UNIVERSITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS EKONOMIPROGRAM S-1 REGULERMEDAN
SKRIPSI
PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DANPENGUPAHAN SEBAGAI ALAT PENDUKUNGPENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA RUMAH
SAKIT UMUM HAJI MEDAN
OLEH :
NAMANIMDEPARTEMEN
: SUKRY GHOZALI POHAN: 030503072: AKUNTANSI
Guna Memenuhi Salah Satu SyaratUntuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Medan2009
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :
“ Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Sebagai Alat
Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan”
Adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul dimaksud belum pernah dimuat,
dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi
level program S-1 departemen akuntansi fakultas ekonomi universitas sumatera
utara.
Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas
benar apa adanya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar saya
bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh universitas.
Medan, 24 Februari 2009
Yang membuat pernyataan
SUKRY GHOZALI POHAN
NIM: 030503072
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan dan sampaikan kepada kehadirat Allah
SWT yang senantiasa memberikan kesehatan dan kemampuan kepada penulis
untuk dapat menyelesaikan Skripsi ini. Shalawat beriring salam disampaikan
kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir yang sangat diharapkan
Syafa’atnya di akhirat kelak.
Selama proses penyelesaian Skripsi ini, penulis telah berusaha semaksimal
mungkin dan tentu saja tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan,sehingga terasa
masih jauh dari sempurna baik dalam penggunaan bahasa,maupun penyajian
data.oleh karena itu,penulis tidak menutup diri akan kritikan dan saran dari
berbagai pihak demi kesempurnaan Skripsi ini.
Atas petunjuk dan bimbingan serta nasehat yang telah di terima selama
penulisan Skripsi ini dan juga selama mengikuti perkuliahan di Falkutas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara,maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs.Jhon Tafbu Ritonga,MEc.selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Arifin Akhmad,MSi,Ak.selaku ketua Departemen Akutansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
3. Bapak Fahmi Natigor Nasution,SE,M.Acc.Ak.selaku sekretaris Departemen
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs.Syamsul Bahri TRB, MM, Ak. .Selaku Dosen pembimbing yang
telah banyak memberikan bimbingan dan arahan sehingga Skripsi ini dapat
diselesaikan.
5. Bapak Drs.Hotmal jafar,MM.Ak. Selaku Dosen penguji I.
6. Bapak Drs.Wahidin Yasin,MSi. Ak. selaku dosen penguji II.
7. Bapak Drs.Syamsul Bahri TRB,MM, Ak. Selaku Dosen Wali dan seluruh staff
pengajar dan pengawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
8. Bapak Drs.Indra Sakit,selaku kepala Bagian Akuntansi serta seluruh pengawai
Rumah Sakit Umum Haji Medan yang telah memberikan bantuan dalam
rangka pengumpulan data yang di perlukan dalam penyelesaian penulisan
skripsi ini
9. Ayahanda M.pohan dan ibunda Nursakdiyah siregar yang sangat penulis
Cintai dan Sayangi, yang penuh rasa kasih sayang telah mengasuh dan
membimbing tanpa kenal lelah, serta berkat doa’anya pula penulis dapat
menyelesaikan penulisan Skripsi ini.
10. Kakanda Rahmat Fajar pohan,ST.Ainun Mardiyah pohan. Serta adinda-adinda
Sahnan Fauzi pohan,Rudi Haryadi pohan,dan Salman Alfarizi pohan yang
telah banyak mendukung dan memotivasi penulis dengan penuh kasih sayang.
11. Buat para sahabatku : Lelek’s,Iephen, Rahman, Mimi,Ajid, Intan,Lima, Vera,
Rinnoice, Desi, Annur untuk kalian semua , Thank’s ya atas persahabatan
yang tulus dan semua bantuan dan semangat yang kalian berikan.Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
12. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu penulis
dalam menyelesaikan Skripsi ini.
Pihak-pihak yang penulis sebutkan di atas memiliki peran yang besar bagi
penulis.jasa dan kebaikan serta kasih sayang mereka semua tidak mungkin dapat
penulis balas, karenanya penulis serahkan kepada Allah SWT untuk
membalasnya.Akhirnya penulis berharap agar ilmu yang penulis peroleh selama
di bangku perkuliahan dapat diamalkan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Medan, 23 Februari 2009
Penulis
(Sukry Ghozali Pohan)
NIM : 030503072
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapansistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada RSU. Haji Medan dan untukmengetahui apakah sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang diterapkanoleh perusahaan dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusanterhadap gaji dan upah.
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian Deskriptif yang menggunakandata primer seperti hasil wawancara dengan pihak perusahaan dan sekunderseperti struktur organisasi. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakanteknik observasi, wawancara, dan kepustakaan, metode analisis data yangdigunakan adalah metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada RSU HajiMedan yang berlokasi di Jl. Rumah Sakit Haji – Medan estate dan waktupenelitian dimulai pada bulan Februari 2008 sampai dengan selesainya Skripsi ini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa system akuntansi yang diterapkanRSU Haji Medan untuk menangani penggajian dan pengupahan telah cukupmemadai dalam membantu manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusanterhadap gaji dan upah, hal ini baik karena perusahaan mempekerjakan karyawandari berbagai tingkatan dan dalam jumlah yang sangat besar dan memberikanimbalan atas jasa mereka berupa gaji dan upah, sehingga perusahaan harusmemiliki sistem akuntansi yang efektif.
Kata Kunci : Penggajian, Pengupahan, Pengambilan Keputusan, SistemAkuntansi
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
ABSTRACT
The goal of this study is to know how to apply the accounting system ofcompersation (wage and salary) at RSU. Haji Medan and know whether theaccounting system applied by the company can assist the management of decisionmaking of wage and salary.
The type of the study was a descriptive design using primary data resultingfrom the interview with the company and the secondary data involvingorganizational structure. The data was collected by using observation, interviewand library approaches. The data analysis used a descriptive method. The presentstudy was carried out at RSU. Haji Medan, located at Jl. Rumah Sakit Hai –Medan estate and the time of study stated at February of 2008 until completed thisthesis.
The result of the study showed that the accounting system applied byRSU. Haji Medan to deal with the wage and salary compensation has beenadequate in assisting the management in decision making of wage and salary. It isreliable due to the company employed employes of various levels and numerousand provided them with feedback or compensation of their service in wage andsalary that the company has to have an effective accounting system.
Keywords : Wage, Salary, Decision Making, Accounting System.
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
PERNYATAAN .................................................................................................
KATA PENGANTAR .........................................................................................
ABSTRAK ..........................................................................................................
i
ii
v
ABSTRACT ........................................................................................................ vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii
BAB
BAB
I PENDAHULUAN ............................................................................
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................
B. Perumusan Masalah ......................................................................
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian .....................................................
C. Kerangka Konseptual ....................................................................
II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................
A. Pengertian dan Unsur-unsur Akuntansi .........................................
1
1
4
4
5
7
7
B. Proses Pengambilan Keputusan .................................................... 15
1. Pengertian keputusan dan Pengambilan dan Keputusan .... 15
2. Jenis-Jenis Keputusan ....................................................... 17
3. Pihak-pihak Pengambil keputusan .................................... 21Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
4. Langkah-langkah dalam Pengambilan Keputusan ............. 23
5. Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputus
an ..................................................................................... 25
C. Gaji dan Upah .............................................................................. 27
1. Pengertian Gaji ................................................................. 27
2. Pengertian Upah ............................................................... 27
3. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan ................. 30
4. Prosedur Gaji dan Upah .................................................... 38
5. Sistem Pelaporan Gaji dan Upah ....................................... 41
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 42
A. Desain Penelitian ......................................................................... 42
B. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 42
B. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 42
C. Metode Analisa Data .................................................................... 43
D. Responden ................................................................................... 43
E. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 44
A. Data Penelitian ............................................................................. 44
1. Gambaran Umum RSU Haji Medan .................................. 45
a. Sejarah Singkat Perusahaan .......................................... 44
b. Struktur Organisasi ....................................................... 47
2. Kebijakan serta peraturan kepegawaian ............................ 57
3. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan ................. 63Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
4. Prosedur Penggajian dan Pengupahan ............................... 65
5. Sistem Pelaporan Gaji dan Upah ....................................... 67
6. Proses Pengambilan Keputusan ........................................ 68
B. Analisa Hasil Penelitian ............................................................... 69
1. Struktur Organisasi Perusahaan ................................................ 69
2. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan ......................... 70
3. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian dan
Pengupahan ............................................................................... 72
4. Proses Pengambilan Keputusan ................................................. 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 77
A. Kesimpulan ............................................................................ 77
B. Saran ...................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 80
LAMPIRAN
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Tipe-tipe Keputusan .................................................................... 18
Tabel 2. Dokumen Dalam Siklus Jasa Personel .................................................... 33
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Sistem Akuntansi ................................................................................ 13
Gambar 2. DFD Umum (Level-O) Untuk Pemrosesan Penggajian ....................... 40
Gambar 3. DFD Umum (Level-1) Untuk Pemrosesan Penggajian ........................ 40
Gambar 4. Sistem Pelaporan ................................................................................ 67
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Struktur Organisasi RSU. Haji Medan
Lampiran 2. Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian
Lampiran 3. Bagan Alir Dokumen Sistem Pengupahan
Lampiran 4. Surat Pengangkatan Seorang Pegawai
Lampiran 5. Daftar Gaji
Lampiran 6. Slip Gaji
Lampiran 7. Flowchart Sistem Penggajian RSU Haji Medan
Lampiran 8. Flowchart Sistem Pengupahan RSU Haji Medan
Lampiran 9. Surat Izin Riset
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia perekonomian saat ini telah mendorong pertumbuhan
perusahaan untuk memperbesar dan memperluas ruang lingkup usahanya.
Perusahaan-perusahaan pada umumnya tanpa terkecuali jenis dan bidang
usahanya saling berkompetensi untuk memperoleh pangsa pasar yang luas dan
menuntut kualitas produk yang baik, tingkat reabilitas yang tinggi dan saluran
distribusi yang cepat dan terjamin.
Pada dasarnya setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya
sangat membutuhkan bantuan tenaga manusia atau yang lazim disebut dengan
karyawan atau buruh. Manusia merupakan faktor produksi yang paling penting
bagi setiap perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Keterlibatan karyawan atau buruh dalam perusahaan dimulai dari awal
kegiatan perusahaan, yaitu menyusun dan merencanakan tujuan perusahaan yang
akan dicapai baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, melaksanakan
kegiatan operasioanl perusahaan dan pengendaliannya sampai kepada tercapainya
tujuan perusahaan tersebut.
Keseluruhan kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan
hendaknya dilaksanakan seara efektif dan efisien tetapi tidak jarang terjadi
penyelewenangan dan pemborosan yang mengakibatkan kerugian yang tidak
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
sedikit bagi perusahaan. Oleh karena itu dengan bertambah rumitnya suatu
kegiatan perusahaan maka bertambah rumit pula pekerjaan yang harus dilakukan,
maka pimpinan perusahaan harus menggunakan suatu alat pengendalian yang
tangguh untuk mengendalikan semua kegiatan usaha secara efektif dan efisien,
pimpinan perusahaan haruslah menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik sesuai
dengan teknik dan prosedur serta metode yang telah ditetapkan oleh perusahaan
dalam menjalankan fungsinya manajer banyak membuat keputusan, untuk itu
manajer sangat membutuhkan data dan informasi sebagai dasar pengambilan
keputusan dan tindakan yang tepat demi kelangsungan hidup serta kemajuan
perusahaan tersebut.
Data dan informasi yang dibutuhkan manajer dalam pengambilan
keputusan dapat berupa data atau informasi yang bersifat financial dapat diperoleh
melalui sistem akuntansi. Sistem akuntansi tersebut akan menentukan bagaimana
cara mengumpulkan data, meringkas, mengklasifikasikan, menganalisis dan
melaporkannya kepada manajemen perusahaan atau pihak lain yang
membutuhkan informasi tersebut.
Manajer yang memegang kendali suatu perusahaan modern harus dapat
mengendalikan perusahaan dan dalam melaksanakan tugasnya pimpinan
senantiasa di dihadapkan pada masalah-masalah perusahaan seperti masalah yang
berhubungan dengan prosedur penentuan besarnya gaji dan upah serta
pembayarannya. Secara teknis disinilah keahlian seorang manajer diuji,
bagaimana pimpinan dapat memecahkan suatu masalah dalam perusahaannya.
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Dalam mengorganisir, mengendalikan dan melakukan kegiatan sehari-hari,
manajer banyak mengambil keputusan. Keputusan yang diambil manajer haruslah
tepat dan baik karena ini penting untuk kemajuan suatu perusahaan. Dalam
membuat keputusan manajer harus dapat membuat keputusan yang masuk akal,
yang memerlukan informasi – informasi yang relevan bagi kepentingan
manajemen dalam rangka pengambilan keputusan atas laporan intern perusahaan.
Laporan intern yang memadai harus didukung oleh sistem akuntansinya
yang diterapkan perusahaan, sistem akuntansi merupakan suatu rangkaian dari
formulir-formulir, catatan-catatan, lapoan-laporan, serta alat-alat lainnya yang
dikoordinasikan sehingga dapat memberikan informasi kepada pemimpin
perusahaan dimana informasi tersebut sangat dibutuhkan sebagai alat pendukung
pengambilan keputusan.
RSU Haji Medan merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya
bergerak dibidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang mana perusahaan
ini banyak mempekerjakan tenaga kerja dengan berbagai tingkatan. Perusahaan
ini memberikan imbalan atas jasa karyawannya berupa gaji dan upah dan telah
menerapkan sistem akuntansi atas gaji dan upah sebagai alat pendukung
pengambilan keputusan. Jumlah karyawannya yang relatif banyak dari berbagai
tingkatan maka dalam perusahaan ini gaji dan upah merupakan pengeluaran yang
sangat besar dan penting sehingga perlu mendapat perharian yang memadai dari
pihak manajemen perusahaan.
Data lain yang penulis temukan adalah bahwa daftar gaji dibuat oleh
bagian akuntansi kemudian ditulis dalam Payroll check lalu dikirim ke bank untukSukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
pembayaran gaji dan dibayar tunai untuk upah, buktinya juga dicatat oleh bagian
akuntansi. Kemudian bagian akuntansi membuat bukti kas keluar yang dipakai
sebagai dasar pembayaran gaji dan upah kepada karyawan.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin mengetahui lebih mendalam
bagaimana penerapan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada
perusahaan ini, apakah telah berjalan dengan efektif guna dijadikan sebagai alat
pendukung pengambilan keputusan, maka penulis mengambil judul skripsi
“Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Sebagai Alat
Pendukung Pengambilan Keputusan Pada RSU Haji Medan”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
a. Apakah sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang diterapkan oleh
RSU Haji Medan sudah memadai?
b. Apakah sistem akuntansi penggajian dan pengupahan tersebut dapat
membantu manajemen dalam pengambilan keputusan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan penelitian skripsi ini adalah:
a. Untuk mengetahui apakah penerapan sistem akuntansi penggajian dan
pengupahan yang diterapkan oleh perusahaan sudah memadai ?
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
b. Untuk mengetahui apakah sistem penggajian dan pengupahan tersebut dapat
membantu manajemen dalam pengambilan keputusan ?
Sedangkan manfaat penelitian ini adalah:
1. Menambah wawasan penulis tentang sistem akuntansi penggajian dan
pengupahan secara nyata dibandingkan dengan pengetahuan penulis yang
didapatkan selama perkuliahan.
