1
LAPORAN HASIL PENELITIAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN SUMBER DAYA ALAM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 6
KATOBU MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CTL)
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pemantapan Kemampuan Professional
OLEH: LA ULI
NIM 822165772
POKJAR RAHAKABUPATEN MUNA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI STRATA (S1) – PGSD
UNIVERSITAS TERBUKA –UPBJJ
KENDARI
1
2
2014
2
3
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Nama Mahasiswa : LA ULI
Nim : 822165772
Program Studi : S1 – PGSD
Tempat Mengajar : SD Negeri 6 Katobu
Jumlah Pembelajaran : 2 Siklus
Hari Dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus I : Senin, 12 Mei 2014
Siklus II : Senin, 19 Mei 2014
Masalah yang merupakan fokus perbaikan:1. Rendahnya hasil belajar hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 6
Katobu pada materi Sumber Daya Alam2. Penerapan pembelajaran pendekatan kontekstual (CTL) untuk
meningkatkan hasil belajar IPS pokok bahasan sumber daya alam pada siswa Kelas V SD Negeri 6 Katobu
Menyetujui,Supervisior 1
Raha, 22 mei 2014Mahasiswa’
( LA GUBU, S.SI,M.SI. ) NIP.19710131 199703 1 002
(L A ULI ) NIM. 822165772
3
4
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT) seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Raha,22 mei 2014Yang membuat
pernyataan’
Materai
LA ULINim 822165772
4
5
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Taufiq, Hidayah serta Inayah-Nya. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah keharibaan beliau NabiMuhammad SAW dengan harapan kelak kita semua mendapatkan syafaatnya dihari kiamat. Atas karunia dan nikmat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan laporan ini untuk diajukan sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) pada program studi S1 PGSD Universitas Terbuka UPBJJ Muna Pokjar Raha.
Penelitian dilakukan di SD Negeri 6 Katobu Kecamatan Katobu Kabupaten Muna. Judul “ Meningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 6 Katobu Dengan Metode Pembelajaran Pendekatan Kontekstual Pada Materi Sumber Daya Alam”. Laporan PKP ini telah disusun seoptimal mungkin, namun masih banyak kesalahan dan kekurangannya.
Hanya kepada Allah kita bersimpuh seraya berdo‟a, semoga bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung terselesainya laporan PKP ini dijadikan sebagai amal shaleh yang mendapat pahala berlipat ganda disisi-Nya. Amin.
Oleh sebab itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. WAWAN RUSMANTO, M.SI sebagai Kepala UPBJJ-UT Kendari beserta seluruh staff yang telah memberi kesempatan kepada penulis untukmelanjutkan pendidikan pada program S1 PGSD.
2. Bapak LA GUBU,S.SI, M.SI. selaku supervisor I yang telah membimbing penulis dengan sepenuh hati dalam pelaksanaan maupun penulisan laporan ini.
3. Kepala Sekolah SD Negeri 6 Katobu yang telah memotivasi dan memfasilitasi dalam proses perbaikan pembelajaran ini.
4. Teman sejawat yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan proses penelitian tindakan kelas.
Laporan PKP ini telah disusun seoptimal mungkin, namun sebagai penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari harapan dan banyak mengandung kekurangan. Oleh karenanya penulis sangat mengharap kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaannya. Semoga menjadikan manfaat bagi kita semua.
Raha, 22 mei 2014
Penulis
( LA ULI )NIM. 822165772
5
6
DAFTAR ISI
Halaman Judul ....................................................................................................Lembar Pengesahan ............................................................................................Lembar Pernyataan Bebas Plagiat ......................................................................Kata Pengantar.....................................................................................................Daftar Isi..............................................................................................................Daftar Tabel.........................................................................................................Daftar Gambar.....................................................................................................Daftar Lampiran...................................................................................................Abstrak.................................................................................................................BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................B. Rumusan Masalah....................................................................................C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran.............................................D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran...........................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................A. Pengertian Belajar....................................................................................B. Hasil Belajar..............................................................................................C. Model Pembelajaran................................................................................D. Pendekatan CTL.......................................................................................E. Karateristik Pembelajaran Berbasis CTL.................................................
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN......................................................A. Subyek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu.............B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran...............................................C. Tehnik Analisis Data................................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................A. Hasil Penelitian........................................................................................B. Pembahasan..............................................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................A. Kesimpulan..............................................................................................B. Saran........................................................................................................
DAFTARAN PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRAN
6
7
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 1.3
7
8
DAFTAR GAMBAR
Daftar gambar 2.1 ………………………………………...
Daftar gambar 2.2 …………………………………………
Daftar gambar 2.3 …………………………………………
Daftar gambar 2.4 …………………………………………
Daftar gambar 2.5 …………………………………………
Daftar gambar 2.6 …………………………………………
Daftar gambar grafik 3.1 …............................................
Daftar gambar grafik 3.2…………………………………..
Daftar gambar grafik 3.3 …………………………………
8
9
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN SUMBER DAYA ALAM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI
6 KATOBU MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)
La Uli
AbstrakKetuntasan belajar dan rata-rata hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 6
Katobu pada mata pelajaran IPS masih sangat rendah.data terakhir menunjukan bahwa dari 25 siswa, hanya 9 orang siswa (36%) yang tuntas dalam belajarnya.data ini memberikan informasi bahwa terdapat permasalahan pembelajaran di kelas. Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Apakah Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V Sd Negeri 6 Katobu Dapat Di Tingkatkan Dengan Penerapan Pembelajaran Pendekatan Kontekstual (Ctl).Penelitian Ini Di Lakukan Dengan Mengadakan Perbaikan Proses Pembelajaran Dalam Bentuk Siklus Perbaikanpembelajaran Sebanyak Dua Kali..Hasil Penelitian Menunjukan Bahwa Pada Perbaikan Siklus I Rata-Rata Belajar Siswa Mencapai 70,8 Dan Meningkat Menjadi 81,6 Pada Siklus Ii.Demikian Pula Dengan Kentutasan Belajar Siswa,Dari Sebelum Diadakan Perbaikanjumlah Siswa Tuntas Belajar Hanya Sebesar 36% Meningkat Menjadi 64% Dan Menjadi 100% Pada Siklus Ii.Hasil Penelitian Menunjukan Bahwa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Pendekatan Kontekstual (CTL) Ternyata Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V Sd Negeri 6 Katobu,Khususnya Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam Dapat Meningkat,Baik Dari Secara Klasikal Maupun Secara Indifidu.
Kata Kunci : Minat Dan Motivasi Belajar,Siklus Pembelajaran,CTL.
9
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan belajar siswa sangat tergantung pada penguasaan serta
teknik mengajar guru dalam kegiatan pembelajaran. Semua itu dapat
terwujud apabila keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran itu sendiri.
Apabila siswa antusias dan dapat bekerja sama dengan baik maka akan
berdampak baik pada akhir belajar yaitu dengan meningkatnya hasil belajar
siswa di kelas. Keseriusan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar dan tanggung jawab siswa dalam mengikuti pelajaran serta
menyelesaikan tugas-tugas sekolah dapat dilihat dari hasil belajar yang
diraih oleh siswa tersebut. Proses belajar mengajar yang terlalu serius juga
cenderung membosankan, banyak siswa yang mengeluh, mengantuk, tidak
mengerti apa yang dijelaskan guru dan sebagainya. Di dalam kegiatan
belajar mengajar harus diimbangi dengan canda tawa serta permainan-
permainan yang diberikan oleh guru untuk meningkatkan semangat siswa
dalam menerima semua materi yang akan disampaikan guru (Krismanto,
2000)
Sudjana (1991) mengemukakan bahwa ”proses belajar mengajar yang
dialami oleh siswa selalu menghasilkan perubahan-perubahan, baik
pengetahuan, pemahaman, nilai, kebiasaan, kecakapan, sikap, dan
keterampilan. Perubahan-perubahan tersebut akan tampak pada hasil belajar
yang diraih oleh siswa terhadap persoalan atau tes yang diberikan oleh guru
kepada siswa tersebut. Tes hasil belajar biasanya dilakukan pada saat materi
yang diberikan telah selesai atau pada saat pembelajaran berlangsung
dengan melakukan tanya jawab kepada siswa secara langsung”.
Pada saat kegiatan belajar mengajar di lapangan, tidak semua siswa
benar-benar serius dalam mengikuti kegiatan tersebut. Banyak siswa
10
11
menganggap kegiatan belajar sebagai suatu beban dan menganggap IPS
merupakan pelajaran yang amat sulit. Siswa tidak menemukan kesadaran
untuk belajar dan mengerjakan seluruh tugas-tugas sekolah. Dalam kegiatan
belajar mengajar pun siswa tidak terlibat aktif dan positif.
Tak jarang ditemukan suatu kelas yang hampir separuh siswa dalam kelas tersebut tidak serius dalam mengikuti pembelajaran. Dan tak jarang pula ditemukan siswa yang terkantuk-kantuk ketika mengikuti kegiatan pembelajaran.
Masalah yang sering terjadi juga adalah siswa kurang terlibat karena
takut salah, takut ditertawakan, atau takut dianggap kurang baik serta
diremehkan teman-temannya. Hal ini dapat menyebabkan siswa menjadi
kurang percaya diri serta tidak mempunyai inisiatif dan kontributif baik
secara intelektual maupun emosional. Pertanyaan dari siswa, gagasan,
ataupun pendapat jarang muncul. Kalaupun ada pendapat yang muncul,
jarang diikuti oleh gagasan lain sebagai respon.
Rendahnya partisipasi siswa ini dipengaruhi oleh banyak sebab.
Pengaruh tersebut dapat datang dari luar individu maupun dari dalam
individu sendiri. Salah satu faktor dari luar adalah faktor sosial seperti
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sedangkan faktor dari
dalam individu di antaranya adalah semangat dan motivasi siswa dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar (Djamarah, 1994).
Rendahnya partisipasi dan pemahaman siswa pada proses
pembelajaran pokok bahasan Sumber Daya Alam pada hasil tes belajar
hanya mencapai rata-rata kelas sebesar 61,2.
Masalah dalam kegiatan belajar mengajar tersebut tidak dapat
dibiarkan begitu saja. Salah satu usaha untuk mengatasinya adalah dengan
membangkitkan motivasi dan minat siswa melalui kegiatan belajar
mengajar yang menarik. Guru perlu menerapkan suatu model pembelajaran
11
12
yang tepat, salah satunya adalah pembelajaran pendekatan konstektual
(CTL)
Dengan model pembelajaran ini diharapkan dapat mengubah keadaan
kelas yang tidak efektif bagi kegiatan pembelajaran menjadi kelas yang
kondusif bagi kegiatan pembelajaran serta mampu membuat siswa senang
dan bermain-main sambil belajar terhadap mata pelajaran tersebut.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan dalam memahami materi
pembelajaran IPS seperti yang diharapkan, guru perlu mempersiapkan dan
mengatur strategi penyampaian materi IPS kepada siswa.
