1
PENGARUH PELAYANAN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT DI KECAMATAN
MORO KABUPATEN KARIMUN
Oleh:
Eka Novaliza,S.Sos
ABSTRAK
PUSKESMAS Kecamatan Moro Kabupaten Karimun merupakan salah satu instansi pemerintah yang melayani keluhan kesehatan oleh masyarakat. Seperti yang diketahui masyarakat sebagai penerima pelayanan mampu menilai atau berpersepsi baik buruk nya pelayanan yang diberikan oleh pihak Puskesmas. Hal tersebut melatar belakangi masalah Puskesmas Kecamatan Moro belum dapat memuaskan kebutuhan pasien seperti kurangnya tenaga kerja perawat/dokter atau kurang maksimalnya pelayanan yang diberikan. Dalam penelitian ini judul yang diambil adalah Pengaruh Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Terhadap Persepsi Masyarakat di Kecamatan Moro Kabupaten Karimun dengan rumusan masalah bagaimana persepsi masyarakat terhadap pelayanan puskesmas. Dimensi persepsi masyarakat meliputi perhatian dan pemahaman, sedangkan dimensi pelayanan meliputi berwujud, kehandalan, ketanggapan, jaminan dan emati. Populasi dan sampel dalam penelitian ini ialah masyarakat Kecamatan Moro Kabupaten Karimun sebanyak 99 orang, teknik penarikan sampel dengan menggunakan teknik incidental sampling. Penelitian asosiatif ini untuk mengetahui variabel persepsi masyarakat terhadap pelayanan puskesmas, pengolahan data menggunakan perhitungan komputerisasi program Statistical Product and Service Solution (SPSS) dan hipotesis di uji dengan menggunakan analisis statistic yang meliputi teknik koefisien korelasi (keeratan hubungan dua variabel). Kesimpulan dari penelitian ini terdapat rumus korelasi product moment dengan nilai 0,1989. Dengan ketentuan program SPSS versi 21 dari jumlah nilai kuesinoner antara variabel pelayanan dan variabel persepsi Puskesmas di Kecamatan Moro Kabupaten Karimun terdapat nilai sedang yang dapat dilihat ditabel koefisien korelasi.
Kata Kunci : Pelayanan, Persepsi masyarakat
2
ABSTRACT
PUBLIC HEALTH Moro District of Karimun is one government agency that serves health complaints by the public. As known to the public as a recipient of the service is able to assess its bad or good perception the services provided by the health center. This is the background for District Health Clinics Moro problem can not satisfy the needs of the patient such as the lack of manpower nurse / physician or less the maximum of services provided. In this study, the title is taken from Public Perception Of Service Health Community Center in the District of Moro Karimun with a formulation of the problem of how public perceptions of health center services. Dimensions include attention to public perception and understanding, while the dimensions of service include tangible, reliability, responsiveness, assurance and emati. population and sample in this research is the society Karimun District of Moro by 99 people, sampling techniques using incidental sampling technique. This associative study to determine the relationship / influence variables public perception of health center services, data processing using computerized calculation program Statistical Product and Service Solution (SPSS) and test the hypothesis by using statistical analysis techniques include the correlation coefficient (the closeness of the relationship between two variables). The conclusion of this study are product moment correlation formula with a value of 0.5824. With the provision of SPSS version 21, which means there are significant being the perception variables and variable Moro Sub-district Puskesmas in Karimun.
Keywords: Perception of Public Services.
3
A. PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Salah satu masalah penting yang dihadapi oleh berbagai kota
Indonesia adalah masalah pelayanan. Dimana tingginya pertumbuhan
penduduk yang dibarengi dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat
berimplikasi pada peningkatan pelayanan diberbagai instansi pemerintahan,
terutama didaerah perdesaan dikecamatan yang mana meningkatnya
kebutuhan pelayanan pemerintah dibidang kesehatan. Diera globalisasi
sekarang ini masyarakat sebagai makhluk sosial yang sekaligus juga makhluk
individual dapat menyimpulkan baik atau buruk nya juga dapat menilai suatu
pelayanan yang mereka terima hingga menjadi kritikan, pemikiran dan
pemahaman dari sudut pandang mereka sebagai masyarakat.
Persepsi masyarakat terhadap kualitas pelayanan pemerintah pada
umumnya menilai kinerja pelayanan masih belum sesuai dengan yang
diharapkan, hal ini dapat dilihat seperti menyangkut prosedur dan mekanisme
kerja pelayanan yang berbelit-belit, tidak transparan, kurang akomodatif,
kurang konsisten, terbatasnya fasilitas, sarana dan prasarana pelayanan,
sehingga tidak menjamin kepastian serta masih ada dijumpai praktek
pungutan liar serta tindakan-tindakan yang berindikasi penyimpangan.
