Post on 16-Oct-2021
PANDUANCORPORATED VOLUNTEER
PELATIH
Judul Buku:Corporated Volunteer – PANDUAN PELATIH
Penyusun:Palang Merah Indonesia (PMI)
Editor:Palang Merah Indonesia (PMI)
Penerbit:
Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 96, JakartaEmail : pmi.or.id Laman : www.pmi.or.idTwitter : @palangmerahFacebook : Palang Merah IndonesiaYoutube : Palang Merah Indonesia
Design Sampul, Illustrasi & Tata LetakeLBe Creative | khonkkhonk@gmail.com
Copyright@2015
Cetakan Pertama, Februari 2015
ISBN: 978-979-3575-78-0
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
I
KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan) di bidang kemanusiaan semakin bertambah di berbagai bidang melalui sarana lembaga sosial dan kemanusiaan yang ada. Mitra perusahaan dengan sumber daya manusia dan sumber dayanya sangat berpotensi melakukan kegiatan kemanusiaan membantu sesama. Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai satu-satunya perhimpunan nasional organisasi palang merah, tumbuh dan berkembang bersama komponen masyarakat telah secara bersama memberikan pelayanan kepada sesama di saat darurat maupun dalam situasi normal.
Tegas tercantum dalam amanat UU no. 24 tahun 2007 bahwa lembaga usaha bersama lembaga internasional berkesempatan berperan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. PMI sebagai wadah bagi sukarelawan bidang kemanusiaan, membuatkan secara khusus sistim bagi mitra perusahaan untuk bersama-sama melakukan kegiatan kemanusiaan.
Tersedianya buku ini diharap mampu menambah keterampilan bagi pembelajar dari mitra perusahaan dan tentunya meningkatkan rasa kesukarelawanan dalam memberikan pelayanan kemanusiaan bersama PMI. Kebutuhan-kebutuhan terkini serta situasi kondisi di bidang kemanusiaan yang terus berkembang tentunya dapat menambah khasanah dan konten buku selanjutnya.
Kelengkapan pelatihan mitra ini terdiri atas 7 (tujuh) buku yakni Basic Training, Emergency Asesmen, Relief Distribution, Disaster Risk Reduction, Hygiene Promotion in Emergency, Stress Management dan Kurikulum Pelatihan Mitra berisikan materi pengenalan terhadap perhimpunan nasional Palang Merah Indonesia serta keterampilan di bidang penanggulangan bencana dan kesehatan. Buku panduan pelatihan diperuntukkan bagi pembelajar sebagai pegangan dalam proses pelatihan sedangkan buku kurikulum menjadi panduan tim pelatih dan penyelenggara pelatihan dalam pelaksanaannya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan buku ini, semoga menjadi acuan bagi peningkatan keterampilan sumber daya manusia pihak mitra perusahaan dalam semangat kesukarelawanan bersama PMI.
Jakarta, 11 Februari 2015
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
II
DAFTAR ISIKATA PENGANTAR IPENDAHULUAN 1KURIKULUM PELATIHAN MITRA 4SUMBER REFERENSI 7KURIKULUM PELATIHAN 71. Pelatihan Dasar 112. Asesmen Tanggap Darurat Bencana 323. Distribusi Bantuan 524. Pengurangan Risiko Bencana 705. Manajemen Stres 83PENYELENGGARAAN PELATIHAN CORPORATE VOLUNTEER 97DAFTAR ISTILAH 100DAFTAR PUSTAKA 101
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
1
A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak terlepas dari
pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta pengaruh budaya. Perubahan secara
terus menerus tersebut, menuntut perlunya perbaikan sistem
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan untuk mewujudkan
peserta didik yang mampu bersaing dan menyesuaikan dengan
perubahan zaman. Untuk itu upaya peningkatan mutu pendidikan
dan pelatihan harus dilakukan secara menyeluruh yang mencakup
pengembangan dimensi peserta didik secara utuh melalui aspek
moral, perilaku, pengetahuan dan keterampilan.
Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan
dan pengembangan kecakapan hidup (life skill) yang diwujudkan
melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk bertahan
hidup, menyesuaikan diri, dan berhasil dalam memberikan
pelayanan kemanusiaan di tengah masyarakat. Dengan demikian
peserta didik akan memiliki ketangguhan, kemandirian dan jati
diri yang dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan yang
dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.
Pengembangan kurikulum adalah perencanaan kesempatan
kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk membawa peserta
didik kearah perubahan yang diinginkan dan menilai hingga
mana perubahan–perubahan itu telah terjadi pada diri peserta.
Dalam pengertian diatas sesungguhnya pengembangan kurikulum
merupakan proses siklus yang tidak pernah berakhir. Proses
kurikulum tersebut terdiri dari empat unsur:
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
2
a. Tujuan
Mempelajari dan menggambarkan semua sumber pengetahuan
dan pertimbangkan tentang tujuan-tujuan pengajaran, baik
yang berkenaan dengan mata pelajaran maupun kurikulum
secara menyeluruh.
b. Metoda dan material Mengembangkan dan mencoba menggunakan metoda-metoda
dan material pelatihan untuk mencapai tujuan.
c. Penilaian atau assesment Menilai keberhasilan pekerjaan yang telah dikembangkan dalam
hubungan dengan tujuan, dan bila mengembangkan tujuan-
tujuan baru.
d. Balikan atau feedback
Umpan balik dari semua pengalaman yang telah diperoleh yang
pada gilirannya menjadi titik tolak bagi pelatihan selanjutnya.
2. TUJUAN
Kurikulum pelatihan corporate volunteer adalah:
1. Pedoman bagi tim pelatih dalam penyelenggaraan pelatihan
bagi pihak mitra.
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelayanan
Kepalangmerahan.
3. SASARAN
Kelompok profesional perusahaan-perusahaan yang memberikan
perhatian dalam bidang kemanusiaan.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
3
4. PENGERTIAN UMUM
1. Analisa kebutuhan diklat adalah suatu proses pengumpulan dan
analisis data dalam rangka mengidentifikasi bidang-bidang atau
faktor-faktor apa saja yang ada di dalam organisasi PMI yang
perlu ditingkatkan atau diperbaiki agar kinerja SDM dan kualitas
organisasi menjadi meningkat, melalui penyelenggaraan diklat.
2. Kompetensi adalah pemilikan pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan yang dituntut oleh jabatan tertentu.
3. Kompetensi utama adalahpemilikan pengetahuan, ketrampilan
dan kemampuan yang akan dicapai dan dikembangkan sesuai
bidang masing-masing.
4. Kompetensi umum adalah pemilikan pengetahuan, keterampilan
dan kemampuan secara umum tentang organisasi tersebut.
5. Kompetensi khusus adalah pemilikan pengetahuan, keterampilan
dan kemampuan yang sesuai dengan bidang masing-masing.
6. Kompetensi pendukung adalah pemilikan pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan yang dapat mendukung bidang
masing-masing.
7. Analisa pembelajaran adalah proses penjabaran perilaku
umum menuju perilaku khusus yang tersusun secara logis dan
sistematis.
8. Materi adalah ilmu pengetahuan atau keterampilan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
9. Media adalah seperangkat benda atau alat yang berfungsi
dan digunakan sebagai alat bantu pelatih atau pelatih dalam
komunikasi dan interaksi suatu proses pembelajaran dengan
tujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses
penyampaian materi pembelajaran kepada peserta pelatihan.
10. Metode adalah cara-cara dan teknik komunikasi dan interaksi
yang akan digunakan oleh pelatih atau pelatih dalam
menyampaikan materi pembelajaran dan dalam melaksanakan
proses pembelajaran.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
4
11. Orientasi adalah suatu program untuk memperkenalkan
anggota baru pada peran-peran mereka, organisasi, kebijakan,
nilai-nilai, keyakinan-keyakinan dan pada rekan kerja mereka.
12. Pelatihan adalah suatu kegiatan yang dimaksud untuk
memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku,
keterampilan dan pengetahuan dari karyawannya sesuai
dengan keinginan instansi.
5. PENYUSUNAN KURIKULUM PELATIHAN
Kurikulum pelatihan disusun berbasis pada pendekatan
kompetensi. Kompetensi yang akan dicapai pembelajar meliputi
pengetahuan dan keterampilan pelayanan Kepalangmerahan. Atas
kemampuan ini, pembelajar dapat memberikan pelayanan kepada
masyarakat melalui program-program perusahaan/instansi/
lembaga/organisasi pembelajar bekerja saat ini.
B. KURIKULUM PELATIHAN MITRA
1. KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
Kurikulum sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005, adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan
keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan tersebut. Selain itu kurikulum juga
mengandung makna yakni seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai isi dan lahan pelajaran serta cara yang digunakan
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
5
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Di sisi lain, kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan
dan nilai-nilai dasar yang merefleksikan dalam kebiasaan
berfikir dan bertindak. Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas
(2002) mendefinisikan bahwa, kurikulum berbasis kompetensi
merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang
kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai peserta didik,
penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber
daya pendidikan. Kurikulum ini berorientasi pada: (1) hasil dan
dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik
melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan
(2) keberagaman yang dapat diwujudkan sesuai kebutuhannya.
Kurikulum Berbasis Kompetensi ditujukan untuk menghasilkan
tamatan yang kompeten dan cerdas dalam membangun
identitasnya, dan memberikan dasar-dasar pengetahuan,
keterampilan, pengalaman belajar dalam membangun integritas
sosial, serta membudayakan dan mewujudkan karakter bangsa.
Kurikulum diklat PMI mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi,
yang menekankan pada pengembangan kemampuan (kompetensi)
melakukan tugas-tugas dengan standar performa tertentu,
sehingga hasilnya berupa penguasaan terhadap kompetensi
tertentu secara nasional dengan kesesuian dan potensi daerah
(lokal), untuk mendukung tugas pengembangan organisasi dan
pelayanan kepalangmerahan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu yang terdiri dari analisa
pembelajaran, silabus, rencana pembelajaran, dan muatan lokal.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
6
Silabus
RencanaPembelajaran
AnalisaPembelajaran
ModulRefrensiKurikulum
Media danMetode
2. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN DALAM PELATIHAN MITRA
Proses pembelajaran nantinya menggunakan metode dan media
interaktif menekankan pada keterampilan praktis bagi pembelajar.
Kompetensi yang diharapkan nanti adalah:
1. Mengetahui organisasi Palang Merah Indonesia serta nilai-nilai
kerelawanan.
2. Mengetahui manajemen bencana dan aktifitas-aktifitas dalam
setiap fase bencana.
3. Mengetahui aktifitas-aktifitas bidang kesehatan dalam
penanggulangan bencana.
Kurikulum Pelatihan PMISumber: Petunjuk Teknis Pengembangan Kurikulum, 2011
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
7
C. SUMBER REFERENSI
D. KURIKULUM PELATIHAN
1. Modul Pelatihan Psikososial, Palang Merah Indonesia, 2014.
2. Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Diklat SDM PMI, Palang
Merah Indonesia, 2011.
3. Petunjuk Teknis Pengembangan Kurikulum, Palang Merah
Indonesia, 2011.
4. Petunjuk Teknis Pelatihan Bagi Pihak Mitra, Palang Merah
Indonesia, 2011.
5. Pedoman Pelatihan PMI, Palang Merah Indonesia, cetakan kedua
tahun 2009.
6. Panduan Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat,
Palang Merah Indonesia, 2008.
7. Panduan Pelatihan VCA/PRA, Palang Merah Indonesia, 2008.
8. Manual Diseminasi Kepalangmerahan, Palang Merah Indonesia,
2009.
9. Kenali PMI, Palang Merah Indonesia, 2009.
10. Panduan Pelatihan Manajemen Bencana, Palang Merah
Indonesia, 2009.
11. Panduan Pelatihan Manajemen Tanggap Darurat Bencana,
Palang Merah Indonesia, 2009.
12. Manual Pelatih, Aksi Kesehatan & Pertolongan Pertama
Berbasis Masyarakat (Aksi-KPPBM), Panduan Pelatih Aksi-
KPPBM, Palang Merah Indonesia, 2011.
Pelatih PMI berkompeten dan mempunyai keterampilan
memberikan pelatihan menggunakan metode partisipatif bagi
semua kelompok masyarakat. Kompetensi metodologi pelatihan
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
8
tim pelatih juga telah tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi
Profesi (BNSP). Semua kelompok masyarakat (kalangan pekerja
kantor, industri, tenaga pendidik, masyarakat) dapat mengikuti
pelatihan dari PMI.
Materi-materi pelatihan yang diberikan PMI di bidang kesehatan
dan penanggulangan bencana meliputi: Pelatihan pertolongan
pertama, manajemen bencana, asesmen tanggap darurat
bencana, distribusi bantuan, promosi kesehatan, upaya
pengurangan risiko, Vulneurability Capacity Asesmen (VCA),
ambulans dan pergudangan dalam tanggap darurat bencana. Tim
pelatih PMI selain berkompetensi dalam hal memberikan pelatihan
juga menjadi pelaku pertolongan pertama dan penanggulangan
bencana pada setiap kejadian bencana alam, konflik sosial dan
krisis kesehatan.
Recruitment Basic Specialized ClustedGroup Mobilization
BASICDM
SPECIALIZEDHEALTH
SPECIALIZED
• Dunia Kepalang- merahan (2)
• Corporated Volunteer (2)
• Manajemen Bencana (4)
• Asesmen Tanggap Darurat Bencana (6)
• Distribusi Bantuan (6)
• Pengurangan Risiko Bencana (6)
• Pertolongan Pertama (8, 16, 24)
• Manajemen Stres (6)
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
9
Struktur Program
Susunan materi yang akan diberikan dalam proses pelatihan
dalam bentuk matriks yang terdiri dari materi dan alokasi waktu.
Materi yaitu ilmu pengetahuan atau keterampilan yang diperlu-
kan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan
pedoman akreditasi pelatihan, dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:
1. Materi dasar adalah materi yang sebaiknya diketahui oleh
peserta, misalnya kebijakan, peraturan-peraturan, keputusan
dan sebagainya. Penyampaian materiyang sifatnya kognitif ini
dilakukandengan metode interaktif dan eksploratif. Untuk itu
pertimbangkan jumlah jam yangmemadai untuk penugasan.
Persentase materi dasar sebesar 15% - 20% dari keseluruhan
jumlah jam pelatihan.
2. Materi inti adalah materi yang harus diketahui dan dikuasai
oleh peserta, mengarah pada kompetensi yang ingin dicapai.
