1
Magna aliquam ut enim ad minim veniam quis nostrud. Exercrure dolor in reprehend incididunt. Ut labore et dolore magna aliqua. Enim ad minim veniam, quis nostrud. Aenean iaculis laoreet curabitur viverra.
1.0 Executive Summary
orkhub saat ini sudah sangat berkembang di negara-negara maju. Didasari dari keterbatasan ruang untuk bekerja maka pelaku-pelaku industri kreatif di negara-
negara maju tersebut menciptakan collaborative workspace sehingga terciptalah istilah workhub. Workhub sendiri adalah ruang kerja bersama yang menawarkan kantor virtual ataupun servis-servis kantor secara umum bagi para pelaku bisnis start-up dan juga mobile workers. Indonesia khususnya Bandung telah hadir workhub Bandung dengan menyediakan sebuah tempat yang dirancang seperti kantor lengkap dengan fasilitasnya dimana teman-teman pelaku industri kreatif bisa datang untuk bekerja, sharing pengalaman, menambah relasi ataupun hanya untuk menggunakan fasilitas yang tersedia
URBANoffice hadir menjadi solusi bagi para pelaku bisnis start-up maupun mobile workers yang membutuhkan ruang kerja bersama. URBANoffice merupakan generasi baru dalam berkantor dengan memberikan pengalaman baru dalam berkantor. URBANoffice menawarkan ruang kerja bersama (collaborative workspace) atau biasa juga digunakan istilah dedicated space (1 x 1.2 m) lengkap dengan fasilitas eksekutif didalamnya seperti : meeting room, lounge, secure locker, wifi, food express. Semua pelaku bisnis industri kreatif dapat menggunakan fasilitas URBANoffice dengan menyewa dedicated space yang ditawarkan URBANoffice. URBANoffice diperuntukan bagi para pelaku bisnis industri kreatif yang baru saja mulai (start-up) dan juga mobile workers yang tentunya bergerak dalam industri kreatif khususnya Bandung.
URBANoffice berlokasi di jalan Merdeka 46 Bandung. Lokasi ini sangatlah strategis karena terletak ditengah kota Bandung, dengan lokasi yang sangat strategis ini tidak akan mengalami kesulitan baik pebisnis penyewa dedicated space maupun setiap klien-klien para pelaku bisnis start-up yang berkantor di URBANoffice, sehingga keyakinan untuk dapat meraih potensial market sangatlah tinggi.
Gambaran mengenai keuangan URBANoffice sangat cukup menjanjikan. Dimana dengan biaya start-up yang dibutuhkan sebesar Rp 58.000.000 akan menghasilkan Net Present Value (NPV) sebesar Rp 39.637.000 selama 3 tahun URBANoffice beroperasi, sedangkan untuk Pay Back Period akan diperoleh selama 1.9 tahun dengan asumsi okupansi rata-rata di tahun pertama sebesar 78%
1.1 Objectives
Target pencapaian dari URBANoffice dalam 1 tahun kedepan adalah sebagai berikut :
1. Menjadi penyedia ruang kerja bersama (collaborative workspace) bagi industri kreatif arsitektur maupun designer di kota Bandung
2. Menjadikan tidak hanya sekedar penyedia collaborative workspace, namun menjadikan URBANoffice menjadi pusat inkubator bisnis bagi para pelaku bisnis start-up
1.2 Vission and Mission
Visi URBANoffice adalah mendorong para pelaku bisnis start-up dalam industri kreatif arsitektur maupun designer khususnya kota Bandung untuk dapat lebih produktif, lebih mandiri dan juga meningkatkan jumlah para pelaku start-up bisnis. Sedangkan misi dari URBANoffice ini antara lain :
1. Menjadi yang terbaik dalam hal penyedia dedicated space bagi para pelaku bisnis start-up
2. Menciptakan ruang kreatif dan ruang kerja bagi para pelaku bisnis start-up
1.3 Keys to Success
Terdapat 4 kunci sukses dalam menjalankan bisnis ini, 2 dari kunci sukses berasal dari sisi internal, sedangkan 2 kunci lainnya lebih bersifat pada hal external. Diharapkan keempat kunci sukses ini dapat menjadi competitive advantages URBANoffice, 4 kunci sukses tersebut antara lain :
1. Tempat yang strategis - mudah diakses, pusat kota Bandung, ruang kerja yang nyaman
2. Fasilitas URBANoffice - menargetkan harga premium dengan dilengkapi fasilitas yang tidak ditawarkan pesaing
3. Reputasi penyewa dedicated space - tenant yang berkualitas dalam industri arsitektur dan designer
4. Komunitas industri kreatif arsitektur dan designer
2.0 Company Summary
RBANoffice merupakan brand yang akan kita munculkan ke publik, dengan menjadi penyedia tempat ruang kerja bersama lengkap dengan fasilitas ( meeting
room, lounge, secure locker, wifi, food express ) dimana para pelaku industri kreatif bisa datang untuk bekerja, sharing pengalaman, menambah relasi dan menggunakan fasilitas yang telah disediakan oleh URBANoffice.
