i
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PETA
LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI METODE TALKING STICK
PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HUDA KRANDON LOR 02
KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
ZIADATUL HASANAH
NIM. 11510001
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2014
ii
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PETA
LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI METODE TALKING STICK
PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HUDA KRANDON LOR 02
KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
ZIADATUL HASANAH
NIM. 11510001
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2014
iii
iv
v
vi
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Buku adalah guru tersabar yang ada di dunia, belajarlah bersabar dari gurumu
tersebut sehingga ilmu yang ada didalamnya akan kamu kuasai
PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tuaku
2. Kakak-kakakku yang tercinta
3. Tunanganku (Sulistiono)
4. Sahabatku (NofiaMualisadanNurFaizah)
5. Teman-temanmahasiswaseperjuangankukhususnyateman-temanku PGMI
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya dan sholawat serta salam penulis
panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita menuju
zaman yang penuh keterangan ini, penyusunan skripsi yang berjudul “Upaya
Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi
Peta Lingkungan Setempatmelalui Metode Talking Stick Pada Siswa Kelas IV Di
MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang Tahun 2014” dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak
mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai
pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi
tersebut dapat diatasi. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan kepada kedua orang tuakuyang telah dengan sabar, tekun, tulus dan
ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi,
arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun
skripsi.
Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada:
1. BapakDr. H. RahmatHariyadiM.Pd.selakuKetua STAIN Salatiga
2. BapakSuwardi, S.Pd.,M.Pd. selakuKetuaJurusanTarbiyah STAIN Salatiga.
3. IbuPeniSusapti, S.Si.,M.Si. selakuKetuaProgamStudi PGMI STAIN
Salatiga.
4. BapakRasimin, M.Pd. selakuDosenPembimbing
ix
5. BapakdanIbudosen STAIN Salatiga yang
telahmembekaliberbagaiilmupengetahuan,
sehinggapenelitimampumenyelesaikanpenelitianskripsiini.
6. Karyawan-karyawati STAIN Salatiga yang
telahmemberikanlayanansertabantuan.
7. Ayah danIbutercinta yang telahmengasuh, mendidik,
membimbingsertamemotivasikepadapenulis, baik moral maupun spiritual.
8. Kepalasekolahbesertastafnya yang telahmemberikanijinpenelitian di MI
Nurul Huda KrandonLor 02
9. Semuapihak yang telahmembantudalampenelitianini,
sehinggadapatterselesaikandenganbaiksemogaamalkebaikannyaditerimadisi
si Allah SWT.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran
dan kritikyang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Suruh, 28 Agustus 2014
Peneliti
ZIADATUL HASANAH
NIM 11510001
x
ABSTRAK
Hasanah, Ziadatul. 2014. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial Materi Peta Lingkungan Setempat Melalui Metode
Talking Stick pada Siswa Kelas IV Di MI Nurul Huda Krandon Lor 02
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang TahunPelajaran 2014/2015.
Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing
Rasimin, M.pd.
Kata kunci: Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar dan Metode Talking Stick.
Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan prestasi belajar IPS
Pokok Bahasan Peta Lingkungan Setempat melalui metode Talking Stick pada
siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun 2014. Masalah yang ingin dijawab
dalam penelitian ini adalah:Apakah penggunaan metode Talking Stick dapat
meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS materi peta lingkungan
setempat siswa kelas IV Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015? Guna
menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang
dilakukan dengan 1 pra siklus dan 3 siklus. Tiap siklusnya merupakan rangkaian
kegiatan yang terdiri dari 1) Planning, untuk mengidentifikasi masalah dan
merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrument penelitian
lainnya. 2) Acting, melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran IPS pokok
bahasan pengertian peta dan komponen-komponen peta, 3) Observing,
pengambilan data tentang hasil melalui tes dan lembar pengamatan, 4) Reflekting,
menganalisis data hasil pengamatan. Subyek dalam penelitian ini adalah semua
siswa kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang yang berjumlah 16 siswa, terdiri dari 9 siswa laki-laki
dan 7 siswi perempuan. Penelitian ini menggunakan metode Talking Stick pada
saat pembelajaran IPS.
Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode
Talking Stick mampu menarik perhatian siswa terhadap pelajaran IPS. Dapat
dilihat dari hasil pengamatan siswa terhadap perhatian belajar siswa
menunjukkan, pra-siklus yang memenuhi KKM ada 3 siswa (18,75%), setelah
menggunakan metode Talking Stick pada siklus I menjadi 7 siswa (43,75%),
siklus II menjadi 12 siswa (75%) dan siklus III menjadi 16 siswa (100%). Nilai
yang tidak memenuhi KKM pada pra-siklusada 13 siswa (81,25%), setelah
menggunakan metode Talking Stick pada siklus I menjadi 9 siswa(56,25%), siklus
II menjadi 4 siswa (25%) dan siklus III (0%). Dengan menggunakan metode
Talking Stick yang tepat akan mampu meningkatkan prestasi dan ketuntasan
belajar siswa, dilihat dari rata-rata hasil tes formatif pada setiap siklus yaitu pra-
siklus (54,38), siklus I menjadi (65,63), siklus II menjadi (75) dan siklus III
menjadi (86,25). Mengacu pada hasil penelitian, peneliti menyarankan kepada
para guru atau calon guru untuk selalu meningkatkan kreatifitas dalam memilih
metode, media, model dan strategi pembelajaran yangbervariasi.
xi
DAFTAR ISI
Sampul Judul ..................................................................................... i
Lembar Berlogo ................................................................................ ii
Persetujuan Pembimbing .................................................................. iii
Pengesahan Kelulusan ...................................................................... iv
Pernyataan Keaslian Tulisan ............................................................. v
Motto dan Persembahan .................................................................... vi
Kata Pengantar .................................................................................. vii
Abstrak............................................................................................... ix
Daftar Isi ........................................................................................... x
Daftar Tabel ...................................................................................... xiii
Daftar Gambar .................................................................................. xiv
Daftar Lampiran ................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah ................................................. 1
B. RumusanMasalah ........................................................... 5
C. TujuanPenelitian ............................................................ 6
D. HipotesisTindakan ......................................................... 6
E. ManfaatPenelitian .......................................................... 7
F. DefinisiOperasional ....................................................... 8
G. Metode Penelitian............................................................ 9
H. SistematikaPenulisan ..................................................... 16
xii
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. PrestasiBelajar IPS ......................................................... 17
1. PengertianPrestasiBelajar ....................................... 17
2. Ciri-ciriBelajar ......................................................... 19
3. Prinsip-prinsipBelajar .............................................. 20
4. Faktor-faktor yang MempengaruhiBelajar .............. 22
B. Pelajaran IPS ................................................................... 23
1. PengertianIPS ........................................................... 23
2. FungsidanTujuan IPS di SD/MI ............................. 23
3. RuangLingkupPelajaranIPS ................................... 24
4. MateriPetaLingkunganSetempat ............................ 25
C. MetodeTalking Stick
1. MetodeTalking Stick………………………………... 30
2. Langkah-langkahMetodeTalking Stick……………… 31
3. KelebihandanKelemahanMetodeTalking Stcik….. 33
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. DeskripsiPelaksanaanSiklus I ............................................. 34
B. DeskripsiPelaksanaanSiklusII ............................................ 43
C. DeskripsiPelaksanaanSiklus III .......................................... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus ........................................................ 56
1. Pra-Siklus .................................................................. 56
2. SiklusI ....................................................................... 58
xiii
3. Siklus II ..................................................................... 60
4. SiklusIII .................................................................... 64
B. Pembahasan...................................................................... 67
1. HasilRekapitulasi ...................................................... 67
2. Pra-Siklus................................................................... 69
3. Siklus I........................................................................ 69
4. Siklus II....................................................................... 70
5. Siklus III...................................................................... 71
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................ 73
B. Saran.................................................................................. 73
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
Daftar Riwayat Hidup Penulis
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar NIilai Ulangan Kenaikan Kelas Tahun Pelajaran 2013/2014
Tabel 3.1 Daftar Nama Siswa Kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang
Tabel 4.1 Hasil Tes Formatif pada Pra-Siklus
Tabel 4.2 Presentase Siswa Yang Dapat Menjawab Pertanyaan dengan
Menggunakan Metode Talking Stick Secara Kelompok Besar
Tabel 4.3 Hasil Tes Formatif pada Siklus I
Tabel 4.4 Presentase Siswa Yang Dapat Menjawab Pertanyaan dengan
Menggunakan Metode Talking Stick Secara Kelompok
Tabel 4.5 Hasil Tes Formatif pada Siklus II
Tabel 4.6 Presentase Siswa Yang Dapat Menjawab Pertanyaan dengan
Menggunakan Metode Talking Stick Secara Kelompok Besar (Lingkaran Besar)
Tabel 4.7 Hasil Formatif pada Siklus III
Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus
Tabel 4.9 Hasil Rekapitulasi Tentang Ketuntasan Siswa
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan individu untuk membentuk
kepribadian manusia seuntuhnya dengan jalan membina seluruh potensi yang
ada pada diri anak baik jasmani maupun rohani. Salah satu cara pendidik
membina anak dalam hal menjadi warga negara yang baik atau makhluk sosial
yang baik dapat melalui pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mempunyai tujuan membentuk warga
negara yang baik, yaitu sebagai warga negara yang memiliki kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup di masyarakat dan memiliki fungsi.
(Rasimin, 2012: 81). Somantri dalam bukunya Rasimin (2012: 38) mengatakan
bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan program pendidikan yang
memilih bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanities yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan
pendidikan.
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan instruksi yang
dilakukan guru dalam proses belajar mengajar materi Ilmu Pengetahuan Sosial
kepada peserta didik. Proses pembelajaran ini akan berjalan sesuai dengan
tujuan jika ada fasilitas yang memadai. Peserta didik juga akan lebih faham
2
dengan apa yang dijelaskan guru jika ada suatu cara atau metode pembelajaran
yang dapat memperjelas materi tersebut.
Menurut Daldjoeni (1981: 11) materi IPS bersumber pada pusat kegiatan
hidup manusia seperti manusia dengan alam lingkungannya, manusia dengan
kelompoknya, manusia dengan manusia lainnya dalam usaha mencari nafkah,
usaha mengadakan impuls agama dan seterusnya.
Materi dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti Geografi, Sejarah,
Sosiologi, Antropologi, Psikologi Sosial, Ekonomi, Ilmu Politik, Ilmu Hukum
dan ilmu-ilmu sosial lainnya, dijadikan bahan buku bagi pelaksanaan program
pendidikan pengajaran di sekolah dasar dan menengah. (Ahmadi, 1991: 3).
Materi Ilmu Pengetahuan Sosial sering disebut peserta didik sebagai
sebuah materi penghafal saja tanpa mengambil makna yang terkandung dalam
materi tersebut. Anggapan tersebut dapat muncul karena kebosanan siswa dalam
menerima pelajaran hanya melalui penjelasan dari guru yang monoton dan tidak
variatif, sehingga iklim kelas pun menjadi tidak kondusif.
Guru yang ideal adalah guru yang mampu menjelaskan materi kepada
peserta didik dengan jelas dan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang ideal adalah
siswa yang mampu memahami apa yang dijelaskan oleh gurunya. Salah satu
cara untuk menjadi guru yang ideal dan menjadikan siswa MI yang ideal adalah
dengan menggunakan metode Talking Stick.
Metode adalah cara guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa
untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini baik bagi guru (metode mengajar) maupun
bagi murid (metode belajar).(Surakhmad, 1980: 96).
3
Metode adalah cara guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa
untuk mencapai tujuan tertentu. Beberapa metode dapat dimanfaatkan guru
mulai dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks. (Suprayekti, 2003:
13).
Metode Talking Stick adalah metode pembelajaran kelompok dengan
bantuan tongkat.Kelompok yang memegang tongkat terlebih dahulu wajib
menjawab pertanyaan dari guru setelah mereka mempelajari materi
pokoknya.Kegiatan ini diulang sampai semua kelompok mendapat giliran untuk
menjawab pertanyaan dari guru. (Huda, 2013: 224).
Metode Talking Stick diawali oleh penjelasan guru mengenai materi pokok
yang akan dipelajari. Peserta didik diberi kesempatan membaca dan mempelajari
materi tersebut. Berikan waktu yang cukup untuk aktivitas ini. Guru selanjutnya
meminta kepada peserta didik menutup bukunya. Guru mengambil tongkat yang
telah dipersiapkan sebelumnya. Tongkat tersebut diberikan kepada salah satu
peserta didik. Ketika stick bergulir dari peserta didik ke peserta didik lainnya,
seyogyanya diiringi musik. (Suprijono, 2012: 109-110).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka peneliti menarik kesimpulan
bahwa metode talking stick merupakan suatu cara yang dilakukan oleh guru
dengan memanfaatkan tongkat sebagai penyalur dalam menjelaskan materi
kepada peserta didik sehingga peserta didik mampu menangkapnya secara detail
dan jelas. Dengan adanya metode tersebut guru mampu menarik perhatian
peserta didik untuk dapat mengikuti proses belajar secara menyenangkan dan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
4
Namun pengamatan di lapangan masih banyak guru-guru MI khususnya
di MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon lor Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan materi
tanpa memberikan suatu metode variasi untuk memperjelas apa yang dijelaskan.
Hal tersebut dilakukan secara berulang-ulang, sehingga menjadikan siswa bosan
terhadap materi yang di berikan oleh guru.
Dari pengamatan tentang pembelajaran IPS pada tahun sebelumnya yaitu
pada kurikulum KTSP di MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun ajaran 2013/2014 yaitu sejumlah
12 siswa hanya 3 siswa yang mencapai ketuntasan minimal dengan KKM 70.
Tabel 1.1 Berikut daftar nilai ulangan kenaikan kelas tahun ajaran
2013/2014
No Nama KKM Nilai Ketuntasan
1 Ahmad Fatkhur R 70 70 T
2 Agus Maulana 70 45 TT
3 Fitri Mayasari 70 28 TT
4 Iza Lutfia Arkadia 70 46 TT
5 M. Khaqim 70 55 TT
6 M. Hanif Ansori 70 62 TT
7 M. Muttaqim 70 53 TT
8 Rizki Aulia F.R 70 75 T
9 Siti Qomariyah 70 50 TT
10 Sulistiowati 70 53 TT
11 Slamet Widodo 70 70 T
5
12 Ulfayani 70 30 TT
Rata-rata 53,08
Berdasarkan hasil ulangan kenaikan kelas di atas maka guru kelas IV MI
Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang mengambil langkah kurikulum KTSP (belum mengikuti kurikulum
baru/pembelajaran tematik) digunakan kembali dikarenakan masih ada 3 siswa
yaitu Agus Maulana, Fitri Mayasari dan Ulfayani yang harus tinggal kelas
dikarenakan belum mencapai KKM yang telah ditentukan. Oleh karena itu
peneliti menganggap penting untuk melakukan penelitian dalam rangka
memperbaiki kualitas Guru MI dengan judul penelitian:
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI PETA LINGKUNGAN
SETEMPAT MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA
KELAS IV DI MI NURUL HUDA KRANDON LOR 02 DESA KRANDON
LOR KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014.
B. Rumusan Masalah
Pokok permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan
adalah: Apakah penggunaan metode talking stick dapat meningkatkan prestasi
belajar IPS materi peta lingkungan setempat pada siswa kelas IV di MI Nurul
Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2014/2015?
6
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah :Untukmeningkatkan prestasi
belajar IPS materi peta lingkungan setempat melalui penggunaan metode talking
stickpada siswa kelas IV Nurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah dugaan sementara tentang jawaban atas masalah
penelitian yang akan diuji melalui penelitian. Adapun hipotesis dalam
penelitian ini adalah: Melalui metode talking stick dapat meningkatkan
prestasi belajar IPS materi peta lingkungan setempat pada siswa kelas IVdi
MINurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang
tahun pelajaran 2014/2015.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode talking stick dapat dikatakan berhasil jika indikator
keberhasilan dapat dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran. Adapun
indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
a. Meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Peta
Lingkungan Setempat pada siswa kelas IV.
b. Mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) Ilmu Pengetahuan Sosial
materi Peta Lingkungan Setempat siswa kelas IV, minimal 85% dari total
siswa.
7
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini daharapkan dapat dimanfaatkan sebagai referensi
atau acuan yang dapat dijadikan pedoman guru dalam meningkatkan
prestasi belajar IPS materi peta lingkungan setempat menggunakan
metode talking stick.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Pendidik
Dengan mengetahui hasil penelitian apabila terdapat kekurangan
dalam menyampaikan materi dengan menggunakan metode talking stick
maka bagi para guru untuk dapat menghindari adanya kesalahan dan lebih
meningkatkan serta memacu untuk lebih berkreatif dalam menyampaikan
materi kepada siswa.
b. Bagi Peserta Didik
Sebagai sarana motivasi belajar untuk meningkatkan pemahaman
dan prestasi belajar siswa.
c. Bagi Madrasah
Dari hasil penelitian ini diharapkan prestasi belajar seluruh siswa MI
Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang meningkat sehingga dapat mencapai standard
nasional pendidikan (SNP).
