SKRIPSI
FAKTOR PREDISPOSISI YANG BERHUBUNGAN TERHADAP
MINAT MASYARAKAT UNTUK MENGIKUTI JKN-KIS PADA
PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI POLIKLINIK DALAM
RSUD KOTA MADIUN
Oleh :
DEVI ADE PUTRI
NIM: 201503061
PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
TAHUN 2019
ii
SKRIPSI
FAKTOR PREDISPOSISI YANG BERHUBUNGAN TERHADAP
MINAT MASYARAKAT UNTUK MENGIKUTI JKN-KIS PADA
PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI POLIKLINIK DALAM
RSUD KOTA MADIUN
Diajukan untuk memenuhi
Salah satu persyaratan dalam mencapai gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)
Oleh :
DEVI ADE PUTRI
NIM: 201503061
PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
TAHUN 2019
iii
iv
v
LEMBAR PERSEMBAHAN
Al-hamdu lillahi robbil alamin
Yang utama dari segalanya, sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Atas
rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar yang telah memberikan kemudahan,
kelancaran, dan kekuatan yang luar biasa kepada saya sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan, Sholawat serta salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullah
Muhammad SAW. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagi saya
untuk meraih cita-cita saya. Amin-amin Ya Rabbal‟alamin. Kupersembahkan ini
untuk :
1. Ayah dan Ibu yang selalu memberikan doa, semangat, nasehat dan kasih
sayang serta pengorbanan yang tak terkira sehingga aku selalu kuat dalam
menjalani segala rintangan.
2. Bapak dan Ibu dosen pembimbing serta penguji :
- Retno Widiarini, S.KM., M.Kes Selaku Penguji
- Eva Rusdianah, S.KM., M.PH Selaku Pembimbing I
- Cholik Harun Rosjidi, M.Kes Selaku Pembimbing II
Terima kasih telah sabar dalam memberikan bimbingan, nasehat dukungan,
mendengarkan keluh kesah kesulitan saya, menuntun, mengarahkan saya agar
menjadi lebih baik hingga terselesaikan ini.
Semua dosen STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN terimakasih
telah mendidik dan membimbing selama ini. Semoga Allah SWT membalas
kebaikan dan ilmu yang telah diajarkan.
3. Rizky Fajar yang telah tulus ikhlas memberikan do‟a-nya untuk saya,
semangat dan dukunganya sehingga semua kesulitan dapat terlewati.
4. Teman-temanku yang telah bersama selama 4 tahun mengarungi perjuangan
kuliah Kelas A dan B Kesehatan Masyarakat Angkatan 2015.
Terimakasih semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
vi
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : DEVI ADE PUTRI
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan Tanggal Lahir : Ponorogo, 1 Oktober 1995
Agama : Islam
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
1. Lulus dari Pendidikan TK Dharma Wanita Ponorogo
2. Lulus dari Sekolah Dasar Negeri 1 Pangkal Sawoo Ponorogo 2010
3. Lulus dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sawoo Ponorogo 2012
4. Lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan Aditapa Madiun 2015
5. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun 2015-
Sekarang
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Faktor Predisposisi yang Berhubungan Terhadap Minat Masyarakat
untuk Mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan di Poliklinik Dalam
RSUD Kota Madiun” dengan baik. Tersusunnya skripsi ini tentu tidak lepas dari
bimbingan, saran dan dukungan moral kepada penulis, untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Zaenal Abidin, S.KM., M.Kes (Epid) selaku ketua STIKES Bhakti Husada
Mulia Madiun yang telah merekomendasikan peneliti untuk melakukan
penelitian.
2. Avicena Sakufa Marsanti, S.KM., M.Kes selaku Ketua Program Studi Sarjana
Kesehatan Masyarakat STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun yang telah
memberikan sarana dan prasarana untuk penelitian.
3. Eva Rusdianah, S.KM., M.PH selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, saran, masukan, tanggapan, dan waktu luang untuk peneliti.
4. Cholik Harun Rosjidi, M.Kes selaku pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, saran, masukan, tanggapan, dan waktu luang untuk peneliti.
5. Retno Widiarini, S.KM., M.Kes selaku dewan penguji yang senantiasa
mendampingi dan membantu dalam siding skripsi.
6. Seluruh pihak dari RSUD Kota Madiun yang telah memberikan ijin dan
kesempatan untuk melakukan penelitian.
ix
7. Kedua Orang tua sayayang selalu member support dan do‟a selama
penyusunan tugas skripsi ini.
8. Teman-teman yang telah memberi dorongan dan bantuan berupa apapun
dalam penyusunan tugas proposal ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan skripsi ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Madiun, 24 Mei 2019
Peneliti
x
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT STIKES BHAKTI
HUSADA MULIA MADIUN
ABSTRAK
Devi Ade Putri
201503061
Faktor Predisposisi yang Berhubungan Terhadap Minat Masyarakat Untuk
Mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan di Poliklinik Dalam
RSUD Kota Madiun
161 halaman + 18 tabel + 3 gambar + 14 lampiran
Faktor Presdiposisi (Presdiposing Factor) faktor yang dapat mempermudah
atau mempredisposisi terjadinya perilaku pada diri seseorang atau masyarakat,
adalah pengetahuan dan sikap seseorang atau masyarakat tersebut terhadap apa
yang akan dilakukan. Yang masuk didalamnya pengetahuan, sikap dan
kepercayaan. Minat merupakan motivasi yang mendorong orang untuk melakukan
apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Setiap minat akan
memuaskan suatu kebutuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara faktor predisposes terhadap minat mengikuti JKN-KIS.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan Desain penelitian
menggunakan desain Crossectional Populasi dalam penelitian ini adalah pasien
umum di poliklinik dalam RSUD Kota Madiun. Besar sampel yang digunakan
sejumlah 96 responden. Tehnik sampling yang digunakan adalah Consecutive
Sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner pada setiap
variabel. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Kendall‟s
tau_b dengan α 0,05.
Hasil analisa Kendall‟s tau_b diperoleh nilai signifikansi pada Pengetahuan
ρ-value = 0,044< α = 0,05, Sikap diperoleh ρ = 0,076 > α = 0.05, Kepercayaan
diperoleh ρ = 0,182 > α = 0.05 artinya hanya pengetahuan saja yang memiliki
hubungan dengan minat masyarakat untuk mengikuti JKN-KIS di poliklinik
dalam RSUD Kota Madiun karena nilai ρ lebih kecil dari tingkat signifikansi.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dari ketiga faktor hanya faktor
pengetahuan yang memiliki hubungan dengan minat mengikuti JKN-KIS yang
artinya bahwa semakin baik pengetahuan masyarakat semakin tinggi pula minat
masyarakat untuk mengikuti JKN-KIS.
Kata kunci : Faktor predisposisi, Minat, JKN-KIS
xi
ABSTRACT
Devi Ade Putri
201503061
Predisposition Factor in Relation to Public Interest to Follow (JKN-KIS) in
Outpatient General Patient in Polyclinics in Madiun City Hospital
161 pages + 18 tables + 3 images + 14 attachments
Presdipositional factors (Presdiposing Factor) factors that can facilitate or
post the occurrence of behavior in a person or community, is the knowledge and
attitude of the person or society to what will be done. It enters knowledge,
attitudes and beliefs. Interest is a motivation that encourages people to do what
they want when they are free to choose. Every interest will satisfy a need.. The
purpose of this research is to know the relationship between factors predisposes
to interest in following JKN-KIS.
This type of research is quantitative with design research using the
Crossectional population design in this study is a common patient in the
polyclinic in Madiun city. A large sample used a number of 96 respondents. The
sampling technique used is Consecutive Sampling. Method of collecting data
using questionnaires on each variable. The statistical test used in this study was
Test Kendall's tau_b with α 0.05.
Results analysis of Kendall's tau_b obtained significance value in the
knowledge ρ value = 0.044 < α = 0.05, attitude obtained ρ = 0.076 > α = 0.05,
trust obtained ρ = 0.182 > α = 0.05 it means only knowledge that has a
relationship with public interest to Follow JKN-KIS in polyclinics in Madiun City
HOSPITAL because the value of ρ is smaller than the significance level.
The results of this study concluded that out of all three factors are only
knowledge factors that have a relationship with interest in following JKN-KIS
which means that the better the knowledge of society the higher also the interest
of people to follow the JKN-KIS.
Keywords: predisposing factors, interest, JKN-KIS
xii
DAFTAR ISI
Sampul Depan.................................................................................................... i
Sampul Dalam ................................................................................................... ii
Lembar Persetujuan ......................................................................................... iii
Lembar Pengesahan .......................................................................................... iii
Persembahan ..................................................................................................... iii
Lembar Pernyataan .......................................................................................... vi
Daftar Riwayat Hidup ...................................................................................... vii
Kata Pengantar.................................................................................................. viii
Abstrak ............................................................................................................... x
Abstract ............................................................................................................... xi
Daftar Isi ............................................................................................................ xii
Daftar Tabel ....................................................................................................... xv
Daftar Gambar .................................................................................................. xvi
Daftar Lampiran ............................................................................................... xvii
Daftar Singkatan ...............................................................................................xviii
Daftar Istilah...................................................................................................... xix
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 8
1.3 Tujuan .......................................................................................... 9
1.3.1 Tujuan Umum .................................................................. 9
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................. 9
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 9
1.4.1 Manfaat Teoritis .............................................................. 9
1.4.2 Manfaat Praktis ................................................................ 10
1.5 Keaslian Penelitian ...................................................................... 11
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 13
2.1 JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) ............................................ 13
2.1.1 Pengertian JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) .............. 13
2.1.2 Prinsip-prinsip JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) ....... 13
2.1.3 Kepesertaan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) ........... 15
2.1.4 Prosedur Pendaftaran JKN (Jaminan Kesehatan
Nasional) .......................................................................... 18
2.1.5 Hak dan Kewajiban Peserta JKN ..................................... 21
2.2 BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) ............................. 23
2.2.1 Pengertian BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial) .............................................................................. 23
2.3 Perilaku Kesehatan ...................................................................... 24
2.3.1 Pengertian Perilaku Kesehatan ........................................ 24
2.3.2 Klasifikasi Perilaku Kesehatan ........................................ 25
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan ........................ 26
xiii
2.5 Masyarakat .................................................................................. 26
2.6 Minat ........................................................................................... 27
2.6.1 Pengertian Minat .............................................................. 27
2.6.2 Macam-macam Minat ...................................................... 27
2.6.3 Fungsi Minat ................................................................... 28
2.6.4 Faktor Predisposisi yang Berpengaruh Terhadap
Minat Masyarakat dalam Keikutsertaan Program
JKN-KIS .......................................................................... 29
2.7 Kerangka Teori ............................................................................ 32
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 33
3.1 Kerangka Konseptual .................................................................. 33
3.2 Hipotesis Penelitian ..................................................................... 34
BAB 4 METODE PENELITIAN ................................................................... 36
4.1 Desain Penelitian ......................................................................... 36
4.2 Populasi dan Sampel ................................................................... 37
4.2.1 Populasi ........................................................................... 37
4.2.2 Sampel ............................................................................. 37
4.3 Tehnik Sampling ......................................................................... 39
4.4 Kerangka Kerja Penelitian........................................................... 40
4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel .............. 41
4.5.1 Identifikasi Variabel ........................................................ 41
4.5.2 Definisi Operasional Variabel ......................................... 42
4.6 Instrumen Penelitian .................................................................... 45
4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 45
4.7.1 Lokasi Penelitian ............................................................. 45
4.7.2 Waktu Penelitian .............................................................. 45
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ....................................................... 45
4.9 Pengolahan Data .......................................................................... 46
4.10 Analisa Data ................................................................................ 50
4.10.1 Analisa Univariat ............................................................. 50
4.10.2 Analisa Bivariat ............................................................... 50
4.11 Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................................... 51
4.11.1 Uji Validitas ..................................................................... 51
4.11.2 Uji Reliabilitas ................................................................. 53
4.12 Etika Penelitian ........................................................................... 54
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 56
5.1 Hasil Penelitian ............................................................................ 56
5.1.1 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian ......................... 56
5.1.2 Karakteristik Responden .................................................. 57
5.1.2.1 Data Umum ....................................................... 57
5.1.2.2 Data Khusus ....................................................... 58
5.2 Pembahasan ................................................................................. 65
5.2.1 Karakteristik Umum Responden ..................................... 65
xiv
5.2.2 Menganalisis Faktor Predisposisi Pengetahuan, Sikap,
dan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Minat
Masyarakat untuk Mengikuti JKN-KIS Pada Pasien
Umum Rawat Jalan di Poliklinik Dalam RSUD Kota
Madiun ............................................................................. 67
5.2.3 Menganalisis Minat Masyarakat untuk Mengikuti
JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan di
Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun ............................ 73
5.2.4 Menganalisis Hubungan Faktor Predisposisi
Pengetahuan, Sikap, dan Kepercayaan Terhadap
Minat Masyarakat untuk Mengikuti JKN-KIS Pada
Pasien Umum Rawat Jalan di Poliklinik Dalam RSUD
Kota Madiun .................................................................... 76
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan .................................................................................. 79
6.2 Saran ............................................................................................ 80
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 83
LAMPIRAN ....................................................................................................... 85
xv
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Tabel Halaman
Tabel 1.1 Data Kunjungan Pasien Umum Rawat Jalan RSUD Kota
Madiun Tahun 2016-2018 ........................................................ 4
Tabel 1.2 Data Kunjungan pasien Poliklinik RSUD Kota Madiun
Tahun 2018 ............................................................................... 4
Tabel 1.3 Data Kunjungan Pasien Umum Poliklinik Dalam RSUD
Kota Madiun Tahun 2016-2018 ............................................... 5
Tabel 1.4 Keaslian Penelitian ................................................................... 11
Tabel 4.1 Data Operasional Variabel ....................................................... 42
Tabel 4.2 Waktu Penelitian ...................................................................... 45
Tabel 4.3 Data Validitas Instrumen Penelitian ......................................... 52
Tabel 4.4 Data Uji Reliabilitas a – Cronbach ........................................... 53
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Umur di Ruang Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun ........... 57
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin di Ruang Poliklinik Dalam RSUD Kota
Madiun ..................................................................................... 57
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Pendidikan di Ruang Poliklinik RSUD Kota Madiun .............. 58
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden di
Ruang Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun ......................... 59
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Sikap Responden Sikap di
Ruang Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun ......................... 60
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Kepercayaan di Ruang
Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun..................................... 61
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Minat di Ruang Poliklinik Dalam
RSUD Kota Madiun ................................................................. 62
Tabel 5.8 Hubungan Pengetahuan Terhadap Minat Masyarakat untuk
Mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan di
Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun..................................... 63
Tabel 5.9 Hubungan Sikap Terhadap Minat Masyarakat untuk
Mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan di
Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun..................................... 64
Tabel 5.10 Hubungan Kepercayaan Terhadap Minat Masyarakat untuk
Mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan di
Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun..................................... 65
xvi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Gambar Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori .................................................................. 32
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ........................................ 33
Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian ................................................. 40
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Permohonan Surat Izin Pengambilan Data Awal RSUD
Kota Madiun ...................................................................... 85
Lampiran 2 Surat Selesai Validitas ....................................................... 87
Lampiran 3 Surat Izin Penelitian .......................................................... 88
Lampiran 4 Surat Keterangan Selesai Penelitian .................................. 90
Lampiran 5 Lembar Permohonan Menjadi Responden ........................ 91
Lampiran 6 Lembar Persetujuan Menjadi Responden .......................... 92
Lampiran 7 Lembar Kisi-Kisi Kuesioner .............................................. 93
Lampiran 8 Lembar Kuesioner Penelitian ............................................ 94
Lampiran 9 Tabulasi Data ..................................................................... 99
Lampiran 10 Hasil Data SPSS ................................................................ 118
Lampiran 11 Hasil Crostab SPSS ........................................................... 132
Lampiran 12 Dokumentasi ...................................................................... 138
Lampiran 13 Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................ 139
Lampiran 14 Kartu Bimbingan Tugas Akhir .......................................... 140
xviii
DAFTAR SINGKATAN
BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
JKN : Jaminan Kesehatan Nasional
PBI : Penerima Bantuan Iuran
RI : Republik Indonesia
Kemenkes : Kementerian Kesehatan
Jamkesda : Jaminan Kesehatan Daerah
KIS : Kartu Indonesia Sehat
UU : Undang-Undang
MenKes : Menteri Kesehatan
AKI : Angka Kematian Ibu
AKB : Angka Kematian Bayi
DBD : Demam Berdarah Dengue
HIV : Human Infection Virus
AIDS : Acquired Immuno Deficiency Syndrom
TB : Tuberculosis
PTM : Penyakit Tidak Menular
IPC : Infection Prevention and Control
KepMenKes : Keputusan Menteri Kesehatan
SJSN : Sistem Jaminan Sosial Nasional
BUMN : Badan Usaha Milik Negara
BUMD : Bdan Usaha Milik Daerah
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
STIKES : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
HD : Hemodialisis
THT : Telinga, Hidung, Tenggorokan
RSUP : Rumah Sakit Umum Provinsi
xix
DAFTAR ISTILAH
Predisposing : Predisposisi
Enabling : Pendukung
Reinforcing : Pendorong
Mandatory : Bersifat Wajib
For Profit Oriented : Untuk Mencari Laba
Virtual account : Akun Virtual
Health Related Behavior : Perilaku yang Berhubungan dengan
Kesehatan
Health Behavior : Perilaku Kesehatan
Illness Behavior : Perilaku Sulit
The Sick Role Behavior : Perilaku Peran Sakit
Attitude : Sikap
Editing : Mengedit atau Mengubah
Coding : Pengkodean
Scoring : Menentukan Skor
Entry : Memasukkan Data
Cleaning : Pembetulan atau Koreksi
Tabulating : Tabulasi
Respect For Human Dicnity : Menghormati Harkat dan Martabat
Manusia
Confidentiality : Kerahasiaan
Respect For Justice and Inklusiveness : Keadilan dan Keterbukaan
Informed Consent : Lembar Persetujuan
Anonimity : Tanpa Nama
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun (1992) Kesehatan
merupakan keadaan sejahtera dari tubuh, jiwa, serta sosial yang sangat mungkin
setiap individu hidup produktif dengan cara sosial serta ekonomis. Dalam
mengatur masalah kesehatan diperlukan suatu badan khusus yang bertanggung
jawab dalam menyelenggarakan jaminan kesehatan, dimana badan tersebut harus
memberikan mutu pelayanan yang baik agar dapat tercapainya kepuasan
pelayanan kesehatan.
JKN adalah Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah program yang
bertujuan untuk memberikan jaminan kesehatan menyeluruh bagi setiap rakyat
Indonesia agar rakyat indonesia dapat hidup sehat, produktif, dan sejahtera.
Pada proses evaluasi sebelumnya, program JKN masih dianggap belum
optimal (Kemenkes RI, 2014).
Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun (2011) di Indonesia telah
didirikan suatu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang selaras
dengan tujuan Organisasi Kesehatan Dunia dalam mengembangkan jaminan
kesehatan untuk semua penduduk. BPJS Kesehatan ini merupakan badan hukum
yang dibentuk untuk menyelenggarakan program kesehatan.
Pembiayaan kesehatan semakin mahal dan membebani sehingga jaminan
kesehatan adalah solusinya, dalam hal ini yaitu JKN-KIS. Pada saat ini masih
terdapat masyarakat yang belum mengikuti JKN-KIS dengan berbagai alasan jika
2
tidak mengikuti JKN maka masyarakat tidak akan menerima manfaat dari sebuah
jaminan kesehatan secara utuh. Akibatnya masyarakat akan menggunakan dana
yang dimiliki dengan resiko yang masyarakat belum ketahui.
Menurut kemenkes RI pada tahun 2016 jumlah penduduk Indonesia
sebesar 258.704.986 jiwa, jumlah peserta yang mengikuti asuransi kesehatan
sejumlah 171.939.254 jiwa atau (66,5%), yang artinya pasien yang belum
mempunyai atau belum mengikuti asuransi kesehatan sejumlah 86.765.702 atau
(33,5%) dari keseluruhan jumlah penduduk di Indonesia (Kemenkes RI,
2016).
Menurut data dari Departemen Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2016
diketahui jumlah kunjungan pasien sejumlah 14.436.047 jiwa. Rawat Jalan
sebesar 12.395.146, Rawat Inap sebesar 1.816.699, gangguan jiwa sebesar
224.202 jiwa. Kemudian diketahui jumlah penduduk di jawa timur sebesar
39.075.152. Peserta yang mendaftar program asuransi kesehatan sebesar
23.101.486 jadi jumlah masyarakat yang belum memiliki atau belum mengikuti
asuransi kesehatan sebesar 15.973.666 atau (40%) dari keseluruhan jumlah
penduduk di Jawa Timur (Departemen Kesehatan RI, 2016).
Menurut Dinas Kesehatan provinsi Jawa Timur pula menunjukkan Kota
Madiun jumlah kunjungan pasien di Rumah Sakit sejumlah 707.923 jiwa, yang
terdsiri dari Rawat Jalan sejumlah 581.626 jiwa, Rawat Inap sejumlah 59.407
jiwa, gangguan jiwa sejumlah 66.887 jiwa (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur,
Tahun 2016). Menurut hasil laporan dari Dinas Kesehatan Kota Madiun tahun
2017 jumlah penduduk di Kota Madiun sebanyak 176.099 jiwa. yang mengikuti
3
asuransi kesehatan sebesar 158.337 jiwa yang berarti jumlah masyarakat yang
belum atau tidak mengikuti asuransi kesehatan sejumlah 17.672 jiwa atau (10%)
dari keseluruhan jumlah penduduk di Kota Madiun (Dinas Kesehatan Kota
Madiun, 2017).
Menurut Undang-Undang No.44 Tahun (2009) Rumah sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat. Pelayanan yang diberikan Rumah Sakit merupakan pelayanan kesehatan
paripurna yaitu pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif.
