PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
MOTTO
Life Isn’t About Finding Yourself, Life Is
About Creating Yourself
“Hidup bukan sekedar menemukan jati diri,
melainkan hidup untuk mencetak jati diri”
YESTERDAY will be different with TODAY and
TOMORROW.
Because, Yesterday was experience, today is
challenge, and tomorrow is better future
“Kemarin akan berbeda dengan sekarang dan
besok. Karena kemarin adalah pengalaman,
sekarang adalah tantangan, dan besok adalah masa
depan yang lebih cerah”
1
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
LEMBAR PENGESAHAN
TIM PENGUJI TANDA TANGAN
1.__________________________ _________________
NIP.
2.__________________________ _________________
NIP.
3.__________________________ _________________
NIP.
4.__________________________ _________________
NIP.
Pembimbing Industri, Pembimbing Sekolah
ADI WALUYO EKO PRIYONO NIK NIP.
Mengetahui :
PT. ALSTOM ESI SMKN 3 BUDURAN
Manager MM&I Kepala Sekolah
BOBBY YUSDIANTO Drs. ASMUNIRNIK NIP.
2
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
LEMBAR BIMBINGAN
NAMA SISWA : RIDWAN SANTOSO
NIS : 5601 /636.038
ANGKATAN : 22
TAHUN AJARAN : 2014
PEMBIMBING INDUSTRI
NAMA : ADI WALUYO
NIP : -
WORK CENTER : MM&I PT ALSTOM ESI
PEMBIMBING SEKOLAH
NAMA : EKO PRIYONO
NIP :
WORK CENTER : SMK NEGERI 3 BUDURAN
JUDUL KARYA TULIS :
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING
HEAD FINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATAN KERJA
3
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
LEMBAR KONSULTASI KARYA TULIS
PEMBIMBING I
Nama : ADI WALUYO
NIK :
Work Center : MM&I PT ALSTOM ESI
N
O
Pokok BahasanHari / Tanggal Keterangan
Tanda Tangan
Pembimbing
I II
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
KETERANGAN PENYELESAIAN BIMBINGAN
4
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
LEMBAR KONSULTASI KARYA TULIS
PEMBIMBING SEKOLAH
Nama : EKO PRIYONO
NIP :
Work Center : SMK Negeri 3 Buduran Sidoarjo
N
O
Pokok BahasanHari / Tanggal Keterangan
Tanda Tangan
Pembimbing
I II
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
KETERANGAN PENYELESAIAN BIMBINGAN
Mengetahui,
Ka. Program T-GRBK
Ir. Aryono Ganefo
5
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rizki, rahmat, dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis
ini, dengan judul ”PROSES PENGGAMBARAN COVER FINE TUBE PADA
WELDING HEAD SEBAGAI SALAH SATU KESELAMATAN KERJA”
dengan baik tanpa mengalamai halangan yang berarti.
Karya tulis ini disusun berdasarkan pekerjaan yang dilaksanakan penulis
selama OJT ( On The Jop Training ) di Industri Perusahaan Boiler, PT.ALSTOM
Power ESI Surabaya dari tanggal 05 Mei 2014 – 18 Agustus 2014.
Disamping sebagai persyaratan kelulusan siswa SMKN 3 BUDURAN
(PERKAPALAN) SIDOARJO , karya tulis ini bisa di gunakan sebagai acuan
atau pedoman teknis untuk permasalahan pemasangan machine guarding pada alat
perkakas. selain itu sebagai referensi bagi siswa yang melaksanakan OJT maupun
menyusun karya tulis di masa mendatang.
Untuk itu, jika terdapat kesalahan nama, istilah atau redaksi penulis
mohon maaf yang sebesar–besarnya, karena keterbatasan kemampuan penulis
sebagai siswa.
Selama melakukan kerja praktik dan penyusunan karya tulis ini, penulis
banyak sekali menerima bantuan dan masukan yang sangat berarti dari berbagai
pihak. Karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap penyusunan karya tulis ini, khususnya kepada:
1. Allah SWT yang telah memberi inspirasi, akal budi, jalan serta pelajaran
kepada penulis atas setiap rencana-Nya
2. Bapak Drs. H. Asmunir, MM, selaku kepala SMK NEGERI 3
BUDURAN ( PERKAPALAN ) SIDOARJO.
3. Bapak Ir. Aryono Ganefo, selaku Kepala Program Bengkel Gambar
Rancang Bangun Kapal SMK NEGERI 3 BUDURAN ( PERKAPALAN )
SIDOARJO.
4. Bapak Ir. Miftachor, selaku guru program studi konstruksi kapal SMK
NEGERI 3 BUDURAN ( PERKAPALAN ) SIDOARJO
6
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
5. Bapak Eko Priyono, selaku guru pembimbing yang telah memberi
bantuan dan arahan kepada penulis.
6. Bapak Adi Waluyo, selaku pembinbing OJT di PT.ALSTOM Power ESI
Surabaya yang telah banyak membantu support kepada penulis.
7. Bapak-bapak rekan di departemen MM&I, yang telah memberikan
banyak informasi dan data.
8. Bapak, Ibu, Nurma, Nuril, yang telah memberikan segenap dukungan
baik moral maupun material.
9. Semua karyawan PT.ALSTOM Power ESI Surabaya atas segala
kerjasamanya.
10. Nafiah Rafiqah Rahayu, inspirator penulis, sekaligus pemberi semangat
dan dukungan untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
11. Kawan-kawan Teknik Gambar Rancang Bangun Kapal ankatan 22,
atas support penuh yang diberikan.
