Post on 11-Dec-2015
description
AKUNTANSI BIAYA 1by pratamapratama80 on December 13, 2012
1. 1. Pengertian Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisa terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya didefinisikan sebagai waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan mata uang.
1. 2. Pendekatan Akuntansi Biaya
Ada tiga pendekatan yang biasa dilakukan untuk akuntansi biaya, yaitu biaya standar (standard costing), biaya berdasarkan kegiatan (activity-based costing), dan biaya berdasarkan hasil (throughput accounting).
1. 3. Revolusi Dalam Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya telah mengalami perubahan yang dramatis, dimana perkembangan sistem komputer hampir menghapuskan pembukuan secara manual. Akuntansi biaya kini telah menjadi kebutuhan nyata dalam semua organisasi termasuk bank, organisasi profesional, serta lembaga pemerintah. Dewasa ini telah banyak perusahaan yang memasang metode pabrikasi produk, perdagangan produk, atau pemberian jasa dengan bantuan komputer. Adanya teknologi ini telah sangat memberikan dampak terhadap akuntansi biaya.
1. 4. Pengajaran Dalam Akuntansi Biaya
Banyak bahan pelajaran yang diajarkan dalam akuntansi biaya, dimana kesemuanya selalu berkaitan dengan biaya-biaya yang mungkin timbul dalam proses produksi. Pembelajaran yang dilakukan dalam akuntansi biaya antara lain mengenai penentuan harga pokok produk: bersama dan sampingan, harga pokok proses, pembiayaan: biaya variabel dan biaya tetap, biaya overhead pabrik, departementalasi biaya overhead, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja: langsung dan tidak langsung, pengendalian biaya, serta analisis biaya pemasaran.
5. Manfaat Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat bagi manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Manfaat biaya adalah menyediakan salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaannya, yaitu untuk perencanaan dan pengendalian laba; penentuan harga pokok produk dan jasa; serta bagi pengambilan keputusan oleh manajemen.
6. Keterbatasan Dalam Sistem Akuntansi Biaya
Dalam akuntansi biaya juga terdapat beberapa kekurangan yang menyertainya, terutama dalam sistem akuntansi biaya yang telah ketinggalan zaman. Gejala-gejala dari sistem biaya yang ketinggalan zaman diantaranya ialah hasil dari penawaran sulit dijelaskan, harga pesaing nampak lebih rendah sehingga kelihatan tidak masuk akal, produk-produk yang sulit diproduksi menunjukkan laba yang tinggi, manajer operasional berkeinginan menghentikan produk-produk yang kelihatan menguntungkan, marjin laba sulit dijelaskan, pelanggan tidak mengeluh atas biaya naiknya harga, departemen akuntansi menghabiskan banyak waktu hanya untuk memberi data biaya bagi proyek khusus, dan biaya produk berubah karena adanya perubahan peraturan pelaporan.
7. Basic Cost Concepts
ü Cost adalah KAS atau setara dg KAS yg dikorbankan untuk mendapatkan barang/jasa yg diperkirakan akan membawa manfaat saat ini atau masa yg akan datang.
ü Costs dimaksudkan untuk mendapatkan manfaat
ü Cost yg sudah dipakai dan tidak memberikan manfaatkan disebut BEBAN
ü Cost yg belum menjadi beban dilaporkan sebagai ASET pada NERACA
ü Membebankan cost ke OBYEK secara akurat merupakan hal yg sangat krusial.
Objek Biaya adalah setiap item, seperti produk,Pelanggan, departmen, proyek, aktifitas, dsb dimana biaya diukur dan dibebankan.
Contoh :
Buku tulis adalah cost object jika anda menentukan berapa harga pokok buku tulis tsb.