Menurut Profil RSUD Kota Madiun (2018) RSUD Kota Madiun
merupakan Rumah Sakit Umum milik Pemerintah Kota Madiun yang berlokasi di
Jalan Campursari 12 B Madiun Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun milik
Pemerintah Kota Madiun Provinsi Jawa Timur dan Peraturan Daerah Kota
Madiun No 05 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah serta telah
menjadi Rumah Sakit Kelas C dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 245/MENKES/SK/IV/2009 tanggal 2 April tentang Peningkatan
Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun menjadi kelas C. RSUD Kota
Madiun Memiliki instalasi Rawat Inap sejumlah (11) Rawat Jalan (16) Poliklinik
dan 1 Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Berdasarkan data diketahui bahwa jumlah kunjungan pasien umum
poliklinik RSUD Kota Madiun pada tahun 2016-2018 adalah sebagai berikut:
4
Tabel 1.1 Data Kunjungan Pasien Umum Rawat Jalan RSUD Kota Madiun Tahun
2016-2018
No. Tahun Jumlah Pasien
1 2016 10.182
2 2017 10.564
3 2018 9.773 Sumber : Profil RSUD Kota Madiun 2019
Berdasarkan tabel 1.1 diperoleh informasi bahwa jumlah kunjungan pasien
umum poliklinik RSUD Kota Madiun dalam 3 tahun terakhir mengalami
peningkatan dan penurunan.
Berdasarkan data diketahui bahwa jumlah kunjungan pasien poliklinik
RSUD Kota Madiun pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2 Data Kunjungan Pasien Poliklinik RSUD Kota Madiun Tahun 2018
No Nama Poliklinik Jumlah
1 GIGI 2.097
2 UMUM 2.540
3 ANAK 4.281
4 INTERNA 24.391
5 MATA 9.341
6 BEDAH 15.196
7 OBGYN 1.618
8 SYARAF 14.195
9 JIWA 3.775
10 THT 2.958
11 KULIT 2.449
12 TULANG 8.046
13 HD 8.753
14 PARU 3.095
15 JANTUNG 13.979
16 REHAB MEDIK 17.671
TOTAL 139.675 Sumber :Profil RSUD Kota Madiun 2019
Berdasarkan tabel 1.2 Pada tahun 2018 pasien rawat jalan dari 16
poliklinik RSUD kota madiun terdapat 3 besar kunjungan pasien yaitu di
Poliklinik Dalam, Poliklinik Rehab Medik, dan di Poliklinik Syaraf. Poli klinik
5
Dalam berjumlah 24.391 atau (17,4%), dari total kunjungan pasien Rawat Jalan
Poliklinik Rehab Medik berjumlah 17.671 atau (13%) dari total keseluruhan
pasien Rawat Jalan dan Pada Poliklinik Bedah berjumlah 15.196 atau (11%). Dari
jumlah keseluruhan pasien Rawat Jalan data ini menunjukan bahwa yang paling
tinggi kunjungan pasienya adalah Poliklinik Dalam.
Sementara itu hasil data diketahui bahwa jumlah kunjungan Pasien Umum
poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun pada tahun 2016-2018 adalah sebagai
berikut:
Tabel 1.3 Data Kunjungan Pasien Umum Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun
Tahun 2016-2018
No. Tahun Jumlah Poliklinik Dalam
1. 2016 885
2. 2017 810
3. 2018 610 Sumber :Profil RSUD Kota Madiun 2019
Berdasarkan tabel 1.3 diperoleh informasi bahwa jumlah kunjungan pasien
umum poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun dalam 3 tahun terakhir mengalami
penurunan, dimungkinkan terdapat pasien yang sudah banyak bergabung dengan
JKN-KIS, namun terdapat juga yang belum mengikuti JKN-KIS.
Menurut data Rekam Medis RSUD Kota Madiun menunjukan jumlah
kunjungan pasien rawat jalan pada tahun 2018 berjumlah 139.675 pasien terdapat
9.773 pasien umum, 129.902 pasien yang mengikuti JKN-KIS atau asuransi lain.
Pada poliklinik dalam adalah yang paling banyak pasien di banding poliklinik
yang lain yaitu sejumlah 24.391 pasien terdapat 23.781 pasein yg mengikuti
asuransi dan 610 pasien umum. Yang berarti masih terdapat pasien umum yang
tidak mengikuti layanan asuransi sebesar 2,5 % dari keseluruhan pasien dengan
6
hasil gambaran data diatas. Layanan asuransi ini bisa di sebabkan oleh beberapa
faktor yang mengakibatkan minimnya minat untuk memanfaatkan fasilitas
layanan asuransi kesehatan (Notoatmodjo, 2007).
Minat dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai sebuah
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu gairah atau keinginan (Slameto,
2003). Minat merupakan motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa
yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Setiap minat akan memuaskan
suatu kebutuhan. Dalam melakukan fungsinya kehendak itu berhubungan erat
dengan pikiran dan perasaan. Pikiran mempunyai kecenderungan bergerak dalam
sektor rasional analisis, sedang perasaan yang bersifat halus/tajam lebih
mendambakan kebutuhan. Sedangkan akal berfungsi sebagai pengingat fikiran
dan perasaan dalam koordinasi yang harmonis, agar kehendak bisa diatur sebaik-
baiknya (Slameto, 2003).
Dari fenomena diatas ada beberapa faktor yang mengakibatkan masih
terdapatnya masyarakat yang belum berminat untuk mengikuti asuransi kesehatan
seperti halnya JKN-KIS. Salah satu faktornya adalah predisposisi (prediposing
factor) yang terdiri dari pengetahuan, sikap, dan kepercayaan.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Atipah dengan judul
„‟Faktor yang Berpengaruh Terhadap Minat Masyarakat Dalam Keikutsertaan
Program Jamkesda di Desa Banjarlor Kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes‟‟
Minat masyarakat dalam penelitian ini adalah minat masyarakat Desa Banjarlor
dalam mengikuti program Jamkesda. Dari 93 responden yang terpilih sebagai
sampel dalam penelitian, 85 orang (91,4%) memilih tidak mengikuti program
7
Jamkesda, dan hanya 8 orang (8,6%) yang memilih megikuti program Jamkesda.
Berdasarkan data dilapangan menunjukkan bahwa masyarakat desa Banjarlor
banyak yang tidak berminat dalam keikutsertaan program Jamkesda. Dari data
tersebut menunjukkan kurangnya partisipasi aktif (minat) masyarakat dalam
mengikuti program Jamkesda. Dari hasil penelitian yang dilakukan atipah terdapat
pengaruh antara jarak tempat pendaftaran terhadap minat keikutsertaan program
Jamkesda di Desa Banjarlor (p=0,005), dan sosialisasi (p=0,000) (Atipah, 2016).
Berdasarkan hasil penelitian lain oleh Juniantoro (2015) yang berjudul
“Faktor Predisposisi yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat Dalam Pemilihan
Pelayanan Kesehatan Pada Era JKN di Desa Sukowono Kabupaten Jember”
didapatkan hasil penelitian uji statistik dengan uji Regresi Logistik Berganda
didapatkan ada pengaruh faktor predisposisi dengan perilaku masyarakat dalam
memilih pelayanan kesehatan pada era JKN (p-value = 0,001). Pada penelitian ini
terdapat faktor yang paling dominan mempengaruhi perilaku masyarakat, yaitu
faktor keyakinan. Oleh karena itu perlu adanya pendidikan kesehatan atau
sosialisasi yang terkait dengan masalah pentingnya memilih pelayanan kesehatan
yang baik dan benar.
Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh Syah (2017) yang
derjudul “Hubungan Persepsi Masyarakat Tentang Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) Terhadap Keikutsertaan Menjadi Peserta BPJS Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas Minasa UPA Kota Makasar” didapatkan hasil Hasil uji statistik
menunjukan bahwa terdapat hubungan pengetahuan masyarakat (p=0,000),
kebutuhan masyarakat (p=0,000), harapan masyarakat (p=0,004), dan lingkungan
8
(p=0,001) tidak terdapat hubungan antara tampakan produk (p=0,161), dengan
keikutsertaan menjadi peserta BPJS Kesehatan.
Dari Latar Belakang diatas dan penelitian terdahulu ternyata banyak faktor
yang menyebabkan rendahnya minat masyarakat terhadap JKN-KIS, salah satunya
faktor predisposisi. Data menunjukan pada tahun 2018 di Kota Madiun yang tidak
mengikuti JKN-KIS sejumlah 17.672 jiwa, di RSUD Kota Madiun tahun 2018
pada pasien rawat jalan terdapat 9.773 pasien umum yang tidak mengikuti JKN-
KIS.
Di Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun tahun 2018 pasien umum
sejumlah 610 pasien.Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat masyarakat yang
belumberminat mengikuti layanan asuransi kesehatan salah satunya JKN-KIS
karena berbagai faktor, hal ini dibuktikan dalam tabel 1.3. Dengan masih
terdapatnya pasien umum yang belum mengikuti JKN-KIS peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “Faktor Predisposisi yang Berhubungan
Terhadap Minat Masyarakat untuk Mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum
Rawat Jalan di Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun’’.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat ditentukan rumusan masalah yaitu
“Apakah ada faktor predisposisi yang berhubungan terhadap minat masyarakat
untuk mengikuti JKN-KIS pada pasien umum Rawat Jalan di Poliklinik Dalam
RSUD Kota Madiun?”.
9
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menganalisis Faktor Predisposisi yang Berhubugan Terhadap Minat
Masyarakat untuk Mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan di
Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mendeskripsikan Faktor Predisposisi Pengetahuan, Sikap, dan
Kepercayaan
2. Mendeskripsikan Minat Masyarakat untuk Mengikuti JKN-KIS Pada
Pasien Umum Rawat Jalan di Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun.
3. Menganalisis Hubungan Antara Faktor Predisposisi Pengetahuan, Sikap,
dan Kepercayaan Terhadap Minat Masyarakat untuk Mengikuti JKN-KIS
Pada Pasien Umum Rawat Jalan di Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Dapat digunakan untuk referensi penelitian selanjutnya dalam
pengembangan mutu pendidikan dimasa datang serta menambah wawasan dan
memperluas cara berpikir dalam memperjelas tentang Hubungan Faktor
Predisposisi Terhadap Minat Masyarakat untuk Mengikuti JKN-KIS Pada Pasien
Umum Rawat Jalan di Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun.
10
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Pendidikan Kesehatan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan kepustakaan
dan sebagai pertimbangan untuk penelitian yang sejenis.
2. Bagi Rumah Sakit
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan
masukan dalam pemberian sosialisasi pelayanan kesehatan khususnya
pada bagian jaminan kesehatan / asuransi .
3. Bagi Bagian Rawat Jalan (Poli Dalam)
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan
masukan bagi karyawan Poliklinik Dalam untuk sosialisasi tentang
asuransi kesehatan.
4. Bagi Petugas Asuransi
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadiinformasi dan masukan
bagi petugas asuransi untuk meningkatkan sosialisasi tentang pentinnya
asuransi
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
informasi bagi peneliti selanjutnya mengenai Faktor Predisposisi Terhadap
Minat Masyarakat Untuk Mengikuti JKN-KIS.
11
1.5 Keaslian Penelitian
Penelitian tentang Minat Masyarakat Mengikuti JKN-KIS atau Jaminan
Sosial lainnya yang pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu seperti tabel di
bawah ini:
Tabel 1.4 Keaslian Penelitian
Judul
Penelitian
Metode
Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Faktor
Predisposisi
yang
Mempengaruhi
Perilaku
Masyarakat
Dalam
Pemilihan
Pelayanan
Kesehatan Pada
Era JKN di Desa
Sukowono
Kabupaten
Jember
(Juniantoro,
2015).
- Metode
penlitian:
crossection
al
- Uji :
Regresi
Logistik
Berganda
- Tehnik
sampling :
Multistage
Sampling
Hasil penelitian di
dapatkan ada
pengaruh faktor
predisposisi
dengan perilaku
masyarakat dalam
memilih
pelayanan
kesehatan pada
era JKN (p value
= 0,001),kepala
keluarga dengan
keikutsertaan
dalam JKN
(p=0,026), ada
hubungan antara
dukungankeluarga
terhadap kepala
keluarga dengan
keikutsertaan
dalam JKN
(p=0,00), ada
hubungan antara
penghasilan
kepala keluarga
dengan
keikutsertaan
dalam JKN
(p=0,027).
Penelitian
menggunak
an
pendekatan
crossection
al.
- Metode
penelitian:
Regresi
Logistik
Berganda
- Jumlah
responden
penelitian.
- Lokasi
penelitian
- Tahun
penelitian
Faktor Yang
Berpengaruh
Terhadap Minat
Masyarakat
Dalam
Keikutsertaan
Jamkesda Di
Desa Banjarlor
- Metode
penelitian:
crossectiona
l.
- Tehnik
pengambilan
Data :
simple
Hasil uji statistik
menunjukkan
tidak ada
pengaruh antara
pengetahuan
masyarakat
terhadap minat
keikutsertaan
Pendekatan
penelitian
menggunak
an :
crossection
al.
- Variabel
bebas: jenis
kelamin,
pengetahuan
, sikap,
perilaku,
jarak tempat
pendaftaran,
12
Judul
Penelitian
Metode
Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Kecamatan
Banjarharjo
Kabupaten
Brebes (Atipah,
2016).
random program
Jamkesda di Desa
Banjarlor
(p=0,064), jenis
kelaminp=0,369),
sikap (p=0,347),
perilaku
(p=0,972),
pembiayaan
kesehatan gratis
(p=0,333), dan
ada pengaruh
antara jarak
tempat
pendaftaran
terhadap minat
keikutsertaan
program
Jamkesda di Desa
Banjarlor
(p=0,005),
sosialisasi
(p=0,000).
adanya
sosialisasi,
dan
pembiayaan
kesehatan
gratis.
- Jumlah
responden
penelitian.
- Lokasi
penelitian
- Tahun
penelitian
Hubungan
Persepsi
Masyarakat
Tentang
Jaminan
Kesehatan
Nasional (JKN)
Terhadap
Keikutsertaan
Menjadi Peserta
BPJS Kesehatan
di Wilayah
Kerja
Puskesmas
Minasa UPA
Kota Makasar
(Syah, 2017).
Metode
penelitan :
crossectional
Tehnik.
pengambilan
data : simple
random.
Hasil uji statistik
menunjukan
bahwa terdapat
hubungan
pengetahuan
masyarakat
(p=0,000),
kebutuhan
masyarakat
(p=0,000),
harapan
masyarakat
(p=0,004), dan
lingkungan
(p=0,001) tidak
terdapat
hubungan antara
tampakan produk
(p=0,161).
Dengan
keikutsertaan
menjadi peserta
BPJS Kesehatan.
Pendekatan
penelitian
menggunak
an
:crossectio
nal.
- Variabel
bebas:
pengetahuan
, kebutuhan
saat ini,
harapan,
tampakan
produk, dan
Lingkungan
- Jumlah
responden
penelitian.
- Lokasi
penelitian
- Tahun
penelitian.
13
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)
2.1.1 Pengertian JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikembangkan di Indonesia
merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Sistem Jaminan
Sosial Nasional ini diselenggarakan melalui mekanisme Asuransi Kesehatan
Sosial yang bersifat wajib (mandatory). Berdasarkan Undang-Undang No.40
Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Tujuannya adalah agar
semua penduduk Indonesia terlindungi dalam sistem asuransi, sehingga mereka
dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak (Kemenkes-
RI, 2014).
2.1.2 Prinsip-Prinsip JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)
Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional mengacu pada prinsip-
prinsip Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) seperti yang dijelaskan dalam
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN adalah sebagai berikut:
1. Prinsip kegotongroyongan
Prinsip kegotongroyongan adalah prinsip kebersamaan yang berarti
peserta yang mampu dapat membantu peserta yang kurang mampu, peserta
yang sehat membantu yang sakit atau beresiko tinggi. Hal ini dapat terwujud
karena kepersertaan SJSN yang bersifat wajib dan pembayaran iuran sesuai
14
dengan tingkat gaji, upah dan penghasilan sehingga dapat terwujud keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Prinsip nirlaba
Pengelolaan dana amanat oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) adalah nirlaba bukan untuk mencari laba (for profit oriented).
Sebaliknya, tujuan utama adalah untuk memenuhi sebesar-besarnya
kepentingan peserta. Dana yang dikumpulkan dari masyarakat adalah dana
amanat, sehingga hasil pengembangannya, akan di manfaatkan sebesar-
besarnya untuk kepentingan seluruh peserta.
3. Prinsip keterbukaan
Prinsip keterbukaan yang dimaksud adalah prinsip untuk mempermudah
akses informasi yang lengkap, benar, dan jelas bagi setiap peserta.
4. Prinsip kehati-hatian
Prinsip kehati-hatian adalah prinsip pengelolaan dana yang berasal dari
iuran peserta secara cermat, teliti, aman dan tertib.
5. Prinsip akuntabilitas
Prinsip akuntabilitas maksudnya adalah prinsip pelaksanaan program dan
pengelolaan keuangan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
6. Prinsip portabilitas
Prinsip portabilitas jaminan sosial dimaksudkan untuk memberikan
jaminan yang berkelanjutan kepada peserta meskipun peserta berpindah
pekerjaan atau tempat tinggal dalam wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
15
7. Prinsip kepersertaan wajib
Kepersertaan wajib dimaksudkan agar seluruh rakyat menjadi peserta
sehingga dapat terlindungi. Meskipun kepersertaan bersifat wajib bagi seluruh
rakyat, penerapannya tetap disesuaikan dengan kemampuan ekonomi rakyat
dan pemerintah serta kelayakan penyelenggaraan program yang semuanya
dilakukan secara bertahap. Tahapan pertama dimulai dari pekerja di sektor
formal,bersamaan dengan itu sektor informal dapat menjadi peserta secara
mandiri, sehingga pada akhirnya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
dapat mencakup seluruh rakyat.
8. Prinsip dan amanat
Dana yang terkumpul dari iuran peserta merupakan dana titipan kepada
badan-badan penyelenggara untuk dikelola sebaik-baiknya dalam rangka
mengoptimalkan dana tersebut untuk digunakan sebesar-besarnya bagi
kepentingan dan kesejahteraan peserta.
9. Prinsip hasil pengelolaan dana jaminan sosial
Prinsip yang dimaksud adalah prinsip pengelolaan hasil berupa
keuntungan dari pemegang saham yang dipergunakan seluruhnya untuk
pengembangan program dan untuk sebesar-besarnya kepentingan peserta
jaminan sosial.
2.1.3 Kepesertaan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)
Kepersertaan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional dijelaskan
dalam Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan yang
kemudian dilakukan perbaikan penjelasan dalam Peraturan Presiden Nomor 111
16
tahun 2013. Kepersertaan Jaminan Kesehatan bersifat wajib dan mencakup
seluruh penduduk Indonesia. Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional dilakukan
secara bertahap, yaitu tahap pertama mulai 1 Januari 2014 hingga mencakup
seluruh penduduk Indonesia paling lambat 1 Januari 2019. Beberapa penjelasan
lain mengenai kepesertaan berdasarkan Perpres tersebut antara lain adalah:
1. Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat
6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar Iuran.
2. Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima gaji, upah, atau
imbalan dalam bentuk lain.
3. Pemberi kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum, atau
badan lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja, atau penyelenggara negara
yang mempekerjakan pegawai negeri dengan membayar gaji, upah, atau
imbalan dalam bentuk lainnya.
Peserta yang mengikuti program JKN terbagi dalam dua golongan yaitu :
1. Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan meliputi orang
yang tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu.
2. Peserta bukan PBI adalah Peserta yang tidak tergolong fakir miskin dan orang
tidak mampu yang terdiri atas:
a. Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya,yaitu:
1) Pegawai Negeri Sipil
2) Anggota TNI
3) Anggota Polri
4) Pejabat Negara
17
5) Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri
6) Pegawai Swasta
7) Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf f yang
menerima Upah
b. Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya, yaitu :
1) Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri
2) Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan penerima Upah.
3) Pekerja sebagaimana dimaksud huruf a dan hurufb, termasuk warga
negara asing yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam)
bulan.
3. Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya, yaitu:
a. Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri
b. Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan penerima Upah.
c. Pekerja sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, termasuk warga
negara asing yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan.
4. Bukan Pekerja dan anggota keluarganya terdiri atas:
a. Investor
b. Pemberi Kerja
c. Penerima Pensiun
d. Veteran
e. Perintis Kemerdekaan
f. Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf e yang
mampu membayar Iuran.
18
5. Penerima pensiun terdiri atas:
a. Pegawai Negeri Sipil yang berhenti dengan hak pensiun
b. Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan hak pensiun
c. Pejabat Negara yang berhenti dengan hakpensiun
d. Penerima Pensiun selain huruf a, huruf b, dan huruf c
e. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun sebagaimana
dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf d yang mendapat hak
pensiun.
6. Anggota keluarga bagi pekerja penerima upah meliputi:
a. Istri atau suami yang sah dari Peserta; dan
b. Anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat yang sah dari peserta,
dengan kriteria: tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai
penghasilan sendiri;dan
c. Belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau belum berusia 25 (duapuluh
lima) tahun yang masih melanjutkan pendidikan formal.
d. Sedangkan Peserta bukan PBI JKN dapat juga mengikutsertakan anggota
keluarga yang lain.
7. WNI di LuarNegeri
Jaminan kesehatan bagi pekerja WNI yang bekerja di luar negeri diatur
dengan ketentuan peraturan perundang- undangan tersendiri.
2.1.4 Prosedur Pendaftaran JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)
Prosedur pendaftaran peserta JKN dijelaskan pada Peraturan BPJS No.1
tahun 2014 adalah sebagai berikut:
19
1. Pendaftaran Bagi Penerima Bantuan Iuran /PBI
Pendataan fakir miskin dan orang tidak mampu yang menjadi peserta PBI
dilakukan oleh lembaga yang menyelenggarakan urusan Pemerintahan di
bidang statistik (Badan Pusat Statistik) yang diverifikasi dan divalidasi
oleh Kementerian Sosial. Selain peserta PBI yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat, juga terdapat penduduk yang didaftarkan oleh
Pemerintah Daerah berdasarkan SK Gubernur/Bupati/Walikota bagi
Pemda yang mengintegrasikan program Jamkesda ke program JKN.