Puskesmas sebagai instansi pemerintah yang sering didatangi
masyarakat baik untuk mengecek kesehatan, berobat atau pun juga mengurus
surat untuk rujukan. Puskesmas adalah unit terkecil dari instansi pemerintah
4
yang menangani masalah dan keluhan kesehatan. Pada saat ini puskesmas
sangat membantu dalam menangani kesehatan bagi masyarakat yang kurang
mampu dengan berbagai program kesehatan seperti Jaminan Kesehatan
Masyarakat ( Jamkesnas ).
Berdasarkan dari pelayanan yang mereka (masyarakat) terima, adanya
persepsi pelayanan yang diberikan kadang kurang memuaskan, para petugas
yang seenaknya memberikan pelayanan yang menyebabkan puskemas
mendapatkan pandangan buruk dari segi pelayanan maupun fasilitas.
Persepsi yang masih kurang dipahami oleh masyarakat adalah masalah
sosial, yang mana masih banyak warga sering menggerutu terhadap petugas
puskesmas yang dianggap kurang bersikap sosial, Seperti hal nya petugas
yang kurang ramah kepada pasien maupun kepada keluarga pasien. Pola pikir
masyarakat Kecamatan Moro yang cenderung masih berpikiran sempit akan
sesuatu hal perlahan-lahan harus diubah agar pelayanan para petugas
puskesmas Kecamatan Moro tidak menjadi keritikan dan permasalahan bagi
masyarakat.
Persepsi masyarakat terhadap pelayanan di Puskesmas Kecamatan
Moro Kabupaten Karimun merupakan suatu penilaian terhadap apa yang
mereka alami, ketahui, juga pandangan mereka. Meskipun begitu banyak
informasi yang kita perlukan untuk melakukan persepsi terhadap sesuatu
hal.Oleh karena itu, salah satu aspek penting layak diperhatikan di Puskesmas
5
Kecamatan Moro Kabupaten Karimun adalah persepsi masyarakat terhadap
pelayanan. Jika pelayanan dilakukan dengan kurang baik akan menimbulkan
berbagai persepsi masyarakat dilingkungan Kecamatan Moro. Oleh sebab itu
penulis merasa perlu membatasi pokok permasalahannya berdasarkan latar
belakang yang telah dibicarakan, maka masalah yang menjadi perhatian utama
dalam penulisan usulan penelitian ini adalah “PENGARUH PELAYANAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) TERHADAP
PERSEPSI MASYARAKAT DI KECAMATAN MORO KABUPATEN
KARIMUN.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan dalam penelitian ini adalah :
- Bagaimana pengaruh pelayanan puskesmas terhadap persepsi masyarakat?
3. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
Ada pun tujuan melakukan penelitian ini adalah :
- Untuk mengetahui persepsi masyarakat tehadap pelayanan dipuskesmas
- Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelayanan dipuskesmas
terhadap persepsi masyarakat di Kecamatan Moro Kabupaten Karimun.
4. Kegunaan Penelitian
a. Akademis
Untuk mmberi sumbangan pengetahuan bagi disiplin ilmu program
studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada
6
khusus nya dalam hal Pengaruh Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat
(PUSKESMAS) Terhadap Persepsi Masyarakat di Kecamatan Moro
Kabupaten Karimun.
b. Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan membantu para pegawai
di instansi pemerintahan puskesmas Kecamatan Moro Kabupaten Karimun
untuk lebih meningkat kan lagi kinerja mereka terhadap pelayanan
masyarakat.
5. Konsep Teori
a. Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan.
Penginderaan adalah merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh
individu melalui alat penerima yaitu alat indera. Namun proses tersebut tidak
berhenti disitu saja, pada umumnya stimulus tersebut diteruskan oleh syaraf
keotak sebagai pusat susunan syaraf, dan proses selanjutnya merupakan
proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak dapat lepas dari proses
penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses yang mendahului
terjadinya persepsi.
Dengan persepsi individu dapat menyadari, dapat mengerti tentang
keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya, dan juga tentang keadaan diri
individu yang bersangkutan.Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa
persepsi stimulus dapat datang dari luar diri individu, tetapi juga dapat datang
7
dari dalam diri individu yang bersangkutan. Persepsi itu merupakan aktivitas
yang integrated, maka seluruh apa yang ada dalam diri individu seperti
perasaan, pengalaman, kemampuan berfikir, kerangka acuan, dan aspek-aspek
lainnya yang ada dalam diri individu akan ikut berperan dalam persepsi
tersebut. (Walgito, 1999 : 53-54).
