TUGAS MATA KULIAH DASAR KESEHATAN MASYARAKAT
DEMOGRAFI KALIMANTAN TENGAH
DI SUSUN OLEH :YULIANUS ANDRY PRABU
STIKES WIYA HUSADA SEMARANGPROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN JALUR
TRANSFERTAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang telah melimpahkan rahmat-Nya pada saya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Demografi Kalimantan Tengah”
tepat waktu.
Makalah ini saya susun dengan tujuan agar bisa mengetahui lebih jauh tentang
“Demografi Kalimantan Tengah” beserta potensi apa saja yang ada di wilayah
Kalimantan Tengah.
Terima kasih saya ucapkan kepada dosen kami yang telah membimbing dalam
penyelesaian makalah ini. Tak luput pula pada teman-teman yang telah memberikan
semangatnya pada kami.
Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini. Saya sadar
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dapat memberikan motivasi bagi kami dalam pembuatan makalah
berikutnya.
Terima kasih.
Semarang, Mei 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul...............................................................................................1
Kata Pengantar...............................................................................................2
Daftar Isi........................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................5
B. Tujuan Penulisan.......................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN
A. Geografis dan Demografi .........................................................................6
B. Jumlah penduduk.......................................................................................7
C. Kondisi Perekonomian..............................................................................8
D. Kesejahteraan Masyarakat .......................................................................10
E. Potensi Daerah...........................................................................................11
F. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu di Kaji..................................11
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................14
B. Kebutuhan Perencanaan Pulang................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Provinsi ini lahir dari penataan kembali provinsi di Kalimantan, di mana
dahulunya provinsi ini merupakan wilayah Kalimantan Selatan. Secara resmi
Provinsi Kalimantan Tengah berdiri sebagai provinsi otonom berdasarkan
Undang-Undang Darurat Nomor 10 tahun 1957, Lembar Negara Nomor 53 tahun
1957, tambahan Lembar Negara Nomor 1284 yang berlaku mulai tanggal 23 Mei
1957.
Provinsi Kalimantan Tengah dikenal dengan julukan bumi “Isen Mulang”.
Lahan Provinsi Kalteng sebagian besar masih misterius, pada bagian Selatan pada
umumnya adalah rawa-rawa dan gambut dan makin ke utara menanjak menuju
jajaran pegunungan Muller Schwaner yang sampai sekarang juga masih misterius.
Pembangunan daerah antara provinsi dan kabupaten berlangsung dalam derajat
yang hampir sama, bahkan beberapa kabupaten telah lebih cepat berkembang
dibandingkan provinsi sendiri, seperti Kotawaringin Timur, Barito Utara dan
Kotawaringin Barat.
Hal ini dimungkinkan karena letak strategis kota Palangka Raya di tengah
Provinsi yang membuka peluang tumbuhnya wilayah-wilayah secara simultan.
Provinsi ini di huni oleh penduduk yang multi etnis dan multi budaya. Namun di
sana masih hadir etnis awal yaitu Suku Dayak. Berbagai Festival Seni Budaya
Dayak “Isen Mulang” secara rutin diadakan setiap tahunnya di Kota Palangka
Raya. Agenda seni budaya yang merepresentasikan sebagian kecil khazasanah seni
budaya tradisional suku Dayak dan akulturasi budaya masyarakatnya dengan
masyarakat pendatang yang lainnya.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Demografi Kalimantan Tengah
2. Tujuan Khusus
a. Untuk Mengetahui Geografi dan Demografi Wilayah Kalimantan Tengah
b. Untuk Mengetahui Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan
Penduduk Kalimantan Tengah Tahun 2010
c. Untuk Mengetahui Kondisi Perekonomian
d. Untuk Mengetahui Kesehjahteraan Masyarakat Kalimantan Tengah
e. Untuk Mengetahui Potensi Daerah yang Ada di Kalimantan Tengah
f. Untuk Mengetahui Pembangunan Jalan an Jembatan yang Ada di
Kalimantan Tengah
BAB II
PEMBAHSAN
A. GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS
Provinsi Kalimantan Tengah terletak antara 0°45’ Lintang Utara, 3°30’
Lintang Selatan dan 111° Bujur Timur. Terletak diantara tiga provinsi tetangga
yaitu Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan
Selatan. Luas wilayah Kalimantan Tengah sebesar 8,04 persen dari total luas
daratan Indonesia.