2. Pendaftaran Bagi Peserta Pekerja Penerima Upah/ PPU
a. Perusahaan/ Badan usaha mendaftarkan seluruh karyawan beserta
anggota keluarganya ke Kantor BPJS Kesehatan dengan melampirkan:
1) Formulir Registrasi Badan Usaha / Badan HukumLainnya
2) Data Migrasi karyawan dan anggota keluarganya sesuai format yang
ditentukan oleh BPJS Kesehatan.
b. Perusahaan/ Badan Usaha menerima nomor Virtual Account (VA) untuk
dilakukan pembayaran ke Bank yang telah bekerja sama (BRI/ Mandiri/
BNI)
c. Bukti Pembayaran iuran diserahkan ke Kantor BPJS Kesehatan untuk
dicetakkan kartu JKN atau mencetak e-ID secara mandiri oleh
Perusahaan/ Badan Usaha.
20
3. Pendaftaran bagi peserta Pekerja Bukan Penerima Upah/ PBPU dan bukan
pekerja.
a. Pendaftaran PBPU dan BukanPekerja
1) Calon peserta mendaftar secara perorangan di Kantor BPJS
Kesehatan
2) Mengisi formulir Daftar Isian Peserta (DIP) dengan melampirkan
Fotokopi Kartu Keluarga (KK), Fotokopi KTP/Paspor, dan Pasfoto 3
x 4 sebanyak 1 lembar. Untuk anggota keluarga menunjukkan Kartu
Keluarga/Surat Nikah/Akte Kelahiran.
3) Setelah mendaftar, calon peserta memperoleh Nomor Virtual
Account (VA)
4) Melakukan pembayaran iuran ke Bank yang bekerja sama
(BRI/Mandiri/BNI)
5) Bukti pembayaran iuran diserahkan ke kantor BPJS Kesehatan untuk
dicetakkan kartu JKN.
4. Pendaftaran bukan pekerja melalui entitas berbadan hukum (pensiunan
BUMN/ BUMD).
Proses pendaftaran pensiunan yang dana pensiunnya dikelola oleh entitas
berbadan hukum dapat didaftarkan secara kolektif melalui entitas berbadan
hukum yaitu dengan mengisi formulir registrasi dan formulir migrasi data
peserta.
21
2.1.5 Hak dan Kewajiban Peserta JKN
Hak dan kewajiban peserta dalam menjamin terselenggaranya Jaminan
Kesehatan yang mencakup seluruh penduduk Indonesia dijelaskan dalam
Peraturan BPJS No. 1 tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1. Hak peserta
a. Mendapatkan kartu peserta sebagai bukti sah untuk memperoleh pelayanan
kesehatan dan sebagai identitas peserta
b. Mendapatkan nomor virtual account yang digunakan untuk
pembayaraniuran;
c. Memperoleh manfaat dan informasi tentang hak dan kewajiban serta
prosedur pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
d. Mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan dan memilih fasilitas kesehatan mana yang
dikehendaki
e. Menyampaikan keluhan/ pengaduan, kritik dan saran secara lisan atau
tertulis ke Kantor BPJS Kesehatan.
2. Kewajiban peserta
a. Mendaftarkan dirinya sebagai peserta serta membayar iuran yang
besarannya sesuai dengan ketentuan yangberlaku
b. Melaporkan perubahan data peserta, baik karena pernikahan, perceraian,
kematian, kelahiran, pindah alamat atau pindah fasilitas kesehatan tingkat
pertama
22
c. Menjaga kartu peserta agar tidak rusak, hilang atau dimanfaatkan oleh
orang yang tidak berhak
d. Mentaati semua ketentuan dan tata cara pelayanan kesehatan
Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional berlaku selama yang
bersangkutan membayar Iuran sesuai dengan kelompok peserta, yaitu :
1. Status kepesertaan akan hilang bila peserta tidak membayar Iuran atau
meninggal dunia (Kemenkes-RI, 2014).
a. Iuran
Iuran Jaminan Kesehatan adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara
teratur oleh Peserta, Pemberi Kerja, dan/atau Pemerintah untuk program
Jaminan Kesehatan (Perpres No. 12 tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan).
b. Pembayar Iuran
1) Bagi Peserta PBI, iuran dibayar oleh Pemerintah.
2) Bagi peserta PBI yang didaftarkan Pemerintah Daerah, iuran dibayar
Pemerintah Daerah.
3) Bagi Peserta Pekerja Penerima Upah, iurannya dibayar oleh Pemberi
Kerja dan Pekerja.
4) Bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta Bukan
Pekerja iuran dibayar oleh Peserta yang bersangkutan.
5) Bagi anggota keluarga peserta, iuran dibayar oleh peserta
6) Besarnya Iuran Jaminan Kesehatan Nasional ditetapkan melalui
Peraturan Presiden dan ditinjau ulang secara berkala sesuai dengan
23
perkembangan sosial, ekonomi, dan kebutuhan dasar hidup yang
layak (Perpres No. 111 tahun 2013).
2.2 BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)
2.2.1 Pengertian BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)
Menurut Hamizan dalam Atipah (2015) BPJS adalah suatu badan
penyelenggaraan Jaminan yang dibentuk pemerintah untuk memberikan jaminan
kesehatan untuk masyarakat dan seluruh warga Indonesia BPJS kesehatan akan
menjadi solusi kesehatan bagi masyarakat karena berbagai manfaat dan
fasilitasnya. Manfaat yang didapat oleh peserta BPJS kesehatan mencakup
pelayanan, pencegahan, pengobatan termasuk pelayanan obat dan bahan habis
pakai sesuai dengan kebutuhan medis.
Menurut Adaninggar dalam Atipah (2015) BPJS adalah badan hukum
yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan serta
dibawah koordinasi langsung oleh pemerintah dalam mengelola jaminan
kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Menurut Hamizan dalam Atipah (2015) Peserta BPJS adalah setiap orang,
termasuk orang asing yang bekerja paling singkat enam bulan di Indonesia, yang
telah membayar iuran. Pada dasarnya, semua orang, entah bekerja, karyawan,
pengusaha atau bahkan pengangguran, serta keluarganya, bisa menjadi peserta
BPJS, dengan syarat membayar iuran. Jaminan kesehatan ini dapat diberikan oleh
perusahaan untuk karyawannya beserta keluarga atau individual yang mengambil
untuk diri sendiri dan keluarganya. Untuk menjamin masyarakat tidak mampu,
24
pemerintah menetapkan PBI, yaitu peserta BPJS Kesehatan bagi fakir miskin dan
orang tidak mampu (sesuai UU SJSN) yang iurannya dibayari oleh pemerintah.
2.3 Perilaku Kesehatan
2.3.1 Pengertian Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan pada dasarnya merupakan suatu respos seseorang
(organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem
pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan. Batasan ini mempunyai dua
unsur pokok, yakni respons dan stimulus atau perangsangan. Respon atau reaksi
manusia baik bersifat aktif (tindakan yang nyata atau praktik). Sedangkan
stimulus atau rangsangan terdiri 4 unsur pokok, yakni: sakit dan penyakit, sistem
pelayanan kesehatan dan lingkungan (Notoatmodjo, 2007).
Perilaku kesehatan adalah aksi dari individu terhadap reaksi dari hubungan
dengan lingkungannya. Dengan kata lain, perilaku baru akan terjadi apabila ada
sesuatu rangsangan yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi. Jadi, suatu
rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi berupa perilaku tertentu (Adnani,
2015).
Empat keyakinan utama yang diidentifikasikan sebagai aspek penting
bagiperilaku kesehatan (1) keyakinan tentang kerentanan kita terhadap keadaan
sakit (2) keyakinan tentang keseriusan atau keganasan penyakit jika kita
mengidapnya (3) keyakinan tentang kemungkinan biaya (contoh pelibatan
psikologis dan ekonomi dalam menaati tindakan pencegah atau pengobatan yang
disarankan) (4) keyakinan tentang keefektifan tindakan ini sehubungan dengan
adanya kemungkinan tindakan alternatif, kecuali kita yakin bahwa program yang
25
disarankan dapat diandalkan untuk menghilangkan gejala, kita tidak mungkin
tidak suka mengikutinya (Abraham & Shanley, 1997).
2.3.2 Klasifikasi Perilaku Kesehatan
Menurut Notoatmodjo (2007) Klasifikasi perilaku yang berhubungan
dengan kesehatan (health related behavior) yaitu :
1. Perilaku Kesehatan (health behavior)
Perilaku kesehatan (health behavior), yaitu hal-hal yang berkaitan
dengan tindakan atau kegiatan seseorang dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. Termasuk juga tindakan-tindakan untuk
mencegah penyakit, kebersihan perseorangan, memilih makanan, sanitasi, dan
sebagainya.
2. Perilaku Sulit (illness behavior)
a. Perilaku sulit (illness behavior), yakni segala tindakan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang individu yang merasa sakit, untuk merasakan
dan mengenal keadaan kesehatannya atau rasa sakit. Termasuk disini
juga kemampuan atau pengetahuan individu untuk mengidentifikasi
penyakit, penyebab penyakit, serta usaha-usaha mencegah penyakit
tersebut.
b. Perilaku Peran Sakit (the sick role behavior)
c. Perilaku peran sakit (the sick role behavior), yakni segala tindakan atau
tindakan yang dilakukan oleh individu yang sedang sakit untuk
memperoleh kesembuhan.
26
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan
Menurut Notoatmodjo (2007) Perilaku dipengaruhi tiga faktor utama,
yaitu:
1. Faktor-faktor Presdiposisi (Presdiposing Factor)
Faktor yang dapat mempermudah atau mempresdiposisi terjadinya
perilaku pada diri seseorang atau masyarakat, adalah pengetahuan dan sikap
seseorang atau masyarakat tersebut terhadap apa yang akan dilakukan. Yang
masuk didalamnya jenis kelamin, pengetahuan, sikap dan kepercayaan.
2. Faktor-faktor Pendukung (Enabling Factor)
Faktor pemungkin atau pendukug (enabling) perilaku merupakan
fasilitas, sarana, atau prasarana yang mendukung atau yang memfasilitasi
terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat. Penggunaan pelayanan
kesehatan yang ada tergantung kepada, kepemillikan asuransi kesehatan,
jarak tempat pelayanan kesehatan, tarif pelayanan kesehatan, ketepatan waktu
dan tersedianya fasilitas kesehatan.
3. Faktor-faktor pendorong (Reinforcing Factor)
Terdiri sikap dari perilaku petugas kesehatan atau petugas lain dan
dorongan orang terdekat yang merupakan kelompok referensi dari perilaku
masyarakat.
2.5 Masyarakat
Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup
dan bekerjasama, sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir
tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batasan-batasan tertentu.
27
Sekelompok manusia yang cukup lama hidup dan bekerjasama, seringkali
berakibat untuk beberapa masalah tertentu akan menimbulkan persepsi yang sama
dan diyakini oleh masyarakat tersebut (Adnani, 2011).
2.6 Minat
2.6.1 Pengertian Minat
Minat dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai sebuah
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu gairah atau keinginan (Slameto,
2003). Minat merupakan motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa
yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Setiap minat akan memuaskan
suatu kebutuhan. Dalam melakukan fungsinya kehendak itu berhubungan erat
dengan pikiran dan perasaan. Pikiran mempunyai kecenderungan bergerak dalam
sektor rasional analisis, sedang perasaan yang bersifat halus/tajam lebih
mendambakan kebutuhan. Sedangkan akal berfungsi sebagai pengingat fikiran
dan perasaan dalam koordinasi yang harmonis, agar kehendak bisa diatur sebaik-
baiknya (Slameto, 2003).
2.6.2 Macam-macam Minat
Menurut Slameto (2003) minat terbagi menjadi tiga yaitu :
1. Berdasarkan timbulnya, minat dapat dibedakan menjadi minat primitif dan
minat kultural. Minat primitif adalah minat yang timbul karena kebutuhan
biologis atau jaringan-jaringan tubuh, misalnya kebutuhan akan makanan.
Sedangkan minat kultural adalah minat yang timbul karena proses belajar.
2. Berdasarkan arahnya, minat dapat dibedakan menjadi minat intrinsik dan
ekstrinsik. Minat intrinsik adalah minat yang langsung berhubungan
28
dengan aktivitas itu sendiri, ini merupakan minat yang lebih mendasar atau
asli. Minatekstrinsik adalah minat yang berhubungan dengan tujuan akhir
dari kegiatan tersebut.
3. Berdasarkan cara mengungkapkan, minat dapat di bedakan menjadi empat
yaitu:
a. Expressed interest
Minat yang diungkapkan dengan cara meminta kepada subyek untuk
menyatakan atau menuliskan semua kegiatan, baik yang disenangi
maupun yang paling tidak disenangi.
b. Manifest interest
Minat yang diungkapkan dengan cara mengobservasi atau melakukan
pengamatan secara langsung terhadap aktivitas yang dilakukan subyek
atau dengan mengetahui hobinya.
c. Tested interest
Minat yang diungkapkan dengan cara menyimpulkan hasil jawaban
tes obyektif yang ada.
d. Inventoried interest
Minat yang diungkapkan dengan cara menggunakan alat-alat yang
sudah distandarkan, berisi pertanyaan-pertanyaan kepada subyek.
2.6.3 Fungsi Minat
Slameto (2003) fungsi minat terbagi menjadi empat yaitu :
1. Minat mempengaruhi intensitas cita-cita.
2. Minat sebagai tenaga pendorong yang kuat.
29
3. Prestasi selalu dipengaruhi jenis dan intensitas minat.
4. Minat yang terbentuk seumur hidup membawa kepuasan.
Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa minat adalah dorongan
kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan
pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya.Selain itu minat dapat
timbul karenaadanya faktor eksternal dan juga adanya faktor internal. Minat yang
besar terhadap suatu hal merupakan modal yang besar untuk membangkitkan
semangat untuk melakukan tindakan yang diminati dalam hal ini minat
masyarakat untuk mengikuti asuransi kesehatan.
2.6.4 Faktor Predisposisi yang Berpengaruh Terhadap Minat Masyarakat
dalam Keikutsertaan Program JKN-KIS
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil
penggunaan panca inderanya, yang berbeda sekali dengan kepercayaan dan
penerangan-peneranganya (Soekanto,2015).
Pengetahuan atau kognitif adalah domain yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2007).
2. Jenis Kelamin
Menurut Pujiati dalam Atipah (2015) Wanita lebih aktif dalam
menghadapi masalah kesehatan dari pada laki-laki dan lebih tinggi
tentunya terhadap sistem pemeliharaan kesehatan.
Menurut penelitian di Amerika Serikat menunjukan bahwa kebutuhan
terhadap pelayanan kesehatan oleh wanita ternyata lebih tinggi dibanding
30
dengan laki-laki. Hasil ini sesuai dengan dua perkiraan, yakni: (1) wanita
mempunyai insidensi penyakit yang lebih tinggi dibanding dengan laki-
laki (2) angka kerja wanita lebih rendah maka kesediaan meluangkan
waktu untuk mendaftarkan dirinyake dalam program Jamkesda lebih besar
disbanding dengan laki-laki (Trisnantoro, 2005).
3. Sikap (Attitude)
Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu stimulus atau obyek, manifestasi dari sikap tidak dapat
langsung dilihat, tetapi hanya ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang
tertutup. Dalam kehidupan sehari-hari sikap merupakan reaksi yang
bersifat emosional terhadap stimulus sosial (Adnani, 2011).
Sikap adalah kesiapan seseorang untuk bertindak secara tertentu
terhadap hal-hal tertentu. Sikap dapat bersifat positif dan juga negatif,
dalam sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati,
menyenangi, dan mengharapkan objek tertentu, sedangkan dalam sikap
negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci,
tidak menyukai objek tertentu (Wirawan, 2015).
Sikap masyarakat kurang mampu ketika mereka sehat dapat bersifat
positif dan juga negatif, dimana sikap positif masyarakat ketika sehat
mereka menjaga kesehatanya dengan baik dan mendaftarkan dirinya
kedalam kepesertaan program asuransi kesehatan untuk meringankan
beban mereka jika suatu hari mereka memerlukan pengobatan dan
perawatan di tempat pelayanan kesehatan karena dengan mengikuti
31
program asuransi kesehatan mereka tidak dikenakan biaya untuk
pengobatan dan perawatan ditempat pelayanan kesehatan, dan yang negatif
masyarakat tidak mendaftarkan dirinya kedalam Program asuransi
kesehatan (Wirawan, 2015).
4. Kepercayaan
Menurut Kotler dan Keller (2012) kepercayaan adalah kesediaan
perusahaan untuk bergantung pada mitra bisnis. Kepercayaan tergantung
pada beberapa faktor antar pribadi dan antar organisasi seperti kompetensi,
integritas, kejujuran dan kebaikan hati.
Menurut Gunawan (2013) kepercayaan didefinisikan sebagai bentuk
sikap yang menunjukkan perasaan suka dan tetap bertahan untuk
menggunakan suatu produk atau merek. Kepercayaan akan timbul dari
benak konsumen apabila produk yang dibeli mampu memberikan manfaat
atau nilai yang diinginkan konsumen pada suatu produk.
32
2.7 Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Lawrence Green dalam
Soekidjo Notoatmodjo (2007)
1. Faktor-faktor Predisposisi
(Presdisposing Factor)
a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Kepercayaan
2. Faktor-faktor Pendukung
(Enabling Factor)
a. Jarak Tempat
Pelayanan
Kesehatan JKN-KIS
b. Tarif Pelayanan
Kesehatan JKN-KIS
c. Ketepatan Waktu
d. Tersedianya Fasilitas
Kesehatan
3. Faktor-faktor pendorong
(Reinforcing Factor)
a. Sikap Dari Perilaku
Petugas Kesehatan
b. Dorongan Orang
Terdekat
Minat
Masyarakat
Mengikuti JKN-
KIS
33
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual
Menurut Nursalam (2008), kerangka konsep adalah abstraksi dari suatu
realisasi agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang dapat
menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel yang diteliti maupun yang
tidak diteliti. Dalam penelitian ini kerangka konsep digambarkan sebagai berikut :
Keterangan:
: Tidak diteliti : Berhubungan
: Diteliti
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Lawrence Green dalam Soekidjo
Notoatmodjo (2007)
1. Faktor-faktor Predisposisi
(Presdisposing Factor)
a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Kepercayaan
2. Faktor-faktor Pendukung
(Enabling Factor)
a. Jarak Tempat Pelayanan
Kesehatan JKN-KIS
b. Tarif Pelayanan Kesehatan
JKN-KIS
c. Ketepatan Waktu
d. Tersedianya Fasilitas
Kesehatan
3. Faktor-faktor pendorong
(Reinforcing Factor)
a. Sikap Dari Perilaku Petugas
Kesehatan
b. Dorongan Orang Terdekat
Minat Masyarakat
Mengikuti JKN-KIS
34
Pada gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi adanya minat masyarakat untuk mengikuti JKN-KIS. Menurut
Lawrence Green faktor-faktor tersebut adalah faktor predisposisi yaitu
pengetahuan, sikap dan kepercayaan. Faktor pendukung yaitu jarak tempat
pelayanan kesehatan, tarif pelayanan kesehatan, ketepatan waktu, tersedianya
fasilitas kesehatan dan untuk faktor pendorong yaitu faktor dari sikap dan perilaku
petugas kesehatan serta dorongan orang terdekat. Semua faktor diatas akan
mempengaruhi minat masyarakat untuk mengikuti JKN-KIS karena memiliki
kaitan penting dalam sebuah minat seseorang. Pada penelitian kali ini akan di
bahas tetang Hubungan faktor predisposisi yang mempengaruhi minat masyarakat
untuk mengikuti JKN-KIS, dan yang tidak diteliti adalah faktor pendukung dan
pendorong.
3.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara dari suatu penelitian yang
kebenaranya dibuktikan dalam penelitian setelah melalui pembuktian dari hasil
penelitian maka hipotesis dapat benar atau juga salah, dapat diterima atau ditolak
(Notoatmodjo, 2012).
Berdasarkan kerangka konseptual penelitian maka hipotesa yang diajukan
dalam penelitian ini adalah :
Ha : Ada hubungan pengetahuan terhadap minat masyarakat untuk mengikuti
JKN-KIS pada pasien umum di Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun.
Ha : Ada hubungan sikap terhadap minat masyarakat untuk mengikuti JKN-KIS
pada pasien umum di Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun.
35
Ha : Ada hubungan kepercayaan terhadap minat masyarakat untuk mengikuti
JKN-KIS pada pasien umum di Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun.
36
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang
sistematis, terencana, terstruktur, banyak penggunaan angka mulai dari
pengumpulan data, pengolahan sampai dengan hasil serta menekankan fenomena
obyektif dan dikaji secara kuantitatif (Sukmadinata, 2013).
Desain penelitian merupakan prosedur perencanaan dimana peneliti dapat
menjawab pertanyaan secara valid, obyektif, akurat dan hemat ekonomis.
Digunakan dalam dua hal, pertama rancangan penelitian merupakan suatu strategi
penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir
pengumpulan data, dan kedua rancangan penelitian digunakan untuk
mendefinisikan struktur peneliti yang akan dilaksanakan (Nursalam, 2008).
Desain penelitian ini menggunakan desain Crossectional atau bisa disebut
studi potong lintang untuk mengetahui Hubungan Faktor Predisposisi yang
Mempengaruhi Minat Masyarakat untuk Mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum
Rawat Jalan di Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun. Crossectional adalah jenis
penelitian yang mendesain pengumpulan datanya dilakukan pada satu titik waktu,
fenomena yang diteliti adalah selama satu periode pengumpulan data. Intinya
variabel dependen dan independen diteliti pada suatu periode yang sama atau pada
suatu waktu yang sama (Azwar, 2010).
37
4.2 Populasi dan Sampel
4.2.1 Populasi
Populasi adalah subyek misalnya manusia, klien yang memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan (Nursalam, 2016). Populasi dalam penelitian ini adalah
pasien umum Instalasi Rawat Jalan Poliklinik Dalam pada tahun 2018 berjumlah
610.
4.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat digunakan sebagai
subyek penelitian (Nursalam, 2016). Pada penelitian ini sampel yang digunakan
adalah pasien Instalasi Rawat Jalan. Sedangkan kriteria sampel dapat dibedakan
menjadi 2 bagian, yaitu inklusi dan eksklusi.
1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2016).
