Release 10.0
Analisis Kegagalan PorosAnalisis Kegagalan PorosAnalisis Kegagalan PorosAnalisis Kegagalan Poros Menggunakan ANSYS Release 10.0 Menggunakan ANSYS Release 10.0 Menggunakan ANSYS Release 10.0 Menggunakan ANSYS Release 10.0
AMINUL YAHYA SIREGAR (G1C005002)AMINUL YAHYA SIREGAR (G1C005002)AMINUL YAHYA SIREGAR (G1C005002)AMINUL YAHYA SIREGAR (G1C005002)
MECHANICAL ENGINEERINGMECHANICAL ENGINEERINGMECHANICAL ENGINEERINGMECHANICAL ENGINEERING
UNIVERSITy OfUNIVERSITy OfUNIVERSITy OfUNIVERSITy Of BENGKULU BENGKULU BENGKULU BENGKULU
2010201020102010
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
PERINGATAN !!!
Tidak ada hak cipta dalam karya ini, sehingga setiap orang memiliki hak untuk mengumumkan atau memperbanyak karya ini tanpa izin dari siapa pun. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau membagikan secara gratis karya ini semoga mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
Tampilan Windows DesignModeler ANSYS Workbench 10.0
Fungsi-fungsi icon
Fungsi icon dapat digunakan untuk penempatan
fungsi pembebanan, kondisi tumpuan sesuai
dimana posisi yang akan kita gunakan
Icon ini dapat digunakan untuk fungsi
pembebanan pada titik (node) dari sistem
Icon ini dapat digunakan untuk fungsi
pembebanan pada garis
Icon ini dapat digunakan untuk fungsi
pembebanan pada permukaan (surface)
Icon ini dapat digunakan untuk fungsi
pembebanan pada seluruh simtem (body),
misalnya untuk pembebanan temperatur
Petunjuk
Tampilan Model
Pandangan
Menu
Pemodelan
Bidang Baru
Menu Pembebanan Sketsa baru
Pilihan
koordinat
Koordinat
Sketsa &
pemodelan
Koordinat
Model Windows
Detail Tampilan
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
Fungsi icon dapat digunakan untuk melihat
posisi dari gambar yang kita buat
Icon ini dapat digunakan untuk memutar
gambar secara keseluruhan
Icon ini dapat digunakan untuk
memindahkan gambar (move)
Icon ini dapat digunakan untuk
membesarkan gambar secara keseluruhan
Icon ini dapat digunakan untuk melihat
gambar secara isometri (keseluruhan)
Icon ini dapat digunakan untuk
membesarkan gambar pada bagian-bagian
tertentu
Icon ini dapat digunakan untuk
menampilkan garis koordinat pada lembar
gambar
Icon ini dapat digunakan untuk
menampilkan model yang kita buat
Icon ini dapat digunakan untuk melihat
gambar dari depan
Fungsi icon dapat digunakan untuk
membuat layar baru
Icon ini dapat digunakan untuk
membersihkan layar
Icon ini dapat digunakan untuk membuka
folder tempat penyimpanan file
Icon ini dapat digunakan untuk “save”
Icon ini dapat digunakan untuk “save as”
Icon ini dapat digunakan untuk mengambil
gambar dalam format JPEG
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
Icon ini dapat digunakan untuk memilih
koordinat apa yang akan kita gunakan
Icon ini dapat digunakan untuk membuat
koordinat yang baru
Icon ini dapat digunakan untuk membuat
sketsa baru
Icon ini dapat digunakan untuk mengimpor
gambar dan klik generate untuk
menampilkan hasil impor gambar
Icon ini dapat digunakan untuk
menebalkan gambar dari 2D menjadi 3D
Icon ini dapat digunakan untuk memutar
gambar dalam 2D menjadi 3D
Fungsi icon yang ada pada sketching adalah sebagai berikut :
- Draw (untuk pembuatan model) - Modify
- Dimensions (untuk memberikan ukuran) - Constraint (tumpuan)
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
