LAPORAN TUTORIAL
SKENARIO 2
Tutor : dr. Esa Ayudia Tan
Anggota Kelompok 1
Florensia G1A112001
Wulandari G1A112005
Steven G1A112007
Olifia Stemia G1A112036
Rizki Febriyani G1A112067
M.Chatib Rifqi G1A112082
Alvin Pratama G1A112083
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2014/2015
Skenario 2
Dokter Samsir bertugas di Puskesmas sengeti sedang berupaya dengan menerapkan
ilmu epidemiologinya dalam mengatasi masalah kesehatan akibat kabut asap yang juga
mengganggu kesehatan matra di wilayah kerjanya.
Pada sore harinya dokter Samsir juga membuka praktek dokter keluarga yang
bermitra dengan asuransi kesehatan BPJS. Di prakteknya selain memberikan resep obat
konvensional, beliau juga memberikan pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan
komplementer.
Klarifikasi Istilah
1. Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
2. Epidemiologi :
3. Kesehatan Matra : Upaya kesehatan dalam bentuk khusus yang diselenggarakan
untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental guna menyesuaikan diri terhadap
lingkungan yang serba berubah secara bermakna, baik di lingkungan darat, laut,
maupun udara.
4. Dokter Keluarga :
5. Asuransi Kesehatan : Jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar
iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.
6. BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang
selanjutnya disingkat BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan.
7. Obat Konvensional : Bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan
tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat
8. Pengobatan Tradisional :
9. Pengobatan Alternatif :
10. Pengobatan Komplementer :
Identifikasi Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan epidemiologi ?
2. Apa saja jenis-jenis epidemiologi ?
3. Bagaimana peranan epidemiologi dalam kesehatan ?
4. Apa saja ruang lingkup epidemiologi ?
5. Apa saja jenis-jenis kesehatan matra ?
6. Bagaimana ruang lingkup kesehatan matra ?
7. Apa saja karakteristik dalam kedokteran keluarga ?
8. Apa saja ruang lingkup dalam kedokteran keluarga ?
9. Bagaimana prinsip dan standar pelayanan praktik dokter keluarga ?
10. Bagaimana kewirausahaan yang berjalan dalam praktek pelayanan kedokteran
keluarga ?
11. Apa yang dimaksud dengan ilmu kedokteran tradisional, alternatif dan
komplementer ?
12. Bagaiman cara menetapkan keamanan obat-obatan tradisional?
13. Apa saja resiko yang dapat terjadi dari pemakaian obat tradisional ?
14. Bagaimana Edukasi masyarakat tentang pemanfaatan obat dari tanaman sekitar ?
15. Apa saja macam-macam pengobatan tradisional ?
16. Apa visi dan misi BPJS ?
17. Apa manfaat BPJS ?
18. Apa saja prinsip penyelenggaran BPJS ?
19. Apa syarat dan ketentuan BPJS ?
20. Apa saja syarat fasilitas kesehatan untuk bisa bekerja sama dengan BPJS?
Analisis Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan epidemiologi ?1
Jawab :
Epidemiologi menurut beberap ahli :
a. Wade Hampton Frost (1927), epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang
fenomena massal penyakit infeksi atau sebagai suatu atau sebagai riwayat alamiah
penyakit menular.
b. GreenWood (1934), epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala
macam kejadian penyakit yang mengenai kelompok (herd) penduduk.
c. Brian MacMahon (1970), epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan
penyebab kejadian penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi
semacam itu.
d. Garry D. Friedman (1974), epidemiologi adalah ilmu pengetahuan mengenai
terjadinya penyakit pada populasi manusia.
2. Apa saja jenis-jenis epidemiologi ?1
Jawab :
a. EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF,
Distribusi & frekuensi (Who-ORANG, Where-TEMPAT, When-WAKTU)
b. EPIDEMIOLOGI ANALITIK,
Determinan (Why)
c. EPIDEMIOLOGI EKSPERIMENTAL,
Uji kebenaran dlm upaya penanggulangan (How)
3. Bagaimana peranan epidemiologi dalam kesehatan ?1
Jawab :
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang utama yang sedang dihadapi
masyarakat
b. Mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya masalah kesehatan atau
penyakit dalam masyarakat
c. Menyediakan data yang diperlukan unntuk perencanaan kesehatan dan
pengambilan keputusan
d. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau
telah dilakukan
e. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam
upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya
f. Mengarahkan intervensi yang diperukan untuk menanggulangi masalah-masalah
yang perlu dipecahkan
4. Apa saja ruang lingkup epidemiologi ?1
Jawab :
a. ETIOLOGI, Penyebab penyakit
b. EFIKASI, Efek atau daya optimal intervensi kesehatan
c. EFEKTIVITAS, Besarnya hasil yang diperoleh dari suatu intervensi, serta
perbedaan antar intervensi.
d. EFISIENSI, Pengaruh yang diperoleh berdasarkan biaya yang diberikan
e. EVALUASI, Penilaian keberhasilan suatu program kesehatan masyarakat
f. EDUKASI, Intervensi berupa peningkatan pengetahuan tentang kesehatan
masyarakat, sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit.
5. Apa saja jenis-jenis kesehatan matra ?2
Jawab :
Jenis Kesehatan Matra meliputi:
a. Kesehatan Lapangan;
Kesehatan Lapangan sebagaimana terdiri atas:
a. kesehatan perpindahan penduduk;
b. kesehatan migran;
c. kesehatan haji dan umrah;
d. kesehatan penanggulangan bencana;
e. kesehatan bawah tanah;
f. kesehatan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat;
g. kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di darat;
h. kesehatan pada arus mudik
i. kesehatan pada kegiatan di area tertentu; dan
j. kesehatan dalam penugasan khusus kepolisian.
b. Kesehatan Kelautan dan Bawah Air; dan
Kesehatan Kelautan dan Bawah Air terdiri atas:
a. kesehatan penyelaman;
b. kesehatan pelayaran dan lepas pantai; dan
c. kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di laut.
c. Kesehatan Kedirgantaraan.
