Post on 08-Jul-2018
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
1/31
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi yang menyerang
salah satu bagian atau lebih dari saluran napas, mulai dari hidung (saluran atas) hingga
alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga
tengah, dan pleura.
!enurut kelompok umur "alita, insidens ISPA diperkirakan #,$% episode per
anak&tahun di negara berkembang dan #,#' episode per anak&tahun di negara maju. Ini
menunjukkan bahwa terdapat ' juta episode baru di dunia per tahun dimana ' juta
episode (%,*) terjadi di negara berkembang. +asus terbanyak terjadi di India (- juta),
hina ($ juta) dan Pakistan (# juta) dan "angladesh, Indonesia, /igeria masing0masing
juta episode. 1ari semua kasus yang terjadi di masyarakat, 0-* kasus berat dan
memerlukan perawatan rumah sakit.$ ISPAmerupakan salah satu penyebab utama
kunjungan pasien di Puskesmas (#*0#*) dan rumah sakit ('*0-#*). ISPA juga
merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi penyebab utama kesakitan
dan kematian anak bawah lima tahun di Indonesia. 2asil dari 3IS+4S1AS $#-, period prevalence ISPA berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan keluhan penduduk adalah
$'*. 5ima provinsi yang mempunyai insidens dan prevalensi ISPA tertingggi adalah
/usa 6enggara 6imur, Papua, /usa 6enggara "arat dan 7awa 6imur.-
"erdasarkan gejala, ISPA dibagikan menjadi dua kelompok yaitu pneumonia dan
bukan pneumonia. Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru0paru
(alveoli) dan merupakan penyebab utama kematian "alita baik di Indonesia maupun di
dunia. Penyakit ini lebih banyak dibanding dengan gabungan penyakit AI1S, malaria dan
8ampak, namun tidak banyak perhatian terhadap penyakit ini. 9leh karena itu penyakit
ini sering disebut sebagai Pembunuh "alita :ang 6erlupakan (The Forgotten Killer of
Children) menurut Unicef/WHO $##, World Pneumonia Day $#.
!enurut World Health Oranisation WHO! setiap tahun, pneumonia telah
menyebabkan kematian kira0kira . juta balita di seluruh dunia yaitu sebanyak ;*.
"erdasarkan bukti bahwa faktor risiko pneumonia adalah kurangnya pemberian ASI
eksklusif, gi
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
2/31
Pneumonia men8akup %* dari seluruh kematian "alita dimana sekitar #* terjadi di
Sub Sahara Afrika dan Asia 6enggara. =alaupun data yang tersedia terbatas, studi terkini
masih menunjukkan "treptococcus pneumonia, Haemophilus influen#a dan $espiratory
"yncytial %irus sebagai penyebab utama pneumonia pada anak.
!enurut 3iskesdas $#-, 6erjadi ke8enderungan yang meningkat untuk period
prevalen8e pneumonia semua umur dari $, persen ($##) menjadi $, persen ($#-).
Period prevalence pneumonia yang tinggi terjadi pada kelompok umur 0 tahun,
kemudian mulai meningkat pada umur '0' tahun dan terus meninggi pada kelompok
umur berikutnya. Period prevalence pneumonia balita di Indonesia adalah ;,' per mil.
"alita pneumonia yang berobat hanya , per mil. 5ima provinsi yang mempunyai
insiden pneumonia balita tertinggi adalah /usa 6enggara 6imur (-;,'*), A8eh (-',*),
"angka "elitung (-,;>), Sulawesi "arat (-,;>), dan +alimantan 6engah (-$,*) .
Insidens tertinggi pneumonia balita terdapat pada kelompok umur $0$- bulan ($,*).'
Pneumonia balita lebih banyak dialami oleh kelompok penduduk dengan kuintil indeks
pemilikan terbawah ($,*).'
Pengendalian ISPA di Indonesia dimulai pada tahun %; dan sejak tahun %%#,
pengendalian penyakit ISPA menitikberatkan kegiatannya pada penanggulangan
pneumonia pada balita. ?paya pemerintah dalam menekan angka kematian dasar akibat
pneumonia diantaranya melalui penemuan kasus Pneumonia balita di pelayanan
kesehatan dasar, penatalaksanaan kasus dan rujukan. !enurut 3iskesdas Provinsi 7awa
"arat tahun $##, penemuan dan penanganan kasus pneumonia pada balita baru
men8apai -.* di 7awa "arat dan ;$.* di kabupaten +arawang. Pemerintah Indonesia
telah berkomitmen untuk men8apai &illenium Development 'oals bidang kesehatan
yang salah satunya adalah menurunkan $&- kematian balita pada rentang waktu antara
%%#0$#'.
1alam usaha menurunkan angka kesakitan dan kematian balita akibat Pneumonia
di Indonesia maka, ?P61 Puskesmas +utawaluya saat ini turut melaksanakan Program
P$ISP yaitu kegiatan 8akupan penderita pneumonia balita. +egiatan ini bertujuan
meningkatkan 8akupan penemuan dini dan tatalaksana pneumonia pada "alita di wilayah
kerja ?P61 Puskesmas +utawaluya sekaligus menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas balita./amun begitu,, kejadian penemuan penderita pneumonia balita masih
belum men8apai target yaitu $;,%#* dari target ;*. 2al ini merupakan masalah di
Puskesmas +utawaluya. 9leh karena itu, dilakukan evaluasi program mengenai 8akupan
2
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
3/31
penderita pneumonia balita karena belum diketahuinya keberhasilan program P$ ISPA
(Pneumonia "alita) untuk periode 7anuari $#' sampai dengan 1esember $#'.
