1
SEKAPUR SIRIH
Jamu bukan hanya sekedar minuman biasa. Jamu
merupakan bagian penting yang tidak terpisahkan dari
kebudayaan masyarakat Indonesia. Jamu telah menjadi salah
satu solusi kesehatan bagi masyarakat sejak ratusan tahun
silam. Nusantara merupakan tanah yang cocok untuk tumbuh
segala jenis tanaman jamu.
Jamu gendong merupakan salah satu jenis jamu yang
memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan sudah lazim di
kalangan masyarakat. Selain memiliki banyak khasiat, jamu
gendong juga memiliki sejarah dan makna filosofi yang menarik
untuk ditelisik.
Sekarang ini, jamu gendong sudah sangat populer di
kancah mancanegara. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita
sebagai generasi muda penerus bangsa mengambil peran serta
semangta untuk melestarikan warisan budaya yang adiluhung
ini agar tidak tergerus dengan gaya hidup yang kekinian
dampak dari globalisasi.
Semarang, Agustus 2019
2
DAFTAR ISI
Sekapur Sirih............................................................................... 1
Daftar Isi ....................................................................................... 2
Sekilas tentang Jamu Gendong ............................................ 3
BAB I KAMPUNG TEMATIK JAMU
Sejarah Kampung Jamu .......................................................... 5
Visi dan Misi Kampung Jamu ................................................ 6
Paguyuban Pengrajin Jamu “Sumber Husada” ............. 7
BAB II BAHAN-BAHAN JAMU
1. Kunyit ............................................................................. 10 2. Kencur ............................................................................ 12 3. Kedawung ..................................................................... 13 4. Cengkih .......................................................................... 14 5. Kayu Manis ................................................................... 15 6. Jahe .................................................................................. 17 7. Kapulaga ........................................................................ 19 8. Daun sirih ...................................................................... 20 9. Temulawak ................................................................... 21 10. Brotowali ...................................................................... 22 11. Pepaya ............................................................................ 23
BAB III CARA PRODUKSI JAMU
1. Kunyit Asam ................................................................. 25 2. Beras Kencur ............................................................... 27 3. Jamu Pahitan Sambiloto .......................................... 29 4. Jamu Lempuyang ....................................................... 30 5. Jamu Cabe Puyang ..................................................... 32 6. Jamu Uyup-uyup atau Gepyok .............................. 34
Daftar Pustaka
3
Sekilas Tentang Jamu Gendong
Kesehatan adalah anugerah Tuhan kepada umat
manusia yang paling berharga. Hanya dengan raga yang sehat
dan jiwa yang kuat, manusia dapat menjalani aktivitas
kehidupan dengan sebaik-baiknya. Dengan tubuh yang sehat,
manusia dapat merasakan segalan kebaikan dan kenikmatan
yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dengan tubuh yang
sehat pula, manusia dapat mempersembahkan karya
terbaiknya serta dapat menebar kebaikan dan kebermanfaatan
untuk sesama.
Kesehatan sangat penting bagi kehidupan umat
manusia. Oleh karena itu, kesehatan harus senantiasa dijaga
agar tubuh selalu terlihat bugar dan terhindar dari berbagai
penyakit. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga
kesehatan tubuh. Salah satunya dengan mengonsumsi jamu
secara rutin.
Jamu adalah obat herbal khas Indonesia yang dibuat
dari bahan-bahan alami berupa berbagai bagian dari tumbuhan,
seperti daun, rimpang, batang, buah, bunga, dan kulit batang.
Jamu memiliki peran penting dan berkhasiat pada kesehatan
tubuh.
Jamu ada yang berbentuk cairan. Jamu gendong
merupakan jamu berbentuk cair yang dibuat segar dan
langsung diminum oleh konsumen. Ada pula jamu yang
berbentuk bubuk dalam kemasan sachet, tablet, kaplet, dan
kapsul, biasanya diproduksi di pabrik-pabrik jamu berskala
besar.
4
Jamu gendong menjadi salah satu jenis jamu yang
digemari di kalangan masyarakat karena memiliki banyak
manfaat untuk kesehatan. Selain itu, jamu gendong memiliki
cita rasa yang khas, rasa manis, segara, dan hangat di
tenggorokan sehingga membuat orang gemar meminum jamu.
Jamu gendong adalah jamu hasil produksi rumahan
(home industry) yang dipasarkan dalam kemasan botol-botol.
Kemudian, botol-botol ini disusun di dalam bakul. Selanjutnya,
penjual jamu akan menggendong bakul tersebut ketika
berjualan keliling. Itu sebabnya, jamu ini dikenal dengan
sebutan jamu gendong.
