Prosiding
ISSN 2088-9984
Gedung AAC Dayan Dawood,Universitas Syiah Kuala
Banda Aceh, 24 Oktober 2011
SEMINAR NASIONAL & EXPOTEKNIK ELEKTRO
2011Jurusan Teknik ElektroUniversitas Syiah Kuala
PRODI Teknik Elektronika industriPOLITEKNIK ACEH
Gedung AAC Dayan Dawood,Universitas Syiah Kuala
Banda Aceh, 24 Oktober 2011
Jurusan Teknik ElektroUniversitas Syiah Kuala
PRODI Teknik Elektronika industriPOLITEKNIK ACEH
PROSID
ING
SEMIN
AR NASIO
NAL &
EXPO TEKN
IK ELEKTRO 2011
ISSN 2088-9984
DISHUBKOMINTELACEH
Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011 ISSN: 2088-9984
ii
Kata Pengantar
Sebuah kehormatan bagi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala (FT-Unsyiah) dan
Prodi Teknik Elektronika Industri, Politeknik Aceh, menjadi penyelenggara Seminar Nasional dan Expo Teknik
Elektro (SNETE) 2011. Seminar yang merupakan forum ilmiah nasional bidang teknik elektro pertama di Aceh
ini, mengambil tema Penguatan Peran Pendidikan Tinggi Teknik Elektro dalam Mengisi Kebutuhan
Pembangunan dan Industri.
Bidang ilmu Teknik Elektro –mencakup teknik energi listrik, telekomunikasi, elektronika, sistem kendali,
komputer dan informatika– berkembang sangat pesat pada beberapa dekade terakhir. Untuk dapat mengikuti
perkembangan tersebut, pelbagai kemajuan di bidang keilmuan, hasil penelitian, dan inovasi Teknik Elektro
perlu saling dipertukarkan dan disebarkan ke khalayak melalui berbagai moda. Salah satunya adalah melalui
seminar ilmiah ini.
SNETE2011 akan diisi oleh empat pembicara kunci mewakili kalangan akademisi dan praktisi/industri. Selain
itu, sejumlah 56 makalah ilmiah dari berbagai bidang akan dipresentasikan oleh pemakalah dari berbagai
universitas nasional dan internasional. Pada sesi ekspo, SNETE2011 juga menampilkan berbagai karya ilmiah
dalam bentuk poster dan produk teknologi.
Saya menyampaikan penghargaan yang tinggi atas dukungan semua pihak, –Rektor Universitas Syiah Kuala,
Dekan FT-Unsyiah, Direktur Politeknik Aceh, pembicara kunci, para sponsor, dan seluruh panitia pelaksana–
sehingga seminar ini dapat terlaksana dengan baik. Secara khusus, saya juga mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pemakalah dan peserta, atas kontribusi dan inovasi nyata bagi perkembangan ilmu Teknik Elektro
melalui SNETE2011. Selamat berseminar!
Terima Kasih.
Dr. Nasaruddin, ST., M.Eng.
Ketua Panitia
Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011 ISSN: 2088-9984
iii
Panitia Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro
SNETE 2011
Penanggung Jawab : 1. Dr. Ir. Marwan
(Dekan Fakultas Teknik Unsyiah)
2. Ir. Zainal Hanafi
(Direktur Politeknik Aceh)
Wakil Penanggung Jawab : 1. Dr. Ir. Mirza Irwansyah, MBA. MLA
(Pembantu Dekan I, FT-Unsyiah)
2. Ir. Syahrizal, MT
(Pembantu Dekan II, FT-Unsyiah)
3. Dr. M. Ilham Maulana, ST., MT
(Pembantu Dekan III, FT-Unsyiah)
4. Dr. Ir. Taufiq Saidi, M.Eng
(Pembantu Dekan IV, FT-Unsyiah)
Koordinator : 1. Dr. Khairul Munadi, ST., M.Eng
(Ketua Jurusan Teknik Elektro, FT-Unsyiah)
2. Effendi, ST
(Ketua Prodi Teknik Elektronika Industri, Politeknik Aceh)
Ketua Pelaksana : Dr. Nasaruddin, ST., M.Eng
(Jurusan Teknik Elektro, FT-Unsyiah)
Wakil Ketua Pelaksana : Dr. Fitri Arnia, ST., M.Eng.Sc
(Jurusan Teknik Elektro, FT-Unsyiah)
Komite Pelaksana : 1. Dr. Ir. Rizal Munadi, MM., MT (Jurusan Teknik Elektro, FT-Unsyiah)
2. Tarmizi, ST., M.Sc (Jurusan Teknik Elektro, FT-Unsyiah)
3. M. Irhamsyah, ST., MT (Jurusan Teknik Elektro, FT-Unsyiah)
4. Alfisyahrin, ST., MT (Jurusan Teknik Elektro, FT-Unsyiah)
5. Yudha Nurdin, ST., MT (Jurusan Teknik Elektro, FT-Unsyiah)
6. Delina E. Mawarni, S.T. MM (Politeknik Aceh)
7. Firmansyah, S.kom (Politeknik Aceh)
8. Mariana Susianti, S.ST (Politeknik Aceh)
9. M. Agil Haikal, S.T (Politeknik Aceh)
Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011 ISSN: 2088-9984
iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Susunan Panitia ii
Daftar Isi iii
A. Telekomunikasi
1 Uji Keandalan Sistem Otentikasi Dalam Mengakses Layanan Lokal
Dari Jaringan Publik Via Ponsel Sebagai Pengganti Token
Putri Sanggabuana Setiawan, Widia Nursiyanto, dan
Berkah I. Santoso
Program Studi Sistem Komputer,
Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi
Universitas Multimedia Nusantara
A1 1
2 Pengaruh Model-Model Kanal Terhadap Kinerja OFCDM
Ellsa Fitria Sari dan Nasaruddin
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Syiah Kuala
A2 12
3 Studi Perencanaan Komunikasi Nirkabel WiMAX di Kotamadya
Banda Aceh
Rizal Munadi, Muhammad Siddiq, dan Hubbul Walidaini
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Syiah Kuala
A3 19
4 Analisis Network Error pada Jaringan Lokal Akses Tembaga
(Jarlokat) Studi Kasus Di STO Kancatel Lhokseumawe
Hubbul Walidainy, Zulkarnaini dan Rizal Munadi
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Syiah Kuala
A4 24
ISSN: 2088-9984 Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011
v
5 Analisa Jaringan Serat Optik Unsyiah Menggunakan Optical Time
Domain Reflectometer (OTDR)
Syahrial, Nasaruddin, dan Melinda
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Syiah Kuala
A5 33
6 Pemodelan Kanal HF menggunakan Autoregressive Moving Average
Anita Fauziah dan Mursyidah
Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Lhokseumawe
A6 40
7 Analisis Kualitas Sinyal GSM di Kecamatan Syiah Kuala
Menggunakan Nokia Network Monitor
Rizal Munadi, Rahmat Saputra, dan Hubbul Walidaini
Jurusan Teknik Elektro, Universitas Syiah Kuala
A7 44
8 Late-time Ringing Characterization of UWB Printed Antenna for
Surface Penetrating Radar Application
Achmad Munir dan Roy B. V. B. Simorangkir
Radio Telecommunication and Microwave Laboratory,
School of Electrical Engineering and Informatics
Institut Teknologi Bandung, Indonesia
A8 52
B. Perancangan Sistem – Perangkat Lunak
9 Perbandingan Perangkat Lunak Basis Data NoSQL,
Studi Kasus : Cassandra dan MongoDB
Kemal Ade Sekarwati dan Lulu Chaerani Munggaran
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi,
Universitas Gunadarma
B1 1
10 Rancang Bangun Sistem Informasi Multi Resiko Bencana Aceh
Berbasis Open Source
Raihan Islamadina dan Nasaruddin
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Syiah Kuala
B2 5
11 Perancangan dan Implementasi Perangkat Lunak Edukatif
Ori Novanda, Umar Sidik dan Suriadi
Teknik Elektro USU dan Teknik Elektro UNSYIAH
B3 9
Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011 ISSN: 2088-9984
vi
12 Kerangka Pembersihan Data dari Sumber Data Heterogen
Menggunakan Ontologi
Lily Wulandari
Pusat Studi Teknologi Sistem Informasi,
Universitas Gunadarma
B4 15
13 Perancangan Sistem Informasi Pengajuan Cuti Berbasis Objek
Yeni Setiani, Lulu Chaerani, dan Munggaran
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi,
Universitas Gunadarma
B5 19
14 Sistem Informasi Persediaan Sparepart Kapal
Dina Anggraini dan Widiastuti
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi,
Universitas Gunadarma
B6 23
15 Aplikasi Duplikator Data Concentrator Unit Berbasis Simple Multi-
Agent System
Guson Prasamuarso Kuntarto dan Ciptoning Hestomo
Prodi Teknik Informatika, Universitas Multimedia Nusantara
B7 31
16 Optimalisasi Pengelompokan Teknik Rekayasa Kebutuhan
Menggunakan Metode Clustering dan Davies-Bouldin Index
Firli Irhamni
Program Studi Teknik Informatika, Universitas Trunojoyo
B8 41
17 Analisa dan Evaluasi Afiks Stemming untuk Bahasa Indonesia
Jiwa Malem Marsya dan Taufik Fuadi Abidin
Program Studi Informatika, FMIPA, Universitas Syiah Kuala
B9 46
C. Pengolahan Sinyal dan Citra Digital
18 Studi Analisis Citra Digital Hutan untuk Pemantauan dan
Penghitungan Laju Perubahan Area
Dyah Pratiwi, Dewi Agushinta R dan Sarifuddin M
Universitas Gunadarma
C1 1
ISSN: 2088-9984 Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011
vii
19 Enkripsi Citra Digital dalam Ranah DCT dengan Menggunakan
Fungsi Chaos
Rinaldi Munir
Teknik Informatika, ITB
C2 7
20 Perancangan Aplikasi Motion Segmentasi Untuk Navigasi Robotika
Twk. Iqbal, Khairul Munadi dan Fitri Arnia
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Syiah Kuala
C3 13
21 Aplikasi Phase-Only Correlation (POC) Untuk Proteksi Sistem
Biometrik Iris Mata
Frainky Sumarta H, Khairul Munadi dan Fitri Arnia
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Syiah Kuala
C4 18
22 Pengenalan Kerusakan Pada Biji Pinang dengan Pengolahan Citra
Digital Menggunakan Operasi Pengambangan Otsu
Aidi Finawan
Politeknik Negeri Lhokseumawe
C5 25
23 Implementasi Algoritma Wavelet Haar untuk Menghilangkan Noise
pada Citra Digital
Arum Tri Iswari, Priska Restu Utami, Rachmansyah, dan
Suryarini Widodo
Teknik Elektro Universitas Gunadarma
C6 31
24 Implementasi MPRL dan Hough Transform Untuk Segmentasi dan
Ekstraksi Fitur Pada Citra Gaya Berjalan
Hustinawaty, Dewi Agushinta R, Tubagus Maulana Kusuma,
Intan Nur Lestari, Cicu Ratih, dan Damayanthi
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi,
Universitas Gunadarma
C7 37
25 Evaluation the Condition of Electrical Equipment using Infrared
Thermography
Mohd. Shawal Jadin, Soib Taib dan Shahid Kabir
USM, Penang Malaysia
C8 44
Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011 ISSN: 2088-9984
viii
26 Otomasi Pendeteksian Posisi dan Luas Kangker Paru-Paru Pada Citra
CT-Scan
Sarifuddin Madenda, Rodiah, Eri Prasetyo, dan Dewi Agusinta
Universitas Gunadarma dan STMIK Jakarta
C9 48
27 Perbandingan Kinerja Metode Fusi Citra (IHS dan Wavelet) Pada
Citra Remote Sensing
Riska Mustika dan Khairul Munadi
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Syiah Kuala
C10 53
28 Interpretasi Citra Remote Sensing SeaWIFS dan MODIS untuk
Penentuan Potensi Fishing Ground di Laut Utara Aceh
Mirna Ria Andini, Fardhi Adria, Khairul Munadi, dan Rizwan
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Syiah Kuala
C11 57
29 Analysis of Land Surface Temperature over Banda Aceh Before and
After Tsunami of 26 December 2004 Using Landsat-TM
Saumi Syahreza dan Marwan
Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Syiah Kuala
C12 61
D. Robotika, Sistem Kendali
30 Perancangan Simulasi Model Industrial Robot Manipulator 6 Derajat
Kebebasan Secara Mekanik
Firmansyah
Teknik Elektronika Industri, Poltek Aceh
D1 1
31 Analysed Polished Rod Load Torque Data Measurement to Optimize
the performance of the Pumping Unit
Hasballah, Djoko Purwanto, Muhammad Rivai dan
Achmad Arifin
Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember
D2 8
ISSN: 2088-9984 Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011
ix
E. Jaringan Komputer, Teknologi Internet