Hal ini dilakukan selain untuk mempersiapkan pedoman bagi guru dalam penyampaian materi, juga agar setiap langkah kegiatan pencapaian kompetensi untuk siswa dapat dilakukan secara bertahap, sehingga diperoleh hasil pembelajaran IPS yang optimal.
Untuk melaksanakan pembelajaran IPS seperti di atas, diperlukan
beberapa kecakapan guru untuk memilihkan suatu model pembelajaran
yang tepat, baik untuk materi ataupun situasi dan kondisi pembelajaran saat
itu. Sehingga pembelajaran tersebut dapat merangsang siswa untuk
memperoleh kompetensi yang diharapkan. Dengan demikian siswa mampu
menyelesaikan berbagai permasalahan baik dalam pelajaran ataupun dalam
kehidupan sehari-hari .
pelaksanaan pembelajaran IPS sekarang ini pada umumnya guru masih
mendominasi kelas, siswa pasif (datang, duduk, nonton, berlatih,dan lupa).
Guru memberitahukan konsep, siswa menerima bahan jadi. Demikian juga
dalam latihan, soal yang diberikan adalah soal yang tidak bervariasi, hanya
berkisar pada pertanyaan apa, berapa, tentukan, selesaikan. Jarang sekali
bertanya dengan menggunakan kata mengapa, bagaimana, darimana, atau
kapan.
Untuk mengikuti pembelajaran di sekolah, kebanyakan siswa tidak
siap terlebih dahulu dengan (minimal) membaca bahan yang akan
12
13
dipelajari, siswa datang tanpa bekal pengetahuan seperti membawa wadah
kosong. Lebih parah lagi, mereka tidak menyadari tujuan belajar yang
sebenarnya, tidak mengetahui manfaat belajar bagi masa depannya nanti.
Mereka memandang belajar adalah suatu kewajiban yang dipikul atas
perintah orang tua, guru, atau lingkungannya. Belum memandang belajar
sebagai suatu kebutuhan.
Dampak dari hal di atas, bagi siswa adalah tidak merasakan nikmatnya
(enjoy) belajar, belajar hanya sekedar melaksanakan kewajiban malahan
seringkali terlihat karena keterpaksaan. Ditambah lagi materi IPS susah
(abstrak) dan seringkali dibuat susah, suasana pembelajaran IPS yang
monoton, penuh ketegangan, banyak tugas, dan nilainya jelek. Begitu pula,
dengan kondisi di luar kelas, suasana rumah tidak nyaman, fasilitas belajar
kurang, lingkungan kehidupannya tidak kondusif. Lengkaplah penunjang
kegagalan belajar.
Pembelajaran Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran IPS,
merupakan usaha untuk mengubah kondisi di atas, yaitu dengan membuat
skenario pembelajaran yang dimulai dari konteks kehidupan nyata siswa
(daily life). Selanjutnya guru memfasilitasi siswa untuk mengangkat objek
dalam kehidupan nyata itu ke dalam konsep pembelajaran IPS, melalui
tanya jawab dan diskusi, sehingga siswa dapat mengkontruksi konsep
tersebut dalam pikirannya. Dengan demikian Penerapan pembelajaran
pendekatan kontekstual sejalan dengan tumbuh-kembangnya IPS itu sendiri
dan ilmu pengetahuan secara umum. Dengan menggunakan pembelajaran
pendekatan Kontekstual diharapkan guru dapat menggunakan dan
mengoptimalkan pengalaman kehidupan sehari-hari siswa untuk
mengembangkan kemampuan siswa dalam bernalar sehingga meningkatkan
kreatifitas, mengembangkan bakat dan meningkatkan hasil belajar siswa.
13
14
1) Identifikasi Masalah
Mengidentifikasi masalah dilakukan dengan bantuan teman sejawat.
Hasil identifikasi terhadap kekurangan dari pembelajaran
terungkap beberapa masalah, di antaranya:
a. Sebagian siswa kurang antusias terhadap pelajaran.
b. Sebagian siswa masih kesulitan mengerjakan tugas yang diberikan
guru di kelas.
c. Hanya sebagian kecil siswa yang mengerjakan soal-soal dengan benar.
d. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran masih rendah.
Dari sekian banyak masalah yang teridentifikasi maka teman
sejawat dan peneliti berusaha agar proses perbaikan berjalan secara
efektif dan mengenai sasaran perbaikan.
2) Analisis Masalah
Berdasarkan masalah yang teridentifikasi dari hasil diskusi penulis
dengan teman sejawat diketahui beberapa faktor .yang menyebabkan siswa
kurang menguasai materi
pelajaran adalah:
a. Penggunaan metode belajar kurang berfariasi
b. Sebagian siswa kurang memahami konsep-konsep sumber daya alam
c. Siswa merasa minder untuk bertanya tentang materi yang belum
dimengerti.
14
15
3) Alternatif Dan Prioritas Pemecahan Masalah
Dari hasil temuan analisis masalah diatas diputuskan bahwa
alternatif dan prioritas pemecahan masalah IPS adalah:
a. Guru harus banyak memberikan motivasi kepada siswa,
sehingga siswa lebih aktif dan tertarik pada pelajaran
khususnya pokok bahasan sumber daya alam.
b. Guru harus banyak melibatkan siswa ketika menjelaskan materi.
c. Guru harus banyak memberikan kesempatan bertanya kepada siswa
d. Menggunakan pembelajaran pendekatan kontekstual
15
16
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah : “Apakah penerapan pembelajaran melalui pendekatan
kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri
6 Katobu ?”.
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil
belajar siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu dalam pelajaran IPS pada materi
Sumber Daya Alam.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa: dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui pendekatan
kontekstual.
2. Bagi guru: untuk dapat menerapkan metode pengajaran yang tepat
dengan menyesuaikan materi yang disampaikan denga metode atau
model pembelajaran yang akan dipakai guna meningkatkan hasil belajar
siswa.
3. Bagi Sekolah: dari hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan
yang lebih baik pada sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran
yang akan dilaksanakan di sekolah.
4. Bagi peneliti: sebagai dasar dan perbandingan untuk penelitian
selanjutnya.
16
17
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu
proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi
dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar juga
dapat didefinisikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya (Slameto, 2003).
Gagne dan Berliner dalam Dimyati dan Mudjiono (2006)
mengungkapkan bahawa belajar didefinisikan sebagai suatu proses yang
membuat seseorang mengalami perubahan tingkah laku, sebagai hasil dari
pengalaman yang diperolehnya.
Hamalik (2003), belajar adalah modifikasi atau memperteguh
kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar merupakan
suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.
Sardiman (2003), belajar adalah suatu proses yang kompleks yang
terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak ia masih
bayi hingga ke liang lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah
belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya.
Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat
pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang
menyangkut nilai dan sikap (afektif). Dari pendapat ini juga menekankan
suatu indikator belajar dengan adanya perubahan tingkah laku sebagai hasil
belajar.
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar
sebagai suatu usaha seseorang untuk mengubah tingkah lakunya melalui
pengalaman dan interaksi dnegan lingkungan yang dilakukan secara sadar,
17
18
terarah dan bertujuan. Jadi belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
laku yang menyeluruh dari pengalamannya sendiri, dan sebagai hasil
interaksi dengan lingkungannya.
B. Hasil Belajar
Sumadi S (1991), mengemukakan hal-hal pokok dalam belajar adalah
membawa perubahan, yang pada pokoknya didapat kecakapan baru
sehingga menghasilkan sesuatu karena usaha. Menurut Slameto(1998), tes
hasil adalah sekelompok pertanyaan berbentuk lisan maupun tulisan yang
harus dijawab atau diselesaikan oleh siswa dengan tujuan mengukur
kemajuan belajar siswa. Jadi dari kedua pendapat di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa yang dimaksud hasil belajar dalam penelitian ini adalah
perubahan yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar mengajar
khususnya dalam pelajaran IPS yang menimbulkan nilai tertentu yang
didapat dari hasil belajar dan diukur dengan rata-rata dari hasil tes yang
diberikan.
C. Model Pembelajaran
Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan suatu aktivitas tertentu. Dalam pengertian lain,
model diartikan sebagai barang tiruan, metafor, atau kiasan yang
dirumuskan. Power menerangkan tentang model dengan anggapan seperti
kiasan yang dirumuskan secara eksplisit yang mengandung sejumlah unsur
yang saling tergantung. Sebagai metafora model tidak pernah dipandang
sebagai bagian dari data yang diwakili. Ia menjelaskan fenomena dalam
bentuk yang tidak seperti biasanya dirasakan. Setiap model diperlukan
untuk menjelaskan sesuatu yang lebih atau berbeda dari data. Syarat ini
bisa dipenuhi dengan menyajikan data dalam bentuk: ringkasan (type,
diagram), konfigurasi (structure), korelasi (pola), idealisasi, dan kombinasi
dari keempatnya. Jadi model merupakan kiasan yang padat yang
18
19
bermanfaat bagi pembanding hubungan antara data terpilih dengan
hubungan antara unsur terpilih dari suatu konstruksi logis. (Pouwer
1974:243).
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pemandu bagi
para perancang desain pembelajaran dan para pengajar dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar (Soekamto dan
Winataputra, 1997:78-79).
Model kemandirian aktif merupakan sebuah model yang dirancang
berdasarkan sistem belajar mandiri dan belajar aktif. Belajar mandiri
diartikan sebagai usaha individu siswa yang otonomi untuk mencapai suatu
kompetensi akademis. Belajar mandiri memiliki ciri utama bahwa siswa
tidah tergantung pada pengarahan pengajar yang terus-menerus, tetapi
mereka mempunyai kreativitas dan inisiatif sendiri serta mampu untuk
bekerja sendiri dengan merujuk pada bimbingan yang diperolehnya.
(Pannen dan Sekarwinahya, 1994:5:4-5). Belajar mandiri memiliki dampak
positip bagi siswa, karena mereka akan merasakan tingkat kepuasan yang
tinggi, mempunyai minat dan perhatian yang tidak terputus-putus, dan
memiliki kepercayaan diri yang lebih kuat dibandingkan dengan siswa yang
hanya belajar secara pasif dan menerima saja (Kozma, Belle, William,
dalam Pannen dan Sekarwinahya, 1994:5:9).
Belajar aktif merupakan suatu pendekatan dalam pengelolaan sistem pembelajaran melalui cara-cara belajar yang aktif menuju belajar mandiri. Dengan belajar aktif berarti menumbuhkan kemampuan belajar secara aktif menuju pada pola kemandirian bagi siswa dan guru. Di sini mereka akan mampu mengembangkan potensi diri secara optimal.
