SCIENTIFIC PROBLEM SOLVING SEBAGAI METODE PEMBELAJARAN MATA KULIAH PROSES MEKANIK TEKSTIL 4
BERBASIS KOMPETENSI MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO 1. URAIAN UMUM
1.1. Penanggung Jawab Usulan
Nama Dosen : Ir. Sukirman, MM
NIK : 805210101
Jabatan Akademik : Lektor kepala/ IVA
Keahlian : Proses Mekanik Tekstil
1.2. Anggota Tim
Nama : Ir. Pratikno Hidayat, M.Sc
Jabatan Akademik : Lektor / IIIC.
Keahlian : Proses Mekanik Tekstil
1.3 Kaitan Judul dengan Kompetensi Mata Kuliah Pilihan dan Keunggulan Program
Studi.
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam
Indonesia (Prodi. TK FTI UII) menyelenggarakan pendidikan tinggi strata satu (S1)
dengan dua konsentrasi, yaitu konsentrasi teknik tekstil dan teknik kimia dengan tujuan
menghasilkan lulusan yang mampu merancang, menganalisis, dan mengembangkan ilmu
teknik tekstil dan teknik kimia, inovatif, fleksibel, adaptif, kreatif dan berakhlak mulia
serta memiliki komitmen terhadap kemajuan dan perubahan.
Prodi TK FTI UII diarahkan pada keahlian dalam bidang serat dan zat warna alam
berbasis teknik kimia, rekayasa polimer, desain proses dan produk, pemodelan dan simulasi,
serta limbah industri. Dua konsentrasi di Prodi TK FTI UII mulai dipisahkan pada semester
3 hingga lulus, sehingga masing-masing konsentrasi memiliki kurikulum inti yang wajib
ditempuh oleh mahasiswa.
Prodi TK FTI UII merupakan Prodi TK yang unik, jika dibandingkan dengan Prodi
TK di Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta (PTN/PTS) yang ada di Indonesia.
Keunikan ini ditunjukkan dengan dibukanya konsentrasi teknik tekstil pada semester 3
hingga lulus dengan jumlah sks sebesar 101 diluar Kerja Praktek, Kuliah Kerja Nyata dan
Pendidikan Agama, sedangkan di PTN/PTS tidak membuka konsentrasi teknik tekstil. Di
PTN/PTS, yang namanya konsentrasi hanya dibedakan pada mata kuliah pilihan yang
ditawarkan pada semester 7 dan 8 dengan jumlah sks berkisar 6-8, sehingga konsentrasi
teknik tekstil di Prodi TK FTI UII ini dijadikan program unggulan yang harus dikaji,
dikembangkan, dan diaplikasikan.
Kompetensi yang ingin dicapai oleh Prodi TK FTI UII adalah lulusan yang
memiliki:
1) Penguasaan konsep-konsep fundamental teknik tekstil dan teknik kimia.
2) Kemampuan inovatif dalam pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan
manusia.
3) Penguasaan perancangan produk dan proses dengan menjunjung tinggi keselamatan
masyarakat.
4) Pemahaman perilaku dan sifat-sifat bahan berdasarkan pengetahuan struktur
makro dan mikro serta komposisi bahan.
5) Pemahaman prinsip-prinsip peralatan industri tekstil dan kimia.
6) Penguasaan cara-cara perhitungan sebagai basis pengambilan keputusan teknik.
7) Penguasaan teknik evaluasi ekonomi sebagai dasar analisis kelayakan suatu
proyek.
8) Kemampuan merancang dan melaksanakan eksperimen, serta mengumpulkan,
menganalisis, dan menginterpretasi data.
9) Kesadaran dan kepedulian atas perlindungan dan pelestarian lingkungan.
10) Penghayatan nilai-nilai, perilaku, dan etika ahli teknik tekstil dan teknik kimia
profesional.
11) Dasar-dasar yang cukup bagi pengembangan diri yang berkelanjutan.
12) Kemampuan berkomunikasi dan kerja tim yang baik.
13) Kemampuan antisipasi dan adaptasi terhadap berbagai perkembangan.
14) Kemampuan inovatif, kreatif, dan kompetitif.
15) Kemauan dan kemampuan yang cukup untuk mengikuti isu-isu kontemporer
Setiap mata kuliah yang ada di kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi
tersebut dengan memanfaatkan sumber daya internal yang telah dimiliki oleh Prodi TK
FTI UII. Pada kurikulum 2008, mata kuliah Proses Mekanik Tekstil 4 terdapat pada
semester 6 termasuk kelompok mata kuliah keahlian berkarya (MKB) merupakan mata
kuliah inti yang wajib ditempuh oleh mahasiswa konsentrasi teknik tekstil.
Metode ceramah dan tanya jawab pada pembelajaran mata kuliah Proses Mekanik
Tekstil 4 selama ini baru merambah ranah kognitif, sedang ranah afektif (sikap/nilai) dan
psikomotorik (keterampilan) belum disentuh, sehingga mahasiswa menjadi kurang
inovatif, kreaktif, adaptif, fleksibel, berkomunikasi dan bekerjasama, belajar secara
mandiri, cakap/terampil dan berakhlak mulia. Untuk menguatkan model pembelajaran,
agar dapat menyentuh ranah afektif (sikap/nilai) dan psikomotorik (keterampilan) dan
tercapainya kompetensi atau tujuan pembelajaran, maka diusulkan Scientific Problem
Solving dan Media Video sebagai metode pembelajaran.
Model pembelajaran mata kuliah Proses Mekanik Tekstil 4 akan dijadikan proyek
percontohan model pembelajaran yang efisien dan efektif guna mencapai kompetensi
yang ditetapkan oleh Prodi TK FTI UII berupa menghasilkan mahasiswa yang
mempunyai kompetensi yang mampu menganalisis, merancang, memproduksi,
memperbaiki dan mengembangkan kain non woven, dan bersikap inovatif, adaptif,
fleksibel, kreatif, berakhlak mulia dan senantiasa belajar terus menerus secara mandiri,
serta mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik, sehingga lulusan mampu
bersaing di dunia kerja dan berprestasi di tempa kerja.
2. ABSTRAKSI USULAN
Berdasarkan pengamatan proses pembelajaran dan penilaian dari Satuan Acara
Perkuliahan (SAP) terlampir,mata kuliah Proses Mekanik Tekstil 4 yang diajarkan pada
semester 6 selama ini memperlihatkan bahwa metode yang digunakan selalu berupa
ceramah dan tanya jawab dengan menggunakan media Ovrehead Proyektor(OHP), LCD,
dan White board serta mahasiswa memperoleh nilai B atau lebih,untuk mata kuliah
Proses Mekanik Tekstil 4 kurang dari 60% pada 3 tahun terakhir. SAP belum memadai
dari rumusan TIU, TIK, metode pembelajaran, evaluasi dan sumber bacaan/referensi.
