ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DENGAN …
Transcript of ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DENGAN …
ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DENGAN
MENGGUNAKAN METODE QoS PADA KANTOR
UNIT PENYELENGGARA BANDAR
UDARA LAGALIGO BUA
ACHMAD KAESAR
1604411145
FAKULTAS TEKNIK KOMPUTER
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2020
ii
ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DENGAN
MENGGUNAKAN METODE QoS PADA KANTOR
UNIT PENYELENGGARA BANDAR
UDARA LAGALIGO BUA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana
Komputer Program Studi Informatika Fakultas Teknik Komputer
Universitas Cokroaminoto Palopo
ACHMAD KAESAR
1604411145
PROGRAM STUDI INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK KOMPUTER UNIVERSITAS
COKROAMINOTO PALOPO
2020
iv
v
ABSTRAK
Achmad Kaesar 2020. analisis Kinerja jaringan komputer dengan menggunakan
metode Quality of Service pada Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Lagaligo Bua. (dibimbing oleh Syafriadi dan Suhardi).
Pemanfaatan jaringan komputer pada Kantor Unit penyelenggara Bandar Udara
Lagaligo Bua tidak dapat dipungkiri bahwa jaringan dapat mempermudah sistem
manajemen dalam proses pengiriman data. Untuk mendukung peran penting suatu
instansi telah digunakan sistem jaringan Wirelees LAN (Wireless Local Area
Network). WLAN adalah jaringan tempat data dan sumber daya dapat
dipertukarkan antar komputer dalam satu gedung. Untuk mengetahui seberapa
besar performansi jaringan pada Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Lagaligo Bua, maka perlu dilakukan analisis pengukuran parameter performansi
jaringan.manfaat dari penelitian ini adalah Melakukan analisis kinerja jaringan
agar mengetahui kinerja jaringan apakah masih baik atau tidak agar menjadi
kepuasan bagi pengguna jaringan pada instansi tersebu QoS (Quality of Services)
adalah kemampuan untuk menjamin pengiriman aliran data penting atau dengan
kata lain kumpulan berbagai kriteria kemampuan yang menentukan tingkat
kepuasan dalam menggunakan suatu jaringan. Analisa perencanaan kinerja
dilakukan bertujuan untuk melihat kualitas layanan Quality of Service (QoS) yang
terdapat didalam jaringan wireless LAN pada Kantor Unit Penyelenggara Bandar
Udara Lagaligo Bua. Untuk memperoleh data tersebut, maka perlu dilakukan
pengukuran terhadap masing-masing parameter Quality of Service (QoS) tersebut.
Hasil dari penelitian ini adalah penggunaan bantuan Axence NetTools v5 untuk
mengukur kualitas jaringan dan mendiagnosis masalah jaringan secara cepat.
Kata Kunci: Jaringan, Axence Nettols v5
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah Swt karena berkat rahmat dan karunia- Nya
jugalah, penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul Analisis Kinerja
Jaringan Komputer Dengan Menggunakan Metode QoS Pada Kantor Unit
Penyelenggara Bandara Udara Lagaligo Bua untuk memenuhi syarat
menyelesaikan pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik
Informatika Universitas Cokroaminoto palopo
Penulis menyadari bahwa proposal ini jauh dari sempurna sehingga penulis
membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan
pendidikan yang akan datang. Pada kesempatan yang baik ini, tak lupa penulis
menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan, nasehat dan pemikiran dalam penulisan proposal ini,
terutama kepada :
1. Bapak Prof Hanafie Mahtika, MS., selaku Rektor Universitas Cokroaminoto
Palopo yang selalu menjadi panutan bagi seluruh mahasiwa
2. Ibu Rusmala, S.Kom., M.Kom., selaku Dekan Fakultas Teknik telah
memudahkan segala perizinan penelitian
3. Bapak Nirsal, S.Kom., M.Pd, selaku Wakil Dekan Fakultas Teknik
Komputer yang tiada hentinya selalu memberikan motivasi.
4. Bapak Muhammad Idham Rusdi, S.T., M.Kom., selaku Ketua Prodi
Informatika yang telah memberikan saran dan kritik kepada penulis
5. Bapak syafriadi, S.Kom., M.Kom., Selaku dosen pembimbing 1 dalam
penyusunan proposal.terima kasih atas bimbingan dan kesabarannya selama
ini sehinngga penulis menyelesaikan proposal
6. Bapak Suhardi, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing 2 yang telah
memberikan saran dan kritik serta masukan untuk penyusunan proposal
7. Bapak/Ibu Dosen fakultas teknik komputer yang telah mengajarkan disiplin
ilmu dan mendidik kepada penulis.
8. Kedua orang tuaku tercinta penulis, yaitu Husain dan Hajrah yang selama
ini memberikan doa dan restu serta dukungan baik materil maupun moril,
sehingga proposal ini dapat terselesaikan.
vii
9. Seluruh teman-teman seperjuangan khususnya angkatan 2016 yang selama
ini telah memberikan dukungan dan setia menemani baik suka maupun
duka.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan, sebagai amal soleh senantiasa
mendapatkan ridho Allah Swt. Sehingga akhirnya proposal ini dapat bermanfaat
bagi kemajuan dunia pendidikan terutama dibidang teknologi informasi komputer.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat diterima dan disetujui.
Palopo, September 2020
Achmad Kaesar
viii
RIWAYAT HIDUP
Achmad Kaesar lahir di Makassar 28 Oktober 1997,
anak Ketiga dari tiga bersaudara, buah hati dari pasangan
Husain dan Hajerah Penulis menempuh pendidikan di
TK Melati Sakarina Tahun 2002 sampai dengan 2004.
Kemudian dilanjutkan pendidikan dasar SD Yayasan
Pabrik Gula Camming Tahun 2004 sampai dengan tahun
2010, kemudian pada tahun yang sama melanjutkan
pendidikan ke sekolah menengah pertama di SMP Negeri
4 Libureng Tahun 2011 sampai 2012, dan penulis pindah di SMP Negeri 2 Bua
lulus pada tahun 2013, selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan menengah atas
di SMA Negeri 1 Bua dan lulus pada tahun 2016. Pada tahun 2016, penulis
kembali melanjutkan pendidikan dan terdaftar sebagai mahasiswa pada Program
Studi Informatika Fakultas Teknik Komputer Pada Universitas Cokroaminoto
Palopo.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................. iv
ABSTRAK ............................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori .............................................................................................. 5
2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................................... 35
2.3 Kerangka Pikir ................................................................................................ 37
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 38
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 38
3.3 Batasan Penelitian .................................................................................. 38
3.4 Teknik pengumpulan Data ..................................................................... 40
3.5 Tahapan Penelitian ................................................................................. 40
3.6 Analisis Masalah .................................................................................... 43
3.7 Analisis Permasalahan Masalah ............................................................. 43
3.8 Analisis Kebutuhan Jaringan ........................................................................ 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 45
x
4.2 Pembahasan penelitian................................................................................... 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 73
5.2 Saran ................................................................................................................. 73
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 74
LAMPIRAN .......................................................................................................... 77
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Index tiphon berdasarkan delay ................................................................... 32
2. Index tiphon prosentase throughput bandwith yang tersedia ...................... 33
3. Index tiphon berdasarkan packet loss .......................................................... 33
4. Performasi jaringan IP berdasarkan Packet Loss ITU-T .............................. 34
5. Performasi jaringan IP berdasarkan delay ITU-T ........................................ 34
6. Waktu Penelitian .......................................................................................... 39
7. Hasil dari nilai Monitoring Bandwidth .......................................................... 56
8. Hasil dari nilai Monitoring Packet Loss ........................................................ 63
9. Hasil dari nilai Monitoring Delay .................................................................. 70
10. Nilai delay berdasarkan versi TIPHON ....................................................... 71
11. Nilai Packet Loss berdasarkan versi TIPHON ............................................... 72
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Jaringan LAN ................................................................................................9
2. Jaringan MAN ............................................................................................... 9
3. Jaringan WAN ............................................................................................... 10
4. Internet ......................................................................................................... 11
5. Jaringan Tanpa Kabel...................................................................................11
6. Wire Network ...............................................................................................12
7. Wireless Network (Nirkabel) ........................................................................12
8. Client Server ................................................................................................13
9. Topologi Bus ................................................................................................14
10. Topologi ring ...............................................................................................14
11. Topologi Star ...............................................................................................15
12. Topologi Tree ...............................................................................................15
13. Topologi Mash .............................................................................................16
14. Modem Prolink v92 .....................................................................................17
15. Hub D–Link DES-100SP .............................................................................18
16. Switch TP-Link SG1048 48 Port ..................................................................18
17. Router Tenda AC6 Smart Dual Band Wireless Router ................................18
18. Layer Aplikasi ..............................................................................................20
19. Format Data Pada Layer Presentasi ............................................................20
20. Layer Sesi .....................................................................................................21
21. Fungsi Transport Layer ...............................................................................22
22. Pengalamatan Pada Layer Network .............................................................22
23. Axence NetTools ..........................................................................................34
24. Kerangka Berfikir ........................................................................................37
25. Tampilan download aplikasi Axence NetTools ...........................................46
26. Gambar penginstalan awal ...........................................................................46
27. persetujuan lisensi ........................................................................................46
28. Penyimpanan aplikasi ..................................................................................46
29. Penyimpanan folder aplikasi ........................................................................47
30. Buat desktop Pintas ......................................................................................47
xiii
31. Siap Untuk diinstal .......................................................................................48
32. Penginstalan sudah selesai ...........................................................................48
33. nilai Bandwidth Hari ke 1 pukul 09.30 -11.30 ..........................................49
34. nilai Bandwidth Hari ke 1 pukul 14.00 -15.30 ..........................................50
35. nilai Bandwidth Hari ke 2 pukul 09.30 -11.30 ..........................................50
36. nilai Bandwidth Hari ke 2 pukul 14.00 -15.30 ..........................................51
37. nilai Bandwidth Hari ke 3 pukul 09.30- 11.30 ..........................................51
38. nilai Bandwidth Hari ke 3 pukul 14.00 -15.30...........................................52
39. nilai Bandwidth Hari ke 4 pukul 09.30- 11.30 ..........................................52
40. nilai Bandwidth Hari ke 4 pukul 14.00 -15.30...........................................53
41. nilai Bandwidth Hari ke 5 pukul 09.30- 11.30 ..........................................53
42. nilai Bandwidth Hari ke 5 pukul 14.00 -15.00...........................................54
43. nilai Bandwidth Hari ke 6 pukul 09.30- 11.30...........................................54
44. nilai Bandwidth Hari ke 6 pukul 14.00 -15.30...........................................55
45. nilai Packet Loss Hari ke 1 pada pukul 09.30- 11.30 WITA .....................56
46. nilai Packet Loss Hari ke 1 pada pukul 14.00 -15.30 WITA ....................57
47. nilai Packet Loss Hari ke 2 pada pukul 09.30- 11.30 WITA .....................57
48. nilai Packet Loss Hari ke 2 pada pukul 14.00 -15.30 WITA .....................58
49. nilai Packet Loss Hari ke 3 pada pukul 09.30- 11.30 WITA .....................58
50. nilai Packet Loss Hari ke 3 pada pukul 14.00 -15.30 WITA .....................59
51. nilai Packet Loss Hari ke 4 pada pukul 09.30- 11.30 WITA .....................59
52. nilai Packet Loss Hari ke 4 pada pukul 14.00 -15.30 WITA .....................60
53. nilai Packet Loss Hari ke 5 pada pukul 09.30- 11.30 WITA .....................60
54. nilai Packet Loss Hari ke 5 pada pukul 14.00 -15.30 WITA .....................61
55. nilai Packet Loss Hari ke 6 pada pukul 09.30- 11.30 WITA .....................61
56. nilai Packet Loss Hari ke 6 pada pukul 14.00 -15.30 WITA .....................62
57. Hasil dari Delay Hari ke 1 pada pukul 09.30- 11.30 WITA ......................63
58. hasil dari Delay Hari ke 1 pukul 14.00 -15.30 ...........................................64
59. Hasil dari Delay Hari ke 2 pada pukul 09.30- 11.30 WITA ......................64
60. hasil dari Delay Hari ke 2 pukul 14.00 -15.30 ...........................................65
61. Hasil dari Delay Hari ke 3 pada pukul 09.30- 11.30 WITA ......................65
62. Hasil dari Delay Hari ke 3 pada pukul 14.00-15.30 WITA .......................66
xiv
63. Hasil dari Delay Hari ke 4 pada pukul 09.30- 11.30 WITA ......................66
64. Hasil dari Delay Hari ke 4 pada pukul 14.00-15.30 WITA .......................67
65. Hasil dari Delay Hari ke 5 pada pukul 09.30- 11.30 WITA ......................67
66. Hasil dari Delay Hari ke 5 pada pukul 14.00-15.30 WITA .......................68
67. Hasil dari Delay Hari ke 6 pada pukul 09.30- 11.30 WITA ......................68
68. Hasil dari Delay Hari ke 6 pada pukul 14.00-15.30 WITA .......................69
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Teknologi informasi, khususnya dalam jaringan komputer, kini telah
menjadi salah satu hal yang fundamental dalam segala aspek. Sulit dibayangkan di
era teknologi informasi sekarang ini tanpa menggunakan teknologi jaringan
komputer. Hal tersebut terlihat dari penggunaan jaringan komputer publik dan
privat, banyaknya kebutuhan akses dan komunikasi, kinerja jaringan harus dalam
kondisi baik, sehingga operator jaringan dan Internet Service Provider (ISP) harus
dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. masalah utama adalah memberikan
kinerja layanan. yang bagus karena dapat memberikan layanan yang nyaman bagi
pengguna. Teknologi informasi dan komunikasi penting bagi semua orang. Setiap
hari manusia tidak bisa lepas dari teknologi informasi (Nasrum, A: 2016).
Kebutuhan akan komunikasi data yang terintegrasi kini menjadi kebutuhan utama
bagi sebuah perusahaan, apalagi sekarang ini banyak perusahaan yang cenderung
memiliki banyak cabang ternama di lokasi terpencil, belum lagi seorang karyawan
membutuhkan akses file, email dan database di pusat kantor yang membutuhkan
koneksi langsung ke server. Kegiatan ini bisa sangat mahal dan membutuhkan
perangkat keras dan dukungan teknis yang kompleks (Syahputra, R. 2015).
Sari, Sudarsono, & Hayadi (2015) menyatakan bahwa perkembangan
jaringan komputer atau dapat dikatakan keberadaan jaringan komputer
memberikan kemudahan bagi suatu instansi / kantor yang membutuhkan mobilitas
data yang tinggi. Misalnya proses berbagi data secara cepat melalui jaringan,
proses pengambilan data, pengiriman data, dan penggunaan jaringan di instansi
perkantoran untuk mengakses jaringan internet. Penggunaan internet di sebuah
kantor sudah menjadi kebutuhan utama dalam menunjang kinerja di sebuah kantor
itu sendiri. Penggunaan jaringan untuk memudahkan karyawan dalam mengakses
informasi, atau menerima informasi dari tempat lain dengan menggunakan media
surat elektronik. Terlepas dari mobilitas tinggi yang disediakan dengan
menggunakan jaringan, efisiensi melakukan tugas lebih cepat
2
dengan memanfaatkan jaringan yang ada di instansi / kantor. Dalam dunia
perkantoran, terdapat permasalahan dan kekurangan pada jaringan internet yang
ada. sehingga bisa memperlambat pekerjaan. Secara administratif, Bandara Bua
berada dalam wilayah Kabupaten Luwu. Sesuai dengan Keputusan Menteri
Perhubungan No. KM 44 Tahun 2002 tentang Tata Tertib Bandar Udara Nasional
merupakan Bandar Udara dengan klasifikasi C. Dengan tata ruang yang cukup
strategis, menjadikan bandara sebagai pintu gerbang pariwisata dan ekonomi bagi
wilayah utara dan timur Sulawesi Selatan. (Musrim: 2020).
