Post on 06-Jul-2018
8/18/2019 Audit Keuangan – Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap (1)
1/14
AUDIT KEUANGAN –
PROSEDUR PEMERIKSAAN
AKTIVA TETAP
Anggota Kelompok :
Suhari (2012-216)
Ety Fitriani M. (2013-294)
Khairil Rifqi (2013-300)
Tiyo Prayogo (2013-332)
8/18/2019 Audit Keuangan – Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap (1)
2/14
PENGERTIAN AKTIVA TETAP
Aktiva tetap merupakan aset/harta yang dimiliki oleh
organisasi sektor publik yang digunakan atau dimaksudkanuntuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum dalam kegiatan
operasional organisasi dan tidak untuk dijual-belikan serta
digunakan lebih dari satu tahun (periode akuntansi)
dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi
8/18/2019 Audit Keuangan – Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap (1)
3/14
KLASIFIKASI ASET TETAP
1. Tanah : tanah yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai
dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap
dipakai.
3. Gedung dan Bangunan : Termasuk dalam jenis gedung dan
bangunan ini antara lain: bangunan gedung, monumen, bangunan
menara, dan rambu-rambu.
2. Peralatan dan Mesin : mencakup mesin-mesin dan kendaraan
bermotor, alat elektonik, inventaris kantor, dan peralatan lainnya
yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12bulan
4. Jalan. Irigasi, dan Jaringan
6. Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang
dalam proses pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan
belum selesai seluruhnya
5. Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap di atas
8/18/2019 Audit Keuangan – Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap (1)
4/14
TUJUAN AUDIT ATAS AKTIVA TETAP
Untuk memperoleh bukti tentang masing-masing asersi
signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo
aktiva tetap. Tujuan audit ditentukan berdasarkan ataskelima kategori asersi laporan keuangan yaitu :
1. Keberadaan dan
Keterjadian3. Hak dan
Kewajiban
4. Penilaian dan
Pengalokasian
5. Pelaporan dan
Pengungkapan
2. Kelengkapan
8/18/2019 Audit Keuangan – Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap (1)
5/14
PENJELASAN ASERSI
1. Keberadaan dan
Keterjadian2. Kelengkapan
1.Seluruh saldo aktiva tetap
benar-benar ada padatanggal neraca
2.Transaksi berkaitan dengan
aktiva tetap yang tercatat
benar-benar ada
3.Pendapatan dihasilakan dari
transaksi dan kejadian
aktiva tetap yang terjadi
selama periode tersebut
1.Seluruh transaksi dan saldo
yang semestinya tercantum
dalam laporan keuangan
sudah benar-benar dicatat
dan disajikan
2.Semua aktiva tetap sudahtercakup atau dinyatakan
dalam saldo aktiva tetap
8/18/2019 Audit Keuangan – Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap (1)
6/14
PENJELASAN ASERSI (LANJUTAN)
3. Hak dan
Kewajiban
4. Penilaian dan
Pengalokasian
5. Pelaporan dan
Pengungkapan
1.Apakah entitasmemiliki hak
kepemilikan yang
sah atas saldo
aktiva tetap
2.Semua aktiva tetap
yang tercatat
merupakan harta
yang dimiliki
pemda
1.Saldo aktiva tetap
pemda telah
disajikan dalam jumlah yang tepat
2.Saldo aktiva tetap
diperoleh dari
penilaian yang
sesuai dengan
PABU
3.Aktiva tetap
dilaporkan di
neraca pada harga
pokok atau nilai
pasar yang tepat
1. Transaksi dan
saldo yang tercatat
telah dengan tepat
diklasifikasikan,
dijelaskan, dandiungkapkan dalam
neraca.
8/18/2019 Audit Keuangan – Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap (1)
7/14
SIFAT AUDIT AKTIVA TETAP
Audit atas aktiva tetap adalah sangat penting karena :
1.Aktiva tetap memiliki porsi terbesar sebagai aset/harta yangdimiliki oleh organisasi sektor publik.
2.Biasanya aktiva tetap merupakan aset daerah/kekayaan
terbesar yang dimiliki oleh suatu organisasi sektor publik
3.Aktiva tetap merupakan titik rawan terjadinya inefisiensi dan
pencurian.