Metode ceramah dan tanya jawab serta media yang digunakan belum cukup untuk
menghasilkan mahasiswa yang memiliki kompetensi yang mampu menganalisis,
merancang, memproduksi, memperbaiki dan mengembangkan kain woven dan non
woven, inovatif, adaptif, fleksibel, kreatif, berkomunikasi serta bekerjasama dengan baik.
Untuk mengatasi masalah diatas, maka dirancang model pembelajaran mata kuliah
Proses Mekanik Tekstil 4 berbasis kompetensi dengan menggunakan metode Scientific
Problem Solving dan Media Vidio dan flast. Metode ceramah dan tanya jawab tidak sama
sekali tidak dihilangkan, tapi dibatasi penggunaannya. Bahan ajar merujuk pada literatur
dan hasil penelitian 5 tahun terakhir. Bahan ajar diberikan secara sistimatis menurut silabi
dengan menggunakan teori pembelajaran Gestall yang mana menyatakan bahwa
mahasiswa akan tertarik dan lebih cepat memahami ketika menjelaskan tentang Proses
Mekanik Tekstil 4 dihadapan mahasiswa diperlihatkan mekanisme atau gerakan elemen-
elemen mesin baik menggunakan animasi maupun film serata produk kain berbagai
jenis-jenis anyaman dan non woven. Bagian-bagian tertentu dari bahan ajar dikemas
dengan menggunakan Media Vidio,agar mahasiswa tertarik dan termotivasi ingin tahu
lebih jauh lagi.Media video meghadirkan bahan ajar dari dunia nyata keruang
kuliah.Outcomes model pembelajaran ini diharapkan mahasiswa mendapat nilai mata
kuliah Proses Mekanik Tekstil 4 adalah sebesar 75% nilai B atau lebih besar.
3. RASIONAL
Mata kuliah Proses Mekanik Tekstil 4 merupakan mata kuliah inti yang wajib
diambil oleh mahasiswa di semester 6 pada konsentrasi teknik tekstil. Mata kuliah Proses
Mekanik Tekstil 4 termasuk kelompok mata kuliah keahlian berkarya (MKB).
Berdasarkan satuan acara perkuliahan (SAP) terlampir yang ada di Prodi TK FTI UII dan
pengamatan di lapangan, metode pembelajaran mata kuliah Proses Mekanik Tekstil 4
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab serta media overhead proyektor (OHP)
dan white board. Metode ceramah memiliki kelemahan pengajaran hanya terpusat pada
dosen, mahasiswa pasif, tidak banyak memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
memecahkan masalah dan berfikir, kurang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
mengeluarkan pendapat sendiri, dan sukar ditangkap, serta berorientasi pada pencapaian
target bahan ajar. Metode tanya jawab merupakan metode yang dapat mendorong dan
mengarahkan kegiatan belajar. Beberapa fungsi pertanyaan antara lain: mengevaluasi
pengetahuan mahasiswa, merangsang mahasiswa untuk berpikir, dapat memusatkan
perhatian mahasiswa pada bagian-bagian tertentu yang memang harus di perhatikan lebih
dari pada yang lain. Walaupun demikian metode ini kurang bisa membantu dalam
meningkatkan dan mempercepat pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah yang
punya karakteristik dan sifat yang abstrak dan memerlukan kemampuan berimajinasi
yang tinggi. Kedua metode tersebut telah digunakan dalam pengajaran Proses Mekanik
Tekstil 4 selama ini. Kedua metode tersebut hanya menyentuh ranah kognitif
(pengetahuan), tetapi belum menyentuh ranah-ranah lain seperti ranah afektif (sikap/nilai)
dan ranah psikomotorik (keterampilan). Hasil dari pembelajaran mata kuliah tersebut
ternyata kurang memuaskan, bahkan jauh dari yang diharapkan yakni belum tercapainya
kompetensi yang diharapkan, yaitu mampu menganalisis, merancang, memproduksi,
memperbaiki dan mengembangkan kain woven ataupun non woven, bersikap inovatif,
adaptif, fleksibel, kreatif, berakhlak mulia dan senantiasa belajar terus menerus secara
mandiri, serta mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik, sehingga lulusan
mampu bersaing di dunia kerja dan berprestasi di tempat kerja. Hal ini disebabkan
kurangnya pemahaman yang sebenarnya terhadap bahan ajar dan imajinasi yang tidak
sampai pada hakekatnya.
Pembelajaran suatu mata kuliah harus menyentuh ketiga ranah dengan
menggunakan kombinasi beberapa metode yang tepat. Metode pembelajaran yang dikenal
orang selama ini diantaranya (Endang Sri, L., 2003):
Tabel 3.1. Beberapa metode pembelajaran Ranah Pembelajaran
Nama Metode Pembelajaran Pengetahuan (kognitif)
Sikap/Nilai (afektif)
Keterampilan (psikomotorik)
Ceramah √ Diskusi √ Tanya jawab √ Tugas Proyek √ Demonstrasi √ Praktek Laboratorium /Eksperimen √ Praktek Lapangan √ Simulasi √ Penugasan √ Studi Kasus √ Scientific Problem Solving √
Pemilihan metode dalam pembelajaran mata kuliah tertentu sangat mempengaruhi
keberhasilan proses pembelajaran. Pemilihan metode pembelajaran yang benar
disesuaikan dengan karakteristik dan sifat ilmu suatu mata kuliah. Belum tentu, suatu
metode baik diterapkan pada suatu mata kuliah tertentu juga baik untuk mata kuliah lain.
Proses Mekanik Tekstil 4 termasuk kelompok mata kuliah ilmu pengetahuan alam
(IPA). Bahan ajar dari dunia nyata harus dihadirkan dalam ruang kelas, maka bahan ajar
harus dikemas menggunakan Media Video berupa Handycam, untuk mengkombinasikan
suara, gambar, tulisan, dan animasi. Dengan media ini, mahasiswa akan tertarik dan cepat
memahami materi kuliahnya. Menurut teori Gestall bahwa mahasiswa akan cepat
mengenal materi kuliah, apabila mahasiswa diperkenalkan dulu produk kain non woven
secara utuh baru menuju ke komponen-komponen terkecil. Karena karakteristik dan sifat
ilmu mata kuliah Proses Mekanik Tekstil 4 dan agar tercapai ketiga ranah pembelajaran,
yaitu ranah kognitif (pengetahuan), ranah afektif (sikap/nilai) dan ranah psikomotorik
(keterampilan) dan tercapainya kompetensi yang diharapkan dari mata kuliah Proses
Mekanik Tekstil 4, maka diusulkan model pembelajaran menggunakan metode Scientific
Problem Solving berbasis kompetensi dengan kemasan bahan ajar menggunakan Media
Video.
