NATURAL FLOW
METODE SEMBUR ALAM
3.1 TEORI DASAR
Sembur alam adalah salah satu metode pengangkatan minyak ke permukaan dengan menggunakan tenaga atau tekanan yang berasal dari reservoir atau formasi dimana sumur berada.
3.1.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Peralatan Sumur.
Dalam merencanakan produksi, produksi optimum sumur selalu merupakan sasaran, sehingga berdasarkan kondisi optimum inilah peralatan produksi dapat direncanakan dengan baik dalam hal dimensi, kekuatan (grade), jumlah atau panjang, macam alat maupun spesifikasi lainnya. Faktor yang mendasari tercapainya kondisi optimum adalah cadangan, ulah aliran fluida untuk dapat diproduksi, interaksi atau hubungan antara kelakuan formasi berproduksi dengan kondisi atau parameter produksi di permukaan (Psp, Pwh).
Disamping faktor di atas, faktor berikut ini dapat juga merupakan faktor yang mempengaruhi perencanaan peralatan produksi seperti :
a. Fleksibilitas untuk sistem produksi di masa yang akan datang (artificial lift).
b. Jenis material untuk kondisi-kondisi khusus (korosi, dsb).
c. Faktor kemudahan pemasangan dan penanganan serta keamanan kerja.3.1.2Jenis-Jenis Peralatan dan Kegunaannya.
Peralatan produksi sumur sembur alam terdiri dari :
1. Peralatan di atas permukaan.
a. Kepala sumur (well-head).
b. Silang sembur (X-mastree).
2. Peralatan di bawah permukaan.
a. Tubing (pipa alir vertikal) dan coupling.
b. Packer (penyekat annulus).
c. Anchor.
d. Peralatan pelengkap bawah permukaan / asesories.3.1.2.1Peralatan di Atas Permukaan
a. Kepala Sumur (well-head).
Well head merupakan peralatan kontrol sumur di permukaan yang terbuat dari besi baja membentuk suatu sistem seal atau penyekat untuk menahan semburan atau kebocoran cairan sumur ke permukaan yang tersusun atas casing head (casing hanger) dan tubing head (tubing hanger).
1. Casing hanger
Merupakan fitting (sambungan) tempat menggantungkan casing. Di antara casing string pada casing head terdapat seal untuk menahan aliran fluida keluar. Pada casing terdapat pula gas-outlet yang berfungsi untuk :
meredusir tekanan gas yang mungkin timbul diantara casing string.
Mengalirkan fluida di annulus (produksi).
2. Tubing head
Alat ini terletak di bawah X-mastree untuk menggantungkan tubing dan menghubungkan tubing dengan sistem keranan (X-mastree).
Fungsi utama dari tubing head, adalah :
Sebagai penyokong rangkaian tubing.
Menutup ruang antara casing-tubing pada waktu pemasangan X-mastree atau perbaikan kerangan atau valve.
Fluida yang mengalir dapat dikontrol dengan adanya connection diatasnya.
b. Silang Sembur (X-mastree).
Alat ini merupakan susunan kerangan (valve) yang berfungsi sebagai pengaman dan pengatur aliran produksi di permukaan yang dicirikan oleh jumlah sayap atau lengan (wing) dimana choke atau bean atau jepitan berada.
Peralatan pada X-mastree terdiri dari :
a. Manometer tekanan dan temperatur, ditempatkan pada tubing line dan casing line.
b. Master valve/gate, berfungsi untuk membuka atau menutup sumur, jumlahnya satu atau tergantung pada kapasitas dan tekanan kerja sumur.
c. Wing valve/gate, terletak di wing/lengan dan jumlahnya tergantung kapasitas dan tekanan kerja sumur yang berfungsi untuk mengarahkan aliran produksi sumur.
d. Choke/ bean /jepitan, merupakan valve yang berfungsi sebagai penahan dan pengatur aliran produksi sumur, melalui lubang (orifice) yang ada. Akibat adanya orifice ini, tekanan sebelum dan sesudah orifice menjadi berbeda yang besarnya tergantung dari diameter orificenya. Prinsip inilah yang digunakan untuk menahan dan mengatur aliran.
Ada dua macam choke / bean /jepitan, yaitu :
Positive choke : merupakan valve dimana lubang (orifice) yang ada sudah mempunyai diamater tertentu, sehingga pengaturan aliran tergantung pada diameter orificenya.
Adjustable choke : choke ini lebih fleksibel karena diameter orifice dapat diatur sesuai posisi needle terhadap seat sehingga pengaturan alirannya pun fleksibel sesuai keperluan (tekanan dan laju aliran).