8. Klasifikasi Biaya
Klasifikasi dasar:
Produk Waktu pengakuan
Perilaku Biaya
Pembuatan Keputusan
Karakteristik Biaya scr ekonomi
Klasifikasi Biaya Menurut Hubungannya dengan Produk
1. Biaya pabrikasi
Biaya Bahan
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Biaya produk tidak langsung atau biaya yang selain biaya bahan baku dan tenaga kerja. Biaya ini tidak dapat diidentifikasikan secara langsung terhadap produk yang diproduksi.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan jenis departemen yang diperlukan untuk menetapkan tarif overhead departemental yang akurat adalah sebagai berikut:
Kesamaan operasi dan mesin di setiap departemen Lokasi dari operasi dan mesin
Tanggung jawab atas produksi dan biaya
Hubungan operasi terhadap aliran produk
Jumlah departemen
1. Biaya komersial
Biaya-biaya penjualan (marketing expance) atau didisribusikan expence dan seling expence. Biaya-biaya ini dimulai pada titik dimana biaya produksi berakhir yaitu jika proses produksi telah selesai dan barang-barangnya ada dalam kondisi yang dapat dijual.
Biaya Pemasaran
Biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya biaya iklan, biaya promosi, dll.
Biaya Administrasi dan Umum
Biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan- kegiatan produk dan pemasaran produk. Contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll.
1. Biaya bahan
Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku yaitu yang diidentifikasikan terhadap produk yang dihasilkan dan secara phisik bahan tersebut menjadi bagian yang menyeluruh dari produk yang selesai.
Biaya Bahan Penolong
Bahan yang tidak menjadi bagian dari pada produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian dari produk jadi tetapi nilainya relatif kecil
1. Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja didefinisikan sebagai pembayaran-pembayaran kepada pada pekerja yang didasarkan pada jam kerja atau atas dasar unit yang diproduksi.
Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)
Jumlah upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja yang secara langsung menangani proses proses pengolahan bahan baku menjadi produk selesai.
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung (BTKTL) àBOP
Jumlah upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja yang tidak secara langsung menangani pengolahan bahan
Klasifikasi Biaya Menurut Waktu Pengakuan
1. Biaya Produk ( Product cost )
Biaya produk adalah informasi yang sangat penting sebagai dasar untuk pengambilan keputusan manajerial di suatu perusahaan manufaktur. Keputusan untuk menetapkan harga jual dan bauran produk adalah hal-hal yang bersifat kritikal dan strategik untuk organisasi dalam menghadapi persaingan di pasar. Biaya produk yang memiliki nilai strategik di perusahaan memberi implikasi bahwa biaya ini harus dapat diukur, dihitung, dan ditentukan dengan benar dan akurat.
1. Biaya Periode ( Period cost )
Biaya periode adalah semua biaya yang secara langsung maupun tidak langsung tidak dapat dihubungkan dengan suatu produk. Biaya periode harus dibebankan sebagai biaya pada periode terjadinya. Contoh biaya periode adalah semua biaya administrasi, biaya pemasaran, dan biaya keuangan.
Klasifikasi Biaya Dikaitkan Dengan Perilaku Biaya
Biaya Variabel ( Variabel cost ) Biaya Tetap ( Fixed cost )
Biaya Semi Variabel
1. Biaya Variabel (Variable Cost atau VC)Pengertian Biaya variabel
1. Biaya variabel adalah Biaya produksi yang jumlahnya berubah sesuai dengan jumlah produksi yang dihasilkan. Jika produksi sedikit, biaya variabel sedikit dan sebaliknya.
2. Biaya variabel adalah biaya yang bila dikaitkan dengan volume secara per unit akan selalu tetap meskipun volume produksi berubah-ubah,akan tetapi secara total biaya tersebut jumlahnya akan berubah sesuai dengan proporsi perubahan aktivitas.
Contoh biaya variabel adalah biaya bahan mentah, upah tenaga produksi, bahan pembantu.
Besarnya biaya variabel total (TVC), jumlah seluruh biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk. Untuk menghitung besar variabel total dapat menggunakan rumus berikut :
Keterangan:TVC = Total biaya variabel
VC = Biaya variabel per unit
Q = Jumlah produksi.