32 Pencarian Citra Berbasis Web dan Berdasarkan pada Keyword dan
Karakteristik Citra Query
Sarifuddin Madenda, Novrina, Lussiana ETP dan
Adang Suhendra
Universitas Gunadarma dan STMIK Jakarta
E1 1
33 Evaluasi Website E-Government LNPK Melalui Pengadopsian
Kriteria Economist Intelligence Unit
Budhi Gustiandi dan Yayat Hidayat
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
E2 7
34 Sistem Informasi Koperasi Berbasis Web
Widiastuti dan Akhmad Faisal
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi,
Universitas Gunadarma
E3 12
35 Sistem Informasi Geografis Rumah Sakit Berbasis Web
Ricky Agus Tjiptanata, Widiastuti, Mufi Widyanti
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi,
Universitas Gunadarma
E4 19
36 E-Meukat: Sebuah Gagasan Toko Online Kerajinan Aceh Berbasis
API Facebook
Zefriansyah, Teddy Juana, Harits Arunda Achsan,
Taufiq Abdul Gani, Melinda, dan Yuwaldi Away
Center for Computational Engineering,
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
E5 25
F. Energi Listrik
37 Analisa Kapasitas Energi Listrik Panas Bumi Gunung Seulawah
Agam
Syukriyadin dan Muhammad Raihansyah
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Syiah Kuala
F1 1
Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011 ISSN: 2088-9984
x
38 Kehandalan Sistem Distribusi Primer 20 kV Kota Banda Aceh Pasca
Tsunami
Muhammad Rizal Fachry dan Syukriyadin
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Syiah Kuala
F2 8
39 Penentuan Setelan dan Metode Pengujian Power Swing Blocking
Pada Rele Jarak
Budi Santor, Lukman, dan Firdaus Ridwan
PT PLN (Persero) P3BS UPT Banda Aceh
F3 13
40 Pendekatan Praktis untuk Menentukan Kapasitas System Pembangkit
Listrik Tenaga Surya - Photovoltaic
Syafrudin, Muhammad, dan Arnawan
Fakultas Teknik Elektro Universitas Tanjungpura,
Pontianak
Fakultas Teknik Elektro Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe
F4 22
41 Suatu Metoda Praktis untuk Menentukan Faktor Daya pada Sistem
Tenaga Listrik Mengandung Arus Harmonisa
Syafrudin, Asri, dan Arnawan
Fakultas Teknik Elektro Universitas Tanjungpura,
Pontianak
Fakultas Teknik Elektro Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe
F5
27
42 Konsep Sistem Cerdas untuk Pembangkit Hibrid pada Energi
Terbarukan
Suriadi, Soib bin Taib, dan Azman Nordin
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Syiah Kuala
F6 34
43 Perencanaan Jaringan Distribusi Bersumber Prakiraan Ramalan
Beban
Eddy Hamdani
Teknik Elektro, UNRI
F7 37
ISSN: 2088-9984 Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011
xi
G. Elektronika, Sensor, Komputer Hardware
44 Akusisi Data Pengukuran Gas CO dan HC pada Kendaraan Bermotor
dengan Komputer
Hidayat Nur Isnianto, Tanto Kiswantoro, dan
Achmad Andra Yulistyawan
Program Diploma Teknik Elektro, Sekolah Vokasi, UGM
G1 1
45 Desain Uninterruptable Power Supply 220 V pada Frekuensi 50 Hz
Tjahjo Dwinurti dan Yulisdin Mukhlis
Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma
G2 5
46 Pengembangan Sistem Penjejak Sinar Matahari pada Solar Cell
Menggunakan Metode Fuzzy
Inzar Salfikar dan Rouhillah
Jurusan Teknik Mekatronika, Politeknik Aceh, Banda Aceh
G3 10
47 Perancangan Penguat Operasional OTA (Operational
Transconductance) Dua Stage Menggunakan CMOS Teknologi
AMS 0,35 µm
Erma Triawati Ch dan Nickal Cosmas
Teknik Elektro, Universitas Gunadarma
G4 16
48 Desain Komparator Presisi untuk Aplikasi ADC Pipeline 1-bit/stage
Menggunakan CMOS Teknologi AMS 0,35 µm
Hamzah Afandi dan Erma Triawati Ch
Teknik Elektro, Universitas Gunadarma
G5 22
49 Perancangan Alat Pendeteksi dan Pemadam Kebakaran
Menggunakan Sensor Cahaya
Iqbal, Edwar Iswardy, dan Zulfalina
Program Studi D-III Instrumentasi dan Komputasi (INSKOM)
Jurusan Fisika
G6 29
50 Desain Pembangkit Pulsa Clock Non-Overlapping untuk Aplikasi
ADC Pipeline 1-bit/stage Menggunakan CMOS Teknologi AMS 0,35
µm
Hamzah Afandi dan Atit Pertiwi
Teknik Elektro, Universitas Gunadarma
G7 33
Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011 ISSN: 2088-9984
xii
51 Studi Potensi Penentuan Golongan Darah dengan Metode Optik
Nasrullah Idris, Edwar Iswardy, dan Denny Syahputra
Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Syiah Kuala
G8 37
52 Perancangan Tampilan Digital Pada KWH Meter Berbasis
Mikrokontroler AT89C51
Alfisyahrin dan Azwir
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Syiah Kuala
G9 42
53 Digital System Implementation Using Field Programmable Gate
Array (FPGA)
Soeharwinto
Universitas Sumatera Utara, Medan,
Departemen Teknik Elektro FT USU
G10 53
54 Rancang Bangun Pendeteksi Kadar Alkohol pada Obat Batuk
Berbasis Mikrokontroler AT89C52
Yunidar dan T. Mizan Syarani Denk
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Syiah Kuala
G11 57
55 Desain Multilevel Inverter Cascade Satu Sumber Berbasis
Mikrokontroler PIC16F877A pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Tarmizi, Soib bin Toib dan Ade Chandra
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
School of Electrical & Electronic Engineering, Universiti Sains
Malaysia
G12 63
56 Kendali Fuzzy Sebagai Percepatan Penyembuhan Luka Dengan
Stimulasi Elektrik (Objek Manusia, Bagian 1)
Rahmawati, Achmad Arifin, Gunawan, dan Syafruddin
Politeknik Negeri Lhokseumawe
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
RSU. Cut Mutia Lhokseumawe
G13
70
Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011 ISSN : 2088-9984
23
Sistem Informasi Persediaan Sparepart Kapal
Dina Anggraini dan Widiastuti
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya no. 100, Depok Indonesia email : [email protected], [email protected]
ABSTRACT This Inventory Information System was created with
the main objective to facilitate the people concerned with
the ship spare parts inventory decisions. This system can
also be used to avoid the possibility of misuse of goods.
Inventory Information System is needed to know the
amount and type of ship spare parts quickly and
accurately as well as ease in making the report. The
process of making begins with needs analysis system,
making users level then designing the system using tools
Unified Modeling Language (UML) and software used for
making inventory information system application is
VB.Net and MySql. Concludes with an application
implementing information systems ship spare parts
inventory. Ship Spare Parts Inventory Information System
generates the management of incoming and outgoing
goods in more detail to the name and quantity of goods.
Application of this system accelerates the processing of
inventory data that will facilitate in making the report
goods in and goods out reports in a reasonably short
period.
Key words Inventory, Information System, Spare parts, UML
1. Pendahuluan
Pada saat ini banyak hal yang memerlukan perubahan
untuk mencapai keadaan yang lebih baik dari sebelumnya.
Perubahan itu sangat didorong oleh perkembangan
teknologi komputer. Sebelum adanya perkembangan
komputer semua pencatatan transaksi masih dilakukan
secara manual, yang menyebabkan ketidak efisienan waktu
dan membutuhkan banyak kertas untuk pencatatan yang
berbeda-beda.
Demikian juga yang dialami oleh perusahaan spare part
kapal yang masih mengalami banyak hambatan karena
pencatatan, dalam hal ini oleh bagian gudang, masih
dilakukan secara manual. Kendala utamanya adalah segala
pencatatan transaksi yang terjadi harus ditulis berulang kali
sebagai back up data, apabila kertas transaksi suatu hari
hilang. Selain itu juga, waktu yang dibutuhkan jadi lebih
lama, karena setiap pemasukan dan pengeluaran barang
harus dicatat secara manual, dan dilakukan oleh satu orang.
Belum lagi jika terjadi kesalahan pemasukan nama sales,
atau penghitungan salah tentang jumlah barang yang
masuk dan yang keluar data harus dicatat ulang, itu semua
menyebabkan borosnya jumlah kertas yang digunakan,
waktu yang banyak terbuang, dan tenaga kerja yang
terbuang. Oleh karena itu komputerisasi dalam sistem
persediaan barang di perusahaan spare part kapal sangat
diperlukan. Karena dengan adanya komputerisasi,
pencatatan transaksi jadi lebih praktis, lebih hemat waktu,
dan dapat dilakukan oleh orang lain, apabila suatu saat
diperlukannya pengganti dalam pencatatan transaksi. Atas
dasar pemikiran diatas maka dicoba dibuat suatu
perancangan sistem persediaan barang untuk perusahaan
spare part kapal.
Dalam penulisan ini dibuat sistem informasi persediaan
barang spare part kapal dengan harapan dapat membantu
perusahaan dalam pencatatan transaksi barang di gudang
dengan lebih mudah dan menghemat waktu.
2. Konsep Metodologi Unified Modeling
Language (UML) Secara resmi Unified Modeling Language (UML)
dibuat pada bulan oktober 1994 ketika Rambaugh
bergabung dengan Booch membuat proyek pendekatan
metoda uniform atau seragam dari masing-masing metoda
mereka.
Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah
bahasa untuk menentukan, visualisasi, konstruksi dan
mendokumentasikan deskripsi dari sistem software untuk
memodelkan bisnis.
Unified Modeling Language (UML) merupakan sebuah
bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk
memvisualisasi, menspesifikasi, membangun dan
pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan
software berbasis objek (object oriented).
B6 Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011
24
2.1 Model Statis Dan Model Dinamis
Model adalah sebuah sistem yang direpresentasikan
secara abstrak dibuat untuk mengerti sistem dalam
membangun atau memodifikasi sistem. Membangun model
untuk suatu sistem software sangat bergantung pada
konstruksinya atau kemudahaan dalam memperbaikinya.
Oleh karena itu pembuatan model dalam sama pentingnya
dengan membuat cetak biru (blue print) untuk membuat
bangunan yang besar.
Model Statis
Model statis merepresentasikan struktur atau aspek
sistem yang tetap atau tidak berubah-ubah.
Contohnya Class Diagram.
Model Dinamis
Model dinamis merupakan kebalikan dari model
statis. Model dinamis dipandang sebagai kumpulan
dari prosedur sitem yang berubah-ubah.
2.2 Diagram didalam UML
Untuk membuat suatu model UML memiliki diagram
grafis sebagai berikut:
1. Use-case Diagram
2. Class Diagram
3. Behavior Diagram
a. Statechart Diagram
b. Activity Diagram
c. Interaction Diagram
Sequence Diagram
Collaboration Diagram
4. Implementation Diagram
a. Component Diagram
b. Depoyment Diagram
Diagram-diagram tersebut diberi nama berdasarkan
sudut pandang yang berbeda terhadapa sistem. Dibuatnya
berbagai jenis diagram diatas karena setiap sistem yang
kompleks paling baik jika didekati melalui himpunan
berbagai sudut pandang yang kecil.
