PENERAPAN METODE ROUGHSET UNTUK OPTIMASI ATURAN PADA IDENTIFIKASI VIRUS DAN BAKTERI KANKER KULIT MANUSIA
Nama Deni Septian, Tjut Awaliyah Z, Aries Maesya
Email: [email protected]
Program Studi Ilmu Komputer Fakultas MIPA-UNPAK
ABSTRAK
Sistem identifikaasi virus dan bakteri kanker kulit manusia sering dilakukan melalui ahli/dokter kulit dan seiring perkembangan teknologi terutama pada bidang kesehatan kulit maka para ahli tertarik untuk lebih mengembangkan komputer agar dapat membantu manusia, salah satunya sistem pakar mengenai kanker kulit. Kanker kulit adalah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak terkendali, sehingga dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke organ tubuh yang lain. Bila dibandingkn dengan metode sebelumya yaitu Decesion Tree, metode tersebut menghasil kan rule yang sedikit dengan kata lain ada bagian yang hilang di rulenya di banding dengan Sistem pakar identifikasi virus dan bakteri kanker kulit menggunakan Rougset ini menghasilkan rule yang banyak sehingga sistem memiliki pengetahuan yang luas6 gejala dari kanker jenis MM dan KSB dan 4 gejala dari KSS..Nilai akurasi dari hasil uji data dengan rule yang dihasilkan terdapat, MM=94%,KSS=91%,dan KSB=91%.
Kata Kunci : Rougset, Kanker Kulit Manusia
PENDAHULUAN
Kulit merupakan bagian tubuh manusia yang cukup sensitive terhadap berbagai macam penyakit. Penyakit kullt bisa disebabkan oleh banyak faktor. Di antaranya, faktor lingkungan dan kebiasaan hidup sehari-hari. Lingkungan sehat dan bersih akan membawa efek yang baik bagi kulit , demikian sebaliknya, lingkungan kotor akan menjadi sumber munculnya berbagai macam penyakit.
(Faulkner,2008).
Kanker kulit adalah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak terkendali, sehingga dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke organ tubuh yang lain. Dan hampir semua pasien tidak mengetahui virus atau bakteri apa yang menyebabkan kanker kullit yang di deritanya, padahal itu juga penting guna menindaklanjutin penyakitnya tersebut.
Penelitian ini ditujukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, yaitu dengan membuat sistem cerdas
1
yang mampu mengindetifikasi virus/bakteri kanker kulit pada manusia menggunakan Metode Rough set.
Dibandingkan dengan metode lain contohnya seperti metode decision tree, decision tree memiliki hasil akhir sebuah rule yang sedikit sehingga pengetahuan yang dihasilkan kurang luas, sedangkan Roughset menghasilkan rule yang banyak sehingga pengetahuan yang dimiliki sebuah sistem tersebut luas.
Dengan Roughset ini akan mencoba untuk membandingkan setiap parameter yang ada. Sumber pengambilanya berasal dari jumlah jenis kanker kulit dan gejala nya masing-masing. Maka parameter-parameter tersebut dapat diketahui jenis-jenis virus/bakteri kanker kulit yang ada.
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka pada penelitian ini diberi judul “Penerapan Metode Rougset Untuk Optimasi Aturan Pada Identifikasi Virus dan Bakteri Kanker Kulit Manusia” penerapan metode ini diharapkan mampu melakukan dianogsa dan mendeteksi virus atau bakteri serta memberikan solusi yang tepat dan cepat terhadap kanker kulit.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode pengembangan sistem pakar. Seperti pada gambar 1.
Gambar 1. Skema Siklus Hidup Pengembangan ES (Expert System)
Metode penelitian pengembangan sistem pakar dilakukan dallam 6 fase :
Fase I Inisialisasi Proyek
Inisisliasasi Proyek adalah langkah pertama dalam pengenbangan sistem pakar, tujuan pokonya adalah mengidentifikasi masalah dan persiapan aksi selanjutnya.
1. Defenisi masalah. Mengidentifikasi masalah yang sesuai dengan perkembangan sistem.
2. Penilaian kebutuhan. Menentukan persyaratan fungsional dari sistem. Penentuan fungsioal sistem.
3. Evaluasi solusi alternatif. Memeriksa ketersediaan pakar, pendidikan dan pelatihan,
2
pengetahuan terpaket, perangkat lunak konvensional.