Prinsip kerja :
Dengan memutar handwee (1) yang berhubungan langsung dengan stem (4) dan needle valve (8) maka dapat diatur lubang antara needle dengan seat yang juga merupakan diameter choke, yang besarnya akan ditunjukkan pada skala (2) melalui indikator (3) yang ikut bergerak sesuai pergerakan stem.
e. Check valve, merupakan valve yang hanya dapat mengalirkan fluida pada satu arah tertentu yang berfungsi untuk menahan aliran dan tekanan balik dari separator. Pada X-mastree, check valve ini ditempatkan setelah choke sebelum masuk ke flow-line.
3.1.2.2 Peralatan di Bawah Permukaan.
a. Tubing dan Coupling.
Merupakan pipa alir vertikal yang ditempatkan di dalam casing produksi yang berfungsi untuk mengalirkan fluida produksi sumur ke permukaan atau mengalirkan fluida injeksi ke dalam sumur. Disamping itu, tubing dapat pula digunakan dalam pekerjaan swabb, squeeze cementing, sirkulasi pembersihan sumur dan mengalirkan fluida serta material peretak hidraulis dan pengasaman.
Di dalam sumur tubing digantungkan pada tubing hanger dan biasanya ditempatkan beberapa feet diatas zona perforasi. Diameter tubing berkisar antara 2 inci sampai 4,50 inci dengan panjang setiap single berkisar antara 6 9,50 meter.
Baik tubing maupun coupling dispesifikasikan oleh API (American Petroleum Institute) atas grade, jenis sambungannya, bentuk ulir dan dimensinya. Terdapat sembilan grade tubing yaitu : H-40, J-55, K-55, C-75, L-80, N-80, C-95, P-105, dan P-110 dimana angka minimum yield strength dan abjad H, J, dan N hanyalah kependekan verbal, sedangkan untuk : K berarti mempunyai ultimate strength yang lebih besar dibandingkan grade J, C, L berarti restricted yield strength P berarti high strength.
Untuk jenis sambungan, baik tubing maupun coupling dibagi atas :
a. External Upset End (EUE).
b. Non External Upset End (NUE).
c. Integral Joint.
Sedangkan bentuk ulir dikenal dengan API round threads dan butterss threads.
b. Peralatan Perlengkapan Bawah Permukaan
1. Packer
Fungsi pokok dari packer adalah memisahkan atau mengisolasi annulus tubing-casing dan membantu efisiensi produksi.2. Landing nipple
Adalah bagian dari sistem tubing dimana bagian dalamnya mempunyai profil untuk memasang alat kontrol aliran. Ada dua macam jenis nipple, yaitu jenis selective nipple dan jenis non selective nipple (nogo nipple), yang mempunyai diameter dalam sedikit lebih kecil dari jenis yang selective. Jenis selective bisa dipasang lebih dari satu pada suatu rangkaian tubing, sedangkan jenis non selective hanya dipasang satu untuk setiap sumur dan ditempatkan bagian paling bawah dari susunan tubing.
3. Flow Coupling dan Blast Joint.
Keduanya mempunyai dinding yang relatif tebal dan biasanya dipasang pada bagian bawah atau atas nipple, untuk mengatasi turbulensi aliran, blast joint dipasang berhadapan dengan lubang perforasi untuk mencegah pengaruh benturan kecepatan aliran (jet action) dari formasi.
4. Circulation device.
Alat ini mirip pintu yang bisa digeser yang biasa disebut dengan sliding sleeve door (SSD). Alat ini dapat dibuka dan ditutup dengan menggunakan wire line unit. Bagian luar dari alat ini mempunyai lubang yang berguna untuk keperluan sirkulasi dan apabila diperlukan alat pengatur aliran dapat dipasang dibagian dalamnya yang berbentuk suatu profil.
5. Safety Joint.
Alat ini dipasang apabila didalam sumur dipasang beberapa packer (lebih dari satu) yang berguna untuk membantu melepas rangkaian tubing pada waktu mencabut rangkaian tubing tersebut untuk kerja ulang (work over).
6. Gas Lift Mandrel.
Merupakan sambungan tempat duduk valve gas lift yang dipasang apabila sumur direncanakan akan diproduksikan dengan cara sembur buatan (gas lift) di masa yang akan datang.
7. Sub Surface Safety Valve.
Merupakan valve yang dipasang pada rangkaian tubing yang berfungsi untuk pengamanan aliran yang bekerja secara otomatis dengan menggunakan tenaga hidrolis melalui pipa inchi dari permukaan, yang umumnya dipasang kira-kira 100 meter dibawah permukaan tanah atau dasar laut. Untuk sumur-sumur di lepas pantai alat ini mutlak harus digunakan.
8. Flow Control dan Down Hole Choke.
3.2.DESKRIPSI ALAT DAN GAMBAR
3.2.1Positive Choke
Fungsi :
Positive choke merupakan valve yang berfungsi sebagai penahan dan pengatur aliran produksi sumur, melalui lubang (orifice) yang ada, dimana lubang (orifice) ini sudah mempunyai diameter tertentu.