Saleh (2003:89) menyebutkan bahwa persepsi adalah kemampuan
membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokuskan perhatian terhadap satu
objek rangsang. Dalam proses pengelompokan dan membedakan ini persepsi
melibatkan proses interpretasi berdasarkan pengalaman terhadap satu
peristiwa atau objek.
Menurut Kartono (1996 : 61) bahwa persepsi itu adalah pengamatan
secara global, belum disertai kesadaran, sedang subyek dan obyeknya belum
terbedakan satu dari lainnya (baru ada proses “memiliki” tanggapan).
Silalahi (2010 : 287) persepsi adalah proses dalam memahami
lingkungan yang melibatkan pengorganisasian dan penafsiran sebagai
rangsangan dalam suatu pengalaman psikologis.
b. Pengertian pelayanan
Pelayanan atau disebut juga dengan pelayanan publik merupakan
didiplin ilmu administrasi publik diindonesia. Pelayananan publik dapat
diartikan sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan oaring atau
masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan
aturan pokok data dan tata cara yang telah ditetapkan. Pelayanan publik
8
adalah pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara
Negara.Negara didirikan oleh republik (masyarakat) tentu saja dengan tujuan
agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Pada hakikatnya Negara
dalam hal ini pemerintah (birokrasi) haruslah dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat. Kebutuhan dalam hal ini bukan lah kebutuhan secara individual
akan tetapi berbagai kebutuhan yang sesungguhnya diharapkan oleh
masyarakat, misalnya kebutuhan akan kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.
(Poltak dkk, 2006 : 5 )
Pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian layanan
(melayani) keperluan seseorang atau masyarakat yang mempunyai
kepentingan padaorganisasi tersebut sesuai dengan aturan pokok dan tata cara
yang telah ditetapkan (Widodo, 2001:14)
6. Hipotesis
Menurut Sugiono (2003:39) hipotesis penelitian merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena
jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan
data.
Berdasarkan hal diatas, maka hipotesis dari metode penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Persepsi masyarakat yang kurang baik karena belum sesuai dengan
aspek-aspek untuk persepsi masyarakat.
2. Pelayanan pada Puskesmas Kec.Moro Kab.Karimun masih kurang
baik karena belum sesuai dengan aspek-aspek pelayanan yang
9
meliputi indikator : Berwujud, Kehandalan, Ketanggapan, Jaminan
dan Empati.
Hipotesa diatas terdiri dari 2 (dua) variabel yaitu :
Variabel independent (variabel bebas) yaitu pelayanan pusat kesehatan
masyarakat (PUSKESMAS) dengan indikator sebagai berikut:
a. Berwujud
b. Kehandalan
c. Ketanggapan
d. Jaminan
e. Empati
Variabel dependent (variabel terikat) yaitu persepsi masyarakat
Kecamatan Moro Kabupaten Karimun dengan indikator sebagai berikut:
a. Perhatian
b. Pemahaman
Dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Hipotesa Nol (Ho) adalah “tidak ada pengaruh antara persepsi
masyarakat terhadap pelayanan pada puskesmas Kecamatan Moro
Kabupaten Karimun.
b. Hipotesa Akternatif (Ha) adalah “ada pengaruh antara persepsi
masyarakat terhadap pelayanan puskesmas Kecamatan Moro
Kabupaten Karimun
Ha diterima, Ho ditolak jika = t hitung ≤ t table
(berpengaruh signifikan)
Ho ditolak, Ha diterima jika = t hitung ≥ t table
(berpengaruh signitifikan).
10
7. Konsep Operasional
Yang dimaksud konsep oprasional adalah penjabaran lebih lanjut
tentang gejala yang diteliti dan dikelompokkan dalam variable penelitian
adapun konsep oprasional yang digunakan untuk mempermudah dalam
menjelaskan gejala-gejala yang diteliti, disamping itu juga untuk menghindari
kesalah pahaman dalam pengertian konsep tersebut dengan masalah yang
diteliti.
8. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini bersifat asosiatif yaitu penelitian bertujuan untuk
menngetahui hubungan antara dua variable atau lebih. Sugiono (2011 : 11)
menjelaskan bahwa “pada penelitian asosiatif ini merupakan suatu penelitian
yang mencari hubungan atau pengaruh antara satu variable dengan variable
lainnya.
Ridwan (2009:142) mengatakan hipotesis asosiatif dirumuskan untuk
memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat hubungan. Menurut
sifatnya hipotesis pada penelitian ini adalah hipotesis hubungan sebab-akibat,
yaitu hipotestsis yang menyatakan hubungan bersifat mempengaruhi antara
dua variabel atau lebih.
