PENGAWASANPENGAWASANK3-LISTRIKK3-LISTRIK
Nama : ADI PRAYITNOTempt, tgl lhr : Surabaya, 15 – 12 - 1955Status : Nikah (1 istri + 3 anak)Pekerjaan : Disnakertransduk Prov. Jatim
Jabatan : Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis Pes. Uap & BT , List. & Petir
Alamat kantor : Jl Dukuh Menanggal no. 124-126 Sby031-8292648, (fax) 031-8294447
Rumah : Pucangan VII/6 SurabayaTelp, 031-5023357;HP: [email protected]
Definisi K-3Definisi K-3Definisi K-3Definisi K-3
KeilmuanKeilmuanSuatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah mencegah kecelakaan, kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit, dllpenyakit, dll
FilosofiPemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan :
- tenaga kerja dan manusia pada umumnya, baik jasmani maupun rohani,
- hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera;
Etimologis:Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat dan agar setiap sumber produksi perlu dan digunakan secara aman dan efisien
Definisi Kecelakaan Definisi Kecelakaan KerjaKerja
Definisi Kecelakaan Definisi Kecelakaan KerjaKerja
Suatu Kejadian Tidak Direncanakan, Yang Datangnya Tiba-Tiba, Tidak Diketahui Sebelumnya, Yang Dapat Merusak/Meng ganggu Proses, (Termasuk Kebakaran, Pele dakan) Yang Dapat Mengakibatkan Adanya Korban, Baik Harta Benda Nyawa Seserang, Termasauk Penyakit Akibat Kerja
Dituntut profesional dan memiliki kompetensi :• memahami peraturan dan standar teknik K3 yang
luas, • ahli mengidentifikasi sumber bahaya dan• ahli menetapkan rekomendasi syarat K3 sesuai
standar
Dituntut profesional dan memiliki kompetensi :• memahami peraturan dan standar teknik K3 yang
luas, • ahli mengidentifikasi sumber bahaya dan• ahli menetapkan rekomendasi syarat K3 sesuai
standar
UNDANG UNDANGNO 1 TH 1970
KESELAMATAN KERJA
PASAL 51. PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI
KESELAMATAN KERJA DITUGASKAN MENJALANKAN PENGAWASAN LANGSUNG TERHADAP DITAATINYA UNDANG UNDANG INI DAN MEMBANTU PELAKSANAANYA
2. PEGAWAI PENGAWAS & AK3 DALAM MELAKSANAKAN UU INI DIATUR DENGAN PERATURAN PERUNDANGAN
PASAL 51. PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI
KESELAMATAN KERJA DITUGASKAN MENJALANKAN PENGAWASAN LANGSUNG TERHADAP DITAATINYA UNDANG UNDANG INI DAN MEMBANTU PELAKSANAANYA
2. PEGAWAI PENGAWAS & AK3 DALAM MELAKSANAKAN UU INI DIATUR DENGAN PERATURAN PERUNDANGAN
DASAR HUKUM K3DASAR HUKUM K3
Peraturan Peraturan PelaksanaanPelaksanaan
Peraturan KhususPeraturan Khusus PP; Per.Men ; PP; Per.Men ; SE;SE;
Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945
Pasal 35, 86, 87 Paragraf 5 UU Ketenagakerjaan
UU No.1 Tahun 1970
Sentuhan langsung adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal bertegangan
Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung adalah bahaya sentuhan pada adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara bagian konduktif yang secara normal tidak bertegangan, normal tidak bertegangan, menjadi bertegangan karena menjadi bertegangan karena terjadi kegagalan isolasiterjadi kegagalan isolasi
Arus Kejut LIstrikArus Kejut LIstrik
PENGARUH MEDAN LISTRIK DAN MEDAN MAGNET TERHADAP MANUSIA :
MEDAN LISTRIK DAN MEDAN MAGNET DI TEMPAT KERJA :
SUTR, SUTM, SUTT, SUTET MESIN PENDINGIN, MESIN KETIK ELEKTRONIK, MESIN PHOTO COPY MESIN LAS, ALAT KERJA KOMPUTER DAN PRINTERMESIN KOMPRESOR, DAN LAIN-LAIN
PENGARUH MEDAN LISTRIK DAN MEDAN MAGNET TERHADAP MANUSIA :
MEDAN LISTRIK DAN MEDAN MAGNET DI TEMPAT KERJA :
SUTR, SUTM, SUTT, SUTET MESIN PENDINGIN, MESIN KETIK ELEKTRONIK, MESIN PHOTO COPY MESIN LAS, ALAT KERJA KOMPUTER DAN PRINTERMESIN KOMPRESOR, DAN LAIN-LAIN
TAHANAN TUBUH DAN ANGGOTA TUBUH TAHANAN TUBUH DAN ANGGOTA TUBUH
NONO KONDISI BADANKONDISI BADAN TAHANANTAHANAN ARUS YANG ARUS YANG MENGALIRMENGALIR
11 TELINGA KE TELINGATELINGA KE TELINGA 100 0hm100 0hm 1200 mA1200 mA
22 KULIT BASAHKULIT BASAH 150 0hm150 0hm 800 Ma800 Ma
33 TANGAN KE KAKITANGAN KE KAKI 600 0hm600 0hm 120 Ma120 Ma
44 KULIT KULIT LEMBAB/KERINGLEMBAB/KERING
100 0hm100 0hm
/500.000 0hm/500.000 0hm
1,20 Ma1,20 Ma
PENGARUH ARUS LISTRIK PADA TUBUH MANUSIA
BESARNYA ARUS PENGARUH PADA TUBUH MANUSIA
BELUM DIRASAKAN PENGARUHNYA0 ……… 0,9 mA
BARU TERASA ADANYA ARUS LISTRIK0,9 ……… 1,2 mAMULAI TERASA SEAKAN-AKAN ADA YANG
MERAYAP DIDALAM TANGAN1,2 ……… 1,6 mA
TANGAN SAMPAI KESIKU MERASA KESEMUTAN 1,6 ……… 6,0 mA
TANGAN MULAI KAKU, RASA KESEMUTAN MAKIN BERTAMBAH6,0 ……… 8,0 mA
RASA SAKIT TIDAKTERTAHANKAN
PENGHANTAR MASIH DAPAT DILEPASKAN
DENGAN GAYA YANG BESAR SEKALI13 ……… 15,0 mA
OTOT TIDAK SANGGUP LAGI MELEPASKAN PENGHANTAR15 ……… 20,0 mA
DAPAT MENGAKIBATKAN KERUSAKAN PADA TUBUH MANUSIA20 ……… 50,0 mA
BATAS ARUS YANG DAPAT MENYEBABKAN KEMATIAN50 ……… 100,0 mA
Doc:Anton/03/04/ags
DENYUT JANTUNG YANG TERSENGAT LISTRIK
DENYUT JANTUNG YANG TERSENGAT LISTRIK
KEADAAN NORMAL TERKENA SENGATAN LISTRIK
DENYUT NORMAL :
80 KALI PER MENIT ---> DIPERINTAHKAN 100KALI PER DETIK
PHASA/+PHASA/+
NOLNOL
Tegangan dan arus listrik Tegangan dan arus listrik yang berbahaya dan dapat yang berbahaya dan dapat menimbulkan kecelakaan menimbulkan kecelakaan bila terjadi prinsip bila terjadi prinsip rangkaian tertutup dan rangkaian tertutup dan manusia menjadi manusia menjadi penghantar/konduktorpenghantar/konduktor
Tegangan dan arus listrik Tegangan dan arus listrik tidak akan mengalir tidak akan mengalir apabila prinsip rangkaian apabila prinsip rangkaian terbuka atau manusia terbuka atau manusia memakai APD (sepatu) memakai APD (sepatu) sebagai bahan isolator sebagai bahan isolator terhadap bumi (massa)terhadap bumi (massa)
Data kec. listrik (PLN) 95-99.
