Rencana Kerja 2017
Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum
Bab I Pendahuluan 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa yang berhasil-guna dan berdaya-
guna sebagaimana Visi “Menciptakan Rumah Sakit yang selalu bertindak, beradaptasi
serta bertransfortasi cepat, termasuk melakukan kreasi serta inovasi mendahului dan
selalu berada di depan Rumah Sakit lain, baik Rumah Sakit Jiwa maupun Rumah Sakit
Umum di seluruh Indonesia” dan Misi “mewujudkan selangkah terdepan sebagai pusat
pelayanan profesional kesehatan jiwa”, Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Kalimantan
Selatan” dimana Visi Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum di selaraskan dengan Visi
Pembangunan Jangka Menegah (RJPMD Provinsi Kalimantan Selatan) Tahun 2016-2021
yaitu “Kalimantan Selatan mapan (mandiri dan terdepan), lebih sejahtera, berkeadilan,
berdikari, dan berdaya saing”. Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum menganut dan
menjunjung tinggi nilai-nilai sebagai berikut :
a. Pro Rakyat
Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan jiwa di Kalimantan Selatan Rumah Sakit
Jiwa Sambang Lihum selalu mendahulukan kepentingan masyarakat dan memberikan
pelayanan terbaik untuk masyarakat. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya bagi setiap penduduk adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan
suku, golongan, agama dan status sosial ekonomi.
b. Inklusif
Semua program pelayanan kesehatan jiwa haruslah melibatkan semua pihak, karena
pembangunan kesehatan jiwa tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa
Sambang Lihum saja. Dengan demikian, seluruh komponen masyarakat harus
berpartisipasi aktif, melalui lintas sektor.
c. Responsif
Program pelayanan kesehatan jiwa haruslah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
masyarakat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahannya, situasi kondisi, sosial
Bab I Pendahuluan 2
budaya. Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan kesehatan jiwa
masyarakat.
d. Efektif
Program pelayanan kesehatan jiwa haus mencapai hasil yang signifikan sesuai target
yang telah ditetapkan, dan bersifat efisien.
e. Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN), transparan dan akuntabel.
Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum terletak terletak di wilayah Kecamatan Gambut,
Kabupaten Banjar dengan luas areal ± 10 hektar, berdiri di atas lahan gambut dan jauh dari
pemukiman penduduk. Rumah Sakit ini berada 500 m dari Jl. Gubernur Syarkawi Km 3,9.
Jalan Gubernur Syarkawi merupakan jalan lintas Kalimantan Selatan – Kalimantan Tengah.
Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum sebelumnya bernama Rumah sakit Jiwa Tamban dan
berkedudukan di Tamban. Didirikan sejak tahun 1951 sebagai koloni untuk penderita
gangguan jiwa yang kemudian tahun 1978 ditingkatkan statusnya menjadi RS Type C
melalui SK Menkes RI No 135 / 78. Pada tahun 2001 Status RS Jiwa Tamban naik menjadi
RS Type B melalui SK No 1233/ Menkes/ SK/XI/2001. Saat ini, Rumah Sakit Jiwa Sambang
Lihum ditetapkan sebagai Rumah Sakit Khusus Daerah dengan klasifikasi A berdasarkan,
Keputusan Menteri Kesehatan No. 580/MENKES/SK/VII/2009 Tanggal 28 Juli 2009.
Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum merupakan Rumah Sakit milik Pemerintah
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Rumah Sakit ini merupakan Satuan Kerja Perangkat
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dan didukung dengan Sumber Daya Manusia yang
berjumlah 492 orang, terdiri dari 232 tenaga PNS dan 261 tenaga kontrak (data per Desember
2013).
Saat ini Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan mengembangkan sistem
regionalisasi pelayanan kesehatan di mana Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum ditetapkan
menjadi Rumah Sakit Rujukan Jiwa dan Ketergantungan Obat di Kalimantan Selatan. Hal ini
tentu saja menuntut dilakukannya peningkatan kemampuan pengelolaan rumah sakit secara
professional. Ini berarti bahwa pengelola rumah sakit memerlukan pemahaman, kemampuan,
dan ketrampilan akan penerapan fungsi-fungsi manajemen secara memyeluruh. Salah satu
Bab I Pendahuluan 3
fungsi manajemen yang sangat penting dan akan mempengaruhi keberhasilan penerapan
fungsi-fungsi manjemen lainnya adalah fungsi perencanaan rumah sakit.
Dokumen perencanaan yang wajib disusun oleh Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum
sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah Rencana Strategis (Renstra) yang
memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan, sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi, berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kalimantan Selatan tahun 2011-2015. Selanjutnya, dengan berpedoman pada
Renstra inilah dibuat Rencana Kerja (Renja) SKPD sebagai bentuk penjabaran perencanaan
di tiap tahunnya.
B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSTANSI
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 tahun 2008 Pasal 45:
Bagian (1). Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum mempunyai tugas :
Melaksanakan upaya kesehatan jiwa secara berdayaguna dan berhasil guna
dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan
secara serasi dengan upaya peningkatan kesehatan jiwa serta pencegahan
penyakit kejiwaan.