2. Sebagai bahan masukan maupun saran bagi pihak manajemen RSU Haji
Medan dalam proses pengambilan keputusan
3. Sebagai bahan perbandingan bagi pihak lain yang mengadakan penelitian
dalam bidang yang sama
D. Kerangka Konseptual
RSU Haji MedanSistem
AkuntansiGaji dan Upah
Penerapan Sistem AkuntansiPenggajian dan Pengupahan
Informasi
Pengambilan Keputusan
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
RSU Haji Medan adalah perusahaan yang kegiatan utamanya bergerak
dibidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat dimana dalam pelaksanaan
kegiatan operasi perusahaan mempekerjakan karyawan dari berbagai tingkatan
dan dalam jumlah yang sangat besar dan sebagai imbalan yang diberikan
perusahaan atas jasa karyawannya adalah gaji dan upah. Proses pembayaran gaji
dan upah tersebut membentuk suatu sistem akuntansi penggajian dan pengupahan
dan kemudian dihasilkan suatu informasi yang dapat dijadikan sebagai alat
pengambilan keputusan
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian dan Unsur-Unsur Sistem Akuntansi
Mulyadi (2001:2) mengemukakan bahwa : “suatu sistem pada dasarnya
adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang
berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Dari defenisi ini dapat
dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem sebagai berikut :
1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur
2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan
3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem dan prosedur
mempunyai hubungan, dimana sistem terdiri dari prosedur-prosedur yang saling
bekerjasama untuk mencapai tujan yang sama dari perusahaan. Adapun prosedur
adalah suatu urutan pekerjaan yang disusun untuk menjamin adanya perlakuan
seragam untuk transaksi perusahaan yang sering terjadi.
Akuntansi merupakan sistem informasi yang memberikan laporan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
perusahaan. Saat ini pengertian akuntansi sebagai sistem informasi lebih kita
kenal sebagai sistem informasi akuntansi. Maksudnya data yang diolah oleh
sistem informasi akuntansi hanya terbatas pada transaksi keuangan. Hasil olahan
dan akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan.
Mulyadi (2001:3) mendefenisikan bahwa : ”Sistem akuntansi adalah
organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan”.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsurdari suatu
sistem akuntansi adalah:
1. Formulir/dokumen
Formulir sering disebut dengan istilah dokumen dan media. Disebut
dokumen karena dengan formulir peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam
di atas secarik kertas. Disebut media karena formulir merupakan media untuk
mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi kedalam catatan. Dalam sistem
akuntansi secara manual, media yang digunakan untuk merekam transaksi
keuangan adalah formulir yang dibuat dari kertas. Dalam sistem akuntansi
dengan komputer dipakai berbagai media untuk memasukkan data ke dalam
sistem pengolahan data seperti papan ketik (keyboard), mice, voice, dan cats.
Adapun peranan formulir dan dokumen dalam sistem akuntansi adalah sebagai
berikut:
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
a. Untuk menentukan hasil kegiatan perusahaan. Peranan ini dapat dilihat
dari pekerjaan membuat distribusi dan pembuatan laporan-laporan untuk
pimpinan.
b. Untuk menjaga akitiva-aktiva dan utang-utang perusahaan. Peranan ini
dapat dilihat dari penggunaan rekening-rekening sehingga dapat diketahui
saldo masing-masing rekening.
c. Untuk memerintahkan mengerjakan suatu pekerjaan. Peranan ini dapat
dilihat antara lain dari penggunaan surat perintah pengiriman untuk
mengirim barang-barang dan penggunaan surat perintah permintaan
pembelian agar dibelikan barang-barang yang dibutuhkan.
d. Untuk memudahkan penyusunan rencana-rencana kegiatan, penilaian
hasil-hasilnya dan penyesuaian rencana – rencana.
Formulir digolongkan menjadi dua macam jika ditinjau dari pengolahan
data akuntansi, yaitu dokumen sumber (source document) dan dokumen
pendukung (supporting document). Dokumen sumber adalah dokumen yang
dipergunakan sebagai dasar pencatatan ke dalam jurnal atau buku pembantu,
sedangkan dokumen pendukung adalah dokumen yang melampirkan dokumen
sumber sebagai sahnya transaksi yang direkam dalam dokumen sumber.
Beberapa keadaan yang mendasari perlunya penggunaan formulir, jika:
a. Suatu kejadian atau transaksi harus dicatat
b. Informasi tertentu harus dicatat berulang kali, maka dengan formulir akan
mengurangi waktu penulisan informasi tersebut
c. Dibutuhkan untuk menetapkan tanggungjawab terjadinya transaksiSukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
d. Berbagai informasi yang saling berhubungan perlu disatukan dalam tempat
yang sama, untuk memudahkan pengecekan yang cepat mengenai
kelengkapan informasinya.
2. Catatan-catatan
Ada tiga catatan yaitu jurnal, buku besar, dan buku pembantu
1. Jurnal
Jurnal sering juga disebut sebagai buku harian. Jurnal merupakan catatan
akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan,
dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Jurnal ada dua yaitu jurnal
umum dan jurnal khusus. Salah satu cara untuk memproses data secara
lebih efisien pada sistem akuntansi manual adalah memperluas jurnal
umum dua kolom menjadi jurnal banyak kolom (jurnal multikolom).
Setiap kolom pada jurnal multikolom digunakan hanya untuk menampung
transaksi yang mempengaruhi akun tertentu. Jurnal multikolom hanya
memadai pada perusahan kecil, sedangkan bagi perusahaan besar
penggunaan jurnal ini tidak praktis. Oleh karena itu jurnal multikolom
diganti denganbeberapa jurnal khusus (special journal). Setiap jurnal
khusus dirancang untuk mencatat satu jenis transaksi yang terjadi
berulang-ulang. Jurnal khusus adalah suatu metode untuk mengikhtisarkan
transaksi, yang merupakan bagian mendasar dari setiap sistem akuntansi.
Jurnal khusus yang paling lazim digunakan untuk mencatat transaksi pada
perusahaan jasa berskala kecil dan menengah adalah:
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
a. Jurnal pendapatan (revenue journal), digunakan hanya untuk mencatat
pendapatan honor (jasa) secara kredit (fees earned on account)
Penjualan produk dicatat pada jurnal penjualan (sales journal) yang
mirip dengan jurnal pendapatan. Dalam perkiraan ini akan terlihat
perkiraan piutang dan penjualan.
b. Jurnal penerimaan kas (cash receipts journal). Digunakan untuk
mencatat semua transaksi yang melibatkan penerimaan kas, termasuk
penjualan tunai dan penerimaan tagihan.
c. Jurnal pembelian (purchases journal), dirancang untuk mencatat
semua pembelian secara kredit (purchases on account). Dalam jurnal
ini akan terlihat perkiraan pembelian dan hutang.
d. Jurnal pembayaran kas (cash payments journal), digunakan untuk
mencatat semua transaksi yang melibatkan pembayaran kas.
Pada perusahaan besar jenis jurnal yang biasa digunakan adalah jurnal
penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran
kas, dan jurnal umum. Dalam jurnal terdapat kegiatan peringkasan data,
yang hasil peringkasannya berupa jumlah mata uang transaksi tertentu
kemudian diposting ke rekening yang bersangkutan dalam buku besar.
2. Buku Besar
Buku besar utama (primary ledger), yang menampung semua akun neraca
dan laporan laba rugi disebut sebagai buku besar umum (general ledger).
Adapun buku besar ini terdiri dari banyak rekening yang dipakai untuk
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.
Rekening buku besar ini dapat dianggap sebagai tempat untuk
menggolongkan data keuangan dan dapat pula dianggap sebagai sumber
informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.
3. Buku Besar Pembantu
Apabila terdapat jumlah akun yang sangat besar dengan karakteristik yang
sama, akun-akun tersebut dapat dikelompokkan ke suatu buku besar
terpisah yang disebut buku besar pembantu (subsidiary ledger). Setiap
buku besar pembantu diwakili dalam buku besar umum oleh sebuah akun
perangkum yang disebut akun pengendali (controlling account). Dalam
hal ini penjumlahan atas saldo pada buku besar pembantu harus sama
dengan saldo pada akun pengendali yang bersesuaian. Dari hal ini buku
besar pembantu dapat dianggap sebagai buku besar kedua yang
mendukung akun pengendali pada buku besar umum. Buku besar dan
buku besar pembantu merupakan catatan akuntansi akhir (books of final
entry) artinya tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi
diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku besar
pembantu, karena proses selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan.
3. Laporan
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Unsur sistem akuntansi yang terakhir adalah laporan. Setelah transaksi
dicatat dan diikhtisarkan, maka disiapkan laporan bagi pemakai. Laporan
yang menghasilkan informasi tersebut dikenal sebagai laporan keuangan.
Seluruh laporan keuangan harus diidentifikasi dengan nama perusahaan,
jenis laporan, dan tanggal atau periode waktu laporan tersebut. Adapun
laporan keuangan dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas
pemilik, laporan arus kas, laporan perubahan laba yang ditahan. Data yang
terdapat dalam laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik, laporan
perubahan laba yang ditahan, laporan arus kas digunakan untuk suatu
periode waktu tertentu. Sementara data yang disajikan dalam neraca
adalah untuk tanggal tertentu. Model sistem akuntansi dan sistem
informasi akuntansi dengan komputer dalam pemrosesan data menurut
Lewi Malison dapat dilihat pada Gambar 1 berikut:
SistemPenjualan
SistemPembelian
SistemPenggajian
Formulir Jurnal BukuBesar
LaporanKeuangan
SistemPengawasan
Produksi BukuPembantu
SistemKas
Gambar 1: Sistem Akuntansi
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Sumber : Abdul Halim, 1994. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, CetakanPertama, BPFE-YOGYAKARTA, Yogyakarta, hal. 86.
Menurut Zaki Baridwan (1994:7) dalam menyusun sistem akuntansi
untuk suatu perusahaan diperlukan pertimbangan terhadap beberapa faktor yang
penting, yaitu:
a. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat yaitu bahwa
sistem akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang diperlukan
tepat pada waktunya, dapat memenuhi kebutuhan, dan dengan kualitas
yang sesuai.
b. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip aman yang berarti
bahwa sistem akuntansi harus dapat membantu menjaga keamanan harta
milik perusahaan. Untuk dapat menjaga harta milik perusahaan, maka
sistem akuntansi harus disusun dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip
pengawasan intern.
c. Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip murah yang
berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem akuntansi itu harus
dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal, dengan kata lain,
dipertimbangkan cost dan benefit dalam menghasilkan suatu informasi.
Ada empat tujuan umum pengembangan sistem akuntansi yaitu:
1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada,
baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya.
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu
untuk memperbaiki tingkat keandalan (reability) informasi akuntansi dan
untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan
perlindungan kekayaan perusahaan.
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.
Ciri-ciri sistem akuntansi yang baik harus memiliki bagan perkiraan,
pedoman akuntansi, ada daftar tugas (job description), ada perkiraan pengawasan,
dokumen-dokumen sudah dinomori sebelumnya, dan metode-metode lain yang
bertujuan untuk mengawasi data yang masuk dan data yang diproses. Jika ciri-ciri
ini sudah terpenuhi maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem akuntansi dapat
meningkatkan mutu informasi, meningkatkan pengawasan internal check,
melindungi harta benda perusahaan dan meningkatkan kepercayaan terhadap
catatan akuntansi.
B. Proses Pengambilan Keputusan
1. Pengertian keputusan dan pengambilan keputusan
Pada hakekatnya pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan
sistematis terhadap hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta dan data
penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan
menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
Pengertian mengenai keputusan menurut Hasan (2002:9), Keputusan
adalah pemilihan di antara alternatif-alternatif. Pengertian tersebut mengandung
tiga pengertian, yaitu:Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
a. Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan
b. Ada bebreapa alternatif yang harus dan dipilih salah satu yang terbaik
c. Ada tujuan yang ingin dicapai, dan keputusan itu makin mendekatkan pada
tujuan tersebut.
Pengambilan keputusan menurut Hasan (2002:78), adalah suatu proses
memilih suatu alternatif dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindak
lanjuti sebagai suatu cara pemecahan masalah yang ada.
Sehubungan dengan banyaknya ragam keputusan yang perlu dibuat,
manajemen perusahaan memerlukan berbagai informasi baik dari dalam maupun
dari luar perusahaan. Jenis dan bentuk informasi yang diperlukan, tergantung
kepada tingkat keputusan yang disusun.
Menurut Mudrajad (2003:15), tingkat pengambilan keputusan dalam
perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Keputusan strategis
Keputusan strategis merupakan keputusan yang menentukan arah kegiatan
perusahaan jangka panjang. Keputusan strategis pada umumnya bersifat umum
dan berisi garis besar kebijakan bisnis. Sejalan dengan kegunaan dari keputusan
strategis, yaitu untuk kehidupan jangka panjang perusahaan. Keputusan strategis
lebih berorientasi kepada masa depan perusahaan daripada keadaan sekarang,
seperti penentuan lokasi ataupun gedung perusahaan.
b. Keputusan taktis
Keputusan taktis merupakan implementasi dari keputusan strategis.
Keputusan ini berorientasi kepada kegiatan operasional jangka pendek. PadaSukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
tingkat ini, perencanaan dan pengembalian memegang peranan utama. Data
historis dari perusahaan serta informasi internal yang bersifat desktiptif lebih
banyak diperlukan untuk keputusan taktis. Contoh keputusan taktis antara lain,
alokasi anggaran, dan pembelian obat-obatan.
c. Keputusan Teknis
Keputusan teknis merupakan keputusan untuk kegiatan tertentu. Informasi
yang diperlukan untuk membuat keputusan ini adalah data historis dan deskriptif
dari kegiatan yang baru saja dilakukan perusahaan, seperti upaya dalam
meningkatkan mutu pelayanan.
Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan
masalah memiliki tujuan antara lain:
a. Tujuan yang bersifat tunggal
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila
keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah artinya bahwa sekali
diputuskan, tidak ada kaitannya dengan masalah yang lain.
b. Tujuan yang bersifat ganda
Tujuan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itu
menyangkut lebih dari satu masalah, artinya bahwa suatu keputusan yang diambil
itu sekaligus memecahkan dua masalah atau lebih, yang bersifat kontradiktif
maupun yang bersifat non kontradiktif.
2. Jenis-Jenis Keputusan
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Manajemen perusahaan harus mampu membuat keputusan yang tepat
berdasarkan kriteria yang diinginkan. Berdasarkan kriteria yang menyertainya
tersebut, pengambilan keputusan dapat diklasifikasikan atas beberapa jenis, yaitu:
a. Berdasarkan program, pengambilan keputusan dapat dibedakan menjadi:
a.1. Pengambilan keputusan terprogram
Pengambilan keputusan terprogram adalah pengambilan keputusan
yang bersifat rutin, berulang-ulang dan cara menanganinya telah
ditentukan, pengambilan keputusan terprogram telah ditentukan.
Pengambilan keputusan terprogram ini digunakan untuk menyelesaikan
masalah yang terstruktur melalui hal-hal berikut:
Prosedur, yaitu serangkaian langkah yang berhubungan dan berurutan
yang harus diikuti oleh pengambilan keputusan
Aturan, yaitu ketentuan yang mengatur apa yang harus dan apa yang
tidak boleh untuk dilakukan oleh pengambil keputusan
Kebijakan, yaitu pedoman yang menentukan parameter untuk
membuat keputusan
a.2. Pengambilan keputusan tidak terprogram
Pengambilan keputusan tidak terprogram adalah pengambilan
keputusan yang tidak rutin dan sifatnya unik sehingga memerlukan
pemecahan yang khusus. Pengambilan keputusan tidak terprogram ini
digunakan menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur
Lebih lanjut Hasan (2002:41), memberikan ciri-ciri yang berbeda
atas kedua jenis keputusan tersebut sebagai berikut:Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
TipeTipe Keputusan Teknik-Teknik Pembuatan Keputusan
Diprogram: Keputusan
rutin dan berulang-
ulang Organisasi
mengembangkan
proses-proses khusus
bagi penanganannya.
a. Kebiasaan
b. Kegiatan rutin Prosedur-
prosedur pengoperasian
komputer
c. Struktur organisasi
pengharapan umum
sistem , sistem tujuan,
saluran-saluran informasi
yang disusun dengan baik
a. Teknik-teknik riset
operasi : analisis
matematik, model-
model simulasi
komputer
b. Pengolahan data
elektronik
Tidak diprogram
Keputusan-keputusan
sekali pakai, disusun
secara tidak sehat,
kebijaksanaan.
