Oleh : Dewi Ayu Astari P G9911112048 I-9-12
Ayu Indrasari G9911112028 I-10-12
Presentasi Kasus
SEORANG ANAK 7 TAHUN 1 BULAN DENGAN DEMAM TIFOID
Pembimbing :H. Rustam Siregar, dr., Sp. A
KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU KESEHATAN ANAKFAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR MOEWARDI
S U R A K A R T A2012
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. A Jenis kelamin : perempuanUmur : 7 tahun 1 bulanTanggal Lahir : 16-08-07Agama : IslamAlamat : Banjarsari SurakartaTgl Masuk : 10 September 2012No. CM : 01149226
DEMAM
KELUHAN UTAMA
±7 hari SMRS
• Demam +, makin lama makin tinggi terutama malam hari• Batuk (-)• Pilek(–) • Keluar cairan dari telinga (–)• BAK nyeri (-)• Periksa ke bidan, mendapat obat, lalu demam sempat turun lalu naik lagi.
Kemudian pasien
dibawa ke RSDM
± 2 hari SMRS
• Pasien belum BAB• Nafsu makan minum berkurang• Demam masih dirasakan terutama malam hari• Mual (–) • Muntah(-).
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
-Riwayat penyakit serupa : (-)-Riwayat mondok : (-)-Riwayat kejang : (-)-Riwayat alergi : (-)-Riwayat batuk lama : (-)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA-Riwayat sakit serupa : (-)
Pemeliharaan kehamilan dan prenatal dalam batas normal
RIWAYAT PRENATAL
BBL : 3300 gram PB : 48 cm, lahir spontan, langsung menangis, menangis kuat, usia kehamilan 40 minggu. Kesan : kelahiran dalam batas normal
Riwayat Kelahiran
Riwayat Post Natal
Riwayat Keluarga Berencana
Ibu penderita tidak mengikuti program Keluarga Berencana.
Rutin ke puskesmas setiap bulan untuk timbang dan imunisasi.Riwayat sakit kuning saat bayi disangkal.
Kesan : imunisasi tidak lengkap.
Jenis I II III IV
BCG 2 bulan 3bulan - -
DPT 2 bulan 4 bulan 6 bulan -
Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan
Hepatitis B 0 bulan 1 bulan 6 bulan
Campak 9 bulan - - -
RIWAYAT IMUNISASI
•Berat badan : 15 kg•Tinggi badan : 120 cm•Pasien adalah pelajar sekolah SD Negeri kelas 1 dengan prestasi rata-rata.
Kesan : Pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia
RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
• ASI diberikan sejak lahir.• MPASI sejak usia 6 bulan.• Nasi tim diberikan sejak umur 9 bulan sampai 1 tahun.• Nasi dengan lauk dan sayur yang bervariasi. diberikan mulai usia 1 tahun sampai sekarang, 3kali/hari. Nasi selalu habis hanya jika ada lauk yang disuka. Jarang makan sayur.• Pasien punya kebiasaan jajan es dan gorengan sekolah.
•Kesan : kualitas dan kuantitas kurang
RIWAYAT NUTRISI DAN KEBIASAAN MAKAN ANAK
An. A7 tahun 1 bulan
I
II
III
POHON KELUARGA
PEMERIKSAAN FISISKU : lemah, CM, kesan gizi kurang
Vital sign :- HR :120x/menit, - RR : 24x/menit, - Suhu : 38.3°C (per axiler)
Mesocephal, rambut hitam, tdk mudah rontok
Mukosa basah (+)Lidah putih kotor (+)Pinggir hiperemis (+)Faring hiperemis (+) T2– T2 hiperemis (+) Kripte melebar (-)
Thorax dan Abdomen dlm batas Normal
Ekstremitas dlm batas Normal, tidak ditemukan oedem dan akral dingin.