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran atas maksut utama penulis dalam
penggunaan judul, maka akan dijelaskan definisi istilah berikut:
1. Upaya Meningkatkan
8
Upaya adalah usaha (syarat) untuk menyampaikan maksud; akal;
ikhtiar: tiada padanya, tak ada akal (usaha, ikhtiar); mengikhtiarkan
(supaya); mengambil tindakan (untuk, supaya): -jalan yang aman
tenteram bagi penganutnya; selekas-lekasnya diupayakannya untuk
memberantas kekacauan. (KBBI, 2008: 1345).
Meningkatkan adalah menaikkan (derajat, taraf dan sebagainya);
mempertinggi; memperhebat (KBBI, 2006: 1280) maka dapat diartikan
sebagai gambaran siswa untuk meningkatkan kemampuan dirinya
menjadi lebih tinggi.
2. Prestasi Belajar IPS
Prestasi adalah hasil yang dicapai (dilakukan, dikerjakan, dsb).
(KBBI, 2006: 910).Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan
adanya perubahan diri seseorang. Perubahan sebagai hasil belajar dapat
ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuan,
pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan,
kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain pada individu yang sedang
belajar (Rasimin, 2012: 49).Prestasi belajar adalah suatu pencapaian
hasil belajar.
Sedangkan IPS menurut Rasimin (2012: 38) berpendapat bahwa
ilmu pengetahuan sosial merupakan program pendidikan yang memilih
bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanities yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan
pendidikan. Sehingga yang dimaksud dengan prestasi belajar IPS adalah
9
suatu pencapaian hasil belajar yang kaitannya dengan materi-materi
dalam pembelajaran IPS dimana dapat dikatakan berhasil jika telah
mencapai kkm yang telah ditentukan.
3. Metode Talking Stick
Metode Talking Stick adalah metode pembelajaran kelompok
dengan bantuan tongkat. (Huda, 2013: 224). Jadi yang dimaksud dengan
judul Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Peta Lingkungan Setempat pada Siswa Kelas IV di MI Nurul
Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2014/2015 adalah usaha meningkatkan prestasi peserta didik
dengan memanfaatkan metode talking stick.
G. Metode Penelitian
a. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang diterapkan berupa penelitian tindakan
kelas.Alasan dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas adalah Karena
pelajaran IPS yang sifatnya hafalan, untuk memudahkan pemahaman
siswa maka dibantu dengan metode talking stick.Tindakan tersebut
diberikan oleh Peneliti atau dengan arahan dari Peneliti yang dilakukan
oleh siswa dan dibantu oleh guru kelas IV (fasilitator).
Penelitian ini direncanakan dalam tiga siklus, tiap siklus memuat
empat tahap, yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan
10
Refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap
adalah seperti yang terdapat pada gambar 1 mengenai bagan siklus.
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan (Arikunto, 2006: 16)
b. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian adalah siswa-siswi kelas IV Madrsah
Ibtidaiyah Nurul Huda Krandon lor yang berjumlah 16 siswa, dengan
rincian laki-laki 9 siswa dan perempuan 7 siswi.
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
Refleksi Pelaksanaan
?
11
c. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian yaitu Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Krandon
Lor 02 Desa Krandon lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
d. Waktu penelitian
Waktu penelitian adalah kurang lebih dua bulan yaitu pada Juli
2014 s.d Agustus 2014.
e. Langkah-langkah Penelitian
1) Perencanaan
Dalam perencanaan terdiri dari tiga kegiatan yaitu: (1)
menentukan target kompetensi; (2) mendesain pembelajaran pada
siklus I dan siklus II; (3) mendesain alat tes secara representatif dari
target kompetensi yang akan dikembangkan.
2) Pelaksanaan Tindakan
Melakukan tes kemampuan awal terhadap siswa yang
hasilnya akan dibandingkan dengan tes akhir yang
dilaksanakan setelah siklus II. Tindak lanjut pembelajaran
siklus pertama adalah mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan proses hasil pembelajaran. Hasil tersebut dianalisis
untuk tolak ukur merencanakan pembelajaran siklus kedua.
3) Pengamatan (Observasi)
Observasi hasil tindakan dilakukan selama pelaksanaan
tindakan dengan catatan peneliti mengikuti teknik pengajaran
yang dirancang peneliti sendiri dan diamati oleh guru kelas IV
MI Nurul Huda Krandon Lor 02.Instrument observasi
menggunakan pedoman observasi yang berisikan indikator
12
yang didesain berdasarkan fokus penelitian.Dalam hal ini berisi
indikator yang mewakili data. Tujuan pedoman tersebut untuk
mendiskripsikan hal-hal yang terjadi dalam proses penelitian
tindakan.
Disamping itu peneliti juga menggunakan alat bantu
rekam yaitu kamera dan video untuk menambah validitas data.
Selama observasi peneliti akan dibantu oleh guru kelas IV MI
Nurul Huda Krandon Lor 02. Pemantauan terfokus pada
kegiatan siswa dan kegiatan peneliti yaitu mencatat apa yang
dilihat, didengar, dan diamati selama proses pembelajaran
berlangsung dalam bentuk catatan lapangan yang dibantu guru
kelas IV.
4) Refleksi
Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan
seberapa jauh tingkat perubahan nilai siswa sebelum dan
sesudah dilakukan tindakan. Dengan refleksi akan diperoleh
masukan yang dapat untuk memperbaiki tindakan berikutnya.
Adapun bahan yang direfleksikan adalah hasil catatan
pengamatan selama pelaksanaan tindakan.Kemudian dari hasil
catatan tersebut didiskusikan bersama-sama antara peneliti dan
guru kelas IV di MI Nurul Huda Krandon Lor 02.
13
f. Instrument Penelitian
Instrumen pengumpul data yang digunakan dalam penelitian
tindakan ini adalah:
1) Peneliti sendiri (participan observation), dengan membuat desain
tindakan, merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
dan mengamati proses pembelajaran yang dibantu oleh guru kelas IV
(fasilitator).
2) Lembar observasi, alat yang digunakan dalam mengobservasi yaitu
pedoman observasi. Pedoman observasi berisikan indikator yang
didesain berdasarkan fokus penelitian. Adapun hasil observasi ini
berbentuk catatan lapangan yang mendeskripsikan proses kegiatan
pembelajaran dan kemampuan siswa setelah siswa melakukan
kegiatan belajar dengan metode talking stick dimana penilaiannya
berupa rubric dengan kriteria 0-60 (kurang), 61-70 (cukup), 71-80
(baik), dan 81-100 (memuaskan). Disamping itu observer merekam,
mendokumentasikan dengan foto-foto serta mencatat proses
pembelajaran untuk mendapatkan data tentang aktivitas siswa selama
kegiatan pembelajaran berlangsung.
3) Tes tertulis, digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa
nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi. Adapun
jenis tes yang digunakan berupa tes uraian pada setiap siklus.
g. Teknik Pengumpulan Data
14
Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti dibantu oleh guru
kelas dan beberapa observer.Data penelitian dikumpulkan dengan
menggunakan teknik catatan lapangan, pengamatan dan tes. Lebih jelas
diuraikan sebagai berikut:
1) Catatan lapangan
Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apayang
didengar, dilihat, dan dialami dalam rangka pengumpulan data dan
refleksi terhadap data penilaian kualitatif. Catatan lapangan
digunakan untuk memperoleh sasaran yang diteliti yaitu tentang
prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.Catatan lapangan dibuat
dalam catatan yang lengkap setelah peneliti sampai ke rumah. Proses
ini dilakukan setiap kali mengadakan pengamatan dan wawancara.
2) Pengamatan
Dalam setiap siklus peneliti melakukan pengamatan terhadap
siswa untuk mengetahui sejauh mana perhatian, keaktifan, dan
prestasi belajar siswa terhadap materi Peta Lingkungan Setempat.
3) Tes
Tes digunakan untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa
terhadap pelajaran IPS.Pada setiap siklus peneliti memberikan tes
tertulis dalam bentuk uraian untuk mengukur kemampuan siswa
terhadap pemahaman materi Peta Lingkungan Setempat.
15
h. Analisis Data
Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis
data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap
siklusnya berdasarkan hasil observasi yang terekam dalam catatan
lapangan dan format pengamatan lainnya.Analisis reflektif dilakukan
peneliti bersama dengan para kolaborator sebagai pijakan untuk
menentukan program aksi pada siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi
bahwa kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuannya.
Penelitian ini juga menggunakan analisis deskriptif.Untuk
memperoleh nilai rata-rata tes formatif maka dapat dirumuskan:
M =
Keterangan:
M = Nilai rata-rata
∑X = Jumlah semua nilai siswa
N = Jumlah siswa (Djamarah, 2006: 64)
Peneliti mengharapkan siswa dapat memperoleh nilai rata-rata 70.
Sedangkan untuk memperoleh atau menghitung presentase ketuntasan
belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut:
P = x 100%
P = Nilai dalam persen
F = Frekuensi
N = Jumlah keseluruhan (Djamarah, 2006: 225-226)
16
H. Sistematika Penulisan
Skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian awal, bagian inti, dan
bagian akhir. Pada bagian awal terdiri dari: Sampul, lembar berlogo, judul,
persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan,
motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar gambar, dan daftar
tabel.
Sedangkan pada bagian inti terdiri dari lima bab yaitu: Bab I Pendahuluan,
pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, hipotesis penelitian dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian,
definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka, pada bab ini membahas tentang prestasi belajar ips,
pelajaran ips, dan metode talking stick.
Bab III Pelaksanaan Penelitian, pada bab ini membahas tentang deskripsi
pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, dan deskripsi pelaksanaan
siklus III.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini membahas tentang
deskripsi per siklus dan pembahasan.
Bab V Penutup, pada bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran.
17
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar IPS
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan
dan sebagainya (Poerwadarminta, 2006: 910), prestasi disini hanya
dibatasi dalam bidang pendidikan khususnya dalam pelajaran IPS,
dalam proses belajar, untuk mengetahui sejauh mana hasil dari proses
belajar mengajar tersebut dapat dikatakan berhasil, maka harus
diadakan suatu evaluasi baik secara tertulis maupun lisan. Dari
evaluasi tersebut akan menghasilkan nilai yang sering dikenal dengan
istilah prestasi belajar.
Menurut R. Gagne dalam bukunya Susanto (2013: 1)
mengatakan bahwa belajar sebagai suatu proses di mana suatu
organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Sedangkan
menurut Gredler (1994: 1) dalam bukunya belajar dan membelajarkan,
belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan,
keterampilan, dan sikap. Jika menurut Dimyati (2007: 7) memberi
pengertian bahwa Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang
kompleks.Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa
sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses
18
belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang
ada di lingkungan sekitar.
Dari beberapa definisi belajar yang diungkapkan oleh para ahli
pendidikan dapat ditarik pengertian yang sama akan pengertian belajar,
yaitu belajar merupakan proses untuk memperoleh suatu pengetahuan,
keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku yang diperoleh dalam
kehidupan sehari-hari, baik dari guru maupun teman sebaya dan dari
bangku sekolah atau dari pengalaman. Semuanya itu dapat dikatakan
terjadinya proses belajar dalam diri manusia.
Dari definisi-definisi diatas, maka proses terjadinya belajar
dapat kita ambil hal-hal pokok sebagai berikut. Sebagaimana yang
dituliskan Sumadi Suryabrata (2004) dalam bukunya Sriyanti (2009:
18) yaitu:
1) Bahwa belajar itu membawa perubahan, baik yang aktual maupun
yang potensial.
2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya mendapatkannya kecakapan
baru.
3) Bahwa perubahan itu terjadi karena adanya usaha/disengaja.
Prestasi belajar merupakan hasil capaian siswa yang diperoleh
setelah melakukan sebuah perubahan baik secara kognif, pskomotorik
maupun afektif. Prestasi belajar anak antara satu dengan lainnya tentu
tidak sama. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa fakor, menurut
19
Semiawan (2002: 11-14) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar adalah sebagai berikut:
a. Pemenuhan kebutuhan psikologis
Perkembangan anak perlu dipenuhi berbagai kebutuhan,
yaitu kebutuhan primer pangan, sandang dan perumahan serta
kasih sayang, perhatian, penghargaan terhadap dirinya dan peluang
mengaktualisasikan dirinya. Jika kebutuhan-kebutuhan tersebut
kurang terpenuhi maka dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar
anak.
b. Intelegensi, emosi, dan motivasi
Prestasi belajar bukan saja dipengaruhi oleh kemampuan
intelektual yang bersifat kognitif, tetapi juga dipengaruhi oleh
faktor-faktor nonkognitif seperti emosi, motivasi, kepribadian serta
berbagai pengaruh lingkungan.
c. Pengembangan kreativitas
Setiap anak dilahirkan dengan bakat yang merupakan
potensi kemampuan (inherent component of ability)yang berbeda-
beda dan terwujud karena interaksi yang dinamis antara keunikan
individu dan pengaruh lingkungan.
2. Ciri-ciri Belajar
Dari beberapa definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan ciri-ciri
belajar. Menurut Dimyati, dkk (2006: 8) ciri-ciri belajar adalah:
a) Pelaku : siswa yang bertindak belajar atau pebelajar
20
b) Tujuan : memperoleh hasil belajar dan pengalaman
hidup
c) Proses : internal pada diri pebelajar
d) Tempat : Sembarang tempat
e) Lama waktu : sepanjang hayat
f) Syarat terjadi : motivasi belajar kuat
g) Ukuran keberhasilan : dapat memecahkan masalah
h) Faedah :bagi pebelajar mempertinggi martabat
pribadi
i) Hasil : hasil belajar sebagai dampak pengajaran
dan pengiring
3. Prinsip-prinsip Belajar
Di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar seorang
guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar. Menurut Dimyati,
dkk (2006: 42-49) bahwa prinsip-prinsip belajar adalah sebagai
berikut:
a) Perhatian dan motivasi
Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila
bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Motivasi dapat
bersifat internal, artinya datang dari dirinya sendiri, dapat juga
bersifat eksternal yakni datang dari orang lain, dari guru, orang tua,
teman, dan sebagainya.
21
b) Keaktifan
Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan
fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang susah
diamati.
c) Keterlibatan langsung/berpengalaman
Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak
sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati,
terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap
hasilnya.
d) Pengulangan
Pengulangan ini untuk melatih daya-daya jiwa, membentuk
respons yang benar, dan membentuk kebiasaan-kebiasaan.
e) Tantangan
Penguatan positif maupun negatif akan menantang siswa dan
menimbulkan motif untuk memperoleh ganjaran atau terhindar dari
hukum yang tidak menyenangkan.
f) Balikan dan penguatan
Apabila hasil yang baik diberikan sebuah balikan yang
menyenangkan maka akan berpengaruh baik bagi usaha belajar
selanjutnya dan di beri sebuah penguatan kembali.
22
g) Perbedaan individual
Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua
orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan sati
dengan yang lain.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Proses belajar merupakan hal yang kompleks. Siswalah yang
menentukan terjadi atau tidak terjadi belajar. Untuk bertindak belajar
siswa mengalami masalah-masalah intern dan ekstern. Menurut
Dimyati, dkk (2006: 238-253) Faktor intern dan faktor ekstern tersebut
adalah:
1. Faktor Intern
a) Sikap terhadap belajar
b) Motivasi belajar
c) Konsentrasi belajar
d) Mengolah bahan belajar
e) Menyimpan perolehan hasil belajar
f) Menggali hasil belajar yang tersimpan
g) Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar
h) Rasa percaya diri intelegensi dan keberhasilan belajar
i) Kebiasaan belajar
j) Cita-cita siswa
2. Faktor ekstern
a) Guru sebagai pembina siswa belajar
23
b) Prasarana dan sarana pembelajaran
c) Kebijakan penilaian
d) Lingkungan sosial siswa di sekolah
e) Kurikulum sekolah
B. Pelajaran IPS
1. Pengertian IPS
Pengetahuan sosial merupakan mata pelajaran yang mengkaji
seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generaslisasi yang berkaitan
dengan isu sosial dan kewarganegaraan. (Departemen Agama, 2004:
77).
Menurut Somantri dalam bukunya Rasimin (2012: 38) Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan program pendidikan yang
memilih bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan
humanities yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan
psikologis untuk tujuan pendidikan.
Menurut Ahmadi (2009: 3) Ilmu Pengetahun Sosial (IPS) adalah
ilmu-ilmu sosial yang dipilih dan disesuaikan bagi penggunaan
program pendidikan di sekolah atau bagi kelompok belajar lainnya,
yang sederajat.
