8/16/2019 Unit 4. Rangkaian Seri Dan Paralel
1/24
LAPORAN
A. JUDUL : RANGKAIAN SERI DAN PARALEL
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara merangkai resistor menjadi susunan seri dan paralel?
2. Bagaimana cara menggunakan basicmeter dengan benar?
3. Jelaskan prinsip hukum-hukum Kirchhoff?
4. Bagaimana karakteristik rangkaian seri dan paralel resistor?
C. TUJUAN
1. ahasis!a terampil dalam merangkai merangkai resistor menjadi susunan seri
dan paralel.2. ahasis!a dapat menempatkan dan menggunakan basicmeter dengan benar.3. ahasis!a dapat memahami prinsip hukum-hukum Kirchhoff.4. ahasis!a dapat memahami karakteristik rangkaian seri dan paralel resistor.
D. TEORI SINGKAT
Ketika dua atau lebih resistor dihubungkan dari ujung ke ujung" dikatakan
mereka dihubungkan secara seri. #esistor-resistor tersebut bisa merupakan resistor biasa
atau berupa bola lampu" elemen pemanas" atau alat penghambat lainn$a. uatan $ang
melalui # 1 juga akan mele!ati # 2 dan kemudian # 3 hingga berlanjut ke hambatan
berikutn$a. %engan demikian arus & $ang sama mele!ati setiap resistor. Kita tentukan 'men$atakan tegangan pada ketiga resistor. Kita anggap semua resistor $ang ada pada
rangkaian dapat diabaikan" sehingga ' sama dengan tegangan baterai. Kita tentukan '1"
'2" dan '3" berturut-turut. %engan hukum (hm" '1) 1" '2 ) 2" '3 ) 3. Karena
resistor tersebut dihubungkan ujung ke ujung" kekekalan energi men$atakan bah!a
tegangan total ' sama dengan jumlah tengangan dari masing-masing resistor *+iancoli"
2,,1 /0.
& ) &1) &2) &3 ................................................ (1)
ada ken$ataann$a" jika kita pasang beberapa hambatan secara seri" hambatan
total merupakan jumlah hambatan-hambatan tersebut jika dipisah. al ini berlaku untuk
sejumlah hambatan berapapun secara seri. erhatikan bah!a jika anda menambahkan
lebih ban$ak hambatan pada rangkaian" arus akan terus berkurang. %engan pengkabelan
paralel" jika nda memutuskan hubungan dengan satu alat" arus tidak akan ban$ak
terganggu. etapi pada rangkaian seri" jika satu alat dolepaskan" arus ke $ang lainn$a
terhenti *+iancoli" 2,,150.
8/16/2019 Unit 4. Rangkaian Seri Dan Paralel
2/24
ada rangkaian paralel" arus total & $ang meninggalkan baterai terbagi menjadi
tiga cabang misaln$a. Kita tentukan &1" &2" dan &3 berturut-turut sebagai arus $ang melalui
setiap resistor" # 1" # 2" dan # 3. karena muatan listrik kekal" arus $ang masuk ke dalam titik
cabang harus sama dengan arus $ang keluar dari titik cabang. Ketika resistor-resistor
terhubung paralel" masing-masing mengalami ketegangan $ang sama *+iancoli" 2,,150.
& ) &16 &26 &3 ................................................ (2)
asil pegukuran beda potensial pada resistor # 1 dan # 2 *nilain$a berbeda0 $ang
disusun secara seri menunjukkan hasil $ang berbeda" namun jika diukur arus $ang
mele!ati kedua resistor maka diperoleh pengukuran $ang sama. Berbeda haln$a jika
resistor disusun secara paralel" diperoleh hasil pengukuran $ang berbeda. rus $angmelalui setiap resistor berbeda" namun pengukuran tegangan pada setiap resistor sama.