Metode Scientific Problem Solving bertujuan untuk menjembatani antara dunia
konsep yang bersifat teoritik/abstrak dan dunia nyata, sehingga mahasiswa mempunyai
pengalaman empiris. Mel Silberman (2002) mengatakan bahwa ”Apa yang saya dengar,
saya lupa”, ” apa yang saya lihat, saya ingat”, dan ” Apa yang saya lakukan, saya paham”.
Metode Scientific Problem Solving dan Media Video ini berorientasi kepada kemampuan
kognitif (pengetahuan), afektif (sikap/nilai), dan psikomotorik (keterampilan).
4. TUJUAN
Model pembelajaran yang diusulkan tidak sama sekali menghilangkan kedua
metode dan media yang sudah ada, tetapi melengkapi metode dan medianya sesuai
dengan karakteristik dan sifat ilmu yang ada pada mata kuliah Proses Mekanik Tekstil 4.
Adapun tujuan dari model pembelajaran ini adalah:
a) Memotivasi keingintahuan mahasiswa tentang Proses Mekanik Tekstil 4, agar
mahasiswa belajar terus menerus secara mandiri.
b) Membuat mahasiswa tertarik dan mempercepat pemahaman
c) Melatih mahasiswa memecahkan masalah secara ilmiah
d) Melatih mahasiswa berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik
e) Menumbuhkan sikap inovatif, kreatif, fleksibel dan adaptif
5. OUTPUT
Model pembelajaran yang diusulkan diharapkan dapat menghasilkan keluaran
sebagai berikut:
a) Tersedianya bahan ajar mata kuliah Proses Mekanik Tekstil 4 terkini dan dikemas
menggunakan Media Video
b) Satuan Acara Perkuliahan yang tersusun secara sistematis, berisi, dan runtut
c) Bahan evaluasi sebelum, sedang dan setelah model pembelajaran dilaksanakan
6. LINGKUP KEGIATAN
Model pembelajaran ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut :
a) Persiapan
Persiapan meliputi peninjauan terhadap Satuan Acara Perkuliahan (SAP), apakah
rumusan TIU dan TIK sudah sesuai dengan capaian tujuan pembelajaran menurut
silabi dan kompetensi yang ditetapkan oleh Prodi TK FTI UII, apakah pokok bahasan
dan materinya aktual, apakah metode dan media sudah tepat menurut karakteristik dan
sifat ilmu mata kuliah Proses Mekanik Tekstil 4 dan pencapaian ketiga ranah
pembelajaran (kognitif, afektif, dan psikomotorik).
Bahan ajar perlu disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) berupa penggunakan literatur dan hasil penelitian 5 tahun terakhir dan
kebutuhan dunia kerja.
Bahan ajar dikemas dengan menggunakan Media Video menggunakan Handycam,
untuk mengkombinasikan suara, gambar, tulisan dan animasi.
Menyiapkan bahan test, seperti pre test (awal semester), formative test (tengah
semester), dan sumative test (akhir semester).
b) Pelaksanaan
Penerapan model pembelajaran di ruang kelas (indoor) dan di luar ruang kelas
(outdoor), seperti di Perpustakaan, di Laboratorium, dan di Pabrik tekstil.
c) Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada tahap sebelum dengan pre test, sedang dengan formative test
dan selesai penerapan model pembelajaran dengan sumative test.
d) Pelaporan
Setelah selesai penerapan model pembelajaran, maka disusunlah laporan kegiatan dan
keuangan. Pelaporan ini juga untuk mendukung pembuatan makalah, untuk di
seminasikan di seminar.
7. RANCANGAN DAN MEKANISME PEMBELAJARAN
Berdasarkan karateristik dan sifat ilmu mata kuliah Proses Mekanik Tekstil 4 yang
telah dijelaskan di atas, maka metode yang tepat adalah dengan metode Scientific
Problem Solving berbasis kompetensi dengan menggunakan Media Video.
a. Metode Scientific Problem Solving
Prinsip-Prinsip Pengajaran Scientific Problem Solving
Metode ini digunakan untuk melatih mahasiswa memecahkan masalah tanpa masalah
secara ilmiah. Setiap manusia selalu menghadapi masalah dan setiap masalah tidak selalu
diselesaikan tergantung dari tingkat kerumitan masalah dan resiko yang diakibatkan oleh
tidak diselesaikan masalah tersebut. Resiko dapat berupa kerugian dari segi materi/uang
dan atau non materi. Pemecahan masalah berkelompok terdiri dari tiga mahasiswa,
mereka diberi kasus-kasus yang berhubungan dengan mata kuliah Proses Mekanik
Tekstil 4.
b. Metode Tugas Proyek
Tugas proyek merupakan metode pembelajaran bertujuan untuk melatih mahasiswa
supaya aktif, kreatif, inovatif, dan berkomunikasi dan kerjasama yang baik serta dilatih
kejujuran dalam mengerjakan tugas proyek secara berkelompok. Disamping tugas proyek
juga ada tugas latihan yang lebih ringan untuk memotivasi mahasiswa mencari sumber
pembelajaran dari perpustakaan/internet yang merupakan tugas individu. Dalam
memberikan tugas proyek berkelompok dan tugas individu, harus diperhatikan syarat–
syarat sebagai berikut:
1) Tugas harus jelas dan tegas. Tugas yang kabur akan mengacaukan dan menyukarkan
mahasiswa.
2) Tugas harus disertai penjelasan mengenai kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi.
Tugas yang tidak dapat dikerjakan akan menimbulkan frustrasi dan rasa tidak senang
terhadap mata kuliah tersebut.
3) Tugas harus berhubungan dengan yang dipelajari. Ini merupakan motivasi. Tugas
hendaknya disesuaikan dengan kesanggupan.
Jenis-jenis Tugas.
Metode penugasan ini terbagi menjadi dua, yaitu tugas latihan dan tugas proyek.