Ternyata ada makna di balik cara menjajakan jamu
gendong. Menggendong identik dengan seorang ibu yang
membuai bayinya dalam gendongan. Oleh karena itu, pedagang
jamu gendong membawa dagangannya dengan cara digendong
yang bremakna bahwa mereka membawa barang dagangan
seperti mereka membawa anaknya sendiri. Barang dagangan
adalah sarana untuk mencari rezeki. Sehingga harus dibawa
dengan baik, dan disajikan dengan baik pula. Rezeki harus
dicari dengan niat dan cara yang baik. Dengan demikian, usaha
mencari rezeki dan rezeki yang didapat mendapat berkah dari
Tuhan Yang Maha Esa.
5
BAB I
KAMPUNG TEMATIK JAMU
Kelurahan Wonolopo merupakan salah satu kelurahan
di Kecamatan Mijen Kota Semarang yang memiliki banyak
potensi lokal. Potensi alam dan keunikan yang patut
dibanggakan dari Wonolopo antara lain Griya Pawening Jati,
Kebun Salak, Agro wisata durian. Yang paling unik dari
Kelurahan Wonolopo adalah adanya kampung tematik jamu.
Sejarah Kampung Jamu
Pada tahun 1985 ada seorang pendatang dari Solo yang
berjualan jamu di wilayah Kelurahan Wonolopo (dahulu
Kelurahan Mijen). Pendatang tersebut membawa pengaruh
besar untuk masyarakat Kelurahan Wonolopo yaitu dapat
menjadikan masyarakat berwirausaha sebagai pengrajin jamu.
Kemudian usaha penjualan jamu ini menjadi turun temurun
dan berkelanjutan ke anak-anak para penjual jamu dimana
anak-anak mereka awalnya membantu berjualan jamu lalu
mendirikan usahanya sendiri. Bahkan mereka berharap usaha
penjualan jamu tersebut menurun ke cucu mereka supaya
tradisi atau usaha ini terus mampu bertahan. Sehingga sebagian
besar masyarakat Kelurah Wonolopo bermata pencaharian
sebagai pengrajin dan pedagang jamu, terutama di RT 02 RW 10
Dusun Sumbersari Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen.
Pada tahun 2016, guna mempercepat pemerataan
pembangunan dan kesejahteraan di Kelurahan Wonolopo,
6
Walikota Semarang Hendrar Prihadi menetapkan Kelurahan
Wonolopo sebagai “Kampung Jamu”. Nama tersebut didapatkan
karena di kampung ini terdapat banyak pengrajin jamu,
tepatnya di Dusun Sumbersari RT 02 RW 10.
Usaha jamu yang ada di Kampung Jamu terdiri dari ibu-
ibu penjual jamu gendong dan jamu motor.Usaha ini tertata
dengan manajemen yang cukup rapi karena adanya pertemuan
rutin dari kelompok paguyuban perajin jamu setiap bulan pada
tanggal 25. Sebagai media komunikasi dan rembugan warga
penjual jamu.Hal yang dibahas dalam pertemuan itu adalah
musyawarah tentang bagaimana membawa jamu gendong
kearah lebih baik, sistem produksi, sistem pemasaran, dan
keanggotaan.Sebuah besar yang ingin diwujudkan juga untuk
membuat desa wisata kampung jamu.
Visi dan Misi Kampung Jamu
• Visi
Melestarikan warisan tradisi nenek moyang dalam menjaga
kesehatan serta mendorong kemandirian masyarakat untuk
hidup lebih sejahtera.
• Misi
1.) Mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui
wirausaha.
2.) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, masyarakat beserta lingkungannya.
3.) Mengembangkan penelitian yang berhubungan dengan
pengembangan pengobatan dengan bahan-bahan alami.
7
Paguyuban Pengrajin Jamu “Sumber Husada”
Awal berdirinya kelompok pengrajin jamu Wonolopo
beranggotakan sekitar 20 orang, namun seiringnya waktu
masyarakat Kelurahan Wonolopo mengetahui bahwa
kelompok pengrajin jamu memiliki potensi dalam
meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan sehingga para
anggota mempersilahkan siapa saja boleh bergabung dalam
keanggotaan sehingga jumlah anggota di kelompok Kampung
Jamu Wonolopo sekarang 44 orang dan yang aktif sekitar 35
orang. Bentuk perekrutan keanggotaan melalui kegiatan
keagamaan seperti tahlilan, kemudian forum ibu-ibu PKK dan
perkumpulan warga dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun
dan pihak manapun.
Tujuan berdirinya paguyuban pengrajin jamu adalah
untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dengan
pengetahuan pengelolaan jamu yang diwariskan secara turun
temurun oleh keluarga mereka terdahulu, memberdayakan
sumber daya manusia (SDM) yang mengarah pada kemandirian
dan kesejahteraan.
Organisasi atau yang disebut dengan paguyuban
pengrajin jamu diketuai oleh H. Kholidi, dengan beberapa
program kegiatan yang ada, yaitu :
a. Program bazar
Program bazar diselenggarakan oleh pihak luar seperti
pemerintah Kota Semarang dan pemerintah daerah tingkat
Kecamatan bagi para masyarakat sebagai ajang pameran
8
kebudayaan, Promosi Desa Wisata, serta program untuk
mengenalkan kepada warga masyarakat Semarang tentang
keunikan dari kampung tematik di wilayah Kota Semarang.