12. Deri, Satya, Fairuz, sahabat yang telah memberi dukungan moral positif
selama ini
13. Semua pihak terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga tugas akir ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang membaca
dan mempelajarinya. Kritik dan saran sangat penulis harapkan dari semua
pihak sebagai penyempurna tugas akhir ini
Sidoarjo, 17November 2014
Penulis
7
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
DAFTAR ISI
MOTTO....................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
LEMBAR BIMBINGAN........................................................................................iii
LEMBAR KONSULTASI KARYA TULIS..........................................................iv
LEMBAR KONSULTASI KARYA TULIS...........................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xii
DAFTAR TABEL................................................................................................xiii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG OJT ( On The Job Training )................................1
1.2 TUJUAN OJT ( On The Job Training )....................................................2
1.2.1 Tujuan sekolah...................................................................................2
1.2.2 Tujuan Siswa......................................................................................2
1.3 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN.............................................2
1.4 RUMUSAN MASALAH..........................................................................4
1.5 TUJUAN PERMASALAHAN..................................................................4
1.6 BATASAN MASALAH...........................................................................4
1.7 METODE PENULISAN...........................................................................5
1.8 SISTEMATIKA PENULISAN.................................................................5
BAB II......................................................................................................................7
2 TINJAUAN PERUSAHAAN...........................................................................7
2.1 Sejarah PT. ALSTOM Power ESI.............................................................7
2.2 Tujuan PT. ALSTOM Power ESI.............................................................8
2.3 Lokasi PT. ALSTOM Power ESI..............................................................9
2.4 Tata letak PT. ALSTOM Power ESI.......................................................10
2.5 Lingkup Kerja dan Kapabilitas Perusahaan............................................11
2.5.1 Boiler................................................................................................12
2.5.2 Air Heater ( Regenerative air heater & steam air heater )...............14
2.5.3 Low Preassure Tank.........................................................................14
2.5.4 Heat Exchanger................................................................................15
2.5.5 Precipitator.......................................................................................15
2.5.6 Piping System..................................................................................16
8
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
2.6 Struktur Organisasi PT ALSTOM Power ESI........................................17
2.6.1 Job Description................................................................................17
2.6.2 Pengembang Teknologi Perusahaan................................................19
2.7 Peralatan Produksi PT ALSTOM Power ESI..........................................19
2.7.1 Welding............................................................................................19
2.7.2 Heat Treatment.................................................................................20
2.7.3 Machining and Drilling....................................................................20
2.7.4 Cutting..............................................................................................20
2.7.5 Bending............................................................................................20
2.7.6 Forming / Bending...........................................................................20
2.7.7 Bend & Roll.....................................................................................20
2.7.8 Lathe.................................................................................................21
2.7.9 Inspection.........................................................................................21
2.7.10 Finning Machine..............................................................................21
2.7.11 Handling...........................................................................................21
2.8 Proses Produksi PT.ALSTOM Power ESI..............................................21
2.8.1 HRSG (Heat Recovery Steam Generator).......................................21
2.8.2 Finned Tube Fabrication..................................................................22
2.8.3 Header & Manifold Fabrication and Assembly...............................22
2.17 Header & Manifold Fabrication and Assembly.....................................23
2.9 Plate & Attachment Fabrication..............................................................23
2.9.1 Harp Assembly.................................................................................24
2.9.2 Module Assembly............................................................................25
2.10 Utility Boiler........................................................................................26
2.10.1 Water Wall Panel.............................................................................26
2.10.2 Element Fabrication and Assembly.................................................27
2.10.3 Header Fabrication and Assembly...................................................28
BAB III..................................................................................................................29
3 DASAR TEORI..............................................................................................29
3.1 Desain......................................................................................................29
3.1.1 Prinsip-prinsip Desain......................................................................29
3.1.2 Metode Desain.................................................................................29
3.2 AutoCAD.................................................................................................30
3.2.1 Komponen AutoCAD......................................................................30
3.3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).................................................31
9
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
3.3.1 Pengertian Keselamatan Kerja.........................................................32
3.3.2 Tujuan Keselamatan Kerja...............................................................32
3.3.3 Faktor Kecelakaan Kerja..................................................................32
3.3.4 Alat Pelindung Mesin.......................................................................33
3.3.5 Alat Pelindung Diri..........................................................................33
3.4 Machine Guarding...................................................................................33
3.5 Fin Mesin.................................................................................................34
BAB IV..................................................................................................................36
4 PEMBAHASAN.............................................................................................36
BAB V....................................................................................................................37
5 PENUTUP......................................................................................................37
5.1 Simpulan..................................................................................................37
5.2 Saran & Kritik.........................................................................................37
10
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bangunan PT. ASLTOM Power ESI.................................................11
Gambar 2.2 Lay-Out PT. ALSTOM Power Energy System Indonesia.................12
Gambar 2.3 Maket PT. ALSTOM Power Energy System Indonesia....................13
Gambar 2.4 Utility Boiler......................................................................................14
Gambar 2.5 Industrial Boiler.................................................................................14
Gambar 2.6 Package Boiler.....................................................................................1
Gambar 2.7 CFB Boiler...........................................................................................1
Gambar 2.8 HRSG Boiler........................................................................................1
Gambar 2.9 Regenerative Air Heater.......................................................................2
Gambar 2.10 Steam Air Heater................................................................................2
Gambar 2.11 Low Preassure Tank...........................................................................2
Gambar 2.12 Heat Exchanger..................................................................................1
Gambar 2.13 Precipitator.........................................................................................1
Gambar 2.14 Piping System.....................................................................................2
Gambar 2.15 Struktur Organisasi PT. ALSTOM Power ESI..................................2
11
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 PT. ALSTOM Power Esi EXPORTS by REGION...............................26
12
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG OJT ( On The Job Training )
Pendidikan memberikan harapan perubahan pada sikap dan perilaku.
secara konseptual perubahan ini sangat diharapkan oleh masyarakat, seperti kita
ketahui bersama semakin tinggi tingkat pendidikan semakin dewasa sikap perilaku
seseorang.
Sebagaimana yang tercantum dalam UU system pendidikan nasional 2003
bahwa pendidikan merupakan aspek yang amat perlu kita perhatikan dan kita kaji
secara mendalam. Hal ini sesuai dengan tujuan dari pendidikan yakni untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa yang tentunya akan berimbas pada peningkatan
taraf hidup bangsa Indonesia, agar tidak tertinggal dengan bangsa-bangsa lain.
Seperti aspek-aspek yang lain pendidikan pun senantiasa mengalami
perkembangan secara dinamis untuk menghadapi tantangan dan tuntutan di era
globalisasi ini, pemerintah memandang perlu untuk mengadakan pembaharuan
system pendidikan nasional secara terencana, terarah, dan berkesinambungan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Sementara itu paradigma masyarakat bahwa tingginya tingkat pendidikan
tidak mencerminkan kedewasaan, tetapi sebagai bentuk sertifikat dalam kamuflase
kepercayaan. Kompetensi yang dimiliki hanya status ijasah yang diandalkan dan
saat ini banyak terjadi dimana-mana. Pendapat dari tokoh pendidikan, BLAZELY
dalam studynya, bahwa pembelajaran di sekolah cenderung sangat teoritis dan
tidak terkait dengan lingkungan anak berada. Pendidikan seakan mencabut peserta
didik dari lingkungannya sehingga menjadi asing di masyarakatnya sendiri.
Dari berbagai survey di dunia usaha juga muncul keluhan bahwa lulusan
yang memasuki dunia kerja belum memiliki kesiapan kerja yang baik. Artinya
nilai ijasah tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Hal ini sebagai salah
satu pemicu meningkatnya pengangguran di kalangan lulusan SMA maupun
sarjana.
Untuk mengakomodasi paradigma di atas yang kontroversi, diperlukan
pengalaman yang nyata bagi siswa sebelum memasuki dunia kerja yang
sesungguhnya. Upaya pemerintah (Pendidikan Nasional) adalah bekerjasama
1
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
dengan dunia industri yang menghasilkan PSG (Pendidikan System Ganda) bagi
sekolah menengah kejuruan yang lebih umum disebut PKL (Praktek Kerja
Lapangan) atau OJT (On The Job Training).
Di dalam OJT ini, siswa melaksanakan kerja praktek di sebuah industri
dimana teori yang dipelajari di sekolah untuk diaplikasi dalam dunia usaha.
Implikasinya selain dapat mengembangkan keahlian sesuai dengan bidangnya,
juga untuk mempersiapkan diri di dunia kerja yang nyata.
1.2 TUJUAN OJT ( On The Job Training )
1.2.1 Tujuan sekolah
Tujuan OJT (On The Job Training) adalah sebagai berikut :
Program pendidikan SMK Negeri 3 Buduran (perkapalan) Sidoarjo.
Mendidik siswa untuk meningkatkan kecerdasan, ketrampilan dan
kemandirian serta berpikiran luas.
Untuk menambah wawasan dan bekal kepada siswa apabila sudah
menyelesaikan pendidikannya.
Memberikan pengalaman dan ketrampilan tentang dunia kerja yang
sesungguhnya sehingga dapat mempersiapkan diri untuk
menyesuaikan dengan dunia kerja industri.
1.2.2 Tujuan Siswa
Tujuan OJT (On The Job Training) adalah :
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sebagai bekal untuk
memasuki lapangan kerja sesuai dengan bidangnya.