Bagian (2). Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum mempunyai fungsi :
a) Penyelenggaraan pelayanan medis
b) Penyelenggaraan penunjang medis
c) Penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan
d) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan jiwa rujukan
e) Penyelenggaraan rehabilitasi korban napza
f) Penyusunan anggaran dan pengelolaan keuangan
g) Penyusunan program dan rekam medik
h) Penyelenggaraan urusan ketatausahaan
Bab II Evaluasi Pelaksanaan Renja 2016 4
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2016
A. EVALUASI KEUANGAN
Pencapaian Keuangan Rumah Sakit dapat dilihat pada pencapaian sasaran-sasaran prioritas
Rumah Sakit, antara lain:
Tabel 1
No. Program /No.DPA/ Kegiatan Indikator Kinerja Pencapaian
Output Outcome Realisasi
1 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
8,577,320,235 92.85
Penyediaan Jasa Administrasi
Keuangan
meningkatkan pelayanan administrasi
perkantoran
pembayaran honor pns 217,685,000 85.57
Penyediaan Makanan dan
Minuman
meningkatkan
penyedian makanan dan minuman
meningkatnya
pelayanan rumah sakit
2,836,935,205 100.00
Penyediaan Jasa Pelayanan
Kesehatan
Meningkatnya
pelayanan
Administrasi Perkantoran
Terlaksananya
Pembayaran
Honorarium Pegawai Non PNS
5,522,700,000 89.64
2 Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
4,423,964,933 99.91
Pembangunan Gedung Kantor Meningkatnya Fasilitas
Penunjang
Pembangunan Gedung
Kantor dan Penunjangnya
4,151,948,933 100.00
Pengadaan Peralatan Gedung
Kantor
Meningkatnya Sarana
dan Prasarana
Perkantoran
Meningkatnya Sarana
dan Prasarana
Perkantoran
80,926,000 95.00
Pengadaan Meubelair Sarana dan Prasarana
Kantor
Sarana dan Prasarana
Berupa Mebeleur
191,090,000 100.00
3 Program Peningkatan Kapasitas
Sumberdaya Aparatur
809,386,075 85.00
Pendidikan dan Pelatihan Formal Peningkatan Iptek
SDM Rumah Sakit
Terpenuhinya
Kebutuhan akan Pelatihan dan Bintek
85.00
4 Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
19,842,000 20.00
Penyusunan Rencana Kerja SKPD Meningkatnya Kinerja
Keuangan
Meningkatnya Sistem
Pelaporan
20.00
5 Program Obat dan Perbekalan
Kesehatan
1,553,113,451 57.00
Pengadan Obat dan Perbekalan
Kesehatan
Tersedianya Obat dan Pembekalan Kesehatan
Meningkatnya Kesembuhan Penderita
57.00
6 Program Pelayanan Kesehatan
Penduduk Miskin
6,733,075,112 56.00
Bab II Evaluasi Pelaksanaan Renja 2016 5
Penyediaan Biaya Bantuan
Pengobatan Bagi Keluarga Miskin
Meningkatnya
Pelayanan Pasien Tidak Mampu
Terlaksananya
Pelayanan Pasien gakin
56.00
7 Program Pengadaan, Peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/
rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-
paru/ rumah sakit mata
1,934,090,700 98.29
Pengadaan Alat-Alat Kesehatan
Rumah Sakit
Tersedianya Alat Perlengkapan
Kesehatan RS
Terpenuhinya Kebutuhan Alat-alat
Kesehatan
922,044,500 96.27
Pembangunan Gedung Rumah
Sakit
Terbangunnya Fasilitas
dan Pembangunan Fisik RSJ
Pembangunan Fisik
RSJ
704,926,200 100.00
Pengadaan Ambulance/Mobil
Jenazah
tersedianya mobil
ambulan dan peralatan
pendukung
pelayanan optimal 307,120,000 100.00
8 Program Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit
Jiwa/ Rumah Sakit Paru-paru/ Rumah
Sakit Mata
833,800,000 100.00
Pemeliharaan Rutin/Berkala
Gedung Rumah Sakit
Sarana dan Prasarana
RS
Terpenuhinya
kenyamanan
lingkungan Kantor
100.00
9 Program Peningkatan Sumber Daya
Kesehatan
135,323,500 86.36
Penyelenggaraan Diklat Teknis Meningkatnya Iptek
SDM RS
Terpenuhinya
kebutuhan akan kelengkapan RSJ
86.36
Total 25,019,916,006 76.91
B. CAPAIAN EVALUASI KINERJA
Indikator standar untuk mengukur efektifitas dan efisiensi pelayanan di Rumah Sakit
adalah sebagai berikut:
Tabel 2
No Indikator Satuan
Target Realisasi Capaian Kinerja
%
2015 2015 2014 2013 2012 2011
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Persentase angka
penggunaan tempat
tidur / Bed
Occupancy Rate
(BOR)
% 60 40,57 67,62 109,23 139,3 135,92 131,35
2 Jumlah hari rata-rata
pasien dirawat /
Average Length of
Stay (ALOS)
hari 90 40,64 45,16 66,2 83,73 78,64 84,6
3 Jumlah berapa kali
angka perputaran
kali 2 3,11 155,5 187 175,5 186 197,5
Bab II Evaluasi Pelaksanaan Renja 2016 6
Keterangan:
1. Jumlah kunjungan pasien Instalasi Gawat Darurat Tahun 2015 mengalami
peningkatan signifikan dibanding tahun 2014, yaitu dari 3.830 menjadi 2.487
kunjungan.