Kesehatan Kedirgantaraan terdiri atas:
a. kesehatan penerbangan dan ruang angkasa; dan
b. kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di udara.
6. Apa tujuan dan ruang lingkup penyelenggaraan kesehatan matra ?2
Jawab :
Tujuan
Pengaturan Kesehatan Matra dimaksudkan untuk
a. mewujudkan upaya kesehatan pada Kondisi Matra secara cepat, tepat,
menyeluruh dan terkoordinasi guna menurunkan potensi Risiko Kesehatan,
meningkatkan kemampuan adaptasi, dan mengendalikan Risiko Kesehatan.
b. Untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam
menurunkan risiko serta memelihara kesehatan masyarakat dalam menghadapi
Kondisi Matra agar tetap sehat dan mandiri.
Lingkup penyelenggaraan Kesehatan Matra meliputi :
a. Pengurangan potensi Risiko Kesehatan;
Pengurangan potensi Risiko Kesehatan merupakan upaya yang dilakukan
terhadap semua variabel atau faktor untuk mencegah dan mengurangi Risiko
Kesehatan.
b. Peningkatan kemampuan adaptasi; dan
Peningkatan kemampuan adaptasi merupakan upaya untuk meningkatkan
kemampuan menyesuaikan diri dengan Kondisi Matra agar tidak menimbulkan
Risiko Kesehatan.
c. Pengendalian Risiko Kesehatan.
Pengendalian Risiko Kesehatan merupakan upaya yang dilakukan untuk
menurunkan dan menghilangkan variabel atau faktor dalam rangka mencegah
terjadinya penyakit, kecacatan, dan/atau gangguan kesehatan serta melakukan
pengobatan.
Penyelenggaraan Kesehatan Matra dilakukan dengan memenuhi standar dan
persyaratan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam penyelenggaraan Kesehatan Matra harus dilakukan pelaporan secara
berjenjang yang meliputi laporan pra kejadian, kejadian, dan pasca kejadian.
7. Apa saja karakteristik dalam kedokteran keluarga ?3
Jawab :
Karakteristik Dokter Keluarga
1. Lynn P. Carmichael (1973)
a) Mencegah penyakit dan memelihara kesehatan
b) Pasien sebagai bagian dari keluarga dan masyarakat
c) Pelayanan menyeluruh, mempertimbangkan pasien dan keluarganya
d) Andal mendiagnosis, tanggap epidemiologi dan terampil menangani penyakit
e) Tanggap saling-aruh faktor biologik-emosi-sosial, dan mewaspadai kemiripan
penyakit.
2. Debra P. Hymovic & Martha Underwood Barnards (1973)
a) Pelayanan responsif dan bertanggung jawab
b) Pelayanan primer dan lanjut
c) Diagnosis dini, capai taraf kesehatan tinggi
d) Memandang pasien dan keluarga
e) Melayani secara maksimal
3. IDI (1982)
a) Memandang pasien sebagai individu, bagian dari keluarga dan masyarakat
b) Pelayanan menyeluruh dan maksimal
c) Mengutamakan pencegahan, tingkatan taraf kesehatan
d) Menyesuaikan dengan kebutuhan pasien dan memenuhinya
e) Menyelenggarakan pelayanan primer dan bertanggung jawab atas
kelanjutannya
8. Apa saja ruang lingkup dalam kedokteran keluarga ?3
Jawab :
Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan dokter keluarga mencakup bidang amat luas sekali. Jika
disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam :
Kegiatan yang dilaksanakan
Pelayanan yang diselenggarakan oleh dokter keluarga harus memenuhi syarat pokok
yaitu pelayanan kedokteran menyeluruh CMC (comprehensive medical services).
Karakteristik CMC :
1. Jenis pelayanan yang diselenggarakan mencakup semua jenis pelayanan
kedokteran yang dikenal di masyarakat.
2. Tata cara pelayanan tidak diselenggarakan secara terkotak-kotak ataupun
terputus-putus melainkan diselenggarakan secara terpadu (integrated) dan
berkesinambungan (continu).
3. Pusat perhatian pada waktu menyelenggarakan pelayanan kedokteran tidak
memusatkan perhatiannya hanya pada keluhan dan masalah kesehatan yang
disampaikan penderita saja, melainkan pada penderita sebagai manusia seutuhnya.
4. Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan tidak didekati hanya dari satu
sisi saja, melainkan dari semua sisi yang terkait (comprehensive approach) yaitu sisi
fisik, mental dan sosial (secara holistik).
Sasaran pelayanan
Sasaran pelayanan dokter keluarga adalah kelurga sebagai suatu unit.
Pelayanan dokter keluarga harus memperhatikan kebutuhan dan tuntutan kesehatan
keluarga sebagai satu kesatuan, harus memperhatikan pengaruhmasalah kesehatan
yang dihadapi terhadap keluarga dan harus memperhatikan pengaruh keluarga
terhadap masalah kesehatan yang dihadapi oleh setiap anggota keluarga.
Batasan pelayanan kedokteran keluarga
Batasan pelayanan kedokteran keluarga ada banyak macamnya. Dua diantaranya yang
dipandang cukup penting adalah:
1. Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh
yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai satu unit, dimana tanggung
jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau
jenis kelamin, tidak juga oleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja.
2. Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan spesialis yang luas yang bertitik
tolak dari suatu pokok ilmu yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu lainnya
terutama ilmu penyakit dalam, ilmu kesehatan anak, ilmu kebidanan dan kendungan,
ilmu bedah serta ilmu kedokteran jiwa yang secara keseluruhan membentuk satu
kesatuan yang terpadu, diperkaya dengan ilmu perilaku, biologi dan ilmu-ilmu klinik,
dan karenanya mampu mempersiapkan setiap dokter agar mempunyai peranan unik
dalam menyelenggarakan penatalaksanaan pasien, penyelesaian masalah, pelayanan
konseling serta dapat bertindak sebagai dokter pribadi yang menkoordinasikan
seluruh pelayanan kesehatan.
9. Bagaimana prinsip dan standar pelayanan dokter keluarga ?3
Jawab :
A. PRINSIP PELAYANAN
Prinsip dalam pelayanan atau pendekatan kedokteran keluarga yaitu memberikan :
1. Pelayanan yang holistik dan komprehensif.
2. Pelayanan yang kontinu.
3. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan.
4. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif.
5. Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari keluarganya.
6. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan
tempat tinggalnya.
7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum.
8. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu.
9. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertangungjawabkan
Pelayanan kedokteran yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga
pada umumnya :
1. Lebih aktif dan bertanggung jawab
a. Karena pelayanan kedokteran yang diselenggarakan pada praktek dokter
keluarga mengenal pelayanan kunjungan dan atau perawatan pasien di rumah,
bertanggung jawab mengatur pelayanan rujukan dan konsultasi, dan bahkan,
apabila memungkinkan, turut menangani pasien yang memerlukan pelayanan
rawat inap di rumah sakit, maka pelayanan kedokteran yang diselenggarakan
pada praktek dokter keluarga umunya lebih aktif dan bertanggung jawab dari
pada dokter umum.
2. Lebih lengkap dan bervariasi
a. Karena praktek dokter keluarga menangani semua masalah kesehatan yang
ditemukan pada semua anggota keluarga, maka pelayanan dokter keluarga
pada umumnya lebih lengkap dan bervariasi dari pada dokter umum. Tidak
mengherankan jika dengan pelayanan yang seperti ini, seperti yang ditemukan
di Amerika Serikat misalnya, praktek dokter keluarga dapat menyelesaikan
tidak kurang dari 95 % masalah kesehatan yang ditemukan pada pasien yang
datang berobat.
3. Menangani penyakit pada stadium awal
a. Sekalipun praktek dokter keluarga dapat menangani pasien yang telah
membutuhkan pelayanan rawat inap, bukan selalu berarti praktek dokter
keluarga sarna dengan dokter spesialis. Praktek dokter keluarga hanya sesuai
untuk penyakit -penyakit pada stadium awal saja. Sedangkan untuk kasus
yang telah lanjut atau yang telah terlalu spesialistik, karena memang telah
berada diluar wewenang dan tanggung jawab dokter keluarga, tetap dan harus
dikonsultasikan dan atau dirujuk kedokter spesialis. Seperti yang dikatakan
oleh Malerich (1970), praktek dokter keluarga memang sesuai untuk penyakit-
penyakit yang masih dalam stadium dini atau yang bersifat umum saja. ‘The
family doctor cannot be expected to treat all problems as best possible, but he
can be expected to treat all common diseases as best possible’.
B. STANDAR PELAYANAN
Secara ringkas, yang dimaksud dengan dokter keluarga ialah dokter yang
memberikan pelayanan kesehatan dengan ciri-ciri utama sebagai berikut:
1. Pelayanan kesehatan lini pertama Artinya memberikan pelayanan pada strata primer,
yaitu ditengah-tengah pemukiman masyarakat sehingga mudah dicapai. Setiap
keluarga sebaiknya mempunyai dokter keluarga yang dapat mereka hubungi bila
memerlukan pertolongan kesehatan.
2. Pelayanan kesehatan/medis yang bersifat umum Artinya memberikan pelayanan untuk
masalah kesehatan atau penyakit yang tergolong umum dan bukan spesialistik.
Pelayanan dokter yang bersifat umum juga dikenal dengan istilah berobat jalan
walaupun kadang- kadang dapat pula diberikan di rumah untuk kasus tertentu
misalnya pasien yang sulit berjalan.
3. Bersifat holistik dan komprehensif Holistik artinya tidak dibatasi pada masalah
biomedis pasien saja, tetapi juga dengan melihat latar belakang sosial-budaya pasien
yang mungkin berkaitan dengan penyakitnya. Misalnya, banyak penyakit didapat dari
pekerjaannya seperti nyeri otot dan tulang, radang saluran napas, radang kulit atau
kelelahan. Jika penyakit tersebut tidak ditangani secara holistik dan hanya terfokus
pada gejala atau penyakitnya saja, maka tidak akan benar- benar berhasil
disembuhkan.
Komprehensif artinya tidak hanya terbatas pada pelayanan pengobatan atau kuratif
saja, tetapi meliputi aspek lainnya mulai dari promotif-preventif hingga rehabilitatif.
Misalnya, konseling, edukasi kesehatan, imunisasi, KB, medical check-up, perawatan
pasca RS dan rehabilitasi medik.
4. Pemeliharaan kesehatan yang berkesinambungan Artinya, pelayanan kesehatan
dilakukan terus menerus kepada pasien maupun keluarganya guna memelihara dan
meningkatkan kesehatan mereka. Dengan kata lain, hubungan dokter-pasien yang
lebih kontinu atau sebagai dokter langganan. Hubungan yang berke- sinambungan itu
menguntungkan karena menjadi lebih saling kenal dan lebih akrab sehingga
memudahkan dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan pasien/keluarga tersebut.
5. Pendekatan Keluarga Artinya, lebih menekankan keluarga sebagai unit sasaran
pelayanan kesehatan daripada perorangan. Pasien umumnya merupakan anggota
sebuah keluarga yaitu sebagai suami, isteri atau anak. Pendekatan keluarga.
mempunyai berbagai keuntungan terutama untuk dukungan yang diperlukan guna
mengatasi masalah kesehatan. Misalnya seorang anak akan banyak memerlukan
pengertian dan dukungan orang tuanya. Suami yang menderita hipertensi perlu
dukungan isteri dan anaknya. Isteri yang sedang hamil, perlu dukungan suaminya dan
banyak lagi contoh lain.
Pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga banyak
macamnya. Secara umum dapat dibedakan atas tiga macam :
1. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan
Pada bentuk ini, pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga hanya
pelayanan rawat jalan saja. Dokter yang menyelenggarakan praktek dokter keluarga
tersebut tidak melakukan pelayanan kunjungan dan perawatan pasien di rumah atau
pelayanan rawat inap di rumah sakit. Semua pasien yang membutuhkan pertolongan
diharuskan datang ke tempat praktek dokter keluarga. Jika kebetulan pasien tersebut
memerlukan pelayanan rawat inap, pasien tersebut dirujuk ke rumah sakit.
2. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien dirumah.
Pada bentuk ini, pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga
mencakup pelayanan rawat jalan serta pelayanan kunjungan dan perawatan pasien di
rumah. Pelayanan bentuk ini lazimnya dilaksanakan oleh dokter keluarga yang tidak
mempunyai akses dengan rumah sakit.
3. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien di rumah,
serta pelayanan rawat inap di rumah sakit.
Pada bentuk ini, pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga telah
mencakup pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien di rumah, serta
perawatan rawat inap di rumah sakit. Pelayanan bentuk ini lazimnya diselenggarakan
oleh dokter keluarga yang telah berhasil menjalin kerja sama dengan rumah sakit
terdekat dan rumah sakit tersebut memberi kesempatan kepada dokter keluarga untuk
merawat sendiri pasiennya di rumah sakit.
Menurut Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), standar pelayanan
dokter keluarga meliputi:
A. Standar pemeliharaan kesehatan di klinik
1. Standar pelayanan paripurna
Sifat paripurna pada kedokteran keluarga yaitu termasuk pemiliharaan dan
peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan kesehatan (curative), pencegahan
kecacatan (disability limitation), dan rehabilitasi setelah sakit (rehabilitation)dengan
memperlihatkan kemampuan sosial serta sesuai dengan mediko legal etika
kedokteran
Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang
Memiliki izin pelayanan dokter keluarga dan surat persetujuan tempat praktik
Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan pasien dan keluarganya
Pencegahan penyakit dan proteksi khusus
Deteksi dini terhadap penyakit dan melakukan pentalaksanaan yang tepat
terhadap pasien dan keluarganya
Kuratif medik
Melaksanakan pemulihan kesehatan dan pencegahan kecacatan pada strata
pelayanan tingkat pertama, termasuk kegawatdaruratan medik, atau perujukan
Rehabilitasi medik dan sosial pada pasien dana atau keluarganya
Setelah mengalami masalah kesehatan baik dari segi fisik, jiwa maupun sosial
Kemampuan sosial keluarga
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk memeprhatikan kondisi
sosial pasien dan keluarganya
2. Standar pelayanan medis (standard of medical care)
Pelayanan sebuah dokter keluarga harus sesuai dengan lege artis
Anamnesis
Dengan pendekatan patient centered approach dalam rangka memperoleh
keluhan utama pasien, kekhawatiran dan harapan pasien mengenai keluhannya
tersebut, serta memperoleh keterangan untuk dapat menegakkan diagnosis
Pemeriksaan fisik, penunjang serta diagnosis dan diagnosis banding
Melakukan secara diagnosis holistik
Konseling
Untuk membantu pasien dan keluarga menentukan pilihan terbaik
penatalaksanaan untuk pasien
Konsultasi
Saat diperlukan, dokter keluarga melakukan konsultasi ke dokter yang
dianggap lebih piawai dan atau berpengalaman.
2. Standar pelayanan bersinambung (standard of continuum care)
Pelayanan yang diberikan dokter keluarga merupakan pelayanan bersinambung yang
melaksanakan pelayanan kedokteran secara efektif efisien, proaktif dan terus
menerus demi kesehatan pasien
Rekam medik berkesinambung
Informasi riwayat kesehatan pasien sebelumnya pada saat datang sigunakan
untuk memaastikan bahwa penatalaksanaan yang diterapkan telah sesuai
Pelayanan efektif efisien
Pelayanan dokter keluarga menyelenggarakan pelayanan rawat jalan efektif
efisien bagi pasien, menjaga kualitas, sadar mutu dan biaya
Pendampingan
Saat dilaksanakan konsultasi dana atau rujukan, dokter keluarga menawarkan
kemudian melakasanakan pendampingan pasien, demi kepentingan pasien
Pelayanan proaktif
Pelayanan dokter keluarga menjaga kesinambungan
3. Standar pelayanan menyeluruh (standard of holistic of care)
Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat menyeluruh, yaiut peduli nahwa
pasien adalah seorang manusia seutuhnya yang terdiri dari fisik, mental, social dan
spiritual, serta berkehidupan di tengah lingkungan fisik dan sosialnya
Pasien adalah manusia seutuhnya
Pelayanan dokter keluarga memiliki system untuk memandang pasien sebagai
manusia yang seutuhnya
Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya
Pelyanan dokter keluarga memiliki sistem untuk memandang pasien sebagai
bagian dari keluarga pasien, dan memperhatikan bahwa keluarga pasien dapat
mempengaruhi dan/atau dipengaruhi oleh situasi dan kondisi kesehatan pasien.
Pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnya
Pelayanan dokter keluarga mendayagunakan segala sumber di sekitar
kehidupan pasien untuk meningkatkan keadaan kesehatan pasien dan
keluarganya.