Belajar memasyarakatkan diri atau membentuk etos kerja yang baik.
Agar dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
mencapai cita-cita ke depan.
Mengenal seluk beluk dunia kerja di sekitar industri.
Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari sekolah
1.3 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
PT.ALSTOM Power Energy System Indonesia merupakan perusahaan
manufaktur berskala internasional yang memproduksi dan melakukan servis
boiler. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bersifat job shop, dalam arti
2
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
ini memproduksi barang berkualitas baik sesuai dengan spesifikasi pesanan
konsumen. Oleh karena itu dibutuhkan alat perkakas dalam proses permesinan.
Meliputi proses bubut (turning), proses frais (milling), proses gurdi (drilling),
proses pembesaran lubang (boring), proses gerinda (grinding), proses skrap
(shaping), proses scarfing, proses broaching, proses finning dan proses lainnya.
Ada 2 hal penting yang harus dipertimbangkan suatu industri, yaitu waktu
pembuatan produk yang singkat dan biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar
namun masih menghasilkan produk yang berkualitas. Waktu yang pendek akan
memperbesar produktivitas dan biaya yang tidak terlalu besar akan
memperbanyak keuntungan perusahan. Untuk itu perlu perencanaan yang matang
atas proses permesinan, antara lain:
Urutan proses pengerjaan.
Pemilihan mesin yang sesuai.
Pemilihan alat yang digunakan.
Penggunaan alat bantu bila diperlukan.
Komponen waktu produksi.
Biaya-biaya yang diperlukan.
Dengan perencanaan yang baik diharapkan produksi akan berjalan
sebagaimana yang diharapkan mendapatkan nilai optimum waktu dan biaya
produksi.
Sebagai salah satu perusahaan yang berskala internasional menuntut
PT.ALSTOM Power Energy System Indonesia selalu memperhatikan standar dan
prosedur yang telah digunakan. Salah satunya Standar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3). Standar K3 harus selalu diataati dalam lingkungan kerja,
meliputi safety sebuah alat perkakas. Dilihat dari bagaimana alat itu bekerja, alat
pelindung mesin (machine guarding), dan prosedur kerja yang dilakukan dalam
mengoperasikan alat perkakas tersebut. Machine guarding harus bisa melindungi
operator mesin dari bahaya yang ditimbulkan dari proses mesin tersebut bekerja.
Alat perkakas terbaru umumnya telah tersedia machine guarding, namun
untuk alat perkakas yang belum tersedia harus dilengkapi machine guarding. Oleh
karena itu yang perlu diperhatikan dalam proses pembuatan machine guarding
atara lain bagaimana desain yang aman, pemilihan material bahan yang kuat,
3
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
pengaruh terhadap operator dan kinerja mesin, penempatan yang sesuai dengan
mesin, efisiensi bahan yang digunakan, dan standar K3 yang ditetapkan.
Masih banyak perusahaan menganggap ringan masalah safety. Jika dilihat
dari banyak kejadian, pekerja lah yang menanggung banyak resiko selama
bekerja. Mulai dari kecelakaan kerja yang mengakibatkan tergores, anggota badan
yang cacat, bahkan banyak kejadian berakhir kematian. Itu semua harus ditekan
dengan pemahaman akan Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang akan
berujung pada optimalnya hasil produksi.
1.4 RUMUSAN MASALAH
Dalam karya tulis ini penulis merumuskan masalah, yaitu pada proses
penggambaran cover tube, yang meliputi:
1. Apa definisi machine guarding/pengaman mesin?
2. Bagaimana fungsi cover fine tube?
3. Bagaimana proses panggambaran cover fine tube?
1.5 TUJUAN PERMASALAHAN
Machine Guarding merupakan contoh kecil dari usaha untuk menekan
resiko kecelakaan kerja, baik akibat dari kelengahan pekerja, kesalahan prosedur
yang digunakan dalam proses pengerjaan, atau bahkan dari kesalahan kerja mesin.
Cover Fine Tube berfungsi sebagai alat pengaman operator sebuah mesin fin
sebagai Standar Keselamatan Kerja yang dimaksudkan untuk meminimalkan
resiko kecelakaan kerja yang menimpa para pekerja, sehingga proses produksi
akan tetap lancar.
1.6 BATASAN MASALAH
Karena begitu banyaknya materi yang berhubungan dengan desain, dalam
karya tulis ini penulis membatasi masalah, yaitu pada proses penggambaran cover
tube, yang meliputi :
Proses pembuatan desain
Urutan proses pembuatan desain
Mesin yang digunakan adalah mesin finning di bay 7.1
Pelindung yang digunakan adalah pada welding head
4
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
Data yang digunakan adalah data pengamatan pada tanggal 05 Mei
2014 sampai dengan 25 September 2014
Pengamatan dilakukan pada shift kerja pertama, yaitu pukul 08.00
sampai dengan 17.00
1.7 METODE PENULISAN
Praktek langsung di lapangan
Observasi, yaitu mengamati secara langsung keadaan lapangan.
Interview, yaitu wawancara dengan beberapa karyawan untuk
memperoleh data-data yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
di dalamnya dan proses suatu pekerjaan.
Studi Literatur, sebagai penunjang penulisan.
1.8 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN1.1. Latar belakang OJT
1.2. Tujuan OJT
1.3. Latar Belakang Permasalahan
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Permasalah
1.6. Batasan Masalah
1.7. Metode Penulisan
1.8. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN2.1 Sejarah PT. ALSTOM Power ESI
2.2 Tujuan PT. ALSTOM Power ESI
2.3 Tujuan PT. ALSTOM Power ESI
2.4 Tata Letak PT. ALSTOM Power ESI
2.5 Lingkup Kerja dan Kapabilitas Perusahaan
2.6 Struktur Organisasi PT. ALSTOM Power ESI
2.7 Peralatan Produksi PT. ALSTOM Power ESI
2.8 Proses Produksi PT. ALSTOM Power ESI
BAB III DASAR TEORI
5
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
Berisi tentang teori-teori penunjang yang akan digunakan dalam analisis dan
pemecahan suatu masalah.
BAB IV METODE PELAKSANAAN
Berisi tentang tahapan-tahapan proses penggambaran cover tube, yang dilakukan
sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.
BAB V KESIMPULAN
Berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari semua tahapan-tahapan yang telah
dilaksanakan dan saran-saran yang dapat disampaikan.
PENUTUP
Berisi penutup laporan tugas akhir.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi tentang referensi-referensi dalam penyusunan karya tulis.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Berisi lampiran gambar-gambar untuk memperjelas isi karya tulis.
6
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
BAB II
2 TINJAUAN PERUSAHAAN
2.1 Sejarah PT. ALSTOM Power ESI
PT. ALSTOM Power Energy Systems Indonesia adalah sebuah
perusahaan gabungan ( Joint Venture Company ) yang bergerak dibidang Power
Plant dan total banyak mengalami perubahan kepemilikan saham sebagai berikut :
1) PT. Energy System Indonesia ( ESI ) – awal berdiri Th. 1985 antara:
Combustion Enggineering Ltd
PT PAL Indonesia
PT BARATA Indonesia
2) PT. ABB ESI - Th 1995 antara :
Asea Brown Boveri Limited
PT PAL Indonesia
PT BARATA Indonesia
3) PT ABB Alstom Power Th 1999 antara:
Asea Brown Boveri Limited
Alstom Power
PT PAL Indonesia
PT BARATA Indonesia
4) PT Alstom Power ESl Th 2000 antara:
Alstom Power
PT PAL Indonesia
PT BARATA Indonesia
PT. Alstom Power Energy System Indonesia (Alston) Power ESI)
adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang. pembuatan Power
Generation untuk industri-industri sebagai penghasil/pembangkit energi.