D. Pendekatan CTL
19
20
Pendekatan CTL memiliki tujuh komponen utama, yaitu
konstruktivisme (Constructivism), menemukan (Inquiry), bertanya
(Questioning) masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan
(Modeling), refleksi (Reflection) dan penilaian yang sebenarnya (Authentic
Assessment). Sebuah kelas dikatakan menggunakan pendekatan CTL jika
menerapkan ketujuh komponen tersebut dalam pembelajarannya. Selain itu
untuk melaksanakan hal itu tidak sulit. CTL dapat diterapkan dalam
kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun
keadaannya.
Penerapan CTL dalam kelas cukup mudah. Secara garis besar,
langkahnya adalah berikut ini.
1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna
dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan
mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.
3. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
4. Ciptakan 'masyarakat belajar' (belajar dalam kelompok-
kelompok).
5. Hadirkan 'model' sebagai contoh pembelajaran.
6. Lakukan refleksi di akhir pertemuan.
7. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara
E. Karakteristik Pembelajaran Berbasis CTL
1. Kerja Sama
2. Saling Menunjang
3. Menyenangkan,Tidak Membosankan
4. Belajar Dengan Bergairah
5. Pembelajaran Terintegrasi
20
21
6. Menggunakan Berbagai Sumber
7. Siswa Aktif
8. Sharing Dengan Teman
9. Siswa Kritis, Guru Kreatif
10. Dinding Kelas & Lorong-Lorong Penuh Hasil Karya Siswa, Peta-
Peta, Gambar-Gambar, Artikel, Humor, Dll.
11. Laporan Kepada Orang Tua Bukan Hanya Rapor, Tetapi Juga Hasil
Karya Siswa, Laporan Hasil Praktikum, Karangan Siswa, Dll
Prinsip proses pembelajaran adalah belajar, sedangkan belajar adalah
suatu proses perubahan perilaku individu yang relatif tetap sebagai hasil
dari pengalaman. Oleh karena itu, pembelajaran adalah upaya penataan
lingkungan yang kondusif sehingga proses belajar dapat tumbuh dan
berkembang. Karena pembelajaran bersifat rekayasa perilaku, maka proses
pembelajaran terikat dengan tujuan. Dari sudut pandang sosiologis, proses
pembelajaran adalah proses penyiapan peserta didik untuk dapat
menjalankan kehidupannya di masyarakat. Sekolah adalah suatu sistem
sosial yang merupakan miniatur masyarakat luas. Oleh karena itu, proses
pembelajaran tidak akan terlepas dari proses sosialisasi, dan apa yang
dipelajari di sekolah seharusnya merupakan cerminan keadaan nyata
disekitar peserta didik yang dapat dimanfaatkan atau diimplementasikan
dalam masyarakat.
Permasalahan dalam proses belajar mengajar dewasa ini adalah
kecenderungan umum bahwa para siswa hanya terbiasa menggunakan
sebagian kecil saja dari potensi atau kemampuan berpikirnya.
Dikhawatirkan mereka menjadi malas untuk berpikir dan terbiasa malas
berpikir mandiri. Kecenderungan ini sama saja dengan proses pemandulan
dan sama sekali bukan proses pencerdasan. Para siswa dan juga gurunya
masih terbiasa belajar dengan domain kognitif rendah. Oleh karena itu,
21
22
metode berpikir dalam kegiatan mereka belajarpun belum menyentuh
domain afektif dan kognitif yang diperlukan. Aspek lain berkenaan dengan
konsep diri dan proses pengembangan kemandirian dalam berpikir,
bersikap dan berperilaku. Belajar berani berpikir obyektif apalagi berbeda
dengan buku dan keterangan guru, berpikir logis atau kritis, dialogis dan
argumentatif umumnya masih langka di sekolah-sekolah kita. Selain itu
sistem penilaian secara formatif masih amat terbatas jika dibandingkan
dengan penilaian sumatif
Dalam buku “Pendekatan Kontekstual” yang diterbitkan oleh
Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, sebuah kelas dikatakan
menggunakan pendekatan kontekstual, jika menerapkan ketujuh komponen
dalam pembelajarannya. Ketujuh komponen tersebut adalah
konstruktivisme, bertanya, inquiri, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi,
dan penilaian yang sebenarnya.
Konstruktivisme merupakan filosofi pendekatan kontekstual yang
menyatakan bahwa pengetahuan dibangun oleh siswa, melalui pemecahan
masalah dan menemukan sesuatu yang berguna. Proses menemukan
merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran dengan pendekatan
kontekstual, pengetahuan, dan keterampilan sehingga siswa diharapkan
menemukan sendiri hasilnya.
Tahap-tahap siswa menemukan merupakan cara berpikir ilmiah
melalui keterampilan proses, di antaranya adalah merumuskan masalah,
melakukan observasi, melakukan analisis dan menyajikan hasil serta
mengkomunikasikan. Bertanya merupakan strategi utama pembelajaran
dengan pendekatan kontekstual, bertanya ini tidak hanya guru terhadap
siswa, tetapi juga siswa terhadap guru dan terhadap teman sendiri. Bagi
siswa aktivitas bertanya adalah untuk menggali informasi,
mengkomunikasikan apa yang telah diketahui, dan mengarahkan perhatian
pada aspek yang belum diketahuinya. Di dalam proses pembelajaran di
22
23
kelas dengan pendekatan kontekstual, dikondisikan terciptanya suasana
saling belajar, siswa belajar dari guru, dari buku dan sumber informasi
lainnya, dari sesama teman, serta guru belajar dari siswa, sehingga di dalam
ruang kelas tersebut terjadi masyarakat belajar.
Pemodelan dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual
adalah sesuatu yang dapat ditiru oleh siswa untuk memudahkan,
memperlancar, membang-kitkan ide dalam proses pembelajaran. Model
dapat diperoleh dari guru, siswa, atau dari luar sekolah yang relevan dengan
konteks dan materi yang sedang menjadi topik bahasan.
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari, tentang
apa yang sudah dilakukan masa lalu dan merupakan respon terhadap
kejadian. Serta aktivitas atau pengetahuan baru yang diterima atau
dilakukan. Penilaian yang sebenarnya adalah proses pengumpulan berbagai
data yang diperoleh dari kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat
proses pembelajaran yang dapat memberikan gambaran perkembangan
belajar siswa. Jadi, penilaian autentik adalah penilaian terhadap
pengetahuan dan performansi yang diperoleh siswa selama aktivitas
pembelajaran berlangsung. Seperti diketahui, sasaran belajar sains adalah
membangun gagasan saintifik setelah para siswa berinteraksi dengan
lingkungan, peristiwa, dan informasi dari sekitarnya. Pandangan
konstruktivisme sebagai filosofi pendidikan sains mutakhir menganggap
semua siswa memiliki gagasan atau pengetahuan tentang lingkungan,
pengetahuan, fakta akan gejala alam disekitarnya, meskipun hal tersebut
kadang terkesan naif dan miskonsepsi. Mereka (para siswa) seringkali
mempertahankan gagasan atau pengetahuan naif tersebut secara kokoh,
karena gagasan atau pengetahuan itu mengait dengan gagasan atau
pengetahuan awal lainnya yang sudah lebih dulu dibangun dalam wujud
struktur kognitifnya.
23
24
Menurut pandangan ini, kegiatan pembelajaran dimulai dari apa yang
diketahui siswa, sehingga pembelajaran tidak dapat dilakukan dengan cara
indoktrinasi gagasan atau pengetahuan saintifik supaya siswa mau
mengganti dan memodifikasi gagasannya yang non saintifik menjadi
gagasan atau pengetahuan yang saintifik. Dengan demikian, arsitek peubah
gagasan atau pengetahuan dalam diri siswa adalah siswa sendiri. Sedangkan
guru hanya berfungsi sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing yang
menyediakan, mempermudah, bahkan kalau bisa mempercepat
berlangsungnya proses belajar.
Dalam proses konstruksi itu, menurut Von Glaserfeld (Jaskarti, 2002)
diperlukan beberapa kemampuan sebagai berikut :
1. kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman.
2. kemampuan membandingkan, mengambil keputusan mengenai
persamaan dan perbedaan.
3. kemampuan untuk lebih menyukai pengalaman yang satu daripada
pengalaman yang lain.
Beberapa bentuk kondisi belajar yang sesuai dengan filosofi
konstruktivisme adalah diskusi di mana siswa mau mengungkapkan
gagasan, pengujian dan penelitian sederhana, demo serta peragaan prosedur
ilmiah, juga kegiatan lain yang memberi ruang kepada siswa untuk dapat
mempertanyakan, memodifikasi, dan mempertajam gagasannya.
Dalam belajar secara konstruktif, para siswa mempunyai kesempatan
untuk menyatakan, menguji, memodifikasi, dan juga meninggalkan ide-ide
awal mereka yang sudah ada sebelumnya dan mengadopsi ide-ide baru.
Melalui tugas-tugas dalam pelajaran sains yang dikaitkan dengan tingkat
perkembangan intelektualnya, para siswa mempunyai kesempatan untuk
memahami alam secara aktif dengan membangun pemahaman tentang
fenomena alam melalui aktivitas nyata kehidupan sehari-hari
24
25
Menurut Carr, dkk (1989) konstruktivisme sebagai sebuah pendekatan
dalam proses pembelajaran merupakan suatu pendekatan pembelajaran
yang dapat menjanjikan akan adanya perubahan pada hasil pembelajaran.
Pendekatan konstruktivisme lebih menekankan pada siswa sebagai pusat
pembelajaran, dan pendekatan seperti ini diharapkan dapat lebih merangsang dan
memberi peluang kepada siswa untuk belajar, berpikir inovatif, dan
mengembangkan potensinya secara optimal.
BAB III
PELAKSANAAN
PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu tahun
ajaran 2013/2014, pada pembelajaran IPS dengan karakteristik siswa
yang beragam, ada yang pintar, nakal, pendiam, bodoh, dll.
Penelitian ini dilaksanakan pada minggu ke 2 dan ke 3 bulan Mei
2013/ 2014 yang terdiri dari menyusun rencana penelitian,menyusun
instrumen,mengumpulkan data di lapangan, menganalisis data,
pembahasan hasil analisis dan yang terakhir adalah menyusun
laporan hasil penelitian perbaikan pembelajaran. Pihak-pihak yang
membantu antara lain :
1. Supervisior I (pembimbing PKP)
2. Supervisior II / Penilai 2(Kepala Sekolah)
25
26
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Berikut ini prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah
sebagai berikut .
