STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS E-COMMERCE ZEN
ROOMS SYARIAH DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh
Elfira Libyani Putri
NIM. 1113051000201
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H / 2018 M
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah penulis skripsi dengan judul
“Strategi Marketing Public Relations e-Commerce Zen Rooms Syariah dalam Menarik
Minat Konsumen.” dengan ini menyatakan bahwa:
a) Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata satu (S1) di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b) Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
c) Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya atau
merupakan hasil orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang
berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikianlah pernyataan ini dibuat, diharapkan dapat dipergunakan dengan
semestinya. Terima Kasih.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Ciputat, 22 Oktober 2018
Penulis
Elfira Libyani Putri
1113051000201
iv
ABSTRAK
Elfira Libyani Putri
1113051000201
Strategi Marketing Public Relations e-Commerce Zen Rooms Syariah dalam Menarik
Minat Konsumen
Zen Rooms adalah perusahaan e-commerce yang menyediakan jaringan
hotel berbudget di Indonesia. Di era global saat ini, pariwisata perhotelan telah
menjadi salah satu sumber pendapatan negara. Di Indonesia dengan mayoritas
penduduk muslim, hotel syariah terbilang kalah peminatnya dengan hotel
konvensional. Maraknya hotel konvensional berbudget membuat hotel syariah
harus ekstra mempromosikan produknya. Memasarkan hotel syariah merupakan
bagian dari tugas Public Relations. Praktisi Public Relations membutuhkan
strategi pemasaran yang baik dan cermat serta media yang dapat membantu
terciptanya kegiatan pemasaran tersebut.
Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui Strategi Marketing Public
Relations e-Commerce Zen Rooms Hotel Syariah dalam Menarik Minat Konsumen.
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah konstruktivisme
dimana peneliti melakukan penelitian dengan Public Relations agar dapat
merekonstruksi realitas yang ada. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif,
dengan sifat penelitian deskriptif melalui observasi non partisipasi, wawancara
dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa strategi yang digunakan Zen Rooms
dalam memasarkan properti syariah adalah strategi Pull, Push, dan Pass dari
Thomas L. Harris. Pertama, Pull Strategy dengan memaksimalkan customer
relations. Kedua, Push Strategy yaitu dengan publikasi, promosi, serta
endorsment. Ketiga, Pass Strategy dengan memberikan award kepada loyal
customers dan reward kepada konsumennya. Dan dalam memasarkan hotel
syariah, Zen Rooms menggunakan media Public Relations internet yaitu melalui
media sosial Instagram, Facebook dan Twitter. Serta bekerjasama dengan
beberapa perusahaan e-commerce lainnya.
Kata kunci : strategi, Marketing, Public Relations, Hotel Syariah, E-commerce.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan
yang Maha Kuasa, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan segala Rahmat
dan kemudahan serta keberkahan yang berlimpah Alhamdulillah penulis bisa
menyelesaikan pendidikan sampai tingkat Strata Satu (S1). Shalawat serta salam
selalu dipanjatkan kepada baginda Rasulullah yang mulia Nabi besar Muhammad
SAW, para keluarganya, para sahabatnya dan pengikutnya yang setia dan
istiqomah hingga akhir zaman. Dengan do‟a usaha dan tekad yang kuat dan
perjalanan yang panjang, akhirnya penulis dapat menyelesaikan salah satu tugas
penting dan kewajiban sebagai mahasiswa setelah menimba ilmu di Fakultas Ilmu
Dakwah dan Komunikasi, walau jauh dari kesempurnaan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini penulis mendapat
bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materiil, oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
a) Dr. H. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dr. Suparto, PHd, M.Ed,
selaku Wakil Dekan Bidang Akademik. Dr. Hj. Roudhonah, M.A,
selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum. Dr. Suhaimi, M.Si,
selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.
b) Drs. Masran, M.A. selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam, serta Fita Faturakhmah, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
vi
c) Ibu Dr. Fatmawati, MA selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan arahan dan
bimbingan kepada penulis. Semoga beliau senantiasa dalam limpahan
rahmat Allah SWT.
d) Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi yang telah
memberikan begitu banyak wawasan, ilmu dan pengetahuan kepada
penulis. Semoga seluruh dosen dan guru-guruku berada dalam curahan
kasih sayang Allah SWT.
e) Orang tua tercinta dan terkasih, Ayahanda Ahmad Zailani dan Ibunda
Euis Hartiningsih yang selalu memberikan semangat, kasih sayangnya,
cinta, perhatian, nasihat dan bimbingannya bagi penulis. Dengan do‟a
dan ridho dari beliau lah semua ini dapat terwujud. Selalu meyakinkan
penulis dengan do‟a dan tekad yang kuat serta keridhoan orang tua,
jalan keberkahan selalu terbentang. Semoga Allah selalu memberikan
limpahan kasih sayang-Nya untuk mereka. Serta untuk kakakku
Muhammad Rezza Pahlepi dan adikku Muhammad Reihan Adilla dan
Muhammad Faqya Ramadha yang memberikan inspirasi, bantuan,
semangat, serta canda tawanya. Semoga Allah selalu menyatukan kita
semua dalam cinta- Nya.
f) Ibu Vidi Prima Lestari Putri selaku Head of Communication Zen
Rooms Indonesia dan Ibu Rizka Sherlyta Andini selaku Public
Relations Zen Rooms Indonesia, beserta jajarannya yang semuanya
senantiasa memberikan informasi serta nasihat-nasihatnya untuk dapat
menyempurnakan penelitian ini.
vii
g) Sahabat-sahabatku Putri, Winda, Farah, Ismi, April, dan Gabyla yang
semuanya selalu menghibur, setia, solid dan memberikan semangat,
motivasi dan canda tawanya. Untuk Wahyu Ario Wicaksono yang
selalu menemani, menyemangati, berbagi ilmu dan pengalaman,
memotivasi dan membantu penulis dalam banyak hal. Semoga langkah
ini senantiasa dalam ridho Allah SWT.
Akhirnya kepada Allah penulis kembalikan semoga semua yang telah diberikan
kepada penulis menjadi bermanfaat khususnya bagi penulis dan yang lainnya.
Ciputat, 22 Oktober 2018
Elfira Libyani Putri
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .......................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................... ii
ABSTRAK ................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
DAFTAR ISI .............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. x
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah................................ 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................... 8
D. Metodologi Penelitian ...................................................... 9
E. Tinjauan Pustaka ............................................................... 12
F. Sistematika Penulisan ...................................................... 13
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................. 16
A. Strategi .............................................................................. 16
1. Pengertian Strategi ..................................................... 16
2. Jenis Strategi .............................................................. 17
B. Marketing .......................................................................... 18
1. Pengertian Marketing ................................................. 18
2. Keterkaitan Marketing dan Public Relations ............. 20
ix
C. Public Relations ................................................................ 23
1. Pengertian Public Relations ....................................... 23
2. Fungsi dan Tujuan Public Relations .......................... 24
3. Strategi Public Relations ............................................ 27
D. Marketing Public Relations............................................... 29
1. Konsepsi Marketing Public Relations........................ 29
2. Strategi Marketing Public Relations .......................... 30
E. Hotel Syariah ..................................................................... 37
F. Toko Online ........................................................................ 40
BAB III GAMBARAN UMUM ZEN ROOMS ................................. 45
A. Sejarah Berdirinya Zen Rooms ......................................... 45
B. Motto Zen Rooms ............................................................. 48
C. Logo Zen Rooms ............................................................... 48
D. Visi dan Misi Zen Rooms ................................................. 48
1. Visi ............................................................................. 48
2. Misi ............................................................................ 48
E. Daftar Properti Zen Rooms Syariah di Indonesia ............. 49
F. Properti dan Fasilitas Zen Rooms ..................................... 51
G. Struktur Organisasi Zen Rooms ........................................ 52
H. Gambaran Tentang Marketing Public Relations Zen
Rooms ............................................................................... 53
I. Alur Pemesanan Hotel di Zen Rooms ............................... 56
x
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............... 57
A. Pull Strategy E-commerce Zen Rooms Syariah dalam Menarik
Minat Konsumen
B. Push Strategy E-commerce Zen Rooms Syariah dalam Menarik
Minat Konsumen
C. Pass Strategy E-commerce Zen Rooms Syariah dalam Menarik
Minat Konsumen
BAB V PENUTUP ............................................................................... 104
A. Kesimpulan ....................................................................... 104
B. Saran .................................................................................. 105
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 107
LAMPIRAN .............................................................................................. 110
xi
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 3.1 Logo Zen Rooms ........................................................ 48
2. Gambar 3.2 Properti Zen Rooms ................................................... 51
3. Gambar 3.3 Struktur Organisasi Zen Rooms ................................. 52
4. Gambar 3.4 Alur Pemesanan Hotel di Zen Rooms ........................ 56
5. Gambar 4.1 Events Zen Rooms ..................................................... 67
6. Gambar 4.2 Events Zen Rooms pada acara Air Asia Birthday ...... 68
7. Gambar 4.3 Acara kuis #PuasaSeruZenRooms ............................. 68
8. Gambar 4.4 Events Ramadhan yang bekerjasama dengan
www.rajakamar.com .................................................. 69
9. Gambar 4.5 Berita di Media Online ............................................... 71
10. Gambar 4.6 Media yang bekerjasama dengan Zen Rooms............ 72
11. Gambar 4.7 Pemberitahuan Live Siaran Zen Rooms di iRadio ..... 74
12. Gambar 4.8 Dokumetasi setelah wawancara di iRadio ................. 75
13. Gambar 4.9 Contoh kerjasama Zen Rooms dengan e-commerce
dan perusahaan Telekomunikasi dan Penerbangan .... 77
14. Gambar 4.10 Contoh kerjasama Zen Rooms dengan e-commerce
Online Shoping ........................................................... 77
15. Gambar 4.11 Endorsment dengan influencer muslimah .................. 79
16. Gambar 4.12 Zen Rooms Loyalty Program ..................................... 82
17. Gambar 4.13 Kompetisi tebak pemenang skor piala dunia ............. 83
18. Gambar 4.14 Kompetisi membuat pantun ....................................... 84
xii
19. Gambar 4.15 Games Zen Rooms ..................................................... 86
20. Gambar 4.16 Ucapan peringatan hari besar nasional ....................... 87
21. Gambar 4.17 Ucapan pada hari keagamaan ..................................... 87
22. Gambar 4.18 Review konsumen di website
www.zenrooms.com .................................................. 89
23. Gambar 4.19 Pertanyaan survey yang dikirimkan kepada
konsumen ................................................................... 90
24. Gambar 4.20 Ranking perusahaan startup hotel berbudget rendah . 91
25. Gambar 4.21 Data statistik pengguna aktif internet di Asia
tahun 2018 .................................................................. 92
26. Gambar 4.22 Data statistik pengguna media sosial di Indonesia
tahun 2018 .................................................................. 93
27. Gambar 4.23 Akun resmi Instagram Zen Rooms Indonesia ............ 94
28. Gambar 4.24 Akun resmi Twitter Zen Rooms Indonesia ................ 95
29. Gambar 4.25 Akun resmi Facebook Zen Rooms Indonesia ............ 95
30. Gambar 4.26 Instastory dan highlight Zen Rooms .......................... 98
31. Gambar 4.27 Tampilan promosi produk lain di #ZenRoomsID ...... 99
32. Gambar 4.28 Kolom caption pada Facebook .................................. 101
xiii
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Daftar properti syariah di Zen Rooms........................ 49
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia dewasa ini mengalami perubahan yang sangat mendasar,
baik dari bidang ekonomi, maupun dari sektor pariwisata. Di berbagai negara,
pariwisata saat ini telah mejadi fenomena sosial dan ekonomi yang menarik
hati, dimana kajian-kajian komunikasi menjadi ranah kajian yang paling
strategik ketika di tinjau dari fenomena tersebut.1 Di banyak kawasan, ranah
pariwisata telah mendukung sektor ekonomi di kawasan itu untuk tumbuh dan
berkembang.
Pariwisata modern terkait erat dengan pengembangan usaha-usaha
ekonomi dan ranah-ranah komunikasi serta mencakup semakin banyak
destinasi baru.2
Dinamika tersebut telah mengubah pariwisata menjadi
pendorong utama bagi kemajuan ekonomi-sosial suatu negara atau kawasan.
Pariwisata telah menjadi salah satu pemain utama dalam perdagangan
internasional, dan di beberapa negara khususnya negara berkembang,
pariwisata telah menjadi salah satu sumber pendapatan negara. Menurut
UNWTO (2012), “Hari ini, jumlah transaksi pariwisata sama atau juga
melebihi ekspor minyak, produk makanan atau mobil. Pariwisata telah
menjadi salah satu pemain utama dalam perdagangan internasional, dan
1 Burhan Bungin, Komunikasi Pariwisata (Tourism Communication): Pemasaran dan
Brand Destinasi, (Jakarta: Pranadamedia Group, 2015) H. vi. 2 Burhan Bungin, Komunikasi Pariwisata (Tourism Communication): Pemasaran dan
Brand Destinasi, (Jakarta) H. vi.
2
menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi kebanyakan negara-negara
yang sedang membangun. Pertumbuhan ini seiring dengan peningkatan
kepelbagaian dan persaingan di kalangan destinasi.” Pariwisata di negara-
negara berkembang telah menghasilkan manfaat ekonomi dan membangun
lapangan pekerjaan di banyak sektor. Hal ini yang memberi manfaat kepada
negara-negara berkembang untuk terus memajukan negaranya.
Berkembangnya industri pariwisata, khususnya dibidang perhotelan,
membuat daya saing perhotelan semakin meningkat. Hotel merupakan salah
satu bidang pariwisata yang mendapatkan perhatian lebih di sektor ini. Hal ini
dibuktikan dengan, seseorang jika ingin mengunjungi suatu tempat untuk
berlibur, bekerja atau sekedar singgah, mereka memerlukan sebuah
penginapan yang terbaik dikelasnya. Ketika seseorang ingin berlibur, hotel
akan menjadi bagian dari pengalaman berlibur mereka. Ketika seseorang
ingin kenyamanan dan kefokusan dalam bekerja, hotel yang mereka tempati
juga akan membantu memberikan kebutuhan tersebut. Bahkan ketika
seseorang hanya sekedar ingin singgah untuk beristirahat menghabiskan
malam, ia juga membutuhkan hotel yang nyaman. Maka dari itu hotel
memiliki peranan yang cukup penting.
Di Indonesia, berkembangnya pariwisata terutama dari bidang
perhotelan mendapat sambutan yang sangat baik, ini terbukti dari banyaknya
hotel baru yang bermunculan. Hotel-hotel itu pun hadir dengan menawarkan
segala kelebihannya masing-masing. Hal ini membuat persaingan di bidang
perhotelan ini semakin sengit. Setiap hotel pasti memiliki kelebihannya
3
masing-masing. Kelebihan itu lah yang akan dimanfaatkan menjadi strategi
yang baik untuk menarik perhatian pengunjung.
Pada saat ini prinsip syariah menjadi salah satu inovasi dalam bisnis
perhotelan. Prinsip syariah ini tentunya akan diterima oleh sebagian besar
masyarakat Indonesia. Seperti di ketahui, Indonesia merupakan negara
dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Menurut data yang terhimpun,
sebanyak 87,18% masyarakat Indonesia beragama Islam dan sebanyak 12,9%
dari total muslim di dunia, artinya jumlah muslim di Indonesia merupakan
yang tertinggi dari negara-negara di dunia dengan jumlah mencapai 207,2 juta
orang.3
Sehingga dalam melakukan kegiatan kesehariannya sudah
seyogyanyalah menggunakan Syariah Islam sebagai landasan dalam rangka
memenuhi kesejahteraan masyarakat. Syariah Islam, bukan hanya mengacu
kepada praktik-praktik ibadah mahdhah saja, namun juga mengatur tentang
praktik hubungan sesama manusia.
Namun hotel yang mengusung prinsip syariah di Indonesia masih
sangat jarang ditemukan keberadaannya. Prinsip syariah sebetulnya dapat
menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen, terutama bagi mereka yang
beragama Islam. Maka prinsip syariah ini dapat dijadikan ciri khas bagi suatu
hotel.
Saat ini perkembangan hotel dengan prinsip syariah belum menjadi
suatu bisnis yang populer namun bisnis ini di gadang-gadang dapat menjadi
suatu bisnis perhotelan yang meyakinkan. Peningkatan perkembangan hotel
3 Sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010. Diakses pada 01 November 2018. Pukul 14:45
WIB
4
berbasis syariah ini dikarenakan tingkat kesadaran masyarakat terhadap
syariah itu sendiri. Esensi dari syariah adalah menyingkirkan hal yang tidak
baik bagi manusia dan lingkungan. Tingkat kesadaran halal dan bersyariah
yang semakin meningkat membuat tuntutan terhadap fasilitas hotel dan usaha
pariwisata syariah juga meningkat.
Berbeda dengan Industri Perbankan Syariah, Standar Operasional
hotel syariah secara baku belum ada, tapi tidak menjadi suatu yang sangat
sulit pula untuk membuat suatu bisnis hotel sesuai dengan syariah. Karena
bisnis hotel adalah satu dari sekian banyak bisnis yang ada, dimana dalam
kaidah fiqh, bisnis dalam Islam (syariah) dibolehkan selama tidak ada dalil
(nash) yang melarangnya. Melalui Peraturan Gubernur (Pergub) yang
dikeluarkan pada Bulan Januari 2014, Provinsi DKI Jakarta mengatur tentang
Wisata Syariah di Ibukota tentang tata cara sertifikasi halal restoran dan non
restoran.4 Hal ini menunjukkan keseriusan Pemerintah DKI Jakarta untuk
melihat besarnya potensi Wisata Syariah ini, dimana Hotel Syariah
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Industri Wisata Syariah.
Dalam program Wisata Syariah yang dicanangkan oleh pemerintah,
baik oleh pemerintah pusat melalui Kemenparekraf maupun pemerintah
daerah, hotel-hotel yang ada akan disertifikasi oleh LPPOM MUI, mana yang
memenuhi unsur Syariah dan mana yang tidak. Sertifikasi hotel tersebut
dilihat dari cara penyediaan tempat dan alat shalat serta penunjuk arah kiblat
di kamar hotel, atau 7 penyajian makanan yang halal serta penyediaan
minuman non-alkohol di bar sebuah hotel. Sertifikasi itu menunjukkan betapa
4 Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 158 Tahun 2014.
5
penyediaan fasilitas dan sarana di hotel tersebut termasuk dalam kategori
Muslim Friendly, atau yang lebih dikenal dengan istilah “Ramah bagi Umat
Islam”.5
Salah satu e-commerce di Indonesia yang menyediakan hotel berbasis
syariah adalah Zen Rooms. Zen Rooms e-commerce yang bekerjasama
dengan beberapa hotel lalu menjualnya kembali melalui situs website ataupun
aplikasi yang dapat di unduh di smartphone. Awal mula Zen Rooms hanya
bergerak untuk memasarkan hotel konvensional saja, namun lama-kelaman
juga bekerjasama dengan beberapa hotel syariah yang dinamakan Zen Rooms
Syariah. Zen Rooms Syariah sendiri sudah tersebar di 5 kota besar di
Indonesia.6
Mengusung lebel syariah, tentunya Zen Rooms Syariah ini
memiliki sistem yang berbeda dengan Zen Rooms konvensional atau hotel
konvensional lainnya. Sistem ini merujuk pada budaya muslim dan norma-
norma keislaman, atau dalam arti kata lain, prinsip syariah diartikan bahwa
seluruh sistem pelayanan dan fasilitas yang diberikan hotel ini sesuai dengan
standar Islami perhotelan. Di mulai dengan makanan yang disajikan harus
bersertifikat halal, pelayanan bagi tamu, hingga adanya selesksi tamu secara
khusus.