Tugas-tugas yang akan diberikan pada mata kuliah ini adalah:
1) Tugas Latihan
Tugas latihan ini diberikan kepada mahasiswa secara individu dengan tujuan untuk
memantapkan setiap materi yang telah diberikan. Contoh: mahasiswa diminta untuk
melakukan penyetelan mulut lusi cam,dobby,jacquard baik ATM atau ATBM. Tugas
latihan individu dilakukan hampir tiap minggu.
2) Tugas Proyek
Tugas proyek ini diberikan dengan tujuan untuk lebih mematangkan mahasiswa
dalam merancang pembuatan kain. Tingkat kesulitan tugas proyek lebih besar
daripada tugas latihan. Tugas proyek ini dikerjakan secara berkelompok. Soal tugas
proyek adalah yang riil di industri tekstil. Tugas proyek berkelompok yang terdiri dari
3 orang diberikan pada minggu ke 9, agar mahasiswa cukup bekal untuk mengerjakan
tugas proyek berkelompok, diberi waktu mengerjakan selama sebulan (4 minggu) dan
dikumpulkan pada minggu ke 13 (minggu terakhir kuliah menjelang UAS).
Contoh: Mahasiswa merancang pembuatan kain ataupun nonwoven. Mahasiswa
diminta untuk merancang produk dan proses hingga menjadi produk bahan lembaran.
c. Kemasan Bahan Ajar dengan Media Vidio
Media Vidio yang menggunakan komputer untuk mengkombinasi suara, gambar,
tulisan dan animasi secara terintegrasi dan mempresentasikan. Bahan ajar menjadi
menarik dan mempercepat pemahaman bahan ajar manakala bahan ajar dikemas
dengan media yang menggunakan komputer. Komputer menghadirkan bahan ajar
dari dunia nyata ke ruang kuliah dengan menggunakan media Handycam dan Kamera
Digital serta program aplikasi seperti Power Point, Word, Macromedia Flash MX
2004. Bahan ajar di kemas dalam bentuk slide menggunakan program aplikasi Power
Point di tunjang oleh Word untuk membuat simbol-simbol matematika dan kimia
yang kemudian dimasukkan ke dalam slide. Exel, untuk mengolah angka dengan
menggunakan fungsi-fungsi matematika dan operasi hitung kemudian dimasukkan ke
dalam slide. Untuk membuat animasi pada slide dimasukkan program aplikasi
Macromedia Flash MX 2004 pada slide.
Sebagai contoh: untuk menjelaskan mekanisasi gerakan komponen mesin dalam proses
pembentukan mulut lusi dengan berbagai sistim, struktur fisika, ditayangkan slide
Handycam/Kamera Digital, juga memakai program aplikasi Macromedia Flash MX 2004.
Bahan-bahan ajar yang dikemas akan disusun secara sistematis menurut silabi.
PERTEMUAN KE 1 SAMPAI KE 14
Pertemuan ke 1 menggunakan silabus, daftar pustaka dan norma penilaian serta
kontrak kuliah yang berkaitan dengan kehadiran kuliah, keterlambatan masuk kuliah,
kedisiplinan mahasiswa, dan pengerjaan tugas.Bahan ajar yang diberikan menggunakan
prinsip Gestall,yaitu mulai dari dunia nyata berupa kain tenun dan kain non woven
menuju kedunia konsep/abstrak, agar mahasiswa paham tujuan dan kegunaan bahan ajar.
Setiap akhir kuliah 2 minggunya selama 14 minggu, mahasiswa diberikan tugas atau
pekerjaan rumah berkelompok dengan bahan dan kreteria penilaian tertentu dengan
menggunakan pendekatan studi kasus (Scientific Problem Solving).
Bahan ajar pertemuan ke 2 sampei ke 14 menyangkut proses pembuatan kain
tenun/woven dan kain non woven, gerakan pokok dalam proses pertenunan,pembentukan
mulut lusi (shedding mechanism), shedding mechanism dan tegangan benang
lusi,penyisipan benang pakan (weft insertion mechanism), Weft acumulator, penyisipan
pakan dengan fluida jet, penyisipan pakan pada air jet loom, penyisipan pakan pada water
jet loom,penyisipan pakan pada projectile loom, penyisipan pakan pada rapier loom,
sistim bonding pada proses non wowen, manajemen produksi pada unit weving. Bahan
kaliah tersebut dikemas dalam bentuk vidio, agar mahasiswa tertarik dan ingin tahu lebih
jauh lagi tentang bahan ajar.
Setiap memulai pokok bahasan selalu didahului dengan studi kasus untuk
mengangkat permasalahan dalam industri yang terkait dengan pokok bahasan dan
mahasiswa diminta mencari solusinya sesuai dengan logika dan intuisi masing-masing
mahasiswa dan dosen pengampu mata kuliah sebagai pemandu mengarahkan ke jawaban
sesuai bahan ajar yang akan diberikan. Pertengahan semester diadakan ujian tengah
semester dan pada akhir semester diadakan pula ujian akhir semester yang telah
dijadwalkan oleh Fakultas.
8. OUTCOMES
Model pembelajaran yang dirancang, dilaksanakan, di evaluasi, dan pelaporan
memiliki sasaran sebagai berikut:
a) Bagi mahasiswa/Lulusan
Model pembelajaran ini dirancang untuk merubah paradigma pendidikan dari
mahasiswa sebagai objek (pasive learning) menjadi mahasiswa sebagai subjek
(active learning) dan mahasiswa dianggap sebagai gelas yang kosong yang harus
diisi oleh sumber pembelajaran (dosen, perpustakaan dan laboratorium) menjadi
mahasiswa sudah mempunyai potensi kemanusian fikir, rasa, kemauan dan hati
yang harus dibangkitkan dan dikembangkan menuju kepada pencapaian kompetensi.
Jadi sumber pembelajaran sebagai fasilitator. Adapun outcomes yang diharap dari
model pembelajaran ini adalah mahasiswa memiliki kompetensi yang mampu:
• Menganalisis, merancang dan menerapkan ilmu Proses Mekanik Tekstil 4
• Berkomunikasi dan kerjasama dengan baik
• Berinovasi, berkreasi, beradaptasi, dan fleksibel
• Belajar secara mandiri
• Berakhlak mulia
• Berkompetisi di dunia kerja dan berprestasi di tempat kerja
b) Bagi Dosen
Dosen adalah salah satu sumber pembelajaran yang mempunyai kedudukan yang
strategis dalam membangkitkan dan mengembangkan potensi kemanusiaan yang
dimiliki oleh mahasiswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan dari
pembelajaran mata kuliah Proses Mekanik Tekstil 4. Adapun outcomes dari model
pembelajaran ini bagi dosen adalah:
• Dosen termotivasi untuk belajar terus menerus, agar ilmu proses pembuatan
tesktil yang dimiliki tetap terkini (uptodate) dan memiliki kemampuan dibidang
komputer sebagai media pembelajaran.
