0,0769 0,1328 -0,0559 17 0,0357 0,0974 -0,0617 18 0,1034 0,0217 0,0817 19 0 0,0049 -0,0049 20 0,0313 0,0427 -0,0114 21 -0,1515 0,1283 -0,2798 22 0,0714 0,0467 0,0247 23 0 -0,0135 0,0135 24 0,0333 0,1212 -0,0879
19. PT Sekar Laut.
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 0 0,0782 -0,0782 -11 0 0,0148 -0,0148 -10 -0,4146 -0,0192 -0,3954 -9 -0,3333 -0,0989 0,4322 -8 0 -0,0223 0,0223 -7 0 -0,0089 0,0089 -6 0 0,0308 -0,0308 -5 0 0,1520 -0,152 -4 0 0,0036 -0,0036 -3 0 0,0629 -0,0629 -2 0 0,1085 -0,1085 -1 0 0,0061 -0,0061 0 0 -0,,0486 0,0486 1 0 -0,0819 0,0819 2 0 -0,0431 0,0431 3 0 -0,0549 0,0549 4 0 -0,1198 0,1198 5 0 0,0579 -0,0579 6 0 0,0084 -0,0884 7 0 -0,0859 0,0859 8 0 0,0277 -0,0277 9 -0,3125 -0,0030 -0,3095 10 -0,1818 0,1328 -0,3146 11 -0,0889 0,0974 -0,1863 12 0 0,0217 -0,0217 13 -0,0488 0,0049 -0,0537 14 -0,1026 0,0427 -0,1453 15 0,0857 0,1283 -0,0426 16 0,4737 0,0467 0,427 17 0 -0,0135 0,0135 18 0,25 0,1212 0,1288 19 0 0,0882 -0,0882 20 0,0857 0,0108 0,0749 21 0,3158 -0,0333 0,3491 22 0 0,0649 -0,0649 23 0 -0,0650 0,0650 24 0 -0,0001 0,0001
20. PT Alfa Retalindo.
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 -0,0769 -0,0192 -0,0577 -11 -0,083 -0,0989 0,0159 -10 -0,1212 -0,0223 -0,0989 -9 -0,0345 -0,0089 -0,0256 -8 0,1071 0,0308 0,0763 -7 0 0,1520 -0,152 -6 -0,0645 0,0036 -0,0681 -5 0 0,0629 -0,0629 -4 0,1379 0,1085 0,0294 -3 -0,0606 0,0061 -0,0667 -2 0 -0,0486 0,0486 -1 -0,0645 -0,0819 0,0174 0 0,1034 -0,0431 0,1465 1 0 -0,0549 0,0549 2 -0,0313 -0,1198 0,0885 3 0 0,0579 -0,0579 4 0 0,0884 -0,0884 5 -0,0323 -0,0859 0,0536 6 -0,0333 0,0277 -0,061 7 -0,0345 -0,0030 -0,0315 8 -0,0357 0,1328 -0,1685 9 0 0,0974 -0,0974 10 -0,0667 0,0217 -0,0884 11 0,1786 0,0049 0,1737 12 0,1515 0,0427 0,1088 13 0,3684 0,1283 0,2401 14 -0,0577 0,0467 -0,1044 15 0,0204 -0,0135 0,0339 16 0 0,1212 -0,1212 17 -0,08 0,0882 -0,1682 18 0 0,0108 -0,0108 19 0 -0,0333 0,0333 20 -0,1739 0,0649 -0,2388 21 0 -0,0650 0,065 22 0,0263 -0,0001 0,0264 23 0 0,0036 -0,0036 24 0,0256 -0,0030 0,0286