Jumlah kasus 1.458 kasus kecelakaan
Korban tewas 818 orang
karyawan 183 orang &
masyarakat 635 orang
Luka serius 476 orang$ Kasus kebakaran 741 kasus$ Gangguan teknis 2720 kasus$ Kerugian Rp. 25.5 milyar
Pembebanan lebih Sambungan tidak sempurna Perlengkapan tidak standar Pembatas arus tidak sesuai Kebocoran isolasi Listrik statik Sambaran petir
Isolasi kawat inti yang luka/bocor akibat tekanan Isolasi kawat inti yang luka/bocor akibat tekanan kemaniskemanis
nextprevious
KetenagalistrikanKetenagalistrikan
TM
/
TR
G
Tempat kerja Bukan tempat kerja
TT
/
TE
TM
Kebijakan nasionaldalam hal upaya menjamintempat kerja yang Aman dan lingkungan yang Sehat
Kebijakan nasionaldalam hal penyediaan tenaga listrik(pengusahaan)yang Andal, Aman danAkrap lingkungan
� UU NAKER
o Perlin Normatif
o K3
o TKA / TKI
TANGGUNG JAWAB KEGIATAN PENGAWASAN ATAUPEKERJAAN DAN PELAKSANAAN USAHA KETENAGALISTRIKAN
Terhadap ditaainya PERUNDANG UNDANGAN YG BERLAKU
US
AH
A
KE
TE
NA
GA
LIS
TR
IKA
N
US
AH
A
KE
TE
NA
GA
LIS
TR
IKA
N � DEP. BID LISTRIK
o Dep ESDM
DAN
� DEP LAIN YANG
TERKAIT
o Depnakertrans
o Depdagri/Otoda
o Kem Ling. Hidup
o Inst Lain sesuai
bidangnya
� DEP. BID LISTRIK
o Dep ESDM
DAN
� DEP LAIN YANG
TERKAIT
o Depnakertrans
o Depdagri/Otoda
o Kem Ling. Hidup
o Inst Lain sesuai
bidangnya
Instansi
� UU KELISTRIKAN o Tupoksi LPE
� UU Ling Hidup
� UU Lain
Dasar hukum :U
nd
an
g u
nd
an
g N
o 1
tah
un
1970
Kesela
mata
n K
erj
a
Pasal 2 ayat (2) huruf q(Ruang lingkup)
Setiap tempat dimana listrik dibangkitkan, ditransmisikan, dibagi-bagikan, disalurkan dan digunakan
Dasar hukum :U
nd
an
g u
nd
an
g N
o 1
tah
un
1970
Kesela
mata
n K
erj
a Pasal 3 ayat (1) huruf q (Objective)
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk: q. mencegah terkena aliran listrik
berbahaya
Tujuan K3 Listrik 1. Menjamin kehandalan instalasi listrik
sesuai tujuan penggunaannya.2. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik
bahaya sentuhan langsung
bahaya sentuhan tidak langsung
bahaya kebakaran
1. Zaman Sebelum Merdeka- VR 1910 STBL No. 406- Pert Khusus B tentang pemberlakuan AVE 1938 (AVE diterjemahkan menjadi PUIL 1964)
History K3 Listrik
Diselenggarakan Oleh Jawatan Inspeksi Keselamatan Kerja waktu itu
2. Zaman Merdeka- UU No. 14 Th 1969
- UU No. 1 Th 1970 (UU KK)- Kepmenaker No. 75/2002 (PUIL 2000)- Permenaker No. 02/1989 (K3 Petir)- Permenaker No. 03/1999 ( K3 Lift)- SK Dirjen Binawas No. 407/1999 (Teknisi Lift)- SK Dirjen Binawas No. 311/2002 (Teknisi Listrik)
History K3 Listrik
digantikan dgn UU No. 13 Th 2003 tentang Ke-TK-an)
STANDAR K3 LISTRIK DI INDONESIA
Peraturan Peraturan KHUSUS BKHUSUS B Peraturan Peraturan
Khusus BKhusus B Peraturan Peraturan 04/7804/78
Peraturan Peraturan 04/8804/88
Keputusan Menteri Tenaga Kerja
RI
No Kep 75/Men/2002
Pemberlakuan PUIL 2000
Keputusan Menteri Tenaga Kerja
RI
No Kep 75/Men/2002
Pemberlakuan PUIL 2000
Dasar hukum :U
nd
an
g u
nd
an
g N
o 1
tah
un
1970
Kesela
mata
n K
erj
a
wajib
RUANG RUANG LINGKUPLINGKUP RUANG RUANG LINGKUPLINGKUP
Tegangan sentuh yang berbahaya: > 50 V a.b. di ruang
normal, > 25 V a.b. di ruangan lembab Daya > 100 Watt
Tidak mengatur persyaratan inst. Tidak mengatur persyaratan inst. listrik di :listrik di :
- Telekomunikasi, kereta listrik, pesawat Telekomunikasi, kereta listrik, pesawat terbang, kapal lautterbang, kapal laut
- Tambang bawah tanahTambang bawah tanah
Tidak mengatur persyaratan inst. Tidak mengatur persyaratan inst. listrik di :listrik di :
- Telekomunikasi, kereta listrik, pesawat Telekomunikasi, kereta listrik, pesawat terbang, kapal lautterbang, kapal laut
- Tambang bawah tanahTambang bawah tanah
Bagian 1 : Bagian 1 : Pendahuluan (Ruang lingkup & Pendahuluan (Ruang lingkup &
acuan)acuan)
Bagian 2 :Bagian 2 : Persyaratan DasarPersyaratan Dasar
Bagian 3 :Bagian 3 : Proteksi K3/ Sentuh langsung, sentuh Proteksi K3/ Sentuh langsung, sentuh
tidak tidak langsung, & kebakaranlangsung, & kebakaran
Bagian 4 :Bagian 4 : Perancangan instalasi listrikPerancangan instalasi listrik
Bagian 5 :Bagian 5 : Perlengkapan listrikPerlengkapan listrik
Bagian 6 :Bagian 6 : PHB & KomponennyaPHB & Komponennya
Bagian 7 :Bagian 7 : Penghantar dan pemasangannyaPenghantar dan pemasangannya
Bagian 8 :Bagian 8 : Ruangan khususRuangan khusus
Bagian 9 :Bagian 9 : Pengusahaan instalasi listrikPengusahaan instalasi listrik
Bagian 1 : Bagian 1 : Pendahuluan (Ruang lingkup & Pendahuluan (Ruang lingkup &
acuan)acuan)
Bagian 2 :Bagian 2 : Persyaratan DasarPersyaratan Dasar
Bagian 3 :Bagian 3 : Proteksi K3/ Sentuh langsung, sentuh Proteksi K3/ Sentuh langsung, sentuh
tidak tidak langsung, & kebakaranlangsung, & kebakaran
Bagian 4 :Bagian 4 : Perancangan instalasi listrikPerancangan instalasi listrik
Bagian 5 :Bagian 5 : Perlengkapan listrikPerlengkapan listrik
Bagian 6 :Bagian 6 : PHB & KomponennyaPHB & Komponennya
Bagian 7 :Bagian 7 : Penghantar dan pemasangannyaPenghantar dan pemasangannya
Bagian 8 :Bagian 8 : Ruangan khususRuangan khusus
Bagian 9 :Bagian 9 : Pengusahaan instalasi listrikPengusahaan instalasi listrik
Proteksi dari kejut listrik Proteksi dari kejut listrik Proteksi dari efek thermalProteksi dari efek thermal Proteksi dari arus lebihProteksi dari arus lebih Proteksi dari tegangan lebih akibat Proteksi dari tegangan lebih akibat
petirpetir Proteksi dari tegangan kurangProteksi dari tegangan kurang Pemisahan dan penyakelaranPemisahan dan penyakelaran
SISTEM PROTEKSI UNTUK SISTEM PROTEKSI UNTUK KESELAMATANKESELAMATAN
(BAB III)(BAB III)
SISTEM PROTEKSI UNTUK SISTEM PROTEKSI UNTUK KESELAMATANKESELAMATAN
(BAB III)(BAB III)
KOMPETENSI SDM BIDANG LISTRIK
1.KETEKNIKAN2.KESELAMATAN
KERJA
Bagian 9.5.3.2 : Orang yang mengawasi pemasangan
instalasi listrikBagian 9.5.3.1 : Orang yang diberi tanggung jawab, perancangan, pema sangan, pemeriksaan, dan pe ngujian inst. Listrik, harus me mahami K3 dan memiliki ijin
kerja.Bagian 9.10.4. : Pengusahaan listrik > 200 kVA harus memiliki organisasi yang bertanggjawab secara khusus
Bagian 9
Pengusahaan Instalasi Listrik
TEKNISI LISTRIK : PELAKSANA PELAYANAN, PEMELIHARAAN
PENYELIA K3 LISTRIK: PENGAWAS PEKERJAAN PEMASANGAN, PEMELIHARAAN, PERBAIKAN
AHLI K3 LISTRIK : MENILAI RANCANGAN;RIKSA UJI
KOMPETENSI SDM BIDANG LISTRIK
Jenis Sertifikasi Kompetensi Personel1. Bidang K3 Listrik (311/M/2002)
- Ahli K3 Listrik / Petir- Teknisi K3 Listrik / Petir
2. Sertifikat Bidang Teknisi Lift (407/M/99)
• PENYELIA PEMASANGANMengawasi pelaksanaan pekerjaan Proyek pemasangan
• TEKNISI (Ajustment)Melaksanakan Comissioning,
• TEKNISI PEMELIHARAANMerawat dan memperbaiki lift
• PENYELIA OPERASI LIFTMengawasi kelaikan operasi lift
Pengurus Wajib Membentuk Organisasi K3 dan Menyiapkan
Personilnya
Proteksi bahayaProteksi bahaya
Sentuhan langsungSentuhan langsung
Proteksi bahayaProteksi bahaya
Sentuhan langsungSentuhan langsung
Metoda :Metoda :
2.2. Penghalang atau SelungkupPenghalang atau Selungkup1.1. Isolasi bagian aktifIsolasi bagian aktif
3.3. RintanganRintangan4.4. Jarak aman atau diluar jangkauanJarak aman atau diluar jangkauan5.5. Gawai proteksi arus sisaGawai proteksi arus sisa6.6. Isolasi lantai kerja.Isolasi lantai kerja.
