UPAYA MENGENTASKAN KELUARGA MISKIN MELALUI BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM)
Studi Kasus BKM Makmur Bersama di Kalurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat
Sarjana S-1
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Disusun Oleh:
HERLINA FAUZIANI A220090165
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
UPAYA MENGENTASKAN KELUARGA MISKIN MELALUI BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM)
Studi Kasus BKM Makmur Bersama di Kalurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar
Herlina Fauziani, A 220090165, Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, xiii dan 88 halaman
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya mengentaskan
kemiskinan melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Makmur Bersama di Kalurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar, untuk mendeskripsikan Program-program Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Makmur Bersama di Kalurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar, untuk mendeskripsikan kendala pelaksanaan upaya pengentasan kemiskinan melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Makmur Bersama di Kalurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan strategi studi kasus. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berasal dari informan, tempat dan peristiwa, serta dokumen yang berupa foto-foto mengenai pelaksanaan program BKM Makmur Bersama. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan dua macam triangulasi yaitu Triangulasi teknik pengumpulan data dan Triangulasi sumber data. Sedangkan dalam menganalisis data dengan menerapkan teknik analisis interaktif melalui Pengumpulan data, Reduksi data, Penyajian data, dan Penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Upaya mengentaskan kemiskinan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Makmur Bersama di Kalurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar dilaksanakan melalui program-program BKM melalui UPK, UPL dan UPS, Kendala pelaksanaan Anggota BKM Makmur Bersama banyak yang tidak aktif dalam rapat BKM Makmur Bersama maupun dalam kegiatan BKM Makmur Bersama dan ada beberapa anggota BKM Makmur Bersama yang mengundurkan diri dari keanggotaan BKM Makmur Bersama, hanya beberapa aanggota BKM Makmur Bersama saja yang bekerja secara optimal, beberapa anggota BKM Makmur Bersama bekerja semaunya sendiri, pencairan dana yang dilakukan secara bertahap mengakibatkan pelaksanaan kegiatan tersendar-sendat, terjadi kekisruhan internal BKM dan minimnya swadaya dari masyarakat.
.
Kata Kunci: miskin, keluarga miskin, BKM Makmur Bersama.
PENDAHULUAN
Masalah kemiskinan sekarang ini masih merupakan penyakit kronis,
terutama di Negara-negara berkembang. Indonesia merupakan Negara
berkembang yang sebagian besar pendudukanya bermata pencaharian di bidang
agrarais. Walaupun tanah Indonesia subur, namun tingkat pendapatan tidak begitu
besar. Mayoritas penduduk yang bekerja di bidang pertanian berada di bawah
garis kemiskinan.
Soetrisno Loekman (1997:30-31) menyatakan bahwa tahun 1993 bagi
sejarah pembangunan Indonesia merupakan tahun yang sangat bersejarah karena
pada tahun tersebut untuk pertama kali secara terbuka pemerintah menyatakan
bahwa masih cukup banyak anak bangsa Indonesia yang masih harus hidup
dibawah garis kemiskinan, dan secara terbuka pula pemerintah menyatakan
keinginannya untuk lebih serius menangani masalah itu. Menjelang akhir Pelita V,
ketika semula telah dicanangkan bahwa pembangunan Indonesia telah siap
memasuki tahap tinggal landas, tiba-tiba pemerintah memperoleh data perihal
jumlah anak bangsa yang masih hidup dibawah garis kemiskinan. Jumlah 27 juta
anak bangsa yang masih hidup di bawah garis kemiskinan merupakan jumlah
yang tidak sedikit, walaupun diakui bahwa jumlah itu relative kecil apabila
dibandingkan dengan jumlah orang miskin ketika Orde Baru mulai upaya
pembangunannya. Data tentang jumlah orang miskin tersebut memeng kemudian
menimbulan suatu kejutan yang luar biasa dikalangan apparat pemerintah yang
terkait dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang selama ini merasa
segala-galanya yang menyangkut pembangunan di Indonesia berjala dengan
sempurna. Keterkejutan para perencana dan pelaksana pembangunan dapat kita
amati dari reaksi mereka ketika pemerintah mengumumkan peta kemiskinan
jumlah desa pada masing-masing provinsi di seluruh Indonesia yang dianggap
sebagai desa miskin.