Penyampaian materi dilakukan dengan berbagai alternatif
metode yang menyebabkan terjadinya proses eksperimentasi
dan eksplorasi oleh peserta. Dengan demikian jumlah jam
penugasan dan praktik lapangan memiliki porsi lebih besar
daripada presentasi teori oleh pelatih. Persentase materi inti
sebesar 60% - 70% dari keseluruhan jumlah jam pelatihan.
3. Materi penunjang adalah materi yang biasa dikaitkan untuk
menunjang materi inti yang terdiri dari building learning
commitment (BLC) atau pengantar pelatihan, Plan of Action
(POA)/ Rencana Tindak Lanjut (RTL) dan Praktik Kerja Lapangan
(PKL). Untuk itu perlu dirancang keterkaitan antara materi
di dalam kelas yang disampaikan dengan metode studi kasus,
latihan dan sebagainya dengan metode yang sesuai. Persentase
materi penunjang sebesar 15% - 20% dari keseluruhan jumlah
jam pelatihan.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
10
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
11
Bertujuan membuat pembelajar mengenal organisasi PMI, program
corporate volunteer dan memiliki kemampuan keterampilan dasar
dalam Manajemen Bencana.
A. STRUKTUR PROGRAM
PELATIHAN DASAR:
NO MATERIJAM PELAJARAN
TOTALTEORI PRAKTIK SIMULASI
I Materi Dasar
- Dunia Kepalangmerahan 2 - - 2
- Corporate volunteer 2 - - 2
II Materi Inti
- Dasar manajemen penanggulangan bencana, jenis dan karakteristik bahaya 1 1 - 2
- Pelaku penanggulangan bencana & Tanggap darurat bencana - 1 - 1
- Pemulihan dampak Bencana & Upaya pengurangan risiko - 1 - 1
III Materi Penunjang
- Pengantar pelatihan - 1 - 1
Jumlah Jpe 9
Catatan: 1 Jam Pembelajaran Efektif (Jpe) = 45 menit.
Kompetensi Utama:Mengenal organisasi PMI, program corporate volunteer dan memiliki
kemampuan keterampilan dasar Manajemen Bencana
Kompetensi Umum Indikator Pembelajaran Cakupan Bahasan
1. Menyebutkan komponen Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
1. Dapat menyebutkan anggota dari Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
1. Internasional Gerakan Kepalangmerahan.
B. ANALISA PEMBELAJARAN
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
12
2. Memahami organisasi PMI di Indonesia.
3. Mengetahui cara penggunaan lambang Palang Merah di Indonesia.
4. Memiliki kemampuan kepemimpinan.
5. Dapat mendukung jenis kegiatan yang membantu masyarakat.
2. Dapat menjelaskan Lambang dalam satu negara.
3. Dapat menjelaskan sejarah, tugas dan mandat PMI.
4. Dapat menunjukkan kemampuan bekerja tim.
5. Berkomitmen dalam kegiatan-kegiatan bidang kemanusiaan.
2. Organisasi PMI.3. Kepemimpinan.
Kompetensi Khusus Indikator Pembelajaran Cakupan Bahasan
1. Mendukung program corporate volunteer PMI.
2. Menjelaskan manfaat bergabung dalam program corporate volunteer PMI.
3. Mengidentifikasi kemampuan diri untuk membantu PMI dan pembe-rian pelayanan ke masyarakat.
4. Memahami dasar-dasar manajemen bencana.
5. Mengetahui jenis-jenis bencana.
6. Memahami pengertian dan aktifitas penanggulangan bencana.
7. Mengetahui lembaga dan institusi manajemen bencana di Indonesia.
8. Memahami pengertian dan aktifitas tanggap darurat PMI.
9. Memahami pengertian dan aktifitas pemulihan dampak bencana.
10. Memahami aktifitas kesiapsiagaan penanggulan-gan bencana.
1. Dapat menjelaskan konsep dan program corporate volunteer PMI.
2. Dapat menjelaskan manfaat program bagi perusahaan dan individu.
3. Dapat mengetahui keterampilan yang dimiliki.
4. Dapat menyebutkan siklus manajemen penanggulangan bencana.
5. Dapat menyebutkan jenis - jenis bencana serta karakteristik masing - masing dan faktor - faktor yang mempengaruhinya.
6. Dapat mengetahui jenis aktifitas penanggulangan bencana.
7. Dapat menyebutkan institusi dan lembaga yang bergerak dalam penanggulangan bencana di Indonesia.
8. Dapat menjelaskan pengertian dan aktifitas tanggap darurat bencana.
9. Dapat menjelaskan pengertian pemulihan dampak bencana dan rekonstruksi.
10. Dapat menyebutkan pengertian ancaman, risiko, kerentanan dan kapasitas.
1. Definisi corporate volunteer.
2. Hak pembinaan corporate volunteer.
3. Manfaat corporate volunteer.
4. Siklus manajemen bencana5. Jenis bencana dan
karakteristiknya.6. Definisi dan aktifitas dalam
masa tanggap darurat bencana, pemulihan dan kesiapsiagaan bencana.
Kompetensi Pendukung Indikator Pembelajaran Cakupan Bahasan
1. Mampu dan trampil dalam berkomunikasi secara interpesonal
2. Memiliki keahlian di bidang tertentu.
1. Dapat mempraktikkan keterampilan komunikasi interpesonal.
2. Dapat menerapkan keahliannya di PMI dan masyarakat.
1. Komunikasi massa.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
13
Pokok Bahasan
Sub-Pokok
Bahasan
TujuanPembelajaran Metode Waktu Media Referensi
I. Pen-gantar pelatihan
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu:• Dapat
berinteraksi secara positif dengan pelatih dan pembelajar lainnya.
• Dapat menyebutkan alur dan materi pelatihan yang akan disampaikan.
• Dapat menyebutkan materi pelatihan yang akan disampaikan.
• Dapat menyebutkan tujuan pelatihan.
• Dapat meng- identifikasi harapan- harapan dan norma mengikuti pelatihan.
• Perkenalan. • Energizer. 1 x 45’
• LCD projector
• Papan flipchart
• Alat tulis• Metaplan
• Pedoman pelatihan PMI.
• Petunjuk pelak-sanaan Diklat PMI.
• Petunjuk teknis pelati-han bagi pihak mitra.
II. World of Red Cross
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembela-jar diharapkan mampu:• Dapat
menyebutkan komponen Gerakan.
• Presentasi interaktif.
• Studi kasus.
• Tanya jawab.
2 x 45’
• LCD projector
• Papan flipchart
• Alat tulis• Film “We
Are The Fede- ration”
• Gambar karikatur Kepalang- merahan
• Pedoman pelatih kepalang- merahan, PMI.
• Buku Kenali PMI
C. SILABUS
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
14
• Dapat men-getahui cara penggunaan lambang Palang Merah di Indo-nesia.
• Dapat mema-hami organisasi PMI di Indo-nesia.
• Kartu Kasus
• Diskusi kelompok.
• Film.• Film
“Profil PMI”
III. Corporate Volunteer
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembela-jar diharapkan mampu:• Dapat men-
jelaskan konsep dan program corporate vol-unteer PMI.
• Dapat menjelas-kan manfaat program bagi perusahaan dan individu.
• Dapat meng-etahui keter-ampilan yang dimiliki.
• Presentasi interaktif.
• Curah pendapat.
• Studi kasus.
• Tanya jawab.
• Diskusi kelom-pok.
2 x 45’
• LCD projector
• Papan flipchart
• Alat tulis• Gambar
siklus PB• Metaplan
berisikan istilah- istilah PB.
• Petunjuk pelak-sanaan Pen-anggu-langan Bencana PMI.
• Petunjuk Pelak-sanaan Tanggap Darurat Bencana PMI.
V. Pelaku Penang-gu-langan Bencana dan Tanggap Darurat Bencana
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembela-jar diharapkan mampu: • Menyebutkan
pelaku-pelaku penanggulangan bencana di Indonesia.
• Menyebutkan tugas dan fungsi pelaku penanggulangan bencana di Indonesia.
• Mengetahui keberadaan Undang Undang No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
• Presentasi interaktif.
• Curah pendapat.
• Studi kasus.
• Tanya jawab.
• Diskusi kelom-pok.
1 x 45’
• LCD pro-jector
• Papan flipchart
• Alat tulis• Metaplan
berisikan nama- nama pelaku penang-gulangan bencana di Indo-nesia.
• Metaplan ber-gam-bar
• Kartu kasus.
• Film.
• Petunjuk pelak-sanaan Penang-gulangan Bencana PMI.
• UU no. 24 tahun 2007 tentang Penang-gulangan Ben-cana.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
15
• Memahami pengertian tanggap darurat bencana.
• Menyebutkan aktifitas pada tanggap darurat bencana.
• Mengetahui situasi yang dapat terjadi di saat tanggap darurat ben-cana dan solusi yang dilakukan.
VI. Pemulihan Dampak Bencana dan Upaya Penguran-gan Rsiko
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelaja-ran diharapkan mampu: • Memahami pen-
gertian pemu-lihan dampak bencana.
• Menyebutkan aktifitas pada pemulihan dampak ben-cana.
• Mengetahui situasi yang dapat terjadi di saat pemulihan dampak ben-cana dan solusi yang dilakukan.
• Mengetahui pengertian upa-ya pengurangan risiko bencana.
• Menyebutkan aktifitas upaya pengurangan risiko bencana.
• Mengetahui situasi yang dapat terjadi di saat upaya pengurangan risiko bencana dan solusi yang dilakukan.
• Presenta-si inter-aktif.
• Studi kasus.
• Tanya jawab.
• Diskusi kelom-pok.
1 x 45’
• LCD pro-jector
• Papan flipchart
• Alat tulis• Metaplan
bergam-bar.
• Kartu kasus.
• Film
• Petunjuk pelak-sanaan Penang-gulangan Bencana PMI.
• Petunjuk Pelak-sanaan Pemu-lihan dampak bencana PMI.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
16
VII. Evaluasi
Setelah proses belajar, terjadi peningkatan pemahaman pem-belajar dalam hal pengetahuan, kemampuan dan kapasitas yang berhubungan dengan topik pelatihan
• Form Evaluasi
• Kuesioner• Form
evaluasi
• Pedoman pelati-han PMI.
• Petunjuk pelak-sanaan Diklat PMI.
• Petunjuk teknis pelati-han bagi pihak mitra.
D. RENCANA POKOK PEMBELAJARAN
I. POKOK BAHASAN DUNIA KEPALANGMERAHAN
1. Tujuan Pembelajaran:
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu:• Menyebutkan komponen Gerakan.• Mengetahui cara penggunaan lambang Palang
Merah di Indonesia.• Memahami organisasi PMI di Indonesia.
2. Waktu:
3 x 45 menit
3. Media:
• LCD projector• Papan flipchart• Alat tulis• Film “We Are The Federation” • Gambar karikatur Kepalangmerahan
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
17
• Kartu Kasus• Film “Profil PMI”
4. Metode:
• Presentasi interaktif.• Studi kasus.• Tanya jawab.• Diskusi kelompok.• Pemutaran film pendek.
5. Proses Pembelajaran:
Pengantar:• Pelatih memperkenalkan diri, kompetensi dan
pengalaman selama di organisasi PMI.• Pelatih menjelaskan pokok bahasan dan tujuan
pembelajaran.
6. Kegiatan Belajar:
Tujuan Pembelajaran 1 & 2• Pelatih memutarkan film “We are the
Federation” untuk membuka wawasan awal peserta tentang Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
• Selanjutnya, pelatih menanyakan kepada para peserta:
• Hal-hal apa yang dilihat dalam video tersebut?• Pelatih menginventaris poin-poin yang
disampaikan oleh peserta dalam kertas flipchart.
• Ulasan dan tambahan dari pelatih meliputi materi: Komponen Gerakan, Lambang dan HPI.
• Pelatih membagi peserta menjadi 3 (tiga) kelompok dan diberikan gambar karikatur Kepalangmerahan.
• Media gambar berkategori Komponen Gerakan, Lambang dan HPI.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
18
• Instruksi kepada peserta: ketiga kelompok di-minta menafsirkan gambar yang diberikan dan menjelaskan berdasarkan kartu penjelasan yang diberikan. Kelompok mencoba menjelaskan gambar tersebut kepada kelompok lainnya begitupun seterusnya. Pelatih memfasilitasi diskusi dan memberi-kan tambahan terkait ketiga pokok bahasan tersebut.
Tujuan Pembelajaran 3• Pemutaran film Profil PMI• Selanjutnya, pelatih menanyakan kepada para
peserta: Hal-hal apa yang dilihat dalam video tersebut?
• Pelatih menginventaris poin-poin yang disampaikan oleh peserta dalam kertas flipchart.
• Ulasan dan tambahan dari pelatih meliputi materi: Sejarah PMI, visi misi dan kegiatan PMI.
Penutup: • Pelatih menyimpulkan apa yang telah dipelajari pada pokok bahasan ini.
• Pelatih menutup sesi ini dan mengucapkan terima kasih.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
19
II. POKOK BAHASAN CORPORATE VOLUNTEER
1. Tujuan Pembelajaran:
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu:• Menjelaskan konsep dan program corporate
volunteer PMI.• Menjelaskan manfaat program bagi perusahaan
dan individu.• Mengetahui keterampilan yang dimiliki.
2. Waktu:
2 x 45 Menit
3. Media:
• LCD projector• Papan flipchart• Alat tulis• Film “Find Volunteer Inside You”
4. Metode:
• Presentasi interaktif.• Berbagi pengalaman.• Tanya jawab.• Diskusi kelompok.• Pemutaran film pendek.
5. Proses Pembelajaran:
Pengantar:• Pelatih memperkenalkan diri, kompetensi dan
pengalaman selama di organisasi PMI.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
20
• Pelatih menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran.
6. Kegiatan Belajar:
• Pelatih memutarkan film “Find Volunteer Inside You – Versi PMI”
• Pelatih membagi peserta menjadi 3-4 Kelompok untuk berdiskusi dengan tema kerelawanan. Untuk selanjutnya masing- masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
• Pelatih mencatat point-point penting terkait kerelawanan dan dilanjutkan dengan gambaran kerelawanan yang ada di PMI.
• Pelatih mempresentasikan kegiatan Kerelawanan melalui Program Corporate Volunteer (latar belakang, alur, cara bergabung, keuntungan sampai dengan gambaran kegiatan Corporate Volunteer).