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah:
a. Membuat skenario pembelajaran sesuai dengan pendekatan
kontekstual.
b. Mempersiapkan materi yang akan diberikan selama pembelajaran dan
membuat lembar kegiatan siswa
c. Mempersiapkan lembar observasi untuk membantu kegiatan guru dan
siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
d. Membuat alat evaluasi tes akhir setiap siklus
2. Pelaksanaan
Dalam penelitian ini, guru pengajar sebagai peneliti melaksanakan
skenario pembelajaran, sedangkan observer (yang melakukan pengamatan)
dilakukan oleh seorang teman sejawat. Adapun langkah-langkah yang akan
dilakukan antara lain :
a. Menjelaskan kepada siswa mengenai model pembelajaran yang akan
digunakan
b. Menyampaikan materi
c. Mengorientasikan siswa pada masalah
d. Mengorganisasikan siswa untuk belajar
e. Membimbing siswa melakukan penyelidikan secara kelompok
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
f. Menganalisis dan mengevaluasi hasil belajar siswa
3. Observasi (Pengamatan)
Pada tahap ini observer mengobservasi pelaksanaan pembelajaran
dengan pembelajaran pendekatan kontekstual yang sedang berlangsung
26
27
pada setiap siklus, dengan menggunakan catatan lapangan dan analisis
dokumen. Catatan lapangan berupa lembar observasi yang digunakan untuk
mengobservasi aktivitas guru dan siswa serta mengidentifikasi kelebihan
dan kekurangan dalam proses pembelajaran dengan pendekatan
kontekstual.
3. Refleksi
Dari kajian dan pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran,
maka dapat diketahui bahwa pembelajaran diperoleh hasil yang baik. Hal
ini dapat dilihat dari ke-berhasilan dari RPP II dengan perubahan
perolehan nilai yang lebih baik. Siswa sudah mencapai SKBM hingga
100% meningkat dari RPP I yang hanya 64%.
Dari uraian kegiatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran, melalui dua
siklus tersebut terlihat adanya perubahan yang menuju kesempurnaan.
Dari segi guru, siswa dan pe-rangkat pembelajaran, sehingga hasil yang
diperoleh memuaskan
4. Evaluasi
Dari hasi refleksi dalam kegiatan pembelajaran maka evaluasi tes sangat di perlukan pada akhir pembelajaran agar dapat mengetahui kentutasan siswa dalam materi pembelajaran
D. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh berasal dari hasil observasi dan tes hasil belajar
siswa, sehingga data yang diperoleh untuk setiap siklus dianalisis dalam
dua tahap, yaitu:
1. Rata-rata
Rata-rata digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam satu
kelas dan untuk mengetahui poin peningkatan hasil belajar dengan
27
28
membandingkan rata-rata nilai hasil belajar masing-masing siklus dengan
menggunakan rumus:
X = ∑
1
n
N
n(Pramudjono, 2000)
X = Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada setiap siklus
∑1
n
❑ = Jumlah Nilai
n = Banyaknya siswa
28
29
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi per-Siklus
1. Siklus I (pertama)
Dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada Siklus I (pertama) pada siswa
Kelas V SD Negeri 6 Katobu, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1.1
Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
NO NAMA L/P NILAI SIKLUS KETERANGAN SETIAP SIKLUS
AWAL I AWAL SIKLUS I
1 Muh.Irsan L 60 60 Belum Tuntas Belum tuntas
2 Muh.Arif Hamzah L 50 60 Belum tuntas Belum tuntas
3 Yogi Pratama L 70 80 Tuntas Tuntas
4 Rahmad L 50 70 Belum tuntas Tuntas
5 Farhan Irwan L 60 60 Belum tuntas Belum tuntas
6 Muh.Rajab L 60 70 Belum tuntas Tuntas
7 Rian Ambimaju L 70 70 Tuntas Tuntas
8 Lasksr Damara F L 80 80 Tuntas Tuntas
9 Anjas Pratama L 70 90 Tuntas Tuntas
10 Abdul Rachman L 40 60 Belum tuntas Belum tuntas
11 Abdul Rahim L 50 60 Belum tuntas Belum tuntas
12 Muh.Arif Abdullah H L 70 80 Tuntas Tuntas
13 Bintang Aria B L 60 60 Belum tuntas Belum tuntas
14 Muh.Arun Arasyid L 70 80 Tuntas Tuntas
15 Fandi L 60 70 Belum tuntas Tuntas
16 La Tono L 60 70 Belum tuntas Tuntas
17 Muslimin Adhi J L 70 70 Tuntas Tuntas
18 Fauzan Haerulah L 50 60 Belum tuntas Belum tuntas
19 Fatra Pratama P 40 70 Belum tuntas Tuntas
20 Siti Aisyah P 70 90 Tuntas Tuntas
29
30
21 Anabila Rezki D P 80 80 Tuntas Tuntas
22 Riska Hafidu P 60 70 Blum tuntas Tuntas
23 Restu Chaerunnisa P 70 70 Tuntas Tuntas
24 Lisa Erlinda P 50 60 Belum tuntas Blum tuntas
25 Nurdila P 60 80 Belum tuntas Tuntas
Jumlah 1530 1770
Rata-Rata 61.2 70.8
Minimum 40 60
Maksimum 80 90
Banyak siswa tuntas 9 16
Persentase tuntas 36.0% 64.0%
Persentase belum tuntas 64.0% 36.0%
Hasil rata-rata belajar siswa memang sedikit mengalami kenaikan, yaitu dari 60,2 menjadi 70,8. Akan tetapi sebagian besar kesalahan yang di Berdasakan Tabel 1.1 di atas dapat memberikan gambaran bahwa pada pelaksanaan ulangan harian,dari 25 siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu,hanya terdapat 9 siswa (36%) yang tuntas belajarnya dan masih terdapat 16 siswa (64%) yang belum menuntaskan belajarnya dengan nilai rata-rata kelas sebesar 61,2. Berdasarkan data ini kemudian penulis mencoba melakukan perbaikan pembelajaran selanjutnya pada siklus II dengan menggunakan model Pembelajaran Pendekatan Kontekstual (CTL)
30
31
Selanjutnya,berdasarkan Tabel 1.1 Gambaran peningkatan perbandingan pada ulangan harian, siklus I dan Siklus II Materi pokok Sumber Daya Alam pada siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu dapat dilihat pada gambar 2.1
Pra Siklus Siklus I0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
TuntasTidak Tuntas
Gambar 2.1.Perbandingan ketuntasan belajar pada ulangan harian, siklus I
31
32
Selanjutnya berdasarkan tabel 1.1, gambaran peningkatan nilai rata-rata siswa pada materi sumber daya alam pada siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu dapat dilihat pada gambar 2.2
32
33
Pra Siklus Siklus I58
60
62
64
66
68
70
72
74
Nilai Rata-Rata
Nilai Rata-Rata
Gambar 2.2 Nilai rata-rata siswa pada materi sumber daya alam pada
siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu.
33
34
Berdasarkan tabel 1.1 juga dapat dibuat grafik perkembangan hasil belajar siswa secara individu, mulai dari sebelum perbaikan pembejalaran sampai dengan perbaikan siklus I sebagai mana disajikan pada gambar 3.1
MUH. IRSA
N
MUH.ARIF HAMZA
H
YOGI P
RATAMA
RAHMAD
FARHAN IR
WAN
MUH RAJAB
RIAN AMBIMAJU
LASK
AR DAMARA F
ANJAS P
RATAMA
ABDUL RAHIM
MUH.ARIF ABDULLA
H
BINTANG ARIA B
MUH.ARUN ARASYIDFA
NDI
LA TO
NO
MUSLIMIN ADJI J
FAUZA
N HAERULLA
H
FATR
A PRATAMA
SITI A
ISYAH
ANABILA REZ
KI D
RISKA HAFID
A
RESTU
CHAERUNNISA
LISA ER
LINDA
NURDILA0
102030405060708090
100
PRA SIKLUSSIKLUS I
Gambar 3.1 Grafik perkembangan belajar siswa pada kelas V SD
Negeri 6 Katobu.
Siklus II
Dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada Siklus II (Dua) pada siswa
Kelas V SD Negeri 6 Katobu, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1.2
Data Hasil Belajar Siswa Siklus II
NO NAMA L/P NILAI SIKLUS KETERANGAN SETIAP SIKLUS
I II SIKLUS I SIKLUS II
1 Muh.Irsan L 60 80 Belum tuntas Tuntas
2 Muh.Arif Hamzah L 60 70 Belum tuntas Tuntas
34
35
3 Yogi Pratama L 80 90 Tuntas Tuntas
4 Rahmad L 70 80 Tuntas Tuntas
5 Farhan Irwan L 60 70 Belum tuntas Tuntas
6 Muh.Rajab L 70 80 Tuntas Tuntas
7 Rian Ambimaju L 70 80 Tuntas Tuntas
8 Lasksr Damara F L 80 90 Tuntas Tuntas
9 Anjas Pratama L 90 90 Tuntas Tuntas
10 Abdul Rachman L 60 70 Belum tuntas Tuntas
11 Abdul Rahim L 60 70 Belum tuntas Tuntas
12 Muh.Arif Abdullah H L 80 90 Tuntas Tuntas
13 Bintang Aria B L 60 80 Belum tuntas Tuntas
14 Muh.Arun Arasyid L 80 90 Tuntas Tuntas
15 Fandi L 70 70 Tuntas Tuntas
16 La Tono L 70 80 Tuntas Tuntas
17 Muslimin Adhi J L 70 90 Tuntas Tuntas
18 Fauzan Haerulah L 60 70 Belum tuntas Tuntas
19 Fatra Pratama P 70 70 Tuntas Tuntas
20 Siti Aisyah P 90 90 Tuntas Tuntas
21 Anabila Rezki D P 80 90 Tuntas Tuntas
22 Riska Hafidu P 70 80 Tuntas Tuntas
23 Restu Chaerunnisa P 70 90 Tuntas Tuntas
24 Lisa Erlinda P 60 80 Blum tuntas Tuntas
25 Nurdila P 80 90 Tuntas Tuntas
Jumlah 1770 2040
Rata-Rata 70.8 81.6
Minimum 60 70
Maksimum 90 90
Banyak siswa tuntas 16 25
Persentase tuntas 64.0% 100.0 %
Persentase belum tuntas 36.0% 0.00%
Hasil rata-rata belajar siswa memang sedikit mengalami kenaikan, yaitu dari 60,2 menjadi 70,8. Akan tetapi sebagian besar kesalahan yang di Berdasakan Tabel 1.2 di atas dapat memberikan gambaran bahwa pada pelaksanaan ulangan harian,dari 25 siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu,hanya terdapat 9 siswa (36%) yang tuntas belajarnya dan
35
36
masih terdapat 16 siswa (64%) yang belum menuntaskan belajarnya dengan nilai rata-rata kelas sebesar 61,2.
Berdasarkan data ini kemudian penulis mencoba melakukan perbaikan pembelajaran selanjutnya pada siklus II dengan menggunakan model Pembelajaran Pendekatan Kontekstual (CTL)
Selanjutnya,berdasarkan Tabel 1.2 Gambaran peningkatan perbandingan pada ulangan harian, siklus I dan Siklus II Materi pokok Sumber Daya Alam pada siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu dapat dilihat pada gambar 2.3
SIKLUS II SIKLUS II0
5
10
15
20
25
30
TUNTASTIDAK TUNTAS
Gambar 2.3 .Perbandingan ketuntasan belajar pada ulangan harian,
siklus II.
