Nama: Russy Novita Andriani
Minat: Ilmu Kedokteran Keluarga
NIM:
SOAL TAKEHOME ASSIGNMENT
(Spesialis Dokter Keluarga)
1. Jelaskan manfaat memahami filsafat lebih dahulu sebelum mengikuti
pendidikan ilmu kedokteran (Sarjana dan Profesi) demikian pula sewaktu
melaksanakan pelayanan kesehatan di masyarakat (promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif)
2. Ada ungkapan medicine is science and art. Jelaskan pendapat anda tentang
makna ungkapan tersebut sewaktu melakukan praktek kedokteran di
masyarakat.
3. Jelaskan perbedaan dan kesamaan antara : disiplin-----etika medik------hukum
dalam praktek kedokteran
Jawaban:
1. Rosenberg menulis “ Philosophy deals with two sets of questions: First,
the questions that science – physical, biological, social, behavioral –.
Second, the questions about why the sciences cannot answer the first lot
of questions”. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa filsafat dibagi
dalam dua buah pertanyaan utama, pertanyaan pertama adalah persoalan
tentang ilmu (fisika,biologi, social dan budaya) dan yang kedua adalah
persoalan tentang duduk perkara ilmu yang itu tidak terjawab pada
persoalan yang pertama. Dari narasi ini ada dua buah konsep filsafat yang
senantiasa dipertanyakan yakni tentang apa dan bagaimana. Apa itu ilmu
dan bagaimana ilmu itu disusun dan dikembangkan. Ini hal sangat
mendasar dalam kajian dan diskusi ilmiah dan ilmu pengetahuan pada
umumnya, yang satu terjawab oleh filsafat dan yang kedua dijawab oleh
kajian filsafat ilmu. Begitu juga dalam mempelajari dunia kedokteran,
sebaikanya kita mempelajari dan memahami terlebih dahulu dari mana
ilmu itu tersebut? Mengapa harus dipelajari? Mengapa harus dipelajari?
Bagaimana ilmu kedokteran dikembangkan? Sehingga dokter dapat
memahami landasan historis-filosofis dari disiplin ilmu kedokteran.
Dengan mempelajari hal tersebut maka kita akan dapat memahami
alasan sehingga ketika menjalani proses pendidikan kita akan sungguh-
sungguh. Bukan sekedar belajar tanpa memahami konsep dasarnya
apalagi kita akan berhadapan dengan pasien nanti ketika sudah praktek.
Memahami filsafat ilmu diperlukan di tengah perkembangan IPTEK ini
sehingga dokter akan menyadari keterbatasan ditinya sehingga tidak
terperangkap dalam sikap arogansi intelektual. Filsafat ilmu dapat melatih
kebiasaan dan kebijaksanaan untuk memandang dan memecahkan
persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam praktek keseharian ketika sudah menjadi dokter,
pemahaman filsafat ilmu membangun pola berpikir dokter radikal (berpikir
sampai ke akar-akarnya), holistik dan sistematis. Seorang dokter harus
mampu melakukan pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Ketika menemui pasien Hipertensi, dokter harus mampu mengedukasi
pasien mulai dari pola makan dan olahraga, memberikan terapi yang tepat
sesuai guideline, serta menjaga kondisi pasien tetap stabil dan mencegah
terjadinya komplikasi.
Berdasarkan beberapa pustaka menyebutkan Ilmu kedokteran adalah suatu ilmu
dan seni yang mempelajari tentang penyakit dan cara-cara penyembuhannya.
Menurut Hedge (2009), kedokteran adalah ilmu terapan, sedangkan seni adalah
prakteknya. Hal tersebut memang saya hadapi setelah 2 tahun praktek. Setiap hari
dokter dihadapkan oleh berbagai macam pasien yang memiliki karakter ber
sehingga menuntut dokter untuk memahami seluruh karakter yang dimiliki oleh
pasien-pasiennya. Interaksi antara dokter dan pasien adalah salah satu seni yang
harus dimiliki oleh dokter.
Rogers (2006) menyatakan bahwa, kadang kedokteran dapat dianggap sebagai ilmu
pengetahuan, kadang dapat dianggap sebagai seni, objek ilmu kedokteran adalah
untuk mempelajari penyakit.
Kedokteran adalah seni berdasarkan ilmu pengetahuan. Seorang dokter tetap
membutuhkan Evidence Based Medicine (EBM) dalam praktekknya. Seni
pengobatan tetap sama dan menjadi pondasi yang kuat dalam praktek dokter. Hal ini
permanen dan telah berkembang selama berabad abad berdasarkan nilai-nilai
kemanusiaan dan intuisi. Dorongan tersebut untuk mengatasi kecemasan pasien
dan menghibur pasien dalam setiap keadaan.
Menurut saya, seni dalam dunia kedokteran itu berarti the art of caring and comfort,
apapun diagnosisnya, dokter harus dapat memberikan perhatian dan kenyamanan
bagi setiap pasien. Karena hal itu yang sebenarnya dibutuhkan oleh setiap pasien.
Hal tersebut dapat menimbulkan kepercayaan pada pasien, jika pasien percaya,
maka ia akan mematuhi dokter, jika pasien tdk percaya, dia tidak akan melakukan
apa yang diedukasikan sehingga pengobatan tidak optimal. Penerapan ilmu tanpa
dilandasi pemahaman dan sifat-sifat kemanusian tidak akan optimal, berguna dan
dapat merugikan pasien.
Saunders (2004), seni bukan hanya bagian dari humaniora medis, tetapi merupakan
bagian integral kedokteran sebagai ilmu terapan, yang sering disebut dengan
“doktrin emipiris standar”
Kedokteran adalah ilmu terapan, dan prakterknya adalah sebuah seni.
Hegde BM. Science and the art of medicine, Journal of Indian Academy of Clinical
Medicine. 2009;4:1–3. Available at:www.indegene.com/main/issues/indlsses11.asp (Date of Access:
23 Januari 2016)
Mahajan KC. Practice of medicine is an art, not all “Science”, Website of Sir Gangaram Hospital, and
New Delhi. (2006). Available at: http://www.w3.org/1999/xlink"
xlink:href="http://sgrhcom/acad/practicemedicinehtm. (Date of Access: 21 Januari 2016)
Top Related