21. PT Sumalindo Lestari Jaya.
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 0,0606 -0,0192 0,0798 -11 0 -0,0989 0,0989 -10 0 -0,0223 0,0223 -9 -0,1714 -0,0089 -0,1625 -8 -0,2414 0,0308 -0,2722 -7 0,0455 0,152 -0,1065 -6 -0,087 0,0036 0,0906 -5 0 0,0629 -0,0629 -4 0 0,1085 -0,1085 -3 -0,2381 0,0061 -0,2442 -2 0,25 -0,0486 0,2986 -1 0,15 -0,0819 0,2319 0 0,1739 -0,0431 0,217 1 0,0741 -0,0549 0,129 2 -0,1034 -0,1198 0,0164 3 -0,2308 0,0579 -0,2887 4 -0,35 0,0884 -0,4384 5 0,1538 -0,0859 0,2397 6 -0,0667 0,0277 -0,0944 7 -0,0714 -0,003 -0,0684 8 -0,0769 0,1328 -0,2097 9 -0,6667 0,0974 0,5693 10 -0,25 0,0217 -0,2717 11 0,1333 0,0049 0,1284 12 0,1765 0,0427 0,1338 13 0 0,1283 -0,1283 14 0,05 0,0467 0,0033 15 -0,0476 -0,0135 -0,0341 16 0,1 0,1212 -0,0212 17 0 0,0882 -0,0882 18 0,1364 0,0108 0,1256 19 -0,12 -0,0333 -0,0867 20 -0,0909 0,0649 -0,1558 21 0 -0,0650 0,0650 22 0 -0,0001 0,0001 23 0 0,0336 -0,0336 24 0,1 -0,003 0,103
22. PT Indosat.
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 0,1270 0,152 -0,025 -11 -0,061 0,0036 -0,0646 -10 0 0,0629 -0,0629 -9 0,275 0,1085 0,1665 -8 -0,0784 0,0061 -0,0845 -7 -0,0681 -0,0486 -0,0195 -6 -0,1689 -0,0819 -0,087 -5 0,005 -0,0431 0,0486 -4 -0,0273 -0,0549 0,0276 -3 -0,1236 -0,1198 -0,0038 -2 0,0705 0,0579 0,0126 -1 0,1078 0,0884 0,0194 0 -0,2054 -0,0859 -0,1195 1 0,068 0,0277 0,0403 2 -0,0318 -0,003 -0,0288 3 0,1447 0,1328 0,0119 4 0,0747 0,0974 -0,0227 5 -0,0588 0,0217 -0,0805 6 -0,0398 0,0049 -0,0447 7 -0,0414 0,0427 -0,0841 8 0,1605 0,1283 0,0322 9 0,2713 0,0467 0,2246 10 -0,0377 -0,0135 -0,0242 11 0,3043 0,1212 0,1831 12 0,0767 0,0882 -0,0115 13 0,13 0,0188 0,1112 14 0,0548 -0,0333 0,0881 15 0,0325 0,0649 -0,0324 16 0,0063 -0,0650 0,0713 17 0,0063 -0,0001 0,0064 18 00248 0,0336 -0,0088 19 0,0182 -0,003 0,0212 20 0,006 0,0867 -0,0807 21 0,1183 0,0492 0,0691 22 0,2169 0,1363 0,0806 23 0 0,0230 -0,023 24 -0,0087 0,0452 -0,0538
23. PT Pelangi Indah Canindo.
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 0.2 0,0217 0,1783 -11 0,8333 0,0049 0,8284 -10 0 0,0427 -0,0427 -9 0 0,1283 -0,1283 -8 0 0,0467 -0,0467 -7 -0,0909 -0,0135 -0,0774 -6 0 0,1212 -0,1212 -5 0 0,0882 -0,0882 -4 0,0667 0,0108 0,0559 -3 0 -0,0333 0,0333 -2 0,1875 0,0649 0,1226 -1 0 -0,065 0,065 0 0 -0,0001 0,0001 1 0 0,0336 -0,0336 2 -0,12 -0,003 -0,117 3 0,0909 0,0867 0,0042 4 -0,0833 0,0492 -0,1325 5 0,1818 0,1363 0,0455 6 0 0,023 -0,023 7 01538 0,0452 0,1086 8 -0,2667 0,0272 0,2939 9 -0,0455 0,0059 -0,0514 10 0 -0,0468 0,0468 11 0 0,0059 -0,0059 12 -0,0476 0,0314 -0,079 13 -0,3 0,0534 -0,3534 14 0,4286 -0,1118 0,5404 15 0 0,0278 -0,0278 16 0 -0,0121 0,0121 17 -0,35 0,0285 -0,3785 18 -0,1538 0,0602 -0,214 19 0,0909 0,0599 0,031 20 0 -0,0013 0,0013 21 0,0833 0,075 0,0083 22 1 0,1069 0,8931 23 0,0769 -0,0918 0,1687 24 0 -0,0148 0,0148