Sebagian besar produk produk yang dihasilkan dipasarkan dan digunakan di
Indonesia juga di luar negeri. Dengan kata lain bahwa PT. Alstom Power ESI ikut
serta dalam mendesain, merakit dan memasang "Power Plant " tersebut.
Selain pekerjaan-pekerjaan tersebut, Alstom Power ESI juga
menerima berbagai tawaran-tawaran untuk "Technical Services" sesuai dengan
7
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
permintaan pelanggan , yang meliputi penelitian terhadap kerusakan-kerusakan
equipment (overhaul), peningkatan kemampuan mesin (up-grading) serta
perbaikan-perhaikan mesin ( Repairing ).
PT ALSTOM Power ESI merupakan anak perusahaan dari ALSTOM
Perancis, dimana PT ALSTOM Power ESI mempunyai kapabilitas sendiri , yaitu
di bidang pembangkitan energi, yang meliputi produksi dan penjualan komponen-
komponen pembangkitan energi serta pelayanan jasa perawatannya. Sedangkan
ALSTOM Perancis mempunyai kapabilitas di bidang energi dan produksi sarana
transportasi, khususnya kereta api. Alstom Power Nurnberg Jerman secara khusus
bergerak di bidang pembuatan dan perwatan turbin industri, ALSTOM Power
Swedia di bidang gas turbin industri, ALSTOM Power Finland di bidang produksi
peralatan untuk pengolahan lingkungan. Sedangkan ALSTOM Power Amerika
Serikat kapabilitasnya hampir sama dengan di Indonesia, yaitu di bidang
pembuatan berbagai jenis boiler dan komponen-komponen unit pembangkitan
tenaga yang tidak bertekanan serta jasa perawatannya.
2.2 Tujuan PT. ALSTOM Power ESI
Adapun tujuan utama dari perusahaan adalah:
1. Menjamin suplai tenaga listrik di Indonesia dengan harga yang wajar
untuk mendukung kebutuhan listrik yang meningkat sejalan dengan
meningkatnya kebutuhan listrik di bidang industri.
2. Menjaga posisi Indonesia sebagai negara pengekspor migas dengan
menggunakan hasil tambang batubara dan LNG sebagai bahan bakar
pembangkit energi.
3. Mendorong kemjuan yang berkesinambungan di bidang teknologi utilisasi
boiler dengan mempekerjakan tenaga lokal yang profesional dan
semaksimal mungkin menggunakan produk lokaldalam mendukung
operasional perusahaan.
Berdasarkan Quality Manual & A 500 001 terdapat pernyataan mengenai
kebijakan manajemen perusahaan yaitu “berusaha menjadi yang terbaik dalam
beroperasi serta meningkatkan perkembangan bisnis melalui peningkatan
kepuasan pelanggan, mengurangi cycle time dan cost of poor quality, supply chain
serta pengembangan sumber daya manusia”
8
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
Beberapa strategi yang dilakukan dalam mencapai kebijakan manajemen
perusahaan antara lain:
1. Mengurangi cost of poor quality
2. Mengurangi biaya produksi dan cycle time
3. Pembelajaran organisasi
4. Pengembangan pasar baru serta meningkatkan pasar yang ada
5. Meningkatkan kepuasan pelanggan
2.3 Lokasi PT. ALSTOM Power ESI
Gambar 2.1 Bangunan PT. ASLTOM Power ESI
PT. ALSTOM Power ESI terletak di Jl. Panti Mulia, Ujung, Semampir,
Surabaya. Pemilihan lokasi didasarkan pada berbagai pertimbangan diantaranya:
1. Surabaya terletak di sebelah timur kepulauan Jawa dan dekat dengan
pelabuhan Tanjung Perak, sehingga memungkinkan untuk membawa hasil
produksi yang sangat besar sekalipun.
2. Di lokasitersebut tersedia banyak tenaga kerja yang berpengalaman.
3. Surabaya merupakan kota industri, perdagangan, maritim, dan pendidikan
sehingga sangat cocokuntuk industri yang berorientasi pada pasar global.
4. Dekat dengan PT. PAL yang merupakan perusahaan pemerintah yang
bergerak dalam industri pembuatan dan perawatan kapal.
9
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
2.4 Tata letak PT. ALSTOM Power ESI
Gambar 2.2 Lay-Out PT. ALSTOM Power Energy System Indonesia
Dalam Workshop PT ALSTOM Power Energy System Indonesia terbagi
atas 7 daerah kerja yang disebut Bay. Diantarnya sebagai berikut:
Bay 1.1 Consumable Storage, Maintenance Office
Bay 1.2 CNC Burning, Plate Laydown, Shear Stress, Roller
Bay 2.1 Sub Panel Welding Machine, BBC Panel
Bay 2.2 Waterwall Panel Optimation, Panel Assembly
Bay 3.1 (Element Area) Marking, Material Preparation, Swage,
Squeeze Sizing, Assembly, Bending
Bay 3.2 Waterwall Panel Optimation, High Temperature Furnace, X-
Ray, Element Assembly, Temporary Furnace
10
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
Bay 4.1 HRSG & Package Boiler Assembly, Module
Bay 4.2 Harp Assembly, Bundling Activity, Big Furnace
Bay 5.1 Warehouse,GasBottle Storage, Consumable Container
Bay 5.2 Safety Office, Laydown Area, Shipment Traffic, Hydrotest,
PWHT
Bay 6.1 Finned Tube Inserting Jig Storage
Bay 6.2 Warehouse
Bay 7.1 Fin Coil Area, Finning Machine area
Bay 7.2 Fabrication of Nozzle, End Plate & Utility Header Assembly
Gambar 2.3 Maket PT. ALSTOM Power Energy System Indonesia
2.5 Lingkup Kerja dan Kapabilitas Perusahaan
Setelah beroperasi selama 20 tahun, seperti yang dijelaskan diatas, bahwa
PT. ALSTOM Power ESI mempunyai kapabilitas di bidang produksi komponen-
komponen inti dan pendukung pembangkit energi. Komponen–komponen
pembangkit energi yang dimaksud adalah :
11
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
2.5.1 Boiler
2.5.1.1 Utility Boiler
Gambar 2.4 Utility Boiler
2.5.1.2 Industrial Bolier
Gambar 2.5 Industrial Boiler
12
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
2.5.1.3 Package Boiler
Gambar 2.6 Package Boiler
2.5.1.4 CFB Boiler
Gambar 2.7 CFB Boiler
2.5.1.5 HRSG Boiler
Gambar 2.8 HRSG Boiler
13
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
2.5.2 Air Heater ( Regenerative air heater & steam air heater )
Gambar 2.9 Regenerative Air Heater & Steam Air Heater
2.5.3 Low Preassure Tank
Gambar 2.10 Low Preassure Tank
14
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
2.5.4 Heat Exchanger
Gambar 2.11 Heat Exchanger
2.5.5 Precipitator
Gambar 2.12 Precipitator
15
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
2.5.6 Piping System
Gambar 2.13 Piping SystemSedangkan untuk jasa perawatan dan maintenance, lebih khususnya PT.