Tampilan Windows Simulation ANSYS Workbench 10.0
Fungsi icon dapat digunakan untuk fungsi
pembebanan dan syarat batas pada sistem
Icon ini dapat digunakan untuk
pembebanan percepatan
Icon ini dapat digunakan untuk standar
gravitasi
Icon ini dapat digunakan untuk kecepatan
putaran (rad/s)
Icon ini dapat digunakan untuk
pembebanan akibat tekanan
Icon ini dapat digunakan untuk
pembebanan akibat gaya yang bekerja
Icon ini dapat digunakan untuk
pembebanan akibat adanya gaya bearing
Icon ini dapat digunakan untuk
pembebanan akibat baut
Icon ini dapat digunakan untuk
pembebanan akibat momen
Icon ini dapat digunakan untuk jenis
tumpuan jepit
Icon ini dapat digunakan untuk jenis
perpindahan yang terjadi
Icon ini dapat digunakan untuk jenis
tumpuan dalam silinder
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
Icon ini dapat digunakan untuk
pembebanan akibat suhu
Icon ini dapat digunakan untuk fungsi
pembebanan perpindahan panas konveksi
Icon ini dapat digunakan untuk fungsi
pembebanan temperatur
Icon ini dapat digunakan untuk fungsi
pembebanan perpindahan panas radiasi
Icon ini dapat digunakan untuk fungsi
pembebanan perubahan panas
Icon ini dapat digunakan untuk fungsi
pembebanan aliran panas
Icon ini dapat digunakan untuk analisis
elektromagnetik
Icon ini dapat digunakan untuk membuka
folder tempat penyimpanan file
Icon ini dapat digunakan untuk analisis
konduktor
Solution
Icon ini dapat digunakan untuk
membersihkan layar
Icon ini dapat digunakan untuk membuka
folder tempat penyimpanan file
Icon ini dapat digunakan untuk analisis
tegangan
Icon ini dapat digunakan untuk analisis
kegagalan
Icon ini dapat digunakan untuk analisis
frekuensi, modus getar
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
Fungsi icon dapat digunakan untuk analisis
tegangan
Icon ini dapat digunakan untuk analisis
tegangan (von-mises)
Icon ini dapat digunakan untuk Tegangan
maksimum utama
Icon ini dapat digunakan untuk tegangan
geser maksimum
Icon ini dapat digunakan untuk analisis
tegangan utama ditengah-tangah
Icon ini dapat digunakan untuk analisis
tegangan utama minimum
Icon ini dapat digunakan untuk analisis
tegangan intensitas
Icon ini dapat digunakan untuk analisis
tegangan normal
Icon ini dapat digunakan untuk analisis
tegangan geser
Icon ini dapat digunakan untuk analisis
tegangan vector utama
Icon ini dapat digunakan untuk analisis
tegangan struktur error
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
Fungsi icon dapat digunakan untuk analisis
regangan
Icon ini dapat digunakan untuk analisis
regangan (von-mises)
Icon ini dapat digunakan untuk regangan
maksimum utama
Icon ini dapat digunakan untuk regangan
geser maksimum
Icon ini dapat digunakan untuk analisis
tegangan utama ditengah-tangah
Icon ini dapat digunakan untuk analisis
regangan utama minimum
Icon ini dapat digunakan untuk analisis
regangan intensitas
Icon ini dapat digunakan untuk analisis
regangan normal
Icon ini dapat digunakan untuk analisis
regangan geser
Icon ini dapat digunakan untuk analisis
regangan vector utama
Icon ini dapat digunakan untuk analisis
regangan thermal
Icon ini dapat digunakan untuk analisis
regangan equivalent plastis
Icon ini dapat digunakan untuk analisis
deformasi.
Icon ini dapat digunakan untuk analisis
deformasi secara keseluruhan.