Mekanisme Kerja :
Valve ini mempunyai lubang dengan diameter tertentu, sehingga pengaturan aliran tergantung pada diameter orificenya.
Posisi : Pada pipa produksi
Specifikasi :
Table 3.1. Specifikasi Positive Choke
Flange SizeCWPABD
2
2 9/16
1 13/16
2 1/16
2 9/16
1 13/165,000
5,000
10,000
10,000
10,000
15,0009.38
9.38
9.19
9.38
9.38
10.137.50
9.38
7.50
7.50
9.38
7.3814.13
15.56
14.13
16.31
15.56
18.88
3.2.2Adjustable Choke
Fungsi :
Adjustable choke merupakan valve yang berfungsi sebagai penahan dan pengatur aliran produksi sumur, melalui lubang (orifice) yang ada, tetapi choke ini lebih fleksible karena diameter orifice dapat diatur sesuai dengan posisi needle terhadap seat sehingga pengaturan alirannyapun fleksibel sesuai dengan keperluan.Mekanisme Kerja :
Dengan memutar handweel yang berhubungan langsung dengan stem dan needle valve maka dapat diatur lubang antara needle dengan seat yang juga merupakan diameter choke, yang besarnya akan ditunjukkan pada skala melalui indikator yang ikut bergerak sesuai pergerakan stem.
Posisi : Pada pipa produksi
Specifikasi :Table 3.2. Specifikasi Adjustable Choke
Flange SizeCWPABC
2
2
2
2
22,000
5,000
150 ANSI RF
300 ANSI RF
600 ANSI RF9.38
9.38
9.38
9.38
9.385.88
7.50
5.88
5.88
5.8824.38
24.38
24.38
24.38
24.38
3.2.3D-3 Hydroset Packers
Fungsi :
Hydroset Packers berfungsi untuk menyekat annulus tubing dengan casing pada zona produktif.
Mekanisme Kerja :
Hydroset Packers dipasang dengan cara menjebak suatu tekanan atau penguncian secara mekanik. Sering dipakai pada lubang yang tidak mulus (bengkok) dimana tubing tidak dapat digerakkan dengan sempurna atau tidak dapat bergerak sama sekali.
Posisi : Dipasang pada tubing dan dimasukkan dalam formasi produktif
Specifikasi :
Tabel 3.3. Spesifikasi D-3 Hydroset Packers
Casing DataNominal Tubing SizesMinimum I.D.Max O.D.Length
O.DWeight Range1st2nd3rd1st2nd3rd
In.Mm.LbKg.In.Mm.In.Mm.In.Mm.In.Mm.In.Mm.In.Mm.In.Mm.In.Cm.
7177,820-269,1-11,8250,8138,1138,1250,815/841,3138,161/16154,0120304,8
7177,826-3211,8-14,5250,8138,1138,1250,815/841,3138,1520/32150,0120304,8
7177,820-269,1-11,8250,8250,8250,8157/5448.0157/5448,01,70043,261/16154,0120304,8
75/9193,720-26,49,1-12,0250,8250,8250,8250,8250,8250,8625/32172,2120304,8
75/9193,726,4-33,712,0-15,3250,8250,8250,8250,8250,8250,8637/64167,1120304,8
95/8244,540-4718,1-21,3263,5263,5250,8263,52 63,5250,88 209,6115292,1
Approx.
Wt
Lb.Kg
350159
350159
325147
420191
420191
700318
3.2.4Silang Sembur (X-mastree)
Fungsi :
Silang sembur berfungsi sebagai pengaman dan pengatur aliran produksi di permukaan.
Mekanisme Kerja :
Silang sembur adalah merupakan susunan kerangan (valve) yang dicirikan oleh jumlah sayap atau lengan (wing ) dimana choke atau bean atau jepitan berada. Peralatan pada X-mastree terdiri dari :
Manometer tekanan dan temperatur.
Master valve atau master gate.
Wing valve atau wing gate.
Choke/bean/jepitan.
Check valve.
Posisi : Terletak pada pipa produksi di permukaan
Specifikasi :
Table 3.4. Specifikasi Standard X-mastree
2,000 PSI 140 bar W.P.
On Vertical Column2 1/162 9/163 1/84 1/166
On Wings2 1/162 1/162 9/162 1/162 9/163 1/82 1/162 9/163 1/84 1/164 1/166
3,000 PSI 210 bar W.P.
On Vertical Column2 1/162 9/163 1/84 1/166
On Wings2 1/162 1/162 9/162 1/162 9/163 1/82 1/162 9/163 1/84 1/164 1/166
5,000 PSI 350 bar W.P.