1.2 Rumusan masalah
"erdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya
adalah @
. Insidens ISPA diperkirakan ' juta episode baru di dunia per tahun dimana '
juta episode (%,*) terjadi di negara berkembang
$. ISPA merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien di Puskesmas
(#*0#*) dan rumah sakit ('*0-#*)
-. !enurut World Health OranisationWHO!setiap tahun, pneumonia telahmenyebabkan kematian kira0kira . juta balita di seluruh dunia yaitu sebanyak
;*
. +ematian "alita karena Pneumonia men8akup %* dari seluruh kematian "alita
dimana sekitar #* terjadi di Sub Sahara Afrika dan Asia 6enggara.
'. !enurut hasil 3iskesdas $#-, period prevalence pneumonia paling tinggi pada
kelompok umur 0 tahun ($',;*)
. Pada tahun $#$, penemuan dan penanganan kasus pneumonia pada balita di
7awa "arat baru men8apai -.* dan di kabupaten +arawang ;$.*
. !asih tinginya penderita kasus pneumonia pada bayi dan balita di wilayah kerja
Puskesmas +utawaluya
;. akupan penemuan penderita pneumonia balita masih belum men8apai target
yaitu $;,%#* dari ;*.
%. "elum diketahuinya keberhasilan program P$ ISPA yaitu kegiatan 8akupan
penderita pneumonia "alita di ?P61 Puskesmas +utawaluya untuk periode
7anuari $#' sampai dengan 1esember $#'
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
?ntuk mengetahui masalah0masalah yang ditemukan dalam unsur0
unsur pelaksanaan Program Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (Pneumonia "alita) se8ara menyeluruh agar dapat
meningkatkan 8akupan penemuan dini dan tatalaksana pneumonia pada "alita
serta menurunkan angka mortalitas dan morbiditas "alita di wilayah kerja
3
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
4/31
?P61 Puskesmas +utawaluya periode 7anuari $#' sampai dengan 1esember
$#' dengan pendekatan sistem.
1.3.2 Tujuan Khusus
. 1iketahuinya jumlah dan 8akupan penderita pneumonia balita di Puskesmas
+utawaluya periode 7anuari $#' sampai dengan 1esember $#'.
$. 1iketahuinya 8akupan pelaksanaan penentuan diagnosis penderita
pneumonia balita di Puskesmas +utawaluya periode 7anuari $#' sampai
dengan 1esember $#'.
-. 1iketahuinya 8akupan pelaksanaan pengobatan penderita pneumonia balita
di Puskesmas +utawaluya periode 7anuari $#' sampai dengan 1esember
$#'.. 1iketahuinya jumlah rujukan kasus pneumonia balita di Puskesmas
+utawaluya periode 7anuari $#' sampai dengan 1esember $#'.
'. 1iketahuinya 8akupan pelaksanaan penyuluhan baik se8ara kelompok
maupun perorangan mengenai Infeksi Saluran Pernapasan Akut khususnya
mengenai pneumonia balita di Puskesmas +utawaluya periode 7anuari
$#' sampai dengan 1esember $#'.
. 1iketahuinya 8akupan pelaksanaan pelatihan kader untuk mendeteksi dini
penderita pneumonia balita di Puskesmas +utawaluya periode 7anuari $#'
sampai dengan 1esember $#'.
. 1iketahuinya 8akupan pelaksanaan pen8atatan dan pelaporan penderita
pneumonia balita di Puskesmas +utawaluya periode 7anuari $#' sampai
dengan 1esember $#'.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Ealuat!r
i. !enerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat kuliah.
ii. !elatih serta mempersiapkan diri dalam mengatur program, khususnya
program kesehatan.
iii. !endapat pengetahuan dan pengalaman tentang program pemberantasan
penyakit infeksi saluran nafas akut.
i. !engetahui kendala0kendala yang dihadapi dalam mengambil langkah0
langkah yang harus dilakukan dalam men8apai tujuan yang telah ditetapkan,
antara lain peren8anaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
4
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
5/31
1.4.2 Bagi Perguruan Tinggi
i. !engamalkan 6ri 1arma Perguruan 6inggi.
ii. !ewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di
bidang kesehatan dan masyarakat.
1.4.3. Bagi Puskesmas "ang #iealuasi
i. 1engan adanya masukan0masukan berupa hasil evaluasi dan beberapa saran0
saran sederhana maka diharapkan dapat menjadi umpan balik positif bagi
?P61 Puskesmas +utawaluya, dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas
program P$ ISPA (Pneumonia "alita) maupun program0program lainnya,
sehingga mutu dari pada pelayanan Puskesmas ini dapat dirasakan oleh
seluruh masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan.
ii. Adanya dukungan pendidikan dan pelatihan sehingga dapat meningkatkan
kemampuan Puskesmas +utawaluya untuk dapat melaksanakan program
pemberantasan ISPA (pneumonia balita) dengan lebih baik.
1.4.4. Bagi Mas"arakat
i. !endapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik di Puskesmas.
ii. !enjadi media informasi, komunikasi dan edukasi bagi masyarakat tentang
pentingnya Program P$ ISPA (Pneumonia) "alita di ?P61 Puskesmas
+utawaluya, selain untuk mengetahui masalah kependudukan, juga untuk
meningkatkan kesejahteraan dan taraf ekonomi masyarakat itu sendiri.
1.$ %asaran
Semua balita yang ada di wilayah kerja ?P61 Puskesmas +utawaluya periode
7anuari $#' sampai dengan 1esember $#'.
Bab &&
Materi dan Met!de
2.1 Materi
5
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
6/31
!ateri yang dievaluasi terdiri dari laporan bulanan hasil kegiatan Puskesmas
mengenai Program Pemberantasan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Pneumonia "alita) di
?P61 Puskesmas +utawaluya periode 7anuari $#' sampai dengan 1esember $#'.