Turgor kembali cepatCRT < 2”ADP teraba kuat
BB : 15 kg Umur : 7 tahun 1 bulanTB : 120 cm
BB = 15 X 100% = 65.2 % BB< p3
U 23 UTB = 120 X 100% = 98 % p25 <TB< p50
U 122 UBB = 15 X 100% = 71.4% BB< p3
TB 21 TB
Status gizi secara antropometris : gizi kurang (CDC, 2006)
STATUS GIZI
Pemeriksaan Hasil
Hemoglobin 12.0 g/dL
Hematokrit 36 %
AL 5.9 ribu/ul
AT 178 ribu/ul
AE 4.61 juta/ul
INDEX ERITROSIT
MCV 77.7
MCH 26.0
MCHC 33.5
RDW 12.3
MPV 9.2
PDW 17
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Lab tgl 10 September 2012
Pemeriksaan Hasil
HITUNG JENIS
Eosinofil 1.50
Basofil 0.10
Netrofil 68.40
Limfosit 25.70
Monosit 4.30
Gol. Darah O
HITUNG JENIS
Eosinofil 1.50
Basofil 0.10
Netrofil 68.40
Limfosit 25.70
Monosit 4.30
Gol. Darah O
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Lab tgl 10 September 2012
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Lab tgl 11 September 2012
Pemeriksaan Hasil
IgM Salmonella POSITIF
Sejak ± 7 hari SMRS pasien mengeluh demam +, demam terutama makin lama makin tinggi terutama malam hari, tidak ada keluhan lain. Kemudian periksa ke bidan dan dapat 3 obat (pasien tidak tahu jenis obatnya) panas turun setelah minum obat kemudian naik kembali.
Sejak ± 2 hari SMRS pasien mengeluh belum BAB. Nafsu makan minum pasien berkurang, demam masih dirasakan terutama malam hari, Kemudian pasien dibawa ke RSDM.
Pemeriksaan laboratorium tanggal 10 September 2012 didapatkan, Hb: 12 g/dL, Hct: 36 %, AE: 4.610.000 /μL, AL:5.900/μL , AT:178.000/μL. Tanggal 11 September 2012 IgM Salmonella positif.
RESUME
Pada pemeriksaan fisik diperoleh keadaan umum lemah, kompos mentis dan gizi kesan kurang. Tanda vital: N: 120x/menit, RR: 24x/menit, t= 38.3 oC. Berat badan 15 kg dan tinggi badan 120 cm. Status gizi secara antropometris (CDC, 2006) : gizi kurang.
Kepala, mata dan hidung dalam batas normal. Pemeriksaan rongga mulut didapatkan lidah putih kotor, pinggir hiperemis , faring hiperemis , T2 – T2 hiperemis. Pemeriksaan telinga, leher, thoraks cor dan pulmo dalam batas normal. Abdomen dalam batas normal, tidak ada pembesaran hepar dan lien. Pada ekstremitas tidak ada wasting otot maupun baggypant. Ekstremitas tidak didapatkan akral dingin dan oedem. Capillary refill time < 2”. Arteri Dorsalis Pedis teraba kuat.
RESUME
1. Demam : Demam 7 hari, makin lama makin
tinggi terutama malam hari. Belum BAB sejak 2 hari yang lalu. Nafsu makan minum berkurang. Lidah putih kotor(+), pinggir
hiperemis (+). Faring hiperemis (+). T1 – T1 hiperemis (+). IgM salmonella positif
DAFTAR MASALAH
2. STATUS GIZI Usia 7 tahun dengan tinggi badan
120 cm, berat badan 15 kg. Pada ekstremitas tidak ada wasting
otot maupun baggypant. Status gizi secara antropometris :
gizi kurang (CDC, 2006) BB = 15 X 100% = 71.4%
BB< p3TB 21 TB
DAFTAR MASALAH
• Demam- Demam tifoid- Tonsilitis akut
• Gizi kurang
• Demam tifoid• Gizi kurang
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS KERJA
PENATALAKSANAAN
KU dan VS per 6 jam
Cek urin feses rutin dan Cek IgM Salmonella
Terapi
• Diet nasi lauk 1200 kkal/hari• Inj. kloramfenikol 400 mg / 6 jam (IV)• Paracetamol syr150 mg per oral jika demam
Monitoring
Planning
EdukasiKompres hangat jika panas dan menerangkan kondisi pasien terhadap orang tua pasien
Ad vitam : Dubia ad bonamAd sanam : Dubia ad bonamAd fungsionam : Dubia ad bonam
PROGNOSIS
Tanggal 12 September 2012 13 September 2012
SDemam (+), mual (-), nyeri perut (-), BAB (+), BAK (+) warna kuning jumlah banyak, batuk (-), pilek (-), makan minum (+).