Melihat potensi besar bahwa pariwisata syariah di Indonesia akan
menjadi suatu bisnis yang menjanjikan, Zen Rooms Syariah dengan percaya
diri memperkenalkan dirinya kepada masyarakat. Tidak tanggung-tanggung
Zen Rooms Syariah dengan percaya diri bekerjasama dengan hotel berlebel
5 Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Makanan Majelis Ulama Indonesia
(LPPOM MUI) dalam bisnis.com tahun 2014. 6 Company Profile Zen Rooms Indonesia.
6
syariah di 5 kota besar yang tersebar di Indonesia. Dimana anda akan dengan
mudah menemukan Zen Rooms Syariah ini diberbagai daerah di Indonesia.
Zen Rooms Syariah juga menjawab tuntutan masyarakat untuk mendapatkan
hotel yang nyaman, aman dan tentunya layak bagi keluarga. Zen Rooms
Syariah juga merupakan tempat singgah yang pas bagi mereka yang
membutuhkan segala sesuatu berbasis Islami. Zen Rooms Syariah hadir
dengan mengikuti syariat Islam, dimana laki-laki dan perempuan yang bukan
muhrimnya tidak diperkenankan tinggal bersama dalam satu kamar/ruangan.
Zen Rooms Syariah juga hanya meyediakan makanan dan minuman yang
halal, tidak menyediakan minuman beralkohol, serta tidak menyediakan
fasilitas bar. Hal ini sesuai dengan yang tertera di dalam Al-Qur‟an surat Al-
Isro ayat 32, Allah SWT berfirman:
ى ا تقزبىا ا ولا ا اٱلش ا اىاكا ۥ إحشة ـ ا وسا ءا ف
٢٣) سبيل
Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu
adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (Al Isro‟
32).
Dan surat Al-Maidah ayat 90, Allah SWT berfirman:
اا ه ي ااأ اي ي اه س ج ار م ل س ال او اب ص ال او ز س ي و ال او ز و خ ااال و ىااإ اآه يي ذ ال
ىىا ح ل ف ات ن ك ل ع ال ى ب ت اج اف اى ط ي االش ل و ع
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)
khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah,
adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu
agar kamu mendapat keberuntungan.”
7
Kegiatan pemasaran merupakan hal yang sangat dibutuhkan suatu
perusahaan untuk memperkenalkan bisnisnya. Konsep hotel syariah ini
memerlukan keahlian dari seorang Marketing Public Relations untuk
memasarkan hotelnya kepada masyarakat. Seorang Public Relations harus
dapat menjangkau aspek-aspek sosial dan kepentingan publik, karena Public
Relations bertugas sebagai jembatan antara perusahaan dan konsumen.
Zen Rooms mengakui bahwasanya hotel syariah di Indonesia masih
kurang di minati oleh masyarakat meskipun jumlah masyarakat muslim di
Indonesia terhitung sangat banyak. Jika dibandingkan antara Zen Rooms
konvensional dengan yang berbasis syariah secara sales hingga saat ini masih
lebih tinggi penjualan Zen Rooms konvensional. Kurangnya daya
pengetahuan masyarakat tentang prinsip hotel syariah membuat para
Marketing Public Relations yang di miliki hotel syariah ini harus sangat
bekerja keras.
Meskipun hotel syariah di Indonesia di gadang-gadang akan menjadi
bisnis yang berhasil, namun pada pelaksanaannya, para Marketing Public
Relations hotel syariah ini perlu ekstra bekerja keras untuk memberikan
informasi kepada masyarakat tentang prinsip hotel syariah itu sendiri. Para
Marketing Public Relations akan dibebankan dengan kendala-kendala dalam
perkembangan hotel syariah seperti masyarakat masih banyak yang
beranggapan bahwasanya hotel syariah sama dengan hotel konvensional
lainnya, belum adanya hukum agama yang jelas terhadap hotel syariah, belum
8
adanya dukungan dari organisasi masyarakat Islam, serta kurangnya fasilitas
yang dapat menarik perhatian masyarakat.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merasa perlu untuk
melakukan penelitian tentang “Strategi Marketing Public Relations E-
commerce Zen Rooms Syariah dalam Menarik Minat Konsumen”.
B. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH
1. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak meluasnya pembahasan
masalah, maka dilakukan pembatasan masalah. Penelitian ini difokuskan
pada Strategi Marketing Public Relations e-Commerce Zen Rooms Hotel
Syariah dalam Menarik Minat Konsumen.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis
merumuskan permasalahannya sebagai berikut:
a. Bagaimana Pull Strategy diterapkan oleh E-commerce Zen Rooms
dalam memasarkan hotel syariah?
b. Bagaimana Push Strategy diterapkan oleh E-commerce Zen Rooms
dalam memasarkan hotel syariah?
c. Bagaimana Pass Strategy diterapkan oleh E-commerce Zen Rooms
dalam memasarkan hotel syariah?
9
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
a) Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan diatas, tujuan dari penelitian ini
adalah:
a) Untuk mengetahui Pull Strategy yang digunakan e-commerce Zen
Rooms Hotel Syariah dalam menarik minat konsumen.
b) Untuk mengetahui Push Strategy yang digunakan e-commerce Zen
Rooms Hotel Syariah dalam menarik minat konsumen.
c) Untuk mengetahui Pass Strategy yang digunakan e-commerce Zen
Rooms Hotel Syariah dalam menarik minat konsumen.
d) Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Harapan penulis, tulisan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan untuk mempelajari secara langsung Strategi Marketing
Public Relations dan bentuk-bentuk komunikasi yang dilakukan oleh
e-commerce hotel yang berbasis syariah.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi, masukan
dan wacana ideal khususnya untuk penulis dan umumnya untuk
masyarakat luas yang terlibat dalam bidang komunikasi. Selain itu
juga dapat memberi masukan bagi akademis dan para Marketing
Public Relations tentang bagaimana Marketing Public Relations
menarik minat konsumen tehadap produk/jasa yang ditawarkan,
10
yang kemudian di realisasikan dalam bentuk tindakan yang konkret
dari konsep wacana yang disajikan.
D. METODOLOGI PENELITIAN
1. Paradigma Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paradigma
konstruktivisme. “Dalam pandangan konstruktivisme. Realitas yang ada
merupakan hasil konstruksi dari kemampuan berfikir seseorang.7 Perlu
tercipta interaksi antara peneliti dan yang diteliti, agar mampu
merekonstruksi realitas yang diteliti melalui metode kualitatif.8 Untuk itu
peneliti akan melakukan penelitian dengan Marketing Public Relations
E-commerce Zen Rooms Hotel Syariah agar mampu merekonstruksi
realitas yang ada.
2. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah, dimana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna dari pada generalisasi.9
“Bogdan dan Taylor yang dikutip Lexy J. Moleong mendefinisikan
metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
7 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, (jakarta: Bumi Aksara,
2013), H. 48. 8 Dr. Lexy J. Moleong, M. A., Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1997), H. 30. 9 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2005), H. 1.3dgb
11
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati.”10
Pada penelitian ini peneliti akan
mengamati dan berhubungan dengan Marketing Public Relations E-
commerce Zen Rooms Syariah melalui teknik pengumpulan data
wawancara, dokumentasi dan observasi langsung pada aktifitas
Marketing Public Relations yang terkait dengan Marketing Public
Relations E-commerce Zen Rooms Syariah dalam menarik minat
konsumen.
3. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah
Marketing Public Relations E-commerce Zen Rooms Hotel Syariah,
sedangkan objek penelitiannya adalah Strategi Marketing Public
Relations E-commerce Zen Rooms Hotel Syariah dalam Menarik Minat
konsumen.
4. Waktu dan Tepat Penelitian
Penulis melakukan penelitian pada bulan Oktober 2017 sampai
dengan selesai. Dilakukan di Sudirman Park. Jl. KH. Mas Mansyur Kav.
35, Karet, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, 10250.
5. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi non Partisipasi
Observasi non partisipasi dapat diartikan jenis observasi yang
dalam pelaksanaannya tidak melibatkan peneliti sebagai partisipasi
10
Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Offset, 2006) Cet. Ke-22. H. 3.
12
atau kelompok yang diteliti. Observasi yang di lakukan peneliti
dengan tidak turun langsung atau sebagai penonton dan bertujuan
untuk mengamati bentuk strategi Marketing Public Relations E-
commerce Zen Rooms Hotel dengan cara mengamati langsung
kegiatan yang dilakukan dalam memasarkan properti syariah.
2. Wawancara (interview)
Peneliti melakukan wawancara dengan cara tanya jawab
secara langsung maupun melalui surel dengan Head of
Communication Zen Rooms Indonesia dan Public Relations Zen
Rooms Syariah mulai dari tugas dan kegiatannya. Dengan tujuan
untuk mendapatkan informasi dan keterangan yang jelas mengenai
strategi yang dilakukan Marketing Public Relations Zen Rooms
Syariah dalam menarik minat konsumen sesuai dengan tujuan
penelitian ini. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara
berstruktur dan tidak berstruktur. Hal ini dimaksudkan untuk
memberikan kebebasan terhadap narasumber dalam memberikan
informasi dan menjawab pertanyaan peneliti. Namun tetap berfokus
pada topik yang dibahas atau diteliti.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mengalir
atau mengambil data-data dari catatan, dokumentasi, administrasi,
yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini dokumentasi
diperoleh dari perusahaan yang diteliti berupa hasil wawancara dan
13
foto kegiatan perusahaan.11
Dokumentasi merupakan salah satu
instrumen pengumpulan data yang sering digunakan dalam berbagai
metode pengumpulan data. Metode wawancara selalu dilengkapi
dengan penelusuran dokumentasi. Tujuannya untuk mendapatkan
informasi yang mendukung analisis dan interpretasi data, proses
pengumpulan dan pengambilan data berdasarkan tulisan-tulisan
berbentuk catatan, dokumen ataupun arsip-arsip yang berhubungan
dengan penelitian.
6. Teknik Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, penulis menganalisa data tersebut,
kemudian diambilah kesimpulan guna mencari jawaban dari pertanyaan
yang terdapat pada rumusan masalah. Dengan adanya kesimpulan maka
penelitian ini semakin terarah. Adapun teknik penulisan yang digunakan
berpedoman pada buku pedoman penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis,
dan disertasi).
7. Teknis Analisis Data
Dalam teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis
Miles dan Huberman. Miles dan Huberman dengan menggunakan
aktivitas dalam analisis data yaitu, reduksi data, paparan data, dan
penarikan kesimpulan.12
Pada tahap ini data-data yang diperoleh akan
diuji kevaliditasannya. Maka untuk mendapatkan data-data yang valid,
data-data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan
11
Nasution, Metodologi Research penelitian Ilmiah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003) H. 143. 12
Imam Gunawan, M. Pd, Metode Penelitan Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2013) H. 210.
14
teknik triangulasi. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan
sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu. Setelah itu data-data tersebut dikumpulkan dan dioleh
dan direvisi kembali menggunakan deskriptif analisis pendekatan
kualitatif.13
E. Tinjauan Pustaka
Dalam menentukan judul skripsi ini, penulis telah melakukan
peninjauan ke perpustakaan yang ada di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi maupun Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Setelah dilakukan peninjauan, telah banyak mahasiswa/i yang melakukan
penelitian mengenai Strategi Marketing Public Relations. Diantara hasil-hasil
penelitian tersebut, ada beberapa judul skripsi yang penulis jadikan sebagai
referensi, antara lain:
a) Strategi Komunikasi Public Relations Hotel Sofyan Betawi (Syariah)
dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Terhadap Tamu, yang diteliti oleh
Nadya Ramayani, jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, pada tahun
2013. Persamaan skripsi ini adalah membahas tentang strategi Public
Relations. Namun ia lebih memfokuskan pada mutu pelayanan terhadap
tamu. Perbedaannya juga terletak pada objek penelitiannya.
b) Strategi Marketing Public Relations Scarf Magazine dalam Meningkatkan
Oplah Penjualan, yang diteliti oleh Aidha Marinda Ayu, jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam, pada tahun 2016. Persamaan skripsi ini
13
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014), H. 125.
15
adalah lebih memfokuskan pada strategi Marketing Public Relations.
Sedangkan perbedaannya adalah pada objek penelitian.
c) Strategi Komunikasi Marketing Public Relations Di Radio 95,5 Ras FM
Jakarta dalam Menarik Minat Pemasang Iklan, yang diteliti oleh
Humaira, jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, pada tahun 2016.
Persamaan skripsi ini adalah lebih memfokuskan pada strategi Marketing
Public Relations. Namun perbedaannya adalah pada objek penelitian dan
pada fokus penelitiannya antara pemasang iklan dengan konsumen.
F. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan membahas lima bab, yang
masing-masing bab terdiri dari dari beberapa sub bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini, akan dibahas latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, serta
sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori
Landasan teori menguraikan tentang beberapa hal yang
menyangkut tentang pembahasan dalam skripsi ini, seperti
pengertian strategi, pengertian Marketing, teori tentang Public
Relations, definisi Public Relations, fungsi dan tujuan dan ruang
lingkup Public Relations. Kemudian menjelaskan tentang
16
Marketing Public Relations, konsep Marketing PR, peran
Marketing PR, faktor penyebab dibutuhkannya Strategi Marketing
Public Relations, Hotel Syariah dan Toko Online atau E-commerce.
BAB III Gambaran Umum
Bab ini memaparkan mengenai profil E-commerce Zen Rooms
Hotel Syariah, Visi dan Misi E-commerce Zen Rooms Syariah,
struktur organisasi E-commerce Zen Rooms Syariah , konsep E-
commerce Zen Rooms Syariah, serta gambaran tentang E-
commerce Zen Rooms Syariah.
BAB IV Analisis Hasil Temuan Penelitian
Bab ini berisikan tentang temuan dan analisis Marketing Public
Relation Zen Rooms Syariah mengenai strategi yang dilakukan
oleh Marketing Public Relations E-commerce Zen Rooms Syariah
dalam menarik minat konsumen dan peran Marketing Public
Relations Zen Rooms Syariah dalam perusahaan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran oleh penulis.
17
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Kata “Strategi” berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan
sebagai “the art of general” atau seni seorang panglima yang biasanya
digunakan dalam peperangan. Kata strategi selalu diartikan atau
disejajarkan dengan kata cara. Strategi kemudian berarti cara untuk
menyelesaikan sesuatu.14
Dalam bisnis, strategi adalah menentukan
lingkup dan arah suatu pengembangan organisasi dan bagaimana dapat
mencapai strategi yang kompetitif.15
Definisi strategi secara umum ialah
proses penentuan rencana para pemimpin yang berfokus pada tujuan
jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya
bagaimana agar tujuan tersebut dapat tercapai.
J. L. Thompson mendefinisikan strategi sebagai cara untuk
mencapai sebuah hasil akhir: „hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran
organisasi. Ada strategi yang luas untuk keseluruhan organisasi dan
strategi kompetitif untuk masing-masing aktivitas. Sementara itu, strategi
fungsional mendorong secara langsung strategi kompetitif.‟16
14
John P. Simandjuntak, dkk, Public Relations, (Yogjakarta, Graha Ilmu, 2003), Cet. Ke-1,
H. 23. 15
Keith Butterick, Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik, Penerjemah Nurul
Hasfi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), H. 153. 16
Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Erlangga: PT Gelora Aksara Pratama, 2007) H.
2.
18
Menurut Onong Uchjana Effendy, strategi adalah perencanaan
untuk mencapai tujuan, namun untuk mencapai tujuan tersebut strategi
tidak berfungsi sebagai jalan yang hanya memberikan arah saja,
melainkan harus mampu menunjukan taktik operasionalnya.17
Menurut Hamel dan Prahalad strategi adalah tindakan yang bersifat
incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan
berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para
pelanggan di masa depan. Sedangkan menurut Pearce dan Robinson,
Strategi adalah „rencana main‟ suatu perusahaan. Strategi mencerminkan
kesadaran perusahaan mengenai bagaimana, kapan dan dimana ia harus
bersaing menghadapi lawan serta dengan maksud dan tujuan apa.18
Seperti yang dikutip oleh Rusady Ruslan, menurut Ahmad S.
Adnanputra, MA, MS, pakar humas dalam naskahnya berjudul PR
Strategy mengatakan bahwa arti strategi adalah bagian terpadu dari suatu
rencana (plan). Sedangkan rencana merupakan produk dari suatu
perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah
satu fungsi dasar dari proses manajemen.19
Dari pengertian tentang strategi tersebut, peneliti mengambil
kesimpulan bahwa strategi adalah salah satu taktik atau cara secara
terencana untuk mencapai tujuan yang diharapkan suatu organisasi.
17
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007), Cet. Ke-21, H. 32. 18
http://www.pelajaran.co.id/2017/02/pengertian-strategi-menurut-pendapat-para-ahli-
terlengkap.html. Diakses 28 Oktober 2017. Pukul 14:40 WIB 19
Rosady Ruslan, Managemen Humas & Komunikasi, Konsepsi & Aplikasi, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2002), Ed. Revisi, H. 120
19
Secara umum strategi bisa dilakukan dalam organisasi atau perusahaan
dalam mencapai kepentingan atau tujuannya. Akan tetapi strategi bisa
dilakukan secara individu untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.
2. Jenis Strategi
George A. Steiner mengatakan bahwa tidak ada klasifikasi atau
pengelompokan strategi yang diterima secara umum. Hanya saja dapat
dilakukan penggolongan menurut dimensi strateginya20
:
1. Klasifikasi berdasarkan ruang lingkup yakni strategi dapat lebih
luas atau lebih sempit sesuai dengan pemahaman. Contohnya
seperti strategi program.
2. Klasifikasi berdasarkan hubungan dengan tingkat organisasi yakni
strategi yang berdasarkan pada jenjang setiap divisi yang memiliki
strateginya masing-masing dan merupakan cabang dari strategi
utama sebuah badan.
3. Klasifikasi berdasarkan keterkaitan strategi dengan sumber material
atau bukan material yakni dengan melihat bentuk fisik seperti SDM
yang tersedia atau gaya manajemen, pola pikir atau falsafah
perusahaan.
4. Klasifikasi berdasarkan tujuan dan fungsi sebagai contoh
pertumbuhan adalah sasaran utama dari kebanyakan perusahaan
dan terdapat banyak strategi yang dapat dipilih untuk menjamin
pertumbuhan tersebut.
20
George A. Steiner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta: Penerbit Erlangga,
1997) H. 15-16.
20
5. Klasifikasi berdasarkan strategi pribadi manajer. Semakin tinggi
tingkat manajer, semakin penting artinya strategi ini bagi
kehidupan organisasi.
B. Marketing
1. Pengertian Marketing
Marketing berasal dari bahasa Inggris “market” yang berarti pasar.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia arti dari kata pasar adalah
tempat orang berjual beli.21
Menurut Kotler dan Amstrong, pemasaran
adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang
lain.22
Jika diartikan secara singkat maka Marketing dapat diartikan
sebagai kegiatan pemasaran. Pemasaran memiliki peranan yang penting
dalam dunia usaha. Pemasaran berhubungan dengan kegiatan untuk
memperkirakan atau mengantisipasi kebutuhan dan berkaitan dengan
kegiatan mengalirnya produk berupa barang dan jasa dari produsen ke
konsumen. Pemasar harus mencoba memengaruhi perilaku konsumen,
dengan segala cara agar konsumen bersedia membeli produk yang
ditawarkannya, bahkan yang semula tidak ingin, menjadi ingin
membeli.23
Karena pada prinsipnya konsumen yang menolak hari ini
belum tentu menolak hari berikutnya.
21
W.J.S. Poerdarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta Timur: PT Balai
Pustaka, 2014), Cet. Ke 12, H.846. 22
Philip Kotler dan Gery Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1997),
Ed-8, Terjemahan Damos Sihombing, H. 7. 23
J. Suprano dan Limakrisna Nandan, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Untuk
Memenangkan Persaingan Bisnis, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007) H. iii.
