Post on 28-Jul-2019
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Arifin (2011:9) dalam bukunya Kitab Suci Jaringan Komputer
dan Koneksi Internet mendefinisikan bahwa:
Jaringan komputer merupakan kumpulan dari beberapa komputer yang
dihubungkan satu dengan lainnya dengan menggunakan protokol komunikasi.
Jaringan ini memerlukan media transmisi tertentu untuk dapat saling berbagi
informasi, program, dan penggunaan bersama perangkat keras. Prinsip dasar
jaringan komputer adalah terjadinya komunikasi dua arah antara pengirim dan
penerima informasi.
Keuntungan menggunakan jaringan komputer di antaranya adalah :
1. Penggunaan bersama (share) peralatan, data, program, dan infromasi.
2. Sebagai salah satu media komunikasi tanpa pulsa.
3. Sistem informasi yang terintegrasi.
2.2. Jenis - Jenis Jaringan Komputer
Menurut Arifin (2011: 9) dalam bukunya Kitab Suci Jaringan Komputer dan
Koneksi Internet membagi jenis jenis jaringan komputer berdasarkan luas
wilayahnya dan berdasarkan konfigurasinya meliputi LAN (Local Area Network),
MAN (Metropolitan Area Network), WAN (Wide Area Network), Peer-to-peer,
Client/Server.
5
2.2.1. Jenis Jaringan Komputer Berdasarkan Luas Wilayah :
1. LAN (Local Area Network)
Menurut Arifin (2011: 9) dalam bukunya Kitab Suci Jaringan Komputer
dan Koneksi Internet mendefinisikan bahwa:
LAN adalah bentuk jaringan komputer lokal, yang luas areanya sangat terbatas.
Biasanya diterapkan untuk jaringan komputer rumahan, laboratorium komputer
disekolah dan dikantor. Media yang digunakan untuk LAN dapat berupa kabel
(UTP atau BNC) maupun wireless.
Berikut beberapa keuntungan jaringan LAN :
a. Dapat saling bertukar file (file sharing).
b. Pengamanan data dalam bentuk backup dapat disimpan dibeberapa komputer
backup.
c. Dapat dibuat sistem client-server, sehingga penggunaan dan manajemen data
terpusat.
d. Sebagai media komunikasi antar pengguna tanpa pulsa.
e. Sebagai media monitoring dan maintenance dengan menggunakan sistem
remote.
f. Dapat dihubungkan ke internet, sehingga seluruh komputer dalam jaringan
dapat mengakses internet bersama.
g. Dapat saling berbagi sumber daya dalam suatu proses.
6
Sumber : http://www.aluth.com
Gambar II.1.
Local Area Network
2. MAN (Metropolitan Area Network)
Menurut Arifin dalam bukunya yang berjudul Kitab Suci Jaringan
Komputer dan Koneksi Internet (2011:10) mendefinisikan bahwa:
Metropolitan Area Network (MAN) merupakan jaringan komputer dengan skala
yang lebih besar dari LAN, dapat berupa jaringan komputer antar
kantor/perusahaan yang jaraknya berdekatan. Luasan area pada jaringan ini sekitar
10 sampai dengan 50 km. MAN terdiri dari beberapa LAN yang saling terhubung.
Media yang digunakan idealnya adalah wireless atau kabel serat optik. Namun
untuk menghemat biaya, biasanya memanfaatkan media komunikasi umum yang
sudah ada. Dengan menggunakan jaringan metropolitan, perusahaan/lembaga
tertentu dapat dengan cepat dan mudah memperoleh informasi dan data yang
dibutuhkan.
Sumber : www.gurupendidikan.co.id
Gambar II.2.
Metropolitan Area Network
7
3. WAN (Wide Area Network)
Menurut Arifin dalam bukunya yang berjudul Kitab Suci Jaringan
Komputer dan Koneksi Internet (2011:11) mendefinisikan bahwa:
Wide Area Network (WAN) adalah bentuk jaringan komputer dengan skala yang
sangat besar, berupa jaringan komputer antar kota, pulau, negara bahkan benua.