7akta ini menunjukkan bah!a jenius susunan resistor menentukjan besar nilai 8ariabel
tegangan dan kuat arus dalam rangkaian. ada susunan seri. #esistor berfungsi sebagai
pembagi tegangan" $ang berarti jika tegangan pada setiap resistor dijumlahkan maka
jumlahn$a sama dengan besarn$a tegangan sumber. 9edangkan jika resistor disusun
paralel" maka resistor berfungsi sebagai pembagi arus" $ang berarti jika kuat arus listrik
$ang mele!ati setiap resistor diukur" maka akan memiliki nilai $ang sama dengan arus
total sebelum titik percabangan *hukum 1 Kirchhoff0 *erman" 2,1/ 210.
ukum pertama Kirchhoff atau hukum titik cabang berdasarkan pada kekekalan
muatan" dan kita telah menggunakann$a untuk menurunkan hukum untuk resistor paralel.
ukum ini men$atakan bah!a :pada setiap titik cabang" jumlah semua arus $ang
memasuki cabang harus sama dengan jumlah arus $ang meninggalkan cabang tersebut;.
9ebagai contoh jika &3adalah arus $ang masuk" sedangkan &1dan &2keluar" dengan demikian
hukum titik cabang Kirchhoff men$atakan bah!a &3 ) &1 6 &2.ukum kedua Kirchhoff atau
hukum
8/16/2019 Unit 4. Rangkaian Seri Dan Paralel
3/24
8/16/2019 Unit 4. Rangkaian Seri Dan Paralel
4/24
hambatan pertama maksudn$a titik percabangan diletakkan pada #1. 9atuan 9&
untuk kuat arus listrikini $akni mpere *0./. Kuat arus listrik diantara # 1 dan # 2 *0 $akni besar kuat arus $ang mengalir
melalui # 2. 'ariabel ini diukur menggunakan Basicmeter untuk sisi & *0.
Basicmetermperemeter dirangkai secara seri atau berdampingan" serta
diletakkan diantara # 1 dan # 2. 9atuan 9& untuk kuat arus listrik ini $akni mpere
*0.5. Kuat arus listrik setelah # 2 $akni besar kuat arus $ang mengalir melalui hambatan
kedua. 'ariabel ini diukur menggunakan Basicmeter untuk sisi & *0.
Basicmetermperemeter dirangkai secara seri atau berdampingan dengan
hambatana kedua. 9atuan 9& untuk kuat arus listrik ini $akni mpere *0.C. ambatan 1 # 1$akni besar hambatan $ang tertera pada resistor pertama dan juga
berupa besar hambatan $ang dihitung dan kemudian dibandingkan dengan nilai
hambatan $ang tertera pada resistorhambatan. ambatan ini dirangkai secara seri
terhadap Basicmetermperemeter" dan rangkai secara paralel terhadap
Basicmeter'oltmeter. 9atuan 9& untuk 8ariabel ini $akni (hm *@0.D. ambatan 1 # 2 $akni besar hambatan $ang tertera pada resistor kedua dan juga
berupa besar hambatan $ang dihitung dan kemudian dibandingkan dengan nilai
hambatan $ang tertera pada resistorhambatan. ambatan ini dirangkai secara seri
terhadap Basicmetermperemeter" dan rangkai secara paralel terhadap
Basicmeter'oltmeter. 9atuan 9& untuk 8ariabel ini $akni (hm *@0.Kegiatan
1. egangan sumber *'0 $akni besar beda potensial atau tegangan $ang diukur
menggunakan bascimeter untuk sisi 8olt. Basicmeter8oltmeter diletakkan secara
paralel dengan kedua resistor. 9atuan 9& untuk tegangan sumber $akni 'olt *'0.. egangan pada # 1*'0 $akni besar beda potensial atau tegangan pada resistor
pertama. egangan ini diukur menggunakan basicmeter pada sisi ' atau 'olt.
Basicmeter diletakkan paralel dengan resistor pertama saja. 9atuan 9& untuktegangan sumber $akni 'olt *'0.!. egangan pada # 2 *'0 $akni besar beda potensial atau tegangan pada resistor
kedua. egangan ini diukur menggunakan basicmeter pada sisi ' atau 'olt.
Basicmeter diletakkan paralel dengan resistor kedua saja. 9atuan 9& untuk
tegangan sumber $akni 'olt *'0.". Kuat arus listrik melalui # 1 $akni besar kuat arus $ang mengalir melalui # 1.
'ariabel ini diukur menggunakan Basicmeter untuk sisi & *0.
Basicmetermperemeter diletakkan secara seri atau berdampingan dengan
8/16/2019 Unit 4. Rangkaian Seri Dan Paralel
5/24
hambatan pertama maksudn$a titik percabangan diletakkan pada #1. 9atuan 9&
untuk kuat arus listrik ini $akni mpere *0./. Kuat arus listrik total *0 $akni besar kuat arus $ang mengalir melalui # & dan # 2.