21
Menurut McDaniel, pemasaran dikatakan sebagai proses
merencanakan dan melaksanakan konsep, memberi harga, melakukan
promosi, dan mendistribusikan ide, barang dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memenuhi tujuan individu dan organisasi.24
Pentingnya pemasaran (Marketing) dalam masyarakat, tercermin
pula pada setiap kehidupan dalam masyarakat yang tidak terlepas dari
kegiatan pemasaran yang ada. Pemasaran selalu mendorong untuk
dilakukannya penelitian dan inovasi, sehingga menimbulkan terdapatnya
produk-produk baru. Hal ini karena pemasaran selalu berusaha
mengunggah dan menarik hati para konsumen, kegiatan mana
membutuhkan tenaga keja yang cukup banyak.25
Tujuan utama pemasaran ialah memenuhi kebutuhan dan keingin
konsumen secara memuaskan. Konsumen dipuaskan agar menjadi loyal.
Konsumen yang loyal akan membeli berkali-kali, mengajak orang lain
membeli dan menceritakan kepada orag lain tentang kebaikan produk
atau perusahaan yang memproduksinya.26
2. Keterkaitan Marketing dan Public Relations
Pemasaran dapat didefinisikan dalam bentuk yang mirip dengana
definisi public relations. Pemasaran adalah fungsi menejemen yang
mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan manusia, menawarkan barang
dan jasa untuk memuaskan permintaan tersebut, dan memyebabkan
24
Carl McDaniel Jr., Roger Gates, Riset Pemasaran Kontemporer, (Jakarta: Salemba
Empat, 2001), Jilid 1, Terjemahan sumiyarto dan Rambat Lupiyoadi, H. 4. 25
Sofjan, Assauri. Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004) H.
15. 26
J Suprano dan Limakrisna Nandan, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Untuk
Memenangkan Persaingan Bisnis. H.2.
22
transaksi yang menguntungkan.27
Dalam beberapa tahun terakhir,
pemasaran lebih personal berkat kemudahan teknologi dan media baru
yang secara cepat menjangkau konsumen massal. Pada sisi lainnya, gaya
penekanan dan sentuhan personal lebih menekan aspek emosi
kemanusiaan dan spiritualitas yang selain memanjakan, juga memuliakan
konsumen, bukan hanya pendekatan rasional. Fenomena baru ini
mendekatkan akademisi atau praktisi pemasaran dan kehumasan semakin
erat, bahkan saat tertentu sulit membedakan kedua profesi ini karena
batasannya yang hampir kabur dan bidang garapan yang hampir sama.28
Rhenald Khasali berpendapat bahwa :
“pemasaran bergerak pada sektor pelayanan dan kepuasan
konsumen untuk memperoleh laba. Sedangkan PR dibutuhkan karena
bergerak dalam sektor citra. Sehingga masyarakat mempunyai kesan
yang baik pada perusahaan. dan perusahaan memperoleh laba.”29
Cutlip mendefinisikan pemasaran dalam bentuk yang sama dengan
definisi Public Relations30
:
“Marketing is managemen function that identifies human needs
and wants offer product and services to satisfy those demand, and causes
transactions that deliver product and service exchange for something of
value to the provider.”
27
John P. Simandjuntak, dkk, Public Relations, (Yogjakarta: Graha Ilmu, 2003), Cet. Ke-1.
H. 36. 28
Hifni Alifahmi, Marketing Communication Orchestra, (Bandung: Examedia Publishing,
2008), H. 42 29
Rhenald Khasali, Managemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,
(Jakarta: Pustaka Umum Grafiti, 2013), H. 28. 30
Scott M. Cutlip, Allen H. Center, Glenn M. Broom, Effective Public Relations, (New
Jersey: Prentice-Hall, Inc, 2000), H. 4.
23
“Pemasaran adalah fungsi menejemen yang mengidentifikasi
kebutuhan dan keinginan manusia, menawarkan produk dan jasa untuk
memenuhi permintaan tersebut dan menimbulkan transaksi yang
membawa produk dan jasa kedalam pertukaran sesuatu atau nilai bagi
penyedia.
Public Relations memainkan dua peranan utama dalam program
komunikasi, seperti yang diungkapkan oleh Chriss Fill:
a) Peran tradisional Public Relations menciptakan goodwill dan
menstimulasikan kepentingan antara organisasi dengan bermacam
publiknya.
b) Public Relations ada untuk mendukung pemasaran produk dan jasa
organisasi, dan tugasnya adalah berintegrasi dengan elemen lain
dalam bauran pemasaran.
Thomas L. Harris mengelompokan bahwa ada lima macam model
keterkaitan antara dua bidang tersebut ( Public Relations dan
Marketing )31
:
c) Separate but equal function (fungsi yang terpisah tapi sejajar):
Pemasaran dan kehumasan sebagai bidang yang terpisah namun
masing-masing menjalankan fungsinya secara sederajat.
d) Equal but overlapping function (fungsi yang sejajar tapi saling
tumpang tindih): Pemasaran dan kehumasan menjalankan fungsi
masing-masing secara setara dan terdapat titik persinggungan dan
31
Thomas L. Harris, The Marketer’s Guide to Public Relations, (New York: John Willey &
Sons Inc, 1991), H. 35.
24
koordinasi fungsi keduanya, yakni sama-sama membangun citra
positif.
e) Marketing as the dominants function (pemasaran sebagai fungsi
dominan): Pemasaran korporat lebih dominan dan mengoordinasi
fungsi kehumasan dalam memperkuat citra perusahaan.
f) Public Relations as the dominants function (Public Relations sebagai
fungsi dominan): Kehumasan justru lebih dominan dan
mengoordinasi fungsi korporat dan produk.
g) Marketing and Public Relations as the same functions (pemasaran
dan Public Relations melakukan fungsi yang sama): Pemasaran dan
kehumasan melakukan fungsi bersama, yaitu berkomunikasi dengan
publik dan pasar, mulai dari segmentasi pasar/khalayak, pemetaan
persepsi atau citra, menetapkan sasaran, merumuskan strategi dan
program hingga evaluasinya.
C. Public Relations
1. Pengertian Public Relations
Definisi Public Relations menurut Frank Jefkins adalah semua
bentuk komunikasi yang terencana,32
baik itu ke dalam maupun ke luar,
antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka
mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling
32
Kadar Nurjaman, Khaerul Umam, Komunikasi dan Puubic Relations, (Bandung: Pustaka
Setia, 2012), Cet. Ke-1. H. 115.
25
pengertian.33
Definisi lain Public Relations adalah suatu seni untuk
menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat
memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang, atau sesuatu
organisasi, badan, lembaga, atau perusahaan.34
Dikutip Rosady Ruslan, menurut Scott M Cutlip and Allen H.
Center dalam bukunya yang berjudul Effective Public relations,
mengungkapkan bahwa35
: “Public relations adalah fungsi menejemen
yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata
cara organisasi demi kepentingan publiknya, serta merencanakan suatu
program kegiatan dan komunikasi untuk memperoleh pengertian dan
dukungan publiknya.36
2. Fungsi dan Tujuan Public Relations
Public Relations adalah fungsi menejemen yang membentuk dan
memelihara relasi yang saling menguntungkan antara organisasi drngan
publiknya, dimana publik iniah yang menentukan berhasil atau gagalnya
perusahaan.37
33
Frank Jefkins, Public Relations, edisi kelima (alih bahasa Haris Munandar) (Jakarta:
Erlangga, 2014), H. 10. 34
Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Era Cyber, (Jakarta : Gramata Publishing, 2011), H. 1-2. 35
Onong Uchjana Effendy, Human Relations dan Public Relations, (Bandung: Mandar
Maju, 1993), H. 116. 36
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi: Konsepsi & Aplikasi, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2002), edisi Revisi, H. 27. 37
John P. Simandjuntak, dkk, Public relations. (yogjakarta: Graha Ilmu, 2003), Cet.Ke-1.
H. 23.
26
Menurut Onong Uchjana Effendy, fungsi Public Relations
dirumuskan sebagai berikut38
:
a) Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
b) Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik
publik eksternal maupun internal.
c) Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan
informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini
publik kepada organisasi.
d) Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi
kepentingan umum.
Menurut Jefkins, tujuan Public Relations adalah sebagai berikut39
:
a) Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan
dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh
perusahaan.
b) Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
c) Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai
oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan
pengakuan.
d) Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas,
serta membuka pangsa pasar baru.
38
Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Era Cyber, (Jakarta), H. 50. 39
Kadar Nurjaman, Khaerul Umam, Komunikasi dan Public Relations, (Bandung: Pustaka Setia,
2012), Cet. Ke-1. H. 113.
27
e) Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa
saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru
atau saham tambahan.
f) Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan
masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu
peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah
paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
g) Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan
mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
h) Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu
bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
i) Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan
dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain.
j) Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
k) Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan
partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam
kehidupan sosial sehari-hari.
l) Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai
sponsor dari suatu acara.
m) Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami
kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar
perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-
undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
28
n) Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah
dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa
perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.
Tujuan merupakan hal yang ingin dicapai oleh perusahaan atau
organisasi tertentu. Tujuan utama Public Relations adalah memengaruhi
perilaku orang secara individu ataupun kelompok saat saling
berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, serta persepsi,
sikap dan opininya terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan.40
Dapat disimpulkan bahwa Public Relations lebih berorientasi
kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan
hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan
kritik dari konsumen. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi
Public Relations adalah memelihara, mengembang tumbuhkan,
mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam
menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimakan
munculnya masalah.41
Secara keseluruhan tujuan dari Public Relations
adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat
menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh
perusahaan.
Ruang lingkup pekerjaan humas atau seorang Public Relations
dapat dibagi menjadi enam bidang pekerjaan, yaitu:
40
Cutlip, Effective Public Relations Merancang dan Melaksanakan Kegiatan Kehumasan
dengan Sukses, H. 267. 41
Kadar Nurjaman, Khaerul Umam, Komunikasi dan Public Relations, (Bandung: Pustaka
Setia, 2012), Cet. Ke-1. H. 115.
29
a) Publisitas
b) Pemasaran
c) Public Affairs
d) Manajemen Isu
e) Lobi
f) Hubungan Investor
3. Strategi Public Relations
Batasan penelitian tentang strategi Public Relations adalah
alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan
Public Relations dalam kerangka suatu rencana Public Relations (Public
Relations plan).42
Cutlip, Center dan Broom, menyatakan ada empat langkah dalam
proses perencanaan Strategis Public Relations, yaitu43
:
1. Defining the problem (or oportunity) / research
Langkah pertama ini mencakup penyelidikan dan memantau
pengetahuan, opini, sikap dan perilaku pihak-pihak yang terkait
dengan, dan dipengaruhi oleh, tindakan dan kebijakan organisasi.
Pada dasarnya ini adalah fungsi inteligen organisasi. Fungsi ini
menyediakan dasar untuk semua langkah dalam proses pemecahan
problem dengan menentukan “What’s happening now?”
42
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, (Jakarta : PT
Rajagrafindo Persada, 2006), H. 133. 43
Scott M. Cutlip. Allen H.Center. Glenn M. Broom, Effective Public Relations, alih
bahasa Tri Wibowo, (Jakarta: Kencana, 2006), Edisi kesembilan, H. 20.
30
2. Planning and programming
Informasi yang dikumpulkan dalam langkah pertama
digunakan untuk membuat keputusan tentang program publik,
strategi tujuan, tindakan dan komunikasi, taktik dan sasaran.
Langkah ini akan mempertimbangkan temuan dari langkah dalam
membuat kebijakan dan program organisasi. Langkah kedua ini akan
menjawab pertanyaan “base on what we have learned about the
situation, what we change or do, and say?”
3. Take action and communicating
Langkah ketiga adalah megaplikasikan program aksi dan
komunikasi yang didesain dalam rangka mencapai tujuan program.
Pertanyaan dalam langkah ini adalah “who should do and say it, and
when, where and how?”
4. Evaluating the program
Langkah terakhir dalam proses ini adalah melakukan penilaian
atau persiapan, implementasi, dan hasil dari program. Penyesuaian
akan dilakukan sembari program diimplementasikan, dan didasarkan
pada evaluasi atas umpan balik tentang bagaimana program itu
berhasil atau tidak. Program akan dilanjutkan atau dihentikan setelah
menjawab pertanyaan “how are we doing, or how did we do?”
31
D. Marketing Public Relations
1. Konsepsi Marketing Public Relations
Marketing Public Relations menurut Thomas L. Harris melalui
bukunya yang berjudul The Marketer’s Guide to Public Relations,44
yang
ditulis kembali oleh Ludwig dalam bukunya Aspek Ilmu Komunikasi
dalam Public Relations, mengatakan:
Marketing Public Relations is the process of planning and
evaluating programs, that encourage purchase and customer thourg
credible communication of information and impression that identify
companies and their product with the needs, concerns of customer.
Marketing Public Relations adalah sebuah proses perencanaan dan
pengevaluasian program yang merangsang penjualan dan pelanggan. Hal
tersebut dilakukan melalui pengkomunikasian informasi yang kredibel
dan kesan-kesan yang dapat menghubungkan perusahaan, produk dengan
kebutuhan serta perhatian pelanggan.
Kottler memasukan Public Relations kedalam 5 bentuk bauran
komunikasi pemasaran. Menurutnya, Public Relations merupakan salah
satu bentuk kegiatan komunikasi dari 5 bentuk bauran komunikasi
pemasaran (Marketing communication mix/promotion mix) yang
digunakan untuk mengkomunikasikan produk atau citra pada khalayak.
Empat unsur lainnya adalah periklanan (advertising), promosi penjualan
(sales promotion),
44
Rosady Ruslan, Menejemen Humas dan Menejemen Komunikasi; Konseosi dan Aplikasi,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998), H. 227.
32
2. Strategi Marketing Public Relations
Strategi pemasaran adalah cara yang ditempuh perusahaan untuk
merealisasikan misi, tujuan, sasaran yang telah ditentukan dengan cara
menjaga dan mengupayakan adanya keserasian antara berbagai tujuan
yang ingin dicapai, kemampuan yang dimiliki serta peluang dan ancaman
yang dihadapi di pasar produknya.45
Dalam buku Manajemen Humas & Komunikasi, menurut Rosady
Ruslan secara garis besar terdapat tiga taktik (Three Ways Strategy)
untuk melaksanakan program dalam mencapai tujuan (goals), yaitu46
:
pertama bahwa Public Relations merupakan potensi untuk menyandang
suatu taktik pull strategy (menarik), sedangkan kedua adalah power
(kekuatan) sebagai penyandang, push strategy (untuk mendorong) dalam
hal pemasaran. Dan taktik ketiga, pass strategy sebagai upaya
mempengaruhi atau menciptakan opini publik yang menguntungkan.47
Thomas dalam bukunya The Marketer’s Guide to Public Relations
mengatakan bahwa terdapat tiga pendekatan baru MPR yang
menggabungkan antara strategi pemasaran tradisional dan dimensi mega-
Marketing yang membutuhkan komunikasi dengan bagian yang bukan
bagian dari pemasaran tradisional. Adapun strategi-strategi tersebut
adalah48
:
45
Gunawan, Adisaputro. Manajemen Pemasaran Ananlisis untuk Perancangan Strategi
Pemasaran. (Yogjakarta : UPP STIM YKPN, 2010). H.18. 46
Rosady Ruslan, Menejemen Humas dan Menejemen Komunikasi; Konseosi dan Aplikasi,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998), H. 228. 47
Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Era Cyber. H.78. 48
Thomas L. Harris, The Marketer’s Guide to Public Relations, (New York: John Willey &
Sons Inc, 1991), H. 48-50
33
a) Push Strategy
A push strategy calls for using the sales force and trade promotion
to push the product through the channels.the producer aggressively
promotes the product to wholesalers; the wholesaler aggressively
promote the product to reiaters; and the retailers aggressivelly
promote the product to consumers.
(strategi push digunakan untuk mendorong pemasaran dan promosi
barang melalui saluran. Produsen secara agresif mempromosikan
produk kepada distributor; distributor secara agresif mempromosikan
produk ke pengecer, dan pengecer agresif mempromosikan produk
ke konsumen).
b) Pull Strategy
A pull strategy calls for spending a lot of money on advertising and
consumers promotion to buid up consumers demand. If the strategy
is effective, consumers will ask their retailers for the product, the
retailers will ask their wholesalers for the product, and the
wholesalers will ask the producers for the product
(Strategi pull digunakan untuk menghabiskan banyak uang untuk
iklan dan promosi konsumen untuk membangun permintaan
konsumen. Jika strategi ini efektif, konsumen akan meminta
pengecer mereka untuk produk, pengecer akan meminta grosir
mereka untuk produk, dan grosir akan meminta produsen untuk
produk).
34
c) Pass Strategy
Public Relations role is to devise strategies and conduct programs
that permit the marketer’s to “pass” the gatekeeper and enter the
market. In may view, both CPR and MPR must play a role in what I
call “pass”strategic planning. When customers make purchase
decisions, they are in a very real sense deciding to buy two things:
the product and the company. I strongly believe that people want to
business with companies they know and trust. Consumer’s trust is
earned by providing quality product at a good value. It is also
earned by sponsoring activities and identifying with cause that
demonstrate the company’s appreciation of the consumers
patronage.
(Peran Public Relations adalah untuk merancang strategi dan
melakukan program-program yang memungkinkan pemasar untuk
“lulus” penjagaan dan memasuki pasar. Dalam pandangan saya, baik
CPR dan MPR harus memainkan peran dalam apa yang saya sebut
“lulus” perencanaan strategis. Ketika pelanggan membuat keputusan
pembelian, mereka dalam keadaan sadar, memutuskan untuk
membeli dua hal: produk dan perusahaan. Saya sangat percaya
bahwa orang ingin berbisnis dengan perusahaan mereka kenal dan
percaya. Kepercayaan konsumen diperoleh dengan menyediakan
produk yang berkualitas dengan nilai yang baik. Hal ini juga
diperoleh dengan mensponsori kegiatan dan mengidentifikasi
35
penyebab yang menunjukan apresiasi perusahaan dari konsumen
tetap).
Dapat peneliti simpulkan bahwa Pull Strategy pada Public Relations
memiliki dan harus mengembangkan kekuatan untuk menarik
perhatian konsumen. Push Strategy pada Public Relations memiliki
kekuatan untuk mendorong pemasaran. Pass Strategy pada Public
Relations memiliki kekuatan untuk memengaruhi dan menciptakan
opini publik yang menguntungkan perusahaan.
d) Peran Marketing Public Relations
Marketing Public Relations (MPR), sebagaimana dijelaskan
sebelumnya, merupakan perpaduan (sinergi) antara pelaksanaan
program dan strategi pemasaran (Marketing strategy
implementation) dengan aktivitas program kerja Humas (work
program of Public Relations) dalam upaya meluaskan pemasaran
dan demi mencapai kepuasan konsumennya (customer
satisfaction).49
Fungsi pemasaran tersebut sebagaimana dijabarkan dalam
bauran pemasaran (Marketing mix), yaitu: product, price,
placement and promotion, yang merupakan sarana untuk
mencapai tujuan pemasaran (Marketing objectives), yaitu50
:
49
Rosady Ruslan, Menejemen Humas dan Menejemen Komunikasi; Konseosi dan Aplikasi,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998), H. 231. 50
Rosady Ruslan, Menejemen Humas dan Komunikasi. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2002), Cet. Ke-4, H. 257.
36
a) Mengadakan riset pasar, untuk mendapatkan informasi
bisnis yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
konsumennya.
b) Menciptakan produk yang sesuai dari hasil riset pasar
tersebut.
c) Menentukan harga produk yang rasional dan kompetitif.
d) Menentukan dan memilih target konsumen (target
audience).
e) Merencanakan dan melaksanakan kampanye promosi
produk (pre-project selling) yang akan diluncurkan, serta
mampu bersaing di marketplace dan cukup menarik (eyes
catching) baik segi kemasan, maupun kualitas produk yang
ditawarkan terhadap konsumennya.
f) Komitmen terhadap pelayanan purna jual.
Menurut Kotler jika semua itu dilaksanakan maka
kepuasan pelanggan akan terpenuhi. Kesimpulan tersebut
mengacu kepada “Marketing adalah sebuah ide untuk
memuaskan keinginan pelanggan dengan menampilkan
produk dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya, yang
diasosiasikan dengan pembuatan, pendistribusian dan
akhirnya pengkonsumsian produk tersebut).