Bandara Udara Lagaligo Bua ditetapkan menjadi Unit Penyelenggara
Bndara udara Kelas III berdasarkan KM 40 Tahun 2014, dimana sebelumnya
pengoperasian, perencanaan dan pembangunan sarana dan prasana di bawah
kendali Bandara Udara Andi Djemma Masamba.(Hadim :2019) Bandar Udara
Bua merupakan unit pengelolaan Bandar Udara Bua Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Udara yang pembangunannya
dimulai pada tahun 2002, penerbangan perdana di Bandar Udara Bua dilakukan
pada tahun 2006. dengan perintis angkutan udara jenis pesawat Cassa 212 (Hasjar:
2020). Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Lagaligo Bua merupakan
instansi yang berada di Kabupaten Luwu yang sudah memiliki koneksi jaringan
internet. Permasalahan yang dihadapi oleh instansi ini adalah pemanfaatan
jaringan dalam hal kecepatan akses internet serta proses pengiriman dan
penerimaan data sehingga perlu dilakukan analisis sistem jaringan di lokasi
penelitian yaitu Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Lagaligo Bua.
konfigurasi yang dilakukan adalah menganalisis data jaringan WLAN di kantor
Unit Penyelenggara Bandar Udara Lagaligo Bua. Metode pengujian akan
dilakukan setelah melakukan analisis jaringan, salah satu metode yang akan
digunakan nantinya adalah metode pengujian dengan menggunakan Axence
NetTools v5.
Kantor Unit Penyelenngara Bandar Udara Lagaligo Bua Sudah Memiliki
Pelayanan yang berperan penting dalam pekerjaan sehari-hari seperti pendataan
dan pengiriman data. Dengan menggunakan Jaringan Nirkabel dan mengakses
jaringan di Kantor Unit Penyelenggara Bandar Lagaligo Bua maka harus
dilakukan uji kinerja jaringan agar tidak menimbulkan masalah yang berisiko
3
sangat tinggi, seperti dalam hal mengakses jaringan internet adalah keterlambatan
dalam pengumpulan, pengimputan data dan pengambilan data serta pengiriman
surat perusahaan yang berada kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Lagaligo
Bua menuju Ke kantor pusat atau ke instansi Lain. Jumlah Komputer yang
berada di Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Lagaligo Bua diantaranya 10
Komputer dan 10 Laptop. yang sering diakses itu di jaringan tersebut yaitu Akses
pengiriman surat email ke kantor pusat atau ke instansi lain, Update regulasi
penerbangan, Kegiatan administrasi kantor berupa pengelola keuangan
kantor,pengelolaan kepegawaian kantor.
Dari permasalahan tersebut maka kinerja jaringan pada kantor Unit
Penyelenggara Bandar Udara Lagaligo Bua harus selalu tetap dalam kinerja yang
baik untuk menghemat waktu dan mencegah terjadinya penumpukan file akibat
lambatnya pemrosesan akibat koneksi jaringan yang tidak stabil. Dalam hal ini
penulis ingin melakukan penelitian dan kajian, guna mengetahui kualitas jaringan
internet pada Kantor Unit Operasional Bandara udara Lagaligo Bua. Diperlukan
suatu sistem untuk menganalisis suatu jaringan yang menekankan pada cara
memantau dan mengukur kinerja untuk melihat kualitas layanan dan seberapa
besar kinerja jaringan pada infrastruktur seperti kecepatan, unggah dan unduh,
dengan mengukur parameter bandwidth, delay dan packet loss di kantor. dari unit
operasi Bandara Udara Lagaligo Bua. Dari permasalahan tersebut, penulis ingin
menulis skripsi dengan judul Analisis Kinerja Jaringan Komputer Menggunakan
Metode Kualitas Pelayanan pada Kantor Unit Operasional Bandara Udara
Lagaligo Bua.
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana menganalisis
Kinerja jaringan komputer dengan menggunakan metode Quality of Service pada
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Lagaligo Bua?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menganalisis kinerja jaringan komputer menggunakan metode
Quality of Service pada Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Lagaligo Bua.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dicapai dalam penulisan skripsi penelitian ini , adalah sebagai
berikut:
1. Bagi perusahaan Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Bua, diharapkan
dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan kajian
ulang dalam mengelola, dan memperbaiki, jaringan sehingga dalam
pemakaian jaringan terdapat kepuasan dan kepercayaan pengguna terhadap
jaringan WLAN tersebut.
2. Bagi Peneliti, sebagai penerapan dan pengembangan dari ilmu yang
diperoleh selama ini baik diperkuliahan maupun diluar perkuliahan.
3. Bagi Dunia Akademi, diharapkan dari hasil penelitian ini akan memberikan
suatu referensi yang berguna dalam perkembangan dunia akademik
khususnya dalam penelitian-penelitian yang akan datang. Dapat pula
memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan pengetahuan
tentang sistem jaringan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
Kajian teori berisi topik-topik yang akan dibahas dalam penulisan ini.
Penulis akan menjelaskan materi yang akan dibahas berhubungan sesuai dengan
judul yang telah diajukan.
1. Pengertian Analisis
Analisis atau analisis dapat diartikan sebagai upaya untuk mengamati secara
detail suatu hal atau hal dengan mendeskripsikan penyusunnya atau komponen
penyusunnya untuk dipelajari lebih lanjut. Analisis berasal dari kata Yunani kuno
untuk analisis yang artinya melepaskan. Analisisnya dibentuk dari dua suku kata
yaitu ana yang artinya kembali, dan luein yang artinya melepaskan, sehingga jika
digabungkan artinya melepaskan kembali atau menguraikan. Kata analisis diserap
ke dalam bahasa Inggris ke dalam analisis yang kemudian juga diserap ke dalam
bahasa Indonesia ke dalam analisis (William, Arie, Xaverius 2018: 81)
Menurut Endang Switri (2019: 58) analisis adalah kegiatan yang memuat
sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk
diklasifikasikan dan dikelompokkan kembali sesuai kriteria tertentu kemudian
mencari kaitannya dan menginterpretasikan maknanya. Dalam pengertian lain,
analisis adalah sikap atau kepedulian terhadap sesuatu (objek, fakta, fenomena)
hingga mampu terurai menjadi bagian-bagian, dan mengenali keterkaitan antara
bagian-bagian tersebut secara utuh. Analisis juga dapat diartikan sebagai
kemampuan untuk memecahkan atau menguraikan suatu materi atau informasi
menjadi komponen yang lebih kecil sehingga lebih mudah untuk dipahami.
Menurut Efraim Ronald Stefanus Moningkey, Priska Kapele (2017), analisis
adalah proses untuk mengurai konsep menjadi bagian-bagian yang lebih
sederhana, sehingga struktur logisnya menjadi jelas. Analisis atau analisis adalah
proses memecah sesuatu menjadi elemen-elemen terpisah untuk memahami sifat,
hubungan, dan peran masing-masing elemen. Analisis secara umum sering disebut
dengan divisi/pembagian
Rika Wulandari (2016) menyatakan bahwa analisis adalah teknik
pemecahan masalah yang memecah suatu sistem menjadi bagian-bagian
6
komponen dengan tujuan untuk mempelajari seberapa baik bagian-bagian
komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuannya. Analisis
adalah pemecahan konsep menjadi bagian-bagian yang lebih mudah dipahami,
sehingga struktur logisnya dapat dipahami.
Analisis dapat berarti deskripsi atau penguraian yang jelas dari keseluruhan
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih sederhana. Analisis atau analisis
berperan dalam pengolahan data sharing sehingga diketahui fungsi dan manfaat
dari masing-masing data (Irma, Lindawati, Salamah: 2018).
Menurut Pane, Zamzam, Fadillah (2020) Analisis adalah upaya investigasi
untuk melihat. mengamati. tahu. temukan, pahami. memeriksa.
mengklasifikasikan dan menganalisis sena menafsirkan fenomena yang ada.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa analisis adalah
suatu proses mencari solusi dari permasalahan untuk memperoleh kesimpulan.
2. Analisis kinerja jaringan
Menurut Pearl Pratama Romadhon (2014), analisis kinerja jaringan diartikan
sebagai proses untuk mengetahui hubungan antara 3 konsep utama yaitu sumber
daya, keterlambatan dan keluaran. Tujuan analisis kinerja meliputi analisis
sumber daya dan analisis tenaga kerja. Nilai-nilai tersebut kemudian digabungkan
untuk menentukan performansi yang masih dapat ditangani sistem, sehingga
untuk dapat memberikan layanan yang memuaskan maka performansi jaringan
harus dalam kondisi yang baik. Untuk itu perlu dilakukan analisis terhadap kinerja
jaringan, sehingga dapat memberikan gambaran tentang kondisi jaringan nirkabel
yang ada baik atau tidaknya jaringan tersebut. Analisis performansi jaringan
meliputi perhitungan level penerimaan sinyal, free space loss, dan System
Operating Margin (SOM) jaringan. Analisis kinerja pada jaringan komputer
membahas tentang sifat dasar dan karakteristik aliran data yaitu efisiensi daya
kerja, delay dan parameter lain yang diukur untuk dapat mengetahui bagaimana
suatu pesan diproses pada jaringan dan dikirim secara lengkap sesuai fungsinya.
3. Jaringan Komputer
Menurut Wahana Komputer (2015), jaringan komputer adalah sekumpulan
komputer otonom yang terhubung satu sama lain menggunakan protokol
7
komunikasi melalui media transmisi, sehingga dapat saling berbagi menggunakan
sumber daya yang ada dan berkomunikasi.
Jaringan komputer adalah suatu sistem yang terdiri dari komputer dan
perangkat yang saling terhubung sebagai satu kesatuan. Dengan menghubungkan
perangkat ini, mereka dapat berbagi sumber daya antara satu perangkat dan
perangkat lainnya (Wahana Komputer: 2015).
Menurut Melwin Syafrizal (2015), jaringan komputer adalah sekumpulan
interkoneksi antara 2 komputer atau lebih yang terhubung ke media transmisi
berkabel atau nirkabel. Jika komputer dapat membuat komputer lain restart,
shutdown, atau melakukan kontrol lain, maka komputer tersebut tidak otonom
(mereka tidak melakukan kontrol atas komputer lain dengan akses penuh).
Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa jaringan komputer
adalah sekelompok komputer yang saling terhubung, berbagi data dan saling
berbagi informsi menggunakan internet.
4. Jenis-jenis jaringan komputer
Menurut Wiharsono Kurniawan (2014) jenis jaringan komputer jika dilihat
berdasarkan ruang lingkup berdasarkan cakupan dan luasan cakupannya,
dibedakan menjadi beberapa jenis:
a. Area
1) LAN (local area network)
Local Area Network (LAN) merupakan jaringan komputer yang masih
berada dalam suatu gedung atau ruangan. Dalam membuat jaringan LAN,
setidaknya kita harus menyediakan dua buah komputer yang masing-masing
memiliki kartu jaringan atau LAN Card. Biasanya LAN digunakan di rumah,
kantor, industri, akademisi, rumah sakit, dan lain sebagainya. Untuk penggunaan
internet.
8
Gambar 1. Jaringan LAN
Sumber : (Steven Wongkar dan Alicia Sinsuw, 2015)
2) MAN ( Metropolitan Area Network)
Metropolitan Area Network (MAN) merupakan pengembangan dari LAN.
Jaringan ini terdiri dari beberapa jaringan LAN yang saling berhubungan. Letak
jaringan ini bisa diperpanjang tergantung dari panjang kabel yang kita gunakan.
Jaringan ini juga dapat menjangkau lokasi berbeda. MAN biasanya digunakan oleh
sebuah perusahaan jaringan komputer di satu kota, antar kampus atau universitas,
dan lainnya.
Gambar 2. Metropolitan Area Network
Sumber : (Steven Wongkar dan Alicia Sinsuw, 2015)
9
3) Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) adalah suatu bentuk jaringan komputer yang
terdiri dari LAN dan MAN. Jaringan WAN telah memenuhi berbagai kebutuhan
sistem jaringan, seperti jaringan jaringan publik di bidang perbankan, jaringan jual
beli online di internet, jaringan layanan penjualan dan jaringan lainnya. WAN
menggunakan protokol internet dalam bentuk penyedia layanan jaringan / network
service provider (NSP). Tanpa NSP, jaringan WAN tidak akan berfungsi. Dengan
membentuk jaringan internet global maka internet dapat diakses oleh orang yang
akan menggunakan jaringan tersebut. Jaringan WAN hanya mengutamakan
kecepatan fasilitas akses transmisi sehingga semua komunikasi dapat berjalan
dengan lancar dan efisien. Selain itu, WAN berfungsi untuk mengontrol jumlah
lalu lintas data dan mencegah terjadinya penundaan yang berlebihan, sehingga
transfer data akan lebih cepat.
Gambar 3. Jaringan WAN
Sumber : (wordpress.com).
a) Internet
Internet merupakan gabungan dari berbagai LAN dan WAN yang terdapat di
seluruh jaringan komputer di dunia, sehingga membentuk jaringan dalam skala
yang lebih luas dan global. Jaringan internet biasanya menggunakan protokol TCP
/ IP dalam mengirimkan paket data. Internet berasal dari kata Interconnected
Network yang artinya hubungan berbagai jaringan komputer di dunia yang saling
berintegrasi sehingga membentuk komunikasi global.
10
Gambar 4. Internet
Sumber: idcloudhost.com.
b) Jaringan tanpa kabel (Wireless)
Wireless merupakan salah satu jenis jaringan komputer yang menggunakan
media transmisi data tanpa menggunakan kabel. Media yang digunakan adalah
gelombang radio, inframerah, bluetooth, dan microwave. Nirkabel dapat dialihkan
ke jaringan LAN, MAN, WAN. Wireles ditujukan untuk kebutuhan mobilitas yang
lebih tinggi.
Gambar 5. Jaringan Tanpa Kabel
Sumber: idcloudhost.com.
a. Media penghantar
1) Wire Network
Wire Network adalah jaringan komputer menggunakan kabel sebagai media
pengiriman. Cara kerjanya, data dialirkan melalui kabel yang dihubungkan satu
sama lain. Kabel yang biasa digunakan biasanya terbuat dari tembaga, seperti
kabel UTP dan STP. Selain itu, terdapat pula teknologi kecepatan tinggi untuk
jarak jauh dengan menggunakan kabel fiber optik untuk transmisi datanya.
11
Gambar 6. Wire Network
Sumber: firefold.com
2) Wireless Network (Nirkabel)
Wireless Network adalah jaringan komputer yang menggunakan media
berupa gelombang radio atau cahaya (inframerah atau laser). Biasanya ditemukan
di pusat perbelanjaan atau tempat umum lainnya atau yang lebih dikenal dengan
WIFI. Area dalam cakupan jaringan nirkabel dapat disebut sebagai "Area
Hotspot". Teknologi ini juga dapat digunakan untuk jarak jauh seperti misalnya
pada telepon seluler, BTS satelit, dan teknologi terkini yaitu WIMAX.
Gambar 7. Wireless Network (Nirkabel)
Sumber: firefold.com
12
b. Fungsi
1) Client Server
2) Menurut Nuril Anwar dan Imam Riadi (2014) Client-server merupakan
tema utama dalam optimalisasi topologi yang ada yang didukung oleh
database akademik dengan tujuan mempermudah birokrasi data dan
resource sharing baik dalam penggunaan perangkat keras (hardware)
maupun perangkat lunak (software) dengan tujuan menciptakan sistem yang
efektif dan efisien. Jenis optimasi jaringan ini adalah model jaringan client
server yang terdiri dari sejumlah komputer yang menggunakan satu atau
lebih komputer untuk menjadi server dan terhubung dengan sejumlah client.
Jadi di jaringan ini terdapat satu atau lebih komputer dan satu server untuk
mengontrol beberapa komputer client.
Gambar 8. Client-Server
Sumber: firefold.com.
3) Peer to Peer
Menurut Jubile Enterprice (2011) Peer to peer adalah model di mana setiap
PC dapat menggunakan sumber daya pada PC lain atau menyediakan sumber
daya untuk digunakan oleh PC lain. Dengan kata lain, dapat berfungsi sebagai
client atau server dalam periode yang sama. Metode peer to peer pada sistem
Windows ini dikenal sebagai Workgroup, di mana setiap komputer dalam jaringan
dikelompokkan menjadi satu grup kerja.
5. Topologi Jaringan Komputer
Menurut Madcoms (2014) Topologi jaringan merupakan gambaran pola
hubungan antara komponen-komponen jaringan, yang meliputi komputer server,
komputer client (workstation), hub (switch), pengkabelan, dan komponen jaringan
13
yang Lain. Terdapat beberapa topologi jaringan yang dapat Anda sesuaikan
dengan kondisi di lapangan.
Menurut Silvestar Sila Wedjo (2015) Topologi jaringan merupakan
konfigurasi antara beberapa komputer sehingga membentuk satu jaringan.