4. Verifikasi pendekatan sistem pakar. Memeriksa lebih lanjut persyaratan, menetapkan kebutuhan, menilai kelayakan perkembangan sistem tersebut.
5. Studi kelayakan. Mengevaluasi apakah rancangan dapat dikerjakan secara manajerial, perubahan secara teknologis, dapat dikerjkan secara manajerial, dan perubahan dapat diinisiasi dan diatasi.
6. Analisa biasa-manfaat. Bagian terakhir dari studi keungkinan pengerjaan ini melibatkan penentuan kemungkinan ekonomis secara formal mengindetifkasi dan mengestimasi potensi kerugian dan manfaat dari sistem.
7. Pertimbangan manajerial. Menganalisis persoalan manajerial, termasuk inisiator proyek, keuangan sumber daya, hukum dan batasan lain, menjual proyek, mengindetifikasi pemenang, potensial dan mendapatkan akses pengguna dan dukungan pengguna.
8. Mengorganisasikan tim pengembangan. Tim harus disatukan dan komitmen harus ditetapkan sebelum memulai mengembangkan formal karena sifat proses prototyping.
Fase II Analisis dan Desain Sistem
Analisis sistem dilakukan dengan menganalisa cara kerja sistem pakar yang akan dibangun dengan menerapkan metode Rough Set. Sehingga diketahui alur kerja serta tahapan-tahapan proses sistem dari hasil analisa tersebut. Kemudian melakukan pengolahan dan
perancangan konsep sistem sebelum melakukan perancangan sistem secara komputerisasi.
Sistem penerapan metode Rough Set untuk mendeteksi virus/bakteri pada kanker kulit manusia ini mempunyai cara kerja yaitu yang pertama user menentukan gejala-gejala penyakit yang di derita, kemudian dari gejala tersebut diketahui nama kanker kulit dan virus/bakteri penyebab penyakit yang di derita. Cara kerja sistem dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Alur Kerja Sistem
Tahap Metode ROUGH SETSetelah user memasukkan gejala-
gejala penyakit yang akan diketahui penyebab virus/bakteri, langkah selanjutnya adalah penghitungan alternatif menggunakan metode Rough set. Berikut ini flowchart metode Roughset pada gambar 3.
3
Metode Rough Set
Menentukan gejala-gejala
penyakit
SISTEM
Mulai
Membuat Tabel Decision System
Membuat Tabel Equivalence Class
Membuat Tabel Numerical Representation dari Equivalence Class
Membuat Tabel Discernibility Matrix
Membuat Tabel Discernibility Matrix Modulo D
Membuat Tabel Information System
Gambar 3.Tahapan Metode ROUGHSET
Setelah konsep proyek disetujui, analisis sistem detail harus dijalankan untuk memperkirakan fungsional sistem.
1. Desain dan rencana konseptoal, pada tahap desain (perancangan) membuat spesifikasi mengenai arsitektur progam dan yang harus dilakukan adalah :
- Perancangan Database (basis data) menggunakan ERD (Entity Relationship Diagram) Terdiri dari:
A. Entitas Master
Gambar 4.Entitas Master
i. Entitas Atribut
Gambar 5. Entitas Pasien
Gambar 6. Entitas Gejala
Gambar 7. Entitas Penyakit
ii. ERD
Gambar 8. ERD (Entity Relationship Diagram)
B. Relasi Tabel
Gambar 9.Relasi Tabel
C. Struktur Tabel- Perencangan pembuatan form
aplikasi
Gambar 10.Form Dianogsa Pasien
4
Menentukan Reduct
Selesai
Menentukan Rule
A. Rancangan sistem dengan Flowchhart sistem
Gamabr 11.Flowchard Sistem
B. Perancangan sistem navigasiC. Desain struktur navigasi- Desain screen, merupakan desain
tampilan pada semua tampilan.
2. Pengembangan strategi, pengembangan strategi ini dilakukan bila sistem pakar dibuat secara besar dan kerja sama oleh beberapa instansi tertentu. Dengan proses pengerjaanya sudah menggunakan tim.