Kriteria inklusi dalam penelitian ini, yaitu :
a. Pasien Umum Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun
b. Pasien yang bisa membaca dan menulis
c. Pasien yang tidak terganggu fisiknya untuk menulis
d. Pasien yang bersedia untuk di teliti
2. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2016).
38
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini, yaitu :
a. Pasien yang ada gangguan fisik untuk menulis
b. Pasein yang tidak mau mengikuti penelitian
Untuk menentukan besar sampel pada penelitian ini digunakan rumus
penghitungan sampel untuk data deskriptif kategori, yaitu :
n =Z
2x N x p x q
d2 N−1 + Z
2 x p x q
n : Besar sampel normal
N : Jumlah populasi penelitian
Z : Standar Deviasi Normal (1,92)
d : Tingkat kesalahan yang dapat ditolelir (0,1)
p : Proporsi target yang memberikan ukuran sampel yang maksimal adalah 50%
q : Proporsi tanpa atribut = p-1 = 0,5
(Lameshow, 1997)
Dari survey awal yang telah dilakukan peneliti, didapatkan besar populasi
yang terdaftar sebagai peserta asuransi kesehatan adalah 86.765.702 jiwa. Maka
jumlah minimal sampelnya:
n =(1,96)2 x 86.765.702 x 0,5 x 0,5
(0,12) 86.765.702 − 1 + (1,96)2 x 0,5 x 0,5
n =83.329.180,2
867.657,9704
n = 96,0398940
n = 96
Jadi, setelah dilakukan perhitungan didapatkan besar sampel kasus
sebanyak 96 responden.
39
4.3 Tehnik Sampling
Tehnik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan
sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan
subyek penelitian (Nursalam, 2008). Tehnik pengambilan sampel pada penelitian
ini adalah Consecutive Sampling yaitu pemilihan sampel dengan menetapkan
subyek yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai
kurun waktu tertentu sehingga jumlah pasien yang diperlukan terpenuhi
(Nursalam, 2016).
40
4.4 Kerangka Kerja Penelitian
Kerangka kerja adalah pentahapan (langkah-langkah) dalam aktivitas
ilmiah mulai dari penetapan populasi, sampel dan seterusnya, yaitu kegiatan sejak
awal penelitian akan dilaksanakan (Nursalam, 2008). Kerangka kerja pada
penelitian ini dilihat pada gambar 4.1 yaitu :
Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian
Populasi
Sebagian pasien Instalasi Rawat Jalan Poliklinik Dalam yang berjumlah 610 pasien
Sample
Sebagian pasein yang telah dimasukan rumus berjumlah 96 pasien
Desain Penelitian :
Survey analitik dengan pendekatan crossectional
Sampling : Consecutive Sampling
Variabel Independen
Faktor Predisposisi
(pengetahuan, sikap, kepercayaan)
Variabel Dependen
Minat Masyarakat Mengikuti JKN-
KIS
Pengolahan Data
Editing, Coding,Entry, Cleaning, Tabulating
Analisis
Kendall Tau
Kesimpulan
Penyajian
Pengumpulan Data
41
4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Variabel adalah suatu ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu
kelompok (orang, benda, situasi) yang berbeda dengan yang dimilki oleh
kelompok tersebut (Nursalam, 2016).
4.5.1 Identifikasi Variabel
1. Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel Independen adalah Variabel yang nilainya ditentukan oleh
variabel lain (Nursalam, 2016).Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
faktor Predisposisi (pengetahuan, sikap, dan kepercayaan).
2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel
lain atau variabel respon yaitu variabel yang akan muncul sebagai akibat
dari variabel dependen (Nursalam, 2016). Variabel terikat dalam penelitian
ini adalah Minat Masyarakat Mengikuti JKN-KIS.
42
4.5.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional secara rinci dapat dilihat dalam definisi operasional penelitian yang digambarkan pada tabel dibawah ini
yaitu sebagai berikut :Tabel 4.1 Data Operasional Variabel
No. Variabel
Independen Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Data Skor Kategori
1. Faktor
Predisposisi
Pengetahuan
Tentang Minat
Mengikuti JKN-
KIS
Pengetahuan adalah
informasi yang diperoleh
dalam diri seseorang
untuk memperoleh
pemahaman,
dalam hal ini yaitu suatu
pemahaman pasien
umum di Poli Dalam
RSUD Kota Madiun
tentang JKN-KIS
Pasien
mengerti
tentang JKN-
KIS dan
manfaatnya
mengikuti
JKN-KIS
Kuesioner
dengan
pengukuran
skala Likert
Ordinal Terdiri dari 8
pertanyaan Skor
pengetahuan
dengan skala
gutman
Benar =1
Salah = 0
(Azwar, 2012)
1. Jika X > Mean
+ 1 (SD) : baik
X > 5
2. Jika Mean – 1
(SD) <= X <=
Mean + 1 (SD) :
Cukup 2 <= X
<= 5
3. Jika X < Mean
– 1 (SD) :
kurang X < 2
Sikap Tentang
Minat Mengikuti
JKN- KIS
Sikap adalah kesiapan
seseorang untuk
bertindak secara tertentu
terhadap hal-hal
tertentu.Sikap dapat
bersifat positive dan juga
negatif, dalam sikap
positif kecenderungan
tindakan adalah
Pasien
memberikan
tanggapan
tentang JKN-
KIS
Pasien
Merespon
mengikuti
JKN-KIS
Kuesioner
dengan
pengukuran
skala Likert
Nominal Skor Sikap skala
likert
Siap : 3
Cukup Siap : 2
Tidak Siap : 1
1. Jika X > Mean :
positive
(mean=12)
2. Jika X < Mean :
Negative
(mean=12)
43
No. Variabel
Independen Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Data Skor Kategori
1. Faktor
Predisposisi
mendekati, menyenangi,
dan mengharapkan objek
tertentu, sedangkan
dalam sikap
negatifterdapat
kecenderungan untuk
menjauhi, menghindari,
membenci, tidak
menyukai objek tertentu.
Dalam hal ini yaitu
tanggapan pasien umum
di Poli Dalam RSUD
Kota Madiun tentang
JKN-KIS
Kepercayaan
Tentang Minat
Mengikuti JKN-
KIS
Kepercayaan adalah
bentuk sikap yang
menunjukkan perasaan
suka dan tetap bertahan
untuk menggunakan
suatu produk atau merek.
Kepercayaan akan timbul
dari benak konsumen
apabila produk yang
dibeli mampu
memberikan manfaat
atau nilai yang
diinginkan, dalam Hal
Pasien percaya
dengan adanya
JKN-KIS
Pasien percaya
JKN-KIS
bermanfaat
untuk dirinya
dan orang lain
Kuesioner
dengan
pengukuran
skala Likert
Ordinal Skor :
3 : Percaya
2 : Cukup Percaya
1 : Tidak Percaya
(Azwar, 2012)
1. Jika X > Mean
+ 1 (SD) :
Percaya X > 12
2. Jika Mean – 1
(SD) <= X <=
Mean + 1 (SD) :
Cukup percaya 8
<= X <= 11
3. Jika X < Mean
– 1 (SD) : Tidak
percaya X < 8
44
No. Variabel
Independen Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Data Skor Kategori
1. Faktor
Predisposisi
Ini Yaitu JKN-KIS.
2. Variabel
Dependen
Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Data Skor Kategori
Minat
Masyarakat
mengikuti JKN-
KIS
Minat adalah persepsi
pasien tentang niat
untuk mengikuti atau
tidak mengikuti JKN-
KIS pada pasien umum
Poliklinik Dalam RSUD
Kota Madiun.
Minat
mengikuti
JKN-KIS
Kartu JKN-
KIS
Nominal Terdiri 2 soal
Menggunakan
skala Gutman
Ya = 2
Tidak = 1
1. Jika X > Mean :
Mengikuti
(mean=3)
2. Jika X < Mean :
Tidak Mengikuti
(mean=3)
45
4.6 Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data agar
lebih mudah dan hasilnya lebih baik sehingga lebuh mudah diolah (Notoatmodjo,
2012). Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner Skala Likert.
4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.7.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun.
4.7.2 Waktu Penelitian
Table 4.2 Waktu Penelitian
No Kegiatan Bulan
Januari Februari Maret April Mei
1. Pengajuan dan konsul judul
2. Penyusunan proposal
3. Bimbingan Proposal
4. Ujian proposal
5. Revisi proposal
6. Pengambilan data
(Penelitian)
7. Penyusunan dan bimbingan
skripsi
8. Ujian skripsi
4.8 Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan
proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu penelitian
(Nursalam, 2016).
Beberapa langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam pengumpulan
data adalah sebagai berikut :
46
1. Mengurus ijin penelitian dengan membawa surat dari STIKES Bhakti
Husada Mulia Madiun untuk ditujukan kepada Bakesbangpol Kota
Madiun.
2. Setelah mendapatkan surat ijin penelitian dari Bakesbangpol, surat ijin
ditujukan kepada Direktur RSUD Kota Madiun.
3. Setelah mendapatkan ijin dari pihak RSUD Kota Madiun peneliti meminta
ijin ke kepala ruang untuk melakukan penelitian.
4. Peneliti memberikan penjelasan kepada responden tentang maksud dan
tujuan serta inform consent.
5. Setelah mendapat persetujuan peneliti membagikan kuesioner
6. Setelah dibagikan dan menilai kuesioner yang telah diisi lengkap
selanjutnya diserahkan kepada peneliti untuk pengolahan data.
4.9 Pengolahan Data
Pengolahan data adalah cara atau metode yang digunakan dalam mengolah
data yang berhubungan dengan instrument penelitian (Notoatmodjo, 2012).
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data perlu diproses dan dianalisis
secara sistematis supaya bisa terdeteksi. Data tersebut di tabulasi dan
dikelompokkan sesuai dengan variabel yang diteliti.
Langkah-langkah pengolahan data meliputi:
1. Editing
Editing adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk melihat kembali
apakah isian pada lembar pengumpulan data sudah cukup baik sebagai upaya
menjaga kualitas data agar dapat di proses lebih lanjut. Pada saat melakukan
47
penelitian, apabila ada soal yang belum diisi oleh responden maka responden
diminta untuk mengisi kembali.
2. Coding
Coding atau pengkodean yaitu mengubah data yang berbentuk kalimat
menjadi bentuk angka. Pada penelitian ini diberikan kode antara lain yaitu:
a. Coding untuk data umum
1) Usia
Usia 17 - 25 tahun : 1
Usia 26 – 35 tahun : 2
Usia 36 – 45 tahun : 3
Usia 46 - > 55 tahun : 4
2) Jenis kelamin
Laki-laki : 1
Perempuan : 2
3) Pendidikan
Pendidikan Dasar : 1
Pendidikan Menengah : 2
Pendidikan Atas : 3
b. Coding untuk data khusus
1) Minat
Mengikuti : 1
Tidak Mengikuti : 2
48
2) Faktor pengetahuan
Benar : 1
Salah : 0
3) Faktor sikap
Siap : 3
Cukup Siap : 2
Tidak Siap : 1
4) Faktor kepercayaan
Percaya : 3
Cukup Percaya : 2
Tidak Percaya : 1
3. Scoring
Scoring adalah menentukan skor atau nilai untuk setiap item pertanyaan
dan tentukan nilai terendah dan tertinggi. Tahapan ini dilakukan setelah
ditentukan kode jawaban atau hasil observasi sehingga setiap jawaban
responden atau hasil observasi dapat diberikan skor (Arikunto, 2010). Skor
dalam penelitian ini yaitu meliputi :
a. Minat
1) Jika X > Mean : Mengikuti
2) Jika X < Mean : Tidak Mengikuti
b. Faktor Pengetahuan
1) Jika X > Mean + 1 (SD) : baik
2) Jika Mean – 1 (SD) <= X <= Mean + 1 (SD) : Cukup
49
3) Jika X < Mean – 1 (SD) : kurang
c. Faktor Sikap
1) Jika X > Mean : Positive
2) Jika X < Mean : Negative
d. Faktor Kepercayaan
1) Jika X > Mean + 1 (SD) : Percaya
2) Jika Mean – 1 (SD) <= X <= Mean + 1 (SD) : Cukup Percaya
3) Jika X < Mean – 1 (SD) : Tidak Percaya
4. Entry
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke
dalam master tabel atau data komputer, kemudian membuat distribusi
frekuensi.
5. Cleaning
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkanperlu di cek kembali untuk melihat kemungkinan adanya
kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan
pembetulan atau koreksi.
6. Tabulating
Tabel yang akan ditabulasi adalah tabel yang berisikan data yang sesuai
dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti.
50
4.10 Analisis Data
Analisa data merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai
tujuan pokok penelitian. Tujuan penelitian yang dimaksud adalah menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang mengungkapkan fenomena (Nursalam, 2016).
4.10.1 Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2012). Analisis univariat
digunakan untuk melihat distribusi frekuensi karakteristik responden dari data
demografi diantaranya umur, jenis kelamin, pendidikan, variabel dependen minat
masyarakat mengikuti JKN-KIS, dan variabel independen faktor predisposisi
pengetahuan, sikap dan kepercayaan.
4.10.2 Analisis Bivariat
Analisis Bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berkolerasi
atau berhubungan (Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian ini analisis bivariat
untuk mengetahui hubungan antar variable. Metode analisis statistik ini yaitu
analisis hubungan pengetahuan, sikap dan kepercayaan yang bertipe ordinal
dihubungkan dengan minat yang bertipe nominal, maka untuk mengetahui teknik
analisis yang digunakan adalah uji Kendall Tau dengan sig = 0,05. Uji Kendall
Tau bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel yang berdata ordinal,
dapat juga salah satu data ordinal dan nominal maupun rasio, untuk mengetahui
hubungan atau tidak dapat dilihat dengan nilai r (Sujarweni, 2014). Dasar
pengambilan keputusan uji Kendall Tau yaitu dengan ketentuan :
51
1. Dikatakan ada hubungan jika sig < 0,05 maka H0 ditolak. Yang berarti ada
Hubungan Faktor Predisposisi yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Untuk
Mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan Di Poliklinik Dalam
RSUD Kota Madiun.
2. Dikatakan tidak ada hubungan jika sig > 0,05 maka H0 diterima. Yang berarti
tidak ada Hubungan Faktor Predisposisi yang Mempengaruhi Minat
Masyarakat Untuk Mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan Di
Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun.
4.11 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk menguji data yang
menggunakan daftar pertanyaan atau kuisioner untuk melihat pertanyaan dalam
kuisioner yang diisi oleh responden tersebut layak atau belum pertanyaan –
pertanyaan digunakan untuk mengambil data (Sujarweni, 2015). Uji validitas dan
reabilitas dilaksanakan pada tanggal 22 april 2019 di Poliklinik Rawat Jalan
Rumah Sakit Paru Dungus Madiun. Mekanisme pelaksanaan uji validitas dan
rebilitas yaitu dengan meminta izin kepada bagian instalasi rawat jalan lalu
setelah mendapatkan izin peneliti mendatangi ruang yang akan diambil untuk
dijadikan sample uji validitas dan reabilitas setelah berbicara dengan petugas
peneliti di persilahkan untuk melaksanakan uji validitas dan reabilitas pada
pasien.
4.11.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir – butir dalam
suatu daftar pertanyaan dalam menndefinisikan suatu variabel. Daftar pertannyan
52
ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variable tertentu. Pengujian
validitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan sistem SPSS. untuk
mengetahui bahwa item-item pernyataan pada kuesioner tersebut jika hasil r
hitung dibandingkan dengan r tabel dimana df = 2 dengan sig 5%. Jika r tabel < r
hitung maka valid, dan jika r tabel > r hitung maka tidak valid (Sujarweni, 2015).
Uji validitas untuk mengukur pengetahuan sikap dan tindakan menggunakan
product moment (Saryono, 2010). Dengan menggunakan jumlah respon selama 15
maka nilai r tabel dapat dioeroleh melalui table r product moment pearson dengan
df (degree of freedom) = n – 2, sehingga df = 15- 2 = 13, maka r tabel = 0,514
butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel. Dapat dilihat dari
Corrected Item Total Correlation. Analisis output bisa diliat dibawah ini :
Table 4.3 Data Validitas Instrumen Penelitian
Pengetahuan
Variabel Nilai R Hitung Nilai R Tabel Keputusan
x1 0.798 0.514 Valid
x2 0.703 0.514 Valid
x3 0.690 0.514 Valid
x4 0.549 0.514 Valid
x5 0.798 0.514 Valid
x6 0.538 0.514 Valid
x7 0.633 0.514 Valid
x8 0.639 0.514 Valid
Sikap
x9 0.696 0.514 Valid
x10 0.598 0.514 Valid
x11 0.782 0.514 Valid
x12 0.739 0.514 Valid
x13 0.825 0.514 Valid
x14 0.677 0.514 Valid
Kepercayaan
x15 0.751 0.514 Valid
x16 0.78 0.514 Valid
x17 0.831 0.514 Valid
x18 0.733 0.514 Valid
x19 0.783 0.32 Valid
Minat
Y1 0.722 0.514 Valid
Y2 0.757 0.514 Valid
53
4.11.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Saryono, 2011). Hal ini berarti
menunjukan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas
(ajeg), bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama,
dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2012).
Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
a-Cronbach yang dapat digunakan dengan baik untuk instrument yang
jawabannya berskala maupun bersifat dikotomis (hanya mengenal dua jawaban
benar dan salah) (Saryono, 2010). Uji reabilitas dapat dilihat pada nilai a -
Cronbach, jika nilai a-Cronbach > 0,60 maka kontruk pertanyaan yang
merupakan berdimensi variabel adalah reabiliabel (Sujarweni, 2015). Analisis
output bisa dilihat dibawah ini:
Tabel. 4.4 Data Uji Reliabilitas a – Cronbach
Pengetahuan
Variabel Cronbach`s Alpha Nilai R Tabel Keputusan
Pengetahuan 0,821 0.514 Reliabel
Sikap
Variabel Cronbach`s Alpha Nilai R Tabel Keputusan
Sikap 0.755 0.514 Reliabel
Kepercayaan
Variabel Cronbach`s Alpha Nilai R Tabel Keputusan
Kepercayaan 0.828 0.514 Reliabel
Minat
Variabel Cronbach`s Alpha Nilai R Table Keputusan
Minat 0.750 0.514 Reliabel
Pada penelitian ini telah dilakukan uji kuesioner pada tanggal 23 April
2019. Uji kuesioner dilakukan di RSUP Dungus Kabupaten Madiun, Jawa Timur
dengan jumlah responden 15 orang. Diperoleh r hitung > r tabel maka dinyatakan
valid. Berdasarkan uji reliabilitas didapatkan nilai Crombach‟s Alpha
54
Pengetahuan sebesar 0,821, Sikap 0,755, Kepercayaan 0,828 dan Minat 0,750
yang artinya reliabel. Sehingga kuesioner penelitian ini dapat digunakan sebagai
alat pengumpulan data pada sumber penelitian.
4.12 Etika Penelitian
Masalah etika pada penelitian yang menggunakan subjek manusia menjadi
isu sentral yang berkembang saat ini. Peneliti harus memahami prinsip-prinsip
etika penelitian. Apabila hal ini tidak dilaksanakan, maka peneliti akan melanggar
hak-hak (otonomi) manusia yang kebetulan sebagai klien. Subjek harus menurut
semua anjuran yang diberikan. Dalam melakukan penelitian ini, masalah etika
meliputi :
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)
Peneliti mempertimbangkan hak-hak subyek untuk mendapatkan informasi
yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki kebebasan
menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi dalam
kegiatan penelitian (autonomy).
2. Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed
Consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan
lembar persetujuan untuk menjadi responden.
Subjek yang bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan. Dan untuk responden yang tidak bersedia, maka penelitian harus
menghormati hak itu. Beberapa informasi yang harus ada dalam Informed
55
Consent antara lain : partisipasi responden, maksud dan tujuan penelitian,
jenis yang data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensi
masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah
dihubungi.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Setiap subyek mempunyai hak-hak dasar termasuk privasi dan kebebasan
dalam memberikan informasi. Subyek berhak untuk tidak memberikan apa
yang diketahuinya kepada orang lain. Oleh sebab itu, peneliti tidak boleh
menampilkan informasi mengenai identitas dan kerahasiaan identitas subyek.
Peneliti hanya menggunakan coding sebagai pengganti identitas responden.
4. Keadilan dan Keterbukaan (Respect for Justice an Inclusiveness)
Menurut peneliti di dalam hal ini menjamin bahwa semua subjek penelitian
memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama, tanpa membedakan
jender, agama, etnis, dan sebagainya serta perlunya prinsip keterbukaan dan
adil pada kelompok. Keadilan dalam penelitian ini pada setiap calon
responden, sama-sama diberi kuesioner lalu diberikan penelitian dan dioleh
selesai.
5. Tanpa Nama (Anonimity)
Selama untuk menjaga kerahasiannya identitas nama responden tidak
dicantumkan pada lembar pengumpulan data. Lembar tersebut hanya
diberikan kode tertentu (Hidayat, 2012). Menurut Notoajdmojo (2010) etika
membantu manusia untuk melihat atau menilai secara kritis moralitas yang
dihayati dan dianut oleh masyarakat.
56
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian
RSUD Kota Madiun merupakan salah satu layanan kesehatan milik
Pemerintah Kota Madiun yang terletak di Jl. Campursari No 12b Madiun. RSUD
Kota Madiun dibangun pada tahun 2004 dan mulai beroperasi pada tahun 2005
yang tercatat sebagi rumah sakit tipe C. Masyarakat Madiun tentunya sudah tidak
asing dan menyebutnya dengan Rumah Sakit Sogaten karena terletak di kelurahan
Sogaten, Mangunharjo Kota Madiun.
RSUD milik pemerintahan kota ini mempunyai luas tanah 45.000 dengan
luas bangunan 10.966,74. RSUD Kota Madiun ini memiliki 217 tempat tidur yang
terdiri 14 tempat tidur VIP, 36 tempat tidur kelas I, 32 tempat tidur kelas II, 85
tempat tidur kelas III, 6 tempat tidur di ICU, 10 tempat tidur di HCU, 16 tempat
tidur di IGD, 11 tempat tidur dikamar bersalin, 5 tempat tidur di kamar operasi,
dan 2 tempat tidur diruang isolasi. Sedangkan jumlah tenaga kesehatan RSUD
Kota Madiun terdapat 71 perawat, 26 bidan dan 33 dokter Serta memiliki 16
poliklinik rawat jalan.