Tujuannya adalah untuk komunikasi antara satu komputer dengan komputer
lainnya.
Menurut Maryono dan Patmi Istiana (2015), topologi jaringan komputer
adalah suatu struktur jaringan komputer yang muncul secara fisik dan diterapkan
pada jaringan jenis LAN. Ada lima jenis topologi jaringan yang dapat digunakan
dalam jaringan komputer yaitu sebagai berikut.
a. Topologi Bus
Topologi Bus dibangun dengan menggunakan kabel koaksial (coaxial) yang
dihubungkan ke kartu Ethernet. Topologi ini biasanya digunakan untuk jaringan
komputer skala kecil. gambaran jaringan menggunakan topologi bus terlihat
seperti pada bagan berikut;
Gambar 9. Topologi Bus
Sumber: (teorikomputer.com)
b. Topologi Ring
Disebut topologi Ring karena bentuknya menyerupai cincin. Ujung dan
kabel jaringan disatukan kembali untuk membentuk lingkaran. Gambar jaringan
menggunakan topologi Ring terlihat seperti pada bagan berikut:
14
Gambar 10. topologi ring
Sumber: (wordpress.com)
c. Topologi Star
Topologi Star (bintang) dirancang sedemikian rupa sehingga setiap titik
(node) dikaitkan dengan konsentrator atau Hub / swith. Itu terlihat seperti bintang.
Gambar jaringan menggunakan topologi Star terlihat seperti pada gambar berikut:
Gambar 11. Topologi Star
Sumber: (Maryono dan Patmi istiana,2015)
d. Topologi tree
Topologi tree (pohon) adalah kombinasi dari Topologi Bus dan topologi
Star. Topology Tree menghubungkan grup komputer dalam topologi Star
menggunakan kabel utama dengan topologi Bus. Gambaran jaringan
menggunakan topologi Tree terlihat seperti pada gambar berikut:
15
Gambar 12. Topologi Tree
Sumber: (Maryono dan Patmi istiana,2015)
e. Topologi Mash (Web)
Topologi Mash disebut juga topologi jaring karena
Bentuknya mirip dengan jaring (web) dengan setiap node
terhubung ke node lain. Topologi ini jarang diterapkan pada
LAN. tapi di WAN. Deskripsi jaringan menggunakan topoLogi
Mash terlihat seperti pada gambar berikut:
Gambar 13. Topologi Mash
Sumber: (Maryono dan Patmi istiana,2015)
6. Perangkat Jaringan Komputer
Menurut Leanna Vidya Yovita dan Tody Ariefianto Wibowo (2018)
Jaringan komputer adalah sekumpulan perangkat jaringan yang terhubung melalui
media transmisi. Beberapa perangkat jaringan yang umum digunakan adalah Hub,
Switch, Router, Access Point, dan sebagainya.
16
Menurut Micro (dalam Naila Alifah Raslim: 2019), jaringan komputer
adalah sekumpulan peralatan atau komputer yang saling dihubungkan untuk
berbagi sumber daya. Peralatan jaringan yang umum dipakai adalah sebagai
berikut:
a. Modem
Modem berasal dari singkatan Modulator Demodulator. Modulator adalah
bagian yang mengubah sinyal informasi menjadi sinyal pembawa dan siap
dikirim, sedangkan demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal
informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima
sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik.
Gambar 14. Modem Prolink v92
Sumber : ( Futureloka.com)
b. Hub
Hub perangkat di jaringan yang secara konseptual beroperasi pada lapisan
1 (Lapisan Fisik). Artinya, hub filter tidak menerjemahkan sesuatu, hanya
mengetahui kecepatan transfer data dan susunan pin pada kabel. Cara kerja alat
ini adalah dengan mengirimkan sinyal paket data ke semua port yang ada di hub
sehingga paket data tersebut diterima oleh semua komputer yang berhubungan
dengan hub kecuali komputer pengirim. Sinyal yang dikirim akan berulang
meskipun paket data telah diterima oleh komputer tujuan.
17
Gambar 15. Hub D–Link DES-100SP
Sumber: (Nasabamedia.com)
c. Switch
Switch adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk melakukan
penjembatanan transparan atau menghubungkan beberapa segmentasi jaringan dan
frame penerusan berdasarkan alamat fisik perangkat atau alamat MAC. Sakelar
identik dengan hub tetapi sakelar lebih pintar dan memiliki kinerja lebih tinggi
dibandingkan dengan hub. Saklar juga disebut jembatan multiport. Pada saklar
terdapat tabel alamat MAC yang berisi informasi tentang nomor port dan alamat
MAC. Tabel ini disimpan dalam cache / RAM. Switch menerima frame Ethernet
dan mengambil alamat MAC sumber dan tujuan. Kemudian alamat tersebut
dicocokkan dengan tabel dan hanya akan diteruskan ke port yang sesuai. Jika
alamat MAC tidak ditemukan, frame akan dikirim ke semua port.
Gambar 16. Switch TP-Link SG1048 48 Port
Sumber: ( dimensidata.com)
d. Router
Router fungsinya untuk mengatur lalu lintas data di jaringan ke dan dari
perangkat / komputer yang terhubung disana. Router juga berfungsi untuk
menjembatani grup jaringan tertentu, misalnya kelas IP yang berbeda atau subnet
18
yang berbeda. Setelah fungsi router berjalan, setiap komputer yang terhubung
akan memiliki IP address yang unik sehingga dapat terkoneksi dengan internet.
Penggunaan router sendiri paling banyak dijumpai di warung internet,
perkantoran, hotel dan berbagai bisnis atau tempat yang menggunakan fasilitas
layanan internet. Dengan fungsi wireless, setiap perangkat atau gadget yang
mampu menangkap sinyal gelombang radio dapat menerima gelombang radio
yang dipancarkan oleh router sehingga dapat langsung terkoneksi dengan internet.
Gambar 17. Router Tenda AC6 Smart Dual Band Wireless Router
Sumber: ( bhinneka.com)
7. OSI Layer
adalah salah satu arsitektur jaringan. Lapisan OSI sendiri sering digunakan
untuk menjelaskan bagaimana jaringan komputer bekerja secara logis. Secara
umum model OSI membagi berbagai fungsi jaringan menjadi 7 lapisan,
sedangkan lembaga yang menerbitkan model OSI adalah International
Organization for Standardization (ISO). Model OSI diperkenalkan pada tahun
1984. Model OSI terdiri dari lapisan atau lapisan yang berjumlah 7 buah. Ketujuh
lapisan tersebut adalah:
a. Layer Aplikasi (Application Layer)
Lapisan ini berkaitan dengan program komputer yang digunakan oleh
pengguna. Program komputer yang terkait hanyalah program yang melakukan
akses jaringan, tetapi jika tidak berarti, program tersebut tidak terkait dengan OSI.
Contoh: Aplikasi Word Processing, aplikasi ini digunakan untuk mengolah teks
sehingga program ini tidak berhubungan dengan OSI. Tetapi jika program
19
menambahkan fungsi jaringan, misalnya mengirim email, aplikasi lapisan baru
akan ditautkan di sini. Lapisan Aplikasi adalah lapisan OSI yang dilampirkan ke
pengguna akhir yang berarti bahwa Lapisan Aplikasi OSI dan pengguna dapat
berinteraksi langsung dengan aplikasi perangkat lunak. Lapisan ini juga berfungsi
untuk mengatur GUI.
Gambar 18. Layer Aplikasi
Sumber: yamin, bayu dan aksara (2017)
b. Layer Presentasi (Presentation Layer)
Pada lapisan ini, tugasnya adalah menjaga format data agar dapat dipahami
oleh berbagai media. Selain itu, lapisan ini juga dapat mengubah format data,
sehingga lapisan berikutnya dapat memahami format yang diperlukan untuk
komunikasi. Contoh format data yang didukung oleh lapisan presentasi antara
lain: Teks, Data, Grafik, Gambar Visual, Suara, Video.
Gambar 19. Format Data Pada Layer Presentasi
Sumber: yamin, bayu dan aksara (2017)
20
c. Layer Sesi (Session Layer)
Lapisan sesi menentukan cara memulai, mengontrol, dan mengakhiri percakapan
(juga dikenal sebagai sesi). Contoh lapisan sesi: NFS, SQL, RPC, ASP, SCP
seperti yang ditunjukkan pada Gambar
Gambar 20. Mengkoordinasi Berbagai Aplikasi Pada Saat
Berinteraksi Antar Komputer
Sumber: yamin, bayu dan aksara (2017)
d. Layer Transport
Pada layer 4 dapat memilih apakah akan menggunakan protokol yang
mendukung pemulihan kesalahan atau tidak. Lakukan multiplexing data yang
masuk, sortir data yang masuk jika sudah keluar dari urutannya. Lapisan transport
bertanggung jawab untuk membagi data menjadi beberapa segmen, mengelola
komunikasi ujung ke ujung. Lapisan ini menyediakan transfer data yang
transparan antara sistem akhir, memeriksa kesalahan, dan bertanggung jawab atas
pemulihan kesalahan untuk end-to-end dan kontrol aliran. Beberapa contoh
protokol yang bekerja pada lapisan ini adalah protokol TCP (berorientasi
sambungan) dan UDP (tanpa sambungan). Pada lapisan ini, komunikasi end-to-
end juga dikelola dengan beberapa cara, sehingga urusan datanya sangat
dipengaruhi oleh lapisan 4. ditunjukkan pada Gambar.
21
Gambar 21. Fungsi Transport Layer
Sumber: yamin, bayu dan aksara (2017)
e. Layer Network
Fungsi utama dari layer network yaitu pengalamatan dan routing
Mengalamatkan lapisan jaringan adalah pengalamatan logis, misalnya
menggunakan alamat IP seperti yang ditunjukkan pada Gambar
Gambar 22.Pengalamatan Pada Layer Network
Sumber: yamin, bayu dan aksara (2017)
f. Layer Data Link
Fungsi yang diberikan pada layer data link antara lain :
1) Arbitration, pemilihan media fisik
2) Addressing, pengalamatan fisik
3) Error detection, menentukan apakah data telah berhasil terkirim.
4) Identify Data Encapsulation, menentukan pola header pada suatu data.
22
g. Physical Layer
Layer/Lapisan ini mengatur berbagai bentuk antarmuka media transmisi.
Spesifikasi yang berbeda misalnya konektor, pin, penggunaan pin, pengaliran arus
listrik, encoding, dan sumber cahaya.
Menurut Rahmat Rafiudin (2013) Physical layer menetapkan spesifikasi
fungsional, mekanik kelistrikan, dan prosedural aktivasi. Pemeliharaan dan
penonaktifan tautan fisik antara sistem tujuan. Seperti karakteristik level
tegangan, waktu perubahan tegangan, data rata-rata, jarak transmisi maksimum,
konektor, dan atribut serupa yang ditentukan oleh spesifikasi lapisan fisik. jika
ingin mudah diingat pikirkan tentang sinyal dan media.
8. Protokol jaringan komputer
Menurut Ahmaddul Hadi (2016) Protokol merupakan kumpulan aturan
yang digunakan untuk berkomunikasi di seluruh jaringan. Kebutuhan untuk
melakukan komunikasi bagi berbagai vendor komputer memerlukan aturan yang
terstandarisasi dan disepakati oleh berbagai pihak. Ibarat dua orang yang berbeda
kebangsaan, berkomunikasi membutuhkan penerjemah / satu bahasa atau bahasa
yang dimengerti oleh kedua belah pihak. Dalam dunia komputer dan
telekomunikasi, interpreter identik dengan protokol.Menurut Edy Victor Haryanto
(2012) adalah aturan atau standar yang mengatur atau mengizinkan koneksi,
komunikasi dan transfer data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat
diterapkan ke perangkat keras, perangkat lunak, atau kombinasi keduanya. Pada
level terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.
a. TCP / IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol)
Merupakan standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas
internet dalam proses pertukaran data dari satu komputer ke komputer lainnya di
jaringan internet. Protokol ini tidak dapat berdiri sendiri, karena merupakan
protokol suite (protokol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling
banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk
perangkat lunak (software) pada sistem operasi. Istilah yang diberikan untuk
perangkat lunak ini adalah tumpukan TCP / IP. Pada TCP / IP terdapat beberapa
sub protokol yang menangani masalah komunikasi antar komputer. TCP / IP
23
mengimplementasikan arsitektur berlapis yang terdiri dari empat lapisan,
termasuk: Protokol lapisan aplikasi
1) Protokol lapisan antar-host
2) Protokol lapisan internetwork
3) Protokol lapisan antarmuka jaringan
a. UDP ( User Datagram Protokol )
UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, merupakan salah satu
protokol lapisan transport TCP / IP yang mendukung komunikasi tanpa koneksi
yang tidak dapat diandalkan antara host di jaringan menggunakan TCP / IP.
b. Domain Name System (DNS)
Domain Name System (DNS) merupakan mendistribusikan sistem database
yang digunakan untuk resolusi nama pada jaringan menggunakan TCP / IP
(Transmission Control Protocol / Internet Protocol). DNS biasanya digunakan
dalam aplikasi yang terhubung ke Internet seperti browser web atau email, di
mana DNS membantu memetakan nama host komputer ke alamat IP.
c. Point-to-Point Protocol
Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) merupakan
protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan di jaringan area luas
(WAN). Protokol ini adalah standar industri yang berjalan pada lapisan data-link
dan dikembangkan pada awal 1990-an sebagai tanggapan atas masalah dengan
Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung pengalamatan IP
statis kepada kliennya. Dibandingkan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik,
mengingat protokol ini bekerja lebih cepat, menawarkan koreksi kesalahan, dan
menegosiasikan sesi secara dinamis tanpa campur tangan pengguna. Selain itu,
protokol ini juga mendukung beberapa protokol jaringan secara bersamaan.
d. Serial Line Internet Protocol
Serial Line Internet Protocol dianggap terkait erat dengan makna berikut
Disingkat SLIP. Protokol yang memungkinkan transfer data IP melalui saluran
telepon. Alat lain dalam SLIP adalah PPP yang mendeteksi kesalahan dan
konfigurasi. Sistem ini membutuhkan satu komputer server sebagai wadah, dan
secara perlahan akan digantikan oleh standar PPP yang memiliki kecepatan
pemrosesan yang lebih tinggi.
24
e. Internet Control Message Protocol (ICMP)
merupakan
salah satu protokol inti dari keluarga. ICMP berbeda tujuan dengan TCP dan
UDP dalam hal ICMP tidak digunakan secara langsung oleh aplikasi jaringan
milik pengguna. salah satu pengecualian adalah aplikasi ping yang mengirim
pesan ICMP Echo Request (dan menerima Echo Reply) untuk menentukan apakah
komputer tujuan dapat dijangkau dan berapa lama paket yang dikirimkan dibalas
oleh komputer tujuan. protokol internet. ICMP utamanya digunakan oleh sistem
operasi komputer jaringan untuk mengirim pesan kesalahan yang menyatakan,
sebagai contoh, bahwa komputer tujuan tidak bisa dijangkau.
f. POP3 (Post Office Protocol)
POP3 merupakan kepanjangan dari Post Office Protocol version 3, yaitu
protokol yang digunakan untuk mengambil email dari server email. Protokol
POP3 dibuat karena desain sistem email yang memerlukan server email untuk
sementara menampung email hingga diambil oleh penerima yang berwenang.
Hadirnya e-mail server ini dikarenakan hanya sebagian kecil dari komputer
penerima yang terus terkoneksi dengan jaringan internet..
g. IMAP (Internet Message Access Protocol)
IMAP (Internet Message Access Protocol) merupakan protokol standar
untuk mengakses / mengambil email dari server. IMAP memungkinkan pengguna
untuk memilih pesan email yang akan diambil, membuat folder di server, mencari
pesan email tertentu, dan bahkan menghapus pesan email yang ada. Kemampuan
ini jauh lebih baik dari POP (Post Office Protocol) yang hanya memungkinkan
kita untuk mengambil / mendownload semua pesan yang ada tanpa terkecuali.