WAN berupa kumpulan dari LAN dan MAN yang saling terintegrasi. Dengan
WAN, pertukaran data dan komunikasi antar pengguna lebih cepat, tepat, dan
murah. Pada implementasinya, WAN menggunakan berbagai teknologi canggih,
seperti satelit dan gelombang elektromagnetik. WAN juga menjadi pemicu
terciptanya teknologi transfer data kecepatan tinggi, seperti ISDN dan DSL, juga
teknologi stasiun bumi mikro (VSAT). Kumpulan dari berbagai WAN akan
membentuk internetworking atau internet.
Sumber : http://www.netprivateer.com/lanwan.html
Gambar II.3.
Wide Area Network
2.2.2. Jenis Jaringan Komputer Berdasarkan Konfigurasinya :
1. Peer-to-peer
Menurut Arifin (2011: 12) dalam bukunya Kitab Suci Jaringan Komputer
dan Koneksi Internet mendefinisikan bahwa:
Peer-to-peer merupakan sistem yang banyak digunakan pada jaringan dengan
jumlah komputer yang sedikit dan tiap tiap komputer memiliki kedudukan yang
8
sama dan tidak memerlukan server. Tiap komputer dalam jaringan ini dapat
menggunakan perangkat printer bersama dengan sistem printer sharing.
2. Client/Server
Menurut Arifin (2011: 12) dalam bukunya Kitab Suci Jaringan Komputer
dan Koneksi Internet mendefinisikan bahwa :
Client/Server banyak digunakan pada jaringan dengan jumlah komputer yang
banyak dimana terdapat satu atau lebih komputer dijadikan sebagai server. Server
dapat dibedakan berdasarkan tugas dan fungsinya seperti data server, email
server, proxy server, web server, dan lain-lain.
2.3. Pengertian Topologi
Menurut Arifin dalam bukunya yang berjudul Kitab Suci Jaringan
Komputer dan Koneksi Internet (2011:29) mendefinisikan bahwa topologi
terbentuk dari beberapa komputer yang saling terhubung melalui media
komunikasi (kabel/nirkabel) dan beberapa perangkat keras pendukungnya. Cara
menghubungkan komputer satu dengan lainnya sehingga membentuk jaringan
yang disebut sebagai topologi. Ada tiga jenis topologi dasar berikut ini adalah
jenis jenis topologi dasar jaringan :
2.3.1. Topologi Bus
Menurut Arifin dalam bukunya yang berjudul Kitab Suci Jaringan
Komputer dan Koneksi Internet (2011:29) mendefinisikan bahwa:
Topologi bus merupakan topologi jaringan yang paling sederhana. Seluruh
komputer terhubung pada satu jalur transmisi induk yang sama, yaitu kabel
coaxial. Seluruh aliran informasi akan melalui jaringan induk ini dan melewati
beberapa terminal yang dilaluinya. Tiap – tiap informasi yang dikirimkan
memiliki alamat tujuan yang akan disesuaikan pada saat informasi tersebut
melalui sebuah terminal. Apabila alamat tujuan sesuai, maka informasi akan
diterima dan di proses oleh terminal tersebut, sedangkan apabila tidak sesuai,
maka informasi tersebut akan diabaikan, untuk selanjutnya disesuaikan dengan
terminal berikutnya.
Topologi bus sangat mudah untuk di impelementasikan, namun memiliki
kelemahan yaitu apabila kabel induk putus disatu titik, maka dapat mempengaruhi
komputer/terminal yang ada dibelakangnya. Jumlah komputer dalam jaringan
sangat mempengaruhi kecepatan transfer data karena hanya menggunakan satu
media transmisi induk. Topologi ini lebih cocok jika diterapkan dalam jaringan
dengan skala kecil.
9
Sumber : www.adalahcara.com
Gambar II.4.