Ditangani dengan
proses pemecahan
masalah umum.
a. Kebijakan intuisi dan
kreatifitas
b. Coba-coba
c. Seleksi dan latihan para
pelaksana
Teknik pemecahan
masalah yang
diterapkan pada:
a. Latihan membuat
suatu keputusan.
b.Penyusunan program-
program komputer
heuristic”
Tabel 1: Daftar Tipe-tipe Keputusan
b. Berdasarkan lingkungannya, keputusan dapat dibedakan menjadi:
b.1. Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti adalah pengambilan
keputusan dimana berlangsung hal-hal berikut:
Alternatif yang harus dipilih hanya memiliki satu konsekuensi/
jawaban/hasil.
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Keputusan yang akan diambil didukung oleh informasi/data yang
lengkap
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti, mengetahui apa yang
akan terjadi di masa yang akan datang
Biasanya selalu dihubungkan dengan kepuasan yang menyangkut
masalah rutin, karena kejadian tertentu di masa yang akan datang
dijamin akan terjadi
Teknik pemecahannya biasanya menggunakan teknik program linier,
model transformasi, model penugasan, model inventory, model
antrian, dan model network
b.2. Pengambilan keputusan dalam kondisi beresiko
Pengambilan keputusan dalam kondisi beresiko adalah
pengambilan keputusan dimana berlangsung hal-hal berikut:
Alternatif yang dipilih mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil
Pengambilan keputusan memiliki lebih dari satu alternatif tindakan
Diasumsikan bahwa pengambil keputusan mengetahui peluang yang
akan terjadi terhadap berbagai tindakan dan hasil.
Resiko terjadi karena hasil pengumpulan keputusan tidak dapat
diketahui dengan pasti, walaupun diketahui nilai probabilitasnya
Pada kondisi ini, keadaan alam sama dengan kondisi tidak pasti,
bedanya dalam kondisi ini ada informasi atau data yang mendukung
dalam membuat keputusan, berupa besar atau nilai peluang terjadinya
bermacam-macam keadaan.Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
b.3. Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti adalah pengambilan
keputusan di mana :
Tidak diketahui sama sekali hal, jumlah, maupun kondisi yang mungkin
timbul serta kemungkinan munculnya kondisi-kondisi tersebut.
Pengambil keputusan ini tidak menentukan probabilitas terjadinya
berbagai kondisi atau hasil yang keluar
Hanya mengetahui kemungkinan hasil dari suatu tindakan
Pengambil keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi
lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan tersebut.
Hal yang akan diputuskan biasanya relatif belum pernah terjadi
Tingkat ketidakpastian keputusan semacam ini dapat dikurangi dengan
beberapa cara yaitu mencari informasi lebih banyak, melalui
riset/penelitian, dan penggunaan probabilitas subjektif
b.4. Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik
Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik adalah pengambilan
keputusan dalam hal :
Kepentingan dua atau lebih pengambil keputusan saling bertentangan
dalam situasi persaingan
Pengambil keputusan saling bersaing dengan pengambil keputusan lainnya
yang rasional
Pengambil keputusan bertindak sebagai pemain dalam suatu permainan
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
3. Pihak-pihak pengambil keputusan
a. Manajer lini pertama
Manajer lini pertama adalah manajer yang melatih dan mengawasi
kinerja dari karyawan non manajerial serta yang bertanggungjawab
langsung atas jasa perusahaan
Manajer lini pertama memegang jabatan seperti manajer kantor,
shift supervisor, atau manajer departemen. Tanggung jawab utamanya
adalah mengelola kinerja dari karyawan tingkat dasar yang bertugas
langsung untuk memproduksi barang atau jasa.
Manajer lini pertama juga membuat jadwal rinci dan rencana
operasional berdasarkan perencanaan jangka menengah dari manajemen
tingkat menengah. Manajer ini pertama terlibat dalam rencana dan
tindakan yang memberikan hasil ke depan.
b. Manajer menengah
Manajer menengah adalah manajer yang bertanggungjawab untuk
menetapkan tujuan sejalan dengan sasaran dan rencana dari manajemen
puncak, serta menerapkan strategi sub unit untuk mencapai sasaran
tersebut
Manajer menengah memegang jabatan seperti manajer pabrik,
manajer wilayah, atau manajer divisi. Pada level ini informasi akuntansi
manajemen juga dibutuhkan untuk membantu para manajer menyusun
rencana dan mengambil keputusan secara lebih baik.
c. Manajer puncakSukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Manajer puncak adalah eksekutif yang bertanggung jawab terhadap
segenap pengarahan organisasi. Untuk itu, manajer puncak memerlukan
informasi yang mendukung keputusan-keputusan yang berdampak jangka
panjang terhadap organisasi perusahaan.
Manajer puncak bertanggung jawab untuk menciptakan kondisi
penting untuk perubahan, selanjutnya manajer puncak juga berkewajiban
untuk membantu karyawan membangun rasa tanggung jawab kepada
perusahaan dan menciptakan budaya positif organisasi melalui bahasa dan
tindakan. Istilah yang sering digunakan untuk manajer puncak ini adalah
direktur, kepala divisi, wakil presiden senior, dan sebagainya.
4. Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan
Menurut Hasan (2002:82), langkah-langkah dalam pengambilan
keputusan yaitu:
a. Mendefenisikan masalah
b. Mengidentifikasi kriteria keputusan
c. Menimbang kriteria
d. Membuat alternatif pilihan tindakan
e. Mengevaluasi setiap alternatif
f. Memperkirakan keputusan yang paling optimal.
Berikut ini penjelasan dari langkah-langkah tersebut di atas :
a. Mengidentifikasi masalah
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Langkah pertama dalam pengambilan keputusan adalah mengenali
(mengidentifikasi) masalah. Masalah adalah terdapatnya perbedaan antara
keinginan yang ditetapkan dan keadaan yang dihadapi.
Adanya perbedaan antara keadaan yang sesungguhnya dan
keinginan yang ditetapkan tidaklah menjamin bahwa manajer akan membuat
keputusan untuk menyelesaikan masalah. Identifikasi dapat dipermudah
dengan, pertama, manajer harus menyadari adanya perbedaan. Mereka harus
mengetahui adanya masalah sebelum memulai mencari pemecahan masalah.
Kedua, manajer menyadari adanya perbedaan antara keinginan yang
ditetapkan dan kenyataan yang sesungguhnya tidaklah cukup untuk memulai
proses pengambilan keputusan, untuk itu manajer harus termotivasi untuk
mengurangi perbedaan tersebut. Pada akhirnya manajer juga harus memiliki
pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan sumber-sumber daya untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
b. Mengidentifikasi kriteria keputusan
Kriteria keputusan adalah ukuran dasar yang digunakan untuk
menuntun pertimbangan dan keputusan. Biasanya, semakin banyak
ditemukan kriteria yang memungkinkan untuk memecahkan masalahnya.
c. Menimbang kriteria
Setelah mengenali kriteria keputusan, langkah berikutnya adalah
memutuskan kriteria mana yang lebih penting atau kurang penting. Banyak
jumlah model matematika yang dapat dipakai untuk menimbang kriteria
keputusan, semuanya memerlukan pengambil keputusan untuk mementukanSukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
peringkat awal kriteria keputusan. Selain itu dapat menggunakan
perbandingan mutlak (absolut comparisons), dimana setiap patokan
dibandingkan dengan ukuran dasar (standar) atau tingkatan atas manfaatnya
sendiri. Metode lain adalah perbandingan nisbi relative comparisons),
dimana masing-maisng patokan dibandingkan secara langsung terhadap
tiap-tiap patokan lain.
d. Membuat alternatif pilihan tindakan
Setelah mengenali dan menimbang kriteria keputusan yang akan
menuntun proses pengambilan keputusan, langkah berikutnya adalah
mengenali pilihan tindakan yang mungkin dapat memecahkan masalah
secara umum, pada langkah ini, pemikirannya adalah untuk menyusun
sebanyak mungkin alternatif.
e. Mengevaluasi setiap alternatif
Langkah berikutnya adalah secara sistematis mengevaluasi tiap-tiap
alternatif terhadap masing-masing patokan. Karena sejumlah informasi
harus dikumpulkan, langkah ini memakai waktu jauh lebih lama dan lebih
mahal dari langkah-langkah lain dalam proses pengambilan keputusan.
f. Memperkirakan keputusan yang paling optimal
Langkah terakhir dalam pengambilan keputusan adalah
memperkirakan keputusan yang paling optimal dengan menentukan nilai
optimal setiap alternatif. Ini dilakukan dengan mengalikan penilaian setiap
patokan (langkah e) dengan bobot patokan tersebut (langkah c), dan
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
kemudian menjumlahkan nilai-nilai tersebut untuk setiap alternatif
rangkaian tindakan yang disusun.
Kemudian hasil keputusan dievaluasi pengimplementasiannya dan
harus dimonitor terus-menerus. Manajer harus mengevaluasi apakah
implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan memberikan hasil
yang diinginkan. Hal ini dilakukan karena pembuatan keputusan adalah
suatu proses yang bersifat kontiniu bagi manajer dan merupakan tantangan
yang harus selalu dihadapinya.
5. Sistem Informasi Akuntansi dalam pengambilan keputusan
Nilai dari sebuah informasi bagi pengambilan keputusan (decision maker)
adalah sangat berharga hanya dengan informasi yang sangat baik dan benarlah
seorang manager dapat membuat keputusan yang dapat memberikan keuntungan
yang maksimal bagi perusahaan pada masa yang akan datang, terutama dalam
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen, yang mana fungsi-fungsi tersebut
diarahkan kedalam masalah investasi. Fungsi-fungsi yang terdapat pada informasi
adalah pemahaman, peneguhan, diagnosis, dan peramalan.
“Romney dan Steinbart (2004:2) menyatakan bahwa “sebuah sisteminformasi akuntansi (SIA) yang dirancang dengan baik dapatmenyelesaikan beberapa masalah. Lagipula, apabila dirancang dengantepat sistem informasi akuntansi tersebut dapat menyediakan beberapainformasi yang diperlukan untuk membuat keputusan atas masalah-masalah yang lain”.
Lebih lanjut Romney dan Steinbart menjelaskan bawa sistem informasi
akuntansi dapat memberikan bantuan dalam semua fase pengambilan keputusan.
Laporan yang dihasilkan oleh SIA dapat membantu untuk mengidentifikasiSukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
masalah yang mungkin terjadi. Model-model keputusan dan alat analisis yang
berbeda dapat diberikan kepada para pemakai. Bahasa pertanyaan (Query
language) dapat memfasilitasi pengukuran data yang relevan, yang kemudian akan
digunakan untuk mengambil keputusan. Berbagai peralatan dapat membantu
pengambilan keputusan dan mengevaluasi serta memilih diantara berbagai
alternatif arah tindakan.
Ketersediaan informasi menjadi faktor yang sangat penting untuk menilai
proses dan kualitas hasil keputusan yang diambil oleh manajemen. Dalam
menciptakan suatu informasi akuntansi diperlukan sebuah sistem . Dengan
demikian SIA yang baik menjadi salah satu faktor untuk mendukung pengambilan
keputusan manajer.
C. Gaji dan Upah
Dalam melaksanakan aktivitas normal suatu perusahaan tidak terlepas dari
tenaga manusia (karyawan), dimana seluruh tenaga yang diberikan karyawan
kepada perusahaan dibayar sesuai dengan kapasitas yang diberikan maupun yang
disepakati. Seluruh kontribusi yang diberikan perusahaan kepada karyawan atas
tenaga yang diberikan diberi istilah gaji maupun upah. Masalah gaji dan upah
merupakan salah satu hal yang sangat mempengaruhi prestasi dan gairah kerja
karyawan.
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
1. Pengertian Gaji
Mulyadi (2001 : 373) adalah gaji umumnya merupakan pembayaran atas
penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan
manajer, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa
yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh) umumnya gaji dibayarkan
secara tetap perbulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam
kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan.
2. Pengertian Upah
Achmad S. Ruky (2002: 191) upah digunakan untuk menggambarkan
pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu pendek, misalnya perhari ataupun
perjam. Gaji menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu lebih
panjang, biasanya sebulan. Lebih lanjut dia memaparkan bahwa upah dibayarkan
kepada pekerja yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam proses
produksi.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan perbedaan gaji dan upah
adalah dari segi satuan waktu., dimana satuan waktu untuk gaji lebih panjang
daripada satuan waktu untuk upah. Menurut Achmad S. Ruky (2002: 191), faktor
-faktor yang mempengaruhi tingkat “patokan gaji” (standar upah/gaji) perusahaan
adalah sebagai berikut:
1. Ketetapan pemerintah
2. Tingkat upah/gaji
3. Kemampuan perusahaan
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
4. Kualifikasi sumber daya manusia yang digunakan
5. Tuntutan pekerja
Salah satu faktor di atas yaitu ketetapan pemerintah mengeluarkan
peraturan mengenai Ketentuan Pemerintah tentang Upah Minimum Regional
(UMR) atau Upah Minimum Sektoral Regional (UMSR) sebagai pegangan untuk
menetapkan tingkat upah patokan bagi perusahaannya. Tentunya ini hanya
berlaku untuk jabatan pelaksana tingkat terendah.
Menurut Achmad S. Ruky (2002:191): “UMR pada dasarnya adalah upah
terendah (minimum) yang ditetapkan oleh pihak Pemerintah (Daerah) yang harus
dibayarkan kepada pekerja yang menduduki jabatan terendah dalam Struktur
Peringkat Jabatan yang berlaku pada sebuah organisasi (perusahaan)”.
Tujuan utama penetapan upah minimum adalah sebagai jaring pengaman
(safety net), yang berfungsi untuk mencegah agar upah tidak terus merosot di
bawah daya beli pekerja. Tujuan penaikan upah minimum adalah untuk
mengurangi kesenjangan upah tertinggi dan terendah yang dibayar perusahaan.
Kenaikan ini diharapkan akan meningkatkan penghasilan pekerja pada jabatan
yang terendah dalam organisasi, dari aspek makro diharapkan membantu
mendorong peningkatan daya beli masyarakat dan ekonomi rakyat dan terakhir
diharapkan memperbaiki rasio upah terhadap struktur biaya produksi.
Selain gaji dan upah, karyawan juga menerima jenis kompensasi lainnya.
Misalnya tunjangan-tunjangan. Beberapa jenis tunjangan yang penting adalah:
1. Libur. Setiap tahun, untuk hari-hari libur tertentu bagi kebanyakan upah
sebagaimana pada hari kerja biasa.Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
2. Cuti. Hampir semua perusahaan memberikan cuti kepada karyawan,
dan selama cuti mereka tetap mendapat gaji. Lamanya cuti dikaitkan
dengan masa dinas. Misalnya cuti dua minggu per tahun untuk
karyawan yang masa dinasnya sampai lima tahun. Jika di atas lima
tahun cuti yang diberikan selama tiga minggu.
3. Bonus. Biasanya bonus dihitung pada akhir tahun. Besarnya bonus
tergantung kesepakatan antara majikan dan karyawan dan bisa
didasarkan pada seberapa jauh laba perusahaan, divisi, melampaui
target yang telah ditentukan.
4. Asuransi, banyak perusahaan membayar semua atau sebagian premi
asuransi karyawan untuk kesehatan, perawatan gigi, atau asuransi jiwa.
5. Pensiun. Ini merupakan tunjangan yang disediakan hampir semua
perusahaan, akan tetapi karyawan biasanya baru akan menikmatinya
dalam waktu lama setelah hal itu dihasilkan. Program ini sangat
berbeda-beda antar perusahaan.
6. Premi lembur (Overtime premium pay). Merupakan tambahan tarif
perjam apabila karyawan bekerja melampaui jam kerja normal.