Dalam perkembangan aktivitas terakhir ini, MPR
cukup efektif dan efisien dalam penyebaran pesan dan
37
informasi. Selain itu MPR mengandung kekuatan
membujuk (persuasive approach) dan sekaligus mendidik
(educated) masyarakat atau publiknya. Ditambah
kecanggihan media elektronik juga memberikan berbagai
manfaat bagi Marketing Public Relations.51
Perbedaan-perbedaan antara pemasaran dan Public
Relations tetap ada, tetapi perbedaan kedua peranan tersebut
bisa dipersempit atau diupayakan titik temu perannya (equal
function) dalam hal pencapaian tujuan utamanya (main
objective) dan khalayak sasarannya (target audience).52
g) Faktor Penyebab Dibutuhkannya Strategi Marketing Public
Relations
Ada beberapa faktor yang menyebabkan
“dibutuhkannya” taktik dan strategi Marketing Public
Relations dalam tatanan baru organisasi atau perusahaan,
khususnya dalam era kompetitif dan krisis moneter
sekarang ini.53
Upaya menghilangkan faktor-faktor negatif dalam
kampanye peluncuran produk (product launching
campaign) melalui periklanan komersial, atau paling tidak
51
Rosady Ruslan, Menejemen Humas dan Komunikasi. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2002), Cet. Ke-4, H. 259. 52
Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Era Cyber. (Depok: Gramata Publishing, 2011) H. 82-84. 53
Rosady Ruslan, Menejemen Humas dan Menejemen Komunikasi; Konsepsi dan Aplikasi,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998), H. 234.
38
dengan menggunakan kekuatan sinergi “Marketing PR”,
diharapkan dapat menjembatani kesenjangan-kesenjangan
(hambatan) yang terjadi dalam penyampaian pesan atau
informasi mengenaiproduk melalui teknik periklanan dan
diselaraskan. Sehingga pesan-pesannya (massage) dapat
mempengaruhi opini publik atau selera pihak
konsumennya.54
Pada saat ini program Marketing Public Relations
adalah mendefinisikan segmen pasar dan secara strategis
merencanakan penguasaan pasar. Dalam menghadapi era
pasar bebas yang kompetitif atau persaingan yang kian
menajam dalam dunia bisnis tersebut, maka target atau
sasaran Marketing Public Relations harus lebih diarahkan
kepada kepentingan konsumen (customer satisfaction). 55
Dalam hal ini, Robert Lauterborn berpendapat adanya
indikasi pergeseran pilar dasar Marketing Public Relations ,
Kotler (1993:83), yakni dari bauran pemasarannya
(Marketing Mix, Product, Price, Place & Promotion) 4-Ps
kearah Customer Mix (bauran konsumen) 4-Cs, sebagai
upaya memberikan pelayanannya secara prima (service of
excellent). Ke 4-Cs itu adalah Customer Value (Customer
54
Rosady Ruslan, Menejemen Humas dan Menejemen Komunikasi; Konsepsi dan Aplikasi,
(Jakarta) H. 236. 55
Rosady Ruslan, Menejemen Humas dan Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2002), Cet. Ke-4. H. 263.
39
needs and wants), Cost to Customer, Convenient fo the
Customer, Cummunication.
Jadi, perusahaan pemenang adalah yang dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan secara ekonomis, dan
dengan komunikasi yang efektif.56
Kesimpulannya, bahwa
target dan tujuan yang hendak dicapai dalam strategi
Marketing Public Relations harus sejalan dengan bagian
pemasaran (Marketing), dan tujuan pemasaran (Marketing
objective), misalnya melalui upaya untuk memuaskan bagi
pihak pelanggannya (customer satisfaction).
Kiat-kiat Marketing Public Relations terdiri dari tiga
komponen yang saling terkait erat satu sama lain. pertama,
“Marketing Public Relations Plan” yang merupakan inti
dasar untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan
perencanaannya. Kedua, “Marketing Public Relations
Strategy”, yaitu sebagai sarana untuk mencapai tujuan-
tujuan tersebut, dan sedangkan ketiga, “Marketing Public
Relations Tactics” adalah sebagai pelaksanaan program
untuk tujuan tersebut.57
56
Rosady Ruslan, Menejemen Humas dan Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2002), Cet. Ke-4. H. 264. 57
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi Konsepsi dan
Aplikasi. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007) H. 252-257.
40
E. Hotel Syariah
Hotel berasal dari bahasa Perancis kuno dari kata "hostel".
Diperkirakan hotel sudah ada sejak akhir abad 17 dan digunakan sebagai
"tempat penampungan pendatang". Sejak awal hotel sengaja dibangun untuk
keperluan masyarakat umum. Hotel merupakan sebuah bangunan yang
disediakan kepada publik secara komersial untuk para tamu yang ingin
mendapat pelayanan menginap, makanan atau minuman dan pelayanan
lainnya.
Dalam arti luas “as-syari’ah” berarti seluruh ajaran Islam yang berupa
norma-norma ilahiyah, baik yang mengatur tingkah laku batin (sistem
kepercayaan/doktrinal) maupun tingkah laku konkrit (legal-formal) yang
individual dan kolektif. Sedangkan syariah dalam arti sempit merupakan
norma-norma yang mengatur sistem tingkah laku individual maupun tingkah
laku kolektif.
Hotel syariah merupakan sebuah hotel yang beroperasional
meggunakan standar ataupun prinsip syariat Islam. Operasional hotel syariah
secara umum tidak berbeda dengan hotel-hotel lainnya, tetap tunduk kepada
peraturan Pemerintah, tetap buka 24 jam, tanpa interupsi. Pemasaranya pun
terbuka bagi semua kalangan, baik muslim maupun non-muslim. Penyajian
makanan dan minuman menggunakan bahan-bahan halal, serta yang berguna
bagi kesehatan. Sajian minuman dihindarkan dari kandungan alkohol.
Standard pelayanan hotel syariah adalah keramah tamahan, lembut, kesediaan
untuk membantu, sopan dan bermoral.58
58
http://muchammadriefa.blogspot.co.id/2013/12/makalah-hotel-syariah_4797.html.
Diakses pada 30 Oktober 2017. Pukul 21:13 WIB.
41
Hotel syariah hadir untuk mengubah image masyarakat tentang hotel
pada umumnya yang dinilai negatif, karena tidak sedikit image yang melekat
di masyarakat bahwa hotel adalah tempat melakukan hal-hal yang tidak baik
seperti tempat berzina, tempat berpesta alkohol dan menggunakan obat-obat
terlarang, dan lain-lain. Maka hotel syariah hadir untuk mengubah image
hotel menjadi lebih baik, dengan menggunakan standar dan pedoman syariah
Islam, hotel ini dapat dikategorikan hotel yang layak, bahkan bagi mereka
yang ingin mengajak keluarga untuk berlibur.
hal-hal yang harus dipenuhi oleh Hotel Syariah secara umum adalah:
a) Fasilitas Mushola atau mesjid wajib ada. Wajib ada kumandang azan
disetiap sudut atau lantai jika Hotel tersebut luas atau bertingkat,
dipasang speaker untuk meneruskan kumandang azan disetiap waktu-
waktu Sholat.
b) Mencantumkan di dalam anggaran dasar/rumah tangga Hotel sebagai
Hotel Syariah.
c) Pemisahan antara tamu menginap yang bukan pasangan suami istri
atau mahram.
d) Tidak mengizinkan pertemuan antara tamu yang bukan Muhrim dengan
tamu yang menginap, pertemuan bisa dilakukan diarea umum seperti
Lobby atau diluar Hotel.
e) Tidak menyediakan minuman ataupun makanan beralkohol sebagai
konsumsi tamu.
f) Hanya menyediakan makanan halal.
42
g) Karyawan/staf menjalankan kewajibannya sebagai muslim dengan baik.
h) Tersedianya Al Quran dan sajadah di setiap kamar.
i) Petunjuk arah kiblat di setiap kamar tamu hotel.
j) Pilihan channeltelevisi yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
k) Tidak mengizinkan Hotel sebagai sarana penggunaan Narkoba.
l) Untuk urusan perbankan, Hotel Syariah harus memiliki rekening sesuai
dengan syariah sebagai contoh dengan menggunakan Bank Syariah.
m) Tidak menempatkan ornament/Hiasan ataupun lukisan dari mahkluk
bernyawa di area luar dan dalam Hotel.
n) Memiliki sertifikat Halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia).
F. Toko Online
1. Pengertian Toko Online
Istilah toko online pasti sudah tidak asing lagi bagi kita, hampir
setiap hari kita selalu mendengar istilah yang populer juga disebut
sebagai e-commerce, Web Store atau Virtual Store. Dari segi bahasa,
toko online berasal dari dua suku kata, toko dan online. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, toko berarti sebuah tempat atau bangunan
permanen untuk menjual barang-barang (pakaian, makanan, elektronik)
dan sebagainya. Sedangkan online adalah sebuah kekadaan di saat
seseorang terhubung ke dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih
besar59
. Dari dua suku kata tersebut peneliti menarik sebuah kesimpulan
bahwa toko online adalah tempat terjadinya aktivitas perdagangan atau
59
Sarwandi, Otodidak Bikin Toko Online dengan Petashop, (Jakarta: PT Buku Seru, 2017).
H. 15.
43
jual beli barang yang terhubung ke dalam suatu jaringan, aktivitas
tersebut juga bisa disebut dengan belanja online.
Teknologi e-commerce telah lama digunakan di Internet, yaitu
berawal dari EDI (Electronic Data Interchange). E-commerce secara
umum dapat diartikan sebagai proses transaksi jual beli secara elektronik
melalui media internet. Menurut Mariza Arfina dan Robert Marpaung e-
commerce atau yang lebih dikenal dengan e-com dapat diartikan sebagai
salah satu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling
yang memanfaatkan fasilitas internet dimana terdapat website yang dapat
menyediakan layanan “get and deliver”.
Saat ini toko online atau e-commerce di Indonesia sangat
berkembang pesat. Semakin banyak yang menggunakan internet untuk
membeli dan menjual barang maupun jasa. Toko online di Indonesia
memang sangat cocok sekali, apabila di lihat dari segi geografis,
Indonesia merupakan negara kepulauan. Maka kehadiran toko online
akan disambut baik karena memungkinkan untuk membeli barang tanpa
harus datang ke tempat penjual. Dari segi keuangan, akan sangat
menguntungkan bila jarak jauh semisal Jakarta-Kalimantan, akan
menghemat ongkos perjalanan diganti dengan biaya kirim ekspedisi yang
tentunya akan lebih murah jika dibandingkan dengan datang ke toko
secara langsung.
2. Fungsi Toko Online
Toko online atau biasa disebut dengan e-commerce adalah sebuah
website atau aplikasi yang memiliki fungsi untuk melakukan transaksi
44
penjualan langsung di internet. Transaksi pada toko online tersebut
menggunakan form atau aplikasi yang dibuat sedemikian rupa pada toko
online tersebut. Secara garis besar toko online memiliki fitur sebagai
berikut60
:
a) Kategori produk.
b) Item kategori
c) Fungsi Add to cart atau check out.
d) Fungsi registrasi
e) Fungsi approval pembelian dan lain sebagainya.
3. Kelebihan dan Kekurangan Toko Online
Adapun beberapa kelebihan toko online atau e-commerce
diantaranya sebagai berikut:
a) Jangkauan yang luas
Karena sifatnya online, maka toko online bisa diakses keseluruh
Indonesia bahkan ke pelosok desa yang sekarang sudah bisa
dijangkau oleh jaringan internet.
b) Tidak memerlukan banyak karyawan
Dengan adanya toko online, maka kita bisa mengurangi jumlah
karyawan, bahkan kita tidak membutuhkan karyawan sama sekali.
Tentu ini menjadi sebuah keuntungan bagi kita yang memiliki toko
online, tanpa harus memikirkan lagi gaji karyawan.
60
Sarwandi, Otodidak Bikin Toko Online dengan Petashop, (Jakarta: PT Buku Seru, 2017).
H. 15-16.
45
c) Tidak harus memiliki barang sendiri
Kita tidak harus memiliki barang sendiri, sebab kita bisa menjual
barang milik orang lain. bayangkan dalam toko online kita bisa
menjual berbagai macam barang seperti baju batik, buku, sepatu dan
masih banyak lagi. Semua itu tidak mesti kita membelinya, lakukan
negosiasi kepada penjual barang tersebut untuk kita jual kembali.
d) Simpel dan cepat
Kita tidak perlu repot mempromosikan barang seperti penjual baju di
pasar, karena dengan memiliki toko online, kita hanya butuh
selangkah menjelaskan kriteria dan kualitas barang, karena pada toko
online sudah dilengkapi dengan fasilitas menu detail barang.
e) Pengembangan usaha
Jika selama ini kita menjalankan usaha secara offline, maka dengan
adanya toko online ini akan memberikan keuntungan yang lebih
besar, sebab kita bisa menjual barang dengan ekspansi pasar yang
lebih luas.
f) Hemat biaya promosi
Dengan adanya internet, maka promosi toko online tentu bisa lebih
cepat dan hemat. Banyak cara yang bisa dilakukan, seperti
melakukan optimasi mesin pencari SEO, promos di situs iklan gratis,
promosi di situs sosial bookmark, promosi di situs jejaring Facebook
dan Twitter. Untuk toko offline, tentu biaya yang dikeluarkan lebih
besar, seperti membuat brosur, banner, spanduk, dan lain
sebagainya.
46
g) Tidak perlu dijaga setiap saat
Tidak seperti sebuah toko offline pada umumnya, kita harus
menunggu pelanggan yang datang untuk berbelanja ke toko kita.
Melalui toko online, kita tidak harus terus menerus menanti
pelanggan yang datang, sebab transaksi pemesanan dapat dilakukan
melalui email, sms, atau sistem otomatis dari toko online tersebut.
h) Modal yang dibutuhkan relatif murah.
i) Target marketnya jauh lebih luas, bisa seluruh Indonesia bahkan
dunia.
j) Menjalankannya tidak memnutuhkan waktu dan tempat, kita bisa
menjalankannya dimanapun dengan syarat terkoneksi kedalam
jaringan internet.
k) Promosi dapat dilakukan nonstop 24 jam.
l) Dapat menjadi side income, karena bisa dikerjakan paruh
waktu/fleksibel.
Disamping kelebihan toko online yang banyak, terdapat pula
kekurangan pada toko online. Adapun kekurangan toko online adalah
sebagai berikut:
1. Persaingan yang cukup ketat.
2. Butuh kemampuan teknis membuat toko online.
3. Dibutuhkan pengelolaan toko online yang baik.
4. Perlu upaya yang lebih untuk mempromosikannya.
5. Rawan terjadinya tindakan penipuan.
6. Tidak bisa melihat kualitas barang secara rill.
47
BAB III
GAMBARAN UMUM ZEN ROOMS SYARIAH
A. Sejarah Berdirinya Zen Rooms
Sejarah berdirinya Zen Rooms didirikan 8 Agustus 2015 di Indonesia.
Tepatnya di GEPI Incubator Jakarta. Zen Rooms merupakan jaringan hotel
budget yang didirikan oleh founding father bernama Kiren Tanna dan Nathan
Boublil.61
Kiren Tanna dan Nathan Bublil merupakan traveller yang sering
mencoba budget-budget hotel di seluruh dunia. Awal mula berdirinya Zen
Rooms merupakan tantangan yang diberikan kepada Kiren Tanna dan Nathan
Boublil oleh seorang CO-Founder Rocket Internet bernama Olive Samwer
untuk menciptakan “uber” hotel murah di Asia.62
Kemudian pada Agustus
2015 terbentuklah Zen Rooms dengan Kiren Tanna dan Nathan Boublil
sebagai CO-Founder nya. Seperti pada wawancara dengan Vidi Prima Lestari
Putri selaku Head of Communication Zen Rooms Indonesia berikut ini63
:
“Hanya basicly kalau sejarah, singkat saja Zen Room berdiri 8
Agustus 2015. Founding father kita itu ada namanya Kirentana dan satu lagi
Nathan Bublel. Kiren itu dulu adalah orang dibalik , kalau kamu pernah, duh
apa sih namanya ya, tapi sekarang udah gak ada di Indonesia aku lupa nama
startup nya dia. Itu mereka berdua awalnya karena mereka lagi ada bisnis so
they best friends actually, mereka ada bisnis di Jakarta si Nathan itu juga
61
Company Profile Zen Rooms Indonesia. 62
https://id.techinasia.com/berawal-dari-magang-sekarang-pria-ini-jadi-co-founder-
zenrooms 63
Hasil wawancara dengan Head of Communication Zen Rooms Indonesia, Vidi Prima
Lestari Putri. Tanggal 06 April 2018.
48
dan traveler juga, jadi dia suka cobain budget hotel budget hotel. Tapi
mereka akhirnya menemukan masalah kenapa budget hotel di Asia
khususnya, standarnya itu tidak sama.”
Zen Rooms merupakan startup yang dibiayai oleh perusahaan
investasi bernama Rocket Internet. Rocket Internet sendiri merupakan
perusahaan investasi atau inkubator asal Jerman yang berdiri tahun 2007 dan
sudah banyak membiayai beberapa startup e-commerce besar di Asia.64
Rocket Internet biasanya membiayai startup dengan sistem yang sudah
terbukti efektif dan mengaplikasikannya di negara tertentu. Di Indonesia,
startup e-commerce yang berada dibawah naungan Rocket Internet adalah
Zalora, Lazada, Foodpanda dan Zen Rooms.
Zen Rooms tercatat memiliki kantor pusat di Singapura, lebih tepatnya
di 70 Anson Road #28-03 Singapore 079905.65
Zen Rooms memiliki kantor
cabang di negara-negara lainnya yang terdapat properti Zen Rooms seperti
Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Fhiliphin, Brazil, Sri Langka, dan
Hong Kong. Meskipun kantor pusat Zen Rooms berada di Singapura namun
Zen Rooms pertama kali didirikan di Indonesia tepatnya di Jakarta, bahkan
hotel pertama mereka pun dibuka di Indonesia, dengan demikian tidak
mengherankan jika properti hotel dan channel atau koneksi hubungan baik
juga tercatat lebih banyak berada di Indonesia.
Hingga saat ini Zen Rooms telah berdiri di 8 negara besar di Asia
seperti Indonesia, Malaysia, Hong Kong, Filiphina, Thailand, Sri Langka,
64
http://gadgetan.com/rocket-internet-perusahaan-dengan-sejumlah-portfolio-raksasa-di-
dunia/48725 . diakses pada 12 Desember 2017. Pukul 21:20 WIB. 65
Company Profile Zen Rooms Indonesia.
49
Singapura dan Brazil dengan lebih dari 5000 properti yang tersebar di 8
negara. Di Indonesia sendiri Zen Rooms telah berdiri di 14 kota besar di
Indonesia dengan lebih dari 450 properti atau unit yang terdaftar hingga saat
ini66
, dan memungkinkan untuk lebih melebarkan sayapnya sehingga properti
Zen Rooms akan semakin banyak dan beragam, yang menyebabkan
ragamnya pemilihan yang ditawarkan bagi konsumen.
Zen Rooms merupakan jaringan hotel yang tidak hanya membuka
jaringannya di hotel konvensional saja, namun juga bekerjasama dengan hotel
di bidang syariah. Setidaknya hingga saat ini di Indonesia sendiri Zen Rooms
Syariah sudah bekerjasama dengan 26 hotel syariah di 5 kota besar di
Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan Yogyakarta.
Zen Rooms Syariah didirikan karena Kiren Tanna dan Nathan Boublil
melihat pangsa pasar muslim merupakan pasar yang besar, khususnya di
pasar Asia dan Indonsia.67
Sebagai startup budget hotel yang berkembang
pesat di Asia, Zen Rooms melihat kesempatan ini dan mendekatkan diri pada
pasar muslim di Indonesia. Mereka juga melihat segmentasi pasar Indonesia
yang mayoritas muslim akan menjanjikan berkembangnya hotel-hotel syariah
di Indonesia. Oleh karena itu mereka yang notabene orang luar negeri dan
non muslim berani membuka hotel syariah di Indonesia. Zen Rooms Syariah
juga telah didirikan di negara lain namun hanya di Malaysia, karena Kiren
Tanna dan Nathan Boublil melihat masyarakat mulsim banyak berada di
Indonesia dan Malaysia saja.