• Pelatih memberikan contoh kegiatan maupun program bersama perusahaan, lembaga, organisasi yang telah mendukung PMI.
• Pelatih mengajak peserta untuk melakukan self assesment terkait keterampilan dan kapasitas yang dimiliki baik untuk mendapat Pelatihan dari PMI atau memberikan Pelatihan kepada PMI.
Penutup: • Pelatih menyimpulkan apa yang telah dipelajari pada pokok bahasan ini.
• Pelatih menutup sesi ini dan mengucapkan terima kasih.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
21
III. POKOK BAHASAN DASAR MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA, JENIS DAN KARAKTERISTIK BAHAYA
1. Tujuan Pembelajaran:
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu:• Mengetahui siklus manajemen bencana.• Memahami pengertian - pengertian dari istilah
yang terkait dengan PB.• Mengetahui manajemen PB di PMI. • Mengetahui dan memahami jenis - jenis bahaya
serta karakteristiknya.
2. Waktu:
2 x 45 Menit
3. Media:
• LCD projector• Papan flipchart• Alat tulis• Gambar siklus PB• Metaplan berisikan istilah-istilah PB.
4. Metode:
• Presentasi interaktif.• Curah pendapat.• Studi kasus.• Tanya jawab.• Diskusi kelompok.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
22
5. Proses Pembelajaran:
Pengantar:• Pelatih memperkenalkan diri, kompetensi dan
pengalaman dalam manajemen bencana. • Pelatih menjelaskan pokok bahasan dan tujuan
pembelajaran.
6. Kegiatan Belajar:
Tujuan Pembelajaran 1 & 2 • Pelatih mengajak curah pendapat mengenai
hal-hal yang dilihat peserta dalam pemberitaan media massa terkait penanganan bencana.
• Menanyakan kepada peserta, apakah bencana hanya ditangani pada saat bencana terjadi? Pemberian pertolongan, bantuan makanan, tenda dan lainnya.
• Pelatih menampilkan gambar siklus manajemen bencana sebagai bahan diskusi.
• Menjelaskan bahwa saat ini pendekatan manajemen bencana lebih fleksibel yang artinya saat tanggap darurat bencana ditetapkan meskipun belum berakhir fase itu tetapi fase selanjutnya (pemulihan) sudah dapat dilakukan lebih awal.
• Pelatih menjelaskan mengenani manajemen bencana serta tujuannya.
• Menjelaskan tahapan manajemen bencana dari tanggap darurat bencana, masa pemulihan dan upaya pengurangan risiko.
• Para peserta dipersilahkan mengungkapkan pendapat mereka terhadap tahap-tahap manajemen bencana tersebut.
Tujuan Pembelajaran 3• Pelatih menjelaskan manajemen bencana yang
dilaksanakan oleh organisasi PMI.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
23
• Menjelaskan PMI berada di tiap tingkatan administratif di seluruh Indonesia. Koordinasi antar tingkatan diterangkan dengan menampilkan bagan koordinasi penanggulangan bencana di internal PMI dan hubungannya dengan stakeholder lainnya.
• Pelatih menyampaikan pengalaman- pengalaman penanganan bencana di wilayah masing-masing bersama dengan stakeholder terkait.
Tujuan Pembelajaran 4• Pelatih menanyakan kepada peserta
mengenai apa yang diketahui mengenai bencana yang terjadi. Pendapat peserta dituliskan di atas kertas flipchart, diarahkan untuk mendiskusikan setiap kejadian bencana mempunyai jenis dan karakteristik berbeda.
• Rangkuman dilakukan oleh pelatih mengenai jenis-jenis bahaya berdasarkan asal atau penyebabnya yakni Bahaya Alam, Bahaya Teknologi dan Bahaya Penurunan Kualitas Lingkungan.
Penutup: • Pelatih menyimpulkan apa yang telah dipelajari pada pokok bahasan ini.
• Pelatih menutup sesi ini dan mengucapkan terima kasih.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
24
IV. POKOK BAHASAN PELAKU PENANGGULANGAN BENCANA DAN TANGGAP DARURAT BENCANA
1. Tujuan Pembelajaran:
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu:• Menyebutkan pelaku-pelaku penanggulangan
bencana di Indonesia.• Menyebutkan tugas dan fungsi pelaku
penanggulangan bencana di Indonesia.• Mengetahui keberadaan Undang Undang No. 24
tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. • Memahami pengertian tanggap darurat
bencana. • Menyebutkan aktifitas pada tanggap darurat
bencana. • Mengetahui situasi yang dapat terjadi di saat
tanggap darurat bencana dan solusi yang dilakukan.
2. Waktu:
1 x 45 Menit
3. Media:
• LCD projector• Papan flipchart• Alat tulis• Metaplan berisikan nama-nama pelaku
penanggulangan bencana • Foto• Film
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
25
4. Metode:
• Presentasi interaktif.• Curah pendapat.• Studi kasus.• Tanya jawab.• Diskusi kelompok.
5. Proses Pembelajaran:
Pengantar:• Pelatih memperkenalkan diri, kompetensi dan
pengalaman dalam penanggulangan bencana. • Pelatih menjelaskan pokok bahasan dan tujuan
pembelajaran.
6. Kegiatan Belajar:
Tujuan Pembelajaran 1, 2 & 3• Pelatih membagi peserta ke dalam 3 (tiga)
kelompok dengan cara yang dinamis.• Pelatih memberikan instruksi ke masing-masing
kelompok:- Kelompok 1 : Mengumpulkan dan
mengkategorikan metaplan pelaku penanggulangan bencana dari instansi pemerintah.
- Kelompok 2 : Mengumpulkan dan mengkategorikan metaplan pelaku penanggulangan bencana dari lembaga usaha, masyarakat, lembaga swadaya masyarakat
- Kelompok 3 : Mengumpulkan dan mengkategorikan metaplan pelaku penanggulangan bencana (PB) dari lembaga internasional.
• Pelatih dan asisten pelatih meminta setiap kelompok mengambil metaplan yang telah disiapkan sebelumnya.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
26
• Setiap kelompok menyampaikan susunan meta-plan sesuai instruksi sebelumnya dan menjelas-kan peran dan tugas salah satu pelaku PB.
• Pelatih memandu proses dan menyampaikan susunan pelaku PB sesuai kategori yang diberi-kan.
• Pelatih menjelaskan kegiatan penanggulangan bencana di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
• Atas pertanyaan dan diskusi dari peserta, pelatih memberikan penjelasan peran dan fungsi pelaku penanggulangan bencana khususnya untuk lembaga usaha.
Tujuan Pembelajaran 4, 5 & 6• Pelatih membagi peserta ke dalam 3 (tiga)
kelompok dengan cara yang dinamis.• Masing-masing kelompok diberikan media foto
berjumlah 3 set.• Kelompok diberikan 15 menit berdiskusi
dengan beberapa pertanyaan kunci sebagai berikut:- Gambar yang ada menggambarkan kegiatan
di dalam fase apa di siklus manajemen bencana? Dari foto yang terlihat termasuk fase apa dalam siklus bencana?
- Apa tujuan dari kegiatan tersebut?- Siapa sajakah yang terlibat dalam gambar
tersebut? Stakeholder• Pelatih meminta peserta mencermati gambar-
gambar yang diberikan, mendiskusikannya dan menuliskan hasil diskusi di tasa kertas metaplan.
• Setelah waktu diskusi habis, tiap kelompok menyampaikan hasil yang disepakati.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
27
• Pelatih memfasilitasi proses diskusi dengan menampung dan memberikan penegasan hal-hal penting seperti:- Kegiatan pelayanan berada dalam masa
tanggap darurat bencana.- Koordinasi antar stakeholder penting
dilakukan. • Selanjutnya, pelatih menanyakan beberapa
pertanyaan kepada semua kelompok untuk memperdalam pengetahuan mengenai pokok bahasan, seperti:- Apa dampak yang timbul pada kejadian
bencana tersebut?- Situasi atau permasalahan apa yang mungkin
saja terjadi pada saat pelayanan tanggap darurat bencana?
- Atas masalah yang dihadapi tersebut, apa kira-kira yang dilakukan atau solusinya?
-Apa yang dapat dilakukan oleh perusahaan anda pada situasi bencana tersebut?
• Pengalaman perusahaan peserta yang pernah melakukan kegiatan dalam manajemen bencana juga dapat ditanyakan dalam diskusi.
• Pelatih menyampaikan pengalaman- pengalaman penanganan bencana di wilayah masing-masing bersama dengan stakeholder terkait.
Penutup: • Pelatih menyimpulkan apa yang telah dipelajari pada pokok bahasan ini.
• Pelatih menutup sesi ini dan mengucapkan terima kasih.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
28
V. POKOK BAHASAN PEMULIHAN DAMPAK BENCANA DAN UPAYA PENGURANGAN RISIKO
1. Tujuan Pembelajaran:
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu:• Memahami pengertian pemulihan dampak
bencana. • Menyebutkan aktifitas pada pemulihan dampak
bencana. • Mengetahui situasi yang dapat terjadi di saat
pemulihan dampak bencana dan solusi yang dilakukan.
• Mengetahui pengertian upaya pengurangan risiko bencana.
• Menyebutkan aktifitas pada upaya pengurangan risiko bencana.
• Mengetahui situasi yang dapat terjadi di saat upaya pengurangan risiko bencana dan solusi yang dilakukan.
2. Waktu:
1 x 45 Menit
3. Media:
• LCD projector• Papan flipchart• Alat tulis• Foto• Film
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
29
4. Metode:
• Presentasi interaktif.• Studi kasus.• Tanya jawab.• Diskusi kelompok.
5. Proses Pembelajaran:
Pengantar:• Pelatih memperkenalkan diri, kompetensi dan
pengalaman dalam manajemen bencana. • Pelatih menjelaskan pokok bahasan dan tujuan
pembelajaran.
6. Kegiatan Belajar:
Tujuan Pembelajaran 1, 2 & 3• Pelatih membagi peserta ke dalam 3 (tiga)
kelompok dengan cara yang dinamis.• Masing-masing kelompok diberikan media foto
berjumlah 3 set.• Kelompok diberikan 15 menit untuk berdiskusi
dan mengamati foto yang diberikan, dengan beberapa pertanyaan kunci sebagai berikut:
• Gambar yang ada menggambarkan kegiatan di dalam fase apa di siklus manajemen bencana?
- Siapa sajakah yang terlibat dalam gambar tersebut?
- Tujuan dari kegiatan tersebut?• Pelatih meminta menulskan hasil diskusi
di atas kertas metaplan.• Setelah habis waktu diskusi, tiap kelompok
menyampaikan hasil yang disepakati kelompoknya.
• Pelatih memfasilitasi proses diskusi dengan menampung dan memberikan penegasan hal-hal penting seperti:
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
30
• Kegiatan pelayanan berada dalam masa tanggap darurat bencana.
• Koordinasi antar stakeholder penting dilakukan.
• Selanjutnya, pelatih menanyakan beberapa pertanyaan kepada semua kelompok untuk memperdalam pengetahuan mengenai pokok bahasan, seperti:- Apa dampak yang timbul pada kejadian
bencana tersebut?- Situasi atau permasalahan apa yang mungkin
saja terjadi pada saat pelayanan tanggap darurat bencana?
- Atas masalah yang dihadapi tersebut, apa kira-kira yang dilakukan atau solusinya?
- Apa yang dapat dilakukan oleh perusahaan anda pada situasi bencana tersebut?
• Pengalaman perusahaan peserta yang pernah melakukan kegiatan dalam manajemen bencana juga dapat ditanyakan dalam diskusi.
• Pelatih menyampaikan pengalaman- pengalaman penanganan bencana di wilayah masing-masing bersama dengan stakeholder terkait.
Tujuan Pembelajaran 4, 5 & 6• Pelatih membagi peserta ke dalam 3 (tiga)
kelompok dengan cara yang dinamis.• Masing-masing kelompok diberikan media foto
berjumlah 3 set.• Kelompok diberikan 15 menit untuk
mencermati foto yang ada dan berdiskusi dengan beberapa pertanyaan kunci sebagai berikut:- Siapa sajakah yang terlibat dalam gambar
tersebut? Stakeholder- Apa tujuan dari kegiatan tersebut?
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
31
• Pelatih memfasilitasi proses diskusi dengan menampung dan memberikan penegasan hal-hal penting seperti:- Kegiatan paya pengurangan risiko dilakukan
sedini mungkin waktu dan target penerima informasi.
- Koordinasi antar stakeholder penting dilakukan. • Selanjutnya, pelatih menanyakan beberapa
pertanyaan kepada semua kelompok untuk memperdalam pengetahuan mengenai pokok bahasan, seperti:- Apa yang menjadi tujuan dari upaya
pengurangan risiko di masyarakat atau sekolah?
- Situasi atau permasalahan apa yang mungkin saja terjadi saat melakukan upaya pengurangan risiko?
- Atas masalah yang dihadapi tersebut, apa kira-kira yang dilakukan atau solusinya?
- Apa yang dapat dilakukan oleh perusahaan anda pada upaya sebelum terjadi bencana?
• Pengalaman perusahaan peserta yang pernah melakukan kegiatan dalam manajemen bencana juga dapat ditanyakan dalam diskusi.
• Pelatih menyampaikan pengalaman- pengalaman upaya pengurangan risiko di masyarakat maupun di sekolah di wilayah masing-masing bersama dengan stakeholder terkait.
Penutup: • Pelatih menyimpulkan apa yang telah dipelajari pada pokok bahasan ini.
• Pelatih menutup sesi ini dan mengucapkan terima kasih.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
32
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
33
KURIKULUM PELATIHAN TANGGAP DARURAT BENCANA
PELATIHAN TANGGAP DARURAT BENCANA
Bertujuan mempersiapkan pembelajar mampu melaksanakan
kegiatan asesmen pada saat tanggap darurat.
A. STRUKTUR PROGRAM
NO MATERIJAM PELAJARAN
TOTALTEORI PRAKTIK SIMULASI
I Materi Dasar
- Dasar asesmen 1 - - 1
II Materi Inti
- Proses asesmen: Langkah sebelum ke lapangan - 1 - 1
- Proses asesmen: Langkah saat di lapangan - 1 - 1
- Proses asesmen: Langkah setelah dari lapangan - 1 - 1
- Praktik asesmen - - 1 1
III Materi Penunjang
- Pengantar pelatihan - 1 - 1
Jumlah Jpe 6
Catatan: 1 Jam Pembelajaran Efektif (Jpe) = 45 menit.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
34
KOMPETENSI UTAMA:MAMPU MELAKSANAKAN KEGIATAN ASESMEN PADA SAAT TANGGAP DARURAT.