Kemiskinan menurut PNPM Mandiri Perkotaan dalam Modul Kegiatan
Pelaksanaan Dasar BKM dan UP-UP (2011:1), kemiskinan adalah
ketidakmampuan seseorang atau sekelompok orang/masyarakat dalam
menyelenggarakan hidupnya secara layak dan tidak berdaya menghadapi
tantangan pembangunan yang terjadi.
Salah satu cara untuk menanggulangi kemiskinan adalah dengan
dibentuknya BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat). Menurut PNPM Mandiri
P2KP (2007:I), BKM merupakan Nama generik dari suatu lembaga pimpinan
kolektif masyarakat warga di tingkat Kalurahan/desa, yang diprakarsai atau
dikelola secara mandiri oleh masyarakat warga dalam upaya memenuhi
kebutuhan/kepentingan bersama, memecahkan persoalan bersama dan
menyatakan kepedulian bersama, dengan berbasis pada nilai-nilai luhur
kemanusiaan (ikhlas, jujur, adil).
BKM (Badan keswadayaan masyarakat) adalah lembaga di bawah naungan
PMPN Mandiri Perkotaan, yang mempunyai tujuan untuk membangun
masyarakat pedesaan di berbagai segi bidang yang bertujuan untuk pembangunan
desa dan memberdayakan masyarakat desa atau mengentaskan kemiskinan.
Wilayah Kalurahan Bolong merupakan daerah yang cukup subur. Mayoritas
penduduknya bermata pencaharian dibidang pertanian dengan ekonomi lemah.
Sehingga kehidupan ekonomi kurang berkembang secara signifikan. Untuk
mengentaskan kemiskinan masyarakat di Kalurahan Bolong Kecamatan
karanganyar Kabupaten Karanganyar, maka penulis memberikan judul dalam
penelitian ini “Upaya Mengentaskan Keluarga Miskin melalui Badan
Keswadayaan Masyarakat (BKM) Studi Kasus BKM Makmur Bersama di
Kalurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar”.
METODE PENELITIAN
Tempat penelitian ini dilakukan di Kalurahan Bolong Kecamatan
Karangayar Kabupaten Karaganyar. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan sejak
persiapan sampai dengan penulisan laporan penelitian dilakukan selama 4 bulan
yaitu sejak bulan Januari-April 2013 Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Menurut Sukmadinata (2009:60),
penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan
untuk mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial,
sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun
kelompok.
Strategi penelitian adalah studi kasus tunggal terpancang. Menurut Bungin
(2008:31), “Studi kasus adalah sebuah jenis penelitian yang cukup bahkan sangat
popular di kalangan ilmuwan sosial hingga dewasa ini”.
Dikatakan tunggal karena objek penelitian hanya berfokus pada Kalurahan
Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar, dan dikatakan
terpancang karena dalam penelitian ini sasaran dan tujuan penelitian ini hanya
meneliti kegiatan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Makmur Bersama di
Kalurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar yang
meliputi:
1. Profil keluarga miskin di Kalurahan Bolong Kecamatan Karanganyar
Kabupaten Karanganyar.
2. Upaya mengentaskan keluarga miskin melalui Badan Keswadayaan
Masyarakat (BKM) Makmur Bersama di Kalurahan Bolong Kecamatan
Karanganyar Kabupaten Karanganyar.
3. Kendala pelaksanaan dalam mengentaskan keluarga miskin melalui Badan
Keswadayaan Masyarakat (BKM) Makmur Bersama di Kalurahan Bolong
Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.
Menurut Arikunto (2010:172), “Subjek merupakan sumber data, darimana
suatu data penelitian itu diperoleh”. Subjek dari penelitian ini adalah anggota
BKM Makmur Bersama dan masyarakat di Kalurahan Bolong Kecamatan
Karangayar Kabupaten Karanganyar.
Menurut Sugiyono (2010:215), “Objek penelitian yaitu yang ingin diketahui
apa yang terjadi di dalamnya”. Objek dari penelitian ini adalah kegiatan Badan
Keswadayaan Masyarakat (BKM) Makmur Bersama.