Semua pelaku bisnis industri kreatif dapat menggunakan fasilitas URBANoffice dengan menyewa dedicated space yang ditawarkan oleh URBANoffice. URBANoffice fokus pada pelaku bisnis industri kreatif yang baru saja mulai (start-up) dan juga mobile workers yang tentunya bergerak dalam industri kreatif
Dengan biaya start-up sebesar Rp 58.000.000 diperkirakan dengan asumsi okupansi rata-rata di tahun pertama sebesar 78% akan kembali dalam kurun waktu 1.9 tahun dengan nilai NPV sebesar Rp 39.637.000
2.1 Start-up Summary
Biaya start-up yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 58.000.000 dimana porsi expenses terbesar adalah pembangunan ruangan URBANoffice, dan interior URBANoffice. Untuk mengantisipasi pendapatan di awal bulan yang belum stabil maka dimasukan biaya overhead, beban pegawai dan inventori selama 3 bulan, biaya ini akan dijadikan
2
W
U
working capital URBANoffice. Rincian start-up URBANoffice adalah sebagai berikut :
Start-up Requirements
Start-up Expenses
Konstruksi + interior
Marketing & Promotion
Keuangan & ADM
Jaringan LAN
Peralatan (printer, fax, telp, dll)
Total Start-up Expenses
Rp 45,000
Rp 3,300
Rp 200
Rp 300
Rp 3,700
Rp 52,500
Start-up Assets
Cash Required
Start-up inventory URBANoffice (3 bulan)
Beban pegawai (3 bulan)
Overhead (3 bulan)
Total Assets
Total Requirements
Rp 300
Rp 600
Rp 4,590
Rp 5,490
Rp 57,990
(ilustrasi dalam ribuan rupiah)
2.2 Company Locations & Logo
Lokasi URBANoffice ini terletak di tengah kota Bandung yaitu jalan Merdeka 46 Bandung, untuk lokasi ini tidak perlu disanksikan lagi karena dari sisi transportasi sangat mudah dijangkau dan juga dapat meningkatkan image bagi para pelaku bisnis start-up yang menyewa dedicated space tersebut.
Untuk logo URBANoffice sendiri seperti gambar dibawah ini
Logo URBANoffice ini akan selalu ditampilkan pada setiap materi iklan baik secara online maupun offline dilengkapi dengan slogan “creative platform for creative people”
3.0 Products and Services
RBANoffice merupakan ruang kolaborasi yang dapat dijadikan ruang kerja bersama (collaborative workspace). Keunikan URBANoffice adalah
menawarkan penyewaan untuk harian maupun bulanan (pay as you go) sehingga tidak akan terbebani oleh biaya sewa yang sangat tinggi. URBANoffice diperuntukan untuk mobile worker, independent consultant dan para pelaku bisnis start-up dalam industri kreatif.