Kompetensi Umum Indikator Pembelajaran Cakupan Bahasan
1. Memiliki pengetahuan dasar mengenai Gerakan dan Prinsip – prinsip Dasar Gerakan kepalang merahan
2. Memiliki kemampuan kepemimpinan
3. Memiliki komitmen untuk bekerja dalam bidang kemanusiaan.
1. Peserta memiliki pemahaman yang memadai tentang Gerakan dan Prinsip – prinsip Dasar Gerakan kepalang merahan
1. Internasional Gerakan Kepalangmerahan
2. Organisasi PMI
Kompetensi Khusus Indikator Pembelajaran Cakupan Bahasan
1. Memahami prinsip dan dasar asesmen.
2. Memahami proses asesmen: Langkah sebelum ke lapangan.
3. Memahami proses asesmen: Langkah saat di lapangan.
4. Memahami proses asesmen: Langkah setelah dari lapangan.
5. Memahami praktik asesmen tanggap darurat.
1. Peserta mampu menerangkan pengertian dan tujuan asesmen.
2. Peserta mampu menyebut-kan langkah-langkah persiapan melakukan asesmen.
3. Peserta mengetahui situasi dan solusi pada saat asesmen dilakukan.
4. Peserta mampu mengetahui bagian-bagian penting dari sebuah laporan asesmen.
5. Peserta mampu mempraktikkan kegiatan asesmen.
1. Dasar dan tujuan asesmen.
2. Tahapan asesmen.3. Proses asesmen pada
sebelum, saat dan setelah dilakukan asesmen.
4. Form asesmen cepat.
Kompetensi Pendukung Indikator Pembelajaran Cakupan Bahasan
1. Mampu dan terampil berkomunikasi secara efektif.
2. Memiliki keterampilan komunikasi massa.
3. Memiliki keterampilan beradaptasi dengan konteks budaya lokal.
4. Mengidentifikasi kelompok rentan dalam situasi tanggap darurat.
5. Memiliki rasa sensitifitas gender.
1. Peserta mampu mempraktikkan keterampilan komunikasi massa.
2. Peserta mampu menyebut-kan kebiasaan dan budaya lokal.
3. Peserta mampu mengklasifikasi kelompok rentan pada situasi tanggap darurat.
4. Peserta mampu menganalisis kebutuhan spesifik berdasar pada konsep gender di masyarakat.
1. Komunikasi massa.2. Adat dan kebiasaan
masyarakat.3. Kelompok rentan pada
situasi tanggap darurat.4. Gender dan masyarakat.
B. ANALISA PEMBELAJARAN
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
35
C. SILABUS
Pokok Bahasan
Sub-Pokok
Bahasan
TujuanPembelajaran Metode Waktu Media Referensi
A. Pengantar pelatihan
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu:• Mengetahui
seluruh peser-ta, sebagai tim pelatihan;
• Mengetahui tu-juan pelatihan, konteks, isi, metodologi dan alurnya.
• Pre-sentasi interaktif
• Curah pendapat
1 x 45’
• LCD projector
• Papan flipchart
• Alat tulis• Name tag
• Pedoman Pelatihan PMI
B.Dasar Asesmen
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembela-jar diharapkan mampu: • Mengetahui
pengertian asesmen.
• Mengetahui kegiatan asesmen pada masa tanggap darurat.
• Mampu men-jelaskan dasar dan tujuan dilakukannya asesmen pada saat tanggap darurat.
• Mengetahui metode-metode asesmen saat tanggap darurat
• Presenta-si inter-aktif.
• Studi kasus.
• Tanya jawab.
• Pemu-taran film pendek.
1 x 45’
• LCD projector
• Papan flipchart
• Alat tulis• Film
pendek tentang kejadian dampak bencana sesuai wilayah
• Metaplan
• Buku Pedoman Asesmen PMI.
• Emer-gency ases-men, IFRC.
C. Proses asesmen : Langkah sebelum ke lapangan
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu: • Mengidentifikasi
ideal sebuah tim asesmen.
• Presenta-si inter-aktif.
• Studi kasus.
1 x 45’
• LCD projector
• Papan flipchart
• Alat tulis
• Buku Pedoman Asesmen PMI.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
36
• Mengkate-gorisasikan sumber-sumber informasi.
• Mengidentifikasi tujuan, tempat dan target ases-men.
• Tanya jawab.
• Diskusi kelom-pok.
• Pemu-taran film pendek.
• Kartu kasus
• Film pendek tentang situasi dampak bencana.
• Emer-gency ases-men, IFRC.
D. Proses asesmen : Langkah saat di lapangan.
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu: • Memahami
prinsip dalam melakukan asesmen.
• Menjelaskan langkah- langkah saat di lapangan.
• Presenta-si inter-aktif.
• Studi kasus.
• Tanya jawab.
• Diskusi kelompok
• Pemu-taran film.
1 x 45’
• LCD projector
• Papan flipchart
• Alat tulis• Kartu
kasus • Film
pendek tentang situasi penam-pungan, tentang situasi mas-yara-kat belum mem-peroleh bantuan.
• Buku Pedoman Asesmen PMI.
• Emer-gency ases-men, IFRC.
E. Proses asesmen : Langkah setelah dari lapan-gan
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu: • Menganalisis
hasil asesmen.• Mengetahui
bagian laporan asesmen.
• Presenta-si inter-aktif.
• Studi kasus.
• Tanya jawab.
• Diskusi kelom-pok.
1 x 45’
• LCD projector
• Papan flipchart
• Alat tulis
• Buku Pedoman Asesmen PMI.
• Emer-gency ases-men, IFRC.
F. Asesmen Tanggap Darurat Bencana: Praktik Asesmen
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu: • Mengimplemen-
tasikan tahapan asesmen.
• Simulasi.• Pemu-
taran film.
1 x 45’
• LCD projector
• Papan flipchart
• Alat tulis• Form
asesmen cepat
• Hasil print out berita bencana di web-site
• Film
• Buku Pedoman Asesmen PMI.
• Emer-gency ases-men, IFRC.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
37
G. Evaluasi
Setelah proses belajar, terjadi peningkatan pemahaman pem-belajar dalam hal pengetahuan, kemampuan dan kapasitas yang berhubungan dengan topik pelatihan
• Form Evaluasi
• Kuesioner
• Form evaluasi
• Pedoman pelati-han PMI.
• Petunjuk pelak-sanaan Diklat PMI.
• Petunjuk teknis pelati-han bagi pihak mitra.
D. RENCANA POKOK PEMBELAJARAN
I. POKOK BAHASAN DASAR ASESMEN
1. Tujuan Pembelajaran:
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu:• Mengetahui pengertian asesmen.• Mengetahui kegiatan asesmen pada masa tang-
gap darurat.• Mampu menjelaskan dasar dan tujuan dilakukan-
nya asesmen pada saat tanggap darurat.• Mengetahui metode-metode asesmen saat
tanggap darurat.
2. Waktu:
1 x 45 menit
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
38
3. Media:
• LCD projector• Papan flipchart• Alat tulis• Film pendek tentang kejadian dampak bencana
sesuai wilayah• Metaplan
4. Metode:
• Presentasi interaktif• Studi kasus• Tanya jawab• Pemutaran film pendek• Permainan
5. Proses Pembelajaran:
Pengantar:• Pelatih memperkenalkan diri, kompetensi dan
pengalaman dalam melakukan asesmen saat bencana.
• Pelatih menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran.
6. Kegiatan Belajar:
• Pelatih menyampaikan pengertian dan tujuan asesmen dengan menggunakan media metaplan yang berisi rangkaian kata dari pengertian dan tujuan dilakukan asesmen.
• Pelatih menjelaskan tahapan dan periode ases-men, serta metode – metode asesmen dengan menggunakan media metaplan.
• Pelatih mengajak peserta untuk mendiskusikan jenis dan sumber informasi yang dibutuhkan untuk melakukan assesment serta tim yang akan melakukan asesmen tersebut.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
39
• Peserta menyampaikan hasil diskusinya • Pelatih memberikan penjelasan dan
menyimpulkan hasil diskusi yang telah dilakukan.
• Pelatih menjelaskan form yang digunakan pada saat melakukan asesmen.
• Pelatih mengajak peserta untuk melihat film pendek mengenai bencana
• Pelatih membagi peserta menjadi 2 kelompok dengan menggunakan metode permainan
• Setelah peserta dibagi menjadi 2 kelompok, pelatih mengajak peserta untuk mendiskusikan informasi apa yang terdapat dalam film pendek tersebut dan memasukan kedalam 2 Form ases-men.
• Peserta memaparkan hasil diskusinya dan pelatih memberikan kesimpulan.
Penutup: • Pelatih menyimpulkan apa yang telah dipelajari pada pokok bahasan ini.
• Pelatih menutup sesi ini dan mengucapkan terima kasih.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
40
II. POKOK BAHASAN PROSES ASESMEN:LANGKAH SEBELUM KE LAPANGAN
1. Tujuan Pembelajaran:
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu:• Mengidentifikasi sebuah tim asesmen ideal.• Mengkategorisasikan sumber-sumber informasi.• Mengidentifikasi tujuan, tempat dan target
asesmen.
2. Waktu:
1 x 45 menit
3. Media:
• LCD projector• Papan flipchart• Alat tulis• Kartu kasus• Film pendek tentang situasi sebelum
terjadinya bencana
4. Metode:
• Presentasi interaktif.• Studi kasus.• Tanya jawab.• Diskusi kelompok • Pemutaran film pendek.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
41
5. Proses Pembelajaran:
Pengantar:• Pelatih memperkenalkan diri, kompetensi dan
pengalaman dalam melakukan asesmen di situasi bencana.
• Pelatih menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran.
6. Kegiatan Belajar:
• Pelatih membagi peserta ke dalam 3 (tiga) kelompok dengan cara yang dinamis.
• Pelatih memberikan instruksi ke masing-masing kelompok:- Kelompok 1 : bertugas sebagai tim
asesmen di kejadian banjir.- Kelompok 2 : bertugas sebagai tim
asesmen di kejadian Situ Gintung.- Kelompok 3 : bertugas sebagai tim
asesmen di kejadian kebakaran.• Tiap-tiap kelompok akan berdiskusi sesuai
tayangan video terkait dengan tema yang dibahas.
• Pelatih menayangkan video 1 dan video 2 dengan kode nomor 2.1 dan 2.2: Kondisi bencana yang terjadi yakni banjir dan dampak kerusakan. Instruksi setelah melihat tayangan:- Dari tayangan tadi hal apa yang perlu anda
rencanakan melihat situasi tersebut sebagai tim asesmen?
- Apa yang anda persiapkan dan lakukan jika anda diperintahkan menjadi tim asesmen.
- Hal-hal apa yang anda butuhkan sebelum bertugas ke lokasi.
• Kelompok berdiskusi dan menuliskan di atas kertas metaplan dan diberikan waktu 15 menit.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
42
• Hasil kelompok dipresentasikan untuk mendapat masukan dari kelompok lain dan pelatih memberikan tambahan.
• Pelatih membantu proses diskusi dan mengkait-kan dengan apa yang harus dilakukan sebelum melakukan asesmen.
• Pelatih mengajukan pertanyaan kepada ketiga kelompok:- Jika lokasi bencana tidak mungkin dicapai,
apa yang anda lakukan?- Sumber-sumber informasi apa yang dapat
diminta informasi untuk kegiatan asesmen?- Peralatan komunikasi apa yang dibawa tim
asesmen?
Penutup: • Pelatih menyimpulkan apa yang telah dipelajari pada pokok bahasan ini.
• Pelatih menutup sesi ini dan mengucapkan terima kasih.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
43
III. POKOK BAHASAN PROSES ASESMEN:LANGKAH SAAT DI LAPANGAN
1. Tujuan Pembelajaran:
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu:• Memahami prinsip dalam melakukan
asesmen.• Menjelaskan langkah-langkah saat di lapangan.
2. Waktu:
1 x 45 menit
3. Media:
• LCD projector• Papan flipchart• Alat tulis• Kartu kasus • Film pendek tentang situasi penampungan dan
penerima bantuan yang belum memperoleh bantuan
• Metaplan
4. Metode:
• Presentasi interaktif.• Studi kasus.• Tanya jawab.• Diskusi kelompok • Pemutaran film pendek.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
44
5. Proses Pembelajaran:
Pengantar:• Pelatih memperkenalkan diri, kompetensi dan
pengalaman dalam melakukan asesmen di situasi bencana.
• Pelatih menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran.
• Pelatih mengaitkan materi yang akan disam-paikan dengan materi sebelumnya.
6. Kegiatan Belajar:
• Pelatih menjelaskan mengenai prinsip – prin-sip dalam melakukan asesmen dan langkah – langkah saat dilapangan dengan menggunakan metaplan.
• Pelatih membagi Peserta kedalam 3 kelompok secara dinamis
• Tiap-tiap kelompok akan berdiskusi sesuai tayangan video terkait dengan tema yang dibahas.
• Pelatih menayangkan video 1 dan video 2 dengan kode nomor 3.1 dan 3.2: Kondisi bencana yang terjadi yakni banjir dan dampak kerusakan. Instruksi setelah melihat tayangan:- Dari tayangan tersebut bagaimana langkah
awal di lokasi asesmen?- Siapa anggota masyarakat yang perlu
diperhatikan saat asesmen dilakukan?• Kelompok berdiskusi dan menuliskan hasilnya
di atas kertas metaplan, waktu yang diberikan untuk berdiskusi 15 menit.
• Pelatih membantu proses diskusi dan mengkaitkan dengan apa yang harus dilakukan sebelum melakukan asesmen.
• Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusinya.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
45
• Pelatih menanyakan ketiga kelompok:- Tim asesmen mengalami penolakan oleh
pengungsi saat wawancara?, hal-hal apa saja yang dapat menyebabkan hal tersebut?
- Salah satu tim asesmen pernah diduga sebagai salah satu anggota LSM yang dikenal pro pemerintah. Faktor apa yang menyebab-kan hal itu?
- Briefing/pertemuan saat di lapangan diperlukan dalam kegiatan asesmen, mengapa?
- Di lapangan, Anda menemukan jumlah korban dan kerusakan yang berbeda, apakah penyebabnya?bagaimana menyikapinya
• Pelatih membantu proses diskusi dan mengkaitkan dengan apa yang harus dilakukan saat asesmen.