Topologi Bus
2.3.2. Topologi Ring
Menurut Arifin dalam bukunya yang berjudul Kitab Suci Jaringan
Komputer dan Koneksi Internet (2011:30) mendefinisikan bahwa :
Sistem kerja dari topologi ring hampir sama dengan topologi bus. Sehingga titik
terminal dihubungkan kedua titik yang berdekatan. Dalam topologi ring,
informasi berputar untuk sampai tujuan. Media koneksi yang digunakan adalah
kabel UTP. Kelemahan dari topologi ini apabila kabel putus di satu titik, maka
sangat mempengaruhi kinerja jaringan.
Sumber : www.adalahcara.com
Gambar II.5.
Topologi Ring
10
2.3.3. Topologi Star
Menurut Arifin dalam bukunya yang berjudul Kitab Suci Jaringan
Komputer dan Koneksi Internet (2011:29) mendefinisikan bahwa :
Dalam topologi star, tiap terminal dalam jaringan terhubung pada sebuah
perangkat yang disebut switch/hub.Switch berfungsi sebagai pusat pengatur lalu
lintas data. Terminal yang akan mengirimkan informasi/data ke terminal lain
harus melalui switch/hub dulu, yang kemudian akan dikirimkan ke terminal
tujuan. Media koneksi yang digunakan adalah kabel UTP atau 10/100/1000 Base-
T.
Sumber : www.adalahcara.com
Gambar II.6.
Topologi Star
2.3.4. Topologi Mesh
Menurut Arifin dalam bukunya yang berjudul Kitab Suci Jaringan
Komputer dan Koneksi Internet (2011:31) mendefinisikan bahwa :
Pada topologi mesh, semua titik terminal akan saling terhubung dengan titik yang
lain, sehingga membentuk jaringan yang kompleks. Keuntungan topologi ini
adalah sangat kecil kemungkinan terjadinya kemacetan (gagal koneksi),
sedangkan kerugian dari topologi ini adalah mahalnya biaya pemasangan karena
tiap titik terminal dalam jaringan saling terhubung. Pada implementasinya, untuk
menekan biaya pemasangan biasanya tidak semua titik terminal dihubungkan.
11
Sumber : www.adalahcara.com
Gambar II.7.
Topologi Mesh
2.3.5. Topologi Tree
Menurut Arifin dalam bukunya yang berjudul Kitab Suci Jaringan
Komputer dan Koneksi Internet (2011:31) mendefinisikan bahwa :
Pada topologi tree, sebuah komputer/terminal akan dijadikan akar pusat (tingat-an
paling atas dari sebuah hirarki) yang kemudian akan dihubungkan ke satu atau
lebiih titik terminal lain yang satu tingkat lebih rendah dibawahnya (tingkat
kedua) dengan hubungan point-to-point antara masing masing simpul tingkat.
Sumber : www.adalahcara.com
Gambar II.8.
Topologi Tree
12
2.4. Perangkat Keras Jaringan
2.4.1. Router
Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNA dan Jaringan Komputer
(2014:58) mendefinisikan bahwa:
Router sering digunakan untuk menghubungkan beberapa network. Baik network
yang sama maupun yang berbeda dari segi teknologinya. Seperti menghubungkan
network yang menggunakan topologi Bus, Star, Ring. Router juga digunakan
untuk membagi network besar menjadi beberapa buah subnetwork (network-
network kecil). Setiap subnetwork seolah olah “terisolir” dari network lain. Hal ini
dapat membagi-bagi traffic yang akan berdampak positif pada performa network.
Sumber : www.cisco.com
Gambar II.9.
Router
2.4.2. Bridge
Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNA dan Jaringan Komputer
(2014:67) mendefinisikan bahwa :
Bridge merupakan perangkat network yang digunakan untuk menghubungkan dua
buah LocalAreaNetwork (LAN) atau membagi LAN menjadi dua buah segmen.
Tujuannya adalah untuk mengurangi traffic sedemikian rupa sehingga dapat
meningkatkan performa network.
13
Sumber : http://dlink.com/
Gambar II.10.
Bridge
2.4.3. Switch
Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNA dan JaringanKomputer
(2014:70) mendefinisikan bahwa “Switch adalah bridge yang memiliki banyak
port. Sehingga switch disebut sebagai multiportbridge. Switch berfungsi sebagai
sentral atau kosentrator pada sebuah network.”