Use-case Diagram
Use-case Diagram menjelaskan manfaat sistem jika
dilihat menurut pandangan orang yang berada diluar sistem
(actor). Diagram ini menunjukan fungsionalitas suatu
sistem dan bagaimana sistem berinteraksi dengan dunia
luar. Diagram ini juga menggambarkan perilaku software
aplikasi termasuk di dalamnya interaksi antara actor
dengan software aplikasi.
Gambar 1. Contoh Use-case Diagram
Elemen-elemen dalam Use-case Diagram
1. Actor
Actor menggambarkan pengguna software aplikasi
(User). Actor membantu memberikan suatu gambaran
jelas tentang apa yang harus dikerjakan software
aplikasi. Sebuah actor dapat terdiri dari sistem
external yang membutuhkan informasi dari sistem
internal.
Gambar 2. Contoh Actor
2. Use-case
Use-case adalah skenario yang menggambarkan
bagaimana User menggunakan sistem. Pemberian nama
Use-case harus dapat mendeskripsikan fungsi Use-case
secara umum.
Use Case Name
Gambar 3. Contoh Use-case
3. Interaksi antara Actor dangan Use-case
Asosiasi dalam Use-case Diagram
1. <<uses>>
Terjadi ketika ada aktivitas yang sama, untuk
menghindari penggambaran Use-case yang sama
dengan cukup membuat satu buah Use-case. Use-case
tersebut daat digunakan oleh Use-case lainnya dengan
menggunakan <<uses>> asosiasi. <<uses>> asosiasi
menghindari redudansi pembuatan Use-case yang
sama.
2. <<include>>
Relationship ini digunakan bila ada sebuah Use-case
selalu termasuk dalam alur kerja dari Use-case lainnya.
3. <<extend>>
Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011 B6
25
Relationship ini digunakan bila sebuah Use-case yang
hampir sama dengan Use-case lainnya tetapi agak lebih
khusus. Relationship <<extend>> menunjukan bahwa
Use-case merupakan kelanjutan dari Use-case lainnya
jika suatu syarat tertentu dipenuhi.
Class Diagram
Class Diagram memperlihatkan hubungan antar kelas
dan penjelasan detail tiap-tiap kelas dalam suatu sistem.
Selama proses analisis, Class Diagram memperlihatkan
aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan
perilaku sistem. Dan selama proses desain, Class Diagram
berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang
membentuk arsitektur sistem yang dibuat.
Kelas dalam model analisis disebut kelas analisis.
Kelas analisis terdiri dari boundary, control dan entity.
Dimana kelas analisis ini akan menjadi kelas didalam
model desain.
Gambar 4.Contoh Class Diagram
Dalam Class Diagram relationship dapat berupa:
1. Assosiasi
Hubungan antara dua kelas yang ditunjukan oleh
sebuah garis yang menggabungkan keduanya. Sebuah
Association dapat diberi nama. Dalam UML
menggunakan asterik (*) untuk merepresentasikan
banyak (many/more) dan dua titik (..) atau koma(,)
untuk merepresentasikan atau (or). Sejumlah objek
dari satu kelas berrelasi dengan sejumlah objek dalam
kelas lain disebut Multiplicity.
2. Aggegrasi
Terjadi ketika sebuah kelas terdiri dari sejumlah kelas
atau satu kelas disusun oleh kelas lainnya. Kunci dari
aggregation adalah kata bagian dari (part of) dan
terdiri dari (consist of) atau terbuat dari (is made up of)
dari problem statement. Aggregation direpresentasikan
dalam bentuk diamond.
3. Generalisasi
Generalisasi adalah keterhubungan membuat umum,
direpresentasikan dengan garis yang ujungnya diberi
sebuah segitiga dan terhubung dengan super class-nya.
4. Komposisi
Komposisi adalah bentuk keterhubungan yang lebih
kuat lagi kepemilikannya dan mempunyai jangka waktu
yang timbul sesuai kebutuhan.
Collaboration Diagram
Diagram yang melihat pada interaksi dan hubungan
terstruktur antar objek. Collaboration Diagram
merepresentasikan sebuah kolaborasi yang merupakn
kumpulan dari objek yang berhubungan (related) dam
konteks dan berinteraksi dimana kumpulan pesan saling
bertukar diantara objek-objek untuk mendaptkan hasil atau
keluaran yang diiginkan
object 1
object 2 object 3
1: message 1
2: 2: Message 2
3: Message 3
4: message 4
Gambar 5. Contoh Collaboration Diagram
Elemen-elemen dalam Collaboration Diagram
1. Boundary
Memodelkan interaksi antara satu actor atau lebih
dengan sistem. Boundary dapat berupa :
o User interface yang merupakan sarana komunikasi
antara sistem dengan User.
o Sistem interface yang merupakan sarana
komunikasi antara sistem dengan sistem informasi
lainnya.
o Device interface yang merupakan sarana
komunikasi antara sistem dengan device (alat)
2. Control
Digunakan untuk memodelkan “perilaku mengatur”
untuk satu atau beberapa Use-case saja. Biasanya
Control memasangkan boundary dengan entity.
3. Entity
Memodelkan informasi yang harus disimpan oleh
sistem. Tanggung jawab dari entity yaitu untuk
menyimpan dan mengatur informasi dalam sistem.
2.3 Konsep Dasar Rational Rose
Rational Rose adalah software yang memiliki
perangkat pemodelan secara visual untuk membangun
suatu solusi dalam rekayasa software dan pemodelan
bisnis. Bahasa yang digunakan dalam Rational Rose adalah
bahasa pemodelan UML.
View Dalam Rational Rose
Saat membuat model untuk membangun suatu software
terdapat berbagai cara pandang (view).
B6 Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011
26
Dalam Rational Rose view tersebut dibagi menjadi :
a) Use-Case View
View yang memperlihatkan bagaimana actor dan
Use-case berinteraksi.
b) Logical View
Logical view mengarah pada persyaratan
fungsional sistem. View ini melihat pada kelas-
kelas dan hubungan antar kelas-kelas tersebut.
c) Component View
View yang mengarah pada pengaturan software.
View ini mengandung informasi mengenai
komponen-komponen software, komponen
tereksekusi dan library untuk sistem yang akan
dimodelkan.
3. Analisa Sistem Pada sistem persediaan spare part kapal ini ada dua
buah lokasi yang digunakan sebagai tempat penyimpanan,
dikenal dengan gudang besar dan gudang kecil. Gudang
besar adalah sama pengertian dengan gudang kecil, namun
berbeda dalam hubungan dengan bagian terkait dan dalam
hal jumlah ketersediaan barang yang disimpan. Gudang
besar lebih kepada berhubungan dengan bagian luar
perusahaan sedangkan gudang kecil lebih kepada
hubungan dengan bagian yang ada dalam perusahaan.
Dilihat dari ketersediaan barang, maka gudang besar tentu
saja akan menyimpan persediaan barang lebih banyak dari
pada gudang kecil.
Aktivitas kegiatan persediaan barang dimulai dari
adanya surat permintaan dari unit kapal ke gudang kecil,
gudang kecil akan melihat ketersedian barang, bila ada
maka akan dibuat surat keluar barang, bila tidak ada akan
meminta ke gudang besar, untuk selanjutnya gudang besar
akan melakukan pengecekan mengenai ketersediaan
barang. Apabila permintaan barang tersedia di gudang
besar, maka gudang besar akan mendistribusikan barang
yang diminta sehingga barang dari gudang besar dapat
dikirim ke gudang kecil. Pengiriman barang ini akan
mengakibatkan persediaan barang di gudang besar menjadi
berkurang, sementara persediaan barang di gudang kecil
sebaliknya akan menjadi bertambah. Barang di gudang
besar akan menjadi bertambah apabila ada pengiriman
barang dari supplier, di mana pengiriman ini akan terjadi
apabila ada purchase order (PO) dari bagian pembelian.
Sehingga, apabila persediaan barang di gudang kecil
berkurang, akan menghubungi gudang besar,
Pada saat barang diterima dari supplier ke gudang besar
akan ada beberapa aktivitas, di antaranya adalah
pemeriksaan barang apakah diterima dalam kondisi baik
atau tidak, apakah barang dikirim oleh supplier sesuai
dengan tanggal pengiriman yang seharusnya atau tidak dan
yang terutama adalah apakah barang yang dikirim sesuai
dengan purchase order (PO) dari bagian pembelian atau
tidak.
Langkah-langkah pembuatan :
1. Analisa masalah
2. Pemodelan sistem
3. Model perancangan
4. Desain Class Diagram
5. Rancangan Database
Usecase Model
Usecase model terdiri dari dua bagian utama yaitu actor
dan use-case.
Actor
Terdapat 9 actor yang dapat digeneralisasi menjadi user,
unit kapal, staff keuangan, staff pembelian, supplier dan
Manager Gudang
Unit Kapal
Supervisor
G.Kecil
Supervisor
G.BesarManager GudangStaff G.BesarStaff G.Kecil
User
Staff KeuanganStaff Pembelian Supplier
Gambar 6. Paket Actor
Paket Use-case
Sistem ini terdiri dari 6 package usecase agar dapat
dengan mudah menguraikan kegiatan.
Buka Tutup
Sistem
Administrasi
Catalogue
Product
Inventarisasi
Gudang Kecil
Inventarisasi
Gudang Besar
Actors
Gambar 7. Paket Use-case
Use-case Diagram
Use-case Paket Buka-Tutup Sistem
Staff gudang, Suppervisor, Manger dapat membuka dan
menutup aplikasi sistem informasi persedian sparepart
kapal ini, yang diawali dengan memasukan username dan
password.
Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011 B6
27
membuka sistem
menutup sistem
User
Gambar 8. Usecase Diagram Buka tutup
Use-case Paket Catalogue Management
Pada paket ini menggambarkan proses yang bertujuan
untuk menambahkan dan memelihara produk-produk
perusahaan
menambahkan data barang
baru yang dibutuhkan
memodifikasi data barang
menghapus data barang yang
tidak dibutuhkan
Staff G.Besar
Gambar 9. Usecase Diagram Catalogue
Use-case Paket Inventarisasi Gudang Kecil
Pada paket ini berisi proses pembuatan surat pemakaian
barang, permintaan barang,
update stock barang
gudang kecil
membuat surat pemakaian barang
<<include>>
mencetak surat pemakaian barang
Supervisor
G.Kecil
Gambar 10. Usecase Diagram Catalogue
Supervisor
G.Kecil
merubah data surat permintan
barang
menvalidasi surat permintaan
barang
<<extend>>
Unit Kapal
membuat surat
permintaan barang
<<include>>
meminta barang/
spare parts kapal
melihat ketersedian
barang
<<extend>>
Staff G.Besar
Staff G.Kecil
kirim surat permintaan
barang
Cetak surat permintaan
Barang<<extend>>
Gambar 11. Usecase Diagram Permintaan Barang
Use-case Paket Inventarisasi Gugang Besar
Paket ini berisi proses inventarisasi barang yang ada di
gudang besar yaitu proses mutasi barang, peermintaan
pembelian , Dapat terlihat mulai dari gambar 12 sampai
dengan gambar 14.
Supervisor
G.Besar
merubah data
surat penerimaan barang
update data jumlah,
tgl penerimaan
ambil no PO
validasi surat penerimaan
barang
<<extend>>
membuat surat penerimaan
barang
<<include>>
<<include>>
<<include>>
cetak surat penerimaan
barang
Staff G.Besar
Supplier Staff Keuangan
memberi surat
penerimaan barang
Gambar 12. Usecase Diagram Penerimaan barang
ambil no surat permintaan
barang
update stock
barang gudang besar
membuat surat mutasi barang
<<include>>
cetak surat mutasi barang
Staff G.Besar
Gambar 13. Use-case Diagram Mutasi Barang
Manager Gudang
menvalidasi surat permintaan
pembelian barang
membuat surat permintaan
pembelian barang
menerima surat permintaan
barang
memeriksa ketersediaan
barang
<<include>>
<<extend>>
Staff G.Besar
cetak SPPB
Staff Pembelian
kirim SPPB
<<include>>
Gambar 14. Use-case Diagram Permintaan Pembelian
Use-case Paket Administration
Pada paket use-case ini menggambarkan pengelolaan
dalam data user.