Icon ini dapat digunakan untuk analisis
deformasi searah sumbu x, y, z.
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
Icon ini dapat digunakan untuk membuat
material baru
Icon ini dapat digunakan untuk mengimpor
material
Icon ini dapat digunakan untuk
mengekspor material
Icon ini dapat digunakan untuk
memberikan nama material yang kita
gunakan. Ex. ASTM A 668 Class D
Icon ini dapat digunakan untuk
memasukkan input data material yang kita
miliki, misalnya seperti : modulus
elastisitas, poison ratio, density dll..
Setelah memasukkan input data material,
kondisi tumpuan, gaya-gaya yang bekerja,
maka langkah selanjutnya adalah
menganalisis dengan cara klik icon solve
Gambar ini memberikan petunjuk bahwa
ANSYS sedang melakukan analisis pada
system.
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
Pemodelan yang dilakukan dalam tutorial ANSYS Workbench 10.0 ini
dibantu dengan program lain seperti AutoCAD 2008 untuk pemodelan poros
dalam bentuk 3 dimensi.
Pemodelan Dengan AutoCAD
1. Memulai membuat gambar, dalam tutorial ini membuat gambar poros.
Untuk membuat poros kita harus membuat setengah bagian poros
terlebih dahulu dengan memasukkan ukuran seperti pada gambar 1.1.
Gambar 1.1. Tampilan setengah poros
2. Setelah kita membuat setengah bagian poros, maka langsung di revolve
untuk pembuatan poros dalam 3 dimensi seperti pada gambar 1.2.
Gambar 1.2. Tampilan poros dalam bentuk 3 dimensi
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
3. Setelah kita buat kondisi poros dalam 3 dimensi, klik file – eksport dengan
format “sat” Gambar 1.3.
Gambar 1.3. Eksport data dengan format “sat”
4. Pemodelan poros selesai dibuat.
Memulai Program ANSYS Workbench 10.0
1. langkah awal yang dilakukan untuk memulai menggunakan program
ANSYS Workbench 10.0 klik All Program – ANSYS 10.0 - ANSYS Workbench
seperti pada Gambar 1.4.
Gambar 1.4. memulai menggunakan ANSYS Workbench
2. Pilih New – Geometry
Gambar 1.5. Menu startup ANSYS Workbench
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
3. Pilih OK untuk menentukan ukuran.
Sebelum membuat suatu pemodelan kita harus menentukan ukuran apa
yang akan digunakan pada gambar yang akan kita buat seperti pada Gambar 1.6.
Gambar 1.6. menu ANSYS Workbench memilih ukuran
Menentukan Koordinat
1. Pilih XY Plane untuk memilih koordinat gambar. Kemudian klik icon
untuk memulai menggambar.
Gambar 1.7. Menu ANSYS Workbench memilih koordinat
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
Gambar 1.8. Tampilan sketching plane
2. Sketching. Merubah dari modeling ke sketching dan pilih sketching tab.
Kemudian klik Line untuk memulai membuat gambar.
Gambar 1.9. Tampilan sketching Toolbar
3. Setelah menentukan koordinat pada ANSYS, langkah selanjutnya adalah
mengimpor hasil gambar dari AutoCAD ke ANSYS dengan cara klik file –
import eksternal geometri file – open dan klik gambar yang telah
disimpan Gambar 1.10. kemudian klik generate pada ANSYS atau klik icon
( )
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
Gambar 1.10. Mengimport poros dari AutoCAD ke ANSYS
4. Sehingga import poros dari AutoCAD ke ANSYS selesai dilakukan seperti
pada Gambar 1.11.
Gambar 1.11. Hasil gambar impor gambar dari AutoCAD
Simulasi Poros
Setelah selesai pembuatan model poros dalam bentuk 3D langkah
selanjutnya adalah
1. Menentukan kondisi tumpuan dan pembebanan yang bekerja pada poros
dengan cara klik project – new simulation akan muncul windows seperti
pada Gambar 1.12.