1. Informan atau narasumber dalam penelitian
a. Koordinator BKM Makmur Bersama di Kalurahan Bolong Kecamatan
Karangayar Kabupaten Karanganyar.
b. Anggota BKM Makmur Bersama di Kalurahan Bolong Kecamatan
Karangayar Kabupaten Karanganyar.
c. Masyarakat di Kalurahan Bolong Kecamatan Karangayar Kabupaten
Karanganyar
2. Tempat dan Peristiwa
Tempat penelitian adalah di Kalurahan Bolong Kecamatan Karangayar
Kabupaten Karanganyar.
Teknik Pengumpulan Data:
a. Wawancara. Menurut Nasution (2000:113), “Wawancara atau interview
adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan
memperoleh informasi”.
Dalam penelitian ini melaksanakan teknik wawancara dengan mengajukan
pertanyaan untuk memperoleh informasi kepada koordinator BKM Makmur
Bersama, anggota BKM Makmur Bersama dan masyarakat di Kalurahan Bolong
Kecamatan Karangayar Kabupaten Karanganyar, teknik ini digunakan untuk
mengungkap data mengenai kegiatan BKM Makmur Bersama.
b. Observasi. Menurut Jogihanto (2008:89), “Observasi (observation)
merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara
mengamati langsung objek datanya. Berdasarkan pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa observasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh data dengan cara mengamati terhadap sumber data yang berupa
kegiatan, peristiwa, benda, perilaku, lokasi, dan lain-lain.
c. Dokumentasi. Menurut Arikunto (2006:231), “Dokumentasi yaitu
mencari data atau hal-hal yang variabelnya berupa catatan, transkip buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, reger, agenda dan sebagainya”.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dokumen adalah catatan
peristiwa yang sudah berlalu yang dibuat oleh subjek sendiri atau orang lain.
Penelitian ini melalui metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui hal-hal
yang berkaitan dengan kegiatan BKM Makmur Bersama yaitu berupa data
Monografi Kalurahan Bolong, daftar keluarga miskin, buku tentang kemiskinan,
buku tentang BKM sebagai upaya mengentasakn keluarga miskin.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif.
Langkah-langkah analisis data menurut Miles dan Huberman (1992:15-19) adalah
sebagai berikut:
1. Pengumpulan data.
2. Reduksi data.
3. Penyajian data.
4. Penarikan kesimpulan.
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Kondisi Geografi Kalurahan Bolong
Ditinjau dari letak geografis kegiatan Badan Keswadayaan Masyarakat
(BKM) Makmur Bersama terletak di Kalurahan Bolong Kecamatan Karanganyar
Kabupaten Karanganyar yang memiliki luas wilayah 332,3965 Ha dengan batas
wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Kalurahan Jantiharjo,
sebelah Selatan berbatasan dengan Kalurahan Jumantono, sebelah Barat
berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo, sebelah Timur berbatasan dengan
Kecamatan Matesih.
2. Keadaan Penduduk Kalurahan Bolong
a. Jumlah penduduk Kalurahan Bolong. Jumlah KK di Kalurahan Bolong
1.266 KK dan jumlah penduduk Kalurahan Bolong 4.208 jiwa.
b. Kondisi sosial masyarakat Kalurahan Bolong. Kondisi sosial
masyarakat Kalurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar
meliputi sistem kepercayaan dan sistem kemasyarakatan.
c. Potensi Kalurahan Bolong. Potensi Kalurahan Bolong Kecamatan
Karanganyar Kabupaten Karangayar meliputi potensi potensi bidang budaya dan
potensi bidang alam.
3. Program Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Makmur Bersama sebagai
Upaya Mengentaskan Kemiskinan.
BKM Makmur Bersama adalah program pemerintah untuk menanggulangi
kemiskinan di daerah perkotaan.
B. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Profil Keluarga Miskin di Kalurahan Bolong Kecamatan Karanganyar
Kabupaten Karanganyar
a. Tidak Ada Modal Usaha.
b. Rumah Tidak Layak Huni.
c. Tidak Ada Fasilitas Buang Air Besar/Jamban.
d. Sarana Prasarana Tidak Memadai.
2. Upaya Mengentaskan Keluarga Miskin melalui Badan Keswadayaan
Masyarakat (BKM) Makmur Bersama
a. Memberi bantuan modal usaha: Bantuan Peralatan dan Pengembangan
Usaha Warmis.
b. Membangun rumah tidak layak huni: Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
c. Membangun fasilitas buang air besar/jamban: Kegiatan Sosial Jamban.
d. Membangun sarana prasarana: Talud, Jalan Beton, Jembatan, Pembangunan
Kandang Komunal.