2. Kunjungan pasien rawat jalan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dan
melampaui target yang telah ditetapkan. Dimana rerata kunjungan pasien per hari
mencapai 35 kunjungan walaupun rasio kunjungan baru terhadap total kunjungan tak
tempat tidur / Bed
Turn Over (BTO)
4 Jumlah rata-rata hari
dimana tempat tidur
tidak ditempati /
Turn Over Interval
(TOI)
hari 3 69,64 2321,33
1120 569,67 604,67 650
5 Jumlah angka
kematian umum
untuk setiap permil
pasien / Gross Death
Rate (GDR)
permil 45 3,12 6,93 4,42 16,29 13,36 7,24
6 Jumlah angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat permil pasien / Nett Death Rate (NDR)
permil 45 3,12 6,93 4,42 16,29 11,87 7,24
7 Jumlah kunjungan
pasien IGD
Kali 700 2487 355,29 547,14 606,71 464 400
8 Jumlah kunjungan rawat jalan
Kali 3650 16642 455,95 371,48 347,21 218,88 169,04
9 Rerata kunjungan baru perhari di rawat jalan
Kali 3 2,71 90,33 110,66 166,33 67,33 58,33
10 Rerata kunjungan rawat jalan perhari
Kali 12 45,59 379,92 309,58 289,33 182,42 140,83
11 Rasio kunjungan baru terhadap total kunjungan rawat jalan
Kali 0,5 5,95 1190 1786 2876 1850 2072
12 Indeks Kepuasan
Masyarakat
(Konversi) Terhadap
Seluruh Layanan RS.
Skor 81,26 79,53 97,87 96,2 97,14 96,25 ---
RATA – RATA CAPAIAN KINERJA 431,07 392,69 448,63 325,78 356,19
Bab II Evaluasi Pelaksanaan Renja 2016 7
mencapai target yang ditetapkan. Ini berarti, kunjungan pasien rawat jalan masih
didominasi pasien lama yang berobat ulang.
3. BOR (tingkat pemanfaatan Tempat Tidur)
Adalah persentase penggunaan tempat tidur (standar nasional 60 % - 90 %). Jika
suatu rumah sakit mempunyai angka BOR di bawah batas standar minimal berarti
rumah sakit belum berfungsi dan bermanfaat sebagaimana mestinya. Namun bila
terlalu tinggi, berarti Rumah sakit penuh sesak. Berdasarkan perhitungan data
indikator rawat inap Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum di ketahui bahwa
perhitungan BOR rata – rata 84,07 %. Jadi BOR Rumah sakit Jiwa Sambang Lihum
sudah memenuhi standar Depkes dan itu berarti tingkat pemanfataan tempat tidurnya
efisien.
4. LOS (rata-rata lamanya pasien dirawat dalam satu tahun)
Berdasarkan perhitungan data indikator rawat inap Rumah Sakit Jiwa Sambang
Lihum di ketahui bahwa perhitungan LOS rata – rata 75,10 hari. Standar LOS
menurut Depkes 6 – 9 hari. Namun berdasarkan teori pengobatan rumah sakit jiwa
rata-rata 90 hari.
5. TOI
Indikator yang menunjukkan rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati pasien dalam
satu tahun. Dianjurkan agar waktunya sependek mungkin suatu tempat tidur tidak
terisi. Standar TOI menurut Depkes 1 – 3 hari. Berdasarkan perhitungan data
indikator rawat inap Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum di ketahui bahwa
perhitungan TOI rata – rata 16,60 hari. Jadi TOI Rumah sakit Jiwa Sambang Lihum
belum sesuai standar.
6. BTO
Adalah frekuensi pemakaian tempat tidur dimana indikator ini menunjukkan berapa
kali satu tempat tidur digunakan oleh pasien dalam satu tahun. Makin tinggi
frekuensi pemakaian tempat tidur menunjukkan makin baiknya performen rumah
sakit dimana makin banyak pasien dapat terlayani. Berdasarkan perhitungan data
indikator rawat inap Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum di ketahui bahwa
perhitungan BTO rata – rata 3,50 kali. Standar BTO menurut Depkes 40 – 50
pasien, jadi BTO Rumah sakit Jiwa Sambang Lihum belum sesuai standar.
Bab II Evaluasi Pelaksanaan Renja 2016 8
Kesimpulan
Jika digambarkan dalam suatu grafik, maka grafik BOR, LOS, TOI, BTO untuk
parameter rawat inap secara menyeluruh belum bisa dikatakan efisien karena ke
empat titik belum bisa bertemu di daerah efisiensi. Hal ini di karenakan LOS, TOI,
dan BTO sangat jauh dari parameter Depkes.
