UNIVERSITAS SERANG RAYA FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INDUSTRY
KULIA KERJA PERAKTEK
Loading Please...wait...
ASSALAMUALAIKUM . WR . WB
IDENTITAS PENELITI
♣ PENELITI : DEDE FAISHAL
♣ KELAS : A1
♣ JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI
♣ SEMESTER : 7 (TUJUH)
♣ TTL : SERANG, 24 NOVEMBER 1993
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
PT. Krakatau Steel (Persero). Tbk
Jurusan Teknik Industry Fakultas Teknik Universitas Serang Raya
KULIAH KERJA PRAKTEKJUDUL
TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA MESIN
CONTINOUS TANDEM COLD MILL DI PABRIK COLD
ROLLING MILL (CRM) DENGAN MENGGUNAKAN METODE
OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT.
KRAKATAU STEEL (Persero). Tbk
KOTA
PT. Krakatau Steel (Persero), Tbk Cilegon merupakan salah satu perusahaan yang
memproduksi baja yang terdapat di Indonesia. Salah satu pabrik di PT. Krakatau Steel (Persero), Tbk
yang menghasilkan produk yakni pabril Cold Rolling Mill (CRM) yang memproduksi dua jenis produk
yaitu CRC yang berbentuk coil yang berbentuk gulungan dan CRS yang berbentuk sheet atau lembaran.
Dalam usaha untuk mempertahankan mutu dan meningkatkan kinerja pabrik, salah satu
faktor yang harus diperhatikan adalah masalah perawatan (maintenance) fasilitas produksi. Fasilitas
produksi disini berupa komponen mesin yang harus dipertahankan agar kondisinya sama dengan ketika
masih baru, atau setidaknya berada dalam kondisi yang wajar untuk melakukan operasi. Mesin
merupakan komponen utama dalam proses produksi. Apabila suatu mesin mengalami
kerusakan/breakdown, maka proses produksi juga akan terpengaruh, dan akan berakibat pada gagalnya
menghasilkan produk. Paling fatal adalah jika mesin tidak bisa berfungsi, maka proses produksi tidak
akan bisa berjalan.
Latar Belakang MASALAH
Setelah dilakukan pengamatan di PT. Krakatau Steel (Persero)
pada bagian departement maintenance maka itu dapat latar
belakang perumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem maintenance yang tepat di terapkan pada
pabrik Cold Rolling Mill (CRM) di PT. Krakatau Steel
(Persero), Tbk
2. Menganalisa mesin Continuous Tandem Cold Mill (CTCM)
mulai dari Kesiapan mesin, Performa mesin dan Quality
Rata Rata keluaran dari mesin dengan menggunakan metode
Overall Equipment Effectiveness (OEE)
Perumusan Masalah
Adapun tujuan dilakukannya Kuliah Kerja praktek di PT.
Krakatau Steel (Persero), Tbk adalah sbagai berikut :
1. Untuk mengetahui sistem Maintenace yang di terapkan
pada pabrik Cold Rolling Mill (CRM) di PT. Krakatau
Steel (Persero), Tbk
2. Untuk mengetahui pengaruh Total Produktive
Maintenance pada mesin Continuous Tandem Cold
Mill (CTCM)
Tujuan
Batasan MasalahBatasan masalah dalam menganalisis perencanaan kapasitas
produksi baja ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya dilakukan terhadap jenis- jenis produk baja
pada pabrik CRM di PT. Krakatau Steel Cilegon (Persero), Tbk.
2. menganalisa bagaimana pengaruh Total Produktive Maintenance
terhadap produktivitas mesin Continuous Tandem Cold Mill
(CTCM) di PT. Krakatau Steel Cilegon (Persero), Tbk.
3. Pendekatan metoda dan pembahasan yang dilakukan dalam
pelitian ini hanya melingkupi pendekatan TPM Indeks dan
metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) sebagai
perhitungan
PT. Krakatau Steel Loading Please...wait...
Visi
perusahaan baja terpadu dengan keunggulan kompetitif untuk
tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan menjadi
perusahaan terkemuka di dunia. (An integrated steel company
with competitive edges to grow continuously toward a leading
global enterprise).
Misi
Menyediakan produk baja bermutu dan jasa terkait bagi
kemakmuran bangsa. (Providing the best-quality steel products
and related services for the prosperity of the nation).