TVC = VC x Q
Contoh :
Suatu produksi dihasilkan sebanyak 400 unit, biaya variabel per unit Rp. 2.000,00.
Berapakah biaya variabel total ?
Jawab : Diketahui VC = 2.000,00 dan Q = 400 unitTVC = VC x Q = 2.000 x 400 = 800.000
1. Biaya Tetap
Biaya Tetap adalah biaya yang secara total tidak berubah jumlahnya meskipun jumlah produksi berubah.
Contoh :
Misalkan anda punya usaha toko komputer. Biaya untuk menggaji karyawan yang jaga toko adalah 500 ribu per bulan. Mau yang beli komputer dalam sehari ada 10 orang atau nggak ada yang beli sama sekali, biaya yang harus anda keluarkan tidak berubah, yaitu 500 ribu buat menggaji karyawan anda yang jaga toko tadi. Oleh sebab itu 500 ribu tadi disebut biaya tetap.
c. Biaya Semi Variabel
Biaya semi variabel adalah sejumlah biaya yang perubahan biayanya ditentukan dan sekaligus tidak ditentukan oleh besarnya aktivitas operasional perusahaan. Maksudnya suatu item biaya dalam jumlah tertentu sudah menjadi biaya tetap sedangkan selebihnya adalah unsur semi
variabel. Contoh: biaya listrik ( listrik untuk penerangan = biaya tetap, listrik untuk menggerakkan mesin pabrik = biaya variabel ), biaya pemeliharaan kendaraan ( biaya pemeliharaan kendaraan yang rutin dikeluarkan, seperti ganti ban, ganti oli, overhaul = biaya tetap, sedangkan biaya yang dikeluarkan tidak rutin atau insidentil seperti meratakan bekas penyok diserempet bajaj atau metromini dan lain sebagainya = biaya variabel).
Klasifikasi Biaya Menurut Pembuat Keputusan
1. Biaya Terkendalikan
Biaya terkendali adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan/jabatan pemimpin tertentu dalam jangka waktu tertentu.
1. Biaya Tidak Terkendalikan
Biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pemimpin/jabatan tertentu berdasarkan wewenang yang dia miliki atau tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pejabat dalam waktu tertentu.
Klasifikasi Biaya Secara Ekonomi
1. Biaya Bergabung dan Biaya Bersama
Biaya tidak langsung sering pula disebut biaya bersama atau biaya bergabung. Biaya bersama dikeluarkan untuk menyediaka manfaat kepada lebih dari satu aktivitas. Biaya ini terjadi ketika dua produk yang mungkin dihasilkan secara terpisah dan diproduksi bersama.
Biaya bergabung diterapkan dalam situasi dimana bermacam-macam keluaran berasal dari satu sumber. Contoh minyak mentah dapat diolah menjadi bermacam-macam produk seperi solar, premium, oli, minyak tanah dll.
1. Biaya Relevan dan Biaya Tidak Relevan
Biaya relevan dapat digunakan untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan bisnis. Biaya relevan ini sangat berperan bila perusahaan dihadapkan pada masalah pilihan yang cukup pelik antara menerima atau menolak, antara menghentikan atau melanjutkan, antara membeli atau membuat, atau antara dijual di titik pisah atau setelah titik pisah dan sebagainya.
Dalam rangka untuk pengambilan keputusan, biaya relevan harus memiliki manfaat yang paling tinggi. Agar supaya biaya disebut biaya relevan, maka biaya tersebut harus berbeda pada waktu dilakukan perbandingan pilihan keputusan apabila suatu biaya menigkat, menurun, muncul ataupun menghilang pada waktu suatu tindakan yang berbeda dievaluasi, maka biaya tadi boleh disebut relevan, harus bernilai sekarang atau masa yang akan datang. Biaya tidak relevan adalah biaya yang tidak berubah untuk semua alternatif.
9. Manufacturing Costs
Manufacturing Costs adalah Biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk.
Biaya Produksi (Manufacturing Cost) meliputi antara lain:
Bahan Baku: Bahan yg scr langsung dapat diusut ke produk.