24. PT Ades Waters Indonesia.
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 -0,0625 0,0049 -0,0674 -11 0,7 0,0427 0,6573 -10 -0,2157 0,1283 -0,344 -9 0,05 0,0467 0,0033 -8 -0,0476 -0,0135 -0,0341 -7 0,025 0,1212 -0,0962 -6 0,0488 0,0882 -0,0394 -5 0,0233 0,0108 0,0125 -4 -0,1591 -0,0333 -0,1258 -3 0,0541 0,0649 -0,0108 -2 -0,0513 -0,065 0,0137 -1 0,027 -0,0001 0,0271 0 0,8947 0,0336 0,8611 1 0,6667 -0,003 0,6697 2 0 0,0867 -0,0867 3 0 0,0492 -0,0492 4 -0,2333 0,1363 -0,3696 5 -0,0109 0,023 -0,0339 6 0 0,0452 -0,0452 7 0,022 0,0272 -0,0052 8 -0,1613 0,0059 -0,1672 9 -0,2564 -0,0468 -0,2096 10 0,0345 0,0059 0,0286 11 -0,0733 0,0314 -0,1047 12 -0,1511 0,0534 -0,2045 13 0,2712 -0,1118 0,383 14 0 0,0278 -0,0278 15 0,2267 -0,0121 0,2388 16 -0,0217 0,0285 -0,0502 17 -0,0778 0,0602 -0,138 18 -0,0361 0,0599 -0,096 19 -0,1188 -0,0013 -0,1175 20 -0,0071 0,075 -0,0821 21 0,1 0,1069 -0,0069 22 -0,1558 -0,0918 -0,064 23 -0,0768 -0,0148 -0,0621 24 0,05 0,0316 0,0184
25. PT Matahari Putra Prima.
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 0,0309 0,0467 -0,0158 -11 0,01 -0,0135 0,0235 -10 0,0396 0,1212 -0,0816 -9 0,2381 0,0882 0,1499 -8 0,0385 0,0108 0,0277 -7 -0,1481 -0,0333 -0,1148 -6 0,1304 0,0649 0,0655 -5 -0,2308 -0,065 -0,1658 -4 0,05 -0,0001 0,0501 -3 0,0476 0,0336 0,014 -2 -0,0909 -0,003 -0,0879 -1 0,2 0,0867 0,1133 0 -0,0833 0,0492 -0,1325 1 0,1364 0,1363 0,0001 2 -0,08 0,023 -0,103 3 0,1304 0,0452 0,0852 4 0,0308 0,0272 0,0036 5 -0,0149 0,0059 -0,009 6 -0,1212 -0,0468 -0,0744 7 -0,0172 0,0059 -0,0231 8 0,0351 0,0314 0,0037 9 0,2203 0,0534 0,1669 10 0,1111 -0,1118 0,2229 11 0,05 0,0278 0,4722 12 0,0238 -0,0121 0,0359 13 0,186 0,0285 0,1575 14 -0,0588 0,0602 0,0014 15 -0,0313 0,0599 -0,0912 16 -0,1505 -0,0013 -0,1492 17 0,3038 0,075 0,2288 18 -0,0583 0,1069 -0,1652 19 -0,2577 -0,0918 -0,1659 20 0,0417 -0,0148 0,0565 21 0,0933 0,0316 0,0617 22 -0,0732 0,0589 -0,01321 23 0,0921 0,0722 0,0199 24 -0,1205 0,0313 -0,1518