S
2,50 m
0,75 m
1,25
m
S
1,25 m
Batas jangkauan tangan
PROTEKSI BAHAYAPROTEKSI BAHAYA
““JARAK AMAN”JARAK AMAN”
Jarak aman atau diluar jangkauanJarak aman atau diluar jangkauanTegangan kVTegangan kV Jarak cmJarak cm
11 50501212 60602020 75757070 100100150150 125125220220 160160500500 300300
ISOLASI LANTAI KERJA
SISTEM PENGAMANAN
SENTUHAN LANGSUNG SENTUHAN LANGSUNG berhubungan dengan:berhubungan dengan:
• Tidak TahuTidak Tahu• Tidak Ada PeringatanTidak Ada Peringatan• Tidak MengertiTidak Mengerti• Ada KerusakanAda Kerusakan• Instalasi SalahInstalasi Salah• Prosedur Tidak DiikutiProsedur Tidak Diikuti• Tidak BerwenangTidak Berwenang• Kondisi Mental Yang Tidak Kondisi Mental Yang Tidak
MendukungMendukung
Proteksi bahayaProteksi bahaya
Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung
Proteksi bahayaProteksi bahaya
Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung
1.1. Sistem TT atau Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)Pembumian Pengaman (PP)
2.2. Sistem IT atauSistem IT atau Hantaran pengaman (HP)Hantaran pengaman (HP)
3.3. Sistem TN atauSistem TN atauPembumian Netral Pembumian Netral
Pengaman (PNP)Pengaman (PNP)
Proteksi bahayaProteksi bahaya
Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung
Proteksi bahayaProteksi bahaya
Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung
Proteksi bahayaProteksi bahaya
Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung
Proteksi bahayaProteksi bahaya
Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung
1.1. Sistem TT atau Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)Pembumian Pengaman (PP)
Proteksi bahayaProteksi bahaya
Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung
Proteksi bahayaProteksi bahaya
Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung
L1
L2
L3
N
PE
Bila terjadi kegagalan
isolasi, teganan suplai
akan terputus karena alat
proteksi bekerja otomatik
1. Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)
Membumikan titik netral
di sumbernya dan
membumikan pada BKT
instalasi dan BKT
perlengkapan listrik.
SISTEM PEMBUMIAN PENGAMAN / TT
L1L2L3N
SATU FASE TIGA FASE
Proteksi bahayaProteksi bahaya
Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung
Proteksi bahayaProteksi bahaya
Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung
2.2. Sistem IT atauSistem IT atau Hantaran pengaman (HP)Hantaran pengaman (HP)
Proteksi bahayaProteksi bahaya
Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung
Proteksi bahayaProteksi bahaya
Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung
2.2. Sistem IT atau Hantaran pengaman Sistem IT atau Hantaran pengaman (HP)(HP) Tujuan pembumian :Tujuan pembumian :
Bila terjadi arus bacor atau hubung Bila terjadi arus bacor atau hubung singkat, arus akan tersalur ke bumi melalui singkat, arus akan tersalur ke bumi melalui penghantar pengaman sehingga arus penghantar pengaman sehingga arus meningkat dan pengaman akan terputus secara meningkat dan pengaman akan terputus secara otomatik otomatik
Fasa tunggal 3 kawatPenghantar Aktif
Penghantar Nol/NetralHantaran pengaman
SISTEM HANTARAN PENGAMAN/ITL1/RL2/SL3/T
NPE
Proteksi bahayaProteksi bahaya
Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung
Proteksi bahayaProteksi bahaya
Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung
3.3. Sistem TN atauSistem TN atauPembumian Netral Pembumian Netral
Pengaman (PNP)Pengaman (PNP)
Proteksi bahayaProteksi bahaya
Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung
Proteksi bahayaProteksi bahaya
Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung
3.3. Sistem TN atauSistem TN atauPembumian Netral Pengaman Pembumian Netral Pengaman
(PNP)(PNP)
3.3. Sistem TN atauSistem TN atauPembumian Netral Pengaman Pembumian Netral Pengaman
(PNP)(PNP)
Nol &Ground
dihubungkan
Fasa tunggal 3 kawat
SISTEM PEMBUMIAN NETRAL PENGAMAN/TNL1L2L3
N/PE
SENTUHANSENTUHAN TIDAK TIDAK LANGSUNG LANGSUNG berhubungan dengan:berhubungan dengan:
• Tidak TahuTidak Tahu• Tidak Tidak SengajaSengaja• Tidak MengertiTidak Mengerti/tidak ahli/tidak ahli• Tidak berwenangTidak berwenang• Keadaan gelapKeadaan gelap• Posisi kerja tidak amanPosisi kerja tidak aman• Kondisi mental tidak mendukungKondisi mental tidak mendukung• Perilaku tidak sesuai dengan Perilaku tidak sesuai dengan
pekerjaanpekerjaan
Penampang fisik
0,8 meter
≥ 1 meter ≥ 1 meter ≥ 1 meter
KubikelTM
(PHB – TB)
KabelTrayTM
Trafo PHB TR(RAK TR)
SKTM
Pembumian Plate CU 2 x 20 mm2 atau CU 1 x 50 mm2
CU 3 x 2 x 1 x 240 mm2 + 1 x 240 mm2
CU 3 x 1 x 25 mm2 3 x 1 x 35 mm2
Bangunan dalam PHB harus terbuat dari bahan tidak dapat terbakar
0,75 m
0,75 m
1,5 m
0,75 mPHB PHB
1,5 m1,5 m
INSTALASI GI SISI 20kV, JENIS KUBIKEL
INSTALASI GARDU BETONINSTALASI GARDU BETON
- 51 -
BEBAN JURUSAN PADA RAK TEGANGAN RENDAH (TR)
Contoh :Penggunaan elektroda batang pada gardu distribusi :• Memakai elektroda dengan kedalaman 3-6 meter.• Jarak tanam minimal 2 meter atau sejarak 1 x
panjang elektroda.• Pada terminal keluar harus diberi bak kontrol untuk
melakukan pengukuran tahanan tanah.