. Antara lain@
a. Penemuan penderita pneumonia balita
b. Penentuan diagnosa pneumonia balita
8. Pengobatan penderita pneumonia balita
d. 3ujukan penderita pneumonia balita
e. Penyuluhan ISPA khusnya pneumonia balita
f. Peran serta masyarakat melalui pelatihan dan pendidikan kader pneumonia
g. Pen8atatan dan pelaporan mengenai kasus pneumonia balita
$. 1ata kependudukan (demografi) dari +e8amatan +utawaluya tahun $#' ( lampiran
II gambar)
2.2 Met!de
1ilakukan pengumpulan data, analisis data dan pengolahan data sehingga dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah P$ ISPA yaitu kegiatan 8akupan penderita
pneumonia balita di ?P61 Puskesmas +utawaluya periode 7anuari $#' sampai dengan
1esember $#' terhadap tolok ukur yang ditetapkan dengan pendekatan sistem. 4valuasi
dilakukan dengan 8ara mengetahui 8akupan laporan bulanan program P$ ISPA dan P+P
(penilaian kinerja Puskesmas) di Puskesmas +utawaluya lalu dibandingkan dengan tolok
ukur yang ditetapkan dalam mengevaluasi program P$ ISPA (8akupan penderita
pneumonia "alita) sehingga dapat ditemukan masalah yang ada dari pelaksanaan
program. 2asil evaluasi disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular.
Bab &&&
Kerangka Te!ritis dan T!l!k 'kur
3.1 Bagan Te!ri
+egiatan ini dilakukan dengan metode pendekatan sistem. Pendekatan sistem adalah
prinsip pokok atau 8ara kerja sistem yang diterapkan pada waktu menyelenggarakan
6
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
7/31
pekerjaan administrasi. :ang dimaksud sistem ialah kumpulan elemen atau komponen yang
saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain serta memiliki tujuan yang jelas.
7
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
8/31
1
2
3
4
5
6
8
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
9/31
LINGKUNGAN
MASUKAN PROSES
UMPAN BALIK
"agan @ 6eori pendekatan Sistem
ambar di atas menerangkan sistem adalah gabungan dari elemen0elemen yang saling
dihubungkan dengan suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan
organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan. "agian atau elemen
tersebut dapat dikelompokkan dalam lima unsur, yaitu @ '
i. !asukan input ) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam
sistem dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut, terdiri
dari tenaga (man), dana (money), sarana (material ), metode (method ), mesin
atau alat yang digunakan (machine), jangka alokasi waktu (minute), lokasi
masyarakat (mar(et ), dan informasi (information).
ii. Proses ( process) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam
sistem dan yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang
diren8anakan. 6erdiri dari unsur peren8anaan ( planning ), pengorganisasian
(organi#ing ), pelaksana (actuating ) dan pemantauan (controling ).
iii. +eluaran (output! adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari
berlangsungnya proses dalam sistem.
iv. ?mpan balik ( feed )ac( ) adalah kumpulan bagian atau elemen yang
merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem
tersebut, berupa pen8atatan dan pelaporan yang lengkap, monitoring, dan rapat
bulanan.
v. 5ingkungan (environment ) adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola
oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem, terdiri dari
lingkungan fisik dan non fisik.
vi. 1ampak (impact ) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.
3.2 T!l!k 'kur
6olok ukur merupakan nilai a8uan atau standar yang telah ditetapkan dan
digunakan sebagai target yang harus di8apai pada tiap0tiap variabel sistem, yang
meliputi masukan, proses, keluaran, lingkungan, dan umpan balik pada program
9
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
10/31
tertentu. 1igunakan sebagai pembanding atau target yang harus di8apai dalam
program P$ ISPA (Pneumonia "alita).
6olok ukur yang dipakai dalam mengevaluasi program P$ ISPA(Pneumonia
"alita) ini adalah sesuai dengan +eputusan !enteri +esehatan 3I /omor
;$;&!4/+4S&S+&IB&$##; tentang Petunjuk 6eknis Standar Pelayanan !inimal
"idang +esehatan di +abupaten&+ota.
B(B &)
Pen"ajian #ata
4.1. %umber #ata
Sumber data dalam evaluasi ini diambil dari data sekunder yang berasal dari@
. 5aporan "ulanan P$ ISPA (8akupan penderita pneumonia balita) dan P+PPuskesmas +utawaluya 7anuari $#' sampai dengan 1esember $#' (5ampiran
C).
$. 1ata demografi dari +utawaluya tahun $#'.
4.2. #ata 'mum
4.2.1. *e!grafi
. 5uas =ilayah dan "atas0batas
a. 5okasi @ edung Puskesmas +utawaluya terletak di 7l. 3aya sampalan,
ke8amatan +utawaluya, kabupaten karawang.
• 5uas wilayah kerja puskesmas @ $.-# 2a D yang terdiri dari tanah pertanian
.-; 2a dan tanah darat #$ 2a, desa, - 3w dan % 36, dan -# dusun.
b. "atas wilayah kerja Puskesmas +utawaluya@
) Sebelah ?tara @ "erbatasan dengan wilayah kerja P+! +utamukti
$) Sebelah Selatan @ "erbatasan dengan wilayah kerja P+! 3awamerta.
-) Sebelah "arat @ "erbatasan dengan wilayah kerja P+!
3engasdengklok ) Sebelah 6imur @ "erbatasan dengan wilayah kerja P+! +ertamukti.
