TUGAS KD 1
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM
PERANCANGAN TRANSPORTASI
Dikerjakan oleh :
M. IRWIN KASWARA
NIM I0112093
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PERANCANGAN TRANSPORTASI
Dikerjakan oleh :M. IRWIN KASWARA
NIM I0112093
Disetujui DosenTanggal :…………………..
Ir. Agus P Saido, MScNIP. 195505011986011001
NILAI : ……
1. Peta dan Sistem Koordinat di Indonesia
a. Peta Dasar (peta rupa bumi) peta yang menyajikan unsur-unsur alam dan/atau buatan manusia yang berada di permukaan bumi dan digambarakan dalam bentuk media bidang datar dengan skala, penomoran, proyeksi dan georeferensi tertentu.
b. Yang digunakan adalah peta topografiSyarat – syarat peta dasar, yaitu:
Peta harus conform, artinya bentuk daerah, pulau, benua yang digambar pada peta harus sama bentuknya dengan kenyataan di lapangan.
Peta harus ekuivalen, artinya daerah yang digambar sama luasnya jika dilakukan dengan skala peta.
Peta ekuidistan, artinya jarak – jarak yang digambar di peta harus tepat perbandingannya dengan jarak sesungguhnya di lapangan.
Peta harus rapi dan bersih. Peta tidak boleh membingungkan. Peta harus mudah dipahami. Peta harus ada indeks, daftar isi, keterangan Memuat:
1.1 Batas wilayah administrasi,1.2 Transportasi,1.3 Drainase/Sungai,1.4 Ketinggian berupa garis kontur,1.5 Tata guna lahan.
Memiliki sistem kordinat, Menyajikan grid/graticule, Menunjukkan skala peta, Memiliki legenda peta,
b. Sistem ellipsoid referensi WGS84
d. Datum Geodesi Nasional 1995 disingkat DGN-95 dan posisi pada bidangdatar berdasarkan sistem proyeksi peta UTM. 138o
e. e1. Menggunakan peta Topografi skala 1:25.000e2. BAKOSURTANAL atau DPUe3. 114° 25′ 26″ BT, 8° 12′ 40″ LS (Sistem Koordinat Geografis)
114° 25' 26 ″6
+30=49,07 berada di zona 50 (Sistem Koordinat
UTM)
e4. 1 cm = 0,01 m = 10-2 m
1 ha = 10.000 m2 = 104 m
Luas area = (10-2)2 x 10-4 = 10-8 ha.
2. Evaluasi Infrastruktur Kota Surakarta 2015
a) Uraikan ringkas tatacara pembuatan dokumen peta InfraTrans_SKA_2015!
1. Buka aplikasi ArcMap v.10.1.
2. Secara otomatis, ArcMap akan menampilkan kotak dialog Getting Started. Pilih
New Maps, lalu pilih Blank Map dan klik OK.
3. Simpan lembar kerja dengan cara klik File Save as Set direktori di folder D:\
SIG20152\ Save File name dengan nama InfraTrans_SKA_2015.mxd.
b) Bila frame layer pada Table of Contents (TOC) dinamakan Infra Trans SKA 2015,
tentukan pengaturan minimum yang harus dilakukan dokumen peta dokumen peta
di Soal 3.a dan frame layer ini?
1. Mengubah nama frame. Klik kanan pada layers Pilih Properties… Masuk ke tab
General pada kotak dialog Data Frame Properties lalu ganti Name: Infra Trans
SKA 2015
2. Melakukan setting sistem koordinat. Masuk ke tab Coordinate System Projected
Coordinate System UTM WGS1984 Southern Hemisphere WGS1984
UTM Zone 49S Klik OK. (catatan: untuk Peta Surakarta, dimana lokasinya
terletak pada belahan bumi selatan dan masuk zona 49 pada sistem UTM)
c)
Uraikan ringkas tatacara mengkonversi format ArcCoverage ke format shapefile
bersistem koordinat UTM.