1. Selain membayar gaji dan upah dengan tepat waktu sesuai dengan
ketentuan pemerintah, manajemen juga mempertimbangkan cara
memaksimumkan produktivitas pekerja. Salah satu alat untuk mencapai
hal ini adalah program kompensasi insentif, yang memberikan tambahan
kompensasi kepada karyawan yang kinerjanya melampaui standar yang
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
ditentukan. Kompensasi ini besar pengaruhnya terhadap semangat dan
kegairahan kerja para karyawan.
3. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan
Istilah penggajian (payroll) sering diartikan sebagai jumlah total yang
dibayarkan kepada karyawan atas jasa-jasa yang mereka berikan selama suatu
periode. Penggajian dan pengupahan itu penting karena alasan berikut:
1. Karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam penggajian
dan pengupahan atau hal-hal yang tidak wajar. Untuk itu gaji dan upah
harus dibayarkan secara akurat dan tepat waktu.
2. Penggajian dan pengupahan merupakan hal yang diatur oleh Peraturan
Pemerintah
3. Penggajian dan pengupahan serta pajak dan upah yang berkaitan memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih sebagian besar perusahaan,
dimana sepertiga dari pendapatan dikeluarkan untuk membayar gaji dan
upah serta beban yang berkaitan dengan gaji dan upah.
Mulyadi (2001: 12) mendefinisikan sistem akuntansi penggajian dan
pengupahan sebagai berikut: “Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan
dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan dan
pembayarannya”.
Mulyadi (2000:285) menyinggung tentang sistem informasi akuntansi
penggajian dan sistem akuntansi pengupahan seperti di bawah ini:
“Sistem informasi akuntansi penggajian digunakan untuk melaksanakanpenghitungan, pembayaran, dan pencatatan gaji bagi karyawan yang
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
dibayar tetap bulanan, dan sistem informasi akuntansi pengupahandigunakan untuk melaksanakan penghitungan, pembayaran, danpencatatan upah bagi karyawan yang dibayar berdasarkan hari, jam, ataujumlah satuan produk yang dihasilkan”.
Data-data dari setiap karyawan harus disimpan secara akurat untuk
merancang sistem penggajian dan pengupahan. Laporan periodik yang
menggunakan data-data penggajian dan pengupahan harus disampaikan kepada
badan-badan pemerintah. Data-data tersebut harus disimpan demi berjaga-jaga
jika sewaktu-waktu badan-badan dimaksud melakukan inspeksi. Sistem
penggajian dan pengupahan harus dirancang untuk membayar gaji dan upah
karyawan secara tepat waktu. Sistem ini juga harus dirancang untuk menyediakan
data-data yang berguna bagi kebutuhan pengambilan keputusan manajemen.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut meliputi penyelesaian setiap ketidakpuasan
karyawan dan negosiasi menyangkut iuran dan tunjangan lainnya.
Dalam kenyataannya sistem penggajian dan pengupahan berbeda di setiap
perusahaan, namun unsur utama yang umum terdapat dalam sebagian besar sistem
ini adalah:
1. Register gaji dan upah
Suatu daftar multikolom yang digunakan untuk mengisi dan mengikhtisarkan
data-data yang dibutuhkan dalam setiap periode penggajian.
2. Catatan pendapatan karyawan
Jumlah pendapatan masing-masing karyawan hingga tanggal terakhir harus
tersedia pada akhir setiap periode penggajian. Jumlah kumulatif ini diperlukan
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Dokumen Transaksi Dokumen Sumber Pendukung1. Pencatatan biaya gaji dan
upah2. Pencatatan pembayaran gaji
dan upah
Bukti kas keluarBukti kas keluar
Rekap daftar gaji danupahDaftar gaji dan upah
dalam rangka menghitung pemotongan pajak kesejahteraan sosial dan pajak
kesehatan setiap karyawan serta pajak penggajian majikan.
3.Cek gaji dan upah
Pada akhir setiap periode penggajian, cek-cek gaji dan upah (payroll checks)
disiapkan.setiap cek memiliki potongan yang dapat dipisahkan, yang
memperlihatkan rincian tentang bagaimana pembayaran bersih dihitung. Tidak
perlu mencatat setiap cek gaji dalam jurnal terpisah, karena semua rinciannya
telah tersedia dalam register gaji.
1. Dokumen yang digunakan
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa dokumen/formulir jika
ditinjau dari segi pengolahan data akuntansi dibagi menjadi dua macam yaitu
dokumen sumber dan dokumen pendukung. Menurut Mulyadi kedua dokumen
yang digunakan dalam siklus jasa personel terlihat seperti Tabel 2 berikut:
Tabel 2 : Dokumen dalam Siklus Jasa Pesonel
Sumber : Mulyadi, 1996. Auditing: Pendekatan Terpadu, Terjemahan AmirAbadi Jusuf, Edisi Indonesia, Salemba Empat, Jakarta, hal. 290.
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Dokumen lengkap yang digunakan dalam siklus penggajian dan
pengupahan adalah sebagai berikut :
1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah
2. Kartu jam hadir
3. Kartu jam kerja
4. Daftar gaji dan daftar upah
5. Rekap daftar gaji dan rekap upah
6. Surat pernyataan gaji dan upah
7. Amplop gaji dan upah
8. Bukti kas keluar
Dokumen – dokumen di atas dijelaskan sebagai berikut:
1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah
Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa
surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, misalnya
perubahan tarif, kenaikan pangkat, dan lain sebagainya. Tembusan
dokumen-dokumen ini dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah
untuk kepentingan pembuatan daftar gaji dan upah.
2. Kartu jam hadir
Dokumen ini yang digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat
jam hadir setiap karyawan perusahaan. Ini bisa berupa daftar hadir biasa,
dapat pula berbentuk kartu hadir yang dicap dengan mesin pencatat waktu.
3. Kartu jam kerjaSukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Dokumen yang digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh
tenaga kerja langsung guna mengerjakan pekerjaan. Dokumen diisi
mandor dan diserahkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah, lalu
dibandingkan dengan kartu jam hadir, sebelum digunakan untuk distribusi
upah langsung kepada setiap jenis produk atau pesanan
4. Daftar gaji dan upah
Dokumen yang berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan,
dikurangi potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran
untuk organisasi karyawan, dan lain sebagainya.
5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah
Merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen, dibuat berdasarkan
daftar gaji dan upah. Distribusi biaya tenaga kerja ini dilakukan oleh
fungsi akuntansi biaya dengan dasar rekap daftar gaji dan upah.
6. Surat pernyataan gaji dan upah
Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan
dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah
dari pembuatan daftar gaji dan upah. Ini dibuat sebagai catatan mengenai
rincian gaji dan upah yang diterima setiap karyawan beserta berbagai
potongan yang menjadi beban setiap karyawan.
7. Amplop gaji dan upah
Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam
amplop gaji dan upah. Halaman muka amplop gaji dan upah setiap
karyawan ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomorSukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
identifikasi karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan
dalam bulan tertentu.
8. Bukti kas keluar
Merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi pembuat
bukti kas keluar kepada fungsi pengeluaran kas, berdasarkan informasi
dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji
dan upah.
Arens dan Loebbecke menjelaskan bahwa dokumen-dokumen dari setiap
fungsi usaha pada siklus penggajian dan kepegawaian terlihat seperti dibawah ini:
1. Fungsi kepegawaian dan penempatan pegawai, dokumennya terdiri dari
catatan kepegawaian (personnel record), formulir otoritasi pengurangan
(deduction authorization form), formulir otorisasi tariff (rate authorization
form).
2. Fungsi pengelolaan waktu dan penyiapan pembayaran gaji, dokumennya
terdiri dari kartu absen (time card), tiket waktu kerja (job time ticket),
laporamn ikhtisar penggajian (summary payroll report), jurnal penggajian
(journal payroll), berkas induk penggajian (payroll master file)
3. Fungsi pembayaran gaji, dokumennya adalah cek gaji (payroll check)
4. Fungsi penyiapan surat pemberitahuan dan pembayaran pajak
dokumennya adalah surat pemberitahuan pajak.
2. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam siklus jasa personel adalah:
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
1. Jurnal umum
2. Kartu kos produk
3. Buku pembantu biaya
4. Kartu penghasilan karyawan
Catatan-catatan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Jurnal umum
Jurnal ini digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam
setiap departemen dalam perusahaan yang memakai jasa tenaga kerja.
Dokumen sumber untuk pencatatan ke dalam jurnal adalah bukti kas keluar.
Jurnal untuk mencatat biaya gaji dibuat dalam empat tahap:
Tahap pertama. Berdasarkan dokumen bukti kas keluar, dicatat oleh
bagian utang kewajiban gaji ke dalam register bukti kas keluar:
Gaji dan UpahBukti Kas Keluar yang Akan Dibayar
Rp. 100.000,-Rp. 100.000,-
Tahap kedua. Berdasar bukti memorial, bagian jurnal mencatat
distribusi biaya gaji ke dalam jurnal:
Biaya Administrasi dan UmumBiaya Pemasaran
Gaji dan Upah
Rp. 25.000,-Rp. 10.000,-
Rp. 15.000,-
Tahap ketiga, Berdasarkan dokumen bukti kas keluar yang telah dicap
“lunas” fungsi keuangan, bagian jurnal mencatat pembayaran upah
karyawan ke dalam register cek:
Bukti Kas Keluar yang Akan DibayarKas
Rp. 50.000,-Rp. 50.000,-
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Tahap keempat. Berdasarkan bukti memorial yang dilampiri dengan
rekap daftar gaji, bagian kartu biaya tenaga kerja kedalam buku
pembantu
Jumlah untuk mencatat biaya upah dibuat dalam empat tahap:
Tahap Pertama, Berdasar dokumen bukti kas keluar, dicatat oleh
bagian utang kewajiban upah ke dalam register bukti kas keluar
Gaji dan UpahBukti Kas Keluar yang Akan Dibayar
Rp. 50.000,-Rp.50.000,-
Tahap Kedua. Berdasar bukti memorial, bagian jurnal mencatat
distribusi biaya gaji ke dalam jurnal umum:
Biaya Administrasi dan UmumBiaya Pemasaran
Gaji dan Upah
Rp. 10.000,-Rp. 40.000,-
Rp. 50.000,-
Tahap Ketiga. Berdasar dokumen bukti kas keluar yang telah dicap
“lunas” fungsi keuangan, bagian jurnal mencatat pembayaran upah
karyawan ke dalam register cek:
Bukti Kas Keluar yang Akan DibayarKas
Rp. 50.000,-Rp. 50.000,-
Tahap Keempat. Berdasar bukti memorial yang dilampiri rekap daftar
upah, bagian kartu mencatat biaya tenaga kerja ke dalam dua buku
pembantu: kartu harga pokok produk dan kartu biaya.
2. Kartu kos produk
Catatan ini merupakan buku pembantu yang digunakan untuk mencatat upah
tenaga kerja langsung yang dikeluarkan. Dokumen sumber untuk pencatatan
ke dalam buku pembantu ini adalah rekap daftar upahSukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
3. Buku pembantu biaya
Ini merupakan buku pembantu yang dipakai untuk mencatat biaya tenaga
kerja setiap departemen dalam perusahaan. Sumber informasi untuk
pencatatan ini adalah jurnal umum atau rekap daftar gaji dan upah.
4. Kartu penghasilan karyawan
Catatan mengenai penghasilan dan berbagai potongannya yang diterima oleh
setiap karyawan. Ini dipakai sebagai dasar perhitungan PPh pasal 21 yang
menjadi beban setiap karyawan.
4. Prosedur Gaji dan Upah
Menurut Mulyadi (2001: 385), terdapat 4 prosedur gaji dan upah, yaitu:
1. Prosedur pencatatan waktu hadir dan kerja
2. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah
3. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah
4. Prosedur pembayaran gaji dan upah
Uraian dari keempat prosedur diatas adalah sbb:
Ad.1. Prosedur pencatatan waktu hadir dan kerja
Prosedur pencatatan waktu biasanya diselenggarakan oleh fungsi pencatat
waktu dengan tujuan untuk menentukan gaji dan upah karyawan,
mengetahui catatan kehadiran karyawan, juga berguna untuk mengetahui
apakah karyawan akan menerima gaji pokok saja atas di tambah dengan
tunjangan lembur berdasarkan banyaknya jam kerja pencatatan waktu hadir
dan jam kerja bertujuan untuk mengetahui data mengenai jumlah jam hadir
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
karyawan selama satu periode pembayaran dan juga tarif gaji dan upah
pekerjaan yang dilakukan.
Ad.2. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah
Dalam prosedur ini, fungsi pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar
gaji dan upah karyawan, data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar
gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan yang
baru, kenaikan pangkat, , pemberhentian karyawan, penurunan pangkat,
daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir
Ad.3. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah
Dalam prosedur ini, distribusi biaya gaji dan upah, biaya tenaga kerja
didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat
tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksudkan untuk
pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk.
Ad.4. Prosedur pembayaran gaji dan upah
Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi
akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungs keuangan, dan
menulis cek guna pembayaran gaji dan upah, kemudian fungsi keuangan
menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukkan uang ke amplop gaji
dan upah.
Bodnar dan Hopwood menggambarkan data flow diagram (DFD) untuk
pemrosesan penggajian pada gambar 2 dan 3 sebagai berikut :
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Statu
laporan
5. Sistem Pelaporan Gaji dan Upah
disesuaikanbesar yang sudha Penggajian yang menghasilkan sistem pelaporan keuangan
MenghitungVerifikasi
yaranPenggajianjurnal penyesuaian dibuat danValidasi Kedapat diringkas dan disajikan dalam
PenentuanWaktu Data
DataPenggajian Memproses
Data
PembayaranGaji
KaryawanPenggajian
DataPenggajian
Penggajian
RincianPenggajian
Data Penggajian
Gambar 2: DFD Umum (Level-O) untuk Pemrosesan Penggajian
Data Karyawan
5. Sistem Pelaporan Gaji dan Upah Pembayaran Bersih danSaat ini Pengurangan
Setelah semua transaksi dianalisis, dijurnal dan diposting maka semuaData Data Pemba-
akkun-akunData Proses Gaji
Pengaturan keuangan. Laporan keuangan dapat dibuat langsung dari data-data bukuKaryawan
Waktu DataGajiP2
P1yang telah memenuhi kebutuhan manajemen perusahaan dan disajikan dengant
tpeat waktu sesuai yang diharapkan perusahaan.
Validasi Data Penggajian
Gambar 3: DFD Secara Lebih Jelas (Level-1) untuk Pemrosesan penggajian.Sumber : George H. Bodnar, and William S Hopwood, 2003. Sistem Informasi akuntansi, TerjemahanPT. INDEKS Kelompok Gramedia, Buku Satu, Edisi Kedelapan, PT. INDEKS Kelompok Gramedia,Jakarta, hal. 58.
5. Sistem Pelaporan Gaji dan Upah
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Setelah semua transaksi dianalisis, di jurnal dan diposting maka semua
jurnal penyesuaian dibuat dan akun-akun dapat diringkas dan disajikan dalam
laporan keuangan. laporan keuangan dapat dibuat langsung dari data-data buku
besar yang sudah disesuaikan yang menghasilkan sistem pelaporan keuangan yang
telah memenuhi kebutuhan manajemen perusahaan dan disajikan dengan tepat
waktu sesuai yang diharapkan perusahaan
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah sebagai
berikut:
A. Desain Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode deskriptif, dalam bentuk studi
kasus, yaitu penelitian yang rinci tentang suatu objek tertentu untuk kurun waktu
tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan spesifik, dan
bersifat eksploratif untuk menerangkan sebab terjadinya dan bagaimana
memecahkannya.
B. Jenis Data
1. Data primer, yaitu segala data yang diperoleh melalui pengamatan pada
perusahaan mengenai sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dan
hubungannya dengan pengambilan keputusan.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber yang sudah
terdokumentasi diperusahaan antara lain sejarah perusahaan dan struktur
organisasi.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap objek
yang diteliti khususnya pada bagian kepegawaian.
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
2. Teknik wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung
dengan bagian akuntansi, kepegawaian, dan bagian yang terkait.