36
37
Selanjutnya berdasarkan tabel 1.2, gambaran peningkatan nilai rata-
rata siswa pada materi sumber daya alam pada siswa kelas V SD Negeri 6
Katobu dapat dilihat pada gambar 2.4
SIKLUS II SIKLUS II64666870727476788082
NILAI RATA-RATA
NILAI RATA-RATA
Gambar 2.4 Peningkatan nilai rata-rata siswa kelas V SD Negeri 6
Katobu.
Berdasarkan tabel 1.2 juga dapat dibuat grafik perkembangan hasil
belajar siswa secara individu, mulai dari sebelum perbaikan pembejalaran
sampai dengan perbaikan siklus I sebagai mana disajikan pada gambar 3.2
37
38
MUH.1RSAN
YOGI P
RATAMA
FARHAN IR
WAN
RIAN AMBIMAJU
ANJAS P
RATAMA
MUH.ARIF ABDULLA
H
MUH.ARUN ARASYID
LA TO
NO
FAUZA
H HAERULLA
H
SITI A
ISYAH
RISKA HAFID
A
LISA ER
LINDA
0102030405060708090
100
SIKLUS ISIKLUS II
Gambar 3.2 Grafik perkembangan hasil belajar siswa kelas V SD
Negeri 6 Katobu.
Dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II pada siswa
Kelas V SD Negeri 6 Katobu, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1.3Data Hasil Belajar Siswa Kelas V SD NEGERI 2 Katobu
Pada Materi Sumber Daya Alam
NO NAMA L/P NILAI SIKLUS KETERANGAN SETIAP SIKLUS
AWAL I II AWAL SIKLUS I SIKLUS II
1 Muh.Irsan L 60 60 80 Belum Tuntas Belum tuntas Tuntas
2 Muh.Arif Hamzah L 50 60 70 Belum tuntas Belum tuntas Tuntas
3 Yogi Pratama L 70 80 90 Tuntas Tuntas Tuntas
4 Rahmad L 50 70 80 Belum tuntas Tuntas Tuntas
5 Farhan Irwan L 60 60 70 Belum tuntas Belum tuntas Tuntas
6 Muh.Rajab L 60 70 80 Belum tuntas Tuntas Tuntas
7 Rian Ambimaju L 70 70 80 Tuntas Tuntas Tuntas
8 Lasksr Damara F L 80 80 90 Tuntas Tuntas Tuntas
9 Anjas Pratama L 70 90 90 Tuntas Tuntas Tuntas
10 Abdul Rachman L 40 60 70 Belum tuntas Belum tuntas Tuntas
38
39
11 Abdul Rahim L 50 60 70 Belum tuntas Belum tuntas Tuntas
12 Muh.Arif Abdullah H L 70 80 90 Tuntas Tuntas Tuntas
13 Bintang Aria B L 60 60 80 Belum tuntas Belum tuntas Tuntas
14 Muh.Arun Arasyid L 70 80 90 Tuntas Tuntas Tuntas
15 Fandi L 60 70 70 Belum tuntas Tuntas Tuntas
16 La Tono L 60 70 80 Belum tuntas Tuntas Tuntas
17 Muslimin Adhi J L 70 70 90 Tuntas Tuntas Tuntas
18 Fauzan Haerulah L 50 60 70 Belum tuntas Belum tuntas Tuntas
19 Fatra Pratama P 40 70 70 Belum tuntas Tuntas Tuntas
20 Siti Aisyah P 70 90 90 Tuntas Tuntas Tuntas
21 Anabila Rezki D P 80 80 90 Tuntas Tuntas Tuntas
22 Riska Hafidu P 60 70 80 Blum tuntas Tuntas Tuntas
23 Restu Chaerunnisa P 70 70 90 Tuntas Tuntas Tuntas
24 Lisa Erlinda P 50 60 80 Belum tuntas Blum tuntas Tuntas
25 Nurdila P 60 80 90 Belum tuntas Tuntas Tuntas
Jumlah 1530 1770 2040
Rata-Rata 61.2 70.8 81.6
Minimum 40 60 70
Maksimum 80 90 90
Banyak siswa tuntas 9 16 25
Persentase tuntas 36.0% 64.0% 100.0 %
Persentase belum tuntas 64.0% 36.0% 0.00%
Berdasakan Tabel 1.3 Di atas dapat memberikan gambaran bahwa pada pelaksanaan ulangan harian,dari 25 siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu,hanya terdapat 9 siswa (36%) yang tuntas belajarnya dan masih terdapat 16 siswa (64%) yang belum menuntaskan belajarnya dengan nilai rata-rata kelas sebesar 61,10.Berdasarkan data ini kemudian penulis mencoba melakukan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Pendekatan Kontekstual (CTL).Hasil perbaikan pembelajaran yang telah di laksanakan berdasarkan data Tabel---menunjukan bahwa pada pelaksanaan siklus I dari jumlah siswa sebanyak 25 siswa terdapat 16 siswa (64%) tuntas belajarnya sedangkan 9 siswa (36%) belum tuntas belajarnya dengan nilai rata-rata sebesar 70,80.Berdasarkan nilai siklus I ini ternyata
39
40
terdapat peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajarnya yaitu sebanyak 7 siswa.Berdasarkan data ini kemudian penulis mencoba kembali melakukan perbaikan pembelajaran dengan mempermantap kembali model Pembelajaran Pendekatan Kontekstual (CTL).Hasil perbaikan pembelajaran yang telah di laksanakan berdasarkan data Tabel 3.1 menunjukan bahwa pada pelaksanaan siklus II dari jumlah siswa sebanyak 25 siswa (100%) semua menuntaskan belajarnya dengan nilai rata-rata sebesar 81,6.Berdasarkan nilai siklus II maka ketuntasan belajar siswa semuanya sudah tercapai.
Selanjutnya,berdasarkan Tabel 3.1 Gambaran peningkatan
perbandingan pada ulangan harian,siklus I dan Siklus II Materi pokok
Sumber Daya Alam pada siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu dapat dilihat
pada gambar 2.5
PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II0
5
10
15
20
25
30
Series 1Series 2
Gambar 2.5 Perbandingan ketuntasan belajar pada Ulangan, Siklus I
dan Siklus II materi pokok sumber daya alam.
40
41
Selanjutnya berdasarkan tabel 3.1, gambaran peningkatan nilai rata-
rata siswa pada materi sumber daya alam pada siswa kelas V SD Negeri 6
Katobu dapat dilihat pada gambar 2.6
PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
NILAI RATA-RATA
NILAI RATA-RATA
Gambar 2.6 Perbandingan hasil nilai rata-rata siswa kelas V SD
Negeri 6 Katobu.
41
42
Berdasarkan tabel 3.1 Juga dapat dibuat grafik perkembangan hasil
belajar siswa secara individu, mulai dari sebelum perbaikan pembejalaran
sampai dengan perbaikan siklus II sebagai mana disajikan pada gambar 3.3
MUH.IRSA
N
MUH.ARIF HAMZA
H
YOGI P
RATAMA
RAHMAD
FARHAN IR
WAN
MUH.RAJAB
RIAN AMBIMAJU
LASK
AR DAMARA F
ANJAS P
RATAMA
ABDUL RAHIM
MUH.ARIF ABDULLA
H
BINTANG ARIA B
MUH. ARUN ARASY
IDFA
NDI
LA TO
NO
MUSLIMIN ADJI J
FAUZA
H HAERULLA
H
FATR
A PRATAMA
SITI A
ISYAH
ANABILA REZ
KI D
RISKA HAFID
A
RESTU
CHAERUNNISA
LISA ER
LINDA
NURDILA0
102030405060708090
100
PRA SIKLUSSIKLUS ISIKLUS II
Gambar 3.3 Grafik hasil perkembangan belajar pada siswa kelas V
SD Negeri 6 Katobu.
.
42
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas dengan model Pembelajaran Pendekatan
Kontekstual (CTL) telah dapat membantu siswa kelas V SD Negeri 6
Katobu untuk dapat meningkatkan hasil belajarnya maupun pemahaman
pada materi pelajaran Sumber Daya Alam. Melalui model pembelajaran ini,
disamping hasil belajar siswa meningkat yaitu 70.8 pada siklus pertama
menjadi 81,6 pada siklus kedua. Juga meningkatkan pemahaman dan
keinginan untuk lebih berhasil terlihat semakin meningkat.
B. Saran
Lebih baik metode pembelajaran Pembelajaran Pendekatan
Kontekstual (CTL) diterapkan secara optimal dalam proses belajar
mengajar agar siswa bisa terus berusaha meningkatkan hasil belajar. Jika
tidak optimal maka dapat menggunakan metode atau model pembelajaran
yang lainnya yang lebih efektif dan optimal.
43
44
DAFTAR PUSTAKA
Darwis, M. 2008. Jurnal Pembelajaran Sains. Vol. II No. 2. 146-156
Djamarah. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Dimiyanti, S. dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :
Rineka
Cipta
Herman, H. 2002. Murid Belajar Mandiri. Bandung : Remaja Karya
Hudoyo, H. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Depdikbud
Direktorat
Jendral P2LPTK
Ismail. 2003. Media Pembelajaran (Model-Model Pembelajaran).
Jakarta :
Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama
Kasbolah, K.E., 1998. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta :
IBRD Loan
Depdikbud
Kasihani dan Rofi’uddin.1998. Rancangan Penelitian Tindakan.
Malang :
DepDikBud IKP
44
45
Nurhadi dan Senduk, A.G., 2004. Pembelajaran Kontekstual dan
Penerapan Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Malang :
Universitas Negeri Madang
Pramudjono, 2001. Statistik Dasar Aplikasi Untuk Penelitian .
Samarinda:
FKIP Universitas Mulawarman
45
46
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Mata Pelajaran : IPS
Kelas : V (lima)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Sekolah : SD Negeri 6 Katobu
I. Standar Kompetensi
Siswa mampu memahami tentang sumber daya alam
II. Kompetensi Dasar
Menjelaskan tentang sumber daya alam
III. Indikator.
Mengenali tentang sumber daya alam
IV. Tujuan Pembelajaran
A. Tujuan umumSiswa mampu menunjukan jenis,persebaran,dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi
B. Tujuan Khusus1. Dapat membedakan hutan homogen dan hutan heterogen2. Dapat menjelaskan hutan bagi kehidupan
5. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
A. Bagi siswa1. Meningkatkan hasil belajar siswa melalui pendekatan
kontekstual. 2. Mengaktifkan siswa dengan memberi kesempatan menjawab
pertanyaan,mengajukan pertanyaan dan berdiskusi.
B. Bagi guru1. Untuk dapat menerapkan metode pengajaran yang tepat dengan
m enyesuaikan materi yang disampaikan denga metode atau
46
47
model pembelajaran yang akan dipakai guna meningkatkan hasil belajar siswa.