10
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
11/31
$. =ilayah Administrasi
5uas wilayah kerja Puskesmas +utawaluya adalah $.-# 2a, yang men8akup
desa yaitu@
• 1esa =aluya
• 1esa Sampalan
• 1esa Sindangsari
• 1esa Sindangmulya
• 1esa Sindangkarya
• 1esa Sindangmukti
• 1esa !ulyajaya
4.2.2 T!+!grafi
Sebagian besar merupakan dataran rendah dan bersifat agraris yang terdiri dari
tanah pertanian seluas .-; 2a dan sisanya merupakan tanah darat (tanah dengan
berbagai kegunaan) seluas #$ 2a.
4.2.3 *e!l!gi
=ilayah kerja ?P61 Puskesmas +utawaluya, kabupaten +arawang berada
pada dataran rendah berdekatan dengan laut.
4.2.4 &klim
Sesuai dengan bentuk morfologinya +utawaluya merupakan dataran rendah
dengan temperatur udara rata0rata $0$% E.
4.2.$ ,idr!grafi
+utawaluya mempunyai sedikit aliran sungai.
11
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
12/31
ambar @ =ilayah kerja ?P61 Puskesmas +utawaluya
4.2.- #em!grafi
. 7umlah penduduk +elurahan =ilayah +utawaluyaadalah -$%% jiwa, yang terdiri
dari @
a. 7umlah 36 @ % 36
b. 7umlah penduduk laki0laki @ $.%-# orang
8. 7umlah penduduk perempuan @ %.;'# orang
d. 7umlah ++ @ #.## ++
e. 7umlah rumah tangga @ ;.$$ rumah tangga
1ata ?mum selengkapnya terdapat pada lampiran II.
$. 7umlah penduduk rentan di =ilayah +utawaluya tahun $#'@
a. 7umlah "ayi @ ;%' orang
b. /eonatus @ # orang
8. 7umlah "alita @ $.- orang
1ata ?mum selengkapnya terdapat pada lampiran II.
-. 7umlah desa yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas +e8amatan
+utawaluya adalah desa dengan luas wilayah $.-# 2a, maka berarti rata0rata
kepadatan penduduk +e8amatan +utawaluya adalah 7iwa& 2a.
. Sebagian besar penduduk berpendidikan S1 sebesar #,-' * (-.- orang).
1ata umum selengkapnya terdapat pada lampiran II.
'. Sebagian besar penduduk mempunyai mata pen8aharian sebagai petani sebesar
$%,-* (%.;# orang)
1ata umum selengkapnya terdapat pada lampiran II.
. Sebagian besar penduduk di +utawaluya merupakan penduduk miskin yaitu
sebesar ',$#* ($.'#% orang)
12
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
13/31
1ata umum selengkapnya terdapat pada lampiran II.
4.2. Trans+!rtasi
Sarana transportasi yang banyak digunakan di daerah ini berupa kendaraan pribadi
berupa motor atau mobil. ?ntuk men8apai Puskesmas +utawaluya, waktu tempuh berkisar
antara ' menit (1esa Sampalan) hingga '' menit (1esa Sindangsari). (5ampiran II)
4.2./ 0enis sarana kesehatan
7enis sarana kesehatan yang tersedia di wilayah kerja ?P61 Puskesmas +utawaluya,
antara lain@ (1ata umum se8ara lengkap terdapat pada 5ampiran III)
. Puskesmas pembantu @ $ buah
$. Praktek perorangan
a. 1okter ?mum @ $ orang
b. 1okter igi @ orang
8. "idan @ ; orang
-. +linik $ jam @ #
. 1okter praktek swasta@ @ orang
'. Paraji @ - orang
. Posyandu @ -% buah
4.3 #ata Khusus
4.3.1. Masukan
. 6enaga
a. 1okter @ $ orang (sesuai tolok ukur orang )
b. "idan @ ; orang (sesuai tolok ukur orang )
8. Petugas P$! @ orang (sesuai tolok ukur orang )
d. Petugas administrasi @ orang (sesuai tolok ukur orang )
e. +ader pneumonia @ '# orang (Ada)
$. 1ana
13
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
14/31
1ana untuk pelaksanaan program P$ ISPA, pengadaan obat dan sarana tersedia 8ukup.
1ana berasal dari@
• FAnggaran "elanja dan Pendapatan 1aerah (AP"1) F
• "antuan 9perasional +esehatan ("9+).
-. Sarana
• Sarana medis@
a) Stetoskop @ $ buah
b) 6ermometer @ buah
8) 6imbangan berat badan bayi @ buah
d) 6imbangan berat badan dewasa @ buah
e) Sound timer @ buah
f) Senter @ buah
g) Antibiotik
a. +otrimoksa
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
15/31
Program Penanggulangan ISPA dalam pelaksanaanya di lapangan dilakukan dalam
bentuk@
a. Penemuan penderita ISPA .
Penemuan penderita ISPA (pneumonia) dilakukan se8ara pasif ( passive case
finding ) yaitu penemuan penderita ISPA (pneumonia) yang datang berobat ke
"alai Pengobatan !6"S (!anajemen 6erpadu "alita Sakit) Puskesmas
+utawaluya.
Penemuan penderita ISPA se8ara aktif dilakukan oleh petugas kesehatan
bersama kader menemukan penderita baru dan penderita pneumonia yang
seharusnya datang untuk kunjungan ulang $ hari setelah berobat.
Penemuan penderita dilakukan melalui proses sebagai berikut@
•!enanyakan balita yang batuk dan atau kesukaran bernapas
• !elakukan pemeriksaan dengan melihat tarikan dinding dada bagian
bawah ke dalam dan hitung napas
• !elakukan penentuan tanda bahaya sesuai golongan umur G$ bulan dan $
bulan H ' tahun.
• !elakukan klasifikasi balita batuk dan atau kesukaran bernapasD
pneumonia berat, pneumonia, dan batuk bukan pneumonia.
b. Penentuan 1iagnosis ISPA.