3. Sumber pengetahuan, sistem pakar menggunakan pakar manusia dan sumber terdokumentasi untuk mendapatkan pengetahuan. Semakin besar kebutuhan keahlian manusia, semakin lama dan semakin kompleks proses akusisinya.
Beberapa persoalan dapat muncul dan memilih pakar.
a. Siapa yang memilih pakar ?
b. Siapa pakarnya (memiliki karakteristik apa)?
4. Menghitung sumber daya, pemilihan lingkungan pengembangan.Setelah memperoleh kerja sama pakar lingkungan pengembangan harus diplih, antara: kerangka ES, bahasa pengebangan, dan lingkungan hibrid.Untuk pengembangan kali ini menggunakan bahasa pengembangan atau biasa di kenal dengan bahasa pemograman. Bahassa yang digunakan adalah java dan acces sebagai tempat databasenya.
Fase III Prototiping cepat
Prototipe pada ES dimulai dari skala yang sngat kecil sistem ini meliputi representasi pengetahuan yang di tangkap dengan sebuah cara yang memungkinkan inferensi dan kreasi cepat dari komponen utama ES pada basis elementer.
Berikut Prototipe cepat metode Rougset:
Tabel 1. Information SystemPasien Gatal
Pada Kulit
Benjolan Kecil
Bernanah
P1 Yes Yes YesP2 Yes Yes NoP3 No Yes YesP4 Yes No NoP5 Yes No NoP6 Yes No Yes
5
Tabel 2. Decision SystemPasien
Gatal
Pada
Kulit
Benjolan
Kecil
Bernanah
Bisul-Bakteri Stafilok
okus
P1 Yes Yes Yes YesP2 Yes Yes No NoP3 No Yes Yes YesP4 Yes No No NoP5 Yes No No NoP6 Yes No Yes No
Tabel 3. Equivalence ClassEquivalenc
e ClassA B C D
EC1 Yes
Yes
Yes
Yes
EC2 Yes
Yes
No No
EC3 No Yes
Yes
Yes
EC4 Yes
No No No
EC5 Yes
No Yes
Yes
A= Gatal pada Kulit B= Benjolan KecilC= BenanahD = Bisul-Bakteri StafilokokusYes = 1No = 0Tabel 4. Numerical Representation Equivalence ClassEquivalence
ClassA B C D
(Dec)EC1 1 1 1 1EC2 1 1 0 0EC3 0 1 1 1EC4 1 0 0 0EC5 1 0 1 1
Tabel 5. Discernibility Matrix
EC1
EC2
EC3 EC4 EC5
EC1
- C A BC B
EC2
C - AC B BC
EC3
A AC - ABC
AB
EC4
BC B ABC
- C
EC5
B BC AB C -
Tabel 6. Discernibility Matrix Modulo EC1 EC2 EC3 EC4 EC5
EC1 - C - BC -EC2 C - AC - BCEC3 - AC - ABC -EC4 BC - ABC - CEC5 - BC - C -
ReductTabel 7. Reduct
Class CNF Of Boolean Function
Prime Implicant
Reducts
EC1 (C) ^ (BvC)
(C) C
EC2 (C) ^ (AvC) ^ (BvC)
(C) C
EC3 (AvC) ^ (AvBvC)
(AvC) A,C
EC4 (BvC) ^ (AvBvC)
^ (C)
(C) C
EC5 (BvC) ^ (C)
(C) C
A+1=1+A=1AA=AClass EC1 Terdiri dari –C-BC- menjadi (C) ^ (BvC)= (C) ^ (BvC)= (BC+CC)= (BC+C)= (1+C)+C= C
6
Class EC2 Terdiri Dari C-AC-BC menjadi (C) ^ (AvC) ^ (BvC)= (C) ^ (AvC) ^ (BvC)= AC+CC^(BvC)= AC+C^(BvC)= (1+C)+C^(BvC)= C^(BvC)= (BC+CC)= (BC+C)= (1+C)+C= CClass EC3 terdiri Dari –AC-ABC- Menjadi (AvC) ^ (AvBvC)= (AvC) ^ (AvBvC)= AA+AB+AC+AC+BC+CC= A(1+B)+ AC+AC+BC+CC= A+AC+AC+BC+CC= A(1+C)+AC+BC+CC= A+AC+BC+CC= A(1+C)+BC+CC= A+BC+CC= A(1+C)+CC=A+C=AvC