3. Teknik Dokumentasi, yaitu meneliti dokumen organisasi yang
berhubungan dengan penelitian ini guna mendapatkan data yang
diperlukan
D. Metode Analisis Data
Analisa data yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode
deskriptif, metode yang mengumpulkan, menyusun, mengelompokkan,
menginterprestasikan, dan menganalisa data serta dibandingkan dengan teori-
teori, kemudian diambil suatu kesimpulan dan selanjutnya memberikan saran.
E. Responden
Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah kepala bagian
Sumber Daya Manusia dan Akuntansi serta staff dan karyawan yang berkompeten
terhadap objek penelitian
F. Tempat dan Jangka Waktu Penelitian
Adapun tempat penelitian ini adalah bertempat di Jln. Rumah Sakit Haji-
Medan Estate. Sedangkan jadwal penelitian dimulai bulan Februari 2008 sampai
dengan selesai.
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian
1. Gambaran Umum Perusahaan
a. Sejarah Singkat Perusahaan
Awal tahun 1960 an sudah mulai terdengar suara dari kalangan umat Islam
di Sumatera Utara khususnya di Kota Madya Medan yang mendambakan
terwujudnya rumah sakit yag benar-benar bernafaskan Islam. Hal ini disebabkan
rumah sakit yang ada dirasakan belum mampu membawakan dakwa atau misi
Islam secara menyeluruh. Sementara itu, beberapa rumah sakit yang membawakan
misi dari agama Islam sudah lebih dulu ada dikota Medan.
Pada musim haji tahun 1990 terjadi musibah terowongan mina yang
banyak menimbulkan korban jiwa pada jemaah haji dari Indonesia adalah
kebetulan sekali gagasan dan pelaksanaan pembangunan rumah sakit sejalan pula
dengan niat pemerintah untuk membangun rumah sakit haji di tempat Embarkasih
calon jema’ah Haji Indonesia.
Gagasan mendirikan sebuah rumah sakit yang bernafaskan Islam
dicetuskan pula oleh Bapak Gubernur KDH Sumatera Utara (Raja Inal Siregar),
pada kegiatan safari Ramadhan 1410 Hijriah yang lalu. Kemudian pada tanggal 28
Februari 1991 di Jakarta, Presiden Republik Indonesia (H.M. Soeharto)
menandatangani prasasti untuk keempat rumah sakit Haji yakni di Jakarta,
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Surabaya, Ujung Pandang, dan Medan melalui surat Keputusan Gubernur KDH
Tingakt I Propinsi Sumatera Utara No.445.05/712.K.
Rencana pendirian rumah sakit yang masih dalam proses ini segera
mendapat persetujuan dan dukungan dari pemerintah pusat yakni berupa
pengukuran bantuan dari Garuda Indonesia, Yayasan Amal Bakti Muslim
Pancasila bahkan bantuan-bantuan pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera
Utara. Instansi-instansi pemerintah dan swasta juga memberikan dukungan
melalui infaq para jemaah haji dan infag para pegawai negeri yang beragama
Islam.
Pada tanggal 7 Maret 1991 dibentuk panitia pembangunan Rumah Sakit
Haji Medan dan sebagai peletak batu pertama oleh Bapak Menteri Agama
Republik Indonesia (Bapak H. Munawir Sjadzali) dan Bapak Gubernur KDH
Sumatera Utara (Bapak H.Raja Inal Siregar).
Sementara itu pada tanggal 4 Juni 1992 Bapak Presiden Republik
Indonesia (H.M. Soeharto) berkenan untuk meresmikan Rumah Sakit Haji Medan.
Dan pada tanggal 3 Juni 1998 dibentuk Yayasan Rumah Sakit Haji Medan dengan
ketua umum Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara.
Adapun sarana dan prasarana yang ada pada Rumah Sakit Haji Medan
adalah sebagai berikut:
1. Luas tanah Rumah Sakit Haji Medan seluas 6 Ha
2. Luas bangunan Rumah Sakit Haji Medan seluas 12.000 M2
3. Jenis dan jumlah tempat tidur
a. Kelas utama A (Super VIP)Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
b. Kelas utama B (VIP)
c. Kelas I (Marwah, Shafa, Iklas, ICU)
d. Kelas II (Fitrah, Ruang Anak, Hijir Dewasa)
e. Kelas III (An-Nisa Baru, Al-Iksan, Arafah, Fitrah)
f. Ranjang Baby
g. Ruang ICU
h. Ruang stroke care unit
i. Jumlah Bed 250 tempat tidur
Sarana penunjang lainnya yaitu:
1. Laboratorium
2. Radiologi
3. Farmasi
4. Rehabilitasi medis
5. Gizi
6. Binatu
7. Pemeliharaan sarana Rumahh Sakit
Disamping itu Rumah Sakit Haji Medan juga mempunyai visi, misi,
falsafah dan tujuan, yaitu sebagai berikut:
Visi
Mewujudkan Rumah Sakit Haji Medan sebagai Rumah Sakit yang
bernafaskan Islam dalam semua kegiatannya di Sumatera Utara.
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Misi
Pelayanan kesehatan yang Islam, profesional dan bermutu dengan tetap
peduli terhadap kaum du’afa.
Melaksanakan dakwah Islamiah dalam setiap kegiatannya
Sebagai sarana untuk menimba ilmu bagi calon cendikiawan muslim.
Falsafah
Rumah Sakit Haji Medan merupakan perwujudan dari iman, amal shaleh,
dan ibadah kepada Allah SWT.
Tujuan
Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam rangka ibadah dan amal
shaleh dan ikhlas, sekaligus sebagai dukungan konkrit untuk
mensukseskan sistem kesehatan nasional melalui penyediaan sarana
Rumah Sakit yang memenuhi syarat medis teknis, berkualitas dan
mengikuti perkembangan IPTEK yang didasarkan pada iman akan
kekuasaan Allah SWT pada proses dan penyembuhan
Mendukung tugas pemerintah sebagai penyelenggara ibadah haji dibidang
pelayanan kesehatan dalam arti seluas-luasnya
Melaksanakan kaidah-kaidah kode etik professional, sumpah jabatan serta
kedisipkinan tugas.
b. Struktur Organisasi Perusahaan
Sebelum menjalankan aktifitas perusahaan sangatlah penting membuat tata
hubungan dari pada wewenang dan tugas bagian masing-masing pada perusahaan.Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Hal ini sangatlah berguna agar pembagian tugas dan tanggungjawab dapat
diketahui dengan jelas oleh masing-masing individu didalam perusahaan tersebut,
sehingga tugas dari setiap bagian dapat diarahkan dan dipertanggungjawabkan
dengan sepenuhnya.
Untuk dapat menciptakan suatu organisasi yang baik ada beberapa
pedoman yang perlu diketahui oleh setiap pimpinan yaitu:
Penentuan tujuan yang jelas
Dimana tujuan organisasi harus jelas dan dapat dipahami oleh setiap
orang, baik dari tingkat yang paling tinggi, sampai tingkat yang paling
rendah
Pembagian pekerjaan
Pembagian pekerjaan yang cukup jelas sangat dibutuhkan dalam suatu
organisasi, agar setiap orang dalam organisasi mengetahui apa yang terjadi
tugas atau pekerjaannya, dan mengetahui apa yang menjadi tugas dan
haknya
Pendelegasian Kekuasaan
Pendelegasian kekuasaan merupakan pemberian kekuasaan kepada
masing-masing orang. Dimana setiap pemberian tugas ini harus dibarengi
dengan pemberian hak, sehingga masing-masing orang dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik.
Rentang Kekuasaan
Rentang kekuasaan disebut juga span of management. Rentang kekuasaan
yaitu jumlah bawahan yang tepat diawasi oleh seseorang atasan yang baik.Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Kesatuan Pemerintah
Kesatuan pemerintah maksudnya setiap orang dalam organisasi dapat
menerima perintah dari satu orang atasan kepada siapa bawahan
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas tersebut
Keseimbangan Wewenang
Kepada setiap orang diberikan wewenang yang diperlukan untuk dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik, dan daripadanya dituntut pula
pertanggungjawabkan sebesar wewenang yang diberikan atau diterimanya.
Namun perlu diketahui, apabila tanggungjawab lebih besar dari wewenang
maka tidak mungkin seseorang dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Sebaliknya apabila wewenang lebih besar dari tanggungjawab maka
seseorang akan dapat bertindak sewenang-wenang sehingga dapat
menimbulkan penyalahgunaan kekuasaan.
Organisasi harus fleksibel
Fleksibel artinya luas, tidak kaku jadi suatu organisasi tidak boleh kaku,
harus fleksibel dan dapat dirubah sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan
kemajuan zaman
Struktur organisasi pada Rumah Sakit Umum Haji Medan adalah
berbentuk garis dan staf, ini terbukti dengan adanya satu pimpinan. Organisasi
adalah sekelompok orang yang bekerjasama dengan menggunakan alat-alat
teknologi serta terikat dengan peraturan-peraturan dan lingkungan tertentu supaya
dapat mengarahkan pada pencapaian tujuan yang diinginkan.
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Untuk menggerakkan organisasi tersebut dibutuhkan personil yang
memegang jabatan tertentu dalam organisasi, dimana masing-masing personil
diberi tugas, wewenang dan tanggungjawab sesuai dengan jabatannya. Hubungan
dan kerjasama dalam organisasi merupakan gambaran skematis tentang hubungan
kerja sama dari orang-orang yang menggerakkan organisasi untuk mencapai
tujuan. Struktur organisasi diharapkan dapat memberikan gambaran pembagian
tugas, wewenang dan tanggungjawab serta hubungan pelaporan yang mencakup
setiap tingkatan dalam organisasi tersebut.
Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Haji Medan menetapkan sistem
hubungan dalam organisasi yang memungkinkan tercapainya koordinasi dan
pengintegrasian segenap kegiatan organisasi baik kearah vertikal maupun ke arah
horizontal. Adapun bagan struktur organisasi pada Rumah Sakit Umum Haji
Medan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Adapun fungsi dan tanggungjawab struktur organsiasi pada Rumah Sakit
Umum Haji Medan adalah sebagai berikut:
1. Direktur
Tugas pokoknya adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan kebijaksanaan pokok pengalaman Rumah Sakit yang
meliputi bidang-bidang.
Penyelenggaraan jasa pelayanan kesehatan kepada pasien
Pengelolaan keuangan dan administrasi
Penyelenggaraan pendidikan
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
b. Menetapkan program kerja dan sasaran usaha rumah sakit setiap tahun
setelah mendapat persetujuan dari pengurus yayasan atau pemilik.
c. Mengkoordinasi penyelenggaraan fungsi-fungsi pelayanan medis
administrasi dan keuangan serta perawatan
d. Menetapkan dan pengangkatan promosi-promosi dan pemberhentian
kepala-kepala bagian dan seksi serta karyawan golongan tingkat tinggi
rumah sakit.
2. Wakil Direktur Bidang Medis
Tugas pokoknya adalah sebagai berikut :
a. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan penyelenggaraan
kegiatan pelayanan medis dan perawatan kepada pasien
b. Menetapkan ketentuan-ketentuan pelaksanaan mengenai
penyelenggaraan kegiatan penunjang medis, pelayanan rawat inap dan
penunjang umum.
c. Menetapkan tariff atau jasa pelayanan kepada pasien setelah
berkonsultasi dengan wakil Direktur Administrasi dan keuangan dan
mendapat persetujuan dari Direktur atau kepala Rumah Sakit Haji
medan
d. Mengambil keputusan mengenai masalah-masalah penting yang
mengangkat kelangsungan penyelenggaraan pelayanan medis dan
perawatan kepada pasien.
3. Kepala Bidang Pelayanan Medis
Tugas pokoknya adalah sebagai berikut:Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
a. Melaksanakan kegiatan diagnosa, pengobatan, pencegahan akibat
penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan
kesehatan, pendidikan dan latihan serta penelitian dan pengembangan
b. Memberikan pelayanan medis secara terpadu kepada pasien diinstalasi
sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing.
4. Kepala Bidang Keperawatan
Tugas pokoknya adalah sebagai berikut :
a. Melakukan bimbingan pelaksanaan kegiatan perencanaan asuhan dan
pelayanan keperawatan, peralatan keperawatan, peningkatan
pelaksanaan etika profesi keperawatan dan mutu keperawatan
b. Melakukan penyusunan standar asuhan dan pelayanan keperawatan,
peralatan keperawatan serta membina pelaksanaan etika profesi
keperawatan dan peningkatan mutu keperawatan.
c. Melakukan pengawasan, pengendalian dan penilaian pelaksanaan
kegiatan asuhan dan pelayanan keperawatan
d. Melakukan penempatan tenaga para medis, perawatan atas asuhan
kepala bidang terkait
e. Melakukan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan
5. Wakil Direktur Penunjang Medis dan Pendidikan
Tugas pokoknya adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kebutuhan
penunjang medis
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
b. Menetapkan, menyelenggarakan dan menyediakan fasilitas pelayanan
penunjang medis.
c. Menetapkan dan menyelenggarakan pendidikan, latihan dan penelitian
terhadap para tenaga medis
6. Kepala Penunjang Medis
Tugas pokoknya adalah sebagai berikut “
a. Melakukan penyusunan kebutuhan tenaga para medis, non medis,
obat-obatan dan bahan untuk kebutuhan fasilitas pelayanan penunjang
medis.
b. Melakukan penyediaan fasilitas pelayanan penunjang medis
c. Melakukan pengawasan dan pengendalian pasien
d. Melakukan pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas serta
kegiatan pelayanan penunjang medis
e. Melakukan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan
7. Kepala bidang pendidikan dan penelitian
Tugas pokoknya adalah sebagai berikut:
a. Melakukan penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan medis
dan non medis
b. Memberikan bimbingan, asuhan, informasi kepada para tenaga medis
dan non medis
c. Memberikan bimbingan sekaligus mendampingi serta membantu bagi
siswa yang akan melakukan penelitian
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
8. Wakil Direktur Umum dan Keuangan (controller)
Tugas pokoknya adalah sebagai berikut:
a. Menggerakkan, mengkoordinasi, dan mengevaluasi proses pengolahan
tugas dari bimbingan umum, penyusunan anggaran dan
perbendaharaan, akuntansi perencanaan dan rekaman medik dan
kerohanian.
b. Melaksanakan fungsi manajemen yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian dan penganggaran
c. Mengusulkan pengangkatan promosi, dan pemberhentian karyawan
lingkungan administrasi dan umum dan keuangan
d. Menetapkan ketentuan ketentuan pelaksanaan mengenai
penyelenggaraan kegiatan penunjang medis, pelayanan rawat inap dan
penunjang umum.