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
2. Kemudian masukkan nilai property material dengan klik data atau klik
icon ( ), setelah klik icon data maka akan mucul windows input data
material seperti pada Gambar 1.13 dan masukkan nilai property material
ASTM A 668 yang digunakan seperti modulus elastisitas, poison ratio,
density, thermal expantion.
Gambar 1.12. Windows untuk simulasi
Gambar 1.13. Nilai property material ASTM A 668
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
3. Tumpuan yang digunakan pada poros menggunakan tumpuan jepit pada
ujung-ujung poros. Untuk pendefinisian tumpuan (constraint) klik kanan
pada environment – insert – plih fixed support Gambar 1.14.
4. Kemudian klik icon face pada toollbar untuk memberikan tumpuan pada
permukaan ujung poros seperti pada Gambar1.15. dan klik poros yang
akan diberikan tumpuan dengan fixed support dan klik apply pada detail
fixed support seperti pada Gambar 1.16. Dengan cara yang sama untuk
pembuatan tumpuan jepit satu lagi karena pada poros menggunakan dua
tumpuan jepit.
Gambar 1.14. Pemberian tumpuan
Gambar 1.15. Icon face pada toolbar
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
Gambar 1.16. Poros yang telah diberi tumpuan jepit
Pembebanan (Force)
Untuk memberikan fungsi pembebanan yang bekerja pada poros adalah
dengan program ANSYS Workbench 10.0 adalah sebagai berikut :
1. Langkah awal yang dilakukan adalah klik environment – insert – force
seperti pada Gambar 1.17. Kemudian klik icon face pada toollbar untuk
memberikan posisi gaya yang terjadi pada poros karena sensor proximity probe
terletak pada permukaan poros searah sumbu x dan y, maka besar gaya yang
bekerja juga searah sumbu x dan y seperti pada Gambar 1.15.
Gambar 1.17. Input data untuk gaya
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
2. Kemudian klik poros yang memiliki besar gaya searah sumbu x dan klik
dimana posisi gaya yang akan diberikan kemudian klik apply pada detail force
dan masukkan besar gaya (force) yang terjadi pada poros. Langkah yang sama
dilakukan untuk memasukkan besar gaya (force) searah sumbu y, karena sensor
proximity probe yang diberikan searah sumbu x dan y sehingga besar gaya yang
bekerja pada poros juga harus searah sumbu x dan y seperti pada Gambar 1.18.
Gambar 1.18. Kondisi gaya pada poros searah sumbu x dan y
Dengan mengetahui besar perpindahan (displacement) yang terjadi pada
poros, maka dapat dirubah dari besar perpindahan (displacement) ke percepatan
linear dan kemudian dapat langsung ditentukan besar inersia dari poros tersebut
dengan input data pada ANSYS Workbench 10.0 melawan arah pergerakan dari
poros tersebut agar kondisi poros dalam keadaan statik (diam) dengan besar
inersia 5445,6 N. Seperti pada Gambar 1.19.
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
Gambar 1.19. Inersia poros
Simulasi dan Analisis Poros
1. Sebelum dianalis kondisi pembagian elemen (mesh) juga harus
diperhatikan. Pembagian elemen yang digunakan dalam analisis poros ini
menggunakan konsep tiga dimensi (tetrahedron) seperti pada Gambar
1.20, dengan memasukkan ukuran dari elemen yang kita inginkan.
Semakin banyaknya pembagian elemen, maka kondisi sistem akan
mendekati keadaan yang sebenarnya.