Contoh: Kayu jati pada Meja
Tenaga Kerja: TK yg scr langsung ikut mengerjakan produk/jasa.
Contoh: Upah Pekerja
BOP semua biaya produksi selain BB & BTK
Contoh: depresiasi pabrik, Bahan habis pakai, Bahan penolong, gaji mandor, dsb.
10. Nonproduction Costs
Merupakan biaya – biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan non produksi meliputi biaya :
Marketing (selling) costs
Example: Biaya iklan.
Administrative costs
Pada Laporan Keuangan, biaya marketing & biaya administrasi tdk termasuk dlm persediaan. Biaya – biaya tersebut termasuk biaya periode.
11.BIAYA PRODUKSI
12. ARUS FISIK PRODUK
Suatu produk jadi dapat dihasilkan setelah melalui berbagai proses yang diperlukan dan sumber daya yang digunakan. Secara garis besar arus fisik produk
13. ARUS BIAYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Berikut ini merupakan sebuah gambaran mengenai arus biaya yang terdapat dalam sebuah perusahaan manufaktur.
14. ARUS BIAYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
15. ARUS BIAYA PRODUKSI KE LAPORAN KEUANGAN
Arus biaya yang terjadi di perusahaan manufaktur dan pelaporannya di Neraca dan laporan laba/rugi
kuntansi Biaya "Konsep Biaya dan Arus Biaya"
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang kita ucapkan atas nikmat yang diberikan Allah sehingga kami
sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat beriringan salam kita kirimkan buat nabi
Muhammad SAW. Mudah-mudahan kita mampu menjadi menjadi pengikut setia Nabi, amin…
Selanjutnya, ucapan terima kasih penulis kepada dosen pembimbing, yang telah memberikan
tugas dalam membuat makalah tentang “KONSEP BIAYA DAN ARUS BIAYA “ dalam mata pelajaran
Akuntansi Biaya, sehingga dengan makalah ini memberikan banyak ilmu dan pengalaman baru bagi
penulis sendiri.
Semoga dengan adanya makalah ini memberikan banyak manfaat bagi pembaca maupun penulis.
Dan penulis berharap masukan dan kritik untuk makalah ini agar bisa lebih baik.
Padang, September 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………
1.3 Tujuan Makalah……………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………
2.1 Pengertian konsep biaya dan objek biaya ………………………………………...
2.2 Ketelusuran Biaya…………………………………………………………………
2.3 Penggolongan Biaya………………………………………………………………
2.4 Perbedaan Akuntansi Biaya perusahaan Jasa, Dagang dan Manufaktur................
2.5 Akuntansi Biaya untuk perusahaan Manufaktur…………………………………
2.6 Arus Biaya………………………………………………………………………
2.7 Laporan Harga Pokok Produksi Perusahaan Manufaktur....................................
2.8 Laporan Rugi Laba Perusahaan Manufaktur.......................................................
BAB III PENUTUPAN………………………………………………………………………
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………...
3.2 Saran……………………………………………………………………………..
REFERENSI………………………………………………………………………………....
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bilamana seseorang menanyakan sesuatu hal berkaitan dengan biaya (Cost), maka reaksi pertama
hendaknya mencari tahu untuk apa informasi biaya tersebut hendak digunakan. Angka-angka biaya dapat
diartikan bervariasi tergantung pada tujuannya.