C. CAPAIAN TUJUAN ORGANISASI
Berikut akan diuraikan capaian tujuan organisasi Rumah Sakit Jiwa Sambang
Lihum:
1. Tujuan meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
Tujuan ini merupakan tujuan pokok organisasi Rumah Sakit Jiwa Sambang
Lihum, indikator kerja dan realisasi terinci sebagai berikut:
Tabel 3
Secara umum, pencapaian Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum cukup baik dan
memenuhi target. Kendala yang dihadapi adalah masih kurangnya tenaga medis,
khususnya psikolog dan dokter spesialis jiwa. Untuk tahun 2013, Rumah sakit
Jiwa Sambang Lihum memiliki 3 orang psikolog dan 1 orang yang telah
menyelesaikan studi spesialis kesehatan jiwa. Solusi jangka panjang yang
dilakukan oleh Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum adalah memfasilitasi dokter
Indikator kinerja Indikator hasil Target renstra
2010-2015
Realisasi
2013 2014 2015
1. Terlaksana upaya
kesehatan jiwa
perorangan
Pelayanan IGD 4 – 5 kunjungan per
hari 4 4 6
Pelayanan rawat jalan 13 – 20 kunjungan
per hari 35 38 45
Pelayanan rawat inap > 200 Kapasitas
Tempat Tidur 484 537 476
2. Terlaksana upaya
kesehatan jiwa
masyarakat
Penyuluhan/sosialisasi
kesehatan jiwa
48 kali 27 30 20
Integrasi RSj dengan
RSU, puskesmas dan
panti sosial
120 kunjungan 96 96 0
Home visite 130 kunjungan
0 0 0
Family gathering 4 kegiatan
0 0 2
Bab II Evaluasi Pelaksanaan Renja 2016 9
umum untuk mengambil pendidikan spesialis jiwa. Tercatat ada 3 orang yang
masih belajar untuk pendidikan spesialis kesehatan jiwa (psikiater).
2. Tujuan Menjadikan Pusat Rujukan Kesehatan Jiwa dan Ketergantungan Obat di
Kalimantan Selatan
Tabel 4
Indikator kinerja Indikator hasil Target renstra
2010-2015
Realisasi
2013 2014 2015
1. Rumah Sakit
menjadi pusat
rujukan jiwa di
Kalimantan Selatan
Relokasi RS dan kenaikan
kelas menjadi tipe A
100 %
tercapai
100 100 100
2. Rumah sakit menjadi
rujukan terapi dan
rehabilitasi napza di
Kalsel
Terbangunnya pusat
terapi dan rehabilitasi
Napza
100 %
tercapai
100 100 90
Upaya untuk menjadikan Rumah Sakit sebagai rujukan jiwa dan
ketergantungan obat di Kalimantan Selatan dimulai sejak relokasi Rumah Sakit
dari Tamban, di Kab. Batola, ke Gambut, Kab. Banjar tahun 2007 lalu. Hal ini
dilakukan untuk membuka akses yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk
dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan jiwa. Selanjutnya diupayakan untuk
menaikkan tipe Rumah Sakit, yang berarti juga menambah kapasitas tempat tidur
dan memperluas cakupan pelayanan. Sehingga pada tanggal 28 Juli 2009, keluar
Keputusan Menteri Kesehatan No. 580/MENKES/SK/VII/2009 tentang
Peningkatan Kelas Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum sebagai Rumah Sakit
Khusus Daerah dengan klasifikasi A.
Adapun sebagai pusat terapi dan rehabilitasi Napza, Rumah Sakit
memulainya sejak tahun 2008 dengan membuka bangsal rehabilitasi Napza
dengan kapasitas mula-mula 12 Tempat Tidur. Tahun 2009, dibangun gedung
detoksifikasi dengan luasan 1100 m2. Dengan terbangunnya gedung tersebut,
dapat melayani gawat darurat napza, poliklinik napza (rawat jalan) dan unit
Bab II Evaluasi Pelaksanaan Renja 2016 10
detoksifikasi dengan 40 tempat tidur. Tanggal 1 April 2010, Pusat Terapi dan
rehabilitasi Napza dikukuhkan namanya, yaitu “Kampus Unit Terapi Narkoba
(UNITRA) Sambang Lihum, berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan
Selatan Nomor: 188.44/0154.A/KUM/2010. Adapun peresmian gedung baru
Unit Terapi dan Rehabilitasi Narkoba dilakukan oleh Gubernur Kalimantan
Selatan, H. Rudi Ariffin, pada tanggal 14 Agustus 2010 di Banjarmasin.
3. Tujuan Mewujudkan pembiayaan pelayanan kesehatan melalui penjaminan biaya
kesehatan (total coverage), terutama bagi masyarakat rentan dan keluarga miskin
Tabel 5
Indikator kinerja Indikator hasil Target renstra
2010-2015
Realisasi
2013 2014 2015
Jumlah penduduk miskin yang
terlayani melalui penjaminan
biaya kesehatan di Rumah
Sakit
Pelayanan rawat jalan
bagi penduduk miskin
Sebanyak-
banyaknya
(orang)
6.686 7.424 6.721
Pelayanan rawat inap
bagi penduduk miskin
Sebanyak-
banyaknya
(orang)
1.264 1.545 1.473
Untuk mengoptimalkan pelayanan bagi masyarakat miskin, Rumah Sakit
membentuk tim pengendali Jamkesmas. Beberapa permasalahan yang dihadapi
dalam pelayanan jamkesmas :
- Tidak semua pasien keluarga miskin yang berobat ke RS Jiwa Sambang
Lihum mempunyai kartu Jamkesmas
- Adanya perbedaan data pasien dengan kartu jamkesmas terutama nama dan
tanggal lahir.
- Kurang optimalnya peran Departemen Sosial dalam penanganan pasien
gelandangan psikotik sehingga menyulitkan pelayanan dan pengklaiman
pasien tersebut oleh Rumah Sakit.
- Tim sering kesulitan berkoordinasi dengan keluarga pasien karena faktor
sosial-ekonomi serta adanya stigma negatif.