URBANoffice hadir untuk mengisi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi antara traditional office, coffee shop dan SOHO. Dimana bagi pelaku bisnis yang menjadikan rumah sebagai kantornya relatif tidak memerlukan biaya sewa namun kebanyakan merasa terisolasi dan kesulitan untuk fokus dalam bekerja, kemudian beberapa orang beralih pada coffee shop untuk meeting ataupun bertemu klien namun terkesan kurang profesional sedangkan bagi traditional office kendalanya adalah dari sisi biaya yang sangat tinggi. Maka dari itu URBANoffice hadir untuk menjadi solusi bagi para pelaku bisnis start-up
3.1 Product and Service Description
URBANoffice menyediakan dedicated space untuk para pelaku bisnis start-up baik perorangan ataupun secara group. Setiap penyewa dedicated space akan mendapatkan fasilitas berupa :
1. Wireless Fidelity (Wi-fi), setiap penyewa dedicated space dapat menggunakan wifi secara unlimited
2. Lounge, fasilitas ini bebas digunakan dan dapat digunakan untuk tempat sharing atas sekedar bersantai
3. Dedicated Printing, setiap penyewa URBANoffice dapat melakukan print (A4 maupun A3) dengan bebas sesuai quota yang dimilikinya
4. Meeting Room, fasilitas ini selain dapat digunakan untuk penyewa dedicated space dapat juga disewakan untuk umum
5. Food Express, setiap pengguna URBANoffice dapat membuat baik itu makanan ataupun minuman sendiri (self services) tanpa dikenakan biaya
Luas ruangan URBANoffice adalah sebesar 9 m x 3 m terdiri dari 2 lantai. Lantai 1 akan dijadikan lounge dan 4 dedicated space. Sedangkan lantai 2 sepenuhnya akan diisi dengan 8 dedicated space. Untuk meeting room terpisah dari ruangan dedicated space namun masih dalam satu lingkungan kantor. Biaya untuk dedicated space pada URBANoffice ini dimulai dari Rp 110.000 setiap bulannya dengan ketentuan yang berlaku
3.2 Competitive Comparison
Workhub sudah sangat berkembang di negara-negara maju, namun untuk Indonesia workhub sendiri baru muncul sekitar 1-2 tahun kebelakang sehingga untuk kompetitor khususnya
Bandung baru terdapat 1 kompetitor. URBANoffice ini mempunyai keunggulan dibandingkan dengan kompetitor yang telah berjalan terlebih dahulu yaitu :
3
U
1. Late Mover merupakan salah satu yang dapat dijadikan competitive advantage dimana dapat mengetahui seberapa besar potensi pasar yang dimiliki para pelaku bisnis start-up di Bandung dan dapat memberikan nilai tambah dibandingkan first mover
2. Lokasi URBANoffice ini juga sangat penting untuk dijadikan competitive advantage, jalan Merdeka merupakan lokasi ditengah pusat kota Bandung. Lokasi ini juga dapat meningkatkan image bagi para pelaku bisnis start-up yang menyewa di URBANoffice
3. Hal yang dapat menciptakan differentiation pada URBANoffice ini adalah facilities differentiation, dengan menggunakan quota printing management semua pengguna dapat dengan bebas print (A4 dan A3) berdasarkan quota yang dimiliki, food express dan meeting room juga fasilitas dapat digunakan secara gratis
4. Physical Evidence URBANoffice ini dijadikan sebagai keunggulan, dimana interior design akan menggunakan barang-barang recycle namun tetap menonjolakan elegan dan akan berbeda dengan desain kantor-kantor konvensional
3.3 Pricelist Services
Dalam URBANoffice di bagi menjadi 3 tipe service yang dapat dipilih oleh penyewa berdasakan kebutuhan yang diperlukannya. 3 tipe yang disediakan adalah sebagai berikut
1. URBANpost : cocok bagi pelaku bisnis start-up yang tidak membutuhkan ruang kerja namun masih dapat menggunakan fasilitas URBANoffice yang disediakan. URBANpost ini akan dikenakan biaya sebesar Rp 110.000
2. URBANpod : pada services ini pelaku bisnis start-up dapat menggunakan ruang kerja maksimal selama 10 hari kerja dan juga dapat menggunakan fasilitas URBANoffice selama masa membership masih berlaku (1 bulan). URBANpod ini akan dikenakan biaya sebesar Rp 250.000
3. URBANport : semua fasilitas dan jumlah hari dalam penggunaan ruang kerja diberikan selama 1 bulan penuh. URBANport ini akan dikenakan biaya sebesar Rp 440.000
(detail secara lengkap dapat dilihat pada appendix 1)
3.4 Future Products and Services
Selain menyediakan dedicated space, URBANoffice pada perkembangannya dapat merangkul para penyewa dedicated space tersebut untuk dapat menghasilkan collaborative product. Selain itu, seiring tumbuhnya pelaku bisnis start-up, URBANoffice akan membuka kantor cabang tidak hanya di pusat kota Bandung saja sehingga bagi pebisnis start-up yang jauh dari dari pusat kota dapat juga menggunakan fasilita yang ditawarkan URBANoffice. Setiap kantor cabang URBANoffice akan terintegrasi satu sama lainnya sehingga bagi semua pengguna dapat menggunakan semua kantor URBANoffice
4.0 Industry Analysis
okus dari URBANoffice ini adalah terletak pada segmen yang akan ditujunya, URBANoffice ini akan fokus pada segmen pelaku bisnis start-up dan juga mobile workers
yang bergerak di dunia industri kreatif arsitektur dan designer, karena pertumbuhan industri kreatif tersebut sangatlah tinggi sehingga potensi pebisnis start-up dalam bidang arsitektur dan designer di kota Bandung sangatlah menjanjikan.