Penutup: • Pelatih menyimpulkan apa yang telah dipelajari pada pokok bahasan ini.
• Pelatih menutup sesi ini dan mengucapkan terima kasih.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
46
IV. POKOK BAHASAN PROSES ASESMEN:LANGKAH SETELAH DARI LAPANGAN
1. Tujuan Pembelajaran:
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu:• Menganalisis hasil asesmen.• Mengetahui bagian laporan asesmen.
2. Waktu:
1 x 45 menit
3. Media:
• LCD projector• Papan flipchart• Alat tulis
4. Metode:
• Presentasi interaktif.• Studi kasus.• Tanya jawab.• Diskusi kelompok. • Energizer.
5. Proses Pembelajaran:
Pengantar:• Pelatih memperkenalkan diri, kompetensi dan
pengalaman dalam melakukan asesmen di situasi bencana.
• Pelatih menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
47
• Pelatih mengajak peserta untuk melakukan energizer.
6. Kegiatan Belajar:
• Pelatih menerangkan mengenai hal yang dilakukan setelah kegiatan asesmen.
• Pelatih membagi peserta menjadi 3 kelompok dengan cara dinamis.
• Dari hasil diskusi materi sebelumnya, Pelatih meminta peserta menganalisis hasil asesmen yang sudah dilakukan sebelumnya dengan mengajukan beberapa pertanyaan seperti: • Apa masalah utamanya?• Siapa yang terkena dampaknya?• Apa kapasitas dari masyarakat yang terkena
dampaknya? Bagaimana mereka mengatasi masalahnya?
• Apakah ada bantuan yang tersedia?• Apakah memerlukan intervensi Palang Merah
Bulan Sabit Merah? Jika ya, intervensi seperti apa yang diminta?
• Peserta memaparkan hasil diskusinya.• Pelatih memberikan kesimpulan dan
merangkum hasil diskusi.• Pelatih menyampaikan bahwa data dan
informasi yang diperoleh dianalisis dari berbagai sumber yang diperoleh.
• Pelatih menjelaskan mengenai kerangka kerja laporan dengan menggunakan metaplan.
• Pelatih membantu proses diskusi dan mengkaitkan dengan apa yang harus dilakukan sebelum melakukan asesmen.
Penutup: • Pelatih menyimpulkan apa yang telah dipelajari pada pokok bahasan ini.
• Pelatih menutup sesi ini dan mengucapkan terima kasih.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
48
V. POKOK BAHASAN ASESMEN TANGGAP DARURAT BENCANA: PRAKTIK ASESMEN
1. Tujuan Pembelajaran:
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu:• Mengimplementasikan tahapan asesmen.
2. Waktu:
1 x 45 menit
3. Media:
• LCD projector• Papan flipchart• Alat tulis• Form asesmen cepat• Hasil print out berita bencana di website• Film pendek sesi-sesi sebelumnya
4. Metode:
• Simulasi• Pemutaran film
5. Proses Pembelajaran:
Pengantar:• Pelatih memperkenalkan diri, kompetensi dan
pengalaman dalam melakukan asesmen di situasi bencana.
• Pelatih menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
49
Sumber pemerintah, sumber media massa, sumber informasi dari
pengungsi
Informasi terdapatbantuan dari pihak lain, pemerintah
dan partai politik/masyarakat
BANJIR
Sumber pemerintah, sumber media massa, sumber informasi dari
pengungsi
Informasi terdapatbantuan dari pihak lain, pemerintah
dan partai politik/masyarakat
KEBAKARAN
Sumber pemerintah, sumber media massa, sumber informasi dari
pengungsi
Informasi terdapatbantuan dari pihak lain, pemerintah
dan partai politik/masyarakat
SITU GINTUNG
Sumber pemerintah, sumber media massa, sumber informasi dari
pengungsi
Informasi terdapatbantuan dari pihak lain, pemerintah
dan partai politik/masyarakat
BANJIR
Sumber pemerintah, sumber media massa, sumber informasi dari
pengungsi
Informasi terdapatbantuan dari pihak lain, pemerintah
dan partai politik/masyarakat
TANAH LONGSOR
Sumber pemerintah, sumber media massa, sumber informasi dari
pengungsi
Informasi terdapatbantuan dari pihak lain, pemerintah
dan partai politik/masyarakat
GUNUNG BERAPI
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
50
6. Kegiatan Belajar:
• Pelatih menjelaskan langkah/tindakan yang dilakukan seteleh kegiatan asesmen.
• Pelatih menyampaikan bahwa data dan informasi yang diperoleh dianalisis dari berbagai sumber yang diperoleh.
• Peserta dibagi ke dalam 3 (tiga) kelompok dan diminta untuk keluar ruangan terlebih dahulu. Pelatih dan panitia menyiapkan perlengkapan untuk praktik.
• Instruksi kepada peserta di luar ruangan:- Terjadi kejadian bencana, perlu dibentuk
tim asesmen. Lakukan persiapan sebelum asesmen.
- Perkelompok (Banjir, Kebakaran, Situ Gintung) mencari metaplan/kartu kasus =
- Strip 1 = tahap pertama diselesaikan dengan waktu 5 menit baru kemudian melanjutkan ke kasus berikutnya.
- Strip 2 = tahap kedua diselesaikan dengan waktu 5 menit baru kemudian melanjutkan ke kasus berikutnya.
- Strip 3 = tahap ketiga diselesaikan dengan waktu 5 menit.
• Bagikan kepada peserta bahan studi kasus ‘mengenai berita di website tentang banjir, kebakaran dan Situ Gintung berisikan:• Berita kejadian, korban bencana• Kondisi pengungsian, situasi lokasi, jumlah• Barang bantuan dan organisasi yang
memberikan bantuan• Tiap kelompok menuliskan data dan informasi
ke dalam form asesmen cepat. • Pelatih membantu proses diskusi dan
menyampaikan beberapa hal yang seharusnya tertulis dalam form asesmen cepat.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
51
Penutup: • Pelatih menyimpulkan apa yang telah dipelajari pada pokok bahasan ini.
• Pelatih menutup sesi ini dan mengucapkan terima kasih.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
52
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
53
KURIKULUM PELATIHAN DISTRIBUSI BANTUAN
PELATIHAN DISTRIBUSI BANTUAN
Bertujuan mempersiapkan pembelajar mampu memahami
distribusi barang bantuan pada saat tanggap darurat bencana.
A. STRUKTUR PROGRAM
NO MATERIJAM PELAJARAN
TOTALTEORI PRAKTIK SIMULASI
I Materi Dasar
- Prinsip Bantuan Tanggap Darurat 1 - - 1
II Materi Inti
- Jenis – jenis Bantuan - 1 - 1
- Perencanaan Distribusi 1 - - 1
- Lay out Tempat Distribusi - - 2 2
III Materi Penunjang
- Pengantar pelatihan - 1 - 1
Jumlah Jpe 6
Catatan: 1 Jam Pembelajaran Efektif (Jpe) = 45 menit.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
54
KOMPETENSI UTAMA:MAMPU MEMAHAMI PROSES DISTRIBUSI BARANG BANTUAN
PADA SAAT TANGGAP DARURAT BENCANA
Kompetensi Umum Indikator Pembelajaran Cakupan Bahasan
1. Memiliki pengetahuan dasar mengenai Gerakan dan Prinsip – prinsip Dasar Gerakan kepalang merahan.
2. Memiliki kemampuan kepemimpinan.
3. Memiliki komitmen untuk bekerja dalam bidang kemanusiaan.
1. Peserta memiliki pemahaman yang memadai tentang Gerakan dan Prinsip – prinsip Dasar Gerakan kepalangmerahan.
1. Internasional Gerakan Kepalangmerahan.
2. Organisasi PMI.
Kompetensi Khusus Indikator Pembelajaran Cakupan Bahasan
1. Memahami prinsip-prinsip pemberian bantuan saat tanggap darurat.
2. Memahami jenis bantuan saat tanggap darurat.
3. Memahami proses perencanaan distribusi barang bantuan.
4. Mempraktikkan pembuatan lay out lokasi distribusi.
1. Peserta mampu menjelas-kan prinsip bantuan saat tanggap darurat.
2. Peserta mampu menyebut-kan prinsip 5 tepat pemberian bantuan.
3. Peserta mampu menyebut-kan kategori jenis pemberian bantuan.
4. Peserta mampu menyebut-kan bantuan non food items/non natura dan food items/natura.
5. Peserta mampu membeda-kan penerima bantuan non food items/non natura dan food items/natura.
6. Peserta mampu merencanakan proses distribusi.
7. Peserta mempraktikkan pembuatan lay out lokasi distribusi.
1. Prinsip pemberian barang bantuan.
2. Jenis barang bantuan.3. Proses distribusi barang
bantuan.
Kompetensi Pendukung Indikator Pembelajaran Cakupan Bahasan
1. Mampu dan terampil dalam hal komunikasi massa.
2. Memahami konsep dasar masyarakat dan pendekatannya.
3. Mengidentifikasi kelompok rentan dalam situasi tanggap darurat.
4. Mengetahui mengenai manajemen bencana.
1. Peserta mampu mem-praktikkan keterampilan komunikasi massa.
2. Peserta mampu mem-praktikkan pendekatan ke masyarakat.
3. Mengklasifikasi kelompok rentan pada situasi tanggap darurat.
1. Komunikasi massa.2. Adat dan kebiasaan
masyarakat.3. Kelompok rentan pada
situasi tanggap darurat.4. Gender dan masyarakat.
B. ANALISA PEMBELAJARAN
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
55
C. SILABUS
POKOK BAHASAN
SUB-POKOK
BAHASAN
TUJUAN PEMBELA-
JARANMETODE WAKTU MEDIA REFERENSI
MANUAL
A. Pengantar pelatihan
Setelah proses pem-belajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu: • Mengetahui
seluruh peserta, sebagai tim pelatihan;
• Mengetahui tujuan pelatihan, konteks, isi, metod-ologi dan alurnya;
• Presentasi interaktif
• Curah pendapat
1 x 45’
• LCD projector
• Papan flipchart
• Alat tulis• Name tag
• Pedoman Pelatihan PMI
B. Prinsip Bantuan Tanggap Darurat
Setelah proses pem-belajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu: • Men-
jelaskan prinsip- prinsip distribusi bantuan saat tanggap darurat.
• Men-jelaskan kegiatan pemberian bantuan dalam siklus tanggap darurat bencana.
• Presentasi interaktif.
• Studi kasus.
• Tanya jawab.
• Diskusi kelompok.
• Pemutaran film pendek.
1 x 45’
• LCD projector
• Papan flipchart
• Alat tulis• Film
pendek tentang proses pemberian bantuan PMI dan organisasi lain (barang, air, rumah dan lainnya)
• Petunjuk Pelak-sanaan Tanggap Darurat Bencana PMI.
• Draft Petunjuk Pelak-sanaan Distribusi.
C. Jenis – jenis Bantuan
Setelah proses pem-belajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu:
• Presentasi interaktif.
• Studi kasus.
1 x 45’
• LCD projector
• Papan flipchart
• Petunjuk Pelak-sanaan Tanggap Darurat Bencana PMI.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
56
• Meng- kategori-kan jenis bantuan saat tanggap darurat.
• Menyebut-kan jenis barang bantuan natura.
• Menyebut-kan jenis barang bantuan non natura.
• Tanya jawab.
• Diskusi kelompok.
• Alat tulis• Metaplan
berisikan foto contoh jenis barang bantuan.
• Kartu kasus.
• Draft Petunjuk Pelak-sanaan Distribusi.
D. Peren-canaan Distribusi
Setelah proses pem-belajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu: • Membentuk
tim distribusi.
• Menyebut-kan persia-pan sebuah rencana distribusi.
• Mengetahui situasi yang dapat terjadi di saat distribusi dan solusi yang dilakukan.
• Presentasi interaktif.
• Studi kasus.
• Tanya jawab.
• Diskusi kelompok.
2 x 45’
• LCD projector
• Papan flipchart
• Alat tulis• Permainan
sarang lebah.
• Kartu kasus.
• Petunjuk Pelak-sanaan Tanggap Darurat Bencana PMI.
• Draft Petunjuk Pelak-sanaan Distribusi.
E. Lay out Tempat Distribusi
Setelah proses pem-belajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu: • Menyebut-
kan kriteria tempat distribusi.
• Memprak-tikkan lay out tempat distribusi.
• Presentasi interaktif.
• Studi kasus.
• Tanya jawab.
• Diskusi kelompok.
2 x 45’
• LCD projector
• Papan flipchart
• Alat tulis• Lakban
besar warna- warni.
• Kertas karton
• Alat tulis.• Kartu
kasus.
• Petunjuk Pelak-sanaan Tanggap Darurat Bencana PMI.
• Draft Petunjuk Pelak-sanaan Distribusi.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
57
F. Evaluasi
Setelah proses belajar, terjadi peningkatan pemahaman pembelajar dalam hal pengetahuan, kemampuan dan kapasitas yang ber-hubungan dengan topik pelatihan
• Form Evaluasi
• Kuesioner
• Form evaluasi
• Pedoman pelatihan PMI.
• Petunjuk pelaksa-naan Diklat PMI.
• Petunjuk teknis pelatihan bagi pihak mitra.
D. RENCANA POKOK PEMBELAJARAN
I. POKOK BAHASAN PRINSIP BANTUAN TANGGAP DARURAT
1. Tujuan Pembelajaran:
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu:• Menjelaskan prinsip-prinsip distribusi bantuan
saat tanggap darurat.• Menjelaskan kegiatan pemberian bantuan
dalam siklus tanggap darurat bencana.
2. Waktu:
1 x 45 Menit
3. Media:
• LCD projector• Papan flipchart• Alat tulis• Film pendek tentang proses pemberian
bantuan PMI dan organisasi lain (barang, air, rumah dan lainnya)
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
58
4. Metode:
• Presentasi interaktif.• Studi kasus.
• Tanya jawab.
• Diskusi kelompok.
5. Proses Pembelajaran:
Pengantar:• Pelatih memperkenalkan diri, kompetensi dan
pengalaman dalam hal pemberian bantuan bencana.
• Pelatih menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran.
6. Kegiatan Belajar:
Tujuan Pembelajaran 1: • Pelatih menampilkan posisi relief distribution
dalam siklus penanganan bencana.• Pelatih menampilkan slide presentation 8
(delapan) prinsip-prinsip pemberian bantuan dan prinsip operasional bantuan.