Acara ini dimanfaatkan sebagai sarana promosi yang efektif
untuk mengenalkan keunikan dan kekhasan dari Kampung
Jamu Kelurahan Wonolopo.
Selain itu paguyuban pengrajin jamu juga memiliki
acara bulanan yaitu adanya pasar tiban, senam, dan minu jamu
bersama. Acara tersebut dilaksanakan setiap Minggu Legi yang
bertempat di Embung Wonolopo, Kota Semarang.
b. Taman toga
Merupakan Tanaman obat keluarga (TOGA) yang
ditanam di halaman rumah, kebun ataupun sebidang tanah atau
ditanam didalam pot yang dimanfaatkan sebagai budidaya
tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi
kebutuhan keluarga akan obat-obatan.
Tanaman obat keluarga juga berfungsi sebagai
pemanfaatan lingkungan di sekitar rumah dan kebun. Pada
Kampung Jamu tanaman toga wajib tanam di depan rumah-
rumah warga sebagai tanaman edukasi bagi para pengunjung
dan sebagai penambah ilmu pengetahuan serta wawasan
tentang berbagai macam tanaman obat-obatan tradisional.
Jenis TOGA yang terdapat di Kampung Jamu ditunjukkan pada
Tabel 1.
9
Tabel 1. Tanaman TOGA
No Nama Tanaman Bagian yang dibutuhkan
sebagai obat
1 Kemangi Daun, getah, akar, biji
2 Kitolod Daun, batang, bunga, akar
3 Kunyit putih Rimpang
4 Tapak liman Daun
5 Sambiloto Daun
6 Sirih merah Daun, batang
7 Jahe Rimpang
8 Temulawak Rimpang
9 Kencur Rimpang
10 Lempuyang Rimpang
11 Sirih keriting Daun
12 Kayu rapet Kulit batang
13 Keci beling Daun
14 Kumis kucing Seluruh bagian tumbuhan
15 Kunyit Rimpang
16 Lidah buaya Daging, Daun
17 Manjakani Buah
18 Adas Daun, biji
19 Sirih hijau Daun
20 Beluntas Daun
21 Binahong Daun
22 Temu mangga Rimpang
23 Ciplukan Buah
10
BAB II
BAHAN-BAHAN JAMU
Di antara sekian banyak bahan jamu, ada beberapa
bahan dasar yang biasa digunakan para pengrajin jamu
tersebut adalah kunyit, kencur, kedawung, cengkih, kayu manis,
jahe, kapulaga, daun sirih, temulawak, brotowali, dan pepaya.
1. Kunyit
Kunyit atau Curcuma domestica Val merupakan salah
satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia khususnya
Asia Tenggara. Menurut data Badan Pusat Statistik dan
Direktorat Jenderal Holtikultura, luas panen kunyit di Indonesia
pada tahun 2017 sebesar 62.874.212 m2. Provinsi Jawa Timur
menyandang sebagai daerah yang memiliki luas panen kunyit
terbesar di Indonesia, yaitu seluas 38.665.439 m2.
Tanaman ini tidak asing di kalangan masyarakat
Indonesia. Pada umumnya setiap orang pernah mengonsumsi
tanaman rempah ini baik sebagai pelengkap bumbu masakan,
jamu, atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.
Sebagai bahan pewarna, rimpang kunyit sejak dulu
dipakai untuk mewarnai kapas, wol, sutera, tikar, dan barang-
barang kerajinan lainnya. Kunyit juga digunakan sebagai
pewarna dan penyedap berbagai makanan, seperti di Eropa
kunyit digunakan untuk mewarnai mentega, kju, dan lain-lain.
Tepung kunyit juga telah lama dipakai di industri kosmetika.
Senyawa utama yang terkandung di dalam rimpang
kunyit adalah kurkuminoid yang memberi warna kuning pada
kunyit dan telah diteliti kemampuannya untuk melidungi sel,
11
jarngan, dan organ tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Dengan adanya antioksidan, kunyit jug sangat baik untuk
kesehatan kulit.
Terbukti dari tradisi di kalangan keraton-keraton di
Jawa, konon para putrinya selalu rutin meminum kunyit asam
untuk menjaga kesehatan dan kehalusan kulit serta radang
amandel (radang tenggorokan). Secara tradisional pun kunyit
banyak dipakai untuk mengobatai infeksi kulit, seperti eksim
dan kudis.
Gambar 1. Kunyit
Cara pembuatan/ penggunaan jamu dari kunyit sebagai
obat pegel linu, yaitu :
a. bahan diseduh dengan 1 cangkir air mendidih, diamkan,
saring dan diminum selagi hangat.
b. bahan dibuang kulitnya, dihaluskan. tambahkan 2 sdm air
panas,peras dan saring. boleh ditambahkan 1 sdm madu,
diminum sekaligus.