4
F
4.1 Market Segmentation
Sekarang ini URBANoffice menargetkan pada Business to Business (B2B). Untuk lebih detail tentang segmen yang dituju URBANoffice, dijelaskan dibawah ini.
Business to Business (B2B) :Segmen yang akan dituju B2B ini adalah para pelaku bisnis start-up yang bergerak pada bidang industri kreatif khususnya arsitektur dan designer. Para pelaku bisnis start-up memiliki modal secara finansial yang terbatas sehingga URBANoffice menciptakan ruang kerja bersama (collaborative workspace) yang diperuntukan bagi mereka dengan biaya sewa yang terjangkau, sehingga kebutuhan mereka untuk memiliki ruang kerja dapat terpenuhi tanpa perlu memikirkan seberapa besar modal yang dibutuhkan untuk menyewa sebuah kantor. Selain itu juga penyewaan dedicated space di URBANoffice dapat dilakukan per bulan maupun per hari (pay as you go)
4.2 Market Needs
Kota Bandung merupakan kota kreatif dengan potensi sumber daya manusia kreatif terbesar dan Bandung juga terpilih sebagai pilot project kota kreatif se-Asia Timur di Yokohama 2007. Munculnya pebisnis dalam industri kreatif di Bandung ini tak lepas dari alam yang kondusif untuk mengembangkan industri kreatif, selain itu juga masyarakat kota Bandung sendiri terbuka terhadap ide-ide baru dan menghargai kebebasan individu menjadi modal utama bandung dalam pengembangan industri kreatif
“Sebanyak tiga kota berkontribusi besar terhadap pertumbuhan industri kreatif. Bandung adalah kota yang
kontribusinya tertinggi. Secara keseluruhan industri kreatif menyumbang 6% PDB nasional”
- - Mari Elka Pangestu -
Seperti yang disebutkan Mari Elka Pangestu tersebut Bandung menjadi salah satu kota penghasil industri kreatif tertinggi dan diperkirakan PDB nasional dari industri kreatif akan meningkat sebesar 5% per tahunnya. Berdasarkan data-data yang ada, dengan meningkatnya industri kreatif meningkat pula pelaku bisnis start-up dan juga mobile workers maka kebutuhan akan ruang kerja bersama (collaborative workspace) sangatlah diperlukan karena bagi mobile workers ataupun pelaku bisnis start-up kekuatan secara finansial untuk memiliki ruang kerja yang representatif sangatlah sulit dikarenakan harga sewa yang terlampau tinggi. Sehingga potensi akan kebutuhan ruang kerja yang representatif sangatlah besar. Ruang kerja bersama (collaborative workspace) yang representatif ini selain dari lokasi mudah dijangkau, dapat juga meningkatkan image perusahaan. Jika dilihat dari disisi penyewa, keuntungan yang didapat antara lain dapat menambah relasi dan juga sharing pengalaman
4.3 Five Competitive Forces
Jika URBANoffice ditinjau secara external berdasarkan 5 competitive forces maka dapat dilihat seperti dibawah ini
Power of Supplier :URBANoffice hanya mempunyai supplier berupa provider internet karena setiap penyewa dedicated space akan diberikan fasilitas wi-fi secara unlimeted. Sehingga jika dilihat dari sisi power of supplier dinilai rendah karena penyedia provider sudah sangat bervariasi sehingga URBANoffice dapat dengan mudah menentukan provider mana yang akan digunakan
Power of Buyer :Untuk kekuatan pembeli disini dapat dinilai medium karena penyedia collaborative workspace di Indonesia khususnya Bandung hanya ada beberapa saja sehingga kekuatan pembeli menjadi lemah namun yang menguatkankekuatan pembeli adalah munculnya barang substitusi yang cukup tinggi untuk ruang kantor bagi para mobile workers dan pelaku bisnis start-up
Threat of Substitutes :Barang substitusi untuk collaborative workspace cukup tinggi dikarenakan para pelaku bisnis start-up dan mobile workers dapat menggunakan kosan, apartment, cafe ataupun ruang publik lainnya untuk dijadikan ruang kerja
Threat of New Entrants :Dalam menjalankan bisnis collaborative workspace ancaman yang timbul dari pendatang baru akan sangat tinggi disaat permintaan akan ruang kerja bersama (collaborative workspace) meningkat tajam. Ancaman pendatang baru akan muncul dari pemilik ruko, pemilik gedung atau yang mempunyai space untuk dijadikan collaborative workspace