• Secara lugas pelatih memberikan contoh dari semua prinsip tersebut dalam pemberian bantuan PMI yang telah dilakukan.
• Pada penjelasan panca tepat, disampaikan bahwa dalam sesi selanjutnya akan lebih dijelaskan mengenai hal ini.
Tujuan Pembelajaran 2: • Pelatih menayangkan video pendek mengenai
operasi tanggap darurat bencana PMI dengan tujuan peserta memahami secara audio visual jenis kegiatan pemberian barang bantuan PMI,.
• Setelah video pendek selesai diputar, pelatih menanyakan kepada pembelajar beberapa hal seperti:
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
59
- Hal apa sajakah yang pembelajar saksikan dalam video pendek tersebut?
- Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak Bencana?
- Kebutuhan-kebutuhan apa sajakah yang ada saat masyarakat terkena dampak Bencana.
• Pelatih menanggapi pertanyaan maupun komentar dari pembelajar terkait tayangan video yang telah disaksikan.
• Atas pertanyaan dan diskusi dari pembelajar, pelatih menekankan pada prinsip-prinsip pemberian bantuan.
Penutup: • Pelatih menyimpulkan apa yang telah dipelajari pada pokok bahasan ini.
• Pelatih menutup sesi ini dan mengucapkan terima kasih.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
60
II. POKOK BAHASAN JENIS-JENIS BANTUAN
1. Tujuan Pembelajaran:
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu:• Mengkategorikan jenis bantuan saat tanggap
darurat.• Menyebutkan jenis barang bantuan makanan • Menyebutkan jenis barang bantuan bukan
makanan.
2. Waktu:
1 x 45 Menit
3. Media:
• LCD projector• Papan flipchart• Alat tulis• Metaplan berisikan foto contoh jenis barang
bantuan.• Kartu kasus.
4. Metode:
• Presentasi interaktif.• Studi kasus.• Tanya jawab.• Diskusi kelompok.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
61
5. Proses Pembelajaran:
Pengantar:• Pelatih memperkenalkan diri, kompetensi dan
pengalaman dalam hal pemberian bantuan bencana.
• Pelatih menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran.
6. Kegiatan Belajar:
Tujuan Pembelajaran 1, 2 & 3 • Pelatih membagi peserta ke dalam 3 (tiga)
kelompok dengan cara yang dinamis.• Pelatih memberikan instruksi ke masing-masing
kelompok:- Kelompok 1 Mengumpulkan dan mengkategorikan metaplan untuk jenis bantuan kepada korban banjir yang perlengkapan rumahnya hilang atau rusak.
- Kelompok 2 Mengumpulkan dan mengkategorikan metaplan untuk jenis bantuan kepada korban bencana memenuhi keperluan kebersihan diri.
- Kelompok 3 Mengumpulkan dan mengkategorikan metaplan untuk jenis bantuan kepada kelompok rentan (balita).
• Pelatih dan asisten pelatih meminta setiap kelompok mengambil metaplan yang telah disiapkan sebelumnya.
• Waktu diberikan 10 menit untuk masing-masing kelompok dan menjelaskan hasil diskusi.
• Setiap kelompok menyampaikan susunan metaplan sesuai instruksi sebelumnya dan alasan items tersebut tepat untuk korban bencana masing-masing kasus.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
62
• Pelatih memandu proses dan menyampaikan susunan yang telah ada di PMI yakni dalam bentuk family kits (kelompok 1), hygiene kits (kelompok 2) dan baby kits (kelompok 3).
• Pelatih menjelaskan jenis bantuan tersebut adalah non natura atau bukan makanan. Paket bantuan dikemas dalam box kardus dan diberikan logo juga spesifikasi bantuan. Jumlah items barang telah disesuaikan dengan panduan Sphere untuk 1 keluarga.
• Atas pertanyaan dan diskusi dari peserta, pelatih memberikan penjelasan untuk memperkuat materi yang disampaikan.
Penutup: • Pelatih menyimpulkan apa yang telah dipelajari pada pokok bahasan ini.
• Pelatih menutup sesi ini dan mengucapkan terima kasih.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
63
III. POKOK BAHASAN PERENCANAAN DISTRIBUSI
1. Tujuan Pembelajaran:
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu:• Membentuk tim distribusi. • Menyebutkan persiapan sebuah rencana
distribusi.• Mengetahui situasi yang dapat terjadi di saat
distribusi dan solusi yang dilakukan.
2. Waktu:
2 x 45 Menit
3. Media:
• LCD projector• Papan flipchart• Alat tulis• Permainan sarang lebah.• Kartu kasus.
4. Metode:
• Presentasi interaktif.• Studi kasus.• Tanya jawab.• Diskusi kelompok.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
64
5. Proses Pembelajaran:
Pengantar:• Pelatih memperkenalkan diri, kompetensi dan
pengalaman dalam hal pemberian bantuan bencana.
• Pelatih menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran.
6. Kegiatan Belajar:
Tujuan Pembelajaran 1, 2 & 3 • Pelatih membagi peserta ke dalam 3 (tiga)
kelompok dengan cara yang dinamis. • Pelatih memberikan lembaran ‘Rumah Lebah’
kepada masing-masing kelompok.• Pelatih menyampaikan penjelasan mengenai
media yang dipakai ‘Rumah Lebah’:- Sarang lebah adalah jejaring terhubung
dalam bentuk hexagonal atau 6 sisi. - Perjalanan dimulai di posisi MULAI. Terdapat
3 (tiga) pilihan dalam posisi tersebut. Tujuan akhir dari media ini adalah anda sampai ke lokasi distribusi dengan aman dan tepat waktu.
- Setiap rumah lebah terdapat jumlah waktu yang menambahkan durasi waktu tim distribusi menempuh perjalanan.
- Setiap rumah lebah terdapat kartu kasus yang perlu dijawab kelompok ke dalam metaplan.
- Pelatih menjelaskan instruksi cara bermain:o Tentukan satu orang ketua tim distribusi,
satu orang sebagai ‘pemberi berita’ dan satu orang sebagai penulis juga pelapor hasil.
o Silahkan menempati posisi MULAI dengan menempatkan kertas POST IT yang diberikan dan diberi NOMOR.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
65
o Silahkan menempati posisi MULAI dengan
menempatkan kertas POST IT yang
diberikan dan diberi NOMOR.
o Anda mempunyai waktu 7 (tujuh) menit
menentukan langkah-langkah hingga sampai
ke posisi TUJUAN.
o Satu orang ‘pemberi berita’ akan
mengambil dari tumpukan KARTU KASUS
sesuai dengan kode dalam rumah lebah.
o Selesaikan tiap KARTU KASUS dalam
METAPLAN dalam waktu 5 (lima) menit dan
kembalikan ke meja metaplan JAWABAN dan
mengambil lagi untuk LANGKAH berikutnya
dan seterusnya.
• Pelatih memberikan semangat bagi kelompok
yang selesai pertama akan mendapatkan
hadiah.
• Pelatih mendampingi kelompok untuk mem-
berikan penjelasan alur bermain.
• Setelah semua kelompok selesai, pelatih
menyatakan siapa yang terlebih dahulu
menyelesaikan rumah lebah. Pelatih mem-
berikan apresiasi kepada semua kelompok
yang telah selesai.
• Pelatih menyatakan bahwa waktu yang
ditempuh dapat cepat atau lambat asalkan
aman perjalanannya. Setiap kelompok diminta
mengambil kembali hasil metaplan untuk
menyampaikan hasil diskusi ke kelompok lain-
nya. Pelatih memfasilitasi proses presentasi
dan memberikan penguatan dan penambahan
beberapa poin seperti:
- KEAMANAN petugas menjadi prioritas ter-
penting dalam penyaluran barang bantuan.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
66
- PERSIAPAN dilakukan dengan memenuhi
beberapa hal: Identitas petugas dan barang
bantuan, perbekalan selama perjalanan,
jalur/akses aman.
Penutup: • Pelatih menyimpulkan apa yang telah dipelajari pada pokok bahasan ini.
• Pelatih menutup sesi ini dan mengucapkan terima kasih.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
67
IV. POKOK BAHASAN LAY OUT TEMPAT DISTRIBUSI
1. Tujuan Pembelajaran:
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu:• Menyebutkan kriteria tempat distribusi.• Mempraktikkan lay out tempat distribusi.
2. Waktu:
2 x 45 Menit
3. Media:
• LCD projector• Papan flipchart• Alat tulis• Lakban besar warna-warni• Kartu kasus• Kertas karton
4. Metode:
• Presentasi interaktif.• Studi kasus.• Tanya jawab.• Diskusi kelompok.
5. Proses Pembelajaran:
Pengantar:• Pelatih memperkenalkan diri, kompetensi dan
pengalaman dalam hal pemberian bantuan bencana.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
68
• Pelatih menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran.
6. Kegiatan Belajar:
Tujuan Pembelajaran 1, 2 & 3 • Peserta yang telah terbagi 3 kelompok
sebelumnya diberikan instruksi sebagai berikut:- Perlengkapan (lakban kertas warna-warni,
name tag, meja pendaftaran, tempat tunggu, kartu distribusi, pintu masuk, pintu keluar, tanda panah, meja pengambilan bantuan, metaplan relief items dan lainnya) diberikan ke setiap kelompok.
- Tiap kelompok diminta membuat lay out tempat distribusi menggunakan perlengkapan tersebut.
- Waktu pembuatan diberikan 30 menit dan diminta 1 (satu) orang untuk bertugas menjelaskan lay out yang dibuat.
• Pelatih dan asisten pelatih membantu tiap kelompok saat proses pembuatan lay out berlangsung.
• Waktu pengerjaan selesai, pelatih mengajak satu kelompok menerangkan kepada semua kelompok, hasil lay outnya.
• Pelatih memimpin diskusi dan mengajukan beberapa pertanyaan:- Kelompok 1:
Ternyata barang bantuan yang akan diberikan jumlahnya tidak cukup dengan jumlah penerima bantuan. Apa yang menyebabkan hal ini dan apa solusinya?
- Kelompok 2: Jika telah disiapkan lay out tetapi diputuskan oleh koordinator operasi bahwa distribusi akan menggunakan truk saja.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
69
Alasannya karena situasi keamanan di lokasi mengkhawatirkan dan bisa membahayakan petugas di lapangan. Bagaimana bentuk penyampaian distribusi menggunakan truk bantuan?
- Kelompok 3: Di tengah proses distribusi, terjadi kericuhan terdapat 5 orang yang berteriak-teriak agar distribusi dihentikan karena tidak adil memberikan bantuan.
• Pelatih memandu proses dan menyampaikan hal-hal yang dapat dilakukan jika situasi yang tidak diinginkan terjadi di lapangan.
Penutup: • Pelatih menyimpulkan apa yang telah dipelajari pada pokok bahasan ini.
• Pelatih menutup sesi ini dan mengucapkan terima kasih.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
70
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
71
KURIKULUM PELATIHAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA
PELATIHAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA
Bertujuan mempersiapkan pembelajar memahami upaya-upaya
pengurangan risiko bencana.
A. STRUKTUR PROGRAM
NO MATERIJAM PELAJARAN
TOTALTEORI PRAKTIK SIMULASI
I Materi Dasar
- Upaya Pengurangan Risiko 1 - - 1
II Materi Inti
- Participatory Rural Appraisal (PRA) - 3 - 3
- Media Upaya Pengurangan Risiko - - 1 1
III Materi Penunjang
- Pengantar pelatihan - 1 - 1
Jumlah Jpe 6
KOMPETENSI UTAMA:MAMPU MELAKUKAN UPAYA PENGURANGAN RISIKO MELALUI
PENGGUNAAN MEDIA PROMOSI KE MASYARAKAT DAN SEKOLAH
Kompetensi Umum Indikator Pembelajaran Cakupan Bahasan
1. Memiliki pengetahuan dasar mengenai Gerakan dan Prinsip Dasar Kepalang- merahan.
2. Memilki keterampilan komunikasi massa.
3. Memiliki komitmen dalam kegiatan pelayanan ke masyarakat maupun sekolah.
1. Memiliki pemahaman yang memadai tentang Gerakan dan Prinsip–prinsip Dasar Gerakan kepalangmerahan.
1. Internasional Gerakan Kepalangmerahan.
2. Organisasi PMI.
B. ANALISA PEMBELAJARAN
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
72
Kompetensi Khusus Indikator Pembelajaran Cakupan Bahasan
1. Memahami pengertian ancaman, kerentanan, kapasitas dan risiko.
2. Mengetahui salah satu alat pengumpulan informasi melalui Participatory Rural Appraisal (PRA).
3. Mempraktikkan salah satu alat PRA untuk masyarakat.
4. Mempraktikkan alat promosi upaya pengurangan risiko bagi anak sekolah.
1. Menjelaskan pengertian ancaman, kerentanan, kapasitas dan risiko.
2. Mengetahui jenis alat PRA yang digunakan dalam kegiatan di masyarakat.
1. Pengertian HVCA. 2. PRA.
Kompetensi Pendukung Indikator Pembelajaran Cakupan Bahasan
1. Memiliki keterampilan komunikasi massa.
2. Memiliki keterampilan beradaptasi dengan konteks budaya lokal.
3. Memahami konsep dasar masyarakat dan pendekatannya.
4. Mampu memobilisasi massa.
1. Mendemonstrasikan keterampilan komunikasi massa.
2. Menunjukkan adaptasi dalam konteks budaya lokal.
3. Menjelaskan konsep masyarakat dan jenis pendekatannya.
1. Komunikasi massa.2. Kebiasaan lokal terkait
lingkungan sekitar.3. Konsep dasar masyarakat
dan pendekatan berbasis masyarakat.
C. SILABUS
POKOK BAHASAN
SUB-POKOK
BAHASAN
TUJUAN PEMBELA-
JARANMETODE WAKTU MEDIA REFERENSI
MANUAL
A. Pengantar pelatihan
Setelah proses pem-belajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu:• Dapat
berinter-aksi secara positif dengan pelatih dan pembelajar lainnya.
• Dapat menyebut-kan alur dan materi pelatihan yang akan disam-paikan.
•Perkenalan. • Energizer. 1 x 45’
• LCD projector
• Papan flipchart
• Alat tulis• Metaplan
• Pedoman pelatihan PMI.
• Petunjuk pelaksa-naan Diklat PMI.
• Petunjuk teknis pelatihan bagi pihak mitra.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
73
• Dapat menyebut-kan materi pelatihan yang akan disam-paikan.