12
2. Kencur
Kencur atau dengan nama ilmiah Kaempfena galanga L.
Merupakan salah satu jenis tanaman obat. Di Indonesia dikenal
dalam bermacam-macam nama daerah seperti kencur, cikur,
ceku, cekor, tekur, bataka, suhu dan lain-lain.
Diperkirakan berasal dari daerah Asia Tropika,
kemudian menyebar ke mana-mana dan sampai di Indonesia
sebagai tanaman budidaya.
Kencur merupakan terna kecil. Daunnya melebar,
letaknya mendatar, hampir rata dengan peermukaan tanah.
Pelepah daunnya berdaging. Letaknya tersembunyi di dalam
tanah. Bunganya tersususn dalam butir atau bongkol setengah
duduk. Mahkota bunga berjumlah 4-12, warnanya putih dengan
bibir berwarna lembayung. Rimpangnya barcabang-cabang
banyak sekali, sebagian terletak di atas tanah, sebagian berada
di dalam tanah. Pada akarnya sering kali terdapat umbi yang
bentuknya bulat. Warnanya putih kekuningan, sebagian
tengahnya berwarna putih, sedang bagian pinggirnya coklat,
berbau harum.
Gambar 2. Kencur
13
Kencur menjadi bahan penting dalam pembuatan obat
herbal, termasuk jamu gendong. Salah satu jenis jamu berbahan
kencur yang sangat terkenal adalah jamu beras kencur.
Kencur dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional
atau jamunkarena memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Manfaat kencur untuk kesehatan, antara lain sebagai obat
masuk angin radang lambung, keseleo, perut mulas, batuk,
diare, dan menghilangkan darah kotor.
3. Kedawung
Kedawung atau Parkia roxbueghii G. Don. Merupakan
tanaman berbatang kayu. Tumbuhan ini dapat mencapai 20-40
meter. Pohon kedawung biasanya terdapat di dalam hutan.
Tanaman ini banyak dijumpai di pulau Jawa dan beberapa
tempat lain di Indonesia, terutama di derah yang ketinggiannya
700 meter diatas permukaan laut. Biasanya tanaman ini
berbunga antara bulan Maret dan Juli.
Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan adalah bijinya.
Biji kedawung biasanya disangrai, kemudian dimakan. Biji
kedawung juga menjadi salah satu bahan untuk membuat obat
herbal.
14
Gambar 3. Kedawung
Khasiat dari kedawung yaitu dapat digunakanuntuk
obat diare dengan cara biji yang sudah tua dibuat sebagai
ramuan. Selain itu jugadapat digunakan sebagi obat kutil
dengan merebus batangnya kemudian diramu dengan adas
pulasari.
4. Cengkih
Cengkih atau Syzygium aromaticum merupakan salah
satu rempah yang sangat terkenal sejak berabad-abad lalu.
Cengkih pernah menjadi komoditas perdagangan yang sangat
penting dan berharga mahal di dunia.
Cengkih merupakan tanaman tahunan. Tinggi tanaman
ini dapat mendapai 10–20 meter. Bagian tanaman yang
dimanfaatkan adalah bunga dan daun. Bunga cengkih akan
dipanen jika sudah mencapai panjang 1,5--2 cm.
15
Gambar 4. Cengkih
Bunga cengkih dimanfaatkan untuk berbagai keperluan,
antara lain sebagai bahan pengawet alami makanan, bumbu
masak, pengharum ruangan, campuran minuman, dan
campuran obat.
Manfaat cengkih untuk kesehatan, antara lain untuk obat
kolera, campak, sakit gigi, mual dan muntah, pilek, sinusitis, dan
batuk. Cengkih juga bermanfaat untuk menghangatkan tubuh,
meringankan infeksi saluran pernapasan, menyehatkan
jantung, mencegah rambut rontok, meningkatkan sistem
pencernaan, dan mencegah peradangan.
5. Kayu manis
Kayu manis atau Cinnamomum cassia Nees ex BI.
Termasuk dalam jenis rempah-rempah. Tanaman ini
merupakan salah stu jenis dari suku medang-medangan.
Berasal dari Sri Langka dan India bagian barat daya, kemudian
menyebar ke kawassan tropik lainnya termasuk ke Indonesia.
Di Jawa ditanam orang sejak tahun 1825, banyak digunakan
16
sebagai bahan bumbu masak, kecuali itu juga sering digunakan
sebagai bahan ramuan obat.
Kayu Manis merupakan pohon, tinggi tanaman ini dapat
mencapai 20 meter. Daunnya berbentuk lonjong, runcing di
bagian ujungnya, dengan tulang daun berjumlah 3-5. Pada
waktu masih muda daun ini berwarna kemerah0merhan, tetapi
setelah tua permukaan bagian atasnya berwsrns hijau tua
dengan tulang-tulang daun yang pucat, sedang permukaan
bawah daun itu berwarna keputih-putihan. Bunganya kecil-
kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk malai, baunya
kurang sedap, gagangnya berwarna putih susu. Buahnya
berbentuk telur, kelopaknya membesar.
