Post on 01-Jun-2015
Use Arial FontUse Arial Font
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI
MALARIA DALAM KEHAMILAN
1. POPPY JAMALUDDIN2. PUTRI HANDAYANI3. WISNA BUDI
OLEH: KELOMPOK XVI
MALARIA
INFEKSI MENULAR
PLASMODIUM
Nyamuk Anopheles
ETIOLOGI
Plasmodium
adalah parasit yang
termasuk vilum
Protozoa, kelas
sporozoa.
Plasmodium falcifarum : malaria tropicana(malaria tertiana
berat), malaria pernisiosa dan Blackwater faver.
Plasmodium vivax : malaria vivax (malaria tertiana ringan).
Plasmodium malariae : malaria
kwartana
Plasmodium ovale: malaria
ovale
JENI
S
MALARIA
Malaria tertiana (paling ringan), yg disebabkan Plasmodium vivax gejala
demam dpt terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala pertama terjadi (dpt terjadi selama dua minggu stlah infeksi).
Demam rimba (jungle fever), malaria aestivo-autumnal atau disebut juga malaria tropika, disebabkan plasmodium falciparum merupakan penyebab
sebagian besar kematian akibat malaria. Organisme bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke otak, menyebabkan koma,
mengigau dan kematian.
Malaria kuartana disebabkan Plasmodium malariae, masa inkubasi lebih lama
daripada penyakit malaria tertiana atau tropika; gejala pertama biasanya tidak terjadi antara 18 sampai 40 hari setelah infeksi
terjadi. Gejala kemudian akan terulang lagi tiap tiga hari.
Malaria pernisiosadisebabkan oleh Plasmodium falcifarum, gejala dapat timbul sangat mendadak, mirip Stroke, koma disertai gejala malaria
yang berat.
Siklus Hidup Plasmodium Malaria
Manusia Nyamuk
skizogonisporozoit
aseksual
seksual
sporogonieritrosit
PATOGEESIS
terinfeksi
6-32 merozoit
merozoid
1x sporulasi
6-12
1-2% erit. terinfeksi
P. Falsiparum terberat
s. retikuloendotel
Retikulosit & eritrosit
demam
Zat pirogen
dingin
panas
Vasokontristik & vasodilatasi
Leukosit, segmen, monosit
Trabekula, limpa, s. Retikuloendotel lainx
deposit
Limpa membesar
s. retikuloendotel
72 jam
keringat
Siklus Hidup Plasmodium Malaria
CARA PENULARAN
•penularan ini terjadi melalui gigitan nyamuk anopheles
PENULARAN SECARA ALAMIAH (NATURAL
INFECTION)
•a. Malaria bawaan (congenital). •Terjadi pada bayi yang baru
dilahirkan karena ibunya menderita malaria, penularan terjadi melalui tali pusat atau placenta.
•b. Secara mekanik. •Penularan terjadi melalui
transfusi darah atau melalui jarum suntik. Penularan melalui jarum suntik yang tidak steril lagi
•c. Secara oral (Melalui Mulut). •Pada umumnya sumber
infeksi bagi malaria pada manusia adalah manusia lain yang sakit malaria baik dengan gejala maupun tanpa gejala klinik
PENULARAN SECARA TIDAK ALAMIAH
DEMAMGEJALA KLINIS
demam secara periodik berhubungan dengan waktu pecahnya sejumlah skizon
matang dan keluarnya merozoit yang masuk dalam aliran darah
(sporulasi)
STADIUM:menggigil,puncak
demam,berkeringat
Dimulai dengan gejala prodromal yaitu lesu, sakit kepala, tidak nafsu makan, kadang-kadang disertai
dengan mual dan muntah
SPLENOMEGALI
gejala khas terutama pada malaria yang menahun.
Perubahan limpa biasanya disebabkan oleh kongesti, tetapi kemudian
limpa berubah warna menjadi hitam, karena pigmen yang ditimbun dalam eritsosit yang
mengandung kapiler dan sinusoid
Pada malaria menahun jaringan ikat bertambah tebal, sehingga limpa
menjadi keras.
ANEMIA
Derajat anemia tergantung pada spesies parasit yang
menyebabkannya
Jenis anemia pada malaria adalah hemolitik, normokrom dan normositik.
Pada serangan akut kadar hemoglobin turun secara mendadak.
Anemia terutama tampak jelas pada malaria falsiparum dengan
penghancuran eritrosit yang cepat dan hebat dan pada malaria menahun.