Class EC4 terdiri Dari BC-ABC-C menjadi (BvC) ^ (AvBvC) ^ (C)= (BvC) ^ (AvBvC) ^ (C)= AB+BB+BC+AC+BC+CC ^ (C)= (1+B)B+BC+AC+BC+CC ^ (C)= B+BC+AC+BC+CC ^ (C)= B(1+C) +AC+BC+CC ^ (C)= B+ AC+BC+CC ^ (C)= B(1+C) +BC+CC ^ (C)= B+BC+CC ^ (C)= B(1+C) +CC ^ (C)= (B+C) ^ (C)= BC+CC= BC+C= (1+C)C= C
Class EC5 terdiri dari –BC-C- menjadi (BvC) ^ (C)= (BvC) ^ (C)
= BC+CC= (1+C)C=C
RulesTabel EC1 (Pasien 1)
A = Gatal Pada Kulit, B = Benjolan Kecil, C= Bernanah, D = Bisul-Bakteri StafilokokusYes=1N0=0
- If Gatal pada kulit =N0 and benjolan kecil =No and Bernanah =No then Bisul-Bakteri Stafilokokus = No
- If Gatal pada kulit =N0 and benjolan kecil =No and Bernanah =Yes then Bisul-Bakteri Stafilokokus =Yes
7
If A=0 and B=0 and C=0 then D=0If A=0 and B=0 and C=1 then D=1If A=0 and B=1 and C=0 then D=0If A=0 and B=1 and C=1 then D=1If A=1 and B=0 and C=0 then D=0If A=1 and B=0 and C=1 then D=1If A=1 and B=1 and C=0 then D=0if A=1 adn B=1 and C=1 then D=1
A B C C˄(BVC)0 0 0 00 0 1 10 1 0 00 1 1 11 0 0 01 0 1 11 1 0 01 1 1 1
- If Gatal pada kulit =N0 and benjolan kecil =Yes and Bernanah =No then Bisul-Bakteri Stafilokokus = No
- If Gatal pada kulit =N0 and benjolan kecil =Yes and Bernanah =Yes then Bisul-Bakteri Stafilokokus = Yes
- If Gatal pada kulit =Yes and benjolan kecil =No and Bernanah =No then Bisul-Bakteri Stafilokokus = No
- If Gatal pada kulit =Yes and benjolan kecil =No and Bernanah =Yes then Bisul-Bakteri Stafilokokus = Yes
- If Gatal pada kulit =Yes and benjolan kecil =Yes and Bernanah =No then Bisul-Bakteri Stafilokokus = No
- If Gatal pada kulit =Yes and benjolan kecil =Yes and Bernanah =Yes then Bisul-Bakteri Stafilokokus = Yes
Tabel EC3 (pasien 3)
- If Gatal pada kulit =N0 and benjolan kecil =No and Bernanah =No then Bisul-Bakteri Stafilokokus = No
- If Gatal pada kulit =N0 and benjolan kecil =No and Bernanah =Yes then Bisul-Bakteri Stafilokokus =Yes
- If Gatal pada kulit =N0 and benjolan kecil =Yes and Bernanah =No then Bisul-Bakteri Stafilokokus = Yes
- If Gatal pada kulit =N0 and benjolan kecil =Yes and Bernanah =Yes then Bisul-Bakteri Stafilokokus = Yes
- If Gatal pada kulit =Yes and benjolan kecil =No and Bernanah =No then Bisul-Bakteri Stafilokokus = Yes
- If Gatal pada kulit =Yes and benjolan kecil =No and Bernanah =Yes then Bisul-Bakteri Stafilokokus = Yes
- If Gatal pada kulit =Yes and benjolan kecil =Yes and Bernanah =No then Bisul-Bakteri Stafilokokus = Yes
If Gatal pada kulit =Yes and benjolan kecil =Yes and Bernanah =Yes then Bisul-Bakteri
Fase VI pengembangan sistem
Setelah proses prototipe inisial siap, pengembangan sistem dimulai rencana kelanjutanya harus dibuat. Dalam fase ini basis pengetahuan dikembangkan dan dilakukan pengujian, peninjauan dan perbaikan yang telah terus menerus. aktivitas lainya meliputi pembuatan antar muka
(database,dokumen,objek,multimedia,hypermedia,dan web), pembuatan dan penguji antar muka.