1) Pada menu catalog buka folder tempat menyimpan folder 1408343 sebagai peta dasar
(Lembar Surakarta 1408343) seret file ArcInfo Coverage yang ingin dikonversi ke
dalam frame layer, misalnya file peta administrasi (A1408343).
2) Masuk ke Toolboxes pada toolbar samping Pilih Conversion Tools Pilih To
Shapefile Double-click Feature Class To Shapefile pada Menu Input Features
masukkan semua file ArcCoverage yang ingin dikonversi (misalnya peta administrasi,
A1408343) pada Menu Output Folder, pilih Folder SIG20152 Add OK
Environments General Settings:
1. Output Coordinate System As Specified Below klik
2. Spatial Reference Properties Pilih Favorites Klik WGS1984
UTM Zone 49S.
3. Output Has Z Values Disabled.
4. Output Has M Value Disabled OK.
5. Setelah pengaturan sistem koordinat selesai, lalu klik OK pada kotak dialog
Feature Class To Shapefile (multiple).
3) Pada menu ArcCatalog buka folder SIG20152 klik kanan Refresh.
4) klik kanan satu kali pada hasil konversi ArcCoverage Rename menjadi:
ADM_1408343 (untuk peta administrasi).
5) Drag file ArcCoverage peta administrasi yang sudah dikonversi ke shapefile.
6) Hapus ArcCoverage pada sebelumnya pada frame layer, sehingga file yang ada dalam
frame layer hanya file ArcCoverage yang berformat shapefile.
d) Apa tingkat satuan wilayah administrasi terkecil pada peta RBI lembar 1408343
ini?
Tingkat satuan wilayah administrasi terkecil adalah Desa/Kelurahan.
e) Tingkatan satuan wilayah administrasi lainnya yang ada di peta RBI lembar
1408343 ini meliputi?
Kecamatan, Kabupaten/Kotamadya, dan Provinsi.
f) Sesuai tingkatan-tingkatan satuan wilayah administrasi yang ditemui di Soal 2.d
dan 2.e, bagaimana cara dan uraikan ringkas tatacara mendapatkan wilayah kota
Surakarta?
1) Melakukan dissolve pada peta administrasi. Masuk ke ArcToolbox Data
Mangement Tools Generalization double-click Dissolve.
2) Masukkan pengaturan sebagai berikut.
– Input Features: pilih shapefile ADM_1408343
– Output Feature Class: akan muncul folder kerja (SIG20152) Rename menjadi
ADM_KAB_1408343
– Dissolve Field: pilih DESA_KEL, KECAMATAN, dan KABUPATEN (untuk
mendapatkan wilayah administrasi lengkap berdasarkan soal 2.d dan 2.e)
3) Klik OK, lalu tampilan peta akan menjadi seperti gambar berikut.
4) Klik Selection Select By Attributes Pada kotak dialog Select By Attributes
pilih layer ADM_KAB_1408343 Klik “KABUPATEN”, klik = , klik Get Unique
Values lalu double klik pada ‘KOTAMADYA SURAKARTA’.
5) Klik Kanan pada layer ADM_KAB_1408343 Selection Pilih Create Layer
From Selected Features Lalu Rename Layer menjadi Kota Surakarta. Kita akan
mendapatkan layer wilayah Kota Surakarta lengkap dengan data wilayah administrasi
dari yang terluas (Provinsi) hingga yang terkecil (Kelurahan).
g) Operasi spasial yang dilakukan untuk mendapatkan seluruh kelurahan di wilayah
kota Surakarta adalah Geoprocessing Dissolve, input operasi ini adalah shapefile
ADM_1408343
3. Evaluasi Infrastruktur kota Surakarta (lanjutan)
a. Uraikan ringkas cara Anda mendapatkan semua wilayah kecamatan kota
Surakarta berdasarkan hasil operasi spasial di soal 2.g.