Gambar 1.20. pembagian nodal dan elemen (mesh)
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
2. Setelah menentukan input data dan dilakukan pembagian nodal dan
elemen (mesh), langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menentukan
apa saja yang akan dianalisis pada poros seperti: modus getar, tegangan
dan regangan normal, tegangan dan regangan geser, tegangan geser
maksimum. Untuk menentukan apa saja yang akan dianalisis dengan cara
klik kanan pada solution – insert – frequency finder untuk mengetahui
modus getar yang terjadi pada poros seperti pada Gambar 1.20. untuk
menentukan apa saja yang akan dianalisis pada poros dengan cara klik
kanan pada solution – insert maka tentukan apa saja yang akan dianalisis
seperti: modus getar, tegangan dan regangan normal, tegangan dan
regangan geser, total deformasi, deformasi searah sumbu x, deformasi
searah sumbu y, deformasi searah sumbu z, kerusakan yang terjadi pada
poros, faktor keamanan (safety factor).
Gambar 1.20. Memasukkan apa yang akan dianalisis
3. Setelah menentukan pemodelan, pembagian elemen (mesh), syarat
batas, pembebanan yang bekerja pada poros, maka klik solve untuk
melakukan analisis menggunakan ANSYS Workbench 10.0.
4. Hasil Analisis ANSYS Workbench 10.0.
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
Tegangan Geser Maksimum Tegangan Normal
Tegangan Geser Regangan Geser Maksimum
Regangan Normal Regangan Geser
Struktur Error Total Deformasi
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
Deformasi searah sumbu x Deformasi searah sumbu y
Deformasi searah sumbu z Modus Getar ke-1
Modus Getar ke-2 Modus Getar ke-3
Modus Getar ke-4 Modus Getar ke-5
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
Modus Getar ke-6 Modus Getar ke-7
Modus Getar ke-8 Modus Getar ke-9
Modus Getar ke-10 Tegangan Utama
Gambar 1.21. kondisi poros setelah dianalisis
Untuk melihat hasil analisis yang dilakukan dengan program ANSYS
Workbench 10.0 klik report preview – tulis nama author, subject, Prepared for –
generate.
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
Project Author
Aminul Yahya Siregar
Subject
Analisis Kegagalan Poros
Prepared For
Dedi Suryadi, ST,. MT.
Project Created
Friday, December 04, 2009 at 9:19:55 PM
Project Last Modified
Tuesday, December 22, 2009 at 5:29:40 PM
Report Created
Wednesday, December 23, 2009 at 5:33:47 PM
Software Used
ANSYS 10.0
Database
F:\PINDAHAN My DOC 151209\ansys poros\POROS TA AMINUL JADI edit 1.dsdb
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
1. Summary
This report documents design and analysis information created and maintained using the ANSYS® engineering software program. Each scenario listed below represents one complete engineering simulation.
Scenario 1
� Based on the DesignModeler part "F:\PINDAHAN My DOC 151209\ansys poros\POROS
TA AMINUL.agdb".
� Considered the effect of structural loads and structural supports.
� Calculated structural, frequency and fatigue results.
� No convergence criteria defined.
� No alert criteria defined.
� See Scenario 1 below for supporting details and Appendix A1 for corresponding figures.
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
2. Introduction
The ANSYS CAE (Computer-Aided Engineering) software program was used in conjunction with 3D CAD (Computer-Aided Design) solid geometry to simulate the behavior of mechanical bodies under thermal/structural loading conditions. ANSYS automated FEA (Finite Element Analysis) technologies from ANSYS, Inc. to generate the results listed in this report.
Each scenario presented below represents one complete engineering simulation. The definition of a simulation includes known factors about a design such as material properties per body, contact behavior between bodies (in an assembly), and types and magnitudes of loading conditions. The results of a simulation provide insight into how the bodies may perform and how the design might be improved. Multiple scenarios allow comparison of results given different loading conditions, materials or geometric configurations.
Convergence and alert criteria may be defined for any of the results and can serve as guides for evaluating the quality of calculated results and the acceptability of values in the context of known design requirements.
� Solution history provides a means of assessing the quality of results by examining
how values change during successive iterations of solution refinement. Convergence
criteria sets a specific limit on the allowable change in a result between iterations. A
result meeting this criteria is said to be "converged".