Fase V Impementasi
Penyelesaian pengembangan sistem bukanlah akhir dari pengembangan sistem proses
8
If A=0 and B=0 and C=0 then D=0If A=0 and B=0 and C=1 then D=1If A=0 and B=1 and C=0 then D=1If A=0 and B=1 and C=1 then D=1If A=1 and B=0 and C=0 then D=1If A=1 and B=0 and C=1 then D=1If A=1 and B=1 and C=0 then D=1If A=1 and B=1 and C=1 then D=1
A B C AVBVC0 0 0 00 0 1 10 1 0 10 1 1 11 0 0 11 0 1 11 1 0 11 1 1 1
implementasi ES dapat menjadi lama dan kompleks.
1. Penerima pengguna, pengguna menerima sistem dalam operasai sehari-harinya.demontrasi sistem serta orientasi dan pelatihan pengguna adalah sangat penting untuk mengurangi kemungkinan resistansi.
2. Pendekatan dan pemilihan waktu, pada saat sistem siap, maka harus diinteregrasikan pada proses bisnis yang sedang berjalan proses pararel yang mengkombinasiakan prosedur yang ada dan prosedur yang baru dengan sistem dapat membantu. Penting juga untuk memilih waktu yang tepat dalam memulai penyebaran sisten tersebut.
3. Dokumentasi dan keamanan, sistem harus didokumentasikan secara lengkap untuk memastikan kemampuan pengolahnya. Karena sistem berisi pengetahuan sensitif, maka sangat penting untuk memiliki mekanisme keamanan yang baik.
4. Interegrasi dan pengujian lapanngan, penguji lapangan sangat penting karena dilapangan dapat berbeda dari yang ada dalam kasus yang diberikan oleh pakar.
Fase VI Pasca Implementasi
Beberapa aktivitas dijalankan setelah sistem disebarkan pada pengguna. Yang paling penting dari aktivitas ini adalah operasi, pemeliharaan, upgrade dan perluasan, dan evaluasi sistem.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan Pembahasan
Berikut merupakan hasil atau tampilan beserta uraian mengenai sistem yang dibuat.
Halaman awal Sistem
Halaman awal sistem adalah form yang berisikan 2 pilihan untuk masuk ke sistem utama yaitu masuk sebagai pakar atau masuk sebagai pasien.terlihat pada gambar 12.
Gambar 12.Halaman awal Sistem
Halaman Login Pakar
Pada halaman login pakar terdapat 2 kolom yang harus diisi dengan benar yaitu kolom nama dan password.terlihat pada gambar 13
Gambar 13. Halaman Login Pakar
9
Halaman Utama Pakar
Halaman utama pakar berisikan kata ucapan selamat datang dan penjelasan info-info penyakit, sebagai tampilan awal masuk ke sebuah sistem.,terlihat pada gambar 24.
Gambar 14 Halaman Utama Pakar
Halaman Data Pasien
Halaman data pasien berisikan data-data pasien yang telah melakukan dianogsa sesuai gejala yang di derita,.Terlihat pada gambar 15
Gambar 15 Halaman Data Pasien
Halaman Utama Pasien
Halaman utama pasien adalah halaman beranda pasien yang berisikan kalimat selamat datang dan penjelasan fungsi dari aplikasi yang akan merekan gunakan. terlihat pada gambar 16.
Gambar 16. Halaman Utama Pasien
Halaman Dianogsa Pasien
Halaman dianogsa pasien berisikan 2 bagian yaitu bagian pengisian identitas pasien dan bagian konsultasi pasien,dan bagian konsultasi terdapat beberapa gejala kanker kulit, pasien di haruskan memilih gejala sesuai yang dirasakan pada saat itu dengan mengklik tombol dianogsa.,terlihat pada gambar 17.
Gambar 17. Halaman Dianogsa Pasien
Halaman Hasil Dianogsa
Halaman hasil dianogsa adalah halaman setelah pasien melakukan konsultasi terhadap rasa yang di rasakan pada saat itu dengan memilih gejala-gejala.terlihat pada gambar 18.