Bangunan Gardu
Elektroda Pembumian
Bak kontrol20 cm x 20 cm
D = 3 – 6 meter
M
PENGAMAN HUBUNG PENDEK
KELENGKAPAN PENGAMAN SIRKIT MOTOR PUIL 2000 Ayat 5.5.1.3
KELENGKAPAN PENGAMAN SIRKIT MOTOR PUIL 2000 Ayat 5.5.1.3
SARANA PEMUTUS
PENGAMAN BEBAN LEBIH
KENDALI
PENGAMAN HUBUNG PENDEK
PENGAMAN HUBUNG PENDEK
PENGAMAN HUBUNG PENDEK
PENGAMAN HUBUNG PENDEK
PENGAMAN HUBUNG PENDEK
1 2 3
4
MOTOR SANGKARIn.1 = 42 A MOTOR SEREMPAK
In.2 = 54 A
MOTOR ROTOR LILITIn.3 = 68 A
MOTOR ROTOR LILITIn.4 = 68 A
SETELAN MAK 2,5 In 1= 105A
1,5 In 3= 102A
2 In2= 108A
1,5 In= 102A
KHA. MIN.1.25 In
KHA. MIN.1.25 (68) + 42 + 54 =
181 A
SETELAN MAK108 + 42 + 68 = 218A
SETELAN MAK218 + 68 = 286 A
PENGAMAN HUBUNG SINGKAT PUIL 2000 Ayat 556
PENGAMAN HUBUNG SINGKAT PUIL 2000 Ayat 556
KEMAMPUAN HANTAR ARUSKEMAMPUAN HANTAR ARUS
KHA kabel listrik ditentukan oleh jenis bahan konduktornya dan ukuran penampangnya
(Periksa tabel PUIL)
SYARAT K3
KHA : MIN 1,25 X I nominal
PANEL R-S R-T T-S R-N R-G S-N S-G T-N T-G N-G
P1- P1.1
p1-P1.2
P1-P1.3
P1.P1.4
P1.P1.5
P1-P1.6
RESISTAN ISOLASI
1000 Ohm /Volt (diruang normal) 100 Ohm / Volt (diruang lembab)
KARAKTERISTIK PENGAMANHUBUNG PENDEK, TERBUKABILA MERASAKAN 600% InDALAM WAKTU 20 - 50 DETIK
KELENGKAPAN SIRKIT MOTORPOMPA KEBAKARAN
KELENGKAPAN SIRKIT MOTORPOMPA KEBAKARAN
BILA SUPLAI LISTRIKTERPUTUS HARUS ADA INDIKASI ALARM
TIDAK PERLUPENGAMAN BEBAN LEBIH
KENDALI
• JENIS KABEL FRC• DARI SISI IN COMING • SEBELUM SAKELAR UTAMA
Klasifikasi :Kelompok 1 : Instalasi untuk Utilitas bangunan, bila
terputus tidak berpengruh langsung terhadap pasien
Kelompok 1 E : Instalasi listrik untuk intalasi medik, yang berfungsi langsung dengan penderita, bila terputus dari dalam tempo kurang 10 detik harus segera mendapat catu daya pengganti khusus (CDPK)
Kelompok 2 E : Instalasi listrik untuk intalasi medik berfungsi langsung dengan penderita, bila terputus harus langsung mendapat catu daya pengganti khusus (CDPK)
REF. K3 LISTRIK DI RUMAH SAKITPUIL-2000FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Sumber Normal
SumberEmergency
Baterai atauMotor Generator
RUANG KELOMPOK 1
RUANG KELOMPOK 1E
RUANG KELOMPOK 2E
G
< 10 dt < 0,5 dt
Sistem distribusi listrik di rumah sakit
1 HYDRANT2 SPRINGKLER3 LIFT4 PRESSURIZED
FAN5 EMERGENCY6 MDB
G
MDB
123456. Spare
Suplai daya listrik untuksarana keselamatantidak beleh terganggupada kondisi apapun
GENERATOR
Ref. PUIL 2000 (5.5.1.1.)
a. nama pabrik pembuatb. tegangan pengenalc. arus beban pengenald. daya pengenale. freq, Jumlah fase, f. rpmg. suhu lingkungan > kenaikan suhuh. klas isolasiI. teg. kerja dan arus beban penuhj. lilitank. daur kerja
Tanda Pengenal (Plat nama)
GENERATOR (PEMBANGKIT LISTRIK)
Ref. PUIL 2000 (5.5.1.1.)
a. Pada saat beban dimasukan, teg turun mak 25% dan pulih 0,5 detikb. Kapasitas bahan bakar untuk 8 jamc. Pipa saluran bahan bakar harus terlindung dari panas dan mekanisd. Pipa saluran gas buang harus disalut shg suhu mak 70o Ce. Pelepasan gas buang pada sebelah sisih udara masuk f. Sistem pendinginan harus terjaming. Pondasi harus dirancang dengan perdam getaran mesinh. Harus dipasang tanda peringatan
PENGGERAK MULA G BEBAN
GENERATOR
Ref. PUIL 2000 (5.6)
1. Harus diproteksi thd arus lebih2. Mak 150 % > I beban penuh3. Penghantar 115% > I beban penuh
G
Instalasi listrik Ketel Instalasi listrik Ketel UapUap
Alat penerangan dan alat listrik lainya Alat penerangan dan alat listrik lainya tidak diijinkan menggunakan tegangan tidak diijinkan menggunakan tegangan lebih dari 50 Voltlebih dari 50 Volt
Jika digunakan kabel fleksibel harus Jika digunakan kabel fleksibel harus berselubung karet atau berperisai logam berselubung karet atau berperisai logam fleksibel.fleksibel.
Bila diperlukan tegangan lebih dari 50 V, Bila diperlukan tegangan lebih dari 50 V, maka bagian logam dari ketel uap harus maka bagian logam dari ketel uap harus dibumikandibumikan
Jenis kabel yang digunakan harus Jenis kabel yang digunakan harus berselubung karet dan berperisai logamberselubung karet dan berperisai logam
PUIL 2000Psl. 8.12
Gbr Rencan
a
Prosedur Sertifikasi Alat / Instalasi
Pasang(Instal)
Dipakai/Digunaka
nAman
Terkendali
Riksa Uji Berkala
Riksa/Uji
Commissioning
Commissioni
ng
Pengesahan Gbr
Rencana
Pengesahan
Pemakaian
1. Sertifikat Pengesahan Alat / Instalasi- Pembuatan- Pemasangan- Pemakaian
2. Sertifikasi, Lisensi, Kompetensi Personil3. SKP Lembaga K3 (Perencana,
pemasang, Riksa-uji, Pembinaan)
Jenis Sertifikasi K3 Bidang Listrik
A. Sertifikasi Alat / Instalasi1. Listrik
- Pengesahan Pembuatan Alat / Bahan- Pengesahan Pemasangan Instalasi- Sertifikat Penggunaan Alat / Instalasi
2. Penyalur Petir- Pengesahan Pembuatan Alat / Bahan- Pengesahan Pemasangan Instalasi- Sertifikat Penggunaan Alat / Instalasi
3. Pesawat Lift- Pengesahan Pembuatan Alat / Bahan- Pengesahan Pemasangan Instalasi- Sertifikat Penggunaan Alat / Instalasi
Jenis Sertifikasi / Perijinan K3 Listrik
B. Jenis Sertifikasi Kompetensi Personel1. Bidang K3 Listrik (311/M/2002)
- Ahli K3 Listrik / Petir- Teknisi K3 Listrik / Petir
2. Sertifikat Bidang Teknisi Lift (407/M/99)
• PENYELIA PEMASANGANMengawasi pelaksanaan pekerjaan Proyek pemasangan
• TEKNISI (Ajustment)Melaksanakan Comissioning,
• TEKNISI PEMELIHARAANMerawat dan memperbaiki lift
• PENYELIA OPERASI LIFTMengawasi kelaikan operasi lift
Pengurus Wajib Membentuk Organisasi K3 PK dan Menyiapkan
Personilnya
1. Administratif- Permohonan Bermaterai- Gbr Rencana- Sertifikat Teknis- Badan Pelaksana- Dll
2. Teknis- Riksa Uji Administratif- Riksa Uji Visual
3. Sertifikat / Ijin / Pengesahan
Persyaratan Teknis Sertifikasi Alat / Instalasi
Proses pengesahan gambar ins. Proses pengesahan gambar ins. listriklistrik
Dokumen perencanaan listrikDokumen perencanaan listrik
1. Peta lokasi1. Peta lokasi
2 Gambar instalasi2 Gambar instalasi
- Lay out perlengkapan dan- Lay out perlengkapan dan
peralatan listrikperalatan listrik
- Rangkaian peralatan dan - Rangkaian peralatan dan
pengendalinyapengendalinya
3. Diagram garis tunggal3. Diagram garis tunggal
4. Gambar rinci4. Gambar rinci
5. Perhitungan beban5. Perhitungan beban
6. Tabel bahan6. Tabel bahan
7. Ukuran teknis7. Ukuran teknis
- Sepesifikasi & cara - Sepesifikasi & cara pasangpasang
- Cara menguji- Cara menguji
- Jadwal waktu- Jadwal waktu
Berkas perencanaan.
Analisis:Berdasarkan SNI 04-225-2000oleh pegawai pengawas
Memenuhi syarat
Ya
PENGESAHAN GAMBARSetuju dipasang.
Tidak
Commissioning.
Rekomendasi.
Rekomendasi.