2. Fungsi dan Tujuan IPS di SD/MI
Mata pelajaran IPS mempunyai fungsi dan tujuan yaitu sebagai
berikut (Departemen Agama, 2004: 78):
24
1) Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi,
sejarah dan kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis dan
psikologis.
2) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri
memecahkan masalah dan keterampilan sosial.
3) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai dan
kemanusiaan.
4) Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetensi dalam
masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global.
3. Ruang Lingkup Pelajaran IPS
Secara umum, ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-
aspek sebagai beriukut (Departemen Agama, 2004: 78):
1) Sistem sosial dan budaya
2) Manusia, tempat dan lingkungan
3) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
4) Waktu, keberlanjutan dan perubahan
5) Sistem berbangsa dan bernegara
Lima aspek tersebut merupakan ruang lingkup mata pelajaran IPS
secara umum. Unsur –unsur tersebut berlaku dalam setiap
pembelajaran IPS SD/MI atau jenjang di atasnya.
Sedangkan pada kelas IV SD/MI ruang lingkup pelajaran IPS mencakup
(Departemen Agama, 2004: 80):
1) Keragaman suku bangsa dan budaya serta perkembangan teknologi
25
2) Persebaran sumber daya alam, sosial dan aktifitasnya dalam jual
beli
3) Menghargai berbagai peninggalan di lingkungan setempat
4) Sikap kepahlawanan dan patriotisme serta hak dan kewajiban
warga negara
Keempat aspek tersebut dipelajari siswa kelas IV SD/MI selama
dua semester yang akan dikaji dan dipelajari oleh siswa yang nantinya
akan dijabarkan oleh guru masing-masing submateri yang akan
dipelajari.
4. Materi Peta Lingkungan Setempat
1) Pengertian peta
Peta adalah gambar seluruh atau sebagian dari permukaan
bumi yang dilukiskan dalam suatu bidang datar dengan
perbandingan atau skala tertentu.
2) Macam-macam peta
Menurut jenisnya peta dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai
berikut:
a) Peta dasar adalah sebagai hasil survey di permukaan bumi.
b) Peta topografi adalah peta berskala besar yang menggambarkan
kenampakan umum permukaan bumi secara detail.
c) Peta tematik adalah peta yang menunjukkan tema tertentu atau
khusus. Contohnya peta curah hujan, peta lokasi wisata, peta
kepadatan penduduk, dan lain-lain.
26
Menurut bentuknya peta dibedakan menjadi tiga yaitu
sebagai berikut:
a) Peta timbul atau relief adalah peta yang dibuat berdasarkan
bentuk permukaan bumi yang sebenarnya.
b) Peta datar adalah peta yang dibuat pada suatu bidang datar atau
pada kertas.
c) Peta digital adalah peta yang semua data permukaan buminya
dimasukkanpada pita magnetik, sedang pengolahan dan
penyajian datanya menggunakan komputer.
3) Komponen-komponen peta
a) Judul
Setiap peta harus mempunyai judul.Judul peta biasanya
ditulis pada bagian atas peta.Judul peta menunjukkan isi peta.
b) Skala peta
Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik pada
peta dan jarak sebenarnya pada permukaan bumi.
c) Simbol
Simbol yaitu tanda-tanda khusus untuk menjelaskan sesuatu
pada peta.Simbol pada peta menggambarkan tanda atau
lambing tertentu untuk mewakili objek tertentu.Simbol
biasanya berbentuk gambar maupun berwujud warna.Simbol
gambar terdiri dari symbol titik, garis, daerah, dan warna.
Simbol titik terdapat dalam berbagai ukuran dan bentuk.
27
Contoh:
Simbol garis dalam bentuk garis tebal, garis tipis, garis
sejajar, dan garis putus-putus.
Simbol daerah menunjukkan daerah perkebunan, daerah
rawa, daerah lading, dan lain-lain.
Simbol warna menggunakan bermacam-macam warna yang
menunjukkan beberapa bentuk kenampakan alam.
Contoh:
- Cokelat tua : pegunungan tinggi
- Cokelat muda : pegunungan
28
- Kuning : dataran tinggi
- Hijau : dataran rendah
- Biru tua : laut dalam
- Biru muda : laut dangkal, teluk, selat, danau,
dan sungai
- Merah : gunung berapi, kota, dan jalan raya
d) Legenda
Legenda yaitu keterangan-keterangan yang menjelaskan
simbol-simbol pada peta.Biasanya legenda terletak di bagian
bawah sebelah kiri ataupun kanan.
e) Mata angin
Arah mata angin digunakan sebagai petunjuk arah pada
peta.Pedoman utama mata angin menunjukkan arah utara dan
29
diberi huruf U. petunjuk arah ditempatkan pada tempat yang
sesuai dan tidak mengganggu peta induk.
f) Garis tepi peta
Garis tepi peta adalah batas-batas pinggir gambar
peta.Fungsi garis tepi untuk menulis angka-angka derajat
astronomis yaitu garis bujur dan garis lintang.
g) Tahun pembuatan peta
Tahun pembuatan peta adalah tahun untuk menunjukkan
waktu peta itu dibuat.Perlunya dicantumkan tahun pembuatan
peta ini adalah untuk mengetahui apakah peta itu masih
sesuai atau tidak dengan perkembangan yang sebenarnya di
permukaan bumi.
h) Inset peta atau peta sisipan
Inset peta atau peta sisipan adalah gambar peta situasi
untuk menunjukkan bentuk peta yang digambar dengan
30
wilayah di sekelilingnya yang lebih luas. Inset peta
digambarkan hanya bila diperlukan.
4) Manfaat skala peta
a) Kita dapat memperbesar atau memperkecil sebuah peta
b) Kita dapat menggambar suatu tempat yang sangat luas di
atas kertas yang kecil
5) Menghitung jarak menggunakan skala peta
Contoh skala pada peta misalnya 1:200.000, itu berarti 1
cm pada peta mewakili 200.000 cm sebenarnya di lapangan,
atau 1 cm pada peta mewakili 2 km pada jarak sesungguhnya.
Contoh:
Sebuah peta mempunyai skala 1:2.500.000. jarak antara kota
Jakarta dengan Bandung di peta adalah 7 cm. Berapakah jarak
sebenarnya antara kedua kota tersebut?
Cara menghitungnya adalah sebagai berikut.
2.500.000 x 7 cm = 17. 500.000 cm = 175 km.
Jadi jarak antara kota Jakarta-Bandung adalah 175 km.
C. Metode Talking Stick
1. Pengertian Metode Talking Stick
Metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk
mencapai suatu tujuan. Hal ini baik bagi guru (metode mengajar)
maupun bagi murid (metode belajar).( Surakhmad, 1980: 96).
31
Carol Locust dalam buku Huda (2013: 224) berkata:Pada mulanya,
Talking Stick (Tongkat berbicara) adalah metode yang digunakan oleh
penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau
menyampaikan pendapat dalam suatu forum (pertemuan antarsuku).
Kini metode itu sudah digunakan sebagai metode pembelajaran ruang
kelas. Sebagaimana namanya, Talking Stick merupakan metode
pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat. Kelompok yang
memegang tongkat terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari
guru setelah mereka mempelajari materi pokoknya. Kegiatan ini
diulang terus-menerus sampai semua kelompok mendapat giliran
untuk menjawab pertanyaan.
Metode Talking Stick merupakan suatu cara yang digunakan guru
dalam menjelaskan materi pelajaran kepada siswa dengan
memanfaatkan tongkat sebagai pemicu siswa untuk dapat berbicara.
2. Langkah-langkah Metode Talking Stick
Menurut Huda (2013: 225) langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan metode talking stick adalah sebagai berikut:
a. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya + 20 cm.
b. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian
memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan
mempelajari materi pelajaran.
c. Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat didalam
wacana.
32
d. Setelah siswa selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari
isinya, guru mempersilakan siswa untuk menutup isi bacaan.
e. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu
siswa, setelah itu guru memberi pertanyaan dan siswa yang
memegang tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian
seterusnya sampai sebagaian besar siswa mendapat bagian untuk
menjawab setiap pertanyaan dari guru.
f. Guru memberi kesimpulan.
g. Guru melakukan evaluasi/penilaian.
h. Guru menutup pelajaran.
Menurut Suprijono (2009: 109-110) langakah-langakah
pembelajaran dengan metode talking stick adalah sebagai berikut:
a. Diawali oleh penjelasan guru mengenai materi pokok yang akan
dipelajari.
b. Peserta didik diberi kesempatan membaca dan mempelajari materi
tersebut.
c. Berikan waktu yang cukup untuk aktivitas ini
d. Guru selanjutnya meminta kepada peserta didik menutup bukunya.
e. Guru mengambil tongkat yang telah dipersiapkan sebelumnya.
f. Tongkat tersebut diberikan kepada salah satu peserta didik.
g. Peserta didik yang menerima tongkat tersebut diwajibkan
menjawab pertanyaan dari guru demikian seterusnya.
33
h. Ketika stick bergulir dari peserta didik ke peserta didik lainnya,
seyogyanya diiringi musik.
i. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan
refleksi terhadap materi yang telah dipelajarinya.
j. Guru memberi ulasan terhadap seluruh jawaban yang diberikan
peserta didik, selanjutnya bersama-sama peserta didik merumuskan
kesimpulan.
3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Talking Stick
Kelebihan-kelebihan Metode Talking Stick menurut Huda (2013: 225)
adalah sebagai berikut:
a. Mampu menguji kesiapan siswa
b. Melatih keterampilan mereka dalam membaca dan memahami
materi pelajaran dengan cepat
c. Mengajak mereka untuk terus siap dalam situasi apapun.
Kelemahan metode talking stick menurut Huda (2013: 226) adalah
bagi siswa siswi yang secara emosional belum terlatih untuk bisa
berbicara dihadapan guru, metode ini mungkin kurang sesuai.
34
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1
Pelaksanaan siklus 1 dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 18 Juli
2014 di kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh,
Kabupaten Semarang tahun 2014.
Adapun materi yang diajarkan pada siklus 1 adalah sebagai
berikut:
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : IV/II
Standar Kompetensi : Memahami sejarah, kenampakan alam, dan
keragaman suku bangsa di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi.
Kompetensi Dasar : Membaca peta lingkungan setempat
(kabupaten/kota, dan provinsi) dengan
menggunakan skala sederhana.
Indikator :
1. Menyebutkan komponen-komponen peta
2. Mengidentifikasi berbagai komponen peta
3. Menunjukkan berbagai komponen peta
35
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah bernyanyi siswa dapat menyebutkan komponen-
komponen petadengan benar.
2. Setelah membaca materi siswa dapat mengidentifikasi berbagai
komponen peta dengan benar.
3. Dengan bermain tongkat siswa dapat menunjukkan berbagai
komponen peta dengan benar.
Materi Ajar:
Komponen-komponen peta
a. Judul
Setiap peta harus mempunyai judul.Judul peta biasanya
ditulis pada bagian atas peta.Judul peta menunjukkan isi peta.
b. Skala peta
Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik pada
peta dan jarak sebenarnya pada permukaan bumi.
c. Simbol
Simbol yaitu tanda-tanda khusus untuk menjelaskan sesuatu
pada peta.Simbol pada peta menggambarkan tanda atau lambing
tertentu untuk mewakili objek tertentu.Simbol biasanya berbentuk
gambar maupun berwujud warna.Simbol gambar terdiri dari
symbol titik, garis, daerah, dan warna.
a) Simbol titik terdapat dalam berbagai ukuran dan bentuk.
Contoh:
36
b) Simbol garis dalam bentuk garis tebal, garis tipis, garis sejajar,
dan garis putus-putus.
c) Simbol daerah menunjukkan daerah perkebunan, daerah rawa,
daerah lading, dan lain-lain.
d) Simbol warna menggunakan bermacam-macam warna yang
menunjukkan beberapa bentuk kenampakan alam.
Contoh:
- Cokelat tua : pegunungan tinggi
- Cokelat muda : pegunungan
- Kuning :dataran tinggi
37
- Hijau : dataran rendah
- Biru tua : laut dalam
- Biru muda : laut dangkal, teluk, selat, danau, dan sungai
- Merah : gunung berapi, kota, dan jalan raya
e) Legenda
Legenda yaitu keterangan-keterangan yang menjelaskan
simbol-simbol pada peta.Biasanya legenda terletak di bagian
bawah sebelah kiri ataupun kanan.
f) Mata angin
Arah mata angin digunakan sebagai petunjuk arah pada
peta.Pedoman utama mata angin menunjukkan arah utara dan
diberi huruf U. petunjuk arah ditempatkan pada tempat yang
sesuai dan tidak mengganggu peta induk.
38
g) Garis tepi peta
Garis tepi peta adalah batas-batas pinggir gambar
peta.Fungsi garis tepi untuk menulis angka-angka derajat
astronomis yaitu garis bujur dan garis lintang.
h) Tahun pembuatan peta
Tahun pembuatan peta adalah tahun untuk
menunjukkan waktu peta itu dibuat.Perlunya dicantumkan
tahun pembuatan peta ini adalah untuk mengetahui apakah peta
itu masih sesuai atau tidak dengan perkembangan yang
sebenarnya di permukaan bumi.
i) Inset peta atau peta sisipan
Inset peta atau peta sisipan adalah gambar peta situasi
untuk menunjukkan bentuk peta yang digambar dengan
wilayah di sekelilingnya yang lebih luas. Inset peta
digambarkan hanya bila diperlukan.
39
Lagu “Komponen-Komponen Peta”
Lirik “Balonku Ada Lima”
Komponen-komponen peta
Itu terdiri dari
Judul skala peta
Simbol 4 macamnya
Legenda mata angin
Dor!!!!!!
Garis tepi dan tahun
Inset peta akhirnya
Ada di dalam peta
Metode Pembelajaran: Talking Stick
Adapun jalannya siklus I adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Guru menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran IPS
pokok bahasan peta dengan metode Talking Stick.
2) Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran Talking Stick
dengan lebih baik
3) Mempersiapkan soal-soal IPS pokok bahasan peta sebagai
sarana untuk mengetahui kemampuan siswa
4) Mempersiapkan lembar observasi untuk siswa guna
mengetahui atau mendapatkan data perubahan dan
perkembangan tentang penerapan metode Talking Stick
40
5) Mempersiapkan lembar observasi untuk guru guna mengetahui
pelaksanaan metode Talking Stick dalam pembelajaran di kelas
b. Tindakan
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a) Salam dan berdoa
b) Guru menanyakan kabar siswa: bagaimana kabar anak-anak
pada pagi hari ini?
c) Apersepsi:
- Siapa yang pernah lihat lampu lalu lintas?
- Tanda merah menandakan apa?
- Tanda kuning menandakan apa?
- Tanda hijau menandakan apa?
2. Kegiatan Inti (50 menit)
a) Eksplorasi
- Guru bertanya kepada siswa terkait apa itu komponen-
komponen peta
- Siswa memberikan pendapat tentang komponen-
komponen peta
b) Elaborasi
- Guru menjelaskan pokok bahasan yang akan dipelajari
kepada siswa
- Guru membagikan materi kepada masing-masing siswa
41
- Siswa diminta untuk mempelajari materi tersebut
dengan ketentuan batas waktu 15 menit
- Siswa bertanya terkait dengan materi yang telah
dibacanya
- Guru menjawab pertanyaan dari siswa sekaligus
memberikan tambahan
- Siswa diminta untuk menutup materi yang telah dibaca
- Bersama dengan guru siswa bernyanyi lagu
“komponen-komponen peta”
- Guru membentuk siswa menjadi lingkaran besar
- Guru memberikan tongkat kepada salah satu siswa
- Secara bergantian siswa yang menerima tongkat
diwajibkan menjawab pertanyaan dari guru dengan
iringan musik yang sewaktu-waktu dihentikan guru
c) Konfirmasi
- Siswa bertanya terkait dengan pembelajaran
- Siswa menyimpulkan pembelajaran dengan bimbimgan
dari guru
- Siswa mengerjakan soal evaluasi
d) Kegiatan Penutup (10 menit)
- Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk
pembelajaran yang akan dating
- Guru memotivasi siswa dan menutup pembelajaran
42
3. Pengamatan
Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung
dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan
pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar peserta
didik.Hasil observasi data dilihat dari lembar observasi dan hasil
perolehan nilai.
Dari pengamatan / observasi yang dilaksanakan peneliti
dapat diketahui, bahwa keaktifan peserta didik sudah cukup baik
yaitu ada 5 siswa (31,25%).
Berdasarkan hasil perolehan nilai dapat diketahu bahwa
nilai hasil belajar peserta didik sebelum diadakan tindakan/pre-test
siklus I rata-ratanya 54,38.