'ariabel ini diukur menggunakan Basicmeter untuk sisi & *0.
Basicmetermperemeter dirangkai secara seri atau berdampingan" serta
diletakkan sebelum titik percabangan pada rangkaian paralel # 1 dan # 2. 9atuan 9&
untuk kuat arus listrik ini $akni mpere *0.5. Kuat arus listrik setelah # 2 $akni besar kuat arus $ang mengalir melalui hambatan
kedua. 'ariabel ini diukur menggunakan Basicmeter untuk sisi & *0.
Basicmetermperemeter dirangkai secara seri atau berdampingan dengan
hambatana kedua. 9atuan 9& untuk kuat arus listrik ini $akni mpere *0.C. ambatan 1 # 1$akni besar hambatan $ang tertera pada resistor pertama dan juga
berupa besar hambatan $ang dihitung dan kemudian dibandingkan dengan nilai
hambatan $ang tertera pada resistorhambatan. ambatan ini dirangkai secara seri
terhadap Basicmetermperemeter" dan rangkai secara paralel terhadap
Basicmeter'oltmeter. 9atuan 9& untuk 8ariabel ini $akni (hm *@0.D. ambatan 1 # 2 $akni besar hambatan $ang tertera pada resistor kedua dan juga
berupa besar hambatan $ang dihitung dan kemudian dibandingkan dengan nilai
hambatan $ang tertera pada resistorhambatan. ambatan ini dirangkai secara seri
terhadap Basicmetermperemeter" dan rangkai secara paralel terhadap
Basicmeter'oltmeter. 9atuan 9& untuk 8ariabel ini $akni (hm *@0.H. PROSEDUR KERJA
Kegiatan 1. Rangkaian Seriertama-tama memastikan perangkat percobaan telah tersedia" dan berfungsi
dengan baik. 9elanjutn$a merangkai setiap perangkat dengan susunan seri terhadap
resistor dan mengukur tegangan pada masing-masing resistor" mencatat hasiln$a pada
tabel hasil pengukuran. Kemudian mengukur arus $ang mele!ati masing-masing
resistor" mencatat hasiln$apada tabel hasil pengukuran. 9etelah itu melanjutkan pengukuran untuk nilai tegangan sumber $ang berbeda" kemudian mencatat hasiln$a.
Kegiatan 2. Rangkaian Paralel
=ntuk kegiatan kedua $ang harus dilakukan memastikan perangkat percobaan
telah tersedia" dan berfungsi dengan baik. Kemudian merangkai setiap perangkat
dengan susunan paralel terhadap resistor dan mengukur tegangan pada masing-
masing resistor" mencatat hasiln$a pada tabel hasil pengukuran. 9etelah itu mengukur
arus $ang menuju titik cabang dan $ang menuju ke masing-masing resistor" kemudian
8/16/2019 Unit 4. Rangkaian Seri Dan Paralel
6/24
mencatat hasiln$a pada tabel hasil pengukuran. Kemudian melanjutkan pengukuran
untuk nilai tegangan sumber $ang berbeda" kemudian mencatat hasiln$a.
#HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA
Ha$i%Penga&atan
Kegiatan 1
8/16/2019 Unit 4. Rangkaian Seri Dan Paralel
7/24
Ga&'a( 1. #angkaian seri resistor
8/16/2019 Unit 4. Rangkaian Seri Dan Paralel
8/24
# 1 1/, @
# 2
1,, @Ta'e% 1. asil pengukuran
Eo egangan9umber *'0
Kuat rus
8/16/2019 Unit 4. Rangkaian Seri Dan Paralel
9/24
ANALISIS DATA
Kegiatan 1. Rangkaian Seri Resistor
# 1 ) 1/,
# 2 ) 1,,
A. Se)a(a P(a*ti*+&
1. '91 ) |3,0±0,5| '
'1 ) |2,0±0,5| '
'2 ) |1,0±0,5| '
& ) |0,016±0,001|
Karena '9 ) '1 6 '2 maka berdasarkan hukum ohm V=I R
&s # s ) &1G # 1 6 &2G # 2
%imana berdasarkan percobaan pada rangkaian seri kuat arus$ang
melalui resistor sama besar sehingga & s ) &1 ) &2 ) |0,016±0,001|
"sehingga
&s # s ) &1G # 1 6 &2G # 2
# s ) # 1 6 # 2
2. '92 ) |5,0 ±0,5| '
'1 ) |3,0±0,5| '
'2 ) |2,0±0,5| '
& ) |0,032±0,001|
Karena '9 ) '1 6 '2 maka berdasarkan hukum ohm V=I R
&s # s ) &1G # 1 6 &2G # 2
%imana berdasarkan percobaan pada rangkaian seri kuat arus$ang
melalui resistor sama besar sehingga &s ) &1 ) &2 ) |0,032±0,001|
sehingga
&s # s ) &1G # 1 6 &2G # 2
# s ) # 1 6 # 2
8/16/2019 Unit 4. Rangkaian Seri Dan Paralel
10/24
8/16/2019 Unit 4. Rangkaian Seri Dan Paralel
11/24
= 3,0 V(150+100)Ω
) ,",12
Tegangan $+&'e( -e(ta&a
a. Kuat arus listrik
'91 ) |3,0±0,5| '
# 1 ) 1/,
# 2 ) 1,,
# ) # 1 6 # 2
) 1/, 6 1,, ) 2/,
IS =VS1RT
= 3 ,0 V250 Ω
= 0,012 A
I =VR
= V R -1
LdI = │δIδV
│dV+ │δIδR
│dR
d&) I # -1Id'6 I' # -2I%r
∆II
=|R-1
V R-1 |∆V+|V R-2
V R-1|∆R
∆I =│∆VV
+ ∆RR
│ I
Karena # tidak diukur maka nilai R adalah konstan
∆I = │0,5 V3 ,0 V
│ 0,012 A
I ) I 0,16 V I,",12
I ) ,",,12
8/16/2019 Unit 4. Rangkaian Seri Dan Paralel
12/24
KR =∆II
100! = 0,001"2A0,012 A
100 ! = 16 ! 2 A#
! d$%% = &'*-*'$&'* + *'$2
100 ! =(0, 016 0,012)A
(0,0282 )A 100 ! = 28,5 !
I )I ͱ I I
I )I 0,1±1,2 I1,-2
b. egangan 1 *'1
0
'1 )R1R1 + R2 '91
'1 )150Ω(150 + 100)Ω 3", ) 1"D '
'1 )R1R1 + R2 '91
'1 ) # 1 *# 1 6 # 20-1 H '91
Karena # tidak diukur maka nilai R adalah konstan
dV =│δVδ VS1
│dV S1
d' ) I'91Id VS1
∆V = │∆V
S1VS1 │ V
∆V = │0,5 V3,0 V
│ 1,8 V
V ) I 0,16V I 1,8 V
V ) ,"2D '
8/16/2019 Unit 4. Rangkaian Seri Dan Paralel
13/24
KR =∆VV
100! = 0,28V1,8 V
100 ! = 15,5 ! 2 A#
! d$%% = &'*-*'$&'* + *'$2
100 ! = ( 3 ,0- 1,8 )V
(3,0+ 1,82 )V 100 ! = 5 0 !