K3 PETIR
Sasaran
OBYEK YANG TERTINGGI
Arus : 5.000 ~ 200.000 A Panas: 30.000 oC
AWAN KE AWAN
AWAN KE BUMI
KERUSAKAKERUSAKAN N
• THERMITHERMIS, S,
• ELEKTRIELEKTRISS
• MEKANIMEKANISS,
KERUSAKAKERUSAKAN N
• THERMITHERMIS, S,
• ELEKTRIELEKTRISS
• MEKANIMEKANISS,
KORBAN / PENYEBABKORBAN / PENYEBAB
KONSUMENKONSUMEN PEKERJA LISTRIKPEKERJA LISTRIK
M A N U S I A
Prosedur kerja salah Tidak mengikuti prosedur Alat kerja salah Instalasi/alat rusak Tidak Ahli Ruangan sempit Lingkungan tidak baik Mental tidak siap Tidak disiplin Lain-lain Banyak penyebab
Tidak mengerti bahaya Tidak tahu Tidak ada peringatan Instalasi rusak Salah alat Dll.
KORBAN / PENYEBABKORBAN / PENYEBAB
KERUSAKAN ALATKERUSAKAN ALAT KERUSAKAN INSTALASIKERUSAKAN INSTALASI
Perencanaan salah Pemasangan salah Pemeliharaan kurang Pemakaian tidak sesuai Diubah oleh yang
bukan Ahli Lingkungan Tidak
Sesuai/Asam, lembab dll
Tidak sesuai dengan instalasi
Tegangan tidak sesuai Temperatur tidak sesuai Spesifikasi tidak sesuai Alat tidak sesuai
standar/mutu rendah Beban tidak sesuai Pemeliharaan kurang Dll.
BAHAYA SAMBARAN BAHAYA SAMBARAN PETIRPETIR
BAHAYA SAMBARAN BAHAYA SAMBARAN PETIRPETIR
SAMBARAN SAMBARAN LANGSUNGLANGSUNG
..SAMBARAN TIDAK
LANGSUNG
Ref1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989 tentang instalasi penyalur petir Berlaku untuk sistem proteksi eksternal / proteksi bahaya sambaran langsung
2. SNI 04- 0225 2000 (PUIL 2000) Sebagai rujukan untuk sistem proteksi internal / proteksi bahaya sambaran tidak langsunglangsung
Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi syarat dapat mengundang bahaya
KONSEP PROTEKSI BAHAYA SAMBARAN PETIR
KONSEP PROTEKSI BAHAYA SAMBARAN PETIR
PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNGDengan memasang instalasi penyalur petir padabangunanJenis instalasi :- Sistem Franklin- Sistem Sangkar Faraday - Sistem Elektro statik
PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNGDengan melengkapi peralatan penyama teganganpada jaringan instalasi listrik (Arrester)
INSTALASI PENYALUR PETIR INSTALASI PENYALUR PETIR PERMENAKER PER-02 MEN/1989PERMENAKER PER-02 MEN/1989
INSTALASI PENYALUR PETIR INSTALASI PENYALUR PETIR PERMENAKER PER-02 MEN/1989PERMENAKER PER-02 MEN/1989
PENERIMA(AIR TERMINAL)
PENERIMA(AIR TERMINAL)
HANTARAN PEMBUMIAN(GROUNDING)
HANTARAN PEMBUMIAN(GROUNDING)
HANTARAN PENURUNAN(DOWN CONDUCTOR)
HANTARAN PENURUNAN(DOWN CONDUCTOR)
SISTEM FRANKLIN BAGIAN BAGIAN PENTING
Sudut perlindungan112 o
Resistan pembumianmak 5 ohm
Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi syarat dapat mengundang bahaya
Grounding tidak sempurna
Berbahaya
Pengawasan K3 Instalasi Penyalur Petir
Pengawasan K3 Instalasi Penyalur Petir
++++++++++++++++
+++++++- - - - - - -- - - - - - - - - - -
PERMENAKERNo. PER 02/MEN/1989TentangInstalasi Penyalur Petir
Ruang lingkup :Sistem eksternal
Jenis : konvensi onal & elektrostatik
PERMENAKERNo. PER 02/MEN/1989TentangInstalasi Penyalur Petir
Ruang lingkup :Sistem eksternal
Jenis : konvensi onal & elektrostatik
PENERIMA (AIR TEMINAL/ROD)PENERIMA (AIR TEMINAL/ROD)
1.1. DIPASANG DIBAGIAN YANG DIPERKIRAKAN DIPASANG DIBAGIAN YANG DIPERKIRAKAN DAPAT DISAMBAR PETIRDAPAT DISAMBAR PETIR
2.2. BILA DIPASANG DIATAP MENDATAR, BILA DIPASANG DIATAP MENDATAR, HARUS MENJAMIN SELURUH LUAS ATAP HARUS MENJAMIN SELURUH LUAS ATAP DALAM PERLINDUNGANDALAM PERLINDUNGAN
3.3. BAGIAN YANG MENONJOL > 1 M, BUKAN BAGIAN YANG MENONJOL > 1 M, BUKAN LOGAM, HARUS DIPASANG PENERIMA LOGAM, HARUS DIPASANG PENERIMA SENDIRISENDIRI
4.4. SUDUT PERLINDUNGAN DALAM SUATU SUDUT PERLINDUNGAN DALAM SUATU KERUCUT 112KERUCUT 112ºº
Tampak Atas
PENGHANTAR PENURUNAN (DOWN CONDUCTOR)
1. DIPASANG SEPANJANG BUBUNGAN (WUWUNG), SUDUT-SUDUT BANGUNAN KETANAH
2. DILARANG DIPASANG DIBAWAH ATAP
3. BILA TERDAPAT POHON DISAMPING BANGUNAN HARUS DIPASANG HANTARAN PENURUNAN
ELEKTRODA BUMI (EARTH ELECTRODE)ELEKTRODA BUMI (EARTH ELECTRODE)1.1. ELEKTRODA BUMI HARUS DIBUAT DAN DIPASANG ELEKTRODA BUMI HARUS DIBUAT DAN DIPASANG
SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA TAHANAN SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA TAHANAN SEBARANNYA SEKECIL MUNGKIN SEBARANNYA SEKECIL MUNGKIN << 5 5
2.2. ELEKTRODA BUMI HARUS DIPASANG SAMPAI ELEKTRODA BUMI HARUS DIPASANG SAMPAI MENCAPAI AIR DALAM BUMIMENCAPAI AIR DALAM BUMI
3.3. ELEKTRODA MENDATAR ATAU PENGHANTAR ELEKTRODA MENDATAR ATAU PENGHANTAR LINGKAR HARUS DITANAM SE-KURANGLINGKAR HARUS DITANAM SE-KURANG²NYA 50 CM ²NYA 50 CM DIDALAM TANAHDIDALAM TANAH
4.4. ELEKTRODA BUMI DAN ELEKTRODA KELOMPOK ELEKTRODA BUMI DAN ELEKTRODA KELOMPOK HARUS DAPAT DIUKUR TAHANAN SEBARANNYA HARUS DAPAT DIUKUR TAHANAN SEBARANNYA SECARA TERSENDIRI MAUPUN KELOMPOK DAN SECARA TERSENDIRI MAUPUN KELOMPOK DAN PENGUKURAN DILAKUKAN PADA MUSIM KEMARAUPENGUKURAN DILAKUKAN PADA MUSIM KEMARAU
5.5. ELEKTRODA BUMI YANG DIGUNAKAN UNTUK ELEKTRODA BUMI YANG DIGUNAKAN UNTUK INSTALASI LISTRIK TIDAK BOLEH DIGUNAKAN INSTALASI LISTRIK TIDAK BOLEH DIGUNAKAN UNTUK PEMBUMIAN INSTALASI PENYALUR PETIRUNTUK PEMBUMIAN INSTALASI PENYALUR PETIR
TEMPAT KERJA YANG PERLU DIPASANG TEMPAT KERJA YANG PERLU DIPASANG INSTALASI PENYALUR PETIR ANTARA LAIN:INSTALASI PENYALUR PETIR ANTARA LAIN:
Bangunan yang terpencil atau tinggi dan lebih Bangunan yang terpencil atau tinggi dan lebih tinggi dari pada bangunan sekitarnya seperti; tinggi dari pada bangunan sekitarnya seperti; menaramenara², cerobong, silo, antena pemancar, ², cerobong, silo, antena pemancar, monumen dll.monumen dll.
Bangunan dimana disimpan, diolah atau Bangunan dimana disimpan, diolah atau digunakan bahan penyimpanan bahan peledak digunakan bahan penyimpanan bahan peledak dll.dll.
Bangunan untuk kepentingan umum seperti ; Bangunan untuk kepentingan umum seperti ; tempat ibadah, rumah sakit, sekolah, gedung tempat ibadah, rumah sakit, sekolah, gedung pertunjukkan, hotel, pasar, stasiun, candi dll.pertunjukkan, hotel, pasar, stasiun, candi dll.