Didalam penelitian ini peneliti mengambil tempat penelitiaan. Poliklinik
penyakit dalam yang terdapat pasien rawat jalan denga jumlah pasien umum yang
banyak.
RSUD Kota Madiun memiliki visi dan misi dalam melakukan pelayanan
terhadap masyarakat. Visi RSUD Kota Madiun yaitu mewujudkan fasilitas
57
kesehatan masyarakat yang terjangkau. Misi RSUD Kota Madiun yaitu
meningkatkan SDM yang berkualitas.
5.1.2 Karakteristik Responden
5.1.2.1 Data Umum
1. Karakteristik responden berdasarkan usia
Menurut data yang diperoleh dari hasil kuesioner didapatkan hasil
karekteristik responden berdasarkan usia sebagai berikut :
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di
Ruang Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun
No UMUR Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Usia 17 - 25 tahun 15 15,6
2 Usia 26 – 35 tahun 36 37.5
3 Usia 36 – 45 tahun 21 21,9
4 Usia 46 - > 55 tahun 24 25,0
Total 96 100 (Sumber :Data Primer 2019)
Terdapat perbedaan proporsi responden berdasarkan Umur. Berdasarkan
Tabel 5.1 dapat diketahui bahwa usia responden paling banyak berumur 26 - 35
tahun dan usia responden paling sedikit yaitu 17 - 25 tahun.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Menurut data yang diperoleh dari hasil kuesioner didapatkan hasil
karekteristik responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut :
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin di Ruang Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun.
No Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Laki-Laki 52 54,2
2 Perempuan 44 45,8
Total 96 100 (Sumber: Data Primer 2019)
58
Terdapat perbedaan proporsi responden berdasarkan Jenis kelamin.
Berdasarkan Tabel 5.2 dapat diketahui bahwa jenis kelamin responden laki-laki
sebanyak 52 responden (54,2%) dan jenis kelamin responden perempuan
sebanyak 44 responden (45,8%).
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Menurut data yang diperoleh dari hasil kuesioner didapatkan hasil
karekteristik responden berdasarkan pendidikan adalah sebagai berikut :
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Karakteristik Pasien
Berdasarkan Pendidikan di Ruang Poliklinik Dalam RSUD Kota
Madiun.
No Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Pendidikan Dasar 22 22,9
2 Pendidikan Menengah 64 66,7
3 Pendidikan Tinggi 10 10,4
Total 96 100 (Sumber: Data Primer 2019)
Terdapat perbedaan proporsi responden berdasarkan tingkat pendidikan.
Berdasarkan Tabel 5.3 dapat diketahui bahwa pendidikan responden terbanyak
adalah pendidikan menengah sebanyak 64 responden (66,7%) dan paling sedikit
adalah Pendidikan Tinggi sejumlah 10 responden (10,4%).
5.1.2.2 Data Khusus
1. Hasil Analisis Univariat
a. Faktor Predisposisi
Faktor yang dapat mempermudah atau mempredisposisi terjadinya
perilaku pada diri seseorang atau masyarakat, pengetahuan dan sikap
seseorang atau masuarakat tersebut terhadap apa yang akan dilakukan.
59
Yang masuk di dalamnya pengetahuan sikap dan kepercayaan
(Notoatmodjo, 2007).
1) Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden.
Menurut data yang diperoleh dari hasil kuesioner didapatkan
hasil frekuensi tingkat pengetahuan responden adalah sebagai
berikut:
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden di
Ruang Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun.
No Pengetahuan Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Baik 37 37.5
2 Cukup 17 18.8
3 Kurang 42 43.8
Total 96 100.0 (Sumber :Data Primer 2019)
Terdapat perbedaan proporsi responden berdasarkan tingkat
pengetahuan. Berdasarkan Tabel 5.4 dapat diketahui bahwa tingkat
pengetahuan responden paling tinggi adalah tingkat kurang atau
sejumlah 43,8%, tingkat baik 37,5% dan paling sedikit yaitu cukup
18,8%. Dari tabel diatas membuktikan bahwa pengetahuan respoden
masih sangat kurang yang dapat dilihat pada tabel sebesar 43,8%
atau hampir setengah dari jumlah responden. Hasil data diatas yang
menyebabkan didapatkan nilai pengetahuan responden yang terbesar
adalah kurang dapat diketahui bahwa dari 8 pertanyaan yang di
berikan mengenai pengetahuan tentang JKN-KIS terdapat 3
pertanyaan yang dapat dijadikan penyebab nilai pengetahuan sangat
kurang yaitu pada pertanyaan alur pelayanan kesehatan sebesar
60
58,3% , pengertian JKN dan BPJS sebesar 57,3% serta, manfaat dan
layanan apa saja yang didapat peserta JKN-KIS (BPJS) sebesar
57,3%.
2) Distribusi Frekuensi Sikap Responden
Menurut data yang diperoleh dari hasil kuesioner didapatkan
hasil frekuensi sikap responden adalah sebagai berikut :
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Sikap Responden di Ruang Poliklinik
Dalam di RSUD Kota Madiun.
No Sikap Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Positif 63 65.6
2 Negatif 33 34.4
Total 96 100.0 (Sumber :Data Primer 2019)
Berdasarkan Tabel 5.5 dapat diketahui bahwa sikap responden
positif sebanyak 63 responden (65,6%) dan sikap responden negatif
sebanyak 33 responden (34,4%). Dari tabel diatas sebenarnya sikap
responden sangat positif yang dapat dilihat dari besarnya prosentase
yaitu sejumlah 65,6%. Hasil data diatas yang menyebabkan
didapatkan nilai sikap responden terbesar adalah positif dapat
diketahui bahwa dari 6 pertanyaan yang di berikan mengenai Sikap
tentang JKN-KIS terdapat 2 pertanyaan yang dapat dijadikan
penyebab nilai sikap positif yaitu pada pertanyaan syarat mengikuti
JKN-KIS harus mempunyai KTP dan KK sebesar 56,2 % dan
pertanyaan BPJS adalah badan hukum yang di bentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi masyarakat
tidak mampu saja sebesar 53,1%.
61
3) Distribusi Frekuensi Kepercayaan
Menurut data yang diperoleh dari hasil kuesioner didapatkan
hasil frekuensi Kepercayaan responden adalah sebagai berikut :
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Kepercayaan Responden di Ruang
Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun.
No Kepercayaan Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Percaya 26 27.1
2 Cukup Percaya 36 37.5
3 Tidak Percaya 34 35.4
Total 96 100.0 (Sumber :Data Primer 2019)
Berdasarkan Tabel 5.6 dapat diketahui bahwa kepercayaan
responden terbanyak adalah cukup percaya sebanyak 36 responden
(37,5%), lalu tidak percaya 34 responden (35,4%) dan paling sedikit
adalah percaya sejumlah 26 responden (27,1%). Dari data diatas
membuktikan bahawa responden belum sepenuhnya percaya dengan
jaminan pelayan JKN- KIS di buktikan dari jawaban cukup percaya
yang sebesar 37,5%. Hasil data diatas yang menyebabkan didapatkan
nilai kepercayaan responden cukup percaya adalah dapat diketahui
bahwa dari 5 pertanyaan yang di berikan mengenai kepercayaan
responden tentang JKN-KIS terdapat 1 pertanyaan yang dapat
dijadikan penyebab nilai kepercayaan paling besar adalah cukup
percaya yaitu pada pertanyaan apakah anda percaya program JKN-
KIS atau BPJS dapat mencakup kesemua masyarakat sebesar 51,0%,
sedangkan pada kepercayaan yang tidak percaya terdapat pada
pertanyaan apakah anda percaya bahwa JKN-KIS (BPJS) dapat
62
membantu anda mendapatkan pelayanan kesehatan seperti yang anda
inginkan, sebesar 26,0%.
b. Minat
1) Distribusi Frekuensi Minat Responden
Menurut data yang diperoleh dari hasil kuesioner didapatkan
hasil frekuensi minat responden adalah sebagai berikut :
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Minat Responden di Ruang
Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun.
No Minat Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Minat 47 49.0
2 Tidak Minat 49 51.0
Total 96 100.0 (Sumber :Data Primer 2019)
Berdasarkan Tabel 5.7 dapat diketahui bahwa Minat responden
yang berminat sebanyak 47 responden (49,0%) dan yang Tidak
Berminat sebanyak 49 responden (51,0%). Dari tabel di atas
membuktikan masih tingginya responden yang tidak berminat
mengikuti JK-KIS yaitu sebesar 51,0%. Hasil data diatas yang
menyebabkan didapatkan nilai minat responden adalah tidak minat
Dapat diketahui bahwa dari 2 pertanyaan yang di berikan mengenai
Minat responden tentang JKN-KIS terdapat 1 pertanyaan yang dapat
dijadikan penyebab nilai minat paling besar adalah tidak minat yaitu
Apakah anda saat ini sudah terdaftar dengan JKN-KIS (BPJS),
sebesar 39,6%. Sedangkan untuk pertanyaan dengan minat yaitu
apakah anda berminat mengikuti program jaminan kesehatan JKN-
KIS (BPJS), sebesar 25,0%. Hal lain yang menyebabkan responden
63
tidak berminat mengikuti JKN-KIS (BPJS) adalah responden yang
tidak memiliki JKN-KIS (BPJS) dikarenakan beberapa faktor
diantaranya faktor dukungan keluarga pelayanan kesehatan yang
sulit serta jauhnya fasilitas pengadaan JKN-KIS (BPJS). Faktor lain
yang menyebabkan responden tidak berminat adalah dengan
diharuskanya pasien berobat pada rumah sakit rujukan yang telah di
tentukan.
2. Hasil Analisis Bivariat
a. Hubungan Pengetahuan Terhadap Minat Masyarakat untuk
Mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan di Poliklinik
Dalam RSUD Kota Madiun
Pengetahuan dalam penelitian ini adalah pengetahuan masyarakat
mengenai JKN-KIS serta pengalaman sebelum menggunakan JKN yang
mempengaruhi persepsi dalam keikutsertaan menjadi peserta JKN yang
ada di RSUD Kota Madiun. Berdasarkan hasil penelitian ini, Hubungan
Pengetahuan Terhadap Minat Masyarakat Untuk Mengikuti JKN-KIS
Pada Pasien Umum Rawat Jalan Di Poliklinik Dalam RSUD Kota
Madiun dapat dilihat pada tabel 5.8
Tabel 5.8 Hubungan Pengetahuan Terhadap Minat Masyarakat untuk
Mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan di
Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun
No Minat
1 Pengetahuan
Koefisien Korelasi 0,197
Signifikansi 0,044
Jumlah Responden 96
Setelah dianalisis menggunakan Kendall‟s tau_b diperoleh p = 0,044
< α = 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Ini menunjukan bahwa ada
64
hubungan antara pengetahuan masyarakat terhadap minat masyarakat
untuk mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan di Poliklinik
Dalam RSUD Kota Madiun.
b. Hubungan Sikap Terhadap Minat Masyarakat untuk Mengikuti
JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan di Poliklinik Dalam
RSUD Kota Madiun
Sikap dalam penelitian ini adalah sikap masyarakat mengenai JKN-
KIS serta pengalaman sebelum menggunakan JKN yang mempengaruhi
persepsi dalam keikutsertaan menjadi peserta JKN yang ada di RSUD
Kota Madiun. Berdasarkan hasil penelitian ini, Hubungan sikap Terhadap
Minat Masyarakat Untuk Mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat
Jalan Di Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun dapat dilihat pada tabel
5.9.
Tabel 5.9 Hubungan Sikap Terhadap Minat Masyarakat untuk
Mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan di
Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun
No Minat
1 Sikap
Koefisien Korelasi 0,182
Signifikansi 0,076
Jumlah Responden 96
Setelah dianalisis menggunakan Kendall‟s tau_b diperoleh p = 0,076
> α = 0.05, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Ini menunjukan bahwa
tidak ada hubungan antara sikap masyarakat terhadap minat masyarakat
untuk mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan di Poliklinik
Dalam RSUD Kota Madiun.
65
c. Hubungan Kepercayaan Terhadap Minat Masyarakat untuk
Mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan di Poliklinik
Dalam RSUD Kota Madiun
Sikap dalam penelitian ini adalah kepercayaan masyarakat
mengenai JKN-KIS serta pengalaman sebelum menggunakan JKN yang
mempengaruhi persepsi dalam keikutsertaan menjadi peserta JKN yang
ada di RSUD Kota Madiun. Berdasarkan hasil penelitian ini, Hubungan
kepercayaan Terhadap Minat Masyarakat Untuk Mengikuti JKN-KIS
Pada Pasien Umum Rawat Jalan Di Poliklinik Dalam RSUD Kota
Madiun dapat dilihat pada tabel 5.14.
Tabel 5.10 Hubungan kepercayaan Terhadap Minat Masyarakat untuk
Mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan di
Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun
No Minat
1 Kepercayaan
Koefisien Korelasi 0,129
Signifikansi 0,182
Jumlah Responden 96
Setelah dianalisis menggunakan Kendall‟s tau_b diperoleh p = 0,182
> α = 0.05, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Ini menunjukan bahwa
tidak ada hubungan antara kepercayaan masyarakat terhadap minat
masyarakat untuk mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan
Di Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun.
5.2 Pembahasan
5.2.1 Karakteristik Umum Responden
Dari hasil penelitian jika ditinjau dari kelompok usia yang terbanyak
berada pada kelompok umur usia responden paling banyak berumur 30 - 40
66
tahun (37,8%). Umur merupakan faktor yang mempengaruhi seseorang
mengambil keputusan. Secara psikologis semakin tua dan berpengalaman
seseorang maka semakin cerdas menentukan pilihan, termasuk dalam
menentukan keikutserataannya dalam program jaminan kesehatan. Jenis kelamin
responden jenis kelamin responden laki-laki sebanyak 52 responden (54,2%) dan
jenis kelamin responden perempuan sebanyak 44 responden (45,8%).Dalam
penelitian ini jenis kelamin tidak mempengaruhi seseorang dalam keikutsertaan
program jaminan kesehatan nasional. Pendidikan akhir responden pendidikan
responden terbanyak adalah Pendidikan Menengah sebanyak 64 responden
(66,7%) dan paling sedikit adalah Pendidikan Atas sejumlah 10 responden
(10,4%). Dari hasil Crosstabulasi atau tabulasi silang antara karakteristik umum
responden terhadap minat didapatkan karakteristik umur dengan minat yaitu
responden yang tidak berminat paling banyak adalah umur 31 - 40 tahun sejumlah
17 responden atau 34,7%, karakteristik jenis kelamin dengan minat yaitu
responden yang tidak berminat paling banyak adalah jenis kelamin laki-laki
sejumlah 26 responden atau 53,1%, dan karakteristik pendidikan dengan minat
yaitu responden yang tidak berminat paling banyak adalah Pendidikan Menengah
sejumlah 36 responden atau 73,5%,.
Dalam penelitian ini pendidikan umur dan jenis kelamin secara tidak
langsung mempengaruhi seseorang untuk menentukan pilihan dalam
keikutsertaan jaminan kesehatan.
67
5.2.2 Menganalisis Faktor Predisposisi Pengetahuan, Sikap, dan
Kepercayaan Masyarakat Terhadap Minat Masyarakat untuk
Mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan di Poliklinik
Dalam RSUD Kota Madiun.
Faktor yang dapat mempermudah atau mempresdiposisi terjadinya
perilaku pada diri seseorang atau masyarakat, adalah pengetahuan dan sikap
seseorang atau masyarakat tersebut terhadap apa yang akan dilakukan. Yang
masuk didalamnya adalah, pengetahuan, sikap dan kepercayaan (Notoatmodjo,
2007).
1. Faktor Predisposisi Pengetahuan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada pasien umum di
poliklinik dalam RSUD Kota Madiun dapat diketahui bahwa tingkat
pengetahuan responden paling tinggi adalah tingkat kurang atau sejumlah
43,8%, tingkat baik 37,5% dan paling sedikit yaitu cukup 18,8%.
Menurut Gerungan (2004), semakin tinggi pengetahuan akan jelas
mempengaruhi pribadi seseorang dalam berpendapat, berfikir, bersikap dalam
mengambil keputusan juga tindakan, termasuk dalam merencanakan
kesehatan keluarganya salah satunya yaitu dengan mengikuti JKN. Hal ini
didukung dengan penelitian Rohmawati (2014), yang menunjukkan ada
hubungan antara pengetahuan dengan pemilihan jenis JKN mandiri
(p=0,000).
Dari hasil diatas membuktikan bahwa ketika ingin mengikuti sebuah
asuransi kesehatan salah satunya adalah JKN sejalan dengan apa yang telah
peneliti lakukan dengan didapatkan hasil yaitu tingkat pengetahuan yang
dimiliki pasien yang belum mengikuti JKN-KIS (BPJS) adalah kurang
68
sebesar 43,8%. Besarnya pengetahuan yang kurang ini disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat serta
masih belum tersebarnya secara menyluruh sehingga masyarakat masih
belum mengetahui apakah JKN-KIS (BPJS) tersebut.
Dari hasil crosstabulasi antara pengetahuan terhadap jenis kelamin, umur,
dan pendidikan didapatkan hasil, karakteristik responden yang
berpengetahuan kurang berdasarkan karakteristik jenis kelamin didapatkan
hasil paling besar adalah laki-laki dengan total 26 responden atau 60,5%,
karakteristik responden yang berpengetahuan kurang berdasarkan
karakteristik umur didapatkan hasil paling besar adalah umur 31-40 tahun
dengan total 20 responden atau 46,5% dan karkteristik responden yang
berpengetahuan kurang berdasrkan karakteristik pendidikan didapatkan hasil
paling besar adalah pendidikan menengah dengan total 31 responden atau
72,1%
Pengetahuan dalam penelitian ini adalah ilmu pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki oleh masyarakat dalam melakukan aktivitas serta
cara berfikir dalam mengambil keputusan. Salah satu yang dilakukan
adalah pengetahuan dalam hal memilih asuransi kesehatan, dan
mengharuskan untuk mengerti tentang pengetahuan JKN-KIS (Notoatmodjo,
2007). Hasil ini sesuai penelitian Andi Nursafa di puskesmas Jumpandang
Baru yang menyebut bahwa responden memiliki tingkat pengetahuan cukup
namun tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan JKN dikarenakan
faktor seperti masih banyak responden yang belum paham tentang
69
BPJS Kesehatan dan dalam mendapatkan sosialisasi mengenai BPJS
Kesehatan belum efektif.
Dengan demikian akan semakin perlu adanya sosialisasi tentang JKN-
KIS (BPJS) ini sangat penting dikarenakan semakin tinggi tingkat
pengetahuan, maka akan semakin tinggi pula keinginan untuk memanfaatkan
asuransi kesehatan tersebut yang termasuk di dalamnya adalah penggunaan
JKN-KIS.
2. Faktor Predisposisi Sikap
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada pasien umum di
poliklinik dalam RSUD Kota Madiun dapat diketahui bahwa sikap responden
positif sebanyak 63 responden (65,6%) dan sikap responden negatif sebanyak
33 responden (34,4%)
Menurut Wirawan (2015), Sikap masyarakat ketika mereka sakit dapat
bersifat positif dan juga negatif, dimana sikap positif masyarakat ketika sehat
mereka menjaga kesehatanya dengan baik dan mendaftarkan dirinya kedalam
kepesertaan program asuransi kesehatan untuk meringankan beban mereka
jika suatu hari mereka memerlukan pengobatan dan perawatan di tempat
pelayanan kesehatan karena dengan mengikuti program asuransi kesehatan
mereka tidak dikenakan biaya untuk pengobatan dan perawatan ditempat
pelayanan kesehatan, dan yang negatif masyarakat tidak mendaftarkan dirinya
kedalam Program asuransi kesehatan. Perilaku pencarian penyembuhan atau
pengobatan (Health Seeking Behavior) adalah perilaku orang atau masyarakat
yang sedang mengalami sakit atau masalah kesehatan lain, untuk memperoleh
70
pengobatan sehingga sembuh atau teratasi masalah kesehatanya.
(Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini sejalan dengan penelitian Ika Ayuning
Tyas di Surakarta. Hasil penelitian terhadap 96 responden menunjukkan
bahwa sebagian sikap terhadap JKN memiliki sikap mendukung sebesar
61,5% dan yang memiliki sikap kurang mendukung sebesar 38,5%.
Maka dapat dikatakan bahwa sikap masyarakat untuk mengikuti JKN-KIS
sebagian besar memiliki sikap positive terhadap JKN-KIS. Hal ini dapat
dibuktikan dengan besarnya sikap positive pasien yaitu sebesar 65,6%.
Dari hasil diatas sikap responden bersikap positif dikarenakan adanya
dorongan dalam diri responden yang menginginkan jaminan kesehatan dalam
dirinya sehingga disini sangat penting dibahas bahwa pengetahuan sangat
berperan penting dalam sikap pasien dalam penelitian ini mengapa sikap
responden tinggi dikarenakan belum mengertinya responden tentang apa itu
JKN-KIS sehingga responden bersikap untuk mendekati dan ingin
mengetahui lebih jauh tentang JKN-KIS ini.
Sikap adalah kesiapan seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap
hal-hal tertentu. Sikap dapat bersifat positif dan juga negatif, dalam sikap
positif kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, dan
mengharapkan objek tertentu, sedangkan dalam sikap negatif terdapat
kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai
objek tertentu (Wirawan, 2015). Hasil ini sejalan dengan penelitia yang
dilakukan oleh purwaningsih (2015) Sikap positif ini juga dimiliki
71
masyarakat peserta JKN mandiri di Desa Tegalsari kabupaten Ponorogo yaitu
sebesar 67,9%.
Hal ini membuktikan bahwa sikap positif kecenderungan tindakan adalah
mendekati, menyenangi, dan mengharapkan objek tertentu, sedangkan dalam
sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari,
membenci, tidak menyukai objek tertentu dan dalam hal ini sikap responden
sangat positif dikarenakan sebagian besar responden sudah mengerti apa yang
perlu di persiapkan untuk mengikuti JKN – KIS.