IMAP merupakan protokol yang biasa digunakan untuk mengirim surat
elektronik atau email di Internet. Protokol ini digunakan untuk mengirim data dari
komputer pengirim email ke server surat elektronik penerima. Anda dapat
menggunakan SMTP dari Microsoft Outlook. biasanya untuk menggunakan
pengaturan SMTP yang Anda butuhkan:
1) Email Address: contoh —> [email protected]
2) Incoming Mail (POP3, IMAP or HTTP) server : mail.doaminanda.com
3) Outgoing (SMTP) server : mail.domainanda.com
25
4) Account Name : [email protected]
5) Password : password yang telah anda buat sebelumnya
h. HTTP (Hypertext Transfer Protocol)
HTTP (Hypertext Transfer Protocol) protokol yang digunakan oleh WWW
(World Wide Web). HTTP mendefinisikan bagaimana pesan dapat di format dan
dikirim dari server ke client. HTTP juga mengatur tindakan apa yang harus
dilakukan server web dan browser web sebagai respons terhadap perintah yang
ada dalam protokol HTTP ini. Misalnya, jika kita mengetik alamat atau URL di
browser internet, browser web akan mengirimkan perintah HTTP ke server web.
Server web kemudian akan menerima perintah ini dan melakukan aktivitas sesuai
dengan perintah yang diminta oleh browser web. Hasil aktivitas ini akan dikirim
kembali ke web browser untuk ditampilkan kepada kami.
HTTPS https merupakan versi aman dari HTTP, protokol komunikasi dari
World Wide Web. Ditemukan oleh Netscape Communications Corporation untuk
menyediakan otentikasi dan komunikasi terenkripsi dan penggunaan dalam
perdagangan listrik. Selain menggunakan komunikasi teks biasa, HTTPS
mengkodekan data sesi menggunakan protokol SSL (Secure Socket layer) atau
protokol TLS (Transport Layer Security). Kedua protokol tersebut memberikan
perlindungan yang memadai dari penyadap, dan serangan man in the middle.
Kebanyakan port HTTPS adalah 443.
Tingkat keamanan tergantung pada ketepatan dalam mengimplementasikan
pada browser web dan perangkat lunak server dan didukung oleh algoritma
penyandian yang aktual. Oleh karena itu, pada halaman web digunakan HTTPS,
dan URL yang digunakan dimulai dengan ‘https://’ bukan dengan ‘http://’.
i. SSH (Sucure Shell)
SSH merupakan protocol jaringan yang memungkinkan pertukaran data
secara aman antara dua komputer. SSH dapat digunakan untuk mengontrol
komputer mengirim file dari jarak jauh, membuat terowongan terenkripsi, dan
banyak lagi. Protokol ini memiliki keunggulan dibandingkan protokol serupa
seperti Telnet, FTP, Danrsh, karena SSH memiliki sistem otentikasi, otorisasi, dan
enkripsi sendiri. Dengan begitu keamanan sesi komunikasi melalui bantuan SSH
terjamin.
26
j. Telnet (Telecommunication network)
Telnet merupakan protokol jaringan yang digunakan pada koneksi Internet
atau Local Area Network. Telnet dikembangkan pada tahun 1969 dan
distandarisasi sebagai IETF STD 8, salah satu standar Internet pertama. Telnet
memiliki beberapa batasan yang dianggap sebagai risiko keamanan.
k. FTP ( File Transfer Protocol )
FTP ( File Transfer Protocol ) merupakan sebuah protokol internet yang
berjalan pada lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk mentransfer file
komputer antar mesin dalam sebuah internetwork. FTP atau Protocol
Transmission Control Protocol (TCP) untuk komunikasi data antara klien dan
server, sehingga antara dua komponen akan dibuat sesi komunikasi sebelum
transfer data dimulai. FTP hanya menggunakan metode otentikasi standar yaitu
menggunakan username dan password yang dikirimkan dalam bentuk yang tidak
terenkripsi. Pengguna terdaftar dapat menggunakan Nama Pengguna dan Kata
Sandi mereka untuk mengakses, mengunduh, dan mengunggah file yang mereka
inginkan. Umumnya, pengguna daftar memiliki akses penuh ke sejumlah
direktori, sehingga mereka dapat mengajukan, memuat dikoter, dan bahkan
menghapus file. Pengguna unregistered juga dapat menggunakan metode
anonymous login yaitu dengan menggunakan username anonim & password yang
diisi menggunakan alamat e-mail. Server FTP diakses menggunakan Universal
Resource Identifier (URI) menggunakan format ftp: // nama server. Klien FTP
dapat terhubung ke server FTP dengan membuka URI.
l. LDAP (Lightweight Directory Access Protocol)
LDAP merupakan protokol perangkat lunak untuk memungkinkan siapa saja
mencari sumber daya organisasi, individu, dan lainnya, seperti file atau printer di
jaringan baik di internet atau intranet. Protokol LDAP membentuk direktori yang
berisi hierarki pohon dengan cabang, mulai dari negara, organisasi, departemen
hingga individu. Dengan menggunakan LDAP, seseorang dapat mencari informasi
tentang orang lain tanpa mengetahui lokasi orang yang akan digeledah.
m. SSL (Secure Socket Layer)
SSL (Secure Socket Layer) merupakan arguably internet paling banyak
digunakan untuk enkripsi. Ditambah lagi, SSL digunakan tidak hanya untuk
27
keamanan koneksi web, tetapi untuk berbagai aplikasi yang membutuhkan
enkripsi jaringan ujung ke ujung.
Secure Sockets Layer (SSL) adalah sebuah sistem yang digunakan untuk
mengenkripsi transmisi informasi di internet, sehingga data bisa dikirim dengan
aman. Protokol SSL mengelola keamanan dan mengintegritasikan menggunakan
enkripsi, otentikasi, dan kode otentikasi pesan.
9. Quality of Service
Menurut Iwan Iskandar dan Alvinur Hidayat (2015) Quality of Service
(QoS) didefinisikan sebagai ukuran seberapa baik jaringan dan merupakan upaya
untuk menentukan karakteristik dan properti layanan. QoS mengacu pada
kemampuan jaringan untuk memberikan layanan yang lebih baik ke lalu lintas
jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda. QoS merupakan tantangan
utama dalam jaringan berbasis IP dan internet secara keseluruhan. Tujuan QoS
adalah untuk memenuhi kebutuhan berbagai layanan, yang menggunakan
infrastruktur yang sama. QoS menawarkan kemampuan untuk menentukan atribut
layanan yang disediakan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Menurut
Yanto (2015) terdapat berbagai tafsir tentang definisi QoS. Berdasarkan level
abstraksi pada infrastruktur sistem, beberapa peneliti menginterpretasikan QoS
berdasarkan mekanisme sistem jaringan dalam memberikan layanan, beberapa
interpretasi berdasarkan layanan aplikasi, dan beberapa interpretasi berdasarkan
persepsi pengguna.
Menurut Agusriandi, Saputra, Raehan, Kurniati (2018) QoS merupakan
kemampuan jaringan tertentu dalam memberikan layanan yang optimal sesuai
standar terkait dengan kapasitas jaringan, mengatasi jitter dan delay.
QoS mengacu pada kemampuan jaringan untuk memberikan layanan yang lebih
baik ke lalu lintas jaringan tertentu melalui berbagai teknologi. QoS dirancang
untuk membantu pengguna menjadi lebih produktif dengan memastikan bahwa
pengguna mendapatkan kinerja yang andal dan aplikasi berbasis jaringan. QoS
adalah tantangan besar dalam jaringan berbasis IP dan Internet secara
keseluruhan. Quality of Service (QoS) didefinisikan sebagai ukuran seberapa baik
jaringan dan merupakan upaya untuk mendefinisikan karakteristik dan properti
suatu layanan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan
28
layanan yang lebih baik ke jaringan lalu lintas yang dipilih melalui berbagai
teknologi yang berbeda, termasuk Frame Relay, Asynchronous Transfer Mode
(ATM), jaringan Ethernet dan 802.1, SONET, dan jaringan IP-routed. Tujuan QoS
adalah untuk memenuhi persyaratan layanan yang berbeda, yang menggunakan
infrastruktur yang sama. Dalam jaringan berbasis IP, IP QoS mengacu pada
kinerja dan paket paket IP yang melewati satu atau lebih jaringan.
QoS (Quality of Service) adalah kemampuan sebuah jaringan untuk
menyediakan layanan yang lebih baik lagi bagi layanan trafik yang melewatinya.
QoS merupakan sebuah sistem arsitektur end to end dan bukan merupakan sebuah
feature yang dimiliki oleh jaringan. Quality of Service suatu network merujuk ke
tingkat kecepatan dan keandalan penyampaian berbagai jenis beban data di dalam
suatu komunikasi (Sugiantoro, Mahardhika : 2017).
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah: dengan menganalisis Quality of
Service maka dapat ditentukan waktu yang dibutuhkan suatu paket data, dihitung
dari saat dikirim oleh transmitter hingga saat diterima oleh penerima
(throughput), perbedaan interval kedatangan antar paket di terminal tujuan (delay
/ latency). Jumlah paket yang hilang selama proses transmisi ke tujuan Jumlah bit
yang berhasil diterima per detik melalui sistem atau media komunikasi
(kemampuan sebenarnya dari jaringan untuk mengirim (packet loss), data
manusia) (Hasanul Fahmi, 2018 : 100)
Adapun kelebihan QoS diantaranya
1. Untuk menyediakan layanan jaringan yang lebih baik dan dapat diprediksi,
dengan menangani bandwidth khusus, kehilangan paket, dan latensi yang
terkontrol.
2. QoS sangat membantu memelihara dan meningkatkan kapabilitas jaringan,
baik itu jaringan yang kompleks, jaringan perusahaan kecil, Penyedia
Layanan Internet (ISP), atau jaringan perusahaan.
3. QoS memberikan jaminan dan layanan yang lebih baik untuk lalu lintas
jaringan dalam berbagai teknologi.
Adapun Kekurangan Quality of Service yaitu:
1. Kegagalan yang terjadi di ujung penerima antara lain bisa disebabkan oleh
overflow yang terjadi di buffer
29
2. Tabrakan (macet) di jaringan.
3. Lamanya antrian dalam waktu pemrosesan data.
4. Terjadinya traffic overload pada jaringan.
a. Jenis-Jenis Model QoS
Menurut Fhonna Leriana (2019) mengemukakan bahwa terdapat 3 level tipe
QoS yang umum digunakan yaitu Best-effort service, Integrated service, dan
Differentiated service. Kualitas layanan digunakan untuk mengukur tingkat
kinerja dari sebuah TCP / IP internet atau koneksi jaringan komputer.
1) Best-effort service
Best effort service merupakan salah satu model layanan di mana aplikasi
mengirimkan data yang diperlukan setiap kali dalam setiap kuantitas, dan tanpa
meminta izin atau memberi tahu jaringan terlebih dahulu.
2) Integrated service
Integrated service merupakan salah satu model aplikasi yang meminta jenis
layanan tertentu dari jaringan sebelum mengirimkan data.
3) Differentiated service
Differentiated service merupakan model layanan aplikasi yang dapat
memenuhi persyaratan QoS. berbeda. Namun, tidak seperti dalam model layanan
Terpadu, aplikasi yang menggunakan layanan berbeda tidak secara eksplisit
memberi sinyal ke router sebelum mengirim data. ITU-T mendefinisikan kinerja
jaringan seperti yang dinyatakan dalam QoS. QoS adalah istilah umum untuk
mengungkapkan dampak kinerja layanan secara keseluruhan dari sudut pandang
pengguna.
Ketika pertama kali mendengar kata QoS atau Quality of Service, kita harus
mengartikannya sebagai kualitas layanan. Sebenarnya Quality of Service (QoS)
sangat populer dan memiliki banyak istilah yang sangat sering dilihat dari
berbagai sudut pandang yaitu dari segi jaringan, pengembangan aplikasi dan lain
sebagainya. Dari perspektif jaringan, QoS mengacu pada kemampuan untuk
menyediakan layanan yang berbeda untuk lalu lintas jaringan dengan kelas yang
berbeda. Tujuan utama QoS adalah untuk menyediakan layanan jaringan
terencana yang lebih baik dengan bandwidth khusus, jitter dan latensi terkontrol,
serta peningkatan karakteristik kerugian. Atau QoS adalah kemampuan untuk
30
menjamin penyampaian arus data penting atau dengan kata lain kumpulan
berbagai kriteria kinerja yang menentukan tingkat kepuasan dalam menggunakan
suatu layanan.
Adapun sebuah model dari sistem monitoring QoS yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi monitoring application, QoS monitoring, monitor,
monitored objects:
a) Monitoring Application
Aplikasi monitoring merupakan antarmuka untuk administrator jaringan,
yang berfungsi untuk mengambil informasi lalu lintas paket data dari monitor,
menganalisisnya dan mengirimkan hasil analisisnya kepada pengguna. Hasil
analisis akan digunakan oleh administrator jaringan sebagai dasar untuk
melakukan operasi lain yang diperlukan dan direkomendasikan pada jaringan
yang dikelola.
b) QoS Monitoring
QoS Monitoring, menyediakan mekanisme Pemantauan QoS, menyediakan
mekanisme pemantauan QoS dengan mengambil informasi nilai parameter QoS
dari lalu lintas data paket.
c) Monitor
Monitor, mengumpulkan dan mencatat informasi lalu lintas paket data, yang
kemudian melakukan pengukuran arus paket data nyata dan melaporkan hasilnya
ke aplikasi pemantauan.
d) Monitored Object
Monitored Object, adalah informasi seperti atribut dan aktivitas yang
dipantau di jaringan. Dalam konteks QoS, informasi ini adalah 33 aliran paket
data yang dipantau secara real time. Jenis aliran paket data dapat ditentukan dari
sumber dan tujuan pada lapisan IP, port yang digunakan misalnya UDP atau TCP
dan parameter dalam paket RTP.
10. Parameter Kualitas jaringan
Menurut Eri Prasetyo, Amir Hamzah dan Edi Sutanta (2016) Ada 4
karakteristik untuk melakukan pengukuran kualitas layanan dalam sebuah
jaringan:
31
1) Bandwidth
Bandwidth merupakan suatu ukuran waktu tertentu dalam suatu hari
menggunakan rute internet yang spesifik ketika sedang men-download suatu file.
2) Delay
Delay, dinyatakan dalam satuan ms (mili detik), adalah periode waktu yang
diperlukan untuk menunggu antrian proses komponen pada saat yang sama seperti
proses komponen lainnya dalam sistem. Berikut ini adalah beberapa komponen
waktu yang mempengaruhi yaituTransport time / propagantion delay adalah
waktu yang dibutuhkan oleh sebuah paket data untuk mengalir melalui physical
link.
a) Penundaan antrian / transmisi adalah waktu yang dibutuhkan paket data
untuk melewati router.
b) Server response time merupakan waktu yang dibutuhkan server untuk
memproses paket data yang masuk dan menghasilkan paket data respon
c) Dalam komunikasi di jaringan, delay dapat diartikan sebagai waktu yang
dibutuhkan paket data untuk melakukan perjalanan dari sumber ke tujuan.
Tabel 1. Index tiphon berdasarkan delay
Kategori Latency Besar Delay Index
Sangat Baik <150 ms 4
Baik 150 s.d 300 ms 3
Cukup 300 s.d 450 ms 2
Buruk >450 ms 1
Sumber: ( Ery Prasetio, Amir Hamzah dan Edy Sutanta, 2016)
Rumus perhitungan Delay (Latency):
𝐷𝑒𝑙𝑎𝑦 = Packet Length
Link Bandwith
3) Throughput
Secara umum, throughput dapat dipahami sebagai kecepatan transfer data
efektif dari unit pengukuran dalam bps, throughput dapat dipahami sebagai
persentase dari jumlah total paket yang tiba di tujuan yang diamati selama periode
waktu tertentu dan dibagi dengan jumlah tersebut. kali. Throughput, kecepatan
transfer data efektif, diukur dalam bps. Throughput adalah jumlah total
32
kedatangan paket yang berhasil diamati di tujuan selama interval waktu tertentu
dibagi dengan durasi interval waktu tersebut.
Tabel 2. Index tiphon prosentase throughput bandwith yang tersedia
Kategori Throughput Index
Sangat Baik 76% - 100% 4
Baik 51% - 75% 3
Cukup 26% - 50% 2
Buruk <25% 1
Sumber: ( Ery Prasetio, Amir Hamzah dan Edy Sutanta, 2016)
Rumus perhitungan Troughput:
Troughput=𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑟𝑖𝑚𝑎
Lama Pengamatan
4) PacketLoss
Packet loss adalah representasi dari sejumlah paket data yang hilang selama
rentang waktu pengiriman paket data dan dinyatakan sebagai persentase (%).