Gambar 5. Kayu manis
Manfaat kayu manis untuk kesehatan, antara lain untuk
obat radang sendi, kulit, jantung, dan perut kembung. Kayu
manis juga berkhasiat untuk mencegah kanker usus,
meningkatkan memori, meredakan keram perut pada wanita
yang haid, dan efektif membunuh virus yang membahayakan
hewan serta manusia.
17
6. Jahe
Tamanan Jahe atau Zingiber officinale Rosc. Ditanam
orang pertama kali di India, kemudian menyebar ke seluruh
daerah tropika lainnya, termasuk ke Indonesia. Tamanan Jahe
atau Zingiber officinale Rosc. adalah tanaman obat yang rumpun
dan berbatang semu. Jahe merupakan jenis tanaman khas
Indonesia yang tumbuh tegak dengan tinggi 30-80 cm. Bulat
kecil dan agak keras adalah bentuk dan tektur dari batang semu
jahe dengan warna hijau kemerahan terselubungi daun. Jahe
memiliki daun yang kecil memanjang seperti pita, dengan
panjang 15-25 cm dengan lebar 2,5 cm yang tersusun dua baris
berseling. Pada akar jahe tumbuh tunas-tunas baru yang
nantinya menjadi tanaman. Rimpang yang tertanam dalam
tanah dan semakin membesar dengan membentuk rizoma baru
dan bertambahnya umur dari tanaman jahe.
Gambar 6. Rimpang Jahe
(a.) Jahe merah, (b.) Jahe emprit, (c.) Jahe gajah
a.
c.
b.
18
Tanaman jahe dapat dibagi menjadi tiga jenis
berdasarkan bentuk, ukuran, dan warna rimpangnya, antara
lain :
a. Jahe merah
Jahe jenis ini memiliki rimpang yang berwarna
merah dan cenderung kecil. Jahe ini biasanya dipanen
setelah tua dan memiliki kandungan minyak atsiri
sama dengan jahe emprit yang dimanfaatkan sebagai
ramuan obat-obatan.
Tanaman ini dikenal sebagai pencahar, anti
rematik, dan peluruh masuk angin. Hal ini karena
rimpang jahe merah mengandung minyak atsiri yang
hangat sehingga menyebabkan rasa lega, terutama
bagi penderita asma. Bagi penderita asma sekaligus
maag, sebaiknya hindar konsumsi jahe merah karena
ginggerolnya bisa membuat lambung panas dan iritasi.
b. Jahe emprit
Jahe jenis ini berwarna kuning kecil atau sunti
yang memiliki ruas kecil, agak pipih sampai sedikit
gemuk. Jahe ini juga memiliki serat yang tinggi dan
selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan
minyak atsirinya lebih besar dari jahe gajah sehingga
rasanya lebih pedas dan biasa digunakan untuk
ramuan obat-obatan atau oleoresin dan flavor minyak
atsiri aroma jahe.
19
c. Jahe gajah
Jahe berwana putih kekuningan dan
mempunyai rimpang lebih besar dan gemuk daripada
jahe lainnya. Jahe jenis ini biasanya dimanfaatkan
pada umur muda maupun tua sebagai jahe segar dan
jahe olahan.
7. Kapulaga
Kapulaga (Ammpmum cardamomum Wild.) termasuk
tanaman rempah. Kapulaga adalah tanaman berbatang semu.
Tinggi tanaman ini sekitar 1,5 meter.
Bagian tanaman yang paling banyak digunakan adalah
bijinya, baik biji yang masih segar maupun yang telah kering.
Kapulaga banyak ditemukan dalam berbagai makanan khas
India dan Timur Tengah.
Gambar 7. Kapulaga
Selain sebagai bumbu masak, kapulaga juga banyak
dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional. Manfaat kapulaga
untuk kesehatan, antara lain menyegarkan bau mulut,
20
mengobati sesak napas, meredakan radang tenggorokan, dan
mencegah pengeroposan tulang.
8. Daun sirih
Daun sirih atau Piper batle L. Merupakan tanaman
perdu, merambat, dan berbatang kayu. Dahulu, daun sirih
digunakan sebagai salah satu bahan untuk menyirih. Beberapa
daerah di Indonesia, memiliki upacara adat makan sirih.
Upacara ini biasanya diselenggarakan untuk menyambut tamu
penting.
Tinggi tanaman sirih dapat mencapai 15 meter. Daun
sirih berbentuk jantung, dengan ujung runcing. Panjang daun
sirih sekitar 5–8 cm dan lebar 2–5 cm. Jika diremas, daun sirih
mengeluarkan aroma sedap. Daun sirih memiliki rasa pedas
yang khas.