Visi dan Misi Perusahaan
Struktur Organisasi
Direktur Utama
Direktur Logistik Direktur Produksi & Teknologi Direktur Pemasaran Direktur Keuangan
Assisten to Direktur Utama
Head Of Internal Audit
Manager Health, Safety &
Environtment
General Manager Rolling Mill
General Manager Iron & Steel Making
General Manager SCM & Quality
Assurance
General Manager Accounting
General Manager Subsidiaries
Company
General Manager Sales
General Manager Marketing
General Manager Research & Technology
Corporate Secretary
General Manager Procurement
General Manager Inventory & Master
Data
General Manager Corporate Finance
General Manager Central Maintenance
& facilities
Direktur SDM & Pengembangan Usaha
General Manager Human Capital
Planning & Development
General Manager Security & General
Affair
General Manager Program
Management Office
Manager Community
Development
Manager GCG & Risk Management
Lay Out Krakatau Steel
Denah PT. Krakatau Steel(Sumber : PT. Krakatau Steel)
Aluar Produksi Baja Krakatau Steel
Aliran Proses Produksi PT. Krakatau Steel(Sumber : PT. Krakatau Steel)
Tugas KhususLoading Please...wait...
Alur Produksi Pabrik CRM
Proses Produksi Pabrik Baja Lembaran Dingin(Sumber : PT. Krakatau Steel)
Mesin Tandem Cold Mill
Landasan Teori
Maintenance adalah Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh divisi produksi perusahaan manufaktur hingga menuntut mereka bagaimana melaksanakan proses produksi seefisien dan seefektif mungkin tanpa adanya pemborosan waktu akibat kerusakan mesin. Fungsi pemeliharaan bukanlah suatu pemborosan tetapi merupakan suatu bentuk investasi dalam sistem manufaktur yang maju. Investasi ini akan menghasilkan peningkatan kualitas, keamanan, kehandalan, fleksibilitas dan waktu tunggu ( Teresko, 1992 ).
Menurut Nakajima (1988) TPM ( Total Productive Maintanance ) adalah suatu program untuk pengembangan fundamental dari fungsi pemeliharaan dalam suatu organisasi, yang melibatkan seluruh SDM-nya. Jika di implementasikan secara penuh., TPM secara dramatis meningkatkan produktivitas dan kualitas, dan menurunkan biaya. TPM merupakan pemeliharaan produktif yang dilaksanakan oleh seluruh karyawan melalui aktivitas kelompok kecil yang terencana.
Cont’ Dari landasan teori yang terkemuka terhadap penelitian terdahulu, lalu standarisasi
yang di pakai oleh JIPE ( jepang institue of planning engginering) nilai OEE dari mesin
dapat mempengaruhi kinerja produksi, oleh sebab itu penelitian pada KKP ini hanya
akan meneliti seberapa besar nilai OEE terhadap mesin Tandem Cold Mill di pabrik
Cold Rolling Mill salah satu prusahaan yang memproduksi di PT Krakatau Steel.
Sperti yang dikutip dari penelitian terdahulu oleh Roland Sukwandi Apabila
perawatannya baik, maka unit produksi akan berjalan dengan lancar dan tujuan
perusahaan mendapatkan laba yang optimal pun akan tercapai
Pengumpulan Data
Cont’ Data yang digunakan pada
penelitian ini bedasarkan data historis yang ada pada database perusahaan, di gunakan untuk melakukan perhitungan Overall Equipment Effectiveness adalah data utilisasi dan data output dari mesin Continous Tandem Cold Mild (CTCM) periode januari 2013 - desember 2013.
Pengolahan Data
AVAILIABILITY MESIN CONTINOUS TANDEM COLD MILD (CTCM) PERIODE JANUARI 2013 - DESEMBER 2013
BULANDATA LODING TIME (MENIT) DOWNTIME (MENIT) AVAILIABILITY
AVAILIABILITY (%) HEAVY MEDIUM LATE HEAVY MEDIUM LITE HEAVY MEDIU
MLAT
EJANUARI 3845 18600 1583 5456 26401 2246 70% 70% 70% 70%
FEBRUARI 2984 15194 932 3714 18913 1160 80% 80% 80% 80%MARET 2847 20671 797 3609 26199 1010 79% 79% 79% 79%APRIL 3927 9372 1396 4855 11584 1726 81% 81% 81% 81%
MEI 3004 15711 321 3599 18822 395 83% 83% 81% 83%JUNI 5261 15308 385 6193 18019 454 85% 85% 85% 85%JULI 3571 16600 199 4910 22823 274 73% 73% 73% 73%
AGUSTUS 3825 16274 754 4953 21070 975 77% 77% 77% 77%SEPTEMBE
R 3261 10057 327 3806 11738 382 86% 86% 86%86%
OKTOBER 4294 15444 977 5505 19800 1253 78% 78% 78% 78%NOVEMBER 3658 13343 1597 4293 15658 1874 85% 85% 85% 85%DESEMBER 3989 11979 1455 5127 15395 1870 78% 78% 78% 78%
JUMLAH 44466 178553 10723 56020 226422 13619 79% 79% 79% 79%
Availiability Rate =
Availiability Rate
Cont’
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1260%
65%
70%
75%
80%
85%
90% Berdasarkan table hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa tingkat Availability untuk mesin Continous Tandem Cold Mild pada periode januari 2013 - desember 2013 adalah tidak ideal, karena nilai availability mesin dibawah standar yang ditetapkan oleh Japan Institute Of Plant Maintenance yaitu ≥ 90 %., rendahnya nilai ketersedian (Availability) mesin disebabkan karena rendahnya nilai opration time sehingga dapat menyebabkan nilai OEE akan menurun dan produktivitas mesin Continous Tandem Cold Mild dapat menurun.