ALSTOM Power ESI memberikan pelayanan maintenance untuk boiler, rotating
equipment dann plant operation suatu unit pembangkit tenaga itu sendiri.
Miantenance yang dimaksud tersebut meliputi aktivitas inspeksi, reparasi dan
overhoul, upgrading boiler dan turbin serta stationary equipment yang lain.
Selain untuk memenuhi kebutuhan industri domestik, sebagian besar
produk PT. ALSTOM Power ESI di export ke negara lain termasuk ke Amerika
Serikat, Australia dan Kanada. Sehinggan dengan kata lain, produk PT. ALSTOM
Power ESI telah diakui secara internasional.
Daerah Pemasaran Persentase
Amerika 66.16%
Eropa 0.10%
Asia 25.98%
Timur Tengah 0.04%
Australia 7.72%
Tabel 2.1 PT. ALSTOM Power Esi EXPORTS by REGION
16
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
2.6 Struktur Organisasi PT ALSTOM Power ESI
Sebagaimana perusahaan lainnya, PT ALSTOM Power ESI juga memiliki
struktur kerja. Berikut ini stuktur kerja di PT ALSTOM Power ESI :
Gambar 2.14 Struktur Organisasi PT. ALSTOM Power ESI
2.6.1 Job Description
General Manager EMF & EHG: Pemegang jabatan tertinggi dalam
PT. ALSTOM Power ESI.
Secretary & Admin: Bagian kesekretariatan dan administrasi.
Deputy GM-EMF PlantOperation: Pengontrol kerja planning dan
produk yang diproduksi.
Manufacture Engineering: Perencana gambar produk dan kualitas
produk yang akan diproduksi.
Prod. Planning & Inventory Control: Perencana produk dan alat
penunjang dalam pembuatan produk.
Quality Control: Pengontrol pekerjaan dalam pembuatan suatu
produk agar sesuai ketentuan yang berlaku sehingga kualitas produk
sesuai dengan keinginan.
Production–Boiler: Bagian yang bekerja di bidang produksi boiler.
Production–Finning : Bagian yang bekerja di bidang produksi fin.
17
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
Manager Project Management: Pengontrol manajemen project yang
akan atau sedang dikerjakan.
Project Managers: Pengendali kerja project yang dikerjakan.
Coordinator Field Operations: Pengontrol kerja di workshop.
Manager Commercial: Pengiklanan kepada pihak pemesan.
Tendering : Memenangkan tender yang ditawarkan pihak pemesan.
Proposal managers : Bertanggung jawab atas proposal yang diajukan
kepada pihak pemesan untuk keperluan tendering.
Proposal engineers : Bagian pembuatan proposal .
Sales managers : Penjualan produk jasa yang diajukan PT ALSTOM
Power ESI kepada pihak pemesan.
Design Eng & Dev : Perencana desain produk beserta pengembangan
– pengembangan dari produk bersangkutan.
Perf Design : Perencana performa produk yang akan diproduksi.
Mech Design : Perencana bentuk produk yang diproduksi.
Project Engineering: Pelaksana project yang telah disetujui.
Design Graphics : Penggambar produk yang akan diproduksi.
Development : Pengembagan produk.
Supply Mgmt & Prod : Mengurusi proses pengiriman produk.
Officer Project Coordinator : Koordinator produk yang diproduksi.
Officer Vendor Mgmt & Comm Anal : Manajemen vendor.
Buyers : Berhubungan dengan pihak pemesan produk.
Order Expeditor : Melancarkan proses order produk.
Export Import : Bagian urusan ekspor impor.
Support Shared Service : Pendukung dan sharing.
Quality Systems & EHS : Kesehatan dan keselamatan kerja
karyawan.
HRD : Kesejahteraan karyawan dan kepegawaian.
Finance Controller : Pengendali keuangan perusahaan.
Site Facilities : Perawatan fasilitas perusahaan.
Legal Counsel : Penasehat hukum.
18
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
2.6.2 Pengembang Teknologi Perusahaan
Usaha pengembangan kualitas perusahaan harus terus dilakukan. Usaha
tersebut mencakup pengembangan teknologi yang diterapkan, peningkatan
keterampilan dan keahlian para engineering dan personel lainnya. Kualitas dan
kapabilitas suatu perusahaan dapat dilihat dengan parameter kualitas produk yang
dihasilkan. Oleh karena itu, PT. ALSTOM Power ESI selalu melakukan
pengembangan teknologi terutama melalui pengembangan teknologi terutama
melalui penggunaan teknologi canggih disertai dengan usaha transfer teknologi
sekaligus peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Beberapa
metode yang ditempuh PT. ALSTOM Power ESI dalam mentransfer teknologi
tersebut antara lain adalah
a. Mengirimkan personel dari maufacturing dan engineer ALSTOM Power
Inc. Amerika Serikat untuk pelatihan tentang boiler Design, Service, dan
Manufacturing Plants.
b. Pendelegasian personel ALSTOM dari negara lain ke ALSTOM
Indonesia.
c. Melakukan Joint Management dengan ALSTOM pusat.
d. Mendatangkan personel dari ALSTOM pusat untuk memberikan
pengarahan secara langsung dalam program pelatihan untuk karyawan
lokal tentang keahlian khusus.
e. Pelaksanaan atau pengerjaan proyek bekerja sama dengan ALSTOM di
negara lain.
Jaminan kualitas atas produk yang dihasilkan selalu dikedepankan. Pada
setiap proses produksinya PT ALSTOM Power ESI mensyaratkan akan adanya
penenerapan standart kualitas yang diakui secara internasional.
2.7 Peralatan Produksi PT ALSTOM Power ESI
Untuk proses produksi, di PT ALSTOM Power ESI mempunyai beberapa
peralatan yang digunakan untuk menunjang proses produksinya diantaranya:
2.7.1 Welding
Submerged Arc Weld (SAW)
Orbital Welding
Flux Core Arc Welding (FCAW)
19
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
Tig Welding
Gas Temperature Arc Welding (GTAW)
HFRAW (High Frequency Resistance Arc Welding)
2.7.2 Heat Treatment
Big Furnace (15m x 5m x 5m max 760C)
High Temperature Furnace (22m x 5m x 0,8m max 1200C)
Slot Furnace
Local PWHT
2.7.3 Machining and Drilling
Okuma CNC Drill
Radial Drill
Bliss Drill
2.7.4 Cutting
CNC Cutting
BAG “O”
Bend Saw
Shear Cutting
Plasma Cutting
Punching Machine
2.7.5 Bending
Gang Bender
Panel Gang Bends
2.7.6 Forming / Bending
Booster Bender
Pines Bender
Squeeze & Size
C-Frame
Swaging
2.7.7 Bend & Roll
Bend Roll
600 Ton Press Break
20
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
2.7.8 Lathe
CNC Lathe
GNL CNCC Lathe
Gemini CNC Lathe
2.7.9 Inspection
Real Time X-Ray
2.7.10 Finning Machine
Spiral Solid & Serrated Fin Tubes
2.7.11 Handling
Module Lifting Device
2.8 Proses Produksi PT.ALSTOM Power ESI
2.8.1 HRSG (Heat Recovery Steam Generator)
HRSG merupakan suatu boiler yang dapat menyimpan panas dari sisa gas
buang generator, yang kemudian dialirkan melalui tube – tube untuk memanaskan
air didalam tube sehingga air berubah menjadi uap air dengan tekanan diatas
tekanan atmosfer dan digunakan untuk menggerakkan turbin uap sehingga
menghasilkan energi. Berikut ini urutan proses produksi dalam pembuatan HRSG,
sebagai berikut :
Gambar 2.15 Proses HRSG
21
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
2.8.2 Finned Tube Fabrication
Dalam proses produksi, mula – mula yang dilakukan adalah finned tube
fabrication. Finned Tube adalah salah satu komponen dari harps yang diproses
dengan finning machine.