On Vertical Column2 1/162 9/163 1/84 1/166
On Wings2 1/162 1/162 9/162 1/162 9/163 1/82 1/162 9/163 1/84 1/164 1/166
10,000 PSI 700 bar W.P.On Vertical Column2 1/162 9/163 1/164 1/16
On Wings1 11/161 13/162 1/161 11/161 13/162 1/161 13/161 13/162 1/162 9/163 1/162 1/162 9/163 1/164 1/16
15,000 PSI 1050 bar W.P.
On Vertical Column2 1/162 9/163 1/16
On Wings1 13/162 1/161 13/162 1/161 13/162 1/162 9/163 1/16
3.2.5Safety Valve
Fungsi :
Safety valve berfungsi untuk pengamanan aliran.
Mekanisme Kerja :
Valve ini dipasang pada rangkaian tubing yang bekerja secara otomatis dengan menggunakan tenaga hidrolis melalui pipa inchi dari permukaan, yang umumnya dipasang kira-kira 100 meter di bawah permukaan tanah atau dasar laut. Untuk sumur-sumur di lepas pantai alat ini mutlak harus digunakan.
Posisi : Terdapat pada rangkain tubing
Specifikasi :
Table 3.5. Specifikasi Type TF Safety Valves
Tubing Nom. O.D.
In.Valve Bore
In.Valve Body O.D. in.
Minimum Maximum
2 1/16
2 3/8
2 7/8
3 1.500
1.825
2.312
2.8132.437
3.375
4.000
4.7502.875
4.000
4.812
5.812
3.2.6Nipple
Fungsi :
Nipple adalah bagian dari system tubing dimana bagian dalamnya mempunyai profil untuk memasang alat kontrol aliran.
Mekanisme Kerja :
Ada dua jenis nipple, yaitu jenis selective nipple daan jenis non selective nipple (nogo nipple), yang mempunyai diameter dalam sedikit lebih kecil dari jenis yang selective. Jenis selective bisa dipasang lebih dari satu pada suatu rangkaian tubing, sedangkan jenis non selective hanya dipasang satu untuk setiap sumur dan ditempatkan bagian paling bawah dari susunan tubing.
Posisi : Terdapat pada tubing
Specifikasi :
Table 3.6. Specifikasi FSN 13 Swage Nipple
SizePart No.Approx. Wt.
Lbs/Kg
2 UP Male x 2 UP
3 LP Male x 2 UP
3 LP Male x 2 UP10934E3BX2
10935E3BX2
10936E3BX29.0/4.10
13.0/5.90
16.0/7.25
3.2.7Tubing Anchor
Fungsi :
Anchor berfungsi untuk menyekat annulus antara tubing dan casing.
Mekanisme Kerja :
Anchor ini akan menyekat ruang annulus antara tubing dan casing sehingga fluida tidak mengalir melalui annulus.
Posisi : Terdapat di antara tubing dan casing
Specifikasi :
Table 3.7. Specifikasi Tubing Anchor
Casing sizeAnchor spec.Approximate
Part numberO.D. (inc)Weight (lbs/ft)Tubing threadO.D. (inc)I.D. (inc)Weight (pounds)Length (inc)
RAT 52500
RAT 53500
RAT 54000
RAT 54500
RAT 55520
RAT 55525
RAT 57020
RAT 57250
RAT 57350
RAT 585252 7/8
3
4
4
5
5
7
7
7
8 5/89.5
9.30-10.20
9.25-11.6
9.50-12.6
13-23
13-23
17-32
17-32
17-32
24-401 10RD EUE
1 10RD EUE
1 10RD EUE
2 3/8 8RD EUE
2 3/8 8RD EUE
2 7/8 8RD EUE
2 3/8 8RD EUE
2 7/8 8RD EUE
3 8RD EUE
2 7/8 8RD EUE2.250
2.850
3.250
3.750
4.500
4.500
5.875
5.875
5.875
7.5001.000
1.625
1.625
2.000
2.000
2.500
2.000
2.500
3.000
2.50025
25
40
45
70
70
125
125
125
20023
23
35
35
38
38
43
43
45
45
3.2.8Check Valve
Fungsi :
Check valve berfungsi untuk menahan aliran dan tekanan balik dari separator.
Mekanisme Kerja :
Check valve merupakan valve yang hanya dapat mengalirkan fluida pada satu arah tertentu. Pada X-mastree, check valve ini ditempatkan setelah choke sebelum masuk ke flow line.
Posisi : Terdapat pada x-mastree dan separator
Specifikasi :
Table 3.8. Specifikasi Check Valve
Valve SizeEnd Connection (Upstream / Downtream)NSCWP (psi)CoulorWeigth
2"2" 1502 Male / 1502 Female ( Reverse Flow )15000Purple60 lbs
2"2" 1502 Female / 1502 Male ( Standart Flow )15000Dark Red60 lbs
12"2" 1502 Male / 1502 Female ( Reverse Flow )15000Purple65 lbs
12"2" 1502 Female / 1502 Male ( Standart Flow )15000Dark Red65 lbs
3.2.9Gate ValveFungsi :
Gate valve berfungsi untuk membuka dan menutup sumur.