B6 Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011
28
membuat User
edit User
hapus User
ubah password
Manager Gudang
Gambar 15. Use-case Diagram Administration
Collaboration Diagram
Collaboration diagram menggambarkan keterhubungan
kegiatan dari beberapa usecase yang saling berhubungan
tanpa memperhatikan urutan kejadian. Collaboration
sistem ini tergambarkan pada gambar 16 sampai dengan
gambar 20.
Realiasasi Pemakaian Barang
: Staff G.Kecil
: layar utama sistem
: layar pemakaian barang
: membuat surat
pemakaian barang
: gudang
: history
: mencetak pemakaian
barang
: barang
: pakai_brg
1: masuk layar utama sistem( ) 2: buat surat pemakaian( )
4: ambil data barang( )
5: ambil data stok( )
6: update stok barang( )
7: simpan history( )
8: simpan surat pakai( )
3: tampilkan layar pemakaian barang( )
9: data surat pakai( )
Gambar 16. Use-case Diagram Administration
Realiasasi Permintaan Barang
Supervisor
G.Kecil
merubah data surat permintan
barang
menvalidasi surat permintaan
barang
<<extend>>
Unit Kapal
membuat surat
permintaan barang
<<include>>
meminta barang/
spare parts kapal
melihat ketersedian
barang
<<extend>>
Staff G.Besar
Staff G.Kecil
kirim surat permintaan
barang
Cetak surat permintaan
Barang<<extend>>
Gambar 17. Use-case Diagram permintaan barang
Realiasasi paket mutasi barang
: Staff G.Besar
: layar utama sistem
: membuat surat
mutasi brg
: layar mutasi barang
: melihat ketersedian
brg : gudang
: history
: mutasi_brg
: minta_barang
1: masuk layar utama sistem( )
2: buat surat mutasi( )
3: jalankan layar mutasi barang( )
4: tampilan layar mutasi barang( )
5: masukan no surat minta( )
7: kode barang yg diminta( )
10: data barang( )
11: simpan history( )
12: simpan surat mutasi barang( )
8: ambil stok barang( )
9: update stok barang( )
6: ambil data surat minta( )
Gambar 18. Use-case Diagram permintaan barang
Realiasasi Penerimaan Barang
: Staff G.Besar
: layar utama sistem : membuat surat terima
brg
: layar terima barang : merubah stok brg
: gudang
: terima_brg
: Supervisor G.Besar
: layar utama sistem
: layar terima barang : validasi terima brg
: cetak terima brg : kirim surat terima brg
: PO
: history
1: masuk layar utama sistem( )
2: buat terima brg( )
3: jalankan layar terima barang( )
4: tampilan layar terima barang( )
5: masukan no PO( )
7: data barang( )
18: ambil data surat terima( )
9: simpan terima brg( )
6: ambil data PO( )
8: update stok barang( )
14: ambil data surat terima( )
10: masuk layar utama sistem( )
12: tampilan layar terima barang( )
13: masukan no surat terima( )
11: jalankan layar terima barang( )
15: menyetujui surat terima barang( )
16: simpan terima brg( )
17: simpan history( )
19: kirim data terima brg( )
Gambar 19. Use-case Diagram Penerimaan Barang
Realiasasi Permintaan Pembelian Barang
: Staff G.Besar
: layar utama sistem
: membuat SPPB
: layar Permintaan Pembelian
: mintabeli
: mencetak SPPT : kirim SPPT
: minta_barang
: Manager Gudang
: layar utama sistem
: validasi SPPT
: layar Permintaan Pembelian
1: masuk layar utama sistem( )2: buat SPPT( )
3: jalankan layar permintaan( )
4: tampilan layar permintaan pembelian( )
5: masukan no surat minta( )
7: simpan SPPT( )
6: ambil surat minta( )
12: ambil SPPT( )
13: kirim data SPPT( )
8: masuk layar utama sistem( )
9: jalankan layar permintaan( )10: menyetujui SPPT( )
11: simpan SPPT( )
Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011 B6
29
Gambar 20. Use-case Diagram Permintaan Pembelian Barang
Class Diagram
Kebutuhan akan database dari sistem informasi ini
tergambarkan dalam class diagram seperti terlihat pada
gambar 21.
Gambar 21. Class Diagram
Tampilan Aplikasi
Implementasi aplikasi terwakili oleh gambar 22 hingga
gambar 27.
Gambar 22. Class Diagram
Gambar 23. Form Permintaan Barang
Gambar 24. Form Permintaan Pembelian Barang
Gambar 25. Form Penerimaan Barang
B6 Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011
30
Gambar 26. Form Distribusi/Mutasi Barang
Gambar 27. Form Pemakaian Barang
4. Kesimpulan
Dengan adanya sistem informasi persediaan spare part
kapal ini dapat mempermudah pihak perusahaan untuk
melihat aktivitas keluar masuk barang, baik dari gudang
besar maupun gudang kecil. Sistem persediaan spare part
kapal ini akan menghasilkan database yang sama untuk
dapat digunakan di gudang besar maupun gudang kecil
sehingga mempermudah dalam melakukan pendataan
maupun dalam pembuatan laporan yang berkenaan dengan
persediaan spare part kapal.
.
REFERENSI [1] A.Suhendar dan Hariman Gunadi, 2002, “Visual Modeling
menggunakan UML dan Rational Rose”, Penerbit
Informatika Bandung
[2] Ali Bahrami., 1999, “Object Oriented Systems Development
: Using The Unified Modeling Language”, Mc Graw-Hill
International Editions
[3] Ariesto Hadi Sutopo., 2002, “Analisis dan Desain
Berorientasi Objek”, Edisi pertama, Penerbit J&J Learning
Yogyakarta, 2002.
[4] Indra Sosrodjojo, 2002, “Andal Software, Object Oriented
Analysis & Design With Visio”, Kampus Anggrek Bina
Nusantara University, 2002.
[5] Jogiyanto H. M., 1999, “Analisis dan Desain Sistem
Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek
Aplikasi Bisnis”, Edisi kedua, cetakan pertama, Penerbit
Andi Offset Yogyakarta, 1999.
[6] Rogers Pressman., “Software Engineering : A Practitioner’s
Approach”, third edition, Mc Graw-Hill International
Editions.
[7] Simon Bennett, Steve Mc Robb and Ray Farmer, 2000,
“Object Oriented Systems Analysis and Design Using
UML”, Mc Graw-Hill International Editions, Computer
Science Series.
[8] Sri Dharwiyanti dan Romi Satria Wahono, 2003, “Pengantar
Unified Modeling Language (UML)”, Kuliah Umum
IlmuKomputer.Com.
ISSN : 2088-9984 Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011
12
Sistem Informasi Koperasi Berbasis Web
Widiastuti dan Akhmad Faisal
1)
Ilmu Komputer & Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya 100, Depok Indonesia email : [email protected], [email protected]
ABSTRACT This paper discusses a Web-based Cooperative
Information Systems. Web-based Cooperative Information
Systems was made in order to provide information about
emerging business in Cooperative Food Crops of
Indonesian Republic (KPRI Tampan). The general
objective of this information system is to improve
cooperative’s performance in order to help increasing
confidence level members or outside parties or KPRI
Tampan banks work together in a various business. The
particular objectives of Web-based Cooperative
Information Systems is to provide updating information
and report easier. Web-based Cooperative Information
Systems designed by object-based approach : the Unified
Modeling Language (UML) which is describe starting
from design system to design database and implementation
the web. Rational Rose used for designing this information
system, while for building the web using PHP script and
DBMS MySQL used for creating database. This
information system produce documents starting from
usecase Diagrams, Collaboration Diagrams and Class
Diagrams. The end of the result is a website for
cooperative information systems of Indonesian Republic
with references on the outcome of document from the
information system design.
Key words
KPRI Tampan, Information Systems, UML, Web
1. Pendahuluan
Koperasi yang berada di bawah naungan suatu
organisasi akan berkembang seiring dengan perkembangan
organisasi tersebut, tidak terkecuali Koperasi KPRI
Tampan (Koperasi Pegawai Republik Indonesia Tanaman
Pangan). Perkembangan yang terutama akan terasa adalah
meningkatnya jumlah anggota koperasi yang juga akan
berdampak meningkatnya jumlah transaksi. Penggunaan
sistem manual akan mengakibatkan kesulitan dalam
pencarian data yang dibutuhkan. Kelemahan ini juga dapat
menimbulkan masalah dalam perhitungan keuntungan.
Permasalahan tidak berhenti sampai di sana, tetapi
ditambah pula dengan kendala lokasi organisasi yang
bernaung di dalamnya berada dalam lokasi yang berjauhan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pihak
departemen bermaksud membangun sebuah sistem
informasi koperasi berbasis web. Sistem informasi yang
dikhususkan pada kegiatan pendaftaran, kegiatan transaksi
simpan pinjam dan kegiatan pembuatan laporan ini
diharapkan dapat membantu para pengurus dalam
menjalankan tugas-tugasnya dan dapat mengembangkan
koperasi dan mencari peuang-peluang usaha baru yang
menguntungkan dan membawa manfaat sebesar-besarnya
bagi kesejahteraan anggota.
2. Perancangan Sistem
2.1 Unified Modelling Language (UML)
Pengembangan UML dimulai akhir tahun 1994 ketika
Garady Booch dan Jim Rumbaugh dari Rational Software
Coorporation memulai pekerjaan menyatukan The Booch
dan Metode OMT (Object Modeling Technique). Pada
musim gugur tahun 1995, Ivar Jacobson dan perusahaan
yang pernah menolaknya bergabung dengan Rational dan
usaha penggabungan ini menghasilkan metode OOSE
(Object Oriented Software Engineering). Usaha dari
Booch, Rumbaugh dari Jacobson berhasil dengan
dikeluarkannya UML versi 0.9 dan versi 0.91 pada Juni
dan Oktober 1996.
Selama tahun 1996, jelas bahwa beberapa organsiasi
melihat UML sebagai strategi untuk perusahaan. Pada
Januari 1997 beberapa perusahaan seperti IBM, Object
Time, Platinum Technology, Ptech, Taskon, Reich
Technologies dan Softeam menggabungkan partner UML
Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011 E3
13
untuk bersama-sama membuat tanggapan UML versi 1.1
yang direvisi. UML versi 1.1 telah diresmikan oleh Object
Management Group (OMG) pada bulan November 1997,
sedangkan UML versi 1.3 dikeluarkan pada kuartal kedua
tahun 1999. Saat ini versi terbaru UML adalah versi 1.5
yang dirilis bulan Maret 2003.
Semantik (makna istilah) untuk semua notasi UML
dalam model structural dan model behavioral. Model
Structural (model statis) menekankan struktur obyek dalam
sebuah sistem, menyangkut kelas-kelas, interface, attribute
dan hubungan antar komponen. Model Behavioral (model
dinamis) menekankan perilaku obyek dalam sebuah sistem,
termasuk metode, interaksi, kolaborasi dan state history.
UML memiliki diagram grafis untuk membuat suatu
model, yaitu :
Use-Case Diagram
Class Diagram
Behavior Diagram :
Statechart Diagram
Activity Diagram
Interaction Diagram :
Sequence Diagram
Collaboration Diagram
Implementation Diagram :
Component Diagram
Deployment Diagram
Use-case modeling adalah teknik paling sederhana dan
paling efektif untuk memodelkan kebutuhan sistem
berdasarkan pandangan user. Use-case modeling
digunakan untuk memodelkan bagaimana sistem atau kerja
nyata dari sistem atau bagaimana user ingin sistem itu
bekerja. Use-case pada dasarnya adalah awal langkah dari
analisis berdasarkan obyek dengan UML.