26. PT Millenium Pharmacon International.
Bulan Rit Rmt Abnormal Return (AR)
-12 0,1538 0,1212 0,0326 -11 -0,1333 0,0882 -0,2215 -10 0,3077 0,0108 0,2969 -9 0,2353 -0,0333 0,2686 -8 0,1538 0,0649 0,0889 -7 -0,0667 -0,065 -0,0017 -6 0 -0,0001 0,0001 -5 0,1429 0,0336 0,1093 -4 -0,125 -0,003 -0,122 -3 0,1429 0,0867 0,0562 -2 0,1875 0,0492 0,1383 -1 0,1053 0,1363 -0,031 0 -0,0476 0,023 -0,0706 1 -0,1 0,0452 -0,1453 2 0,0556 0,0272 0,0284 3 -0,1053 0,0059 -0,1112 4 -0,0588 -0,0468 -0,012 5 0 0,0059 -0,0059 6 -0,0625 0,0314 -0,0939 7 0 0,0534 -0,0534 8 -0,2667 -0,1118 -0,1549 9 -0,1818 0,0278 -0,2096 10 0,1111 -0,0121 0,1232 11 -0,2 0,0285 -0,2285 12 0,75 0,0602 0,6898 13 -0,0714 0,0599 -0,1313 14 0 -0,0013 0,0013 15 0,2308 0,075 0,1558 16 0 0,1069 -0,1069 17 -0,1875 -0,0918 -0,0957 18 0 -0,0148 0,0148 19 0,0769 0,0316 0,0453 20 0 0,0589 -0,0589 21 -0,0714 0,0722 -0,1436 22 0,0769 0,0313 0,0456 23 0 0,0861 -0,0861 24 0 0,0504 -0,0504
LAMPIRAN III
Hasil Uji Statistik Abnormal Return dengan One Sample T-Test
Perusahaan Pengakuisisi One-Sample Statistics
14 -,041014 ,1201200 ,0321034SBL_12N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-1,278 13 ,224 -,041014 -,110370 ,028341SBL_12t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 -,032871 ,1839863 ,0491724SBL_11N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-,668 13 ,516 -,032871 -,139101 ,073360SBL_11t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 -,015321 ,1205472 ,0322176SBL_10N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-,476 13 ,642 -,015321 -,084923 ,054281SBL_10t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 ,044600 ,2694613 ,0720166SBL_9N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
,619 13 ,546 ,044600 -,110982 ,200182SBL_9t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 ,169986 ,2379076 ,0635835SBL_8N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
2,673 13 ,019 ,169986 ,032622 ,307349SBL_8t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 -,086479 ,1689786 ,0451614SBL_7N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-1,915 13 ,078 -,086479 -,184044 ,011087SBL_7t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 ,062550 ,1744305 ,0466185SBL_6N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
1,342 13 ,203 ,062550 -,038163 ,163263SBL_6t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 -,032621 ,0552139 ,0147565SBL_5N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-2,211 13 ,046 -,032621 -,064501 -,000742SBL_5t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 ,059750 ,2057479 ,0549884SBL_4N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
1,087 13 ,297 ,059750 -,059045 ,178545SBL_4t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 -,008757 ,0754417 ,0201627SBL_3N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-,434 13 ,671 -,008757 -,052316 ,034802SBL_3t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 ,021329 ,0909660 ,0243117SBL_2N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
,877 13 ,396 ,021329 -,031194 ,073851SBL_2t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 -,038207 ,1645982 ,0439907SBL_1N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-,869 13 ,401 -,038207 -,133243 ,056829SBL_1t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 -,065671 ,0639445 ,0170899H_0N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-3,843 13 ,002 -,065671 -,102592 -,028751H_0t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 ,018000 ,1215516 ,0324860SSD_1N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
,554 13 ,589 ,018000 -,052182 ,088182SSD_1t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 -,089229 ,1794169 ,0479512SSD_2N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-1,861 13 ,086 -,089229 -,192821 ,014364SSD_2t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 ,053321 ,1645083 ,0439667SSD_3N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
1,213 13 ,247 ,053321 -,041663 ,148306SSD_3t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 -,063864 ,1623927 ,0434013SSD_4N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-1,471 13 ,165 -,063864 -,157627 ,029898SSD_4t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 ,010400 ,1024393 ,0273781SSD_5N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
,380 13 ,710 ,010400 -,048747 ,069547SSD_5t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 -,056721 ,1719091 ,0459446SSD_6N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-1,235 13 ,239 -,056721 -,155979 ,042536SSD_6t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 -,053221 ,0870698 ,0232704SSD_7N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-2,287 13 ,040 -,053221 -,103494 -,002949SSD_7t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 -,001514 ,1321757 ,0353254SSD_8N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-,043 13 ,966 -,001514 -,077830 ,074802SSD_8t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 ,038107 ,1219786 ,0326002SSD_9N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