Sesudah diadakan tindakan kelas pada siklus I rata-rata
hasil nilai belajar peserta didik meningkat. Hal ini dapat dilihat
dari rata-rata hasil test formatif yaitu 65,63.
4. Refleksi
Pada siklus I ini ada 6 siswa atau 37,5% siswa yang
memperhatikan terhadap proses pembelajaran Talking Stick, hal
ini dikarenakan penerapan pembelajaran Talking Stick
dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan prosedurnya,
sehingga siswa dapat memperhatikan penjelasan guru (peneliti)
secara maksimal. Selain itu bimbingan dan motivasi dari guru
43
(peneliti) cukup membuat mereka mengerti dan memahami akan
materi yang disajikan melalui metode Talking Stick.
Dari 16 siswa hanya 7 siswa atau 43,75% yang tuntas
belajar, sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar ada 9 siswa
atau 56,25% dengan nilai rata-rata 65,63.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 6
Agustus 2014 di kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon
Lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun 2014.
Adapun materi yang diajarkan pada siklus II adalah sebagai
berikut:
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : IV/I
Standar Kompetensi : Memahami sejarah, kenampakan alam, dan
keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
Kompetensi Dasar : Membaca peta lingkungan setempat
(kabupaten/kota, dan provinsi) dengan menggunakan skala sederhana.
Indikator :
1. Membaca peta desa Krandon Lor
2. Membaca peta Kabupaten Semarang
3. Membaca peta provinsi
4. Menyebutkan provinsi yang ada di Indonesia
44
5. Menyebutkan ibukota dari masing-masing provinsi
Tujuan Pembelajaran :
1. Setelah memahami gambar peta desa krandon lor siswa dapat
membaca peta desa krandon lor dengan benar
2. Setelah memahami peta kabupaten semarang siswa dapat membaca
peta kabupaten semarang dengan benar
3. Dengan bermain tongkat siswa dapat menyebutkan provinsi yang
ada di Indonesia dengan benar.
4. Dengan tanya jawab siswa dapat menyebutkan ibukota dari
masing-masing provinsi dengan benar
Materi Ajar:
Gambar Peta Desa Krandon Lor (Terlampir)
Gambar Peta Kabupaten Semarang (Terlampir)
Gambar Peta Provinsi Jawa Tengah (Terlampir)
Nama Provinsi Ibukota
PULAU SUMATERA
1 Provinsi Nanggro Aceh
Darussalam
Banda Aceh
2 Provinsi Sumatera Utara Medan
3 Provinsi Sumatera Barat Padang
4 Provinsi Riau Pekan Baru
5 Provinsi Kepulauan Riau Tanjung Pinang
45
6 Provinsi Jambi Jambi
7 Provinsi Sumatera Selatan Palembang
8 Provinsi Bangka Belitung Pangkal Pinang
9 Provinsi Bengkulu Bengkulu
10 Provinsi Lampung Bandar Lampung
PULAU JAWA
11 Provinsi DKI Jakarta Jakarta
12 Provinsi Jawa Barat Bandung
13 Provinsi Banten Serang
14 Provinsi Jawa Tengah Semarang
15 Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta
Yogyakarta
16 Provinsi Jawa Timur Surabaya
PULAU NUSA TENGGARA DAN BALI
17 Provinsi Bali Denpasar
18 Provinsi Nusa Tenggara Barat Mataram
19 Provinsi Nusa Tenggara Timur Kupang
PULAU KALIMANTAN
20 Provinsi Kalimantan Barat Pontianak
21 Provinsi Kalimantan Tengah Palangkarya
22 Provinsi Kalimantan Selatan Banjarmasin
23 Provinsi Kalimantan Timur Samarinda
46
PROVINSI SULAWESI
24 Provinsi Sulawesi Utara Manado
25 Provinsi Sulawesi Barat Kota Mamuju
26 Provinsi Sulawesi Tengah Palu
27 Provinsi Sulawesi Tenggara Kendari
28 Provinsi Sulawesi Selatan Makassar
29 Provinsi Gorontalo Gorontalo
KEPULAUAN MALUKU DAN PAPUA
30 Provinsi Maluku Ambon
31 Provinsi Papua Utara Ternate
32 Provinsi Papua Barat Kota Manokwari
33 Provinsi Papua Jayapura
Metode Pembelajaran: metode Talking Stick
Adapun jalannya siklus II adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Guru menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran IPS pokok
bahasan peta dengan penerapan metode Talking Stick
2) Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran Talking Stick dengan
lebih baik
3) Mempersiapkan soal-soal IPS pokok bahasan peta sebagai sarana
untuk mengetahui kemampuan siswa
47
4) Mempersiapkan lembar observasi untuk siswa guna mengetahui
atau mendapatkan data perubahan dan perkembangan tentang
penerapan metode Talking Stick
5) Mempersiapkan lembar observasi untuk guru (peneliti) guna
mengetahui pelaksanaan metode Talking Stick dalam pembelajaran
di kelas yang dibantu guru kelas IV
b. Tindakan
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a) Salam dan berdoa
b) Guru menanyakan kabar siswa: bagaimana kabar anak-anak
pada pagi hari ini?
c) Apersepsi:
- Siapa yang pernah nonton animasi Dora?
- Dalam animasi Dora tersebut, Dora selalu menggunakan
apa?
2. Kegiatan Inti (50 menit)
a) Eksplorasi
- Guru bertanya kepada siswa terkait gambar peta
- Siswa memberikan pendapat tentang gambar peta
b) Elaborasi
- Guru menjelaskan materi pokok yang akan dipelajari
- Guru membentuk siswa menjadi 4 kelompok
- Guru membagikan materi kepada masing-masing kelompok
48
- Siswa diminta untuk mempelajari materi tersebut dengan
ketentuan batas waktu 15 menit
- Siswa bertanya terkait dengan materi yang telah dibacanya
- Guru menjawab pertanyaan dari siswa sekaligus
memberikan tambahan
- Siswa diminta untuk menutup materi yang telah dibaca
- Guru memberikan tongkat kepada salah satu siswa
- Secara bergantian siswa yang menerima tongkat diwajibkan
menjawab pertanyaan dari guru dengan iringan musik yang
sewaktu-waktu dihentikan guru
c) Konfirmasi
- Siswa bertanya terkait dengan pembelajaran
- Siswa menyimpulkan pembelajaran dengan bimbimgan dari
guru
- Siswa mengerjakan soal evaluasi
d) Kegiatan Penutup (10 menit)
- Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk
pembelajaran yang akan dating
- Guru memotivasi siswa dan menutup pembelajaran
c. Pengamatan
Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan
observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam
49
meningkatkan hasil belajar peserta didik.Hasil observasi data dilihat
dari lembar observasi dan hasil perolehan nilai pada siklus II.
Berdasarkan pengamatan/observasi yang dilaksanakan peneliti
dapat diketahui, bahwa keaktifan peserta didik lebih meningkat karena
peserta didik merasa senang dengan pembelajaran yang tidak
menegangkan.Keaktifan meningkatkan yaitu ada 8 siswa (50%).Pada
waktu mengerjakan test, peserta didik memperoleh nilai rata-rata 75.
Berdasarkan hasil perolehan nilai dapat diketahui bahwa nilai
hasil mengerjakan dengan rasa senang dan perolehan nilai yang lebih
baik dari siklus I. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil post test
pada siklus II yaitu 75.
d. Refleksi
Pada siklus ini jumlah siswa yang kurang memperhatikan sudah
berkurang menjadi 25% jika dibandingkan dengan siklus I, hal ini
dikarenakan perlengkapan pembelajaran dilaksanakan dengan baik,
sehingga siswa dapat memperhatikan penjelasan guru secara maksimal
dan siswa mulai mengenal metode Talking Stick. Selain itu bimbingan
dan motivasi guru cukup membuat siswa mengerti akan materi yang
disajikan.
Dari hasil belajar siswa, terjadi peningkatan kemampuan
pemahaman siswa dalam menyelasaikan tes formatif yang diberikan
oleh guru. Dari 16 siswa hanya 12 siswa atau 75% yang tuntas belajar,
50
sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar ada 4 siswa atau 25%
dengan nilai rata-rata 75.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
Pelaksanaan siklus III dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Agustus
2014 di kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun 2014.
Adapun materi yang diajarkan pada siklus III adalah sebagai
berikut:
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : IV/I
Standar Kompetensi : Memahami sejarah, kenampakan alam, dan
keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
Kompetensi Dasar : Membaca peta lingkungan setempat
(kabupaten/kota, dan provinsi) dengan menggunakan skala sederhana.
Indikator:
1. Menjelaskan arti skala peta
2. Menyebutkan manfaat skala peta
3. Menghitung jarak menggunakan skala peta
Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mendengarkan penjelasan dari guru siswa dapat
menjelaskan arti skalapeta dengan benar.
51
2. Dengan membaca siswa dapat menyebutkan manfaat skala peta
dengan benar.
3. Dengan bermain tongkat siswa dapat menghitung jarak
menggunakan skala peta dengan benar.
Materi Ajar:
Pengertian skala peta
Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik pada peta dan
jarak sebenarnya pada permukaan bumi. Tanpa ada skala, kita akan
bingung dan kesulitan menentukan jarak yang sebenarnya.
Manfaat skala peta
1. Kita dapat memperbesar atau memperkecil sebuah peta
2. Kita dapat menggambar suatu tempat yang sangat luas di atas
kertas yang kecil
Menghitung jarak menggunakan skala peta
Contoh skala pada peta misalnya 1:200.000, itu berarti 1 cm pada
peta mewakili 200.000 cm sebenarnya di lapangan, atau 1 cm pada peta
mewakili 2 km pada jarak sesungguhnya.
Contoh: Sebuah peta mempunyai skala 1:2.500.000. jarak antara
kota Jakarta dengan Bandung di peta adalah 7 cm. Berapakah jarak
sebenarnya antara kedua kota tersebut?
Cara menghitungnya adalah sebagai berikut.
2.500.000 x 7 cm = 17. 500.000 cm = 175 km.
Jadi jarak antara kota Jakarta-Bandung adalah 175 km.
52
Metode Pembelajaran: metode Talking Stick
Adapun jalannya siklus III adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Guru menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran IPS pokok
bahasan peta dengan penerapan metode Talking Stick
2) Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran Talking Stick dengan
lebih baik
3) Mempersiapkan soal-soal IPS pokok bahasan peta sebagai sarana
untuk mengetahui kemampuan siswa
4) Mempersiapkan lembar observasi untuk siswa guna mengetahui
atau mendapatkan data perubahan dan perkembangan tentang
penerapan metode Talking Stick
5) Mempersiapkan lembar observasi untuk guru (peneliti) guna
mengetahui pelaksanaan metode Talking Stick dalam pembelajaran
di kelas yang dibantu guru kelas IV.
b. Tindakan
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a) Salam dan berdoa
b) Guru menanyakan kabar siswa: bagaimana kabar anak-anak pada
pagi hari ini?
c) Apersepsi:
- Siapa yang suka menggambar gunung?
53
- Dalam menggambar gunung, apakah besarnya sesuai
dengan gunung?
2. Kegiatan Inti (45 menit)
a) Eksplorasi
- Guru bertanya kepada siswa terkait apa arti dari skala peta
- Siswa memberikan pendapat tentang manfaat skala peta
- Guru bertanya kepada siswa terkait dengan cara
menghitung jarak menggunakan skala peta
b) Elaborasi
- Guru menjelaskan arti skala peta
- Guru membagikan materi kepada masing-masing siswa
- Siswa diminta untuk mempelajari materi tersebut dengan
ketentuan batas waktu 15 menit
- Siswa bertanya terkait dengan materi yang telah dibacanya
- Guru menjawab pertanyaan dari siswa sekaligus
memberikan tambahan
- Siswa diminta untuk menutup materi yang telah dibaca
- Guru membentuk siswa menjadi lingkaran besar
- Guru memberikan tongkat kepada salah satu siswa
- Secara bergantian siswa yang menerima tongkat diwajibkan
menjawab pertanyaan dari guru dengan iringan musik yang
sewaktu-waktu dihentikan guru
54
c) Konfirmasi
- Siswa bertanya terkait dengan pembelajaran
- Siswa menyimpulkan pembelajaran dengan bimbimgan dari
guru
- Siswa mengerjakan soal evaluasi
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
- Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk
pembelajaran yang akan dating
- Guru memotivasi siswa dan menutup pembelajaran
c. Pengamatan
Pada siklus III ini keadaan kelas menjadi agak gaduh, hal ini
menggambarkan peserta didik sedang bertanya dalam kegiatan tanya
jawab metode talking stick. Keaktifan peserta didik pada siklus III ini
lebih meningkat karena semua peserta didik ikut aktif dalam kegiatan
pembelajaran.Peserta didik yang semula hanya diam akhirnya ikut
aktif.Siswa bebas mengemukakan pendapat berdasarkan
pengalamannya dan termotivasi untuk memecahkan masalah dan pada
saat diadakan tes peserta didik bersemangat dalam mengerjakan karena
mereka sudah lebih faham.
Berdasarkan pengamatan/observasi yang dilaksanakan peneliti
dapat diketahui, bahwa rata-rata keaktifan peserta didik lebih
meningkat karena peserta didik senang dengan suasana pembelajaran
yang tidak monoton. Keaktifan peserta didik mencapai 13 siswa
55
(81,25%). Pada waktu mengerjakan test, peserta didik dapat mencapai
rat-rata perolehan nilai 86,25.
Berdasarkan hasil unjuk kerja dan perolehan nilai dapatdiketahui
bahwa nilai hasil mengerjakan dengan rasa senang danperolehan nilai
yang lebih baik dari siklus II.Pembelajaran pada siklusIII ini berhasil
meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar pesertadidik.
d. Refleksi
Pada siklus III ini keseluruhan siswa memperhatikan jalannya
pembelajaran dari awal sampai akhir, hal ini dikarenakan perlengkapan
pembelajaran Talking Stick dilaksanakan dengan baik, sehingga siswa
dapat memperhatikan penjelasan dari guru (peneliti) dengan maksimal.
Selain itu bimbingan dan motivasi dari guru cukup membuat mereka
mengerti akan materi yang disajikan.
Dari hasil belajar siswa, terjadi peningkatan kemampuan
pemahaman siswa dalam menyelesaikan tes formatif yang diberikan
oleh guru (peneliti) . Dari 16 siswa seluruhnya tuntas belajar dengan
nilai rata-rata 86,25.
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per siklus
1. Pra-siklus
Adapun dari hasil tes formatif pada pra-siklus (kondisi terakhir
sebelum pelaksanaan PTK) ini didapatkan hasil sebagaimana terdapat
pada Tabel berikut ini:
Tabel 4.1.
Hasil Tes Formatif pada Pra-Siklus
No Nama KKM Nilai Ketuntasan
1 Agus Maulana 70 50 TT
2 Agus Salim 70 60 TT
3 Ahmad Syaifudin 70 50 TT
4 Evi Titik H 70 50 TT
5 Fitri Mayasari 70 40 TT
6 Fatkhurrohman 70 60 TT
7 Faqih Hasan 70 50 TT
8 Isna Siti K 70 50 TT
9 Linda Saputri 70 50 TT
10 M. Ridho 70 70 T
57
11 Maria Anggraini 70 50 TT
12 Sebri Hariyanto 70 60 TT
13 Siti Maemonah 70 70 T
14 Septina Ariyanti 70 70 T
15 Sinta Dewi 70 50 TT
16 Ulfayani 70 40 TT
Rata-rata 70 54,38
Keterangan:
Tuntas (T) : 3 siswa atau 18,75%
Tidak Tuntas (TT) : 13 siswa atau 81,25%
Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi pada pra-siklus ini, dari
16 siswa ternyata banyak siswa yang kurang memperhatikan, hal ini
disebabkan penyajian materi dengan ceramah merupakan hal yang
membosankan bagi siswa.
Dari data dan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
pada pra-siklus dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Adanya siswa yang kurang memperhatikan, karena penyajian
materi dengan ceramah
b. Adanya 13 siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai dengan
standar ketuntasan, hal ini dikarenakan karena masih menggunakan
metode pembelajaran yang monoton.
58
Secara garis besar pra-siklus berjalan baik dan kondusif,
walaupun hasil belajar siswa belum mencapai standar nilai yang
ditentukan.Hal ini harus dijadikan suatu yang harus dibenahi dalam
pelaksanaan siklus I.
2. Siklus I
Hasil dari analisis data pada siklus I yaitu siswa yang mendapatkan
giliran tongkat dan mendapatkan pertanyaan dari guru sebagaimana
terdapat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2.
Presentase Siswa yang dapat Menjawab Pertanyaan dengan
Menggunakan Metode Talking Stick
No Keterangan Presentase
1 Siswa yang mendapatkan
giliran tongkat dan
menjawab
31,25%
2 Siswa yang tidak
menjawab karena tidak
mendapatkan giliran
tongkat
68,75%
Adapun dari hasil tes formatif pada siklus I ini didapatkan hasil
sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini:
59
Tabel 4.3.