V. Materi Ajar
1. Jenis-jenis sumber daya alam2. Hutan sebagai sumber daya alam3. Hutan homogen dan hutan heterogen4. Manfaat hutan bagi kehidupan ekonomi
47
48
VI. Langkah-Langkah Pembelajaran :A. Kegiatan awal: (10 menit)
1. Memberi salam dan menanyakan keadaan anak-anak.2. Mengajukan pertanyaan berikut.
a) Bagaimana cara anak-anak pergi ke sekolah?b) Sumber daya alam apa yang diperlukan oleh mobil agar
bisa jalan?c) Siapa yang pernah melihat hutan? Apa saja yang ada di
hutan?3. Menyampakan tujuan dan kegiatan pembelajaran
B. Kegiatan inti: (60 menit)1. Guru memajang gambar hutan pinus (gamabar 1) dan hutan
belantara (gambar 2)
2. Siswa diminta memperhatikan kedua gambar tersebut 3. Beberapa siswa di minta menyebutkan apa yang dilihatnya
pada gambar4. Guru memperkenalkan istilah hutan homogen dan hutan
heterogen, dengan mengatakan bahwa Gambar 1 disebut hutan homogen dan Gambar 2 disebut hutan heterogen
5. Secara berpasangan, siswa diminta menyimpulkan apa yang disebut dengan hutan homogen dan hutan heterogen
6. Guru memajang gambar hutan lebat, hutan yang mulai gundul, dan gambar orang yang sedang menebang kayu dihutan
7. Siswa diminta mengamati gambar, dan menceritakan apa yang dilihat dalam gambar
8. Berdasarkan jawaban siswa, guru menjelaskan manfaat hutan bagi kehidupan. Siswa dilibatkan penuh melalui tanya jawab, sehingga guru hanya memantapkan jawaban siswa
C. Kegiatan Akhir : (20 menit)1. Melalui tanya jawab, guru mengajak siswa merangkum
manfaat hutan bagi kehidupan2. Guru memberikan latihan tertulis, dengan menuliskan
pertanyaan di papan tulis. Siswa menjawab dibuku latihan.3. Siswa memeriksa hasil latihan secara silang, setelah secara
bersama-sama menemukan jawaban yang benar.
VIII. Alat, Bahan dan Sumber Belajar
A. Alat Peraga :
48
49
1. Gambar-gambar hutan homogen, hutan heterogen, hutan lebat, hutan gundul, orang menebang kayu di hutan
2. Gambar orang menebang pohon dihutanB. Bahan
1. Berbagai macam pohon pinus2. Berbagai macam pohon jati
C. Sumber Belajar :1. Buku IPS kelas V2. Buku-buku referensi yang sesuai dengan materi3. Buku-buku lain yang relevan dengan materi
IX. Penilaian
A. Prosedur: evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran melalui tanya jawab dan pada akhir pelajaran melalui test.
B. Tes Tertulis
Isilah soal-soal dibawah ini :
1. Apa yang dimaksud dengan hutan ?2. Sebutkan dua jenis hutan !3. Jelaskan dengan singkat apa yang disebut dengan hutan
homogen dan hutan heterogen!4. Sebutkan empat manfaat hutan dalam kehidupan.5. Apa yang terjadi jika hutan semuanya gundul
Kunci jawaban:
1. Hutan adalah tempat hidup berbagai macam tumbuhan.2. Dua jenis hutan : (1) hutan homogen, (2) hutan heterogen3. Hutan homogen: hutan yang terdiri dari satu jenis tumbuhan.
Hutan homogen: hutan yang terdiri dari berbagai jenis tumbuhan
49
50
4. Empat manfaat tumbuhan: (1) sebagai bahan bangunan, (2) menyimpan air tanah, (3) untuk bahan alat rumah tangga, (4) untuk kayu api.
5. Jika semua hutan gundul,mungkin akan terjadi banjir atau kekeringan karena air tanah tidak tersimpan.
Mengetahui,Supervisor II
Raha, 19 Mei 2014Mahasiswa
( HUSNIAH, S.Pd. Sd )NIP. 19591114 197909 2 004
( LA ULI )NIM.822165772
MenyetujuiSupervisor I
( LA GUBU, S.SI, M.Si )
NIP. 19710131 199703 1 002
50
51
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
PRA SIKLUS
Mata Pelajaran : IPS
Kelas : V (lima)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Sekolah : SD Negeri 6 Katobu
I. Standar Kompetensi
Siswa mampu memahami tentang sumber daya alam
II. Kompetensi Dasar
Menjelaskan tentang sumber daya alam
III. Indikator
Mengenali tentang sumber daya alam
IV. Tujuan Pembelajaran
A. Tujuan umumSiswa mampu menunjukan jenis,persebaran,dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi
B. Tujuan Khusus1. Dapat membedakan hutan homogen dan hutan heterogen2. Dapat menjelaskan hutan bagi kehidupan
V. Materi Ajar
1. Jenis-jenis sumber daya alam2. Hutan sebagai sumber daya alam3. Hutan homogen dan hutan heterogen4. Manfaat hutan bagi kehidupan ekonomi
51
52
VI. Metode Pembelajaran
1. Ceramah2. Tanya jawab
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran :
A. Kegiatan awal: (10 menit)1. Memberi salam dan menanyakan keadaan anak-anak.2. Mengajukan pertanyaan berikut.
a) Bagaimana cara anak-anak pergi ke sekolah?b) Sumber daya alam apa yang diperlukan oleh mobil agar
bisa jalan?c) Siapa yang pernah melihat hutan? Apa saja yang ada di
hutan?3. Menyampakan tujuan dan kegiatan pembelajaran
B. Kegiatan inti: (60 menit)1. Guru memajang gambar hutan pinus (gamabar 1) dan hutan
belantara (gambar 2)2. Siswa diminta memperhatikan kedua gambar tersebut 3. Beberapa siswa di minta menyebutkan apa yang dilihatnya
pada gambar4. Guru memperkenalkan istilah hutan homogen dan hutan
heterogen, dengan mengatakan bahwa Gambar 1 disebut hutan homogen dan Gambar 2 disebut hutan heterogen
5. Secara berpasangan, siswa diminta menyimpulkan apa yang disebut dengan hutan homogen dan hutan heterogen
6. Guru memajang gambar hutan lebat, hutan yang mulai gundul, dan gambar orang yang sedang menebang kayu dihutan
7. Siswa diminta mengamati gambar, dan menceritakan apa yang dilihat dalam gambar
8. Berdasarkan jawaban siswa, guru menjelaskan manfaat hutan bagi kehidupan. Siswa dilibatkan penuh melalui tanya jawab, sehingga guru hanya memantapkan jawaban siswa
C. Kegiatan Akhir : (20 menit)1. Melalui tanya jawab, guru mengajak siswa merangkum
manfaat hutan bagi kehidupan2. Guru memberikan latihan tertulis, dengan menuliskan
pertanyaan di papan tulis. Siswa menjawab dibuku latihan.
52
53
3. Siswa memeriksa hasil latihan secara silang, setelah secara bersama-sama menemukan jawaban yang benar.
VIII. Alat, Bahan dan Sumber Belajar
A. Alat Peraga :1. Gambar-gambar hutan 2. Gambar orang menebang pohon dihutan
B. BahanPohon pinus
C. Sumber Belajar :Buku IPS kelas V
IX. Penilaian
Tes Tertulis
Isilah soal-soal dibawah ini :
1. Apa yang dimaksud dengan hutan ?2. Sebutkan dua jenis hutan !3. Jelaskan dengan singkat apa yang disebut dengan hutan
homogen dan hutan heterogen!4. Sebutkan empat manfaat hutan dalam kehidupan.5. Apa yang terjadi jika hutan semuanya gundul?
Kunci jawaban:
1. Hutan adalah tempat hidup berbagai macam tumbuhan.2. Dua jenis hutan : (1) hutan homogen, (2) hutan heterogen3. Hutan homogen: hutan yang terdiri dari satu jenis tumbuhan.
Hutan homogen: hutan yang terdiri dari berbagai jenis tumbuhan
53
54
4. Empat manfaat tumbuhan: (1) sebagai bahan bangunan, (2) menyimpan air tanah, (3) untuk bahan alat rumah tangga, (4) untuk kayu api.
5. Jika semua hutan gundul,mungkin akan terjadi banjir atau kekeringan karena air tanah tidak tersimpan.
Mengetahui,Supervisor II
Raha, 28 April 2014Mahasiswa
( HUSNIAH, S.Pd. Sd )NIP. 19591114 197909 2 004
( LA ULI )NIM.822165772
54
55
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
I. Standar Kompetensi
Siswa mampu memahami tentang sumber daya alam
II. Kompetensi Dasar
Menjelaskan tentang sumber daya alam
III. Indikator
Mengenali tentang sumber daya alam
IV. Tujuan Pembelajaran
A. Tujuan umumSiswa mampu menunjukan jenis,persebaran,dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi
B. Tujuan Khusus1. Dapat membedakan hutan homogen dan hutan heterogen2. Dapat menjelaskan hutan bagi kehidupan
6. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
A. Bagi siswa
1.Meningkatkan hasil belajar siswa melalui pendekatan kontekstual.
2.Mengaktifkan siswa dengan memberi kesempatan menjawab pertanyaan,mengajukan pertanyaan dan berdiskusi.
B.Bagi guru
1.Untuk dapat menerapkan metode pengajaran yang tepat dengan m enyesuaikan materi yang disampaikan denga metode atau model pembelajaran yang akan dipakai guna meningkatkan hasil belajar siswa.
V. Materi Ajar
1. Jenis-jenis sumber daya alam2. Hutan sebagai sumber daya alam3. Hutan homogen dan hutan heterogen
55
56
4. Manfaat hutan bagi kehidupan ekonomi
VI. Langkah-Langkah Pembelajaran :
A. Kegiatan awal: (10 menit)1. Memberi salam dan menanyakan keadaan anak-anak.2. Mengajukan pertanyaan berikut.
a) Bagaimana cara anak-anak pergi ke sekolah?b) Sumber daya alam apa yang diperlukan oleh mobil agar
bisa jalan?c) Siapa yang pernah melihat hutan? Apa saja yang ada di
hutan?3. Menyampakan tujuan dan kegiatan pembelajaran
B. Kegiatan inti: (60 menit)1. Guru memajang gambar hutan pinus (gamabar 1) dan hutan
belantara (gambar 2)2. Siswa diminta memperhatikan kedua gambar tersebut 3. Beberapa siswa di minta menyebutkan apa yang dilihatnya
pada gambar4. Guru memperkenalkan istilah hutan homogen dan hutan
heterogen, dengan mengatakan bahwa Gambar 1 disebut hutan homogen dan Gambar 2 disebut hutan heterogen
5. Secara berpasangan, siswa diminta menyimpulkan apa yang disebut dengan hutan homogen dan hutan heterogen
6. Guru memajang gambar hutan lebat, hutan yang mulai gundul, dan gambar orang yang sedang menebang kayu dihutan
7. Siswa diminta mengamati gambar, dan menceritakan apa yang dilihat dalam gambar
8. Berdasarkan jawaban siswa, guru menjelaskan manfaat hutan bagi kehidupan. Siswa dilibatkan penuh melalui tanya jawab, sehingga guru hanya memantapkan jawaban siswa
C. Kegiatan Akhir : (20 menit)1. Melalui tanya jawab, guru mengajak siswa merangkum
manfaat hutan bagi kehidupan2. Guru memberikan latihan tertulis, dengan menuliskan
pertanyaan di papan tulis. Siswa menjawab dibuku latihan.3. Siswa memeriksa hasil latihan secara silang, setelah secara
bersama-sama menemukan jawaban yang benar.