Use-case model terdiri dari actor dan use-case. Actor
merepresentasikan user dan sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem. Use-case model sesungguhnya
merepresentasikan tipe dari user, bukan suatu hal dari user.
Use-case merepresentasikan karakteristik sistem, skenario
dari tujuan sistem ke dalam reaksi untuk menggerakkan
actor. Digambarkan dengan elips.
2.2 Rational Rose
Rational Rose adalah software yang memiliki
perangkat-perangkat pemodelan secara visual untuk
membangun suatu solusi dalam rekayasa software dan
pemodelan bisnis. Rational Rose dikeluarkan oleh
perusahaan software bernama Rational Software,
perusahaan yang mencetuskan ide pembentukan
konsorsium bagi perusahaan-perusahaan yang memakai
standar UML sebagai bahasa pemodelan di perusahaannya.
Use-Case Diagram
Use-case diagram merupakan diagram yang
menampilkan hubungan (interaksi) antara actor dengan
use-case. Use-case digunakan untuk menunjukkan
relationship (hubungan) antara actor sebagai pengguna
sistem dengan use-case yang digunakan. Use-case
dilakukan setidaknya oleh satu actor yang
direpresentasikan dengan simbol orang yang dihubungkan
dengan garis yang menunjukkan hubungan komunikasi.
Use-case diagram dapat digunakan selama proses
analisis untuk menangkap kebutuhan sistem dan untuk
memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama
tahap perancangan, use-case diagram menetapkan perilaku
(behavior) sistem saat diimplementasikan. Dalam sebuah
model mungkin terdapat satu atau beberapa use-case
diagram.
Use-case diagram menggambarkan secara grafis
perilaku software aplikasi. Diagram tersebut memberikan
gambaran mengenai software aplikasi menurut sudut
pandang pengguna dari software aplikasi tersebut. Sebuah
use-case diagram mengandung :
Actor
Actor menggambarkan pengguna software aplikasi.
Actor membantu memberikan suatu gambaran jelas tentang
apa yang harus dikerjakan software aplikasi. Sebagai
contoh, sebuah actor dapat memberikan masukan ke dalam
dan menerima informasi dari software aplikasi. Perlu
dicatat bahwa sebuah actor berinteraksi dengan use-case,
tetapi tidak memiliki kontrol atas use-case. Sebuah actor
mungkin seorang manusia, satu device hardware atau
sistem informasi lain.
Gambar 1 Simbol Actor
Use-case
Use-case menggambarkan perilaku software aplikasi,
termasuk di dalamnya interaksi antara actor dengan
software aplikasi tersebut.
Secara umum, use-case adalah :
o Pola perilaku software aplikasi.
o Urutan transaksi yang berhubungan yang
dilakukan oleh satu actor dengan software
aplikasi.
o Sistem atau “benda” yang memberikan sesuatu
yang bernilai kepada actor.
Use-case dibuat berdasarkan keperluan actor. Use-
case harus merupakan “apa” yang dikerjakan
E3 Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011
14
software aplikasi, bukan “bagaimana” software
aplikasi mengerjakannya.
Setiap use-case harus diberi nama yang menyatakan
apa hal yang dicapai dari hasil interaksinya dengan
actor. Nama use-case boleh terdiri dari beberapa kata
dan tidak boleh ada dua use-case yang memiliki nama
yang sama. Dapat memberikan deskripsi tentang
suatu use-case dalam jendela dokumentasi untuk
memperjelas maksud use-case tersebut.
Gambar 2 Simbol UseCase
Kadang-kadang tidak dapat mencakup semua
keperluan suatu software aplikasi dalam satu use-
case. Oleh Karena itu biasanya, menempatkan dan
mengatur sebuah koleksi dari beberapa use-case
dalam berbagai paket use-case (use-case package).
Gambar 3 Simbol Package
Uses Relationship
Uses relationship digambarkan dengan simbol panah,
menggambarkan hubungan antara actor dengan use-
case.
Gambar 4 Simbol Uses Relationship
Collaboration Diagram
Collaboration diagram melihat pada interaksi dan
hubungan terstruktur antar obyek. Tipe diagram ini
menekankan pada hubungan (relationship) antar obyek,
sedangkan sequence diagram menekankan pada urutan
kejadian. Dalam satu collaboration diagram terdapat
beberapa object, link dan message. Collaboration diagram
digunakan sebagai alat untuk menggambarkan interaksi
yang mengungkapkan keputusan mengenai perilaku sistem.
Collaboration diagram juga merupakan diagram
interaksi (seperti sequence diagram). Diagram ini akan
memberitahukan informasi yang sama seperti pada
sequence diagram. Bedanya, pada collaboration diagram
adalah hanya memfokuskan pada pengganti tugas atau
obyek setiap waktu setiap pesan dikirimkan.
Gambar 5 Contoh Collaboration Diagram Sistem Login
Sequence Diagram
Sequence diagram menjelaskan interaksi obyek yang
disusun dalam suatu urutan waktu. Diagram ini secara
khusus berhubungan dengan use-case. Sequence diagram
memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya
terjadi untuk menghasilkan sesuatu di dalam use-case.
Tipe diagram ini sebaiknya digunakan di awal tahap
perancangan atau analisis karena kesederhanaannya dan
mudah untuk dimengerti.
Sequence diagram merupakan diagram yang
menampilkan tingkah laku dari obyek dalam use-case
dengan mendeskripsikan obyek dan pesan yang mereka
lalui. Diagram dibaca dari kiri ke kanan dan menurun.
Gambar 6 Contoh Sequence Diagram Sistem Login
Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011 E3
15
Class Diagram
Class diagram membantu kita dalam visualisasi
struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe
diagram yang paling banyak dipakai. Class diagram
memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan
detail tiap-tiap kelas di dalam perancangan model (dalam
logical view) dari suatu sistem.
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diintansiasi
akan menghasilkan obyek dan merupakan inti dari
pengembangan dan rancangan berorientasi obyek. Class
menggambarkan keadaan (atribut atau properti) suatu
sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi
keadaan tersebut (metode atau fungsi).
Selama proses analisis, class diagram memperlihatkan
aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan
perilaku sistem. Selama tahap perancangan, class diagram
berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang
membentuk arsitektur sistem yang dibuat.
Class diagram memberikan gambaran umum dari
sistem dengan menunjukkan kelasnya dan relationship
(hubungan) di antara mereka. Class diagram bersifat statik
(tidak berubah) yang akan menunjukkan apa itu interaksi
tetapi tidak menjelaskan apa yang terjadi ketika mereka
melakukan interaksi.
Class diagram juga merupakan landasan untuk
component diagram dan deployment diagram. Dalam
sebuah model mungkin terdapat beberapa diagram kelas
dengan spesifikasi tersendiri.
Gambar 7 Contoh Class Diagram Penjadwalan Praktikum
3. Pemodelan Sistem Informasi Koperasi
Analisa Sistem Berjalan
1. Pendaftaran Anggota
Pada proses pendaftaran anggota baru, para calon
anggota wajib melakukan pengisian formulir yang
berisi biodata calon anggota, lalu menyerahkannya
kepada pengurus. Setelah mendapat persetujuan dari
pimpinan, maka dibuatkan kartu keanggotaan koperasi
sebagai bukti.
2. Kegiatan Transaksi Simpan Ambil
Proses transaksi simpan ambil adalah suatu kegiatan
yang berhubungan dengan transaksi tabungan, di mana
transaksi ini hanya dapat dilakukan oleh pengunjung
yang telah terdaftar sebagai anggota. Transaksi simpan
adalah proses menyimpan sejumlah dana dari anggota
koperasi, sedangkan proses ambil adalah suatu proses
mengambil sejumlah dana dari tabungan anggota
koperasi dengan catatan, dana yang akan diambil
memang ada.
3. Kegiatan Transaksi Pinjam Angsur
Proses transaksi pinjam angsur adalah salah satu
fasilitas yang dapat digunakan oleh anggota koperasi.
Proses transaksi pinjam adalah suatu proses
peminjaman sejumlah dana oleh anggota koperasi
dengan ketentuan jumlah tertentu. Sedangkan proses
angsur adalah suatu kewajiban anggota koperasi yang
melakukan proses peminjaman. Angsuran dilakukan
sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati
bersama.
4. Kegiatan Pembuatan Laporan
Kegiatan pembuatan laporan dilakukan oleh pengurus
untuk diberikan kepada pimpinan. Laporan dapat
dilakukan dalam kurun waktu sesuai dengan keinginan
dan dalam jenis kegiatan pelaporan tertentu.
Perancangan Sistem Berjalan
Actors
Pada sistem informasi koperasi ini ada beberapa pihak
yang berkepentingan dengan sistem yang biasa disebut
actor, dan telah ditentukan ada empat (4) actor yaitu :
pimpinan, pengurus, pengunjung dan anggota. Actor pada
sistem ini dapat dilihat pada gambar 8.
Gambar 8 Actor pada Sistem Informasi Koperasi
E3 Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011
16
Use Case
Use case pada sistem ini dibuat dalam dua package dengan
maksud untuk lebih memudahkan dalam pembacaan
diagram.
Gambar 9 Package Use Case pada Sistem Informasi Koperasi
Use Case Diagram Package Mengunjungi
Pada use case package melihat ini, lebih ditujukan pada
kegiatan yang dilakukan oleh pengunjung. Hal ini
dimaksudkan karena pengunjung tidak dapat melakukan
transaksi kecuali telah mendaftarkan diri menjadi anggota.
Dalam use case ini dapat dilihat beberapa kegiatan yang
dapat dilakukan yaitu, melihat halaman home, melakukan
contact us, mengisi buku tamu dan mendaftarkan diri jika
berniat. Diagram use case untuk package use case melihat
tergambarkan pada gambar 9.
Gambar 9 Use Case Diagram untuk Package Use Case Melihat
Use Case Diagram Package Transaksi
Use case diagram package transaksi menggambarkan
kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh anggota
sebagai fasilitas keanggotaannya. Fasilitas tersebut adalah :
kegiatan penyimpanan sejumlah dana dan pengambilan
dana serta kegiatan peminjaman sejumlah dana dan
pengsuran dana. Kegiatan tersebut tergambar seperti pada
gambar 10.
Anggota
(f rom Use Case View)
Pengurus
(f rom Use Case View)
Cek Saldo
(from Use Case View)
Memasukkan Setoran
(from Use Case View)
Memverifikasi Data Tabungan
(from Use Case View)
Mengambil Tabungan
(from Use Case View)
Mengajukan Pinjaman
(from Use Case View) Memverifikasi Data Pinjaman
(from Use Case View)
Membayar Angsuran
(from Use Case View)
Gambar 10 Use Case Diagram untuk Package Use Case Transaksi
Collaboration Diagram Package Mengunjungi
Collaboration diagram dari package melihat
menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh pengunjung
secara berkesinambungan. Gambaran kegiatan tersebut
terlihat pada gambar 11.