Competitive Rivalry :Persaingan usaha untuk kondisi sekarang masih sangat rendah karena penyedia collaborative workspace sendiri hanya baru ada 1 kompetitor khususnya di kota Bandung. Sehingga untuk memasuki pasar ini masih terbuka lebar
4.4 Competitors
Dalam memasuki suatu bisnis tentu saja URBANoffice harus memperhatikan siapa saja yang menjadi kompetitor. Kompetitor disini dapat kita bagi menjadi dua jenis : direct competitors dan indirect competitors. Mengenai kompetitor URBANoffice dijelaskan dibawah ini :
5
Competitive Rivalry
(LOW)
Power of Supplier
(LOW)
Threat of New Entrants
(HIGH)
Threat of Substitutes
(HIGH)
Power of Buyer
(MEDIUM)
Direct Competitors :Direct Competitors adalah kompetitor yang akan secara langsung bersaing dalam bisnis yang sejenis, dalam hal collaborative workspace yang menjadi direct competitors hanya terdapat 1 kompetitor dengan jasa yang ditawarkan sebagai berikut :
Product Place 8 Dedicated space Taman Sari 2 (dalam luas 2.7m x 9m) Bandung
Facilities Price Tidak memiliki meeting room Rp 250.000 Tidak memiliki lahan parkir Print sepuasnya Wi-fi unlimeted
Strengths : Telah memiliki program-program yang terjadwal, sehingga para penyewa sudah memiliki ikatan emotional yang cukup kuat
Weaknesses : Keterbatasan akan luas ruangan menyebabkan ketidaktersediaan akan fasilitas-fasilitas lain yang dibutuhkan seperti : meeting room, lounge, bar dll. Selain itu yang menjadi penyewa collaborative workspace semua pelaku industri kreatif sehingga terlalu beragam pelaku indsutri kreatif dengan latar belakang yang sangat berbeda
Indirect Competitors :Dalam hal Indirect Competitors disini cukup tinggi seperti yang disebutkan dalam Threat of Substitutes dimana barang pengganti untuk mencari ruang kerja bersama (collaborative workspace) cukup bervariasi seperti : kosan dapat dijadikan ruang kantor, apartment, cafe atau ruang publik lainnya. Semua tempat itu dapat dijadikan alternatif mereka bekerja. Namun yang dapat menjadikan URBANoffice menjadi salah satu pilihan adalah dapat meningkatkan image perusahaan dikarenakan mempunyai tempat kantor yang representatif
4.5 SWOT Analysis
Analisis SWOT diperlukan agar URBANoffice tepat dalam strategi yang akan diterapkan untuk bersaing dengan kompetitor. Untuk lebih jelas mengenai analisis SWOT dapat dilihat berikut ini
Strengths :Kekuatan URBANoffice jika dibanding dengan kompetitor secara langsung adalah posisi yang sangat strategis yang terletak di Jl. Merdeka 46 Bandung, fasilitas yang disediakan URBANoffice diharapkan menciptakan facilities differentiations seperti : meeting room, lounge, food express, common facilities. Selain itu URBANoffice memiliki cukup lahan parkir. Disamping itu juga keunggulan yang lain adalah menguatkan pada interior design sehingga walaupun lahan tidak terlalu luas namun pengguna akan tetap nyaman dalam bekerja
Weaknesses :Kelemahan URBANoffice ini tidak mampu menampung sejumlah mobil untuk setiap penyewa yang tersedia sebanyak 12 dedicated space, namun untuk lahan parkir motor mencukupi untuk semua penyewa dedicated space
Opportunities :Peluang dalam menjadi penyedia ruang kerja bersama (collaborative workspace) masih cukup terbuka lebar dikarenakan semakin tumbuhnya pelaku industri kreatif khususnya kota Bandung. Selain itu peluang URBANoffice ini adalah dapat menciptakan inkubator bisnis dimana parapelaku bisnis industri kreatif akan berkumpul, maka peluang untuk menciptakan suatu karya akan sangat terbuka lebar
Threats :Yang menjadi ancaman dalam bisnis ruang kerja bersama (collaborative workspace) disini adalah tingginya barang substitusi dan ancaman dari pendatang baru yang memiliki ruang kosong yang tidak terpakai. Untuk mengatasi tingginya barang substitusi dan pendatang baru, URBANoffice haruslah menciptakan emotional benefit bagi para penyewa dedicated space sehingga selain functional benefit yang mereka peroleh mereka juga mendapatkan emotional benefit.