66
Company Profile Zen Rooms Indonesia. 67
Hasil wawancara dengan Head of communication Zen Rooms Indonesia, Vidi Prima
Lestari Putri. Tanggal 06 April 2018.
50
B. Motto Zen Rooms
Travel more, Pay less.
C. Logo Zen Rooms
Gambar 3.1 Logo Zen Rooms
D. Visi dan Misi Zen Rooms
Visi Zen Rooms :
1. Memberikan harga terbaik bagi pelancong kami.
2. Membantu waralaba hotel kami untuk meningkat.
3. Secara bertahap mengubah anggaran perhotelan di Asia menjadi lebih
baik.
4. Menjadi perusahaan perhotelan terpintar dan paling terpusat pada
pelanggan di wilayah ini.
Misi Zen Rooms :
o) Untuk memenuhi kebutuhan perhotelan para traveler dengan
memberikan hotel terbaik dengan harga murah.
51
p) Mengambil alih penjualan dan atau mengoperasikan waralaba kami
untuk membantu mereka.
q) Meningkatkan pendapatan mereka.
r) Memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik.
s) Meningkatkan keamanan mereka
t) Meningkatkan efisiensi mereka
E. Daftar Properti Syariah Zen Rooms di Indonesia
No Nama Kota Nama Properti Lokasi Properti
1 Jakarta Patra Kuningan Syariah Jl. Raya Mandala No. 889
2 Legacy Residence Syariah
Pinang Emas V Blok D-7 Pd.
Pinang
3 Basic Tanjung Duren Syariah Jl. Manggis II No. 2A
4 Permata Karawaci Taman Permata Milenium Blok B5
5 Kuningan Syariah Jl.Taman Setiabudi ! No. 5
6 Near Dharmawangsa Syariah Jl. Kirai No. 6 Cipete Utara
7 Puri Indah Syariah Jl. Pemandangan Blok D3 No. 1
8 Ragunan 1 Syariah
Aini Guesthouse 1 Jl. Karang pola
5
9 Safwah Bintaro Jl. H. Som No. 126 Bintaro IX
10 Menteng Syariah Jl. Cut Mutia No. 9
11 Taman Palem Syariah
Ruko Mutiara Taman Palem Blok
C2
12 Near Mercubuana Syariah Jl. Meruya Selatan No. 4C
52
13 Kemang G17 Syariah Jl. Kemang Utara VII G no. 17
14 Cilandak KKO Syariah Jl. Bango III No. 9 Pondok Labu
15 Kemang Selatan Syariah Jl. Kemang Selatan IX No. 3A
16 Kasira Bintaro Sektor 7
Jl. Unta Raya No. 19 Bintaro
Sektor 7
17 Surabaya Basic Audah Syariah Sutos Jl. Cisadane No. 15 D. Darmo.
18 Anjani Galaxy Mall Syariah Jl. Wisma Permai Barat 1 Blok LL
19 Bandung Sukaluyu Cikutra Syariah Jl. Cikutra No. 167 Neglasari
20 Basic UNINUS Syariah
Jl. Cijawura Girang 2 No. 5
Sekejati
21 Bukit Dago Syariah
Jl. Ir. H. Juanda No. 90 Lebak
Gede
22 Dago Pakar Syariah Dago Pakar Permai VII No. 12 A
23 Antapani Syariah Jl. Sekolah Internasional No. 54A
24 Yogjakarta Pogung Syariah Pogung dalangan No. 1A
26 Depok Sleman Syariah
Jl. Pisang Saren Kledokan
Caturtunggal
27 Adilla Syariah Ambarukmo Jl. Nogorojo No. 15 Ambarukmo
28 Medan Setiabudi Syariah Medan Jl. Setiabudi No. 57 Tj. Rejo
53
F. Properti dan Fasilitas Zen Rooms
Gambar 3.2 Properti Zen Rooms
54
G. Struktur Organisasi
Gambar 3.3 Struktur Organinasi Zen Rooms
Founder
Kiren Tanna & Nathan Boublil
Central Operation
ALbina Lanina
Customers Service,
Reservation & Payment
Hotels Operations Distribution & Content
Finance
Gerard Domenech
BUssiness Intellegence
HUman Resources
Finance
Flagship/Revenue Management
Omkar S.
flagship Distribution
revenue Management
Marketing
Vlad Sharuda
Country Manager Indonesia
Jafar Javarov
Account Manager
Community Manager
Finance Associate
Payment Team Leader
Head of Communication
Vidi Prima Lestari Putri
Marketing
Public Relations
Sales
Head of Partnership
Rizka Sherlytha A.
Partnership Coordinator
Head of Operations
Hellena Prisilla Rudi
Operation Executive
Operation Associate
Operation Analyst
Head of Pre-Authorization Department
Pre-Authorizer Officer
Head of New Project and Expansion
Stefanie Tanuwijaya
BUsiness Development
Head of Human Resource at
Rocket Internet
Vithry Tanjung
Central Team
55
H. Gambaran Tentang Marketing Public Relations Zen Rooms Syariah
Marketing dan Public Relations Zen Rooms Syariah berada di bawah
naungan Head of Communication Zen Rooms Indonesia, dimana departemen
ini bertugas untuk memasarkan dan mempromosikan properti-properti syariah
kepada konsumen sehingga properti syariah ini lebih dikenal luas oleh
konsumen.
Zen Rooms memiliki departemen komunikasi yang berfokus pada
promosi, pemasaran, penjualan dan hubungan langsung dengan masyarakat.
Departemen komunikasi ini di pimpin oleh Head of Communication Zen
Rooms Indonesia bernama Vidi Prima Lestari Putri. Head of Communication
di Zen Rooms menaungi bagian Marketing, Public Relations dan Sales.
Public Relations pada Zen Rooms bekerja pada bagian promosi untuk
pengguna seperti bekerjasama dengan beberapa e-commerce, bank dan telco.
Public Relations Zen Rooms juga mengurus digital Marketing dan CMRnya.
Dan Marketing Zen Rooms lebih kepada bagian hubungan dengan media,
baik media cetak maupun media elektronik untuk public press release.
Seperti pada wawancara dengan Rizka Sherlyta Adriani selaku Public
Relations Zen Rooms Indonesia berikut ini:
“ Marketing kalau dikami lebih untuk ke bagian promosi untuk user,
seperti kerjasama dengan e-commerce, bank, telco, atau urus untuk digital
Marketing dan CRMnya. Kalau PR biasanya berhubungan dengan media
untuk publish press release.”68
68
Hasil wawancara dengan Public Relations Zen Rooms Indonesia, Rizka Sherlyta A.
Tanggal 1 Oktober 2018.
56
Dalam kaitannya dengan dunia pemasaran, sesungguhnya pekerjaan
Public Relations sangat berhubungan erat dengan Marketing. Public
Relations Zen Rooms memiliki bagian kerja yang hampir serupa dengan
Marketing Zen Rooms, karena berada di bawah departemen yang sama,
memungkinkan terdapat korelasi antara pekerjaan Public Relations dan
Marketing sehingga dapat di lakukan secara kerjasama.
Selain Marketing Public Relations, dibawah departemen Head of
Communication terdapat bagian sales. Sales ini bekerja pada bagian
penjualan, yang mana berguna untuk mengurusi bagian yang lebih teknis dari
sebuah penjualan. Bagian Sales juga berfungsi untuk memberikan penawaran
kepada konsumen. Bagian Sales memiliki technical, yang bernama technical
sales. Gunanya untuk membahas hal-hal teknis dari permintaan konsumen.
Sesungguhnya diantara ketiga bagian departemen komunikasi tersebut,
semuanya saling berkesinambungan dalam aktivitasnya, saling berhubungan
satu sama lain dalam memasarkan dan menarik minat konsumen, guna
menaikan penjualan.
Secara baku tidak ada pemisah antara Marketing Public Relations Zen
Rooms konvensional dan Zen Rooms Syariah. Kedua jenis properti ini berada
dibawah naungan departemen komunikasi yang sama. Jadi untuk Zen Rooms
konvensional maupun syariah memiliki departemen Marketing Public
Relations yang sama. Hanya saja pada pelaksanaannya untuk memasarkan
properti syariah dan konvensional sedikit berbeda. Dari segi pemasaran dan
promosi akan terlihat perbedaan untuk kedua jenis properti ini.
57
Zen Rooms yang bekerjasama dengan hotel konvensional, biasanya
memberikan promo secara global dan di waktu yang tidak mengikat, dalam
artian promo dapat diberikan pada high season maupun low season. Namun
pada Zen Rooms yang bekerjasama dengan hotel syariah, promo biasanya
diberikan pada high season seperti musim libur sekolah, libur tahun baru,
maupun pada perayaan hari-hari keagamaan seperti pada bulan Ramadhan
dan libur Lebaran. Sebetulnya ketentuan ini tidak mengikat, Zen Rooms
Syariah tetap bisa dilakukan pada low season namun lebih sering di lakukan
pada saat high season karena segmentasi pasar Zen Rooms Syariah
merupakan keluarga, traveler muslim, dan pasangan muda.
58
I. Alur Pemesanan Hotel di Zen Rooms
a)
Gambar 3.4 Alur Pemesanan Hotel di Zen Rooms
Download aplikasi Zen Rooms
Di Play Store / App Store
Kunjungi situs website
www.zenrooms.com
Pilih opsi kota yang ingin di tuju
Klik tanggal check-in dan check-out
Pilih jumlah tamu dan kamar yang
ingin di pesan
Klik cari kamar
Pilih dan Klik properti yang ingin
dipesan
Klik pesan Zen Room ini
Isi data diri
Pilih metode pembayaran
Dapatkan kode verifikasi pemesanan
Bayarkan di supermarket / ATM atau
bayar di hotel ( jika tersedia )
Datang dan nikmati
sensasi menginap di
kamar terbaik Zen Rooms
59
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA
Kegiatan pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting
bagi setiap perusahaan, tidak terkecuali perusahaan perhotelan. Terlebih jika
perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan itu merupakan perusahaan
jaringan hotel yang berbasis website atau online. Kegiatan pemasaran akan
sangat dibutuhkan demi keberlangsungan perkembangan perusahaan. Setiap
perusahaan pasti mengharapkan kemajuan dan perkembangan dalam
perusahaannya, oleh karena itu di setiap perusahaan pasti memiliki
departemen untuk promosi dan hubungan langsung dengan konsumen atau
biasa disebut dengan departemen Marketing Public Relations.
Menurut Thomas L. Haris ada three ways strategy yang harus dilakukan
dalam melaksanakan program untuk mencapai tujuan.69
Dimana strategi
tersebut dapat peneliti gunakan sebagai rujukan dalam menganalisis guna
mendapatkan hasil penelitian skripsi. Yang pertama yaitu taktik pull strategi
(menarik), yang kedua yaitu push strategy (mendorong) dan yang ketiga yaitu
pass strategy (memengaruhi).
1. Pull Strategy
Pull Strategi merupakan suatu taktik untuk menarik perhatian
publik demi tercapainya tujuan dan meningkatkan jumlah penjualan
69
Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0: Teori dan Praktek di Era
Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011), H.63.
60
barang atau jasa. Dalam Pull Strategy taktik ini biasa digunakan dengan
promosi melalui media massa dan penjualan melalui iklan.
Pull strategy yang dilakukan oleh Zen Rooms Syariah untuk
menarik perhatian dan minat konsumen adalah dengan mengutamakan
promosi melalui media sosial. Seperti memaksimalkan kegiatan customer
Relations dengan membangun hubungan yang positif dengan konsumen
secara online. Berikut adalah kutipan wawancara dengan Vidi Prima
Lestari selaku head of communication Zen Rooms Indonesia, sebagai
berikut :
“ Kalau untuk membina hubungan baik dengan konsumen
biasanya kita lakukin lewat diskon-diskon, terus kalau misalnya
mungkin menjelang Ramadhan nih kita bikin event di properti
syariah, atau misalnya kita emang kita kerjasama langsung dengan
beberapa properti yang syariah misalnya mau ngadain buka puasa
bareng gak atau apa gitu sih”.70
Analisa peneliti dari hasil wawancara diatas bahwa Pull Strategy
yang dilakukan pihak Zen Rooms dengan melakukan pendekatan melalui
kegiatan customer Relations yaitu membangun hubungan baik dengan
konsumen namun tujuannya untuk menanam kesetiaan dan kepercayaan
kepada Zen Rooms Syariah. Kegiatan tersebut dilakukan dengan event-
event atau memberikan promosi-promosi yang diselenggarakan Zen
Rooms Syariah kepada konsumennya dan di informasikan melalui media
sosial. Seperti promo Lebaran dan Ramadhan.
70
Hasil wawancara dengan Head of Communication Zen Rooms Indonesia, Vidi Prima
Lestari Putri, tanggal 06 April 2018.
61
Setiap memasuki bulan Ramadhan Zen Rooms banyak memberikan
promo, baik promo secara langsung berupa potongan harga atau diskon,
maupun promo voucher meginap gratis di kamar-kamar pilihan Zen
Rooms. Pendekatan melalui kegiatan customer Relations ini di harapkan
mampu memberikan kedekatan antara pihak Zen Rooms dan
konsumennya.
Selain promosi dengan potongan harga atau vocer menginap gratis,
Zen Rooms juga mengadakan beberapa events. Event yang pernah
dilakukan Zen Rooms salah satu diantaranya yaitu pada perayaan Air
Asia Birthday. Zen Rooms memberikan voucher gratis menginap dan
beberapa produk Zen Rooms seperti kaos, bantal, ataupun peralatan
mandi Zen Rooms kepada penumpang pesawat Air Asia, event tersebut
dilakukan di dalam pesawat pada saat pesawat sedang terbang dari Kuala
Lumpur ke Jakarta. Ini merupakan event kejutan yang dilakukan Zen
Rooms secara diam-diam. Bertujuan agar merk Zen Rooms semakin di
kenal oleh konsumen secara luas dengan memberikan berbagai promosi
dalam membina hubungan baik dengan konsumen. Event-event seperti
ini diharapkan mampu mempromosikan Zen Rooms sehingga nama Zen
Rooms semakin akrab di telinga masyarakat, dan masyarakat semakin
penasaran dan tertarik dengan Zen Rooms itu sendiri yang mana nantinya
akan menghasilkan peningkatan penjualan.
Selain events, Zen Rooms dalam memasarkan properti syariahnya
juga sering mengadakan promo-promo keagamaan. Promosi keagamaan
62
yang sering dilakukan Zen Rooms diantaranya seperti promo di bulan
Ramadhan dan promo Lebaran. Promo tersebut dibuktikan dengan
adanya pemberitahuan di media sosial Zen Rooms tentang promo
Ramadhan ataupun Lebaran tersebut seperti, promo menginap gratis
dengan memposting foto acara sahur maupun buka bersama antar
konsumen dengan kerabat ataupun keluarga dalam kuis
#PuasaSeruZenRooms yang ditutup pada 1 Juni 2018 dan kuis
#ZENGiveaway dimana giveaway tersebut ditutup pada tanggal 27 Mei
2018. Zen Rooms juga mengadakan promo gratis 3 hari 2 malam
menginap di properti syariah Zen Rooms dengan mengikuti Ramadhan
Photo Competition. Zen Rooms juga bekerjasama dengan
Rajakamar.com memberikan potongan harga Rp. 150.000,- dalam events
Ramadhan Special With Zen Rooms.
Dalam membangun hubungan baik dengan konsumen, Zen Rooms
juga memberikan wadah berupa survey bagi konsumennya yang telah
meyelesaikan kegiatan menginapnya di properti Zen Rooms untuk
berkomentar dengan memberikan kritik maupun saran. Survey tersebut
akan secara otomatis masuk ke email konsumen setelah konsumen
melakukan check out. Dengan mengisi survey tersebut konsumen juga
akan diberikan potongan harga sebesar 10% pada pemesanan properti
Zen Rooms selanjutnya. Ini merupakan salah satu staregi Marketing
dalam menarik minat konsumen yang juga dilakukan Zen Rooms, karena
sebagian besar konsumen akan tertarik untuk kembali lagi menggunakan
63
Zen Rooms setelah di berikan diskon atau potongan harga untuk
penginapan selanjutnya.
Dengan kegiatan tersebut Zen Rooms bisa lebih dekat dengan
konsumennya, selain itu dari kegiatan-kegiatan tersebut diatas Zen
Rooms dapat mengetahui apa-apa saja yang di inginkan oleh konsumen
dan membuat nama Zen Rooms Syariah semakin di kenal. Peneliti juga
menganalisa bahwa kegiatan tersebut merupakan suatu cara yang
dilakukan Zen Rooms untuk bersilaturahmi dengan konsumen. Dalam
dunia bisnis silaturahmi sangat perlu untuk menjaga kelanggengan
hubungan bisnis dengan mitra ataupun pelanggan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa events dan promosi serta survey
merupakan sesuatu yang sangat penting untuk kegiatan pemasaran dalam
menarik minat konsumen serta menjaga hubungan baik antara pihak Zen
Rooms dengan konsumen. Seperti gambar dibawah ini, merupakan
events dan promosi yang telah di lakukan Zen Rooms.
64
Gambar 4.1 Events Zen Rooms
Gambar 4.2 Event Zen Rooms pada acara Air Asia Birthday
65
Gambar 4.3 Acara Kuis #PuasaSeruZenRooms
Gambar 4.4 Event Ramadhan yang bekerjasama
dengan www.rajakamar.com
Kegiatan-kegiatan tersebut diatas diharapkan mampu menjalin
hubungan baik antara Zen Rooms dengan konsumennya. Sekaligus
menarik perhatian dan minat konsumen untuk mencoba dan atau
bertahan pada properti syariah yang ditawarkan Zen Rooms.
2. Push Strategy
Push strategy dapat dikatakan sebagai kekuatan yang bertujuan
mendorong atau merangsang berhasilnya sebuah pemasaran. Dalam
mendorong dan merangsang berhasilnya pemasaran guna menarik minat
66
konsumen, Zen Rooms Syariah memiliki strategi Marketing Public
Relations yang bersifat persuasif. Untuk memasarkan properti syariah
tersebut, Zen Rooms memanfaatkan kecanggihan teknologi dan
perkembangan zaman seperti media sosial sebagai alat publikasi dalam
memasarkan propertinya kepada konsumen. Beberapa publikasi yang di
lakukan Zen Rooms dalam merangsang minat konsumen diantaranya
melalui jalur online seperti memasang thread pada beberapa website,
publikasi di akun resmi sosial media Zen Rooms Indonesia dan lain-lain.
Vidi Prima Lestari Putri selaku Head of Communication Zen Rooms
Indonesia mengatakan:
“Iklanin nya kalau kita biasanya masuk di aviliate-afiliat jadi
kalau misalnya kalian buka web apa gitu muncul thread iklan
promo-promo Zen Rooms. Itu social media, news letters, kita
kerjasama sama influencer juga, tapi kebanyakan traveler
influencer sih.”71
Menurut analisa peneliti dari hasil wawancara di atas Zen Rooms
dalam memasarkan atau mempublikasikan propertinya lebih banyak
melakukannya secara online. Publikasi melalui media sosial merupakan
hal yang paling mudah di lakukan, karena tidak memerlukan banyak
biaya dan tidak terikat oleh waktu atau dapat dikatakan bisa di lakukan
kapan saja. Tidak hanya mempublikasikan propertinya secara
sembarangan, namun Zen Rooms mengemasnya semenarik mungkin
71
Hasil wawancara dengan Head of Communication Zen Rooms Indonesia, Vidi Prima
Lestari Putri, tanggal 06 April 2018.
67
guna mendapat perhatian dan memunculkan ketertarikan pada diri
konsumen.