Dalam implementasi jaringan, diharapkan persentase packet loss memiliki nilai
yang minimal.
Tabel 3. Index tiphon berdasarkan packet loss
Kategori Throughput Index
Sangat Baik 0% 4
Baik 3% 3
Cukup 15% 2
Buruk <25% 1
Sumber: ( Ery Prasetio, Amir Hamzah dan Edy Sutanta, 2016)
Rumus Packet Loss:
𝑃𝑎𝑐𝑘𝑒𝑡 𝑙𝑜𝑠𝑠 = (Packet data dikirim − Paket data diterima) ∗ 100 %
Paket data yang dikirim
Sedangkan menurut versi ITU-T International Telecommunication Union –
Telecommunication (Dalam Surya Muhammad Reza : 2019) terdapat tiga kategori
penurunan kualitas jaringan berdasarkan standarisasi nilai packet loss dan delay.
33
Tabel 4. Performasi jaringan IP berdasarkan Packet Loss ITU-T
Kategori Degradasi Packet Loss
Baik 3%
Cukup 15%
Buruk 30%
Sumber: ( Ery Prasetio, Amir Hamzah dan Edy Sutanta, 2016)
Tabel 5. Performasi jaringan IP berdasarkan delay ITU-T
Kategori Degradasi Packet Loss
Baik < 150 ms
Cukup 150 s.d 400 ms
Buruk >400 ms
Sumber: ( Ery Prasetio, Amir Hamzah dan Edy Sutanta, 2016)
11. Tools yang digunakan
a. Axence NetTools
Axence NetTools adalah software untuk megukur kualitas jaringan dan dapat
dengan cepat mendiagnosa masalah yang ada pada jaringan.. NetTools sangat
populer karena dilengkapi dengan trace, lookup, port scanner, network scanner,
dan SNMP browser.
Gambar 23. Axence NetTools
Sumber: axence.net
34
2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan
Nasrullah dan Imam Riadi (2015), dengan judul Analisis Kinerja Jaringan
Menggunakan Metode Quality Of Service. Tujuan penelitian adalah untuk
memberikan kemudahan dalam bertukar data antar pengguna dalam suatu jaringan
yang memungkinkan pengguna untuk saling berkomunikasi. Pentingnya standar
kualitas layanan bagi kinerja jaringan adalah memberikan layanan yang baik
sesuai dengan parameter standar Quality of Service (QoS). Standar layanan
kualitas kinerja jaringan nirkabel memuaskan bagi pengguna. Dengan
menerapkan standar Quality of Service (QoS), dapat diketahui secara spesifik
bagaimana kinerja jaringan ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan
standar layanan komunikasi Quality of Service (QoS).
Muhammad Zulfin (2015), Dengan judul Analisis Kinerja Jaringan
Komputer SMK Darussalam Medan Menggunakan Software Cisco Packet Tracer.
masalah yang terjadi seperti transmisi data lambat, koneksi tidak stabil dan lain
sebagainya. Hal ini mengakibatkan kinerja jaringan menurun. dengan
menggunakan Cisco Packet Tracer, karena penggunaan simulasi cisco lebih
mudah dibandingkan dengan simulasi lainnya. Data simulasi dikumpulkan di
SMK Darussalam Medan dengan parameter jaringan yang telah ditentukan.
Lendy Arthur Kolinug dan Saksono (2013), dengan judul Analisis Kinerja
Jaringan Jalan di Lingkungan Kampus Universitas Sam Ratulangi. Permasalahan
yang muncul seputar transportasi di kampus, mulai dari jalan raya, sarana
transportasi, hingga infrastruktur pendukung transportasi. sehingga menyebabkan
penurunan tingkat pelayanan jalan karena penggunaan ruang jalan yang tidak
tepat. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan pengelolaan lalu lintas yang
terencana dan terarah agar penyelesaian pada satu titik tidak menimbulkan
masalah di titik lain. Untuk pengelolaan lalu lintas yang terencana dan terarah,
terlebih dahulu perlu diketahui perilaku karakteristik lalu lintas seperti volume
(arus), kecepatan (kecepatan) dan kepadatan (kepadatan). mengetahui volume dan
kecepatan, maka dapat diketahui seberapa besar kapasitas dan tingkat pelayanan
ruas jalan tersebut.
Eko Perdana dan Saksono (2014 ) Dengan judul Analisis Kinerja LAN
(Local Area Network) Menggunakan Sinyal Radio Point to Point Pada Rumah
35
Sinyal PT Kereta Api Indonesia. Tujuan penelitian dengan menggunakan Point To
Point dapat mengirimkan data antara dua komputer yang melewati jaringan publik
yang terhubung. Di PT. Rumah Signal Kereta Api Indonesia dibutuhkan LAN
(Local Area Network) untuk membantu kinerja pegawai menjadi lebih cepat dan
efisien, sedangkan PPP (Point to Point Protocol) digunakan untuk membantu
pengiriman data melalui jaringan publik sehingga pengiriman data menjadi lebih
cepat.
36
2.3 Kerangka Pikir
Adapun yang menjadi kerangka pikir dalam penelitian ini yaitu:
Gambar 24.Kerangka Berfikir
Permasalahan yang sering muncul pada jaringan WLAN ini disebabkan oleh
beberapa masalah yang meliputi bandwith, delay, troughput, dan packet loss yang
dapat membuat masalah besar seperti pengambilan data serta pengriman data
Dengan adanya pengujian kinerja jaringan WLAN menggunakan aplikasi Axence
NetTools agar tidak mengakibatkan terjadinya permasalahan yang cukup beresiko
seperti dalam segi pengaksesan saat pengambilan data tidak terjadi keterlambatan
serta pengiriman data
Solusi dalam mengatasi permasalahan yang biasa terjadi yaitu peneliti
menggunakan aplikasi Axence NetTools untuk mengukur kualitas jaringan dan
dengan cepat mendiagnosa masalah yang ada pada jaringan.
Analisis Kinerja Jaringan Komputer menggunakan Metode QoS Pada Kantor Unit
Penyelenggara Bandar Udara Lagaligo Bua
Setelah proses analisis sistem jaringan menggunakan Axence NetTools pada
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Lagaligo Bua maka diharapkan dari
hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan kajian ulang
dalam mengelola, dan memperbaiki, jaringan WLAN sehingga dalam pemakaian
jaringan WLAN terdapat kepuasan dan kepercayaan pengguna terhadap jaringan
WLAN tersebut.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Teori Spreadley yang dikutip dari Purnama Syae Purrohman (2019)
menyatakan bahwa analisis data penelitian kualitatif diawali dengan analisis
domain, dilanjutkan dengan analisis taksonomi, analisis komponen, dan terakhir
analisis tema budaya. Analisis domain dilakukan untuk mengetahui gambaran
situasi sosial yang diteliti, sehingga diperoleh gambaran objek yang diteliti yang
belum pernah diteliti sebelumnya. Domain diteliti untuk mendapatkan domain
tertentu yang dipilih untuk penelitian dan kemudian ditetapkan sebagai fokus
penelitian. Pendalaman tentang domain dan sub domain dengan melakukan
observasi di lapangan dan studi pustaka merupakan analisis taksonomi, yaitu
seluruh data yang dikumpulkan berdasarkan domain yang telah ditentukan.
Analisis komponen diperoleh setelah pengumpulan data di lapangan dengan
pemilihan observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Setelah itu dilakukan
analisis tema budaya.
Selain definisi-definisi diatas, ada definisi penelitian kualitatif lainnya seperti
yang dikemukakan oleh David Williams (dalam Ikhsan Gunawan, 2015) bahwa
penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan
menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh peneliti yang tertarik secara
alamiah. Jelas definisi ini menggambarkan bahwa penelitian kualitatif
mengutamakan latar alamiah, agar hasilnya dapat digunakan untuk menafsirkan
fenomena, dan metode yang biasanya digunakan adalah wawancara, pengamatan,
dan pemanfaatan dokumen.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih
ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai
pemandu agar focus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu
landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar
penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Tujuan utama
penelitian kualitatif adalah untuk memahami (to understand) fenomena atau gejala
sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lengkap tentang
38
fenomena yang dikaji daripada memerincinya menjadi variabel-variabel yang
saling terkait. Harapannya ialah diperoleh pemahaman yang mendalam tentang
fenomena untuk selanjutnya dihasilkan sebuah teori. Karena tujuannya berbeda
dengan penelitian kuantitatif, maka prosedur perolehan data dan jenis penelitian
kualitatif juga berbeda.
3.2 Tempat Penelitian
Tempat penelitian berfokus pada satu tempat yaitu Kantor Unit
Penyelenggara Bandara Lagaligo Bua Desa Puty Kecamatan Bua Kab.Luwu.
Kantor Unit Penyelenggara Bandara Udara Lagaligo Bua merupakan salah satu
kantor bertaraf domestik yang terletak di kecamatan Bua, 10 kilometer dari kota
palopo, Sulawesi Selatan Indonesia.
1. Waktu Penelitian
Tabel 6. Waktu Penelitian
No Jenis Kegiatan
Bulan
Januari 2020 Februari 2020 Maret 2020 Sptember 2020
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Observasi
2 Pengajuan Tema
3 Pengajuan Judul
4 Penyusunan
Proposal
5 Penyusunan
Skripsi
1.3 Batasan Penelitian
Batasan penelitian merupakan ruang lingkup atau upaya untuk membatasi
permasalahan yang diteliti sehingga pembahasan tidak meluas serta penelitian
yang dilakukan dapat lebih difokuskan pada masalah yang telah ditentukan.
Adapun batasan penelitian dalam penelitian ini yaitu:
1. Menganalisis jaringan WLAN
2. Menganalisis kinerja jaringan tentang kecepatan dan Mendiagnosa masalah
pada jaringan menggunakan Aplikasi Axence NetToo
39
3. Penelitian ini hanya dilakukan pada Kantor Unit Penyelenggara Bandar
Udara Lagaligo Bua.
3.4 Teknik pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk memperoleh data
dan informasi dalam pemelitian ini yaitu.
1. Observasi
Observasi adalah tahapan awal dalam penelitian ini dimana peneliti
mengunjungi Lokasi penelitian pada Kantor Unit Penyelenggara Bandara Udara
Lagaligo Bua telah menerapkan Jaringan WLAN yang saat ini digunakan oleh
kepala bandara, wakil Kepala Bandara maupun staff Bandar. Kemudian
dilakukan observasi dengan melakukan pengamatan tentang kinerja jaringan
WLAN
2. Wawancara
Tahapan kedua dalam penelitian ini yaitu interview atau wawancara yang
dimana peneliti melakukan wawancara kepada teknisi IT pada instansi tersebut
dan kemudian tanya jawab tentang bagaimana kinerja jaingannya pada Kantor
Unit Penyelenggara Bandara Udara Lagaligo Bua.
3. Studi Pustaka
Tahapan selanjutnya mengumpulkan data dilakukan dengan cara mencari
referensi yang yang relevan menyangkut dengan penelitian dilakukan. Referensi
tersebut diperoleh peneliti dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, skripsi,
Buku Tahunan , Jurnal Online maupun di buku perpustakaan universitas
cokroaminoto Palopo. Salah satu usaha penulis dilakukan peeliti dalam studi
pustaka yaitu dengan memeanfaatkan perpustakaan cokroaminoto palopo yait
tempat yang tepat memperoleh data atau informasi dengan cara membaca buku
ysng ada,dicatat kemudian ditulis.
3.5 Tahapan Penelitian
Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan melakukan metode
penelitian action research. dimana penelitian ini diarahkan pada upaya
pemecahan masalah atau perbaikan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini melelui studi pustaka :
40
1. Tahap Pertama (Diagnosa)
Melakukan diagnosa, pada langkah pertama ini peneliti melakukan
identifikasi masalah pokok yang ada menjadi dasar penelitian menganalisis
kinerja jaringan pada jaringan komputer.dimana pada tahap ini penulis akan
menampilkan data-data yang di peroleh pada Kantor Unit Penyelenggara Bndara
udara Lagaligo Bua.
2. Tahap kedua(Perencanaan)
Pada tahap ini Penulis akan memulai rencana pengukuran kinerja jaringan.
Dimana penulis akan menyusun rencana tindakan seperti memulai pengukuran
Bandwidth, Packet loss, dan delay.Pengukuran inidilakukan selam 7 hari kerja
dimana waktu tersebut akan dimulai pada pukul 9.30 WIB. Sampai 15.30 WIB.
Adapun software yang digunakan dalam pengukuran ini adalah Axence NetTools.
3. Tahap Ketiga (Penerapan)
Pada tahap ketiga ini peneliti akan melakukan rencana tindakan dengan
melakukan pengujian terhadap jaringan WLAN pada Kantor Unit Penyelenggara
Bandara Udara Lagaligo Bua.. Maka model sistem monitoring yang digunakan
untuk Mengukuran Kinerja jaringan WLAN Kantor Unit Penyelenggara Bandara
Udara Lagaligo Bua adalah monitoring application. Adapun tahapannya terdiri
dari Monitoring Application, dan QoS Monitoring.
4. Analisis Data
Pada tahap ini data yang telah didapatkan akan diolah atau dihitung untuk
mendapatkan hasil delay, Packet loss, dan kecepatan Bandwidth.
5. Penarikan Kesimpulan
Tahap ini bertujuan Untuk Menarik Kesimpulan hasil perhitungan
parameter kualitas jarimgan untuk menentukan Quality of Service Kinerja
Jaringan Komputer yang ada pada Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Lagaligo Bua.
6. Analisis Simulasi Jaringan Penelitian
Adapun proses analisis simulasi kinerja jaringan dapat dilihat gambar
berikut:
41
Gambar 22. Simulasi Jaringan
Mulai
Instalasi Software
Pengambilan Data
Monitoring QoS
Simpan Hasil Gambar
Data yang berupa:
1. Bandwidth
2. Delay
3. Packet Loss
Hasil Pengolahan
dan analisis data
Kesimpulan
Selesai
42
3.6 Analisis Masalah
Sistem jaringan yang berjalan di Kantor Unit Penyelenggara Bandara
Lagaligo Bua setelah dilakukan pengamatan dilokasi itu tidak adanya sistem yang
dapat menganalisis jaringan yang berjalan untuk melihat kinerja jaringan.
Pada Gambar diatas bahwa internet yang tersalur ke modem untuk
memancarkan jaringan kemudian masuk ke server Lalu masuk ke swicth
memancarkan jaringannya ke beberapa komputer dan swicth ke acces point lalu di
pancarkan ke Laptop secara bebas sehingga dapat diakses oleh umum dan dapat
menyebabkan penggunaan data yang terlalu tinggi.
3.7 Analisis Permasalahan Masalah
Pada sistem yang diusulkan, penulis menambahkan aplikasi Axence
NetTools pada komputer dan laptop untuk menganalisis kinerja jaringan yang
berjalan pada Kantor Unit Penyelengara Bandar Udara Lagaligo Bua .
Pemasangan Aplikasi NetTools pada Jarigan yang ada di kantor Unit
Penyelenggara Bandara Udara Lagaligo Bua dikarenakan biasa masalah terjadi
pada saat jam tertentu. Dengan menjalankan Aplikasi NetTools dapat
mempermudah untuk menganalisa jaringan yang ada pada pemakaian jaringan
tersebut. Aplikasi ini dilengkapi dengan berbagai fitur yang mudah digunakan
oleh pengguna dan sangat mudah dipahami.
3.8 Analisis Kebutuhan Jaringan
Dari hasil Observasi dan wawancara yang dilakukan pada tahap
sebelumnya, Maka peneliti dapat menganalisa bahwa belum efektifnya
pemanfaatan teknologi informasi dalam melakukan analisa akses jaringan. Dalam
analisa tersebut ada dua kebutuhan antara lain.
43
1. Kebutuhan Fungsional
4. Admin dapat mengertahui baik buruknya kinerja jaringan internet yang
sedang berjalan.
5. Admin dapat memperbarui sistem jarigan setelah menemukan masalah
koneksi jaringan yang bisa dibilang kurang optimal
6. Admin dapat mengunakan aplikasi pengontrol jaringan menggunakan
Axence NetTools.
7. Pengguna dapat melihat sewaktu waktu kinerja jaringan menggunakan
aplikasi Axence NetTools.
2. Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Untuk mewujudkan tujuan tersebutmaka dibutuhkan beberapa yaitu meliputi
perangkat-perangkat jaringan yang akan dijadikan perancangan. Spesifikasi
perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan dalam perancangan jaringan
ini adalah sebagai berikut :
1. Perangkat Lunak
a. Windows 10 pro
b. Axence NetTools v 5.0
2. Perangkat Keras
a. Processor AMD E1-7010 1,50 GHz
b. Hardisk 299 GB
c. RAM 2,00 GB
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian diperoleh di Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Lagaligo Bua. Penelitian dilakukan dengan menggunakan QoS untuk pemantauan.
pengukuran parameter QoS pada jaringan agensi untuk pengukuran parameter
bandwidth, delay, dan packet loss. Dengan menggunakan aplikasi / software
Axence NetTools v5 yang sesuai dengan Jaringan di Kantor Unit Penyelenggara
Bandar Udara Lagaligo Bua. Mekanisme pengukuran parameter QoS adalah
dengan menggunakan Axence NetTools v5 yaitu dengan mengirimkan paket
dengan ukuran paket tertentu ke alamat IP perangkat dan menunggu respon dari
node sumber ke node tujuan pada lapisan IP pada skema jaringan yang akan
diukur. Kemudian mengambil informasi nilai parameter QoS dari trafik paket data
dan mengumpulkan serta mencatat informasi trafik paket data yang kemudian
akan dikirim ke aplikasi monitoring.
Hasil implementasi pengukuran parameter QoS yang terdiri dari
bandwidth, delay dan packet loss, dimana proses pengukurannya menggunakan
software Axence NetTools v5. Axence NetTools v5 sendiri merupakan software
yang dapat menampilkan hasil monitoring parameter bandwidth, packet loss dan
delay. dilihat dari aplikasi Axence NetTools v5 yaitu response time pada
bandwidth seperti (min, max, dan avg) serta jumlah yang terkirim dan hilang yang
dapat dilihat pada tool Netwatch. Sehingga proses pengukuran hanya bisa
dilakukan selama satu minggu, mulai dari Senin 24 Agustus 2020 hingga selasa 1
September 2020.
1. Penginstalan Perangkat Lunak
Tahapan Ini diperlukan aplikasi Axence Nettols v 5.0 yang digunakan untuk
mengukur layanan jatingan WLAN yaitu Qos terdiri dari parameter Bandwidth,
Delay, dan Packet Loss. Axence Nettols v5 merupakan salah satu Network
analyzer yang sangat handal.Tools ini dipakai untuk mengukur/menganalisa
performance Network dan mendiagnosa problem yang terjadi pada jaringan
tersebut.Axence Nettols v5merupakan salah satu aplikasi yang sangat dibilang
45
sesuai dengan kebutuhan, karena dilengkapi denga Tracer, lookup, Port Scanner,
Network scanner, dan SNMP Browser.
a. Membuka Axence NetTools v 5. Install yang dapat download pada Link
https://axence-nettools.en.uptodown.com klik Latest Version untuk
mendownload
Gambar 25. Tampilan download aplikasi Axence NetTools
b. Setelah mendownload akan muncul jendela setup Axence NetTools baru
untuk menginstal lalu next, seperti pada gambar di bawah berikut
Gambar 26. Gambar penginstalan awal
c. Kemudian akan muncul License Agreement seperti berikut. Pilih I Accept
The agreement untuk menyetujui lisensi tersebut.klik next
46
Gambar 27. persetujuan lisensi
d. Lalu akan ada pilihan komponen, pilihan fungsi tambahan, Serta pilihan
lokasi instalasi. Lalu Next.
Gambar 28. Penyimpanan aplikasi
e. Lalu pengaturan akan membuat penyimpanan program di folder menu
mula.seperti gambar di bawah.
47
Gambar 29. Penyimpanan folder aplikasi
f. Kemudian akan diminta persetujuan untuk menampilkan icon Axence
NetTools v 5.0 pilih Next.
Gambar 30. Buat desktop Pintas
g. Kemudian diminta untuk menginstal Axence NetTools 5.0 Lalu Next.
48
Gambar 31. Siap Untuk diinstal
h. Setelah proses instalasi selesai, pilih Finish.
Gambar 32. Penginstalan sudah selesai
2. Hasil Monitoring jaringan pada Kantor Unit Penyelenggara Bandar
Udara Lagaligo Bua
Berikut proses monitoring jaringan yang dilakukan pada jaringan yang
dilakukan pada tanggal 24 Agustus hingga 1 September 2020. Laptop
dihubungkan dengan jaringan yang terkoneksi internet atau jaringan instansi
kemudian melakukan pengukuran dengan mengirimkan perintah ping IP target
yaitu (7.7.7.1) sebagai DNS Server atau yang biasa disebut sebagai gateway
default di kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Lagaligo Bua. Menggunakan
49
aplikasi / software Axence NetTools v5 untuk memantau / mengukur jaringan dari
nilai data bandwidth, delay, dan packet loss.
a. Bandwidth
Proses dari pengukuran bandwidth ini dilakukan pada dua sesi yaitu pada
jam sibuk mulai 9.30 – 11.30 dan dilanjutkan lagi mulai 14.00 -15.30. hasil
Monitoring Bandwidth menggunakan Software Axence NetTools v5 dilihat dari
gambar di bawah sebagai berikut.
1) Pengukuran Monitoring Bandwidth hari ke 1 pukul 09.30 - 11.30
Gambar 33 nilai Bandwidth Hari ke 1 pukul 09.30 -11.30
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan bandwidth Rata-Rata sebesar 4
804 950 bit/s, pada nilai Maksimumnya sebesar 9 543 112 bit/s, dan
Minimumnya sebesar 18 984 bit/s
2) Pengukuran Monitoring Bandwidth hari ke 1 pukul 14.00 - 15.30
50
Gambar 34.nilai Bandwidth Hari ke 1 pukul 14.00 -15.30
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan bandwidth Rata-Rata yaitu
sebesar 2 957 599 bit/s, Maksimumnya sebesar 8 255 624 bit/s, dan Minimumnya
sebesar 16 888 bit/s
3) Pengukuran Monitoring Bandwidth pada hari ke 2 pada pukul 09.30- 11.30
Gambar 35. nilai Bandwidth Hari ke 2 pukul 09.30 -11.30
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan bandwidth Rata-Rata yaitu
sebesar 3 913 191 bit/s, Maksimumnya sebesar 8 064 600 bit/s, dan Minimumnya
sebesar 71 664 bit/s.
4) Pengukuran Monitoring Bandwidth pada hari ke 2 pada pukul 14.00- 15.30
51
Gambar 36. nilai Bandwidth Hari ke 2 pukul 14.00 -15.30
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai bandwidth Rata-Rata
yaitu sebesar 6 212 844 bit/s, Maksimumnya sebesar 8 045 720 bit/s, dan
Minimumnya sebesar 298 160 bit/s.
5) Pengukuran Monitoring Bandwidth pada hari ke 3 pada pukul 09.30- 11.30
Gambar 37. nilai Bandwidth Hari ke 3 pukul 09.30- 11.30
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai bandwidth Rata-Rata
yaitu sebesar 3 747 967 bit/s, Maksimumnya sebesar 9 023 880 bit/s, dan
Minimumnya sebesar 20 120 bit/s
52
6) Pengukuran Monitoring Bandwidth pada hari ke 3 pada pukul 14.00- 15.30
Gambar 38. nilai Bandwidth Hari ke 3 pukul 14.00 -15.30
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai bandwidth Rata-Rata
yaitu sebesar 4 817 689 bit/s, Maksimumnya sebesar 7 976 382 bit/s, dan
Minimumnya sebesar 30 393 bit/s.
7) Pengukuran Monitoring Bandwidth pada hari ke 4 pada pukul 09.30- 11.30
Gambar 39. nilai Bandwidth Hari ke 4 pukul 09.30- 11.30
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai bandwidth Rata-Rata
yaitu sebesar 0, Maksimumnya sebesar 0, dan Minimumnya sebesar 0
8) Pengukuran Monitoring Bandwidth pada hari ke 4 pada pukul 14.00- 15.30
53
Gambar 40. nilai Bandwidth Hari ke 4 pukul 14.00 -15.30
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai bandwidth Rata-Rata
yaitu sebesar 5 994 038 bit/s, Maksimumnya sebesar 9 565 904 bit/s, dan
Minimumnya sebesar 40 600 bit/s
9) Pengukuran Monitoring Bandwidth pada hari ke 5. pada pukul 09.30- 11.30
Gambar 41. nilai Bandwidth Hari ke 5 pukul 09.30- 11.30
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai bandwidth Rata-Rata
yaitu sebesar 5 660 291 bit/s, Maksimumnya sebesar 8 275 528 bit/s, dan
Minimumnya sebesar 18 368 bit/s
54
10) Pengukuran Monitoring Bandwidth pada hari ke 5 pada pukul 14.00- 15.30
Gambar 42. nilai Bandwidth Hari ke 5 pukul 14.00 -15.30
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai bandwidth Rata-Rata
yaitu sebesar 6 207 977 bit/s, Maksimumnya sebesar 8 185 376 bit/s, dan
Minimumnya sebesar 136 384 bit/s
11) Pengukuran Monitoring Bandwidth pada hari ke 6. pada pukul 09.30- 11.30
Gambar 43. nilai Bandwidth Hari ke 6 pukul 09.30- 11.30
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai bandwidth Rata-Rata
yaitu sebesar 6 778 566 bit/s, Maksimumnya sebesar 7 545 872 bit/s, dan
Minimumnya sebesar 3 665 928 bit/s
55
12) Pengukuran Monitoring Bandwidth pada hari ke 6 pada pukul 14.00- 15.30
Gambar 44. nilai Bandwidth Hari ke 6 pukul 14.00 -15.30
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai bandwidth Rata-Rata
yaitu sebesar 5 230 995 bit/s, Maksimumnya sebesar 8 805 808 bit/s, dan
Minimumnya sebesar187 584 bit/s.
Dari hasil pengukuran melalui hasil monitoring bandwidth pada Kantor
Unit Penyelenggara Bandar udara Lagaligo Bua didapatlah hasil seperti tabel
dibawah ini:
Tabel 6. Hasil dari nilai Monitoring Bandwidth
No. Hari / Tanggal Waktu Bandwidth (bps)
Maksimum Minimum Rata-Rata
1 Senin
24Agustus 2020
09.30-11.30 9 543 112 18 984 4 804 950
14.00-15.30 8 225 624 16 888 2 957 599
2 Selasa
25 Agustus 2020
09.30-11.30 8 064 600 71 664 3 913 191
14.00-15.30 8 045 720 298 160 6 212 844
3 Rabu
26 Agustus 2020
09.30-11.30 9 023 880 20 120 3 747 967
14.00-15.30 7 976 382 30 393 4 817 689
4 Kamis
27 Agustus 2020
09.30-11.30 - - -
14.00-15.30 9 565 904 40 600 5 994 038
5 Jumat
28 Agustus 2020
09.30-11.30 8 275 528 18 368 5 660 291
14.00-15.30 8 185 376 136 384 6 207 977
6 Selasa
1 September 2020
09.30-11.30 7 545 872 3 665 928 6 778 566
13.00-15.00 8 805 808 187 584 5 230 995
Dari hasil tabel diatas yang diamati selama seminggu di instansi pada saat
jam sibuk dapat disimpulkan bahwa nilai tertinggi nilai bandwidth terjadi pada
hari selasa pagi tanggal 1 September 2020 yaitu 6 778 566. Kecepatan transfer
diukur dalam bps. Hal ini biasanya terjadi ketika cuaca panas sangat mendukung
dalam mengukur peningkatan kecepatan transfer data atau ukuran tipe data yang
56
ditransfer. Dari hasil nilai bandwidth terendah terjadi Kamis pagi. Hal ini
biasanya terjadi karena keterlambatan transfer data dan selalu mengatur
penerbangan sehingga menyebabkan keterlambatan dan karena cuaca tidak
mendung dan mendung jaringan tidak dapat menembusnya atau time out. Juga
disebabkan oleh banyaknya pengguna internet. Itulah faktor yang menjadi nilai
bandwidth saat diamati di Kantor Unit Penyelenggara Bandara Udara Lagaligo
Bua.
b. Packet Loss
hasil dari nilai untuk pengukuran nilai packet loss dengan menggunakan
aplikasi Axence NetTools v5 dilihat pada Hasil gambar sebagai berikut :
1) Hasil Pengukuran Monitoring Packet Loss pada hari ke 1 pada pukul 09.30-
11.30 WITA
Gambar 45. nilai Packet Loss Hari ke 1 pada pukul 09.30- 11.30 WITA
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai Packet Loss paket
yang di kirim atau sent sebesar 8767 dan hasil lost atau data paket yang hilang
sebesar yaitu 0 dan nilai %lost yaitu 0.
2) Hasil Pengukuran Monitoring Packet Loss pada hari ke 1 pada pukul 14.00
-15.30 WITA
57
Gambar 46. nilai Packet Loss Hari ke 1 pada pukul 14.00 -15.30 WITA
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai Packet Loss paket
yang di kirim atau sent sebesar 3547 dan hasil lost atau data paket yang hilang
sebesar yaitu 4 dan nilai %lost yaitu 0.
3) Hasil Pengukuran Monitoring Packet Loss pada hari ke 2 pada pukul 09.30-
11.30 WITA
Gambar 47. nilai Packet Loss Hari ke 2 pada pukul 09.30- 11.30 WITA
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai Packet Loss paket
yang di kirim atau sent sebesar 615 dan hasil lost atau data paket yang hilang
sebesar yaitu 0 dan nilai %lost yaitu 0.
58
4) Hasil Pengukuran Monitoring Packet Loss pada hari ke 2 pada pukul 14.00
-15.30 WITA
Gambar 48. nilai Packet Loss Hari ke 2 pada pukul 14.00 -15.30 WITA
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai Packet Loss paket
yang di kirim atau sent sebesar 1314 dan hasil lost atau data paket yang hilang
sebesar yaitu 0 dan nilai %lost yaitu 0.
5) Hasil Pengukuran Monitoring Packet Loss pada hari ke 3 pada pukul 09.30-
11.30 WITA
Gambar 49. nilai Packet Loss Hari ke 3 pada pukul 09.30- 11.30 WITA
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai Packet Loss paket
yang di kirim atau sent sebesar 5215 dan hasil lost atau data paket yang hilang
sebesar yaitu 19 dan nilai %lost yaitu sebesar 0.
59
6) Hasil Pengukuran Monitoring Packet Loss pada hari ke 3 pada pukul 14.00
-15.30 WITA
Gambar 50. nilai Packet Loss Hari ke 3 pada pukul 14.00 -15.30 WITA
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai Packet Loss paket
yang di kirim atau sent sebesar 2035 dan hasil lost atau data paket yang hilang
sebesar yaitu 4 dan nilai %lost yaitu sebesar 0.
7) Hasil Pengukuran Monitoring Packet Loss pada hari ke 4 pada pukul 09.30-
11.30 WITA
Gambar 51. nilai Packet Loss Hari ke 4 pada pukul 09.30- 11.30 WITA
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai Packet Loss paket
yang di kirim atau sent sebesar 334 dan hasil lost atau data paket yang hilang
sebesar yaitu 318 dan nilai %lost yaitu sebesar 95.
60
8) Hasil Pengukuran Monitoring Packet Loss pada hari ke 4 pada pukul 14.00
-15.30 WITA
Gambar 52. nilai Packet Loss Hari ke 4 pada pukul 14.00 -15.30 WITA
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai Packet Loss data
yang di kirim atau sent sebesar 341 dan hasil lost atau data paket yang hilang
sebesar yaitu 2, dan nilai %lost yaitu sebesar 1.
9) Hasil Pengukuran Monitoring Packet Loss pada hari ke 5 pada pukul 09.30-
11.30 WITA
Gambar 53. nilai Packet Loss Hari ke 5 pada pukul 09.30- 11.30 WITA
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai Packet Loss paket
yang di kirim atau sent sebesar 4431 dan hasil lost atau data paket yang hilang
sebesar yaitu 72 dan nilai %lost yaitu sebesar 2.
61
10) Hasil Pengukuran Monitoring Packet Loss pada hari ke 5 pada pukul 14.00
-15.30 WITA
Gambar 54. nilai Packet Loss Hari ke 5 pada pukul 14.00 -15.30 WITA
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai Packet Loss data
yang di kirim atau sent sebesar 213 dan hasil lost atau data paket yang hilang
sebesar yaitu 0 dan nilai %lost yaitu sebesar 0 .