1,169 13 ,263 ,038107 -,032321 ,108535SSD_9t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 -,053521 ,1437769 ,0384260SSD_10N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-1,393 13 ,187 -,053521 -,136536 ,029493SSD_10t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 -,050836 ,1444853 ,0386153SSD_11N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-1,316 13 ,211 -,050836 -,134259 ,032588SSD_11t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 ,038943 ,0572168 ,0152918SSD_12N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
2,547 13 ,024 ,038943 ,005907 ,071979SSD_12t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 ,008271 ,1274708 ,0340680SSD_13N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
,243 13 ,812 ,008271 -,065328 ,081871SSD_13t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 -,042064 ,1040452 ,0278073SSD_14N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-1,513 13 ,154 -,042064 -,102138 ,018010SSD_14t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 -,040121 ,0839768 ,0224438SSD_15N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-1,788 13 ,097 -,040121 -,088608 ,008365SSD_15t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 ,009736 ,2315746 ,0618909SSD_16N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
,157 13 ,877 ,009736 -,123971 ,143443SSD_16t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 -,025893 ,0897331 ,0239822SSD_17N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-1,080 13 ,300 -,025893 -,077703 ,025918SSD_17t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 -,057807 ,1614749 ,0431560SSD_18N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-1,339 13 ,203 -,057807 -,151040 ,035426SSD_18t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 ,028229 ,1884147 ,0503560SSD_19N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
,561 13 ,585 ,028229 -,080559 ,137016SSD_19t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 -,075321 ,1530740 ,0409107SSD_20N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-1,841 13 ,089 -,075321 -,163704 ,013061SSD_20t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 -,061479 ,1139817 ,0304629SSD_21N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-2,018 13 ,065 -,061479 -,127290 ,004332SSD_21t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 -,013000 ,1051879 ,0281127SSD_22N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-,462 13 ,651 -,013000 -,073734 ,047734SSD_22t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 -,025079 ,0871283 ,0232860SSD_23N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-1,077 13 ,301 -,025079 -,075385 ,025228SSD_23t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
14 ,005279 ,0999338 ,0267084SSD_24N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
,198 13 ,846 ,005279 -,052422 ,062979SSD_24t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
Perusahaan Diakuisisi One-Sample Statistics
12 -,035825 ,1724473 ,0497812SBL_12N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-,720 11 ,487 -,035825 -,145393 ,073743SBL_12t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 ,146425 ,3083043 ,0889998SBL_11N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
1,645 11 ,128 ,146425 -,049462 ,342312SBL_11t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 -,048983 ,1956008 ,0564651SBL_10N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-,867 11 ,404 -,048983 -,173262 ,075295SBL_10t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 ,091217 ,1955347 ,0564460SBL_9N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
1,616 11 ,134 ,091217 -,033020 ,215453SBL_9t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 -,031942 ,1116790 ,0322390SBL_8N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-,991 11 ,343 -,031942 -,102899 ,039016SBL_8t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 -,089342 ,1026730 ,0296391SBL_7N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-3,014 11 ,012 -,089342 -,154577 -,024106SBL_7t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 -,015708 ,1078790 ,0311420SBL_6N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-,504 11 ,624 -,015708 -,084251 ,052835SBL_6t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 -,031275 ,0825200 ,0238215SBL_5N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-1,313 11 ,216 -,031275 -,083706 ,021156SBL_5t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 -,036708 ,0899222 ,0259583SBL_4N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-1,414 11 ,185 -,036708 -,093842 ,020425SBL_4t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 ,000692 ,1196649 ,0345443SBL_3N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
,020 11 ,984 ,000692 -,075340 ,076723SBL_3t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 ,036200 ,1374962 ,0396917SBL_2N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