Sumber : http://www.dlink.com/
Gambar II.11.
Switch
2.4.4. Hub
Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNA dan Jaringan Komputer
(2014:104) mendefinisi kan bahwa :
Hub berfungsi sebagai konsentrator. Namun hub tidak dapat mempelajari alamat
hardware sehingga informasi yang dating ke hub akan diteruskan ke seluruh host.
Jadi setiap host akan menerima informasi dari hub. Kondisi semacam ini disebut
sebagai “banjir broadcast”.
14
Sumber : https://www.amazon.ca/
Gambar II.12.
Hub
2.4.5. Repeater
Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNA dan Jaringan Komputer
(2014:105) mendefinisikan bahwa “Repeater digunakan untuk memperkuat sinyal
agar informasi dapat sampai ke host lain yang lokasinya cukup jauh.”
Sumber: http://www.matrox.com/
Gambar II.13.
Repeater
2.4.6. NIC
Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNA dan Jaringan Komputer
(2014:325) mendefinisikan bahwa “NIC merupakan perangkat wajib yang harus
dimiliki agar sebuah computer dapat terhubung ke network. NIC merupakan akses
15
ke media fisik jaringan. Tegangan listrik, arus, gelombang elektromagnetik, dan
besaran fisik lainnya dibentuk dan ditentukan oleh NIC.”
2.5. Perangkat Lunak Jaringan
2.5.1. Cisco Packet Tracer
Menurut Hidayat dalam sinopsis bukunya Panduan Lengkap Pembuatan
Jaringan Nirkabel Menggunakan Simulator Cisco Packet Tracer (2013)
mendifinisikan bahwa :
Cisco Packter Tracer adalah software simulator jaringan komputer yang dibuat
oleh Cisco Systems dan disediakan gratis oleh umum. Cisco Packet Tracer dapat
digunakan untu mendesain dan mengkonfigurasikan sebuah jaringan yang
hasilnya sama seperti mendesain sebuah jaringan nyata.
2.6. TCP, IP Address dan Subnetting
2.6.1. TCP (Transmissin Control Protocol)
Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNA dan Jaringan Komputer
(2014:249) mendefinisikan bahwa :
Transmissin Control Protocol (TCP) merupakan protocol terpenting dalam layer
Transport. TCP merupakan protokol yang bersifat connection oriented. Artinya
sebelum proses transmisi data terjadi, dua aplikasi TCP harus melakukan
pertukaran control informasi (handshaking). Protokol TCP bertanggung jawab
untuk pengiriman data dari sumber ketujuan dengan benar.
2.6.2. IP Address
Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNP dan Jaringan Komputer
(2012:23) mendefinisikan bahwa :
IP Address dibentuk oleh sekumpulan bilangan biner sepanjang 32 bit, yang
dibagi ke dalam 4 bagian (oktet). Setiap bagian panjangnya 8 bit. IP address
merupakan identifikasi setiap host pada jaringan internet.
IP address yang berjumlah sekitar 4 milyar ini tidak semuanya dapat
digunakan sebagai IP address untuk host. IP address yang digunakan untuk
keperluan LAN /intranet disebut IP address private. IP address yang digunakan
untuk internet IP address public.
Tabel II.1
16
IP Address Private
Kelas IP address
A 10.0.0.0 – 10.255.255.255
B 172.16.0.0 – 172.31.255.255
C 192.168.0.0 – 192.168.255.255
Sumber : Iwan Sofana
Secara umum IP address dapat dibagi menjadi 5 kelas, Kelas A, B, C, D,
E. IP address kelas D dan E digunakan untuk keperluan khusus. IP address kelas
A, kelas B, kelas C dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (bit
– bit network/network bits) dan bagian host (bit-bit host/host bits). Network bit
berperan sebagai pembeda antar-network atau identifikasi (ID) network.
Sedangkan host bit berperan sebagai identifikasi (ID) host.
1. IP Address Kelas A
Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNP dan Jaringan Komputer
(2012:26) mendefinisikan bahwa :
Bit pertama bernilai 0. Bit ini dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama) merupakan bit
network (network bit) dan boleh bernilai berapa saja (kombinasi angka 1 dan 0).