� Alert criteria define "allowable" ranges for result values. Alert ranges typically represent known aspects of the design specification.
All values are presented in the "Metric (mm, kg, N, °C, s, mV, mA)" unit system.
Notice
Do not accept or reject a design based solely on the data presented in this report. Evaluate designs by considering this information in conjunction with experimental test data and the practical experience of design engineers and analysts. A quality approach to engineering design usually mandates physical testing as the final means of validating structural integrity to a measured precision.
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
3. Scenario 1
3.1. "Model"
"Model" obtains geometry from the DesignModeler part "F:\PINDAHAN My DOC 151209\ansys poros\POROS TA AMINUL.agdb".
� The bounding box for the model measures 1,020.0 by 3,727.88 by 1,020.0 mm along
the global x, y and z axes, respectively.
� The model has a total mass of 8,508.41 kg.
� The model has a total volume of 1.08×109 mm³.
Table 3.1.1. Bodies
Name Material
Nonlinear
Material
Effects
Bounding
Box(mm)
Mass
(kg)
Volume
(mm³) Nodes Elements
"Poros
vertikal"
"Alloy
Steel
ASTM A"
Yes
1,020.0,
3,727.88,
1,020.0
8,508.41 1.08×109 7997 4347
3.1.1. Mesh
� "Mesh", associated with "Model" has a curvature/proximity value of -100.
� "Mesh", has an element size of 2,000.0 mm.
� "Mesh" uses standard shape checking.
� "Mesh" uses a program controlled method for selecting high or low order elements for
solids.
� "Mesh" uses active assembly for initial size seed.
� "Mesh" contains 7997 nodes and 4347 elements.
Table 3.1.1.1. Method Controls
Name Shape Associated Bodies
"Method" All Tetraedrons "Poros vertikal"
3.2. "Environment"
Simulation Type is set to Static
Analysis Type is set to Free Vibration With Pre-Stress
"Environment" contains all loading conditions defined for "Model" in this scenario.
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
3.2.1. Structural Loading
Table 3.2.1.1. Structural Loads
Name Type Magnitud
e Vector
Reactio
n Force
Reactio
n Force
Vector
Reactio
n
Moment
Reactio
n
Moment
Vector
"Fx" Surfac
e Force 824.0 N
[824.0 N x,
0.0 N y,0.0 N z] N/A N/A N/A N/A
"Fy" Surfac
e Force 856.0 N
[0.0 N x,
856.0 N y,0.0 N z
]
N/A N/A N/A N/A
"Inersia
"
Surfac
e Force 6,252.4 N
[-6,252.4 N x,
0.0 N y,0.0 N z] N/A N/A N/A N/A
3.2.2. Structural Supports
Table 3.2.2.1. Structural Supports
Name Type Reaction
Force
Reaction Force
Vector
Reaction
Moment
Reaction Moment
Vector
"Tumpuan
Jepit 1"
Fixed
Surface 1,799.57 N
[1,762.46 N x, -
363.56 N y, -
0.11 N z]
1.9×106 N�mm
[7,364.95 N�mm x,
34,285.12 N�mm y,
1.9×106 N�mm z]
"Tumpuan
Jepit 2"
Fixed
Surface 3,698.84 N
[3,665.91 N x, -
492.44 N y,
0.11 N z]
3.01×106 N�mm
[-7,826.86 N�mm x, -
59,137.62 N�mm y, -
3.01×106 N�mm z]
NOTE: If a body contains two or more supports that share an edge or vertex, use caution in
evaluating the listed reaction forces at those supports. Calculation of reaction forces includes the forces acting along bounding edges and vertices. When supports share edges or vertices the global summation of forces may not appear to balance.
3.3. "Solution"
Solver Type is set to Program Controlled
Weak Springs is set to Program Controlled
Large Deflection is set to Off
"Solution" contains the calculated response for "Model" given loading conditions defined in "Environment".