PERFORMANCE EFFICIENCY MESIN CONTINOUS TANDEM COLD MILD (CTCM) PERIODE JANUARI 2013 - DESEMBER 2013
BULAN
DATA LODING TIME (MENIT)
Ideal Cycle Time
(Menit/Ton)
DATA LODING TIME (MENIT)
PERFORMANCE EFFICIENCY
PERFORMANCE (%)
HEAVYMEDIU
M LATE HEAVYMEDIU
M LATE HEAVYMEDIU
MLAT
E
1 4482 21689 1845Heavy
0.44375
3845 18600 1583 52% 52% 52% 52%2 3644 18554 1138 2984 15194 932 54% 54% 76% 62%3 3817 27708 1068 2847 20671 797 59% 59% 84% 68%4 3518 8394 1250 3927 9372 1396 40% 40% 56% 45%5 4301 22495 460
Medium
0.51875
3004 15711 321 74% 64% 90% 76%6 6901 20079 505 5261 15308 385 58% 58% 82% 66%7 4915 22846 274 3571 16600 199 61% 61% 86% 69%8 4951 21062 976 3825 16274 754 57% 57% 81% 65%9 4244 13086 426
Lite
0.625
3261 10057 327 81% 58% 81% 74%10 5145 18506 1171 4294 15444 977 53% 53% 75% 60%11 4245 15485 1853 3658 13343 1597 51% 51% 73% 59%12 5099 15310 1859 3989 11979 1455 57% 57% 80% 64%
JUMLAH
4605.16667
18767.8333 1068.75 44466 178553 10723 76% 55% 76% 63%
Cont’
Performance Efficiency =
Performance Efficiency
Cont’
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1240%
45%
50%
55%
60%
65%
70%
75%
80%Berdasarkan table hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat Performance Efficiency untuk mesin Continous Tandem Cold Mild pada periode januari 2013 - desember 2013 adalah tidak ideal, karena nilai Performance Rate mesin dibawah standar yang ditetapkan oleh Japan Institute Of Plant Maintenance yaitu ≥ 95 %., rendahnya Performance Efficiency mesin disebabkan karena rendahnya nilai opration time
QUALITY RATE mesin CONTINOUS TANDEM COLD MILD (CTCM) PERIODE JANUARI 2013 - DESEMBER 2013
BULANPROSES AMOUNT (MENIT) DEFECT AMOUNT (MENIT) QUALITY RATE (%)
QUALITY RATE (%)HEAVY MEDIUM LATE HEAVY MEDIUM LATE HEAVY MEDIU
MLAT
EJANUARI 4482 21689 1845 2271 4367 934 71% 279% 51% 67%
FEBRUARI 3644 18554 1138 1706 7940 729 53% 43% 64% 53%
MARET 3817 27708 1068 2359 19635 534 38% 70% 50% 53%
APRIL 3518 8394 1250 1900 5876 889 45% 70% 71% 62%
MEI 4301 22495 460 2260 16261 272 47% 72% 59% 59%
JUNI 6901 20079 505 4067 15767 200 41% 78% 39% 53%JULI 4915 22846 274 3225 14888 188 66% 65% 68% 66%
AGUSTUS 4951 21062 976 3151 1321 544 65% 62% 61% 63%
SEPTEMBER 4244 13086 426 2656 8843 261 62% 67% 61% 63%
OKTOBER 5145 18506 1171 3291 14776 828 64% 80% 72% 72%
NOVEMBER 4245 15485 1853 3041 12570 1104 28% 81% 60% 56%
DESEMBER 5099 15310 1859 1557 12539 983 73% 82% 53% 69%
JUMLAH 4605.1667 18767.833 1068.75 33284 134783 7466 Heavy 61% 60%
Cont’
Quality Rate =
Quality Rate
Cont’
Berdasarkan table hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat Quality Rate untuk mesin Continous Tandem Cold Mild pada periode januari 2013 - desember 2013 adalah tidak ideal, karena nilai Quality Rate mesin dibawah standar yang ditetapkan oleh Japan Institute Of Plant Maintenance yaitu ≥ 99 %., rendahnya Quality Rate mesin disebabkan karena rendahnya nilai opration time sehingga dapat menyebabkan nilai OEE akan menurun dan produktivitas mesin Continous Tandem Cold Mild dapat menurun.1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
40%
45%
50%
55%
60%