Mekanisme Kerja :
Gate valve dioperasikan seperti halnya seperti mengoperasikan sebuah keran, jumlahnya satu atau tergantung pada kapasitas dan tekanan kerja sumur.
Posisi : Terdapat pada X-mastree, well head
Specifikasi :
Table 3.9. Specifikasi Gate Valve
SizeABCDEF
2 x 1
2
2
3
4
61 13/16
2 1/16
2 9/16
3 1/8
4 1/16
6 5/86 3/8
6 3/8
7
8
10
2324
24
27
29 5/16
36 7/8
5414
14
16
16
20
1814 5/8
14 5/8
16 5/8
18 5/8
21 5/8
2811
11
13
13
14 1/8
3.2.10Safety Joint
Fungsi :
Safety joint berfungsi untuk membantu melepas rangkaian tubing pada waktu mencabut rangkaian tubing tersebut untuk kerja ulang.Mekanisme Kerja :
Safety joint dipasang apabila di dalam sumur dipasang beberapa packer.
Posisi : Terdapat pada tubing dan sumur
Specifikasi :
Table 3.10. Specifikasi Safety Joint
SizeNom. O.D.Nom. I.D.Std. Thd. Specification
(Box Up & Pin Down)
In.
mm.In.
mm.In.
mm.
1.900
2-3/8
2-7/8
3-1/22.22
56.39
2.88
73.15
3.69
93.73
4.50
114.801.53
2.00
2.44
2.981.900 NU 10 RD
9.26
2-3/8 EU 8 RD
9.33
2-7/8 EU 8 RD
-
3-1/2 EU 8 RD
-
3.2.11Blast Joint
Fungsi :
Blast joint berfungsi untuk mengatasi turbulensi aliran.
Mekanisme Aliran :
Blast joint biasanya terangkai dengan flow coupling dimana keduanya mempunyai dinding relatif tebal dan biasanya dipasang pada bagian bawah atau atas dari nipple, untuk mengatasi turbulensi aliran, blast joint dipasang berhadapan dengan lubang perforasi untuk mencegah pengaruh benturan kecepatan aliran (jet action) dari formasi.
Specifikasi :
Table 3.11. Spesifikasi Blast Joint (prod. No. 457-51)
Tubing O.D.ModelBlast Joint O.D.
In.in.
mm.
1.900slimline2.45
62.23
regular2.75
69.85
2-3/8slimline2.90
73.66
regular3.25
82.55
Super slimline3.50
88.90
super4.00
101.60
2-7/8slimline3.50
88.90
regular4.00
101.60
super slimline4.05
102.87
super4.50
114.30
3-1/2slimline4.05
102.87
regular4.50
114.30
4-1/2regular5.50
139.70
3.2.12S.S.D. ( Sleeding Sleeve Door)
Fungsi :
S.S.D. ini berfungsi untuk mengalirkan fluida dari dua formasi yang berbeda tekanannya.
Mekanisme Kerja :
Sleeding Sleeve Door ini bekerja secara otomatis, sesuai dengan keadaan formasi. S.S.D. terdiri dari bagian-bagian yang dapat berputar dan lubang-lubang melalui mana fluida dapat mengalir. Bagian-bagian yang berputar dapat menutup lubang-lubang tempat mengalirnya fluida apabila fluida mengalir berasal dari dua formasi yang berbeda tekanannya.
Posisi : Pada sumur produksi
Specifikasi :
Tabel 3.12. Spesifikasi ( S.S.D ) Sleeding Sleeve Door
Part NumberNominal SizeTubing weightTubing I.DCup O.D
SK 121 O.D2.4 #1.3801.320 and 1.265
SK162 O.D3.4 #1.6701.660 and 1.595
SK 172 1/163.4 #1.7501.690 and 1.265
SK 20 U2 Undersize4.6 #1.9951.945 and 1.900
SK 2024.6 #1.9951.980 and 1.910
SK 25 U2 Undersize6.4 #2.4412.380 and 2.335
SK 252 6.4 #2.4412.425 and 2.355
SK 30 U3 Undersize10.3 #2.9922.920 and 2.830
SK 3039.3 #2.9922.980 and 2.860
SK 454 Casing9.5 # - 11.6 #4 Casing4.020 and 3.910
SK 555 Casing15.5 # - 17.0 #5 Casing4.867 and 4.735
SK 55 UID5 Casing15.5 # - 17.0 #5 Casing4.867 and 4.375
3.2.13Well Head
Fungsi :
Sebagai peralatan kontrol sumur di permukaan yang terbuat dari besi baja yang membentuk suatu sistem seal atau penyekat untuk menahan semburan linier atau kebocoran cairan sumur ke dalam formasi atau permukaan, dimana alat ini tersusun atas casing head dan tubing headMekanisme Kerja :
Well head dipasang pada tempat yang sebelumnya digunakan untuk BOP stack.