: Pengunjung
: Membuka Layar Utama
: Layar Utama
: Membuka Layar Berita
: Membuka Layar GuestBook
: Membuka Layar ContactUs
: Membuka Layar Pendaftaran
: Layar Berita
: Layar ContactUs
: Layar GuestBook
: Layar Pendaftaran
: Mengambil Berita
: Berita
: Menampilkan Berita
: Edit Berita
: Pengurus
: Mengambil ContactUs
: Menampilkan ContactUs
: ContactUs : Edit ContactUs
: Menyimpan GuestBook : GuestBook : Edit GuestBook
: Menginput Data Pendaftaran
: Menyimpan Data Pendaftaran : Pendaftaran
: Memverifikasi Pendaftaran : Simpan Data Anggota
: Data Anggota
1: Buka Layar Utama( )
2: Buka Layar Utama( )
3: Buka Layar Berita( )
4: Buka Layar Berita( )
5: Ambil Berita( ) 6: Ambil Berita( )
7: Ambil Berita( )8: Ambil Berita( )
9: Buka Layar Contact( ) 10: Buka Layar Contact( )
11: Ambil Data Contact( ) 12: Ambil Data Contact( )
13: Ambil Data Contact( )14: Ambil Data Contact( )
15: Buka Layar GuestBook( )
16: Buka Layar GuestBook( ) 17: Simpan Data Guest( ) 18: Simpan Data Guest( )
19: Buka Layar Pendaftaran( )
20: Buka Layar Pendaftaran( )
21: Input Data Pendaftaran( )
22: Simpan Data Pendaftaran( )
23: Simpan Data Pendaftaran( )
24: Ambil Data Pendaftaran( )
25: Memverifikasi Pendaftar( )
26: Simpan Data Anggota( )
27: Simpan Data Anggota( )
28: Edit Data Berita( )
29: Simpan Data Berita( )
30: Simpan Data Contact( )31: Simpan Data Contact( )
32: Simpan Edit Guest( )
33: Simpan Edit Guest( )
Gambar 11 Collaboration Diagram untuk Package Use Case Melihat
Collaboration Diagram Package Transaksi
Collaboration diagram dari package transaksi
menggambarkan kegiatan yang dapat dilakukan anggota
secara berkesinambungan. Kesinambungan kegiatan
anggota terlihat pada gambar 12.
Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011 E3
17
: Anggota
: Membuka Layar Transaksi
: Layar Transaksi
: Membuka Layar Cek Saldo
: Membuka Layar Setoran
: Membuka Layar Ambil
: Membuka Layar Pinjam
: Membuka Layar Angsuran
: Layar Cek Saldo
: Layar Setoran
: Layar Pinjam
: Layar Angsuran
: Layar Ambil
: Membuka Data Tabungan
: Menginput Data Setoran
: Menginput Data Ambil
: Menginput Data PInjaman
: Menginput Data Angsuran
: Tabungan
: Menyimpan Data Setoran
: Mengambil Data Tabungan
: Layar Informasi
: Mengecek Data Tabungan
: Layar Saldo Tabungan
: Edit Saldo
: Mengecek Pinjaman
: Pinjaman
: Edit Pinjaman
: Layar Informasi Pinjaman
1: Buka Layar Transaksi( )
2: Buka Layar Transaksi( )
3: Buka Layar Cek Saldo( )
9: Buka Layar Setoran( )
17: Buka Layar Ambil( )
22: Buka Layar Pinjam( )
29: Buka Layar Angsuran( )
4: Buka Layar Cek Saldo( )
10: Buka Layar Setoran( )
18: Buka Layar Ambil( )
23: Buka Layar Pinjam( )
30: Buka Layar Angsuran( )
5: Ambil Data Tabungan( )
11: Input Data Setoran( )
24: Input Data Pinjaman( )
31: Input Data Angsuran( )
19: Input Data Ambil( )
6: Ambil Data Tabungan( )
12: Input Data Setoran( )
20: Input Data Ambil( )
25: Input Data Pinjaman( )
32: Input Data Angsuran( )
7: Ambil Data Tabungan( )
14: Ambil Data Tabungan( )
13: Input Data Setoran( )
8: Ambil Data Tabungan( )
15: Edit Saldo( )21: Ambil Data Tabungan( )
16: Edit Tabungan( )
26: Ambil Data Pinjaman( )
27: Ambil Data Pinjaman( )
28: Ambil Data Pinjaman( )
Gambar 12 Collaboration Diagram untuk Package Use Case Transaksi
Sequence Diagram Package Melihat
Sequence diagram dari package melihat menggambarkan
kegiatan yang dilakukan oleh pengunjung secara bertahap
sesuai dengan urutan waktu tertentu. Gambaran kegiatan
tersebut terlihat pada gambar 13.
: Pengunjung : Pengunjung : Membuka Layar Utama : Membuka Layar Utama : Layar Utama : Layar Utama : Membuka Layar Berita : Membuka Layar Berita : Membuka Layar
GuestBook
: Membuka Layar
GuestBook
: Membuka Layar
ContactUs
: Membuka Layar
ContactUs
: Membuka Layar
Pendaftaran
: Membuka Layar
Pendaftaran
: Layar Berita : Layar Berita : Layar ContactUs : Layar ContactUs : Layar GuestBook : Layar GuestBook : Layar Pendaftaran : Layar Pendaftaran : Mengambil Berita : Mengambil Berita : Berita : Berita : Menampilkan Berita : Menampilkan Berita : Edit Berita : Edit Berita : Pengurus : Pengurus : Mengambil ContactUs : Mengambil ContactUs : Menampilkan
ContactUs
: Menampilkan
ContactUs
: ContactUs : ContactUs : Edit ContactUs : Edit ContactUs : Menyimpan GuestBook : Menyimpan GuestBook : GuestBook : GuestBook : Edit GuestBook : Edit GuestBook : Menginput Data
Pendaftaran
: Menginput Data
Pendaftaran
: Menyimpan Data
Pendaftaran
: Menyimpan Data
Pendaftaran
: Pendaftaran : Pendaftaran : Memverifikasi
Pendaftaran
: Memverifikasi
Pendaftaran
: Simpan Data Anggota : Simpan Data Anggota : Data Anggota : Data Anggota
Buka Layar Utama( )
Buka Layar Utama( )
Buka Layar Berita( )
Buka Layar Berita( )
Ambil Berita( )
Ambil Berita( )
Ambil Berita( )
Ambil Berita( )
Buka Layar Contact( )
Buka Layar Contact( )
Ambil Data Contact( )
Ambil Data Contact( )
Ambil Data Contact( )
Ambil Data Contact( )
Buka Layar GuestBook( )
Buka Layar GuestBook( )
Simpan Data Guest( )
Simpan Data Guest( )
Buka Layar Pendaftaran( )
Buka Layar Pendaftaran( )
Input Data Pendaftaran( )
Simpan Data Pendaftaran( )
Simpan Data Pendaftaran( )
Ambil Data Pendaftaran( )
Memverifikasi Pendaftar( )
Simpan Data Anggota( )
Simpan Data Anggota( )
Edit Data Berita( )
Simpan Data Berita( )
Simpan Data Contact( )
Simpan Data Contact( )
Simpan Edit Guest( )
Simpan Edit Guest( )
Gambar 13 Sequence Diagram untuk Package Use Case Melihat
Sequence Diagram Package Transaksi
Sequence diagram dari package transaksi menggambarkan
kegiatan yang dapat dilakukan anggota secara bertahap
sesuai dengan urutan waktu yang telah dicatatkan
berurutan. Kesinambungan kegiatan anggota terlihat pada
gambar 12.
: Anggota : Anggota : Membuka Layar
Transaksi
: Membuka Layar
Transaksi
: Layar Transaksi : Layar Transaksi : Membuka Layar Cek
Saldo
: Membuka Layar Cek
Saldo
: Membuka Layar
Setoran
: Membuka Layar
Setoran
: Membuka Layar Ambil : Membuka Layar Ambil : Membuka Layar Pinjam : Membuka Layar Pinjam : Membuka Layar
Angsuran
: Membuka Layar
Angsuran
: Layar Cek Saldo : Layar Cek Saldo : Layar Setoran : Layar Setoran : Layar Pinjam : Layar Pinjam : Layar Angsuran : Layar Angsuran : Layar Ambil : Layar Ambil : Membuka Data
Tabungan
: Membuka Data
Tabungan
: Menginput Data
Setoran
: Menginput Data
Setoran
: Menginput Data Ambil : Menginput Data Ambil : Menginput Data
PInjaman
: Menginput Data
PInjaman
: Menginput Data
Angsuran
: Menginput Data
Angsuran
: Tabungan : Tabungan : Menyimpan Data
Setoran
: Menyimpan Data
Setoran
: Mengambil Data
Tabungan
: Mengambil Data
Tabungan
: Layar Informasi : Layar Informasi : Mengecek Data
Tabungan
: Mengecek Data
Tabungan
: Layar Saldo Tabungan : Layar Saldo Tabungan : Edit Saldo : Edit Saldo : Mengecek Pinjaman : Mengecek Pinjaman : Pinjaman : Pinjaman : Edit Pinjaman : Edit Pinjaman : Layar Informasi Pinjaman : Layar Informasi Pinjaman
Buka Layar Transaksi( )
Buka Layar Transaksi( )
Buka Layar Cek Saldo( )
Buka Layar Cek Saldo( )
Ambil Data Tabungan( )
Ambil Data Tabungan( )
Ambil Data Tabungan( )
Ambil Data Tabungan( )
Buka Layar Setoran( )
Buka Layar Setoran( )
Input Data Setoran( )
Input Data Setoran( )
Input Data Setoran( )
Ambil Data Tabungan( )
Edit Saldo( )
Edit Tabungan( )
Buka Layar Ambil( )
Buka Layar Ambil( )
Input Data Ambil( )
Input Data Ambil( )
Ambil Data Tabungan( )
Buka Layar Pinjam( )
Buka Layar Pinjam( )
Input Data Pinjaman( )
Input Data Pinjaman( )
Ambil Data Pinjaman( )
Ambil Data Pinjaman( )
Ambil Data Pinjaman( )
Buka Layar Angsuran( )
Buka Layar Angsuran( )
Input Data Angsuran( )
Input Data Angsuran( )
Gambar 14 Sequence Diagram untuk Package Use Case Transaksi
Class Diagram Sistem Informasi Koperasi
Class diagram berhubungan dengan database yang
digunakan dalam sistem informasi koperasi. Dari class
diagram ini akan menjadi tabel-tabel yang digunakan
seperti : Contact Us, Guest Book, Sejarah, Pendaftaran
atau anggota, Tabungan dan Pinjaman.
Gambar 15 Class Diagram Sistem Informasi Koperasi
Struktur Database Sistem Informasi Koperasi
Berikut akan diuraikan struktur dari tabel-tabel yang
digunakan dalam sistem informasi koperasi.
E3 Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011
18
Tabel 1 Struktur Tabel Contact Us
Nama Field Type Panjang
Kode Pengurus Character 5
Nama Pengurus Character 30
Email Pengurus Character 30
Tabel 2 Struktur Tabel Guest Book
Nama Field Type Panjang
Email Pengunjung Character 30
Nama Pengunjung Character 30
Saran Memo -
Tabel 3 Struktur Tabel Berita
Nama Field Type Panjang
Kode Berita Character 5
Data Berita Memo -
Tabel 4 Struktur Tabel Pendaftaran
Nama Field Type Panjang
Kode Pendaftar Character 5
Nama Pendaftar Character 30
Alamat Pendaftar Character 30
Email Pendaftar Character 30
Tabel 5 Struktur Tabel Anggota
Nama Field Type Panjang
Kode Anggota Character 5
Nama Anggota Character 30
Alamat Anggota Character 30
Email Anggota Character 30
Tabel 6 Struktur Tabel Tabungan
Nama Field Type Panjang
Kode Anggota Character 5
Kode Tabungan Character 10
Nominal Setoran Integer 15
Nominal Ambil Integer 15
Saldo Tabungan Integer 15
Tabel 7 Struktur Tabel Pinjaman
Nama Field Type Panjang
Kode Anggota Character 5
Kode Pinjaman Character 10
Nominal Pinjaman Integer 15
Nominal Angsuran Integer 15
Saldo Pinjaman Integer 15
Tampilan Sistem Informasi Koperasi
Gambar 16 adalah contoh tampilan implementasi sistem
informasi aplikasi.
Gambar 16 Contoh Tampilan Halaman Utama Sistem Informasi
Koperasi
4. Kesimpulan
Dengan sistem informasi KPRI Tampan
berbasis web, dapat disimpulkan bahwa sistem ini :
Mengurangi kesalahan dalam pemrosesan data (input
ataupun pencarian)
Mempermudah dalam pembuatan laporan
Pemantauan transaksi dapat dilakukan dengan lebih
baik
Mempermudah penyebaran informasi mengenai
keberadaan koperasi kepada masyarakat dengan lebih
cepat.
