Sejarah Awal Perpecahanق�ت� ع�ل�ى )) �ف�ر �ل� ت �ي ائ ر� �س� �ى� إ �ن �ن ب و�إ
�ي� مت� �ر�ق� أ �ف�ت ت ة�، و�س� �ن� م�ل �ع�ي ب �ن� و�س� �ي �ت �ن ث
ار� *ه�ا ف�ي الن �ل ة� ك �ن� م�ل �ع�ي ب �ث, و�س� �ال ع�ل�ى ثو�ل� س� �ا ر� �وا: م�ن� ه�ي� ي و�اح�د�ة�. ق�ال �ال إ
: الله�؟ ق�ال��ي ص�ح�اب
� �ه� و�أ �ي �ا ع�ل �ن �ان� ع�لى� م�ا أ (( م�ن� ك
• Firoq dollah berarti golongan yang sesat, dalam arti salah
memilih jalan dalam menempuh Islam.
• Kesesatan bisa berupa bid’ah dan juga bisa kekafiran.
• Tetapi yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah bid’ah,
yaitu salah memilih jalan dalam meniti Islam.
• Adapun mereka yang sudah keluar dari Islam, maka mereka
bukanlah orang-orang yang dimaksud dalam golongan ini.
• Seperti yang dikabarkan oleh Rasululloh bahwa firqah
dollah tsb akan bermunculan hingga 72 golongan.
• Perpecahan ini terjadi pada masa-masa terakhir khulafa’urrasyidin
(empat khalifah yang mendapat petunjuk)
• Munculnya golongan sesat pertama yang mengkristal sebagai
sebuah kelompok terjadi pada zaman kekhilafahan ‘Ali bin Abi Tolib
ra.
• Yaitu ketika terjadi perselisihan pendapat tentang cara penyelesaian
kasus pembunuhan Utsman bin ‘Affan. Antara Ali bin Abi Tolib ra
dengan Muawwiyyah bin Abi Sufyan ra.
• Manhaj Ahlussunnah dalam hal tersebut adalah tidak mencampuri
apa-apa yang terjadi di antara mereka, bahkan harus mendo’akan
kebaikan bagi mereka semua.
• Firqah sesat pertama muncul ketika terjadi kesepakatan antara
pihak Ali bin Abi Tolib dengan Muawwiyyah ra2, untuk
menyelesaikan kasus pembunuhan Utsaman dengan cara damai
(yaitu dengan cara mengangkat seorang hakim dari masing-masing
pihak)
• Mereka adalah kelompok Khowarij yang berarti “Orang yang keluar”.
• Mereka memahami dalil al-Qur’an tidak dengan manhaj
Ahlussunnah. (Qs. 5: 44)
• Mereka mengkafirkan Ali bin Abi Tolib, karena menurut mereka
dengan mengangkat seorang hakim, berarti telah memberi hak
Tasyri’ kepada makhluk, yang berarti kesyirikan yang sangat nyata.
• Pada hakikatnya, kedua hakim tersebut tidak diberi mandat untuk
membuat suatu hukum, tetapi hanya untuk menghakimi kedua pihak
dengan hukum Alloh swt. Ini adalah permasalahan yang sangat
sederhana.
• Oleh karena itu selain karena kebodohan pada mayoritas mereka,
disinyalir pula adanya niat buruk dari pemimpin mereka yang
menggerakkan mereka keluar dari jama’atul muslimin.
• Mereka juga dikenal dengan Haruriyin sebutan ini diambil dari suatu
tempat yang digunakan mereka untuk berkumpul, bernama Haruro.
• Melalui proses yang panjang manhaj ini berkembang dan mencakup
hampir seluruh segi agama.
Pengkafiran para pelaku dosa besar.
Sebagai reaksi dari paham khowarij, muncullah pemahaman sesat
yang menolak hubungan antara amal dan kekufuran.
Manhaj ini dinamakan manhaj irja’. Penganutnya dinamakan
Murji’/pluralnya Murji’ah.