Hasil Tes Formatif pada Siklus I
No Nama KKM Nilai Ketuntasan
1 Agus Maulana 70 60 TT
2 Agus Salim 70 70 T
3 Ahmad Syaifudin 70 60 TT
4 Evi Titik H 70 60 TT
5 Fitri Mayasari 70 50 TT
6 Fatkhurrohman 70 70 T
7 Faqih Hasan 70 60 TT
8 Isna Siti K 70 80 T
9 Linda Saputri 70 60 TT
10 M. Ridho 70 80 T
11 Maria Anggraini 70 60 TT
12 Sebri Hariyanto 70 70 T
13 Siti Maemonah 70 80 T
14 Septina Ariyanti 70 80 T
15 Sinta Dewi 70 60 TT
16 Ulfayani 70 50 TT
Rata-rata 70 65,63
60
Keterangan:
Tuntas : 7 siswa atau 43,75%
Tidak Tuntas : 9 siswa atau 56,25%
Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi pada siklus I ini, dari
16 siswa ternyata banyak siswa yang kurang memperhatikan, hal ini
dikarenakan selain metode pembelajaran yang baru dikenal ternyata
banyak siswa yang menganggap bahwa Talking Stick pada
pembelajaran IPS hanya mainan saja dan tidak ada unsur
pendidikannya. Tetapi siswa sangat antusias dan berharap
pembelajaran dengan penerapan metode Talking Stick dilanjutkan
keesokan harinya lagi. Dari data dan uraian tersebut maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa pada siklus I dapat memperoleh hasil sebagai
berikut:
a) Adanya beberapa siswa yang kurang memperhatikan, karena guru
(peneliti) menggunakan metode pembelajaran yang baru. Jadi, guru
masih canggung saat penyajian materi degan metode Talking Stick
b) Siswa belum dapat memahami materi dengan cara membaca,
dikarenakan mereka terbiasa memahami materi dengan cara
mendengar dan menulis sesuai dengan perintah guru.
c) Adanya beberapa siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai
dengan standar ketuntasan, hal ini dikarenakan belum paham
materi yang disampaikan oleh guru
61
Secara garis besar siklus I berjalan baik dan kondusif,
walaupun hasil belajar siswa belum mencapai harapan (ketuntasan
kelas).Hal ini harus dijadikan bahan pembenahan dalam
pelaksanaan siklus II.
3. Siklus II
Hasil dari analisis data pada siklus II yaitu siswa yang
mendapatkan giliran tongkat dan mendapatkan pertanyaan dari guru
sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4.
Presentase Siswa yang dapat Menjawab Pertanyaan dengan
Menggunakan MetodeTalking Stick
No Keterangan Presentase
1 Siswa yang mendapatkan
giliran tongkat dan
menjawab
50%
2 Siswa yang tidak
menjawab karena tidak
mendapatkan giliran
tongkat
50%
Dari pengamatan yang dilakukan terhadap ketuntasan belajar kelas
IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan
62
Suruh Kabupaten Semarang tahun 2014 selama pelaksanaan pada
siklus II, maka diperoleh data sebagai berikut:
Adapun dari hasil tes formatif pada siklus II ini didapatkan hasil
sebagaimana terdapat pada Tabel berikut ini:
Tabel 4.5.
Hasil Tes Formatif pada Siklus II
No Nama KKM Nilai Ketuntasan
1 Agus Maulana 70 70 T
2 Agus Salim 70 80 T
3 Ahmad Syaifudin 70 80 T
4 Evi Titik H 70 60 TT
5 Fitri Mayasari 70 60 TT
6 Fatkhurrohman 70 80 T
7 Faqih Hasan 70 70 T
8 Isna Siti K 70 90 T
9 Linda Saputri 70 80 T
10 M. Ridho 70 90 T
11 Maria Anggraini 70 60 TT
12 Sebri Hariyanto 70 80 T
13 Siti Maemonah 70 80 T
63
14 Septina Ariyanti 70 90 T
15 Sinta Dewi 70 70 T
16 Ulfayani 70 60 TT
Rata-rata 70 75
Keterangan:
Tuntas (T) : 12 siswa atau 75%
Tidak Tuntas (TT) : 4 siswa atau 25%
Pada siklus II ini siswa mulai memperhatikan dibandingkan pada
siklus I, hal ini dikarenakan guru (peneliti) melaksanakan
pembelajaran Talking Stick secara maksimal.Mulai dari menyiapkan
perlengkapan pembelajaran yang diperlukan dan penyampaian materi
pelajaran IPS dengan menggunakan metode Talking Stick.Dari hasil
belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal, terbukti dari 16 siswa, 12 siswa (25%) tuntas dan
4 siswa (25%) tidak tuntas. Berarti ada peningkatan prestasi siswa
dalam hasil belajar.
Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada siklus II
didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Siswa tidak lagi merasa terbebani karena diminta guru (peneliti)
untuk memahami materi dengan cara membaca, hal ini
dikarenakan mereka sudah mengerti pentingnya membaca untuk
64
bisa menjawab pertanyaan dari guru dalam pembelajaran Talking
Stick
b. Siswa sudah banyak yang memperhatikan intruksi guru dan
suasana kelas dalam pembelajaran sudah mulai efektif
c. Sebagian besar siswa sudah benar dalam menjawab pertanyaan
ketika permainan dalam pembelajaran Talking Stick
d. Sebagian besar siswa sudah benar dalam menjawab soal-soal tes
formatif
e. Guru tidak mengalami kendala dalam melaksanakan pembelajaran
Talking Stick karena belajar dari pengalaman pelaksanaan siklus I.
Secara garis besar pelaksanaan siklus II sudah berjalan baik.Dari
hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal.Terbukti dari 16 siswa, 12 siswa (75%) tuntas dan
4 siswa (25%) tidak tuntas.Berarti ada peningkatan prestasi siswa
dalam hasil belajar siswa. Meskipun sudah 50% lebih siswa yang
tuntas dalam mengikuti tes formatif pada siklus II akan tetapi nilai
yang diperoleh belum cukup memuaskan sehingga perlu diadakan
Siklus III.
4. Siklus III
Hasil dari analisis data pada siklus III yaitu siswa yang
mendapatkan giliran tongkat dan mendapatkan pertanyaan dari guru
sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini:
65
Tabel 4.6.
Presentase Siswa yang dapat Menjawab Pertanyaan dengan
menggunakan Metode Talking Stcik
No Keterangan Presentase
1 Siswa yang mendapatkan
giliran tongkat dan
menjawab
81,25%
2 Siswa yang tidak
menjawab karena tidak
mendapatkan giliran
tongkat
18,75%
Dari pengamatan yang dilakukan terhadap ketuntasan belajar siswa
kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun 2014 selama
pelaksanaan pada siklus III, maka diperoleh data sebagai berikut:
Adapun dari hasi tes formatif pada siklus III ini didapatkan hasil
sebagaimana terdapat pada Tabel berikut ini:
Tabel 4.7.
Hasil Tes Formatif pada siklus III
No Nama KKM Nilai Ketuntasan
66
1 Agus Maulana 70 80 T
2 Agus Salim 70 80 T
3 Ahmad Syaifudin 70 90 T
4 Evi Titik H 70 80 T
5 Fitri Mayasari 70 80 T
6 Fatkhurrohman 70 100 T
7 Faqih Hasan 70 80 T
8 Isna Siti K 70 90 T
9 Linda Saputri 70 80 T
10 M. Ridho 70 100 T
11 Maria Anggraini 70 90 T
12 Sebri Hariyanto 70 90 T
13 Siti Maemonah 70 85 T
14 Septina Ariyanti 70 95 T
15 Sinta Dewi 70 80 T
16 Ulfayani 70 80 T
Rata-rata 70 86,25
Keterangan:
Tuntas (T) : 16 siswa atau 100%
67
Pada siklus III semua siswa fokus dan memperhatikan materi
pembelajaran yang disimpulkan guru, hal ini dikarenakan guru
melaksanakan pembelajaran Talking Stick yang dilaksanakan pada
siklus III sudah tidak asing lagi bagi siswa.Hal itu dapat dilihat dari
pengamatan peneliti yang mengamati perhatian siswa dalam mengikuti
pembelajaran Talking Stick.Dari pengamatan diperoleh bahwa 100%
siswa fokus dalam mengikuti pembelajaran Talking Stick.
Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan prestasi siswa dalam
menyelesaikan soal, terbukti 16 siswa tuntas (100%). Bahkan ada 2
siswa yang mendapat nilai 100, berarti ada peningkatan yang sangat
signifikan prestasi siswa terhadap hasil belajar dalam pembelajaran
IPS dengan Talking Stick tersebut, yang telah melampaui KKM kelas
minimal 85%
Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada siklus III
didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran Talking Stick
b. Sebagian besar siswa sudah fokus dalam mengikuti jalannya
pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Talking Stick
c. Sebagian besar siswa sudah benar dalam menjawab pertanyaan dari
guru ketika pembelajaran Talking Stick
d. Sebagian besar siswa sudah benar dalam menjawab soal-soal tes
formatif, ada 2 siswa yang menjawab soal benar semua.
68
Secara garis besar pelaksanaan siklus III sudah berjalan
baik.Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan prestasi siswa
dalam menyelesaikan soal, terbukti 16 siswa tuntas (100%), berarti
ada peningkatan yang signifikan prestasi siswa dalam hasil belajar
siswa.Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Talking
Stick pada siklus III ini sudah berhasil dilihat dari segi prestasi
hasil belajar siswa.
B. Pembahasan
1. Hasil Rekapitulasi
Dari hasil penelitian tersebut dapat kita lihat dalam rekapitulasi
berikut ini:
Hasil rekapitulasi hasil (prestasi siswa) belajar IPS melalui metode
Talking Stick.
Tabel 4.8.
Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus
No Nama Pra-Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
1 Agus Maulana 50 60 70 80
2 Agus Salim 60 70 80 80
3 Ahmad Syaifudin 50 60 80 90
4 Evi Titik H 50 60 60 80
5 Fitri Mayasari 40 50 60 80
69
6 Fatkhurrohman 60 70 80 100
7 Faqih Hasan 50 60 70 80
8 Isna Siti K 50 80 90 90
9 Linda Saputri 50 60 80 80
10 M. Ridho 70 80 90 100
11 Maria Anggraini 50 60 60 90
12 Sebri Hariyanto 60 70 80 90
13 Siti Maemonah 70 80 80 85
14 Septina Ariyanti 70 80 90 95
15 Sinta Dewi 50 60 70 80
16 Ulfayani 40 50 60 80
Rata-rata 54,38 65,63 75 86,25
Tabel 4.9.
Hasil Rekapitulasi Tentang Ketuntasan Siswa
Pelaksanaan
Ketuntasan
Pra-Siklus
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Tuntas
3 siswa
(18,75)
7 siswa
(43,75%)
12 siswa
(75%)
16 siswa
(100%)
70
Tidak Tuntas
13 siswa
(81,25%)
9 siswa
(56,25%)
4 siswa
(25%)
-
2. Pra-siklus
Berdasarkan hasil pengamatan peniliti, ternyata pembelajaran IPS
pada siswa kelas IV di MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon
Lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun 2014 hanya
menggunakan metode ceramah tanpa adanya metode lain yang
mendukung (misal: Demonstrasi, CTL). Hal ini menjadi salah satu
faktor penyebab kenapa prestasi siswa mata pelajaran IPS di sekolah
tersebut rendah, hasil belajarnya pun juga kurang dari Kriteria
Ketuntasan Minimun (KKM) yang telah ditentukan yaitu 70.
3. Siklus I
Setelah melakukan penelitian pada siswa kelas IV di MI Nurul
Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang tahun 2014, peneliti dapat mengerti bahwa sebenarnya
kemampuan siswa dalam mempelajari pelajaran IPS sangat tinggi.
Walaupun pada siklus I terdapat kurang dari 50% nilai siswa yang
memenuhi KKM, hal ini terjadi karena siswa kurang mengenal metode
Talking Stick.Tetapi siswa sangat antusias dan berharap kalau
pembelajaran dilanjutkan keesokan harinya lagi, mereka masih
71
menganggap kalau pembelajaran dengan metode Talking Stick adalah
pembelajaran yang bersifat permainan saja.
Dari 16 siswa terdapat 9 siswa (56,25%)yang belum tuntas belajar,
sedangkan siswa yang tuntas ada 7 siswa (43,75%) dengan rata-rata
keseluruhan 65,63. Ketujuh siswa yang meraih nilai tuntas yaitu Agus
Salim, Fatkhurrohman, Isna Siti K, M. Ridho, Sebri Hariyanto, Siti
Maemonah, dan Septina Ariyanti . Ke tujuh siswa tersebut sangat
antusias dan semangat dalam memperhatikan pembelajaran sehingga
mereka paham dan menikmati dengan pembelajaran baru ini.
4. Siklus II
Pada siklus II ini jumlah yang kurang memperhatikan sudah
berkurang jika dibandingkan dengan Siklus I, hal ini dikarenakan
siswa mulai mengenal metode Talking Stick. Guru cukup membuat
mereka penasaran dan mengerti akan materi yang disajikan.
Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan dalam
menyelesaikan soal formatif yang diberikan oleh guru. Dari 16 siswa
hanya 12 siswa (75%) tuntas belajar, sedangkan siswa yang belum
tuntas belajarnya ada 4 siswa (25%) dengan nilai rata-rata 75. Pada
siklus II ini menyodorkan bahwa frekuensi siswa yang mendapat nilai
dalam KKM bertambah 5 siswa, yaitu Agus Maulana, Ahmad
Syaifudin, Faqih Hasan, Linda Saputri, dan Sinta Dewi.
72
Menurut pandangan dan wawancara nilai mereka meningkat dan
memenuhi KKM pada siklus II ini, didukung oleh:
a. Motivasi yang diberikan guru
b. Siswa penasaran pada metode Talking Stick yang mereka ikuti
pada siklus I, sehingga siswa banyak yang antusias dan
memperhatikan pada saat pembelajaran dimulai
c. Siswa mulai paham dengan metode pembelajaran Talking Stick
d. Siswa juga mulai merasakan pembelajaran IPS yang tidak bosan
seperti dulu (saat guru berulang-ulang hanya menggunakan metode
ceramah dan menghafal)
e. Disamping metode demonstrasi diperlukan juga pendekatan
contekstual, agar siswa dapat menguasai materi yang dapat
diterapkan dalam kehidupan nyata (sehari-hari).
5. Siklus III
Pada siklus III ini keseluruhan siswa memperhatikan jalannya
pembelajaran Talking Stick dari awal sampai akhir.
Dal am menyelesaikan soal formatif yang diberikan oleh guru dari 16
siswa, seluruhnya dapat tuntas dalam belajarnya dengan nilai rata-rata
86,25. Keseluruhan siswa dapat tuntas dalam belajar tersebut
dikarenakan:
a. Memperhatikan intruksi dan perintah dari guru
73
b. Konsentrasi dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan ketika
pembelajaran Talking Stick
c. Konsentrasi dalam mengerjakan soal
d. Berani bertanya kepada guru maupun kepada temannya yang sudah
lebih paham
Setelah peneliti melaksanakan tindakan kelas dalam
pembelajaran IPS melalui metode Talking Stick pada siswa kelas
IV di MI Nuru Huda Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun 2014 dapat
diketahui bahwa seluruh siswa sudah memperoleh nilai sesuai
KKM, bahkan ada 2 siswa yang memperoleh nilai sempurna yaitu
100 dan siswa yang mencapai KKM ideal yaitu 43,75%.
Dari hasil belajar siswa di atas dapat membuktikan bahwa
pembelajaran ini kondusif dan efektif meningkatkan ketuntasan
dan prestasi belajar siswa.
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan peniliti dapat
menyimpulkan bahwa:
Penggunaan metode talking stick dapat meningkatkan prestasi belajar IPS
materi Peta Lingkungan Setempat pada siswa kelas IV MI Nurul Huda
Krandon Lor 02 Desa Krandon Lor Kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang tahun 2014. Hal ini dibuktikan dari hasil rekapitulasi nilai siswa
per siklus yang menunjukkan bahwa prestasi siswa meningkat dari siklus I
rata-rata 65,63. Siklus II rata-rata 75 sampai 86,25 pada siklus III. Hal ini
juga dibuktikan dari hasil rekapitulasi ketuntasan siswa dari siklus I yaitu
43,75%, siklus II 75% sampai 100% pada siklus III.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, hal-hal yang sebaiknya dilakukan
guru dalam pembelajaran agar minat, aktivitas dan penguasaan materi
pelajaran meningkat adalah:
1. Kepada para guru sebaiknya lebih kreatif dan variatif dalam
menggunakan metode pembelajaran. Hal ini akan menghilangkan
kebosanan para siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
75
2. Para guru sebaiknya tidak ragu dalam menggunakan metode baru
dalam pembelajaran karena dengan menggunakan metode yang variatif
dapat meningkatkan keaktifan peserta didik untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan baik. Selain itu juga dapat meningkatkan
pemahaman dan kreatifitas peserta didik dalam memahami materi
pelajaran.