Gambar 8. Daun sirih
Manfaat daun sirih untuk kesehatan sangat banyak,
antara lain untuk mengobati batuk, sariawan, sakit gigi karena
berlubang, mimisan, eksem, luka bakar, bisul, dan radang
21
tenggorokan. Daun sirih juga digunakan untuk membersihkan
mata, mengatasi bau ketiak, dan mengobati gatal.
Daun sirih juga bisa digunakan untuk menghilangkan
bau mulut. Caranya dengan satu lembar daun sirih setelah
dicuci bersih dikunyah-kunyah, tahan beberapa menit dalam
mulut lalu di ludahkan. Cara lainnya dengan merebus 5-6
lembar daun sirih dengan 2 gelas air sampai mendidih.
Dinginkan dan saring setelah itu di gunakan untuk kumur setiap
pagi dan sore.
9. Temulawak
Temulawak atau Cucuma xanthorrhiza Roxb merupakan
tanaman asli Indonesia, yaitu dari pulau Jawa, kemudian dari
sini menyebar luas ke beberapa tempat di kawasan Indo
Malesia. Di Pasundan dikenal dengan sebutan kaneng gede, hal
tersebut mungkin disebabkan rimpangnya yang besar dan
tumbuhnya yang tinggi dan tegap.
Mempunyai rimpang induk yang besar, bentuknya
bulat, dibagian luar berarna kuning tua atau coklat kemerahan,
sedang bagian dalamnya berwarna jingga kecoklatan. Dari
Rimpang induk ini bercabang-cabang rimpang yang kecil-kecil,
baunya harum yang tajam, rasanya pahit agak pedas. Pada
ujung-ujung akarnya mengembung membentuk umbi kecil.
22
Gambar 9. Temulawak
Rimpang temulawak yang baunya tajam menyengat dan
daging buahnya berwarna kekuning-kuningan ini telah sejak
lama dikenal sebagai bahan ramuan obat. Penyakit yang dapat
diobati dengan temulawak antara lain penyakit limpa, ginjal,
sakit pinggang, asma, sakit kepala, masuk angin, maag, sakit
perut, memperlancar produksi air susu ibu (ASI), menambah
nafsu makan, sembelit, cacar air, sariawan, dan jerawat.
10. Brotowali
Brotowali atau Tinospora tuberculata L. merupakan
tanamn yang tumbuh liar di hutan, ladang, dan kebanyakan
sengaja di tanam sebagai tanaman obat. Tanaman ini selalu
dikaitkan dengan rasa pahit. Rebusan batang brotowali
memang rasanya sangat pahit. Namun, di balik rasanya yang
pahit ini, brotowali memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Tanaman Brotowali termasuk tanaman perdu yang
menyukai tempat panas, tu,buh memanjat dengan tinggi
mencapai 2,5 meter. Batangnya sebesar kelingking, berbintil-
bintil, rapat, dan rasanya sangat pahit. Daunnya tunggal,
bertangkai, bentuk seperti jantung atau bundar telur berjung
23
lancip dengan panjang 7-12 cm dan lebar 5-10 cm. Bunganya
kecil-kecil berwarna hijau mudam berbentuk tanda semu.
Bagian yang dimanfaatkan dari tanaman ini yaitu batangnya.
Gambar 10. Brotowali
Manfaat batang brotowali untuk kesehatan, antara lain
sebagai obat rematik, menurunkan kadar gula darah,
menurunkan panas, membantu mengurangi gejala kencing
manis, rematik arthritis, rematik sendi, serta penyakit luar
seperti memar, kudis, dan luka.
11. Pepaya
Pepaya atau Carika papaya L merupakan tumbuhan
yang banyak dimanfaatkan buah dan daunnya. Buah pepaya
bisa dikonsumsi pada saat masih muda atau ketika sudah
matang. Saat msih muda biassanya pepaya digunakan sebagai
sayuran. Sementara itu, buah yang sudah matang dikonsumsi
segar.
Pohon pepaya banyak dijumpai disekitar kita biasnya
tingginya mencapai 8 meter. Pohon ini umumnya tidak
bercabang atau bercabang sedikit. Daunnya berbentuk telapak
24
tangan. Buahnya berwarna hijau, setelah masak kkuning
kemerahan dan berbiji banyak.
Gambar 11. Pepaya
Manfaat daun pepaya untuk kesehatan, anatara lain
untuk mengobati disentri, menghambat terjadinya batu
emepedu, menambah nafsu makan, dan menurunkan demam.
25
BAB III
CARA PRODUKSI JAMU
1. Kunyit Asam
Bahan :
• 1 kg kunyit
• ¼ kg asam jawa
• ½ kg gula kelapa
• ¼ sendok teh garam dapur
• 20 gelas air
Bahan utama jamu kunyit asam adalah kunyit dan asam
jawa, gula kelapa atau gula batu, air, dan sedikit garam. Namun,
banyak penjual jamu gendong yang menambahkan bahan lain
untuk memperkaya rasa dan manfaat dari jamu.