4. Standar pelayanan terpadu (standard of integration of care)
Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat terpadu, selain merupkan
kemitraan antara dokter dengan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis, juga
merupakan kemitraan lintas program dengan berbagai institusi yang menunjang
pelayanan kedokteran baik dari formal maupun informal.
koordinator penatalaksanaan pasien kerja sama dengan dokter – pasien -
keluarga, maupun bersama antara dokter – pasien – dokter spesialis / rumah
sakit.
Mitra dokter pasien saat proses pentalaksanaan medis
Mitra lintas sektoral medik
Dokter keluarga bekerja sebahai mitra penyedia pelayanan kesehatan dengan
berbagai sektor pelayanan kesehatan formal di sekitarnya.
Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medik
Dokter keluarga memperdulikan dan memperhatikan kebutuhan dan perliaku
pasien dan kelaurganya sebagai masyarakat yang menggunakan berbagai
pelayanan kesehatan nonformal di sekitarnya.
B. Standar perilaku dalam praktik (standard of behaviour in practice)
1. Standar perilaku terhadap pasien
Dokter keluarga menyediakan kesempatan bagi pasien untuk menyampaikan
kekhawatiran dan masalah kesehatannya, serta memberikan kesempatan kepada
pasien untuk memperoleh penjelasan yang dibutuhkan guna dapat memutuskan
pemilihan penatalaksanaan yang akan dilaksanakannya.
Informasi memperoleh pelayanan
Dokter keluarga memberikan keterangan yang adekuat mengenai cara untuk
memperoleh pelayanan yang diinginkan
Masa konsultasi
Menyediakan waktu konsultasi untuk menjelaskan keluhan dan
keinginanannya
Informasi medik menyeluruh
Dokter keluarga memberikan informasi yang jelas kepada pasien mengenai
keadaan dan tindakan terhadap pasien, sehingga memungkin pasien dapat
memutuhkan tindakan yang akan dilakukan terhadapnya
Menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter
2. Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik (standard of partners relationship in
practive) Baik dengan klinik, tim, sejawat, pegawai klinik, pemimpin klinik
10. Bagaimana kewirausahaan yang berjalan dalam praktek pelayanan kedokteran
keluarga ?3
Jawab :
a. Kesiapan Mental
1. Percaya diri
2. Fokus pada sasaran
3. Bekerja keras dan Mengatasi risiko
4. Memahami semua aspek
b. Kesiapan Pengetahuan
1. What, Why, Where, When, How
c. Kesiapan Sumberdaya
1. Sumber Daya Manusia, Finansial, Fisik, Informasi dan Waktu
Proses menjadi wirausaha
a. Identifikasi dan evaluasi peluang
b. Pengembangan rencana bisnis
c. Penentuan sumber daya yg dibutuhkan
d. Pengelolaan perusahaan yg dibentuk
11. Apa yang dimaksud dengan ilmu kedokteran tradisional, alternatif dan
komplementer ?4
Jawab :
- Definisi Komplementer merupakan metode penyembuhan yang caranya berbeda dari pengobatan
konvensional di dunia kedokteran, yang mengandalkan obat kimia dan operasi, yangdapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan.
- alternatif adalah pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diperoleh
melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan dan efektifitas yang tinggi berlandaskan
ilmu pengetahuan biomedik tapi belum diterima dalam kedokteran konvensional
- kedokteran tradisional adalah pengobatan atau perawatan yang mengacu pada
pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dilakukan sesuai
dengan norma yang berlaku di masyarakat.
12. Bagaiman cara menetapkan keamanan obat-obatan tradisional?4
Jawab :
Obat tradisional mencakup jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka.
Perbedaan ketiga jenis obat tradisional ini adalah ada tidaknya data pendukung
terhadap manfaat obat, yaitu data empiris, data preklinik atau data klinik. Dan ketiga
jenis obat tersebut harus melalui standar penilaian yang dilakukan Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) sehingga khasiat dan keamanannya terjamin. Walaupun
hanya memiliki bukti empiris tetapi tetap ada prosedur penilaian seperti penerapan
cara pembuatan obat tradisional yang baik dan pemeriksaan terhadap kontaminasi
mikroba. Untuk menaikan derajat dari jamu menjadi obat herbal terstandar harus
dilakukan uji coba pada hewan, untuk memiliki data preklinik. Sedangkan untuk
menjadi fitofarmaka, harus memiliki bukti preklinik dan bukti klinik yaitu uji coba
pada manusia. Untuk melindungi masyarakat dari kerugian dan bahaya yang
ditimbulkan dari mengkonsumsi obat tradisional, perlu pengawasan mengenai obat
tradisional yang beredar dalam masyarakat agar tidak menggunakan bahan kimia yang
belum teruji keamanannya, terdaftar di BPOM, dan memenuhi persyaratan lain yang
telah ditetapkan oleh BPOM.
13. Apa saja resiko yang dapat terjadi dari pemakaian obat tradisional ?5
Jawab :
Beberapa jenis obat-obatan herbal dapat menimbulkan masalah serius bagi
pasien bedah, misalnya melalui peningkatan kecenderungan perdarahan. Anak-anak
dan ibu yang sedang menyusui juga termasuk kelompok yang rentan bagi penggunaan
obat-obatan, termasuk obat herbal, sehingga penggunaannya harus dilakukan dengan
ketat. Beberapa peneliti telah menunjukkan potensi obat-obatan herbal melukai organ-
organ tertentu, misalnya hati, kulit, sistem pencernaan, dan lain-lain.
Keputusan menggunakan obat herbal biasanya dilakukan bukan sebagai
bentuk penolakan terhadap obat sintetis atau obat pabrik, tetapi lebih merupakan suatu
keinginan masyarakat untuk menjaga kesehatan mereka sendiri secara mandiri dan
alami. Masyarakat juga yakin pengobatan alternatif dengan herbal selaras dengan
nilai-nilai filosofis yang ada di tengah masyarakat. Selain itu, ada keyakinan yang
memotivasi bahwa penggunaan sesuatu yang alami adalah aman. Hal ini agak
menyesatkan dan tidak sepenuhnya benar, karena obat herbal juga mengandung
berbagai senyawa kimia aktif yang dapat saja memiliki efek samping yang merugikan.
