7/25/2019 Tutorial 2 Skenario 4
1/13
7/25/2019 Tutorial 2 Skenario 4
2/13
lim%osit, dan sel plasma, menyerang bakteri,
namun juga berperan sebagai sel yang
merusak struktur konjungtiva. -elsel tersebut
kemudian ber)ampur dengan #brin dan mukushasil ekskresi sel goblet sehingga membentuk
eksudat konjungtiva. /ksudat tersebut
mengering dan mengalami perlekatan pada
kelopak mata atas dan baah.
Bila konjungtiva terpapar agen in%eksi 1
melakukanperlaanan dengan3
4ilm air mata 1 unsur berairnya
mengen)erkan materiin%eksi
+ir mata 1 mengandung substansi
antimikroba,termasuk liso*im dan antibodi (5g6
dan 5g+!.
$ ukus 1 menangkap debris
Pompa palpebra 1 hanyutkan air mata ke
duktus airmata.
$ekanisme pertahanan primer terhadap in%eksi
adalah lapisan epitel yang
meliputi konjungtiva sedangkan mekanisme
pertahanan sekundernya adalahsistem imun
yang berasal dari perdarahan konjungtiva,
liso*im dan
imunoglobulin yang terdapat pada lapisan air
mata, mekanisme pembersihanoleh lakrimasi
dan berkedip. +danya gangguan atau
kerusakan padamekanisme pertahanan ini
dapat menyebabkan in%eksi pada konjungtiva.
Patogenesis
Patogenesis dari konjungtivitis bakterial ini
yaitu terdapat perubahan pada3
78ingkat selular, yang berupa pembentukan
eksudat akibat aktivitas sel P$9 dan sel
infamasi lainnya pada substansia propria
konjungtiva
78ingkat vaskular, yang berupa kongesti dan
peningkatan permeabilitas pembuluh darah
konjungtiva, juga terdapat proli%erasi kapiler
pada konjungtiva
78ingkat jaringan, yang berupa edema pada
konjungtiva. 8erjadi deskuamasi pada epitel
super#sial, proli%erasi pada lapisan basal
konjungtiva, dan peningkatan sel goblet
7-ekret konjungtiva, yang terdiri atas air mata,
mukus, sel infamasi, sel epitel yang
berdeskuamasi, #brin, dan bakteri patogen.
Pada konjungtivitis yang berat, dapatditemukan sel darah merah.
$.: (virus, bakteri, jamur!, alergen,
iritasikelopakmatain%eksitidakbukatutupse
mpurna,matakeringiritasiinjeksikonjung
tivitis
kronisiritasilakrimal%ungsisekresitergangg
uhipersekresimeningkatkan
85:kanals)hlemmtersumbat+liran air
mataterganggu (visuskabur;pusing !
iskemiasyara%optik;ulkuskorneakebutaan.
manies
6ejalagejala yang timbul pada konjungtivitis
bakteri biasanya dijumpai injeksi konjungtiva
baik segmental ataupun menyeluruh. -elain itu
7/25/2019 Tutorial 2 Skenario 4
3/13
sekret pada kongjungtivitis bakteri biasanya
lebih purulen daripada konjungtivitis jenis lain,
dan pada kasus yang ringan sering dijumpai
edema pada kelopak mata (+:+, 20
7/25/2019 Tutorial 2 Skenario 4
4/13
@4ase penyembuhan, yang ditandai dengan
penurunan nyeri, edema palpebra, dan jumlah
sekret yang keluar. 9amun, konjungtiva masih
terlihat merah.
A. Konjungtivitis membranosa akut
Konjungtivitis ini ditandai dengan
pembentukan membran pada konjungtiva.
Penyakit ini disebabkan oleh oryneba)terium
diphteriae dan -trepto)o))us haemolyti)us.
Pembentukan membran pada konjungtiva
tersebut diakibatkan oleh adanya deposisieksudat #brinosa pada permukaan konjungtiva
akibat infamasi yang berat. $embran ini
kemudian dapat mengalami nekrosis yang
menghasilkan jaringan granulasi pada
konjungtiva.
8anda dan gejala dari konjungtivitis ini dibagi
dalam tiga %ase, yaitu3
74ase in#ltrasi, yang ditandai dengan3 @9yeri
yang berat pada mata@-ekret
konjungtiva@/dema palpebra@=iperemia,
edema palpebra, yang dilapisi oleh
membran@Pembesaran nodus lim%a
preaurikular.
@4ase supurasi, yang ditandai dengan 3
Penurunan rasa nyeri dan edema
palpebra$embran konjungtiva yang perlahan
menjadi nekrosis-ekret purulen pada
konjungtiva.
4ase sikatrisasi, yang ditandai dengan adanya
jaringan parutgranulasi hasil nekrosis
membran.
?. Konjungtivitis pseudomembranosa
Konjungtivitis ini ditandai dengan
pembentukan pseudomembran pada
konjungtiva. Pseudomembran tersebut
terbentuk karena adanya koagulasi eksudat
#brinosa pada permukaan konjungtiva.
Penyakit ini ditandai dengan adanya
konjungtivitis mukopurulen akut dan
pembentukan pseudomembran pada %orniC dan
konjungtiva palpebra.
. Konjungtivitis kronik
Konjungtivitis ini ditandai dengan adanya
infamasi yang ringan pada konjungtiva. -alah
satu etiologi konjungtivitis ini yaitu adanya
in%eksi oleh bakteri -taphylo)o))u- aureus dan
bakteri gram negati% lainnya.
8anda dan gejala dari penyakit ini yaitu3
7+danya perasaan terbakar pada
mata7Perasaan panas dan kering pada tepi
palpebra7$ata sering merasa lelah dan
mengantuk7=iperemia pada mata7-ekret
mukoid ringan7+danya kongesti pada
pembuluh darah konjungtiva
posterior7=ipertro# papilar pada konjungtiva
palpebra.