Bahan lain yang biasa ditambahkan untuk membuat jamu
kunyit asam, antara lain daun asam muda, temulawak, biji
kedawung, madu, dan air perasan buah jeruk nipis.
26
Langkah-langkah pembuatan :
1. Kupas kunyit, kemudian cuci hingga bersih.
2. Haluskan kunyit, bisa dengan ditumbuk, diblender, atau
diparut.
3. Buang isi asam jawa.
4. Didihkan air, kemudian masukkan kunyit yang sudah
dihaluskan, asam jawa, dan garam.
5. Tambahkan gula kelapa, kemudian kecilkan api.
1. Aduk rebusan kunyit asam sambil sesekali diaduk hingga
matang dan air sedikit menyusut.
2. Matikan api, dan dinginkan kunyit asam.
3. Saring kunyit asam di dalam wadah.
4. Kunyit asam siap diminum.
5. Untuk penyimpanan, jamu kunyit asam dapat dimasukkan
ke dalam botol kaca dan disimpan di dalam lemari es.
Kunyit asam dapat diminum hangat atau dingin.
Manfaat :
Manfaat jamu kunyit asam, antara lain sebagai berikut.
1. Menyegarkan tubuh.
2. Mencegah panas dalam atau sariawan.
3. Melancarkan haid dan mencegah nyeri haid.
4. Mendinginkan perut.
27
2. Beras Kencur
Bahan :
• 200 gram beras organik
• 1.500 ml air
• 50 gram kencur
• 15 gram jahe
• 4 mata asam jawa
• 300 gram gula kelapa
• ½ sendok teh garam
• 2 buah jeruk nipis
• 1 lembar daun pandan
Selain bahan-bahan tersebut, terdapat beberapa variasi
bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan jamu beras
kencur. Namun, beras dan kencur menjadi bahan yang wajib
ada.
Hal tersebut sesuai dengan nama jamu ini, yaitu jamu
beras kencur. Bahan-bahan lain yang biasa dicampurkan ke
dalam racikan jamu beras kencur, antara lain biji kedawung, biji
kapulaga, dan kayu keningar.
28
Langkah-langkah pembuatan :
1. Cuci beras hingga bersih, kemudian rendam dengan air
bersih selama satu malam.
2. Cuci kencur hingga bersih, kemudian blender bersama
beras dan air.
3. Cuci kunyit hingga bersih, kemudian haluskan.
4. Tuang jus beras dan kecur ke dalam panci.
5. Tambahkan air, kunyit yang sudah dihaluskan, daun
pandan yang sudah dicuci, gula kelapa, garam, dan asam
jawa.
6. Rebus larutan jamu dengan api kecil hingga mendidih
sambil diaduk.
7. Tambahkan air perasan jeruk nipis.
8. Matikan kompor dan angkat panci.
9. Saring beras kencur.
10. Beras kencur dapat dinikmati hangat atau dingin.
Manfaat :
Manfaat beras kencur, antara lain sebagai berikut.
1. Menghilangkan pegal-pegal pada tubuh.
2. Sebagai penyegar tubuh setelah bekerja.
3. Meringankan batuk.
4. Meningkatkan nafsu makan.
5. Meredakan flu.
6. Meredakan radang tenggorokan.
7. Mengencangkan perut setelah melahirkan.
8. Melancarkan peredaran darah.
29
3. Jamu Pahitan Sambiloto
Bahan :
• 300 gram Daun Sambiloto
• 50 gram Brotowali
• 200 gram Daun Meniran
• 300 gram Serai
• 100 gram Babakan Pule
• 400 gram Temulawak
• 200 gram Lempuyang
• 200 gram Laos
• 3 buah Temu Ireng
Langkah – langkah Pembuatan :
1. Menyiapkan semua bahan dan mencuci hingga bersih
2. Iris semua bahan menjadi irisan yang kecil-kecil dan
tipisi-tipis
3. Masukkan semua bahan kedalam wadah kuali tanah
menjadi satu dengan ditambahkan air secukupnya
30
4. Rebus semua bahan yang suudah ditambah air sampai
ramuan menjadi masak/mendidih dan air menyusut
sampai tinggal separo atau setengahnya.
5. Angkat pelan-pelan jangan sampai tumpah lalu
diamkan sejenak sampai dingin.
6. Pindahkan hasil rebusan jamu yang telah dingin
tersebut ke dalam botol, akan tetapi sebelumnya harus
disaring terlebih dahulu.
7. Jamu Pahitan Sambiloto siap dihidangkan dan diminum.
Manfaat :
Manfaat jamu pahitan sambiloto antara lain sebagai berikut.