Dengan sebelas sungai besar dan tidak kurang dari 33 sungai kecil/anak
sungai, keberadaannya menjadi salah satu ciri khas Provinsi Kalimantan Tengah.
Sungai Barito dengan panjang mencapai 900 km dengan rata-rata kedalaman 8 m
merupakan sungai terpanjang dan dapat dilayari hingga 700 km.
Sebagai daerah yang beriklim tropis, wilayah Provinsi Kalimantan Tengah
rata-rata mendapat penyinaran matahari sekitar 56,18% per tahun. Udaranya relatif
panas yaitu siang hari mencapai 33°C dan malam hari 23°C, sedangkan rata-rata
banyaknya curah hujan per tahunnya relative tinggi yaitu mencapai 331,68 mm.
Peta Kalimantan Tengah
B. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Provinsi
Kalimantan Tengah 2010
Luas wilayah Provinsi Kalimantan Tengah adalah 153.564 km2. Kabupaten
Murung Raya memiliki wilayah paling luas yaitu 23.700 km2. Sedangkan daerah
dengan luas wilayah terkecil adalah Kota Palangka Raya yang luasnya hanya
2.400 km2. Dari sisi demografi, total jumlah penduduk pada tahun 2010 sebanyak
2.212.089 jiwa.
Kabupaten Kotawaringin Timur memiliki populasi tertinggi dengan jumlah
penduduk 374.175 jiwa, sedangkan daerah dengan populasi terendah adalah
Kabupaten Sukamara dengan jumlah penduduk 44.952 jiwa. Kepadatan penduduk
Provinsi Kalimantan Tengah yaitu 14,40 jiwa/km2 yang cenderung terpusat di
ibukota provinsi. Daerah dengan kepadatan penduduk tertinggi yaitu Kota
Palangka Raya sebesar 92,07 jiwa/km2. Kepadatan penduduk terkecil adalah di
Kab. Murung Raya yaitu hanya4,09 jiwa/km2.
Tabel Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Provinsi
Kalimantan Tengah 2010
NO DAERAH IBU KOTA JUMLAH
PENDUDU
K ( JIWA )
LUAS
WILAYAH
( KM2 )
KEPAATAN
PENUDUK
1 Kab. Kotawaringin
Barat
Pangkalan
Bun
235.803 10.759 21,92
2 Kab. Kotawaringin
Timur
Sampit 374.175 16.496 22,68
3 Kab. Kapuas Kuala
Kapuas
329.646 329.646 21,98
4 Kab.Barito Selatan Buntok 124.128 8.830 14,06
5 Kab. Barito Utara Muara
Teweh
121.573 8.300 14,65
6 Kab. Sukamara Sukamara 44.952 3.827 11,75
Sukamara
7 Kab. Lamandau Nanga
Bulik
63.199 6.414 9,85
8 Kab.Seruyan
Kuala Pembuang
Kuala
Pembuang
139.931 16.404 8,53
9 Kab. Katingan Kasongan 9 146.439 17.800 8,23
10 Kab. Pulang Pisau Pulang
Pisau
120.062 8.997 13,34
11 Kab. Gunung Mas Kuala
Kurun
96.990 10.804 8,98
12 Kab. Barito Timur Tamiang
Layang
97.372 3.834 25,40
13 Kab. Murung Raya Puruk Cahu 96.857 23.700 4,09
14 Kota Palangka
Raya
Palangka
Raya
220.962 2.400 92,07
Prov. Kalimantan Tengah Palangka Raya 2.212.089 153.564 14,40
C. Kondisi Perekonomian
1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2010
Kinerja ekonomi Provinsi Kalimantan Tengah selama lima tahun
terakhir selalu meningkat yaitu di kisaran 5% dan pada tahun 2010
pertumbuhan ekonominya mencapai 6,47%. Kinerja ekonomi tersebut ditopang
oleh besarnya PDRB Harga Berlaku Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010
yang mencapai 42.567,20 miliar rupiah.