65%
70%
75%
Cont’
OEE MESIN CONTINOUS TANDEM COLD MILD (CTCM) PERIODE JANUARI 2013 - DESEMBER 2013
BULAN Availiability (%) Performance (%)
Quality Rate (%)
HASIL HITUNG OEE
JANUARI 0.70 0.52 0.67 24%FEBRUARI 0.80 0.62 0.53 35%
MARET 0.79 0.68 0.53 39%APRIL 0.81 0.45 0.62 23%
MEI 0.83 0.76 0.59 50%JUNI 0.85 0.66 0.53 42%JULI 0.73 0.69 0.66 36%
AGUSTUS 0.77 0.65 0.63 36%SEPTEMBER 0.86 0.74 0.63 51%OKTOBER 0.78 0.60 0.72 32%
NOVEMBER 0.85 0.59 0.56 36%DESEMBER 0.78 0.64 0.69 35%
JUMLAH 0.79 0.63 0.60 36%
Overall Equipment Effectiveness
Fish Bone Diagram AnalisisFaktor penyebab cacat Penyebab Tindakan
Mesin Umur mesin yang telah melawati masa ekonomis
Mesin sering rusak Lakukan perbaikan sesuai jadwal dan sebelum rusak agar saat operasi mesin sudah siap, atau di adakan study kelayakan terhadap mesin
Persiapan spare part kurang
Prosedur penggantian komponen mesin tidak berjalan lancar
Seharusnya bagian gudang harus menyediakan spare part bagian bagian dari mesin yang saat di perlukan sudah ada
Manusia Tidak adanya training tentang perawatan mesin dengan strategi TPM
Kurang mendapat pengetahuan dari perusahaan
Seharusnya atasan atau perusahaan memberikan training terhadap oprator untuk mendapatkan qualitas maintenance yang baik
Kurang kesadaran atau kepedulian dari operator
Tidak sesuai dengan sop Hendaknya peranan atasan ditingkatkan dengan memperbaiki dan menjaga kesejahteraan hidup serta kondisi moral para operator agar tingkat kesdaran nya lebih besar
Metode Proses penyetingan fork lift kurang baik
Persiapan yang kurang Tidak semua mekanik menguasaiatau memahami mesin
Kegiatan maintenance kurang berjalan baik
Perawatan tidak sesuai dengan umur mesin atau dengan jadwal
seharusnya membuat jadwal perawatan yang sesuai dengan keadaan mesin dan harus peranan kedisiplinan atasan dalam penerapan nya
Lingkungan Areal maintenance kurang cukup bersih
Areal maintenance yang kurang bersih mengakibatkan kecerobohan oprator baik dalam dalam merawat peralatan
Perusahan seharusnya memperkirakan sebelumnya areal maintenance agar mekanik leluasa dalam memperbaiki harus adanya tata letak yang baik
Cont’
Kesimpulan
Hasil perhitungan OEE pada mesin CTCM di pabrik CRM menunjukkan nilai yang rendah Menurut standar Japan Institute of Plant Engineers (JIPE) dengan nilai OEE 36%, hal ini menunjukkan kinerja mesin CTCM sudah cukup baik bila kita bandingkan terhadap umur mesin yang sudah bisa dibilang melewati umur ekonomisnya yaitu 20 tahun. Kini mesin TCM telah berusia sekitar ± 27 tahun. Pada dasarnya perhitungan OEE terhadap kesiapan mesin, performa mesin dan quality rate produk terbilang baik.
Tingkat Overall Equipment Effectiveness tertinggi adalah ketika mesin TCM memproduksi Coil dengan ukuran Heavy, karena dipengaruhi oleh volume produksi yang tinggi dan mempunyai tingkat performance yang terbilang tinggi terhadap umur mesin itu sendiri, dengan nilai OEE 56%. Jadi dapat dikatakan Manajeman Perawatan terhadap mesin TCM cukup baik, namun tetap perlu adanya perawatan secara preventif, dikarenaka umur mesin yang sudah melalui umur ekonomisnya.