Suatu filosofi berorientasi pasar membutuhkan informasi biaya yang cepat, dimulai dari konsepsi
produk sampai distribusi akhir, pelayanan, dan purnajual. Para manajer menggunakan informasi biaya
produk untuk berbagai keputusan strategis, termasuk penetapan harga, penerimaan dan menolak pesanan
penjualan dan memilih produk mana yang akan dibuat. Jika system akuntansi menghasilkan data biaya
yang tidak akurat, perusahaan mungkin menjual produknya lebih rendah dari biayanya. Tanpa informasi
biaya yang akurat, perancangan produk mungkin memilih rancangan yang tidak memberikan nilai
tambah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian konsep biaya dan objek biaya
2. Ketelusuran Biaya
3. Penggolongan Biaya
4. Perbedaan Akuntansi Biaya perusahaan Jasa, Dagang dan Manufaktur
5. Akuntansi Biaya untuk perusahaan Manufaktur
6. Arus Biaya
7. Laporan Harga Pokok Produksi Perusahaan Manufaktur
8. Laporan Rugi Laba Perusahaan Manufaktur
1.3 Tujuan Makalah
1. Menambah wawasan tentang Konsep Biaya dan Arus Biaya2. Dapat mengetahui perbedaan akuntansi biaya di perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
3. Dapat mengetahui prosedur untuk menelusuri arus biaya yang menghasilkan keputusan yang efekif.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Konsep Biaya dan Objek Biaya
Dalam arti luas, biaya (cost) adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang,
yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Harga Pokok adalah sejumlah nilai aktiva, tetapi apabila selama tahun berjalan
aktiva tersebut dimanfaatkan untuk membantu memperoleh penghasilan, aktiva
tersebut harus dikonversikan ke biaya (Expense).
Contoh : Uang yang dikeluarkan untuk membeli gedung, tanah, mesin, mobil dll.
Biaya (Expense) adalah beban terhadap penghasilan karna perusahaan
menggunakan sumber daya ekonomi yang ada. Biaya berasal dari aktiva atau
terjadi langsung tanpa melalui aktiva.
Contoh : Uang yang dikeluarkan untuk mebayar Upah, Tagihan Telepon, Tagihan Listrik, Sewa gudang
dll.
Objek Biaya (cost object) atau tujuan biaya (cost objective) adalah sebagai sesuatu item atau aktivitas
yang biayanya diakumulasi dan diukur.
Berikut adalah aktivitas atau item-item yang dapat menjadi objek biaya:
1. Produk, Proses
2. Batch dari unit-unit sejenis, Departemen
3. Pesanan pelanggan, Divisi
4. Kontrak, Proyek
5. Lini produk, Tujuan strategis.
2.2 Ketelusuran Biaya
Ketelusuran (Treaceability)
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat dengan mudah dan akurat dilacak sebagai objek
biaya. Biaya langsung adalah biaya yang dapat dengan mudah dan akurat ditelusuri sebagai objek biaya.
Metode Penelusuran
Ketelusuran berarti bahwa biaya dapat dibebankan dengan mudah dan akurat sedangkan penelusuran
adalah pembebanan aktual dari biaya ke objek biaya dengan menggunakan ukuran yang dapat diamati
pada konsumsi sumber daya oleh objek biaya.
2 cara penelusuran :
1. Penelusuran langsung, adalah suatu proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang berkaitan
secara khusus dan secara fisik dengan suatu objek.
2. penelusuran penggerak, adalah suatu proses pengidentifikasian yang menggunakan dalil-dalil sebab
akibat untuk mengidentifikasi berbagai faktor.
2.3 Penggolongan Biaya
Penggolongan biaya adalah penggolongan proses mengelompokkan secara sistematis atas keseluruhan
elemen yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan
informasi yang lebih punya arti atau lebih penting
Biaya dapat digolongkan menurut :
1. Obyek Pengeluaran.
Dalam cara penggolongan ini ,nama obyek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Salah
satu contoh penggolongan biaya atas dasar obyek pengeluaran adalah dalam perusahaan kertas, obyek
pengeluarannya adalah biaya merang, biaya jerami, biaya gaji dan upah, biaya soda, biaya depresiasi
mesin, biaya asuransi, biaya bunga, dan biaya zat warna.
2. Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan
Dalam perusahaan manufaktur terdapat tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan
fungsi administrasi dan umum.
Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur biaya dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok :
a. Biaya produksi (production costs)
Termasuk direct material, direct labor & factory overhead yang dikeluarkan untuk memproduksi barang
atau jasa.
b. Biaya pemasaran (marketing costs)
dihasilkan dari penjualan dan pengiriman produk serta mencakup biaya promosi penjualan dan
mempertahankan pelanggan serta biaya transportasi, pergudangan, dan distribusi lainnya.
c. Biaya administrasi (administrative costs)
dihasilkan dari pengerahan dan pengendalian perusahaan serta kegiatan umum seperti fungsi personalia
dan hukum. Biaya ini mencakup gaji bagian akuntansi, manajemen dan keuangan, biaya klerikal, biaya
telepon, dan ongkos sewa.
3. Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang dibiayai.
Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubgungannya dengan sesuatu yang
dibiayai, biaya dapat dikelompokan menjadi dua golongan:
a. Biaya Langsung ( direct cost )
b. Biaya Tidak Langsung ( indirect cost )
Dalam hubungannya dengan produk, biaya produksi dibagi menjadi dua, yaitu
a. Biaya Produksi Langsung
Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
b. Biaya Produksi Tidak Langsung.
Dan dalam hubungannya dengan departemen, biaya dibagi menjadi dua golongan, yaitu
a. Biaya Langsung Departemen Biaya langsung departemen adalah semua biaya yang terjadi di dalam departemen tertentu. Contohnya
adalah biaya tenaga kerja yang bekerja dalam Departemen Pemeliharan merupakan biaya langsung
departemen bagi Departemen Pemeliharaan.
b. Biaya tidak langsung departemen.
4. Penggolongan Biaya menurut Volume Produksi
Dalam hubungannya dengan volume produksi, biaya dapat digolongakan menjadi :
a. Biaya Variabel adalah biaya yang jumlah totalnya sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
Contohnya adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
b. Biaya Semi Variabel, adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel. Contohnya penggunaan
tenaga listrik untuk penerangan pada bagian produksi bersifat tetap, tetapi akan bersifat variabel untuk
menggerakan mesin-mesin produksi.
c. Biaya Tetap, adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. Contoh biaya
tetap adalah gaji direktur produksi.
d. Biaya Semi Fixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan
jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
5. Penggolongan Biaya Atas Dasar Jangka Waktu Manfaatnya.
Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua: yaitu pengeluaran modal dan
pengeluaran pendapatan.
a. Pengeluaran modal( capital expenditures) adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode
akuntansi.
Contohnya adalah pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap, untuk promosi besar-besaran, dan
pengeluaran untuk riset dan pengeluaran suatu produk.
b. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures) adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam satu
periode akuntansi. Contohnya adalah biaya iklan, biaya telex, dan biaya tenaga kerja.
Manfaat Penggolongan Biaya Menurut Mulyadi (1993, hal. 165), manfaat penggolongan biaya sebagai
berikut:
c. Untuk mengetahui harga pokok produk yang diproduksi dalam bulan tertentu.
d. Sebagai dasar pengambilan keputusan biaya dimasa yang akan datang.
e. Untuk memperjelas tugas wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap manajer.
Menurut Murti dan John (1998, hal. 424), manfaat penggolongan biaya adalah:
1. Memberikan kemudahan pendistribusian biaya secara merata.
2. Memberikan keadilan atau beban yang pantas terhadap suatu produk.
Menurut Charles (1997, hal. 328) manfaat penggolongan biaya adalah untuk mengadakan penilaian
persediaan dan untuk pengambilan keputusan seperti penentuan harga, menambah produk dan
mempromosikan produk.
2.4 Perbedaan Akuntansi Biaya perusahaan Jasa, Dagang dan Manufaktur
Akuntansi Biaya untuk Perusahaan Retail, Jasa dan Manufaktur
Informasi biaya yang akurat merupakan hal penting bagi semua perusahaan baik yang bergerak di
bidang ritel, manufaktur dan jasa. Masing-masing industri tersebut mempunyai laporan keuangan pokok
yang sama; umumnya laporan itu terdiri , dan dari neraca( laporan posisi keuangan) dan laporan laba-
rugi, laba ditahan arus kas yang terkait.