4. Tujuan Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
Bab II Evaluasi Pelaksanaan Renja 2016 11
Tabel 6
Indikator kinerja Indikator hasil Target renstra
2010-2015
Realisasi
2013 2014 2015
Terselenggaranya pendidikan
dan pelatihan SDM Rumah
Sakit
Persentase anggaran
diklat terhadap total
pembiayaan RS
2,5 % 2,05 0,05 2,1
Untuk menjamin pelayanan yang berkualitas maka Sumber Daya Manusia di
Rumah Sakit maka harus terus diupayakan pendidikan dan pelatihannya. Ini
untuk memberikan penyegaran dan pemanfaatan ilmu-ilmu baru yang terus
berkembang. Karena itulah, Rumah Sakit membentuk Instalasi Diklat untuk
memfasilitasi pendidikan dan pelatihan pegawai-pegawainya. Anggaran untuk
Diklat pertama kali didapat tahun 2008. Saat itu, model yang dilakukan hanya
dengan mengirim atau mengikutsertakan pegawai pada pelatihan-pelatihan atau
bimbingan teknis di luar Rumah Sakit. Mulai tahun 2009, diupayakan untuk
menyelenggarakan sendiri pelatihan-pelatihan yang memungkinkan dengan
mendatangkan narasumber dari luar Rumah Sakit. Diklat ditargetkan untuk
menjangkau 75 % dari pegawai Rumah Sakit.
5. Tujuan Meningkatkan kualitas perencanaan rumah sakit dan laporannya
Tabel 7
Indikator kinerja Indikator hasil Target renstra
2010-2015
Realisasi
2013 2014 2015
Tersedianya dokumen
perencanaan rumah sakit
yang mantap dan laporan
pencapaian kinerja yang
berkualitas
Disahkannya Renstra RS
100 % 100 % 100 % 100 %
Disahkannya Renja
tahunan
100 % 100 % 100 % 100 %
Tersusunnya RKA-SKPD
100 % 100 % 100 % 100 %
Tersusunnya RKA-KL
100 % 100 % 100 % 100 %
Tersusunnya LAKIP
100 % 100 % 100 % 100 %
Tersusunnya LKPJ
&LPPD
100 % 100 % 100 % 100 %
Tersusunnya Laporan
Penggunaan Sumber Daya
100 % 100 % 100 % 100 %
Laporan akurat dan
tepat waktu
100 % 100 % 100 % 100 %
Bab II Evaluasi Pelaksanaan Renja 2016 12
Untuk mewujudkan perencanaan Rumah Sakit dan penyusunan laporan kinerja
yang berkualitas, dibentuk Tim Perencana Rumah Sakit yang merangkum
berbagai unsur dalam Rumah Sakit.
6. Tujuan Mengembangkan sarana dan prasarana fasilitas pelayanan kesehatan jiwa
Tabel 8
Indikator kinerja Indikator hasil Target renstra
2010-2015
Realisasi
2013 2014 2015
Tersedianya fasilitas
sarana dan prasarana
sesuai dengan master plan
RS tipe A
Terpenuhi fasilitas
gedung / tempat kerja
yang memenuhi standar
100 % 100 % 100 % 100 %
Terpenuhi peralatan
kesehatan yang memadai
100 % 100 % 100 % 100 %
Terpenuhi perlengkapan
rumah tangga rumah
sakit
100 % 100 % 100 % 100 %
Terpenuhi peralatan
kantor yang memadai
100 % 100 % 100 % 100 %
Terpenuhi sarana
mobilitas
100 % 100 % 100 % 100 %
Untuk pengembangan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan jiwa terkendala
dengan anggaran Rumah Sakit yang kecil, di sisi lain juga menyesuaikan dengan
tenaga yang tersedia. Seringkali akselerasi pengembangan sarana dan prasarana
lebih cepat dibanding akselerasi Sumber Daya Manusia yang memanfaatkannya.
7. Tujuan Meningkatkan efisiensi dan efektivitas administrasi kesehatan yang
meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan
dan pertanggungjawaban.
Tabel 9
Indikator kinerja Indikator hasil Target renstra
2010-2015
Realisasi
2012 2013 2014
Terselenggara manajemen
kesehatan yang efisien dan
akuntabel
Terselenggaranya
administrasi keuangan
yang transparan dan
akuntabel.
100 % 100 % 100 % 100 %
Terlaksananya
administrasi perkantoran
100 % 100 % 100 % 100 %
Tercapainya peningkatan
manajemen mutu
(quality assurance)
100 % 100 % 100 % 100 %
Tercapainya akreditasi
Rumah Sakit untuk 5
pelayanan dasar
100 % 100 % 100 % 100 %
Terwujudnya koordinasi 100 % 100 % 100 % 100 %
Bab II Evaluasi Pelaksanaan Renja 2016 13
berjenjang dan kerjasama
lintas sektoral.
Tercapainya penyesuaian
tarif retribusi pelayanan
kesehatan yang sesuai
perkembangan
100 % 100 % 100 % 100 %
Terlaksananya
pengelolaan sistem
informasi kesehatan yang
akurat, cepat dan tepat
waktu.