11
b. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kec.Moro Kab. Karimun,
alasan penelii mengambil penelitian dilokasi tersebut adalah :
- Lokasi tempat penelitian dapat dijangkau dengan mudah
- Kecamatan Moro merupakan salah satu daerah yang padat penduduk di
Kabupatenn Karimun
9. Populasi dan sample
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono,
2000:57). Pada penelitian ini yang menjadi populasinya adalah masyarakat
yang berurusan langsung dengan pihak Puskesmas Kec.Moro Kab.Karimun.
Adapun masyarakat Kec.Moro Kab.Karimun saat ini berjumlah 17.611 orang
penduduk yang terhitung pada statistik kependudukan Kec.Moro
Kab.Karimun terhitung dari tahun 2014 sampai tahun 2015
Ulber Silalahi (2010 : 254) mengemukakan sampel adalah satu subset
atau tiap bagian dari populasi berdasarkan apakah itu representative atau
tidak, sampel merupakan bagian tertentu yang dipilih dari populasi.
Dikarenakan jumlah populasi terlalu banyak, maka penulis
menggunakan rumus slovin yang dikemukakan oleh umar (2011:78) yaitu
rumus yang digunakan untuk menentukan berapa miniman sampel yang
12
dibutuhkan, jika ukuran populasi diketahui. Adapun rumus yang digunakan
sebagai berikut :
n =N
1+Ne2
Keterangan :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang dapat ditolerir 10%.
Untuk mencari sampel pada peelitian ini dengan tingkat kesalahan
10% maka diperoleh sampel sebagai berikut :
n =N
1+Ne2
n =17611
1+17611.10 %2
n =17611
1+176,11
n =17611177,11
n = 99,43
n = 99
Berdasarkan perhitungan rumus slovin dengan tingkat kesalahan 10%,
sampel yang didapat untuk mewakili populasi adalah sebanyak 99 responden.
13
B. GAMBARAN UMUM
1. Gambaran Umum Kecamatan Moro
Wilayah Kecamatan Moro terletak diantara 0o40’51” sampai dengan
0o54’45” Lintang Utara dan 103o37’17” sampai dengan 103o58’43” Bujur
Timur dengan wilayah seluas 60 km2. Wilayah Kecamatan Moro merupakan
salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Karimun, yang telah
dicanangkan oleh pemerintah pada tanggal 12 Oktober 1999, dengan letak
wiayah berbatasan dengan Perairan Karimun, Kecamatan Durai, Kecamatan
Kundur, dan Perairan Barelang.
a. Keadaan Demografi
Jumlah penduduk Kecamatan moro berdasarkan data dinas
kependudukan Catatan Sipil Kabupaten Karimun tahun 2015 adalah 17.611
jiwa. Untuk jumlah penduduk masing-masing kelurahan/desa dapat dilihat
ditabel berikut ini:
Rekapitulasi Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No Kecamatan Kelurahan/Desa L P Total
1 Kecamatan Moro Kelurahan Moro 1.926 1.688 3.614
Kelurahan Moro timur 1.659 1.597 3.256
Desa Pulau Moro 616 577 1.193
Desa Pulau Jang 789 671 1.460
Desa Pauh 644 536 1.180
Desa Sugie 688 663 1.351
Desa Niur Permai 413 308 721
14
Desa Keban 985 812 1.797
Desa Buah Rawa 468 466 934
Desa Selat Mie 400 350 750
Desa Buluh Patah 327 304 631
Desa Tg.Pelanduk 390 334 724
TOTAL 9305 8306 17.611
Sumber : Data Statistik Kependudukan Dari Kecamatan Moro 2015
Jumlah penduduk berdasar agama
Agama Jumlah
Islam 16.427
Kristen 183
Khatolik 117
Budha 883
konghucu 1
Hindu -
Jumlah 17.611
Sumber : Data Statistik Kependudukan Dari Kecamatan Moro 2015
2. Gambaran Umum Puskesmas Moro
Puskesmas Moro sebagai organisasi atau lembaga milik pemerintah
berperan sebagai ujung tombak terdepan dalam melaksanakan pembangunan
kesehatan. Dalam menjalankan fungsinya Pukesmas Moro harus menerapkan
fungsi manajemen sebaik-baiknya. Karna dalam organisasi Puskesmas Moro
terdapat sumber-sumber daya, program, sarana dan prasarana yang sangat
kompleks.
Tabel Ketenagaan Puskesmas.
15
UMUR SMP SMA DI D2 D3 D4 S1 S2 JMLH
L P L P L P L P L P L P L P L P L P
21-30 1 1 1 1
31-40 1 1 3 6 1 5 7
41-50 1 3 1 1 4 2
51-60 1 1
JMLH 1 2 1 7 7 1 1 1 11 10
Sumber : Data Pegawai Puskesmas 2015
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa ketenagaan dipuskesmas yang
berumur 21-30 berjumlah 2 orang dari tamatan D3, yang berumur 31-40
berjumlah 12 orang dari tamatan SMA 2 orang, D3 9 orang dan S1 1 orang.