Pada dasarnya besarnya Produk Domestik Bruto Kalimantan tengah di
dominasi oleh empat sektor usaha yaitu pertanian yang memberikan kontribusi
terhadap PDRB sebesar 28,59%, lalu sektor perdagangan, hotel dan restoran
sebesar 20,90%, sektor jasa-jasa sebesar 12,88%, sektor pertambangan sebesar
8,98% dan sektor pengangkutan dan komunikasi 9,29%. Sedangkan keempat
sektor lainnya bila diakumulasikan memberikan kontribusi yang cukup besar
yaitu sekitar 19,92%.
2. Luas Panen Tanaman Bahan Makanan Tahun 2010 ( Dalam Hektar )
Pada tahun 2010, luas panen tanaman padi Provinsi Kalimantan Tengah
adalah 247.577 Ha, sedangkan luas panen tanaman palawija hanya 14.612 Ha.
Kabupaten Kapuas luas panen tanaman padi yang terbesar yaitu 112.212 Ha,
sedangkan luas panen tanaman padi terkecil terdapat di Kota Palangka Raya
yaitu hanya 61 Ha.
Komoditas palawija yang terbesar di Provinsi Kalimantan Tengah
adalah ubi kayu dan jagung. Luas panen tanaman palawija terbesar adalah
Kabupaten Lamandau yaitu 4.075 Ha, sedangkan luas panen tanaman palawija
terkecil adalah Kota Palangka Raya yaitu 10 Ha.
3. Jumlah Ternak Di Kalimantan Tengah Tahun 2010 ( Dalam Ekor )
Peternakan di Kalimantan Tengah pada tahun 2010 didominasi oleh
jumlah ternak babi yaitu mencapai 192.481 ekor, selanjutnya di ikuti oleh
ternak sapi yaitu mencapai 72.180 ekor dan kambing 47.185 ekor.
Sentra ternak babi terbesar terdapat di Kab. Barito Utara, Kab.
Sukamara, dan Kab. Barito Timur masing-masing diatas 27 ribu populasi
ternaknya. Sentra produksi sapi terbanyak berada di Kab. Kotawaringin Barat,
Kab. Kapuas, Kab. Seruyan, dan Kab. Pulang Pisau yang masing-masing
populasi sapinya diatas 8.300 ekor. Sentra ternak kambing terbesar berada di
Kab. Kapuas yaitu 10.754 ekor dan Kab. Pulang Pisau sebanyak 8.612 ekor.
4. Produksi Ikan Darat dan Ikan Laut
Sektor perikanan di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2010
mencapai 80.965 ton dimana produksi ikan darat mencapai 40,803 ton dan
produksi ikan laut mencapai 40.162 ton. Daerah yang berkontribusi besar
dalam produksi ikan darat adalah Kab. Seruyan yaitu mencapai 9.003 ton dan
yang paling sedikit adalah di Kab. Murung Raya hanya 105 ton. Sedangkan
produksi ikan laut terdapat di 7 buah kabupaten. Kab. Katingan memproduksi
ikan laut sebanyak 8.290 ton dan Kab, Kotawaringin Timur yaitu 8.415 ton.
5. Jumlah Perusahaan Industri Besar dan Sedang Menurut Golongan Pokok
Industri 2008
Di bidang industri maka secara keseluruhan di Provinsi Kalimantan
Tengah terdapat 60 buah perusahaan industri besar dan sedang yang beroperasi
disana. Sebanyak 27 Perusahaan industri bergerak di bidang makanan dan
minuman dan 22 buah perusahaan bergerak di bidang barang-barang dari
anyaman. Sedangkan sisanya bergerak di bidang kimia, karet, barang galian
dan peralatan ukur dan navigasi.