Mereka berpendapat bahwa iman seseorang tidak berkaitan
dengan amal.
Kedua kelompok ini enggan mengikuti menhaj shahabat yang pada
waktu itu masih hidup, maka sesatlah mereka.
Kesalahan Manhaj Khowarij
Iman menurut Ahlussunnahsو�ع�م�ل sق�و�ل
ق�و�ل الق�ل�بsق�و�ل
ق�و�ل ان ع�م�ل اللxس� ع�م�لs الق�ل�بع�م�ل� �ج�و�ار�ح ال
“Perkataan dan Perbuatan”
Perkataan hati
Perkataan lisan
Perbuatan hati
Perbuatan anggota badan
o Iman adalah di dalam hati (I’tiqad fil qolb)
o Iman di lisan.
o Amal hanya sebagai pelengkap saja.
Iman menurut irja/murji’ah
Iman menurut khowarijo Jika salah satu dari pelengkap runtuh, maka runtuhlah semua imannya.
o Orang yang melalukan dosa besar maka kafir.
Patah satu tangkai dikatakan bukan pohon
“Khowarij”
Ditebang semua (tinggal akar) masih dikatakan pohon.
“Murji’ah”
• Bersamaan dengan munculnya Khowarij, benih-benih syiah pun
tumbuh.
• Bahkan Abdulloh bin Saba’ sudah bekerja di bawah tanah di masa
khilafah Utsman bin ‘Affan ra.
• Firqah syi’ah yang dicetuskan oleh Abdulloh bin Saba’ adalah firqah
sesat yang kesesatannya sampai pada taraf kesyirikan, yaitu
menuhankan Ali bin Abi Tolib.
• Firqah ini pada mulanya hanya terbatas pada sikap mengutamakan Ali
bin Abi Tolib ra atas Abu Bakar dan Umar ra2. hal ini bertentangan
dengan manaj Ahlussunnah wal Jama’ah.
Munculnya Syi’ah
• Ini bertentangan dengan manhaj Ahlussunnah wal
Jama’ah yang menetapkan urutan afdholiyah
(keutamaan) sama persis seperti urutan kekhilafahan
mereka.
• Bahkan Ali bin Abi Tolib sendiri tidak menyetujui atas
diutamakannya beliau atas Abu Bakar dan Umar ra2.
• Syi’ah pada waktu itu hanya sebagai suatu kelompok
politik yang mendukung kholifah Ali bin Abi Tolib dan
anak keturunannya.
• Tetapi pemahaman ini kemudian mengembang sampai
pada tingkat kekufuran.
Munculnya Syi’ah
• Mereka senantiasa gigih mendakwahkan manhaj
Ahlussunnah wal Jama’ah.
• Tidak ada satupun dari mereka yang masuk ke dalam
salah satu firqah-firqah tersebut.
• Istilah Ahlussunnah, pengikutan pada sunnah dan yang
semisalnya telah menjadi istilah resmi di antara para
penuntut ilmu.
• Hal ini tidak bermksud sebagai firqah tersendiri dalam
tubuh kaum muslimin. Sebab seluruh kaum muslimin
adalah Ahlussunnah.
Para shahabat, tabi’in dan tabu’uttabi’in:
• Tidak mengikuti metode sahabat dalam memahami al-
Qur’an dan as-Sunnah.
• Berpedoman kepada sumber-sumber lain selain kepada
al-Kitab (al-Qur’an) dan as-Sunnah dalam mengambil
hukum-hukum Islam, seperti bersandar pada akal,
mimpi, filsafat dan lain-lainnya.
SEBAB UTAMA PENYIMPANGAN FIROQ DOLLAH PADA WAKTU ITU BERAKAR PADA DUA HAL:
Kedua sebab tersebut dilahirkan oleh hawa nafsu dan kejahilan (kebodohan), yang kemudian bercabang menjadi
sebab-sebab yang banyak.
Top Related