3. Sebelum melaksanakan pembelajaran, sebaiknya guru menyiapkan
segala kebutuhan yang diperlukan baik itu pendekatan, strategi,
metode, dan media dengan sebaik-baiknya.
76
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2009. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Daldjoeni, N. 1981. Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alumni.
Departemen Agama. 2004. Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Direktorat
Jendral Kelembagaan Agama Islam.
Dimyati, dkk. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Gredler, Margaret E. Bell.1994. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis dan
Paradigmatis. Celeban Timur: Pustaka Pelajar.
Poerwadarminta. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rasimin. 2012. Pembelajaran IPS Teori, Aplikasi dan Evaluasi. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Modal Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Teras.
Semiawan, Conny. 2008. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar.
Indonesia: PT Macanan Jaya Cemerlang.
77
Suprayekti. 2003. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori Dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Surakhmad, Winarno. 1989. Pengantar Interaksi Mengajar – Belajar: Dasar Dan Teknik
Metodologi Pengajaran. Bandung: Tarsito.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Sriyanti, dkk. 2009. Teori-Teori Belajar. Salatiga: Stain Salatiga Press.
W.J.S Poerwadarminta. 2008. Kamus Umun Bahasa Indonesia Edisi ke-3. Jakarta: Balai
Pustaka.
78
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2009. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Daldjoeni, N. 1981. Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alumni.
Departemen Agama. 2004. Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Direktorat Jendral
Kelembagaan Agama Islam.
Dimyati, dkk. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Gredler, Margaret E. Bell.1994. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis dan
Paradigmatis. Celeban Timur: Pustaka Pelajar.
Kemendiknas. 2008. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kelas IV Tingkat Sekolah Dasar (SD) /
Madrasah Ibtidaiyah (MI). Jakarta: Kemendiknas.
Poerwadarminta. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rasimin. 2012. Pembelajaran IPS Teori, Aplikasi dan Evaluasi. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Modal Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Teras.
79
Semiawan, Conny. 2008. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar. Indonesia:
PT Macanan Jaya Cemerlang.
Suprayekti. 2003. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Jenderal
Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori Dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Surakhmad, Winarno. 1989. Pengantar Interaksi Mengajar – Belajar: Dasar Dan Teknik
Metodologi Pengajaran. Bandung: Tarsito.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Sriyanti, dkk. 2009. Teori-Teori Belajar. Salatiga: Stain Salatiga Press.
W.J.S Poerwadarminta. 2008. Kamus Umun Bahasa Indonesia Edisi ke-3. Jakarta: Balai
Pustaka.
1
2
3
4
Lampiran 1 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada pra-siklus
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pra-Siklus
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Krandon Lor 02
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi : 1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa
di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
Kompetensi Dasar : 1.1 Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota, dan provinsi)
dengan menggunakan skala sederhana.
Indikator Kompetensi : - Menjelaskan arti peta
- Menyebutkan macam-macam peta
- Mengidentifikasi berbagai macam peta
I. Tujuan Pembelajaran
a. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan
arti peta dengan benar.
b. Setelah melakukan tanya jawab dengan guru, siswa dapat
menyebutkan macam-macam peta dengan benar.
c. Dengan mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat
mengidentifikasi berbagai macam peta dengan benar.
II. Nilai-Nilai Karakter
a. Rasa ingin tahu
b. Disiplin
5
c. Bersahabat
d. Tekun
e. Tanggung jawab
f. Ketelitian
g. Percaya diri
h. Peduli lingkungan
i. Kecintaan
III. Materi Ajar
1. Pengertian peta
Peta adalah gambar seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang
dilukiskan dalam suatu bidang datar dengan perbandingan atau skala
tertentu.
2. Macam-macam peta
a. Menurut jenisnya peta dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai
berikut:
d) Peta dasar adalah sebagai hasil survey di permukaan bumi.
e) Peta topografi adalah peta berskala besar yang menggambarkan
kenampakan umum permukaan bumi secara detail.
f) Peta tematik adalah peta yang menunjukkan tema tertentu atau
khusus. Contohnya peta curah hujan, peta lokasi wisata, peta
kepadatan penduduk, dan lain-lain.
b. Menurut bentuknya peta dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai
berikut:
6
d) Peta timbul atau relief adalah peta yang dibuat berdasarkan
bentuk permukaan bumi yang sebenarnya.
e) Peta datar adalah peta yang dibuat pada suatu bidang datar atau
pada kertas.
f) Peta digital adalah peta yang semua data permukaan buminya
dimasukkan pada pita magnetik, sedang pengolahan dan
penyajian datanya menggunakan komputer.
IV. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, dan penugasan
V. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Salam dan berdoa
b. Guru menanyakan kabar siswa: bagaimana kabar anak-anak pada
pagi hari ini?
c. Apersepsi:
- Siapa yang pernah lihat peta?
2. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Eksplorasi
- Guru bertanya kepada siswa terkait apa arti dari peta
- Siswa memberikan pendapat tentang macam-macam peta
b. Elaborasi
- Guru menjelaskan pengertian peta
- Guru menjelaskan macam-macam peta
7
- Siswa bertanya kepada guru mengenai materi yang telah
dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan dari siswa sekaligus
memberikan tambahan
c. Konfirmasi
- Siswa bertanya terkait dengan pembelajaran
- Siswa menyimpulkan pembelajaran dengan bimbingan dari
guru
- Siswa mengerjakan soal evaluasi
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk pembelajaran
yang akan dating
b. Guru memotivasi siswa dan menutup pembelajaran
VI. Media dan Sumber Belajar
1. Buku Paket Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD dan MI Kelas 4
Terbitan Piranti Darma Kalokarma Tahun 2007 Halaman 2 - 4
2. Buku Logika Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas IV
Semester Gasal Penerbit Viva Pakarindo Hal. 3 – 6
3. Lembaran soal
VII. Evaluasi Pembelajaran
Teknik : Tes Tertulis
Bentuk instrument : Uraian
8
Soal
Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar!
1. Gambar seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang dilukiskan
dalam suatu bidang datar dengan perbandingan atau skala tertentu
disebut ….
2. Menurut jenisnya peta dibedakan menjadi …
3. Peta berskala besar yang menggambarkan kenampakan umum
permukaan bumi secara detail disebut …
4. Peta curah hujan, peta lokasi wisata dan peta kepadatan penduduk
merupakan contoh peta ....
5. Menurut bentuknya peta dibedakan menjadi ....
6. Pengolahan dan penyajian data peta digital menggunakan ….
7. Peta timbul disebut juga peta ….
8. Peta yang dibuat berdasarkan bentuk permukaan bumi yang
sebenarnya disebut peta ....
9. Peta dasar, topografi dan tematik merupakan peta menurut ....
10. Menurut bentuknya ada peta timbul, datar dan ....
Kunci Jawaban
1. Peta
2. Tiga (3)
3. Peta topografi
4. Peta tematik
5. Tiga (3)
9
6. Komputer
7. Peta tiga dimensi
8. Peta timbul
9. Jenisnya
10. Digital
Pedoman Penilaian
Bobot per soal ═1
Skor perolehan ═ B×1
Nilai akhir ═ ×100
10
Lampiran 2 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Krandon Lor 02
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi : 1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa
di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
Kompetensi Dasar : 1.1 Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota, dan provinsi)
dengan menggunakan skala sederhana.
Indikator : - Menyebutkan komponen-komponen peta
- Mengidentifikasi berbagai komponen peta
- Menunjukkan berbagai komponen peta
I. Tujuan Pembelajaran
a. Setelah bernyanyi siswa dapat menyebutkan komponen-komponen
petadengan benar.
b. Setelah membaca materi siswa dapat mengidentifikasi berbagai
komponen peta dengan benar.
c. Dengan bermain tongkat siswa dapat menunjukkan berbagai
komponen peta dengan benar.
II. Nilai-Nilai Karakter
j. Rasa ingin tahu
k. Disiplin
11
l. Bersahabat
m. Tekun
n. Tanggung jawab
o. Ketelitian
p. Percaya diri
q. Peduli lingkungan
r. Kecintaan
III. Materi Ajar
Komponen-komponen peta
a. Judul
Setiap peta harus mempunyai judul. Judul peta biasanya ditulis pada
bagian atas peta. Judul peta menunjukkan isi peta.
b. Skala peta
Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik pada peta dan
jarak sebenarnya pada permukaan bumi.
c. Simbol
Simbol yaitu tanda-tanda khusus untuk menjelaskan sesuatu pada peta.
Simbol pada peta menggambarkan tanda atau lambing tertentu untuk
mewakili objek tertentu. Simbol biasanya berbentuk gambar maupun
berwujud warna. Simbol gambar terdiri dari symbol titik, garis, daerah,
dan warna.
1) Simbol titik terdapat dalam berbagai ukuran dan bentuk.
Contoh:
12
2) Simbol garis dalam bentuk garis tebal, garis tipis, garis sejajar, dan
garis putus-putus.
3) Simbol daerah menunjukkan daerah perkebunan, daerah rawa,
daerah lading, dan lain-lain.
4) Simbol warna menggunakan bermacam-macam warna yang
menunjukkan beberapa bentuk kenampakan alam.
Contoh:
a) Cokelat tua : pegunungan tinggi
b) Cokelat muda : pegunungan
13
c) Kuning : dataran tinggi
d) Hijau : dataran rendah
e) Biru tua : laut dalam
f) Biru muda : laut dangkal, teluk, selat, danau, dan sungai
g) Merah : gunung berapi, kota, dan jalan raya
d. Legenda
Legenda yaitu keterangan-keterangan yang menjelaskan simbol-simbol
pada peta. Biasanya legenda terletak di bagian bawah sebelah kiri
ataupun kanan.
e. Mata angin
Arah mata angin digunakan sebagai petunjuk arah pada peta. Pedoman
utama mata angin menunjukkan arah utara dan diberi huruf U.
14
petunjuk arah ditempatkan pada tempat yang sesuai dan tidak
mengganggu peta induk.
f. Garis tepi peta
Garis tepi peta adalah batas-batas pinggir gambar peta. Fungsi garis
tepi untuk menulis angka-angka derajat astronomis yaitu garis bujur
dan garis lintang.
g. Tahun pembuatan peta
Tahun pembuatan peta adalah tahun untuk menunjukkan waktu peta
itu dibuat. Perlunya dicantumkan tahun pembuatan peta ini adalah
untuk mengetahui apakah peta itu masih sesuai atau tidak dengan
perkembangan yang sebenarnya di permukaan bumi.
h. Inset peta atau peta sisipan
Inset peta atau peta sisipan adalah gambar peta situasi untuk
menunjukkan bentuk peta yang digambar dengan wilayah di
15
sekelilingnya yang lebih luas. Inset peta digambarkan hanya bila
diperlukan.
Lagu “Komponen-Komponen Peta”
Lirik “Balonku Ada Lima”
Komponen-komponen peta
Itu terdiri dari
Judul skala peta
Simbol 4 macamnya
Legenda mata angin
Dor!!!!!!
Garis tepi dan tahun
Inset peta akhirnya
Ada di dalam peta
IV. Metode Pembelajaran
Talking stick
V. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Salam dan berdoa
b. Guru menanyakan kabar siswa: bagaimana kabar anak-anak pada
pagi hari ini?
c. Apersepsi:
- Siapa yang pernah lihat lampu lalu lintas?
- Tanda merah menandakan apa?
16
- Tanda kuning menandakan apa?
- Tanda hijau menandakan apa?
2. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Eksplorasi
- Guru bertanya kepada siswa terkait apa itu komponen-
komponen peta
- Siswa memberikan pendapat tentang komponen-komponen
peta
b. Elaborasi
- Guru menjelaskan pokok bahasan yang akan dipelajari
kepada siswa
- Guru membagikan materi kepada masing-masing siswa
- Siswa diminta untuk mempelajari materi tersebut dengan
ketentuan batas waktu 15 menit
- Siswa bertanya terkait dengan materi yang telah dibacanya
- Guru menjawab pertanyaan dari siswa sekaligus
memberikan tambahan
- Siswa diminta untuk menutup materi yang telah dibaca
- Bersama dengan guru siswa bernyanyi lagu “komponen-
komponen peta”
- Guru membentuk siswa menjadi lingkaran besar
- Guru memberikan tongkat kepada salah satu siswa
17
- Secara bergantian siswa yang menerima tongkat diwajibkan
menjawab pertanyaan dari guru dengan iringan musik yang
sewaktu-waktu dihentikan guru
c. Konfirmasi
- Siswa bertanya terkait dengan pembelajaran
- Siswa menyimpulkan pembelajaran dengan bimbimgan dari
guru
- Siswa mengerjakan soal evaluasi
d. Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk
pembelajaran yang akan datang
b. Guru memotivasi siswa dan menutup pembelajaran
VIII. Media dan Sumber Belajar
1. Tongkat
2. Musik
3. Lembaran materi
4. Peta desa krandon lor
5. Lembaran soal
6. Buku Paket Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD dan MI Kelas 4
Terbitan Piranti Darma Kalokarma Tahun 2007 Hal. 6- 7
7. Buku Logika Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas IV
Semester Gasal Penerbit Viva Pakarindo Hal. 7
IX. Evaluasi Pembelajaran
18
Teknik : Tes Tertulis
Bentuk instrument : Uraian
Soal
Isilah titik-titik di bawah ini!
1. Setiap peta mempunyai …. yang sangat berguna bagi kita untuk
membaca dan memahami isi peta.
2. Tanda-tanda khusus untuk menjelaskan sesuatu pada peta disebut ….
3. Pegunungan pada peta biasanya digambarkan dengan warna ….
4. Dataran rendah digambarkan pada peta dengan simbol warna ….
5. Warna kuning dapat menggambarkan ….
6. Warna cokelat tua dapat menggambarkan ....
7. Keterangan-keterangan yang menjelaskan simbol-simbol pada peta
adalah ….
8. Jika kita menghadap ke utara, maka belakang kita adalah arah ….
9. Jika kita menghadap ke timur, maka belakang kita adalah arah ….
10. Gambar peta situasi untuk menunjukkan bentuk peta yang digambar
dengan wilayah di sekelilingnya yang lebih luas disebut ....
Kunci Jawaban
1. Komponen-komponen
2. Simbol
3. Warna cokelat muda
4. Hijau
5. Dataran tinggi
19
6. Pegunungan tinggi
7. Legenda
8. Selatan
9. Barat
10. Inset peta atau peta sisipan
Pedoman Penilaian
Bobot per soal ═1
Skor perolehan ═ B×1
Nilai akhir ═ ×100
20
Lampiran 3 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Krandon Lor 02
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi : 1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa
di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
Kompetensi Dasar : 1.1 Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota, dan provinsi)
dengan menggunakan skala sederhana.
Indikator : - Membaca peta desa Krandon Lor
- Membaca peta Kabupaten Semarang
- Membaca peta provinsi
- Menyebutkan provinsi yang ada di Indonesia
- Menyebutkan ibukota dari masing-masing provinsi
I. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah memahami gambar peta desa krandon lor siswa dapat
membaca peta desa krandon lor dengan benar.
2. Setelah memahami peta kabupaten semarang siswa dapat membaca
peta kabupaten semarang dengan benar.
3. Dengan bermain tongkat siswa dapat menyebutkan provinsi yang ada
di Indonesia dengan benar.