9. Kepala Bidang Umum
Tugas pokoknya adalah sebagai berikut :
a. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kebijaksanaan yang telah dibuat
oleh pimpinan yang berkaitan dengan ketatausahaan, kepegawaian
serta hal umum lainnya.
b. Melaksanakan kebijakan organisasi
c. Melaksanakan kebijakan berbagai prosedur, metode dan sistem
perkantoran serta melakukan standar pekerjaan kantor
d. Menerima laporan pemasukan dan pendistribusian alat-alat
perlengkapan medis setiap hari.Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
e. Menerima laporan setiap akhir bulan dari sub bagian tatausaha yang
berkaitan dengan persediaan
f. Membut laporan perpindahan, pemberhentian, pengunduran diri dan
penambahan pegawai atas persetujuan pimpinan.
g. Mengkonsep surat keluar dan kedalam sesuai dengan petunjuk
pimpinan
10. Kepala Bagian Penyusunan Anggaran dan Perbendaharaan
Tugas pokoknya adalah sebaai berikut”
a. Bertanggungjawab atas penyusunan rencana, mobilisasi dana,
pemasaran dan pembelian dari rumah sakit.
b. Mengkoordinasikan dan melakukan pengawasan terhadap setiap sub
bagian dibagian anggaran dan perbendaharaan
c. Mengembangkan metode-metode baru dalam melaksanakan pekerjaan
untuk menciptakan suatu sistem kerja yang efisien dan efektif
d. Menyeleksi setiap usulan-usulan pembelian yang datang dari unit-unit
atau bagian yang ada dirumah sakit untuk selanjutnya diteruskan ke
Direktur atau Wakil Direktur Administrasi Keuangan
e. Membina hubungan baik dengan bagian dan unit-unit yang ada
dirumah sakit
f. Membina sub bagian di bagian perencanaan dan anggaran dalam
pelaksanaan tugas sehingga tercipta suatu sistem kerja yang baik
11. Kepala Bagian Akuntansi
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Tugas pokoknya adalah sebagai berikut:
a. Memimpin pelaksanaan kegiatan akuntansi yang meliputi
pengumpulan dan pengolahan data-data penyusunan laporan akuntansi
sesuai dengan sistem akuntansi yang ditetapkan.
b. Memeriksa dan menyampaikan laporan-laporan akuntansi, yang akan
disampaikan kepada pemimpin.
c. Meneliti keabsahan setiap bukti pembukuan dan transaksi
d. Membukukan setiap faktur masuk yang telah ditetapkan jatuh tempo
ke buku besar pendapatan hutang
e. Mendapat honor dokter ke buku besar honor dokter
12. Kepala Bagian Perencanaan dan Rekam Medik
Tugas pokoknya adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan pengawasan kerja terhadap setiap sub bagian rekaman
medik dan perencanaan.
b. Membina hubungan yang harmonis dengan sub-sub yang ada dalam
rumah sakit haji, agar setiap data informasi yang bersumber dari sub
bagian dapat disampaikan pada saat yang tepat dan lengkap
c. Menciptakan dan mengkoordinasi sistem bekerja dari bagian medik
dan laporan yang efektif dan efsien.
d. Bertanggungjawab dalam penyampaian laporan hasil analisa yang ada
dibagian rekaman medik dan pelaporan
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
e. Bertanggungjawab dalam penyampaian laporan hasil analisa mengenai
kegiatan rumah sakit kepada pihak-pihak yang berkepentingan
f. Menyusun anggaran bagian rekaman medik dan laporan untuk
disampaikan kepada pimpinan melalui bagian perencanaan anggaran.
13. Kepala Bagian Keuangan
Tugas pokoknya adalah sebagai berikut:
a. Bertanggungjawab terhadap kelancaran keuangan rumah sakit yang
menyangkut kewajiban dan tagihan-tagihan.
b. Menerima laporan posisi keuangan harian pertanggungjawaban saldo
kas dan bank
c. Membuat laporan posisi keuangan, tagihan-tagihan maupun hutang-
hutang yang jatuh tempo
d. Memiliki kebenaran tentang daftar gaji, uang lembur, honor dokter
dan lainnya yang akan dibayarkan oleh bagian keuangan
e. Bertanggungjawab atas perhitungan dan pembayaran pajak rumah
sakit, karyawan maupun dokter
f. Menyusun anggaran bagian keuangan untuk disampaikan kepada
pimpinan melalui bagian perencanaan dan anggaran.
2. Kebijakan dan Peraturan Karyawan
Dalam menjalankan aktivitas perusahaan serta mencapai tujuan
perusahaan serta mengkoordinasi tujuan perusahaan dengan tujuan setiap
individu dalam perusahaan diperlukan suatu kebijakan. Suatu kebijakan biasanyaSukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
dilatarbelakangi sejarah dan tujuan perusahaan. Oleh karena itu pimpinan RSU.
Haji Medan telah menerapkan kebijakan dalam mengatur segala yang
berhubungan dengan kepegawaiannya.
Salah satu kebijakan yang paling penting adalah bahwa setiap pegawai
diangkat dan diberhentikan melalui Surat Keputusan yang telah ditentukan oleh
pihak RSU. Haji Medan. Pada perusahaan pegawai dibedakan atas berbagai
peringkat. Dimana peringkat ini nantinya digunakan sebagai dasar pemberian gaji
pokok serta tunjangan-tunjangan kepada pegawai. Peringkat ini nantinya dinilai
sesuai dengan prestasi yang dicapai oleh setiap pegawai.
Kebijakan lain yang diterapkan perusahaan ini dalam rangka
mensejahterakan pegawainya, perusahaan memberikan tunjangan-tunjangan
seperti:
a. Tunjangan hari tua (pensiun)
b. Tunjangan transprot,
c. Tunjangan uang makan,
d. Tunjangan kesehatan dan
e. Tunjangan hari raya,
Tunjangan tersebut diatas diberikan setiap bulan setelah dievaluasi
kehadiran dan prestasi pegawai, sedangkan tunjangan hari raya diberikan sekali
dalam setahun yaitu pada saat menjelang hari besar keagamaan. Selain itu
pegawai juga menanggung pajak penghasilannya berapapun jumlah gaji yang
diterimanya. Selain tunjangan yang diberikan, perusahaan juga mengenakan
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
potongan-potongan kepada pegawainya seperti PPh karyawan, iuran dana pensiun
dan lain sebagainya.
Sebagai contoh Darma Sembiring adalah staf teknik. Perhitungan gaji
yang diterima adalah sebagai berikut:
Gaji pokok
Tunjangan yang diterima
Insentif
THT
Tunjangan Makan
Tunjangan Transport
Gaji kotor
Potongan-potongan:
Rp. 900.000
Rp. 150.000
Rp. 13.770
Rp. 24.975
Rp. 198.000
Rp. 1.486.745
Pajak pendapatan Rp. 9.000
Kecelakaan Rp. 13.770
THTRp. 38.475+
Rp. 61.245
Jumlah Gaji Bersih Rp. 1.425.500
Metode perhitungan untuk gaji dan upah pada RSU Haji Medan adalah
didasarkan atas dua kelompok pekerja sebagai berikut:
1. Pegawai Staff
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Kelompok ini adalah pegawai yang mempunyai keahlian yang dinilai dari
lamanya masa kerja, pendidikan serta pengalaman. Gaji yang dibayarkan
secara bulanan dan jumlahnya tetap setiap bulannya. Besarnya jumlah gaji
yang mereka terima adalah tidak sama untuk masing-masing pegawai, hal ini
disebabkan oleh perbedaan tingkat golongan dan jabatan. Adapun pencatatan
gaji pegawai dilakukan dalam tiga tahap.
Tahap I: Urusan Cashier membuat bukti kas keluar untuk pengambilan uang
dari bank. Atas dasar bukti kas keluar, maka bagian akuntansi membuat jurnal
sebagai berikut:
Biaya Gaji
Utang Gaji
Utang PPh
Rp. 30.000.000,-
Rp. 27.000.000,-
Rp. 3.000.000,-
Tahap II : Gaji dimasukkan kedalam amplop gaji dan tiap karyawan
menandatangani daftar gaji sebagai bukti diterimanya gaji. Urusan bagian
akuntansi adalah membuat jurnal sebagai berikut:
Utang GajiKas
Rp. 27.000.000,-Rp. 27.000.000,-
Tahap III: Pajak penghasilan setiap pegawai disetor ke kas negara, oleh
bagian akuntansi dijurnal sebagai berikut :
Utang PPh karyawanKas
Rp. 3.000.000,-Rp. 3.000.000,-
2. Buruh
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Perhitungan untuk buruh dalam hal ini dibagi dalam dua kelompok yaitu
buruh tetap bulanan dan buruh harian lepas. Upah dibayarkan secara
mingguan dan dua mingguan untuk buruh harian lepas dan bulanan untuk
upah buruh tetap bulanan. Jumlah upah yang dierima oleh buruh adalah
jumlah jam kerja dikalkulasikan dengan upah per hari ditambah dengan upah
lembur apabila ada.
Perhitungan upah dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Rumus:
Upah = Upah/hari (Rp) x Jumlah Kehadiran (Hari Kerja)
Contoh perhitungan upah adalah sebagai berikut:
Anto adalah buruh harian lepas, mempunyai jam kerja 40 jam kerja seminggu
atau 6 hari kerja dan over time 4 jam kerja (upah lembur per jam adalah 1,5
kali tarif upah). Dimana upah per hari adalah Rp.25.000, maka besarnya upah
yang diterima Anto dalam seminggu adalah sebagai berikut:
Upah Reguler = Rp. 25.000,= x 6 hari kerja = Rp. 150.000,-
Upah lembur = Rp. 150.000/40 jam x 1,5
= Rp.3.750,- x 1,5 x 4 jam = Rp. 22.500,- +Total Upah Per Minggu Rp. 172.500,-
Perusahaan menetapkan hari kerja untuk buruh adalah 6 (enam) hari kerja
yaitu dari hari Senin sampai dengan Sabtu dengan jumlah jam kerja 7 (tujuh) jam
sehari atau 40 jam seminggu atau sekurang-kurangnya 35,5 jam. Untuk buruh
dilapangan diperlakukan dengan cara shif atau bergiliran. Sedangkan hari kerja
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
dikantor adalah sebesar 5 (lima) hari dalam seminggu, dengan jumlah jam kerja 8
(delapan) jam sehari atau 40 jam seminggu.
RSU Haji Medan juga menawarkan jam kerja diluar jam kerja biasa atau
lembur (over time) dengan mengajukan Surat Permohonan Kerja Lembur (SPKL)
terlebih dahulu untuk menetapkan waktu dimulai dan berakhirnya lembur.
Dimana upah lembur adalah 1,5 kali upah biasa.
Dalam rangka tata tertib pegawai sehari-hari RSU Haji Medan maka
pimpinan perusahaan menetapkan beberapa peraturan tentang:
1. Daftar hadir
RSU Haji Medan dimana pegawai mengisi absen dengan cara meletakkan
salah satu jari tangan pada absensi pada komputer sebagai bukti kehadiran masuk
kerja baik pada waktu masuk kantor dan waktu meninggalkan kantor. Sedangkan
untuk buruh dilapangan, mengisi absensi pada daftar hadir yang sudah ada pada
mandor atau pimpinan lapangan.
2. Pakaian Dinas
Setiap pegawai diwajibkan memakai pakaian dinas yang telah
diberitahukan dengan keputusan bahwa pada hari Senin sampai dengan Jumat
memakai seragam baju putih dan celana atau rok warna biru tua dan dilengkapi
dengan Kartu Identitas Pegawai
3. Peraturan Lainnya
Adapun peraturan atau larangan bagi pegawai adalah sebagai berikut :
a. Pegawai dilarang untuk melakukan penipuan, pencurian, penggelapan
barang milik perusahaannSukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
b. Memberi keterangan palsu yang mengakibatkan kerugian kepada
perusahaan
c. Mabuk, minum minuman keras, memakai dan mengedarkan narkoba dan
sejenisnya
d. menganiaya, mengancam dan mengintimidasi teman sekerja dan Direksi di
lingkungan kerja
e. Membujuk teman atau Direksi untuk melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan peaturan perundang-undangan.
f. Dengan ceroboh, sengaja merusak dan membiarkan dalam bahaya barang
milik perusahaan sehingga menimbulkan kerugian bagi perusahaan
g. Membiarkan teman sekerja dalam bahaya
h. Melakukan tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme
i. membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan kecuali untuk
kepentingan negara.
3. Sistem Akuntansi Penggajian dan pengupahan
a. Dokumen yang Digunakan
Adapun yang digunakan RSU Haji Medan dalam sistem penggajian dan
pengupahan sebagai berikut :
1. Dokumen pendukung perubahan gaji
Dokumen ini dikeluarkan oleh pihak yang berwenang di RSU Haji medan.
Dimana dokumen ini kemungkinan diperlukan bagian kepegawaian sebagai dasar
dalam pembuatan daftar gaji. Dokumen – dokumen ini antara lain:
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
a. Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai
b. Surat Keputusan pemberhentian pegawai
c. Surat Keputusan Kenaikan jabatan
d. Surat Keputusan pemindahan pegawai
2. Daftar Hadir
Daftar hadir diisi dengan sistem komputer untuk pegawai dan daftar hadir
yang manual untuk buruh yang ada dilapangan. Daftar hadir tidak seberapa
penting untuk pegawai karena hanya digunakan untuk penilaian prestasi, dan pada
buruh dilapangan sangat perlu dan penting karena mempengaruhi secara langsung
terhadap jumlah upah yang akan diterima oleh buruh tersebut. Dan juga daftar
hadir ini sangat menentukan apakah seorang karyawan tersebut memperoleh
tunjangan insentif atau tidak. Daftar hadir dibuat rangkap dua, dimana rangkap
pertama akan diarsip oleh bagian kepegawaian dan rangkap kedua dikirim ke kasir
untuk pembayaran gaji dan upah.
3. Daftar pembayaran gaji dan upah
Dokumen ini dibuat oleh bagian sumber daya manusia, dimana dokumen
ini berisi nama pegawai, nomor induk, nomor rekening pegawai (untuk pegawai),
dan jumlah gaji yang dibayarkan kemasing-masing pegawai. Dokumen gaji dibuat
rangkap empat dan untuk upah dibuat rangkap tiga, dan akan didistribusikan.
Untuk rangkap pertama sebagai arsip dalam bagian SDM, rangkap dua dikirim ke
bagian akuntansi dan rangkap ketiga dikirim ke kasir dan rangkap keempat
dikirim ke bank.
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
4. Rekapitulasi daftar gaji dan upah
Dokumen ini dibuat oleh bagian SDM, dimana dokumen ini berisi total
pembayaran gaji dan upah setiap bulannya dan atau setiap mingguan atau dua
mingguan. Dokumen ini memuat gaji bruto, tunjangan- tunjangan dan potongan-
potongan gaji dan upah. Dokumen ini dibuat rangkap tiga yaitu bagian akuntansi
dan bagian keuangan.
5. Bukti kas keluar
Dokumen ini dibuat oleh bagian keuangan. Dimana daftar yang diterima
digunakan sebagai dasar untuk pembuatan bukti kas keluar. Dan untuk
pembayaran gaji akan dituliskan dalam bentuk cek dan kemudian dikirim ke bank.
b. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Adapun catatan akuntansi yang digunakan adalah:
1. Buku Jurnal
2. Buku Besar
Kedua catatan ini berada di bagian akuntansi, dan proses pencatatannya
sudah menggunakan program data base.
4. Prosedur Penggajian dan Pengupahan
1. Prosedur Personalia
a. Prosedur Penerimaan Karyawan
Dalam penerimaan karyawan atau pegawai yaitu melalui rekrutmen
dengan pemberitahuan di mass media, kemudian diseleksi, ditreining dan
apabila memenuhi kriteria perusahaan maka akan diangkat menjadi
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
karyawan baru. Dan semuanya ini dilakukan di RSU. Haji medan
membuat surat persetujuan pengangkatan karyawan dan kemudian
menandatangani perjanjian kerja.
b. Prosedur Pemutusan Hubungan Kerja
Pemutusan hubungan kerja dilakukan apabila pegawai yang bersangkutan
melakukan tindakan yang merugikan bagi perusahaan. Dan sebelum
pegawai tersebut dikenakan pemutusan hubungan kerja maka dia akan
dikenakan Surat Peringatan sebanyak tiga (3) kali yaitu Surat Peringatan I,
II, dan III dan apabila yang bersangkutan tidak merubah perlakuannya
maka dia akan dikenakan pemutusan hubungan kerja secara tidak
terhormat.
Sebab lain adalah apabila seorang karyawan mangkir kerja secara berturut-
turut tanpa adanya pemberitahuan kepada pihak perusahaan maka yang
bersangkutan akan dikenakan pemutusan hubungan kerja. Dan sebab lain
adalah apabila karyawan tersebut sakit secara 4 bulan ketiga secara
berturut-turut, meninggal dunia, dan pensiun.
Setelah diputuskan pegawai tersebut untuk diberhentikan dari perusahaan,
maka RSU Haji medan akan membuat surat pemutusan hubungan. Dan
kemudian memberi uang pesangon sesuai dengan ketetapan dari pihak
RSU. Haji Medan
2. Prosedur Pencatatan waktu hadir dan kerja
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Setiap hari kerja karyawan diwajibkan untuk mengisi daftar hadir. Dimana
untuk pegawai di kantor daftar hadir diisi dengan menggunakan komputer,
sedangkan untuk buruh yang ada dilapangan mengisi daftar hadir yang telah
disediakan oleh mandor secara manual.