Efek samping ini dapat terjadi dalam beberapa cara, misalnya keracunan,
kontraindikasi dengan obat lain, dan lain-lain.
14. Bagaimana Edukasi masyarakat tentang pemanfaatan obat dari tanaman
sekitar ?6
Jawab :
Mengajak serta menumbuhkan rasa bahwa perlunya menanam tanaman obat
keluarga dengan memberikan informasi dan edukasi bahwa TOGA memilik banyak
sekali manfaat sebagai berikut. Salah satu fungsi Toga adalah sebagaisarana
untukmendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan
masyarakatyangantara lainmeliputi:
1.Upaya preventif (pencegahan)
2.Upaya promotif (meniungkatkan derajat kesehatan)
3.Upaya kuratif (penyembuhan penyakit) Selainfungsi diatas ada juga fungsi lainnya
yaitu:
a. Sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat yang
dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran misalnya lobak,
saledri, papaya dan lain-lain.
b. Sarana untuk pelestarian alam Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti
dengan upaya-upaya pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat alam itu
terutama tumbuh tumbuhan akan mengalami kepunahan.
c. Sarana penyebaran gerakan penghijauan. Untuk menghijaukan bukit-bukit yang
saat ini mengalami penggundulan, dapat dianjurkan penyebarluasan penanaman
tanaman obat yang berbentuk pohon-pahon misalnya pohon asam,pohon kedaung,
pohon trengguli dan lain-lain.
d. Sarana untuk pemertaan pendapatan Toga disamping berfungsi sebagai sarana
untuk menyediakan bahan obat bagi keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber
penghasilan bagi keluarga tersebut.
e. Sarana keindahan Dengan adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal ini
akan menghasilkan keindahan bagi orang/masyarakat yang ada di sekitarnya. Untuk
menghasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap tanamanyang di tanam
terutama yang ditanam dipekarangan rumah
15. Apa saja macam-macam pengobatan tradisional ?5
Jawab :
BENALU TEH
Nama daerah dan manca : benalu,pasilan,jisheng (Cina)
Kandungan :
Mengandung senyawa flavonoid berguna sebagai obat
anti kanker penghambat berkembang sel-sel kanker.
Khasiat :
Penghambat sel kanker
Meluruhkan air seni
Memperbesar pembuluh arteri jantung
Mencegah osteoporosis
Sebagai anti radang
* KELADI TIKUS
Nama daerah : keladi tikus
Kandungan :
Dalam balai penelitian di Malaysia. Keladi tikus terbukti mampu menghambat dan
mengobati penyakit kanker.
Khasiat :
Mengobati penyakit kanker
Mengatasi kista dan mioma
* MAHKOTA DEWA
Nama daerah dan manca : makuto dewo, makuto ratu,shian thao ( Cina)
Kandungan :
Mengandung senyawa lignan,tanin,flavonoid, saponin dan alkaloid.
Khasiat :
Menghambat sel kanker
Menghambat pertumbuhan sel leukeumia
Meningkatkan kekebalan tubuh dan stamina
Menurunkan asam urat
Mengobati diabetes
Menurunkan tekanan darah tinggi
Menurunkan kadar kolesterol
* PASAK BUMI
Nama daerah : pasak bumi,tongkat ali
Kandungan :
Mengandung beta-sitosterol (melebarkan pembuluh darah)
Khasiat :
Memperbaiki kadar testosteron pria
Mempelancar sirkulasi darah
Perangsang saraf pusat
* PEGAGAN
Nama daerah dan manca : daun kaki kuda, antanan,regedeg,pegaga,ji xue cao (Cina),
Indian Hydrocotyle (Inggris)
Kandungan :
Mengandung senyawa kimia asam
asiatat,betakarotine,karotenoid,kalium,natrium,magnesium
Khasiat :
Menurunkan tekanan darah
Mengobati stroke
Mengatasi peradangan ( radang paru paru,tenggorokan,lambung)
Mengobati bronchitis
* PURWOCENG
Nama daerah : suripandak,puwoceng
Kandungan :
Mengandung zat aktif limonene,asam kafeat,anisketon
Khasiat :
Perangsang gairah seksual
Meningkatkan stamina dan gairah semangat
* SAMBILOTO
Nama daerah dan manca : sambiloto,andiloto,takila,pokok cerita, chuan xin lien
(Cina), King of Bitter ( Inggris)
Kandungan :
Kalisum, asam miristat,betasitosterol,asam klorogenat,panikolin dan antrium
Khasiat :
Memperbaiki aliran darah penyakit jantung
Meningkatkan respirasi sel
Menurunkan demam
Mengobati penyakit HIV/AIDS
Mengobati radang usus
Mengobati kencing manis
Mengobati TBC
* TEMPUYUNG
Nama daerah : tempuyung, galibuk,lempung,jombang, rayana,niu she tou (Cina), sow
thistle (Inggris)
Kandungan :
Mengandung senyawa alfalaktuserol,beta laktuserol, flavonoid,manitol,kalium
Khasiat :
Mengobati batu ginjal
Mencegah radang usus buntu
Sebagai obat penurun panas
Mengobati pembengkakan
Mencegah rematik
Sebagai obat radang saluran kencing
* TEMULAWAK
Nama daerah dan manca : Temulawak, koneng gede
Kandungan :
Mengandung zat warna kuning ( curcuminoid) terdiri dari senyawa curcumin dan
monodesmetoksikurkumin
Mengandung 4-10 % minyak asiri
Khasiat :
Mencegah peradangan
Mengobati penyakit kuning
Memperkuat fungsi hati
Memulihkan kesehatan setelah melahirkan
Menurunkan kadar kolesterol
Mingkatkan nafsu makan
Meningkatkan produksi air susu ibu
Mengobati perut kembung
Mencegah rematik,pegel linu
Menurunkan kadar SGOT dan SGPT darah penderita Hepatitis B
* TEMU PUTIH
Nama daerah dan manca : Temu putih , zedoaire ( France)
Kandungan :
Mengandung zat asiri 1-1,5%
Mengandung tannin dan flavonoid
Khasiat :
Menghambat pertumbuhan sel kanker
Menghambat pertumbuhan sel leukeumia
Mengobati perut kembung
Menghilangkan bau mulut
* TEMU MANGGA
Nama daerah dan manca : temu mangga
Kandungan :
Mengandung minyak asiri, kurkumin, tanin,gula,dammar,protein toksis yang berguna
menghambat sel kanker
Khasiat :
Mencegah pertumbuhan sel kanker
Mengobati sakit perut
Mengecilkan rahim setelah melahirkan
Menguatkan syahwat
Menambah nafsu makan
Mengurangi lemak perut
Mengobati gatal-gatal pada vagina
Mengobati demam,kembung,masuk angin
16. Apa visi dan misi BPJS ?7,8
Jawab :
CAKUPAN SEMESTA 2019
Paling lambat 1 Januari 2019, seluruh penduduk Indonesia memiliki jaminan
kesehatan nasional untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan
perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya yang diselenggarakan
oleh BPJS Kesehatan yang handal, unggul dan terpercaya.