Yang berumur 41-50 berjumlah 6 orang dari tamatan SMP 1 orang, D3 3
orang, D4 1 orang dan S1 1 orang, dan yang berumur 51-60 berjumlah 1
orang dari tamatan SMA.
Data Tenaga Kesehatan
No Jenis keterangan
Tahun 2014 Tahun 2015PNS PTT JML PNS PTT JML
1 DokterUmum 2 3 5 4 4 8Gigi 1 1 1 1
2 PerawatSPK 2 2 2 2D3 12 12 12 12
3 BidanP2BD3 2 13 15 2 12 14
4 Farmasi Apoteker
16
5 Medis D1D3 1 1
6 RadiologiD1D3 1 1S1TOTAL 18 17 35 23 16 39
Sumber : Data Pegawai Kesehatan Puskesmas 2015
Data Kunjungan Pasien 2014 dan 2015
No Penyakit Jumlah
Kasus
Persentase
(%)
1 ISPA 2.526 12,5%
2 Essential (Primary) Hypertension 2.105 10,6%
3 Febris tanpa penyebab yang jelas 1.934 9,64%
4 Nasofaringitis (Common Cold) 802 4,0%
5 Nekrosis Pulpa 579 2,89%
6 Gastritis Unspecified 525 2,62%
7 Asthma 522 2,60%
8 Cephalgia/Headache/Sakit kepala 482 2,40%
9 Myalgia 440 2,19%
10 Diare And Colitis Non Spesifik 335 1,67%
Sumber : Data Olahan Kunjungan Puskesmas
3. Visi dan Misi Puskesmas Moro
17
a. Visi
Dalam mewujudkan Karimun Sehat, Puskesmas Moro mempunyai
Visi “ Terwujudnya masyarakat mandiri untuk hidup sehat dengan pelayanan
yang professional”.
b. Misi
a. Menggerakkan pembangunan kecamatan yang berwawasan kesehatan
b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
c. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata
dan terjangkau
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat serta lingkungan.
C. PEMBAHASAN
1. Karakteristik Responden
Dalam bab ini akan dibahas terlebih dahulu mengenai identitas atau
karakteristik responden guna mendapatkan informasi yang akurat dalam
menganalisis data pada akhirnya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya
dalam pembahasan dan menganalisa “Pengaruh Pelayanan Pusat Kesehatan
Masyarakat (PUSKESMAS) Terhadap Persepsi Masyarakat di Kecamatan
Moro Kabupaten Karimun” adapun karakteristik responden yang di
Identifikasi sebagai berikut :
a. Jenis kelamin
18
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekwensi (orang) Persentase (%)
1 Laki-laki 49 49,5%
2 Perempuan 50 50,5%
Jumlah 99 100%
Sumber : Data Olahan kuesioner, juni 2016
Dari tabel diatas terlihat bahwa responden Laki-laki berjumlah 49
orang dan responden perempuan berjumlah 50 orang, jumlah tersebut
dipersenkan dengan hasil responden laki-laki sebanyak 49,5% dan perempuan
50,5%. Maka dapat disimpulakan bahwa jumlah responden terbesar adalah
perempuan.
b. Kelompok Umur
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
No Umur Frekwensi (0rang) Persen (%)
1 < dari 20 26 26,3%
2 21-30 30 30,3%
3 31-40 23 23,2%
4 41-50 10 10,1%
5 51-60 5 5,1%
6 61-70 3 3,0%
7 > dari 70 2 2,0%
Jumlah 99 100,00%
Sumber : Data Olahan kuesioner, juni 2016
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden terbanyak berdasarkan
kelompok umur adalah pada umur 21-30 sebanyak 30 orang yang jika
19
dipersen kan menjadi 30,3%, sedangkan responden yang paling sedikit
berdasarkan kelompok umur adalah pada umur > dari 70 sebanyak 2 orang
yang dipersen kan menjadi 2,0%.
c. Tingkat Pekerjaan
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
1 Nelayan 8 orang 8,1%
2 Buruh 7 orang 7,1%
3 Petani 6 orang 6,1%
4 IRT 23 orang 23,2%
5 Pelajar 20 orang 20,2%
6 Mahasiswa 7 orang 7,1%
7 PNS 5 orang 5,0%
8 Honorer 13 orang 13,1%
9 Wiraswasta 10 orang 10,1%
Jumlah 99 orang 100,00%
Sumber : Data Olahan kuesioner, juni 2016
Berdasarkan dari tabel diatas karakteristik diatas terdapatlah beberapa
kelompok responden berdasarkan pekerjaan yang mana paling banyak
terdapat pada responden dari IRT berjumlah 23 orang yang jika
dipersentasekan sebesar 23,2%. Dan responden yang paling sedikit dari PNS
berjumlah 5 orang yang jika dipersentasekan sebesar 5,0%.