Bangunan untuk menyimpan barang² yang sukar Bangunan untuk menyimpan barang² yang sukar diganti seperti; museum, perpustakaan, tempat diganti seperti; museum, perpustakaan, tempat penyimpan arsip dll.penyimpan arsip dll.
Daerah² terbuka seperti; daerah perkebunan, Daerah² terbuka seperti; daerah perkebunan, Pada Golf, Stadion Olah Raga, dll.Pada Golf, Stadion Olah Raga, dll.
PETIR TERJADI PADA MENARA / CEROBONGPETIR TERJADI PADA MENARA / CEROBONG
1.1. INSTALASI PENYALUR PETIR DARI INSTALASI PENYALUR PETIR DARI MENARA/CEROBONG TIDAK BOLEH DIANGGAP MENARA/CEROBONG TIDAK BOLEH DIANGGAP MELINDUNGI BANGUNAN² YANG BERADA MELINDUNGI BANGUNAN² YANG BERADA DISEKITARNYADISEKITARNYA
2.2. MENARA SELURUHNYA TERBUAT DARI LOGAM, MENARA SELURUHNYA TERBUAT DARI LOGAM, DENGAN FONDASI YANG TIDAK MENHANTAR, DENGAN FONDASI YANG TIDAK MENHANTAR, HARUS DIBUMIKAN SEKURANG²NYA PADA 2 HARUS DIBUMIKAN SEKURANG²NYA PADA 2 TEMPAT, DENGAN JARAK YANG SAMATEMPAT, DENGAN JARAK YANG SAMA
3.3. PENERIMA PETIR HARUS DIPASANG MENJULANG PENERIMA PETIR HARUS DIPASANG MENJULANG SE-KURANG²NYA 50 CM DIATAS SE-KURANG²NYA 50 CM DIATAS MENARA/CEROBONGMENARA/CEROBONG
4.4. HARUS DIPERHATIKAN KEMUNGKINAN HARUS DIPERHATIKAN KEMUNGKINAN KOROSI/KARAT, KEKUATAN TARIK BANYAKNYA KOROSI/KARAT, KEKUATAN TARIK BANYAKNYA PENGHANTAR PENURUNAN.PENGHANTAR PENURUNAN.
5.5. HANTARAN PENURUNAN SE-KURANG²NYA 2 BUAHHANTARAN PENURUNAN SE-KURANG²NYA 2 BUAH
6.6. JARAK ANTARA KAKI PENERIMA DAN TITIK JARAK ANTARA KAKI PENERIMA DAN TITIK
PENCABANGAN PENGHANTAR PENURUNAN PALING PENCABANGAN PENGHANTAR PENURUNAN PALING BESAR 5 MBESAR 5 M
7.7. LUAS PENAMPANG HANTARAN PENURUNAN LUAS PENAMPANG HANTARAN PENURUNAN >> 50 MM 50 MM²²
8.8. DAPAT PULA DIPERGUNAKAN BAGIAN² ATAP, DAPAT PULA DIPERGUNAKAN BAGIAN² ATAP, DINDING, TULANG² BAJA, YANG MEMPUNYAI MASA DINDING, TULANG² BAJA, YANG MEMPUNYAI MASA LOGAM YANG BAIKLOGAM YANG BAIK
9.9. JARAK MINIMUM ANTARA PENGHANTAR PENURUNANJARAK MINIMUM ANTARA PENGHANTAR PENURUNAN
a.a. BANGUNAN TINGGI < 25 M MAX. 20 MBANGUNAN TINGGI < 25 M MAX. 20 M
b.b. BANGUNAN TINGGI 25 – 50 M JARAKNYA (30 – 0,4X BANGUNAN TINGGI 25 – 50 M JARAKNYA (30 – 0,4X TINGGI BANGUNAN)TINGGI BANGUNAN)
c.c. BANGUNAN TINGGI > 50 M MAX. 10 MBANGUNAN TINGGI > 50 M MAX. 10 M
PENGUKURAN MENYUSURI KELILING BANGUNANPENGUKURAN MENYUSURI KELILING BANGUNAN
10.10. BANGUNAN > 25 M, SEMUA BAGIAN YANG MENONJOL BANGUNAN > 25 M, SEMUA BAGIAN YANG MENONJOL KEATAS, DILENGKAPI DENGAN PENGHANTAR KEATAS, DILENGKAPI DENGAN PENGHANTAR PENURUNAN, KECUALI UNTUK MENARAPENURUNAN, KECUALI UNTUK MENARA²²
PEMERIKSAAN & PENGUJIAN
1.1. SEBELUM & SETELAH SELESAI SEBELUM & SETELAH SELESAI DIPASANGDIPASANG
2.2. SETELAH ADA PERUBAHAN / PERBAIKANSETELAH ADA PERUBAHAN / PERBAIKAN3.3. SECARA BERKALASECARA BERKALA4.4. SETELAH ADA KERUSAKAN AKIBAT SETELAH ADA KERUSAKAN AKIBAT
SAMBARAN PETIRSAMBARAN PETIR
YANG HARUS DIPERHATIKANYANG HARUS DIPERHATIKAN1.1. PENERIMAPENERIMA2.2. PENYANGGAPENYANGGA3.3. HANTARAN PENURUNANHANTARAN PENURUNAN4.4. KLEM PENGIKATKLEM PENGIKAT5.5. SAMBUNGAN² (BOX TERMINAL)SAMBUNGAN² (BOX TERMINAL)6.6. ELEKTRODA BUMIELEKTRODA BUMI
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIRA : Peruntukan bangunan (-10 0 1 2 3 5 15)B : Struktur konstruksi ( 0 1 2 3 )C : Tinggi bangunan ( 0 2 3 4 5 - 10)D : Lokasi bangunan ( 0 1 2)E : Hari guruh ( 0 1 2 3 4 - 7)
R = A + B + C + D + E< 11 ABAIKAN = 11 KECIL= 12 SEDANG= 13 AGAK BESAR= 14 BESAR> 14 SANGAT BESAR
PERTIMBANGAN PEMASANGAN INSTALASI PENYALUR PETIR
HHarus dipasang instalasi arus dipasang instalasi
PROTEKSI PETIRPROTEKSI PETIR (Sistem internal protection)(Sistem internal protection)
Ruangan berpotensi Ruangan berpotensi bahaya ledakan bahaya ledakan
gas/uap/debu/seratgas/uap/debu/serat
SNI 225 - 1987SNI 225 - 1987PUIL-1987 PUIL-1987 (820 - B.16 dan - (820 - B.16 dan - C.4) C.4)
PROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNALPROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNALPROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNALPROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNAL
GROUNDING
ARRESTER
RSTN RSTN
Semua bagian konduktif dibondingSemua fasa jaringan RSTNG dipasang Arrester
Bila terjadi sambaran petir pada jaringan instalasi listrik semua kawat RSTN
tegangannya sama tidak ada beda potensial
A. MACAM STRUKTUR BANGUNANA. MACAM STRUKTUR BANGUNAN
Penggunaan dan IsiPenggunaan dan Isi Indeks AIndeks A
Bangunan biasa yang tak perlu diamankan baik bangunan maupun isinyaBangunan biasa yang tak perlu diamankan baik bangunan maupun isinya - 10- 10
Bangunan dan isi jarang dipergunakan, seperti dangau ditengah sawah, Bangunan dan isi jarang dipergunakan, seperti dangau ditengah sawah, gudang, menara atau tiang metal.gudang, menara atau tiang metal. 00
Bangunan yang berisi peralatan sehari-hari atau tempat tinggal orang Bangunan yang berisi peralatan sehari-hari atau tempat tinggal orang seperti tempat tinggal rumah tangga, toko, pabrik kecil, tenda atau stasiun seperti tempat tinggal rumah tangga, toko, pabrik kecil, tenda atau stasiun kereta api.kereta api.
11
Bangunan yang isinya cukup penting, seperti menara air, tenda yang berisi Bangunan yang isinya cukup penting, seperti menara air, tenda yang berisi cukup banyak orang tinggal, toko barang-barang berharga, kantor, pabrik, cukup banyak orang tinggal, toko barang-barang berharga, kantor, pabrik, gedung pemerintah, tiang atau menara non metal.gedung pemerintah, tiang atau menara non metal.