6. Banyaknya Hotel dan akomodasi Lainya 2010
Fasilitas hotel dan akomodasi di Provinsi Kalimantan Tengah pada
tahun 2010 mencapai 316 hotel. Banyak hotel dan penginapan tersedia dimana
di Kota Palangka Raya terdapat 43 hotel, Kab. Kotawaringin Barat terdapat 34
hotel, dan Kab. Kota waringin Timur terdapat 37 hotel. Namun demikian
jumlah hotel dengan kapasitas kapar di atas 25 buah masih relative sedikit
yaitu hanya sekitar 47 buah hotel dan belum tersebar merata di semua kab/kota
di Provinsi Kalimantan tengah.
D. Kesejahteraan Masyarakat
1. Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ) se-Provinsi Kalimantan Tengah Tahun
2009-2010
Indeks pembangunan manusia di Provinsi Kalimantan Tengah terus
mengalami peningkatan dimana pada tahun 2009 sebesar 74,36 menjadi 74,64
di tahun 2010. Pada tahun 2010 IPM tertinggi terdapat di Kota Palangka Raya
yaitu 78,30 dan yang terendah terdapat di Kab. Pulang Pisau yaitu 71,53.
2. Jumlah Pengangguran dan Tingkat Pembangunan Terbuka ( TPT ) Tahun
2009-2010
Jumlah dan persentase penduduk ProvinsiKalimantan Tengah yang
menganggur terus mengalami penurunan. Pada tahun 2009 jumlah
pengangguran di Provinsi Kalimantan Tengah adalah 48.435 orang dan turun
menjadi 28.886 orang di tahun 2010 . Pada tahun 2010 terlihat bahwa jumlah
pengangguran yang terbanyak berada di Kab. Kapuas yang mencapai 6.000
orang atau sekitar 3,52% dari jumlah penduduk menganggur di Provinsi
Kalimantan Tengah. Sedangkan jumlah pengangguran tersedikit adalah di Kab.
Sukamara yaitu hanya sekitar 132 orang atau 0,58%.
3. Jumlah dan Peresentase Penduduk Miskin se-Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2009-2010
Jumlah penduduk miskin di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun
2009 sebanyak 166.920 orang atau 7% dari jumlah seluruh penduduk. Tahun
2010 jumlah penduduk miskin turun menjadi 165.600 orang atau 7,52%.
Jumlah penduduk miskin pada tahun 2010 terbanyak berada di Kab.
Kotawaringin Timur yaitu 31.400 orang dan yang paling sedikit adalah di Kab.
Sukamara yaitu hanya 3.000 orang.
E. Potensi Daerah
1. Potensi Investasi di Bidang Pangan
a. Pengembangan Industri Turunan CPO
Provinsi Kalimantan Tengah memiliki potensi untuk pengembangan
komoditas kelapa sawit. Luas perkebunan kelapa sawit mencapai
1.705.756,513 Ha dengan potensi produksi mencapai 1,5 juta ton per
tahunnya. Pembangunan industri pengolahan CPO diharapkan mampu
meningkatkan nilai tambah produk sehingga harga jual di pasaran menjadi
lebih tinggi. Produk turunan CPO yang dapat di kembangkan antara lain
margarine, sabun, oleo-chemical, bahan-bahan kosmetik.
b. Pengembangan Industri Pertanian Hasil Pertanian
Provinsi Kalimantan Selatan memiliki potensi pengembangan buah
nanas. Potensi lahan untuk pengembangan nenas mencapai 15.000 Ha
dengan daerah pengembangan terletak di Kabupaten Kapuas dengan
potensi lahan seluas 500-700 Ha, Pulau Pisau 300-500 Ha, Kotawaringin
Timur 400-600 Ha, Barito Selatan 200-400 Ha. Jenis varietas nenas yang di
kembangkan adalah nenas madu, nenas perigi, nenas paund.