Penegakan diagnosis ISPA pneumonia dan bukan pneumonia dilaksanakan
melalui anamnesa (mengajukan pertanyaan kepada ibu) dan pemeriksaan fisik
bayi dan balita dengan 8ara melihat dan mendengarkan pernapasan (saat "alita
tenang, tidak menangis, tidak meronta) dengan menghitung frekuensi napas
menggunakan sound timer selama # detik.
"erdasarkan hasil pemeriksaan, diagnosis ISPA pada bayi dan balita
diklasifikasikan sesuai pedoman tatalaksana pneumonia bayi dan balita oleh
1epkes yaitu@ ',;,%
) olongan umur G $ bulan
a) Pneumonia berat@ Adanya tarikan dinding dada bagian bawah ke
dalam yang kuat (611+ kuat) atau adanya napas 8epat, dengan
frekuensi napas lebih # kali per menit atau lebih.
b) "atuk bukan pneumonia (batuk, pilek biasa)@ "ila tidak disertai
tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam yang kuat atau tidak
adanya napas 8epat, frekuensi napas kurang dari # kali per menit.
$) olongan umur $ bulan 0 G ' tahun
15
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
16/31
a) Pneumonia berat@ Adanya tarikan dinding dada bagian bawah ke
dalam (611+) pada saat anak menarik napas (saat diperiksa anak
harus dalam keadaan tenang, tidak menangis&meronta).
b) Pneumonia@ 6idak ada tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
(611+). Adanya napas 8epat, dengan frekuensi napas@
$ bulan 0 $ bulan @ '#J&menit.
$ bulan 0 ' tahun @ #J& menit.
8) "atuk bukan pneumonia@ "ila tidak disertai tarikan dada bagian
bawah ke dalam (611+) atau tidak adanya napas 8epat, dengan
frekuensi napas @
$ bulan 0 $ bulan @ G '#J&menit.
$ bulan 0 ' tahun @ G #J&menit.
8. Pelayanan pengobatan Penyakit ISPA@
) olongan umur G $ bulan
a) Pneumonia berat @
3ujuk segera ke rumah sakit.
"eri dosis antibiotik (+otrimoksa
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
17/31
9bati demam, jika ada.
9bati whee
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
18/31
Penyuluhan ISPA dilaksanakan terhadap kelompok masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas +utawaluya melalui metode 8eramah, diskusi kelompok dan
poster.
f. Pelatihan +ader.
Pelatihan kader Pneumonia dilaksanakan minimal setahun sekali dengan
tujuan memberikan pengetahuan kepada para kader berupa pengenalan mengenai
gejala penyakit ISPA ringan, sedang dan berat berdasarkan perhitungan frekuensi
napas dengan mengunakan sound timer atau jam tangan, serta usahaHusaha
pen8egahan ISPA.
g. Pen8atatan dan pelaporan.1ilaksanakan dengan 8ara pengisian formulir Sistem Pen8atatan dan
Pelaporan 6erpadu Puskesmas (SP$6P) dan dilakukan harian, bulanan, dan
tahunan.
• +asus ISPA (Pneumonia) dilaporkan dalam formulir 5".
4.3.2 Pr!ses
4.3.2.1 PerenanaanAda peren8anaan tertulis mengenai@
) Penemuan penderita ISPA (Pneumonia)@ Akan dilaksanakan penemuan kasus
ISPA oleh dokter umum atau perawat terhadap pasien bayi dan balita yang
dibawa oleh orang tuanya untuk berobat ke poli !6"S setiap hari kerja, pukul
#;.##0'.##=I".'
$) Penentuan diagnosis ISPA (Pneumonia)@ Akan dilakukan penentuan diagnosis
ISPA berdasarkan pedoman diagnosis ISPA yang ada dengan anamnesis dan
pemeriksaan fisik oleh dokter umum atau perawat atau bidan yang bertugas di
poli !6"S setiap hari kerja, pukul #;.##0'.##=I".
-) Pelayanan pengobatan penderita ISPA (Pneummonia)@ Akan dilakukan oleh
dokter umum atau perawat, bidan yang bertugas di poli !6"S setiap hari kerja,
pukul #;.##0'.##=I", sesuai pedoman tatalaksana ISPA.
) 3ujukan penderita ISPA (Pneumonia)@ Akan dilakukan rujukan bila ditemukan
penderita pneumonia berat dengan tanda bahaya umum ke 3umah Sakit terdekat
pada setiap hari kerja, pukul #;.##0'.##=I".
') Penyuluhan ISPA ( Pneumonia)a. Perorangan@ Akan dilaksanakan penyuluhan se8ara langsung melalui teknik
18
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
19/31
+epala puskesmas +utawaluya
1r. u8u Siti !inpalah , !.+es
+oordinator Pengendalian Penyakit!enular& ISPA
Ibu 4. =ina =inangsih, S.+ep
+ader tiap desa
+asubag 6ata ?saha
Pak 4ngkur +urnia, S+!
wawan8ara dan memberikan informasi mengenai ISPA kepada orang tua
penderita yang datang berobat ke poli !6"S setiap hari kerja, pukul #;.##0
'.##=I".
b. +elompok@ 1iren8anakan satu kali setiap bulan.
) Pelatihan kader@ 1iren8anakan untuk dua desa yang kadernya belum pernah
mendapat pelatihan. (Sindangsari L Sindangmukti)
) Pen8atatan dan pelaporan
a. Pen8atatan@ Akan dilakukan setiap hari kerja.
b. Pelaporan@ Akan dilaksanakan dalam bentuk laporan bulanan dan tahunan
oleh petugas P$ ISPA.