VII. Alat,Bahan dan Sumber Belajar
A. Alat Peraga :
56
57
1. Gambar hutan.2. Gambar orang menebang pohon dihutan
B. Bahan:1. Pohon pinus2. Pohon jati
C. Sumber Belajar :1. Buku IPS kelas V2. Buku-buku referensi yang sesuai dengan materi3. Buku-buku lain yang relevan dengan materi
VIII. Penilaian
1. Prosedur: evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran melalui tanya jawab dan pada akhir pelajaran melalui test.
2. Tes Tertulis
Isilah soal-soal dibawah ini :
1. Apa yang dimaksud dengan hutan ?2. Sebutkan dua jenis hutan !3. Jelaskan dengan singkat apa yang disebut dengan hutan
homogen dan hutan heterogen!4. Sebutkan empat manfaat hutan dalam kehidupan.5. Apa yang terjadi jika hutan semuanya gundul?
Kunci jawaban:
1. Hutan adalah tempat hidup berbagai macam tumbuhan.2. Dua jenis hutan : (1) hutan homogen, (2) hutan heterogen3. Hutan homogen: hutan yang terdiri dari satu jenis tumbuhan.
Hutan homogen: hutan yang terdiri dari berbagai jenis tumbuhan.
57
58
4. Empat manfaat tumbuhan: (1) sebagai bahan bangunan, (2) menyimpan air tanah, (3) untuk bahan alat rumah tangga, (4) untuk kayu api.
5. Jika semua hutan gundul,mungkin akan terjadi banjir atau kekeringan karena air tanah tidak tersimpan.
Mengetahui,Supervisor II
Raha, 12 Mei 2014Mahasiswa
( HUSNIAH, S.Pd. Sd )NIP. 19591114 197909 2 004
( LA ULI )NIM.822165772
MenyetujuiSupervisor I
( LA GUBU, S.SI, M.Si )
NIP. 19710131 199703 1 002
58
59
Tabel 4.1Data Hasil Belajar Siswa Kelas V SD NEGERI 2 Katobu
Pada Materi Sumber Daya Alam
NO NAMA L/P NILAI SIKLUS KETERANGAN SETIAP SIKLUS
AWAL I II AWAL SIKLUS I SIKLUS
II
1 Muh.Irsan L 60 60 80 Belum Tuntas Belum tuntas Tuntas
2 Muh.Arif Hamzah L 50 60 70 Belum tuntas Belum tuntas Tuntas
3 Yogi Pratama L 70 80 90 Tuntas Tuntas Tuntas
4 Rahmad L 50 70 80 Belum tuntas Tuntas Tuntas
5 Farhan Irwan L 60 60 70 Belum tuntas Belum tuntas Tuntas
6 Muh.Rajab L 60 70 80 Belum tuntas Tuntas Tuntas
7 Rian Ambimaju L 70 70 80 Tuntas Tuntas Tuntas
8 Lasksr Damara F L 80 80 90 Tuntas Tuntas Tuntas
9 Anjas Pratama L 70 90 90 Tuntas Tuntas Tuntas
10 Abdul Rachman L 40 60 70 Belum tuntas Belum tuntas Tuntas
11 Abdul Rahim L 50 60 70 Belum tuntas Belum tuntas Tuntas
12 Muh.Arif Abdullah H L 70 80 90 Tuntas Tuntas Tuntas
13 Bintang Aria B L 60 60 80 Belum tuntas Belum tuntas Tuntas
14 Muh.Arun Arasyid L 70 80 90 Tuntas Tuntas Tuntas
15 Fandi L 60 70 70 Belum tuntas Tuntas Tuntas
16 La Tono L 60 70 80 Belum tuntas Tuntas Tuntas
17 Muslimin Adhi J L 70 70 90 Tuntas Tuntas Tuntas
18 Fauzan Haerulah L 50 60 70 Belum tuntas Belum tuntas Tuntas
19 Fatra Pratama P 40 70 70 Belum tuntas Tuntas Tuntas
20 Siti Aisyah P 70 90 90 Tuntas Tuntas Tuntas
21 Anabila Rezki D P 80 80 90 Tuntas Tuntas Tuntas
22 Riska Hafidu P 60 70 80 Blum tuntas Tuntas Tuntas
23 Restu Chaerunnisa P 70 70 90 Tuntas Tuntas Tuntas
24 Lisa Erlinda P 50 60 80 Belum tuntas Blum tuntas Tuntas
25 Nurdila P 60 80 90 Belum tuntas Tuntas
Tuntas
Jumlah 1530 1770 2040
Rata-Rata 61.2 70.8 81.6
59
60
Minimum 40 60 70
Maksimum 80 90 90
Banyak siswa tuntas 9 16 25
Persentase tuntas 36.0% 64.0% 100.0 %
Persentase belum tuntas 64.0% 36.0% 0.00%
Berdasakan Tabel 4.1 di atas dapat memberikan gambaran bahwa pada pelaksanaan ulangan harian,dari 25 siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu,hanya terdapat 9 siswa (36%) yang tuntas belajarnya dan masih terdapat 16 siswa (64%) yang belum menuntaskan belajarnya dengan nilai rata-rata kelas sebesar 61,10.Berdasarkan data ini kemudian penulis mencoba melakukan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Pendekatan Kontekstual (CTL).Hasil perbaikan pembelajaran yang telah di laksanakan berdasarkan data Tabel 4.1 menunjukan bahwa pada pelaksanaan siklus I dari jumlah siswa sebanyak 25 siswa terdapat 16 siswa (64%) tuntas belajarnya sedangkan 9 siswa (36%) belum tuntas belajarnya dengan nilai rata-rata sebesar 70,80.Berdasarkan nilai siklus I ini ternyata terdapat peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajarnya yaitu sebanyak 7 siswa.Berdasarkan data ini kemudian penulis mencoba kembali melakukan perbaikan pembelajaran dengan mempermantap kembali model Pembelajaran Pendekatan Kontekstual (CTL).Hasil perbaikan pembelajaran yang telah di laksanakan berdasarkan data Tabel 4.1 menunjukan bahwa pada pelaksanaan siklus II dari jumlah siswa sebanyak 25 siswa (100%) semua menuntaskan belajarnya dengan nilai rata-rata sebesar 81,6.Berdasarkan nilai siklus II maka ketuntasan belajar siswa semuanya sudah tercapai.
60
61
Selanjutnya,berdasarkan Tabel 4.1 Gambaran peningkatan perbandingan pada ulangan harian,siklus I dan Siklus II Materi pokok Sumber Daya Alam pada siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu dapat dilihat pada gambar 4.2
Pra Siklus Siklus I Siklus II0
5
10
15
20
25
30
TuntasBelum tuntas
Gambar 4.2 Perbandingan ketuntasan belajar pada Ulangan, Siklus I dan Siklus II materi pokok sumber daya alam
61
62
Selanjutnya berdasarkan tabel 4.1, gambaran peningkatan nilai rata-rata siswa pada materi sumber daya alam pada siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu dapat dilihat pada gambar 4.3
Pra Siklus Siklus I Siklus II0
20
40
60
80
100
120
Nilai Rata-Rata Siswa
Nilai Rata-Rata Siswa
Gambar 4.3 nilai rata-rata siswa pada materi sumber daya alam pada siswa kelas V SD Negeri 6 katobu
62
63
Berdasarkan tabel 4.1 juga dapat dibuat grafik perkembangan hasil belajar siswa secara individu, mulai dari sebelum perbaikan pembejalaran sampai dengan perbaikan siklus II sebagai mana disajikan pada gambar grafik 4.4
Gambar 4.4 Perkembangan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 6
Muh.Irsan
Muh.Arif H
Y0gi
Pratam
a
Rahmad
Farh
an Irw
an
Muh.Rajab
Rian Ambim
aju
Laska
r Dam
ara F
Anjas Prat
ama
Abdul Rach
man
Abdul Rach
im
Muh.Arif A
Bintang A
ria B
Muh.Arun A
Fandy
La To
no
Muslimin Adhi J
Fauzan
Haeru
llah
Fatra
Pratam
a
Siti Aisy
ah
Anabila
Rezki D
Riska H
afidu
Restu Chae
runnisa
Lisa E
rninda
Nurdila
0102030405060708090
100
PRA SIKLUSSIKLUS ISIKLUS II
Katobu pada materi sumber daya alam
63
64
64
65
LAMPIRAN
1. Kesediaan supervisior 2 sebagai pembimbing PKP.2. Perencanaan PTK (fakta/data pembelajaran yang terjadi di kelas,
identifikasi masalah, analisis masalah, alternatif pemecahan masalah, rumusan masalah).
3. Berkas RPP prasiklus, RPP perbaikan siklus I, RPP perbaikan siklus 2.
4. Lembar observasi/pengamatan terisi.5. Jurnal pembimbing dangan supervisior 2.6. Hasil pekerjaan siswa terbaik dan terburuk per siklus.7. Alat penilaian kemampuan guru (PKG ) 1 dan (PKG) 2.
65
66
Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) IPS
1.Fakta / Data Pembelajaran yang Terjadi di Kelas.
Pembelajaran yang berhasil di tunjukan oleh di kuasainya mata pelajaran oleh siswa.meskipun kenyataan di lapangan menunjukan bahwa penguasaan terhadap pelajaran materi ini merupakan suatu fenomena yang menjadi masalah serius hampir pada semua mata pelajaran utamanya pada mata pelajaran IPS termasuk yang dialami oleh siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu Kecamatan Katobu Kabupaten Muna.Data hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu pada kompetensi dasar menjelaskan tentang sumber daya alam menunjukan bahwa dari 25 siswa,hanya terdapat 9 siswa (36%) yang tuntas belajarnya atau masih terdapat 16 siswa (64%) yang tidak tuntas belajarnya.data ini memberikan informasi yang sangat berharga pada penulis bahwa terdapat permasalahan pembelajaran di kelas dimana penulis mengajar yang harus segera di berikan solusi pemecahanya.