10
Gambar 18 Halaman Hasil Dianogsa
Halaman Penjelasan Penyebab
Halaman penjelasan penyebab berisikan penjelasan-penjelasan terhadap penyakit yang menjadi penyebab kanker kulit tersebut.,terlihat pada gambar 19.
Gambar 19 Halaman Penjelasan Penyebab
Halaman Penjelasan Penyakit
Halaman penjelsan penyakit berisikan penjelasan lebih rinci terhadap penyakit yang diderita. Terlihat pada gambar 20.
Gambar 20 Halaman Penjelasan Penyakit
Uji Coba
Uji coba sitem dilakukan dalam 4 tahap agar sistem yang telah dibuat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Adapun tahapanya sebagai berikut:
Uji coba Struktural
Uji cba struktural yaitu uji coba untuk memastikan kesesuaian rancangan layout dengan hasil implemntasi. Hasil uji coba sesuai dengan rancangan di gambarkan dalam tabel dibawah
Tabel 8. Uji Coba StruturalNama Halaman Hasil Uji CobaHalaman Awal Tampil Halaman Login TampilHalaman Utama TampilHalaman Data TampilHalaman Data TampilHalaman Data TampilHalaman Data Tampil
Halaman TampilHalaman Utama Tampil
Halaman TampilHalaman Hasil Tampil
Halaman TampilHalaman TampilHalaman Tampil
Uji Coba Fungsional
11
Tabel 9. Uji Coba Fungsional
Nama Nama Hasil Uji Halaman Tombol BerfungsiHalaman Tombol BerfungsiHalaman Tombol BerfungsiHalaman Tombol BerfungsiHalaman Tombol BerfungsiHalaman Tombol BerfungsiHalaman Tombol BerfungsiHalaman Tombol BerfungsiHalaman Tombol BerfungsiHalaman Tombol BerfungsiHalaman Tombol BerfungsiHalaman Tombol BerfungsiHalaman Tombol BerfungsiHalaman Tombol BerfungsiHalaman Tombol BerfungsiHalaman Tombol BerfungsiHalaman Tombol BerfungsiHalaman Tombol Berfungsi
Validasi Dianogsa
Halaman dianogsa terdiri dari data pasien dan data gejala, setiap pasien berhak mengisi data yang telah disediakan pada kolom, dan menentukan gejala-gejala yang ada, klik tombol dianogsa untuk memulai analisis dari data gejala yang di pilih, apabila gejala yang dipilih belum ada dalam sistem maka muncul peringatan “penyakit belum ada” dan apabila gejala yang yang dipilih sesuai makan muncul peringatan “penyakit ditemukan dan akan tampil ke tampilan hasil dianogsa. Terlihat pada gambar 21
Gambar 21 Hasil Dianogsa
Uji Coba Sistem
Uji coba sistem merupakan suatu proses hasil pengujian untuk memastikan kesesuaian antara input data yang didapat dan yang dihasilkan oleh sistem. Pengujian hasil coba pada tabel.. adalah kesesuaian rule yang dihasilkan pada lampiran 5 dari Roughset. Berikut ini bagian hasil dari uji coba sistem pada tabel.