1. Pedagang eceran (retail) dan perusahaan dagang lainnya, menjual barang pada dasarnya berbentuk fisik
sama dengan barang yang telah mereka beli. Retailer umumnya hanya memiliki satu akun persediaan,
yang disebut Persediaan Barang Dagang.
2. Perusahaan manufaktur mengubah bahan menjadi barang jadi dan secara umum mempunyai 4 akun
persediaan : Persediaan barang langsung, Persediaan Perlengkapan Pabrik, Persediaan Barang Dalam
Proses dan persediaan barang jadi.
Bahan langsung menunjukan harga yang tersedia untuk diproses; Barang dalam proses, harga pokok
barang yang tersedia untuk diproses; barang dalam proses, harga pokok barang yang belum diselesaikan
dan barang jadi, harga pokok barang yang telah diselesaikan.
3. Perusahaan Jasa mempunyai beberapa atau tidak mempunyai persediaan dan outputnya seringnya tidak
berwujud, seperti jasa kesehatan. Sedangkan perusahaan jasa yang memiliki output berwujud,
contohnya adalah kantor akuntan dan konsultan publik,yang outputnya adalah laporan audit.
Perbedaan Akuntansi Biaya Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur dapat terlihat pada contoh
laporan keuangan dibawah ini.
Laporan keuangan perusahaan manufaktur hampir sama dengan laporan keuangan perusahaan dagang.
Perbedaannya terletak pada bagian Aktiva Lancar di Neraca dan Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-
Laba.
Neraca
Perbandingan Neraca Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:
Perusahaan Dagang
Neraca sebagian
31 Desember 2005
Perusahaan Manufaktur
Neraca sebagian
31 Desember 2005
Aktiva Lancar: Aktiva Lancar:
Kas XXX Kas XXX
Piutang (bersih) XXX Piutang (bersih) XXX
Persediaan Barang Dagangan
XXX Persediaan:
Sewa Dibayar di Muka XXX Barang Jadi XXX
25.900 Barang Dalam Proses XXX
Bahan Baku XXX
XXX
Sewa Dibayar di Muka XXX
XXX
Laporan Rugi-Laba
Perbandingan bagian Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba antara Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:
Perusahaan Dagang
Laporan Rugi-Laba sebagian
Periode Tahun 2005Harga Pokok Penjualan:
Persediaan Barang Dagangan 1 Januari …………XX
(+) Pembelian Bersih …………………..…………… XXX
Barang Tersedia Untuk Dijual ……………………… XXX
(-) Persediaan Barang Dagangan 31 Desember … XXX
Harga Pokok Penjualan ……………………………. XXX
Perusahaan Manufaktur
Laporan Rugi-Laba sebagian
Periode Tahun 2005Harga Pokok Penjualan:
Persediaan Barang Jadi 1 Januari …………………. XXX
(+) Harga Pokok Produksi …………… XXX
Barang Tersedia Untuk Dijual ………………………. XXX
(-) Persediaan Barang Jadi 31 Desember …………. XXX
Harga Pokok Penjualan XXX
Komponen yang berbeda digambarkan secara skematis sbb:
Perusahaan Dagang:
Persediaan Barang + Pembelian - Persediaan Barang = Harga Pokok
Dagangan (Awal) Bersih Dagangan (Akhir) Penjualan
Perusahaan Manufaktur:
Persediaan Barang + Harga Pokok - Persediaan Barang = Harga Pokok
Jadi (Awal) Produksi Jadi (Akhir) Penjualan
2.5 Akuntansi Biaya untuk perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur mengubah bahan menjadi barang jadi dan secara umum mempunyai 4 akun
persediaan :
f. Persediaan barang langsung
g. Persediaan Perlengkapan Pabrik
h. Persediaan Barang Dalam Proses
i. Persediaan barang jadi.