Fin Coil
Fin Decoil
Fin Collection
Serator
Tube
Tube Blasting
HFRAW
Finned Tube
Bundling
Coating Antirust
Storage Shipped Harp Assembly
Gambar 2.16 Proses Finned Tube Fabrication
Mula – mula tube diblasting (dibersihkan) dengan finning machine hingga
siap untuk proses welding. Sementara itu Fin Coil dibuka dan diubah menjadi
decoil. Setelah itu fin dikumpulkan dalam 1 tempat dan dimasukkan kedalam
serator. Setelah fin dan tube siap, lalu diassembly dengan menggunakan HFRAW
(High Frequency Resistance Arc Welding). Pengelasan yang dilakukan dengan
sistem rotasi maka finned akan tersambung di seluruh bagian tube secara
melingkar, material tersebut dinamakan finned tube. Setelah itu masuk ke proses
bundling, finned tube dibundle sesuai dengan mark number. Kemudian dibawa ke
water base dan dilakukan proses rustilo untuk mengubah finned tube menjadi
material yang tahan karat (Coating Antirust), setelah itu finned tube dirakit
menjadi harps.
2.8.3 Header & Manifold Fabrication and Assembly
Pada tahap ini, digunakan untuk fabrikasi header untuk harp dan fabrikasi
manifold. Mula-mula niple dicutting dengan menggunakan bendsaw. Kemudian
dilakukan proses bending dengan ukuran tertentu sampai ke bentuk yang
diinginkan. Sesudah dibending, lalu dilakukan proses heat treatment dengan
22
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
menggunakan slot furnace. Pipe nozzle dipotong dengan menggunakan Bag O
Saddle Cutter, kemudian dibubut hingga pada ukuran yang diinginkan. Pipe
header/manifold dipotong dengan menggunakan bendsaw. Kemudian diberi
lubang dengan drilling machine. Setelah itu, pipe discarfing dengan CNC
sehingga membentuk ujung yang tirus. Setelah proses tersebut, nipple, nozzle, dan
pipe header/manifold diassembly membentuk header/manifold dengan welding
(pengelasan). Setelah pengelasan selesai lalu dilakukan inspeksi dan dilakukan
PWHT (Post Weld Heat Treatment) dengan menggunakan slot furnace untuk
menghilangkan stress setelah proses welding. Setelah heat treatment, header
dikirim ke Harp Assembly Area, sedangkan manifold dikirim ke Module
Assembly Area.
Stubs/Niple
Cutting(Bendsaw)
Bending
Heat Treatment(Slot Furnace)
Pipe Nozzle
Cutting(Bag O Saddle Cutter)
Lathe
Assembly
Bendsaw
Inspection
Drilling
Scarfing
PWHT(Slot Furnace)
Header TS ManifoldModul Assembly
AreaHarp Assembly
Area
PipeHeader/Manifold
End Plate Lug & Attachment
2.17 Header & Manifold Fabrication and Assembly
2.9 Plate & Attachment Fabrication
Mula – mula material plate dipotong dengan ukuran tertentu, jika plate
dengan ketebalan >8mm dan berbentuk rumit, maka benda kerja akan dipotong
dengan flame cutting dengan menggunakan CNC Burning Cutting. Namun jika
23
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
plate dengan ketebalan <8mm dan berbentuk sederhana maka akan dipotong
dengan shear cutting. Plate yang telah dibentuk, kemudian dipunching (iron work)
jika plate membutuhkan slot. Setelah itu plate dibending dengan menggunakan
Press Break sehingga sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Setelah dibending, plate akan diroll agar bentuknya lebih presisi.
Setelah itu plate siap digunakan untuk HRSG (Module Attachment) dan Harp
Assembly (TR Bar, TR Clips, Baffle Header)
Plate
Cutting Plate
CNC Burning Cutting(>8mm, bentuk rumit)
S h e a r C u t t i n g(<8mm, bentuk simple)
Punching Iron Work
Bending Plate(Press Break)
Roll
EP,LV,TRS, TRC, Attach
Gambar 2.18 Plate &Attachment Fabrication
2.9.1 Harp Assembly
Mula-mula, finned tube yang sudah jadi dicleaning ujungnya sebelum
disambung dengan header. Kemudian header dan finned tube di fit up ke header
hingga posisi yang sesuai. Kemudian dilakukan proses welding (pengelasan)
GTAW (Gas Temperature Arc Welding) hingga merekat penuh. Kemudian
Attachment Plate dipasang dan kemudian dilakukan Penetrant Test dan Magnetic
Test untuk mengecek kekuatan dari harps. Lalu ujung – ujung finned tube yang
terkena las dlakukan heat treatment PWHT dengan menggunakan slot furnace
24
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
untuk menghilangkan stress akibat pengelasan. Setelah itu, harp dipainting dan
disimpan/dikirim ke Bay 4.1 untuk HRSG Modle Assembly.
Finned Tube
Cleaning End Tube
Fit Up Finned To HeaderAttachmentPlate Harp
Welding TubeTo Header (GTAW)
Inspection
PWHT
Painting
Storage
Gambar 2.19 Harp Assembly
2.9.2 Module Assembly
Manifold, harps, dan shipping frame diassembly dengan welding
process GTAW (Gas Temperature Arc Welding) kemudian dipasang attachment
module. Setelah itu dilakukan inspeksi NDE (Non Destructive Execute) welding
analitic & dimensi. Setelah itu, HRSG siap untuk di storage (simpan) / shipping
(dikirim)
Manifold Harp Assembly
Shippng Trans
Module Assembly
Inspection
Storage/Shipping
Welding ProcessGTAW
Gambar 5.6 Module Assembly
25
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
2.10 Utility Boiler
ALSTOM Power ESI juga memproduksi boiler jenis utility, tetapi
ALSTOM hanya memproduksi pressure parts, antara lain:
Water Wall Panel
Element
Header
2.10.1 Water Wall Panel
Gambar 2.20 Water Wall Panel
Material Tube diblasting (dibersihkan) kemudian diassembly dengan
material fin coil yang telah diubah menjadi decoil. Lalu dibentuk Sub Panel
Welding dengan Submerged Arc Weld (SAW). Beberapa Sub Panel Welding
digabungkan menjadi BB Panel Welding. Kemudian bagi panel yang digunakan
dalam bentuk lurus dikirim di Bay 2.2 untuk proses assembly. Sedangkan panel
yang bentuknya bengkok, sebelum dikirim ke Bay 2.2 dibending terlebih dahulu.
Kemudian di Bay 2.2, panel diassembly dan ditmbahkan attachment (plate) dari
bay 1.2. Dan jika Tube Opening (access door) dari Bay 3.1 dan 1.2. Setelah itu
Header diassembly pada panel. Setelah selesai Water Wall Panel dipainting (cat)
dan dipackage untuk siap dikirim (shipping).
26
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
2.10.2 Element Fabrication and Assembly
Gambar 2.21 Element Fabrication and Assembly
1. Material tube marking sesuai dengan cutting list, kemudian dipotong dengan
speed cutter, pada ujung nya yang telah dipotong dilakukan proses scarfing.