Misi BPJS Kesehatan :
1. Membangun kemitraan strategis dengan berbagai lembaga dan mendorong
partisipasi masyarakat dalam perluasan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN).
2. Menjalankan dan memantapkan sistem jaminan pelayanan kesehatan yang efektif,
efisien dan bermutu kepada peserta melalui kemitraan yang optimal dengan fasilitas
kesehatan.
3. Mengoptimalkan pengelolaan dana program jaminan sosial dan dana BPJS
Kesehatan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel untuk mendukung
kesinambungan program.
4. Membangun BPJS Kesehatan yang efektif berlandaskan prinsip-prinsip tata kelola
organisasi yang baik dan meningkatkan kompetensi pegawai untuk mencapai kinerja
unggul.
5. Mengimplementasikan dan mengembangkan sistem perencanaan dan evaluasi,
kajian, manajemen mutu dan manajemen risiko atas seluruh operasionalisasi BPJS
Kesehatan.
6. Mengembangkan dan memantapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
mendukung operasionalisasi BPJS Kesehatan
17. Apa manfaat BPJS ?7,8
Jawab :
Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan meliputi :
a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama, yaitu pelayanan kesehatan non spesialistik mencakup:
1. Administrasi pelayanan
2. Pelayanan promotif dan preventif
3. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medis
4. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif
5. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
6. Transfusi darah sesuai kebutuhan medis
7. Pemeriksaan penunjang diagnosis laboratorium tingkat pertama
8. Rawat inap tingkat pertama sesuai indikasi
b. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, yaitu pelayanan kesehatan mencakup:
1. Rawat jalan, meliputi:
a) Administrasi pelayanan
b) Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan sub spesialis
c) Tindakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medis
d) Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
e) Pelayanan alat kesehatan implant
f) Pelayanan penunjang diagnostic lanjutan sesuai dengan indikasi medis
g) Rehabilitasi medis
h) Pelayanan darah
i) Peayanan kedokteran forensik
j) Pelayanan jenazah di fasilitas kesehatan
2. Rawat Inap yang meliputi:
a) Perawatan inap non intensif
b) Perawatan inap di ruang intensif
c) Pelayanan kesehatan lain yang ditetapkan oleh Menteri
18. Apa saja prinsip penyelenggaran BPJS ?7,8
Jawab :
Terdapat sembilan prinsip penyelenggaraan BPJS Kesehatan (UU No. 24 Tahun 2011 Pasal 4), yaitu:
1. Kegotong-royongan
Prinsip kegotongroyongan adalah prinsip kebersamaan antar peserta dalam menanggung beban biaya Jaminan Sosial, yang diwujudkan dengan kewajiban setiap peserta membayar iuran sesuai dengan tingkat gaji, upah, atau penghasilannya.
2. Nirlaba
Prinsip nirlaba adalah prinsip pengelolaan usaha yang mengutamakan penggunaan hasil pengembangan dana untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh peserta.
3. Keterbukaan
Prinsip keterbukaan adalah prinsip mempermudah akses informasi yang lengkap, benar, dan jelas bagi setiap peserta.
4. Kehati-hatian
Prinsip kehati-hatian adalah prinsip pengelolaan dana secara cermat, teliti, aman, dan tertib.
5. Akuntabilitas
Prinsip akuntabilitas adalah prinsip pelaksanaan program dan pengelolaan keuangan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
6. Portabilitas
Prinsip portabilitas adalah prinsip memberikan jaminan yang berkelanjutan meskipun peserta berpindah pekerjaan atau tempat tinggal dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Kepesertaan bersifat wajib
Prinsip kepesertaan bersifat wajib adalah prinsip yang mengharuskan seluruh penduduk menjadi peserta Jaminan Sosial, yang dilaksanakan secara bertahap.
8. Dana amanat
Prinsip dana amanat adalah bahwa iuran dan hasil pengembangannya merupakan dana titipan dari peserta untuk digunakan sebesar-besarnya bagi kepentingan peserta Jaminan Sosial.
9. Hasil pengelolaan dana jaminan kesehatan dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besar kepentingan peserta.