3. Prosedur Pembuatan daftar gaji dan upah
Pembuatan daftar gaji dan upah dilaksanakan oleh bagian sumber daya
manusia. Daftar gaji dibuat rangkap empat yang didistribusikan ke bagian
akuntansi, keuangan, dan bank dan kemudian diarsip di bagian kepegawaian.
Pembuatan daftar gaji ini dengan menggunakan komputer dengan perangkat data
base.
Pembuatan daftar upah dibuat rangkap empat juga yang pertama dikirim
ke bagian keuangan, akuntansi, kasir dan disimpan di bagian sumber daya
manusia.
4. Prosedur pembayaran gaji dan upah
Prosedur pembayaran gaji dan upah dilaksanakan oleh bagian keuangan.
Bagian keuangan mengeluarkan bukti kas keluar berupa giro bayar setelah
menerima daftar gaji dari bagian kepegawaian, selanjutnya dikirim ke bank dan
kemudian pihak bank akan membayar gaji dengan mentrasnfer uang gaji tersebut
ke rekning masing-masing pegawai yang tertera dalam dokumen daftar gaji.
Sedangkan prosedur pembayaran upah dilakukan dengan memverifikasi
terlebih dahulu dengan daftar upah buruh kemudian dikirim ke kasir untuk
membayarkan upah sesuai dengan yang tertera dalam daftar upah. Dan untuk
mengetahui apakah bank dan kasir telah membayar gaji dan upah secara benar danSukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
tepat kepada pihak yang berhak, maka bagian akuntansi melakukan verifikasi
kembali dengan rekening koran bank dengan daftar gaji.
5. Prosedur pencatatan pembayaran gaji dan upah
Pencatatan ini dilakukan oleh bagian akuntansi, ke dalam jurnal dan buku
besar dengan menggunakan komputer melalui program data base, Pencatatan gaji
dan upah dilakukan dengan terlebih dahulu memverifikasi rekening koran dengan
daftar gaji yang diterima setiap bulannya.
5. Sistem Pelaporan gaji dan Upah
BuktiTransaksi
Jurnal BukuBesar
LaporanKeuangan
Internal Check
BukuPembantu
Gambar 4. Sistem PelaporanDari struktur diatas bahwa bukti transaksi yang diterima dibagian
akuntansi dicatat dalam buku jurnal. Setiap akhir periode yaitu minggu/bulan,
buku jurnal dijumlahkan dan diposting ke buku besar.
Apabila suatu rekening dalam buku besar perlu dibuatkan perincian, maka
perincian itu biasanya dilakukan dengan cara membuat buku pembantu, yaitu
perincian dari rekening-rekening dalam buku besar. Perkiraan buku besar yang
perinciannya dibuatkan dalam buku pembantu disebut perkiraan kontrol, yaitu
perkiraan yang dapat digunakan untuk mengawasi saldo-saldo dalam buku
pembantu dan membandingkannya dengan saldo dalam rekening kontrolnya,
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
pencatatan ke buku pembantu dalam hal ini tidak dari buku besar tetapi langsung
dari bukti transaksi.
Pada setiap akhir periode bulan, semua kartu perkiraan harus
menunjukkan saldo – saldonya, hal ini untuk memudahkan penyusunan laporan
keuangan. Sebelum penyusunan laporan keuangan terlebih dahulu dibuat kertas
kerja/neraca lajur, dan selanjutnya adalah menyusun laporan keuangan yaitu laba-
rugi dan neraca yang merupakan laporan keuangan pokok dan kemudian laporan-
laporan untuk tujuan bidang-bidang keuangan manajemen.
6. Proses Pengambilan Keputusan
Setiap perusahaan mempunyai caranya sendiri untuk mengambil suatu
keputusan, baik itu untuk keputusan jangka pendek maupun keputusan jangka
panjang dalm hal ini pengambilan keputusan yang dimaksud adalah pengambilan
keputusan yang berhubungan dengan kegiatan operasional Rumah Sakit seperti
pengambilan keputusan terhadap gaji dan upah.
Dalam pengambilan keputusan, sering kali keputusan itu dibuat oleh
individu ataupun kelompok secara tersendiri untuk situasi tertentu keputusan
merupakan hasil usaha seseorang ataupun kelompok. Pendekatan individual
biasanya digunakan apabila keputusan itu relatif mudah diambil. Pendekatan itu
menyatakan bahwa keputusan pada hakekatnya merupakan tugas perorangan.
Pihak Rumah Sakit Umum Haji Medan dalam hal pengambilan keputusan
terhadap gaji dan upah membentuk suatu tim dengan program untuk
meningkatkan kinerja karyawan. Dalam hal ini penentuan besarnya tarif gaji dan
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
upah sangatlah penting, karena apabila pengambilan keputusan terhadap gaji dan
upah sudah tepat maka akan dapat meningkatkan kinerja karyawan, motivasi
kerja. Dalam proses pengambilan keputusan dilakukan beberapa langkah-langkah
pengambilan keputusan tersebut berdasarkan kebijakan Rumah Sakit dan juga
berdasarkan teori yag ada. Dalam hal ini pihak Rumah Sakit harus
mendefenisikan masalah, menentukan alternatif untuk kemudian diambil suatu
alternatif terbaik yang akan menjadi ketentuan rumah sakit.
B. Analisis Hasil penelitian
1. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi yang baik jika dikaitkan dengan pengendalian adalah
yang dapat menggambarkan secara tegas garis wewenang dan tanggung jawab
setiap bagian dalam organisasi. Dimana tanggung jawab fungsional dalam
organisasi didasarkan pada prinsip-prinsip berikut yaitu harus dipisahkan fungsi-
fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi serta suatu fungsi tidak
boleh diberi tanggungjawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu
transaksi.
Struktur organsiasi RSU Haji Medan adalah berbentuk garis. Dari bentuk
organsiasi seperti ini diperoleh berbagai keuntungan. Antara lain dengan adanya
kesatuan perintah, bawahan hanya menerima perintah dari orang yang menjadi
atasannya secara langsung berarti dia mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya
kepada atasannya tersebut. Hubungan antara atasan dan bawahan dalam struktur
garis ini akan menyebabkan disiplin yang tinggi dan pengendalian terhadap
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
karyawan mudah dilakukan. Garis wewenang terhadap kecurangan yang terjadi
dan dapat ditelusuri unit mana yang bertanggungjawab terhadap kecurangan-
kecurangan tersebut.
2. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan
Unsur-unsur sistem akuntansi terdiri dari dokumen-dokumen, catatan-
catatan dan prosedur-prosedur yang digunakan mengolah data untuk
menghasilkan laporan-laporan yang dibutuhkan pihak-pihak yang berkepentingan.
Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan juga memiliki unsur-unsur tersebut.
Dimana sistem penggajian dan pengupahan tersebut adalah koordinasi dari
dokumen-dokumen, catatan-catatan, serta prosedur-prosedur yang menghasilkan
informasi yang dapat menentukan secara cepat dan tepat tentang gaji dan upah
setiap karyawan, yaitu berapa potongan yang dikenakan dan berapa pendapatan
besih yang akan diterima karyawan.
RSU Haji medan juga memiliki unsur-unsur sistem akuntansi penggajian
dan pengupahan seperti tersebut di atas. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan
di lapangan serta setelah dibandingkan dengan teori yang dipelajari maka penulis
membuat beberapa evaluasi sebagai berikut:
1. Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan oleh RSU Haji Medan cukup efektif dalam
mendukung pengambilan keputusan gaji dan upah. Ini dapat terlihat dengan
adanya tanda tangan pada dokumen oleh pejabat yang mempunyai wewenang
dibagiannya. Misalnya di dalam daftar gaji yang diotorisasi dari bagian
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
sumber daya manusia mengenai kebenaran daftar gaji tersebut. Adapun
dokumen yang digunakan antara lain surat pengangkatan karyawan, daftar gaji
dan daftar upah karyawan, kartu jam kerja, rekap daftar gaji dan upah, daftar
absensi atau daftar hadir.
2. Catatan Akuntansi yang digunakan
Catatan akuntansi yang dipergunakan oleh perusahaan ini cukup efetkif untuk
mendukung pengambilan keputusan gaji dan upah. Adapun catatan akuntansi
yang digunakan oleh perusahaan ini adalah jurnal, buku besar, dan kartu
penghasilan karyawan. Pencatatan di dalam jurnal biasanya lebih lengkap dan
lebih terinci, serta menurut urutan tanggal kejadian transaksi. Buku besar
adalah kumpulan rekening-rekening yang digunakan untuk menyoritas dan
meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal. Kartu penghasilan
karyawan merupakan catatan mengenai penghasilan karyawan dan berbagai
potongan yang diterima setiap karyawan. Dimana kartu ini dipakai sebagai
dasar perhitungan PPh pasal 21 yang menjadi beban setiap karyawan.
3. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian dan Pengupahan
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian dan pengupahan pada
RSU Haji Medan juga cukup efektif dalam mendukung pengambilan
keputusan gaji dan upah. Hal ini dapat terlihat sebagai berikut:
a. Prosedur Personalia
Prosedur personalia terdiri dari prosedur penerimaan karyawan dan
prosedur pemutusan hubungan kerja. Dalam prosedur penerimaanSukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
karyawan, perusahaan telah mengadakan seleksi terhadap surat lamaran
yang masuk. Setelah surat lamaran diseleksi maka mengadakan tes
penerimaan karyawan. Tes ini berfungsi untuk mencari karyawan yang
benar-benar cakap di bidangnya dan memiliki sikap yang jujur. Dengan
memiliki karyawan yang bersikap jujur dan kompeten, maka pengendalian
terhadap karyawan akan lebih mudah. Direksi perusahaan mengeluarkan
surat pengangkatan karyawan bagi pelamar yang diterima bekerja serta
membuat surat perjanjian kerja yang dibuat rangkap dua, yaitu untuk
karyawan itu sendiri dan untuk perusahaan. Dalam prosedur pemutusan
hubungan kerja, ada beberapa tahap yang perlu dilalui, yaitu karyawan
diberikan peringatan secara tertulis sebanyak tiga kali, lalu peringatan
secara lisan sebanyak tiga kali. Jika tidak tampak perubahan sikap maka
perusahaan mengajukan permohonan penetapan pemutusan hubungan
kerja. Penulis melalui wawancara dengan bagian sumber daya manusia
menyimpulkan bahwa pemutusan hubungan kerja ini jarang terjadi, karena
sejak awal penerimaan karyawan, perusahaan telah benar-benar
menyeleksi secara ketat setiap pelamar yang menghasilkan karyawan yang
bertanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing.
b. Prosedur Pencatatan Waktu
Setiap hari karyawan mengisi dan menandatangani daftar absensi yang
telah disediakan dengan sistem komputer dan daftar hadir yang telah
disediakan mandor di lapangan. Penandatanganan dilakukan oleh
karyawan itu sendiri dan diawasi langsung. Prosedur seperti ini sangatSukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
baik apabila pengawas adalah orang yang bertanggungjawab dan jujur.
Sebaliknya pengawas yang tidak jujur bisa saja bekerjasama dengan
karyawan melakukan penitipan absen. Di lapangan absensi dijalankan oleh
mandor dan disetujui oleh asisten lapangan. Selain itu ada pula kartu jam
kerja yang juga diawasi oleh mandor.
c. Prosedur Penggajian dan Pengupahan
a). Prosedur Pembuatan Daftar Gaji dan Upah
Dafar gaji dan upah pada perusahaan dibuat oleh Bagian sumber daya
manusia. Data yang dipakai Bagian sumber daya manusia adalah
surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru,
kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat,
daftar gaji dan upah bulan sebelumnya, daftar absensi serta kartu jam
kerja. Apabila gaji karyawan melebihi penghasilan tidak kena pajak,
maka informasi mengenai potongan PPH Pasal 21 dihitung oleh
Bagian kepegawaian ini, atas dasar data yang tercantum dalam kartu
penghasilan karyawan. Semua data dimasukkan ke dalam komputer
yang mempunyai database setiap karyawan. Lalu akan diproses dan
menghasilkan daftar gaji dan upah. Dari keterangan tersebut dapat
diketahui bahwa prosedur pembuatan daftar gaji dan upah telah
dilaksanakan dengan baik
b). Prosedur distribusi biaya gaji dan upah
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Pendistribusian gaji dan upah diberikan kepada tiap-tiap bagian yang
menikmati manfaat tenaga keja. Hal ini sangat baik untuk tetap
dilaksanakan dalam rangka pengendalian yang lebih baik
c). Prosedur pembayaran gaji dan upah
Pembayaran gaji dan upah oleh perusahaan dilakukan dengan dua
cara. Bagi pegawai staf pembayaran gaji melalui bank dengan
mentransfer ke rekening masing-masing. Dengan cara pembayaran
seperti ini maka perusahaan perlu menyiapkan rekonsiliasi bank
sebagai pengendalian yang efektif untuk mengetahui sebab-sebab
terjadinya perbedaan di antara saldo kas menurut laporan bank dan
saldo kas menurut pembukuan perusahaan. Dari hasil penelitian
penulis, perusahaan telah melakukan rekonsiliasi bank setiap
bulannya. Bagi karyawan harian tetap dan karyawan bulanan
pembayaran gaji dan upah dimasukkan ke dalam amplop gaji dan
amplop upah. Laporan slip gaji dan upah yang diberikan kepada
karyawan harus disetujui oleh bagian keuangan, lalu diberikan kepada
pihak yang berwenang pada masing-masing bagian. Kemudian pihak
yang berwenang tersebut akan membagikan laporan slip gaji dan upah
kepada setiap karyawan. Setiap karyawan harus menandatangani
daftar gaji dan upah setelah menerima amplop gaji dan upah dari
Urusan Cashier. Pencatatan setiap transaksi dibuat kedalam buku
jurnal lalu kemudian di posting ke buku besar yang mana dasar
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
pencatatannya adalah daftar gaji dan upah yang telah ditandantangani
karyawan.
Dari keterangan diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa secara
umum perusahaan telah melakukan setiap prosedur dengan baik. Untuk itu
perusahaan perlu mempertahankan hal ini.
4. Proses Pengambilan Keputusan
Berdasarkan Tinjauan pustaka yang telah dikemukakan pada Bab II, dan
hasil penelitian pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, maka penulis akan
menganalisis sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dalam proses
pengambilan keputusan.
Menurut teori, ada beberapa langkah dalam proses pengambilan
keputusan, RSU Haji Medan telah memiliki langkah-langkah pengambilan
keputusan sendiri, dan langkah-langkah pengambilan keputusan yang diambil
pihak rumah Sakit sudah sesuai, karena langkah-langkah pengambilan keputusan
tersebut berdasarkan kebijakan rumah sakit dan juga berdasarkan teori yang ada.
Dalam hal ini pihak rumah sakit telah mendefenisikan masalah, menentukan
alternatif untuk kemudian diambil suatu alternatif terbaik yang akan menjadi
ketentuan rumah sakit.
Dan pengambilan keputusan khususnya dalam hal menentukan besarnya
tarif gaji dan upah karyawan, dalam hal ini pihak rumah sakit menggunakan
informasi akuntansi, karena dengan adanya informasi yang relevan akan dapat
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan, khususnya
pengambilan keputusan terhadap gaji dan upah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
A. Kesimpulan
Secara keseluruhan dari hasil penelitian terhadap sistem penggajian dan
pengupahan pada RSU Haji Medan adalah sudah cukup memadai guna dijadikan
sebagai alat pendukung pengambilan keputusan terhadap gaji dan upah. Hal-hal
yang dapat mendukung penulis dalam membuat kesimpulan tersebut adalah:
1. Struktur organsiasi yang digunakan oleh RSU Haji Medan adalah berbentuk
garis, yang menggambarkan secara tegas garis wewenang dan tanggung jawab
setiap bagian dalam organisasi. Hal ini dapat dilihat dari bagian yang
membuat daftar gaji dan upah yang dilakukan oleh fungsi kepegawaian,
pembayarannya dilakukan oleh bagian keuangan dan pencatatannya dilakukan
oleh bagian akuntansi. Sehingga pengendalian intern terhadap gaji dan upah
dapat dilaksanakan.