• Dosen terpacu untuk melakukan penelitian terus menerus disamping untuk
keperluan angka kredit kumulatif (kum) juga untuk memperbaharui bahan ajar
dari hasil penelitian dosen itu sendiri, agar bahan ajar tetap uptodate.
• Dosen terpacu untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat secara terus
menerus sebagai aplikasi ilmu yang dimiliki dari hasil pembelajaran dan
penelitian dan sekaligus sebagai umpan balik bagi penelitian lanjutan dan
perbaikan model pembelajaran.
• Dosen akan memiliki kemampuan berinovasi, berkreasi, adaptasi, dan fleksibel.
c) Bagi Institusi/Masyarakat/Profesi/Umum
Model pembelajaran ini memiliki dampak kepada institusi, masyarakat, profesi, dan
umum, karena model pembelajaran ini menggunakan bahan ajar dari literatur dan
hasil penelitian lima tahun terakhir. Adapun outcomes model pembelajaran ini bagi
institusi/masyarakat/profesi/umum sebagai berikut:
• Membantu Prodi TK FTI UII dalam pencapaian sasaran mutu tepat waktu studi
minimal 80% dan berkarya dalam tahun pertama setelah lulus minimal 70%.
• Membantu Prodi TK FTI UII dalam pencapaian kompetensi yang telah
ditetapkan berdasarkan sumber daya internal yang tersedia.
• Hasil-hasil penelitian dosen disamping untuk bahan ajar juga digunakan
pengabdian kepada masyarakat guna meningkatkan kecerdasan dan
kesejahteraan masyarakat.
• Model pembelajaran dan bahan ajar dapat digunakan untuk pelatihan bagi
industri tekstil.
• Hasil-hasil penelitian dosen dapat digunakan untuk jasa konsultasi dan bantuan
teknis bagi usaha mikro, kecil dan menengah dan penerbitan.
• Model pembelajaran dan bahan ajar ini memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan dan teknologi tekstil.
9. INDIKATOR OUTCOMES
Keberhasilan model pembelajaran ini bisa diukur melalui
a) Nilai sebelum (pre test), sedang (formative test), dan setelah (sumative test) model
pembelajaran ini dijalankan.
Target kuantitatif setelah diterapkan model pembelajaran adalah minimal 75% nilai
akhir mahasiswa yang mengambil mata kuliah Proses Mekanik Tekstil 4 adalah
sama atau lebih besar dari B.
b) Hasil dari tugas proyek berkelompok yang diberikan
Tugas proyek berkelompok yang diberikan berupa mulai dari penyetelan
pembentukan mulut lusi,penyisipan pakan dan bonding serat dengan nidle
punch.Parameter keberhasilan dari pemberian tugas proyek berkelompok ini adalah
mahasiswa berhasil melakukan rancangan dan menyetel mekanik mesin sesuai jenis
produk yang akan dibuat.
Target kuantitatif dari penilaian tugas proyek berkelompok adalah minimal 75% bernilai
Baik. Tugas dikatakan bernilai Baik bila terbentuk rancangan dan penyetelan mekanik
mesin sesuai produk yang akan dibuat.
Tabel 9.1. Indikator dan Metode Pengukuran
No Indikator Cara pengukuran
1 Nilai Akhir : 75 % mahasiswa mandapatkan nilai minimal B. Komposisi penilaian: Nilai Tugas individu : 10% Nilai Eskperimen : 15% Nilai UTS : 25 % Nilai Tugas proyek berkelompok : 25 % Nilai UAS : 25 %
UTS dilakukan secara tertulis meliputi bahan ajar yang diberikan di ruang kelas (indoor) dan di luar ruang kelas (outdoor). UAS dilakukan dengan praktek di laboratorium berupa membuat dan mengaplikasikan rancangan dan setelan alat proses dari bahan tekstil yang diberikan.
2 Nilai Tugas projek berkelompok: 75% minimal bernilai baik B. Kriteria bernilai baik jika mampu menyetel dalam proses pembentukan mulut lusi dan penyisipan dengan sistim yang berbeda. Serta mampu mempratekan pembutan tekstil non woven dari serat alam
Telah mampu melakukan penyetelan pembentukan mulut lusi dan penyisipan dengan atau tanpa tropong , Serta membuat tekstil non woven dari serat alam.
10. PEMBAHASAN
a. Pelaksanaan model pembelajaran tugas dan eksperimen mata kuliah Proses Mekanik
Tekstil IV berbasis kompetensi telah menunjukkan keberhasilannya dengan
tercapainya indikator yang diharapkan, yaitu minimal 75% nilai akhir mahasiswa
yang mengambil mata kuliah tersebut sama dengan atau lebih besar dari B terpenuhi.
Dari hasil evaluasi akhir semester n nilai yang diperoleh mahasiswa yang mengambil
mata kuliah Proses Mekanik Tekstil IV pada semester ini (Semester Genap Tahun
Akademi 2008/2009) adalah 100% dengan perincian niali A = 16,6 %, A- = 16,6 %,
A/B = 16,6 %, B+ = 16,6 % dan B = 33,2 %.
Melihat target hasil capaian tersebut, jika dibandingkan dengan nilai yang diperoleh
mahasiswa yang mengambil mata kuliah ini pada tahun ajaran sebelumnya, yaitu
Semester Genap Tahun Akademi 2006/2007, yaitu mahasiswa yang mendapat nilai A
= 3,3%, A- = 3,3 %, A/B = 0%, B+ = 6,6% dan B = 6,6 %, dan juga Semester
Genap Tahun Akademi 2007/2008, mahasiswa yang mendapat nilai A = 0 %, A- =
7,1 %, A/B = 7,1%, B+ = 14,2 % dan B = 0 %, maka hasil perolehan nilai
mahasiswa pada semester ini (Semester Genap Tahun Akademi 2008/2009), bila
dibandingkan dengan kedua semester sebelumnya mengalami kenaikan yang
signifikan. Gambar dibawah memperlihatkan perbandingan nilai ujian mata kuliah
PMT 4 dari Semester Genap Tahun Akademi 2006/2007 sampai dengan Semester
Genap Tahun Akademi 2008/2009.
b. Dengan penambahan media pembelajaran ternyata dapat meningkatkan ketertarikan
dan membantu pemahaman mahasiswa terhadap materi kuliah yang diberikan, hal
ini dapat terlihat dari data jawaban kuisener yang menunjukkan 100% mejawab Ya,
ketika ditanyakan apakah mahasiswa makin tertarik dan menyukai bahan ajar yang
diberikan.