Kesimpulan khusus
Cont’
Variabel-variabel perhitungan OEE berpengaruh sangat nyata terhadap tingkat produktifitas suatu mesin dan ke ikut sertaan seluruh pihak mulai dari Levet Bottom Management sampai Level Top Management, dalam penerapan konsep TPM dengan mencanangkan 5R di setiap lini produksi dan perawatan secara Preventif, yang akan memeberikan nilai tambah terhadap suatu mesin meskipun pada dasarnya mesin telah melewati umur ekonomisnya, seperti dikutip oleh Nakajima (1988) TPM ( Total Productive Maintanance ) adalah suatu program untuk pengembangan fundamental dari fungsi pemeliharaan dalam suatu organisasi, yang melibatkan seluruh SDM-nya. Jika di implementasikan secara penuh., TPM secara dramatis meningkatkan produktivitas dan kualitas, dan menurunkan biaya. TPM merupakan pemeliharaan produktif yang dilaksanakan oleh seluruh karyawan melalui aktivitas kelompok kecil yang terencana. Dibandingkan dengan yang belum menerapkan strategi TPM Secara umum, dengan penerapan strategi TPM yang konsisten dan benar, maka semua kinerja produksi akan berjalan dengan lancer berkurangnya proses terjadinya breakdown.
Kesimpulan Umum
Lampiran
SLAB KP
HRC
CPL
CTCM
ECL-1
CAL
BAF
GD 5 yard
ECL-2
packing
softGUDANG COIL
SOFTFH
PRPREC
Pick oil
SOFT
TPM
SHR
REC
PRP
Gudang N3 yard
Gudang N4 yard
Max LT = 1 tahun
- Exp roll- import KP- import non KP
Gudang N1 yardKapasitas + 82 ribu / ton
Kap 975.500 ton pertahunsize 1,8 – 6 mm
BSISize > 0,4 mm (FH)LT 18 -36 jamLT 1 minggu
picking
picking
picking
0,63 x 2000
TB > 0,6 mm
TB < 0,6 mm
Part colding
SOFT
FH
N7 yard
TB < 0,4 mm
TB < 0,4 mm
FH
Jenis produk - PO (hari) = L (2,25mm), L (>2,75mm)
- AS (BSI) L = (0,2mm), 12,54 m / ton - Soft M = (> 0,2 mm <0,6 mm) – 8,07 m / coil - Full Hard = (> 0,6 mm)
- Prepare – kondisi cold harus rapih – kepala coil H = > 2,25
L = < 2,25- Proses picking – rinsing – dry – charp shek – oiling
FH
- finishing – recoiler – cutting – dilihat
Flow Chart Proses Mulai Dari Kedatangan Bahan Baku Hingga Menuju Gudang Penyimpanan Akhir
- Handling – packing
Kap 907.500 ton per tahun Gudang N2 yard
Lt = 6 hari 1 hari = drayen
4 hari Oiling
LT 8 jam N6 yard
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEKPT. Krakatau Steel (Persero). Tbk
Jurusan Teknik Industry Fakultas Teknik Universitas Serang Raya
SARAN Evaluasi penjadwalan mesin untuk beroprasi dan penjadwalan
maintenance serta menerapkan Total Preventif Maintenance guna menghindari breakdown diwaktu produksi.
Sebaiknya penggantian komponen mesin dilakukan sebelum komponen tersebut benar-benar dinyatakan rusak sehingga tidak terlalu menggangu waktu produksi.
Melakukan kajian terkait bahan baku yang digunakan, sebagai acuan atau upaya untuk menghindari penyebab Defect Product .
Penanaman fundamental konsep TPM terhadap Manajemn Prawan dan Produksi tempat terjadinya proses, dan konsisten terhadap konsep TPM secara berkala dan Continous.
Pengontrolan proses produksi secara berkala dengan mengembangkangkan aktifitas kelompok kecil (AKK) dan menerapkan QC disetiap lini produksi, dengan AKK tersebut sebagai anggotanya untuk upaya penunjang peningkatan kualitas dan kapabilitas mesin sehingga permasalah performance mesin yang sudah menurun lantaran umur mesin yang telah lewat masa ekonomisnya dapat terselesaikan tanpa perlu adanya biaya tambahan takterduga (overhaul) ketika proses sedang berlangsung.
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEKPT. Krakatau Steel (Persero). Tbk
Jurusan Teknik Industry Fakultas Teknik Universitas Serang Raya
Sekian Dan Terimaksih Atas WaktunyaPeneliti Sangat Mengharapkan
Saran - Saran Yang MendukungUntuk Penelitiaan Selanjutnya
Sekian Dan Terimaksih Atas Waktunya
Top Related