4.3.2.2 Peng!rganisasian
6erdapat struktur tertulis dan pembagian tugas yang teratur dalam melaksanakan tugasnya@
"agan $. Struktur organisasi bagian Pengendalian ISPA Puskesmas +utawaluya
Pengorganisasian dalam program Pengendalian ISPA dibagi berdasarkan jabatan@
a.+epala Puskesmas (dr. u8u Siti !inpalah, !.+es)@
0 Sebagai penanggung jawab program.
0 !onitoring pelaksanaan Pengendalian ISPA tingkat ke8amatan.
0 !elakukan evaluasi data hasil pelaksanaan kegiatan Pengendalian ISPA di wilayah
kerja.
b. +oordinator Pengendalian ISPA (Ibu 4. =ina =inangsih, S.+ep )@
19
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
20/31
. Penanggung jawab petugas 9perasional Pengendalian ISPA
$. Penanggung 7awab Surveilan8e Penyakit
-. Pelaksana Program Pengobatan.
4.3.2.3 Pelaksanaan
. Penemuan penderita ISPA (pneumonia)@ dilakukan se8ara passive case finding
oleh dokter umum atau perawat di "P? dan !6"S setiap hari kerja, pukul
#;.##0'.##=I".
$. Penentuan diagnosis penderita ISPA (pneumonia)@ dilakukan oleh dokter umum
atau perawat, bidan sesuai pedoman diagnosis ISPA di poli !6"S setiap hari
kerja, pukul #;.##0'.##=I".
-. Pengobatan penderita ISPA@ dilakukan oleh dokter umum atau perawat, bidansesuai pedoman penatalaksanaan ISPA di poli !6"S setiap hari kerja, pukul
#;.##0'.## =I".
. 3ujukan penderita ISPA (pneumonia)@ tidak dilakukan rujukan karena tidak
didapatkan kasus pneumonia berat sepanjang periode 7anuari $#' 0 1esember
$#' di Puskesmas +utawaluya.
'. Penyuluhan ISPA @ Penyuluhan perorangan dilakukan se8ara langsung melalui
wawan8ara orang tua penderita ISPA yang datang berobat pada setiap hari kerja,
pukul #;.##0'.##=I" oleh dokter umum atau perawat. Penyuluhan kelompok
dilaksanakan $ kali dalam setahun.
. Pelatihan kader @ tidak dilaksanakan karena keterbatasan biaya dari dinas
kesehatan.
. Pen8atatan dan pelaporan@ Pen8atatan dilaksanakan setiap hari dengan pengisian
formulir SP$6P melalui format 5"- Program P$ ISPA . 3egister pasien yang
datang ke poli !6"S setiap harinya direkap dalam laporan mingguan (laporan
=$). "egitu juga ketika ada pasien yang datang ke Posyandu atau kader dengan
pneumonia akan di8atat dan dilaporkan ke Puskesmas setiap minggunya. 5aporan
mingguan akan direkap dalam laporan bulanan yang akan dilaporkan ke 1inas
+esehatan setiap awal bulan sebelum tanggal '. 6idak dilakukan pen8atatan kasus
pneumonia di fasilitas kesehatan lain di luar Puskesmas.%
4.3.2.4 Pengaasan
. !elalui pen8atatan setiap hari dan pelaporan yang dilaksanakan dalam bentuk
laporan bulanan, pkp (penilaian kinerja puskesmas) dan tahunan oleh petugas P$
ISPA.
20
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
21/31
$. !elalui pertemuan bulanan yang diadakan oleh kepala Puskesmas +utawaluya
$J&tahun.
4.3.3 Keluaran
. Penemuan penderita Pneumonia
• Angka insiden Pneumonia #* per tahun*
Perkiraan jumlah "alita M #* jumlah penduduk
7umlah penduduk wilayah kerja Puskesmas +utawaluya tahun $#'M -#.# orang
!aka@
Perkiraan jumlah penderita pneumonia "alita di wilayah kerja tersebut per tahun
M insiden pneumonia "alita J perkiraan jumlah "alita
M#* J (#* J -#.#) M -##, "alita&tahun (dibulatkan menjadi -# "alita&
tahun)
• 6arget penemuan bayi dan "alita penderita pneumonia dalam satu tahun (target
absolut satu tahun@ ;*)
M ;* J -# M $';,; (dibulatkan menjadi $'%)
Atau $'%&$ M $,'; (dibulatkan menjadi $$) pasien "alita&bulan
• Penemuan penderita ISPA di wilayah kerja Puskesmas +utawaluya (lampiranCI)
Pneumonia @ ; kasus
"ukan Pneumonia @ -# kasus
7umlah penderita pneumonia bayi dan "alita yang ditangani di satu wilayah kerja
pada kurun waktu satu tahun @ ; kasus
d) akupan Penderita Pneumonia "alita@ ( 5ampiran I)
akupan bayi dan
"alita dengan
pneumonia yangM
7umlah penderita pneumonia bayi dan
"alita yang ditangani di satu wilayah
kerja pada kurun waktu satu tahun
7umlah perkiraan penderita
Pneumonia bayi dan "alita di satuwilayah kerja pada waktu yang sama
J ##*
21
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
22/31
ditangani
M87
301×100
M$;,%# *
$. Penentuan diagnosis Pneumonia@
7umlah diagnosis ISPA (pneumonia)
sesuai metode diagnosis oleh dokter
J ##*
7umlah seluruh penderita ISPA
(pneumonia) yang didiagnosis
M87
87×100
M ##*
-. Pelayanan pengobatan penderita Pneumonia@
7umlah kasus ISPA yang ditangani sesuai standar
J ##*
7umlah seluruh penderita ISPA yang diobati
M87
87×100
M ## *
. 3ujukan penderita ISPA (Pneumonia) tidak dilakukan M # *
6idak dilakukan rujukan penderita ISPA karena tidak didapatkan kasus pneumonia
berat sepanjang periode7anuari $#' sampai dengan 1esember $#'.