100 % 80 % 100 % 100 %
Terwujudnya
kesejahteraan pegawai
rumah sakit
100 % 100 % 100 % 100
D. REALISASI ANGGARAN UNTUK SETIAP CAPAIAN SASARAN
Tabel 10
NO
SASARAN ALOKASI REALISASI
1 Terpenuhinya kebutuhan tenaga Rumah Sakit
5.996.400.000 5.163.640.000
2 Terselenggaranya pendidikan dan pelatihan SDM
Rumah Sakit 530.000.000 520.984.260
3 Terpenuhinya kualitas tenaga rumah sakit
48.500.000 35.512.600
4 Terpenuhinya peralatan kesehatan yang memadai
1.696.918.000 1.640.530.000
5 Terlaksana upaya pelayanan kesehatan jiwa
perorangan 1.147.300.000 1.145.847.272
6 Terselenggara administrasi keuangan yang
transparan dan akuntabel 152.400.000 149.800.000
7 Tersedia dokumen perencanaan RS yang mantap
dan laporan pencapaian kinerja yang berkualitas 15.000.000 12.040.000
8 Terpenuhinya peralatan kantor yang memadai
1.569.480.000 1.480.797.000
9 Terlaksana administrasi perkantoran
1.012.500.000 973.230.000
10 Terpenuhinya fasilitas gedung / tempat kerja yang
memenuhi standar 12.354.378.734 11.376.143.386
11 Meningkatnya efisiensi dan efektifitas pembiayaan
pelayanan kesehatan melalui penjaminan biaya
kesehatan (total coverage)
14.814.800.000 11.539.756.804
Total
39.337.676.734 34.038.281.322
Bab II Evaluasi Pelaksanaan Renja 2016 14
E. SURVEY KEPUASAN PELANGGAN DI RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG
LIHUM
Data Masyarakat ( Responden) / Identitas diri :
1. Nomor Responden :
2. Umur dan Tahun :
3. Jenis Kelamin :
4. Pendidikan terakhir :
5. Pekerjaan utama :
Hasil survey kepuasan pelanggan Pada Bulan Januari s/d Desember 2016 pada unit
kerja :
a. Rawat Jalan Nilai : 81.92
b. Rawat Inap Nilai : 81.41
Jadi nilai IKM pada survei bulan Januari s/d Desember 2016 pada Rumah Sakit Jiwa
Sambang Lihum :
a. Nilai IKM : 79.31
b. Mutu pelayanan : Sudah baik namun belum memenuhi harapan pelanggan
( > 81.25 )
Hasil survey kepuasan masyarakat :
a. Penanganan pengaduan saran dan masukan 77.89
b. Maklumat pelayanan 77.79
c. Perilaku pelaksanaan 80.77
d. Kompetensi pelaksanaan 79.57
e. Produk spesifikasi pelayanan 80.38
f. Biaya tarif 79.78
g. Prosedur pelayanan 80.55
h. Waktu pelayanan 81.19
i. Persyaratan pelayanan 75.84
Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan 15
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
A. TUJUAN DAN SASARAN
1. Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran dari Misi Organisasi. Misi menyelenggarakan upaya
kesehatan jiwa yang bersifat menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, terjangkau, berjenjang,
profesional dan bermutu dijabarkan dalam tujuan sebagai berikut :
1) Meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
2) Menjadikan Pusat Rujukan Kesehatan Jiwa dan Ketergantungan Obat di Kalimantan
Selatan
3) Mewujudkan pembiayaan pelayanan kesehatan melalui penjaminan biaya kesehatan
(total coverage), terutama bagi masyarakat rentan dan keluarga miskin.
4) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
Misi mewujudkan pembiayaan rumah sakit dengan jumlah yang mencukupi, teralokasikan
secara adil dan termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna dijabarkan dalam
tujuan sebagai berikut :
1) Meningkatkan kualitas perencanaan rumah sakit dan laporannya.
2) Mengembangkan sarana dan prasarana fasilitas pelayanan kesehatan jiwa
Misi menguatkan manajemen rumah sakit yang didukung oleh Sistem Informasi, Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, dan Hukum Kesehatan dijabarkan dalam tujuan sebagai
berikut :
1) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas administrasi kesehatan yang meliputi kegiatan
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan
pertanggungjawaban.
Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan 16
2. Sasaran
Sasaran Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum merupakan penjabaran dari tujuan
organisasi. Tujuan Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Jiwa promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif dijabarkan dalam sasaran sebagai berikut :
1) Terlaksana upaya pelayanan kesehatan jiwa perorangan (Penanganan gawat darurat,
Rehabilitasi Narkoba, Rawat Jalan, Rawat Inap, dan Pelayanan penunjang lain)
2) Terselenggara pelayanan kesehatan jiwa masyarakat (Promosi Kesehatan jiwa, Integrasi
RS)
Tujuan Menjadikan Pusat Rujukan Kesehatan Jiwa dan Ketergantungan Obat di Kalimantan
Selatan dijabarkan dalam sasaran sebagai berikut :
1) Terwujudnya koordinasi berjenjang dan kerjasama lintas sektoral.
2) Terwujudnya rumah sakit sebagai penyelenggara pendidikan dan pelatihan tenaga
kesehatan jiwa
Tujuan Mewujudkan pembiayaan pelayanan kesehatan melalui penjaminan biaya kesehatan
(total coverage), terutama bagi masyarakat rentan dan keluarga miskin dijabarkan dalam
sasaran sebagai berikut :
1) Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembiayaan pelayanan kesehatan melalui
penjaminan biaya kesehatan (total coverage)
Tujuan Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dijabarkan dalam sasaran
sebagai berikut :
1) Terpenuhinya kebutuhan tenaga Rumah Sakit.