11) Hasil Pengukuran Monitoring Packet Loss pada hari ke 6 pada pukul 09.30-
11.30 WITA
Gambar 55. nilai Packet Loss Hari ke 6 pada pukul 09.30- 11.30 WITA
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai Packet Loss paket
yang di kirim atau sent sebesar 275 dan hasil lost atau data paket yang hilang
sebesar 0 yaitu dan nilai %lost yaitu sebesar 0.
12) Hasil Pengukuran Monitoring Packet Loss pada hari ke 6 pada pukul 14.00
-15.30 WITA
62
Gambar 56. nilai Packet Loss Hari ke 6 pada pukul 14.00 -15.30 WITA
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai Packet Loss data
yang di kirim atau sent sebesar 332, dan hasil lost atau data paket yang hilang
sebesar yaitu 0 dan nilai %lost yaitu sebesar 0. Cara dapatkan dari nilai packet
loss hari ke 6 pada pukul 14.00 -15.30 WITA caranya dengan menggunakan
rumus Packet Loss yaitu sebagai berikut :
Dari hasil pengukuran melalui hasil monitoring pada Packet Loss pada
Kantor Unit Penyelenggara Bandar udara Lagaligo Bua didapatlah hasil seperti
tabel dibawah ini:
Tabel 7. Hasil dari nilai Monitoring Packet Loss
Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh hasil monitoring packet loss pada
instansi mengenai jumlah data yang terkirim (terkirim), data paket yang hilang
atau bisa dikatakan (Lost), dan persentase data paket yang hilang (% Lost) ), maka
dapat disimpulkan bahwa kondisi menunjukkan jumlah total. packet loss terjadi
No. Hari / Tanggal Waktu Packet loss
Sent Lost (%)Lost
1 Senin
24 Agustus 2020
09.30-11.30 8767 0 0
14.00-15.30 3547 4 0
2 Selasa
25 Agustus 2020
09.30-11.30 615 0 0
14.00-15.30 1314 0 0
3 Rabu
26 Agustus 2020
09.30-11.30 5215 19 0
14.00-15.30 2035 4 0
4 Kamis
27 Agustus 2020
09.00-11.30 334 318 95
14.00-15.30 341 2 1
5 Jumat
28 Agustus 2020
09.30-11.30 4431 72 2
14.00-15.30 213 0 0
6 Selasa
1 September 2020
09.30-11.30 275 0 0
14.00-15.30 332 0 0
63
pada hari selasa, jumat siang, dan selasa dan senin pagi pada tanggal 24 agustus
dan 1 september hal tersebut menunjukkan bahwa jaringan dikatakan baik di
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Lagaligo Bua, tidak terjadi kerugian selama
pengiriman data. Sedangkan jumlah data yang hilang terjadi pada Kamis dan
Jumat pagi. Hal ini biasanya karena benturan antar data saat mengatur aplikasi
yang ada di jaringan Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Lagaligo Bua.
Transmisi ini akan mempengaruhi keseluruhan meskipun bandwidth tersedia. Jika
terjadi overload jaringan atau bisa dikatakan kongesti sangat lama akan penuh dan
data baru tidak diterima lagi. Ini biasanya terjadi dengan Packet Loss atau
dikatakan kehilangan data.
c. Delay
hasil dari nilai untuk pengukuran nilai Delay dengan menggunakan aplikasi
Axence NetTools v5 dilihat pada Hasil gambar sebagai berikut :
1) Hasil Pengukuran/Monitoring Delay pada hari ke 1 pada pukul 09.30- 11.30
WITA
Gambar 57. Hasil dari Delay Hari ke 1 pada pukul 09.30- 11.30 WITA
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai last yaitu sebesar 16
Rata-Rata(average) yaitu sebesar 9 Maksimumnya yaitu sebesar 982, dan
Minimumnya yaitu sebesar 1
64
2) Hasil Pengukuran/Monitoring Delay pada hari ke 1 pada pukul 14.00- 15.30
WITA
Gambar 58. hasil dari Delay Hari ke 1 pukul 14.00 -15.30
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai last yaitu sebesar 42
Rata-Rata(average) yaitu sebesar 25, Maksimumnya yaitu sebesar 886, dan
Minimumnya yaitu sebesar 2
3) Hasil Pengukuran Monitoring Delay pada hari ke 2 pada pukul 09.30- 11.30
WITA
Gambar 59. Hasil dari Delay Hari ke 2 pada pukul 09.30- 11.30 WITA
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai last yaitu sebesar 2,
Rata-Rata(average) yaitu sebesar 5, Maksimumnya yaitu sebesar 92, dan
Minimumnya yaitu sebesar 2
65
4) Hasil Pengukuran Monitoring Delay pada hari ke 2 pada pukul 14.00- 15.30
WITA
Gambar 60 hasil dari Delay Hari ke 2 pukul 14.00 -15.30
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai last yaitu sebesar 2,
Rata-Rata(average) yaitu sebesar 4, Maksimumnya yaitu sebesar 241, dan
Minimumnya yaitu sebesar 2
5) Hasil Pengukuran Monitoring Delay pada hari ke 3 pada pukul 09.30- 11.30
WITA
Gambar 61. Hasil dari Delay Hari ke 3 pada pukul 09.30- 11.30 WITA
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai last yaitu sebesar 5,
Rata-Rata(average) yaitu sebesar 8, Maksimumnya yaitu sebesar 816, dan
Minimumnya yaitu sebesar 2
6) Hasil Pengukuran Monitoring Delay pada hari ke 3 pada pukul 14.00- 15.30
WITA
66
Gambar 62. Hasil dari Delay Hari ke 3 pada pukul 14.00-15.30 WITA
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai last yaitu sebesar 3,
Rata-Rata(average) yaitu sebesar 4, Maksimumnya yaitu sebesar 241, dan
Minimumnya yaitu sebesar 2.
7) Hasil Pengukuran Monitoring Delay pada hari ke 4 pada pukul 09.30- 11.30
WITA
Gambar 63. Hasil dari Delay Hari ke 4 pada pukul 09.30- 11.30 WITA
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai last timeout atau
waktu habis, Rata-Rata(average) yaitu sebesar 31, Maksimumnya yaitu sebesar
232, dan Minimumnya yaitu sebesar 2
8) Hasil Pengukuran Monitoring Delay pada hari ke 4 pada pukul 14.00- 15.30
WITA
67
Gambar 64. Hasil dari Delay Hari ke 4 pada pukul 14.00-15.30 WITA
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai last yaitu sebesar 5,
Rata-Rata(average) yaitu sebesar 4, Maksimumnya yaitu sebesar 65, dan
Minimumnya yaitu sebesar 2.
9) Hasil Pengukuran Monitoring Delay pada hari ke 5 pada pukul 09.30- 11.30
WITA
Gambar 65. Hasil dari Delay Hari ke 5 pada pukul 09.30- 11.30 WITA
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai last yaitu sebesar2,
Rata-Rata (average) yaitu sebesar 9,, Maksimumnya yaitu sebesar 897, dan
Minimumnya yaitu sebesar 1.
10) Hasil Pengukuran Monitoring Delay pada hari ke 5 pada pukul 14.00- 15.30
WITA
68
Gambar 66. Hasil dari Delay Hari ke 5 pada pukul 14.00-15.30 WITA
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai last yaitu sebesar 2,
Rata-Rata(average) yaitu sebesar 9, Maksimumnya yaitu sebesar 345, dan
Minimumnya yaitu sebesar 2.
11) Hasil Pengukuran Monitoring Delay pada hari ke 6 pada pukul 09.30- 11.30
WITA
Gambar 67. Hasil dari Delay Hari ke 6 pada pukul 09.30- 11.30 WITA
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai last yaitu sebesar 2,
Rata-Rata(average) yaitu sebesar 3, Maksimumnya yaitu sebesar 2, dan
Minimumnya yaitu sebesar 83.
12) Hasil Pengukuran Monitoring Delay pada hari ke 6 pada pukul 14.00- 15.30
WITA
69
Gambar 68. Hasil dari Delay Hari ke 6 pada pukul 14.00-15.30 WITA
Dari gambar diatas dihasilkan bahwa didapatkan nilai last yaitu sebesar 3,
Rata-Rata(average) yaitu sebesar 4, Maksimumnya yaitu sebesar 84, dan
Minimumnya yaitu sebesar 2.
Dari hasil pengukuran melalui hasil monitoring pada Delay pada Kantor
Unit Penyelenggara Bandar udara Lagaligo Bua didapatlah hasil seperti tabel
dibawah ini:
Tabel 8. Hasil dari nilai Monitoring Delay
No. Hari / Tanggal Waktu Delay (ms)
Last Min Max Average
1 Senin
24 Agustus 2020
09.30-11.30 16 1 982 9
14.00-15.30 42 2 886 25
2 Selasa
25 Agustus 2020
09.30-11.30 2 2 92 5
14.00-15.30 24 2 241 4
3 Rabu
26 Agustus 2020
09.30-11.30 5 2 816 8
14.00-15.30 3 2 241 4
4 Kamis
27 Agustus 2020
09.30-11.30 - 2 232 31
14.00-15.30 5 2 65 4
5 Jumat
28 Agustus 2020
09.30-11.30 2 1 897 9
14.00-15.30 2 2 345 9
6 Selasa
1 September 2020
09.30-11.30 2 3 83 3
14.00-15.30 3 2 84 4
Dari hasil table di atas berdasarkan dari nilai delay pada kantor unit
Penyelenggara Bandar Udara Lagaligo Bua pada jam sibuk disimpulkan bahwa
kelebihan beban data, jarak dari media pengiriman data jaringan yang diukur, dan
dikarenakan juga beban trafik yang cukup besar yang disebabkan jaringannya itu
sangat padat saat trafik nya besar maka saat melakukan proses mengirim paket
70
sampai tujuan sehingga menimbulkan delay. Tapi nilai rata-rata dari nilai delay
tersebut adalah nilainya sangat bagus/baik.
4.2 Pembahasan penelitian
1. Pembahasan hasil pengukuran jaringan pada Kantor Unit
Penyelenggara Bandar Udara Lagaligo Bua
a. Hasil pengukuran berdasarkan standarisasi versi TIPHON
1) Delay
Delay biasa dipengaruhi oleh media fisik, jarak atau lama proses dalam
jaringan. Menurut standar versi THIPON sebagai standar yang digunakan dalam
mengukur nilai delay, besaran delay dapat diklasifikasikan sebagai kategori
latency sangat buruk jika <450 ms, sedang jika 300 ms hingga 450 ms, baik jika
150 ms hingga 300 MS. Berdasarkan hasil pengukuran nilai delay pada skema
peralatan jaringan di Kantor Unit Penyelenggara Bandar Lagaligo Bua, rata-rata
nilai delay waktu respon minimum dan maksimum dalam milisecond (ms) adalah
sebagai berikut:
Tabel 9. Nilai delay berdasarkan versi TIPHON
No. Hari /
Tanggal Waktu
Delay (ms) TIPHON
Last Min Max Avrg
1 Senin
24/8/ 2020
09.30-11.30 16 1 982 9 Sangat bagus
14.00-15.30 42 2 886 25 Sangat bagus
2 Selasa
25/08/2020
09.30-11.30 2 2 92 5 Sangat bagus
14.00-15.00 24 2 241 4 Sangat bagus
3 Rabu
26/08/2020
09.30-11.30 5 2 816 8 Sangat bagus
14.00-15.30 3 2 241 4 Sangat bagus
4 Kamis
27/08/2020
09.30-11.30 - 2 232 31 Jelek
14.00-15.30 5 2 65 4 Sangat bagus
5 Jumat
28/08/2020
09.30-11.30 2 1 897 9 Sangat bagus
14.00-15.30 2 2 345 9 Sangat bagus
6 Selasa
1/09/2020
09.30-11.30 2 3 83 3 Sangat bagus
14.00-15.30 3 2 84 4 Sangat bagus
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa selama pengukuran
selama 6 hari di Kantor Unit Pengelola Bandara Lagaligo Bua nilai Delay terbesar
dapat disamakan yaitu 25 m / s. Jika dilihat dari standar TIPHON dikatakan sangat
bagus. dan hasil nilai delay terkecil adalah 3 dikatakan kategori baik dan nilai
delay jelek pada hari kamis pagi karena dipengaruhi oleh jarak, fisik media,
kemacetan atau juga waktu pengerjaan yang lama.
71
2) Packet Loss
Packet Loss, adalah banyaknya paket yang gagal mencapai tujuan
pengiriman paket tersebut. Ketika packet loss besar, dapat dilihat bahwa jaringan
sedang sibuk atau kelebihan beban. Kehilangan paket mempengaruhi kinerja
jaringan secara langsung. Ketika nilai Packet loss suatu jaringan besar, maka
dapat dikatakan bahwa kinerja jaringan sangat buruk. Menurut versi
Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks
(TIPHON) kategori nilai packet loss dapat diklasifikasikan sebagai penurunan
packet loss, nilainya sangat baik jika nilainya 0, jika nilainya 3% maka
dikategorikan Baik, jika nilainya 15% maka dikategorikan sedang dan jika
nilainya 25% maka nilai tersebut dapat dikategorikan buruk.
Tabel 10. Nilai Packet Loss berdasarkan versi TIPHON
No Hari / Tanggal Waktu
Packet loss
TIPHON Sent Lost
Lost
(%)
1 Senin
24/8/2020
09.30-11.30 8767 0 0 Sangat baik
14.00-15.30 3547 4 0 Sangat baik
2 Selasa
25/8/2020
09.30-11.30 615 0 0 Sangat baik
14.00-15.30 1314 0 0 Sangat baik
3 Rabu
26/8/2020
09.30-11.30 5215 19 0 Sangat baik
14.00-15.30 2035 4 0 Sangat baik
4 Kamis
27/8/2020
09.30-11.30 334 318 95 Sangat jelek
14.00-15.30 341 2 1 Sangat baik
5 Jumat
28/8/2020
09.30-11.30 4431 72 2 Sangat baik
14.00-15.30 213 0 0 Sangat baik
6 Senin
1/8/2020
09.30-11.30 275 0 0 Sangat baik
14.00-15.30 332 0 0 Sangat baik
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan waktu pengukuran selama 6 hari
di Kantor Unit Penyelenggara Bandara Lagaligo Bua. Dari hasil monitoring /
pengukuran packet loss, nilai packet loss dapat diratakan pada saat sibuk yaitu
sebesar 2% dan dapat dikategorikan sangat baik. Sedangkan pada waktu sibuk
nilai terkecil sebesar 1% yang terjadi pada hari kamis sore dan termasuk dalam
kategori sangat baik pula. Kecuali Kamis pagi, gain 95% adalah parameter yang
menggambarkan kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang atau
dikatakan jelek, akibat kerusakan peralatan dan cuaca buruk. Faktor yang
menyebabkan kehilangan paket dapat terjadi karena tabrakan atau benturan antar
data di jaringan dan ini mempengaruhi semua peraturan aplikasi di Kantor Unit
72
Penyelenggara Bandara Lagaligo Bua karena transmisi akan mempengaruhi
efisiensi jaringan secara keseluruhan meskipun tersedia bandwidth yang cukup
untuk aplikasi ini. Umumnya, perangkat jaringan memiliki buffer untuk
menampung data yang diterima. Jika terjadi congestion atau overload pada
jaringan dalam waktu yang lama maka buffer akan penuh dan data baru tidak akan
diterima, hal ini dapat menyebabkan packet loss.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitianpada a Kinerja jaringan Komputer Pada Kantor
Unit penyelenggara Bandar Udara Lagaligo Bua dari awal observasi sampai ke
tahap penelitian dapat disimpulkan bahwa setelah menganalisis kinerja jaringan
dengan menerapkan QoS pada instansi tersebut sudah dikatakan bagus kecuali
hari kamis pagi itu sangat jelek karena adanya tabrakan/ tumpukan antara data
pada jaringan dan hal ini berpengaruh pada saat meregulasi aplikasi yang ada di
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Lagaligo Bua karena transmisi akan
mempengaruhi efisiensi jaringan secara keseluruhan meskipun bandwidth cukup
tersedia untuk aplikasi tersebut. Umumnya perangkat jaringan memiliki buffer
untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi kongesti atau kelebihan beban
dalam jaringan yang cukup lama, buffer akan penuh dan data baru tidak akan
diterima, hal ini lah yang bisa menyebabkan packet loss.