21
4. Dengan tanya jawab siswa dapat menyebutkan ibukota dari masing-
masing provinsi dengan benar
II. Nilai-Nilai Karakter
1. Rasa ingin tahu
2. Disiplin
3. Bersahabat
4. Tekun
5. Tanggung jawab
6. Ketelitian
7. Percaya diri
8. Peduli lingkungan
9. Kecintaan
III. Materi Ajar
Gambar Peta Desa Krandon Lor (Terlampir)
Gambar Peta Kabupaten Semarang (Terlampir)
Gambar Peta Provinsi Jawa Tengah (Terlampir)
Nama Provinsi Ibukota
PULAU SUMATERA
1 Provinsi Nanggro Aceh
Darussalam
Banda Aceh
2 Provinsi Sumatera Utara Medan
3 Provinsi Sumatera Barat Padang
4 Provinsi Riau Pekan Baru
22
5 Provinsi Kepulauan Riau Tanjung Pinang
6 Provinsi Jambi Jambi
7 Provinsi Sumatera Selatan Palembang
8 Provinsi Bangka Belitung Pangkal Pinang
9 Provinsi Bengkulu Bengkulu
10 Provinsi Lampung Bandar Lampung
PULAU JAWA
11 Provinsi DKI Jakarta Jakarta
12 Provinsi Jawa Barat Bandung
13 Provinsi Banten Serang
14 Provinsi Jawa Tengah Semarang
15 Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta
yogyakarta
16 Provinsi Jawa Timur Surabaya
PULAU NUSA TENGGARA DAN BALI
17 Provinsi Bali Denpasar
18 Provinsi Nusa Tenggara Barat Mataram
19 Provinsi Nusa Tenggara Timur Kupang
PULAU KALIMANTAN
20 Provinsi Kalimantan Barat Pontianak
21 Provinsi Kalimantan Tengah Palangkarya
22 Provinsi Kalimantan Selatan Banjarmasin
23
23 Provinsi Kalimantan Timur Samarinda
PROVINSI SULAWESI
24 Provinsi Sulawesi Utara Manado
25 Provinsi Sulawesi Barat Kota Mamuju
26 Provinsi Sulawesi Tengah Palu
27 Provinsi Sulawesi Tenggara Kendari
28 Provinsi Sulawesi Selatan Makassar
29 Provinsi Gorontalo Gorontalo
KEPULAUAN MALUKU DAN PAPUA
30 Provinsi Maluku Ambon
31 Provinsi Papua Utara Ternate
32 Provinsi Papua Barat Kota Manokwari
33 Provinsi Papua Jayapura
IV. Metode Pembelajaran
Talking stick
V. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Salam dan berdoa
b. Guru menanyakan kabar siswa: bagaimana kabar anak-anak
pada pagi hari ini?
c. Apersepsi:
- Siapa yang pernah nonton animasi Dora?
24
- Dalam animasi Dora tersebut, Dora selalu menggunakan
apa?
2. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Eksplorasi
- Guru bertanya kepada siswa terkait gambar peta
- Siswa memberikan pendapat tentang gambar peta
b. Elaborasi
- Guru menjelaskan materi pokok yang akan dipelajari
- Guru membentuk siswa menjadi 4 kelompok
- Guru membagikan materi kepada masing-masing kelompok
- Siswa diminta untuk mempelajari materi tersebut dengan
ketentuan batas waktu 15 menit
- Siswa bertanya terkait dengan materi yang telah dibacanya
- Guru menjawab pertanyaan dari siswa sekaligus
memberikan tambahan
- Siswa diminta untuk menutup materi yang telah dibaca
- Guru memberikan tongkat kepada salah satu siswa
- Secara bergantian siswa yang menerima tongkat diwajibkan
menjawab pertanyaan dari guru dengan iringan musik yang
sewaktu-waktu dihentikan guru
c. Konfirmasi
- Siswa bertanya terkait dengan pembelajaran
25
- Siswa menyimpulkan pembelajaran dengan bimbimgan dari
guru
- Siswa mengerjakan soal evaluasi
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk
pembelajaran yang akan datang
b. Guru memotivasi siswa dan menutup pembelajaran
VI. Media dan Sumber Belajar
1. Tongkat
2. Musik
3. Gambar peta
4. Lembaran materi
5. Lembaran soal
6. Buku Paket Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD dan MI Kelas 4
Terbitan Piranti Darma Kalokarma Tahun 2007 Hal. 6- 7
7. Buku Logika Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas IV
Semester Gasal Penerbit Viva Pakarindo Hal. 7
VII. Evaluasi Pembelajaran
Teknik : Tes Tertulis
Bentuk instrument : Uraian
Soal
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
26
1. Arah mata angin yang terletak diantara barat laut dan timur laut adalah
....
2. Dusun Plantungan pada peta desa Krandon Lor terletak disebalah ....
3. ------------ simbol disamping pada peta desa Krandon Lor
melambangkan ....
4. Pada peta kabupaten Semarang memiliki skala ....
5. Kota Ambarawa termasuk wilayah kabupaten ....
6. Ibu kota dari Kab. Sleman adalah ....
7. Candi Prambanan terletak di kabupaten ....
8. Ibu kota dari provinsi Sumatera Barat adalah ....
9. Ibu kota dari provinsi Banten adalah ....
10. Ibu kota dari provinsi Jawa Tengah adalah ....
Kunci Jawaban
1. Utara
2. Utara
3. Batas dusun
4. 1 : 250.000
5. Semarang
6. Sleman
7. Klaten
8. Padang
9. Serang
10. Semarang
27
Pedoman Penilaian
Bobot per soal ═1
Skor perolehan ═ B×1
Nilai akhir ═ ×100
28
Lampiran 4 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS III
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Krandon Lor 02
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi : 1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa
di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
Kompetensi Dasar : 1.1 Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota, dan provinsi)
dengan menggunakan skala sederhana.
Indikator : - Menjelaskan arti skala peta
- Menyebutkan manfaat skala peta
- Menghitung jarak menggunakan skala peta
I. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mendengarkan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan
arti skala peta dengan benar.
2. Dengan membaca siswa dapat menyebutkan manfaat skala peta dengan
benar.
3. Dengan bermain tongkat siswa dapat menghitung jarak menggunakan
skala peta dengan benar.
II. Nilai-Nilai Karakter
1. Rasa ingin tahu
2. Disiplin
29
3. Bersahabat
4. Tekun
5. Tanggung jawab
6. Ketelitian
7. Percaya diri
8. Peduli lingkungan
9. Kecintaan
III. Materi Ajar
1. Pengertian skala peta
Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik pada peta dan
jarak sebenarnya pada permukaan bumi. Tanpa ada skala, kita akan
bingung dan kesulitan menentukan jarak yang sebenarnya.
2. Manfaat skala peta
c) Kita dapat memperbesar atau memperkecil sebuah peta
d) Kita dapat menggambar suatu tempat yang sangat luas di atas
kertas yang kecil
3. Menghitung jarak menggunakan skala peta
Contoh skala pada peta misalnya 1:200.000, itu berarti 1 cm pada peta
mewakili 200.000 cm sebenarnya di lapangan, atau 1 cm pada peta
mewakili 2 km pada jarak sesungguhnya.
Contoh:
30
Sebuah peta mempunyai skala 1:2.500.000. jarak antara kota Jakarta
dengan Bandung di peta adalah 7 cm. Berapakah jarak sebenarnya
antara kedua kota tersebut?
Cara menghitungnya adalah sebagai berikut.
2.500.000 x 7 cm = 17. 500.000 cm = 175 km.
Jadi jarak antara kota Jakarta-Bandung adalah 175 km.
IV. Metode Pembelajaran
Talking stick
V. Langkah-langkah Pembelajaran
3. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Salam dan berdoa
b. Guru menanyakan kabar siswa: bagaimana kabar anak-anak
pada pagi hari ini?
c. Apersepsi:
- Siapa yang suka menggambar gunung?
- Dalam menggambar gunung, apakah besarnya sesuai
dengan gunung?
4. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Eksplorasi
- Guru bertanya kepada siswa terkait apa arti dari skala peta
- Siswa memberikan pendapat tentang manfaat skala peta
- Guru bertanya kepada siswa terkait dengan cara
menghitung jarak menggunakan skala peta
31
b. Elaborasi
- Guru menjelaskan arti skala peta
- Guru membagikan materi kepada masing-masing siswa
- Siswa diminta untuk mempelajari materi tersebut dengan
ketentuan batas waktu 15 menit
- Siswa bertanya terkait dengan materi yang telah dibacanya
- Guru menjawab pertanyaan dari siswa sekaligus
memberikan tambahan
- Siswa diminta untuk menutup materi yang telah dibaca
- Guru membentuk siswa menjadi lingkaran besar
- Guru memberikan tongkat kepada salah satu siswa
- Secara bergantian siswa yang menerima tongkat diwajibkan
menjawab pertanyaan dari guru dengan iringan musik yang
sewaktu-waktu dihentikan guru
c. Konfirmasi
- Siswa bertanya terkait dengan pembelajaran
- Siswa menyimpulkan pembelajaran dengan bimbimgan dari
guru
- Siswa mengerjakan soal evaluasi
d. Kegiatan Penutup (10 menit)
- Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk
pembelajaran yang akan datang
- Guru memotivasi siswa dan menutup pembelajaran
32
VIII. Media dan Sumber Belajar
1. Tongkat
2. Musik
3. Gambar peta
4. Lembaran materi
5. Lembaran soal
6. Buku Paket Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD dan MI Kelas 4
Terbitan Piranti Darma Kalokarma Tahun 2007 Hal. 6- 7
7. Buku Logika Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas IV
Semester Gasal Penerbit Viva Pakarindo Hal. 7
IX. EVALUASI PEMBELAJARAN
Teknik : Tes Tertulis
Bentuk instrument : Uraian
Soal
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan yang di maksud dengan skala peta!
Jawab:
_________________________________________________________
_________________________________________________________
__________________
2. Sebutkan manfaat-manfaat skala peta!
Jawab:
33
_________________________________________________________
_________________________________________________________
__________________
3. Jarak sesungguhnya antara kota Yogyakarta-Solo adalah 75 km. jika
jarak tersebut akan kita gambar dalam peta yang berskala 1:1.500.000,
maka hitunglah jarak kedua kota tersebut di dalam peta!
Jawab:
_________________________________________________________
_________________________________________________________
__________________
4. Jarak sesungguhnya antara kota Klaten-Semarang adalah 120 km. Di
peta jarak antara kedua kota tersebut adalah 6 cm. maka hitunglah
berapa skala peta tersebut!
Jawab:
_________________________________________________________
_________________________________________________________
__________________
5. Sebuah peta mempunyai skala 1:3.000.000. jarak kota A-B
digambarkan dalam peta tersebut 5 cm. hitunglah jarak sebenarnya
antara kedua kota tersebut!
Jawab:
34
_________________________________________________________
_________________________________________________________
__________________
Kunci Jawaban
1. Perbandingan jarak antara dua titik pada peta dan jarak sebenarnya
pada permukaan bumi
2. Dapat memperbesar atau memperkecil sebuah peta
Dapat menggambar suatu tempat yang sangat luas di atas kertas yang
kecil
3. 75 km = 7.500.000 cm
7.500.000cm : 1.500.000 = 5 cm
Jadi jarak kota Yogyakarta-Solo dalam peta adalah 5 cm.
4. 120 km = 12.000.000 cm
12.000.000 cm : 6 cm = 2.000.000
Jadi skala peta tersebut adalah 1:2.000.000
5. 3.000.000 x 5 cm = 150.000.000 cm = 150 km.
Pedoman Penilaian
Bobot per soal ═1
Skor perolehan ═ B×20
Nilai akhir ═ ×100
35
Lampiran 5 Lembar tes formatif pra-siklus
Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar!
1. Gambar seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang dilukiskan
dalamsuatu bidang datar dengan perbandingan atau skala tertentu
disebut ….
2. Menurut jenisnya peta dibedakan menjadi …
3. Peta berskala besar yang menggambarkan kenampakan umum
permukaan bumi secara detail disebut …
4. Peta curah hujan, peta lokasi wisata dan peta kepadatan penduduk
merupakan contoh peta ....
5. Menurut bentuknya peta dibedakan menjadi ....
6. Pengolahan dan penyajian data peta digital menggunakan ….
7. Peta timbul disebut juga peta ….
8. Peta yang dibuat berdasarkan bentuk permukaan bumi yang
sebenarnya disebut peta ....
9. Peta dasar, topografi dan tematik merupakan peta menurut ....
10. Menurut bentuknya ada peta timbul, datar dan ....
36
Lampiran 6 Lembar soal pada pembelajaran talking stick siklus I
1. Komponen-komponen peta terdiri dari ….
2. Judul termasuk komponen peta yang ke ….
3. Perbandingan jarak antara dua titik pada peta dan jarak sebenarnya di
sebut ….
4. Tanda-tanda khusus untuk menjelaskan sesuatu pada peta disebut ….
5. Simbol pada peta terdiri dari ….
6. Warna cokelat tua melambangkan ….
7. Pegunungan pada peta dilambangkan dengan warna ….
8. Biru tua melambangkan ….
9. Gunung berapi pada peta dilambangkan dengan warna ….
10. Biru muda dapat melambangkan …., …., …., dan ….
11. Legenda adalah ….
12. Ketika kita menghadap ke barat maka belakang kita adalah arah ….
13. Ketika kita menghadap ke utara maka belakang kita adalah arah ….
14. Batas-batas pinggir gambar peta disebut ….
15. Untuk mengetahui kapan peta itu dibuat maka perlu dicantumkan ….
37
Lampiran 7 Lembar tes formatif siklus I
Isilah titik-titik di bawah ini!
1. Setiap peta mempunyai …. yang sangat berguna bagi kita untuk
membaca dan memahami isi peta.
2. Tanda-tanda khusus untuk menjelaskan sesuatu pada peta disebut ….
3. Pegunungan pada peta biasanya digambarkan dengan warna ….
4. Dataran rendah digambarkan pada peta dengan simbol warna ….
5. Warna kuning dapat menggambarkan ….
6. Warna cokelat tua dapat menggambarkan ....
7. Keterangan-keterangan yang menjelaskan simbol-simbol pada peta
adalah ….
8. Jika kita menghadap ke utara, maka belakang kita adalah arah ….
9. Jika kita menghadap ke timur, maka belakang kita adalah arah ….
10. Gambar peta situasi untuk menunjukkan bentuk peta yang digambar
dengan wilayah di sekelilingnya yang lebih luas disebut ....
38
Lampiran 8 Lembar soal pada pembelajaran talking stick siklus II
1. Sebutkan dusun-dusun yang ada dipeta desa Krandon Lor!
2. Sebutkan komponen-komponen peta yang ada dipeta desa Krandon
Lor!
3. Sebutkan komponen-komponen peta yang ada dipeta kabupaten
semarang!
4. Sebutkan provinsi-provinsi yang ada di pulau jawa!
5. Sebutkan provinsi-provinsi yang ada dipulau Kalimantan!
39
Lampiran 9 Lembar soal formatif pada siklus II
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Arah mata angin yang terletak diantara barat laut dan timur laut adalah
....
2. Dusun Plantungan pada peta desa Krandon Lor terletak disebalah ....
3. ------------ simbol disamping pada peta desa Krandon Lor
melambangkan ....
4. Pada peta kabupaten Semarang memiliki skala ....
5. Kota Ambarawa termasuk wilayah kabupaten ....
6. Ibu kota dari Kab. Sleman adalah ....
7. Candi Prambanan terletak di kabupaten ....
8. Ibu kota dari provinsi Sumatera Barat adalah ....
9. Ibu kota dari provinsi Banten adalah ....
10. Ibu kota dari provinsi Jawa Tengah adalah ....
40
Lampiran 10 Lembar soal pada pembelajaran talking stick siklus III
1. Jelaskan yang dimaksud dengan skala peta!
2. Sebutkan manfaat dari skala peta!
3. Jarak sesungguhnya antara kota Klaten-Semarang adalah 150 km. Di
peta jarak antara kedua kota tersebut adalah 4 cm. maka hitunglah
berapa skala peta tersebut!
4. Sebuah peta mempunyai skala 1:2.000.000. jarak kota A-B
digambarkan dalam peta tersebut 5 cm. hitunglah jarak sebenarnya
antara kedua kota tersebut!
5. Jarak sesungguhnya antara kota A-B adalah 85 km. jika jarak tersebut
akan kita gambar dalam peta yang berskala 1:1.500.000, maka
hitunglah jarak kedua kota tersebut di dalam peta!
41
Lampiran 11 Lembar tes formatif siklus III
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan yang di maksud dengan skala peta!
Jawab:
_________________________________________________________
_________________________________________________________
__________________
2. Sebutkan manfaat-manfaat skala peta!
Jawab:
_________________________________________________________
_________________________________________________________
__________________
3. Jarak sesungguhnya antara kota Yogyakarta-Solo adalah 75 km. jika jarak
tersebut akan kita gambar dalam peta yang berskala 1:1.500.000, maka
hitunglah jarak kedua kota tersebut di dalam peta!
Jawab:
_________________________________________________________
_________________________________________________________
__________________
4. Jarak sesungguhnya antara kota Klaten-Semarang adalah 120 km. Di peta
jarak antara kedua kota tersebut adalah 6 cm. maka hitunglah berapa skala
peta tersebut!
Jawab:
42
_________________________________________________________
_________________________________________________________
__________________
5. Sebuah peta mempunyai skala 1:3.000.000. jarak kota A-B digambarkan
dalam peta tersebut 5 cm. hitunglah jarak sebenarnya antara kedua kota
tersebut!