Pemeriksaan fsik
Pemeriksaan :%talmologi.
59-P/K-5Konjungtiva Bulbi 3 injeksio
konjungtiva., 5njeksio perikorneal, hiperemis ,
kemosis, hemorragik, laserasi, benda asing, dll.
P+DP+-5 (jari!
7/25/2019 Tutorial 2 Skenario 4
5/13
$enilai
7/25/2019 Tutorial 2 Skenario 4
6/13
dapat menyebarkan kuman seperti sprei, kain
dll.
Bakteri terdapat pada sekret mata dan dapat
menular melalui kontak langsung atau tidak
langsung, misalnya leat tissue atau barang
yang terkontaminasi sekret. Penderita harus
berusaha agar tidak menularkan penyakitnya
kepada orang lain. Begitu juga orang yang
berinteraksi dengannya, harus mengetahui
)ara)ara penularan konjungtivitis sehingga
bisa melindungi diri.
Pencegahan
$enjaga kebersihan dan menjauhi dari kontak
orang yang terin%eksi merupakan kun)i utama
supaya tidak tertular daripada in%eksi ini.
$emakai ka)amata
=al yang paling umum adalah penderita
memakai ka)amata. =al ini logis bila
ditakutkan gerakan mengedip dapat
menyebabkan per)ikan sekret yang akan
menulari orang lain. Ka)amata juga men)egah
iritasi mata lebih lanjut karena hembusan
angin.
$emakai masker
=al yang jarang disadari adalah baha
penularan konjungtivitis bakterial bisa leat
per)ikan ludah atau bersin yang terkontaminasi
bakteri dari sekret mata. $engapa hal ini
terjadiH Karena terdapat saluran yang
menghubungkan antara rongga mata dengan
rongga hidung, sedangkan rongga hidung juga
berhubungan dengan rongga mulut. Bila sekret
mata yang mengandung banyak bakteri
mengalir juga ke hidung dan mulut maka
penularan juga terjadi saat mata seseorang
terkena per)ikan ludah saat berbi)ara atau
saat penderita bersin.
Jangan mengu)ek atau menyentuh mata
Penderita atau bahkan orang sehat disarankan
tidak menyentuh atau mengu)ek mata dengan
jari tangan. Kedua hal ini dapat meningkatkan
risiko iritasi dan juga kontaminasi tangan
terhadap bakteri. Bila tangan menyentuh atau
memegang bendabenda lain maka bbakterijuga akan berpindah ke tempat tersebut.
$isalnya saja penderita setelah mengu)ek
mata bersalaman dengan seseorang, maka
orang tersebut tangannya akan terkontaminasi.
Jika dia menyentuh mata sendiri dengan
tangan maka bakteri bisa berpindah dan
akhirnya tertular.
Mengapa visus normal?
Konjungtiva ini tidak termasuk media re%rakta
sehingga tidak ada kaitanya dengan mata
merah. Karena media re%rakta tidak mengalami
peradangankelainan.
4. Komplikasi
Ble%aritis marginal kronik sering menyertai
konjungtivitis bateri, ke)uali pada pasien yang
sangat muda yang bukan sasaran ble%aritis.
Parut di konjungtiva paling sering terjadi dan
dapat merusak kelenjar lakrimal aksesorius
dan menghilangkan duktulus kelenjar lakrimal.
=al ini dapat mengurangi komponen akueosa
dalam #lm air mata prakornea se)ara drastis
dan juga komponen mukosa karena kehilangan
sebagian sel goblet. Duka parut juga dapat
7/25/2019 Tutorial 2 Skenario 4
7/13
mengubah bentuk palpebra superior dan
menyebabkan trikiasis dan entropion sehingga
bulu mata dapat menggesek kornea dan
menyebabkan ulserasi, in%eksi dan parut padakornea (aughan, 20
7/25/2019 Tutorial 2 Skenario 4
8/13
dijumpai in#ltrat subepitel kornea atau keratitis
setelah terjadi konjungtivitis dan bertahan
selama lebih dari 2 bulan (aughan ; +sbury,
20
7/25/2019 Tutorial 2 Skenario 4
9/13
musiman dan konjungtivitis alergi tumbuh
tumbuhan yang biasanya dikelompokkan
dalam satu grup, keratokonjungtivitis vernal,
keratokonjungtivitis atopik dan konjungtivitispapilar raksasa (aughan, 20eissman, 20
7/25/2019 Tutorial 2 Skenario 4
10/13
lumbricoides, "richinella spiralis, Schistosoma
haematobium, "aenia solium dan &thirus pubis
alaupun jarang (aughan, 20
7/25/2019 Tutorial 2 Skenario 4
11/13
8abel A. ommonly Fsed +ntimi)robial +gents and 8heir -pe)trum o% +)tivity?
$pe o"ntimicrobial "gent
+pectrum o"ctivit
3(enus or +pecies45oncentration
*re6uenc o"dministration
+minogly)oside
(gentami)intobramy)in!
Staphylococcus,
Streptococcus,
Haemophilus,&roteus,
Escherichia coli,
'oraxella,
&seudomonas
0.AM N.2h. to N.i.d.
Ba)itra)in *in) Staphylococcus,
Streptococcus,
Neisseria
00 Fg
(ointment!N.h.s. to N.i.d.
hlorampheni)ol Staphylococcus,
Haemophilus,&roteus
7/25/2019 Tutorial 2 Skenario 4
12/13
Haemophilus
-odium sul%a)etamide Streptococcus,
Haemophilus,
'oraxella
7/25/2019 Tutorial 2 Skenario 4
13/13