Selain publikasi di media sosial, Zen Rooms dalam memasarkan
properti syariahnya juga melakukan publikasi di media online. Zen
Rooms sejauh ini telah bekerjasama dengan beberapa media online
seperti detik.com, kompas.com, sindonews.com, industri.com,
dream.co.id, TechInAsia dan masih banyak lagi. Media online di rasa
cukup memberikan dorongan positif bagi penjualan properti Zen Rooms,
dikarenakan mengingat zaman yang sudah canggih memungkinkan
publikasi melalui media onlie juga akan sangat membantu meningkatkan
penjualan. Seperti gambar di bawah ini:
Gambar 4.5 Berita di media online tentang Zen Rooms Syariah
Sumber data : ekbis.sindonews.com
68
Gambar 4.6 Media yang bekerjasama dengan Zen Rooms
Sumber data : Company Profile Zen Rooms Indonesia
Peneliti menganalisa bahwa Zen Rooms menggunakan media sosial
dan media online sebagai media untuk publikasi dikarenakan Zen Rooms
melihat bahwa kondisi pasar sangat aktif di media sosial dan media
online. Alasan lain yaitu karena Zen Rooms sendiri juga merupakan
perusahaan startup, maka sudah seyogyanya lah Zen Rooms melakukan
publikasi secara online juga. Namun tidak menutup kemungkinan Zen
Rooms melakukan publikasi melalui media cetak maupun elektronik.
Media cetak dan media elektronik yang digunakan Zen Rooms
diantaranya adalah Radio dan Majalah. Seperti kutipan wawancara
dengan Vidi Prima Lestari Putri selaku Head of Communication Zen
Rooms Indonesia berikut ini:
“Kalau iklaninnya baru situ sih, kita belum main TV. Hanya yang
online-online. Radio... baru situ sih. Kalau radio biasanya kita
interview atau nanti ada iklan radio etlips radio-radio. Kita ada
di iRadio, terus ada di grupnya MRA itu kita paling banyak, Trax
69
juga kita pernah. Tapi ini mau re-new contact kerja lagi sih sama
mereka.”72
Majalah dan Radio juga merupakan salah satu media promosi yang
di gunakan Zen Rooms. Majalah dan koran sebagai media cetak,
meskipun di rasa sudah tidak terlalu populer belakangan ini namun tetap
memiliki peranan dan pengaruh terhadap promosi dan penjualan.
Terutama jika majalah atau koran tersebut merupakan media cetak yang
sudah memiliki nama dan merupakan merk yang sudah di kenal
masyarakat secara global, maka koran atau majalah tersebut akan tetap
memiliki konsumen dan pelanggan secara rutin. Untuk konsumen dengan
rentang usia 40 keatas, bukan tidak mungkin masih mengidolakan media
cetak sebagai bahan bacaannya.
Zen Rooms juga melakukan publikasi melalui Radio. Dalam
memasarkan propertinya di Radio, Zen Rooms biasanya melakukannya
dengan cara interview dengan penyiar Radio. Pada kegiatan interview
Zen Rooms biasanya memperkenalkan propertinya dan memberikan
diskon kepada pendengar Radio dengan tujuan agar menarik minat dan
meningkatkan jumlah penjualan. Radio di pilih menjadi salah satu media
publikasi Zen Rooms dikarenakan dari data yang di teliti Nielsen.com
terakhir kali pada Desember 2017, pendengar setia Radio masih
terpantau cukup banyak. Oleh karena itu Zen Rooms juga menjadikan hal
ini sebagai peluang dalam mendorong dan merangsang minat konsumen.
72
Hasil wawancara dengan Head of Communication Zen Rooms Indonesia, Vidi Prima
Lestari Putri, tanggal 06 April 2018.
70
Di Zen Rooms, interview di Radio biasa di lakukan oleh bagian Head of
Communication Zen Rooms dan Head of Partnership Zen Rooms.
Selain melakukan publikasi di media online, media sosial, media
cetak dan media elektronik, peneliti menemukan bahwa Zen Rooms juga
melakukan publikasi melalui kerjasama dengan perusahaan transportasi
penerbangan seperti Air Asia, Citilink dan Garuda Indonesia. Seperti
pada events perayaan ulangtahun Air Asia. Zen Rooms bekerjasama
dengan Air Asia memberikan beberapa produk Zen Rooms dan voucher
menginap gratis kepada penumpang pesawat Air Asia yang sedang
terbang dari Kuala Lumpur ke Jakarta. Peneliti menganalisa bahwa
publikasi melalui perusahaan transportasi di rasa cukup berguna, karena
tidak sedikit konsumen dari perusahaan transportasi penerbangan
merupakan konsumen yang sedang liburan dan membutuhkan
penginapan.
Selain dari yang telah di paparkan diatas peneliti menemukan
bahwa Zen Rooms juga melakukan publikasi secara online melalui e-
commerce. Zen Rooms bekerjasama dengan banyak e-commerce di
Indonesia untuk saling mendapatkan keuntungan. E-commerce atau yang
biasa di sebut juga dengan perdagangan elektronik merupakan kegiatan
jual-beli yang di lakukan secara online melalui website atau aplikasi yang
di unduh di smartphone. Karena di dukung oleh kemajuan teknologi e-
commerce saat ini sudah banyak di minati oleh masyarakat, karena di
rasa mempermudah kegiatan jual-beli masyarakat. E-commerce yang
71
bekerjasama dengan Zen Rooms sangat banyak dan dari beragam bidang,
diantaranya bidang jual-beli online seperti Tokopedia dan Shopee,
pemesanan tiket hotel maupun pesawat seperti Mister Aladin,
Rajakamar.com, Booking.com, Tiket.com, Traveloka, Pegipegi.com dan
lain-lain, bidang transportasi online seperti Go-Jek dan Grab Id. Dan
masih banyak lagi. Bentuk kerjasama yang di lakukan biasanya
merupakan promosi yang di berikan kepada konsumen e-commerce
tersebut dengan memberikan voucher potongan harga untuk menginap di
properti Zen Rooms ataupun sebaliknya, dengan memberikan potongan
harga kepada konsumen Zen Rooms untuk dapat digunakan pada e-
commerce yang telah bekerjasama dengan Zen Rooms. Seperti pada
gambar di bawah ini:
Gambar 4.9 Contoh kerjasama Zen Rooms dengan e-commerce
dan Perusahaan Transportasi
Sumber data : Company Profile Zen Rooms Indonesia
72
Gambar 4. 10 Contoh kerjasama Zen Rooms dengan
e-commerce Online Shopping
Zen Rooms dalam melakukan publikasi juga bekerja sama dengan
influencer muslim untuk mencapai tujuan dan menarik minat konsumen.
Influencer merupakan seseorang yang memiliki pengaruh sosial, atau
bisa dikatakan merupakan seseorang yang berpengaruh di masyarakat.
Orang yaang biasa disebut sebagai influencer biasanya merupakan
seseorang yang bekerja di dunia entertainment seperti aktris, aktor,
penyanyi, komedian, selebgram, youtuber dan lain-lain yang bidang
pekerjaannya termasuk kedalam dunia entertain. Sistem yang digunakan
Zen Rooms dalam bekerjasama dengan Influencer adalah dengan sistem
endorsment atau paid promote. Sistem ini merupakan kerjasama yang
sedang “in” di media sosial, karena kedua belah pihak melakukan
kerjasama yang saling menguntungkan. Pihak perusahaan akan
memberikan produk, properti dan atau uang sebagai upah kepada traveler
influencer agar memasarkan produk/jasa nya di media sosial milik
influencer tersebut dengan tulisan-tulisan yang persuasif.
73
Peneliti menganalisa dari data yang di dapatkan, bahwa sejauh ini
Zen Rooms dalam memasarkan produk syariahnya telah melakukan
kerjasama berupa endorsment dengan 4 influencer muslimah. Yang
pertama adalah Irna Dewi yang merupakan Beauty Vlogger dengan nama
instargam @itsirnadewi yang memiliki 75.700 pengikut di Instagram.
Yang kedua adalah Astri Tyas yang merupakan blogger dengan nama
instagram @astrityas dan telah memiliki 31.100 pengikut di Instagram.
Yang ketiga merupakan traveler muslimah bernama Nindia Pratiwi
Sagwiangsa dengan nama Instagram @nindyangsa dan memiliki
pengikut sebanyak 10.800 di instagram. Dan yang ke empat adalah
traveler muslimah bernama Emalia Januarti Yusuf dengan nama
Instagram @emaliajayus dan telah memiliki pengikut sebanyak 10.600 di
Instagram. Berikut merupakan contoh kerjasama berupa endorsment
antara pihak Zen Rooms dengan influencer muslim.
Gambar 4.11 Endorsment dengan influencer muslimah.
Sumber data : Instagram Irna Dewi @itsirnadewi
74
Publikasi dengan kerjasama menggunakan sistem endorsement
menjadi salah satu jenis publikasi yang digunakan Zen Rooms dalam
memasarkan properti syariahnya. Zen Rooms menilai dengan
bekerjasama dengan influencer muslimah dapat membantu
memperkenalkan Zen Rooms terutama Zen Rooms berbasis syariah
kepada konsumen. Karena para influencer muslimah tersebut memiliki
penggemar dan pengikut yang cukup banyak di media sosial.
Namun peneliti menemukan data dari hasil wawancara dengan
salah seorang konsumen Zen Rooms Syariah yang menilai bahwa
kegiatan endorsment tidak cukup berpengaruh pada publikasi, konsumen
tersebut lebih tertarik pada review yang di berikan oleh blogger atau
konsumen Zen Rooms Syariah secara langsung. Seperti kutipan
wawancara dengan ibu Rahmi selaku travel blogger yang juga
merupakan konsumen Zen Rooms Syariah berikut ini:
“Tidak. Saya lebih tertarik dengan review yang diberikan oleh
blogger atau real konsumen”.73
Dari hasil wawancara di atas peneliti menganalisa bahwa kegiatan
endorsement memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung dari cara
pandang konsumen. Meskipun tidak terlalu efektif, namun publikasi
dengan endorsement tetap memiliki manfaat untuk memperkenalkan
merk Zen Rooms kepada konsumen secara luas, sehingga nama Zen
Rooms tidak terdengar asing lagi di telinga konsumen.
73 Hasil wawancara dengan konsumen Zen Rooms Syariah, Rahmi, tanggal 2 Oktober
2018.
75
Secara keseluruhan, dari yang telah di paparkan diatas peneliti
menganalisa bahwa Push Strategy yang di lakukan Zen Rooms dalam
mempublikasikan properti syariahnya guna mendorong dan merangsang
konsumen sudah terbilang cukup baik. Zen Rooms melakukan banyak
aktivitas publikasi dengan bekerjasama dengan berbagai pihak dari
beragam bidang. Hal ini di lakukan Zen Rooms agar terciptanya tujuan
untuk membuat merk Zen Rooms semakin di kenal oleh masyarakat dan
meningkatkan penjualan.
3. Pass Strategy
Pass Strategy merupakan taktik untuk memengaruhi atau
membujuk khalayak guna menciptakan opini publik yang
menguntungkan perusahaan. Pass Strategy biasanya di lakukan melalui
berbagai kegiatan community Relations/responsibility sehingga di
harapkan konsumen dapat mendukung tercapainya tujuan dari Marketing
Public Relations.
Kegiatan sosialisasi atau berpartisipasi dalam kegiatan
kemasyarakatan dianggap sebagai salah satu taktik yang cukup efektif di
gunakan para Public Relations dalam memengaruhi konsumen guna
memasarkan produk dan menarik minat konsumen tersebut. Public
Relations Zen Rooms melihat taktik Pass Strategy ini sebagai salah satu
peluang yang dapat menguntungkan dan menaikan tingkat penjualan.
Pass Strategy yang di gunakan Zen Rooms dalam mendekatkan diri
dengan konsumennya adalah dengan melakukan community Relations.
76
Dalam kegiatan community Relations, Zen Rooms memberikan award
kepada loyal customers Zen Rooms ataupun reward dalam bentuk
Loyalty Program Stay 10 Nights Get 1 Free, ucapan-ucapan turut serta
pada hari-hari besar dan bencana alam yang di selenggarakan, maupun
kompetisi yang diselenggarakan di waktu tertentu. Seperti data yang
peneliti temukan berikut ini :
Gambar 4.12 Zen Rooms Loyalty Program
Dalam melakukan taktik Pass Strategy, Public Relations Zen
Rooms melakukan kegiatan community Relations dengan mengadakan
program Zen Rooms Loyalty Program dengan ketentuan menginap
sebanyak 10 kali di kamar Zen Rooms akan mendapatkan gratis 1 kali
menginap di kamar favorit konsumen. Community Relations juga di
lakukan Zen rooms dengan mengadakan kompetisi tebak pemenang piala
dunia 2018. Kompetisi ini di adakan pada 13 Juli 2018 dengan cara
menebak negara pemenang piala dunia dari olahraga sepak bola lalu
mempostingnya di akun instagram peserta. Pemenang diberikan gratis
77
menginap 1 malam di kamar Zen Rooms. Zen Rooms juga melakukan
kegiatan kompetisi membuat pantun. Dengan membuat pantun bebas
tanpa ada tema yang mengikat. Pemenang juga diberikan gratis menginap
1 malam di kamar Zen Rooms. Kompetisi foto pada bulan Ramadhan
juga pernah di adakan Zen Rooms, yang mana berguna untuk
mempromosikan Zen Rooms berbasis Syariah.
Selain dari kegiatan tersebut, peneliti menemukan bahwa Zen
Rooms juga gemar membuat quiz, giveaway, dan tebak-tebakan setiap
bulannya. Seperti pada event quiz tebak harga properti Zen Rooms dan
lain-lain. Giveaway dengan me-regram postingan Zen Rooms dan akan
mendapatkan hadiah berupe vocer menginap sebesar lima ratus ribu
rupiah dan satu paket kosmetik dari Mizzu. Zen Rooms juga gemar
memberikan games dalam bentuk tebak-tebakan, biasanya Zen Rooms
memberikan gambar lalu konsumen diperintahkan untuk melihat
perbedaan pada gambar tersebut. Peneliti menemukan data di lapangan
bahwa Zen Rooms memberikan games seperti ini secara rutin selambat-
lambatnya satu bulan sekali. Beberapa kegiatan yang dilakukan pihak
Zen Rooms dengan taktik Pass Strategy di buktikan pada gambar di
bawah ini:
78
Gambar 4.15 Games Zen Rooms
Dalam misi Public Relations Zen Rooms agar dekat dan menarik
simpati konsumennya, Zen Rooms tidak lupa untuk turut serta
memberikan ucapan selamat pada hari-hari besar rakyat Indonesia.
Seperti pada peringatan hari keagamaan, peringatan hari ibu, peringatan
hari radio sedunia, peringatan hari kartini, peringatan hari musik
nasional, peringatan hari batik nasional dan lain-lain.
Selain memberikan ucapan selamat pada hari-hari besar, Zen
Rooms juga memberikan ucapan selamat pada atlet Indonesia pada ajang
ASEAN GAMES 2018. Dengan memposting foto para atlet Indonesia
yang menang dan memberikan ucapan selamat. Beberapa kegiatan
tersebut di atas di harapkan dapat menarik simpati konsumen dan
menjadikan Zen Rooms semakin dekat dengan konsumen.
Peneliti menganalisa bahwa taktik Pass Strategy juga menjadi salah
satu prioritas atau fokus yang di lakukan Marketing Public Relations Zen
Rooms. Zen Rooms banyak melakukan kegiatan untuk tetap
79
bersilaturahmi dengan konsumennya, guna mendapatkan kedekatan
emosional yang berfungsi membentuk kepercayaan konsumen terhadap
produk Zen Rooms dan meingkatkan jumlah pembelian.
Tahapan terakhir dari strategi Public Relations adalah evaluation
the program. Tahapan ini merupakan tahap melihat sejauh mana program
berjalan, atau seberapa baik atau buruk hasil dari program yang telah
dijalankan. Tahapan ini bersifat mengevaluasi kekurangan agar tidak
terjadi lagi di masa mendatang, dan melihat keberhasilan sebagai suatu
hal yang harus ditambah agar menghasilkan penjualan yang meningkat.
Tujuan utama dari evaluasi adalah untuk megukur keefektifan strategi
secara keseluruhan dan berfungsi sebagai acuan untuk perencanaan yang
akan datang.
Zen Rooms dalam melakukan evaluation the program mengadakan
program review atau survey bagi konsumen. Konsumen yang telah
meyelesaikan kegiatan menginap di properti Zen Rooms akan di
kirimkan automatic-email untuk mengisi survey tentang kepuasan
pelanggan. Sesi survey online ini di isi dengan setidaknya 22 pertanyaan
yang secara sistem telah disiapkan, 21 diantaranya merupakan pertanyaan
dari Zen Rooms perihal kamar, fasilitas, lokasi dan proses check-in dan
check-out, dan pertanyaan terakhir berisi sebuah kolom yang dapat di isi
dengan komentar kritik maupun saran. Hal ini bertujuan agar Zen Rooms
dapat memperbaiki kekurangan di masa mendatang dan agar Zen Rooms
80
juga dapat mendengar aspirasi konsumennya dalam mengharapkan hotel
yang lebih baik.
Menurut analisa peneliti, program evaliation the program Zen
Rooms yang dilakukan di rasa cukup berfungsi sebagai salah satu strategi
Public Relations karena dapat memberikan review secara nyata sebagai
acuan konsumen baru yang ingin mendengar real review dari konsumen
sebelumnya yang pernah meginap di Zen Rooms. Seperti wawancara
peneliti dengan Ibu Rahmi yang merupakan salah satu konsumen Zen
Rooms Syariah berikut ini :
“Tidak. Saya lebih tertarik dengan review yang diberikan oleh
blogger atau real konsumen.”74
peneliti menganalisa dari hasil wawancara diatas, program review
sangat membantu Public Relations dalam menarik minat konsumen Zen
Rooms, dikarenakan Review ini bersifat real dan hanya bisa diberikan
oleh konsumen yang telah menyelesaikan kegiatan menginapnya di Zen
Rooms. Seperti pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.18 Review konsumen di website www.zenrooms.com
74
Hasil wawancara dengan konsumen Zen Rooms Syariah, Rahmi, 02 Oktober 2018.
81
Dari beberapa strategi Marketing Public Relations yang telah di
jalankan Zen Rooms, peneliti manganalisa bahwa strategi yang dilakukan
Zen Rooms sejauh ini cukup efektif dalam memasarkan produk dan
menarik minat konsumennya. Hal ini terlihat dari banyaknya konsumen
yang mengetahui keberadaan Zen Rooms melalui media massa dan
media sosial serta dari influencer dan review yang telah diberikan
konsumen. Sehingga Zen Rooms menjadi perusahaan jaringan hospitality
startup nomor 1 di Indonesia dan di Asia Tenggara jika disaingi dengan
kompetitor selevelnya. Seperti gambar di bawah ini :
Gambar 4.20 Ranking perusahaan startup hotel berbudget rendah
Sumber data : Company Profile Zen Rooms/WS Market Research 2016
A. Media Public Relations yang di gunakan Zen Rooms serta kelebihan dan
kekurangannya dalam memasarkan Zen Rooms berbasis syariah.
Dewasa ini perkembangan teknologi sangat cepat pertumbuhannya.