Dari beberapa program BKM Makmur Bersama yang telah terlaksana di
Kalurahan Bolong Kecamatan karanganyar Kabupaten Karanganyar ini dapat
membantu warga miskin di Kalurahan Bolong Kecamatan Karanganyar
Kabupaten Karanganyar untuk membantu mengentaskan kemiskinan melalui
program kerjanya yang dirasa cukup berhasil membantu warga miskin di
Kalurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanaganyar.
3. Kendala pelaksanaan upaya mengentaskan keluarga miskan melalui Badan
Keswadayaan Masyarakat (BKM) Makmur Bersama
a. Anggota BKM Makmur Bersama banyak yang tidak aktif dalam rapat
BKM Makmur Bersama maupun dalam kegiatan BKM Makmur Bersama
dan ada beberapa anggota BKM Makmur Bersama yang mengundurkan
diri dari keanggotaan BKM Makmur Bersama.
b. Hanya beberapa aanggota BKM Makmur Bersama saja yang bekerja
secara optimal.
c. Beberapa anggota BKM Makmur Bersama bekerja semaunya sendiri
d. pencairan dana yang dilakukan secara bertahap mengakibatkan
pelaksanaan kegiatan tersendar-sendat, terjadi kekisruhan internal BKM
dan minimnya swadaya dari masyarakat
Solusi untuk anggota BKM Makmur Bersama yang tersisa dan masih akif
harus bekerja semaksimal mungkin untuk menjalankan program BKM Makmur
Bersama di Kelurahan Bolong Kecamatan Karaganyar Kabupaten Karaganyar,
pencairan dana harus tepat waktu, dan masyarakat di Kelurahan Bolong
Kecamatan Karaganyar Kabupaten Karaganyar yang mampu membantu keluarga
yang tidak mampu agar keluarga miskin dapat terbantu.
SIMPULAN
1. Profil keluarga miskin di Kelurahan Bolong Kecamatan Karnganyar Kabupaten
Karanganyar adalah tidak mempunyai modal usaha, rumah tidak layak huni,
tidak ada fasilitas buang air besar/jamban, dan sarana prasarana kurang
memadai.
2. Upaya mengentaskan keluarga miskin melalui Badan Keswadayaan
Masyarakat (BKM) Makmur Bersama di Kalurahan Bolong Kecamatan
Karanganyar Kabupaten Karanganyar yang dilakukan melalui program-
program BKM telah terlaksana, yaitu: Bantuan Peralatan dan Pengambangan
Usaha Warmis, Pembangunan RTLH, Kegiatan Sosial Jamban, Talud Jalan,
Jalan Beton, Jembatan, dan Pembangunan Kandang Komunal.
3. Kendala pelaksanaan upaya mengentaskan keluarga miskin melalui Badan
Keswadayaan Masyarakat (BKM) Makmur Bersama di Kalurahan Bolong
Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar adalah:
a. Anggota BKM Makmur Bersama banyak yang tidak aktif dalam rapat
BKM Makmur Bersama maupun dalam kegiatan BKM Makmur Bersama
dan ada beberapa anggota BKM Makmur Bersama yang mengundurkan
diri dari keanggotaan BKM Makmur Bersama.
b. Hanya beberapa aanggota BKM Makmur Bersama saja yang bekerja secara
optimal.
c. Beberapa anggota BKM Makmur Bersama bekerja semaunya sendiri
d. pencairan dana yang dilakukan secara bertahap mengakibatkan pelaksanaan
kegiatan tersendar-sendat, terjadi kekisruhan internal BKM dan minimnya
swadaya dari masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Bungin, Burhan. 2008. Analisis data penelitian kualitataif. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada Miles, Mathew B. dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif (Buku
Sumber tentang Metode-metode Baru). Jakarta: UIP. Nasution. 2000. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. PNPM Mandiri Perkotaan. 2011. Modul Kegiatan Pelatihan Dasar BKM dan UP-
UP: Departemen Pekerjaan Umum. PNPM Mandiri P2KP. 2007. Membangun BKM: Departemen Pekerjaan Umum
Direktorat Jendral Cipta Karya. Soetrisno, Loekman. 1997. Kemiskinan, Perempuan dan Pemberdayaan.
Yogyakarta: Kanisius. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Top Related