Demam (+), mual (-), nyeri perut (-), BAB (+), BAK (+) warna kuning jumlah banyak, batuk (-), pilek (-), makan minum (+).
OKU Baik, CM, gizi kurang Baik, CM, gizi kurang
VS HR: 100x/menit ; RR: 24x/menit ; t: 37,50C HR: 110x/menit ; RR: 22x/menit ; t: 37,10C
Pemeriksaan Fisik
Mata : CA (-/-) SI (-/-)Mulut : MB (+) sianosis (-) lidah putih kotor (+) T2-T2 faring hiperemis (+) kripte melebar (-)Hidung : NCH (-) sekret (-)Telinga : sekret (-)Leher : KGB tdk membesarThorax : retraksi (-)Cor : BJ I-II int.N, reg (-) bising (-)Pulmo : SDV (+/+), ST (-/-)Abdomen : supel, nyeri tekan (-) BU (+) N, hepar lien tdk teraba. - - - -Ext : Akral dingin - - - - Udem
Mata : CA (-/-) SI (-/-)Mulut : MB (+) sianosis (-) lidah putih kotor (+) T2-T2 faring hiperemis (+) kripte melebar (-)Hidung : NCH (-) sekret (-)Telinga : sekret (-)Leher : KGB tdk membesarThorax : retraksi (-)Cor : BJ I-II int.N, reg (-) bising (-)Pulmo : SDV (+/+), ST (-/-)Abdomen : supel, nyeri tekan (-) BU (+) N, hepar lien tdk teraba.Ext : Akral dingin - - - - Udem - - - -
Ass1. Demam thypoid2. Tonsilofaringitis kronis eksaserbasi akut3. Gizi kurang
1. Demam thypoid2. Tonsilofaringitis kronis eksaserbasi akut3. Gizi kurang
Terapi
1. Diet nasi lauk 1200 kkal/hari2. Injeksi kloramfenikol 400mg/6 jam IV3. Paracetamol sirup 150 mg (p.r.n)4. Betadin gargle 2xsehari
1. Diet nasi lauk 1200 kkal/hari2. Injeksi kloramfenikol 400mg/6 jam IV3. Paracetamol sirup 150 mg (p.r.n)4. Betadin gargle 2xsehari
Plan
Dx : konsul THT & Gilut.Mx :KUVS/TD/6 jamBC/D/8jam
Mx :KUVS/TD/6 jamBC/D/8jam
MONITORING
ANALISIS MASALAH
Pemeriksaan penunjang :Hb: 12 g/dL, Hct: 36 %, AE: 4.610.000 /μL, AL:59.000/μL , AT:178.000/μL. IgM Salmonella positif.
Anamnesis :Sejak ± 7 hari SMRS pasien mengeluh demam (+), demam terutama makin lama makin tinggi terutama malam hari. Mendapat obat dari bidan namun tidak berkurang. Sejak ± 2 hari SMRS pasien mengeluh belum BAB. Nafsu makan minum pasien berkurang. Pasien sering jajan sembarangan di sekolah.
Gejala klinis :Pada pemeriksaan fisis rongga mulut didapatkan lidah putih kotor, pinggir hiperemis , faring hiperemis , T2 – T2 hiperemis. Pemeriksaan fisis lain dalam batas normal. Tidak didapatkan akral dingin dan oedem. Capillary refill time < 2”. Arteri Dorsalis Pedis teraba kuat.
DEMAM TIFOID
ANALISIS MASALAH
Pemeriksaan penunjang :Hb: 12 g/dL, Hct: 36 %, AE: 4.610.000 /μL, AL:59.000/μL , AT:178.000/μL.