V )I V́± V I'
V )I 1,8 ± 0,2 I'
c. egangan 2 *'2
0V2 =
R2R1 + R2
VS1
V2 = 100Ω(150 + 100)Ω
3, 0 V = 1,2 V
V ) ,"12 '
K# ) 15 2 B
diff ) D/"C
V )I V́ A V I'
V )I 1,2±0,1 I'
%engan menggunakan cara $ang sama diperoleh data sebagai berikut $ang
disajikan dalam tabel perbandingan hasil praktikum dan teori terhadap kuat arus
listrik
8/16/2019 Unit 4. Rangkaian Seri Dan Paralel
14/24
Ta'e% . erbandingan kuat arus pada setiap tegangan sumber Eo raktikum eori
Kuat rus *0 Kuat rus *0 K# diff
1 |0,016±0,001| I 0,010±0,012
I
15 2D"/
2 |0,032±0,001| I 0,020±0,002
I
1, 45"1
3 |0,048±0,001| I 0,032±0,002
I
5"2/ 2/
4 |0,062±0,001| I 0,04 4±0,002
I
4"/ 2/"3
Ta'e% /. erbandingan tegangan pada masing-masing sumber #K&K= L(#& K# diff
'1 *'olt0 '2 *'olt0 '1 *'olt0 '2 *'olt0 '1 '2 '1 '2
|2,0±0,5| |1,0±0,5| F1"DA,"2F F1"2A,"1F 1/"/ 15 /, D/"C
|3,0±0,5| |2,0±0,5| F3",A,"3F F2",A,"2F 1, 1, , ,
|5,0±0,5| |3,0±0,5| F4"DA,"3F F3"2A,"3F 5"2/ 1/"5 , 2"C
|6,0±0,5| |5,0±0,5| F5"5A,"3F F4"4A,"2F 4"/ 4"/ 4"/ 1"/
Kegiatan . #angkaian aralel #esistor
A. Se)a(a P(a*ti*+&
9eperti $ang tertera pada tabel 2" nilai tegangan sumber" tegangan pada
# 1" dan tegangan pada # 2 adalah sama. Jadi dapat dituliskan
V * = V1= V2
%engan menggunakan tegangan sumber 2"/ 'olt" diperoleh
1. =ntuk data pertama
8/16/2019 Unit 4. Rangkaian Seri Dan Paralel
15/24
a 9ecara praktikum IR1= 0,02±0,01A
IR2= 0,02±0,01A
I/ = |0,04±0,01|A
K'I= VR
/
V RT
=V1R1
+V2R2
%ari hasil pengukuran V= V1 = V2 maka
1RT
=1R1
+1R2
1RT
=R1 +R2R1 R2
A(+$ t,ta%
1
RT=
R1 + R2
R1 R21RT
= (150+100)Ω(150100)Ω
= 25015000
RT =15000Ω250Ω
= 60Ω
RT =R1 R2(R2+ R1 )
RT = R1 R2 (R2+ R1)-1
∆RT = (∆R1R1 +∆R2R2
+∆(R2 + R1 )R2 +R1 )RT
9eperti pada rangkaian seri
∆(R2+ R1) = 5 + ,5 = 12,5 Ω
8/16/2019 Unit 4. Rangkaian Seri Dan Paralel
16/24
RT = {∆R1R1 +∆R2R2
+∆(R2+R1 )R2 + R1 }RT
∆RT = {,515 0 +5100 +12,5250 }60∆RT = {0,05+0,05+0,05 } 60Ω
∆RT = "Ω
8/16/2019 Unit 4. Rangkaian Seri Dan Paralel
17/24
B. Se)a(a te,(i
IT =
V
R& =
2,5 V
60 Ω = 0,04 A
I = VR
=V R -1
dI =|δIδV |dV+|δIδR |dR
dI =
|δV R-1
δV |dV+
|δV R-1
δR |dR
dI
R =
R−1dV
R +
VR−2dR
R
∆II
=|R-1
V R-1 |∆V+|V R-2
V R-1 |∆R∆II
=∆VV
+∆RR
Karena # tidak diukur maka nilai R adalah konstan * ∆R ) ,0 maka"
∆I =|∆VV | I
∆I =|0,52,5|0,04 A
∆I = |0,2| 0,0 4 A
∆I = 0,008 A
KR = ∆II
100! = 0,0 08 A0,0 4 A
100! = 20 !
elaporan fisika
& = 0,040 ± 0,008 A
8/16/2019 Unit 4. Rangkaian Seri Dan Paralel
18/24
!d$%% =|&'*$-*'$'*-'* |100! =|(0,04-0,04)A0,04A |100! = 0 !
A(+$ -a0a R 1
IR1 =V1R1
= 2,5 V150Ω
= 0,01 A
∆I =(∆VV +∆RR )I
Karena ∆R ) , maka"
∆I =(∆VV )I
∆I = (0,52,5 )0,01 A
∆I = 0, 2 0,01 A
∆I = 0,002 A
KR = ∆II
100! = 0,002 A0,01 A
100! = 20 !
elaporan fisika
& = 0,010 ± 0,002 A
!d$%% =|&'*$-*'$'*-'* |100! =|(0,02-0,01)A0,015 A |100! = 66 !