c. Dari hasil evaluasi metode pembelajaran melalui kuesiner, dengan pola pembelajaran
yang diberikan juga dapat meningkatkan kerja sama dan motivasi belajar mahasiswa,
hal ini dapat terlihat dari hasil poling, sebagaimana terlampir. Pemberian tugas
presentasi dan kasus dapat meningkatkan mahasiswa dalam mengemukan pikiran dan
perasaan secara lisan dan tulisan dengan baik. Selain itu mahasiswa juga merasa
memiliki etika profesi dan pengalaman dalam pergaulan masyarakat industri lebih
baik, hal ini merupakan dampak dari pengalaman mahasiswa selama mencari kasus di
industri.
d. Penambahan media pembelajaran juga dapat menambah sasaran kompetensi mata
kuliah yang dapat tercapai.Tentunya hal ini juga dapat meningkatkan kompetensi
prodi pada lulusan.
Kompetensi
Mata kuliah K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13
Proses Mekanik Tekstil IV
Keterangan:
No. Kompetensi yang ditargetkan Prodi Teknik Kimia K1. K2. K3. K4. K5. K6. K7. K8. K9. K10. K11. K12. K13.
Menerangkan pengetahuan dasar sain (metematik,fisika dan kimia) Menerapkan pengetahuan dasar teknik Menerapkan pengetahuan dan keahlian teknik kimia dan tekstil Merancang system proses teknik kimia dan tekstil Merancang produk dengan eksperimen dan analisis data Merumuskan dan penyelesaian persoalan teknik kimia dan tekstil Bekerja menggunakan computer atau teknologi informasi dan mampu menggunakan software aplikasi. Mampu menyampaikan ide dengan tulisan dan presentasi secara lisan Mampu menggunakan bahasa Inggris Memahami dampak teknologi dalam skala local/global Memahami tanggung jawab etika profesi Mampu bekerjasama dalam tim baik sesama disiplin maupun disiplin ilmu lain (multidisplin). Belajar dan mengembangkan diri terus menerus (life-long learning)
e. Nilai kinerja dosen (NKD) meningkat secara signifikan ,dari data NKD semester
genap 2007/2008 nilainya 2.250 pada semester genap 2008/2009 menjadi 3.575 ini
terjadi selain pengaruh kenaikan pangkat akademik dosen pengampu mata kuliah
tetapi juga ada peningkatan komponen penilaian mahasiswa yang disemester genap
2007/2008 nilainya 2.500 di semester genap 2008/2009 menjadi 2.845.
Evaluasi Jasa Dosen
2.2502.500
1.000
2.500
3.5324.0004.0002.845
0500
1.0001.5002.0002.5003.0003.5004.0004.500
Penilaian MHS KehadiranMengajar
PenyerahanNilai
JabatanAkademik
Faktor Penilaian
Nila
i NKD 2007/2008
2008/2009
11. DAFTAR PUSTAKA
− Buku Panduan Akademik Jurusan Teknik Kimia 2007/2008, Fakultas
Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2007.
− Endang Sri L, Metodologi Mengajar, Universitas Negeri Yogyakarta,
Yogyakarta, 2003.
− Mel Silberman, Active Learning, Yappendis, Yogyakarta, 2002.
FM-UII-AA-FKA-05/R1
Versi Revisi
: 1 : 1
Tanggal Revisi Tanggal Berlaku
: :
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Fakultas/Jurusan/Program Studi : Teknologi Industri/Teknik Kimia/Teknik Kimia Kode Mata Kuliah : 52103535 Nama Mata Kuliah : Proses Mekanik Tekstil IV Kelompok Mata Kuliah : MPK/MKK/MKB/MPB/MBB/Praktikum *) Semester/SKS : Genap / 3 SKS
Perte muan ke
Tujuan Instruksional Umum
Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Materi Media Metoda
Pembelajaran Evaluasi Sumber/ referensi
1
Memahami dasar-dasar proses pembuatan kain tenun
Mempelajari proses pembuatan kain tenun
Proses pembuatan kain tenun
Pengertian kain tenun, klasifikasi dan dan properties kain, preparation proses, prinsip dasar proses pertenunan, bagian-bagian pokok mesin tenun
LCD dan White Board,
Tatap muka, tanya jawab,pemberian tugas pembuatan jenis2 anyaman. ( tugas 1)
- A, B, C, D, E
2
Memahami gerakan-gerakan pokok pertenunan
Mempelajari gerakan-gerakan pokok pertenunan
Gerakan-gerakan pokok pertenunan
Pengertian gerakan pokok pertenunan, primary motion dan secondary motion, analisa dan dasar perhitungan produksi mesin tenun
LCD dan White Board
Tatap muka, tanya jawab,
Latihan dan tugas
A, B, C, D, E
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
3
Memahami sistem pembentukan mulut lusi (shedding mechanism)
Mempelajari jenis-jenis sistem dalam pembentukan mulut lusi (shedding mechanism)
Pembentukan mulut lusi (shedding mechanism)
Proses pembentukan mulut lusi, eccentric dan cam, positive dan negative shedding, analisa/perhitungan hubungan roda gigi, putaran mesin dan jenis anyaman
LCD, dan White Board
Tatap muka, tanya jawab, proyek
Latihan, tugas
A, B, C, D, E
4
Memahami hubungan shedding mechanism dengan tegangan benang lusi
Mempelajari hubungan shedding mechanism dengan tegangan benang lusi
Shedding mechanism dan tegangan benang lusi
Analisa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tegangan benang lusi, tinggi dan panjang mulut lusi, persyaratan mulut lusi, gerakan backrest
LCD dan White Board
Tatap muka, tanya jawab,
Latihan, tugas
A, B, C, D, E
5
Memahami sistem penyisipan benang pakan (weft insertion mechanism)
Mempelajari beberapa sistem penyisipan benang pakan (weft insertion mechanism).
Penyisipan benang pakan (weft insertion mechanism).