2) Terselenggaranya pendidikan dan pelatihan SDM Rumah Sakit
Tujuan Meningkatkan kualitas perencanaan rumah sakit dan laporannya dijabarkan dalam
sasaran sebagai berikut :
1) Tersedianya dokumen perencanaan rumah sakit yang mantap dan laporan pencapaian
kinerja yang berkualitas
Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan 17
Tujuan Mengembangkan sarana dan prasarana fasilitas pelayanan kesehatan jiwa
dijabarkan dalam sasaran sebagai berikut :
1) Terpenuhinya peralatan kesehatan yang memadai
2) Terpenuhinya perlengkapan rumah tangga rumah sakit
3) Terpenuhinya sarana mobilitas
4) Terpenuhinya peralatan kantor yang memadai
5) Terpenuhinya fasilitas gedung / tempat kerja yang memenuhi standar
Tujuan Meningkatkan efisiensi dan efektivitas administrasi kesehatan yang meliputi kegiatan
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban
dijabarkan dalam sasaran sebagai berikut:
1) Terselenggaranya administrasi keuangan yang transparan dan akuntabel.
2) Terlaksananya administrasi perkantoran
3) Tercapainya peningkatan manajemen mutu (quality assurance)
4) Tercapainya akreditasi Rumah Sakit
5) Tercapainya kenaikan tipe Rumah Sakit menjadi tipe A pendidikan
6) Tercapainya penyesuaian tarif retribusi pelayanan kesehatan yang sesuai perkembangan
7) Terlaksananya pengelolaan sistem informasi kesehatan yang akurat, cepat dan tepat
waktu.
8) Terwujudnya kesejahteraan pegawai rumah sakit
B. PROGRAM DAN KEGIATAN
Program adalah kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan terpadu. Program yang
direncanakan untuk dilaksanakan oleh Rumah sakit Jiwa Sambang Lihum, antara lain:
Tebel 11
No
Program Kegiatan
1 Pelayanan administrasi perkantoran 1. Penyediaan makanan dan minuman
2. Penyediaan jasa pelayanan kesehatan
2 Peningkatan sarana dan prasarana aparatur 1. Pengadaan peralatan gedung kantor
2. Pengadaan mebeleur
3. Pengadaan konstruksi jalan
Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan 18
3 Peningkatan kapasitas sumber daya
aparatur
Pendidikan dan pelatihan formal
4 Obat dan perbekalan kesehatan
Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
5 Pelayanan kesehatan penduduk miskin Penyediaan biaya bantuan pengobatan bagi
keluarga miskin
6 Pengadaan, peningkatan sarana dan
prasarana rumah sakit jiwa
1. Pembangunan gedung rumah sakit
2. Pengadaan alat kedokteran umum
3. Pengadaan alat kedokteran umum (DAK)
4. Pengadaan alat kesehatan (Pendamping
DAK)
7 Program sumber daya kesehatan
Penyelenggaraan diklat teknis
8 Program peningkatan pengembangan
sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
1. Penyusunan laporan PS
2. Penyusunan Rencana kerja
9 Program pemeliharaan sarana prasarana
RS
Pemeliharaan rutin gedung RS
Bab IV Indikator Kinerja dan Kelompok Sasaran 19
BAB IV
INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN
A. INDIKATOR KINERJA
Target Realisasi
2012
Realisasi
2013
Inst. Gawat Darurat
- Kunjungan pasien
1200 kunjungan
3377
4196
Rawat Jalan
- Jumlah kunjungan rawat jalan
- Rerata kunjungan baru per hari
- Rerata kunjungan rawat jalan per
hari
- Rasio kunjungan baru terhadap total
kunjungan
3650 kunjungan
1 – 3 kunjungan
10 – 12 kunjungan
0,2 – 0,5
7979
2
19
0,09
12537
5
35
0,14
Rawat Inap
- Bed Occupancy Rate (BOR)
- Length of Stay (LOS)
- Bed Turn Over (BTO)
- Turn Over Interval (TOI)
- Gross Death Rate (GDR)
- Nett Death Rate (NDR)
- Hari perawatan
60 – 90 % < 90 hari 40 – 50 kl 1 – 3 hari < 45 per mil < 45 per mil -
81,55%
70,65
3,72
18,14
6,01
5,34
120108 hr
84,07%
75,10
3,50
16,60
7,34
7,34
143310 hr
B. KELOMPOK SASARAN
Kelompok Sasaran akan memotret kaitan antara Sasaran, Program dan Kegiatan.