Jawab:
_________________________________________________________
_________________________________________________________
__________________
43
Lampiran 12 Lembar hasil pengamatan terhadap guru pada pra-siklus
LEMBAR PENILAIAN GURU
PRA SIKLUS
No Kegiatan Hasil Keterangan
B C K
1 Guru mengucapkan
salam dengan jelas
2 Guru melakukan
presensi kehadiran
siswa dengan jelas
3 Guru melakukan
apersepsi tentang
materi yang terkait
4 Guru memberikan
soal pretest
5 Guru menjelaskan
materi
6 Guru memberikan
pertanyaan pada
siswa
7 Guru bersama siswa
menyimpulkan
materi yang telah
44
dibahas
8 Guru memberi
kesempatan
bertanya kepada
siswa
9 Guru memberikan
soal formatif
10 Guru mengucapkan
salam
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
45
Lampiran 13 Lembar hasil pengamatan terhadap guru pada siklus I
LEMBAR PENILAIAN GURU
SIKLUS I
No Kegiatan Hasil Keterangan
B C K
1 Guru mengucapkan
salam dengan jelas
2 Guru melakukan
presensi kehadiran
siswa dengan jelas
3 Guru melakukan
apersepsi tentang
materi yang terkait
4 Guru memberikan
soal pretest
5 Guru menjelaskan
materi
6 Guru memberikan
pertanyaan pada
siswa
7 Guru bersama siswa
menyimpulkan
materi yang telah
dibahas
8 Guru memberi
kesempatan
bertanya kepada
siswa
9 Guru memberikan
soal formatif
46
10 Guru mengucapkan
salam
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
47
Lampiran 14 Lembar hasil pengamatan terhadap guru pada siklus II
LEMBAR PENILAIAN GURU
PRA SIKLUS
No Kegiatan Hasil Keterangan
B C K
1 Guru mengucapkan
salam dengan jelas
2 Guru melakukan
presensi kehadiran
siswa dengan jelas
3 Guru melakukan
apersepsi tentang
materi yang terkait
4 Guru memberikan
soal pretest
5 Guru menjelaskan
materi
6 Guru memberikan
pertanyaan pada
siswa
7 Guru bersama siswa
menyimpulkan
materi yang telah
dibahas
8 Guru memberi
kesempatan
bertanya kepada
siswa
9 Guru memberikan
soal formatif
48
10 Guru mengucapkan
salam
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
49
Lampiran 15 Lembar hasil pengamatan terhadap guru pada siklus III
LEMBAR PENILAIAN GURU
PRA SIKLUS
No Kegiatan Hasil Keterangan
B C K
1 Guru mengucapkan
salam dengan jelas
2 Guru melakukan
presensi kehadiran
siswa dengan jelas
3 Guru melakukan
apersepsi tentang
materi yang terkait
4 Guru menjelaskan
pokok materi yang
harus dipelajari
siswa
5 Guru memberikan
pertanyaan kepada
siswa
6 Guru memberikan
tambahan materi
7 Guru bersama siswa
menyimpulkan
materi yang telah
dibahas
8 Guru memberi
kesempatan
bertanya kepada
siswa
50
9 Guru memberikan
soal formatif
10 Guru mengucapkan
salam
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
51
Lampiran 16 Lembar hasil pengamatan terhadap siswa pada pra-siklus
NO Kegiatan Hasil Keterangan
B C K
1 Siswa menjawab
salam
Sebagian siswa
menjawab dengan
semangat tapi masih
ada yang canggung
untuk menjawab
2 Siswa merespon
panggilan dari guru
Siswa merespon
dengan baik
3 Siswa menanggapi
apersepsi yang
diberikan guru
Siswa masih malu
untuk
mengungkapkan
pendapatnya
4 Siswa memperhatikan
penjelasan pokok
materi yang harus
dipelajari daro guru
Kurang dari setengah
jumlah siswa yang
memperhatikan,
sedangkan yang
lainnya masih
berbicara dengan
temannya
5 Siswa memanfaatkan
bertanya kepada guru
Siswa masih malu dan
kurang percaya diri
6 Siswa mennjawab
pertanyaan dari guru
Siswa masih malu dan
takut
7 Siswa menyimpulkan
materi yang diajarkan
Siswa masih malu dan
takut untuk
berpendapat
8 Siswa mengerjakan
evaluasi
Siswa kurang serius
dalam mengerjakan
soal
9 Siswa menjawab
salam penutup
Siswa menjawab
dengan semangat
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
52
Lampiran 17 Lembar hasil pengamatan terhadap siswa pada siklus I
NO Kegiatan Hasil Keterangan
B C K
1 Siswa menjawab
salam
Siswa menjawab
salam dengan
semangat
2 Siswa merespon
panggilan dari guru
Siswa merespon
dengan baik
3 Siswa menanggapi
apersepsi yang
diberikan guru
Beberapa siswa mulai
merespon dan
menanggapi
4 Siswa
memperhatikan
penjelasan pokok
materi yang harus
dipelajari daro guru
Beberapa siswa mulai
memperhatikan
dengan tenang
5 Siswa memanfaatkan
bertanya kepada guru
Ada dua siswa mulai
berani untuk bertanya
6 Siswa mennjawab
pertanyaan dari guru
Ada satu siswa mulai
berani menjawab
pertanyaan dari guru
7 Siswa menyimpulkan
materi yang diajarkan
Beberapa siswa
mampu
menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
8 Siswa mengerjakan
evaluasi
Beberapa siswa
kurang serius dalam
mengerjakan soal
9 Siswa menjawab
salam penutup
Siswa menjawab
dengan semangat
53
Lampiran 18 Lembar hasil pengamatan siswa pada siklus II
NO Kegiatan Hasil Keterangan
B C K
1 Siswa menjawab
salam
Siswa menjawab
dengan penuh
semangat
2 Siswa merespon
panggilan dari guru
Siswa merespon
dengan baik
3 Siswa menanggapi
apersepsi yang
diberikan guru
Setengah jumlah
siswa menanggapi
apersepsi yang
diberikan oleh guru
4 Siswa
memperhatikan
penjelasan pokok
materi yang harus
dipelajari daro
guru
Setengah jumlah
siswa memperhatikan
dengan baik
5 Siswa
memanfaatkan
bertanya kepada
guru
Setengah jumlah
siswa berani
mengajukan
pertanyaan
6 Siswa menjawab
pertanyaan dari
guru
Setengah jumlah
siswa menjawab
pertanyaan dari guru
7 Siswa
menyimpulkan
materi yang
diajarkan
Sudah hamper semua
siswa mampu
menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
8 Siswa mengerjakan
evaluasi
Ada beberapa siswa
yang kurang serius
dalam mengerjakan
soal
9 Siswa menjawab
salam penutup
Siswa menjawab
dengan penuh
semangat
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
54
Lampiran 19 Lembar hasil pengamatan terhadap siswa pada siklus III
NO Kegiatan Hasil Keterangan
B C K
1 Siswa menjawab
salam
Siswa menjawab
dengan penuh
semangat
2 Siswa merespon
panggilan dari guru
Siswa merespon
dengan baik
3 Siswa menanggapi
apersepsi yang
diberikan guru
Siswa merespon dan
menanggapi dengan
baik dan sesuai
4 Siswa memperhatikan
penjelasan pokok
materi yang harus
dipelajari daro guru
Siswa memperhatikan
dengan baik
5 Siswa memanfaatkan
bertanya kepada guru
Siswa berebut
mengajukan
pertanyaan kepada
guru
6 Siswa mennjawab
pertanyaan dari guru
Siswa berebut
menjawab pertanyaan
dari guru
7 Siswa menyimpulkan
materi yang diajarkan
Seluruh siswa ikut
serta menyimpulkan
materi yang telah
dipelajari
8 Siswa mengerjakan
evaluasi
Seluruh siswa
mengerjakan soal
dengan serius
9 Siswa menjawab
salam penutup
Siswa menjawab
salam dengan penuh
semangat
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
55
Lampiran 20 Dokumentasi
SIKLUS I
Guru menjelaskan materi Guru membagikan lembar materi
Siswa membaca pokok materi Siswa membaca materi
Siswa bertanya kepada guru Siswa belajar dengan media tongkat
56
Guru membagikan lembar evaluasi Siswa mengerjakan soal evaluasi
Siswa mengerjakan soal evaluasi Siswa mengerjakan soal evaluasi
SIKLUS II
Siswa memahami peta secara kelompok
Siswa belajar dengan media tongkat
57
Siswa mengerjakan soal evaluasi
SIKLUS III
Guru menjelaskan pokok materi Siswa memahami materi
Siswa mengajukan pertanyaan Guru menjawab pertanyaan dari
siswa
Siswa belajar dengan media tongkat Siswa menjawab pertanyaan
58
Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang bisa menjawab pertanyaan
Guru membagikan soal evaluasi
Siswa mengerjakan soal evaluasi Siswa mengerjakan soal evaluasi
59
Lampiran 21 Profil Sekolah
PROFIL SEKOLAH
1. Nama Madrasah : MI Nurul Huda Krandonlor 02
2. Alamat Madrasah : Dsn.Dukuh Plantungan Dsa. Krandonlor
Kec. Suruh Kab.
Semarang
3. Yayasan Penyelenggara : Lembaga Pendidikan Ma’arif
4. NPSN : 20320452
5. Jenjang Akreditasi : Terakreditasi
6. Tahun Didirikan : 1972
7. Tahun Beroprasi : 1972
8. Status Tanah
a. Surat Kepemilikan Tanah : Sertifikat / akte
b. Luas Tanah : 209m²
9. Status Bangunan : Milik Yayasan
10. Status Bangunan
a. Panjang : 22m²
b. Lebar : 9,5m²
c. Luas : 209m²
11. Jumlah siswa dalam tiga tahun terakhir
Data Siswa
No
Kelas
Tahun Pelajaran
2011 / 2012 2012 / 2013 2013 / 2014 2014/2015
L P L P L P L P
1
I 10 19 15 7 9 14 7 10
2
II 9 13 10 11 10 5 4 12
3
III 9 10 8 9 6 7 10 5
4
IV 10 8 8 8 7 6 7 9
5
V 7 8 8 9 8 8 3 6
6
VI 9 9 10 7 8 9 8 8
60
14. Jumlah Rombongan Belajar :
a. Kelas 1 : 1 ( Satu Rombongan )
b. Kelas II : 1 ( Satu Rombongan )
c. Kelas III : 1 ( Satu Rombongan )
d. Kelas IV : 1 ( Satu Rombongan )
e. Kelas V : 1 ( Satu Rombongan )
f. Kelas VI : 1 ( Satu Rombongan )
15. Guru dan Karyawan :
a. Jumlah Guru dan Karyawan : 9 Orang
b. Guru Tetap Yayasan : 9 Orang
c. Guru Tidak Tetap Yayasan : -
d. Guru PNS : 1 Orang
e. Staf Tata Usaha : -
16. Sarana / Prasarana Alat Peraga Pendidikan
No Alat Peraga Pendidikan Keterangan
1 Alat Olah Raga Belum ada
2 Alat Peraga Pendidikan Belum ada
3 Alat Peraga Kit IPA Belum ada
4 Alat Peraga Kit IPBA Belum ada
5 Alat Peraga Kit Matematika Belum ada
6 Alat Peraga Kit Bhs.
Indonesia Belum ada
7 Alat Peraga Kit Bhs. Inggris Belum ada
8 CD Pembelajaran ( semua ) Belum ada
61
17. Strutur Organisasi
62
Lampiran 22 Daftar riwayat hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Ziadatul Hasanah
Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 10 Agustus 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Dusun Tuk Songo Rt 04 Rw 02 Desa Krandon Lor
Kec. Suruh Kab. Semarang Jawa Tengah 50776
Telp/Hp : 082226877432
PENDIDIKAN
1998 – 2004 : TK Krandon Lor 02
2004 – 2007 : MI Petak Susukan
2007 – 2010 :MTsN Susukan
2010 – 2014 : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga
(STAIN Salatiga)
63
64
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Ziadatul Hasanah PA : Tri Wahyu
Hidayati, M.Ag.
Nim : 11510001 Progdi : Tarbiyah PGMI
No Jenis Kegiatan Pelaksanaan Jabatan Nilai
1
Orientasi Pengenalan
Akademik dan
Kemahasiswaan(OPAK)
dengan tema
Optimalisasi Nalar
Kritis Mahasiswa:
Upaya Mengawal
Perubahan Bangsa ke
Arah yang Lebih Baik
25-27 Agustus
2010
Peserta 3
2 Kegiatan Amal dan
Bazar TPQ Nur Islam
Desa Krandon Lor
“Berbagi, Beramal,
untuk Mencari Ridho
Ilahi”
23 juli 2010 Panitia 3
3 National Workshop Of
Entrepreneurship and
Basic Cooperation 2010
di Audotorium STAIN
Salatiag
19 Desember
2010
Peserta 6
4 Bakti Sosial: “Peduli
Sesama Sejak Usia
Dini” TPQ Nur Islam
12 Januari 2011 Panitia 3
5 Pilwakot yang Ideal
untuk Masa Depan
Salatiga yang Lebih
Baik
27 Januari 2011 Peserta 3
6 Kegiatan Galang
Tangkas se-Eks
Karisidenan Surakarta
7-8 Mei 2011 Juri 4
7 Lomba Kecakapan Baris
Berbaris Tingkat
Penggalang (G) dan
Penegak (T) yang
diselenggarakan oleh
pondok pesantren Bina
Insani
15-17 Mei 2011 Juri PBB 4
65
8 Seminar Keperempuan
dengan tema:
“Menumbuhkan
Kembali Jiwa
Kekartinian dalam
Ranah Kampus”
17 Mei 2011 Peserta 3
9 Pengurus Periode 2009-
2011 TPQ Nur Islam
Desa Krandon Lor Kec.
Suruh Kab. Semarang
12 Juli 2011 Pengurus 6
10 Kegiatan MASTA
dengan tema: “Merajut
Ukhuwah dengan
Ta’aruf untuk
Membentuk Kader yang
Berkarakter”
21 Oktober 2011 Peserta 3
11 Seminar DMS dengan
tema: “Let’s s be an
inspiring women”
26 November
2011
Peserta 3
12 STAIN ARABY dengan
tema: “Bahasa Arab
sebagai Penunjang
Perkuliahan
Mahasiswa”
17 Maret 2012 Peserta 3
13 Seminar Regional:
“Peran Mahasiswa
Dalam Mengawal
BLSM (BLT) Tepat
Sasaran”
3 Mei 2012 Peserta 5
14 Seminar Nasional yang
diselenggarakan oleh
SEMA dengan tema:
“Berpolitik untuk
Kesejahteraan
Indonesia, Reorientasi
Gerakan Mahasiswa
Pasca Reformasi”
15 Mei 2012 Peserta 6
15 Gorah Masal yang
diselenggarakan Divisi
Tilawah Jam’iyyatul
Qurro’ wal Huffadz
(JQH)
12 Mei 2012 Peserta 3
16 Seminar Nasional
Ekonomi Syariah:
“Bukan Ekonomi Biasa”
2 Juni 2012 Peserta 6
17 Seminar Nasional 6 Juni 2012 Peserta 6
66
Pendidikan yang
diselenggarakan oleh
Himpunan Mahasiswa
dengan tema:
“Pendidikan
Multikultural sebagai
Pilar Karakter Bangsa”
18 Penerimaan Anggota
Baru JQH dengan tema
“Membentuk Paradigma
Mahasiswa Qurani
dengan Panca Indra,
Akal, dan Hati
17-18 Nopember
2012
Peserta 3
19 Acara MTQ Umum IV
Mahasiswa, Pesantren,
SMA Sederajat se-
Salatiga dan Sekitarnya
dengan tema: “Melalui
MTQ Tingkatkan
Prestasi, Syi’arkan
Akhlak Qur’ani”
3 Oktober 2012 Peserta 3
20 Seminar Kesehatan
Wanita bersama AVAIL
(Always Very Active In
Life) Salatiga
13 Januari 2013 Peserta 3
21 Seminar Nasional
dengan Tema: “Norma
Hukum Serta Kebijakan
Pemerintah Dalam
Mengendalikan Harga
BBM Bersubsidi” yang
diselenggarakan oleh
DEMA
27 Mei 2013 Peserta 6
22 Musabaqah Tilawatil
Quran (MTQ)
Mahasiswa V dengan
tema: “MTQ Wahana
Apresiasi untuk
Mencetak Insan
Qur’ani” yang
diselenggarakan oleh
JQH STAIN Salatiga
23 Oktober 2013 Peserta 3
23 Gerbang Masuk (Gema)
ITTAQO 2013 dengan
tema: “Mengukuhkan
Peran Bahasa Arab
16-17 November
2013
Peserta 3
67
dalam Ranah
Pendidikan Islam di Era
Modern”
24 Penerimaan Anggota
Baru (PAB) JQH 2013
dengan tema:
“Kristalisasi Nilai
Qur’ani Menuju Insan
yang Penuh Hikmah”
23-24 November
2013
Peserta 3
25 Talk Show: “How to be
a Succesfull Creative
Preneur to Face ASEAN
Economic Community
7 April 2014 Peserta 3
68
Top Related