1. Pilih Geoprocessing Dissolve. Cara operasi dissolve telah dijelaskan secara
detail pada poin 2.f. Kemudian untuk mengetahui wilayah kecamatan, pada
Dissolve Field(s) centang field KECAMATAN dan KABUPATEN, sehingga
hasilnya sebagai berikut.
2. Lakukan Selection by Attributes hingga Create Layer from Selected Features
seperti pada poin 2.f, sehingga hasilnya adalah sebagai berikut.
b. Bila luas wilayah administrasi pada semua tingkatan dibuat menggunakan
satuan hektar (Ha) hingga 4 desimal di belakang koma dan kilometer persegi
(KM2) hingga 6 desimal di belakang koma, maka jelaskan cara dan pengaturan
yang harus diakukan pada tabel atribut satuan-satuan wilayah administrasi di
Soal 3.f, 3.g dan 3.h.
1. Mencari Luas dalam hektar (Ha) :
Pada shapefile ADM_KOTA SURAKARTA klik kanan Open Attribute
table Options Add Field Name : Luas Ha ; Type : Float ; Field Properties
: Precision = 7 Scale = 4 OK Muncul tabel ”Luas Ha” klik kanan pada
judul tabel Calculate Geometry Property : Area Units : Hectares [Ha]
OK.
2. Mencari Luas dalam kilometer persegi (km2) :
Pada shapefile ADM_KOTA SURAKARTA klik kanan Open Attribute
table Options Add Field Name : Luas km2 ; Type : Float ; Field
Properties : Precision = 9, Scale = 6 ; OK Muncul tabel ”Luas km2” klik
kanan pada judul tabel Calculate Geometry Property : Area Units :
Square Kilometres [sq km] OK
c. Bentuk geometri jaringan transportasi jalan format shapefile yang diperoleh
dari peta RBI ini berupa...
Arc (garis).
d. Bila panjang jaringan jalan dihitung menggunakan satuan kilometer (Km)
hingga 3 desimal dibelakang koma, maka jelaskan cara dan pengaturan yang
harus dilakukan pada tabel atribut jaringan jalan ini.
Pada shapefile TRA_14083433 klik kanan Open Attribute table Options
Add Field Name : PANJANG_KM ; Type : Float ; Field Properties : Precision = 7,
Scale = 3 OK Muncul tabel ”PANJANG_KM” klik kanan pada judul tabel
Calculate Geometry Property : Length Units : kilometres [km] OK
e. Uraikan ringkas cara Anda mendapatkan jaringan jalan di kota SurakartaPilih ArcToolbox Analysis Tool Extract Clip Input Features :
TRA_1408343, Clip Features : ADM_KOTA_SKA, pada Output Features akan,
muncul Folder Kerja ganti nama Shapefile menjadi TRA_SKA OK.
f. Kesulitan apa yang mungkin ditemui bila penulisan atribut tidak baku, yaitu
berbeda-beda untuk atribut yang sama?
Kesulitan yang akan didapatkan adalah terdapatnya kesalahan hasil yang didapatkan
sehingga data yang didapatkan salah. Oleh karena itu, penulisan atribut haruslah
konsisten, sehingga akan mempermudah baik dalam proses pembuatan peta dasar
maupun perancangan infrastruktur yang menggunakan peta dasar tersebut.
g. Bila luas seluruh wilayah kelurahan di kota Surakarta dijumlahkan akan sama
dengan jumlah luas seluruh wilayah kecamatan di kota Surakarta dan sama
dengan luas wilayah kota Surakarta? Jelaskan jawab Anda.
Hasil akan sama apabila dijumlahkan karena hasil yang didapatkan berasal dari satu
data peta yang sama. Hasil dapat dibandingkan jumlah keseluruhannya dengan
menggunakan static of layer dengan cara klik kanan layer lalu pilih open attribute
layer lalu klik kanan label yang ingin diketahui contohnya “LUAS_KM2” lalu
lihat sum dari statistic of layer.
Top Related