1) Sasaran : Terpenuhinya kebutuhan tenaga Rumah Sakit
Program : Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan : Penyediaan jasa pelayanan kesehatan
2) Sasaran : Terselenggaranya pendidikan dan pelatihan SDM Rumah
Sakit
Program : Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan : Pendidikan dan pelatihan formal
3) Sasaran : Terpenuhinya kualitas tenaga Rumah Sakit
Program : Peningkatan Sumber Daya Kesehatan
Kegiatan : Penyelenggaraan Diklat Teknis
4) Sasaran : Terpenuhinya peralatan kesehatan yang memadai
Bab IV Indikator Kinerja dan Kelompok Sasaran 20
Program : Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit Jiwa
Kegiatan : Pengadaan alat-alat kesehatan RS
5) Sasaran : Terpenuhinya peralatan kantor yang memadai
Program : Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan : 1. Pengadaan peralatan gedung kantor
2. Pengadaan mebeleur
6) Sasaran : Terpenuhinya fasilitas gedung / tempat kerja yang memenuhi
standar
Program : 1) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit Jiwa
Kegiatan : 1a. Pengadaan konstruksi jalan
2a. Pembangunan gedung rumah sakit
7) Sasaran : Meningkatnya efisiensi dan efektifitas pembiayaan pelayanan
kesehatan melalui penjaminan biaya kesehatan (total coverage)
Program : Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Kegiatan : Penyediaan biaya bantuan pengobatan bagi keluarga miskin
8) Sasaran : Terlaksana upaya pelayanan kesehatan jiwa perorangan
Program : Program Obat dan Perbekalan kesehatan
Kegiatan : Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
9) Sasaran : Terlaksananya administrasi perkantoran
Program : Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan : Penyediaan makanan dan minuman
Bab V Rencana Kerja Tahun 2017 21
BAB V
Rencana Kerja (RENJA) Tahun 2017
SKPD RS Jiwa Sambang Lihum Prov. Kalimantan Selatan
Tabel 14
NO Satuan Kerja Perangkat Daerah / Program / Kegiatan DANA (JUTA RUPIAH)
APBD 2017 USULAN
1 2 3 4
1 RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM
A Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 12.245.400.000 12.245.400.000
1 Penyediaan Peralatan & Perlengkapan Kantor 1.000.000.000 1.000.000.000
2 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 248.900.000 248.900.000
3 Penyediaan Makanan dan Minuman 4.000.000.000 4.000.000.000
4 Penyediaan Jasa Pelayanan Kesehatan 6.996.500.000 6.996.500.000
B Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 20.714.500.000 20.714.500.000
5 Pembangunan Gedung kantor 19.211.500.000 19.211.500.000
6 Pengadaan Mebeleur 503.000.000 503.000.000
7 Pengadaan Peralatan & Perlengkapan Kantor 1.000.000.000 1.000.000.000
C Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1.000.000.000 1.000.000.000
8 Pendidikan dan pelatihan formal 1.000.000.000 1.000.000.000
D Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 1.000.000.000 1.000.000.000
9 Akreditasi RS 1.000.000.000 1.000.000.000
E Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
154.000.000 154.000.000
10 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 77.200.000 77.200.000
11 Penyusunan Rencana Kerja SKPD 77.200.000 77.200.000
F Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 4.000.000.000 4.000.000.000
12 Pengadaan Obat dan perbekalan kesehatan 4.000.000.000 4.000.000.000
G Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin 4.000.000.000 4.000.000.000
13 Penyediaan Biaya Bantuan Pengobatan bagi Keluarga Miskin dan Pasien
Ketergantungan Obat
4.000.000.000 4.000.000.000
H Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit /
Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-paru / Rumah Sakit Mata
8.024.000.000 8.024.000.000
14 Pengadaan alat-alat kesehatan Rumah Sakit 2.007.500.000 2.007.500.000
15 Pengadaan CSSD 6.016.500.000 6.016.500.000
I Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah Sakit (dapur,ruangan
pasien,laundry,ruang tunggu mesin cuci dan perlengkapannya)
5.000.000.000 5.000.000.000
16 Pengadaan mesin cuci 5.000.000.000 5.000.000.000
Bab V Rencana Kerja Tahun 2017 22
J Program Pemeliharaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit /
Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-paru / Rumah Sakit Mata
4.580.000.000 4.580.000.000
17 Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Sakit 3.000.000.000 3.000.000.000
K Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan 790.000.000 790.000.000
18 Penyelenggaraan Diklat Teknis 240.000.000 240.000.000
19 Seminar/Semiloka/Lokakarya/Workshop/Sosialisasi/Rapat Koordinasi Bidang
Kesehatan Jiwa
550.000.000 550.000.000
JUMLAH
59.717.900.000
59.717.900.000
NO Satuan Kerja Perangkat Daerah / Program / Kegiatan DANA (JUTA RUPIAH)
BLUD 2017 USULAN
1 2 3 4
A
BLUD RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM
24.000.000.000 24.000.000.000
JUMLAH 24.000.000.000 24.000.000.000
Bab VI Penutup 23
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Rencana Kerja (Renja) Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum tahun 2016 merupakan
dokumen perencanaan yang berpedoman pada Rencana Stratejik (Renstra) Rumah Sakit
Jiwa Sambang Lihum dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Provinsi
Kalimantan Selatan tahun 2016-2020.
2. Rencana Kerja (Renja) Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum tahun 2016 menjadi acuan
dan pedoman kerja manajemen Rumah Sakit dalam mengelola Rumah Sakit sehingga
terlaksana program dan kegiatan yang direncanakan secara efektif dan efisien.
3. Rumah Sakit sangat optimis tentang perkembangan Rumah Sakit dalam jangka waktu
mendatang dengan telah menjadi Rumah Sakit Type A dan telah dibukanya layanan-
layanan unggulan
4. Pengembangan Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum sesuai dengan Kebijakan Pemerintah
Provinsi melalui Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan yang menetapkan Rumah Sakit
Jiwa Sambang Lihum menjadi pusat Rujukan Kesehatan Jiwa dan Ketergantungan obat.
B. SARAN
- Komponen RS terus melakukan konsolidasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak luar
untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang ada.
- Agar RS dapat membentuk Komite Mutu atau tim pengendali mutu yang bertugas
menyusun program peningkatan mutu dan mengkoordinasikan pelaksanaan program di
berbagai unit kerja serta melakukan evaluasi pelaksanaan program dan membuat laporan
dan rekomendasi sebagai tindak lanjut.
Top Related