1. AnamnesisBerasal dari daerah endemisRwyat prjalanan ke daerah endemis 2 mgg terakhirPernah mndptkan pengobatan malaria
2. Pemeriksaan fisikSuhu > 37,5 °C.Dapat ditemukan pembesaran limpa.Dapat ditemukan anemi.Gejala klasik malaria khas .
PENEGAKKAN DIAGNOSA
1. M. RINGAN
a. Gangguan kesadaran sampai koma (malaria serebral)b. Anemi berat (Hb < 5 g%, Ht < 15 %)c. Hipoglikemi (kadar gula darah < 40 mg%)d. Udem paru / ARDS (Acute Respiratory Distress
Syndrome)e. Kolaps sirkulasi, syok, hipotensi (sistolik < 70 mmHg
pada dewasa dan < 50 mmHg pada anak-anak), algid malaria dan septikemia.
f. Gagal ginjal akut (ARF/ Acute Renal Failure)g. Jaundice (bilirubin > 3 mg%)h. Kejang umum berulang ( > 3 kali/24 jam)i. Asidosis metabolicj. Gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam-
basa.k. Perdarahan abnormal dan gangguan pembekuan darah.l. Hemoglobinurim. Kelemahan yang sangat (severe prostration)n. Hiperparasitemio. Hiperpireksi (suhu > 40 °C)
2. M. BERAT
Diagnosa dlm Kehamilan
Ditemukan parasit pada drh maternal dan darah placentaGamb aran klinis pada wanita hamil
Non imun: ringan sapai beratImun : tidak timbul gejala tdk dpt didiagnosa klinis
MALARIA DALAM KEHAMILAN
MALARIA DALAM KEHAMILAN
• Dapat menimbulkan berbagai kelainan
• Tergantung pada tingkat kekebalan seseorang terhadap infeksi parasit malaria dan paritas (jumlah kehamilan)
• Anemia• Demam• Hipoglikemia• Malaria serebral• Gangg elektrolit• Infeksi plasenta• Edema pulmonan
• Dapat menimbulkan berbagai kelainan
• Tergantung pada tingkat kekebalan seseorang terhadap infeksi parasit malaria dan paritas (jumlah kehamilan)
• Anemia• Demam• Hipoglikemia• Malaria serebral• Gangg elektrolit• Infeksi plasenta• Edema pulmonan
PENANGANAN MALARIA DALAM KEHAMILAN
1. Segera kenali spesies plasmodium malaria u/ mmberi pengobatan yg tepat & prognosis penyakit
2. ANC yg teratur u/ eradiksi plasmodium, kontrol kehamilan & perkembagan penyakit
3. Rawat inap bila memerlukan observasi ketat/bila terjdi kegawatdaruratan
4. Antisipasi kemungkinan infeksi bila berada di daerah endemik
5. +an upaya u/ me kan daya tahan & nutrisi yg diperlukan o/ ibu hamil
6. Terapi radikal di pilih apbila kondisi ibu sgat mengkhawtirkan
7. Pantau & tatalaksana pengaruh infeksi plasmodium terhdp janin/neonatus
1. Segera kenali spesies plasmodium malaria u/ mmberi pengobatan yg tepat & prognosis penyakit
2. ANC yg teratur u/ eradiksi plasmodium, kontrol kehamilan & perkembagan penyakit
3. Rawat inap bila memerlukan observasi ketat/bila terjdi kegawatdaruratan
4. Antisipasi kemungkinan infeksi bila berada di daerah endemik
5. +an upaya u/ me kan daya tahan & nutrisi yg diperlukan o/ ibu hamil
6. Terapi radikal di pilih apbila kondisi ibu sgat mengkhawtirkan
7. Pantau & tatalaksana pengaruh infeksi plasmodium terhdp janin/neonatus
Lanjutan....
8. DepKes telah memberikan kebijakan khusus tntg kehamilan dgn infeksi parasit (malaria) & komplikasix (anemia) :
Pemeliharaan kehamilan melalui pemeriksaan ANC berkala
Pemberian obat antimalaria yg aman bgi bayi yg di kandung & pengobatan anemia
Scra medik, klorokuin dianggap ckp aman jk diberikn pd ibu hamil dgn kompliksi penykit malaria
Lanjutan....
8. DepKes telah memberikan kebijakan khusus tntg kehamilan dgn infeksi parasit (malaria) & komplikasix (anemia) :
Pemeliharaan kehamilan melalui pemeriksaan ANC berkala
Pemberian obat antimalaria yg aman bgi bayi yg di kandung & pengobatan anemia
Scra medik, klorokuin dianggap ckp aman jk diberikn pd ibu hamil dgn kompliksi penykit malaria
PENANGANAN MALARIA DALAM KEHAMILAN
PENCEGAHAN MALARIA DALAM KEHAMILAN
• Pada semua ibu hamil dengan malaria, pada kunjungan ANC pertama diberi pengobatan dosis terapeutik anti malaria.