Pengembangan komoditas olahan nenas dan turunannya membutuhkan
tekhnologi industri yang efektif dan efisien.
c. Pengembangan Industri Pengolahan Perikanan / Kelautan
Provisi Kalimantan Tengah mempunyai potensi perairan berupa garis
pantai sepanjang 750 km, dan 11 sungai besar, danau dan rawa. Potensi
ikan tangkap perairan darat mencapai 130.000 ton / tahun dan potensi ikan
tangkap laut mencapai 126.000 ton/tahun. Pembangunan industri
pengolahan produk perikanan diharapkan mampu meningkatkan nilai
tambah di sektor kelautan dan perikanan ini.
d. Pengembangan dan Pengolahan Hasil Peternakan
Potensi pengembangan sektor peternakan di Provinsi Kalimantan
Tengah memiliki prospek yang cerah di sebabkan permintaan yang masih
tinggi. Populasi sapi baru mencapai 3.681 ton per tahunnya. Ayam buras
sebagai penghasil daging dan telur mempunyai peluang cukup besar untuk
dikembangkan di Kalimantan Tengah. Produksi ayam buras di Kalimantan
Tengah berupa daging dan telur masih belum mampu untuk memenuhi
kebutuhan daerah sehingga setiap tahunnya didatangkan dari daerah lain.
Ayam arab merupakan salah satu jenis ayam buras yang potensial untuk
dikembangkan di kalimantan Tengah.
2. Potensi Investasi di Bidang Energi
Pengembangan industri turunan hasil tambang (batubara, emas, perak,
bijih besi, seng, sirkon, pasir kuarsa, kaolin) Provinsi Kalimantan Selatan
memiliki potensi di sektor pertambangan berupa bahan galian golongan C,
yang berupa pasir kuarsa, kaolin, emas dan batu bara.
F. Pembangunan Jalan dan Jembatan
Dalam meningkatan produksi dan perdagangan. Pengembangan daerah industri di
Provinsi Kalimantan Tengah dilaksanakan dengan pembangunan 11 kawasan
industri yang tersebar di 6 kabupaten dan 13 pelabuhan laut serta 10 bandar udara.
Potensi berupa pelabuhan laut adalah Pelabuhan Kumai dengan panjang dermaga
900 m, Pelabuhan Sampit 316 m, dan Pelabuhan Kuala Kapuas 150 m. Sedangkan
10 bandar udara yang dikembangkan adalah Bandara Sanggu, Beringin,
Sangkalemu, Kuala Kurun, Iskandar, H. Asan, Kuala Pembuang, Tubang Samba,
Air Strip IMK dan Tjilik Riwut. Bandara terbesar dan terkenal di Provinsi
Kalimantan Tengah ini adalah Bandara Tjilik Riwut yang terletak di Kota
Palangka Raya dengan panjang landasan mencapai 2.100 km di ikuti bandara
Iskandar di Kotawaringin Barat dengan panjang landasan 1.700 km dan Bandara
H. Asan Kotawaringin Timur yang memiliki panjang landasan 1.600 km.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kondisi geografis, budaya, topologi ekonomi yang sangat bervariasi
antar-daerah menuntut adanya strategi kebijakan yang berbeda-beda pula agar
mampu mendorong akselerasi pembangunan daerah. Selaras dengan hal
tersebut, otonomi daerah dan desentralisasi fiskal telah pula membuka
kesempatan bagi daerah untuk mengarahkan kebijakan publiknya
menyesuaikan dengan kebutuhan dan potensi unggulan daerah yang di
milikinya. Inovasi, kreatifitas, sensitifitas dan kejelian pemerintah daerah
dalam meramu kebijakan akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan
daerah.
Setelah lebih dari satu dasawarsa pelaksanaan otonomi daerah dan
desentralisasi fiskal, sudah banyak kemajuan dan peningkatan yang terjadi,
baik dari sisi pelayanan publik, kondisi keuangan, maupun imbasnya pada
perekonomian daerah. Untuk itulah, informasi dan gambaran mengenai kondisi
pelayanan publik, kondisi keuangan daerah maupun profil perekonomian
daerah menjadi penting untuk di tinjau lebih jauh dari berbagai sudut pandang.
SUMBER DATA :
SIKD, Kementerian Keuangan
Prov. Kalimantan Tengah Dalam Angka 2007 – 2010, BPS
www.kaltengprov.go.id
Top Related