Posisi : Bawah permukaan tanah
Specifikasi :
Table 3.13. Spesifikasi Well Head
Casing SizeWeight
4 230
5 5 250
7 7 7/8 320
8 5/8 9 5/8 460
10 11 670
12 13 3/8 670
16 860
20 1510
3.2.14Monoblock X-mastree
Fungsi :
Sebagai pengaman dan pengatur aliran produksi di permukaan.
Mekanisme Kerja :
Mengamankan dan mengatur aliran yang dicirikan oleh jumlah sayap dimana choke atau bean berada
Posisi : Di atas permukaan sumur produktif
Specifikasi :
Table 3.14. Spesifikasi Monoblock X-mastree
Nominal PressureMain ValveSide ValveLower FlangeUpper FlangeSide FlangeDimensions, mm
ABC
140
2102 x 140
2 x 2102 x 140
2 x 2106 x 210
6 x 2102 x 140
2 x 2102 x 140
2 x 210810
855540
550265
265
350
7002 x 350
2 9/16 x 7002 x 350
2 1/16 x 7006 x 350
7 1/16 x 7002 x 350
2 9/16 x 7002 x 350
2 1/16 x 7001000
1220745
890320
410
3.2.15Polished Nipple
Fungsi :
Untuk memasang alat kontrol aliran
Mekanisme Kerja :
Merupakan bagian dari sistem tubing dimana bagian dalamnya mempunyai profil untuk memasang alat kontrol aliran
Posisi : Terdapat pada tubing
Specifikasi : Tabel 3.15. Spesifikasi Polished Nipple
Tubing O.DNipple
Seal BoreSizeO.D
In.mmIn.mmIn.mm
4
114.30368893.083.685563141.30
375095.253.75
381296.803.81
5127.004000101.604.00
4125104.784.12
4312109.524.32
5 133.704562115.874.566050150.63
4750120.654.757390187.71
6 5/8168.825250133.355.25
5500139.705.50
3.2.16Pap joint
Fungsi :
Sebagai penyambung rangkaian tubing
Mekanisme Kerja :
Pada kondisi tertentu diperlukan sejumlah tubing untuk mencapai kedalaman yang diinginkan, Pap jont digunakan sebagai penyambung antara tubing yang satu dengan yang lain.
Posisi : Terdapat diantara dua tubing
Specifikasi :
Tabel 3.16. Spesifikasi Pap joint
Size2 2
GradeJ- 55N-80
API Standar5 A5 B
Perforated Pap joint lenght4 5
3.2.17Tubing hanger type FBB
Fungsi :
Sebagai tempat menggantung rangkaian tubing.
Mekanisme Kerja :
Berupa sambungan yang terletak di bawah X-mastree untuk menggantungkan tubing hingga beberapa feet diatas zona perforasi
Posisi : Di bawah X-mastree dan rangkaian tubing.
Specifikasi :
Tabel 3.17. Spesifikasi Tubing hanger type FBB
Part No. Size 6x2WeightPart No. Size 6x2 Weight
TC 1A82-740-01068 lbs
308 Kg82-740-015120 lbs
54 Kg
TC-1A for valve 82-740-15072 lbs
32,7 Kg82-740-160
TC-1W82-750-50670 lbs
31,8 Kg82-750-51265 lbs
29 Kg
TC Stipper82-070-07382-070-075
3.2.18Flow Coupling
Fungsi :
Digunakan untuk rangkaian tubing di dalam sumur, sebagai sambungan dengan Nipples menjaga tubing dari abrasi oleh aliran turbulen pada daerah yang terbatas.
Mekanisme Kerja :
Flow coupling diletakkan di dalam sumur sebagai sambungan antara tubing dengan Nipples untuk menjaga tubing dari baterial abrasif.
Posisi : Pada rangkaian tubing di dalam sumur.
Specifikasi :
Tabel 3.18. Spesifikasi Flow Coupling
Tubing O.D (Inch)SizeO.D (inch)I.D (Inch)
1.9002.500 x 2.330 2.5001.610
2-1/62.300 x 1.7002.3301.700
2-3/83.062 x 1.9953.0621.945
2-2/73.665 x 2.4453.06622.441
3-1/24.500 x 2.9923.6682.992
4-1/25.563 x 3.0584.5003.958
55.563 x 4.4945.5034.994
3.2.19Tubing Pressure Indicators
Fungsi :
Untuk mendeteksi tekanan pada tubing
Mekanisme Kerja :
Alat ini dipasang pada bagian atas dari X-mastree untuk mengetahui tekanan pada tubing akibat aliran dari formasi produktif yang menuju ke permukaan melalui tubing.