REFERENSI [1] A. Suhendar dan Hariman Gunadi, “Visual Modeling
menggunakan UML dan Rational Rose”, Penerbit
Informatika Bandung, 2002.
[2] Ali Bahrami., “Object Oriented Systems Development
: Using The Unified Modeling Language”, Mc Graw-Hill
International Editions 1999.
[3] Ariesto Hadi Sutopo., “Analisis dan Desain
Berorientasi Objek”, Edisi pertama, Penerbit J&J Learning
Yogyakarta, 2002.
[4] Simon Bennett, Steve Mc Robb and Ray Farmer,
“Object Oriented Systems Analysis and Design Using
UML”, Mc Graw-Hill International Editions, Computer
Science Series, 2000.
[5] Sri Dharwiyanti dan Romi Satria Wahono, “Pengantar
Unified Modeling Language (UML)”, Kuliah Umum
IlmuKomputer.Com, 2003.
Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011 ISSN : 2088-9984
19
Sistem Informasi Geografis Rumah Sakit Berbasis Web
Ricky Agus Tjiptanata 1)
Widiastuti 2)
Mufi Widyanti 3)
1,2)
Fakultas Ilmu Komputer & Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya 100, Depok Indonesia email : {ricky,widiastuti}@staff.gunadarma.ac.id
3) Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya 100, Depok Indonesia email : [email protected]
ABSTRACT Making of Geographic Information System (GIS) of
hospital web-based has a purpose for give information
about the existence of a hospital. The decision to choose of
hospital an appropriate and rapid is something critical
decision and possibility of worst can impact loss life
someone. In the Jakarta region are always jammed, then
GIS of hospital web-based very helpful of accelerate
decision-making, mainly because of can be accessed from
anywhere with use internet technology. Making of
Geographic Information System of hospital web-based
from collection of spatial and non-spatial data continued
by conversion of data to table creation. The next stage is
making of website and merging databases until
implementation of the website. Software used for data
collection and data processing are PostgreSQL and
Quantum GIS, while for mapping using MapServer
adjoining of Chameleon and making website using script
PHP and Java. On making of this Geographic Information
System of hospital produced the draft document which will
be guide in making this GIS website. Websites Geographic
Information System this hospital can be utilized by the
users who want to know information hospital around
Jakarta also location and direction towards the existence
of a hospital. User can utilize this GIS website of using
internet technology. Admin can add data with easily, if
there is a change existence hospital of around Jakarta.
Key words Geograhpic Information System, Hospital, MapServer,
Quantum GIS
1. Pendahuluan
Kebutuhan akan mendapatkan suatu informasi secara cepat
dan tepat, telah menjadi kebutuhan pokok masyarakat
dunia. Salah satunya adalah kebutuhan akan informasi
geografis. Teknologi SIG merupakan suatu teknologi
mengenai geografis yang memiliki kemampuan dalam
memvisualisasikan data spasial berikut atribut-atributnya.
Jakarta, sebagai Ibu Kota Negara dengan keadaan
geografis yang begitu padat, membuat SIG sangat
diperlukan, terutama dalam bidang Kesehatan. Dengan
dihadapkan pada kenyataan yang ada, maka dibuatlah
Sistem Informasi Geografis Rumah Sakit Berbasis Web,
dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai
keberadaan suatu Rumah Sakit. Keputusan untuk memilih
Rumah Sakit yang tepat dan cepat adalah suatu keputusan
yang kritis dan kemungkinan terburuk bisa berdampak
hilangnya nyawa seseorang.
Dengan menggunakan metode riset lapangan, metode
pustaka, analisis sistem, perancangan sistem dan
implementasi sistem, akan dihasilkan suatu SIG Rumah
Sakit berbasis Web yang sangat membantu mempercepat
pengambilan keputusan dan dapat diakses dari mana saja
dengan menggunakan teknologi internet.
2. Sistem Informasi Geografis
Pengertian Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem
informasi khusus yang mengelola data yang memiliki
informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti
yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki
kemampuan unuk membangun, menyimpan, mengelola dan
menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya
data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah
database.
Komponen kunci dalam SIG adalah sistem komputer,
data geospatial (data atribut) dan pengguna yang dapat
digambarkan seperti gambar 1.
E4 Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011
20
Gambar 1. Komponen kunci SIG
Jenis Data Masukan Sistem Informasi Geografis
Di dalam SIG terdapat 2 jenis data, yaitu:
1. Data Spasial
Data spasial merupakan data yang memuat tentang
lokasi suatu objek dalam peta berdasarkan posisi
geografis objek tersebut di atas bumi dengan
menggunakan sistem koordinat. Data spasial
direpresentasikan dengan Model Vektor dan Model
raster.
Model Vektor diwakili oleh simbol-simbol yang terdiri
atas interkoneksi garis dan titik yang merepresentasikan
lokasi dan garis batas dari entitas geografi, diantaranya
Lines (garis), Polylines (polygon), Points (titik), Area
(daerah) dan Nodes (titik potong).
Sedangkan Model Raster dihasilkan dari teknologi
pemotretan melalui satelit dan udara, yang
mempresentasikan objek geografi sebagai struktur grid
atau cell yang dikenal sebagai pixel.
2. Data Non-Spasial
Data ini merupakan data yang memuat karakteristik
atau keterangan dari suatu objek yang terdapat dalam
peta yang sama sekali tidak berkaitan dengan posisi
geografi objek tertentu. Sebagai contoh, data atribut
dari sebuah kota adalah luas wilayah, jumlah
penduduk, kepadatan penduduk, tingkat kriminalitas,
dan sebagainya.
Software MapServer
MapServer merupakan aplikasi freeware dan Open
Source untuk dapat menampilkan Sistem Informasi
Geografis di web. MS4W dilengkapi dengan berbagai
modul tambahan (optional) yang mempermudah kita
membangun dan mengadministrasikan sistem WebGIS.
Untuk menjalankan dan menampilkan peta yang
dihasilkan oleh MapServer, diperlukan dua file yaitu Map
File dan HTML File. Map File berisikan konfigurasi
penyajian peta yang ditulis dalam bahasa dan sintaks
tersendiri. Informasi ini kemudian diolah dan disajikan
oleh program MapServer. Sedangkan file HTML
digunakan untuk melakukan format penyajian hasil (peta).
Gambar 2. Proses penyajian peta oleh MapServer
Software PostgreSQL
PostgreSQL adalah sebuah object-relational
database management system (ORDBMS) yang bersifat
open source. PostgreSQL tidak dikontrol oleh satu
perusahaan, tetapi memiliki komunitas global pengembang
dan perusahaan untuk mengembangkannya. PostgreSQL
menyediakan fitur yang berguna untuk replikasi basis data.
Fitur-fitur yang disediakan PostgreSQL antara lain DB
Mirror, PGPool, Slony, PGCluster, dan lain-lain.
Meskipun open-source PostgreSQL yang mendukung
standar SQL92 dan SQL99 ini juga mendukung bahasa
pemrograman C, C++, Java, Tcl, Perl, Python, PHP, dan
lain-lain.
Gambar 3. Tampilan pgAdmin pada PostgreSQL
Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011 E4
21
3. Perancangan dan Implementasi
Gambaran Umum Aplikasi
WebGIS ini merupakan sebuah website yang
memiliki fungsi utama sebagai Geographic Information
System (GIS) yaitu sebuah sarana penyampaian informasi
suatu tempat dengan memanfaatkan sebuah peta, yang
dapat membantu mempercepat pengambilan keputusan.
User/pemakai dapat melihat informasi dan mencari tempat
yang diinginkannya. Aplikasi yang dibuat berfokus pada
WebGIS Rumah Sakit di wilayah Kota Jakarta.
Website Sistem Informasi Geografis Rumah Sakit
ini dapat dimanfaatkan oleh pengguna yang ingin
mengetahui informasi Rumah Sakit sekitar Jakarta beserta
letak dan arah menuju keberadaan Rumah Sakit tersebut.
Pengguna dapat memanfaatkan website SIG ini dengan
menggunakan teknologi internet. Admin dapat
menambahkan data dengan mudah apabila diketahui ada
perubahan dari keberadaan Rumah Sakit di sekitar Jakarta.
WebGIS ini menyajikan berbagai fitur yang bisa
digunakan oleh user, diantaranya adalah melihat peta Kota
Jakarta, yang terdiri dari Jakarta Timur, Jakarta Barat,
Jakarta Selatan, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Fitur
Zoom/perbesaran peta juga disediakan, sehingga user bisa
melihat peta dengan perbesaran yang dibutuhkan. Fitur
Print yang digunakan untuk mencetak letak Rumah Sakit
yang diinginkan. Dan fitur Radius yang digunakan untuk
mengetahui letak Rumah Sakit lain dengan jarak tertentu
dari salah satu objek Rumah Sakit yang dipilih.
Pembuatan WebGIS ini dilakukan beberapa tahap.
Tahapan tersebut,diantaranya seperti gambar 4.
Gambar 4. Tahapan pembuatan WebGIS
Tahapan tersebut dimulai dari menentukan
daerah/wilayah, pengumpulan data spasial maupun non-
spasial yang dilanjutkan dengan konversi data hingga
pembuatan tabel. Tahapan berikutnya adalah pembuatan
website dan penggabungan database hingga implementasi
website. Perangkat lunak yang digunakan untuk
pengumpulan dan pengolahan data adalah PostgreSQL dan
Quantum GIS, sedangkan untuk pemetaan menggunakan
MapServer berdampingan dengan Chameleon dan
pembuatan website menggunakan script PHP dan Java.
Struktur Navigasi Struktur Navigasi termasuk struktur terpenting dalam
pembuatan suatu web dan gambarnya harus sudah ada pada
tahap perencanaan. Berikut merupakan struktur navigasi
Campuran User dan Struktur Navigasi Campuran Admin
pada Web GIS.
Gambar 5 Struktur Navigasi Campuran User
E4 Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011
22
Gambar 6 Struktur Navigasi Campuran Admin
Flowchart Aplikasi Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari
langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu
program. Flowchart menolong analis dan programmer
untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen
yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis
alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.
Tujuan utama dari penggunaan flowchart adalah untuk
menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah
secara sederhana, terurai, rapi dan jelas dengan
menggunakan simbol-simbol standar. Gambar 7
merupakan Flowchart Aplikasi WebGIS.
Gambar 7 Flowchart Aplikasi
Pengumpulan Data Spasial dan Non Spasial Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan data-data
mengenai informasi geografis yang ingin ditampilkan.
Model data yang digunakan, yaitu data spasial dan data
non spasial. Data Spasial diperoleh dengan mendapatkan
peta Jakarta dalam bentuk .shp dengan data/titik yang telah
tersedia. Dan Data Non Spasial diperoleh dari media
Internet serta Media Pustaka.
A. Data Spasial
• Layer Kota
• Layer Jalan
• Layer Titik
B. Data Non-spasial
• Data Kota
• Data Jalan
• Data Rumah Sakit
Konversi Layer menjadi Tabel pada PostgreSQL
Konversi data shapefile ke dalam file *.sql dilakukan
secara manual pada command prompt di windows yang
terhubung dengan salah satu user PostgreSQL. Proses
konversi ini dimulai dengan pengubahan kepemilikan
shapefile menjadi postgres. Langkah-langkah shapefile
menjadi tabel pada PostgreSQL adalah sebagai berikut :
1. Masukan data shapefile kedalam folder bin pada
PostgreSQL,secara default alamatnya “C: > Program
Files > PostgreSQL > 8.2 >bin”, pada aplikasi ini
shapefile yang di masukkan adalah jakpus.shp,
jaksel.shp, jaktim.shp, jakbar.shp, jakut.shp,
jalan.shp, dan batas.shp.
2. Setelah itu konversi shapefile menjadi file
SQL (Structured Query Language).
Caranya buka Command Prompt masuk kedalam bin
pada PostgreSQL caranya dengan mengetikan
“C:\>cd "Program Files"\PostgreSQL\8.2\bin\”.