5.0 Strategy Implementation
isnis yang baik tidak hanya harus kuat dalam hal perencanaan namun harus kuat pula dalam hal penerapan strategi. Tanpa adanya eksekusi yang baik
maka bisnis itu tidak akanlah berjalan, sehingga dibawah ini akan dijelaskan strategi-strategi apa saja yang akan menjadi panduan dalam merealisasikan URBANoffice
5.1 Marketing Strategy
Untuk mampu diterima pasar dan meningkatkan brand URBANoffice di mata para pelaku bisnis start-up dan mobile workers maka diharuskan menerapkan beberapa program marketing yang tepat dengan target pasar kita. seperti : focus differentiation dan late mover
6
STRENGTHS
๏ Letak strategis ๏ Fasilitas๏ Design yang kuat
OPPORTUNITIES
๏ Berkembangnya pelaku bisnis start-up
๏ Menjadi inkubator bisnis
WEAKNESSES
๏ Lahan parkir tidak terlalu luas
THREATS
๏ Banyak barang substitusi
๏ Ancaman pendatang baru
S W
O T
B
5.1.1 Pricing Strategy
URBANoffice tidak akan bersaing masalah harga dengan kompetitor karena harga yang ditawarkan URBANoffice lebih tinggi dibanding dengan kompetitor. URBANoffice mengedepankan image (emotional benefit) dan facilities differentiation dibanding kompetitor yang sudah ada. Untuk penyewaan dedicated space dikenakan biaya dengan range Rp 110.000 - Rp 440.000 per dedicated space, sedangkan untuk meeting room Rp 55.000 per 1 jam
5.1.2 Positioning Strategy
Dalam hal positioning, URBANoffice akan memposisikan sebagai one man office lifestyle dengan kekuatan pada kemudahan dalam hal pengaksesan kantor URBANoffice baik kemudahan dari sisi klien pebisnis start-up maupun kemudahan dari sisi pebisnis start-up tersebut (reachable). Selain itu, kekuatan yang akan ditawarkan untuk penyewa dedicated space adalah tidak perlunya kesulitan memiliki kantor yg representatif dengan keterbatasan mengenai mahalnya memiliki kantor di tengah kota Bandung (simple)
5.2 Competitive Edge
URBANoffice memiliki jumlah keunggulan dalam industri bisnis ini. Berikut ini secara jelas keunggulan yang dimiliki oleh URBANoffice :
1. Jumlah kapasitas yang dapat menampung kurang lebih 16 para pelaku bisnis start-up dalam industri kreatif
2. Berbagai macam fasilitas yang disediakan mulai dari menyediakan peralatan dasar yang dibutuhkan perusahaan dengan sistem bebas pakai (common facilities) seperti : print sepuasnya, amplop, paper clip, dan sebagainya. Selain common facilities, URBANoffice juga menyediakan meeting room wi-fi, food express dan lounge sehingga URBANoffice ini tidak hanya sekedar berperan sebagai kantor tapi juga dapat berperan sebagai ruang kreatifitas
3. Lokasi URBANoffice menjadi keunggulan tersendiri, dimana lokasinya yang berada di tengah kota Bandung tepatnya Jl. Merdeka 46. Sehingga selain posisi kantor yang sangat strategis dapat juga meningkatkan image dari pengguna jasa URBANoffice tersebut dalam bonatifitas
4. Emotional benefit yang akan dimunculkan URBANoffice disini adalah bukan sebagai ruang kantor yang kaku namun lebih pada ruang kreatif para pelaku bisnis start-up lokal Bandung, sehingga dari tata letak / layouting kantornya pun akan didesain berdasarkan behaviour para pelaku industri kreatif
5.3 Marketing Programs
Perusahaan saat ini beroperasi dengan berbagai strategi pemasaran yang komprehensif untuk secara efektif dapat menjangkau konsumen yang dimaksud. URBANoffice akan menggunakan Integrated Marketing Communication (IMC)
baik secara online maupun offline. Untuk lebih jelas dapat dilihat berikut ini
Social Media Strategy :Dari strategi ini akan lebih menitikberatkan pada edukasi secara social media online melalui twitter, facebook dan juga menjadi arus informasi mengenai URBANoffice secara online baik itu mengenai produk jasa apa saja yang ditawarkan hingga karya-karya apa saja yang telah dibuat oleh para pelaku bisnis start-up penyewa URBANoffice
Media Strategy :Strategi media disini baik secara online maupun offline. Strategi secara online adalah peliputan oleh media online seperti : detik.com, dailysocial.com. Sedangkan strategi secara offline adalah melalui peliputan media offline seperti : pikiran rakyat dan tribun jabar
7