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
� Thermal expansion calculations use a constant reference temperature of 22.0 °C for
"Poros vertikal". Theoretically, at a uniform temperature of 22.0 °C no strain results from thermal expansion or contraction.
3.3.1. Structural Results
Table 3.3.1.1. Values
Name Scope Orientation Minimum Maximum
Minimum
Occurs
On
Maximum
Occurs
On
Alert
Criteria
"Maximum
Shear
Stress"
"Model" Global 7.27×10-
6 MPa 0.11 MPa
Poros
vertikal
Poros
vertikal None
"Normal
Stress" "Model" X Axis -0.14 MPa 0.11 MPa
Poros
vertikal
Poros
vertikal None
"Shear
Stress" "Model" XY Plane
-4.64×10-
2 MPa 0.07 MPa
Poros
vertikal
Poros
vertikal None
"Maximum
Shear Elastic
Strain"
"Model" Global 9.38×10-
11 mm/mm
1.42×10-
6 mm/mm
Poros
vertikal
Poros
vertikal None
"Normal
Elastic
Strain"
"Model" X Axis -6.36×10-
7 mm/mm
5.25×10-
7 mm/mm
Poros
vertikal
Poros
vertikal None
"Shear
Elastic
Strain"
"Model" XY Plane -5.99×10-
7 mm/mm
9.36×10-
7 mm/mm
Poros
vertikal
Poros
vertikal None
"Structural
Error" "Model" Global
5.11×10-
12 1.13×10-2
Poros
vertikal
Poros
vertikal None
"Total
Deformation" "Model" Global 0.0 mm
1.76×10-
3 mm
Poros
vertikal
Poros
vertikal None
"Directional
Deformation" "Model" X Axis
-1.76×10-
3 mm
2.27×10-
6 mm
Poros
vertikal
Poros
vertikal None
"Directional
Deformation
2"
"Model" Y Axis -2.62×10-
4 mm
2.87×10-
4 mm
Poros
vertikal
Poros
vertikal None
"Directional
Deformation
3"
"Model" Z Axis -9.69×10-
5 mm
1.02×10-
4 mm
Poros
vertikal
Poros
vertikal None
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
"Equivalent
Stress" "Model" Global
1.26×10-
5 MPa 0.19 MPa
Poros
vertikal
Poros
vertikal None
"Maximum
Principal
Stress"
"Model" Global -2.99×10-
2 MPa 0.16 MPa
Poros
vertikal
Poros
vertikal None
"Minimum
Principal
Stress"
"Model" Global -0.16 MPa 3.1×10-
2 MPa
Poros
vertikal
Poros
vertikal None
"Maximum
Principal
Elastic
Strain"
"Model" Global -3.61×10-
9 mm/mm
7.07×10-
7 mm/mm
Poros
vertikal
Poros
vertikal None
"Minimum
Principal
Elastic
Strain"
"Model" Global -8.02×10-
7 mm/mm
3.04×10-
9 mm/mm
Poros
vertikal
Poros
vertikal None
"Equivalent
Elastic
Strain"
"Model" Global 6.3×10-
11 mm/mm
9.59×10-
7 mm/mm
Poros
vertikal
Poros
vertikal None
"Normal
Stress 2" "Model" Y Axis -0.14 MPa 0.15 MPa
Poros
vertikal
Poros
vertikal None
"Normal
Stress 3" "Model" Z Axis
-9.41×10-
2 MPa 0.1 MPa
Poros
vertikal
Poros
vertikal None
� Convergence tracking not enabled.