3. Faktor Predisposisi Kepercayaan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada pasien umum di
poliklinik dalam RSUD Kota Madiun dapat diketahui bahwa kepercayaan
responden terhadap JKN-KIS terbanyak adalah cukup percaya sebanyak 36
responden (37,5%).
Health Belief Model didasarkan pada pemahaman bahwa seseorang akan
mengambil tindakan yang akan berhubungan dengan kesehatan. Teori ini
dituangkan dalam lima segi pemikiran dalam diri individu, yang
mempengaruhi upaya yang ada dalam diri individu untuk menentukan apa
yang baik bagi dirinya, yaitu perceived susceptibility (kerentanan yang
dirasakan/ diketahui), perceived severity (bahaya/ kesakitan yang dirasakan),
perceived benefit of action (manfaat yang dirasakan dari tindakan yang
diambil), perceived barrier to action (hambatan yang dirasakan akan tindakan
yang diambil), cues to action (isyarat untuk melakukan tindakan). Hal
tersebut dilakukan dengan tujuan self efficacy atau upaya diri sendiri untuk
72
menentukan apa yang baik bagi dirinya. Kepercayaan didefinisikan sebagai
bentuk sikap yang menunjukkan perasaan suka dan tetap bertahan untuk
menggunakan suatu produk atau merek. Kepercayaan akan timbul dari benak
konsumen apabila produk yang dibeli mampu memberikan manfaat atau nilai
yang diinginkan konsumen pada suatu produk (Gunawan, 2013). Murti
(2011) menyatakan bahwa tingkat kepercayaan warga masyarakat akan
keuntungan asuransi kesehatan akan berpengaruh terhadap partisipasi dalam
sistem pra upaya. Tingkat kepercayaan warga yang tinggi akan meningkatkan
partisipasi dalam sistem pra-upaya.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suhardi (2014), hasil
penjabaran jawaban responden khususnya terhadap masyarakat yang tidak
yakin tentang keuntungan menjadi peserta JKN sehingga perlu mendapat
perhatian yaitu masih tingginya persentase responden yang memiliki
keyakinan bahwa prosedur pengurusan akan berbelit-belit (62,83%). Adanya
ketidak yakinan bagi responden (57,5%) bahwa penyakit yang diderita akan
ditangani dengan baik ketika ikut asuransi kesehatan JKN
Dari hasil penelitian dan referensi diatas di buktikan bahwa kepercayaan
pasien masih dalam taraf cukup sehingga kepercayaan dalam diri responden
tentang memanfaatkan JKN-KIS persepsinya adalah dalam batas normal
tetapi belum memliki kepercayaan penuh atas manfaat yang akan di dapatkan.
73
5.2.3 Menganalisis Minat Masyarakat untuk Mengikuti JKN-KIS Pada
Pasien Umum Rawat Jalan di Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada pasien umum di
poliklinik dalam RSUD Kota Madiun dapat diketahui bahwa Minat responden
yang tidak berminat sebanyak 49 responden (51,0%).
Perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari
manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas. Perilaku
merupakan hasil segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan
lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.
Menurut Skiner dalam Notoadmodjo (2010), perilaku manusia akan kesehatan
adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan
dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman,
serta lingkungan. Masyarakat atau anggota masyarakat yang mendapat penyakit,
dan tidak merasakan sakit sudah barang tentu tidak akan bertindak apa-apa
terhadap penyakit tersebut. Tetapi bila mereka diserang penyakit dan juga
merasakan sakit, maka baru akan timbul berbagai macam perilaku dan usaha.
Menurut Notoatmodjo (2010) respon seseorang apabila sakit adalah sebagai
berikut:
1. Tidak bertindak/kegiatan apa-apa (no action). Alasannya adalah keadaan
tersebut tidak mengganggu kegiatan atau kerja mereka sehari-hari. Mungkin
mereka beranggapan bahwa tanpa bertindak apa pun gejala yang dideritanya
akan lenyap dengan sendirinya.
2. Tindakan mengobati sendiri (self treatment), dengan alasan bahwa orang
tersebut percaya kepada diri sendiri dan sudah merasa bahwa berdasar
74
pengalaman-pengalaman yang lalu usaha pengobatan sendiri sudah
mendatangkan kesembuhan.
3. Mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas pengobatan tradisional (traditional
remedy). Pada masyarakat yang masih sederhana, masalah sehat-sakit adalah
lebih bersifat budaya daripada gangguan-gangguan fisik. Sehingga
pengobatan yang dilakukan lebih berorientasi kepada sosial budaya
masyarakat daripada hal-hal yang dianggapnya masih asing. Pengobatan
tradisional menduduki tempat teratas dibandingkan pengobatan lainnya.
4. Mencari pengobatan dengan membeli obat-obatan ke warung obat (chemist
shop) dan sejenisnya, termasuk ke tukang-tukang jamu. Obat-obat yang
mereka dapatkan pada umumnya adalah obat-obat yang tidak memakai resep
sehingga sukar untuk dikontrol.
5. Mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas pengobatan modern yang diadakan
pemerintah atau lembaga-lembaga kesehatan swasta, yang dikategorikan ke
dalam balai pengobatan, puskesmas dan rumah sakit.
6. Mencari pengobatan ke fasilitas pengobatan modern yang diselenggarakan
oleh dokter praktek (private medicine). Dari uraian-uraian di atas tampak
jelas bahwa persepsi masyarakat terhadap sehat-sakit berbeda-beda. Persepsi
masyarakat berhubungan erat dengan perilaku pencarian pengobatan. Kedua
pokok pikiran tersebut akan memengaruhi atas dipakaiatau tidak dipakainya
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada. Dengan semakin berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang didukung dengan
peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam pencarian
75
pengobatan, maka hasil tersebut telah dapat meningkatkan pemanfaatan
pelayanan kesehatan medis.
Masih tingginya minat masyarakat yang tidak berminat dalam penelitian
ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu salah satuya pasien belum
mengikuti JKN-KIS.
Minat merupakan motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa
yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Setiap minat akan memuaskan
suatu kebutuhan. Dalam melakukan fungsinya kehendak itu berhubungan erat
dengan pikiran dan perasaan. Pikiran mempunyai kecenderungan bergerak dalam
sektor rasional analisis, sedang perasaan yang bersifat halus/tajam lebih
mendambakan kebutuhan. Sedangkan akal berfungsi sebagai pengingat fikiran
dan perasaan dalam koordinasi yang harmonis, agar kehendak bisa diatur sebaik-
baiknya (Slameto, 2003).
Dari data diatas menunjukan bahwa minat masyarakat terhadap suatu
objek JKN-KIS masih sangat kurang karena masih banyak masyarakat yang
belum mengerti tentang JKN-KIS (BPJS) dan belum mengerti cara memanfaatkan
JKN-KIS Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa Minat yang besar
terhadap suatu hal merupakan modal yang besar untuk membangkitkan semangat
untuk melakukan tindakan yang diminati dalam hal ini minat masyarakat untuk
mengikuti JKN-KIS masih sangat kurang dan perlu dicari solusi untuk pemecahan
masalah minat tersebut.
76
5.2.4 Menganalisis Hubungan Faktor Predisposisi Pengetahuan, Sikap dan
Kepercayaan Terhadap Minat Minat Masyarakat untuk Mengikuti
JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan di Poliklinik Dalam RSUD
Kota Madiun.
1. Menganalisis Hubungan Faktor Predisposisi Pengetahuan
Masyarakat Terhadap Minat Masyarakat untuk Mengikuti JKN-KIS
Pada Pasien Umum Rawat Jalan di Poliklinik Dalam RSUD Kota
Madiun.
Dari hasil penelitian tentang pengetahuan dan dianalisis menggunakan
Kendall‟s tau_b diperoleh p = 0,044 < α = 0.05, maka H0 ditolak dan Ha
diterima. Ini menunjukan bahwa ada hubungan antara pengetahuan
masyarakat terhadap minat masyarakat untuk mengikuti JKN-KIS Pada
Pasien Umum Rawat Jalan Di Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun.
Menurut Rahman (2003), pengetahuan adalah hasil dari aktivitas
mengetahui, yakni tersingkapnya suatu kenyataan ke dalam jiwa sehingga
tidak ada keraguan terhadapnya. Notoatmodjo (2007) berpendapaat bahwa,
Pengetahuan adalah merupakan hasil “Tahu” dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang mana
penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia yakni indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba yang sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Purwaningsih (2015)
yang menyatakan bahwa masyarakat dengan pengetahuan baik tentang
JKN akan mempertimbangan dengan baik untuk mengikuti JKN, sedang
masyarakat dengan pengetahuan kurang mereka akan memperhitungkan
77
untuk mengikuti JKN karena mereka lebih mengutamakan untuk
kebutuhan sehari-hari daripada mengikuti JKN- KIS.
Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa jika pengetahuan pasien kurang
maka minat mengikuti JKN-KIS juga ikut berkurang karena semakin baik
pengetahuan pasien maka akan semakin mengerti pentingnya memiliki
JKN-KIS.
2. Menganalisis Hubungan Faktor Predisposisi Sikap Masyarakat
Terhadap Minat Masyarakat untuk Mengikuti JKN-KIS Pada Pasien
Umum Rawat Jalan di Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun
Setelah dianalisis menggunakan Kendall‟s tau_b diperoleh p = 0,076 >
α = 0.05, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Ini menunjukan bahwa tidak
ada hubungan antara sikap masyarakat terhadap minat masyarakat untuk
mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan Di Poliklinik Dalam
RSUD Kota Madiun.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh Atipah
(2016) yang menunjukan tidak ada pengaruh antara sikap terhadap minat
masyarakat untuk mengikuti JKN dengan (p value : 0,347) meskipun
antara penlitian ini dan penelitian lain memiliki nilai sikap positif yang
sangat besar.
Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa meskipun sikap masyarakat
banyak yang positif ini belum menentukan apakah masyarakat akan
berminat atau tidak untuk mengikuti JKN-KIS dan ini dibuktikan dalam
penelitian saya dan penelitian lain.
78
3. Menganalisis Hubungan Faktor Predisposisi Kepercayaan
Masyarakat Terhadap Minat Masyarakat untuk Mengikuti JKN-KIS
Pada Pasien Umum Rawat Jalan di Poliklinik Dalam RSUD Kota
Madiun
Setelah dianalisis menggunakan Kendall‟s tau_b diperoleh p = 0,182
> α = 0.05, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Ini menunjukan bahwa tidak
ada hubungan antara kepercayaan masyarakat terhadap minat masyarakat
untuk mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan Di Poliklinik
Dalam RSUD Kota Madiun.
Penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara
kepercayaan dengan minat mengikuti JKN-KIS dengan di buktikanya
penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yang di dapatkan (p value :
0,182). Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh
Sa‟adah (2017) yang menyebutkan kepercayaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat mengikuti program JKN–KIS.
Dari sini peneliti berasumsi bahwa kepercayaan memang tidak ada
hubunganya dengan minat mengikuti program JKN-KIS yang dapat di
buktikan melalui uji dan faktor predisposisi yang telah diujikan.
79
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang berjudul Faktor Presdiposisi yang
Berhubungan Terhadap Minat Masyarakat untuk Mengikuti JKN-KIS Pada Pasien
Umum Rawat Jalan di Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun. dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Faktor Predisposisi Pengetahuan diketahui bahwa tingkat pengetahuan
responden paling tinggi adalah tingkat kurang atau sejumlah 43,8%, Fakor
predisposisi sikap diketahui bahwa sikap responden positif sebanyak 63
responden (65,6%) dan sikap responden negatif sebanyak 33 responden
(34,4%). Faktor predisposisi kepercayaan dapat diketahui bahwa kepercayaan
responden terhadap JKN-KIS terbanyak adalah cukup percaya sebanyak 36
responden (37,5%).
2. Minat Responden diketahui bahwa Minat responden yang berminat sebanyak
47 responden (49,0%) dan yang tidak berminat sebanyak 49 responden
(51,0%).
3. Tingkat pengetahuan responden Setelah dianalisis menggunakan Uji
Kendall‟s tau_b diperoleh p = 0,044 < α = 0.05, Ini menunjukan bahwa ada
hubungan antara pengetahuan masyarakat terhadap minat masyarakat untuk
mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan Di Poliklinik Dalam
RSUD Kota Madiun Sedangkan Sikap dan Kepecayaan didapat hasil p =
80
0,076 > α = 0.05, dan p = 0,182 > α = 0.05. Ini menunjukan bahwa Tidak ada
hubungan antara kepercayaan masyarakat terhadap minat masyarakat untuk
mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan di Poliklinik Dalam
RSUD Kota Madiun.
6.2 Saran
1. Bagi Rumah Sakit
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan
masukan dalam pemberian sosialisasi pelayanan kesehatan khususnya pada
bagian jaminan kesehatan / asuransi. Dan pada faktor pengetahuan yang ada
hubunganya dengan minat ini sebaiknya rumah sakit lebih meningkatkan
edukasi pengetahuan pada masyarakat terutama pengetahuan tentang alur
pelayanan kesehatan, pengertian JKN dan BPJS, serta manfaat dan layanan
apa saja yang didapat peserta JKN-KIS (BPJS), agar masyarakat mengerti dan
bertambah pengetahuanya sehingga dapat memberikan stimulus secara
langsung untuk mengikuti JKN-KIS.
2. Bagi Petugas Asuransi (BPJS)
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadiinformasi dan masukan
bagi petugas asuransi untuk meningkatkan sosialisasi tentang pentinnya
asuransi.
3. Bagi Masyarakat
Hasil dari penelitian ini diharpkan bisa menjadi acuan atau refrensi
masyarakat untuk lebih mengerti tentang JKN-KIS beserta manfaat yang akan
didapatkan.
81
4. Bagi Bagian Rawat Jalan (Poli Dalam)
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan
masukan bagi karyawan Poliklinik Dalam untuk sosialisasi tentang asuransi
kesehatan.
5. Bagi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun dan Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
informasi bagi peneliti selanjutnya mengenai Faktor Predisposisi Terhadap
Minat Masyarakat Untuk Mengikuti JKN-KIS. Dan di harapkan dapat lebih
mendalami dengan variabel lain yang dapat mempengaruhi minat masyarakat
untuk Mengikuti JKN-KIS.
82
DAFTAR PUSTAKA
Abraham, C.& Shanley E. 1997. Psikologi Sosial untuk Perawat. Jakarta:
Buku kedokteran EGC.
Adnani, H. 2011. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jogyakarta: Nuha Medika.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian :Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Atipah. 2016. Faktor yang Berpengaruh terhadap Minat Masyarakat dalam
Keikutsertaan Program Jamkesda di Desa Banjarlor Kecamatan
Banjarharjo Kabupaten Brebes. Skripsi, Universitas Negeri Semarang.
Azwar, S. 2012. Reliabilitas dan Validitas. Edisi 4, Yogyakarta : pustaka belajar.
Departemen Kesehatan RI.2016. Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Debra, dkk. 2015. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan Pada Peserta BPJS Kesehatan di Puskesmas Paniki
Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado.
Dinas Kesehatan Kota Madiun. 2017. Tentang Profil Kesehatan. Madiun.
Fishbein, M. &Faktor Azein, I. 1975. Belief, Attitude, Intention, and Behavior:
An Introduction to Theory and Research. Reading, MA : Addison-Wesley.
Gerungan, W.A. 2004. Psikologi Sosial. Bandung : Refika Aditama.
Gunawan. 2013. Komunikasi Interpersonal dan Fasilitas Kesehatan:Pengaruhnya
Terhadap Kepercayaan, Loyalitas dan Wom Rumah Sakit. Online, volume
1, Nomor 3.
Hidayat, A. 2013. Metodelogi Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif.
Jakarta: Health Books.
Juniantoro. 2015. Faktor Predisposisi yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat
Dalam Pemilihan Pelayanan Kesehatan Pada Era JKN dDi Desa Sukowono
Kabupaten Jember.
Kementerian Kesehatan RI. 2015. Data dan Informasi 2014 (Profil Kesehatan
Indonesia). Jakarta : Kemenkes RI
Kemenkes RI, 2016. Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kemenkes.
83
Kotler, dan keller. 2012. Marketing Management. Edisi 14, Global Edition.
Pearson Prentice Hall.
Lemeshow. 1997. Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Notoatmodjo, S. 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
__________. 2010. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
__________. 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan metodelogi penelitian Ilmu
Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian. Edisi 2,
Jakarta : Salemba Medika.
_________. 2016. Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Pendekatan Praktisi.
Edisi 4, Jakarta : Salemba Medika.
Nursafa. 2015. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan
Kesehatan Pasien BPJS Kesehatan Di Puskesmas Jumpandang Baru.
Peraturan BPJS Kesehatan No. 1 Tahun, 2014. Tentang Penyelenggaraan
Jaminan Sosial Kesehatan. Jakarta : Peraturan BPJS.
Peraturan Presiden RI Nomor 12 Tahun. 2013. Tentang Jaminan Kesehatan.
Jakarta : Peraturan Presiden RI.
Peraturan Presiden RI Nomor 111 Tahun.2013. Tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan Kesehatan.
Jakarta: Peraturan Presiden RI.
Potter & Perry. 2009. Fundamental Keperawatan, Edisi 7 Buku 1. Jakarta:
Salemba Medika.
Purwaningsih. 2015. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan
Masyarakat Dalam Jaminan Kesehatan Nasional di Desa Tegalsari
Kabupaten Ponorogo.
RSUD Kota Madiun. 2019. Profil RSUD Kota Madiun : Madiun.
Rohmawati. 2014. Hubungan Pengetahuan Sikap dan Sosial Ekonomi dengan
Pemilihan Jenis Iuran Keikutsertaan JKN Mandiri Pada Wilayah Cakupan
JKN Tertinggi di Surakarta.
84
Sa‟adah. 2017. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Dalam
Program Asuransi BPJS Kesehatan (Studi Pada Masyarakat Dusun
Giriloyo, Desa Wukirsari, Kec. Imogiri, Kab. Bantul). Skripsi, Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Saryono .2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Penuntun Praktis Bagi Pemula.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sujarweni, W. 2014. Metodelogi Penelitian : Lengkap, Praktis, dan Mudah
dipahami. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
____________. 2015. SPSS untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Sukmadinata, N. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Syah, R. 2017. Hubungan Persepsi Masyarakat Tentang Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) Terhadap Keikutsertaan Menjadi Peserta BPJS
Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Minasa Upakota Makasar.
Undang-Undang No. 20 Tahun, 2003.Tentang system pendidikan masional
(SISDIKNAS). 2013.
Undang-Undang Nomor 23 tahun, 1992. Tentang Kesehatan, Penerbit Ariloka,
Surabaya: 2000.
Undang-Undang No. 24 Tahun, 2011.Tentang Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS). 2011.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009. Tentang Rumah
Sakit. 2010.
Wirawan. 2015. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba
Empat.
Wira M, I Putu dan I Wayan, S. 2016. Pengaruh Kepercayaan Nasabah, Bauran
Pemasaran Produk Dan Bauran Lokasi Terhadap Transaksi Nasabah.
Jurnal Manajemen UNUD Volume 5, Nomer 1, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis.
85
Lampiran 1
Surat Izin Pengambilan Data Awal Penelitian
86
87
Lampiran 2
Surat Selesai Validitas
88
Lampiran 3
Surat Izin Penelitian
89
90
Lampiran 4
Surat Keterangan Selesai Penelitian
91
Lampiran 5
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada
Yth. Calon Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Progam Studi
Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun,
Nama : Devi Ade Putri
NIM : 201503061
Bermaksud melakukan penelitian tentang berjudul “Hubungan Faktor
Presdiposisi TerhadapMinat Masyarakat Untuk Mengikuti JKN-KIS Pada Pasien
Umum Rawat Jalan Di Poliklinik Dalam RSUD Kota Madiun‟‟ Sehubungan
dengan ini, saya mohon kesediaan saudara untuk bersedia menjadi responden
dalam penelitian yang akan saya lakukan. Kerahasiaan data pribadi saudara akan
sangat kami jaga dan informasi yang akan saya gunakan untuk kepentingan
penelitian.
Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kesediaan saudara saya
ucapkan terima kasih.
Madiun, April 2019
Peneliti,
Devi Ade Putri
NIM. 201503061
92
Lampiran 6
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(Informed Consent)
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat :
Setelah saya mendapatkan penjelasan mengenai tujuan, manfaat, jaminan
kerahasiaan dan tidak adanya resiko dalam penelitian yang akan dilakukan oleh
mahasiswa Program Studi KesehatanMasyarakat STIKES Bhakti Husada Mulia
Madiun yang bernama Devi Ade Putri mengenai penelitian yang berjudul
“Hubungan Faktor Presdiposisi Terhadap Minat Masyarakat Untuk Mengikuti
JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan Di Poliklinik Dalam RSUD Kota
Madiun”. Saya mengetahui bahwa informasi yang akan saya berikan ini sangat
bermanfaat bagi pengetahuan kesehatanmasyarakat di Indonesia. Untuk itu saya
akan memberikan data yang diperlukan dengan sebenar-benarnya. Demikian
penyataan ini saya buat untuk dipergunakan sesuai keperluan.