2. Setelah itu tube dibagi-bagi menurut proses dan bentuk yang diinginkan.
3. Tube bentuk lurus dikirim ke tempat Batcing.
4. Sebagian tube diswaging agar menjadi swage tubes lalu lalu dikelompokkan
sebelum diassembly.
5. Untuk membentuk Bending tube, tube dikenai proses pines bending.
6. Tube dibending dengan menggunakan C Frame Bender dan disqueeze size
bending dengan close radiation bending.
7. Tube diassembly dengan menggunakan GTAW kemudian dipasang
attachment, setelah itu dilakukan Radiography Test, jika tidak ada cacat
langsung di PWHT dengan menggunakan High Temperature Furnace untuk
menormalkan butiranelemen logamnya kemudian dilakukan Radiography Test
lagi.
27
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
8. Jika tidak ada cacat, maka akan dikirim ke bagian painting/package.
9. namun jika masih ada cacat, maka dilakukan radiography test manual dan di
PWHT secara lokal, kemudian dikirim ke painting/package.
2.10.3 Header Fabrication and Assembly
Mula-mula tube dimarking, lalu dicutting dengan Bend Saw. Setelah itu,
ujung-ujungnya discarfing sehingga bentuknya tirus.Setelah proses scarfing,
dilakukan proses drilling dengan CNC (bliss drill) yang kemudian didrill untuk
melubangi nozzle.
Selanjutnya, tube-tube tersebut difitup kemudian diassembly dengan stubs
end plate and nozzle.Setelah diassembly, lalu dilakukan proses hidrotest untuk
pengujian daya tahan terhadap air. Selanjutnya diloakukan PWHT lalu dikirim ke
Element Assembly dan Element Assembly ataupun di shippng/storage.
28
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
BAB III
3 DASAR TEORI
3.1 Desain
Desain memiliki arti proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru. Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetika, dan berbagai macam aspek lainnya, dengan sumber data yang didapatkan dari riset, pemikiran, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya. proses (secara umum) juga dianggap sebagai produk dari desain, sehingga muncul istilah perancangan proses. Pengertian desain tidak hanya digunakan dalam dunia seni rupa saja, namun juga dalam bidang teknologi, rekayasa, dll.
Penggunaan istilah desain bermula dari gambar teknik arsitektur serta di awal perkembangan, istilah desain awalnya masih berbaur dengan seni dan kriya. Di mana, pada dasarnya seni adalah suatu pola pikir untuk membentuk ekpresi murni yang cenderung fokus pada nilai estetis dan pemaknaan secara privasi. Sedangkan desain memiliki pengertian sebagai suatu pemikiran baru atas fundamental seni dengan tidak hanya menitik-beratkan pada nilai estetik, namun juga aspek fungsi dan latar industri secara massa, yang memang pada realitanya pengertian desain tidak hanya digunakan dalam dunia seni rupa saja, namun juga dalam bidang teknologi, rekayasa, dll.
3.1.1 Prinsip-prinsip Desain
Keseimbangan
Kesatuan
Perbandingan
Urutan
Irama
Skala
Fokus
3.1.2 Metode Desain
Explosing yaitu mencari inspirasi dengan berpikir secara kritis untuk
menghasilkan suatu desain yang belum pernah diciptakan.
Redefining yaitu mengolah kembali suatu desain agar menjadi bentuk
yang berbeda dan lebih baik.
Managing yaitu menciptakan desain secara berkelanjutan dan terus-
menerus.
Phototyping yaitu memperbaiki dan atau memodifikasi desain warisan
nenek moyang.
29
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
Trendspotting yaitu membuat suatu desain berdasarkan tren yang
sedang berkembang.
3.2 AutoCAD
AutoCAD merupakan salah satu cabang dari ilmu komputer grafis yaitu
program yang biasa digunakan untuk tujuan tertentu dalam menggambar serta
merancang dengan bantuan komputer dalam pembentukan model serta ukuran dua
dan tiga dimensi yang memerlukan waktu relatif singkat dan tingkat keakurasian
yang tinggi dibandingkan gambar manual atau lebih dikenali sebagai “Computer-
aided drafting and design program” (CAD). Pada dasarnya AutoCAD
memanfaatkan keunggulan dasar dari komputer itu sendiri, seperti perhitungan
yang cepat dengan tingkat akurasi yang tinggi, hasil kerja dapat disimpan untuk
kemudian dapat dipergunakan lagi di waktu mendatang, dapat bekerja bersama–
sama dalam suatu lingkup jaringan bersama. Program ini dapat digunakan dalam
semua bidang kerja terutama sekali dalam bidang-bidang yang memerlukan
keterampilan khusus seperti bidang Mekanikal Engineering, Sipil, Arsitektur,
Desain Grafik, dan semua bidang yang berkaitan dengan penggunaan CAD.
3.2.1 Komponen AutoCAD
Gambar 3.22 Komponen AutoCAD
30
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
Keterangan:1. Application Menu/Menu Browser. Fungsinya adalah untuk mengakses
perintah-perintah yang dibutuhkan pada AutoCad, melihat file apa saja yang
telah atau sedang dibuka dan untuk melihat perintah gambar yang telah
digunakan sebelumnya.
2. Quick Access Toolbar. berfungsi membantu pengguna melakukan sesuatu
dengan cepat sehingga bisa mendapatkan pekerjaan lebih banyak dalam waktu
yang lebih singkat. Quick Access Toolbar ini memberikan akses yang mudah
ke tombol perintah yang akan diaktifkan yang sering digunakan sebagai
contoh akses cepat ke perintah umum seperti New, Buka, Simpan, Plot
3. Use InfoCenter to Access Online Help and Other Information. Digunakan
untuk mencari berbagai sumber informasi dengan satu permintaan dan dapat
untuk mengakses pembaruan produk dan pengumuman resmi dari Autocad.
4. Title Bar. Merupakan daerah di bagian atas jendela yang menampilkan nama
dari jendela, mengubah ukuran grafis, dan tempat berbagai tombol.
5. Ribbon. Berfungsi untuk menampilkan ikon-ikon perintah untuk proses
pembuatan benda kerja, yang dikelompokkan sesuai dengan karakteristik yang
sama. Sehingga memudahkan pengguna dalam proses pengerjaan.
6. Drawing Area. Ini adalah tempat di mana menggambar desain.
7. Crosshairs. Merupakan kursor Anda ketika berada di ruang gambar.
8. Command Window. Untuk menjalankan perintah (gambar dan edit) melalui
baris perintah. Bisa dilakukan dengan cara mengetikkan lansung perintah yang
akan dipanggil pada baris perintah yang sudah tersedia.
9. Status bar. Hal ini memungkinkan untuk melihat dan mengubah cara-cara menggambar yang berbeda seperti Ortho, Osnaps, Kotak, Otrack, dll yaitu dengan mengklik kanan area ini.
3.3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Keselamatan dalam kamus Bahasa Indonesia adalah berasal dati kata
selamat yang berarti :
1. Terbebas dari bahaya, malapetaka, bencana
2. Terhindar dari bahaya, malapetaka dan bencana
3. Tidak kurang dari suatu apa;
4. Tidak mendapat gangguan
31
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
3.3.1 Pengertian Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja (safety) adalah suatu usaha untuk menciptakan
keadaan lingkungan kerja yang aman bebas dari kecelakaan.
Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan
atau tidak disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik harta
maupun jiwa manusia.
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadidalam hubungan kerja
atau sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja.
Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan
kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya
dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan
manusia pada khususnya.
3.3.2 Tujuan Keselamatan Kerja
Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan.
Mencegah/mengurangi cacat tetap atau kematian.
Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan,
alat-alat kerja, mesin-mesin, instalasi dan lain sebagainya.
Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan
menjamin kehidupan produktifnya.
Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumber-sumber
produksi lainnya.
Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga
dapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja.
Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi industri serta
pembangunan
3.3.3 Faktor Kecelakaan Kerja
Tindakan Tidak Aman Dari Operator Kerja (Unsafe Act)
Keadaan Tidak Aman Dari Lingkungan Kerja (Unsafe Condition)
32
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
3.3.4 Alat Pelindung Mesin
Katup pengaman (Safety Valve), berfungsi sebagai pengaman tabung gas
dari arus api balik dari selang regulator.
Penghalang (Barrier), berfungsi sebagai pengaman dari gear atau roda gigi
yang terbuka
Perlengkapan pengaman (safety device), berfungsi sebagai alat bantu
operator mesin untuk tidak langsung kontak dengan alat perkakas.
Alat peredam, berfungsi untuk mengurangi tingkat kebisingan mesin.
3.3.5 Alat Pelindung Diri
Safety Helmet, berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa
mengenai kepala secara langsung.
Sepatu Pelindung (Safety Shoes), berfungsi untuk mencegah kecelakaan
fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda
panas, cairan kimia, dan sebagainya.
Sarung Tangan, berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja
di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan.
Penutup Telinga (Ear Plug/ Ear Muff), berfungsi sebagai pelindung telinga
pada saat bekerja di tempat yang bising.
Kacamata Pengaman (Safety Glasses), berfungsi sebagai pelindung mata
ketika bekerja.
Masker (Respirator), berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat
bekerja di tempat dengan kualitas udara yang buruk.
Pelindung Wajah (Face Shield), berfungsi sebagai pelindung wajah dari
percikan benda asing saat bekerja.
Baju kerja, berfungsi melindungi pekerja dari luka akibat beram, serpihan
benda kerja, dan panas. Harus benar-benar atau pas dengan pemakainya.
3.4 Machine Guarding
Machine Guarding adalah komponen pencegahan kecelakaan kerja pada
peralatan manufaktur atau proses teknik lainnya. Secara khusus, machine guarding
adalah pelindung atau perangkat pencegah kontak antara area berbahaya dari
33
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
mesin dengan bagian tubuh operator. Machine guarding melindungi operator dari
cedera saat bekerja pada atau sekitar mesin industri selama beroperasi maupun
saat pemeliharaan dan perbaikan mesin.
Ketika pemeliharaan mesin, machine guarding juga berperan untuk
operator pada saat pemeliharaan atau perbaikan mesin. Karena pada saat
pemeliharaan mesin, kontak tubuh operator dengan mesin sulit untuk dihindari.
Maka machine guarding yang digunakan adalah perangkat pengaman dibagian
sumber power mesin tersebut. Contohnya pemberian ruji-ruji pelindung di bagian
saklar dan dilengkapi kunci untuk membuka dan menutup sehingga tidak semua
orang dapat menghidupkan mesin terebut, sehingga resiko kelalaian bisa
diminimalisirkan. Metode lebih dikenal sebagai lockout-tagout.
3.5 Fin Mesin
Boiler merupakan suatu alat yang digunakan untuk menghasilkan uap
bertekanan dan memanfaatkanya untuk memutar turbine generator. Boiler
memiliki pressure part component yang mana terdapat finned tube. Finned tube
ini digunakan jika salah satu fluida memiliki tekanan kerja dan temperatur yang
lebih tinggi daripada fluida lainnya. Sehingga dengan adanya sirip tersebut untuk
memperbesar luas pemukaan perpindahan kalor yang efisien dari fluida satu ke
fluida lainnya. Untuk meningkatkan efektivitas transfer energi karena biasanya
pada sisi gas koefisien perpindahan kalor memiliki nilai yang kecil sehingga
untuk kompensasi agar laju transfer energinya meningkat diperlukan luas
permukaan perpindahan kalor yang relatif tinggi.
Proses pembuatan finned tube menggunakan pengelasan jenis HFRW
(High Frequency Resistance Weld) atau ERW untuk menghasilakan joint antara
fin (sirip) dan tube (tabung), dengan cara melelehkan fin yang di joint ke material
tabung.
34
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
Gambar 3.23 Proses pembuatan Finned Tube
35
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
BAB IV
4 PEMBAHASAN
36
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
BAB V
5 PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari keseluruhan materi yang telah dibahas di dalam Tugas Akhir ini
dapat disimpulkan bahwa:
Keamanan dan kenyamanan karyawan dalam sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan produktivitas pekerja. Sehingga hasil yang diperoleh
perusahaan akan lebih banyak. Dengan tingkat keamanan pekerja yang baik,
nama baik perusahaan akan menjadi baik dimata pasar/konsumen. Hal ini akan
mempengaruhi penjualan produk perusahaan tersebut.
Faktor-faktor keamanan (safety) meliputi faktor personal dan faktor
lingkungan. Faktor personal berupa kesadaran pekerja dalam bekerja untuk
selalu mengingatkan diri sendiri dan orang lain kewaspadaan dalam bekerja.
Sedangkan faktor lingkungan berupa lingkungan yang aman dan nyaman
untuk seluruh pekerja.
Cover finned tube merupakan salah satu hal kecil untuk meminimalsirkan
resiko kecelakaan kerja.
Sebuah perusahaan yang berstandar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
akan selalu melaksanakan prosedur dalam sistem K3 baik dalam proses
produksi maupun administrasi.
5.2 Saran & Kritik
Pada kesempatan kali ini penulis ingin memberikan sedikit saran dan
semoga bermanfaat untuk kepentingan bersama sehingga dapat dilakukan
perbaikan – perbaikan dimasa mendatang dan untuk generasi selanjutnya :
1. Lingkup Sekolah:
Karena penyusunan karya tulis dibutuhkan informasi-informasi yang
mendukung, dimohon untuk menambah sumber referensi dan literature
diperpustakaan untuk menambah pengetahuan murid dan mempermudah
pembuatan karya tulis.
37
PROSES PENGGAMBARAN COVER TUBE PADA WELDING HEADFINNING MACHINE SEBAGAI SALAH SATU
STANDAR KESELAMATANKERJA
Sekiranya materi pembelajaran di sekolah ditambahkan tata cara pembutan
makalah atau tugas akhir yang benar untuk tidak mengagetkan para siswa.
Dimohon kiranya untuk memperingan SPP bulanan selama 6 bulan setelah
UN untuk para siswa kelas IV dikarenakan kami merasa sudah tidak
banyak menggunakan fasilitas sekolah.
2. Lingkup Perusahaan :
Fasilitas dan sistem yang ada di PT. ALSTOM Power ESI Surabaya sudah
sangat baik. Fasilitas lengkap dan sistem telah terkoordinasi dengan sangat
baik. Meskipun sebagai perusahaan asing, sistem di PT. ASLTOM Power
ESI Surabaya dapat dijadikan pedoman atau contoh perusahaan-
perusahaan milik negara untuk membenahi sistem yang sudah ada dan
meningkatkan produktivitas sehingga menjadi perusahaan yang maju
untuk memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
38
Top Related