Perkembangan tersebut di dukung dengan menaiknya angka penggunaan
internet. Dari data yang ada, penggunaan internet paling banyak digunakan
masyarakat dengan mengakses media sosial. Kehadiran situs jejaring sosial
82
(sosial networking site) atau sering disebut dengan media sosial (social
media) seperti Facebook, Twitter, Skype dan sebagainya merupakan media
yang digunakan untuk mempublikasikan konten seperti profil, aktivitas atau
bahkan pendapat penggunajuga sebagai media yang memberikan ruang bagi
komunikasi dan interaksi dalam jejaring sosial di ruang siber. 75 Media
sosial memiliki angka paling tinggi dalam penggunaan internet oleh
masyarakat terutama di Asia. Indonesia mendapat urutan ke 4 pengguna
internet di Asia setelah China, India dan Jepang. Dalam data yang diperoleh
WeAreSocial, penggunaan media sosial tertinggi di Asia adalah facebook,
di susul dengan Youtube, lalu Whatsapp, FB Messenger, Wechat, QQ,
Instagram dan lain-lain seperti gambar dibawah ini:
Gambar 4.21 Data Statistik pengguna aktif internet di Asia tahun 2018
Sumber data : Hootsuite dan WeAreSocial Global Agency
75 Dr. Rulli Nasrullah, CYBERMEDIA, (Yogjakarta: IDEA Press Yogjakarta, 2013), H. 43.
83
Gambar 4.22 Data Statistik pengguna media sosial di Indonesia tahun 2018
Sumber data : Hootsuite dan WeAreSocial Global Agency
Saat ini media sosial merupakan media yang cukup banyak digemari
masyarakat. Penggunaan media sosial digunakan dalam membantu interaksi
antara pihak perusahaan dengan konsumennya secara praktis. Keberadaan
media sosial dapat mempermudah para praktisi Public Relations perusahaan
dalam memasarkan produk dan memberikan informasi kepada
konsumennya. Semua informasi yang ingin disampaikan perusahaan akan
cepat sampai kepada konsumen melalui media sosial. Hal ini membawa
pengaruh positif bagi perusahaan dalam memasarkan produknya dan
menarik minat konsumennya.
Zen Rooms dalam memasarkan properti syariahnya turut
menggunakan media sosial sebagai alat pemasarannya. Karena di rasa
sangat membantu Marketing Public Relations banyak menggunakan media
sosial dalam program pemasarannya. Dari data yang peneliti temukan di
lapangan, Zen Rooms menggunakan media sosial diantaranya Facebook,
Instagram dan Twitter. Alasan menggunakan media sosial tersebut adalah
84
untuk memasarkan properti syariah yang bekerjasama dengan Zen Rooms
sehingga properti tersebut di kenal masyarakat dan menambah nilai
penjualan. Alasan lain penggunaan media sosial karena Zen Rooms
merupakan perusahaan startup yang mana konsumennya sendiri secara pasti
merupakan pengguna aktif internet. Maka sudah sepantasnya Zen Rooms
menggunakan media sosial sebagai media untuk mempromosikan
propertinya. Berikut adalah tampilan dari media sosial yang digunakan
Marketing Public Relations Zen Rooms dalam memasarkan propertinya :
Gambar 4.23 Akun Resmi Instagram Zen Rooms Indonesia
Gambar 4.24 Akun Resmi Twitter Zen Rooms Indonesia
85
Gambar 4.25 Akun Resmi Facebook Zen Rooms Indonesia
Menurut Little Jhon, media baru mengandung kekuasaan dan
batasan, kerugian dan keuntungan dan kebimbangan. Media baru
memberikan penggunaan yang terbuka dan fleksibel, tetapi juga
menyebabkan kebingungan dan kekacauan.76
Internet memiliki beberapa keunggulan yang diantaranya mencakup
target konsumen khusus, pesan khusus, kemampuan interaktif, akses
informasi, kreatifitas, ekspos luas, dan kecepatan. Sedangkan keterbatasan
internet terkait dengan jumlah audiensi, proses lambat, penipuan biaya, dan
jangkauan luas.77
Marketing Public Relations Zen Rooms juga melihat hal tersebut
sebagai kelebihan dan kekurangan penggunaan media sosial dalam
pemasaran produk. Berikut adalah penjelasan mengenai kelebihan dan
76 Stephen W. Little Jhon, Teori Komunikasi, (Jakarta: Salemba Humanika, 2009), H. 414.
77 Morrisan, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta: Prenada Media Group,
2010), H. 327-329.
86
kekurangan media sosial yang digunakan Zen Rooms dalam memasarkan
properti syariahnya :
1. Instagram
Instagram merupakan jenis media sosial dengan jenis media
sharing yang berbentuk foto dan video. Fungsi sebenarnya dari
Instagram yaitu sebagai media untuk membuat foto dan
mengirimkannya dalam waktu yang sangat cepat. Tujuan tersebut
sangat dimungkinkan oleh teknologi internet yang menjadi basis
aktivitas dari media sosial ini.
Dewasa ini Instagram telah banyak di jadikan media promosi bagi
perusahaan terutama perusahaan yang bekerja di bidang e-commerce.
Tentu media sosial menjadi media yang paling menguntungkan para
praktisi Public Relations dalam promosi karena selain mudah
digunakan, Instagram memberikan wadah promosi secara gratis.
Zen Rooms dalam memasarkan properti syariahnya menggunakan
media sosial Instagram sebagai media promosi utama, hal ini terlihat
dari aktifnya Zen Rooms memberikan infomasi di Instagram secara
berkala. Peneliti melihat aktifnya Instagram Zen Rooms dari Instastory
yang setiap hari dibagikan. Instastory yang dibagikan Zen Rooms
biasanya berupa informasi-informasi seperti informasi promo, diskon,
flash sale, properti terbaru Zen Rooms, ataupun hanya sekedar games
dan ucapan-ucapan hari besar dan belasungkawa. Zen Rooms mulai
menggunakan media sosial Instagram pada Desember 2015. Hingga
87
saat ini, Instagram Zen Rooms telah mendapat pengikut sebanyak
14.300 pengguna dengan total 1.549 foto yang di unggah.
Kelebihan Instagram yaitu media sosial ini memberikan ruang
promosi kepada perusahaan-perusahaan secara gratis. Media sosial ini
juga merupakan media yang tren di semua kalangan tanpa membatasi
umur karena penggunaannya yang mudah. Instagram juga menyediakan
kolom komentar di setiap foto yang diunggah. Sehingga memudahkan
penjual dan konsumen untuk berinteraksi. Instagram juga memiliki fitur
instastory yang mana pengguna dapat membagikan foto dan atau
menggunggah video berdurasi 15 detik selama 24 jam. Fitur instastory
ini juga sekarang telah diperbaharui sehingga bisa di simpan di
highlight profil. Seperti gambar dibawah ini:
Gambar 4.26 Instastory dan highlight Zen Rooms
Sedangkan kelemahan Instagram adalah kelemahan yang berasal
dari users atau penggunanya. Instagram bisa mengategorikan beberapa
88
gambar berdasarkan hastag yang dibuat di caption. Contoh hastag yang
biasa digunakan Zen Rooms #ZenRooms #ZenRoomsIndonesia
#ZenRoomsJakarta #ZenRoomsSyariah #HotelSyariah dan lain-lain.
Hal ini membuat konsumen sulit untuk menemukan properti Zen
Rooms karena tidak sedikit pengguna instagram yang bukan merupakan
konsumen Zen Rooms atau biasanya online shop lain menggunakan
hastag ini dengan tujuan agar ketika konsumen mencari produk Zen
Rooms dari hastag familiar tersebut, produk mereka juga ikut muncul.
Sehingga meyulitkan konsumen untuk mencari foto properti Zen
Rooms karena terhalang dengan foto-foto lain yang bukan merupakan
foto Zen Rooms. Seperti gambar berikut ini :
Gambar 4.27 Tampilan promosi produk lain di #ZenRoomsID
Analisa peneliti dari hasil pengamatan diatas adalah bahwa
kelebihan menggunakan Instagram dalam memasarkan properti Zen
Rooms adalah memudahkan pihak Zen Rooms dalam menyampaikan
89
informasi tentang properti Zen Rooms maupun tentang diskon yang
sedang diberikan Zen Rooms kepada konsumenya sehingga
memudahkan konsumen dalam mencari dan mendapatkan informasi
tentang Zen Rooms.
Sedangkan untuk kekurangnya peneliti menganalisa bahwa belum
ada kekurangan yang cukup signifikan sejauh ini, hanya sebatas pada
pengguna Instagram itu sendiri. Dan dan konten Instagram yang harus
dibuat semenarik mungkin agar menarik minat konsumen.
a) Facebook
Facebook merupakan media sosial dalam bentuk jaringan sosial.
Media sosial ini paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Seperti data yang peneliti temukan dari hasil penelitian oleh
WeAreSocial dan Hootsuite, menemukan bahwa Facebook menduduki
peringkat kedua sosial media yang aktif digunakan di Indonesia dengan
prosentase 41% dari total pengguna aktif internet. Prosentase 41% ini
setara dengan 130 juta pengguna, naik 23% dari data bulan Januari
tahun 2017. Hal ini menunjukan bahwa minat masyarakat Indonesia
akan Facebook masih sangat tinngi, hal ini juga yang mendasari Zen
Rooms untuk melakukan promosi dengan media sosial Zen Rooms.
Zen Rooms mulai bergabung dengan Facebook sekitar bulan.
Hingga saat ini Komunitas Facebook Zen Rooms Indonesia sudah
memiliki 460.249 pengikut. Zen Rooms merasa Facebook adalah media
sosial yang memiliki banyak pengikut dan penggunanya dari semua
90
kalangan, bahkan tidak sedikit menemukan orang-orang lanjut usia
yang masih menggunakan Facebook dalam berbagi pengalamannya
sehari-hari, hal ini membuat Zen Rooms gencar mempromosikan
propertinya melalui media Facebook.
Kelebihan yang di miliki Facebook sebagai media promosi
diantaranya Facebook memiliki pengguna yang sangat banyak di
Indonesia, mendapat peringkat ke 2 sosial media yang paling sering
digunakan. Facebook juga menyediakan kolom caption yang lebih
besar, hal ini memungkinkan pengguna untuk tidak terbatas dengan
jumlah huruf yang digunakan, sehingga Zen Rooms bisa dengan leluasa
mendeskripsikan informasinya agar informasi yang disampaikan Zen
Rooms kepada konsumen dapat diterima dengan jelas. Sedangkan untuk
kekurangannya sejauh ini belum terlihat, karena promosi di media
sosial Facebook dirasa sangat membantu pekerjaan Marketing Public
Relations Zen Rooms dalam memasarkan propertinya terutama properti
syariah. Promosi melalui media ini dapat menarik minat konsumen dan
menghasilkan peningkatan penjualan.
Gambar 4.28 Kolom caption pada Facebook.
91
Menurut analisa peneliti, kelebihan penggunaan Facebook oleh
Zen Rooms lebih banyak menfaatnya dalam kegiatan promosi di
banding kekurangannya. Sehingga memudahkan pekerjaan Marketing
Public Relations Zen Rooms dalam memasarkan propertinya guna
menarik minat konsumen.
b) Twitter
Twitter adalah media sosial dalam bentuk microblogging yang
memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan menerima pesan
berbasis teks yang dikenal dengan kicauan (tweet). Twitter didirikan
pada Maret 2006 oleh Jack Dorsey. Sejak didirikan, Twitter menjadi
salah satu dari sepuluh situs yang paling banyak dikunjungi di internet.
Meskipun penggunanya di nilai menurun, namun pamor Twitter
masih dinilai cukup kuat. Sehingga masih banyak pebisnis yang
memanfaatkan media sosial ini untuk memasarkan produknya. Menurut
penelitian dari WeAreSocial Hootsuite Twitter mendapat peringkat
ketujuh media sosial dengan pengguna aktif sebanyak 27%.
Zen Rooms memanfaatkan media sosial Twitter sebagai media
promosinya. Bergabung pada Oktober 2015, saat ini Twitter Zen
Rooms telah memiliki 2.449 pengikut dengan jumlah tweet mencapai
1.548 tweets.
Kelebihan Twitter adalah media sosial yang selalu menampilkan
trending topik berdasarkan hastag perhari nya. Twitter juga bisa
mengelompokkan beberapa kategori berdasarkan hastag yang dibuat
92
sehingga memudahkan pengguna untuk dalam pencarian. Hal ini
dimanfaatkan Zen Rooms untuk membuat beberapa hastag sehingga
konsumen dapat dengan mudah menemukan produk Zen Rooms.
Peneliti menganalisa bahwa meskipun penggunanya kian
menurun, tidak seperti pengguna Instagram ataupun Facebook namun
Zen Rooms tetap melakukan promosi di media sosial Twitter, karena
Zen Rooms tetap harus menjangkau semua konsumennya di media
sosial termasuk pengguna Twitter.
93
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab-bab
sebelumnya mengenai strategi Marketing Public Relations hotel Zen Rooms
Syariah dalam Menarik Minat Konsumen maka peneliti menarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Zen Rooms menggunakan strategi Pull Strategy, Push Strategy dan Pass
Startegy dalam memasarkan properti syariahnya.
2. Pull Strategy yang dilakukan Zen Rooms yaitu dengan memaksimalkan
dalam customer Relations dan melakukan pendekatan kepada
konsumennya dengan cara mengadakan event Ramadhan, melakukan
promosi pada properti syariah, memberikan diskon pada musim liburan,
ramadhan dan lebaran, dan mengadakan kuis dan kompetisi poto pada
bulan Ramadhan.
3. Push Strategy yang dilakukan Zen Rooms yaitu dengan melakukan
publikasi untuk mendorong dan merangsang minat konsumen, dengan
cara publikasi melalui media massa, media sosial, radio, majalah,
memasang thread iklan di website, endorsment dengan influencer
muslim, kerjasama dengan e-commerce, perusahaan telekomunikasi dan
penerbangan.
94
4. Pass Strategy yang dilakukan Zen Rooms yaitu dengan memberikan
reward kepada konsumen dengan memberikan Loyalty Program,
membuat kompetisi-kompetisi, melakukan sesi games di sosial media
secara berkala, memberikan giveaway, dan memberikan ucapan pada
peringatan hari-hari besar nasional.
B. Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan penulis sebagai berikut:
a) Lebih banyak menggunakan media sosial dalam kegiatan pemasaran,
seperti melakukan pemasaran dengan menggunakan media sosial
youtube, karena menurut data yang peneliti dapatkan pengguna aktif
media sosial di Indonesia peringkat pertama adalah youtube. Maka
sebaiknya Marketing Public Relations Zen Rooms mulai membuat
channel youtube untuk di isi dengan video-video tentang properti Zen
Rooms.
b) Memperbanyak kerjasama dengan hotel syariah di Indonesia karena
kebutuhan akan hotel syariah yang akan tinggi di masa mendatang.
c) Membuka jaringan hotel syariah bukan hanya di Malaysia, namun di
negara lain juga untuk memudahkan konsumen muslim Zen Rooms
mendapatkan penginapan ketika traveling di luar negeri.
95
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Adisaputro, Gunawan. Manajemen Pemasaran Analisis untuk Perancangan
Strategi Pemasaran, Yogjakarta: UPP STIM YKPN, 2010.
Alifahmi, Hifni. Marketing Communication Orchestra. Bandung: Examedia
Publishing, 2008.
Ardianto, Elvinaro. Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan
Kualitatif. Bandung, Simbiosa Rekatama Media, 2010.
Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004.
Bungin, Burhan. Komunikasi Pariwisata (Tourism Communication), Jakarta:
Prenadamedia Group, 2015.
Cutlip M Scott, Center A Allen, Broom M Glenn. Effective Public Relations, New
Jersey: Prentice-Hall, Inc, 2000.
Cutlip, Scoot M, Center Allen H, Broom Glenn M. Effective Public Relations
(Ahli Bahasa Tri Wibowo), Jakarta: Kencana, 2006.
Effendy, Uchjana Onong. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007.
Gunawan, Imam. Metode Penelitan Kualitatif: Teori dan Praktik.
Harris, Thomas L. The Marketer’s Guide to Public Relations, New York: John
Willey & Sons Inc, 1991.
Hendriansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial.
Jakarta: Salemba Humanika, 2010.
Jefkins, Frank. Public Relations, edisi kelima (alih bahasa Haris Munandar).
Jakarta: Erlangga, 2014.
Jhon, Little Stephen W. Teori Komunikasi, Jakarta: Salemba Humanika, 2009.
Khasali, Rhenald. Managemen Public Relations Konsep dan Aplikasi di
Indonesia, Jakarta: Pustaka Umum Grafiti, 2013.
Kotler, Phillip dan Amstrong Gery. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga,
1997.
Kriyantono, Rahmat. Teknik Praktik Riset Komunikasi. Bandung: Kencana, 2007.
96
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset, 2006.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1997.
Morissan. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta: Prenada Media
Group, 2010.
Sarwandi, Otodidak Bikin Toko Online dengan Petashop, Jakarta: PT Buku Seru,
2017.
Poerdarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta Timur: PT Balai
Pustaka, 2014
Ruslan, Rosady. Manajemen Humas dan Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi,
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2002.
Ruslan, Rosady. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi Konsepsi dan
Aplikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007
Ruslan, Rosady. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2006.
Steiner, A George. Kebijakan dan Strategi Manajemen. Jakarta: Erlangga, 1997.
Suparmo, Ludwig. Aspek Ilmu Komunikasi dalam Public Relations. Indeks. 2011.
Suparno J. Dan Nandan Limakrisna. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran
untuk Memenangkan Persaingan Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media,
2007.
Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah. Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Era Cyber. Jakarta: Gramata Publishing, 2011.
INTERNET
http://www.academia.edu/6164238/Penelitian-deskriptif-analitis
Diakses pada hari Rabu, 25 Oktober 2017. Jam 22:35 WIB.
http://www.pelajaran.co.id/2017/02/pengertian-strategi-menurut-pendapat-
para-ahli-terlengkap.html 28 Oktober 2017. Jam 14:40 WIB
Diakses pada hari Rabu, 25 Oktober 2017. Jam 23:55 WIB.
http://fajar14ek.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/02/Tugas-Kelompok-
EMS-Hotel-dan-Pariwisata-Syariah1.pdf
Diakses pada hari Jumat, 27 Oktober 2017. Pukul 20:57 WIB
97
http://muchammadriefa.blogspot.co.id/2013/12/makalah-hotel-
syariah_4797.html
Diakses pada hari Senin, 30 Oktober 2017. Pukul 21:13 WIB.
http://gadgetan.com/rocket-internet-perusahaan-dengan-sejumlah-portfolio-
raksasa-di-dunia/48725
Diakses pada hari Kamis, 01 November 2018. Pukul 14:45 WIB
https://id.techinasia.com/berawal-dari-magang-sekarang-pria-ini-jadi-co-
founder-zenrooms
Diakses pada hari Kamis, 01 November 2018. Pukul 16:02 WIB
98
99
100
101
Transkip Wawancara Zen Rooms
Narasumber : Vidi Prima Lestari Putri ( Head of Communication Zen
Rooms Indonesia)
Waktu : City Walk Sudirman, Jakarta.
Tempat : 06 April 2018 15:45 WIB
a) Pertanyaan : Bagaimana sejarah singkatnya Zen Rooms?
Jawaban : Hanya basicly kalau sejarah, singkat saja Zen Room berdiri 8
Agustus 2015. Founding father kita itu ada namanya Kirentana dan satu lagi
Nathan Bublel. Kiren itu dulu adalah orang dibalik , kalau kamu pernah, duh
apa sih namanya ya, tapi sekarang udah gak ada di Indonesia aku lupa nama
startup nya dia. Itu mereka berdua awalnya karena mereka lagi ada bisnis so
they best friends actually, mereka ada bisnis di Jakarta si Nathan itu juga dan
traveler juga, jadi dia suka cobain budget hotel budget hotel. Tapi mereka
akhirnya menemukan masalah kenapa budget hotel di Asia khususnya,
standarnya itu tidak sama. Jadi dari situ, dia punya ide disambut baik sama
Kiren bikinlah dia. Pertama anehnya adalah walaupun mereka berdua bukan
orang Indonesia, pertama mereka bikinnya di Jakarta. Mereka tahun 2015 itu
bikin di Jakarta, lalu akhirnya bikin office di Singapur, abis dari situ langsung
berkembang di Malaysia, Bangkok, Brazil, Fillipine, Hongkong, Srilangka.