Madiun, April 2019
Responden,
93
Lampiran 7
KISI-KISI KUISIONER
No Indikator Nomor Soal
1 PENGETAHUAN 1,2,3,4,5,6,7,8
2 SIKAP 9,10,11,12,13,14
3 KEPERCAYAAN 15,16,17,18,19
4 MINAT 20,21
94
Lampiran 8
KUESIONER
Hubungan Faktor Predisposisi Terhadap Minat Masyarakat Untuk
Mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan Di Poliklinik Dalam
RSUD Kota Madiun
No. Responden : Tanggal Pengisian :
Identitas
Inisial :
Umur : Tahun
Jenis Kelamin :
Pendidikan terakhir :
Alamat :
No Pertanyaan Jawaban
PENGETAHUAN
1 Apa itu JKN dan BPJS Kesehatan?
a. JKN merupakan nama programnya, sedangkan BPJS
merupakan badan penyelenggaranya
b. JKN merupakakan jaminanya, sedangkan BPJS
merupakan badan penyelenggaranya
c. JKN merupakan nama programnya, sedangkan BPJS
merupakan badan penyelenggaranya
d. JKN merupakan badan penyelenggaranya, sedangkan BPJS
merupakan nama programnya
e. JKN merupakan badan penyelamat, sedangkan BPJS
merupakan nama programnya
2 Siapa saja peserta JKN-KIS (BPJS) ?
a. Seluruh Masyarakat Indonesia
b. TNI
c. PNS
d. KaryawanSwasta
e. Tani
PENGETAHUAN
3 Apa fasilitas yang didapat jika ikut JKN-KIS (BPJS) ?
a. Kelas I,II,III
b. Kelas I Saja
c. Kelas III Saja
d. Kelas II Saja
e. Benar Semua
95
No Pertanyaan Jawaban
4 Apakah alur sistem pelayanan BPJS sulit dilakukian kecuali
a.pelayanan tetap sana-sini
b.pelayanan cukup 15 menit
c. pelayanan berputar-putar
d. pelayanan sangat mudah dan cepat
e. pelayanan rumit
5 Manfaat dan layanan apa saja yang didapat peserta JKN-KIS
(BPJS) ?
a. Penyuluhan kesehatan, meliputi paling sedikit penyuluhan
mengenai pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku
hidup bersih dan sehat.
b. Imunisasi dasar, meliputi Baccile Calmett Guerin (BCG),
Difteri pertusis tetanus dan Hepatitis B (DPT-HB), Polio
dan Campak. Dan Keluarga Berencana, meliputi konseling,
kontrasepsi dasar, vasektomi dan tubektomi
c. Skrining kesehatan diberikan secara selektif yang ditujukan
untuk mendeteksi risiko penyakit dan mencegah dampak
lanjutan dari risiko penyakit tertentu. Dan jenis penyakit
kanker, bedah jantung, hingga dialisis (gagal ginjal).
d. Hanya periksa dan perawatan saat sakit saja
e. A,B,C Benar
6 Alur pembuatan kartu BPJS Kesehatan seperti apa?
a. Mengisi formulir pendaftaran, Pembayaran premi,
Mendapat kartu BPJS Kesehatan yang berlaku di
seluruhIndonesia
b. Menyerahkan KTP, Pembayaran premi, Mendapat kartu
BPJS Kesehatan yang berlaku di seluruh Indonesia
c. Mengisi formulir pendaftaran, Menyerahkan uang pada
petugas, Pembayaran premi, Mendapat kartu BPJS
Kesehatan yang berlaku di seluruh Indonesia
d. Mengisi formulir pendaftaran, Mendapat kartu BPJS
Kesehatan yang berlaku di seluruh Indonesia
e. Hanya membawa KTP dan langsung mendapatkan kartu
BPJS
96
No Pertanyaan Jawaban
7 Apakah alur pelayanan kesehatan, tidak boleh langsung ke
rumah sakit?
a. Untuk pertama kali setiap peserta terdaftar pada satu
fasilitas kesehatan tingkat pertama (Puskesmas) yang
ditetapkan oleh BPJS Kesehatan setelah mendapat
rekomendasi dinas kesehatan kabupaten/kota setempat,
dalam jangka waktu paling sedikit 3 (tiga) bulan selanjutnya
peserta berhak memilih fasilitas kesehatan tingkat pertama
yang diinginkan, peserta harus memperoleh pelayanan
kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama tempat
peserta terdaftar, kecuali berada di luar wilayah fasilitas
kesehatan tingkat pertama tempat peserta terdaftar atau
dalam keadaan kegawatdaruratan medis.
b. Bisa langsung ke RumahSakit
c. Ke puskesmas dan pada hari yang sama bebas memilih
layanan kehatan
d. Ke poliklinik dahulu
e. Semua benar
8 Siapa yang menjamin program JKN-KIS(BPJS) ?
a. DJSN (Dewan Jaminan Sosial Nasional) dan Lembaga
pengawas independen
b. DJSN (Dewan Jaminan Sosial Nasional)
c. Polisi
d. Tentara
e. Semuabenar
SIKAP
9 JKN-KIS (BPJS) merupakan program penanggulan kesehatan
yang paling tepat bagi seluruh lapisan masyarakat ?
a. Sangat Setuju
b. Cukup Setuju
c. Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
10 Apakah anda setuju Asas dari program JKN-KIS (BPJS) yang
diselenggarakan atas berdasarkan asas ? kemanusiaan, manfaat,
dan keadilan bagi seluruh masyarakat ?
a. Sangat Setuju
b.Cukup Setuju
c. Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
11 Untuk mengikuti Program JKN-KIS (BPJS) masyarakat harus
mempunyai KTP dan KK ?
a. Sangat Setuju
b. Cukup Setuju
97
No Pertanyaan Jawaban
c. Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
12 BPJS merupakan badan hokum yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi masyarakat
tidak mampu saja. ?
a. Sangat Setuju
b. Cukup Setuju
c. Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
13 Seluruh masyarakat Indonesia termasuk orang mampu berhak
mengikuti JKN-KIS (BPJS) penerima bantuan iuran (PBI). ?
a. Sangat Setuju
b. Cukup Setuju
c. Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
14 Apakah sudah tepat sasaran kartu JKN-KIS (BPJS) diserahkan
pada peserta penerima bantuan iuran (PBI). ?
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Setuju
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
KEPERCAYAAN
15 Apakah anda percaya dengan program jaminan kesehatan ?
a. Sangat Percaya
b. Cukup Percaya
c. Tidak Percaya
16 Apakah anda percaya bahwa JKN-KIS (BPJS) adalah jaminan
kesehatan yang baik ?
a. Sangat Percaya
b. Cukup Percaya
c. Tidak Percaya
17 Apakah anda percaya program JKN-KIS (BPJS) dapat mencangkup
kesemua masyarakat ?
a. Sangat Percaya
b. Cukup Percaya
c. Tidak Percaya
18 Apakah anda percaya bahwa JKN-KIS (BPJS) dapat membantu anda
mendapatkan pelayanan kesehatan seperti yang anda inginkan ?
a. Sangat Percaya
b. Cukup Percaya
c. Tidak Percaya
98
No Pertanyaan Jawaban
19 Apakah Anda Percaya Program JKN-KIS (BPJS) bisa menjamin
semua Pembiayaan Kesehatan ?
a. Sangat Percaya
b. Cukup Percaya
c. Tidak Percaya
Minat
20 Apakah anda berminat mengikuti Program Jaminan Kesehatan
JKN-KIS (BPJS)?
a. Ya
b. Tidak
21 Apakah anda saat ini sudah terdaftar dengan JKN-KIS (BPJS)?
a.Ya
b.Tidak
99
Lampiran 9
TABULASI DATA
Hubungan Faktor Predisposisi Terhadap Minat Masyarakat untuk
Mengikuti JKN-KIS Pada Pasien Umum Rawat Jalan di Poliklinik Dalam
RSUD Kota Madiun
1. Tabulasi Data Validitas & Reabilitas Pengetahuan
NO X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 TOTAL KATEGORI
1 2 2 1 2 2 2 1 2 14 CUKUP
2 1 1 2 2 1 2 2 1 12 CUKUP
3 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BAIK
4 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BAIK
5 2 2 2 1 2 1 2 1 13 CUKUP
6 2 2 2 2 2 1 1 2 14 CUKUP
7 1 1 1 1 1 1 1 1 7 BAIK
8 2 2 2 1 2 2 2 1 14 CUKUP
9 2 1 2 2 2 1 2 2 14 CUKUP
10 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BAIK
11 2 1 1 2 2 1 2 1 12 CUKUP
12 1 2 1 3 1 1 2 1 12 CUKUP
13 1 2 1 1 1 2 2 2 12 CUKUP
14 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BAIK
15 2 2 2 2 2 2 2 2 16 KURANG
2. Tabulasi Data Validitas & Reabilitas Sikap
NO X1 X2 X3 X4 X5 X6 TOTAL KATEGORI
1 1 1 1 1 1 1 6 POSITIVE
2 2 1 2 1 2 1 11 POSITIVE
3 3 3 2 1 2 1 12 POSITIVE
4 3 3 3 2 2 1 14 NEGATIVE
5 2 1 2 3 3 3 14 NEGATIVE
6 2 3 3 3 2 1 14 NEGATIVE
7 1 2 2 1 1 1 8 POSITIVE
8 1 2 2 3 1 1 10 POSITIVE
9 2 2 2 3 3 3 15 NEGATIVE
10 1 1 1 1 1 1 6 POSITIVE
11 1 2 3 2 2 2 12 POSITIVE
12 1 1 2 1 1 3 9 POSITIVE
13 1 1 1 1 2 2 8 POSITIVE
14 2 2 2 1 1 1 9 POSITIVE
15 1 1 1 1 1 1 6 POSITIVE
100
3. Tabulasi Data Validitas & Reabilitas Kepercayaan
NO X1 X2 X3 X4 X5 TOTAL KATEGORI
1 1 1 1 1 1 5 PERCAYA
2 2 1 2 1 2 8 CUKUP PERCAYA
3 3 3 2 1 2 11 TIDAK PERCAYA
4 3 3 3 2 2 13 TIDAK PERCAYA
5 2 1 2 3 3 11 TIDAK PERCAYA
6 2 3 3 3 2 13 TIDAK PERCAYA
7 1 2 2 1 1 7 CUKUP PERCAYA
8 1 2 2 3 1 9 CUKUP PERCAYA
9 2 2 2 3 3 12 TIDAK PERCAYA
10 1 1 1 1 1 5 PERCAYA
11 1 2 3 2 2 10 CUKUP PERCAYA
12 1 1 2 1 1 6 CUKUP PERCAYA
13 1 1 1 1 1 5 PERCAYA
14 2 2 2 1 1 8 CUKUP PERCAYA
15 1 1 1 1 1 5 PERCAYA
4. Tabulasi Data Validitas & Reabilitas Minat
NO Y1 Y2 TOTAL KATEGORI
1 1 2 3 TIDAK MINAT
2 1 2 3 TIDAK MINAT
3 2 2 4 TIDAK MINAT
4 1 2 3 TIDAK MINAT
5 1 2 3 TIDAK MINAT
6 2 2 4 TIDAK MINAT
7 2 1 3 TIDAK MINAT
8 1 1 2 MINAT
9 1 2 3 TIDAK MINAT
10 1 1 2 MINAT
11 1 1 2 MINAT
12 2 2 4 TIDAK MINAT
13 2 1 3 TIDAK MINAT
14 1 1 2 MINAT
15 1 1 2 MINAT
101
5. Tabulasi Data Umum Demografi
No Jenis Kelamin Usia Pendidikan
1 2 1 2
2 1 3 1
3 1 2 2
4 2 2 2
5 1 2 2
6 1 2 2
7 1 1 3
8 2 1 2
9 1 2 2
10 2 3 1
11 2 2 2
12 1 1 2
13 2 1 2
14 1 1 2
15 2 3 1
16 2 3 1
17 1 2 2
18 1 2 2
19 2 2 2
20 1 3 1
21 1 2 2
22 2 3 1
23 1 2 2
24 1 1 2
25 1 1 2
26 2 1 2
27 1 1 2
28 2 1 2
29 2 1 2
30 1 1 3
31 2 1 3
32 1 1 3
33 2 3 1
34 2 3 2
35 1 2 2
36 1 2 2
102
No Jenis Kelamin Usia Pendidikan
37 2 2 2
38 1 3 1
39 1 2 2
40 2 3 2
41 1 2 2
42 1 2 2
43 1 2 2
44 2 3 2
45 1 2 2
46 2 2 2
47 2 2 2
48 1 2 2
49 2 2 2
50 1 2 2
51 2 3 1
52 2 3 1
53 1 2 2
54 1 2 2
55 2 2 2
56 1 3 1
57 1 2 2
58 2 3 1
59 1 2 2
60 1 2 2
61 1 2 2
62 2 3 1
63 1 2 2
64 2 2 2
65 2 2 2
66 1 3 1
67 2 2 2
68 1 2 2
69 2 3 1
70 2 3 1
71 1 2 2
72 1 2 2
73 2 2 2
74 1 3 1
103
No Jenis Kelamin Usia Pendidikan
75 1 2 2
76 2 3 1
77 1 2 2
78 1 2 2
79 1 2 2
80 2 2 2
81 1 2 2
82 2 2 2
83 2 2 1
84 1 3 1
85 2 2 3
86 1 2 3
87 2 3 1
88 2 3 1
89 1 2 3
90 1 2 3
91 2 2 2
92 1 2 2
93 2 2 3
94 2 2 2
95 1 2 2
96 2 2 3
104
6. Tabulasi Data Khusus (Pengetahuan)
NO X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 TOTAL MEAN SD KATEGORI KODING
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
3 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
7 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
11 0 1 1 0 0 1 0 1 4 4 1,3 CUKUP 2
12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
14 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
16 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
18 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
20 0 0 0 1 0 1 0 1 3 4 1,3 CUKUP 2
21 0 0 0 0 0 1 1 0 2 4 1,3 CUKUP 2
22 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
25 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
29 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
105
NO X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 TOTAL MEAN SD KATEGORI KODING
31 0 0 1 0 0 0 1 0 2 4 1,3 CUKUP 2
32 1 1 0 0 1 0 0 1 4 4 1,3 CUKUP 2
33 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
34 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
35 0 0 0 1 0 1 0 1 3 4 1,3 CUKUP 2
36 0 0 0 0 0 1 1 0 2 4 1,3 CUKUP 2
37 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
38 0 0 0 1 0 0 0 1 2 4 1,3 CUKUP 2
39 0 1 0 0 0 1 0 0 2 4 1,3 CUKUP 2
40 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
42 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
43 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
44 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
45 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
46 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
47 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
48 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
49 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
50 0 0 0 1 0 1 0 1 3 4 1,3 CUKUP 2
51 0 0 0 0 0 1 1 0 2 4 1,3 CUKUP 2
52 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
53 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
54 0 1 0 0 0 1 0 0 2 4 1,3 CUKUP 2
55 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
56 0 1 1 0 0 1 0 1 4 4 1,3 CUKUP 2
57 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
58 1 0 1 1 1 0 0 0 4 4 1,3 CUKUP 2
59 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
61 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
62 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
106
NO X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 TOTAL MEAN SD KATEGORI KODING
63 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
64 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
65 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
66 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
67 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
68 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
69 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
70 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
71 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
72 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
73 1 0 1 1 1 0 0 0 4 4 1,3 CUKUP 2
74 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
75 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
76 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
77 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
78 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
79 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
80 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
81 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
82 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
83 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
84 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
85 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
86 0 1 1 0 0 1 0 1 4 4 1,3 CUKUP 2
87 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
88 1 0 1 1 1 0 0 0 4 4 1,3 CUKUP 2
89 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
90 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
91 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
92 1 0 1 0 1 1 0 1 5 4 1,3 BAIK 3
93 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
94 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1,3 BAIK 1
107
NO X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 TOTAL MEAN SD KATEGORI KODING
95 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
96 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,3 KURANG 3
108
7. Tabulasi Data Khusus (Sikap)
NO X1 X2 X3 X4 X5 X6 TOTAL MEAN KATEGORI KODING
1 3 3 3 3 3 3 18 12 POSITIVE 1
2 2 3 2 3 2 3 15 12 POSITIVE 1
3 1 1 2 3 2 3 12 12 POSITIVE 1
4 1 1 1 2 2 3 10 12 NEGATIVE 2
5 2 3 2 1 1 1 10 12 NEGATIVE 2
6 2 1 1 1 2 3 10 12 NEGATIVE 2
7 3 2 2 3 3 3 16 12 POSITIVE 1
8 3 2 2 1 3 3 14 12 POSITIVE 1
9 2 2 2 1 1 1 9 12 NEGATIVE 2
10 3 3 3 3 3 3 18 12 POSITIVE 1
11 3 2 1 2 2 2 12 12 POSITIVE 1
12 3 3 2 3 3 1 15 12 POSITIVE 1
13 3 3 3 3 2 2 16 12 POSITIVE 1
14 2 2 2 3 3 3 15 12 POSITIVE 1
15 3 3 3 3 3 3 18 12 POSITIVE 1
16 3 3 3 3 3 3 18 12 POSITIVE 1
17 2 3 2 3 2 3 15 12 POSITIVE 1
18 1 1 2 3 2 3 12 12 POSITIVE 1
19 1 1 1 2 2 3 10 12 NEGATIVE 2
20 2 3 2 1 1 1 10 12 NEGATIVE 2
21 2 1 1 1 2 3 10 12 NEGATIVE 2
22 3 2 2 3 3 3 16 12 POSITIVE 1
23 3 2 2 1 3 3 14 12 POSITIVE 1
24 2 2 2 1 1 1 9 12 NEGATIVE 2
25 3 3 3 3 3 3 18 12 POSITIVE 1
26 1 1 1 2 2 3 10 12 NEGATIVE 2
27 3 3 2 3 3 1 15 12 POSITIVE 1
28 3 3 3 3 2 2 16 12 POSITIVE 1
29 2 2 2 3 3 3 15 12 POSITIVE 1
30 1 1 1 2 2 3 10 12 NEGATIVE 2
109
NO X1 X2 X3 X4 X5 X6 TOTAL MEAN KATEGORI KODING
31 3 3 3 3 3 3 18 12 POSITIVE 1
32 2 3 2 3 2 3 15 12 POSITIVE 1
33 1 1 2 3 2 3 12 12 POSITIVE 1
34 1 1 1 2 2 3 10 12 NEGATIVE 2
35 2 3 2 1 1 1 10 12 NEGATIVE 2
36 2 1 1 1 2 3 10 12 NEGATIVE 2
37 3 2 2 3 3 3 16 12 POSITIVE 1
38 3 2 2 1 3 3 14 12 POSITIVE 1
39 2 2 2 1 1 1 9 12 NEGATIVE 2
40 3 3 3 3 3 3 18 12 POSITIVE 1
41 3 2 1 2 2 2 12 12 POSITIVE 1
42 3 3 2 3 3 1 15 12 POSITIVE 1
43 3 3 3 3 2 2 16 12 POSITIVE 1
44 2 2 2 3 3 3 15 12 POSITIVE 1
45 3 3 3 3 3 3 18 12 POSITIVE 1
46 3 3 3 3 3 3 18 12 POSITIVE 1
47 2 3 2 3 2 3 15 12 POSITIVE 1
48 1 1 2 3 2 3 12 12 POSITIVE 1
49 1 1 1 2 2 3 10 12 NEGATIVE 2
50 2 3 2 1 1 1 10 12 NEGATIVE 2
51 2 1 1 1 2 3 10 12 NEGATIVE 2
52 3 2 2 3 3 3 16 12 POSITIVE 1
53 3 2 2 1 3 3 14 12 POSITIVE 1
54 2 2 2 1 1 1 9 12 NEGATIVE 2
55 3 3 3 3 3 3 18 12 POSITIVE 1
56 3 2 1 2 2 2 12 12 POSITIVE 1
57 3 3 2 3 3 1 15 12 POSITIVE 1
58 2 2 2 1 1 1 9 12 NEGATIVE 2
59 2 2 2 3 3 3 15 12 POSITIVE 1
60 3 3 3 3 3 3 18 12 POSITIVE 1
61 2 2 2 1 1 1 9 12 NEGATIVE 2
62 2 3 2 3 2 3 15 12 POSITIVE 1
110
NO X1 X2 X3 X4 X5 X6 TOTAL MEAN KATEGORI KODING
63 1 1 2 3 2 3 12 12 POSITIVE 1
64 1 1 1 2 2 3 10 12 NEGATIVE 2
65 2 3 2 1 1 1 10 12 NEGATIVE 2
66 2 1 1 1 2 3 10 12 NEGATIVE 2
67 3 2 2 3 3 3 16 12 POSITIVE 1
68 3 2 2 1 3 3 14 12 POSITIVE 1
69 2 2 2 1 1 1 9 12 NEGATIVE 2
70 3 3 3 3 3 3 18 12 POSITIVE 1
71 3 2 1 2 2 2 12 12 POSITIVE 1
72 3 3 2 3 3 1 15 12 POSITIVE 1
73 3 3 3 3 2 2 16 12 POSITIVE 1
74 2 2 2 1 1 1 9 12 NEGATIVE 2
75 3 3 3 3 3 3 18 12 POSITIVE 1
76 3 3 3 3 3 3 18 12 POSITIVE 1
77 2 3 2 3 2 3 15 12 POSITIVE 1
78 1 1 2 3 2 3 12 12 POSITIVE 1
79 1 1 1 2 2 3 10 12 NEGATIVE 2
80 2 3 2 1 1 1 10 12 NEGATIVE 2
81 2 1 1 1 2 3 10 12 NEGATIVE 2
82 3 2 2 3 3 3 16 12 POSITIVE 1
83 3 2 2 1 3 3 14 12 POSITIVE 1
84 2 2 2 1 1 1 9 12 NEGATIVE 2
85 3 3 3 3 3 3 18 12 POSITIVE 1
86 3 2 1 2 2 2 12 12 POSITIVE 1
87 2 2 2 1 1 1 9 12 NEGATIVE 2
88 3 3 3 3 2 2 16 12 POSITIVE 1
89 2 2 2 3 3 3 15 12 POSITIVE 1
90 3 3 3 3 3 3 18 12 POSITIVE 1
91 3 2 1 2 2 2 12 12 POSITIVE 1
92 3 3 2 3 3 1 15 12 POSITIVE 1
93 3 3 3 3 2 2 16 12 POSITIVE 1
94 2 2 2 1 1 1 9 12 NEGATIVE 2
111
NO X1 X2 X3 X4 X5 X6 TOTAL MEAN KATEGORI KODING
95 2 2 2 1 1 1 9 12 NEGATIVE 2
96 2 2 2 1 1 1 9 12 NEGATIVE 2
112
8. Tabulasi Data Khusus (Kepercayaan)
NO X1 X2 X3 X4 X5 TOTAL MEAN SD KATEGORI KODING
1 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
2 2 3 2 3 2 12 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
3 1 1 2 3 2 9 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
4 1 1 1 2 2 7 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
5 2 3 2 1 1 9 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
6 2 1 1 1 2 7 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
7 2 1 1 1 2 7 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
8 1 1 1 1 2 6 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
9 2 2 2 1 1 8 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
10 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
11 3 2 1 2 2 10 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
12 1 2 2 3 3 11 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
13 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
14 2 2 2 3 3 12 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
15 1 1 2 3 2 9 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
16 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
17 2 3 2 3 2 12 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
18 1 1 2 3 2 9 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
19 1 1 1 2 2 7 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
20 2 3 2 1 1 9 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
21 2 1 1 1 2 7 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
22 3 2 2 2 3 12 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
23 3 2 2 1 3 11 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
24 2 2 2 1 1 8 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
25 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
26 3 2 1 2 2 10 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
27 2 1 2 3 3 11 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
28 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
29 2 2 2 3 3 12 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
30 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
113
NO X1 X2 X3 X4 X5 TOTAL MEAN SD KATEGORI KODING
31 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
32 2 3 2 3 2 12 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
33 1 1 2 1 2 7 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
34 1 1 1 2 2 7 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
35 2 3 2 1 1 9 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
36 2 1 1 1 2 7 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
37 3 2 2 3 2 12 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
38 3 2 2 1 3 11 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
39 2 2 2 1 1 8 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
40 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
41 3 2 1 2 2 10 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
42 3 3 2 1 2 11 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
43 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
44 2 2 2 3 3 12 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
45 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
46 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
47 2 3 2 3 2 12 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
48 1 1 2 3 2 9 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
49 1 1 1 2 2 7 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
50 2 3 2 1 1 9 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
51 2 1 1 1 2 7 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
52 3 2 2 2 3 12 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
53 3 2 2 1 3 11 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
54 2 2 2 1 1 8 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
55 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
56 3 2 1 2 2 10 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
57 3 3 2 1 3 12 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
58 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
59 2 2 2 3 3 12 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