A=Berawal Kemerahan yang bersisik , B=tumbuh menonol seperti kutil, C=luka terbuka, D= tumbuh kedalam jaringan dibawahnya, E= KSS- Human Immunodefic Virus (HIV)
Tabel 10.Uji Coba Sistem KSS
Rule IF THEN
VALIDASI
1 A=NO AND B=NO AND C=NO AND
D=NO
E=N0 Sesuai
2 A=NO AND B=NO AND C=NO AND
D=YES
E=N0 Sesuai
3 A=NO AND B=NO AND C=YES AND
D=NO
E=N0 Sesuai
12
4 A=NO AND B=NO AND C=YES AND
D=YES
E=N0 Sesuai
5 A=NO AND B=YES AND
C=NO AND D=NO
E=N0 Sesuai
6 A=NO AND B=YES AND C=NO AND
D=YES
E=N0 Sesuai
7 A=NO AND B=YES AND C=YES AND
D=NO
E=N0 Sesuai
8 A=NO AND B=YES AND C=YES AND
D=YES
E=N0 Tidak Sesuai
9 A=YES AND B=NO AND C=NO
AND D=NO
E=YES
Tidak Sesuai
10 A=YES AND B=NO AND C=NO
AND D=YES
E=YES
Sesuai
11 A=YES AND B=NO AND C=YES AND
D=NO
E=YES
Sesuai
12 A=YES AND B=NO AND C=YES AND
D=YES
E=YES
Sesuai
13 A=YES AND B=YES AND
C=NO AND D=NO
E=YES
Sesuai
14 A=YES AND B=YES AND C=NO AND
D=YES
E=YES
Sesuai
15 A=YES AND B=YES AND C=YES AND
D=NO
E=YES
Sesuai
16 A=YES AND B=YES AND C=YES AND
D=YES
E=YES
Sesuai
Berikut tabel hasil rule dari 3 penyakit kanker kulit
Tabel 11.Hasil rule ketiga(3) penyakit
No
Penyakit
Gejala
Rule
Eror
akurasi
1 MM 6 57 32 95%2 KSS 4 12 12 91%3 KSB 6 57 51 91%
SIMPULAN
Pada penelitian kali ini bertujuan untuk membuat “Penerapan Metode Rougset Untuk Optimasi Aturan Pada Identifikasi Virus dan Bakteri Kanker Kulit Manusia” berbasis desktop menggunakan Java Dan Microsoft Acces, dengan Metodelogi penelitian pengembangan sistem pakar, perancangan database menggunakan ERD(Entity Relationship Diagram), Diagaram Konteks, DFD(Data Flow Diagram), yang nmenggambarkan suatu sistem sebagai suatu jaringan proses dari fungsi yang dihubungakan dengan penyimpanan data sumber(database).
Aplikasi ini memiliki 2 hak akses yang berbeda, pertama untuk hak akses pakar/dokter dapat melakukan input data, ubah data dan hapus data seperti data pasien ,penyakit,gejala,dan virus dan bakteri. Dan hapus data seperti data penyakit, data pasien data gejala dan data virus dan bakteri. Hak akses pasien memiliki hak input data pasien dan input gejala untuk melakukan proses dianogsa.
Dengan adanya aplikasi ini yang diperununkan untuk masyarakat luas sebagai media pembelajaran, dan informasi juga sebagai alat pendukung awal mendianogsa penyakit tertentu seperti kanker kulit manusia.
Setelah dilakukan analisis, sistem ini telah bekerja dengan benar sesuai dengan rancangan yang dibutuhkan yakni deteksi virus dan bakteri kanker kulit manusia. Hal ini didapat setelah
13
melakukan serangkaian uji coba struktural,fungsional dan validasi.
Dari hasil uji data dengan rule yang dihasilkan terdapat 51 eror dari 576 kemungkinan KSB (91% akurasi), 12 eror dari 128 kemungkinan KSS (91% akurasi), dan 32 eror dari 576 kemungkinan MM (95% akursi).
DAFTAR PUSTAKA
Candra Ali Bumi.2010.Sistem pakar untuk mendeteksi penyakit kulit dan kelamin dengan metode Forward chaining.journal.Universitas pembangunan nasional.jawa timur
Damzaky.2013.34 macam gangguan dan penyebab penyakit kulit.www.penyakitkulit.
com.30 Desember 2014
Irawan Yudi.2013. Aplikasi Tablet Pc Untuk Mendeteksi Penyakit Kulit Menggunakan Metode Fuzzy Decision Making (FDM).journal.STIMK.Jakarta
Listiana Nila.2012. Implementasi Algoritma Rougset Untuk Deteksi dan Penanganan Dini Penyakit Sapi.Kampus ITS Sukolilo.journal.Surabaya.
Lisnawati.2009.Penerpan Decision Tree Pada Sistem Pakar Untuk Indentifikasi Penyakit Menular Pada Balita Berbasis Web.Universitas Pakuan.Skripsi.Bogor
Pawlak, Z. 2002. Rough set and intelligent data
analysis.Information Sciences 147 (2002) 1-12
Yastita Sri.2012. Sistem Pakar Penyakit Kulit Pada Manusia Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis Web.Journal.Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer.Yogyakarta
14
Top Related