1. Menambah nafsu makan
2. Mengatasi perut kembung
3. Mengobati kencing manis
4. Menghilangkan bau badan
5. Menurunkan kadar kolesterol
6. Menghilangkan jerawat
7. Mengatasi pegal-pegal
8. Mengobati sakit kepala/pusing
31
4. Jamu Lempuyang
Bahan :
• 6 buah lempuyang
• 1 ruas kunyit
• 1 ruas jahe
• 1 sdm madu
• Segempil asam jawa
• 30 ml air matang
Langkah – langkah Pembuatan :
1. Kupas bahan lempuyang, kunyit dan jahe. Cuci bersih
2. siapkan maadu dan assam jawa
3. parut lempuyang, jahe dan kunyit hingga halus
4. Campurkan air dan asam hingga larut dalam wadah terpisah
5. Campurkan air asam dengan parutan lempuyang kunyit dan
jahe
6. Beri sedikit air atau sesuai selera dan saring
7. Pindahkan air lempuyang ke dalam gelas dan beri 1 sdm
madu
8. Aduk hingga tercampur rata.
9. Jamu Lempuyang siap dihidangkan
Manfaat :
Manfaat jamu lempuyang antara lain sebagai berikut.
1. Mengatasi infeksi
2. Menurunkan kadar gula darah
32
3. Meredakan kejang-kejang
4. Mengobati gatal-gatal akibat alergi
5. Menambah nafsu makan
6. Mencegah kankerr
7. Mengobati penyakit lambung
8. Menurunkan berat badan
9. Mengatasi pembengkakan kaki paska melahirkan
10. Mengatasi penuaan dini
11. Mengatasi masuk angin
5. Jamu Cabe Puyang
Bahan:
• 3 ons temulawak
• 3 ons lempuyang
• 15 biji cabai merah kering
• 4 buah jeruk nipis
• 1 ons kayu manis
• 1 buah jeruk purut
33
• 1 sdt garam dapur
• 3 batang serai
• ½ ramuan jamu lengkap
• 4 liter air bersih
Langkah-langkah pembuatan:
1. Sangrai (sangan) ramuan jamu lengkap, lalu haluskan
2. Sangrai cabai merah kering, sisihkan
3. Campurkan temulawak, lempuyang dan jeruk purut
bersama cabai yang sudah disangrai. Kemudian
tumbuk bersama ramuan jamu lengkap.
4. Tambahkan air lalu saring dan rebus sambil diaduk-
aduk. Asukkan kayu manis dan batang serai.
5. Jika sudah mendidih tambahkan garam dan perasan air
jeruk nipis.
6. Angkat lalu biarkan hingga setengah dingin hangat
kuku) dan jamu cabe puyang siap diminum
Manfaat:
1. Menjaga stamina dan menambah tenaga serta
menghilangkan pegal-pegal pada tubuh
2. Melancarkan pencernaan
3. Menjaga kesehatan kulit
4. Meredakan nyeri gigi
5. Meningkatkan nafsu makan
6. Menambah butiran darah merah bagi penderita kurang
darah atau anemia
34
6. Jamu Uyup-uyup atau Gepyokan
Bahan:
• 100 gram daun katu • 50 gram kunyit • 50 gram daun beluntas • 25 gram kencur • 25 gram temulawak • 25 gram asam jawa
• 250 gram gula kelapa • 3 buah jeruk nipis • ¼ sendok teh garam • 3 liter air
Langkah-langkah pembuatan:
1. Cuci semua bahan hingga bersih, kecuali gula dan garam.
2. Kupas kulit kunyit, kencur, dan temulawak. Iris tipis-tipis, kemudian gerus kasar.
3. Didihkan air, lalu masukkan daun katu dan asam jawa yang sudah diambil bijinya.
4. Tambahkan kulit kunyit, kencur, dan temulawak yang sudah ditumbuk; gula kelapa; dan garam.
35
5. Masak hingga matang dan air sedikit menyusut sambil sesekali diaduk.
6. Saring jamu. 7. Jamu uyup-uyup siap disajikan
Manfaat:
1. Melancarkan ASI
2. Mencegah kanker
3. Mengurangi peradangan
4. Menjaga sistem kekebalan tubuh
5. Mengatasi flu dan batuk
6. Mengatasi gangguan pencernaan
7. Meredakan asma
8. Menjaga kesehatan organ hati
9. Menjaga kesehatan jantung
10. Mengontrol diabetes
11. Menghilangkan bau badan yang kurang sedap
DAFTAR PUSTAKA
Sugeng. 2001. Tanaman Apotik Hidup. Semarang: PT. Pabelan
Cerdas Nusantara.
Waluyo, K. 2008. Tanaman Berkhasiat Obat. Bandung: Epsilon
Grup.
Yoanna, dan Yovita. 2010. Tanaman Obat plus Pengobatan
Alternatif. Jakarta: Setia Kawan.
Badan POM RI. 2015. Pedoman Gerakan Nasional Peduli Obat
dan Pangan Aman untuk Dewasa. Badan POM RI, Jakarta.
Sukini. 2018. Jamu Gendong Solusi Sehat Tanpa Obat. Jakarta
Timur. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Khusna,AM. 2019. Pengembangan Masyarakat Berbasis Potensi
Lokal. Semarang
Top Related