Anamnesis :Sejak ± 7 hari SMRS pasien mengeluh demam (+), demam terutama makin lama makin tinggi terutama malam hari. Mendapat obat dari bidan namun tidak berkurang. Sejak ± 2 hari SMRS pasien mengeluh belum BAB. Nafsu makan minum pasien berkurang. Pasien sering jajan sembarangan di sekolah.
Gejala klinis :Pada pemeriksaan fisis rongga mulut didapatkan faring hiperemis , T2 – T2 hiperemis.
TONSILOFARINGITIS
AKUT
ANALISIS MASALAH
Anamnesis :Pasien biasa makan Nasi dengan lauk dan sayur yang bervariasi sebanyak 3kali/hari. Nasi selalu habis hanya jika ada lauk yang disuka. Jarang makan sayur. Pasien punya kebiasaan jajan es dan gorengan sekolah. Nafsu makan minum pasien berkurang.
Status gizi :BB = 15 X 100% = 65.2 % BB< p3
U 23 UTB = 120 X 100% = 98 % p25 <TB< p50
U 122 UBB = 15 X 100% = 71.4% BB< p3
TB 21 TB
Status gizi secara antropometris : gizi kurang (CDC, 2006)
Gejala klinis :Usia 7 tahun dengan tinggi badan 120 cm, berat badan 15 kg. Pada ekstremitas tidak ada wasting otot maupun baggypant.
GIZI KURANG
Pasien dimondokkan atas indikasi demam tinggi dan nafsu makan minum menurun.
Antipiretik diberikan bila demam lebih dari 39,0oC kecuali pada pasien dengan riwayat kejang demam.
Setelah demam reda dapat segera diberikan makanan yang lebih padat dengan kalori menyesuaikan status gizi anak.
ANALISIS MASALAH
TINJAUAN PUSTAKA
• Penyakit sistemik yang bersifat akut yang ditandai dengan panas berkepanjangan.
DEFINISI
• Salmonella typhiETIOLOGI
• Angka kejadian demam tifoid di Asia mencapai 900 / 100.000 / pertahun. Usia penderita demam tidoid di Indonesia (daerah endemis) dilaporkan antara 3-19 tahun mencapai 91% kasus.
EPIDEMIOLOGI
Bakeri masuk ke dalam tubuh, menempel dan menginvasi patch peyeri (sel M)
Bermultiplikasi di makrofag, nodus limfatikus, dan organ RES
Masuk ke sirkulasi sistemik
PATOGENESIS
Masuk ke organ hati, limpa, sumsum tulang, kandung empedu, patch peyeri.
Peran endotoksin dan respon imunologi
Masa inkubasi 5-40 hari, rata-rata 10-14
hari.
Demam step ladder temperature chart, lebih tinggi pada malam hari
Saat demam tinggi dapat disertai gejala sistem saraf pusat seperti kesadaran berkabut atau delirium, atau penurunan kesadaran mulai apati sampai koma.
Gejala sistemik yaitu malaise, nyeri kepala, anoreksia, nausea, mialgia, nyeri perut dan radang tenggorokan
Gejala gastrointestinal : obstipasi, diare, lidah kotor dengan putih ditengah tepi hiperemis, hepatomegali, splenomegali
Gejala dan tanda
MANIFESTASI KLINIS
Perawatan• Bed rest total
sampai ± 3 hari bebas panas
• Mobilisasi wajar
Diet• Makanan cair lunak
rendah selulose• Kebutuhan kalori,
protein, lemak, elektrolit.
• Pemberian makanan padat dini.
Medikamentosa• Kloramfenikol (drug of
choice) : 50-100mg/kgBB/hari oral atau IV (dalam 4 dosis selama 10-14 hari)
• Amoksisilin• Kotrimoksazol • Ceftriaxon• Cefixim• Kortikosteroid (pada
pasien dengan gangguan kesadaran)
PENATALAKSANAAN
Pada usus halus
•1. Perdarahan•2. Perforasi•3. Peritonitis
Di luar usus
halus
• 1. Bronkitis• 2. Bronkopneumonia• 3. Ensefalopati• 4. Kolesistitis• 5. Meningitis• 6. Miokarditis
KOMPLIKASI
Prognosis baik bila tidak disertai komplikasi.
PROGNOSIS
TERIMA KASIH