2.Identifikasi masalah
Hasil diskusi dengan supervisor I dan supervisor II menyimpulkan bahwa salah satu kemungkinan penyebabnya adalah metode metode pembelajaran yang di gunakan kurang bervariasi.lebih rinci tentang permasalahan pembelajaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu adalah sebagai berikut :
a. penguasaan kompetensi dasar menjelaskan tentang sumber daya alam siswa masih renda.
b. siswa kurang termotifasi belajar IPS karena pembelajaranya kurang bervariasi.
c. materi ajar yang di gunakan kurang menarik karena tidak kontekstual.
d. penggunaan media yang di gunakan kurang menarik.e. guru menjelaskan terlalu cepat,jadi menyulitkan siswa yang
mempunyai kemampuan lamban dalam menerima pelajaran.
3.Analisis masalah
Penulis bersama superviso I dan supervisor II menyimpulkan bahwa penyebab utama masih banyaknya siswa yang belum tuntas diatas
66
67
adalah metode dan strategi pembelajaran yang di gunakan oleg guru kurang menarik perhatian siswa.akibatnya,mereka tidak termotifasi untuk belajar IPS sehingga berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa.
4.Alternatif pemecahan masalah
Hasil diskusi dengan supervisor menyimpulkan bahwa permasalahan ini dapat di pecahkan jika pembelajaran di lakukan dengan membangkitkan motifasi dan minat siswa melalui kegiatan belajar yang lebih menarik.pembelajaran seprti ini di kenal dengan istilah pembelajaran pendekatan kontekstual (CTL).model pembelajaran ini penulis tearpkan untuk mengatasi masalah diatas melalu penelitian tindakan kelas.
5.rumusan masalah
Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :”Apakah penerapan pembelajaran pendekatan kontekstual (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada materi menjelaskan tentang sumber daya alam di kelas V SD Negeri 6 katobu?”.
Mengetahui,Supervisor II
Raha, 28 April 2014Mahasiswa
( HUSNIAH, S.Pd. Sd )NIP. 19591114 197909 2 004
( LA ULI )NIM.822165772
MenyetujuiSupervisor I
( LA GUBU, S.SI, M.Si )
67
68
NIP. 19710131 199703 1 002
Lembar Observasi / Pengamatan Kinerja Guru
Mata pelajaran : IpsKelas : V (lima)Hari/tanggal : Senin,28 april 2014Fokus observasi : Penerapan metode yang
bervariasi,penggunaan alat bperaga gambar dan benda nyata
No.
Aspek yang diobservasi Kemunculankomentarada Tidak
ada1. Penerapan variasi metode
Ceramah : Menjelasksn pokok-pokok
materi secara sistematis Memberikan ilustrasi
pokok-pokok materi sudsh sistematis.
Memberikan ilustrasi sesuai dengan pokok materi
Tanya jawab : Mengajukan pertanyaan
Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
Memindahkan gilian pertanyaan
Mengajukan pertanyaan sesuai dengan pokok materi
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya sesuai dengan kesulitan pokok materi
Memindahkan giliran pertanyaan sesuai pokok materi yang belum di mengerti
Diskusi : Menjelaskan tugas yang
harus di kerjakan
Membagikan LKS
Menjelaskan tugas yang harus di kerjakan sesuai tugas pokok materi
Membagikan LKS sesuai pokok materi
68
69
Memberikan bantuan kepada kelompok
Memberikan bantuan ke pada kelompok sesuai kesulitan pokok materi
2. Penggunaan gambar dan benda nyata sebagai alat peragaPenggunaan gambar
Memajang
Meminta komentar siswa
Memajangkan gambar sesuai dengan pokok materi
Meminta komentar siswa sesuai dengan pokok materi
Penggunaan benda nyata : Pohon jati dan pinus Penggunaan benda nyata
sesuai dengan pokok materi
69
70
Jurnal Pembibingan Supervisor 2 PKP
Nama Mahasiswa : La Uli
Nim : 822165772
Mengajar Di Kelas : V
Sekolah :SD Negeri 6 Katob, Kecamatan
Katobu
No. Hari/tanggal Kegiatan Hasil/komentar Tindak lanjut
ParafMhs. Sup 2
1. Senin,28 april 2014
Mendiskusikanrefleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran pra siklus
Dentifikasi masalah,analisis masalah,alternative dan prioritas pemecahan masalah kurang sejalan
Perbaiki refleksi terhadap pembelajaran
70
71
2. Senin,12 mei 2014
Mendiskusikan RPP perbaikan siklus I beserta lembar pengamatanya
Alat penilaian harus sesuai dengan indicator
Lembar penilaian harus di sesuaikan dengan focus masalah
Perbaiki alat penilaan dan lembar pengamatan
71
72
3. Rabu,14 mei 2014
Mengamati pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I
Masih ada siswa yang cepat bosan dalam menerima pembelajaran
Kurangnya keterampilan guru dalam bertanya sehingga siswa terkesan pasif
Belum di laksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah ctl seutuhnya
-distribusi siswa-siswa yang pintar secara merata pada masing-masing kelompok-sesuaikan kegiatan guru dengan siswa dengan rpp yang telah di susun
72
73
4. Sabtu,17 mei 2014
Mendiskusikan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus i
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah ctl seutuhnya
perbaikan siklus berikutnya
Laksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode pembelajan ctl
5. Senin,19 mei 2014
Mendiskusikan rpp perbaikan siklus 2 beserta lembar pengamatanya
Guru mengupayakan semua siswa aktif dalam pembelajaran
Guru harus memantapkan kembalipenguasaan langkah-langkah pembelajaran ctl
Menerapkan metode pembelajaran ctl sesuai dengan prosedur
6.Rabu,21 mei 2014
Mengamati pelaksanaan pembelajaran siklus 2
Penerapan metode pembelajaran ctl sudah berjalan dengan baik
Interaksi guru dan siswa dalam
Pertahankan kondisi pembelajaran yang sudah berjalan sesuai dengan yang di
73
74
pembelajaran sudah berjalan sesuai yang diharapkan
rencanakan
6. Sabtu,24 mei 2014
Mendiskusikan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus 2
Hasil nilai tes siklus 2 sudah menunjukan peningkatan dan telah mencapai indikator kerja yang telah di terapkan
Tidak perlu di lanjutkan dengan siklus 3
Menyusun laporan pelaksanaan perbaikan pembelajaran
Mengetahui,Supervisor I
Raha, 28 April 2014Supervisor II
( LA GUBU,S.SI.,M.SI. )NIP. 19710131 199703 1 002
( HUSNIAH, S.Pd. Sd )NIP. 19591114 197909 2 004
Surat Kesediaan Supervisor 2 Sebagai Pembimbing Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
Kepada
Kepala UPBJJ UT KENDARI
DI Tempat
Yang Bertanda Tangan Di Bawah Ini:
74
75
Nama : Husniah,S.Pd.SdNip : 19511114 197909 2 004Tempat Mengajar : SD Negeri 6 KatobuAlamat Sekolah : Kecamatan Katobu,Kab.MunaTelepon : 082 195 560 355
Menyatakan Bersedia Sebagai Supervisor 2 Untuk Membimbing Mahasiswa Dalam Perencanaan Dan Pelaksanaan PKP (PDGK) Atas:
Nama : La UliNim : 822165772Program Studi : S1 PGSDTempat Mengajar : SD Negeri 6 KatobuAlamat Sekolah : Kecamatan Katobu,Kab.MunaTelepon : 085 340 677 806
Demikian Agar Surat Pernyataan Ini Dapat Digunakan Sebagaimana Mestinya.
Mengetahui,Kepala Sekolah
Husniah,S.Pd,Sd.Nip.19591114 197909 2 004Tlp. 082 195 260 355
Raha,21 April 2014Supervisor 2
Husniah,S.Pd,Sd.Nip.19591114 197909 2 004Tlp. 082 195 260 355
75
76
LAMPIRAN LAMPIRAN
76
77
Hasil Pekerjaan Siswa Yang Terbaik Pada Pra Siklus
77
78
Hasil Pekerjaan Siswa Yang Terburuk Pada Pra Siklus
78
79
Hasil Pekerjaan Siswa Yang Terbaik Pada Siklus I
79
80
Hasil Pekerjaan Siswa Yang Terburuk Pada Siklus I
80
81
Hasil Pekerjaan Siswa Yang Terbaik Pada Siklus II
81
82
Hasil Pekerjaan Siswa Yang Terburuk Pada Siklus II
82
83
Nama :Kelas :
Isilah soal-soal dibawah ini :
1. Apa yang dimaksud dengan hutan ?2. Sebutkan dua jenis hutan !3. Jelaskan dengan singkat apa yang disebut dengan hutan
homogen dan hutan heterogen!4. Sebutkan empat manfaat hutan dalam kehidupan.5. Apa yang terjadi jika hutan semuanya gundul?
Jawaban :
1.
2.
3.
4.
5.
83
84
Nama :Kelas :
Isilah soal-soal dibawah ini :
1. Apa yang dimaksud dengan hutan ?2. Sebutkan dua jenis hutan !3. Jelaskan dengan singkat apa yang disebut dengan hutan
homogen dan hutan heterogen!4. Sebutkan empat manfaat hutan dalam kehidupan.5. Apa yang terjadi jika hutan semuanya gundul?
Jawaban :
1.
2.
3.
4.
5.
84
85
Nama :Kelas :
Isilah soal-soal dibawah ini :
1. Apa yang dimaksud dengan hutan ?2. Sebutkan dua jenis hutan !3. Jelaskan dengan singkat apa yang disebut dengan hutan
homogen dan hutan heterogen!4. Sebutkan empat manfaat hutan dalam kehidupan.5. Apa yang terjadi jika hutan semuanya gundul?
Jawaban :
1.
2.
3.
85
86
4.
5.
Nama :Kelas :
Isilah soal-soal dibawah ini :
1. Apa yang dimaksud dengan hutan ?2. Sebutkan dua jenis hutan !3. Jelaskan dengan singkat apa yang disebut dengan hutan
homogen dan hutan heterogen!4. Sebutkan empat manfaat hutan dalam kehidupan.5. Apa yang terjadi jika hutan semuanya gundul?
Jawaban :
1.
86
87
2.
3.
4.
5.
Nama :Kelas :
Isilah soal-soal dibawah ini :
1. Apa yang dimaksud dengan hutan ?
87
88
2. Sebutkan dua jenis hutan !3. Jelaskan dengan singkat apa yang disebut dengan hutan
homogen dan hutan heterogen!4. Sebutkan empat manfaat hutan dalam kehidupan.5. Apa yang terjadi jika hutan semuanya gundul?
Jawaban :
1.
2.
3.
4.
5.
Nama :
88
89
Kelas :
Isilah soal-soal dibawah ini :
1. Apa yang dimaksud dengan hutan ?2. Sebutkan dua jenis hutan !3. Jelaskan dengan singkat apa yang disebut dengan hutan
homogen dan hutan heterogen!4. Sebutkan empat manfaat hutan dalam kehidupan.5. Apa yang terjadi jika hutan semuanya gundul?
Jawaban :
1.
2.
3.
4.
5.
89