'. Penyuluhan
a. Penyuluhan perorangan@ ##* (dilakukan pada setiap kali
kunjungan penderita dengan diagnosis ISPA khusunya pneumonia balita).
b. Penyuluhan kelompok @ $ kali dalam satu tahun (##*).
. Pelatihan kader kesehatan.
6idak dilakukan pelatihan kader kesehatan karena keterbatasan biaya dari dinas
kesehatan.Puskesmas sudah mengajukan surat permintaan pelatihan kader namun
belum mendapatkan persetujuan dari dinkes.
. Pen8atatan dan pelaporan.
## * dilakukan pen8atatan dan pelaporan kegiatan program.
4.3.4 Lingkungan
• 5ingkungan Nisik
22
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
23/31
o +epadatan penduduk
MJumlah penduduk Kutawaluya
Luas wilayah Kutawaluya
M32991 jiwa2340 Ha
M jiwa per 2a
o 5okasi @ 6erdapat beberapa lokasi yang memiliki daerah akses sulit
o 6ransportasi @ Sarana transportasi umum hanya ojek.
o Nasilitas kesehatan@ 6erdapat fasilitas kesehatan lain seperti klinik dan praktek O
dokter tetapi tidak teratur memberikan laporan temuan bayi
Atau balita dengan ISPA.
• 5ingkungan non fisik
o Perilaku masyarakat @ Ada pemanfaatan puskesmas sebagai sarana pelayanan
kesehatan.
o Sosial budaya @ 6idak menghambat program
o Sosial ekonomi @ !enghambat program karena mayoritas memiliki
tingkat sosial ekonomi rendah.
o Status pendidikan @ 3ata0rata penduduk di wilayah +utawaluya berstatus
pendidikan rendah.
4.3.$ 'm+an Balik
Adanya rapat kerja bulanan bersama +epala Puskesmas dan lintas program untuk
mengevaluasi program yang telah dijalankan serta 3apat kerja dengan 1inas +esehatan
bulan sekali.
4.3.- #am+ak
. 5angsung @
!enurunnya angka morbiditas dan mortalitas ISPA (pneumonia)@ "elum dapat dinilai.
$. 6idak langsung @
a. ISPA (pneumonia) tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat.
b. !eningkatnya derajat kesehatan masyarakat se8ara optimal@ belum dapat dinilai.
23
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
24/31
Bab )
Pembahasan Masalah
$.1. )ariabel Masalah
6abel @ Cariabel !asalah
/o Cariabel 6olok?kur
+eberhasilan
Cariabel
akupan !asalah
Keluaran
akupan penderita Pneumonia
"alita
Pelatihan bagi kader untuk
meningkatkan pengetahuan
tentang ISPA (pneumonia balita)
;*
##*
$;,%#*
#*
',*
##*
$ Masukan
Sarana @
Sound timer
- buah
(##*)
$ buah
(,*)
--,- *
24
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
25/31
- Pr!ses
Peren8anaan
Pelatihan kader
1ilakukan satu kali
setahun
6idak dilakukan ()
Lingkungan
6ransportasi
Nasilitas +esehatan lain
Sosio ekonomi
!endukung
!endukung
!endukung
6idak
6idak
6idak
()
()
()
B(B )&
Perumusan Masalah
1ari pembahasan 4valuasi Program Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan
Akut (P$ ISPA) Pneumonia "alita di Puskesmas +utawaluya periode 7anuari $#' sampai
dengan 1esember $#' didapatkan beberapa masalah seperti berikut@
. !asalah menurut keluaran
a. akupan penderita pneumonia balita sebesar $;,%#* dari target ;*. b. akupan pelatihan bagi kader mengenai P$ ISPA (pneumonia balita) sebesar
#*
$. !asalah menurut unsur lain (Penyebab !asalah) @
a. 1ari !asukan
0+ader Pneumonia sebanyak '# orang dari jumlah seharusnya # orang (#
orang&desa). +ader yang ada tidak aktif
02anya ada dua buah sound timer.
b. 1ari Proses (Pelaksanaan)) Pelatihan bagi kader tidak dilaksanakan.
$) Nasilitas kesehatan lainnya kurang kooperatif dengan puskesmas
+utawaluya dalam program P$ ISPA (Pneumonia).
8. 1ari lingkungan
) Nisik
Sarana transportasi umum terbatas.
$) /on Nisik
Sebagian besar penduduk berpendidikan rendah dan
bermata pen8aharian sebagai petani.
25
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
26/31
B(B )&&Pri!ritas Masalah
!asalah menurut keluaran@
. akupan penderita pneumonia balita hanya sebesar $;,%#* dari target ;*.
"esar masalah@ ', *.
$. akupan pelatihan bagi kader mengenai P$ ISPA (pneumonia) sebesar #* dari
target ##*.
Tabel .1 Meneta+kan Pri!ritas Masalah #iteta+kan #engan Teknik %k!ring
! Parameter Masalah
A "
. "esarnya masalah '
$. Akibat yang ditimbulkan '
-. +euntungan sosial karena selesainya masalah ' '
. 6eknologi yang tersedia dan dapat dipakai - -
'. Sumber daya yang tersedia untuk menyelesaikan
masalah
$ -
6otal $# %
+oding @
26
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
27/31
' M sangat pentingD M pentingD - M 8ukup pentingD $ M kurang pentingD M tidak penting.
1ari masalah0masalah yang ditemukan di atas, ditentukan prioritas masalah utama
yang harus diselesaikan, yaitu@
. akupan penderita pneumonia balita sebesar $;,%#* dari target ;*. "esar
masalah ',*.