2. Analisis Variabel Penelitian
20
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Pelayanan Pusat Kesehatan
Masyarakat (PUSKESMAS) Terhadap Persepsi Masyarakat di Kecamatan
Moro Kabupaten Karimun” ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel Pelayanan
sebagai variabel bebas/independent (X) dan Persepsi sebagai variabel
terikat/dependent (Y).
Variabel pelayanan adalah bentuk pelayanan yang memenuhi standar
yang ditetapkan oleh pihak Puskesmas. Dimensi dari variabel ini adalah
kehandalan, ketanggapan, jaminan, berwujud dan empati.
Variabel Persepsi Masyarakat merupakan pandangan atau tanggapan
sekelompok manusia terhadap objek atau peristiwa yang ada disekitarnya.
Dimensi pada variabel persepsi masyarakat adalah perhatian dan pemahaman.
Dalam kuisioner dengan 35 butir pernyataan, untuk variabel persepsi
masyarakat berjumlah 10 pernyataan dan untuk variabel pelayanan berjumlah
25 pernyataan. Setiap pernyataan memiliki 5 alternatif pilihan dengan skor 1;
2; 3; 4; dan 5.
a. Pelayanan (Variabel Bebas (X))
Variabel Bebas pada penelitian ini adalah pelayanan yang terdiri dari 5
sub indikator, yaitu berwujud, keandalan, ketanggapan, jaminan dan empati.
Untuk mengetahui sejauh mana tentang pelayanan Puskesmas di Kecamatan
Moro Kabupaten Karimun, maka dalam kuisioner penelitian untuk variabel X
ini direkapitulasi menurut sub indikator dengan tujuan untuk mengetahui
tanggapan dari setiap responden yang dikemukakan sebagai berikut:
21
Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap
Variabel Pelayanan
No PernyataanJawaban
∑STS TS R S SS
1 Berwujud 3 8 12 59 17 99
2 Keandalan 3 7 17 55 17 99
3 Ketanggapan 2 12 20 57 8 99
4 Jaminan 4 16 22 51 6 99
5 Empati 2 12 15 58 12 99
Jumlah 14 55 86 280 60 495
Rata-rata 3 11 17 56 12 99
Persentase 3,0% 11,1% 17,2% 56,6% 12,1% 100%
Sumber: Data olahan kuesioner, juni 2016
Berdasarkan tabel diatas bahwa indikator yang berhubungan dengan
Indikator pernyataan yang berhubungan dengan variabel pelayanan, dari 99
orang responden total yang menjawab sangat tidak setuju 14 responden
dengan persentase 3,0%, yang menjawab tidak setuju 55 responden dengan
persentase 11,1%, kemudian 86 responden menjawab ragu dengan persentase
17,2%, serta 280 responden menjawab setuju dengan persentase 56,6% dan
60 responden menjawab sangat setuju dengan persentase 12,1%. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat Kecamatan
Moro Kabupaten Karimun setuju terhadap variabel pelayanan.
22
b. Persepsi (Variabel Terikat(Y))
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah persepsi masyarakat terdiri
dari 2 dimensi yaitu perhatian dan pemahaman. Dalam kuisioner penelitian
untuk variabel Y ini direkapitulasi menurut sub indikator dengan tujuan untuk
mengetahui tanggapan dari setiap responden yang dikemukakan sebagai
berikut:
Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel
Persepsi Masyarakat
No PernyataanJawaban
∑STS TS R S SS
1 Perhatian 2 11 12 60 14 99
2 Pemahaman 7 11 22 48 11 99
Jumlah 9 22 34 108 25 198
Rata-rata 4.5 11 17 54 12.5 99
Persentase 4.6% 11.1% 17.2% 54.5% 12.6% 100%
Sumber: Data olahan kuesioner, juni 2016
Berdasarkan tabel diatas bahwa indikator yang berhubungan dengan
Indikator pernyataan yang berhubungan dengan variabel persepsi masyarakat
99 orang responden total yang menjawab sangat tidak setuju 9 responden
dengan persentase 4,6%, yang menjawab tidak setuju 22 responden dengan
persentase 11,1%, kemudian 34 responden menjawab ragu dengan persentase
17,2%, serta 108 responden menjawab setuju dengan persentase 54.5% dan
23
25 responden menjawab sangat setuju dengan persentase 12,6%. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat Kecamatan
Moro Kabupaten Karimun setuju terhadap variabel persepsi masyarakat.
Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Variabel Persepsi
Masyarakat dan Variabel Pelayanan
No VariabelJawaban
∑STS TS R S SS
1 Pelayanan 3 11 17 56 12 99
2 Persepsi 4 11 17 54 13 99
Jumlah 7 22 34 110 25 198
Rata-rata 3,5 11 17 55 12,5 99
Persentase 3,5% 11,1% 17,2% 55,6% 12,6% 100%
Sumber: Data olahan kuesioner, juni 2016
Tabel IV.48 menunjukkan bahwa dari jumlah total rekapitulasi variabel
persepsi masyarakat dan variabel pelayanan dari 99 orang responden dan dari
35 pernyataan, yang menyatakan sangat tidak setuju berjumlah 7 responden
dengan persentase 3,5%, yang menyatakan tidak setuju berjumlah 22
responden dengan persentase 11,1%, total yang menyatakan ragu berjumlah
34 responden dengan persentase 17,2%, serta total yang menyatakan setuju
berjumlah 110 responden dengan persentase 55,6% dan total yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 25 responden dengan persentase 12,6%.
24
3. Uji Data
a. Uji Validitas
Uji validitas akan menguji masing-masing variabel penelitian ini, yang
mana terdapat 35 pernyataan yang telah dijawab oleh responden. Adapun
untuk menentukan valid tidaknya pernyataan yang digunakan dalam
penelitian ini tingkat kepercayaan = 90% dengan taraf kesalahan α = 10%,
N = 99, dan rtabel= N-2 = 99-2 = 97 = 0,1663. berikut adalah menetukan nilai
rhitung, rumus perhitungan data menggunakan korelasi product moment:
rxy = N ∑ XY −(∑ X )(∑Y )
√{N ∑ X2−¿¿
keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah responden
∑X =Total skor variabel X
∑Y = Total skor variabel Y
∑XY = Total hasil kali variabel X dan variabel Y
X2 = Total kwadrat variabel X
Y2 = Total kwadrat variabel Y
(X)2 = kwadrat dari total variabel X
(Y)2 = Kwadrat dari total variabel Y
25
rxy = N ∑ XY −(∑ X )(∑Y )
√{N ∑ X2−¿¿
= 99.325484−(8966 )(3603)
√{99 .833609−(8966)2}{99.130333−(3603)2}
= 32304498−32222916
√ {82527291−80389156 } {12902967−12981609}
= 81582√2138135.78642
= 81582√168147212670
= 81582410057,572
= 0,1989
Dari hasil diatas maka dapat lah rhitung berjumlah 0,1989. Jika
dibandingkan antara rhitung dengan rtabel (0,1989≥0,1663) maka hasil pengujian
validitas tersebut valid. Berdasarkan hasil diatas terdapat rhitung lebih besar dari
rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari pengujian validitas dari semua
indikator valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu pengukuran dalam
mengukur suatu gejala/kejadian semakin tinggi reliabilitas suatu pengukuran
26
semakin stabil pula alat pengukur tersebut. Menurut Nunnaly (1967) dalam
Ghozali (2011) suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberokan nilai
alpa>0,60
Adapun hasil uji reabilitas dalam penelitian ini dapat diliat pada tabel
berikut :
Hasil Pengujian Reliabilitas
No Variabel Chronbach Alpha
Critical Value
Keterangan
I Pelayanan (X)1 Berwujud 0,755 0,60 Reliabel2 Kehandalan 0,770 0,60 Reliabel3 Ketanggapan 0,712 0,60 Reliabel4 Jaminan 0,732 0,60 Reliabel5 Empati 0,820 0,60 ReliabelII Persepsi (Y)1 Perhatian 0,754 0,60 Reliabel2 Pemahaman 0,727 0,60 Reliabel
Sumber : Data Pengolahan SPSS
alpha > rtabel = konsisten
alpha < rtabel = tidak konsisten
Berdasarkan tabel diatas pengujian reliabilitas didapatkan nilai
cronbach’s alpha > dari 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur dalam
penelitian ini reliabel dan kuesioner yang digunakan konsisten.
c. Koefisien Korelasi
27
Untuk menghitung hubungan antara dua variabel yang saling
berhubungan erat dan mempengaruhi yaitu antara pelayanan sebagai variabel
bebas/ independent pada variabel X dan persepsi masyarakat sebagai variabel
terikat/dependent variabel Y. Berikut adalah tabel pedoman interprestasi
koefisien korelasi :
Tabel Interprestasi Koefisien Korelasi
Inter koefiesien Tingkat hubungan
0,00 – 0,199 SANGAT RENDAH
0,20 – 0,399 RENDAH
0,40 – 0,599 SEDANG
0,60 -0,799 KUAT
0,80 – 1,000 SANGAT KUAT
Sumber: Sugiono (2010:184-185).