Prinsip-prinsip penyisipan benang pakan, perbedaan sistem shuttle dan shuttleless loom
LCD dan White Board
Tatap muka, tanya jawab. Tugas 2 ( perancangan tenun)
Latihan, Tugas
A, B, C, D, E
6
Memahami weft accumulator pada sistem shuttleless loom
Mempelajari jenis-jenis weft accumulator pada sistem shuttleless loom
Weft accumulator Prinsip kerja weft acumulator, jenis-jenis weft accumulator, persyaratan weft accumulator, fabric selvedge
LCD dan White Board
Tatap muka, tanya jawab
Latihan, tugas
kasus 1
A, B, C, D, E
7
Memahami penyisipan pakan dengan fluida jet
Mempelajari dasar-dasar penyisipan pakan dengan fluida jet
Penyisipan pakan dengan fluida jet
Prinsip penyisipan pakan pada fluida jet, pengertian tractive force, hubungan tractive force dengan benang pakan, analisa dan perhitungan produksi
LCD dan White Board
Tatap muka, tanya jawab
Latihan, PR
A, B, C, D, E
8
Memahami prinsip penyisipan pakan pada air jet loom
Mempelajari prinsip penyisipan pakan pada air jet loom
Penyisipan pakan pada air jet loom
Prinsip penyisipan pakan pada air jet loom, fungsi main dan sub nozzle, pengertian confusor, peralatan penggerak jet, analisa timing loom
LCD dan White Board
Tatap muka, tanya jawab
Latihan, PR
A, B, C, D, E
9
Memahami prinsip penyisipan pakan pada water jet loom
Mempelajari prinsip penyisipan pakan pada water jet loom
Penyisipan pakan pada water jet loom
Prinsip penyisipan pakan pada water jet loom, fungsi main nozzle, peralatan penggerak jet, syarat air, analisa timing loom
LCD dan White Board
Tatap muka, tanya jawab
Latihan, PR
A, B, C, D, E
10
Memahami prinsip penyisipan pakan pada projectile loom
Mempelajari penyisipan pakan pada projectile loom
Penyisipan pakan pada projectile loom
Prinsip penyisipan pakan dengan projectile loom, siklus penyisipan, peralatan penggerak rapier, analisa timing loom
LCD dan White Board
Tatap muka, tanya jawab
Latihan, PR
A, B, C, D, E
11
Memahami prinsip penyisipan pakan pada rapier loom
Mempelajari prinsip penyisipan pakan pada rapier loom
Penyisipan pakan pada rapier loom
Prinsip penyisipan pakan pada rapier loom, jenis dan jumlah rapier, siklus penyisipan, penggerak rapier, hubungan rapier dan bahan baku pakan, analisa timing loom
LCD dan White Board
Tatap muka, tanya jawab, dan proyek
Latihan, tugas kasus
2Proses Mekanik
IV
A, B, C, D, E
12
Memahami proses pembuatan tekstil non woven
Mempelajari prinsip-prinsip proses pembuatan non woven.
Karakteristik woven dan non woven
Pengertian kain non woven, material non woven, sistim binding dan bonding pada proses non woven
LCD dan White Board,
Tatap muka, tanya jawab, dan tugas
Latihan, PR
F dan D
13 Memahami fungsi dan pemanfaatan kain non woven
Mempelajari fungsi dan pemanfaatan kain non woven.
Pemanfaatan kain non woven
Sifat-sifat kain non woven, pengujian kain non woven
LCD dan White Board,
Tatap muka, tanya jawab
Latihan, PR
F dan D
14
Memahami manajemen proses pertenunan
Mempelajari manajemen proses pertenunan
Mananajemen proses pertenunan
Analisa faktor-faktor efisiensi proses, work load, lingkungan kerja, sdm, struktur kain, noise, dan spesifikasi mesin,perancangan produksi di unit pertenunan
LCD dan White Board
Tatap muka, tanya jawab
Latihan, PR
A, C
REFERENSI : A. R. Mark and ATC Robinson, “Principles of Weaving”, Textile Institute. B. PR. Lord and HM. Mohamed, “Weaving: Conversion of Yarn to Fabric”, Merrow Publication. C. Talasavek and Svaty, “Shuttleless Weavng Machines”, Elsiever. D. Ishida, “Modern Weaving, Teory and Practice”, Osaka, Sanken Ltd. E. Dahlan, Elang, “Teknologi PertenunanTanpa Teropong”, STTT Bandung F. Radko Krema, ”Manual of Nonwovens”, Textile Trade Press, England. G. Koerner, Robert, ”Designing with Geosynthetics”, Prentice Hall, Inc. Catatan : *) Coret yang tidak perlu
Lampiran : Rekapitulasi Hasil Kuisener Evaluasi Proses Pembelajaran
Jawaban No Pertanyaan Ya Tidak 1. Apakah Mahasiswa merasa makin meningkat motivasi belajar untuk tahu
lebih jauh lagi bahan ajar yang diberikan ?. 70 % 30%
2. Apakah Mahasiswa dapat mengemukakan pikiran dan perasaan secara lisan dan tulisan dengan baik ?.
83,3% 16,7%
3. Apakah Mahasiswa dapat bekerja sama dengan baik? 100%
4. Apakah Mahasiswa merasa dapat meningkatkan sikap mandiri dalam belajar dan bekerja ?.
66,7% 33,3%
5. Apakah Mahasiswa merasa makin tertarik dan menyukai bahan ajar yang diberikan ?.
100%
6. Apakah Mahasiswa merasa makin meningkat sikap inovatif, kreatif dan adaptif terhadap perubahan yang terjadi ?.
66,7% 33,3%
7. Apakah Mahasiswa merasa memiliki etika profesi dan pergaulan bermasyarakat Industri dengan baik ?.
100%
8. Apakah Mahasiswa merasa mendapatkan sesuatu yang baru dan bermanfaat ?.
100%
LAPORAN TUGAS
Eksperimen 1
1. Nama Tugas Eksperimen : Indentifikasi anyaman dan bahan dalam kain 2. Maksud Eksperimen : Mahasiswa agar mengetahui dan memahami bagian dari konstruksi
kain dari tekstil yang ada di pasaran. 3. Nama Alat:
a. Lope b. Pinset c. Kertas
4. Perintah: a. Tentukan jenis anyaman pada sample kain b. Gambarkan anyaman kain c. Indentifikasi jenis serat pada benang.
Nama Mahasiswa No. Mahasiswa 1. .............................................. .............................. 2. .............................................. .............................. 3. .............................................. .............................. 4 .............................................. ..............................
Menyetujui Dosen/Asisten
( ........................................... )
LAPORAN TUGAS
Eksperimen 2
1. Nama tugas eksperimen : Perancangan tenun 2. Maksud Eksperimen : Mahasiswa agar mampu merancang kain tenunan . 3. Nama Alat:
a) Lope b) Kertas
4. Perintah:
a) Tentukan jenis anyaman pada sample kain b) Gambarkan anyaman kain c) Rancangan tenun/peging plan
Nama Mahasiswa No. Mahasiswa 1. .............................................. .............................. 2. .............................................. .............................. 3. .............................................. .............................. 4 .............................................. ..............................