22
Bangunan yang berisi banyak sekali orang, seperti bioskop, mesjid, gereja, Bangunan yang berisi banyak sekali orang, seperti bioskop, mesjid, gereja, sekolah, monumen bersejarah yang sangat penting.sekolah, monumen bersejarah yang sangat penting. 33
Instalasi gas, minyak atau bensin, rumah sakitInstalasi gas, minyak atau bensin, rumah sakit 55
Bangunan yang mudah meledakBangunan yang mudah meledak 1515
B. KONSTRUKSI BANGUNANB. KONSTRUKSI BANGUNAN
Konstruksi BangunanKonstruksi Bangunan Indeks BIndeks B
Seluruh bangunan terbuat dari logam (mudah menyalurkan Seluruh bangunan terbuat dari logam (mudah menyalurkan listrik)listrik) 00
Bangunan dengan konstruksi beton bertulang, atau rangka Bangunan dengan konstruksi beton bertulang, atau rangka besi dengan atap logam.besi dengan atap logam. 11
Bangunan dengan konstruksi beton bertulang kerangka besi Bangunan dengan konstruksi beton bertulang kerangka besi dan atap bukan logam, Bangunan Kayu deangan atap bukan dan atap bukan logam, Bangunan Kayu deangan atap bukan logamlogam
22
Bangunan kayu dengan atap bukan logamBangunan kayu dengan atap bukan logam 33
C. TINGGI BANGUNANC. TINGGI BANGUNANTinggi BangunanTinggi Bangunan (Meter)(Meter) Indeks CIndeks C
Sampai denganSampai dengan 66 00
1212 22
1717 33
2525 44
3535 55
5050 66
7070 77
100100 88
140140 99
200200 1010
D. SITUASI BANGUNAND. SITUASI BANGUNAN
Situasi BangunanSituasi Bangunan Indeks DIndeks D
Ditanah datar pada semua ketinggianDitanah datar pada semua ketinggian 00
Dikaki bukit sampai tiga perempat tinggi bukit atau Dikaki bukit sampai tiga perempat tinggi bukit atau dipegunungan sampai 1000 meterdipegunungan sampai 1000 meter
11
Dipuncak gunung atau pegunungan lebih dari 1000 Dipuncak gunung atau pegunungan lebih dari 1000 metermeter
22
E. PENGARUH KILATE. PENGARUH KILAT
Hari Guruh Per TahunHari Guruh Per Tahun Indeks EIndeks E
22 00
44 11
88 22
1616 33
3232 44
6464 55
128128 66
256256 77
F. PERKIRAAN BAHAYA (R)F. PERKIRAAN BAHAYA (R)
R = A + B + C + D + ER = A + B + C + D + E Perkiraan BahayaPerkiraan Bahaya PengamananPengamanan
Di BawahDi Bawah 1111 DiabaikanDiabaikan Tidak PerluTidak Perlu
Sama DenganSama Dengan
1111 KecilKecil Tidak PerluTidak Perlu
1212 SedangSedang Agak DianjurkanAgak Dianjurkan
1313 Agak BesarAgak Besar DianjurkanDianjurkan
1414 BesarBesar Sangat DianjurkanSangat Dianjurkan
Lebih DariLebih Dari 1414 Sangat BesarSangat Besar Sangat PerluSangat Perlu
LATIHAN SOAL:
1. Macam Struktur, Bangunan yang berisi banyak sekali orang, seperti bioskop, mesjid, gereja, sekolah, monumen bersejarah yang sangat penting.
2. Bangunan kayu dengan atap bukan logam3. Tinggi Bangunan sampai 12 m4. Dipuncak gunung atau pegunungan lebih dari 1000 m5. Pengaruh Kilat / Hari Guruh Per Tahun 16 kali
Ditanya : Sampai berapa Perkiraan Bahaya yang terjadiJawab :
JAWAB
A + B + C + D + E = R3 + 3 + 2 + 2 + 3 = 13
Perkiraan Bahaya Agak Besar, Untuk Pengamanan dianjurkan
K3 LIFTK3 LIFT
UU 1/70 Bab II Psl 2 (2) - f
……… tempat kerja dimana :f. Dilakukan pengangkutan barang,
binatang, atau manusia, baik didarat, melalui terowongan, dipermukaan air, dalam air maupun di udara
Ketentuan K3 LIFT
UU 1/70 (Bab III Psl 3 (1) - n
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :n. “Mengamankan dan
memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atang barang”.
Syarat-syarat K3 Lift
Pesawat lift sebagai sarana transportasi vertikal yang dirancang dengan perangkat pengendali otomatik dari dalam kereta dan pada setiap lantai pemberhentian.
Pengguna/penumpang lift hanya dengan tekan tombol dapat mengendalikannya menuju lantai yang dikehendaki;
LIFTLIFT
Apabila terjadi sesuatu hal yang membahayakan, penumpang tidak dapat berbuat apa apa,
Aspek kehandalan dan keselamatan penumpang merupakan faktor dasar dalam pertimbangan perancangan pesawat lift.
LIFT
K3 LIFT Untuk menjamin kehandalan dan keamanan pesawat lift, telah ditetapkan syarat-syarat K3,
Dasar :Undang undang No 1 th 1970;Peraturan Menaker No Per. 03/Men/1999Kepmenaker No. : Kep 407/M/BW/1999
Bank IndonesiaBank Indonesia
15 ORANG MENINGGALTERJEBAK DALAM LIFT
Dasar pertimbangan Pertimbangan teknis penetapan Peraturan K3 Lift (Perat. Menteri Tenaga Kerja No Per 03/Men/1999) adalah bahwa Pesawat lift dinilai mempunyai potensi bahaya tinggi,
Pasal 25
Pengurus yang membuat, memasang, memakai pesawat lift dan perubahan teknis maupun
administrasi harus mendapat ijin dari Menteri atau pejabat yang ditunjuknya.
PENGENDALIAN K3 LIFT PERMENAKER NO : PER 03/MEN/1999
Jenis PenggunaannyaJenis Penggunaannya
Jenis LiftSesuai penggunaan
Lift (khusus)Barang
Lift Penumpang
Lift (khusus)Barang(750 -6000) Kg
DumbWaiter (50-500) kg
Lift Penumpang
Lift (khusus)Service
Layout drawingLayout drawing Hoistway layoutHoistway layout
Over viewOver viewMachineMachine
Landing DoorsLanding Doors
Car cageCar cage
C.WC.W
PitPit
MachineMachine
LoadLoad PM Motor (Yaskawa)PM Motor (Yaskawa)
630kg630kgSSE4-4SSE4-4
800kg800kg
1000kg1000kg
Car CageCar Cage
PM MOTOR- for mono spacePM MOTOR- for mono space
Traction MachineTraction Machine
Jenis dan Sistem Penggrak.Jenis dan Sistem Penggrak.
Geared Traction Type elevator Geared Traction Type elevator
Jenis dan Sistem Penggrak.Jenis dan Sistem Penggrak.Gearless Traction Type Gearless Traction Type elevator (DC motor)elevator (DC motor)
Jenis dan Sistem Penggrak.Jenis dan Sistem Penggrak.Gearless Traction Type elevator Gearless Traction Type elevator
(AC motor, PMSM)(AC motor, PMSM)
Komponen Utama dan Peralatan Komponen Utama dan Peralatan Pengaman pada lift dan Pengaman pada lift dan
eskalator.eskalator.Dumb-waiterDumb-waiter
Sistem kontrol dan Sistem kontrol dan perkembangannya.perkembangannya.
Umur pemakaian dan kwalitas Umur pemakaian dan kwalitas perawatan.perawatan.
Penemuan penemuan baru Penemuan penemuan baru dibidang dibidang
lift dan eskalator.lift dan eskalator.
Penemuan penemuan baru Penemuan penemuan baru dibidang dibidang
lift dan eskalator.lift dan eskalator.
Penemuan penemuan baru Penemuan penemuan baru dibidang dibidang
lift dan eskalator.lift dan eskalator.