• Dapat menyebut-kan tujuan pelatihan.
• Dapat men-gidentifi-kasi hara-pan-hara-pan dan norma mengikuti pelatihan.
B. Upaya Penguran-gan Risiko
Setelah proses pem-belajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu: • Men-
jelaskan pengertian ancaman, keren-tanan, kapasitas dan risiko.
• Mengetahui jenis alat PRA yang digunakan dalam kegiatan di mas-yarakat.
• Presentasi interaktif.
• Studi kasus.
• Tanya jawab.
• Diskusi kelompok.
1 x 45’
• LCD projector
• Papan flipchart
• Alat tulis• Metaplan
berisikan konsep- konsep penguran-gan risiko
• Film pendek
• Buku pelatihan VCA/PRA, PMI
• Buku pelatihan KBBM- PERTAMA, PMI
C. Participa-tory Rural Appraisal (PRA)
Setelah proses pem-belajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu: • Mengetahui
pengertian PRA.
• Mengetahui tujuan PRA.
• Mengetahui alat dan pendeka-tan yang digunakan dalam PRA.
• Presentasi interaktif.
• Tanya jawab.
• Diskusi kelompok.
3 x 45’
• LCD projector
• Papan flipchart
• Alat tulis• Kertas
flipchart• Metaplan• Spot
mapping, perubahan lingkungan dan jadwal rutin harian
• Panduan VCA dan PRA, PMI.
• Panduan pelatihan KBBM/ PERTAMA, PMI.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
74
• Memprak-tikkan alat PRA untuk pengum-pulan data Ruang, Waktu dan Sosial.
D. Media Upaya Penguran-gan Risiko
Setelah proses pem-belajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu: • Menyebut-
kan alat upaya penguran-gan risiko di sekolah.
• Memprak-tikkan media KIE upaya penguran-gan risiko bencana di sekolah.
• Presentasi interaktif.
• Tanya jawab.
• Praktik.
1 x 45’
• LCD proyektor
• Flipchart• Alat tulis• Metaplan• Lembar
balik bencana banjir dan tanah longsor
• Ular naga bencana
• Panduan VCA dan PRA, PMI.
• Panduan pelatihan KBBM/PER-TAMA, PMI.
• Panduan pelatih ke-siapsiagaan bencana PMR
E. Evaluasi
Setelah proses bela-jar, terjadi peningkatan pemahaman pembelajar dalam hal penge-tahuan, kemampuan dan kapa-sitas yang berhubungan dengan topik pelatihan
• Form Evaluasi
• Kuesioner
• Form evaluasi
• Pedoman pelatihan PMI.
• Petunjuk pelaksa-naan Diklat PMI.
• Petunjuk teknis pelatihan bagi pihak mitra.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
75
D. RENCANA POKOK PEMBELAJARAN
I. POKOK BAHASAN UPAYA PENGURANGAN RISIKO
1. Tujuan Pembelajaran:
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu:• Menjelaskan pengertian ancaman, kerentanan,
kapasitas dan risiko.• Mengetahui jenis alat PRA yang digunakan
dalam kegiatan di masyarakat.
2. Waktu:
1 x 45 Menit
3. Media:
• LCD projector• Papan flipchart• Alat tulis• Metaplan
• Film pendek
4. Metode:
• Presentasi interaktif• Studi kasus• Tanya jawab• Diskusi kelompok
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
76
5. Proses Pembelajaran:
Pengantar:• Pelatih memperkenalkan diri, kompetensi dan
pengalaman di organisasi PMI khususnya dalam bidang upaya pengurangan risiko.
• Pelatih menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran.
6. Kegiatan Belajar:
Tujuan Pembelajaran 1• Pelatih membagi peserta ke dalam 3 (tiga)
kelompok dengan cara yang dinamis.
• Pelatih memberikan instruksi ke masing-masing
kelompok:
- Kelompok 1 :
Mengumpulkan dan mengkategorikan
metaplan tentang ancaman.
- Kelompok 2 :
Mengumpulkan dan mengkategorikan
metaplan tentang kerentanan.
- Kelompok 3 :
Mengumpulkan dan mengkategorikan
metaplan tentang kapasitas.
• Pelatih dan asisten pelatih meminta setiap
kelompok mengambil metaplan konsep UPR
yang telah disiapkan.
• Kelompok diberikan waktu 15 menit menyusun
metaplan.
• Setiap kelompok menyampaikan susunan
metaplan sesuai instruksi sebelumnya.
• Pelatih memandu proses dan menyampaikan
susunan sebenarnya sesuai konsep ancaman,
kerentanan dan kapasitas.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
77
Tujuan Pembelajaran 2• Pelatih menyampaikan contoh alat asesmen
di masyarakat. Hubungkanpotensi perusahaan
yang maumenjalankan program ke masyarakat.
• Disampaikan contoh-contoh alat PRA yang
pernah dilakukan PMI.
• Pelatih menanyakan apakah perusahaan pernah
melakukan program pemberdayaan masyarakat
sebelumnya.
• Pelatih membantu proses diskusi dan
mengkaitkan dengan apa yang dipelajari
dalam bahasan ini.
Penutup: • Pelatih menyimpulkan apa yang telah
dipelajari pada pokok bahasan ini.
• Pelatih menutup sesi ini dan mengucapkan
terima kasih.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
78
II. POKOK BAHASAN PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL (PRA)
1. Tujuan Pembelajaran:
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu:• Mengetahui pengertian PRA• Mengetahui tujuan PRA• Mengetahui alat dan pendekatan yang
digunakan dalam PRA.• Mempraktikkan alat PRA untuk pengumpulan
data Ruang, Waktu dan Sosial.
2. Waktu:
3 x 45 Menit
3. Media:
• LCD projector• Papan flipchart• Alat tulis• Kartu kasus
• Film pendek
4. Metode:
• Presentasi interaktif• Tanya jawab• Diskusi kelompok
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
79
5. Proses Pembelajaran:
Pengantar:• Pelatih memperkenalkan diri, kompetensi dan
pengalaman melakukan PRA di masyarakat desa ataupun perkotaan.
• Pelatih menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran.
6. Kegiatan Belajar:
Tujuan Pembelajaran 1, 2 & 3• Pelatih menerangkan pengertian PRA, tujuan
dan alat yang digunakan. • Menjelaskan data dan informasi yang diperoleh
melalui alat PRA dalam dimensi ruang, waktu dan sosial.
• Menampilkan contoh-contoh hasil PRA di masyarakat.
• Proses diskusi difasilitasi pelatih untuk memperjelas materi yang disampaikan.
Tujuan Pembelajaran 4• Pelatih menerangkan alat PRA yang akan dip-
raktikkan:- Dimensi ruang :
Peta spot dan peta transek.- Dimensi waktu :
Jadwal harian dan riwayat kejadian bencana- Dimensi sosial :
Analisa kecenderungan dan perubahan• Pelatih membagi peserta ke dalam 3 (tiga)
kelompok dengan cara yang dinamis.• Pelatih memberikan instruksi ke masing-masing
kelompok:- Kelompok 1 :
Membuat alat PRA dimensi ruang
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
80
- Kelompok 2 : Membuat alat PRA dimensi waktu
- Kelompok 3 : Membuat alat PRA dimensi sosial
• Kelompok diberikan waktu 30 menit membuat PRA dengan bimbingan pelatih dan asisten.
• Setiap kelompok menyampaikan hasil PRA kepada seluruh kelompok.
• Pelatih memandu proses dan menyampaikan masukan dan hal terkait penggunaan, cara melakukan dan substansi pengumpulan informasi melalui PRA.
• Pelatih membantu proses diskusi dan mengkaitkan dengan tema yang disampaikan.
Penutup: • Pelatih menyimpulkan apa yang telah
dipelajari pada pokok bahasan ini.
• Pelatih menutup sesi ini dan mengucapkan
terima kasih.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
81
III. POKOK BAHASAN MEDIA UPR
1. Tujuan Pembelajaran:
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu:• Menyebutkan alat upaya pengurangan risiko
di sekolah.• Mempraktikkan media KIE upaya pengurangan
risiko bencana di sekolah.
2. Waktu:
1 x 45 Menit
3. Media:
• LCD projector• Papan flipchart• Alat tulis• Metaplan
• Lembar balik bencana banjir dan tanah longsor
4. Metode:
• Presentasi interaktif• Tanya jawab• Praktik
5. Proses Pembelajaran:
Pengantar:• Pelatih memperkenalkan diri, kompetensi dan
pengalaman melakukan UPR di sekolah• Pelatih menjelaskan pokok bahasan dan tujuan
pembelajaran.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
82
6. Kegiatan Belajar:
Tujuan Pembelajaran• Pelatih menyampaikan pengalaman
menggunakan sarana promotif di sekolah. • Pelatih menanyakan apakah ada pengalaman
peserta melakukan hal yang sama. • Memfasilitasi proses diskusi terkait upaya
pengurangan risiko yang dapat dilakukan dari usia sedini mungkin.
• Menjelaskan media-media yang akan digunakan dalam praktik.
• Pelatih membagi peserta ke dalam 2 (dua) kelompok dengan cara yang dinamis.
• Pelatih menerangkan media yang akan dipraktikkan:- Lembar balik bencana banjir- Lembar balik bencana tanah longsor
• Pelatih memberikan instruksi ke masing-masing kelompok:- Kelompok 1 :
Lembar balik bencana banjir, mempelajari dan mempraktikkan
- Kelompok 2 : Lembar balik bencana tanah longsor, mempelajari dan mempraktikkan
• Kelompok diberikan waktu 30 menit mempersiapkan dan mempraktikkan masing-masing media.
• Pelatih memandu proses dan menyampaikan masukan dan hal terkait penggunaan, cara melakukan dan substansi media promosi.
• Pelatih membantu proses diskusi dan mengkaitkan dengan tema yang disampaikan.
Penutup: • Pelatih menyimpulkan apa yang telah
dipelajari pada pokok bahasan ini.
• Pelatih menutup sesi ini dan mengucapkan
terima kasih.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
83
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
84
KURIKULUM PELATIHAN MANAJEMEN STRES
PELATIHAN MANAJEMEN STRES
Bertujuan mempersiapkan peserta memahami dan dapat
melakukan manajemen stres dalam situasi bencana maupun
pada situasi normal.
A. STRUKTUR PROGRAM
NO MATERIJAM PELAJARAN
TOTALTEORI PRAKTIK SIMULASI
I Materi Dasar
- Stres 1 - - 1
II Materi Inti
- Mengelola stres - 2 - 2
- Relaksasi - 2 - 2
III Materi Penunjang
- Pengantar pelatihan - 1 - 1
Jumlah Jpe 6
Catatan: 1 Jam Pembelajaran Efektif (Jpe) = 45 menit.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
85
KOMPETENSI UTAMA:MEMAHAMI DAN DAPAT MELAKUKAN MANAJEMEN STRES
DALAM SITUASI BENCANA MAUPUN PADA SITUASI NORMAL
Kompetensi Umum Indikator Pembelajaran Cakupan Bahasan
1. Memiliki pengetahuan dasar mengenai Gerakan dan Prinsip–prinsip Dasar Gerakan kepalangmerahan.
2. Memiliki kemampuan kepemimpinan.
3. Memiliki komitmen untuk bekerja dalam bidang kemanusiaan.
1. Memiliki pemahaman yang memadai tentang Gerakan dan Prinsip–prinsip Dasar Gerakan kepalangmerahan.
1. Internasional Gerakan Kepalangmerahan.
2. Organisasi PMI.
Kompetensi Umum Indikator Pembelajaran Cakupan Bahasan
1. Memahami apa itu stres dan reaksinya
2. Mengetahui cara melakukan manajemen stres
3. Mampu melakukan teknik relaksasi
1. Dapat menjelaskan perbedaan stres dan trauma
2. Dapat menyebutkan sumber-sumber stres
3. Dapat menjelaskan reaksi-reaksi stres dan trauma
4. Dapat memaparkan berbagai potensi masalah yang dihadapi pekerja kemanusiaan
5. Dapat menjelaskan berbagai cara mengelola stres
6. peserta dapat melakukan relaksasi bagi dirinya sendiri
1. Stres2. Stres Manajemen3. Relaksasi
Kompetensi Umum Indikator Pembelajaran Cakupan Bahasan
1. Mampu dan trampil dalam berkomunikasi secara interpesonal
2. Memiliki pengetahuan mengenai psikologi
3. Memiliki minat dalam bidang psikososial
4. Memiliki rasa sensitifitas gender
5. Mampu melakukan advokasi dan negosiasi tentang pengurangan resiko bencana
1. Peserta mampu mempraktikkan keterampilan komunikasi secara interpesonal.
2. Peserta mampu mempraktikkan pendekatan psikososial di perusahaan
3. Peserta mampu melakukan manajemen stres
4. Peserta berminat melakukan pengelolaan manajemen stres baik di perusahaan maupun ke masyarakat
5. Mengklasifikasi kelompok rentan pada situasi tanggap darurat.
1. Komunikasi massa.2. Psikologi organisasi.3. Gender dan masyarakat. 4. Kelompok rentan pada
situasi tanggap darurat.
B. ANALISA PEMBELAJARAN
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
86
C. SILABUS
POKOK BAHASAN
SUB-POKOK
BAHASAN
TUJUAN PEMBELA-
JARANMETODE WAKTU MEDIA REFERENSI
MANUAL
A. Pengantar pelatihan
Setelah proses pem-belajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu: • Mengetahui
seluruh peserta, sebagai tim pelatihan;
• Mengetahui tujuan pelatihan, konteks, isi, metod-ologi dan alurnya;
• Presentasi interaktif
• Curah pendapat
1 x 45’
• LCD projector
• Papan flipchart
• Alat tulis• Name tag
• Pedoman Pelatihan PMI
B. Stres
• Pengertian stres
• Macam stres
• Sumber stres dan reaksinya
• Sumber stres pada pekerja kemanu-siaan
Setelah proses pem-belajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu: • Mamahami
perbedaan stres dan trauma
• Mampu mengenali berbagai sumber stres dan trauma
• Mampu mengenali reaksi stres dan trauma
• Dapat me-maparkan berbagai potensi masalah yang dihadapi pekerja ke-manusiaan
• Permainana• Ceramah• Berbagi
pengala-man
• Kerja kelompok
• Tanya jawab
2 x 45’
• Whiteboard• OHP/LCD
projector• Flipchart• Spidol
• Communi-ty-based Psychologi-cal Support : A training manual, IFRC : 2003, modul 6
• Buku saku ICRC : Mengelola Stres
• Manual pelatihan psikososial, 2014
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
87
C. Mengelola Stres
• Coping stres
Setelah proses pem-belajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu: • Memahami
berbagai cara men-gelola stres dan trauma
• Presentasi• Berbagi
pengala-man
• Kerja kelompok
• Tanya jawab
2 x 45’
• Whiteboard• OHP / LCD
projector• Flipchart• Spidol• Kertas
plano
• Communi-ty-based Psychologi-cal Support : A training manual, IFRC : 2003, modul 6
• Buku saku ICRC : Mengelola Stres
• Manual pelatihan psikososial, 2014
D. Relaksasi Relaksasi
Setelah proses pem-belajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu: • Mampu
melakukan teknik relaksasi sederhana
• Presentasi• Praktek 1x 45’
• LCD• Lap-top• Speaker• Kertas
panduan
• Communi-ty-based Psychologi-cal Support : A training manual, IFRC : 2003, modul 6
• Buku saku ICRC : Mengelola Stres
• Manual pelatihan psikososial, 2014
E. Evaluasi
• Metode dan media promosi kebersihan.