$. akupan pelatihan bagi kader mengenai P$ ISPA (pneumonia balita) sebesar #*
dari target ##*.
B(B )&&&
Pen"elesaian Masalah
/.1 Masalah 1
akupan penderita pneumonia balita sebesar $;,%#* dari target ;*. "esar masalah
', * .
. Penyebab masalah @
a. +urang kerjasama dengan "adan Pengobatan Swasta ("PS), pelaporan
dari "PS sering kali tidak masuk ke Puskesmas.
b. Penemuan kasus pneumonia balita dilakukan se8ara pasif
8. 6idak aktifnya kader pneumonia di desa dalam penemuan dan merujuk
kasus
d. "udaya masyarakat mengenal batuk ## hari sehingga mereka
terlambat ke Puskesmas.
$. Penyelesaian masalah @
a.+erjasama dengan "PS, meminta "PS melakukan pelaporan kasus ke
Puskesmas.
b. !engadakan pelatihan dan refreshing mengenai Pneumonia se8ara
umum kepada kader yang dilakukan atas inisiatif programmer dengan
memanfaatkan sumber daya dari masyarakat dengan melakukan active
case finding pneumonia
8.Penyuluhan mengenai pneumonia dan bedanya dengan batuk ## hari.
27
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
28/31
/.2 Masalah &&
akupan pelatihan bagi kader mengenai P$ ISPA (pneumonia balita) sebesar
#* dari target ##*.
$. Penyebab masalah @
a. 1ana AP"1 untuk pelatihan kader pneumonia dari 1inas kesehatan
+arawang tidak men8ukupi sehingga puskesmas +utawaluya belum
mendapat kesempatan kembali untuk mendapatkan pelatihan.
-. Penyelesaian masalah @
a. !engajukan permohonan ke dinas kesehatan +arawang untuk
mendapatkan jadwal pelatihan kader pneumonia untuk puskesmas
kuawaluya di tahun $#
b. !engadakan pelatihan mengenai Pneumonia se8ara umum kepada
kader yang ada atas inisiatif programmer dengan memanfaatkan sumber
daya dari masyarakat.
28
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
29/31
Bab &5
Penutu+
6.1 Kesim+ulan
1ari hasil evaluasi yang telah dilakukan pada kegiatan 8akupan penemuan penderita
pneumonia balita di Puskesmas kutawaluya periode 7anuari $#' sampai dengan 1esember
$#' yaitu@
. akupan penderita pneumonia balita adalah sebesar $;,%#*.
$. akupan penentuan diagnosis penderita pneumonia balita adalah sebesar ##*.
-. akupan pelaksanaan pengobatan penderita pneumonia balita adalah sebesar
##*
. 7umlah rujukan kasus pneumonia balita tidak ada.
'. akupan penyuluhan perorangan dan kelompok adalah sebesar ##*
. akupan pelatihan kader untuk deteksi dini penderita pneumonia balita adalah
#*.
. Pen8atatan dan pelaporan penderita pneumonia balita dilakukan ##* sesuai
tolok ukur.
29
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
30/31
6.2 %aran
Agar kegiatan 8akupan penemuan penderita pneumonia balita di Puskesmas
+utawaluya di periode yangakan datang dapat berhasil dan berjalan dengan baik, maka
Puskesmas sebaiknya memperbaiki masalah yang ada dengan penyelesaian masalah sebagai
berikut@
1isarankan kepada +epala Puskesmas sebagai penanggung jawab program untuk @
. "ekerja sama dengan programmer bidang lainnya (lintas program) seperti bidang
promosi kesehatan dan bekerja sama dengan aparat desa (lintas sektor) untuk
melaksanakan penyuluhan penanggulangan ISPA khususnya mengenai
pneumonia balita
$. !emberdayakan tenaga kesehatan lainnya 8ontohnya kader di wilayah kerja
Puskesmas +utawaluya untuk diikut0sertakan dalam kegiatan 8akupan penemuan
penderita pneumonia balitasupaya seluruh kegiatan yang diren8anakan dapat
direalisasikan.
-. !emotivasi kader pneumonia yang ada agar lebih aktif dalam penjaringan dan
pelaporan kasus pneumonia balita.
. !embentuk struktur organisasi dan pembagian tugas yang teratur dalam
menjalankan kegiatan 8akupan penemuan penderita pneumonia balitasehingga
tiap orang mengetahui tugas dan tanggung jawabnya masing0masing dengan,
serta membuat jadwal penyuluhan se8ara teratur.
'. !engajukan permohonan pelatihan kader ke dinas kesehatan untuk tahun $#.
. !elakukan pelatihan mengenai ISPA&Pneumonia se8ara umum kepada kader oleh
programmer dengan memanfaatkan sumber daya dari masyarakat.
30
8/19/2019 7.EVROG PNEMONIA
31/31
Apabila saran ini dilaksanakan maka diharapkan masalah tersebut tidak akan terulang
pada pelaksanaan kegiatan 8akupan penemuan penderita pneumonia balita di Puskesmas
+utawaluya pada periode mendatang.
#aftar Pustaka
. +ementerian +esehatan 3epublik Indonesia. Pedoman Pemberantasan Penyakit
Infeksi Saluran Pernafasan Akut untuk Penanggulangan Pneumonia pada "alita.
1itjen PP!0P5P. 7akarta, $#.
$. !inistry of 2ealth 3epubli8 Indonesia. 1emography and health survey. $#$. hal. %%.
-. 1epkes 3I. 5aporan 2asil 3iset +esehatan 1asar (3IS+4S1AS) /asional. Statistik
Penyakit !enular H 1itularkan !elalui ?dara. 7akarta@ $#-.
. =orld 2ealth 9rgani