A(+$ -a0a R
IR2 =V2R2
=2,5 V100Ω
= 0,025 A
∆I = (∆VV )I
8/16/2019 Unit 4. Rangkaian Seri Dan Paralel
19/24
∆I =(0,52,5 )0,025 A
∆I = 0,2 0,025 A
∆I = 0,005 A
KR = ∆II
100! = 0,005 A0,025 A
100! = 20 ! = 2 A#
& ) F,",2/A ,",,/F
!d$%% =|&'*$-*'$'*-'* |100!=|(0,02-0,025 )A0,0325A |100! = 15,3 !%engan menggunakan cara $ang sama diperoleh data sebagai berikut $ang
disajikan dalam tabel perbandingan hasil praktikum dan teori terhadap kuat arus listrik
Ta'e% . erbandingan hasil praktikum dan teori terhadap kuat arus listrik *&0 padarangkaian paralel.
Kuat arus
*0
asil
raktikum
asil teori K# *0 %iff *0
IT 2A3 F,",4 A ,",1F F4", A ,"DF1,-2 2, ,
F,",D A ,",1F FD"3 A ,"DF1,-2 1, 2"/F,"14 A ,",1F F1"3 AD",F1,-3 5"1 4"DF,"1D A ,",1F F1"D, A ,",DF1,-1 4"4 ,
I1 2A3 F,",2 A ,",1F F1", A ,"2F1,-2 2, 55F,",4 A ,",1F F3", A ,"3F1,-2 1, 2D"/F,",5 A ,",1F F/"3A ,"3F1,-2 5"2 D"43F,",D A ,",1F F,"C3 A ,",3F1,-1 4"/ 5",3
I 2A3 F,",2 A ,",1F F2"/ A ,"/F1,-2 2, 1/"3F,",4 A ,",1F F/", A ,"/F1,-2 1, 22"2F,",D A ,",1F FD", A ,"/F1,-2 5"2/ ,F,"1, A ,",1F F1"1, A ,",/F 4"/ D5
PEMBAHASAN
raktikum ini terdiri atas dua kegiatan. kegiatan pertama dengan
menggunakan susunan seri pada resistor didapatkan beberapa hasil $akni" untuk
pengukuran tegangan sumber $ang didaptkan dengan menggunakan alat ukur
basicmeter untuk tegangan dengan meletakkann$a secara paralel terhadap kedua
hambatan" hambatan pertama sebesar 1/, @" dan hambatan kedua sebesar 1,, @.
didapatkan hasil secara terurut $akni I3", A ,"/I'M I/", A ,"/I'M ID", A
,"/I'M I11", A ,"/I'. dapula 8ariabel tegangan pada hambatan pertama $ang
8/16/2019 Unit 4. Rangkaian Seri Dan Paralel
20/24
didapatkan dengan alat ukur $ang sama seperti sebelumn$a" namun peletakann$a
secara paralel terhadap hambatanresistor pertama saja. dapun hasil pengukurann$a secara terurut $akni I2", A ,"/I'M I3", A ,"/I'M I/", A ,"/I'M
I5", A ,"/I. =ntuk 8ariabel tegangan pada resistor kedua" 8oltmeterbasicmeter
diletakkan paralel terhadap resistor kedua saja. dapun hasil pengukurann$a
secara terurut $akni I1", A ,"/I'M I2", A ,"/I'M I3", A ,"/I'M I/", A ,"/I'.
%ilakukan pula pengukuran kuat arus listrik" $ang mana pada kegiatan ini kuat
arus listrik sebelum resistor pertama" antara resistor pertama dan kedua" serta kuat
arus listrik setelah resistor kedua sama besarn$a. asil pengukuran kuat arus
listrik $ang sama besar ini secara terurut $aitu I15 A 1ImM I32 A
1ImM I4D A 1ImM dan I52 A 1Im.
%ata-data tersebut kemudian digunakan dalam analsis data. ertama-tama
kuat arus listrik didapat dari hasil bagi tegangan sumber dengan nilai resistor total"
sehingga didapatlah data perbandingan untuk kuat arus $ang terukur pada
mmeterBasicmeter dengan kuat arus dengan persamaan matematis" $akni *
|0,016±0,001|I
0,001 ± 1,2 I0M *
|0,032±0,001| I
0,020±0,002
I0M * |0,048±0,001| I 0,032±0,002 I0M dan * |0,062±0,001| I
0,044±0,002 I0.