Sisanya, yaitu 24 bit terakhir merupakan bit-bit untuk host. Jangkauan IP address
kelas A dimulai dari 1.xxx.xxx.xxx hingga 126.xxx.xxx.xxx.
Tabel II.2
IP Address Kelas A
nnnnnnnn Hhhhhhhh hhhhhhhh Hhhhhhhh
Sumber :Iwan Sofana
N menyatakan network, sedangkan H menyatakan host.
17
2. IP Address Kelas B
Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNP dan Jaringan Komputer
(2012:27) mendefinisikan bahwa :
Dua bit pertama bernilai 10. Dua bit ini dan 14 bit berikutnya (16 bit pertama)
merupakan bit network dan boleh bernilai berapa saja (kombinasi angka 1 dan 0).
Sisanya, Yaitu 16 bit terakhir merupakan bit-bit host. Jangkauan IP address kelas
B dimulai dari 128.xxx.xxx.xxx hingga 191.255.xxx.xxx.
Tabel II.3.
IP Address Kelas B
nnnnnnnn Nnnnnnnn Hhhhhhhh hhhhhhhh
Sumber :Iwan Sofana
N menyatakan network, sedangkan H menyatakan host.
3. IP Address Kelas C
Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNP dan Jaringan Komputer
(2012:27) mendefinisikan bahwa :
Dua bit pertama bernilai 110. Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama)
merupakan bit network dan boleh bernilai berapa saja (kombinasi angka 1 dan 0).
Sisanya, Yaitu 8 bit terakhir merupakan bit-bit host. Jangkauan IP address kelas C
dimulai dari 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx .
Tabel II.4.
IP Address Kelas C
nnnnnnnn Nnnnnnnn Nnnnnnnn Hhhhhhhh
Sumber :Iwan Sofana
N menyatakan network, sedangkan H menyatakan host.
4. IP Address Kelas D
Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNP dan Jaringan Komputer
(2012:28) mendefinisikan bahwa :
Empat bit pertama bernilai 1110. IP address kelas D merupakan multicast
address. Salah satu aplikasi yang memanfaatkan multicast address adalah real
time video conferencing. Pada IP address kelas D tidak dikenal bit-bit network
dan host. Pada jenis traffic multicast, sebuah paket yang dikirim ke alamat
multicast akan diterima oleh semua host pada group yang sama. Jangkauan IP
18
address kelas D dimulai dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. IP address
224.0.0.0 hingga 224.0.0.255 dicadangkan untuk digunakan oleh protocol network
pada sebuah segmen network lokal. Artinya, paket dengan address ini tidak akan
di forward oleh router. Time-to-live (TTL) paket akan diset 1 sehingga tidak akan
di-forward oleh router. Sedangkan IP address dari 239.0.0.0 hingga
239.255.255.255 disebut Administratively Scoped Address yang dapat di
analogikan dengan private address 10.0.0.0/8 (kelas A).
5. IP Address Kelas E
Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNA dan Jaringan Komputer
(2014:265) mendefinisikan bahwa “Dua bit pertama bernilai 1111. IP Address
kelas E dicadangkan untuk kegiatan riset atau eksperimental. Pada IP address
kelas E juga tidak dikenal bit-bit network dan host.”
2.6.3. Subnetting
Menurut Arifin dalam bukunya Kitab Suci Jaringan Komputer dan
Koneksi Internet (2011: 51) mendefinisikan bahwa :
Sebuah jaringan besar terdiri dari jaringan-jaringan kecil yang saling terintegrasi.
Pembagian sebuah jaringan menjadi sub-sub jaringan (subnetwork) yang disebut
subnetting. Pembagian jaringan ini juga dimaksudkan untuk menghemat network
ID, dimana setiap jaringan yang terhubung ke internet akan mendapatkan sebuah
network ID.
Contoh subnetting
19
Sumber : http://www.javanetmedia.com
Gambar II.14.
Subnetting
Subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang
lebih kecil yang disebut "subnet." Setiap subnet deskripsi non-fisik (atau ID)
untuk jaringan-sub fisik (biasanya jaringan beralih dari host yang mengandung
satu router -router dalam jaringan multi).