2. Adanya dokumen –dokumen serta catatan-catatan akuntansi yang memadai
seperti daftar gaji, daftar hadir, rekening koran bank, jurnal dan dan buku
besar. Keseluruhan dokumen tersebut sudah terprogram dalam komputer,
sehingga dapat meminimalkan kesalahan dalam pembayaran gaji dan upah.
3. Sistem wewenang dan prosedur penggajian pada perusahaan ini sudah baik.
Dapat dilihat dari setiap transaksi yang berhubungan dengan gaji dan upah
mendapat otoritas dari bagian yang berwenang. Contoh: daftar gaji dan upah
harus diotorisasi oleh bagian pegawai dan pembayaran gaji harus diotorisasi
oleh bagian keuangan
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
4. Pembayaran gaji dilakukan dalam dua bentuk yaitu dengan cara membayar
tunai dan mentransfer ke rekening masing-masing karyawan. Hal ini
pembayaran gaji dan upah lebih efektif dan efisien.
5. Pengawasan terhadap kehadiran karyawan langsung oleh komputer dan
langsung diawasi oleh mandor sehingga dapat menghindari penipuan yang
dilakukan
6. Kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur kepegawaian yang diterapkan
oleh perusahaan sangat mendukung terhadap pengambilan keputusan gaji dan
upah. Salah satunya adalah bahwa setiap karyawan diangkat dan
diberhentikan dan dipindah tugaskan melalui surat keputusan. Prosedur yang
ada dalam perusahaan prosedur pemutusan hubungan kerja dan lain
sebagainya. Dan setiap prosedur tersebut dilaksanakan oleh pihak yang
berwenang.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka penulis mencoba memberikan
saran guna meningkatkan sistem penggajian dan pengupahan sebagai alat
pendukung pengambilan keputusan terhadap gaji dan upah adalah sebagai
berikut:
1. Kehadiran karyawan harus berpengaruh pada jumlah gaji dan upah yang
diterimanya setiap periode penggajian atau setiap minggu maupun setiap
bulan. Hal ini supaya pegawai lebih serius lagi menanggapi masalah
kehadiran.Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
2. Jam kerja sangat berpengaruh terhadap besarnya gaji dan upah yang diterima
pegawai atau karyawan, agar jam kerja masuk maupun pulang lebih diawasi
lagi.
3. Pihak rumah sakit perlu mempertahankan sistem yang ada dan bila perlu lebih
meningkatkan lagi pengendalian terhadap gaji dan upah.
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A., James K. Loebecke, 1996. Auditing: Pendekatan Terpadu,Terjemahan Amir Abadi Jusuf, Edisi Indoensia, Salemba Empat, Jakarta.
Baridwan, Zaki, 1994. Sistem Akuntansi penyusunan Prosedur dan Metode, EdisiKelima, BPFE-YOGYAKARTA, Yogyakarta.
Bodnar, George H. William S. Hopwood, 2003. Sisetm Informasi Akuntansi,Terjemahan PT. INDEKS Kelompok Gramedia, Buku Satu, EdisiKedelapan, PT. INDEKS Kelompok Gramedia, Jakarta.
Halim, Abdul, 1994. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, CetakanPertama, BPFE – YOGYAKARTA, Yogyakarta.
Hall, James, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Terjemahan Salemba Empat, EdisiPertama, Salemba Empat, Jakarta.
Hasan, M. Iqbal, 2002. Pokok-Pokok Materi Teori Pengambilan Keputusan,Ghalia Indonesia, Jakarta.
Hartono, Jogiyanto, 2001. Analisis dan Desain Sistem Informasi : PendekatanTerstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Edisi Kedua, CetakanKedua, ANDI, Yogyakarta.
Hongren, Charles T., Walter T. Harrisson, 1997. Akuntansi, Terjemahan AnggoroDewo, Buku Satu, Edisi Indoensia, Salemba Empat, Jakarta
Mulyadi, 2002. Auditing, Buku Dua, Edisi Keenam, Cetakan Pertama, SalembaEmpat Jakarta.
___________ 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, SalembaEmpat Jakarta.
Mudrajad, Kuncoro, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga,Jakarta.
Niswonger, C. Rollin, 2005. Prinsip-Prinsip Akuntansi: Terjemahan AlfonsusSirait, Jilid Satu, Edisi Kedua Puluh, Cetakan Kedua, Erlangga, Jakarta.
Rayburn, Lectricia Gayle, 1999. Akuntansi Biaya : Dengan MenggunakanPendekatan Manajemen Biaya, Terjemahan Alfonsus Sirait, Edisikeenam, Cetakan Pertama, Erlangga, Jakarta.
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Romney, Marshal B. dan Paul John Steinbart, 2004. Sistem Informasi Akuntansi,Buku 1, Edisi 9, Salemba Empat, Jakarta.
Romney, Marshal B. dan Paul John Steinbart, 2004. Sistem Informasi Akuntansi,Buku 2, Edisi 9, Salemba Empat, Jakarta.
Ruky, Achmad S, 2002. Manajemen Penggajian dan pengupahan UntukKaryawan Perusahaan, Cetakan Kedua, PT. Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.
Umar, Husein. 1997, Riset Akuntansi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat,Jakarta.
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Lampiran 1STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN
YAYASAN RUMAH SAKIT HAJI ME
SATUAN PENGAWASAN INTERN DIREKTUR
Wadir .Pelayanan Medis & Perawatan Wadir Penunjang Medis & Pendidikan
Ka.Bid. Ka.Bid. Ka.Bid.Penunjang Medis Ka. Bid.Diklit
Ka.Bag,Umum
Ka. Inst.Rawat Jalan
Ka. Inst. Rawat InapKa.Inst.Radiologi Ka.Sub.Bag.
Ka. Inst. Gawat DaruratKa.Inst.Patologi Klinik
Tata Usaha
Ka. Inst. Perawatan Intensif Ka.Sub.Bag.Ka. Inst.Patologi anatomi Kepegawaian
Ka. Bedah SentralKa. Inst. Farmasi Ka.Sub.Bag.
Rumah TanggKa. Bedah Gizi &Perlengkapa
Ka. Inst. Pemulaslaan Jenazah
KOMITE STAF MEMEDIK FUNGSION
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Bagian Akuntasi Umum Bagian Akuntansi Biaya
910
4BKK 2
BKK 2RDG 2
RDG 1
RDG 1DG 1 Bukti
memorial
Memb
BKK 2
N
uat
BKK
RDG 1
2
Cek
registrasi N
Buktimemorial
Buku
Jurnalumum
pembantubiaya
SelesaiKartu
produk
9
Gambara Sistem Informasi Akuntansi Penggajian (Lanjutan)Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
AMembutuh
Bagian Kassa
6
KPK
SPU
SPU
KPK RDU
Daftar Upah 1
2
2
RDU
Daftar Upah 1
3
Bukti Kas Kelua
1
Mengisi
2
2
Bukti Kas Kelua
1
3
cek &
Menguangk
an cek ke
Membayar
kan
k dk
upah
&
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Gambar Sistem Informasi Akuntansi Pengupahan (Lanjutan).
T Dimasukan
kedalam
6
Flowchart Sistem Akuntansi Penggajian RSU Haji Medan
Bagian Bagian Keuangan Bagian AkuntansiKepegawaian
1
Mulai
Daftar gaji2
2 RekeningPrint outdaftar hadir
Membuatdaftar gaji
Memeriksaulang daftar
hadir
Daftar gaji koran
Daftar 1Gaji
2
3
4
1
Menyiapkanbukti kas
keluar
BKK
Daftar gaji
Verifikasi
Jurnal
T 1 Bukubesar
bank
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Sumber : RSU Haji Medan
Flowchart Sistem Akuntansi Pengupahan RSU Haji Medan
Bagian Bagian Keuangan Bagian AkuntansiKepegawaian
1
MulaiDaftar upah
2
3 BKKPrint out
daftar hadir
Menghitungjlh. Upahdan upah
Memeriksaulang daftar
hadir
Daftar upah
lembur
Menyiapkanbukti kas
Verifikasi
keluar
Membuatdaftar upah
BKK Jurnal
Daftar upah
3
2
Daftar Upah 1
Bukubesar
kasir
T 1
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Akuntansi
Sumber : RSU Haji Medan
BAGIAN PENCATAT WAKTU BAGIAN GAJI DAN UPAH
Mulai 1 8
KPKMencatatjam hadir
karyawanKJH
Daftar
2 DG 2
Kartu jam
Hadir 1 Bukti kas 3
hadirMembuat
dafatr gajiT
KJH
Daftar hadir 1Karyawan
2
SPG
RDG
2
2
1
Daftargaji 1
Kartu
T A
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan
penghasilanSistemkaryawan Penggajian2 Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
SPG = Surat pernyataan GajiRDG = Rekap Daftar gajiKPK = Kartu Penghasilan Karyawan
Gambar Sistem Akuntansi Penggajian
BAGIAN UTANG
2
KPK
3
SPG
2DG
RDG
1
2
RDG Bukti Kas 1
2
Daftar gaji 1
10
MembuKPK
SPG
2
RDG
2
1
DG
Bukti kas
2
3
1
keluar 1
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Register
kepada :
& © 2009
43
Gambar Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan)
BAGIAN KASSA6
KPK
KPKSPG 3 SPG
DG
RDG
3
1
2
2
DG
RDG
1
3
2
2
BKK 1 BKK 1
Mengisi
cek &
Menguran
gkan cek
Membayar gaji
Sukry Ghozali PohankaryawanPenerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repositorymeminta tanda
tangan atas kartu
Gambar Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan)
6
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
T A
Dimasukkankedalam amplop
gaji bersamadengan
pemasukan uanggaji
Membutuh
BAGIAN PENCATATGAJI DAN UPAH
BAGIAN AKUNTANSI BAGIAN
WAKTU
Mulai Masuk1 2 8
KPK
Daftar Gaji 2
Mencatat MencatatKJH KJK BKK 3
Jam hadir
KJH
Jam kerja
KJK
Daftar hadirkaryawan
Daftar jamkerja karyawan
Membandingkandaftar hadir dan
Membuat
daftar hadirMembuat
daftar jam
daftar jam kerjakaryawan
kerja
T
Daftar hadir
karyawanKJH
1
KJK
Daftar jamkerja karyawan
2
Membuatdaftar upahr
Membuat rekapdaftar upah dansurat pernyataan
GajiA
SPGPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
RDG 1
2
2
Daftar Gaji 1
Gambar Sistem Akuntansi PenggajianSumber : RSU. Haji Medan
Pencatat Waktu
Mulai
Bagian Akutansi
Mulai1
Bagian gaji dan upah
29
KJH KJK KPK
Menca MencaDaftar Daftar Daftar
BKK 3
Kartu jam
Memb
KJH
Kartu jam
Memb
KJK
Membandi
Memb
T
Daftar Daftar Membuat
rekap
A
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009 SPU
RDU2
Daftar
2
2
1
Bagian Utang
2
3
2
KPK
4
RDUDU 1
RDU
SPU
1
2 Buktii Kas Keluar2
2Daftar
10
pada MembMencatat Nomor cek
Register pada buktikas keluar
KPKSPU
2RDU
2DU
3Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Register
Sukry Ghozali Jurnal : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alatpembantu
umum
Bukti Kas
54
Gambar Sistem Informasi Akuntansi Pengupahan (Lanjutan)Bagian Akuntasi Umum Bagian Akuntansi Biaya
910
5BKK 2
BKK 2RDU 2
RDU 1
RDU 1DG 1 Bukti
memorial
Memb
BKK 2
N
uat
BKK
RDU 1
2
Cek
registrasi N
Buktimemorial
BukuPohan Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. biayaUSU Repository © 2009
Kartuproduk
9
Selesai
Gambara Sistem Informasi Akuntansi Pengupahan (Lanjutan)
Lampiran 6
RUMAH SAKIT HAJI MEDAN
NamaNama
Bagian
Bulan
:
:
:
Cicilan Rumah ke :Gaji Bruto : Rp.Potongan
Astek (2%) : Rp.Silahturahmi (0,5% : Rp.PPh Psl 21 : Rp.Simpanan Koperasi : Rp.Pinjaman Koperasi : Rp.S T M : Rp.BRI/BNIS/BMI/BSU : Rp.Angs.Perumahan : Rp.Angs.Kelebihan Trh. : Rp.Askes Suka Rela : Rp.Pinjaman Pegawai : Rp.Rekening & Obat : Rp.Telepon : Rp.Keehatan : Rp.DPLK : Rp.
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung
Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
No Nama Honor BrutoPotongan
Silahturahmi0,5%
STMPotonganKoperasi
Potonganlain-lain
JumlahDiterima Tana tangan
1 1.
2 2.
3 3.
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10.
Jumlah PotonganGaji BersihFondsTotal Bersih Fonds
:Rp.: Rp.:Rp.:Rp.
RUMAH SAKIT HAJI MEDAN
DAFTAR GAJI PEGAWAI HONOR
UNTUK BULAN :
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
JUMLAH ;PENGHASILAN
No
UrutNAMA
Status Perkawinana. TK KJD
b. Jlh. Anak
a. Gaji Tunj. Keluargab. Istri/suami
(10%xG.P)c. Anak (5%xG.P)
Jumlahpenghasilan
diluartunjangan
jabatan
Tunjanganjabatan
a. Strukturb. Fungsional
Insentif
Tunjangan
a.Pendidikanb.Lama Kerja
(5%xG.P)c.T.bulanan
TKha.
1 2 3 4 5 6 72 a.
b.a.b. -
a. -b. -c.
a.b.c.
a.b.c.
2 a.b.
a.b.
a.b.c.
---
a.b.c.
a.b.c.
3 a.b.
a.b.c.
a.b.c
a.b.c.
a.b.c.
4 a.b.
a.b.c.
a.b.c
a.b.c.
a.b.c.
5 a.b.
a.b.c.
a.b.c
a.b.c.
a.b.c.
JUMLAH
RUMAH SAKIT HAJI MEDANDAFTAR GAJI PEGAWAI TETAP BAGIAN:
UNTUK BULAN : ……………………Halaman : 01
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
No
UrutNAMA
StatusPerkawinana. TK KJD
b. Jlh. Anak
POTONGANWajib
a. Infark 2,5%b.Iur Astek 2%c.Silahturahmi
0,5%
PPh Pasal 21
a. Koperasib. Pinjaman
koperasic. STM
BRI/BMI
a.Angsuranperumahan ke
BPSb.Kelebihan Tanah
c.Asrel
Lain-laa.Pinjama
b.Rekeningc.Telep
1 2 3 10 11 12 13 14 15a.b.
a.b. -
a.-b.-c.
a.b.c.
a.b.c.
a.b.c.
a.b.
a.b.
a.b.c.
---
a.b.c.
a.b.c.
a.b.c.
a.b.
a.b.c.
a.b.c
a.b.c.
a.b.c.
a.b.c.
a.b.
a.b.c.
a.b.c
a.b.c.
a.b.c.
a.b.c.
a.b.
a.b.
a.b.
a.b.
a.b.
a.b.
6 a.b.
a.b.c.
a.b.c
a.b.c.
a.b.c.
7 a.b.
a.b.c.
a.b.c
a.b.c.
a.b.c.
JUMLAHa.b.c
RUMAH SAKIT HAJI MEDAN
DAFTAR GAJI PEGAWAI TETAP BAGIAN:
UNTUK BULAN : ……………………
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
c. c c. c. c.a.b.
a.b.c.
a.b.c
a.b.c.
a.b.c.
a.b.c.
a.b.
a.b.c.
a.b.c
a.b.c.
a.b.c.
a.b.c.
JUMLAHa.b.c.
a.b.c.
a.b.
a.b.c.
Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat PendukungPengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.USU Repository © 2009
Top Related