• Pencegahan anemi dimulai pada saat ini : Suplemen besi : 300 mg sulfas ferrosus (60 mg elemen besi)/hari, dan 1 mg folic acid / hari.
• Untuk pengobatan anemia moderat (Hb 7-10 g/dl) diberikan dosis besi 2x lipat.
• Periksa Hb setiap kali kontrol.
• Pada semua ibu hamil dengan malaria, pada kunjungan ANC pertama diberi pengobatan dosis terapeutik anti malaria.
• Pencegahan anemi dimulai pada saat ini : Suplemen besi : 300 mg sulfas ferrosus (60 mg elemen besi)/hari, dan 1 mg folic acid / hari.
• Untuk pengobatan anemia moderat (Hb 7-10 g/dl) diberikan dosis besi 2x lipat.
• Periksa Hb setiap kali kontrol.
PENGOBATAN MALARIA DALAM KEHAMILAN
1. Di daerah P.falciparum sensitif klorokuin, dapat diberikan pengobatan alternatif yaitu:
Klorokuin 10 mg/kg slma 2 hari kemudian di lnjutkn dgn 5 mg/kg hri ke-3. klorokuin aman dlm 3 trimester khmilan.
Meflokuin 15 mg/kg BB dosis tunggal
2. Daerah yg resisten pd klorokuin : Kuinin 10 mg/kg BB, 3x sehari u/ 7 hari , atau Sulfadoksin 500 mg – pirimetamin 2,5 mg (SP) sbg dosis
tunggal Garam Kina 10 mg/kg.bb per oral 3 kali selama 7 hari
(minimun 3 hari + SP 3 tablet dosis tunggal hari pertama) Meflokuin dapat dipakai,hnya data yg mengenai keamann
trhadap janin dlm kehamilan msih terbatas, shgga dipakai bila memang sgt di perlukan
Meflokuin 25 mg/kg BB diteruskan dgn 10 mg/kg BB 6-24 jam
3. Jika terjadi resistensi ganda pilihan terapi adalah sbb: kuinin10 mg/kg.bb per oral 3 kali selama 7 hari
1. Di daerah P.falciparum sensitif klorokuin, dapat diberikan pengobatan alternatif yaitu:
Klorokuin 10 mg/kg slma 2 hari kemudian di lnjutkn dgn 5 mg/kg hri ke-3. klorokuin aman dlm 3 trimester khmilan.
Meflokuin 15 mg/kg BB dosis tunggal
2. Daerah yg resisten pd klorokuin : Kuinin 10 mg/kg BB, 3x sehari u/ 7 hari , atau Sulfadoksin 500 mg – pirimetamin 2,5 mg (SP) sbg dosis
tunggal Garam Kina 10 mg/kg.bb per oral 3 kali selama 7 hari
(minimun 3 hari + SP 3 tablet dosis tunggal hari pertama) Meflokuin dapat dipakai,hnya data yg mengenai keamann
trhadap janin dlm kehamilan msih terbatas, shgga dipakai bila memang sgt di perlukan
Meflokuin 25 mg/kg BB diteruskan dgn 10 mg/kg BB 6-24 jam
3. Jika terjadi resistensi ganda pilihan terapi adalah sbb: kuinin10 mg/kg.bb per oral 3 kali selama 7 hari
PENGARUH MALARIA PADA JANIN
1. Kematian janin dlm
kandusngan
2. Aborthus
3. Persalinan prematur
4. Malaria plasenta
5. Berat Badan Lahir
Rendah
6. Malaria kongenital
PENGARUH MALARIA PADA PERSALINAN
1. Berpengaruh pada proses persalinan
2. keadaan ibu: indikasi untuk mengakhiri
kehamilan dengan cunam atau ekstraktor
vacuum.
3. Perhatian khusus harus ditujukan kepada
kemungkinan perdarahan post parthum
4. Ibu yang menderita anemia berat pada
permulaan parthus dapat menderita
dekompensasi kordis segera setelah
kelahiran, akibat bertambahnya darah yang
beredar secara tiba-tiba karena aliran darah di
daerah panggul tidak lagi melalui plasenta
PENATALAKSANAAN MALARIA PADA MASA
NIFAS• Untuk mencegah timbulnya penyakit dalam masa
nifas, maka pemberian obat pencegahan dalam
kehamilan sebaiknya diteruskan setelah
persalinan
• Laktasi biasanya tidak dipengaruhi oleh malaria,
kecuali kalau ibu sangat parah penderitaannya
dan disertai anemia berat
• Pemberian obat pencegahan dalam kehamilan
sebaiknya diteruskan setelah persalinan sampai 6
minggu postparthum