Menyetujui Dosen/Asisten
( ........................................... )
LAPORAN TUGAS PROYEK
Kasus 1 1. Nama Tugas : Perancangan desain anyaman dengan menggunakan cam
pembentuk mulut lusi (anyaman) dan jumlah roda gigi bottom dan auxiliary shaft yang diperlukan untuk berbagai anyaman.
2. Maksud Eksperimen : Mahasiswa agar mampu merancang cam pembentuk desain
anyaman dan pengaturan jumlah roda gigi yang diperlukan pada desain anyaman yang berbeda
3. Perintah: a) Tentukan jenis anyaman pada sample kain yang diproduksi di PT Primisima b) Rancang desain cam c) Analisis jumlah roda gigi yang diperlukan untuk bottom dan auxiliary shaft
Nama Mahasiswa No. Mahasiswa 1. .............................................. .............................. 2. .............................................. .............................. 3. .............................................. .............................. 4 .............................................. ..............................
Menyetujui Dosen/Asisten
( ........................................... )
LAPORAN TUGAS
Eksperimen 4
1. Nama Tugas Eksperimen : Perancangan desain anyaman menggunakan peralatan Dobby 2. Maksud Eksperimen : Mahasiswa agar mampu merancang desain anyaman dengan
menggunakan peralatan Dobby dan pengaturan kartu dobby (dobby card) pada berbagai desain anyaman yang berbeda
3. Nama Alat:
a. Lope b. Kertas gambar
4. Perintah: a) Tentukan jenis anyaman pada sample kain b) Gambarkan anyaman kain c) Rencanakan susunan kartu dobby d) Buat rancangan tenun dalam bentuk peging plan
Nama Mahasiswa No. Mahasiswa 1. .............................................. .............................. 2. .............................................. .............................. 3. .............................................. .............................. 4 .............................................. ..............................
Menyetujui Dosen/Asisten
( ........................................... )
LAPORAN TUGAS PROYEK
Kasus 2 1.Nama Tugas : Medeteksi faktor-faktor teknis penyebab in efisiensi produksi
unit pertenunan PT.Primisima 2. Maksud : Mahasiswa agar mampu menangani produksi di Unit
Pertenunan 3.Perintah: a.Tentukan jenis anyaman pada sample kain b.Faktor penyebab terjadinya in efisiensi Nama Mahasiswa No. Mahasiswa 1. .............................................. .............................. 2. .............................................. .............................. 3. .............................................. .............................. 4 .............................................. ..............................
Menyetujui Dosen/Asisten
( ........................................... )
LAPORAN TUGAS
Eksperimen 6 1. Nama Tugas Eksperimen : Mempratekan pembuatan non woven .
2. Maksud Eksperimen : - Mahasiswa agar mampu membuat non woven
- Mahasiswa mampu melakukan pengujian properties kain kain non woven
3. Nama Alat:
a. Mesin Needle Punch b. Alat uji Tensile Strength
4. Perintah:
a) Tentukan jenis anyaman pada sample kain b) Gambarkan anyaman kain c) Buat rancangan tenun dalam bentuk peging plan
Nama Mahasiswa No. Mahasiswa 1. .............................................. .............................. 2. .............................................. .............................. 3. .............................................. .............................. 4 .............................................. ..............................
Menyetujui Dosen/Asisten
( ........................................... )
LAPORAN TUGAS PROYEK
Eksperimen 7
1. Nama Tugas Eksperimen : Perancangan unit produksi Perusahaan Pertenunan
2. Maksud Eksperimen : Mahasiswa agar mampu menghitung, menganalisa dan merancang kebutuhan bahan baku dan kebutuhan mesin-mesin produksi yang digunakan pada proses pertenunan (weave plan)
3. Nama Perusahaan yang menjadi acuan Perancangan: 4. Perintah:
a) Tentukan jenis produk yang akan dibuat b) Tentukan spesifikasi mesin yang digunakan c) Analisa kebutuhan bahan baku dan mesin produksi
Nama Mahasiswa No. Mahasiswa 1. .............................................. .............................. 2. .............................................. .............................. 3. .............................................. .............................. 4 .............................................. ..............................
Menyetujui Dosen/Asisten
( ........................................... )
EVALUASI METODE PEMBELAJARAN
Metode Evaluasi : Kuesioner
Jumlah Responden : 6 mahasiswa
Jawaban No Pertanyaan Ya Tidak 1. Apakah Mahasiswa merasa makin meningkat motivasi belajar
untuk tahu lebih jauh lagi bahan ajar yang diberikan ?.
2. Apakah Mahasiswa dapat mengemukakan pikiran dan perasaan secara lisan dan tulisan dengan baik ?.
3. Apakah Mahasiswa dapat bekerja sama dengan baik? 4. Apakah Mahasiswa merasa dapat meningkatkan sikap mandiri
dalam belajar dan bekerja ?.
5. Apakah Mahasiswa merasa makin tertarik dan menyukai bahan ajar yang diberikan ?.
6. Apakah Mahasiswa merasa makin meningkat sikap inovatif, kreatif dan adaptif terhadap perubahan yang terjadi ?.
7. Apakah Mahasiswa merasa memiliki etika profesi dan pergaulan bermasyarakat dengan baik ?.
8. Apakah Mahasiswa merasa mendapatkan sesuatu yang baru dan bermanfaat ?.
EVALUASI KINERJA DOSEN
Metode Evaluasi : Kuesioner
Nama Dosen : Ir. Sukirman, MM/ Ir. Pratikno Hidayat, MSc
Mata Kuliah : Proses Mekanik Tekstil IV
Jumlah SKS : 3
Periode : Semester Genap TA 2008/2009
Nilai Kinerja (Skala 1-4) No Faktor yang dievaluasi
1 2 3 4 1. Kejelasan dan semangat dosen dalam memberikan kuliah 2. Kemampuan dosen menguasai kelas 3. Kemampuan dosen mendorong mahasiswa untuk berperan aktif 4. Tanggapan dan kejelasan dosen dalam menjawab pertanyaan
mahasiswa.
5. Kemampuan dosen memotivasi mahasiswa untuk belajar 6. Hubungan contoh soal dan tugas dengan materi yang diberikan 7. Disiplin dosen terhadap alokasi waktu yang diberikan 8. Kesesuaian materi kuliah dengan silabus/SAP 9. Referensi buku yang disediakan dosen 10. Materi kuliah yang disampaikan dosen
Top Related