3.3.2. Fatigue Results
Table 3.3.2.1. Definition
Name
Fatigue
Strength
Factor
Type Scale
Factor
Analysis
Type
Mean
Stress
Theory
Stress
Component
Input
Type
"Fatigue
Tool" 0.2
Fully
Reversed 1.5 Stress None
Equivalent
(Von-Mises)
Local -
Elastic
Linear
Table 3.3.2.2. Fatigue Tool
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
Table 3.3.2.3. Fatigue Tool
Table 3.3.2.4. Results
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
Name Scope Type Design
Life Minimum Maximum
Alert
Criteria
"Life" "Model" Life 1,000,000.0 N/A None
"Damage" "Model" Damage 20.0 N/A 2.0×10-5 None
"Safety
Factor" "Model"
Safety
Factor 20.0 15.0 N/A None
� Convergence tracking not enabled.
3.3.3. Frequency Results
Frequency results apply to all active bodies in "Model".
Table 3.3.3.1. First 10 Natural Frequencies
Name Mode Frequency Alert Criteria
"1st Frequency Mode In Range" 1 181.3 Hz none
"2nd Frequency Mode In Range" 2 181.34 Hz none
"3rd Frequency Mode In Range" 3 392.63 Hz none
"4th Frequency Mode In Range" 4 446.44 Hz none
"5th Frequency Mode In Range" 5 446.82 Hz none
"6th Frequency Mode In Range" 6 672.26 Hz none
"7th Frequency Mode In Range" 7 788.12 Hz none
"8th Frequency Mode In Range" 8 788.65 Hz none
"9th Frequency Mode In Range" 9 873.19 Hz none
"10th Frequency Mode In Range" 10 883.74 Hz none
3.3.4. Parameter Manager
No parameters defined.
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
Appendices
A1. Scenario 1 Figures
A2. Definition of "Alloy Steel ASTM A"
Table A2.1. "Alloy Steel ASTM A" Constant Properties
Name Value
Compressive Ultimate Strength 0.0 MPa
Compressive Yield Strength 304.0 MPa
Density 7.85×10-6 kg/mm³
Poisson's Ratio 0.29
Tensile Yield Strength 304.0 MPa
Tensile Ultimate Strength 510.0 MPa
Young's Modulus 200,000.0 MPa
Thermal Expansion 1.2×10-5 1/°C
Table A2.2. Alternating Stress
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
Mean Value 0.0
Table A2.3. "Alternating Stress"
Cycles Alternating Stress
10.0 3,999.0 MPa
20.0 2,827.0 MPa
50.0 1,896.0 MPa
100.0 1,413.0 MPa
200.0 1,069.0 MPa
2,000.0 441.0 MPa
10,000.0 262.0 MPa
20,000.0 214.0 MPa
100,000.0 138.0 MPa
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
200,000.0 114.0 MPa
1,000,000.0 86.2 MPa
Table A2.4. Strain-Life Parameters
Table A2.5. "Strain-Life Parameters"
Strength Coefficient 920.0 MPa
Strength Exponent -0.11
Ductility Coefficient 0.21
Ductility Exponent -0.47
Cyclic Strength Coefficient 1,000.0 MPa
Cyclic Strain Hardening Exponent 0.2
===ganbatte==
Mechanical Engineering
University Of Bengkulu
A3. Distributing This Report
The following table lists the files that you need to include for posting this report to an Internet or
Intranet web server or for moving this report to a different location. Store all files in the same folder as the HTML page.
This report was originally generated in the folder "C:\Documents and Settings\Aminul Yahya Siregar\Application Data\Ansys\v100\".
Table A3.1. Files Included In This Report
File Name Description
"DSReport.htm" This HTML page.
"StyleSheet.css" The Cascading Style Sheet used to format the HTML page.
"AnsCompanyLogo.gif" The ANSYS image displayed at the top of the title page.
"Table0001.png" Table 3.3.2.2. "Solution" Fatigue Tool
"Table0002.png" Table 3.3.2.3. "Solution" Fatigue Tool
"Table0003.png" Table A2.2. "Alternating Stress" Alternating Stress
"Table0004.png" Table A2.4. "Strain-Life Parameters" Strain-Life Parameters
====================SELAMAT MENCOBA====================
_Ganbatte_
Top Related