2.6 Arus Biaya
Akuntansi biaya tidak menambah ataupun mengubah siklus akuntansi dan prinsip-prinsip akuntansi
yang sudah dikenal dalam akuntansi keuangan. Semua biaya manufaktur, tanpa mempedulikan, apakah
tetap atau variable, mengalir melalui akun barang dalam proses dan pembuatan barang jadi. Berdasarkan
hasil analisis didapat bahwa variabel metode arus biaya persediaan dan gross profit margin tidak
pengaruh signifikan terhadap market value perusahaan. Sedangkan variable perputaran persediaan dan
nilai persediaan berpengaruh signifikan antara perusahaan terhadap market value perusahaan.hasil
Penelitian Variabel secara simultan ini menunjukan bahwa variabel metode arus biaya persediaan,
Perputaran persediaan, Gross Profit Margin, Nilai persediaan berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar
Perusahaan
2.7 Laporan Harga Pokok Produksi Perusahaan Manufaktur
Laporan harga pokok produksi adalah laporan tentang biaya total yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan
untuk memproduksi sejumlah barang di dalam suatu periode tertentu.
Tujuan dari laporan harga pokok produksi adalah untuk mendukung laporan laba-rugi dengan
mengikhitsarkan semua biaya produksi selama periode akuntansi. Biaya produksi tersebut terdiri dari tiga
unsur utama yakni bahan langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik.
Contoh format Laporan
PT. Jaya Raya
Laporan Harga Pokok Produksi
Untuk Periode Yang Berakhir Tanggal 31 Desember XXX
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Harga Pokok Produksi :
- Persediaan awal bahan baku xx
- Pembelian xx
- Persediaan akhir bahan baku (xx)
- Biaya Bahan Baku xxx
- Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
- Biaya Overhead xxx
- Biaya Produksi xxx
- Persediaan awal, Barang Dalam Proses xxx
- Persediaan total, Barang Dalam Proses xxx
- Persediaan akhir, Barang Dalam Proses ( xxx )
- Harga Pokok Produksi xxx
2.8 Laporan Rugi Laba Perusahaan Manufaktur
Dari hasil perhitungan skedul harga pokok produksi dapat lanjutkan untuk penyusunan laporanlaba rugi
manufaktur sebagaimana dicontohkan pada format berikut :
Nama Perusahaan
LAPORAN LABA RUGI
(Perusahaan Manufaktur)
Untuk tahun yang berakhir tanggal 31/12/20xx
Penjualan................................................................xxxx
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan Barang Jadi, 01/01/20xx............xxxx
Harga Pokok Produksi.................................xxxx
Barang tersedia untuk dijual.......................(xxxx)
Persediaan Barang Jadi, 31/12/20xx............(xxxx)
Harga Pokok Penjualan............................................(xxxx)
Laba Kotor................................................................xxxx
Beban operasional :
Beban Pemasaran........................................xxxx
Beban Administrasi.......................................xxxx
Total beban usaha..................................................(xxxx)
Laba Operasional.....................................................xxxx
Pendapatan/Beban lain :
Pendapatan-pendapatan lain.........................xxxx
Beban-beban lain.........................................(xxxx)
Total Pendapatan/Beban lain..................................xxxx(+/-)
Laba Neto (sebelum pajak).....................................xxxx
Laporan Laba Rugi seperti dicontohkan diatas adalah laporan laba rugi multiple step karena perhitungan
dilakukan secara bertahap. Para pengguna laporan laba rugi ini tentu lebih senang membaca laporan laba
rugi dengan multiple step ini karena lebih informatif ketimbang laporan laba rugi dengan single step.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap perusahaan memerlukan konsep biaya yang baik sehingga menghasilkan informasi biaya
produk untuk berbagai keputusan strategis, termasuk penetapan harga, penerimaan dan menolak pesanan
penjualan dan memilih produk mana yang akan dibuat. Jika system akuntansi menghasilkan data biaya
yang tidak akurat, perusahaan mungkin menjual produknya lebih rendah dari biayanya. Tanpa informasi
biaya yang akurat, perancangan produk mungkin memilih rancangan yang tidak memberikan nilai
tambah.
http://robotikaccounting.blogspot.com/2012/10/akuntansi-biaya.html