Setelah proses bela-jar, terjadi peningkatan pemahaman pembelajar dalam hal penge-tahuan, kemampuan dan kapa-sitas yang berhubungan dengan topik pelatihan
• Form Evaluasi
• Kuesioner
• Form evaluasi
• Pedoman pelatihan PMI.
• Petunjuk pelaksa-naan Diklat PMI.
• Petunjuk teknis pelatihan bagi pihak mitra.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
88
D. RENCANA POKOK PEMBELAJARAN
I. POKOK BAHASAN STRES
Sub Pokok Bahasan• Pengertian Stres• Macam Stres• Sumber Stres dan relaksasinya• Sumber Stres pada pekerja kemanusiaan
1. Tujuan Pembelajaran:
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu:• Mamahami perbedaan stres dan trauma• Mampu mengenali berbagai sumber stres dan
trauma• Mampu mengenali reaksi stres dan trauma • Dapat memaparkan berbagai potensi masalah
yang dihadapi pekerja kemanusiaan
2. Waktu:
2 x 45 Menit
3. Media:
• Whiteboard• OHP / LCD projector• Flipchart• Spidol
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
89
4. Metode:
• Permainan• Ceramah• Berbagi pengalaman• Kerja kelompok• Tanya jawab
5. Proses Pembelajaran:
Pengantar:• Pelatih membuka sesi dengan mengucapkan
salam• Pelatih menjelaskan pengertian stres, sumber
stres, trauma dan sumber trauma dengan metode ceramah
• Pelatih berbagi pengalaman mengenai topik terkait dan menggali pengalaman peserta tentang topik terkait
• Pelatih membagi peserta menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok mediskusikan tugas kelompok sesuai instruksi pelatih
• Pelatih menutup sesi dengan Tanya jawab
Ice Breaker yang relevanPeserta menyiapkan 5 Pertanyaan sederhana
tentang peserta:
(contoh pertanyaan)
1. Nama Lengkap
2. Alamat lengkap
3. Gambarlah denah dari rumah ke tempat kerja
4. Sebutkan 5 tokoh idola
5. Tuliskan 1 bait pertama lagu kesukaan anda
Masing-masing peserta dibagikan 1 lembar
kertas, kemudian pelatih memberikan
instruksi permainan.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
90
Aturan main:• Pelatih membacakan 1 pertanyaan, kemudian
peserta menjawab dalam waktu 5 detik
• Berlaku untuk 4 pertanyaan yang lain.Tidak
ada pengulangan pertanyaan.
• Setelah selesai, pelatih menanyakan apa yang
terjadi setelah peserta mengikuti permainan
tersebut? (brain storming).
• Pelatih menyimpulkan, dalam kehidupan
sehari-hari, hal tersebut bisa dikatakan stres
sehari-hari:
- Satu pekerjaan belum selesai, datang
pekerjaan yang lain.
- Ada yang menganggap tekanan tersebut
sangat membantu dalam menyelesaikan
pekerjaan, krn merasa punya deadline, ada
juga yang menganggap tekanan tersebut
justru malah mengganggu.
- Masing-masing orang akan berbeda-beda
reaksinya, tergantung pemaknaan terhadap
suatu tekanan.
Evaluasi pembelajaranBerisi daftar pertanyaan yang digunakan sebagai
alat evaluasi pembelajaran.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
91
II. POKOK BAHASAN MENGELOLA STRES
Sub Pokok Bahasan• Coping Stres
1. Tujuan Pembelajaran:
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu:• Memahami berbagai cara mengelola stres dan
trauma
2. Waktu:
2 x 45 Menit
3. Media:
• Whiteboard• OHP / LCD projector• Flipchart• Spidol
4. Metode:
• Ceramah interaktif• Berbagi pengalaman• Kerja kelompok• Tanya jawab
5. Proses Pembelajaran:
Pengantar:• Pelatih membuka sesi dengan mengucapkan
salam• Pelatih menjelaskan pengertian stres
management, dengan metode presentasi
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
92
• Pelatih berbagi pengalaman mengenai pengalaman pelatih terkait mengelola stres. Pelatih juga menggali pengalaman peserta tentang pengalaman mereka mengelola stres yang perna mereka alami.
• Pelatih membagi peserta menjadi 3 kelompok dan setiap kelompok diberi naskah situasi yang berkaitan dengan stres. Setiap kelompok mendiskusikan naskah tersebut dan memprak-tekkannya dengan metode role play.
- Kelompok 1 Menangani kasus karyawan yang mengalami gangguan psikis akibat kecelakaan motor beberapa waktu lalu bersama temannya. Temannya tewas di tempat dalam kecelakaan tersebut
- Kelompok 2 Menangani kasus karyawan yang mengalami psikis akibat musibah banjir yang menyebab-kan orang tuanya meninggal dunia karena sakit selama di pos pengungsian
- Kelompok 3 Menangani kasus karyawan yang merasa akan dipecat karena merasa kinerjanya menurun tidak produktif, telat masuk kantor dan lainnya.
• Pelatih tanpa diketahui oleh peserta telah
memilih 3 orang dari peserta untuk berperan
sebagai tokoh yang mewakili ketiga peran
diatas. Sementara pelatih melakukan briefing
kepada 3 orang tersebut, peserta yang lain
dipersilahkan keluar ruangan untuk persiapan
role play.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
93
• Setelah role play, setiap kelompok ditanyakan
bagaimana perasaan mereka saat menangani
kasus tersebut. Sebaliknya pelatih juga
menanyakan perasaan ketiga orang yang
memerankan tokoh tersebut.
• Pelatih menutup sesi dengan tanya jawab
Evaluasi pembelajaran:Berisi daftar pertanyaan yang digunakan sebagai
alat evaluasi pembelajaran.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
94
III. POKOK BAHASAN RELAKSASI
1. Tujuan Pembelajaran:
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu:• Mampu melakukan teknik relaksasi sederhana
2. Waktu:
1 x 45 Menit
3. Media:
• Laptop• Speaker• Kertas Panduan
4. Metode:
• Ceramah interaktif• Praktek
5. Proses Pembelajaran:
Pengantar:• Pelatih membuka sesi dengan mengucapkan
salam. • Pelatih menyampaikan tujuan pembelajaran
dari pokok bahasan ini.• Pelatih mereview sedikit tentang materi
stress dan Manajemen Stress.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
95
• Pelatih mengajak peserta untuk mempraktek-kan beberapa teknik relaksasi sebegai salah satu upaya melepaskan ketegangan.
• Pelatih menyimpulkan dan menutup.
Evaluasi pembelajaranFasilitator melakukan pemantauan selama proses
relaksasi.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
96
PENYELENGGARAAN PELATIHAN CORPORATE
VOLUNTEER
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
97
A. Jangka Waktu
Kurikulum pelatihan corporate volunteer terdiri atas 2 (dua)
tahapan:
1. Basic training diselenggarakan dalam waktu 9 jam pem-
belajaran efektif atau seluruhnya 405 menit (1 Jpe adalah
45 menit) dengan alokasi waktu 1 (satu) hari. Alokasi waktu
penyelenggaraan dapat dilaksanakan bertahap hingga lengkap
jam pembelajarannya.
2. Disaster management specialized (Emergency asesmen, Relief
distribution, Disaster risk reduction) dan health
specialized (Hygiene Promotion in Emergency, Stess
Management) masing-masing diselenggarakan 6 jam pem-
belajaran efektif atau seluruhnya 270 menit (1 Jpe adalah
45 menit) dengan alokasi waktu 1 (satu) hari. Alokasi waktu
penyelenggaraan dapat dilaksanakan bertahap hingga lengkap
jam pembelajarannya.
B. Peserta
Pembelajar dalam pelatihan adalah karyawan perusahaan yang
bekerjasama dengan PMI dalam hal mobilisasi Sumber Daya
Manusia dan berpotensi kerjasama lainnya.
C. Tenaga pengajar
Terdiri atas tim pelatih PMI di setiap tingkatan sesuai kompetensi
dan penguasaan bidang yang dibutuhkan. Adapun kriteria tim
pelatih adalah sebagai berikut:
1. Lulus dalam Pelatihan untuk Pelatih (Training of Trainer) PMI.
2. Berpengalaman memberikan materi dalam pelatihan di PMI
maupun instansi/perusahaan/organisasi lain.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
98
3. Berpengalaman dalam memberikan pelayanan Kepalangmerahan.
4. Melalui penjenjangan pelatih PMI.
5. Diutamakan telah tersertifikasi instruktur/pelatih dari lembaga
sertifikasi eksternal.
D. Penyelenggara
Organisasi PMI di setiap tingkatan (Pusat/Provinsi/Kota/Kabupaten)
yang telah memenuhi persyaratan sesuai aturan yang ditetapkan
PMI Pusat. Akreditasi penyelenggara berdasarkan aturan yang
ditetapkan PMI Pusat di bidang diklat.
E. Media Pembelajaran
1. Ruang pelatihan
2. Sound system
3. Microphone
4. LCD projector
5. Layar
6. Laptop/computer
7. White board/papan flipchart
8. Kertas flipchart
9. Film-film pendek terkait materi
10. Metaplan
11. Alat tulis
12. Speaker aktif
13. KIE bencana dan kesehatan
F. Evaluasi
Permulaan pelatihan diawali dengan test berisikan pertanyaan-
pertanyaan yang dikaitkan dengan tujuan pembelajaran. Test
disampaikan pada awal (pre test) dan diakhir pelatihan (post-
test) berbentuk pilihan ganda dengan soal tidak lebih dari 10 soal.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
99
Tujuan dilaksanakannya test adalah untuk mengetahui penyerapan
materi selama pelatihan.
Evaluasi reaksi pembelajar yang dilakukan pada setiap pelatihan: 1. Bertujuan untuk mengukur reaksi kepuasan peserta diklat
terhadap diklat yang diikuti berdasarkan persepsi dan yang
dirasakan peserta.
2. Hasil evaluasi menjadi masukan Unit Diklat, pelatih, dan
panitia dalam hal perbaikan pelayanan, fasilitas, penyesuaian
metode diklat dan sikap pelatih
3. Aspek yang diukur a.l. metode, pelatih, fasilitas, kepanitiaan
4. Metode pengumpulan data adalah pengisian kuisioner
5. Media pengumpulan data adalah kuesioner sebagaimana contoh
terlampir
6. Sasaran evaluasi adalah peserta diklat.
7. Pelaksana adalah Unit Diklat, pelatih, dan panitia.
8. Waktu pelaksanaan setiap hari setelah materi terakhir, seluruh
peserta mengisi lembar evaluasi reaksi harian.
G. Penutup
Demikian buku kurikulum pelatihan bagi pihak mitra untuk
menjadi acuan dalam penyelenggaraan pelatihan.
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
100
DAFTAR ISTILAH
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
101
DAFTAR PUSTAKA
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
1. KEMANUSIAAN
Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah didirikan berdasarkan keinginan memberi pertolongan tanpa membedakan korban yang terluka di dalam
pertempuran, mencegah dan mengatasi penderitaan sesama manusia yang terjadi di mana pun. Tujuan gerakan adalah melindungi hidup dan kesehatan serta menjamin penghargaan
kepada umat manusia. Gerakan menumbuhkan saling pengertian, persahabatan, kerja sama dan perdamaian abadi bagi sesama manusia.
2. KESAMAAN
Gerakan ini tidak membuat perbedaan atas dasar kebangsaan, ras, agama,atau pandangan politik. Tujuannya semata-mata mengurangi penderitaan manusia
sesuai dengan kebutuhannya dan mendahulukan keadaan yang paling parah.
3. KENETRALAN
Agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak, gerakan ini tidak boleh memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan
politik, ras, agama, atau ideologi.
4. KEMANDIRIAN
Gerakan ini bersifat mandiri. Perhimpunan Nasional di samping membantu pemerintahnya dalam bidang kemanusiaan, juga harus menaati peraturan negaranya, harus selalu menjaga
otonominya sehingga dapat bertindak sejalan dengan prinsip-prinsip gerakan ini.
5. KESUKARELAAN
Gerakan ini adalah gerakan pemberi bantuan sukarela yang tidak didasari oleh keinginan untuk mencari keuntungan apapun.
6. KESATUAN
Di dalam satu negara hanya ada satu perhimpunan Palang Merah yang terbuka untuk semua orang dan melaksanakan
tugas kemanusiaan di seluruh wilayah.
7. KESEMESTAAN
Gerakan internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah bersifat semesta. Setiap perhimpunan nasional mempunyai status yang sederajat serta berbagi hak
dan tanggung jawab dalam menolong sesama manusia.
7 PRINSIP DASAR GERAKANDalam rangka usaha menjalin kasih sayang terhadap sesama manusia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan turut memelihara budi pekerti yang luhur menuju ke arah terwujudnya masyarakat yang berkeadilan sosial dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk menjalankan misinya, Perhimpunan Palang Merah Indonesia berpegang teguh pada Prinsip-Prinsip Dasar yaitu:
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
NOTE:
KURIKULUMCORPORATED VOLUNTEER
PELATIHAN
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
NOTE:
KURIKULUMCORPORATED VOLUNTEER
PELATIHAN
Corporated Volunteer | PANDUAN PELATIH
NOTE:
KURIKULUMCORPORATED VOLUNTEER
PELATIHAN