5.2 Saran
Terdapat beberapa Saran setelah di lakukan analisis pada kantor Kantor Unit
Penyelenggara Bandar Udara Lagaligo Bua yaitu
1. Diharapkan pada peneliti selanjutnya agar bias menambahkan jitter dan
menggunakan aplikasi selain axence NetTools dan menambahkan
bandwidth agar bisa stabil dan optimal biar bagus pada kinerja
jaringan..karena masih banyak kekurangan pada skripsi ini.
2. Diharapkan pada pengguana jaringan pada instansi tersebut bisa
mempertahankan kualitas jaringannya.
3. Sebaiknya apabila terjadi kerusakan dilakukan pencatatan waktu
kerusakan yang pernah terjadi untuk dijadikan arsip perusahaan.
74
DAFTAR PUSTAKA
Agusriandi. Saputra, A. Asmar, Kurniati. S.Roehan. 2018. Analisis Rancangan
Jaringan Komputer Dalam Mendukung E-Coverment. Bogor. CV Kitami.
Anwar, N. and Riadi, R. 2014. Analisis Arsitektur client server Menggunakan
Database Terpusat (Studi Kasus pada SMP Muhammadiyah Purwodadi
Purworejo). Jurnal Sarjana Teknik Informatika Volume 1 Nomor 2, 648.
http://journal.uad.ac.id/index.php/JSTIF/article/view/2589/1544 Diakses 18
Februari 2020
Bayu, I. K, Yamin, M, dan Aksara, L. F. 2018. Analisa Keamanan Jaringan Wlan
Dengan Metode Penetration Testing (Studi Kasus: Laboratorium Sistem
Informasi Dan Programming Teknik Informatika uho). Semantik (Online)
Volume 3 No 2, 69-78. Diakses 18 Februari 2020
Enterprise, J. 2011. Membuat Jaringan Komputer. Media Komputindo. Jakarta
Fahmi,H.2018. Analisis QoS (Quality of Service) Pengukuran Delay, Jitter,
Packet loss dan Throughput Untuk Mendapatkan Kualitas Kerja Radio
Streaming Yang Baik. Jurnal Teknologi Informasi Dan Komunikasi.
Volume 7 Nomor 2. Sumatra Utara. Diakses 17 Maret 2018.
Gunawan, I. 2015. Motivasi Kerja Guru Tidak Tetap di berbagai SMA Swasta
Kota Semarang. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Semarang.
Hadi, Ahmaddul. 2016. Administrasi Jaringan Komputer. Kencana. Jakarta
Haryanto, V. E. 2012. Jaringan Komputer. Cv Andi Offset. Yogyakarta.
Irawati, D, I., Y.V. Leanna, Wibowo, A,T. 2018. Jaringan Komputer Dan Data
Lanjut. Cv Budi Utama. Yogyakarta.
Iskandar, I, Hidayat, A. 2015. Analisa Quality of Service (QoS) Jaringan Internet
Kampus (Studi Kasus: UIN Suska Riau). Jurnal CoreIT. Vol.1, No.2. 68.
http://ejournal.uinsuska.ac.id/index.php/coreit/article/view/1233. Diakses
Tanggal 12 februari 2020.
Kolinung, A. L. 2014. Analisis kinerja jaringan Jalan Dalam Kampus Universitas
Sam Ratulangi. Jurnal Sipil Statik. Vol 1 No.2,
Komputer, W. `2015. Cara Mudah Membangun Jaringan Komputer dan Internet.
MediaKita. Jakarta Selatan.
Komputer, W. 2015. Menginstalasai Perangkat Jaringan Komputer. Elex Media
Komputindo. Jakarta
Kurniawan,S. 2014. Jaringan Komputer. Andi Offset. Yogyakarta.
75
Leriana, F. 2019. Analisis Quality Of Service Jaringan Kompututer Pada
Laboratorium Program Studi Pendidikan Teknologi Informasifakultas
Tarbiyah Dan Keguruan Ar-raniry Banda Aceh Dan Implementasi Mikrotik
Hotspot Bandwith Management Simple Quee. Skripsi. Universitas Islam
Negeri Ar- raniry Darussalam – Banda Aceh.
Lindawati. Suryani,I.Salamah, I. 2018. Analisa Parameter QOS dan RMC.
Jaringan Internet Di Politeknik Negeri Sriwijaya.Seminar Nasional Inovasi
dan Aplikasi Teknologi di Industri.20. Diakses 24 April 2020
Madcoms. 2008. Paduan Lengkap Microsoft Windows Server 2008. Andi Offset.
Yogyakarta
Maryono, B.and Istana, P., B. 2015. Teknologi Informasi Dan Komunikasi.
Quadra. Jakarta.
Moningkey, S. , R .E. Kapele, P. 2017. Analisa Quality of Service (QOS)
Jaringan Komputer di SMK Kristen I Tomohon. Jurnal Engineering
Education (Online) Vol. 5, No. 1,
http://ejournal.unima.ac.id/index.php/e2j/article/view/684/616. Diakses
Tanggal 18 Februari 2020
Muhammad, T., Zulfin, M. 2015. Analisis Kinerja Jaringan Komputer Di SMK
Darussalam Medan Dengan Menggunakan Software Cisco Packet Tracer.
Jurnal Singuda Ensikom. Vol 12 No 33. Diakses 18 Februari 2015.
Nasrullah, M., Riadi, I. 2015. Analisis Kinerja Jaringan Dengan Menggunakan
Metode Quality Of Service (QOS). Jurnal Sarjana Teknik Informatika.
Volume 3 Nomor 1. Diakses 18 Februari 2015.
Pane, F,S., Zamzan, M. (2020). Membangun aplikasi peminjaman jurnal
menggunakan aplikasi oracleApex Online. Yogyakarta: Kreatif Industri
Nusantara.
Perdana, E., Saksono S.T.,Msc, dan PhD. 2013. Analisis Kinerja Jaringan LAN
(Local Area Network) Menggunakan Sinyal Radio Point to Point Pada
Rumah Sinyal PT Kereta Api Indonesia. Jurnal Imiah Teknik Informatika
Ilmu Komputer. Vol 1 No 2. https://docplayer.info/29979242-Analisis-
kinerja-jaringan-lan-local-area-network-menggunakan-sinyal-radio-point to-
point-pada-rumah-sinyal-pt-kereta-api-indonesia-persero.html. Diakses 18
Februari 2020
Prasetyo, E. Hamza, and S, Edhy. 2016. Analisis Quality Of Service Kinerja Point
To Point Protocol Over Ethernet (PPPOE) Dan Point To Point Tunneling
Protocol (PPTP). Jurnal Jarkom. Vol. 4 No. 1. 31-33. Diakses 18 Februari
2020
Purrohman, R., S. 31 Juli,2019. Menulis Skripsi Dengan menggunakan Metode
Penelitian Kualitatif. ResearchGate. 5
76
Rafiudin, R. 2013. Panduan Membangun Jaringan Komputer Untuk Pemula. Elex
Media Komputindo. Jakarta.
Raslim, A, N. 2019 Analisis Keamanan Jaringan Terhadap Packet Sniffing.
Skripsi. Universitas Cokroaminoto Palopo.
Romadhon, P.P. 2014. Analisis Kinerja Jaringan WLAN Menggunakan metode
QOS dan RMA Pada PT Pertamina Ep Ubep Ramba. Skripsi. Universitas
Bina Darma Palembang.
Sugiantoro, B. Mahardhika, Y,B. 2017. Analisis Quality of Service Jaringan
Wireles Sukanet Wifi Di Fakultas Sains Dan Teknologi Uin Sunan
Kalijaga. Jurnal Teknik Informatika .Vol 10 No 2. Diakses 20 April 2020.
Switri, E. 2019. Bimbingan Konseling Anak Usia Dini. Qiara Media. Sriwijaya.
https://books.google.co.id/books?id=Jg5DwAAQBAJ&printsec=frotcover&
source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false. Diakses 18
Februari 2020.
Syafrizal, M. 2012. Pengantar Jaringan Komputer. Andi Offset. Yogyakarta
Wedjo, S, S. 2010. Teknologi Informasi dan Komunikasi. PT Grasindo. Jakarta
william s. bobanto, A. S. 2014. Analisis Kualitas layanan jaringan Internet (Studi
Kasus PT. Kawanua Internetindo Manado . Teknik Elektro dan Komputer ,
81.Diakses 24 April 2020.
Wulandari, R. 2016. Analisis QOS(Quality Of Service) Pada Jaringan Internet
(Studi Kasus : Upt Loka Uji Teknik Penambangan Jampang Kulon – Lipi).
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi. Volume 2 Nomor 2, 162.
Sukabumi. https://www.neliti.com/publications/134158/analisis-qos-quality-
of-service-pada-jaringan-internet-studi-kasus-upt-loka-uji. Diakses 18
Februari 2020.
77
LAMPIRAN
78
LEMBAR INSTRUMEN PELAKSANAAN WAWANCARA
Petunjuk Wawancara
1. Tulislah identitas anda pada tempat yang telah disediakan
2. Berikut disampaikan beberapa pertanyaan yang harus dijawab dengan jujur
dan berdasarkan dengan keadaan yang sebenarnya
3. Wawancara akan mengajukan beberapa pertanyaan khusus yang dirancang
sebelumnya
4. Hasil wawancara yang disampaikan oleh narasumber nantinya akan dicatat
langsung maupun menggunakan alat banti lainnya
Identitas Narasumber
Nama Instansi : Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Lagaligo Bua
Alamat Instansi :Jl.poros palopo bua, Desa Puty, Kecamatan Bua,
Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan
Nama Teknisi IT : Hasjar
Hari Tanggal : 24 februari 2020
Waktu : 10.00
Instrumen wawancara
Penulis : Apakah Jaringannya sering mengalami keterlambatan pada saat
pengiriman data dan pengambilan data?
Teknis IT :iya sering mengalami lambat saat pengiriman datadan pengambilan
data
Penulis :Berapa Kecepatan akses yang ada di Kantor Unit Penyelenggara
Bandar Udara Lagaligo Bua?
Teknisi IT : 20 Mbps
Penulis : Bagaimana Usaha instansi tersebut dalam mengetahui adanya
suatu kinerja jaringan?
Teknisi IT :Belum adanya cara untuk mengetahui suatu kinerja jaringan
Penulis : Apakah instansi tersebut sebelumnya memiliki software/ Aplikasi
kinerja jaringan?
Teknisi IT : instansi kami belum memiliki aplikasi/software untuk mengetahui
kinerja jaringan
Penulis : Apakah Bapak atau pihak instansi bersedia untuk dipasangkan
sebuah aplikasi axence Nettols agar pengguna jaringandapat
mengetahui kinerja jaringan pada instansi?
Teknisi IT : iya dan instansi menyetujui untuk diberikan penerapan mengenai
sebuah aplikasi/ software agar dapat membantu kami untuk melihat
kinerja jaringan pada instansi kami.
79
Lampiran 2 Daftar Pustaka
Sampul
Nama Penulis dan
judaul
Halaman
yang
ditulis di
skripsi
Halamanpada
proposal/buku
Willian S. Bobanto,
Arie S. M.
Lumenta, Xaverius
Najoan (Analisis
Kualitas layanan
jaringan studi kasus
Kawanua
Internetindo
Manado)
Halaman
5 Halaman 21
Bimbingan
Konseling Anak
Usia Dini (Endang
Switri)
Halaman
5 Halaman 58
Efraim Ronald
Stefanus Moningkey,
Priska Kapele(
Analisa Quality of
Service (QOS)
Jaringan Komputer
di SMK Kristen I
Tomohon.
Halaman
4 Halaman 2
Rika Wulandari(
Analisis
QOS(Quality Of
Service) Pada
Jaringan Internet
(Studi Kasus : Upt
Loka Uji Teknik
Penambangan
Jampang Kulon –
Lipi).
Halaman
4 Halaman 168
80
Irma, Lindawati,
Salamah( . Analisa
Parameter QOS dan
RMC. Jaringan
Internet Di
Politeknik Negeri
Sriwijaya.
Halaman
5 Halaman 20
Menurut Pane,
Zamzam, Fadillah(
Pane, F,S., Zamzan,
(Membangun
aplikasi
peminjaman jurnal
menggunakan
aplikasi oracleApex
Online.)
Halaman
5 Halaman 53
Wahana Komputer(
Cara Mudah
Membangun
Jaringan Komputer
dan Internet.) Halaman
6 Halaman 3
Wahana Komputer(
Menginstalasai
Perangkat Jaringan
Komputer Halaman
7 Halaman 11
Melwin Syafrizal(
Pengantar Jaringan
Komputer)
Halaman
7 Halaman 2
81
Pearl Pratama
Romadhon(
Analisis Kinerja
Jaringan WLAN
Menggunakan
metode QOS dan
RMA Pada PT
Pertamina Ep Ubep
Ramba)
Halaman
6 Halaman 7
Wiharsono
Kurniawan
(Jaringan
Komputer) Halaman
7 Halaman 6
Nuril Anwar dan
Imam Riadi ( .
Analisis Arsitektur
client server
Menggunakan
Database Terpusat
(Studi Kasus pada
SMP
Muhammadiyah
Purwodadi
Purworejo).)
Halaman
12 Halaman 648
Enterprise Jubile(
Membuat Jaringan
Komputer Tanpa
Bantuan Teknisi)
Halaman
12 Halamat 6
82
Madcoms( Tip jitu
optimasi jaringan
wifi)
Halaman
12 Halaman 6
Silvestar Sila
Wedjo (Teknologi
Informasi Dan
Komunikasi) Halaman
13 Halaman 33
Maryono dan Patmi
Istiana(Teknologi
Informasi&
Konunikasi Halaman
13 Halaman 28
Leanna Vidya
Yovita dan Tody
Ariefianto Wibowo,
Indriani Dyah
Irawati Halamn
16 Halaman 145
Ahmaddul Hadi(
Administrasi
Jaringan Komputer)
Halaman
22 Halaman 45
83
Rahmat Rafiudin(
Panduan
Membnagun
Jaringan Komputer) Halaman
22 Halaman 26
Iwan Iskandar dan
Alvinur Hidayat (Analisa Quality of
Service (QoS)
Jaringan Internet
Kampus (Studi
Kasus: UIN Suska
Riau).
Halaman
27 Halaman 68
Agusriandi,
Saputra, Raehan,
Kurniati
(AnalisisRancangan
Jaringan Komputer
Dalam Mendukung
E-Coverment.)
Halaman
27 Halaman 21
Sugiantoro,
Mahardhika
(Analisis Kualitas
layanan jaringan
Internet (Studi
Kasus PT.
Kawanua
Internetindo
Manado)
Halaman
28 Halaman 192
Hasanul Fahmi,(
Analisis QoS
(Quality of Service)
Pengukuran Delay,
Jitter, Packet loss
dan Throughput
Untuk
Mendapatkan
Kualitas Kerja
Radio Streaming
Yang Baik.
Halaman
28 Halaman 28
84
Eri Prasetyo, Amir
Hamzah dan Edi
Sutanta( Analisis
Quality Of Service
Kinerja Point To
Point Protocol Over
Ethernet (PPPOE)
Dan Point To Point
Tunneling Protocol
(PPTP)
Halaman
30 Halaman 30
Nasrullah dan
Imam Riadi (
Analisis Arsitektur
client server
Menggunakan
Database Terpusat
(Studi Kasus pada
SMP
Muhammadiyah
Purwodadi
Purworejo).
Halaman
648 Halaman 34
Muhammad Zulfin(
Analisis Kinerja
Jaringan Komputer
Di SMK
Darussalam Medan
Dengan
Menggunakan
Software Cisco
Packet Tracer. )
Halaman
34 Halaman 55
Eko Perdana dan
Saksono (Analisis
Kinerja Jaringan
LAN (Local Area
Network)
Menggunakan
Sinyal Radio Point
to Point Pada
Rumah Sinyal PT
Kereta Api
Indonesia)
Halaman
34 Halaman 5
85
Lendy Arthur
Kolinug dan
Saksono T.K.
Sendow, F. Jansen,
M.R. E Manoppo,(
Analisis Kinerja
Jaringan Jalan di
Lingkungan
Kampus
Universitas Sam
Ratulangi)
Halaman
34 Halaman 119