al sama berlaku pada tegangan listrik" namun karena pada susunan seri
resistor nilai tegangan berbeda" maka masing-masing tegangan pada masing-
masing resistor dibandingkan. dapun untuk tegangan listrik pada resistor
pertama secara teori dihitung dengang membagi nilai resistor pertama dengan
jumlah kedua resistor kemudian dikali dengan nilai tegangan sumber. 9ehingga
didapatkan perbandingan antara nilai tegangan dari penunjukan alat ukur dengan
nilai tegangan secara teori $akni *I2", A ,"/II1"D A ,"2I0'M
*I3", A ,"/II3", A ,"3I0'M *I/", A ,"/II4"D A ,"3I0' M
*I5", A ,"/II5"5 A ,"3I0'. dapula untuk tegangan pada resistor kedua
didapatkan secara teori dengan membagi nilai resistor kedua dengan jumlah kedua
resistor kemudian dikasi dengan tegangan sumber. dapun hasil perbandingan
8/16/2019 Unit 4. Rangkaian Seri Dan Paralel
21/24
antara nilai tegangan dari alat ukur dengan nilai tegangan secara teori $akni"
*I1", A ,"/II1"2 A ,"1I0'M *I2", A ,"/II2", A ,"2I0'M*I3", A ,"/II3"2 A ,"3I0'M dan *I/", A ,"/II5"5 A ,"3I0'.
ada kegiatan kedua didapat bah!a dengan menggunakan susunan paralel
pada resistor didapatkan beberapa hasil $akni" untuk pengukuran tegangan
sumber" tegangan pada resistor pertama" dan tegangan pada resistor kedua tern$ata
sama besar nilain$a. engukuran ini didapatkan dengan menggunakan alat ukur
basicmeter untuk tegangan dengan meletakkann$a secara paralel terhadap
hambatan" didapatkan hasil secara terurut $akni I2"/ A ,"/I'M I/", A
,"/I'MID", A ,"/I'M I11", A ,"/I'. %ilakukan pula pengukuran kuat arus
listrik" $ang mana pada kegiatan ini kuat arus listrik total didapatkan dengan
meletakkan mperemeterBasicmeter secara seri diletakkan sebelum titik cabang"
I,",4 A ,",1ImM I,",D A ,",1ImM I,"14 A ,",1ImM dan I,"1D A
,",1Im. =ntuk kuat arus listriksebelum resistor pertama" didapatkan hasil
pengukuran $akni I,",2 A ,",1ImMI,",4 A ,",1ImM I,",5 A ,",1ImM dan
I,",D A ,",1Im. dapun kuat arus listrik melalui resistor kedua" hasiln$a $akni
I,",2 A ,",1ImM I,",4 A ,",1ImM I,",D A ,",1ImM dan I,"1, A
,",1Im.
%ata-data tersebut kemudian digunakan dalam analsis data. ertama-tama
dilakukan perhitungan nilai resistor atau hambatan secara praktikum" dengan
menggunakan persamaan matematis tertentu" didapatkan hasil perhitungan $ang
sama $akni @ untuk setiap pengukuran. 9elanjutn$a dilakukan perhitungan
secara teori" kuat arus listrik total didapat dari hasil bagi tegangan sumber dengan
nilai resistor total paralel" sehingga didapatlah data perbandingan untuk kuat arus$ang terukur pada mmeterBasicmeter dengan kuat arus dengan persamaan
matematis" $akni *F,",4 A ,",1FF,",4, A ,",,DF0M *F,",D A ,",1FF,",D3, A ,",,D3F0M *F
,"14 A ,",1FF,"13, A ,",,DF0M dan *F,"1D A ,",1F F,"1D, A ,",,DF0.