19. Syarat dan ketentuan BPJS ?7,8
Jawab :
Syarat dan Ketentuan :
a. Pengguna Layanan Pendaftaran BPJS Kesehatan harus memiliki usia yang cukup
secara hukum untuk melaksanakan kewajiban hukum yang mengikat dari setiap
kewajiban apapun yang mungkin terjadi akibat penggunaan Layanan Pendaftaran
BPJS Kesehatan
b. Mengisi dan memberikan data dengan benar dan dapat dipertanggungjawabkan,
c. Mendaftarkan diri dan anggota keluarganya menjadi peserta BPJS Kesehatan.
d. Membayar iuran setiap bulan selambat-lambatnya tanggal 10 (sepuluh) setiap
bulan
e. Melaporkan perubahan status data peserta dan anggota keluarga, perubahan yang
dimaksud adalah perubahan fasilitas kesehatan, susunan keluarga/jumlah peserta, dan
anggota keluarga tambahan
f. Menjaga identitas peserta (Kartu BPJS Kesehatan atau e ID) agar tidak rusak,
hilang atau dimanfaat oleh orang yang tidak berhak
g. Melaporkan kehilangan dan kerusakan identitas peserta yang diterbitkan oleh BPJS
Kesehatan kepada BPJS Kesehatan
h. Menyetujui membayar iuran pertama paling cepat 14 (empat belas) hari kalender
dan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender setelah menerima virtual account
untuk mendapatkan hak dan manfaat jaminan kesehatan
i. Menyetujui mengulang proses pendaftaran apabila :
a. Belum melakukan pembayaran iuran pertama sampai dengan 30 (tiga
puluh) hari kalender sejak virtual account diterima; atau
b. Melakukan perubahan data setelah 14 (empat belas) hari kalender sejak
virtual account diterima dan belum melakukan pembayaran iuran pertama.
20. Apa saja syarat fasilitas kesehatan untuk bisa bekerja sama dengan BPJS?7,8
Jawab :
Syarat Fasilitas Fasilitas kesehatan tingkat pertama yang ingin bekerja sama
dengan BPJS Kesehatan harus dapat melayani: pelayanan kesehatan promotif,
pelayanan kesehatan preventif, pelayanan kesehatan kuratif, pelayanan kesehatan
rehabilitatif, pelayanan kebidanan, pelayanan kesehatan darurat medis, pelayanan
penunjang (laboratorium sederhana dan farmasi). Jika faskes tidak memiliki layanan
penunjang, maka wajib membangun jejaring dengn sarana penunjang tersebut.
Kelengkapan dokumen
a. Praktik dokter atau dokter gigi: Surat Ijin Praktik (SIP); Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP); Perjanjian kerja sama dengan laboratorium, apotek, dan jejaring lainnya;
Dokter Samsir
Epidemiologi
Puskesmas
Kesehatan Matra
Asuransi Kesehatan
BPJSPelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif
dan Komplementer
Praktek Dokter Keluarga
DefinisiJenisPerananRuang lingkup
JenisRuang lingkup
KarakteristikRuang lingkupPrinsip dan pelayanankewirausahaan
dan Surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan Jaminan
Kesehatan Nasional.
b. Puskesmas atau yang setara: Surat Ijin Operasional; Surat Ijin Praktik (SIP) bagi
dokter/dokter gigi, Surat Ijin Praktik Apoteker (SIPA) bagi Apoteker, dan Surat Ijin
Praktik atau Surat Ijin Kerja (SIP/SIK) bagi tenaga kesehatan lain; Perjanjian kerja
sama dengan jejaring, jika diperlukan; dan Surat pernyataan kesediaan mematuhi
ketentuan yang terkait dengan Jaminan Kesehatan Nasional.
c. Klinik Praktek atau yang setara: Surat Ijin Operasional; Surat Ijin Praktik (SIP)
bagi dokter/dokter gigi dan Surat Ijin Praktik atau Surat Ijin Kerja (SIP/SIK) bagi
tenaga kesehatan lain; Surat Ijin Praktik Apoteker (SIPA) bagi Apoteker dalam hal
klinik menyelenggarakan pelayanan kefarmasian; Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
badan; Perjanjian kerja sama dengan jejaring, jika diperlukan; dan Surat pernyataan
kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan Jaminan Kesehatan Nasional.
d. Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara: Surat Ijin Operasional; Surat Ijin
Praktik (SIP) tenaga kesehatan yang berpraktik; Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
badan; Perjanjian kerja sama dengan jejaring, jika diperlukan; dan Surat pernyataan
kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan Jaminan Kesehatan Nasional.
e. Persyaratan bagi praktik bidan dan/atau praktik perawat pada wilayah yang tidak
terdapat dokter: Surat Ijin Praktik (SIP); Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
Perjanjian kerja sama dengan dokter atau puskesmas pembinanya; dan Surat
pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan Jaminan Kesehatan
Nasional.
Mind Mapping
Daftar Pustaka
1. Epidemiologi. Diunduh pada 1 November 2015 dari URL http://www.fk.unand.ac.id
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2013 Tentang
KESEHATAN MATRA
3. Kedokteran Keluarga. Diunduh pada 1 November 2015 dari URL
http://www.ppjk.depkes.go.id/
4. Yuningsih, Rahmi. 2012. Pengobatan Tradisional di Unit Pelayanan Kesehatan. Vol IV
nomor 5, maret 2012
5. Obat Tradisional. Diunduh pada 2 November 2016 dari URL
http://www.academia.edu/5320556/Obat_Herbal_atau_Obat_Kimia
6. Tanaman Obat. Diunduh pada 1 November 2015 dari URL
https://datastudi.files.wordpress.com/2009/11/toga.pdf)
7. Jamkesmas. Diunduh pada 3 November 2015 dari URL
http:// www.jamkesindonesia.com
8. Halaman Resmi BPJS Kesehatan (Bpjs-kesehatan.go.id)
Top Related