Dari hasil hitung uji validitas yang menggunakan rumus korelasi
product moment dapat lah jumlah nilai 0,1989. Jadi nilai inter koefiesien nya
adalah 0,1989 jika dilihat dari tabel IV.50 dapat diketahui bahwa tingkat
pengaruh antara variabel pelayanan dan variabel persepsi adalah sanggat
rendah.
d. Uji Hipotesis (Uji T)
Uji hipotesis dengan ttabel digunakan untuk mengetahui variabel bebas
memiliki hubungan signifikan atau tidak dengan variabel terikat secara
individual untuk setiap variabel.
28
Uji T yang dimaksud untuk mengetahui seberapa jauh suatu variabel
independen (Pelayanan) terhadap variabel dependen (Persepsi).
Ho diterima, Ha ditolak jika = thitung ≤ ttabel (berpengaruh signifikan)
Ho ditolak, Ha diterima jika thitung ≥ ttabel (berpengaruh signifikan)
Tabel distribusi dicari pada 10%:1-10% (uji satu sisi) dengan derajat
kebebasan (df) n-2. Dengan pengujian 1 sisi (one tail text) jika nilai ttabel
adalah 1,2903 maka thitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
t = r √n−2√1−¿¿¿
t = o , 1989√99−2√1−¿¿¿
t = 0,1989√97√1−0,03956121
t = 0,1989.9,8488√0,96043879
t = 1,95892632
0,980019
t = 1.9988
Berdasarkan dari hasil thitung dapat diketahui bahwa thitung ≥ ttabel (1,9988≥
1,2903) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa hipotesis alternative (Ha) diterima sedangkan hipotesis
nol (Ho) ditolak, hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
dan positif antara Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
Terhadap Persepsi Masyarakat di Kecamatan Moro Kabupaten Karimun.
29
D. PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pengolahan data penelitian yang dilakukan di Kecamatan Moro
Kabupaten Karimun mengenai Pengaruh Pelayanan Pusat Kesehatan
Masyarakat (PUSKESMAS) Terhadap Persepsi Masyarakat dapat diambil
beberapa kesimpulan.
Berdasarkan tanggapan responden yang diambil dari variabel Persepsi
Masyarakat di masing-masing dimensi seperti dimensi perhatian dan dimensi
pemahaman dari 99 orang responden total paling banyak responden yang
menyatakan setuju yang berjumlah 54 responden dengan persentase 54,5%
dengan demikian dapat disimpulakan menurut masyarakat
Dokter/perawat/pegawai melakukan pelayanan terhadap pasien selalu
menggunakan standar etika pelayanan, melayani pasien sesuai dengan
keahlian dan pelayanan yang diberikan oleh puskesmas sudah baik. Sebagaian
responden juga menyatakan ragu berjumlah 17 responden.
Hasil penelitian ini berdasarkan menggunakan uji statistik
menggunakan program SPSS versi 21 dan berdasarkan dari jenis penelitian ini
yang bersifat asosiatif yaitu penelitian yang menghubungkan antara dua
variabel antara Pengaruh Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat
(PUSKESMAS) Terhadap Persepsi Masyarakat Kecamatan Moro Kabupaten
Karimun memiliki Persepsi yang sangat rendah yang diukur dengan rentang
skor korelasi product moment. Dan terdapat hasil Ha diterima dan Ho ditolak,
30
maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh signifikan dan positif antara
Pengaruh Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Terhadap
Persepsi Masyarakat Kecamatan Moro Kabupaten Karimun.
2. Saran
Dari kesimpulas diatas peneliti dapat memberikan saran-saran seperti
dibawah berikut ini :
1. Puskesmas Kecamatan Moro Kabupaten Karimun diharapkan terus
meningkatkan kualitas pelayanan agar tercapainya visi dan misi
yang tertera diprofil Puskesmas.
2. Puskesmas Kecamatan Moro Kabupaten Karimun diharapkan lebih
meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dan mengembangkan lagi
program-program kegiatan kesehatan bagi masyarakat, agar
masyarakat lebih sadar dengan kesehatan mereka.
3. Puskesmas Kecamatan Moro Kabupaten karimun diharapkan lebih
meningkatkan fasilitas agar pasien atau pemohon pelayanan lebih
nyaman, seperti ruang tunggu pengobatan agar tidak ada lagi yang
duduk ditangga hingga mendapatkan pelayanan.
Top Related