TWIN ELEVATOR
GAMBAR RENCANA
PEMASANGAN
IJIN PEMASANGAN
EVALUASI
RIKSA UJI
IJIN PEMAKAIAN
OK
OK
RIKSA UJIBERKALA
PEMAKAIAN
MEKANISME PENGAWASAN K3
Pasal 24 Ayat (1) Pembuatan dan atau pemasangan lift harus sesuai dengan gambar rencana yang disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk
Ayat 2 Dokumen perencanaan-Gambar konstruksi lengkap-Perhitungan konstruksi-Spesifikasi dan sertifikasi material
Ayat 3Proses pembuatannya harus memenuhi SNI atau Standar internasional yang diakui
PABRIKASI LIFT
DESAIN PEMBUATAN
Engineering design :• Konsep desain• Standar desain• Checking perhitungan konstruksi
Memenuhi syarat
IJIN PEMBUATAN (PABRIKASI) LIFT
IJIN K3
Pasal 24 Ayat (4) Gambar rencana pemasangan lift terdiri :-Denah ruang mesin dan peralatannya-Konstruksi mesin dan penguatannya-Diagram instalasi listrik-Diagram pengendali-Rem pengaman-Bangunan ruang luncur dan pintu-pintunya-Rel pemandu dan penguatannya-Konstruksi kereta-Governor dan peralatannya-Kapasitas angkut, kecepatan, tinggi vertikal-Perhitungan tali baja
LAIK KONSTRUKSI LIFT
IJIN K3
Perencanaan pemasangan lift
Doc.Lengkap
Analisis :Evaluasi gambar dan sertifikatChecking perhitungan kekuatan konstruksi
Analisis :Evaluasi gambar dan sertifikatChecking perhitungan kekuatan konstruksi
Memenuhi syarat
IJIN PEMASANGAN LIFT
IJIN PEMAKAIAN LIFT (PERMENAKER : PER 03/MEN/1999)Pasal 30 Ayat (1) Setiap lift sebelum dipakai harus diperiksa dan diuji sesuai standar uji yang ditentukan
Standar uji K3 lift :SNI 1718 – 1989 – EBentuk laporan :-38 - L-39 - L
LIFT LAIK OPEPASI
IJIN K3
AS BUILT DRAWING LIFT
TEST & COMMISSIONING-PEMERIKSAAN VISUAL/VERIFIKASI DATA-PENGUJIAN PEMBEBANAN -PENGUJIAN REM & SAFETY DEVISES
Memenuhi syarat
1 tahun
KOMPETENSI SDM BIDANG LISTRIK
1.KETEKNIKAN2.KESELAMATAN KERJA
Bagian 9.5.3.2 : Orang yang mengawasi pemasangan instalasi listrikBagian 9.5.3.1 : Orang yang diberi tanggung jawab, perancangan, pemasangan, pemeriksaan, dan pengujian inst. Listrik, harus memahami K3 dan memiliki ijin kerja.Bagian 9.10.4. : Pengusahaan listrik > 200 kVA harus memiliki organisasi yang
bertanggjawab secara khusus
Bagian 9
Pengusahaan Instalasi Listrik
Inventarisasi Jenis jabatan fungsional berbasis kompetensi K3 Listrik1. Klas I. Teknisi ( pemasangan, pemeliharaan) 2. Klas II. Penyelia (pemasangan, pengoperasian, pemeliharaan) 3. Klas III. Ahli K3 Listrik
Teknisi Listrik Penyelia K3 Listrik
Ahli K3 Listrik
Dapat melayani dan memelihara inst. listrik secara benar dan aman, baik bagi dirinya, peralatan dan aman dalam pengoperasiannya
Dapat melakukan pengawasan pek. pemasangan dan pemeliharaan inst. listrik secara benar dan aman sesuai ketentuan dan prosedur K3.
Dapat mengevaluasi potensi bahaya dan tindakan koreksi terhadap:
• gambar rancangan;
• hasil pemeriksaan dan pengujian;
KOMPETENSI SDM BIDANG K3 LISTRIK
AHLI K3 LISTRIK : MENILAI RANCANGAN;RIKSA UJI
PENYELIA K3 LISTRIK : PENGAWAS PEKERJAAN PEMASANGAN,
PEMELIHARAAN,
PERBAIKAN
TEKNISI LISTRIK : PELAKSANA PELAYANAN, PEMELIHARAAN
Kep. Dirjen Binawas Kep 311/BW/2002 TEKNISI LISTRIK
(PELAKSANA PELAYANAN, PEMELIHARAAN)
KOMPETENSIKOMPETENSI
Tugas dan tanggung jawab :Tugas dan tanggung jawab : Melayani, merawat dan mengawasi Melayani, merawat dan mengawasi
kelaikan instalasi listrik;kelaikan instalasi listrik; Membantu pemeriksaan dan Membantu pemeriksaan dan
pengujian instalasi listrik; pengujian instalasi listrik;
Dimaksudkan untuk mencegah atau Dimaksudkan untuk mencegah atau memperbaiki kesalahan, memperbaiki kesalahan, penyimpangan, ketidaksesuaian, penyimpangan, ketidaksesuaian, pelanggaran dan lainnya yang tidak pelanggaran dan lainnya yang tidak sesuai dengan yang telah ditentukansesuai dengan yang telah ditentukan
Pengawasan
Sistem Sistem PengawasanPengawasan
SistemSistem : : desentralisasidesentralisasi
SifatSifat : : langsung & tidak langsung & tidak langsunglangsung
Mekanisme Mekanisme : : - pertama- pertama
- berkala/periodik- berkala/periodik
- khusus- khusus
- ulang - ulang
Sistem Pengawasan K3 Sistem Pengawasan K3
Inspeksi K3
Tujuan :• Mengidentifikasi potensi bahaya
(Hazard) dan atau bahaya yang ada;• Mengecek pelaksanaan syarat K3 yang
telah direkomendasikan;• Memonitor kelengengkapan sarana
safety• Memperbaiki pelaksanaan safety
Inspeksi K3
Type inspeksi :• On going inspection :
Supervisor melakukan inspeksi terusmenerus pada saat operasi
• Pre operation inspectionPemeriksaan awal sebelum operasi dilakukan oleh inspector untuk memeriksa kelaikan operasi, biasanya dilaksanakan pada saat start up, commissioning
• Periodical inspection (Pemeriksaan berkala) dilakukan secara berkala
Inspeksi K3
Pelaksanaan inspeksi oleh operator
• Dilakukan oleh setiap karyawan pada area kerjanya masing-masing
• Hal yang harus di inspeksi adalah kondisi lingkungan, keadaan peralatan mesin, metode kerja
• Dilakukan seseringnya agar kondisi bahaya tidak muncul,
Inspeksi K3
Laporan inspeksi• Dilakukan oleh setiap karyawan
pada area kerjanya masing-masing• Hal yang harus di inspeksi adalah
kondisi lingkungan, keadaan peralatan mesin, metode kerja
• Dilakukan seseringnya agar kondisi bahaya tidak muncul,
RANGKUMANRANGKUMAN
Listrik mengandung potensi bahaya yang Listrik mengandung potensi bahaya yang dapat mengancam keselamatan manusia dapat mengancam keselamatan manusia (tenaga kerja), asset maupun lingkungan, (tenaga kerja), asset maupun lingkungan, karena itu instalsi listrik harus karena itu instalsi listrik harus dikendalikan dengan pendekatan:dikendalikan dengan pendekatan: TEKNIS : dirancang, dipasang, diperiksa/diuji TEKNIS : dirancang, dipasang, diperiksa/diuji
secara berkala dengan mengacu pada standar secara berkala dengan mengacu pada standar (PUIL) yang berlaku(PUIL) yang berlaku
PERSONEL : melalui pembinaan kompetensi PERSONEL : melalui pembinaan kompetensi teknisi, penyelia, ahli teknisi, penyelia, ahli
MANAJEMEN : menerapkan SMK3MANAJEMEN : menerapkan SMK3
RANGKUMANRANGKUMAN
Listrik, Lift mengandung potensi Listrik, Lift mengandung potensi bahayabahaya
Penggunaan instalasi/peralatan listrik, Penggunaan instalasi/peralatan listrik, lift harus memiliki ijin/pengesahan K3lift harus memiliki ijin/pengesahan K3
Masa uji lift berlaku 1 tahunMasa uji lift berlaku 1 tahun Operasional listrik/lift harus diawasi Operasional listrik/lift harus diawasi
oleh teknisi yang kompetenoleh teknisi yang kompeten Pengurus bertanggung jawab atas Pengurus bertanggung jawab atas
pelaksanaan syarat-syarat K3 pelaksanaan syarat-syarat K3
SekianSekian&&
TERIMA KASIHTERIMA KASIH
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
TANAH
SISTEM PENGAMANAN “ISOLASI LANTAI KERJA”
SISTEM PENGAMANAN “ISOLASI LANTAI KERJA”
ISOLASI LANTAI KERJA (R1)
Kayu
75 kg
Kain basah 27 x 27 Cm
V
V2
V1
Rd 3000
R1 = Rd ( V1/V2 -1) Ohm
R1 min. 50 kilo Ohm
Pelat logam25 x 25 x 0,2 Cm