Setelah itu ketik Syntax “shp2pgsql -W [srid]
[shapefile] [table] > [file name *.sql]”, dimana
Syntax tersebut mengubah data dari shapefile menjadi
file *.sql. Contohnya seperti ini “shp2pgsql -W UTF-
8 jakpus.shp public.japus > jakpus.sql”.
3. Proses selanjutnya file .sql yang telah dibuat pada
langkah 2 dibuat menjadi tabel dan di masukkan pada
database dengan mengetikkan syntax : “psql –U
[user] –d [database] –f [file.sql]”. dimana Syntax
tersebut membuat file *.sql menjadi tabel dan diload
pada database. Contohnya seperti ini “psql -h
127.0.0.1 -U postgres -d jakarta -f jakpus.sql”
Pembangunan database pada PostgreSQL telah selesai
dilakukan. Database siap untuk dipergunakan dalam sistem
Pembahasan Tabel pada Database
1. Tabel geometry_columns
Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011 E4
23
Tabel geometry_columns digunakan untuk menampung
semua tabel yang berhubungan dengan file .shp yang
dihasilkan.
2. Tabel Batas
Tabel batas ini berupa file.shp yang bertipe layer
polygon (polyline) dengan nama batas.shp. Tabel ini
menggambarkan batas Kota Jakarta secara keseluruhan.
3. Tabel Jakbar
Tabel ini berupa file.shp yang bertipe layer polygon
(polyline) dengan nama jakbar.shp. Tabel ini
menggambarkan wilayah Jakarta Barat dan berfungsi
memberikan informasi tentang nama-nama Kecamatan
di Kota Jakarta Barat.
4. Tabel Jakpus
Tabel ini berupa file .shp yang bertipe layer polygon
(polyline) dengan nama jakpus.shp. Tabel ini
menggambarkan wilayah Jakarta Pusat dan berfungsi
memberikan informasi tentang nama-nama Kecamatan
di Kota Jakarta Pusat.
5. Tabel Jaksel
Tabel ini berupa file .shp yang bertipe layer polygon
(polyline) dengan nama jaksel.shp. Tabel ini
menggambarkan wilayah Jakarta Selatan dan berfungsi
memberikan informasi tentang nama-nama Kecamatan
di Kota Jakarta Selatan.
6. Tabel Jaktim
Tabel ini berupa file .shp yang bertipe layer polygon
(polyline) dengan nama jaktim.shp. Tabel ini
menggambarkan wilayah Jakarta Timur dan berfungsi
memberikan informasi tentang nama-nama Kecamatan
di Kota Jakarta Timur.
7. Tabel Jakut
Tabel ini berupa file .shp yang bertipe layer polygon
(polyline) dengan nama jakut.shp. Tabel ini
menggambarkan wilayah Jakarta Utara dan berfungsi
memberikan informasi tentang nama-nama Kecamatan
di Kota Jakarta Utara.
8. Tabel Jalan
Tabel ini berupa file .shp yang bertipe layer garis (line)
dengan nama jalan.shp. Tabel ini menggambarkan
bentuk jalan di Kota Jakarta.
9. Tabel Rumah Sakit
Tabel rumah_sakit merupakan tabel yang menjadi
informasi utama pada aplikasi WebGIS Rumah Sakit
ini. Record pada tabel ini nantinya akan di input atau
dimasukkan dari form administrator. Isi tabel
rumah_sakit juga dapat dimodifikasi dan dihapus
melalui halaman administrator yang tesedia di aplikasi
WebGIS Rumah Sakit. Tabel ini menggambarkan titik-
titik atau letak rumah sakit yang berada di
Jakarta dan berfungsi memberikan informasi tentang
nama rumah sakit, alamat, no.tlp, website dan gambar
yang berada di wilayah Jakarta agar dapat memberikan
informasi yang bermanfaat.
10. Tabel Login
Tabel login adalah tabel yang digunakan untuk
menampung data user untuk manajemen sistem
halaman login. Tabel ini terdiri dari field gid, username
dan password.
11. Tabel Sungai
Tabel ini berupa file .shp yang bertipe layer polygon
(polyline) dengan nama sungai.shp. Tabel ini
menggambarkan sungai yang ada di Kota Jakarta
secara keseluruhan
Pembuatan Website dan Penggabungan Database
Aplikasi WebGIS tidak dapat dipisahkan dengan adanya
sistem manajemen database yang sudah melekat di
dalamnya. Ketika ingin menampilkan suatu peta pada
halaman web atau browser dengan menggunakan
MapServer, ada beberapa tahap yang dilakukan agar peta
tersebut tampil pada browser.
Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat
mapfile (.map). MapServer selalu memerlukan sebuah
mapfile yang mendeskripsikan apa dan dimana sumber
data berada. Mapfile merupakan konfigurasi dari layer-
layer yang ingin ditampilkan sehingga peta terlihat pada
browser. Isi dari sebuah mapfile terdiri dari beberapa
objek, antara lain objek map, objek layer, objek class,
objek label dan objek style.
Objek map mendefinisikan objek master atau
sebagi objek root. Objek ini juga mendefinisikan status,
units, size, extent, layer, legend dan lain sebagainya. Objek
layer mendefinisikan layer-layer yang ingin ditampilkan
pada peta. Penulisan layer yang pertama akan diletakkan
paling dasar sehingga tampilannya bisa ditutupi oleh
tampilan layer berikutnya.
Objek class mendefinisinakan kelas-kelas dari
suatu layer yang ditentukan. Setiap layer paling tidak
memiliki sebuah kelas. Objek label mendefinisikan label
yang kemudian sering dipakai sebagai teks unsur spasial.
Objek style digunakan untuk menyimpan parameter-
parameter simbol yang dipakai. Dengan objek ini setiap
kelas dapat memiliki simbol dengan tipe, ukuran dan
warna tersendiri.
Penghubung (koneksi) database (baik spasial maupun
non-spasial) juga dapat dikoneksikan dengan adanya map
file.
Di dalam map file terdiri dari konfigurasi layer-
layer yang ditampilkan pada browser. Objek layer-layer
tersebut antara lain, objek layer Kota Jakarta yang bertipe
polygon. Sedangkan untuk tipe garis (line) yaitu objek
layer Jaringan Jalan. Objek layer titik (point) pada
mapscript diatas bernama Rumah Sakit.
Adapun langkah pada mapscript adalah untuk
mengkoneksikan atau menghubungkan antara mapscript
dengan basis data yang berada pada PostgreSQL, yaitu
dengan cara menambahkan kode connection type. Isi
E4 Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011
24
(value) dari connection type ini adalah jenis koneksi apa
yang akan digunakan oleh basis data. Aplikasi WebGIS ini
menggunakan jenis koneksi Postgis oleh sebab itu value
dari connection type adalah Postgis. Selanjutnya membuat
suatu pengaturan koneksi ke basis data yang ada. Untuk
mengatur koneksi ke basis data, masukkan data yang sesuai
pada basis data, seperti pengaturan user, password, host,
nama basis data dan port yang digunakan. Setelah
membuat semua objek map dan objek layer yang
diperlukan untuk ditampilkan dan koneksi basis data sudah
berhasil, maka file map diatas dapat kita panggil atau di-
include-kan pada file index.phtml yang nanti pada sub bab
berikutnya akan dibahas lebih jelas lagi, sehingga aplikasi
WebGIS Rumah Sakit ini dapat beroperasi.
Membuat Template Peta
Untuk menampilkan sebuah peta di web browser
diperlukan sebuah template. Template tersebut berfungsi
untuk menampilkan komponen-komponen aplikasi peta
yang interaktif, seperti petanya itu sendiri, legenda, skala,
navigasi zoom in, zoom out, zoom to layer, query, pan dan
lain sebagainya. Yang dimaksud template disini yaitu
sebuah file yang berekstensi .phtml. Didalam file template
ini mencakup baris-baris kode mapfile dan php.
Membuat Website pada MapServer dan
Penggabungan Database dengan PHP
Agar isi dan tampilan website lebih menarik maka
diperlukan suatu interface atau antarmuka. Interface
merupakan gambar atau image dan segala sesuatu yang
tampil pada monitor. Interface berperan sebagai tempat
antara program dan pengguna yang saling berinteraksi satu
sama lain.
Konsep rancangan yang digunakan dalam pembuatan
WebGIS ini menekankan pada beberapa aspek, yaitu:
1. Komunikatif
WebGIS ini memiliki konsep komunikatif yaitu
memiliki keterhubungan antara program, isi pesan atau
informasi yang ditampilkan, serta pemakai/user.
2. Estetis
Konsep estetis ini berfungsi untuk memberikan suatu
keindahan, sehingga lebih menarik minat pengunjung
untuk lebih menggali informasi yang ditawarkan dari
WebGIS ini.
3. Ekonomis
Konsep ini memperhatikan faktor ekonomis dalam arti
ukuran file yang digunakan. Hal tersebut berkaitan erat
dengan kecepatan akses yang ada pada WebGIS ini.
4. Kesimpulan
o Kelebihan dari WebGIS Rumah Sakit ini adalah
tersedianya fasilitas radius dengan beberapa category,
sehingga lebih memudahkan bagi pengguna untuk
mengetahui jarak terdekat dengan tempat yang dituju
sesuai dengan category yang ada.
o Web ini di desain semenarik mungkin dengan simbol-
simbol (legenda) yang menarik. Setiap layer
dipadupadankan dengan warna yang sesuai agar
pengguna dapat dengan nyaman melihatnya. Web GIS
ini juga dilengkapi dengan profil Kota Jakarta.
o Kekurangan dari WebGIS Rumah Sakit ini adalah
masih sedikitnya fasilitas yang disediakan, sehingga
informasi yang disampaikan tidak terlalu luas
cakupannya.
o Dalam pengembangan selanjutnya, diharapkan WebGIS
ini menggunakan data yang lebih lengkap dan lebih
akurat agar informasi yang disajikan menjadi lebih baik
dan menjadi lebih maksimal lagi.
o Alangkah baiknya jika WebGIS ini menggunakan peta
3 dimensi sehingga tampak jelas objek yang akan
ditampilkan, baik bentuk gedung, rute jalan, maupun
sarana pendukung menuju tempat tersebut.
REFERENSI [1] Aditya Danar Wibisono. 2010. “Sistem Informasi Geografis
untuk Pemetaan Rumah Sakit di Kota Depok berbasis Web
dengan Menggunakan Quantum GIS”.
[2] Daud Sajo, “Pengertian Peta”, http://geografi-
bumi.blogspot.Com /2009/09/pengertian-peta.html, 3 Juni
2011.
[3] Denny Charter ,” Fungsi Chameleon”, http://dennycharter.
wordpress.com /2008/06/11/chameleon-webgis-framework/
, 24 Juli 2011.
[4] Made Agung, “ Pengertian GIS”, http://dueeg.blogspot.com
/2010/11/ gis-geografis-information-system.html, 2 Juni
2011.
[5] Prahasta, Eddy, 2007. Membangun Aplikasi Web-Based
GIS Dengan MapServer. Bandung:Informatika.
[6] URL:http://dayer.itgo.com/peta.htm, 2 Juni 2011.
[7] URL:http://id.wikipedia.org/wiki/
Sistem_informasi_geografis, 2Juni 2011.
[8] URL:http://www.scribd.com/doc/45376922/BAB-1-GIS, 29
Juli 2011.
[9] URL:http://www.scribd.com/doc/46953005/Data-Spasial, 3
Juni 2011.
[10] URL:http://www.scribd.com/doc/54723033/Artikel-
11105684, 24 Juli 2011.
[11] URL:http://digilib.its.ac.id/public/ITS-NonDegree-8418-
7406030042- Abstract_En.pdf , 18 Juli 2011.
[12] URL:http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/500/jbptunikompp-
gdl alfianrifa24991-1-babi.pdf , 2Juni2011.
[13] URL:http://organisasi.org/daftar-nama-kelurahan-
kecamatan-kotamadya-di-dki-jakarta-jumlah-masing-
masing-wilayah , 4Juni 2011.
[14] Wikipedia, “Sejarah Jakarta”,
http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_
Jakarta , 3Juni 2011.
Top Related