Mengapa harus melakukan subnetting? Ada beberapa alasan mengapa kita
perlu melakukan subnetting, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya
bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
b. Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan
daam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan
berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network
memiliki address network yang unik.
c. Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu
banyaknya host dalam suatu network.
20
2.7. Virtual Local Area Network (VLAN)
Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNP dan Jaringan Komputer
(2012:306) mendefinisikan bahwa :
VLAN atau Virtual LAN atau logical LAN atau logical subnet, merupakan sebuah
cara untuk memecah network menjadi beberapa network (segmen) yang lebih
kecil. Tujuan utama VLAN adalah untuk memperkecil jumlah traffic broadcast
pada masing-masing subnet. Sehingga,setiap subnet akan memiliki broadcast
domain-nya sendiri.
2.8. Keamanan Jaringan (network security)
Keamanan jaringan komputer adalah proses pencegahan yang dilakukan
oleh penyerang untuk terhubung ke dalam jaringan komputer melalui akses yang
tidak sah , atau penggunaan secara illegal dari komputer dan jaringan.
Firewall adalah pertahanan pertama yang ditujukan untuk melindungi
sebuah komputer atau sebuah network dari traffic internet atau traffic intranet
yang tidak diinginkan.”
Firewall memerankan tiga fungsi sebagai berikut :
1. Control (Pengendalian)
Sebagai contoh Firewall mengizinkan akses FTP jaringan tertentu dan
menutupnya untuk jaringan yang lain.
2. Secure (Mengamankan)
Mesin Firewall dirancang pula untuk memblok peluang penyerangan dan
akses tidak sah yang datang dari luar.
3. Prevent (Mencegah)
Firewall bekerja untuk memberitakan berbagai hal abnormal yang terjadi
dalam keluarga jaringan kita misalnya software rusak atau mesin yang
terkonfigurasi dengan buruk yang dapat memuntahkan sembarang paket ke dunia
luar.
21
Ada beberapa kontrol dari firewall yang dapat dilakukan yaitu :
a. Permitted Services
Service yang boleh melintasi firewall harus dibatasi pada aplikasi yang
benar-benar diizinkan.
b. Restricted Commonication Flow
Komunikasi langsung harus dibatasi dan dikontrol firewall.
c. Access control
Hak akses pengguna atau user harus dibatasi dari mana dan mau kemana
kapan dan apa saja yang boleh atau tidak boleh di akses.
1) NAT ( Network Address Translation)
Memungkinkan internal IP private network tersembunyi.
2) Control Messages
Memungkinkan firewall untuk tidak membalas scanning suatu protokol
atau mengirimkan pesan seperti host unreachable time exceeded dan lain-lain.
secara umun Keamanan jaringan mempunyai 3 (tiga) kata kunci yaitu :
a) Resiko
Resiko berarti seberapa besar kemungkinan keberhasilan para penyusup
dalam memperoleh akses kedalam jaringan komputer lokal melalui konektivitas
dengan wide area network. Biasanya akses-akses yang diinginkan oleh para
penyusup adalah:
1. Read Access
Mengetahui keseluruhan sistem jaringan informasi.
22
2. Write Access
Melakukan proses menulis dan menghancurkan data pada sistem tersebut.
3. Denial of service
Menutup penggunanan utitilitas-utilitas jaringan normal dengan cara
menghabiskan jatah CPU, bandwidth dan memory.
b) Ancaman (threats)
Ancaman berarti orang-orang yang berusaha memperoleh akses illegal
terhadap jaringan komputer lokal seolah-olah ia memiliki otoritas terhadap akses
ke jaringan komputer tersebut.
c) Kerapuhan System (Vulnerability)
Kerapuhan sistem berarti seberapa jauh proteksi perlindungan (proteksi)
yang bisa di lakukan pada jaringan komputer lokal dari orang-orang dari luar
sistem maupun orang-orang dari dalam yang berusaha memperoleh akses ilegal
terhadap jaringan komputer lokal yang dimiliki.