Posisi : Pada rangkaian X-mastree bagian atas.
Specifikasi :
Spesifikasi Tubing Pressure Indicators
Series 1900 4 :
Solid front process gauges are available in 30 vaccum
Pressure ranges from 30 Hg vaccum up through 11,600 Psi
Units are available for stem, wall, or panel mounting requirements.
Calibration adjustmen (scale shape and span) are easily made from the near of the case withaut disturbing the gauge internals
Flushmount designs are available in ranges from 3 to 3000Psi
AMTEX U.S Gauge, 215-257-65313.2.20Casing Pressure Indicators
Fungsi :
Untuk mendeteksi tekanan pada casing
Mekanisme Kerja :
Alat ini biasanya dipasang pada sayap atau wing pada X-mastree untuk mengetahui tekanan pada casing akibat aliran dari formasi produktif
Posisi : Pada sayap atau wing X-mastree
Specifikasi :
Spesifikasi Casing Pressure Indicators
Process variable transmitted via a 3 to 15 Psi pneumatic signal
Receiver gaiges are available in4 and 6 .
Providing accuracy of 0.5% of span.
General purpose gauges, in 2, 2 , and 3 3.2.21Bean
Fungsi :
Sebagai penahan dan pengatur aliran produksi sumur.
Mekanisme Kerja :
Bean mengubah tekanan yang mengalir dari sumur, sehingga tekanan sebelum dan sesudahnya menjadi berbeda.
Posisi : Pada aliran sumur produksi
Specifikasi :
Tabel 3.19. Spesifikasi Bean
SizeABCDEFGH
424 4 3 25/642 11/643 27/642 3/81 4
454 4 5/83 13/563 1/163 23/642 2/32 4
4654 4 1/643 3/164 3/643 1/82 1/164
525 5 4 3/323 3/84 5/163 3/82 5
615 5 5 3 35/644 23/645 7/83 1/164
6666 5 3/644 11/325 1/324 3/84 1/164
706764 5 5 54
8067 3/86 1/35 25/6456 5 4
876 8 3/863 23/6467 3/865
3.2.22Gas Lift Mandrel
Fungsi :
Sebagai dudukan valve gas lift.
Mekanisme Kerja :
Merupakan sambungan tempat dudukan valve gas lift yang dipasang apabila sumur yang direncanakan akan diproduksikan dengan cara sembur buatan (gas lift) dimasa yang akan datang.
Posisi : Di bawah valve
Specifikasi :
Spesifikasi Gas lift Mandrel
Diameter: 1 in through 2 in nominal O.D.
Weights: All
Lengths: 4 ft standart or costum length
Grades: J-55, N-80 Q&T, L-80, P-110, and special grades
Connections: EUE, NEUE, butters, premium, and T&C3.2.23Anchor Cather
Fungsi :
Menangkap tubing dan rod serta membantu pemisahan gar dari minyak.
Mekanisme Kerja :
Vmencegah tubing bergerak selama pompa bekerja dan menjaga bagian dari tubing agar tidak jatuh ke dasar lubang
Posisi : Pada pipa alir dari sumur produksi
Specifikasi :
Tabel 3.20. Spesifikasi Anchor Cather
Standart Anchor ChatcherR.H Set Anchir Chatcher Assy No.O.DCasing InformationMax. O.D. of BodyMandrel I.DOverall length of toolTubing Connection size and type box treaded up pin thread Down
Wt. Range (lb/ft)I.D the Tool can be run
Min.Max.
86250873404 9.5-13.53.7954.1423.6252.00026.1023/8 OD EU 8RD
8625087340511.5-1.84.1514.1684.0002.00026.1023/8 OD EU 8RD
86250873405 13-234.5455.1054.3752.00028.4023/8 OD EU 8RD
86250873402.44127.5323/8 OD EU 8RD
86250873406 17-325.5506.2705.3752.44132.8723/8 OD EU 8RD
86250873403.00032.0031/2 OD EU 8RD
8625087340717-385.7956.6615.3752.44132.8723/8 OD EU 8RD
86250873403.00032.0031/2 OD EU 8RD
86250873407 20-396.5007.2046.2502.44132.8723/8 OD EU 8RD
86250873407.0003.00032.0031/2 OD EU 8RD
86250873408 24-497.3868.1752.44132.8723/8 OD EU 8RD
86250873408.0003.00032.0031/2 OD EU 8RD
86250873409 5/832.5-528.3799.0752.44132.8723/8 OD EU 8RD
3.2.24Cross Tee
Fungsi :
Membuat aliran fluida menjadi tiga arah.