Propaganda & Booklet Strategy :Pada strategi disini akan dilakukan pada awal yang bertujuan untuk propaganda para pelaku bisnis start-up. Propaganda ini bertujuan untuk memrubah persepsi untuk memiliki ruang kerja bersama (collaborative workspace). Selain propaganda, akan di buat juga booklet yang akan ditujukan langsung kepada pelaku bisnis start-up tersebut. Dalam booklet tersebut akan memberikan informasi secara lengkap mengenai URBANoffice dari harga dedicated space, gambar 3D mengenai URBANoffice hingga fasilitas apa saja yang terdapat pada URBANoffice. Untuk gambar booklet dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Website Strategy :URBANoffice akan menggunakan website sebagai salah satu strategy secara online, pada website strategy akan saling melengkapi dengan social media online. Website URBANoffice akan dibuat dari platform tumblr dan akan dikonsep mini blog sehingga setiap harinya akan melakukan posting yang akan secara langsung dilihat oleh pengikut tumblr URBANoffice. Selain posting blog terdapat juga informasi mengenai service yang ditawarkan, pelaku bisnis start-up siapa saja yang telahbergabung dengan URBANoffice, portfolio mereka akan diupload di http://urbanofficebdg.com
6.0 Operational Plan
RBANoffice merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, sehingga dalam hal operasional sangatlah penting. Hal yang perlu diperhatikan agar
mampu memenuhi kepuasan klien URBANoffice adalah pengaturan mengenai jam operasional dan keamanan peralatan URBANoffice . Untuk masalah jam operasional, URBANoffice akan buka 24 jam karena mengikuti behaviour target konsumen dari URBANoffice itu sendiri, Untuk menjaga kelancaran perusahaan, maka dalam menjalankan fungsi operasional akan dibutuhkan setidaknya 1 personel
6.1 Personnel Plan
Setelah mengetahui jumlah personel yang diperlukan maka dapat digambarkan proyeksi payroll untuk pegawai, untuk lebih jelas dapat dilihat dibawah ini
Personnel Payroll Plan
Pembantu Umum
Marketing, Opersional, Keuangan
Pay Range Keterangan
Rp200,000 Bertugas menjaga kebersihan kantor, menydediakan food express dan juga memegang kunci kantor
null Jobdesk ini akan dikelola oleh pemegang saham aktif, untuk mengenai pembayaran akan dibayar dari 40% net profit setiap bulannya
6.2 Office Plan
Selain pegawai tentu saja tedapat biaya-biaya operasional kantor yang harus dikeluarkan untuk menjaga operasional kantor tetap berjalan lancar
8
U
Office Plan
Listrik & Air
Kebersihan
Internet
Inventori kertas A4 dan A3 / minuman
Pay Range Keterangan
Rp400,000 Biaya listrik dan air selama sebulan secara normal tidak akan lebih dari Rp 400.000
Rp50,000 Biaya kebersihan ini berbeda dengan kebersihan kantor melainkan untuk kebersihan yang dikenakan oleh RT/RW
Rp400,000 Internet ini sudah fix besarannya karena menggunakan paket unlimeted
Rp680,000 Biaya ini untuk keperluan food express dan printing untuk maksimal 16 penyewa dedicated space namun besarannya masih bersifat variable
7.0 Financial Plan
erdasarkan projeksi kami, investasi untuk URBANoffice sebesar Rp 58.000.000, Dana tersebut akan digunakan untuk biaya operasional awal , interior dan
konstruksi URBANoffice dan kebutuhan lainnya
7.1 Projected Investment
Kami sebagai founder URBANoffice mempersiapkan modal awal sebesar Rp ????. Kebutuhan investasi awal URBANoffice adalah Rp. 58.000.000 sehingga kami masih membutuhkan investasi seed capital sebesar Rp ?? . Pembagian saham akan berdasarkan jumlah lembar saham dengan harga per lembar saham sebesar Rp 10.000
Capital
Founder Investment
Planned Investment
Total Investment
Start-up Expenses
Total Capital
Material Inmaterial
Rp 18,200 Rp 23,200
Rp 39,800 -
Rp 58,000 -
Rp 52,500 -
Rp 5,500 -
(ilustrasi dalam ribuan rupiah)
7.2 Projected Expense
Proyeksi biaya pengeluaran awal (start-up expenses) digambarkan dalam tabel dibawah ini. Pengeluaran terbesar adalah untuk konstruksi dan interior URBANoffice
Start-up Expenses
Konstruksi & Interior Design
1. Konstruksi semi permanen
2. Interior
Keuangan & ADM
1. Biaya adm & keuangan
Marketing
1. Booklet
2. Poster A3
3. Peliputan offline/online
Jaringan
1. Setting internet
2. Printer management
Peralatan
1. Printer A3, fax, scan
2. Modem wireless router
Total Start-up Expenses
Harga Qty Total
Rp35,000 1 Rp35,000
Rp10,000 1 Rp10,000
Rp200 1 Rp200
Rp8 50 Rp400
Rp8 50 Rp400
Rp2,500 1 Rp2,500
Rp200 1 Rp200
Rp100 1 Rp100
Rp3,000 1 Rp3,000
Rp700 1 Rp700
Rp 52,500
(ilustrasi dalam ribuan rupiah)
7.3 Sales Forecast
Dari sales forecast ini menggambarkan total revenue dari multiple products URBANoffice per tahun dengan tingkat rata-rata okupansi tahun pertama sebesar 78% (8 URBANport, 4 URBANpod) dan diharapkan okupansi meningkat pada tahun berikut sebesar 5%.