Tapi yang pertama kali banget itu di Indonesia makanya kaya properti
banyakan di Indonesia. Terus kaya traveller , koneksi hubungan baik kita
juga banyak di Indonesia. Yang di luar itu masih tahap penjajakan lah kaya di
102
Singapur, di Singapur itu bagus banget karena memang banyak bisnis
traveller disana. Bisnis traveler disana jadi kaya tau sendiri di Singapur
mahal banget ya dimana-mana ya, jadi kaya bisnis budget hotel disana
lumayan bagus banget sih. Intems of syariah sendiri, kita kan kerjasama
dengan beberapa hotel yang memang base nya sudah syariah, jadi karena
memang base nya mereka sudah syariah, tadinya kita gak ada syariah gitu di
Zen Rooms, ya bule-bule itu mana tau syariah. Terus akhirnya bisnis
development kita approach beberapa properti yang memang basisnya syariah,
lalu ngomong ke founding father kita dia bilang “oke kita harus bikin kategori
baru, kategori syariah, untuk mengakomodir properti-properti yang memang
basenya syariah.” jadi kita bikin lah. Pertama di Indonesia juga.
b) Pertanyaan : Tapi di negara lain ada juga yang syariah?
Jawab : Ada tapi Malaysia doang. Singapur engga, Fillipine juga engga.
c) Pertanyaan : Awalnya ke syariah juga karena melihat disini mayoritas
muslim?
Jawab : Ya, mayoritas kita kan 80% lebih ya muslim. So intems of market itu
sangat bagus. Ya mereka orangnya bisnis banget, tapi secara pendekatan ke
properti hotelnya juga ya prepertinya tuh bagus-bagus. Jadi walaupun itu
syariah yah tapi sebenernya itu cuma sistemnya mereka aja itu syariah tapi
names of operation, apa namanya, cara mereka greet tamu itu juga bagus,
service nya juga bagus. Jadi sebenernya kalo orang yang non muslim pun
masuk syariah juga gapapa karena sebenernya menurut kita syariah itu sistem
yang bagus sebenernya, bahkan untuk diterapkan di hotel-hotel konvensional
103
pun juga bagus iya kan. Jadi base nya pun sebenernya ga melulu harus
agama. Tapi gak tau ya mungkin muslim yang lebih totok mungkin lebih tau.
d) Pertanyaan : Perbedaan Zen Rooms dengan hotel budget lainnya?
Jawaban : Pembeda Zen Rooms dengan hotel budget lainnya secara umum
jelas kita punya jaringan yang lebih luas di Asia. Kompetitor lain di segmen
yang sama belum seluas kita, si biru baru di Indonesia, si merah ke oren-
orenan baru di Indonesia juga, Malaysia lah tapi dikit banget. Kalau kita
sudah sampai di 8 negara, jaringannya lebih luas.
e) Pertanyaan : Sistem Zen Rooms Syariah?
Jawaban : Untuk sistem basicly sama ya kalau kalian sudah users experience
dengan web kita, web yang lain. Tapi basicly beberapa properti kita harganya
lebih murah sih dibanding dua itu.
f) Pertanyaan : Perbedaannya Zen Rooms yang konvensional dengan yang
syariah?
Jawaban : Jelas dari caranya, jadi kalau yang syariah biasanya ya standar
maksudnya kaya petugas front office nya harus minta paling engga
memperlihatkan surat nikah atau bukti nikah, ngikutin standar syariah.
Standar syariah di hotel manapun sama sih. Aku pernah nanya di properti
syariah kita kan, “Pak enak ga sih pak kaya minta surat nikah gitu ke tamu?”
itu kan malu ya, maksudnya kaya gimana ya caranya mintanya ya hehe. Jadi
front office front office properti syariah itu mungkin udah terlatih ya atau
gimana gitu ya. Mereka bahkan bisa membaca gestur tubuh orang yang “ya
itu” sama orang ya benar-benar sudah legaly married. Biasanya orang yang
104
jam-jam an itu emang gestur nya beda lah. Gesturnya beda kaya takut-takut
atau apa gitu, nah mereka sudah bisa ngebaca biasanya dari situ sudah bisa
ditolak sih.
g) Pertanyaan : Kalau selain surat nikah bisa di lihat dari KTP juga tidak?
Contoh kaya alamat yang tertera sama.
Jawaban : KTP iya bisa juga. Dari apa yang udah aku tanyain sendiri ke
properti syariah nya biasanya mereka kaya gitu. Biasanya mereka kalau udah
nikah ya biasanya, aku ga ngerti sih, orang tuh pasti nyimpen dokumen scan-
scan an nikah gitu lah karena itu kan penting kan dokumen NPWP, KTP,
buku nikah kaya gitu kan biasanya orang nyimpen scannya, biasanya mereka
cuma nunjukin scannya aja sih. Itu, sama biasanya ngeliat gestur.
h) Pertanyaan : Kalau untuk masarin hotel yang berbasis syariah susah ga
sih mba di Indonesia?
Jawaban : Basicly engga, karena 82% penduduk kita muslim ya, itu engga,
tapi karena memang kita pendekatannya adalah traveler traveling jadi kita
lebih masuknya ke jalur itu sih sebenernya. Biasanya kalau misalnya untuk
syariah kita pendekatannya ke keluarga, misalnya kaya udah mau liburan
lebaran nih, kalau yang mau liburan bareng keluarganya bisa ke properti ini.
Atau misalnya lagi honeymoon ini nih ada properti ini di Bali atau di Jogya
atau dimana gitu.
105
i) Pertanyaan : Kalau konsumen lebih banyak ke konvensional atau ke
syariah?
Jawaban : Di Indonesia kebetulan properti syariahnya tidak sebanyak properti
yang konvensional, mungkin itu juga bisa menjadi penyebab kenapa yang
emang konvensional lebih tinggi secara sales ya secara penjualan daripada
syariah. Mungkin kalau kita akan memperbanyak properti syariahnya
mungkin itu juga bisa jadi. Tapi untuk industri tourism hospitality sebenarnya
ketebak sih kaya kita ada season nya, ada high seasons ada low season kaya
gitu, jadi itu juga bisa jadi faktor penentu kapan si properti ini laku banyak di
minati gitu.
j) Pertanyaan : Kalau sistem reservasi kamar yang diterapin sama Zen
Rooms itu? Harus pesan dari apa saja?
Jawaban : Ya semua base nya harus di website dan di mobile apps yang jelas.
Kalaupun mereka mau apa tanya apapun gitu ke customer service. Tapi
pemesanan tidak bisa dengan customer service, paling customer service
mengarahkan nanti di bantu habis ini klik ini, habis ini klik ini gitu.
k) Pertanyaan : Kalau datang langsung bisa?
Jawaban : Datang langsung tidak bisa juga. Kalau bayar di hotel bisa. Kalau
bayar dihotel bisa tapi mesennya harus dari website atau aplikasi. Tidak bisa
pesan langsung pas datang ke hotel, harus pesan di aplikasi atau web karna
nanti sistemnya berantakan, kita kan jaringan hotel yah, karena kan kita
semuanya web base yah. Tapi kalau misalnya, kan pilihan pembayaran kita
ada banyak ya bisa supermatket, via minimarket, via bank, transfer, kartu
106
kredit, sama ada pilihan satu lagi pay at the hotel. Jadi kalau kamu udah
pesen tapi mau bayar langsung di hotel pas check-in itu baru bisa. Tapi kalau
misalnya langsung dateng itu gak bisa. Mungkin kalau minta dibantu pesan
disana pas langsung check in itu mungkin bisa.
l) Pertanyaan : Kalau untuk mempertahankan dan membina hubungan
baik dengan konsumen? Jaga konsumen yang syariah ini tetap banyak
peminatnya gimana mba?
Jawaban : Biasanya kita lakukin lewat diskon-diskon, terus kalau misalnya
mungkin menjelang Ramadhan nih kita bikin event di properti syariah, atau
misalnya kita emang kita kerjasama langsung dengan beberapa properti yang
syariah misalnya mau ngadain buka puasa bareng gak atau apa gitu sih.
m) Pertanyaan : Kalau untuk hambatan-hambatannya mba? Hambatan
dalam menjalankan yg berbasis syariah itu?
Jawaban : Hambatannya sejauh ini sih belum ada ya, cuma mungkin memang
persaingan di bisnis syariah sendiri sekarang mulai banyak, sudah banyak
banget sih hotel –hotel, hotel kecil berbudget yang berbasis syariah. Begitu
juga grup-grup besar juga yang memang melihat pasar itu sangat, pasarnya
gemuk ya pasar syariah.
n) Pertanyaan : Biasanya iklanin nya dimana aja mba?
Jawaban : Iklanin nya kalau kita biasanya masuk di affiliate-affiliate jadi
kalau misalnya kalian buka web apa gitu muncul thread iklan promo-promo
Zen Rooms. Itu social media, news letters, kita kerjasama sama influencer
juga, tapi kebanyakan traveler influencer sih. Baru situ sih, kita belum main
107
TV. Hanya yang online-online, radio, baru situ sih. Kalau radio biasanya kita
interview atau nanti ada iklan radio etlips radio-radio. Kita ada di iRadio,
terus ada di grupnya MRA itu kita paling banyak, Trax juga kita pernah. Tapi
ini mau re new contact kerja lagi sih sama mereka.
o) Pertanyaan : Ada brand ambassador nya gak sih mba?
Jawab : No. Untuk brand ambasadornya tidak ada. Agak sulit karena kita
brand ambasadornya harus dikenal sama Negara – Negara yang lain juga, jadi
kan biar sama. Jadi ada beberapa kebijakan yang harus berlaku global. Gak
Cuma di Indonesia.
p) Pertanyaan : Kalau untuk join di Zen Rooms itu hotel yang nawarin atau
kita yang minta kerjasama?
Jawab : Both parti. Kadang bidi kita yang cari hotelnya, atau misalnya kadang
kalau misalnya ada customers gitu kan suka Direct Massage di Instagram
“mba hotel yang ini bagus nih mba, masa gak dimasukin Zen Rooms”. Ada
loh yang gitu. Ada yang recommend. Kadang ada yang DM atau ada yang
email mereka approach ke kita ada. Tapi bidi kita juga nyari juga kadang.
Semua business development kita berpusat di Jakarta, gak ada yang di daerah.
Tapi mereka pasti sebulan atau 2 minggu sekali pasti ke daerah masing-
masing. Misalnya ada bidi di Jogja, ini mereka stay disitu 2 minggu cari
hotel. Hotel-hotel mana yang sesuai dengan standart kita, di audit baru
masuk. Both parti sih, gak melulu kita yang cari atau mereka yang harus
deketin kita.
108
q) Pertanyaan : tadi kan kata mba untuk Zen Rooms Syariah katanya suka
ikut kaya event-event ramadhan atau lebaran. Terus suka ngadain
promo atau apa gitu. Inget gak mba promo atau event apa yang pernah
di lakuin Zen Rooms Syariah?
Jawab : Gak inget ya karna aku waktu itu aku belum masuk hehe. Tapi paling
yang pasti itu sih kita ngadain diskon, biasanya diskonnya itu justru untuk
timing libur lebaran sih. Jadi biasanya kita mengadakan flash sale dalam satu
hari, diskon cepet cepetan kaya 50% gitu kan. Tapi kita udah announce gitu
dari 2 minggu 3 minggu sebelumnya kalo kita ngadain flash sale. Itu Cuma
satu hari jadi kaya gitu doang jadi main cepet-cepetan gitu, baru buka berapa
jam langsung habis gitu. Langsung booking 3 kamar gitu tapi biasanya buat
keluarga sih. Abis langsung, kaya baru buka sejam udah abis langsung loh.
Ada reminder nya gitu kan semua kan ada tag team nya gitu kan. Misalnya
kuotanya tinggal sisa 50 langsung di blast dan kalau sudah habis tim langsung
memberi informasi di media sosial kalau habis.
r) Pertanyaan : Kalau melihat prospek kemajuan hotel syariah nih, kalau
di lihat kan masyarakat Indonesia lebih banyak muslim tapi peminat
hotel syariah juga tidak sebanyak hotel konvensional ya?
Jawab : Kalau di Zen Room sih belum ya, kaya tadi aku bilang mungkin
karena jumlah property syariah kita itu belum begitu banyak. Di lihat
prospeknya jelas kedepannya bagus karena orang semakin teredukasi untuk
tahu apa itu syariah sebenarnya ya. Walaupun aku sendiri bukan muslim.
Tapi secara pendalaman aku juga mendalami dan menurutku syariah itu
109
bagus intinya tuh bagus gitu kan. Mencegah hal – hal negatif dan itu semua
berlaku umum gitu, semua agama juga mengajarkan itu. So, secara edukasi
sih menurutku untuk kedepannya pasti bagus ya. Orang pasti akan lebih
paham kalau hotel ini jaminannya adalah itu, nih hotel bener gitu hehe
maksudnya bukan yang tanda kutip. Walaupun ya terserah ya orang mau
ngapain juga. Gitu sih menurutku untuk kedepannya prospeknya akan bagus.
Cara pandang orang melihat sebuah hotel itu akan lebih global.
s) Pertanyaan : Berkembang pesat banget sih ya dari 2015 lalu sekarang
sudah banyak banget di Indonesia. Baru masuk 3 tahun ya mba?
Jawaban : Kayaknya sudah lebih sih, cuma orang makin dengernya tuh kaya
baru 3 tahun belakangan ini. Sebenernya hotel syariah menurutku udah
banyak kaya hotel Sofyan Betawi itu kan dia syariah dan hotel Sofyan itu kan
juga Zen Rooms. Hotel Sofyan juga kerjasama sama kita. Itu juga masuk
properti syariah kita juga. itu hotel Sofyan udah dari tahun berapa itu ya. Dia
itu hotel pertama di Jakarta yang syariah. Padahal itu dulu sebenernya hotel
amburadul loh dulu, itu bawahnya dulu club malem kalo kamu mau tau mah.
Pas di benahin, pas mereka jadi syariah justru prospeknya malah makin
bagus. Secara sales jadi lebih naik. Orang-orang bingung kan, ownernya aja
bingung. Akhirnya mereka komitmen untuk jadi syariah. Itu salah satu
properti syariah kita yang occupancy nya bagus, kaya hampir tiap hari ada
aja. Soalnya uniknya di Jakarta itu properti kita yang untuk di weekdays itu
justru lebih sering penuh daripada di weekend. Kalau Jakarta, mungkin
memang untuk bisnis. Kalau udah weekend itu udah nyebar langsung Bali,
110
Jogja, Bandung udah deh langsung nyebar. Beda kalau Bandung pasti
weekend, weekdays nya ya biasa-biasa lah.
t) Pertanyaan : Kantor pusatnya disini aja kan ya mba kalau Zen Rooms?
Jawab : Kalau kantor pusatnya ada disetiap negara sih, tapi yang base nya di
Indonesia ada, tetapi perusahaan kita terdaftarnya itu di Singapura. Kantornya
di Singapur, founding father kita si Kiren itu ada di Singapur, yang satu lagi
ada di Filipina. Kalau Zen Rooms Indonesia ya disini Citywalk Sudirman.
Tapi secara global kantor pusat kita adanya di Singapura. Banyak kok waktu
kapan yah, kalau misalnya kalian lagi pergi-pergi gitu, kadang kalau misalnya
ada contour manager kita yang lagi... waktu itu pernah sih ada influencer,
traveler influencer lagi ke Bangkok gitu kan, terus bilang “mau ketemu gak
sama contour menejerku, baik loh orangnya”. Terus pas mau ketemu, tiba-
tiba contour manajerku ada meeting mendadak jadi gak jadi deh. Bisa jadi
media promosi juga kan yang kaya gitu. Seneng sih banyak.. kan kalau
influencer yang travel gak rempong hehe. Kaya gitu-gitu.
u) Pertanyaan : Tapi untuk pangsa pasar yang syariah jelas, mayoritasnya
untuk yang muslim. Tapi gak menutup kemungkinan yang nonmuslim
juga boleh menginap di properti syariah ya?
Jawaban : Iyah aku bahkan suka nanya di beberapa properti syariah kita. Ya
mereka gak ngefilter berdasarkan agama sih. Tapi ya banyak juga yang gak
muslim tapi tinggal disitu. Karena memang mungkin yang mereka cari dari
guarantee nya adalah kalau misalnya di syariah itu udah gak neko-neko, udah
bener lah pasti. Gak messy atau gak ada tamu yang aneh-aneh atau apa.
111
Kadang kan orang juga butuh comfort ya buat tinggal di sebuah penginapan
gitu.
v) Pertanyaan : Tapi di luar daerah banyak hotel syariah juga?
Jawaban : Banyak. Di Jogja ada, di Bandung juga ada, di Bali aku gak tau.
Tapi ada, tapi bukan Zen Rooms. Aku bahkan sering nginep di hotel syariah
juga sama suamiku. Ada nih, kamu kalau mau nginep disini aja. Ada cewek-
cewek Bandung mau nginep aku kasih di properti syariah. Aku tanya “gak
sama cowok-cowok kan?hehe”. kamu nginep disini aja ada di belakang
Kedutaan Inggris kalau kamu tau, di Patra Kuningan.
w) Pertanyaan : Karna udah basisnya online, peminatnya juga udah jadi
dari berbagai kalangan ya mba?
Jawaban : Iya iya bener.
x) Pertanyaan : Kalau aku liat kan si Biru udah merambah ke tiket
pesawat, tiket kereta gitu-gitu ya. Kalau Zen Rooms kan emang fokus di
hotel saja. Ada kemungkinan tidak kalau Zen Rooms juga merambah ke
tiket pesawat gitu-gitu?
Jawaban : Engga sih kayaknya, kalau kita fokus di hotel aja. Aku gak tau sih
ya, mungkin iya tapi belum ada wacana-wacana kesana sih.
y) Pertanyaan : Kalau untuk join sama Zen Rooms persyaratannya apa aja
mba?
Jawaban : Persyaratannya itu nanti ada tim audit kita. Ada list data auditnya,
nanti kalau misalnya dia sudah lolos audit baru join sama kita.
112
z) Pertanyaan : Kalau untuk makanan memang sudah pasti standarnya
sama kan mba? Dalam artian tidak menjual makanan haram.
Jawaban : Dibeberapa properti juga yang ada restorannya juga ya
makanannya halal. Kan ga lucu tau-tau ada bar nya kan, dibawahnya ada
karaoke hehe, ada “ngok-ngok” nya kan ga lucu hehe. Gitu sih.
aa) Pertanyaan : Untuk menarik minat konsumennya selain dari promosi
yang promo-promo diskon itu apa lagi sih mba?
Jawaban : Untuk saat ini masih itu, kita belum.. kalau misalnya kita mau
approach influencer yang spesifik itu udah ada wacana tapi belum, jadi aku
belum bisa ngomong kita udah ngelakuin apa. Misalnya, siapa lah yang
emang keluarga muslimah yang emang cocok jadi our models. Itu wacana
untuk kesitu udah ada tapi belum fix siapa yang cocok. Susah juga sih
soalnya cari yang fix bener gitu.
bb) Pertanyaan : Berarti kalau mau buka jaringan hotel syariah tergantung
hotelnya ya mba? Kalau gak banyak hotel syariah gak bisa buka banyak
jaringan hotel syariah
Jawaban : Iyah, atau kita menyarankan. Biasanya kita juga kasih advice buat
hotel-hotel. Biasanya hoel-hotel kecil itu leg-leg of knowledge nya tuh disitu
biasanya. Bersaing dengan hotel-hotel besar yang udah punya jaringan besar
gitu kan kaya misalnya sebut aja Ibis, dia kan udah big chain dia kan
akhirnya dia bikin Ibis Budget gitu kan. Mereka tuh udah terstruktur
sebenernya, itu sebenernya mereka menang disitu. Tapi untuk kerjasama
dengan hotel-hotel kecil kadang mereka leg of knowledge nya disitu.
113
Mungkin mereka ingin syariah tapi belum tau gimana caranya. Nah kita bisa
kasih advice buat mereka gini gini gini. Tapi operasional tetap mereka yang
ambil keputusan sih biasanya. Decision makers nya tetap mereka.
114
115
116
DOKUMENTASI
Foto wawancara dengan head of communication Zen Rooms Indonesia
Wawancara dengan Public Relations Zen Rooms Indonesia,
Rizka Sherlyta Andini
117
118
Wawancara dengan konsumen Zen Rooms Syariah, ibu Rahmi di instagram
@duniarahmi
Top Related