Mekanisme Kerja :
Merupakan sistem sambungan pipa untuk menjadikan arah aliran menjadi tiga arah, alat ini berbentuk seperti huruf T.
Posisi : Pada sambungan pipa
Specifikasi :
1. Tubing To Pipe Connectors
(Available in the most-wanted tubing O.D. and pipe thread size and combinatio of , 3/8, and -in)
Type : Male Branch Tee, Female Branc Tee, Male Run Tee, Female Run Tee
2. Tubing To Pipe Connectors
(All fitting show are available in the most-wanted size of , 3/8, and -in)
Type : Union Tee
3. Pipe Fitting and Adapters
(These common pipe fittinings are manufactured of 316 stainless steel, and available in thread size from 1/8 to -in. A full selection of types is available)
Type : Street, Male Branch Tee, Female Pipe Tee.3.2.25Pneumatic Actuator
Fungsi :
Sebagai batang penggerak valve
Mekanisme Kerja :
Bagian dari control valve untuk menggerakkan valve
Posisi : Pada rangkaian valve
Specifikasi :
Tabel. 3.21. Spesifikasi Pneumatic Actuator
Model #330332333350354355550550A590590A
Amm319497497410514514492492559559
Bmm222400400313418418348348403403
Cmm848484848484132132132132
Dmm198198198198198198306306306306
Emm49494949494981818181
Fmm52525252525278787878
Gmm51515184848484848484
Hmm989898165165165165165268268
Jmm110110110110110110135135135135
Kmm37373737373748484848
LUNC1/8-161/8-161/8-161/8-161/8-161/8-16-13-13-13-13
Mmm838383838383127127127127
Nmm16161616161622292229
Weight hts (lbs)kg4678111416162525
3.3. PEMBAHASAN
Sembur alam merupakan metode pengangkatan minyak ke permukaan dengan tenaga yang berasal dari formasi, dimana tenaga tersebut masih dapat mengalirkan minyak dari formasi produktif hingga permukaan. Tenaga sumur sembur alam berasal dari :
1. Tekanan Overbunden (Overbunden Pressure), yaitu tekanan yang berasal dari beban batuan yang berada di atasnya sehingga terjadi kompaksi. Tekanan abnormal terjadi apabila tekanan reservoir lebih besar dari tekanan overbunden, dan tekanan subnormal terjadi apabila tekanan reservoir lebih kecil dari tekanan overbunden.
2. Pore pressure, berasal dari pori batuan akibat fluida di dalamnya mengalami pengembangan.
Peralatan sumur dipengaruhi oleh cadangan, ulah aliran fluida untuk dapat diproduksi, hubungan antara kelakuan formasi produktif dengan kondisi di permukaan, fleksibilitas untuk sistem produksi yang akan datang, jenis material, dan faktor kemudahan pemasangan dan penanganan serta keselamatan kerja.
Well head merupakan peralatan kontrol sumur dipermukaan untuk menahan semburan atau kebocoran cairan sumur ke permukaan yang tersusun atas casing head dan tubing head.
Silang sembur tersusun atas beberapa kerangan (valve) yang befungsi sebagai pengaman dan pengatur aliran produksi di permukaan dengan sejumlah sayap (wing) dimana choke berada.
Tubing dan coupling ditempatkan di dalam casing produksi yang berfungsi untuk mengalirkan fluida produksi ke permukaan dan mengalirkan fluida injeksi ke dalam sumur.3.4 KESIMPULAN
1. Peralatan sumur sembur alam terdiri atas :
a. Peralatan di atas permukaan :
Kepala sumur (well head)
Silang sembur (X-mastree)
b. Peralatan di bawah permukaan :
Tubing dan coupling
Packer
Anchor
Peralatan pelengkap bawah permukaan
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya produksi sumur sembur alam adalah :
Tekanan formasi di dasar sumur
Kedalaman sumur
Ukuran tubing dan ukuran choke
3. Sumber tenaga pada metode sembur alam adalah berasal dari :
Tekanan Overburden (overburden pressure).
Tekanan Pori (pore pressure).
4. Fungsi utama casing head :
a. Meredusir tekanan gas yang mingkin timbul diantara casing string.
b. Mengalirkan fluida di annulus
5. Fungsi utama tubing head :
a. Sebagai penyokong rangkaian tubing.b. Menutup ruang antara casing-tubing pada waktu pemasangan X-mastre atau perbaikan valve.c. Mengontrol aliran fluida.
Daftar Pustaka______________, Katalog Peralatan Pemboran Dan Produksi.______________, Teknik Produksi Praktis Peralatannya, Husodo, W. Msc., Jurusan Teknik Perminyakan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, 1985.______________, Buku Pedoman Peragaan Peralatan Produksi, Studio Peragaan Peralatan Produksi, Jurusan Teknik Perminyakan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta 2002
Top Related