=ntuk perbandingan nilai kuat arus listrik melalui resisotor pertama berdasarkan
praktikum dan teori didapatkan nilai $akni * F,",2 A ,",1FF,",1, A ,",,2F0M *F,",4 A
,",1FF,",3, A ,",,3F0M *F,",4 A ,",1FF,",/3A ,",,33F0M dan *F,",D A ,",1F F,",C3, A
,",,33F0. sedangkan untuk perbandingan kuat arus listrik $ang melalui resistor
8/16/2019 Unit 4. Rangkaian Seri Dan Paralel
22/24
kedua $akni *F,",2/ A ,",,/FF,",2 A ,",1F0M *F,",/, A ,",,/FF,",4 A ,",1F0M *F
,",D, A ,",,/FF,",D A ,",1F0M *F1"1, A ,",/FF,"1, A ,",1F0. Eilai-nilai tersebut secara praktikum dan secara teori tersebut ban$ak
melenceng. dapun kesalahan atau kegagalan dalam percobaan ini kemungkinan
disebabkan oleh kurang pekan$a pengamat saat melihat penunjuka skala pada
basicmeter. al ini akan menambah ataupun mengurangi beda potensial serta kuat
arus listrik dan akhirn$a akan mengubah hasil ukur" adan$a paralaks saat
pembacaan skala pada termometer $ang tidak diperhitungkan pengamat"
PENUTUP
Si&-+%an
1. #esistor disusun secara seri maksudn$a resistor disusun secara berdampingan
dengan resistor lainn$a $ang dihubungkan dengan kabel penghubung. %engan
kata lain resistor pada susunan seri dalam satu jalur $ang sama tanpa ada titik
percabangan. #esistor disusun secara paralel maksudn$a resistor disusun
menurun secara 8ertikal dengan menggunakan jalur percabangan *ada titik
percabangan0 baik sebelum resistor maupun sesudah resistor. eskipunresistor disusun secara seri dan paralel" namun mmetermperemeter harus
tetap dirangkai seri terhadap resistor dan 'oltmeter tetap dirangkai paralel
terhadap resistor.. >ara melakukan pengukuran kuat arus listrik dan beda potensial dengan
menggunakan alat ukur $ang sesuai. %imana dalam hal ini kami melakukan
pengukuran kuat arus dan tegangan listrik dengan menggunakan basicmeter.
dapun cara pengukurann$a $akni untuk basicmeter $ang digunakan sebagai
ammperemeter dipasang secara seri terhadap rangkaian sehingga arus $ang
terukur nilain$a sama sebab jika dipasang secara paralel" maka ammeter $ang
memiliki hambatan $ang kecil akan semakin kecil hingga akhirn$a tegangan
$ang mengalir terlalu besar dan dapat merusak alat" sedangkan untuk
basicmeter $ang digunakan sebagai 8oltmeter dipasang secara paralel terhadap
hambatan sebab 8oltmeter dalam hal ini memiliki hambatan $ang besar pula
dan jika dipasang secara seri maka hasil pengukurann$a akan terlalu kecil
8/16/2019 Unit 4. Rangkaian Seri Dan Paralel
23/24
nilain$a dari $ang sebenarn$a. menentukan nilai kesetaraan energi dalam tiga
kali perngukuran.3. %ari percobaan diatas dapat disimpulkan bah!a prinsip hukum Kirchhoff
$ang pertama $akni pada setiap titik cabang" jumlah arus $ang memasuki
cabang harus sama dengan semua arus $ang meninggalkan cabang tersebut"
hukum ini disebut juga sebahai hukum titik" atau aturan percabangan.
9edangkan prinsip hukum Kirchhoff $ang kedua $akni jumlah potensial
mengelilingi lintasan tertutup pada suatu rangkaian harus nol.4. Karakteristik rangkaian seri resistor $aitu kuat arus listrik $ang mele!ati atau
menuju masing-masing resistor nilain$a sama sedangkan tegangan listrikditiap resistor nilain$a berbeda" sedangkan untuk rangkaian paralel resistor"
tegangan pada tiap resistor nilain$a sama sedangkan kuat arus pada tiap titik
percabangan akan berbeda dengan kuat arus sebelum percabangan. ada
rangkaian paralel resistor berlaku hukum pertama Kirchhoff. 9edangkan
hukum kedua Kirchhoff berlaku pada rangkaian seri resistor.
8/16/2019 Unit 4. Rangkaian Seri Dan Paralel
24/24
Sa(an
9ebaikn$a praktikan meningkatkan ketelitian dan konsentrasin$a sehingga
dalam melakukan percobaan tidak terjadi kesalahan $ang berakibat fatal dan
mengakibatkan pengambilan data berulang-ulang.
Kepada laboran diharapkan agar alat dan bahan $ang digunakan dapat
diganti jika memang sudah tidak dapat digunakan dan lebih dilengkapi agar
kesalahan kalibrasi dapat dihindari.
DAFTAR RUJUKAN
+iancoli" %ouglas >. 2,,1. Fisika (Edisi 5 Jilid 1)" terjemahan %ra. NuhilOaanum" .Lng." dkk. JakartaLrlangga
erman" asisten
Top Related