8/18/2019 Audit Keuangan – Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap (1)
8/14
PENGUJIAN SUBTANTIF
Pengujian subtantif menyediakan bukti mengenai kewajaran setiap
asersi laporan keuangan yang signifikan. Perancangan pengujian
subtantif meliputi penentuan :
1.Sifat pengujian
2.Waktu pengujian
3.Luas pengujian subtantif
PROSEDUR PENGUJIAN SUBTANTIF
AKTIVA TETAP
1.Verifikasi atas ketepatan skedul dan kesesuaian buku pembantudengan aktiva tetap :
- Menguji ketepatan perhitungan matematis dari skedul aktiva tetap
dan kesesuaian saldo buku pembantu aktiva tetap dengan buku
besar.
2. Inspeksi atas penambahan saldo aktiva tetap
8/18/2019 Audit Keuangan – Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap (1)
9/14
PROSEDUR PENGUJIAN SUBTANTIF
AKTIVA TETAP (LANJUTAN)
5. Penelusuran pelepasan/penghentian Aktiva tetap
6. Menganalisis penjurnalan biaya perbaikan :- Jika perbaikan menambah umur ekonomis maka dimasukkan ke
pengeluaran modal- Jika tidak maka dimasukkan sebagai pengeluaran pendapatan dan
dibebankan sebagai biaya perbaikan
7. Menelaah penjurnalan akumulasi Depresiasi
8. Menelaah penyajian dan pengungkapan laporan keuangan
3. Memeriksa dokumen kepemilikan aktiva tetap
4. Penelusuran penambahan aktive tetap ke dokumen pendukung
8/18/2019 Audit Keuangan – Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap (1)
10/14
PENETAPAN RISIKO DETEKSI
Risiko deteksi adalah : risiko bahwa auditor tidak akan dapat
mendeteksi salah satu material yang ada dalam suatu asersi.
Rencana risiko deteksi adalah : dasar untuk menetapkan rencana
tingkat pengujian substantif yang ditentukan oleh auditorRencana risiko deteksi ditentukan berdasarkan hubungan yang
dinyatakan dengan model sebagai berikut :
RD = RA/RB x RP
Keterangan :
RA = Risiko Audit
RB = Risiko Bawaan
RP = Risiko Pengendalian
RD = Risiko Deteksi
8/18/2019 Audit Keuangan – Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap (1)
11/14
PENETAPAN RISIKO DETEKSI
(LANJUTAN)
Jenis aktiva tetap yang berbeda mempunyai resiko bawaan dan resiko
pengendalian yang juga berbeda. Resiko bawaan untuk tanah adalah
lebih rendah dibandingkan resiko bawaan untuk kendaraan maupun
bangunan. Hal ini diakibatkan oleh kerentanan dalam pengendaliandan kerumitan dalam perhitungan dari estimasi umur ekonomis dan
nilai residualnya.
Variasi dalam resiko bawaan dan resiko pengendalian antar berbagai
aktiva tersebut perlu diperhatikan oleh auditor dengan menentukan
tingkat resiko deteksi yang tepat untuk masing-masing pernyataan.
8/18/2019 Audit Keuangan – Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap (1)
12/14
PENETAPAN RISIKO DETEKSI
(LANJUTAN)
Resiko pengendalian aktiva tetap pada umumnya relatif rendah
karena transaksi ini jarang terjadi dan terdapat otorisasi pimpinan
atas pembelian aktiva tetap yang penting. Meskipun resiko
pengendaliannya rendah, resiko deteksinya ditetapkan pada tingkat
yang tinggi, auditor perlu menggunakan pendekatan pengutamaan
pengujian subtantif. Hal ini disebabkan karena transaksi pembelianaktiva tetap secara individual memiliki pengaruh yang material
terhadap laporan keuangan.
Jika resiko deteksi yang dapat diterima adalah rendah, makaauditor harus menggunakan prosedur yang lebih efektif. Tiga tipe
pengujian subtantif yang dapat digunakan adalah :
1.Pengujian Detail saldo
2.Pengujian Detail Transaksi
3.Pengujian Detail Akun
8/18/2019 Audit Keuangan – Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap (1)
13/14
BAGAN ALUR
Obyek
Pemeriksa
aan
Aset •Penggunaan
• Penjualan• Pembelian
Bukti
asersitransaksi
dan saldo
siklus
belanja
8/18/2019 Audit Keuangan – Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap (1)
14/14