60 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
61 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
62 2 3 2 3 2 12 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
114
NO X1 X2 X3 X4 X5 TOTAL MEAN SD KATEGORI KODING
63 1 1 2 3 2 9 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
64 1 1 1 2 2 7 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
65 2 3 2 1 1 9 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
66 2 1 1 1 2 7 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
67 3 2 2 2 3 12 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
68 3 2 2 1 3 11 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
69 2 2 2 1 1 8 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
70 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
71 3 2 1 2 2 10 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
72 3 3 2 1 3 12 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
73 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
74 2 2 2 3 3 12 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
75 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
76 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
77 2 3 2 3 2 12 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
78 1 1 2 3 2 9 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
79 1 1 1 2 2 7 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
80 2 3 2 1 1 9 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
81 2 1 1 1 2 7 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
82 3 2 2 2 3 12 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
83 3 2 2 1 3 11 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
84 2 2 2 1 1 8 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
85 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
86 3 2 1 2 2 10 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
87 3 3 2 1 3 12 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
88 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
89 2 2 2 3 3 12 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
90 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
91 1 1 1 2 2 7 10 1,6 TIDAK PERCAYA 3
92 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
93 2 2 2 3 3 12 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
94 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
115
NO X1 X2 X3 X4 X5 TOTAL MEAN SD KATEGORI KODING
95 3 3 3 3 3 15 10 1,6 PERCAYA 1
96 2 3 2 3 2 12 10 1,6 CUKUP PERCAYA 2
116
9. Tabulasi Data Khusus (Minat)
NO Y1 Y2 TOTAL MEAN KATEGORI KODING
1 2 1 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
2 2 1 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
3 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
4 2 1 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
5 2 1 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
6 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
7 1 2 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
8 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
9 2 1 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
10 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
11 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
12 1 1 2 3 TIDAK MENGIKUTI 2
13 1 2 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
14 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
15 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
16 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
17 2 1 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
18 1 1 2 3 TIDAK MENGIKUTI 2
19 2 1 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
20 2 1 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
21 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
22 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
23 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
24 2 1 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
25 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
26 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
27 1 1 2 3 TIDAK MENGIKUTI 2
28 1 2 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
29 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
30 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
31 2 1 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
32 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
33 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
34 2 1 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
35 2 1 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
36 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
37 1 2 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
38 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
39 2 1 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
40 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
41 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
42 1 1 2 3 TIDAK MENGIKUTI 2
43 1 2 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
44 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
45 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
46 2 1 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
47 2 1 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
48 1 1 2 3 TIDAK MENGIKUTI 2
49 2 1 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
50 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
117
NO Y1 Y2 TOTAL MEAN KATEGORI KODING
51 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
52 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
53 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
54 2 1 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
55 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
56 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
57 1 1 2 3 TIDAK MENGIKUTI 2
58 1 2 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
59 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
60 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
61 2 1 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
62 2 1 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
63 1 1 2 3 TIDAK MENGIKUTI 2
64 2 1 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
65 2 1 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
66 1 1 2 3 TIDAK MENGIKUTI 2
67 1 2 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
68 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
69 2 1 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
70 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
71 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
/72 1 1 2 3 TIDAK MENGIKUTI 2
73 1 2 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
74 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
75 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
76 2 1 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
77 2 1 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
78 1 1 2 3 TIDAK MENGIKUTI 2
79 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
80 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
81 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
82 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
83 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
84 2 1 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
85 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
86 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
87 1 1 2 3 TIDAK MENGIKUTI 2
88 1 2 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
89 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
90 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
91 1 1 2 3 TIDAK MENGIKUTI 2
92 1 2 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
93 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
94 2 2 4 3 MENGIKUTI 1
95 1 1 2 3 TIDAK MENGIKUTI 2
96 1 2 3 3 TIDAK MENGIKUTI 2
118
Lampiran 10
Hasil Data SPSS
1 . Hasil SPSS Validitas Pengetahuan
Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 TOTALX1
X1 Pearson Correlation 1 .464 .600* .274 1.000
** .189 .339 .472 .798
**
Sig. (2-tailed) .081 .018 .323 .000 .500 .216 .075 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15
X2 Pearson Correlation .464 1 .327 .274 .464 .472 .339 .472 .703**
Sig. (2-tailed) .081 .234 .323 .081 .075 .216 .075 .003
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15
X3 Pearson Correlation .600* .327 1 .176 .600
* .289 .491 .289 .690
**
Sig. (2-tailed) .018 .234 .530 .018 .297 .063 .297 .004
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15
X4 Pearson Correlation .274 .274 .176 1 .274 .076 .375 .305 .549*
Sig. (2-tailed) .323 .323 .530 .323 .787 .169 .269 .034
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15
X5 Pearson Correlation 1.000**
.464 .600* .274 1 .189 .339 .472 .798
**
Sig. (2-tailed) .000 .081 .018 .323 .500 .216 .075 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15
X6 Pearson Correlation .189 .472 .289 .076 .189 1 .378 .400 .538*
Sig. (2-tailed) .500 .075 .297 .787 .500 .165 .140 .038
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15
119
X7 Pearson Correlation .339 .339 .491 .375 .339 .378 1 .094 .633*
Sig. (2-tailed) .216 .216 .063 .169 .216 .165 .738 .011
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15
X8 Pearson Correlation .472 .472 .289 .305 .472 .400 .094 1 .639*
Sig. (2-tailed) .075 .075 .297 .269 .075 .140 .738 .010
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15
TOTAL X1 Pearson Correlation .798**
.703**
.690**
.549* .798
** .538
* .633
* .639
* 1
Sig. (2-tailed) .000 .003 .004 .034 .000 .038 .011 .010
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2. Hasil SPSS Validitas Sikap
Correlations
X9 X10 X11 X12 x13 X14 TOTALX2
X9 Pearson Correlation 1 .655**
.496 .215 .536* -.093 .696
**
Sig. (2-tailed) .008 .060 .441 .040 .742 .004
N 15 15 15 15 15 15 15
X10 Pearson Correlation .655**
1 .728**
.364 .206 -.307 .598*
Sig. (2-tailed) .008 .002 .182 .462 .265 .019
N 15 15 15 15 15 15 15
X11 Pearson Correlation .496 .728**
1 .526* .374 .065 .782
**
Sig. (2-tailed) .060 .002 .044 .170 .818 .001
N 15 15 15 15 15 15 15
X12 Pearson Correlation .215 .364 .526* 1 .585
* .349 .739
**
120
Sig. (2-tailed) .441 .182 .044 .022 .202 .002
N 15 15 15 15 15 15 15
x13 Pearson Correlation .536* .206 .374 .585
* 1 .552
* .825
**
Sig. (2-tailed) .040 .462 .170 .022 .033 .000
N 15 15 15 15 15 15 15
X14 Pearson Correlation .0534 .307 .0265 .349 .552* 1 .677
Sig. (2-tailed) .742 .265 .818 .202 .033 .166
N 15 15 15 15 15 15 15
TOTALX2 Pearson Correlation .696**
.598* .782
** .739
** .825
** .377 1
Sig. (2-tailed) .004 .019 .001 .002 .000 .166
N 15 15 15 15 15 15 15
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
121
3. Hasil SPSS Validitas Kepercayaan
Correlations
X15 x16 x17 x18 X19 TOTALX3
X15 Pearson Correlation 1 .655**
.496 .215 .605* .751
**
Sig. (2-tailed) .008 .060 .441 .017 .001
N 15 15 15 15 15 15
x16 Pearson Correlation .655**
1 .728**
.364 .291 .780**
Sig. (2-tailed) .008 .002 .182 .292 .001
N 15 15 15 15 15 15
x17 Pearson Correlation .496 .728**
1 .526* .496 .831
**
Sig. (2-tailed) .060 .002 .044 .060 .000
N 15 15 15 15 15 15
x18 Pearson Correlation .215 .364 .526* 1 .646
** .733
**
Sig. (2-tailed) .441 .182 .044 .009 .002
N 15 15 15 15 15 15
X19 Pearson Correlation .605* .291 .496 .646
** 1 .783
**
Sig. (2-tailed) .017 .292 .060 .009 .001
N 15 15 15 15 15 15
TOTALX3 Pearson Correlation .751**
.780**
.831**
.733**
.783**
1
Sig. (2-tailed) .001 .001 .000 .002 .001
N 15 15 15 15 15 15
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
4. Hasil SPSS Validitas Minat
Correlations
Y1 Y2 TOTALY
Y1 Pearson Correlation 1 .600* .892
**
Sig. (2-tailed) .018 .000
N 15 15 15
Y2 Pearson Correlation .600* 1 .896
**
Sig. (2-tailed) .018 .000
N 15 15 15
TOTALY Pearson Correlation .892** .896
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 15 15 15
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
122
5. Hasil SPSS Reliabilitas
a. Faktor Predisposisi Pengetahuan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.821 .826 8
b. Faktor Predisposisi Sikap
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.755 .764 6
c. Faktor Predisposisi Kepercayaan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.828 .835 5
d. Minat Memanfaatkan JKN-KIS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.750 .750 2
123
6. Hasil Frequency Data Umum
JENIS KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid LAKI-LAKI 52 54.2 54.2 54.2
PEREMPUAN 44 45.8 45.8 100.0
Total 96 100.0 100.0
UMUR
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Usia 17 - 25 tahun 15 15.6 15.6 15.6
Usia 26 – 35 tahun 36 37.5 37.5 53.1
Usia 36 – 45 tahun 21 21.9 21.9 75.0
Usia 46 – lebih dari
55 tahun 24 25.0 25.0 100.0
Total 96 100.0 100.0
PENDIDIKAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid PENDIDIKAN DASAR 22 22.9 22.9 22.9
PENDIDIKAN MENENGAH 64 66.7 66.7 89.6
PENDIDIKAN TINGGI 10 10.4 10.4 100.0
Total 96 100.0 100.0
124
7. Hasil Frequency Data Khusus
PENGETAHUAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Baik 36 37.5 37.5 37.5
Cukup 18 18.8 18.8 56.2
Kurang 42 43.8 43.8 100.0
Total 96 100.0 100.0
SIKAP
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Positif 63 65.6 65.6 65.6
Negatif 33 34.4 34.4 100.0
Total 96 100.0 100.0
KEPERCAYAAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Percaya 26 27.1 27.1 27.1
Cukup Percaya 36 37.5 37.5 64.6
Tidak Percaya 34 35.4 35.4 100.0
Total 96 100.0 100.0
MINAT
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Minat 47 49.0 49.0 49.0
Tidak Minat 49 51.0 51.0 100.0
Total 96 100.0 100.0
125
8. Hasil Uji Kendal’s Tau
Correlations
PENGETAHUAN MINAT
Kendall's tau_b PENGETAHUAN Correlation Coefficient 1.000 .197*
Sig. (2-tailed) . .044
N 96 96
MINAT Correlation Coefficient .197* 1.000
Sig. (2-tailed) .044 .
N 96 96
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
SIKAP MINAT
Kendall's tau_b SIKAP Correlation Coefficient 1.000 .182
Sig. (2-tailed) . .076
N 96 96
MINAT Correlation Coefficient .182 1.000
Sig. (2-tailed) .076 .
N 96 96
Correlations
KEPERCAYAAN MINAT
Kendall's tau_b KEPERCAYAAN Correlation Coefficient 1.000 .129
Sig. (2-tailed) . .182
N 96 96
MINAT Correlation Coefficient .129 1.000
Sig. (2-tailed) .182 .
N 96 96
126
9. Frequency Per Soal
X1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 41 42.7 42.7 42.7
2 55 57.3 57.3 100.0
Total 96 100.0 100.0
X2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 42 43.8 43.8 43.8
2 54 56.2 56.2 100.0
Total 96 100.0 100.0
X3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 44 45.8 45.8 45.8
2 52 54.2 54.2 100.0
Total 96 100.0 100.0
X4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 43 44.8 44.8 44.8
2 53 55.2 55.2 100.0
Total 96 100.0 100.0
127
X5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 41 42.7 42.7 42.7
2 55 57.3 57.3 100.0
Total 96 100.0 100.0
X6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 48 50.0 50.0 50.0
2 48 50.0 50.0 100.0
Total 96 100.0 100.0
X7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 40 41.7 41.7 41.7
2 56 58.3 58.3 100.0
Total 96 100.0 100.0
X8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 45 46.9 46.9 46.9
2 51 53.1 53.1 100.0
Total 96 100.0 100.0
128
X9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 46 47.9 47.9 47.9
2 36 37.5 37.5 85.4
3 14 14.6 14.6 100.0
Total 96 100.0 100.0
X10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 40 41.7 41.7 41.7
2 36 37.5 37.5 79.2
3 20 20.8 20.8 100.0
Total 96 100.0 100.0
X11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 22 22.9 22.9 22.9
2 54 56.2 56.2 79.2
3 20 20.8 20.8 100.0
Total 96 100.0 100.0
X12
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 51 53.1 53.1 53.1
2 14 14.6 14.6 67.7
3 31 32.3 32.3 100.0
Total 96 100.0 100.0
129
X13
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 39 40.6 40.6 40.6
2 38 39.6 39.6 80.2
3 19 19.8 19.8 100.0
Total 96 100.0 100.0
X14
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 59 61.5 61.5 61.5
2 12 12.5 12.5 74.0
3 25 26.0 26.0 100.0
Total 96 100.0 100.0
X15
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 48 50.0 50.0 50.0
2 34 35.4 35.4 85.4
3 14 14.6 14.6 100.0
Total 96 100.0 100.0
X16
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 45 46.9 46.9 46.9
2 29 30.2 30.2 77.1
3 22 22.9 22.9 100.0
Total 96 100.0 100.0
130
X17
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 26 27.1 27.1 27.1
2 49 51.0 51.0 78.1
3 21 21.9 21.9 100.0
Total 96 100.0 100.0
X18
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 58 60.4 60.4 60.4
2 13 13.5 13.5 74.0
3 25 26.0 26.0 100.0
Total 96 100.0 100.0
X19
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 49 51.0 51.0 51.0
2 35 36.5 36.5 87.5
3 12 12.5 12.5 100.0
Total 96 100.0 100.0
Y1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 72 75.0 75.0 75.0
2 24 25.0 25.0 100.0
Total 96 100.0 100.0
131
Y2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 58 60.4 60.4 60.4
2 38 39.6 39.6 100.0
Total 96 100.0 100.0
132
Lampiran 11
Hasil Crosstab SPSS
Crosstab
JENIS KELAMIN
Total
LAKI-LAKI PEREMPUAN
PENGETAHUAN BAIK Count 15 21 36
% within PENGETAHUAN 41.7% 58.3% 100.0%
% within JENIS KELAMIN 28.8% 47.7% 37.5%
% of Total 15.6% 21.9% 37.5%
CUKUP Count 11 6 17
% within PENGETAHUAN 64.7% 35.3% 100.0%
% within JENIS KELAMIN 21.2% 13.6% 17.7%
% of Total 11.5% 6.2% 17.7%
KURANG Count 26 17 43
% within PENGETAHUAN 60.5% 39.5% 100.0%
% within JENIS KELAMIN 50.0% 38.6% 44.8%
% of Total 27.1% 17.7% 44.8%
Total Count 52 44 96
% within PENGETAHUAN 54.2% 45.8% 100.0%
% within JENIS KELAMIN 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 54.2% 45.8% 100.0%
133
Crosstab
UMUR
Total
kurang
dari 30
tahun
31-40
tahun
41-50
tahun
lebih
dari 50
tahun
PENGETAHUAN BAIK Count 5 12 8 11 36
% within PENGETAHUAN 13.9%
33.3
% 22.2% 30.6%
100.0
%
% within UMUR 33.3%
33.3
% 38.1% 45.8%
37.5
%
% of Total 5.2%
12.5
% 8.3% 11.5%
37.5
%
CUKUP Count 2 4 5 6 17
% within PENGETAHUAN 11.8%
23.5
% 29.4% 35.3%
100.0
%
% within UMUR 13.3%
11.1
% 23.8% 25.0%
17.7
%
% of Total 2.1% 4.2% 5.2% 6.2%
17.7
%
KURANG Count 8 20 8 7 43
% within PENGETAHUAN 18.6%
46.5
% 18.6% 16.3%
100.0
%
% within UMUR 53.3%
55.6
% 38.1% 29.2%
44.8
%
% of Total 8.3%
20.8
% 8.3% 7.3%
44.8
%
Total Count 15 36 21 24 96
% within PENGETAHUAN 15.6%
37.5
% 21.9% 25.0%
100.0
%
% within UMUR 100.0%
100.0
% 100.0% 100.0%
100.0
%
% of Total 15.6%
37.5
% 21.9% 25.0%
100.0
%
134
Crosstab
PENDIDIKAN
Total
PENDI
DIKAN
DASAR
PENDI
DIKAN
MENE
NGAH
PENDI
DIKAN
TINGGI
PENGETAHUAN BAIK Count 8 25 3 36
% within PENGETAHUAN 22.2% 69.4% 8.3% 100.0%
% within PENDIDIKAN 36.4% 39.1% 30.0% 37.5%
% of Total 8.3% 26.0% 3.1% 37.5%
CUKUP Count 6 8 3 17
% within PENGETAHUAN 35.3% 47.1% 17.6% 100.0%
% within PENDIDIKAN 27.3% 12.5% 30.0% 17.7%
% of Total 6.2% 8.3% 3.1% 17.7%
KURANG Count 8 31 4 43
% within PENGETAHUAN 18.6% 72.1% 9.3% 100.0%
% within PENDIDIKAN 36.4% 48.4% 40.0% 44.8%
% of Total 8.3% 32.3% 4.2% 44.8%
Total Count 22 64 10 96
% within PENGETAHUAN 22.9% 66.7% 10.4% 100.0%
% within PENDIDIKAN 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 22.9% 66.7% 10.4% 100.0%
135
Crosstab
JENIS KELAMIN
Total
LAKI-LAKI PEREMPUAN
MINAT MINAT Count 26 21 47
% within MINAT 55.3% 44.7% 100.0%
% within JENIS KELAMIN 50.0% 47.7% 49.0%
% of Total 27.1% 21.9% 49.0%
TIDAK MINAT Count 26 23 49
% within MINAT 53.1% 46.9% 100.0%
% within JENIS KELAMIN 50.0% 52.3% 51.0%
% of Total 27.1% 24.0% 51.0%
Total Count 52 44 96
% within MINAT 54.2% 45.8% 100.0%
% within JENIS KELAMIN 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 54.2% 45.8% 100.0%
136
Crosstab
UMUR
Total
kurang dari
30 tahun
31-40
tahun
41-50
tahun
lebih dari
50 tahun
MINAT MINAT Count 7 19 8 13 47
% within MINAT 14.9% 40.4% 17.0% 27.7% 100.0%
% within UMUR 46.7% 52.8% 38.1% 54.2% 49.0%
% of Total 7.3% 19.8% 8.3% 13.5% 49.0%
TIDAK
MINAT
Count 8 17 13 11 49
% within MINAT 16.3% 34.7% 26.5% 22.4% 100.0%
% within UMUR 53.3% 47.2% 61.9% 45.8% 51.0%
% of Total 8.3% 17.7% 13.5% 11.5% 51.0%
Total Count 15 36 21 24 96
% within MINAT 15.6% 37.5% 21.9% 25.0% 100.0%
% within UMUR 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 15.6% 37.5% 21.9% 25.0% 100.0%
137
Crosstab
PENDIDIKAN
Total
PENDIDI
KAN
DASAR
PENDIDI
KAN
MENEN
GAH
PENDIDI
KAN
TINGGI
MINAT MINAT Count 12 28 7 47
% within MINAT 25.5% 59.6% 14.9% 100.0%
% within PENDIDIKAN 54.5% 43.8% 70.0% 49.0%
% of Total 12.5% 29.2% 7.3% 49.0%
TIDAK MINAT Count 10 36 3 49
% within MINAT 20.4% 73.5% 6.1% 100.0%
% within PENDIDIKAN 45.5% 56.2% 30.0% 51.0%
% of Total 10.4% 37.5% 3.1% 51.0%
Total Count 22 64 10 96
% within MINAT 22.9% 66.7% 10.4% 100.0%
% within PENDIDIKAN 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 22.9% 66.7% 10.4% 100.0%
138
Lampiran 12
Dokumetasi
139
Lampiran 13
JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
No Kegiatan Bulan
Januari Februari Maret April Mei
1. Pengajuan dan konsul judul
2. Penyusunan proposal
3. Bimbingan Proposal
4. Ujian proposal
5. Revisi proposal
6. Pengambilan data
(Penelitian)
7. Penyusunan dan bimbingan
skripsi
8. Ujian skripsi
140
Lampiran 14
Kartu Bimbingan Tugas Akhir
141
Top Related