(detail secara lengkap dapat dilihat pada appendix 2)
7.4 Projected Profit and Loss
Bisnis URBANoffice diproyeksikan akan mencapai rata-rata net profit sebesar 57% pada tahun pertama berjalan
Rp-2,000
Rp-1,000
Rp0
Rp1,000
Rp2,000
Rp3,000
Rp4,000
Rp5,000
Bulan 1 Bulan 4 Bulan 8 Bulan 12
Profit Monthly
Sales Net Profit expense
9
B
7.5 Projected Cash Flow
Faktor terpenting dalam analisis keuangan adalah bahwa cash balance tidak boleh bernilai negatif disaat periode net cash flow bernilai negatif. Pada bulan ke-6 dan bulan ke-12 net cash flow bernilai negatif dikarenakan pengeluaran deviden untuk para shareholder (berdasarkan perhitungan EPS). Projected cash flow URBANoffice dapat dilihat pada grafik di bawah ini
Rp-9,000
Rp-6,000
Rp-3,000
Rp0
Rp3,000
Rp6,000
Rp9,000
Rp12,000
Rp15,000
Bulan 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 9 Bulan 12
Cash Flow
Net Cash Flow Cash Balance
7.6 NPV and Payback Period
Data-data rmonthly revenue, variable expenses, fixed expenses dapat diolah untuk mengetahui monthly break-even point. Dari data dibawah ini revenue yang harus dipenuhi setiap bulannya minimal Rp 1.220.000 dengan proporsi 2 URBANport dan 2 URBANpod atau dengan kata lain okupansi sebesar 25%
Product BEP
Revenue
Variable Expenses
Contribution Margin
FIxed Expenses
Operating Income
okupansi (%)
okupansi (jumlah)
URBANpod URBANport Total
Rp500 Rp880 Rp1,380
Rp80 Rp90 Rp170
Rp420 Rp790 Rp1,210
Rp1,050
160
25% 25% 25%
2 2
(ilustrasi dalam ribuan rupiah)
Data lain yang menjadi pertimbangan dalam suatu investasi adalah nilai NPV dan payback period. Untuk nilai NPV selama 3 tahun akan dicapai sebesar Rp 39.637.000 dengan lama pengembalian investasi (payback period) dalam kurun waktu 1.9 Tahun. Proyeksi perhitungan NPV dan payback period dapat dilihat dibawah ini
Net Income
Tahun
0
1
2
3
NPV
Rp Discounted Pay Back
(Rp57,990)
Rp30,359 (Rp27,631)
Rp32,506 0.9
Rp34,762
Rp39,637
ilustrasi dalam ribuan rupiah)
7.7 Sensitivity Analysis
Analisis sensitifitas memperlihatkan batas krusial dalam menjalankan skenario URBANoffice. Worst case diasumsikan jika nilai revenue menurun sebesar 25% dari skenario awal.
Rp-1,600
Rp-800
Rp0
Rp800
Rp1,600
Rp2,400
Rp3,200
Rp4,000
Bulan 1 Bulan 4 Bulan 8 Bulan 12
Profit Monthly (decrease 25%)
Sales Net Profit expense
Rp-9,000
Rp-6,000
Rp-3,000
Rp0
Rp3,000
Rp6,000
Rp9,000
Rp12,000
Rp15,000
Bulan 1 Bulan 6 Bulan 12
Cash Flow (decrease 25%)
Net Cash Flow Cash Balance
Dengan menurunnya revenue sebesar 25% masih layak untuk dijalankan dengan pay bak period selama 2.7 tahun, namun jika melebihi dari 25% investasi sudah tidak layak untuk dijalankan karena NPV akan bernilai negatif
10
Top Related