,912 11 ,381 ,036200 -,051161 ,123561SBL_2t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 ,123175 ,2487226 ,0718000SBL_1N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
1,716 11 ,114 ,123175 -,034856 ,281206SBL_1t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 ,077267 ,2696325 ,0778362H_0N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
,993 11 ,342 ,077267 -,094050 ,248583H_0t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 ,086083 ,2347965 ,0677799SSD_1N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
1,270 11 ,230 ,086083 -,063099 ,235266SSD_1t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 -,048333 ,1226365 ,0354021SSD_2N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-1,365 11 ,199 -,048333 -,126253 ,029586SSD_2t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 -,074050 ,1122640 ,0324078SSD_3N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-2,285 11 ,043 -,074050 -,145379 -,002721SSD_3t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 -,089442 ,1652475 ,0477028SSD_4N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-1,875 11 ,088 -,089442 -,194435 ,015552SSD_4t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 ,009358 ,1048014 ,0302536SSD_5N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
,309 11 ,763 ,009358 -,057229 ,075946SSD_5t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 -,056025 ,0770052 ,0222295SSD_6N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-2,520 11 ,028 -,056025 -,104952 -,007098SSD_6t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 -,016800 ,0892463 ,0257632SSD_7N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-,652 11 ,528 -,016800 -,073504 ,039904SSD_7t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 -,021350 ,1591581 ,0459450SSD_8N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-,465 11 ,651 -,021350 -,122474 ,079774SSD_8t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 -,009058 ,2485606 ,0717533SSD_9N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-,126 11 ,902 -,009058 -,166986 ,148870SSD_9t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 -,029308 ,1615526 ,0466362SSD_10N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-,628 11 ,543 -,029308 -,131954 ,073337SSD_10t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 ,040350 ,2043587 ,0589933SSD_11N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
,684 11 ,508 ,040350 -,089493 ,170193SSD_11t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 ,063075 ,2402318 ,0693490SSD_12N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
,910 11 ,383 ,063075 -,089561 ,215711SSD_12t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 ,016117 ,2410204 ,0695766SSD_13N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
,232 11 ,821 ,016117 -,137020 ,169254SSD_13t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 ,059717 ,2128187 ,0614355SSD_14N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
,972 11 ,352 ,059717 -,075502 ,194935SSD_14t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 ,041400 ,1133999 ,0327357SSD_15N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
1,265 11 ,232 ,041400 -,030651 ,113451SSD_15t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 -,001367 ,1496193 ,0431914SSD_16N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-,032 11 ,975 -,001367 -,096430 ,093697SSD_16t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 -,018000 ,2011229 ,0580592SSD_17N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-,310 11 ,762 -,018000 -,145787 ,109787SSD_17t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 -,025833 ,1087131 ,0313828SSD_18N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-,823 11 ,428 -,025833 -,094906 ,043240SSD_18t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 ,067367 ,2892967 ,0835128SSD_19N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
,807 11 ,437 ,067367 -,116444 ,251177SSD_19t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 -,003183 ,1655901 ,0478017SSD_20N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-,067 11 ,948 -,003183 -,108394 ,102028SSD_20t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 ,005150 ,1575691 ,0454863SSD_21N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
,113 11 ,912 ,005150 -,094965 ,105265SSD_21t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 ,100108 ,2896264 ,0836079SSD_22N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
1,197 11 ,256 ,100108 -,083911 ,284128SSD_22t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 -,026275 ,0987465 ,0285057SSD_23N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-,922 11 ,376 -,026275 -,089016 ,036466SSD_23t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0
One-Sample Statistics
12 -,013117 ,0947348 ,0273476SSD_24N Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
-,480 11 ,641 -,013117 -,073308 ,047075SSD_24t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Test Value = 0